KONSTRUKSI SOSIAL ROKOK ELEKTRIK (VAPE)

Download 1. KONSTRUKSI SOSIAL ROKOK ELEKTRIK (VAPE). SEBAGAI SUBSTITUSI ROKOK TEMBAKAU BAGI. PEROKOK AKTIF DI KOTA DENPASAR. I Gede Agung ...

0 downloads 667 Views 61KB Size
KONSTRUKSI SOSIAL ROKOK ELEKTRIK (VAPE) SEBAGAI SUBSTITUSI ROKOK TEMBAKAU BAGI PEROKOK AKTIF DI KOTA DENPASAR 1)

2)

3)

I Gede Agung Krishna Santana , Nazrina Zuryani , Gede Kamajaya 123) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana 1) 2) 3) Email[email protected] , [email protected] , [email protected]

ABSTRACT The phenomenon of electric cigarette in Denpasar can be analyzed through several research in sociology. This research seeks to discuss and explain the social construction of electrical cigarettes as a substitution to tobacco cigarettes in the area city of Denpasar. This research uses descriptive qualitative research method with analysis of Social Construction theory from Peter L. Bererger and Thomas Luckman as the main theory and society of consumption of Jean Baudrillard as a supporting theory. The relationship between the theory of social construction with the theory of consumption society in this study are interrelated, because the formation of the consumption community in electric cigarettes influenced by the social construction of electric cigarettes through externalization, objectivity, and internalization. The social construction of electrical cigarettes is accepted by society to form a growing consumer society today that society consumption is no longer based on exchange rate or use value, but because of the abstract and constructed value of symbols and values of symbols. Based on the results of this reseacrh note that those who are using electric cigarettes not only consume value for use and exchange rates, but to the the exteat that they use electric cigarettes based on the value of signs and symbol values this is finally in the form of following trend, status, expression and luxury lifestyle. Keywords: Social Construction of Electric Cigarettes, Signs Value and symbolic Value. laki-laki maupun perempuan, tua maupun

1. PENDAHULUAN

muda.

1.1 Latar Belakang Salah

satu

kalangan

kebiasaan

merokok

sangat

mudahditemui seperti di rumah, kantor, prilaku

masyarakat

cafe, tempat-tempat umum, di angkutan

Indonesia yang dapat ditemui hampir di setiap

Orang

masyarakat

merokok.

Rokok

umum, dan bahkan hingga di sekolahan.

adalah

Bahkan bagi sebagian orang rokok menjadi

bukanlah

kebutuhan yang harus dipenuhi.Kebiasaan

sesuatu yang baru lagi di masyarakat, baik

1

merokok

dianggap

dapat

memberikan

perokok mengurangi ketergantungan dan

kenikmatan bagi perokok, namun di lain

sebagai alat berhenti merokok. Kandungan

pihak merokok juga dapat menimbulkan

pada pokok elektrik yaitu perasa, VG,

dampak negatif bagi perokok itu sendiri.

FG,dan nicotineyang dapat di pilih dosisnya

Berbagai dampak dan bahaya merokok

dari 0-9 ml (Indra, Hasneli & Utami, 2015).

sudah dipublikasikan kepada masyarakat,

Berdasarkan

observasi

awal

yang

hal ini sebenarnya telah diketahui oleh

peneliti lakukan, dewasa ini banyak ditemui

masyarakat pada umumnya, bahwa bahaya

masyarakat di Indonesiayang menggunakan

merokok bukan saja pada perokok tetapi

rokok

juga berdampak pada orang yang ada

Denpasar.Konstruksi

disekitarnya (Hasanah, 2011: 26).

pada

Para

perokok

aktif

yang

telah

elektrik,

rokok

dampaknya,

termasuk sosial

di

Kota

yang

terjadi

elektriksudah mulai terlihat hal

ini

dibuktikan

dengan

kecanduan cenderung memandang rokok

banyaknya ditemui pengguna rokok elektrik

sebagai sesuatu yang dapat menenangkan,

(vape) di Kota Denpasar. Ini ditandai dengan

keinginan untuk merokok lagi timbul untuk

adanya kelompok-kelompok pecinta vape

bertahan dari gangguan psikologis tersebut

dan mudahnya menjumpai vape bar yang

sehingga usaha untuk berhenti merokok

sudah

bukanlah sesuatu yang mudah (Wulandari,

perokok tembakau ke rokok elektrik secara

2012: 47).Dewasa ini rokok mengalami

tidak langsung menggambarkan adanya nilai

perkembangan dari rokok tembakau ke

guna dan nilai simbol. Hal ini bisa dilihat dari

rokok elektrik. Munculnya rokok jenis ini

ditemuinya pengguna rokok elektrik yang

membuat para perokok tembakau mulai

awalnya

beralih untuk menggunakan rokok elektrik

menggunakannya karena di anggap stylish

karena adanya konstruksi sosial pada rokok

dan menjadi tren di lingkungannya. Bahkan

elektrik seperti alat ini lebih sehat, modern

beberapa

dan untuk membantu berhenti merokok.

Denpasar juga menggunakan rokok Elektrik

Belakangan ini banyak dijumpai

(vape)

mulai

bermunculan.

tidak

merokok

kelompok

karena

Peralihan

namun

remaja

dianggap

di

ikut

Kota

tidak

pengguna rokok tembakau yang beralih

membahayakan kesehatan dan menjadi tren

menggunakan rokok elektrik. Rokok elektrik

di

adalah

rokok

menjadi menarik untuk diteliti lebih jauh,

tembakau menjadi rokok modern. Inti dari

kemungkinan besar terjadi karena adanya

rokok elektrik adalah batre, mod, automizer,

konstruksi sosial yang mempengaruhi para

kapas,

pengguna vape.

pembaruan

kawat,

dipanaskandan banyak.

dari

dan

bentuk

e-liquidkemudian

menimbulkan

uap

yang

lingkungan

sosialnya.

1.2 Rumusan Masalah

Alat ini dipromosikan sebagai

inovasi kesehatan untuk membantu para

2

Fenomena

ini

1.

Apa yang menyebabkan beralihnya

konstruksi

pengguna rokok tembakau ke rokok

sebagai substitusi rokok tembakau bagi

elektrik di kota Denpasar ?

perokok aktif di Kota Denpasar.

2. Bagaimanakah konstruksi sosial rokok

elektrik

sosial

rokok

elektrik

(vape)

2.2 Konsep 2.2.1 Konstruksi Sosial

(vape)

sebagaisubtsitusi rokok tembakau Konstruksi Sosialyaitu tindakan dan

bagi perokok aktif di Kota Denpasar

interaksi yang dilakukan individu maupun

?

kelompok,

Perlindungan

yang

Konsumen

Pengguna

Rokok

penelitian

tersebut

realitas

diterima secara bersama (Parera, 2013: 29).

Anniza Triutami Ningsih (2015), skripsinya

menciptakan

dilakukan berulang-ulang sehingga dapat

2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka

dengan

yang

berjudul

Elektronik. adalah

Berger

Terhadap Isi

dan

Luckman

(Bungin,

2008:15). mengatakan bahwa pada proses

dari

konstruksi sosial ada tiga tahap yang saling

mengenai

berkaitan yaitu eksternalisasi, objektifasi,

peredaran rokok elektrik di pasaran tidak

dan internalisasi.

mendapat ijin dari BPOM.

2.2.2 Rokok Elektrik

Reza Kurniawan Tanuwihardja & Agus Dwi Susanto (2012), dalam jurnal

Rokok elektrik terdiri dari beberapa

yang berjudul Rokok Elektronik (Elektronic

komponen yaitu, sebuah baterai, mod, dan

Cigarette).

tersebut

automizer. Cara kerja dari rokok elektrik

menyatakan bahwa Vapemerupakan suatu

adalah dengan memanfaatkan energi yang

alternatif

ada pada baterai kemudian di proses

Hasil

untuk

penelitian

menggantikan

rokok

konvensional dan lebih aman.

menyalurkan energi ke automizer untuk menciptakan uap yang di panaskan dari coil

Apsari Damayanti (2016), dalam jurnal yang berjudul Pengunaan Rokok

berupa

Elektrik di Komunitas Personal Vaporizer

dibasahi

Surabaya.

kemudian

menghasilkan

asaprokok

sehingga

Persamaan dan perbedaan yaitu

kawat

dan

kapas

menggunakan

yang

telah

cairan

e-liquid,

uap

seperti

menimbulkn

efek

seolah-olah seperti merokok.

mengangkat tema yang berkaitan dengan

2.2.3 Substitusi

rokok elektrik (vape). Perbedaan yang mendasar

antara

penelitian

tersebut

Substitusi

dengan penelitian penulis lakukan, dalam hal

ini

peneliti

lebih

berfokus

adalah

istilah

yang

digunakan untuk menunjukan bahwa unsur

pada

3

kebudayaan yang ada sebelumnya diganti dengan

unsur

fungsinya,

baru

yang

Internalisasi,

muncul

yang

memenuhi

eksternalisasi

melibatkan

perubahan

dilakukan dan pada tahap ini individu

(KBBI, 2016).

dan

ketika

objektifasi

sudah

sangat dipengaruhi oleh masyarakat.

2.2.4Rokok Tembakau

Dalam masyarakat konsumen, suatu komoditas tidak hanya memiliki nila guna

Rokok tembakau dibuat dari tanaman

atau nilai tukar. Kini komoditas tersebut

tembakau yang dikeringkan dan dicampur

memiliki nilai tanda dan nilai simbol seperti

dengan bahan tambahan (Tendra, 2003). 2.2.5 Perokok Aktif

status,

kehormatan,

dan

kemewahan.

Melalui

nilai

dan

nilai

tanda

simbol

masyarakat konsumsi menemukan tempat

Perokok aktif adalah seseorang yang

untuk eksistensinya di dalam masyarakat

sudah terkena candurokok dan dilakukan

(Hidayat, 2012:60).

secara terus-menerus.Sedangkan perokok

Konsumsi

pasif adalah seseorang yang tidak merokok

tindakan

namun terkena asap rokok (KBBI, 2012).

menurut yang

Baudrillard dilakukan

yaitu untuk

memanipulasi nilai tanda dan nilai simbol,

2.3 Teori

dan dalam hal ini komoditas harus memiliki

2.3.1 Konstruksi Sosial dan Masyarakat

tanda dan simbol untuk dikonsumsi. Dalam

Konsumsi

masyarakat konsumsi saat ini,konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh konstruksi

Konstruksi Sosial yaitu tindakan dan

melalui media sehingga masyarakat saat ini

interaksi yang dilakukan individu maupun kelompok,

yang

menciptakan

lebih mengutamakan nilai tanda dan nilai

realitas

simbol.

dilakukan berulang-ulang sehingga dapat diterima secara bersama. Berger

dan

3. METODE PENELITIAN

Luckman

(Bungin,

3.1 Jenis Penelitian

2008:15) mengatakan bahwa pada proses Peneliti menggunakan jenis kualitatif

konstruksi sosial ada tiga tahap yang saling

deskriptifdengan mengambil lokasi di Kota

berkaitan yaitu eksternalisasi, objektifasi,

Denpasar, Provinsi Bali.

dan internalisasi. Eksternalisasi

adalahekspresi

3.2 Sumber Data

manusia yang dilakukan baik mental atau Data

fisik ke dalam dunia.

yang

digunakan

adalah

hasil

wawancara bersama informan. Selain itu,

Objektifasi, adalah tahap ke dua dari

data didapat dari buku, hasil penelitian,

hasil eksternalisasi yang telah dilakukan.

internet dan dokumentasi.

4

3.3 Penentuan Informan dan Teknik 4.2Penyebab Beralihnya Pengguna

Pengumpulan Data

Rokok Peneliti menentukan informan kunci

Tembakau

ke

Rokok

Elektrik.

yaitubeberapa perokok aktif yang sudah 4.2.1 Faktor kesehatan

beralih menggunakan vape dan produsen e-liquid serta vape bar di Kota Denpasar.

Faktor kesehatan adalah alasan

Informan utama yaitu pengguna rokok

utama para pengguna rokok tembakau

elektrik dan komunitas rokok elektrik yang

beralih

ada di Kota Denpasar. Informan tambahan

Mereka sadar bahwa kandungan zat pada

yaitu, masyarakat umum yang ada di sekitar

rokok tembakau sangat berbahaya bagi

lingkungan pengguna rokok elektrik.

kesehatan.

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi

dengan

pengamatan

menggunakan

4.2.2 Faktor Ekonomi Hadirnya rokok elektrik membuat pengguna rokok tembakau melirik produk

pengumpulan data juga dilakukan melalui

ini karena adanya anggapan bahwa rokok

wawancara mendalam kepada informan.

elektirk

3.4 Teknik Analisis Data

daripada

rokok

600.000.

memudahkan

untuk

4.2.3 Faktor Lingkungan

melakukan penarikan kesimpulan.

Dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Kota Denpasar Denpasar

hemat

tembakau mengeluarkan biaya sebesar Rp.

reduksi data yang diperoleh informan dan

Kota

lebih

tembakau. Misalnya, sebulan saja perokok

Teknik analisis data dilakukan melalui

sehingga

elektrik.

secara

langsung dan ingatan peneliti. Selanjutnya

disajikan

rokok

dibagi

menjadi

faktor

lingkungan,

tren

rokok

elektronik di Kota Denpasar dipengaruhi oleh teman sebaya, saudara, dan keluarga. Hal inilah yang membuat perokok tembakau

4

kecamataan yaitu, kecamatan Denpasar

beralih ke rokok elektrik.

Selatan, Denpasar Timur, Denpasar Utara,

4.2.4 Faktor Media Sosial

dan Denpasar Barat. Luas daerah Kota Media sosial adalah salah satu alat promosi

Denpasar tidak terlalu luas namun letaknya

bisnis yang sangat efektif saat ini. Hal ini

yang strategis, dijadikan sebagai pusat pemerintahan,

kegiatan

ekonomi,

kemudian

dan

dimanfaatkan

oleh

toko-toko

vape yang ada di Kota Denpasar. Mereka

pendidikan sehingga mempunyai daya tarik

memasarkan dan mengenalkan produknya

tersendiri bagi penduduk luar daerah yang

melalui media-media sosial.

ingin mencari kerja.

5

4.3Konstruksi Sosial Rokok Elektrik Sebagai

Substitusi

ada sekitar 20 toko vape dengan rata-rata pengunjung sebanyak 20-30 orang perhari.

Rokok

Tembakau. Pada komunitas

Pada proses internalisasi ini dapat dilihat proses

vape

melakukan

di

dari banyaknya ditemui pengguna rokok

eksternalisasi, Kota

elektrik mulai dari SMA-Mahasiswa yang

Denpasar

kegiatan

ikut menggunkan rokok elektrik karena

seperti

sudah menjadi tren di lingkungannya, tidak

menyelenggarakan lomba, konser, dan big

hanya itu bahkan kaum perempuan pun ikut

sale yang dinamai dengan Bali vape fair.

menggunakan

Kegiatan ini berlangsung di daerah sanur

sebelumnya

tepatnya di lapangan hotel inna grand bali

rokok

elektrik

padahal

mereka

tidak

merokok

tembakau. Mereka menggunakan rokok

beach, sanur menjadi pilihan karena tempat

elektrik karena dianggap lebih sehat dan

tersebut tergolong strategis yang berada di

aman dari pada rokok tembakau.

pusat Kota. Kegiatan Bali vape fair di meriahkan oleh beberapa bintang tamu

4.4 Konsumsi Rokok Elektrik Dalam

yakni dj Joana, Aura Kasih dan Nikita

Tinjauan Masyarakat Konsumsi

Mirzani. Acara Bali vape fair diikuti oleh

Baudrillard.

beberapa toko vape yang ada di Kota Jegeg

4.4.1 Nilai Tanda dan Nilai Simbol Bagi

Bagus vape, Cstyle Indonesia, Vaporid Bali,

Pengguna Rokok Elektrik di Kota

Link

Denpasar

Denpasar

seperti

vapor,

dan

Karismajaya,

lain-lain.

Selain

itu,

pengunjung yang hadir di acara Bali vape

Menurut

fair tidak dipungut biaya (gratis). Adanya

masyarakat

Bali vape fair bertujuan untuk menarik

mengenalkan

produk

baru

konsumsi

dewasa

ini

tidak

lagi

dibedakan dari kelasnya namun dari

konsumen untuk ikut berpartisipasi, dengan cara

Baudrillard,

kemampuan konsumsinya pada suatu

rokok

komoditas. Siapapun bisa masuk ke

elektrik serta adanya potongan harga untuk

dalam kelompok tertentu bila sanggup

liquid dan rokok elektrik.

mengikuti pola konsumsi kelompok tersebut. (Hidayat, 2012:63).Di Kota

Pada proses objektivasi rokok elektrik di

Denpasar

Kota Denpasar dapat dilihat dari kuantitas

sudah

banyak

kalangan

perokok yang beralih menggunakan

pengguna vape yang semakin banyak, dan

rokok

juga menjamurnya toko-toko vape yang ada

elektrik,

karena

adanya

anggapan bahwa rokok elektrik mampu

di Kota Denpasar. sebagai contoh, di

untuk membantu berhenti merokok

kelurahan panjer Denpasar Selatan sudah

tembakau, lebih aman, lebih hemat dan stylish di lingkungannya.

6

Hal ini ditandai dengan banyaknya ditemui pengguna rokok elektrik dari

3. Analisis masyarakat konsumsi nilai tanda

berbagai kalangan, mulai dari anak

dan nilai simbol pada penggunaan rokok

sekolah,

elektrik

mahasiswa,

dan

pegawai

di

Kota

Denpasar.

Menurut

swasta. Selain itu, munculnya rokok

Baudrillard, masyarakat saat ini cenderung

elektrik menjadi fenomena di tengah

mengonsumsi barang berdasarkan tanda

masyarakat ini di buktikan dengan

dan nilai simbol yang ada pada barang

banyaknya ditemui toko-toko vape bar

tersebut. Tanda dan simbol yang melekat

yang sudah menjamur.

pada suatu komoditas menjadi hal yang penting

Nilai simbol yang dapat dilihat adalah bagaimana

ia

mengonsumsi

status.

Sejalan

dengan

karena nilai tanda dan nilai simbol pada

hal

rokok elektrik kini menjadi motif utama yang di konsumsi oleh pengguna rokok elektrik.

untuk eksistensi atau ekspresi gaya yang

dicurahkan

konsumen

erat kaitannya dengan aktivitas vaporizer

tersebut, para pengguna rokok elektrik

hidupnya

masyarakat

(Hidayat, 2012: 13). Pernyataan Baudrillard

suatu

komoditas berdasarkan kemewahan dan

dalam

6. DAFTAR PUSTAKA

melalui

rokok elektrik.

BUKU: 5 Kesimpulan Bungin, Burhan. (2008). Konstruksi sosial 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

mediamassa. Jakarta:

mengenai Konstruksi Sosial Rokok Elektrik

Prenada Media Group

(vape) Sebagai Substitusi Rokok Tembakau

Kencana

Hidayat, Medhy Agintha. (2012). Menguat

Bagi Perokok Aktif di Kota Denpasar, maka

Modernisme:

dapat disimpulkan bahwa peralihan dari

Pemikiran

rokok

Baudrillard. Yogyakarta: Jalasutra

tembakau

ke

rokok

elektrik

di

Mengenal

Rentang

Postmodernisme

Jean

pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor kesehatan,

faktor

ekonomi,

Parera, M Frans. (2013). Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan (diterjemahkan dari buku asli The Social Construction of Reality oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES

faktor

lingkungan dan faktor media sosial.

2. Proses konstruksi sosial yang terjadi pada rokok elektrik dilakukan oleh para

Jurnal:

produsen ataupun pengguna rokok elektrik

Damayanti,

itu sendiri. Proses ini memiliki tiga tahapan yaitu

eksternalisasi,

objektifasi,

Apsari.

(2016).

Pengunaan

Rokok Elektrik di Komunitas Personal

dan

Vaporizer

internalisasi.

Surabaya.

Universitas Airlangga

7

Surabaya:

ok-a-kesehatan.pdf di akses pada

Hasanah, A. U. (2011). Hubungan antara dukungan orang tua, teman sebaya, dan iklan rokok dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki. Surakarta: Stikes Aisyiyah Indra, Muhamad Fikri, Yesi Hasleni & Sri

tanggal 17 februari pukul 19:21

utami. (2015). Gambaran Psikologis Perokok Tembakau Yang Beralih Menggunakan

Rokok

Elektriik.

Riau: Universitas Riau Ningsih,

Anniza

Triutami.

(2015).Perlindungan Terhadap Rokok

Konsumen Elektrik. Bagian

Hukum

Keperdataan.

Hukum.

Universitas

Fakultas Hasanudin.

Makasar: Universitas Hasanudin Tanuwiharja, Kurniaawan Reza & Susanto, Dwi Agus. (2012). Rokok Elektronik (Electronic

Cigarette).

Jakarta:

Universitas Indonesia Wulandari, Cicilia Ika & Agus Santoso. (2012). Pengalaman menghentikan kebiasaan merokok pada mantan perokok. Semarang: Universitas Diponegoro INTERNET: KBBI,

(2012).

Pengertian

rokok.

Dari:

http://kbbi.web.id/rokok di akses pada tanggal 17 februari pukul 20:14 ______, (2016). Pengertian substitusi. Dari http://kbbi.web.id/substitusi di akses pada tanggal 17 februari pukul 20:30 Tendra, H. (2003). Merokok dan Kesehatan, Kompas.

Dari:

http:

//www.domeclinic.com/lifestyle/merok

8