KONSEPSI PEMIKIRAN DEFISIT PRODUKSI BERAS

Download pangan pokok) dapat dilakukan melalui diversifikasi, dengan syarat bahwa bahan pangan pendamping ... Jelai merupakan tanaman pangan potensi...

0 downloads 399 Views 2MB Size
Publikasi Agrifarm Nomor 2, Tahun 2017 www.agrifarmsuyadi.my.id.

KONSEPSI PEMIKIRAN AGRIFARM UNIVERSITAS MULAWARMAN UNTUK MEWUJUDKAN SWASEMBADA BERAS DI KALIMANTAN TIMUR MELALUI DIVERSIVIKASI JELAI (Coix lacryma-jobi L.) Upaya pemerintah Kalimantan Timur mewujudkan swasembada beras telah diprogramkan sejak lama dan lebih diintensifkan pada 10 tahun terakhir, tetapi data produksi menunjukkan bahwa sejak tahun 2010 produksi padi Kaltim tidak mengalami peningkatan yang berarti (Tabel 1), dan pemenuhan kebutuhan beras justru terus menurun hingga pada tahun 2016 menurut laporan BPS Kaltim kekurangan (defisit) beras untuk mewujudkan status swasembada tersebut mencapai 158.111 ton (Gambar 1) yang berarti setara dengan 250.000 ton GKG, atau setara dengan 50.000 ha luas panen.

Tabel 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi serta Statistik Beras Kalimantan Timur (BPS Kaltim, 2016) No

Indikator

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

1 Luas panen (Ha)

106.407 110.379 100.826 101.960 102.912 100.262

2 Produktivitas (Kw/Ha)

40.23

41,63

42,20

41,65

42,70

42,51

99.209 41,20

3 Produksi GKG (ton)

428.061 459.475 425.504 424.669 439.439 426.169 408.782

4 Produksi beras (ton) KalTimur

273.531 293.605 271.897 271.363 280.802 272.322 261.212

5 Penyusutan beras (9%)

24.618

6 Total konsumsi penduduk (ton) 7 Surplus/deficit (ton)

26.424

24.471

24.423

25.272

24.509

23.509

332.401 344.368 352.944 364.766 373.441 382.060 395.814 83.488

77.187 105.518 117.825 117.912 134.247 158.111

Catatan: konversi GKG ke beras 63,9%, konsumsi per kapita/tahun 113 Kg.

Defisit Produksi Beras Kaltim 180

158.111

160

134.247

140 105.518

000 TON

120 100

83.488

117.825

117.912

2012

2013

77.187

80

60 40

20 0 2009

2010

2011

2014

2015

Gambar 1. Status Defisit Produksi Beras Provinsi Kalimantan Timur (BPS Kaltim, 2016) 1

Publikasi Agrifarm Nomor 2, Tahun 2017 www.agrifarmsuyadi.my.id.

Berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai pihak, permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan swasembada beras di Kaltim cukup banyak, tetapi permasalahan yang utama adalah: 1) luas sawah yang dibutuhkan tidak mencukupi; 2) irigasi teknis tidak tersedia; 3) semangat petani menanam padi rendah atau menurun. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, perlu dilakukan upaya terobosan melalui program alternatif. Program alternatif untuk mewujudkan swasembada beras (sebagai bahan pangan pokok) dapat dilakukan melalui diversifikasi, dengan syarat bahwa bahan pangan pendamping beras tersebut harus diterima oleh masyarakat secara luas dan nilai gizinya harus setara atau lebih baik dari beras. Kita mengetahui beberapa tanaman lokal yang berpotensi sebagai bahan pangan pokok alternatif, seperti: jagung, sagu, ubi kayu, ubi rambat, jelai dan lain-lain. Jelai merupakan tanaman pangan potensial yang belum mendapat perhatian masyarakat, meskipun buah jelai dapat dimasak seperti beras dan disajikan seperti nasi, yang berarti memenuhi syarat untuk diterima oleh masyarakat. Tanaman jelai (Coix lacryma-jobi) merupakan tanaman asli Asia Tenggara (Kaltim) yang unggul dan prospektif digunakan sebagai bahan pangan pokok di Kaltim. Beberpa keunggulan jelai sebagai bahan pangan pokok, antara lain: 1) Merupakan tanaman serealia atau padi-padian perennial yang pengembangannya sangat dianjurkan oleh FAO, dengan sekali tanam dapat di panen berkali-kali (tiga kali dalam setahun). 2) Responsif terhadap perubahan iklim global, jelai sebagai tanaman C4 produktivitasnya tidak dipengaruhi oleh peningkatan suhu bumi, sebaliknya dengan peningkatkan suhu bumi sebgai dampak global warming padi sebagai tanaman C3 sangat sulit ditingkatkan produktivitasnya (justru cenderung menurun). 3) Tidak memerlukan infrastruktur yang mahal dan sulit pembangunannya (sawah dan irigasi), karena jelai merupakan tanaman lahan kering yang ketersediaanya cukup luas di Kaltim, dan budidayanya dapat dilakukan secara menetap (tidak seperti padi ladang yang selalu berpindah untuk menghindari persaingan dengan gulma dan kesuburan tanah yang menurun). 4) Mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan padi ladang, dalam satu tahun dengan tiga kali panen dapat dihasilkan gabah minimal 10 ton per hektar (setara dengan 5 ton beras per hektar, dengan asumsi rendemen 50%). 5) Mempunyai nilai gizi lebih baik dari padi, kandungan proteinnya tertinggi untuk semua jenis tanaman padi-padian (≥14%) dan kandungan karbohirat yang rendah. 6) Mempunyai manfaat sebagai pangan fungsioal yang digunakan sebagai komponen obat herbal untuk beberapa jenis penyakit, terutama untuk kelompok penyakit kanker dan sangat baik bagi penderita diabet. 2

Publikasi Agrifarm Nomor 2, Tahun 2017 www.agrifarmsuyadi.my.id.

7) Mempunyai harga jual yang tinggi di pasar internasional (≥Rp.100.000,- per kilogram). Jadi untuk memenuhi defisit beras (158.111 ton) dalam upaya mewujudkan swasembada beras di Kalimantan Timur hanya diperlukan penanaman jelai seluas 30.000 ha. Secara teknis upaya untuk mewujudkannya lebih murah dan mudah, jika dibandingkan dengan menambah luas tanam padi sawah 50.000 hektar. Karena untuk mewujudkan luas tanam padi sawah 50.000 hektar, yang memerlukan kegiatan mencetak sawah dan/atau membangun infrastruktur irigasi yang dapat menjamin peningkatn IP untuk mencapai target tambahan luas tanam 50.000 hektar tersebut. Sebagai informasi, Unit Layanan Strategis (ULS) Pengelolaan Pertanian Terpadu dan Agribisnis (AGRIFARM) Universitas Mulawarman telah melakukan kerjasama dengan petani untuk pengembangan budidaya tanaman jelai di Kecamatan Loa Kulu. Sedangkan penelitian awal tentang budidaya tanaman jelai dan pengembangannya telah dilakukan oleh AGRIFARM bekerjasama dengan Balitbangda Kutai Kartanegara. Demikian konsepsi pemikiran yang disajikan secara singkat ini disampaikan kepada para pihak yang berkepentingan untuk mewujudkan swasembada beras di Kalimantan Timur. Dengan harapan Kalimantan Timur dapat menjadi daerah yang berswasembada beras (pangan pokok) secara mandiri dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara maksimal.

------------------------------Disusun oleh: Ir. Suyadi, MS., Ph.D. Agrifarm Universitas Mulawarman Jl. Krayan No.1 Kampus Gunung Kelua, Samarinda 75123 HP. 0813 4783 1771, Web site: www.agrifarmsuyadi.my.id.

3

Publikasi Agrifarm Nomor 2, Tahun 2017 www.agrifarmsuyadi.my.id.

GALERI FOTO

PPL Pelopor Budidaya Tanaman Jelai

Tanaman Jelai Saat Berbunga

Jelai Varietas “Ketan”

Jelai Varietas “Beras”

4

Publikasi Agrifarm Nomor 2, Tahun 2017 www.agrifarmsuyadi.my.id.

Varietas Jelai Asal Mahaq Baru Kabupaten Malinau

Varietas Jelai Asal Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara

Beras Jelai Hasil Prosesing Khusus untuk Jelai Beras Jelai Hasil Prosesing Penggilingan Padi

5

Publikasi Agrifarm Nomor 2, Tahun 2017 www.agrifarmsuyadi.my.id.

Hamparan Tanaman Jelai Siap Panen Di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara

Petani Sedang Memanen Tanaman Jelai

Petani Mengumpulkan Malai Jelai

Kemah Harapan Petani Jelai

Suasana Panen Raya Jelai Petani Bersama Mahasiswa

Tumpukan Malai Jelai Siap Dirontok Dan Selanjutnya Diproses Menjadi Beras

6