Mitologi Yunani Awal Dunia
Gaia, dewi bumi. Pada awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu suatu sosok yang tidak berbentuk dan misterius. Dari Khaos ini muncullah
Erebos,
kegelepan
tempat
berdiamnya
kematian, dan Nix, sang dewi malam yang misterius. Selain mereka bertiga, yang ada hanyalah kesunyian, kekosongan, ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros (cinta), Gaia
(bumi),
dan
Tartaros.
Adalah
cinta
yang
memungkinkan terjadinya hubungan untuk menghasilkan anak. Erebos tidur dengan Nix, yang kemudian melahirkan Aither (atmosfer), dan Hemera (hari). Itu adalah hubungan seksual yang pertama di dunia. Nix juga secara partenogenesis (tanpa hubungan seksual) melahirkan Moros (murka), Moirai (takdir), Hipnos (tidur), Thantanos (maut), Oneiroi (mimpi), dan Nemesis (pembalasan). Nix menyuruh semua anak-anaknya untuk keluar dari kegelapan. Sementara
itu
secara
partenogenesis
melahirkan
Uranus
(langit),
Urea
(pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus menikahi ibunya dan menjadi pengusa dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia dan Bersama-sama mereka melakukan hubungan seksual untuk kemudian melahirkan tiga Kiklops, tiga Hekatonkhire, dan dua belas Titan. Gaia juga melakukan hubungan dengan Pontos dan melahirkan dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas), dewi laut Euribia, dan monster laut Keto. Dari Tartarus, gaia memiliki anak bertama Typhon, yang merupakan ayah dari segala monster. Para Kiklops (Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu sedangkan para Hekatonkhire (Briareus, Kottus, dan Giges) adalah raksasa bertangan seratus dan berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan
1
mereka sangat kuat. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus membenci mereka dan menyuruh mereka kembali ke Tartarus, rahim ibu mereka. Uranus tidak sadar bahwa perbuatannya ini akan memicu peperangan antar dewa selama berabad-abad berikutnya.
Kronus memotong alat kelamin Uranus. Pengurungan para Kiklops dan Hekatonkhire di Tartaros menyebabkan Gaia kesakitan sampai akhirnya dia memanggil anak-anaknya yang lain, para Titan. Para Titan berjumlah dua belas, enam laki-laki dan perempuan. Mereka berukuran lebih kecil dan lebih indah sehingga tidak dibenci oleh ayah mereka, Uranus. Gaia mengajak para Titan untuk melakukan pemberontakan pada Uranus. Tetapi semua Titan terlalu takut untuk memberontak, semuanya kecuali satu Titan, dialah Titan termuda sekaligus yang paling ambisius: Kronus. Maka Kronus dan Gaia pun menyusun rencana. Pada suatu malam, Gaia bersetubuh dengan Uranus. Sementara Kronus, berbekal sabit pemberian Gaia, diam-diam mendekati ayahnya. Kronis lalu menyerang Uranus, memotong alat kelamin Uranus dengan sabit yang dibawanya, dan melemparnya ke laut. Uranus menjerit kesakitan dan menghilang dari dunia (mati). Sebelum dia menghilang, Uranus mengutuk Kronus bahwa dia juga suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya. Dari darah Uranus yang berceceran terlahirlah para raksasa, para nimfa pohon abu, dan para Erinya. Sementara itu alat kelamin Uranus terjatuh ke lautan dekat pulau Kithera dan menghasilkan buih laut, dari buih itu munculah Afrodit, dewi kecantikan. Setelah kepergian Uranus, para Titan mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronus sebagai pemimpin. Kronus menjadi penguasa dunia dan menikahi saudarinya, Rhea. Sementara Okeanos menjadi penguasa lautan dan Hiperion sebagai dewa matahari. Pada masa pemerintahan Kronus, manusia mengalami Zaman Emas, sebuah masa yang paling membahagiakan bagi manusia karena tidak ada penderitaan di dunia. Tetapi
2
Kronus tidak membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire yang oleh ayahnya dikurung di Tartaros padahal mereka adalah alasan baginya untuk mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, dia malah menyuruh monster Kampe untuk menjaga mereka agar tidak kabur. Hal ini membuat Gaia marah dan menyatakan bahwa Kronus suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya. Ramalan ini ikut memperkuat kutukan Uranus. Kronus memerintah selama berabad-abad dan memiliki beberapa anak. Tetapi Kronus takut suatu saat kutukan Uranus dan ramalan Gaia akan menjadi kenyataan sehingga dia langsung menelan semua bayi yang dilahirkan oleh Rhea. Rhea, yang marah karena semua anak-anaknya harus ditelan oleh suaminya, akhirnya berusaha melakukan perlawanan. Ketika akan melahirkan anaknya yang keenam, Rhea pergi ke sebuah gua di Kreta dan melahirkan di sana. Rhea lalu membungkus sebongkah batu dengan kain dan memberikannya pada Kronus. Kronus yang tidak menyadari tipuan Rhea akhirnya menelan batu itu sementara bayi yang diberi nama Zeus itu diasuh oleh para nimfa di Kreta. Bayi Zeus tumbuh dengan meminum susu Amaltheia, seekor kambing. Di kemudian hari, Zeus membalas kebaikan Amaltheia dengan menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Capricorn. Selain itu ada juga para Kuretes, mereka adalah sekumpulan prajurit penari yang ikut membantu menyembunyikan Zeus dari Kronus. Ketika Zeus sedang menangis, para Kuretes langsung membuat keributan dengan cara bernyanyi, menari, dan memukulkan tombak pada perisai mereka supaya Kronus tidak mendengar tangisan Zeus. Setelah dewasa, Zeus menikahi Metis, Titan kebijaksanaan dan kepandaian. Zeus juga berusaha mencari cara untuk membalas perbuatan ayahnya. Dia berkonsultasi pada Metis. Metis membuat suatu minuman ajaib yang telah diisi dengan ramuan dari Gaia dan menyuruh Zeus memberikannya pada Kronus. Sementara itu, Rhea meyakinkan Kronus untuk menerima kembali Zeus sebagai pembawa minum bagi Kronus. Kronus setuju dan Zeus pun akhirnya memperoleh kesempatannya. Zeus memberikan minuman buatan Metis pada Kronus. Kronus meminumnya dan seketika itu juga Kronus memuntahkan semua anak-anak yang telah ditelannya. Kronus memuntahkan Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan yang terakhir Hestia. Mereka adalah dewa sehingga tetap hidup walau sudah ditelan.
3
Zeus, bersama saudara-saudaranya, kemudian menyatakan perang pada Kronus dan para Titan, sebuah perang yang disebut Titanomakhia dan akan berlangsung selama sepuluh tahun.
Titanomakhia Dalam perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudaranya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah Kronus, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak mereka. Sementara Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rhea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung Othris dangan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olimpus dengan dipimpin oleh Zeus. Setelah beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa Olimpus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkhire yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire. kini Zeus mendapat sekutu baru. Zeus bahkan mendapat tambahan bantuan setelah Prometehus dan Epimetehus ikut berpihak padanya. Para dewa Olimpus pun siap bertempur kembali dengan kekuatan baru. Para Kiklops ternyata merupakan pembuat senjata yang hebat. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan utnuk Hades. Senjatasenjata itu sangat membantu para dewa Olimpus dalam mengalahkan para Titan dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Pada malam sebelum bertempur, Hades memakai helmnya sehingga dia menjadi tak terlihat. Dia lalu menyelinap ke perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan senjatasenjata para Titan sehingga ketika besoknya bertempur, para dewa Olimpus bisa memukul mundur para Titan. Dalam pertempuran lain, Hades, yang memakai helmnya, menyelinap di belakang Kronus dan mengunci badan kronus. Poseidon ikut menahan Kronus dengan
4
trisulanya sehingga Kronus tak bisa bergerak. Setelah itu Zeus menghujamkan petirnya pada tubuh Kronus. Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun sampai akhirnya Zeus memutuskan untuk mengakhiri perang ini.
Dalam suatu pertempuran, para dewa Olimpus mundur setelah didesak oleh Para Titan. Tak disangka oleh Para Titan, ternyata itu hanyalah perangkap untuk menjebak mereka. Setelah para dewa Olimpus mundur dan para Titan masuk dalam perangkap mereka, munculah tiga Hekatonkhire yang sangat besar dengan masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire ini lalu mengambil bongkahan-bongkahan batu besar dan melemparkannya pada para Titan. Dalam sekali lempar, para Hekatonkhire mampu melemparkan tiga ratus batu sekaligus, maka para Titan pun terjebak dalam hujan batu. Selain itu, Zeus ikut menambah penderitaan para Titan dengan menghujamkan petirnya pada mereka. Berada dalam keadaan seperti itu, para Titan panik dan tercerai berai. Mereka pun mengaku kalah dan dengan demikian para dewa Olimpus memenangkan Titanomakhia. Para Titan yang kalah dihukum oleh Zeus dengan dikurung di Tartaros. Semua Titan yang kalah dikurung kecuali Atlas yang diberi hukuman khusus oleh Zeus: Atlas mesti memikul langit di pundaknya. Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk menjaga para Titan di Tartaros sementara para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos dan bersama-sama mereka menciptakan berbagai alat luar biasa. Zeus, Poseidon, dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan. Hasilnya adalah Zeus berkuasa atas langit, Poseidon menguasai lautan, dan Hades memperoleh dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.
5
Tifon Keputusan Zeus untuk memenjarakan para Titan di Tartaros ternyata membuat Gaia marah.
Gaia
pun
bersetubuh
dengan
saudaranya Tartaros dan melahirkan anaknya yang terakhir, sesosok makhluk yang luar biasa berbahaya dan menakutkan, dialah Naga Tifon. Tifon adalah monster naga raksasa, ukurannya sangat besar dan tingginya melebihi gunung tertinggi bahkan kepalanya mencapai bintangbintang. Tifon berwujud setengah pria dan setengah monster. Di bawah lengannya terdapat seratus kepala naga yang siap memangsa apa saja sedangkan di bawah pahanya ular-ular beracun bergulunggulung. Bukan hanya itu, makhluk ini pun bisa menyemburkan api. Sungguh, dia adalah salah satu monster paling mematikan yang pernah menghuni bumi. Hubungan Gaia dan Tartaros juga melahirkan Ekhidna, monster naga perempuan yang menjadi istri Tifon. Bersama-sama, Tifon dan Ekhidna melakukan hubungan yang kemudian melahirkan berbagai monster mengerikan lainnya, di antaranya adalah Kerberos, Khimera, Orthros, Hidra, Singa nemea, Sphinx, Elang Kaukasia, Babi Kromios, dan burung hering. Tifon yang mengemban misi dari ibunya kemudian menyerang kediaman para dewa Olimpus. Saking kuatnya Tifon, para dewa hanya mampu melarikan diri agar bisa selamat dan tak mampu melawan. Mereka berubah wujud menajdi hewan dan kabur ke Mesir. Apollo mnejadi gagak, Artemis menjadi kucing, Dionisos menjadi kambing, Hera menjadi sapi, Hermes menjadi ibis, Afrodit dan anaknya Cupid menjadi sepasang ikan (kelak diabadikan sebagai rasi bintang Pisces). Tetapi di antara para dewa ternyata masih ada yang berani berdiri tegak menghadang sang monster. Adalah Zeus, sang pemimpin, yang berusaha mempertahankan kekuasaan yang telah direbut dengan susah payah dari para Titan. Zeus menghunus petirnya dan Tifon pun menerjang Zeus. Ketika Tifon semakin mendekat, Zeus tidak menyerang dengan petir tetapi dengan sabit batu
6
peninggalan Kronus (batu yang digunakan oleh Kronus untuk memotong alat kelamin Uranus). Terluka oleh senjata legendaris tersebut, Tifon pun mundur dan terbang ke Suriah. Tifon terluka parah dan Zeus merasa di atas angin dan terlalu percaya diri. Hal itu merupakan bumerang bagi Zeus sehingga pada pertarungan berikutnya Tifon mampu membelit Zeus dengan menggunakan ular-ularnya. Tifon tidak berhenti sampai di situ. Dengan sabit batu peninggalan Kronus yang diambilnya dari Zeus, Tifon memotong urat di tangan dan kaki Zeus, maka Zeus pun tak bisa lagi menggunakan petirnya dan semakin tidak berdaya. Tifon lalu mengurung Zeus di sebuah gua di Cilicia dengan dijaga oleh naga Delfin. Untuk sesaat tak ada lagi harapan bagi para dewa. Tetapi ternyata masih ada dewa yang berjuang. Hermes mengambil urat Zeus yang dipotong Tifon dan mendatangi gua tempat Zeus dikurung. Hermes mengendap-endap memasuki gua itu karena jika Delfin sampai tahu maka akan sangat berbahaya baginya. Delfin terlalu kuat untuk dihadapi oleh seorang dewa muda seperti Hermes. Zeus yang dikurung dan tak berdaya terkejut ketika didatangi Hermes tetapi setelah tahu bahwa Hermes membawa uratnya, keberaniannya timbul lagi. Hermes pun memasang lagi urat itu pada Zeus. Zeus yang bisa menggunakan petirnya lagi langsung pergi menghadapi Tifon, kali ini dia bertekad untuk benar-benar mengalahkan sang monster. Zeus mengejar Tifon sampai ke Sisilia dan di sana mereka bertarung lagi. Tifon mengangkat gunung Etna dan hendak menjatuhkannya ke badan Zeus. Zeus dengan cepat menghujamkan petirnya dengan kekuatan penuh ke tubuh Tifon. Sang monster merasa kesakitan dan melepaskan gunung yang yang dipegangnya. Gunung tersebut jatuh dan menimpa tubuh Tifon sendiri. Tifon pun terjebak selamanya di sana. Walaupun begitu, Tifon tetap hidup dan terkadang memberontak ingin keluar. gerakan-gerakan Tifon menyebabkan gempa bumi di daerah itu sedangkan semburan apinya menyebabkan letusan gunung Etna. Zeus berhasil menyingkirkan salah satu ancaman terbesar bagi kekuasaan para dewa tetapi pertempuran masih belum selesai. Gaia semakin marah karena Zeus mengalahkan anaknya. Gaia pun bersiap mengirimkan lagi gelombang serangan ke Gunung Olimpus.
7
Gaia, yang marah karena anak-anaknya (Titan) dikurung di Tartaros, menyuruh para Raksasa untuk bangkit melawan para dewa Olimpus dan mengakhiri pemerintahan mereka. Para Raksasa, dipimpin oleh Alkioneus dan Porfiion, berperang melawan para dewa dalam suatu
perang
yang
disebut
Gigantomakhia. Dalam menghadapi para Raksasa, para dewa meminta bantuan Herakles setelah mendengar ramalan yang mengatakan bahwa para Raksasa hanya bisa dikalahkan dengan bantuan sang pahlawan. Herakles bertarung dengan Alkioneus sang pemimpin Raksasa. Herakles terus menyerang Alkioneus tetapi Alkioneus tetap tak mati. Ternyata Alkioneus adalah Raksasa yang abadi selama dia berada di tempat kelahirannya, Flegra. Maka Herakles membawanya ke luar dari tempat tinggalnya dan membunuhnya. Sementara pemimpin Raksasa yang satu lagi, Porfirion, mendatangi Hera, istri Zeus. Porfirion merobek pakaian Hera dan mencoba memperkosanya. Hera berteriak meminta pertolongan. Zeus datang dan menyerang Porfirion dengan petirnya, setelah itu Herakles memanah Porfirion sampai mati. Poseidon sang dewa laut bertarung dengan Raksasa Polibotes. Poseidon mengejar Polibotes di sepanjang lautan sampai pulau Kos. Poseidon kemudian merobek sebagian pulau Kos dan melemparkannya pada Polibotes. Polibotes akhirnya kalah setelah tertindih pulau tersebut. Sementara Athena sang dewi perang dan kebijaksanaan bertarung dengan Raksasa Enkelados. Dalam pertarungan itu Athena berhsil unggul setelah dia menusuk Enkelados dengan tombaknya. Athena juga membunuh Raksasa Pallas dan menggunakan kulitnya untuk membuat sebuah perisai yang sangat kuat. Raksasa Aloadai (Otso dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka
8
berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aoladai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh. Hermes yang mengenakan helm kegelapan berhasil membunuh Raksasa Hippolitos, Artemis memanah Raksasa Gration sampai mati. Raksasa Euritos dibunuh oleh Dionisos dengan tongkatnya, sedangkan Raksasa Agrios dan Thoon dibunuh oleh para Moirai dengan tongkat perunggu. Hefaistos membunuh Raksasa Mimas dengan lelehan besi sementara Raksasa Klitios diserang dengan obor api oleh dewi Hekate. Setelah semua Raksasa berhasil dikalahkan, Herakles memanah semua Raksasa dengan panahnya. Para dewa lalu mengurung tubuh semua Raksasa di bawah bumi. Gempa bumi serta letusan gunung berapi terjadi akibat tubuh-tubuh mereka yang terus memberontak.
Kisah Manusia Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia di bumi mengalami beberapa tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas yang penuh kebahagiaan dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas kehidupan pada zaman-zaman berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.
Zaman Emas
Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami oleh manusia, masa ini terjadi di bawah kekuasaan Kronus. Pada zaman ini semua manusia merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada
9
penyakit, perang, kesedihan, atau penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa dan tidak perlu bekerja keras karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada satu musim, yaitu musim semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi penampilan mereka selalu muda dan manusia mati dengan damai. Manusia yang mati akan berubah menjadi roh yang tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat manusia. Pada masa ini Semua manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus menggulingkan kekuasaan para Titan, Zaman Emas pun berakhir.
Zaman Perak Setelah Zeus berkuasa, dia membuat manusia mengalami keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Pada periode ini, Zeus membagi setahun menjadi empat
musim.
Penampilan
dan
kebijaksanaan
manusia mengalami penurunan di banding masa sebelumnya. Manusia harus bertani dan beternak untuk makan, serta harus membuat rumah untuk tempat berlindung. Manusia menghabiskan waktu seratus tahun sebagai seorang bayi yang bergembira sedangkan masa dewasa yang pendek dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak mau menyembah para dewa sehungga akhirnya Zeus menghancurkan umat manusia. Setelah mereka mati, mereka disebut sebagai "Roh Terhormat di Dunia Bawah."
Zaman Perunggu Periode yang ketiga adalah Zaman Perunggu. Setelah memusnahkan umat manusia sebelumnya, Zeus menciptakan lagi umat manusia dari pohon abu (pohon untuk membuat tombak). Umat manusia pada zaman ini sangat kuat dan suka berperang. Mereka senang melakukan kekejaman. Mereka membuat alat-alat perang dan baju perang dari perunggu, bahkan rumah mereka pun dibuat dari perunggu. Ketika mereka mati, mereka pergi ke dunia bawah. Karena umat manusia sudah saling membunuh, Zeus memutuskan untuk memusnahkan lagi mereka, kali ini dengan banjir besar.
10
Zaman Pahlawan Zeus menciptakan lagi umat manusia. Pada periode ini perilaku manusia agak lebih baik daripada masa sebelumnya. Banyak bermunculan manusia setengah dewa. Mereka adalah para pahlwan yang sangat berani dan melakukan banyak petualangan.
Banyak
pahlawan
yang
membunuh
monster-monster
dan
menyelamatkn manusia lain. Banyak di antara para pahlawan itun yang mati dalam perang karena beberapa perang besar terjadi pada masa ini, misalnya adalah Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah mati, roh para pahlawan pergi ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang dipimpin oleh Kronus.
Zaman Besi
Ini adalah periode yang terakhir. Masa ini adalah yang terburuk karena pada masa ini kebaikan kalah oleh kejahatan. Anak-anak tidak menghormati orang tuanya, saudara saling bunuh demi harta, orangorang tak lagi punya rasa malu, banyak terjadi penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta berbagai perilaku rendah lainnya. Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah kekejaman para penguasa yang serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena dunia sudah dipenuhi oleh kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan mengabaikan umat manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu hari nanti Zeus pun akan menghancurkan umat manusia dari zaman ini.
Prometheus Zeus memutuskan bahwa manusia harus memberikan persembahan pada dewa berupa bagian tubuh hewan. Promtheus sang Titan kecerdasan berusaha mengelabui Zeus. Prometheus menyembunyikan daging kerbau di dalam isi perut sapi yang menjijikan, dan menyembunyikan tulang-belulang di dalam lemak yang menggiurkan. Dia lalu meminta Zeus memilih persembahan bagi para dewa dan umat manusia akan menyimpan bagian yang satunya. Zeus pun memilih lemak yang
11
menggiurkan. Tetapi Zeus marah ketika menyadari bahwa lemak tersebut berisi tulang belulang sementara manusia memperoleh daging kerbau sehingga di kemudian hari manusia mempersembahkan tulang untuk dewa dan mengambil dagingnya untuk dimakan. Zeus yang marah akhirnya mengambil api dari umat manusia. Prometheus, dengan kepandaiannya,
berhasil
mencuri
api
dari
Gunung
Olimpus
dan
menyembunyikannya dalam sekumpulan batang tanaman adas. Prometheus lalu memberikan api curiannya pada manusia sehingga sekali lagi umat manusia memiliki api. Karena ulahnya itu, Zeus merantai Prometheus di puncak Kaukasia. Setiap hari seekor burung elang datang dan memakan hati Prometheus dan malam harinya hatinya tumbuh lagi, begitulah setiap hari. Suatu hari dalam penyiksaannya, Io, yang sedang berwujud
sapi,
lewat
di
tempat
Prometheus.
Prometheus memberitahu Io bahwa dia akan kembali menjadi manusia setelah tiba di Mesir, dan akan memiliki
anak
dari
Zeus.
Prometheus
juga
memberitahunya bahwa keturunan Io akan menjadi raja-raja dan pahlawan besar. Beratus-ratus tahun kemudian Prometheus akhirnya dibebaskan oleh Herakles yang merupakan keturunan Io. Herakles membunuh elang yang menyiksa Prometheus dan mematahkan rantainya. Prometheus memberi balasan dengan memberitahu Herakles cara mendapatkan apel Hesperides. Setelah bebas, Prometheus diterima kembali oleh Zeus.
Pandora Untuk menghukum umat manusia karena telah mencuri api dari Gunung Olimpus, Zeus menyuruh salah satu anaknya, Hefaistos dewa pandai besi, untuk membuat seorang manusia. Maka terciptalah manusia perempuan
12
pertama di dunia. Setelah diciptakan, Athena mengajarinya menenun dan menjahit serta memberinya pakaian, Afrodit memberinya kecantikan dan hasrat, para Kharis memakaikan padanya perhiasan, para Hoirai memberinya mahkota, Apollo mengajarinya bernyanyi dan bermain musik, Poseidon memberinya kalung mutiara, Hera memberinya rasa penasaran yang besar, Hermes memberinya kepandaian berbicara serta menamainya Pandora, bermakna "mendapat banyak hadiah". Zeus kemudian memberikan Pandora pada Epimetheus untuk dinikahi. Prometheus, saudara Epimetheus, berusaha memperingatkannya untuk tidak menerima Pandora tetapi Pandora begitu mempesona sampai-sampai Epimetheus mau menikahinya. Pada hari pernikahan mereka, para dewa memberi hadiah berupa sebuh kotak yang indah dan Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut. Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, tiba-tiba aroma yang menakutkan terasa di udara. Dari dalam kotak itu terdengar suara kerumuanan sesuatu yang dengan cepat terbang ke luar. Pandora sadar bahwa dia telah melepaskan sesuatu yang mengerikan dan dengan segera menutupnya tapi terlambat, Pandora telah melepaskan teror ke dunia. Masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya telah bebas. Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora sangat terkejut dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari bahwa ternyata masih ada satu hal lagi yang tersisa di sana, yaitu harapan.
Pada Zaman Perunggu manusia, Zeus berniat mengirim sebuah banjir besar untuk memusnahkan manusia. Zeus menurunkan hujan tiada henti dari langit dan Poseiodon menumpahkan air laut ke daratan. Deukalion adalah seorang manusia putra dari Titan Prometheus. Sebelum banjir besar datang, Deukalion diperingatkan oleh ayahnya. Maka dia dan istrinya, Pirrha, membuat sebuah perahu serta menyiapkan perbekalan. Pirrha adalah anak dari Epimetheus dan Pandora. Ketika banjir datang ke tempat mereka, Deukalion dan istrinya naik ke perahu. Banjir itu terjadi selama sembilan hari sembilan malam.
13
Deukalion dan istrinya bertahan di atas perahu sampai akhirnya perahu mereka berhenti di daratan, yang merupakan puncak Gunung Parnassos. Sebagai rasa syukur karena telah selamat, Deukalion dan istrinya memberikan persembahan pada Zeus.
Deukalion dan Pirrha melempar bebatuan yang berubah menjadi manusia. Deukalion dan Pirrha merasa kesepian karena hanya mereka manusia yang tersisa. Mereka menemukan reruntuhan kuil Themis dan berdoa di sana. Themis menyuruh mereka melempar tulang-tulang ibu mereka ke belakang bahu mereka. Mereka menyadari bahwa yang dimaksud ibu adalah Gaia, dewi bumi, dan tulangtulang Gaia adalah bebatuan. Deukalion dan istrinya kemudian melempar batu-batu ke belakang tubuh mereka. Batu yang dilempar oleh Deukalion berubah menjadi laki-laki sedangkan batu yang dilempar Pirrha berubah menjadi perempuan sampai akhirnya manusia menjadi banyak lagi.
Kisah Para Pahlawan Perseus Perseus adalah suami Andromeda dan merupakan pendiri kota Mikene dan dinasti Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Perseus terkenal atas petualangannya dalam membunuh Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari monster Ketos. berikut adalah rangkaian peetualangannya:
Di kerajaan Argos terdapat seorang putri yang bernama Danae, Ia adalah putri dari Akrisios raja Argos. Suatu hari, disebabkan rasa kecewa
atas
kesialannya
karena
tidak
memiliki seorangpun cucu, ia berkonsultasi
14
dengan Orakel Delphi. Namun hasil konsultasinya sangat mengejutkan. Orakel meramalkan bahwa anak dari Danae (cucu Akrisios) akan membunuhnya suatu hari nanti. Danae saat itu masih belum memiliki anak, dan untuk menjaganya tetap begitu, Akrisios memenjarakannya di di menara perunggu. Suatu hari Zeus mendatangi Danae dalam bentuk pancuran air dan menghamilinya. Dari hubungan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Perseus. Akrisios kaget ketika tahu bahwa putrinya melahirkan anak dari Zeus. Akrisios ingin membunuh anak itu tetapi takut memicu kemarahan dewa-dewa karena membunuh Keturunan Zeus dan Putri kandungnya sendiri, akhirnya menemukan suatu cara. Akrisios memutuskan untuk memasukkan Danae dan Perseus ke dalam sebuah peti kayu dan membuangnya ke laut. Peti itu terdampar di Pulau Serifos, tempat mereka diangkat dan diselamatkan oleh seorang nelayan bernama Diktis, yang kemudian membesarkan Perseus hingga dewasa. Diktis adalah saudara dari Polidektes, raja Pulau Serifos.
Lama kelamaan, Polidektes jatuh cinta pada Danae. Namun Perseus sudah tumbuh besar dan selalu menjaga ibunya dari paksaan Polidektes sehingga Polidektes menyusun sebuah rencana untuk menjauhkan Perseus dari Danae. Ketika suatu hari Polidektes berusaha mendekati ibunya, Perseus kembali melarang Polidektes. Akhirnya Polidektes berkata bahwa ia akan menikahi seorang gadis sangat menyukai kuda. Polidektes pun menginginkan semua orang untuk memberikan hadiah yang sesuai kepada mempelainya. Polidektes lalu bertanya pada Perseus, "Apa yang akan kau berikan sebagai hadiah? Sepasukan Kuda? Kereta kuda? atau mungkin sekotak perhiasan?" Perseus menjawab bahwa dia tak punya apa-apa. Polidektes pun menyebut Perseus sebagai orang miskin yang malas. Marah karena dhina seperti itu, Perseus menyatakan bahwa dia bisa membawakan benda apapun yang diinginkan oleh Polidektes. "Baiklah!!" Kata Polidektes, "Bawakan kepala Medusa untukku!" Perseus menyanggupi permintaan Polidektes dan segera berangkat mencari Medusa.
15
Medusa adalah seorang monster yang memiliki rambut ular dan tatapan matanya akan mengubah mahkluk apapun menjadi batu. Medusa merupakan salah satu dari tiga Gorgon. Setelah menerima tugas itu, untuk waktu yang lama Perseus berkelana tanpa tujuan dan tanpa harapan untuk menemukan tempat tinggal para Gorgon. Ditengah keputusasaannya,
tiba-tiba
dia
didatangi
oleh
dewi
Athena.
Sang
dewi
membertahunya bahwa para nimfa utara akan memberikannya alat-alat untuk membunuh Medusa dan hanya para Graiai yang mengetahui tempat para nimfa.
Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua yang hanya memiliki satu bola mata dan satu gigi yang mereka pakai bergantian. Perseus merebut mata mereka dan menanyakan tempat para nimfa. Setelah diberitahu, Perseus mengembalikan mata mereka. Perseus pergi ke tempat para nimfa. Di sana, para nimfa
meminjamkannya
kantung
kibisis
untuk
menyimpan kepala Medusa, pedang dari Zeus, sandal bersayap dari Hermes, dan helm kegelapan dari Hades. Athena juga meminjamkannya perisai cermin. Setelah mendapat berbagai senjata, Perseus pun memakai sandal bersayap dan terbang menuju sarang para Grogon. Sesampainya disana, Perseus mengenakan helm kegelapan dan menjadi tak terlihat, karena medusa memiliki dua orang saudari yang sama ganas, sehingga ia tidak mau wujudnya diketahui dan akhirnya dikejar oleh dua Gorgon yang lain. Perseus masuk dan berjalan mundur ke arah para Gorgon (Stheno, Euriale dan Medusa) yang sedang tertidur. Ia melihat wujud para Gorgon tersebut melalui perisai cermin yang diberikan oleh Athena. Perseus mendekati Medusa dan langsung memotong kepala Medusa dengan pedangnya. Perseus lalu memasukkan kepala Medusa ke dalam kantung kibisis, dan bergegas pergi dari sarang para Grogon menggunakan sandal bersayap Hermes. Sementara dari tubuh Medusa yang tanpa kepala terlahirlah Pegasus dan Khrisaor.
16
Dua Gorgon lainnya terbangun karena lahirnya Pegasus dan Khrisaor, namun tidak dapat menemukan keberadaan orang yang membunuh Medusa.
Dalam perjalanan pulang ke Serifos, Perseus mengalami banyak petualangan, di anataranya dia melihat Atlas yang sedang memikul langit. Perseus merasa kasihan dan menunjukan padanya kepala Medusa sehingga Atlas berubah menjadi batu dan tak lagi merasa letih. Perseus terbang dengan cepat ke arah selatan, Esok harinya, ia terbang melintasi Gurun di Libya, beberapa tetes darah medusa jatuh ke pasir dan munculah sekumpulan ular berbisa di gurun itu. Perseus melanjutkan perjalanannya dan melihat sebuah patung yang dirantai pada batu karang. Setelah diamati, ternyata itu bukanlah patung melainkan seorang perempuan. Perseus mendekati perempuan itu dan bertanya kenapa dia dirantai di tengah laut.
Gadis itu pun bercerita. Dia adalah Andromeda, Putri dari Kefeus dan Kassiopia. Kassiopia pernah menyombongkan bahwa putrinya lebih cantik dari para Nereid, putri-putri Poseidon. Para Nereid mendengarnya dan melaporkan hal tersebut pada ayah mereka. Sang ayah pun marah dan mengirimkan bencana serta seekor monster laut yang bernama Ketos ke kerajaan yang dipimpin oleh Kefeus. Ketika Kefeus berkonsultasi pada Orakel, ia diberitahu bahwa satu-satunya harapan adalah dengan mengorbankan puterinya sendiri kepada Ketos. Akhirnya Kefeus pun melakukannya, Ia merantai putrinya di sebuah batu karang dan membiarkannya agar dimakan oleh Ketos. Selesai ia bercerita, tiba-tiba dari laut munculah seekor monster yang sangat besar. Perseus bertarung dengan monster itu. Perseus menggunakan kepala Medusa dan monster itu pun berubah menjadi batu. Perseus lalu menghancurkannya dengan
17
pedangnya. Perseus membebaskan Andromeda dan memabawanya pada ayahnya, raja Kefeus, untuk meminta izin menikahi Andromeda. Kefeus menggelar pesta untuk Perseus dan Andromeda. Namun pesta itu diganggu oleh Finius yang dulu dijanjikan oleh Kefeus untuk dinikahkan dengan Adromeda. Perselisihan pun terjadi antara pendukung Finius dengan pendukung Perseus. Untuk menghentikan semua ini, Perseus pun mengeluarkan kepala Medusa. Namun dia terlebih dahulu menyuruh teman-temannya untuk menutup mata mereka sehingga Finius dan para pendukungnyalah yang menjadi batu. Perseus dan Andromeda kemudian menikah dan memiliki anak bernama Perses. Perseus lalu pergi bersama Andromeda menuju Serifos sementara Perses ditinggal untuk mewarisi tahta dari Kefeus.
Bersama Andromeda, Perseus kembali ke Serifos dan mengetahui
bahwa
ibunya
dan
Diktis
sedang
bersembunyi di kuil karena Polidektes berusaha menikahi
paksa
ibunya.
Perseus
marah
atas
perbuatan Polidektes selama dia pergi. Perseus lalu menitipkan Andromeda pada ibunya dan bergegas menuju istana Polidektes. Di
istana,
Polidektes
mempercayai
bahwa
dan
anak
Perseus
buahnya telah
tidak
berhasil
membunuh Medusa. Mereka malah menertawainya. Perseus lalu mengeluarkan kepala Medusa dan mengubah Polidektes beserta anak buahnya menjadi batu. Setelah itu Perseus merasa tak lagi membutuhkan kepala Medusa, maka dia memberikan kepala itu pada dewi Athena, yang memasangnya di tengah-tengah Aegis. Tidak lupa Perseus juga mengembalikan semua peralatan yang dia pinjam. Perseus bersama Andromeda tinggal sebentar di Serifos sebelum akhirnya Perseus memutuskan untuk kembali ke Argos, tempat keluarganya berada. Sementara Diktis didaulat menjadi raja Serifos.
18
Perseus lalu memutuskan untuk kembali ke Argos menemui kakeknya. Sementara sang kakek, Akrisios, tentu saja ketakutan mengetahui bahwa cucunya masih hidup padahal perseus tentu saja sama sekali tidak berniat membunuh kakeknya itu. Akriosios pun kabur ke Larissa di Thessali, dan Perseus mengikutinya.
Sementara itu Teutamides, raja Larissa, mengadakan upacara pemakaman ayahnya. Dalam upacara itu, diselenggarakan perlombaan olahraga. Perseus ikut serta dalam kontes lempar cakram. Ketika Perseus melempar cakramnya, cakram tersebut secara tidak sengaja menghantam kepala seorang pria tua, yang ternyata adalah Akrisios, dengan demikian ramalan telah terlaksana. Perseus sangat berduka karena telah membunuh kakeknya sendiri. Perseus sebenarnya berhak atas tahta Argos. Namun dia merasa malu atas pembunuhan yang dilakukannya pada kakeknya. Akhirnya Perseus menukarkan kerajaan Argos dengan kerajaan Tirins yang dipimpin oleh pamannya, Megapenthes, maka Perseus pun menjadi raja Tirins. Pada masa pemerintahannya, Perseus mendirikan kota baru yang dia sebut Mikene. Kota ini pada masa selanjutnya bahkan menjadi lebih kuat daripada Tirins. Andromeda memberikan Perseus seorang putri dan lima orang putra. Setelah Perseus dan Andromeda meninggal, para dewa menempatkan mereka di angkasa sebagai rasi bintang. Orang tua Andromeda juga dijadikan rasi bintang. Salah satu keturunan Perseus yang terkenal adalah Herakles.
Bellerofon Bellerofon dalah putra raja Galukos dan Eurinome. Pada suatu hari, tanpa sengaja Bellerofon membunuh saudaranya sendiri, Deliades. Karena hal ini Bellerofon pergi ke Argos untuk disucikan oleh raja Proetus. Setibanya disana ternyata istri Proetus, Anteia, jatuh cinta kepada Bellerofon. Namun Bellerofon tidah menanggapi cinta dari Anteia. Sebagai balasannya, Anteia mengatakan kepada suaminya bahwa
19
Bellerofon ingin memperkosannya. Karena masalah ini Proetus marah kepada Bellerofon namun Proetus tidak bisa meluapkan amarahnya dan membunuh Bellerofon, hal ini dikarenakan Bellerofon telah makan dimejanya dan ia tidak mungkin menyakitinya. Walaupun demikian Proetus tetap ingin membunuhnya. Kemudian ia menyuruh Bellerofon untuk mengantar surat kepada raja Iobates di Likia. Ketika ia tiba di Likia, raja Iobates menyambuatnya dengan pesta sembilan hari sembilan malam sebelum meminta Bellerofon menyerahkan susrat dari Proetus. Setelah raja Likia membacanya ternyata isi surat tesebut adalah keinginan Proetus agar Bellerofon dihukum mati. Raja Iobates tidak mau membunuh Bellerofon dengan alasan yang sama seperti Proetus, karena Bellerofon telah makan dimejanya dan bila ia membunuhnya maka Zeus pasti akan murka. Lalu raja Iobates menyuruh Bellerofon untuk membunuh Khimaira. Iobates berpikir Bellerofon pasti akan mati karena Khimaira adalah moster mengerikan. Khimaira adalah makhluk yang berbadan singa namun memiliki tiga kepala, yaitu singa, kambing, dan ular. Selain itu, Khimaira dapat bergerak dengan cepat, nafasnya mengeluarkan api, dan selama ini tak terkalahkan. Bellerofon menyanggupi tugas itu dan berangkat mencari Khimaira.
Bellerofon terlebih dahulu meminta nasehat dari peramal Poleidos. Sang peramal memberitahunya bahwa dia membutuhkan Pegasus untuk mengalahkan Khimaira. Poleidos lalu menyuruhnya untuk mendatangi kuil Athena dan tidur disana, karena para dewa sering berbicara pada manusia melalui mimpi. Bellerofon pergi menuju kuil athena dan tidur di altar sang dewi pelindung kota Athena tersebut. Bellerofon merasa Athena berdiri di depannya dan membawa sesuatu yang berkilau seperti emas. Athena berkata, “Kau sedang tidur? Tidak, bangunlah aku membawakan yang kau butuhkan untuk menjinakkan kuda itu.” Setelah itu Bellerofon pun terbangun namun ia tidak menemukan sang dewi, yang ia temukan hanyalah sebuah tali kekang yang terbuat dari emas. Setelah itu ia pun keluar dari kuil dan menemukan Pegasus seang minum dimata air Pirene. Bellerofon mendekati dan berhasil menjinakan
20
Pegasus. Kemudian ia pun memasangkan tali kekang pemberian Athena pada Pegasus. Bellerofon melompat ke punggung Pegasus dan sekarang ia siap menghadapi Khimaira. Bellerofon menemukan sebuah blok timah yang kemudian dipasang pada ujung tombaknya. Ketika berhadapan dengan Khimaira. Sang khimaira menyemburkan apinya pada Bellerofon, yang melakukan manuver-manuver dengan Pegasusnya supaya tida terkena api Khimaira. Lalu Bellerofon terbang mendekati Khimaira dan menusuk mulutnya dengan tombaknya. Khimaira menyemburkan apinya yang malah membuat blok timah itu meleleh menyumbat tengorokan Khimaira. Sang Khimaira pun tercekik dan mati.
Bellerofon kembali kepada Iobates dengan selamat sehingga Iobates harus memikirkan cara lain untuk membunuhnya. Maka Iobates mengirmnya untuk mengalahkan kaum Solimi dan bangsa Amazon. Dengan menunggangi Pegasus, Bellerofon lagi-lagi berhasil melaksanakan tugas itu. Bellerofon lalu diperintahkan untuk mengalahkan bajak laut dari Karia yang bernama Kheirmarrhos. Bellerofon mengalahkannya dengan meleparkan batu dari atas. Raja Iobates kemudian menyuruh para pengawalnya untuk membunuh Bellerofon. Pada saat terdesak, Bellerofon memohon bantuan sang dewa laut Poseidon, dan Poseidon pun mengirimkan banjir. Iobates akhirnya menyerah dan lebih memilih untuk menjadi sahabat Bellerofon. Iobates bahkan memberikan putrinya, Filone, untuk dinikahi oleh Bellerofonn. Iobates juga memberikan setangah istananya kepada Bellerofon. Namun seiring ketenarannya yang tumbuh pesat, kesombongannya pun ikut bertambah. Bellerofon merasa bahwa ia sudah setara dengan para dewa maka ia pun pergi menunggangi Pegasus menuju Gunung Olimpus. Ia percaya bahwa ia akan mendapat tempat yang sama dengan para dewa. Zeus marah atas kelancangan Bellerofon dan mengirim serangga untuk menyegat Pegasus. Akibat sengatan serangga itu, Pegasus mengamuk sampai akhirnya Bellerofon terjatuh ke
21
bumi dan menjadi buta dan pincang. Setelah peristiwa Bellerofon hidup sendirian dan menderita sampai mati. Pegasus sendiri meneruskan perjalanannya ke Gunung Olimpus. Di sana, Pegasus dijadikan sebagai kuda pembawa petir Zeus.
Oidipus Ketika raja Thebes, Laius menikahi Iokaste, putri Minokius I, sebuah ramalan dari Orakel Delphi memperingatkannya untuk tidak memiliki anak, karena sang anak nantinya akan membunuh ayahnnya dan menikahi ibunya sendiri. Sang raja, dalam pengaruh anggur yang memabukkan, mengabaikan ramalan tersebut dan tetap menyetubuhi istrinya. Iokaste hamil dan melahirkan seorang putra. Setelah itu barulah sang raja mengingat ramalan tersebut. Lauis mengikat kaki bayinya dan menyuruh seorang pelayan untuk membuang bayi itu bayi di Gunung Kitheron. Namun sang pelayan kasihan pada bayi itu dan malah memberikannya pada gembala dari Korintus. bayi itu akhirnya diadopsi oleh raja Korintus, Polibus, dan permaisurinya. Permaisuri mengobati pergelangan kaki sang bayi dan menamakannya Oidipus, yang berarti "Si Kaki Bengkak". Oidipus dibesarkan sebagaimana anak kandung oleh raja Polibus dan permaisuri Pirioboia. Ia tumbuh menjadi seorang pemberani yang menimbukan iri hati pada kawan-kawannya. Mereka meniupkan keraguan pada diri Oidipus, bahwa Ia bukan anak kandung Polibus. Oidipus menanyakan kebenaran isu tersebut pada orang tuanya namun tak menemukan jawaban. Ia kemudian pergi ke Deplhi untuk menyelidiki isu tersebut. Peramal di Delphi hanya menasehatinya untuk tidak kembali ke tanah asalnya karena ia akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Jawaban samar-samar itu disimpulkan sendiri oleh Oidipus bahwa ia benar-benar anak kandung Polibus dan Pirioboia. Menurut Oidipus, ia tidak seharusnya kembali ke Korintus. Dalam perjalanan dari Delphi, ia berpapasan dengan raja Laius. Dalam papasan di jalan sempit tersebut, pengawal raja Laius, Polfontes, menyuruh Oidipus untuk memberi jalan untuk raja. Oidipus menolak. Pengawal raja marah lalu membunuh
22
kuda Oidipus, yang malah membuat Oidipus menewaskannya. Oidipus lalu menyeret Laius dari keretanya dan membunuhnya. Dengan demikian sesuai ramalan bahwa Oidipus membunuh ayahnya sendiri.
Kreon, kakak dari Iokaste, permasuri raja Laius, untuk sementara memegang tahta Thebes. Saat itu Thebes diresahkan oleh kehadiran mahluk Sphinx. Mahluk berkepala perempuan, bertubuh singa, dan bersayap itu bertengger di gunung Fikium dan membunuh setiap warga Thebes yang tidak bisa menebak teka-tekinya, juga mengancam tidak akan meninggalkan negara tersebut sebelum ada yang mampu memecahkan teka-teki itu. Teka-tekinya adalah: “Apakah yang pada pagi hari menggunakan empat kaki, pada tengah hari menggunakan dua kaki dan pada senja hari menggunakan tiga kaki?” Kreon mengumumkan sayembara bahwa barang siapa yang mampu memecahkan teka-teki Sphinx, akan diberikan tahta Thebes sekaligus dinikahkan dengan janda dari raja Laius, Iokaste. Mendengar sayembara tersebut, Oidipus datang ke Thebes. Pemuda gagah berani dan cerdas itu menemui Sphinx dan menjawab teka-teki itu. Jawaban Oidipus adalah: manusia. Ketika masih kecil, manusia merangkak menggunakan sepasang kaki dan sepasang tangan, ketika ia dewasa, ia tegak dengan dua kakinya dan ketika tua menambahkan tongkat agar mampu berjalan lebih baik. Karena teka-tekinya terjawab, Sphinx melempar dirinya sendiri dari tebing hingga tewas. Oidipus lalu diangkat menjadi raja Thebes dan menikahi Iokaste. Maka lagilagi ramalan kembali terpenuhi bahwa Oidipus menikahi ibunya. Hubungan Oidipus dan Iokaste melahirkan Olnikes, Estekles, Ismene dan Antigone. Para dewa di Olipus murka dengan hubungan tersebut. Malapetaka menimpa Thebes: pertanian gagal, kelaparan melanda. Tiresias, seorang peramal berkata bahwa pembunuh Laius harus dibunuh atau dikucilkan supaya Thebes dari murka para dewa.
23
Sementara itu, raja Polibus (raja Korintus yang disangka ayah oleh
Oidipus)
meninggal,
permaisurinya,
Piriboua
memutuskan untuk membuka rahasia Oidipus. Ia menyuruh pembawa pesan memberitahu Oidipus di Thebes mengenai kematian Polibusdan asal-usul Oidipus. Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Iokaste kaget dan menggantung dirinya sendiri, sementara Oidipus menusuk matanya hingga buta. Ia menyerahkan tahta kepada putraputranya lalu mengutuk mereka bahwa mereka akan terlibat perang saudara. Ia kemudian mengasingkan diri didampingi putrinya Antigone. Oidipus tua mengungsi ke Kolonus di Attika (dalam perlindungan raja Athena, Theseus). Nama Oidipus kemudian diserap dalam psikologi, Oedipus Complex, yang merujuk pada seseorang yang mencintai/menyukai perempuan yang jauh lebih tua sebagai refleksi pemujaan dirinya terhadap figur ibu.
Akhilles Akhilles adalah salah satu prajurit terhebat dalam mitologi Yunani. Ibu Akhilles adalah seorang Nereid atau nimfa laut. Setelah lahir, Akhilles dimandikan oleh ibunya di sungai Stix sehingga tubuhnya kebal kecuali tumitnya, yang tidak terkena air sungai Stix. Akhilles ikut berperang dalam Peang Troya. Di sana, dia membunuh Hektor, pangeran Troya dan putra tertua raja. Adik Hektor, Paris, membalaskan dendam kakaknya dengan memanah Akhilles dari dinding kota. Panah tersebut diarahkan oleh Apollo tepat pada tumit Akhilles sehingga Akhilles pun mati. Apollo melakukannya karena Akhilles pernah membunuh anak Apollo.
Odiseus Odisseus adalah salah seorang pahlawan dalam cerita Odysseia.
24
Odisseus merupakan raja Ithaka dan menikah dengan Penelope. Dia memiliki anak bernama Telemakhos. Dia ikut berperang dalam perang Troya dan memihak Yunani. Dia terkenal atas kecerdasan dan keerdikannya. Dewi Athena sering menolongnya. Setelah sepuluh tahun berperang, pasukan Yunani masih kesulitan menembus benteng Troya, Odisseus kemudian memberi ide untuk membangun sebuah kuda raksasa yang bisa dimasuki para prajurit dan dgunakan untuk menyusup ke dalam kota. Idenya berhasil dan Troya pun bisa ditaklukan. Setelah perang, Odisseus dan anak buahnya meninggalkan Troya dengan tidak menghormati Poseidon sehingga Poseidon pun menghukum Odisseus. Odisseus harus melalui perjalanan selama sepuluh tahun sebelum kembali ke Ithaka. Dalam perjalanannya, dia membutakan mata Polifemos, anak Poseidon, dan Poseidon semakin marah padanya. Odisseus hampir tidak bisa pulang akibat kemarahan Poseidon tetapi untunglah ada dewi Athena yang membantu Odisseus sehingga setelah bertahun-tahun, Odisseus tetap bisa kembali ke Ithaka.
Kisah Petualangan 12 Tugas Herakles Dalam amarahnya, Herakles membunuh istri dan anaknya. Untuk membersihkan dosanya, dia diharuskan untuk mengabdi pada sepupunya, raja Euristheus dari Mikene. Raja Euristheus menyuruhnya melaksanakan dua belas tugas. Dalam beberapa tugasnya, Hera ikut mempersulit Herakles.
Tugas Pertama: Membunuh Singa Nemea Singa Nemea adalah hewan yang kulitnya sangat tebal dan kuat sehingga tubuhnya tak bisa ditembus senjata apapun. Herakles membunuh singa itu dengan cara mencekiknya sampai mati. Setelah membunuhnya, Herakles menggunakan gigi singa itu untuk memotong-motong kulit singa itu sendiri dan mmebuat sebuah jubah pelindung yang sangat kuat.
25
Herakles
mengenakan
jubah
singa
itu
dalam
petualangan-petualangannya
selanjutnya.
Tugas Kedua: Membunuh Hidra
Hidra adalah seekor monster raksasa berkepala sembilan yang menghuni rawa-rawa Lerna. Salah satu kepalanya abadi. Ketika kepalanya yang tak abadi dipotong, dua kepala akan muncul menggantikannya. Herakles, dengan dibantu keponakannya Iolaus, membakar setiap kepala tak abadi Hidra setelah memotongnya sehingga kepalanya tidak tumbuh lagi. Dalam menghadapi Hidra, Hera mempersulit Herakes dengan mengirim kepiting untuk ikut menyerang Herakles. Kepiting itu mengigit kaki Herakles dan Herakles pun membunuhnya. Untuk menghargai usaha kepiting itu, Hera menempatkannya di langit sebagai konstelasi Cancer. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles mengubur kepala abadi Hidra di bawah sebuah batu besar.
Tugas Ketiga: Menangkap Rusa Kerinitia Rusa Kerinitia adalah hewan suci milik dewi Artemis. Hewan ini tinggal di hutan Kerinitia dan mampu berlari lebih cepat daripada panah. Rusa itu memiliki tanduk emas dan kuku perunggu. Herakles mengalami kesulitan menangkapnya, dia baru berhasil menangkap rusa itu setelah berusaha selama setahun. Herakles memasukkannya ke dalam jaring dan membawanya pada Euristheus, tentunya setelah mendapat izin dari dewi Artemis.
Tugas Keempat: Menangkap Babi Erimanthos Ada seekor babi raksasa yang tinggal di hutan Erimanthos dan Herakles ditugaskan untuk menangkapnya. Untuk menangkap babi itu, Herakles meminta saran pada Khiron, sang kentaur bijaksana. Khiron menyuruh Herakles untuk menggiring babi itu ke tempat bersalju tebal. Herakles mennikuti saran Khiron dan akhirnya berhasil menangkap babi itu dengan cara menjebaknya di salju. Herakles lalu membawa tangkapannya pada Euristheus yang langsung ketakutan dan bersembunyi di dalam
26
tong begiru melihat babi Erimanthos. Eristheus lalu menyuruh Herakles membawa pergi babi itu.
Tugas Kelima: Membersihkan Kandang Raja Augeas Raja Augeas memiliki ribuan ternak sehingga kandang ternaknya sangat kotor, kandang kudanya saja tidak dibersihkan selama setahun sehingga butuh waktu lama untuk membersihkannya dengan cara biasa. Herakles berpikir dan akhirnya menemukan cara yang lebih cepat. Dia mengalirkan dua sungai melewati kandang itu sehingga kotoran-kotoran di kandang itu akan tersapu oleh aliran air yang deras. Setelah menyelesaikan tugasnya, Herakles memliki sedikit waktu luang. Dia menggunakannya untuk menyelenggarakan Olimpiade untuk menghormati Zeus.
Tugas Keenam: Mengusir Burung-Burung Stimfalia Danau Stimfalia ditempati oleh sekawanan burung yang memangsa penduduk sekitar. Burung-burung itu memiliki bulu, paruh, dan cakar dari perunggu. Herakles menggunakan lonceng perunggu pemberian dewi Athena untuk menakuti burungburung itu dan kemudian memanah mereka ketika mereka sedang berusaha terbang menjauh.
Tugas Ketujuh: Menangkap Banteng Kreta Poseidon mengirim seekor banteng pada Minos, raja Kreta. Minos membuat marah Poseidon sehingga Poseidon membuat banteng tersebut bersetubuh dengan istri Minos, Pasifae, dan menjadi ayah dari Minotaur. Banteng itu juga merusak daerah Kreta. Herakles mendatangi raja Minos dan meminta izin menangkap banteng itu. Setelah Minos memberi izin, Herakles mengendap-endap di belakang sang banteng lalu
melawannya.
Setelah
menangkapnya,
Herakles
memberikannya
pada
Euristheus.
Tugas Kedelapan: Menangkap Kuda Betina Diomedes Herakles ditugaskan menangkap empat ekor kuda betina hitam pemakan manusia milik raja Diomedes dari Trakia. Dalam prosesnya, kuda-kuda tersebut memakan teman Herakles. Herakles pun membalas dendam dengan membunuh pemilik
27
mereka dan memberikan dagingnya pada kuda-kuda itu untuk dimakan. Setelah memakan daging tuannya, kuda-kuda itu tak mau lagi memakan daging manusia dan Herakels melepaskannya di Mikene.
Tugas Kesembilan: Mengambil Sabuk Hippolita Hippolita adalah ratu kaum Amazon dan Herakles diperintahkan untuk mengambil sabuknya. Herakles mendatangi Hippolita dan meminta sabuknya. Hippolita dengan sukarela memberikannya pada Herakles. Tetapi Hera muncul dan memfitnah Herakles berusaha menculik Hippolita sehingga apra Amazon menyerang Herakles. Herakles menyangka Hippolita menjebaknya. Herakles melawan para Amazon dan membawa pergi sabuk Hippolita. Euristheus memberikan sabuk itu pada putrinya sebagai hadiah.
Tugas Kesepuluh: Mengambil Ternak Gerion Gerion adalah seorang raksasa berbadan tiga yang tinggal di Erithia. Herakles terlebih dahulu membunuh anjingnya, Orthrus. Gerion lalu melawan Herakles. Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus. Herakles berhasil membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Setelah membunuh Gerion, Herakle mengambil ternak Gerion. Walaupun sempat disulitkan oleh Hera yang mengirim banjir dan serangga, Herakles berhasil membawa ternak itu ke Mikene.
Tugas Kesebelas: Mengambil Apel Hesperides Hesperides adalah para nimfa yang menghuni kebuh Hesperides. Di kebun itu, ada pohon apel emas yang dijaga oleh seekor naga. Setelah tiba di kebun Hesperides, Herakles meminta Atlas mengambilkan beberapa apel emas untuknya. Herakles menawarkan diri untuk memikul langit sementara Atlas mengambil apel. Setelah kembali, Atlas memutuskan bahwa dia tak ingin lagi memikul langit, dan malah menawarkan diri untuk mengantarkan sendiri apelnya. Herakles kemudian menyetujuinya dengan syarat Atlas mau memikul langit sebentar sementara Herakles membetulkan posisi jubahnya agar lebih nyaman. Atlas setuju, tapi setelah Atlas memikul langit lagi, Herakles langsung membawa apelnya dan berjalan pergi.
28
Tugas kedua belas: Menangkap Kerberos
Herakles harus pergi ke dunia bawah dan menangkap Kerberos, anjing berkepala tiga peliharaan
dewa
Hades.
Sebelum
menghadapi Kerberos, Herakles terlebih dahulu meminta izin pada Hades untuk menangkap Kerberos. Hades mengizinkan asalkan Herakles tidak menggunakan senjata. Herakles melawan Kerberos dan berhasil mengalahkannya. Herakles lalu membawa Kerberos pada raja Euristheus yang ketakutan begitu melihat hewan itu. Euristheus menyuruh Herakles membawa pergi anjing itu, dia juga membebaskan Herakles dari pengabdiannya sehingga Herakles kini bebas. Setelah itu, Kerberos dikembalikan oleh Herakles ke dunia bawah.
Daidalos dan Ikaros Daidalos adalah seorang perajin, seniman, dan penemu yang tinggal di kota Athena. Daidalos memiliki seorang keponakan bernama Talos. Di bawah bimbingan Daidalos dan ditambah bakat yang luar biasa, Talos punya kesempatan untuk menjadi lebih dari pamannya. Namun Daidalos takut bakat Talos itu akan menyaingi keahliannya. Akhirnya ketika Daidalos dan Talos sedang berada di Akropolis, Daidalos membunuh Talos dengan cara melemparnya dari Akropolis. Akibat perbuatannya itu dia diusir dari Athena dan pindah ke Kreta, Di sana dia bekerja pada raja Minos. Suatu ketika Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada Banteng Kreta dan meminta bantuan Daidalos supaya membuatkannya sebuah replika banteng betina. Setelah jadi, Pasifae masuk ke dalam replika banteng itu dan bersetubuh dengan banteng Kreta. Hasil persetubuhan itu adalah Minotaur, makhluk buas setengah manusia setengah banteng. Minos lalu menyuruh Daidalos membuat sebuah tempat untuk mengurung Minotaur dan Daidalos pun merancang labirin, sebuah tempat yang penuh jalan dan
29
membingungkan. Setelah selesai, Minos mengurung Daidalos dan putranya Ikaros di menara yang tinggi untuk mencegah tersebarnya rahasia labirin.
Dadialos dan Ikaros tidak bisa kabur lewat laut karena semau kapal diawasi denagn ketat dan tak ada yang boleh berlayar tanpa izin. Karena Minos menguasai darat dan laut, maka Daidalos memutuskan untuk kabur lewat udara. Daidalos kemudian berusaha membuat sayap dari bulu untuknya dan putranya. Bulu-bulu itu dia ikat dengan kuat, bulu berukuran besar diikat dengan benang sedangkan yang kecil disambungkan dengan lilin. Setelah selesai, mereka pun memakainya. Sebelum terbang, Daidalos memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu rendah atau terlalu tinggi, dan mereka pun akhirnya terbang keluar dari menara. Mereka terbang di atas lautan dan Ikaros menjadi terlalu senang sampai-sampai Ikaros terbang terlalu tinggi. Karena ulahnya itu, lilin pada sayapnya meleleh oleh panas matahari sehingga Ikaros akhirnya terjatuh ke laut. Untuk mengenang putranya, pulau di dekat tempat Ikaros jatuh dinamai pulau Ikaria oleh Daidalos.
Pencarian Bulu Domba Emas Pencarian Bulu Domba Emas adalah serangkaian petualangan legendaris yang dilakukan oleh 50 orang pahlawan yang disebut para Argonaut dan bertujuan untuk mendapatkan bulu domba emas. Mereka dipimpin oleh Iason dan menggunakan kapal laut yang diberi nama kapal Argo.
Ada seorang raja di kota Orkhomenos Yang bernama Athamas. Dia punya seorang istri, dewi awan yang bernama Nefele. Dia dan Nefele memiliki dua orang anak: Frixos dan saudarinya Helle. Setelah beberapa lama menikah, Athamas merasa bosan dengan istrinya yang sekarang. Aakhirnya ia menikahi wanita lain yang bernama Ino. Istrinya yang kesal
30
langsung meninggalkan kota itu dan mendatangkan musim kering yang parah bagi kota itu. Sementara itu, Ino memendam rasa cemburu pada Frixos, karena ia yang nantinya akan menjadi pewaris tahta Athamas. Akhirnya Ino menipu Athamas, dengan mengatakan
bahwa
kekeringan
ini
hanya
bisa
dihentikan
dengan
mempersembahkan jiwa Frixos pada para dewa. Nefele yang mengetahui hal ini meminta bantuan pada Hermes.
Hermes membawakan seekor domba bersayap dan berbulu emas. Nefele menyuruh kedua anaknya untuk menaiki domba itu dan domba membawa mereka ke tempat yang aman. Frixos dan Helle pun naik sementara
domba
itu
terbang
meninggalkan
Orkhomenos. Di tengah perjalanan, Helle terjatu dari domba emas dan tenggelam di laut, yang kemudian diberi nama laut Helle. Domba itu akhirnya mendaratkan Frixos di Kolkhis. Disana, Frixos dirawat oleh Aietes. Frixos bahkan dinikahkan dengan putri Aetes. Karena ternyata domba itu hasil ciptaan Poseidon, Frixos menyembelihnya dan mempersembahkannya untuk Poseidon. Ia lalu menyerahkan bulu domba itu kepada raja Kolkhis, Aietes, sebagaia ucapan terma kasih. Aietes menggantung bulu domba emas di sebuah pohon suci Ares yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur.
Aison adalah raja sejati kota Iolkus tapi saudaranya, Pelias, melakukan kudeta dan mengambil tahta Aison. Semua keturunan Aison dibunuhnya namun Pelias membiarkan Aeson hidup dan memenjarakannya untuk alasan yang tidak jelas. Ketika itu, istri Aison sedang hamil tua. anak yang dikandungnya bernama Iason. Saat Iason lahir, Pelias hendak membunuhnya namun ibunda Iason ini berhasil menipu Pelias dengan mengumpulkan wanita-wanita pembantunya dan mengelilingi Iason yang sedang tertidur. Ibunya dan pembantunya menangis meratap seakanakan Iason lahir dalam keadaan mati.
31
Melihat itu Pelias merasa lega dan tidak jadi membunuh Iason karena menganggap Iason sudah mati. Ibunda Iason yang bernama Alkimede I, menitipkan Iason kepada seorang Kentaur penghuni Gunung Pelion yang dikenal dengan nama Khiron, yang sudah sering melatih para pahlawan. Di sana Iason dilatih oleh Khiron tentang ilmu tanaman, seni, berburu, ilmu beladiri dan berbagai kemampuan lain yang dibutuhkannya untuk mengklaim kembali tahta yang semestinya menjadi miliknya. Sementara itu, Pelias bertanya pada Orakel tentang masa depan kekuasaannya dan Orakel hanya mengingatkannya untuk berhati-hati pada orang asing bersandal sebelah karena ia akan digulingkan oleh orang bersandal sebelah itu.
Dari puncak Olimpus, Hera memendam kebencian terhadap Pelias yang kini menguasai Iolkus. Hal ini disebabkan oleh Pelias yang melakukan pembunuhan pada ibu tirinya di kuil Hera. Hera melihat ada satu kesempatan untuk memberi pelajaran pada Pelias.. Yakni melalui Iason namun sebelum memutuskan untuk membantu Iason dalam perjuanannyanya meraih kembali tahta Iolkus, Hera ingin menguji sejauh mana kebaikan hati Iason, karena untuk menjalankan rencananya Hera membutuhkan seorang pahlawan sejati. Ketika Iason sudah remaja, dan Khiron menceritakan tentang Pelias dan permasalahan Tahta Iolkus, Iason pun tersulut emosinya dan ingin segera mengambil haknya juga membebaskan ayahnya..Akhirnya ia pamit pada Khiron dan pergi menuju Iolkus untuk mengklaim tahtanya.. di tengah perjalanan menuju Iolkus, ia bertemu dengan seorang nenek tua renta. Nenek ringkih itu ingin menyeberang sungai namun arus sungai itu sangat dera. Si nenek meminta kepada Iason untuk menolongnya menyeberang. Tanpa berpikir panjang, Iason langsung menggendong nenek itu menyeberangi sungai. Karena derasnya arus, maka sebelah sandal Iason terlepas dan terbawa
32
arus. Belum lagi entah kenapa nenek yang digendongnya terasa sangat berat. Nenek itu sebenarnya adalah Hera yang sedang menguji kepahlawanan Iason. Setelah membantu nenek itu, Iason melanjutkan perjalanannya sampai akhirnya dia tiba di kota Iolkus. Di sana dia menemui Pelias dan langsung meminta haknya, yaitutTahta Iolkus. Pelias melihat Iason yang sandalnya tinggal sebelah dan teringat ramalan Orakel. Dia lalu pun pura-pura mengundang Iason ke acara makan bersama. Di acara itu, sambil santai Pelias bertanya, "Ah jadi kamu menganggap dirimu pantas jadi raja?" Iason mengangguk. "Hmm, jadi kamu pasti bisa mengatasi jika ada masalah yang mendadak muncul.. begini misalnya, apa yang akan kamu lakukan untuk menyingkirkan seseorang yang menyusahkan kamu?" tanya Pelias.
Iason berpikir sejenak lalu berkata, "Aku akan menyuruhnya membawakan bulu domba emas kepadaku!".
Sebenarnya
Heralah
yang
mengeluarkan kata-kata itu dari mulut Iason. Pelias tersenyum, "Ah ide yang bagus.. Tugas yang sangat sulit.. tapi jika seseorang berhasil melakukannya, namanya akan abadi sepanjang masa.. hmm.. sekarang, coba kau lakukan itu! Bawakan bulu domba emas kepadaku!! Karena menurut Orakel, Iolkus tidak akan makmur kecuali jika bulu domba emase telah dibawa ke sini, Buktikan dirimu pantas jadi raja, Iason!!" Pelias pun bersumpah atas nama Zeus bahwa jika Iason berhasil, tahta akan ia serahkan padanya. Iason menerima tantangan itu.
Iason
berusaha
membayangkan
situasi
tugasnya ini. Bulu domba emas ada di daerah Kolkhis, digantungkan di dahan pohon milik Ares yang dijaga oleh seekor naga yang tidak pernah tidur. Belum lagi perjalanan ke sana
33
yang sangat jauh dan penuh rintangan. Diapun berpikir bahwa dia membutuhkan kapal yang sangat tangguh dan kru yang tidak kalah kuat. Hera meminta bantuan Athena untuk membuatkan kapal untuk Iason. Athena pun menolongnya, ia membantu Argos si pembuat kapal dengan memberikan bahan kapal yakni kayu dari pohon ek suci dari hutan di Dodona milik Zeus sebagai bahan rangka utama kapal. Kayu suci itu dapat berbicara dan mengucapkan ramalan tentang masa depan. Kemudian Iason pun melakukan perekrutan kru kapal dan yang mendaftar adalah figur-figur pahlawan yang sudah terkenal kehebatannya seperti Herakles, Atalanta, Theseus, Orfeus, si kembar Kastor dan Pollux, para Boread (putra Boreas, dewa angin utara, 2 orang pahlawan yang memiliki sayap), dan banyak lagi pahlawan lainnya.. Lalu setelah sekitar 50 orang kru terkumpul, berangkatlah kapal yang dinamakan Argo, dari nama pembuatnya, Argos. Kru kapal yang hebat itu disebut para Argonaut.
Pulau Lemnos Setelah berlayar beberapa lama, Para Argonaut sampai ke sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Lemnos. Disana hanya tinggal penduduk wanita saja dan populasinya terus berkurang. Dulu penduduk wanita pulau Lemnos ini mengabaikan Afrodit. Sang dewi menjadi kesal sehingga mengutuk seluruh wanita di pulau itu. Bau badan mereka jadi sangat tidak tertahankan. Suami-suami mereka pun akhirnya mencampakkan mereka dan melakukan hubungan seksual dengan perempuan dari pulau lain. Karena kesal, para wanita di pulau Lemnos pun membunuh suami mereka ketika mereka sedang tidur. Akhirnya mereka hidup tanpa laki-laki dipimpin oleh Ratu Hipsipile. Ketika para Argonaut datang, mereka pun berhubungan seksual dengan para penghuni pulau dan melakukan repopulasi. Iason sendiri besetubuh dengan Hipsipile dan nantinya menjadi ayah dari dua orang anak kembar. Para Argonaut
34
tinggal di sana selama beberapa hari dan hendak tinggal lebih lama namun Herakles sudah ingin cepat-cepat melanjutkan perjalanan
Propontis Para Argonaut mendarat di daerah Propontis yang sedang diteror oleh raksasa bertangan enam. Herakles berhasil mengalahkan raksasa itu sehingga sang raja, Kizikos, menyambut mereka dengan meriah bersama rakyat Propontis lainnya. Mereka diajak makan bersama dan berpesta. Kapal mereka pun langsung berlayar siang itu juga seusai makan. Namun ternyata ada badai yang menghempas mereka sangat kuat, sehingga malam harinya, mereka kembali ke tempat yang sama di Propontis. Mengira kapal yang baru mendarat di malam hari itu adalah kapal bajak laut, rakyat propontis dan raja Kizikos langsung menyerang para Argonaut. Peperangan pun tidak terelakkan. Para Argonaut yang kuat membunuh banyak sekali rakyat Propontis termasuk Raja Kizikos. Baru ketika fajar menyingsing, mereka sadar bahwa ini semua kesalahan. Setelah melakukan penguburan, para Argonaut pun kembali berlayar.
Misia
Para Argonaut sampai di daerah Misia. Disana
mereka
mengumpulkan
perbekalan, memperbaiki dayung yang rusak, dll. Beberapa orang turun untuk mencari air minum dan makanan, termasuk Hilas, seorang pemuda tampan yang merupakan kekasih pria Herakles. Karena sangat tampan, ketika Hilas sedang mengambil air di kolam yang ada di tengah hutan, para nimfa penjaga kolam itu jatuh cinta padanya dan akhirnya membawanya ke dasar kolam untuk dijadikan kekasih. Herakles menolak untuk berangkat bersama Argonaut lainnya dan terus mencari Hilas yang dia sayangi. Tapi apa boleh buat, Hilas sudah hilang selamanya.
35
Herakles pun kembali menjalankan tugas legendarisnya dan meninggalkan misi para Argaonaut.
Salmidessos Mereka kemudian sampai di daerah Salmidessos, Thrakia. Disana ada seorang raja yang bernama Fineas. Raja Fineas memiliki berkah dari Apollo untuk dapat melihat masa depan. Namun karena terlalu banyak membocorkan rahasia para dewa kepada manusia, ia akhirnya dihukum. Ia diberikan pilihan: "Tidak buta tapi hidup singkat" atau "buta tapi berumur panjang", Fhineas memilih buta agar dapat membocorkan lebih banyak rahasia masa depan kepada manusia.
Zeus pun meletakkannya di Salmidessos di depan
sebuah
meja
yang
penuh
berisi
makanan. Helios, dewa matahari yang marah karena Fineas lebih memilih hidup di dalam kegelapan
dibandingkan
hidup
dibawah
cahayanya, mengirimkan para Harpi untuk memastikan Fineas hanya makan secukupnya untuk hidup. Jika setiap ia hendak makan lebih, Para harpi akan merampas makanan itu. Iason merasa kasihan pada Fineas. Ketika para harpi datang, para Boread, Kalais dan Zetes, yang memiliki sayap kemudian mengejar dan hendak membunuh mereka. Usaha mereka digagalkan oleh Irir yang berjanji bahwa Fineas tak akan lagi diganggu oleh para harpi. Sebagai
rasa
terimakasih,
Fineas
mengungkapkan
cara
untuk
melewati
Simplegades. Kemudian mereka berpisah.
Simplegades (Batu Beradu)
Tempat ini adalah semacam gerbang yang harus dilalui jika seseorang ingin menuju Kolkhis.
Namun
ini
sangatlah
berbahaya.
36
Bentuk Simplegades adalah dua buah batu karang raksasa yang saling berhadapan dan akan saling bertabrakan jika ada yang melintas diantara keduanya, sehingga apapun yang melintas akan hancur tergencet. Cara yang diberikan oleh Fineas adalah, mereka harus melepaskan seekor merpati. Jika merpati itu selamat, maka mereka harus mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades. Tapi jika merpati itu gagal dan mati terjepit, maka mereka memang ditakdirkan untuk gagal. Iason melepaskan seekor merpati seperti yang dikatakan oleh Fineas dan merpati itu terbang melewati Simplegades. Kedua batu karang itu tiba-tiba menutup. namun, ketika karang itu kembali terpisah, nampaklah burung merpati itu berhasil melewati Simplegades dengan selamat, hanya bulu ekornya yang sedikit rusak terjepit. Para Argonaut langsung mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades dan mereka berhasil. Ketika kedua karang itu mengatup, hanya hiasan belakang kapal Argo saja yang rusak. Dan setelah berapa lama, mereka pun sampai di Kolkhis.
Sesampainya di Kolkhis, Iason segera menemui sang raja, Aietes. Iason berkata pada Aietes bahwa dia mau mengambil bulu domba emas dan membawanya ke Iolkus. Aietes, yang sudah menganggap bahwa bulu domba emas itu miliknya, enggan memberikannya dengan cuma-cuma. Ia mau Iason melakukan tiga buah tantangan sebelum dirinya rela memberikan bulu domba emas itu. Melihat tantangan yang diberikan, Iason jadi patah semangat. Tapi Hera tidak berdiam diri. Hera menghampiri Afrodit dan memintanya untuk membuat putri Aietes, Medeia, agar jatuh cinta kepada Iason. Afrodit setuju dan memerintahkan Eros untuk menembakkan panah asmara kepada Medeia. Medeia pun jatuh cinta kepada Iason. Medeia adalah seorang penyihir, pemuja dewi Hekate (dewi sihir) dan bantuan yang bisa diberikannya adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Iason.
Ketika Medeia melihat Iason pertama kali, dia langsung jatuh cinta pada Iason. Medeia menawarkan bantuannya asalkan Iason mau bersumpah agar menjadi miliknya selamanya. Iason tidak punya pilihan lain selain menyetujui. Medeia pun membantu Iason.
37
Tugas yang diberikan raja Aietes merupakan satu paket tugas. Yang pertama, Iason diperintahkan untuk membajak ladang dengan menggunakan dua ekor Khalkotaur, yaitu banteng yang kuku kakinya dari perunggu dan menyemburkan api. setelah itu ia diberikan sekantong benih. ia diperintahkan untuk menebar benih itu di tanah yang sudah dicangkul lalu memanennya dalam sehari. Iason bergegas menjalankan tugasnya. Medeia menolongnya dengan memberikan sebuah salep, yang setelah Iason oleskan ke seluruh tubuh, membuat tubuh Iason menjadi anti api. Dengan mudah Iason membajak sawah itu. dan ketika ia hendak menaburkan benih, ia menyadari bahwa benih itu bentuknya sangat aneh. saat benih itu ditaburkan, tiba-tiba setiap benih itu langsung tumbuh menjadi para Spartoi, yaitu sekumpulan prajurit berbaju besi lengkap yang siap berperang. Ternyata benih itu adalah gigi-gigi Naga. Medeia langsung memberitahu Iason apa yang harus ia lakukan. Setelah diberitahu Medeia, Iason melempar salah satu Spartoi itu dengan batu. Spartoi yang terkenal lemparan mengira Spartoi disebelahnyalah yang menyerang, akhirnya semua Spartoi itu saling serang satu sama lain, hingga tak satupun Spartoi yang tersisa. Kini Iason harus menghadapi tugas yang sulit. Mengambil sendiri bulu domba emas dari tempatnya yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur. Naga itu milik Ares, jadi jika dibunuh bisa menimbulkan kemarahan sang dewa perang.
Medeia lalu mengeluarkan sebuah ramuan yang sangat berguna, ramuan penidur. Iason menghampiri sang naga di malam hari dan menyemprotkan disemprotkanlah ramuan itu ke muka sang naga. Sang naga langsung tertidur dan Iason bisa dengan mudah mengambil bulu domba emas. Ketika Iason mau bergegas pulang ke Iolkus, Medeia minta diajak. Karena ia sudah bersumpah untuk jadi milik Medeia selamanya, iason pun setuju. Tapi entah kenapa, Medeia mengajak adiknya, Apsirtos.
38
Sang raja marah karena ia menganggap Iason telah menculik kedua anaknya. maka dari itu, ketika kapal Argo mulai berlayar, sang raja mengejarnya bersama armada kerajaan. Para Argonaut panik karena dengan kecepatan seperti ini pasti mereka akan tersusul. Medeia kembali menunjukkan kegilaannya. Ia langsung berdiri membawa adiknya dan sebilah pedang. Ayahnya dari belakang melihat Medeia dan Apsirtos. Lalu tiba-tiba Medeia menggorok leher adiknya. Darah terpancar kemana-mana. Bukan hanya itu, ia juga langsung memutilasi mayat Apsirtos hingga menjadi potongan-potongan kecil. kemudian potongan-potongan tubuh itu ia tebar di lautan di belakang kapal Argo. Para Argonaut tetap mendayung sambil kebingungan dengan apa yang dilakukan Medeia. Sang raja dan pasukannya berhenti untuk mengumpulkan potongan jenazah Apsirtos. Maka bebaslah para Argonaut dari kejaran Aietes.
Selepas dari perairan Kolkhis, tiba-tiba ada badai dan angin kencang. Kapal Argo pun terombang-ambing dalam badai itu. Kastor dan Pollux maju ke anjungan kapal. Mereka berpegangan tangan dan berdoa kepada Zeus. Lalu dari kayu rangka kapal Argo terdengarlah sebuah suara yang mengatakan bahwa kapal ini dan krunya telah dikutuk oleh Zeus akibat perbuatan yang dilakukan oleh Medeia. Satu-satunya cara menghilangkan kutukan ini adalah bahwa Medeia harus disucikan oleh seorang perempuan bernama Kirke. Kemudian datanglah dewi Iris yang memberitahukan tempat tinggal Kirke kepada Kalais dan Zetes supaya para Argonauts dapat melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa lama, akhirnya para Argonauts sampai di pulau yang dikatakan sebagai tempat tinggal Kirke. Disana mereka melihat beberapa orang gadis memanggil-manggil. Namun di dekat para gadis itu ada hewan-hewan yang terus mengeluarkan suara seakan memperingatkan para Argonauts Kru kapal mendayung terus hingga mereka berlabuh di pulau itu, tapi, tak ada satupun yang beranjak turun karena mereka memperhatikan hewan-hewan yang ada disana. hewan-hewan itu menatap mereka dengan penuh kesedihan. tiba-tiba Medeia meloncat turun dari kapal. dan dia memperingatkan. "Kawan-kawanku!! jangan ada
39
satupun dari kalian yang turun dari kapal! karena di pulau ini, setiap pria yang menginjakkan kaki disini, akan berubah menjadi hewan!". Medeis alalu memanggil Iason untuk ikut turun ke pulau itu. Dengan sihir Medeia, Iason tidak berubah menjadi binatang. Medeia mengusir gadis-gadis yang tadi memanggil para kru, kemudian berjalan menuju rumah marmer yang ada di puncak bukit pulau itu.
Di sana mereka menemui Kirke. yang ternyata adalah seorang penyihir juga. Ketika melihat mata Medeia, Kirke langsung mengetahui bahwa Medeia adalah kerabatnya. Kirke adalah saudari Aietes dan dengan demikian adalah bibi Medeia Medeia mengutarakan maksud kedatangannya, yakni untuk disucikan dari darah saudaranya yang ia bunuh. Lalu Kirke mengajak Medeia ke pantai, di sana Kirke berdoa kepada Zeus lalu memandikan Medeia dengan air laut juga mencuci pakaian Medeia yang berlumur darah. Setelah ritual selesai, Medeia bertanya kepada Kirke tentang apa yang dilihat oleh Kirke di masa depan kehidupan Medeia. Kirke memang melihat masa depan Medeia, namun ia menolak mengucapkannya. Akhirnya Medeia kembali ke kapal dan bersama Argonauts melanjutkan perjalanan.
Sudah beberapa hari mereka berlayar ketika tiba-tiba ombak tinggi membawa mereka ke sebuah pantai pasir dan mendamparkannya di pantai itu. Ketika ombak itu menghilang, ternyata di bawah ombak yang tinggi itu adalah karang-karang tajam, sehingga tidak mungkin bagi kapal Argo untuk berlayar kembali ke lautan tanpa hancur terkoyak karang tajam itu. Setelah mereka perhatikan, yang ada disana bukanlah pasir pantai, melainkan sebuah gurun pasir yang sangat luas. Para Argonaut mulai putus asa. Iason yang kepanasan dan kelelahan pun akhirnya tertidur dengan kepala yang ditutupi bulu domba emas. Lalu Iason merasakan ada
40
yg menyentuh tangannya. Ia menoleh, ternyata ada tiga orang nimfa dengan tubuh bersinar. Para nimfa itu mengatakan bahwa para Argonaut tidak boleh menyrah. Iason diperintahkan untuk mengikuti kuda Poseidon dan para Argonaut harus melakukan kepada kapal Argo sesuatu yang selama ini dilakukan oleh kapal tersebut kepada mereka. Iason menyampaikan pesan ini kepada para Argonaut. Lalu tiba-tiba, dari lautan muncullah segerombolan kuda. kawanan kuda itu berlari melintasi gurun. Akhirnya mereka paham tentang sesuatu yang harus mereka lakukan pada kapal Argo.
Selama ini, yang dilakukan kapal itu adalah membawa mereka di atasnya. saat ini yang harus mereka lakukan adalah memikul kapal Argo melintasi gurun pasir. Karena kuda poseidon berasal dari lautan, maka pasti mereka akan kembali lagi ke lautan yang lain di seberang gurun, jadi yang harus mereka lakukan hanyalah mengikuti jejak kuda poseidon itu. Perjalanan
berat
pun
dimulai.
Para
Argonaut
menggendong kapal mereka mengikuti jejak kuda Poseidon hingga mereka sampai pada suatu titik dimana jejak-jejak kuda poseidon itu tidak lagi nampak. Para Argonaut meletakkan kapal Argo, kemudian Kalais dan Zetes terbang ke angkasa. Mereka terus naik dan akhirnya melihat air di ujung sana. Mereka pun mengarahkan para Argonaut untuk sampai ke perairan itu. Setelah sampai disana. mereka mengetahui bahwa danau itu merupakan wilayah kekuasaan Triton, dewa laut putraa Poseidon. Sebagai rasa syukur, mereka mendirikan altar untuk Triton. Kemudian mereka sadar bahwa mereka kehausan sementara air yang ada disana adalah air asin. Tiba-tiba mereka mencium aroma tanaman lebat. Mereka mengasumsikan di sana ada air yang bisa diminum juga. Orfeus memimpin mereka ke arah aroma itu berasal. Di tengah perjalanan, mereka melihat sosok raksasa yang menjulang tinggi. Orfeus menerangkan bahwa itu adalah Atlas yang tengah menopang langit. Kemudian mereka meneruskan perjalanan ke arah asal aroma itu.
41
Akhirnya sampailah mereka ke sebuah wilayah yang ditumbuhi rumput hijau. Orfeus mengetahui wilayah ini. Taman yang dikelilingi pagar perak itu adalah Taman Hesperides, taman tempat tumbuhnya pohon apel emas yang diberikan oleh Gaia sebagai hadiah pernikahan Zeus dan Hera. Nama taman itu diambil dari para penjaga taman tersebut, yakni para Nimfa Hesperides. Melihat para Argonaut yang mendekat, para nimfa itu langsung melingkarkan diri mereka bertiga mengelilingi pohon apel emas. Orfeus mengatakan kepada para Argonaut untuk tetap tenang dan membiarkannya menyapa para nimfa Hesperides. Orfeus melangkah masuk ke taman itu sambil memainkan liranya dan alunan musik yang sangat indah terdengar memenuhi udara. Dengan syairnya Orpheus memberitahu para nimfa bahwa para Argonauts ini adalah orang-orang pilihan dewa dan bahwa para nimfa itu tidak perlu khawatir akan kedatangan mereka. Para nimfa itu mengerti dan mereka langsung menghampiri Orfeus sambil menangis.
mereka
menyanyikan
lagu
duka.
Mereka
memberitahut
bahwa
sebenarnya tadinya ada seekor naga berkepala seratus bernama Ladon yang ditugaskan Hera untuk membantu mereka menjaga pohon apel emas. Tetapi sekarang naga yang bernama Ladon itu telah tewas karena terkena anak panah beracun. Mereka cerita bahwa ada seorang manusia yang mengenakan kulit singa sebagai pakaian, datang dan membunuh Ladon llau mengambil apel emas. Walaupun apel emas yang diambil itu telah dikembalikan, mereka jadi harus bekerja lebih keras untuk menjaga taman itu tanpa dibantu oleh Ladon. Para Argonauts langsung tahu bahwa orang yang sedang dibicarakan oleh nimfa Hesperides ini Herakles, yang sedang manjalankan tugasnya. Kemudian para nimfa itu bercerita bahwa ketika apel emas dari pohon itu diambil, maka aliran mata air di taman itupun langsung berhenti. Tapi Herakles yang saat itu sedang kehausan langsung menghentakkan kakinya ke batu yang ada disana, memecahkan batu itu, dan dari sana memancarlah mata air baru. Para Argonaut melihat mata air yang ditinggalkan Herakles dan langsung minum dari sana beramai-ramai.
42
Mereka meneriakkan pujian pada Herakles, karena walaupun ia tidak lagi bersama mereka, pahlawan itu telah menyelamatkan para Argonaut dari kehausan yang mematikan. Setelah puas minum, mereka pamit dan hendak kembali ke kapal. Tapi, tidak semua Argonauts berhasil sampai di kapal. Satu Argonaut yang bernama Naupilos digigit oleh seekor ular dan meninggal. Seusai mengubur Naupilos, mereka memulai berlayar kembali. Orfeus memanjatkan doa kepada Triton yang menguasai daeraht itu. Tiba-tiba Triton muncul dan menolong para Argonaut dengan membimbing kapal Argo melalui berbagai perairan hingga akhirnya sampai ke laut lepas.
Iason dan kru kapalnya mengarungi pesisir pantai hingga mereka sampai di sebuah pulau karang kecil. Di sana terdapat tiga orang gadis cantik
duduk
di
atas
karang.
Tiba-tiba
terdengarlah sebuah nyanyian merdu yang menawan hati. Para Argonaut tanpa sadar mendayung ke arah pulau karang itu. Tapi Iason sadar, inilah para Siren yang diperingatkan oleh gurunya, Khiron, bahwa mereka tidak akan selamat jika mereka tidak mengajak Orfeus turut serta. Menyadari bahaya dari nyanyian Siren yang tak tertahankan itu, Orfeus langsung bernyanyi dan memainkan liranya. Suaranya yang sangat merdu ternyata lebih indah dan mengalahkan suara para Siren. Akhirnya para Argonaut berhasil menjauh. Hanya satu orang yang tidak dapat menahan diri, namanya adalah Botes, ia langsung melompat turun dari kapal begitu mendengar suara
nyanyian
Siren.
Afrodit,
yang
menyukai
pemuda
itu,
langsung
menyelamatkannya dan menjadikannya kekasih. Siren yang gagal menarik para Argonaut menuju kematian pun langsung terjun ke laut, karena mereka ditakdirkan untuk mati jika gagal menarik orang dengan lagunya. Demikianlah para Argonaut selamat karena keindahan suara Orfeus.
43
Para Argonaut sangat senang ketika akhirnya berhasil mencapai laut lepas. Mereka terus berlayar ke arah Iolkus. Angin yang mendorong layar kapal Argo berhenti, dan sekali lagi mereka semua bersama-sama mendayung kapal. Semalaman mereka mendayung. Ketika pagi menjelang, Theseus berteriak, "Pulau Kreta!!"
Para Argonaut, yang kelelahan setelah mendayung semalaman, merasa sangat senang
melihat
daratan.
Mereka
berharap dapat mengisi perbekalan dan istirahat. Tapi di pulau ini ternyata ada seorang
penjaga,
namanya
adalah
Talos, prajurit raksasa yang tubuhnya terbuat dari perunggu. Talos memiliki sebuah pembuluh yang tersambung dari leher sampai ke kakinya. Di epmbuluh itu mengalir timbal hitam yang merupakan darah Talos. Pembuluh itu disumbat dengan sebuah paku. Talos ini diciptakan oleh Hefaistos dan diberikan oleh Zeus untuk melindungi Europa, kekasih Zeus di Kreta. Talos setiap hari selalu mengelilingi pulau Kreta tiga kali. Dia akan melemparkan batu besar kepada kapal yang mendekati Kreta. Hal itulah yang dilakukannya kepada kapal Argo. Batu-batu besar ia lemparkan ketika kapal para pahlawan itu mendekat. Para Argonaut panik dan langsung menjauh hingga di luar jarak lempar Talos. Majulah Medeia ke anjungan kapal. Ia membacakan mantra dan mengutuk Talos sampai dia jadi mengamuk sendiri. Talos yang mengamuk akhirnya tanpa sengaja tersandung batu tajam dan paku yang menyegel pembuluh darahnya terlepas. Maka keluarlah cairan hitam dari mata kakinya terus-menerus. Talos akhirnya mati karena kehabisan darah dan tenggelam. Setelah itu. Para Argonaut bisa mendarat dengan mudah, beristirahat dan mengumpulkan perbekalan. Lalu mereka kembali berlayar dan setelah beberapa lama, nampaklah Gunung Pelion, tempat Iason dibesarkan. Ini berarti Iolkus sudah dekat. Iason dan Medeia
44
segera menuju Iolkus sementara para awak kapal Argo saling berpisah karena misi mendapatkan domba emas telah berhasil.
Di Iolkus, Iason mendapat kabar buruk. Ayahnya dikabarkan telah mati karena dipaksa minum racun oleh Pelias, Ibunya juga menyusul bunuh diri karena kesedihannya ditinggal suaminya. Iason yang marah akhirnya meminta Medeia untuk membalaskan dendam orang tuanya Medeia langsung menyusun rencana untuk membunuh Pelias. Malam harinya, Medeia duduk sendiri di dalam kamar, menyanyikan mantra tiada henti sepanjang malam dan di kala pagi, Medeia melihat hasil dari mantra yang dirapalnya. Sebuah kereta yang ditarik oleh naga langsung tersedia di luar rumahnya. Mantra pemanggilannya berhasil dan dengan menaiki kereta itu ia meluncur terbang. Medeia pergi ke berbagai tempat tanaman-tanaman sihir tumbuh. Gunung Ossa, Pelion, Thris, Pindus dan Olimpus semua didatangi. Sungai Apidanos, Enipius dan Pinius juga didatanginya untuk mengumpulkan bahan-bahan sihirnya. Lalu ia kembali dan memulai memasak ramuan. Iason melihat Medeia yang pucat dan menyeramkan ketika kekuatan sihir mengelilingi gadis itu. Ia hendak masuk ke kamar Medeia namun gadis itu melarangnya masuk dengan kasar, agar Iason tidak mengganggu proses pemasakan ramuan yang akan segera dimulai. Sementara itu. Medeia mencapai tahap akhir ramuannya. Ia mengaduk kuali ramuannya dengan kayu dari pohon apel. ketika diangkat dari dalam ramuan, kayu pengaduk itu telah berubah, ditumbuhi daun apel, dan di ujungnya tiba-tiba tumbuhlah satu buah apel segar. Beberapa tetes ramuannya juga tumpah ke tanah, dan disana langsung tumbuh rumput hijau dan bunga yang indah. Yang Medeia buat adalah sebuah ramuan yang dipenuhi kekuatan kehidupan. Setelah selesai, ia menyimpan ramuan itu ke dalam botol, dan sisanya, ia tebarkan ke taman istana. kemudian bersama naganya, ia berangkat menemui putri-putri Pelias. Medeia menipu mereka dengan mangatakan bahwa dia memiliki kekuatan untuk membuat ayah mereka kembali muda. Medeia menunjukkan triknya pada seekor domba. Medeia menyembelih seekor domba yang sudah tua, memotong-motong
45
tubuh domba itu, dan memasukannya ke dalam kuali berisi air mendidih denagn dicam[ur ramuan buatannya. Medeia lalu membacakan mantra. Setelah selesai, Medeia mengangkat domba itu, yang kini telah hidup dan bahkan kembali muda. Domba itu menjadi sangat sehat, tanduknya kuat, bulunya tumbuh lebat dan hewan itu mengembik gembira Putri-putri Pelias merasa takjub dan ingin memudakan kembali ayah mereka. Medea mengajarkan cara melakukan ritual itu, tapi tidak memberikan cairan yang benar kemudian Medea lamhsumh pergi meninggalkan istana.
Ketika
Pelias
membunuh
sedang
tidur,
Pelias,
putri-putrinya
memotong-motong
tubuhnya, dan memasukkannya ke dalam kuali yang
berisi
air
mendidih
itu.
Mereka
Membacakan mantra dan menunggu. Namun setelah beberapa jam, ayah mereka tidak kunjung keluar, dan ketika air kuali itu kering, nampaklah sosok ayah mereka yang sudah menjadi mayat. Setelah Pelias mati, Hera menjadi puas karena bisa membalas perbuaatn Pelias yang telah melakukan
pembunuhan
di
kuil
Hera.
Demikianlah, petualangan luar biasa yang dilakukan Iason dan para Argonaut sesungguhnya hanyalah bagian dari rencana Hera untuk membunuh Pelias. Sementara Medeia memanggil naganya dan menemui Iason. Sedangkan putri-putri Pelias hanya bisa meringkuk ketakutan di dekat jenazah ayah mereka. Kabar Kematian Pelias tersebar, dan kota pun jadi kacau. sementara putri-putri Pelias hanya bisa meringkuk ketakutan di dekat jenazah ayah mereka. Akastos, putra Pelias, marah pada Iason dan Medeia. Akastos akhirnya mengusir Iason dan Medeia dari Iolkus. Iason dan Medeia lalu mengungsi di Korintus.
Iason dan Medeia akhirnya tinggal di Korintus. Di sana Iason menikahi Glauke, putri Kreon, raja Korintus. Melihat ini Medeia mengamuk, ia mengungkit apa saja yang
46
telah ia lakukan untuk Iason namun Iason malah berkata bahwa yang pantas menerima terima kasih adalah Afrodit yang telah membuat Medeia jatuh cinta pada Iason. Karena dendam, Medeia memberikan hadiah kepada Glauke, yaitu sebuah gaun yang telah dikutuk. Ketika Glauke memakainya, tubuhnya terbakar dan Glauke pun tewas. Ayah Glauke ikut terbakar bersama putrinya ketika ia hendak menolong.
Medeia juga membunuh dua orang putra hasil pernikahannya bersama Iason. Setelah itu Medeia kabur ke kota Athena dengan menaiki kereta naganya. Rakyat Korintus marah atas pembunuhan raja dan putrinya. Karena Medeia telah kabur, mereka akhirnya menumpahkan kemarahan pada Iason dan mengusir Iason dari Korintus. Iason, bersama Peleus, kemudian merebut kembali kota Iolkus. Putra Iason yang bernama Thessalos didaulat menjadi raja Iolkus. Karena pengkhianatan Iason pada Medeia, para dewa murka. Hera tidak lagi mendukungnya. Iason ikut serta dalam Perburuan Babi Kalidon tapi hanya berhasil membunuh seekor anjng. Di masa tuanya, Iason berjalan sendiri di pantai dan bersandar di bagian depan kapal Argo, mengenang petualangan masa mudanya. Tiba-tiba kayu depan Argo runtuh menimpa Iason dan langsung membunuhnya seketika.
Perburuan Babi Kalidonia Setiap tahun Raja Oineus dari Kalidon selalu menggelar persembahan untuk para dewa di bukit suci. Suatu ketika, dia lupa memberikan persembahan untuk dewi Artemis. Artemis pun marah dan mengirimkan seekor babi hutan raksasa untuk merusak daerah Kalidonoia, menghancurkan pertanian, dan membunuh penduduk. Orang-orang bersembunyi di dalam benteng kota dan mulai kelaparan. Oineus lalu mengirim berita bahwa dia mencari pemburu terbaik di Yunani. Dia menawarkan kulit dan taring babi itu sebagai hadiah.
47
Banyak orang yang datang dam berniat memburu babi itu, di anatranya adalah putra Oineus sendiri, Meleagros, dan seorang perempuan bernama Atalanta, yang dibesarkan oleh Artemis. Pada awalnya, para pria, dipicu oleh Kefeos dan Ankaios, menolak berburu bersama seorang perempuan. Tetapi Meleagros berhasil meyakinkan mereka untuk tetap ikut berburu. Perburuan pun dimulai, Atalanta adalah orang pertama yang berhasil melukai babi itu dengan panah dan Meleagros yang membunuh babi itu. Meleagros menang tetapi dia memberikan hadiahnya pada Atalanta. Putra-putra Thestios (paman-paman Meleagros) merasa bahwa perempuan tidak pantas menerima hadiah dalam kontes yang diikuti para pria. Mereka juga mengatakan bahwa jika Meleagros tak mau menerima hadiahnya maka merekalah yang berhak mendapatkannya. Mereka pun merampas hadiah itu dari Atalanta. Meleagros marah dan membunuh para pamannya. Dia lalu memberikan lagi kulit babi itu pada Atalanta. Ibu Meleagros (saudari paman-paman yang telah dibunuh Meleagros) marah atas perbuatan anaknya. Dia lalu membakar kayu suci yang selama ini dijaganya. Para Moirai (dewi takdir) pernah menyatakan bahwa Meleagros akan terus hidup selama sebatang kayu suci tetap utuh. Ketika kayu itu terbakar habis, Meleagros pun mati. Setelah membuat anaknya mati, ibu Meleagros menjadi gila dan akhirnya bunuh diri.
Kisah Makhluk Mitologis Graiai
Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua yang saling berbagi satu mata dan satu gigi. Mereka merupakan anak dari dewa laut Forkis dan Keto. Mereka memiliki rambut abu-abu dan memiliki usia yang sangat panjang. Ketiga Graiai adalah Denio,
48
Enyo, dan Pemfredo. Mereka tinggal di sebuah gua di Libia. Para Graiai pernah didatangi oleh Perseus yang ingin mengetahui tempat memperoleh senjata untuk membunuh Medusa, dan juga lokasi sarang Medusa. Perseus mengambil mata para Graiai supaya para Graiai mau memberitahunya. Setelah mendapat jawaban dari para Graiai, Perseus mengembalikan mata mereka.
Ker Ker adalah dewi kematian. Para Ker membawa kematian yang kejam, termasuk kematian dalam pertempuran, kecelakaan, pembunuhan atau penyakit. Para Ker berwujud sebagai makhluk gelap dengan cakar dan taring, serta haus darah. Para Ker adalah utusan dari para Moirai (dewi takdir), yang menentukan usia manusia, serta Moros, dewa kehancuran yang menggiring manusia menuju kematiannya. Para Ker adalah makhluk yang haus darah dan secara kejam merobek jiwa dari tubuh yang sekarat lalu mengirimnya ke dunia bawah. Ribuan Ker berterbangan di atas area pertempuran, dan jika ada manusia yang mati, maka para Ker akan saling berebut seperti burung pemakan bangkai. Para Ker sebenarnya tidak berkuasa atas hidup dan mati manusia namun sifat haus darah mereka menjadikan para Ker berusaha membuat orang-orang mati. Zeus dan dewa-dewa lainnya bisa menghentikan atau mempercepat para Ker. Para dewa Olimpus sering berdiri di dekat pasukan yang mereka dukung untuk mencegah datangnya para Ker pada pasukan mereka. Para Ker juga menghantui daerah yang terkena wabah untuk mencari orang yang mati lalu mengambil jiwanya.
Lamia Lamia adalah putri dari Poseidon dan merupakan seorang ratu yang cantik di Libya. Zeus jatuh cinta padanya dan sering menidurinya. Hera marah dan menghukum lamia. Setiap Lamia melahirkan, maka Hera akan langsung membunuh bayi itu. Akibat bayi-bayinya terus-menerus mati, Lamia lama-lama menjadi gila. Lamia menjadi iri pada perempuan yang memiliki anak. Pada malam hari, Lamia menangkap anak orang lain lalu memakannya.
49
Seiring waktu, Lamia pun menjadi monster secara keseluruhan. Dia memiliki kemampuan untuk mencopot matanya ketika hendak tidur. Lamia merupakan vampir versi Yunani yang senang berburu anak kecil. Para orang tua biasanya menakutnakuti anak mereka dengan cerita Lamia supaya sang anak patuh.
Empusa Empusa adalah setan wanita. Empusa merupakan anak dan pengikut Hekate, dewi sihir. Setap Empusa memiliki satu kaki keledai dan kaki lainnya terbuat dari perunggu, sedangkan rambutnya adalah api. Empusa tinggal di dunia bawah. Empusa biasanya menyamar sebagai perempuan cantik untuk memikat lelaki. Jika sudah ada lelaki yang masuk perangkapnya, maka Empusa akan menghisap darah lelaki itu sampai mati. Empusa juga meminum darah para pria yang sedang tidur. Empusa bisa diusir dengan kata-kata hinaan dan makian. Jika sudah dimaki, maka Empusa akan langsung kabur sambil mengeluarkan suara melengking.
Hewan jinak Domba emas
Domba
emas
adalah
anak
dari
Poseidon
dan
Theofane dari Trakia. Karena kecantikan Theofane, banyak lelaki yang meminatinya, termasuk sang dewa laut Poseidon. Poseidon membawanya ke pulau Krumissa namun para
peminatnya
juga
mengikutinya.
Poseidon
mencoba menyembuyikannya dengan mengubahnya menjadi domba betina dan mengubah para penduduk pulau menjadi domba. Tetapi para pelamar malah mulai memakan domba-domba di sana sampai akhirnya para dewa mengubah para pelamar itu menjadi serigala.
50
Poseidon lalu berubah menjadi domba jantan dan bersetubuh dengan Theofane sampai Theofane melahirkan seekor domba berbulu emas. Domba ini bisa terbang dan berbicara bahasa manusia. Domba emas dikirim untuk menyelamatkan Frixos dan saudarinya Helle yang hendak dikorbankan. Frixos dan Helle melompat pada domba emas yang langsung membawa mereka terbang, sayangnya Helle terjatuh ke laut, yang kelak disebut Laut Helle. Sementara Frixos berhasil sampai di Kolkhis. Di sana Frixos dirawat oleh Aietes raja Kolkhis, Frixos bahkan dinikahkan dengan putri Aietes. Sebagai balasannya,
Frixos
memberikan
bulu
domba
emas
pada
Aietes,
yang
menggantungnya di sebuah pohon. Kelak, Iason dan para Argonaut melakukan petualangan untuk mendapatkan bulu domba emas itu. Domba emas ini juga ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Aries.
Elang Zeus Zeus memiliki peliharaan berupa seekor elang emas raksasa. Zeus menggunakan Elangnya untuk mencuri sandal Afrodit dan memberikannya pada Hermes. Ketika Afrodit meminta sandalnya dikembalikan, Hermes bersedia asalkan Afrodit mau tidur dengannya. Di Dardania, Elang Zeus bertugas membawa pangeran Ganimede untuk dijadikan sebagai kekasih Zeus dan pembawa minum para dewa. Elang Zeus juga ikut membantu Psikhe dalam melaksanakan tugas dari Afrodit. Elang Zeus mengambilkan air dari sungai Stix untuk Psikhe. Biasanya, Zeus mengirimkan elangnya pada orang-orang yang taat kepadanya sebagai pertanda baik. Herakles bedoa pada Zeus supaya temannya, Telamon, menjadi ayah dari pahlawan besar. Zeus pun menjawab doanya dengan mengirimkan elangnya yang terbang di atas Herakles dan Telamon. Telamon pada akhirnya menjadi ayah dari sanga pahlwan Ayas, yang dinamai dari kata aietos (elang). Agamemnon juga pernah berdoa pada Zeus supaya pasukannya bisa mengalahkan Troya, dan Zeus memberikan pertanda dengan mengirimkan elangnya. Elang ini kemudian oleh Zeus ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Aquila.
51
Lailaps
Lailaps adalah anjing ajaib yang ditakdirkan untuk tak pernah
gagal
menangkap
buruannya.
Lailaps
diberikan oleh Zeus pada Europa di Kreta, lalu melalui raja Minos anjing ini diberikan pada Kefalos dan Prokris di kota Athena. Suatu ketika kota Thebes diteror oleh serangan Rubah Teumessia, menghentikan
dan
Amfitrion
rubah
itu.
ditugaskan Amfitrion
utnuk
kemudian
meminjam Lailaps dari Kefalos dan menyuruh Lailaps untuk menangkap rubah itu. Namun Rubah Teumessia adalah hewan yang ditakdirkan untuk tak pernah bisa ditangkap. Sehingga terjadilah suatu paradoks ketika seekor anjing yang tak pernah gagal menangkap targetnya harus memburu seekor rubah yang tak pernah bisa ditangkap. Menghadapi dilema ini, Zeus akhirnya mengubah kedua hewan itu menjadi batu, dan mencitrakan Lailaps di angkasa sebagai rasi bintang Canis Mayor.
Maira Maira adalah anjing milik Ikarios. Maira adalah anjing yang sangat setia. Ikarios adalah ayah dari Erigone dan pengikut Dionisos. Dia diajari membuat minuman anggur oleh sang dewa. Suatu hari, Ikarios sedang bepergian dan bertemu beberapa gembala. Ikarios membagi anggurnya dan mereka langsung mabuk dan tak sadarkan diri. Ketika terbangun, mereka menyangka Ikarios telah meracuni mereka, maka para gembala itu pun membunuh Ikarios dan mengubur jenazahnya di bawah sebuah pohon. Erigone, yang khawatir akan keberadaan ayahnya, akhirnya membawa Maira untuk mencari Ikarios. Ketika mereka sampai di kuburan Ikarios, Maira menggonggong sedih lalu menjatuhkan diri dari atas tebing sampai mati. Erigone juga sangat berduka atas kematian ayahnya. Erigone lalu menggantung dirinya di atas pohon itu.
52
Dionisos merasa kasihan pada pengikutnya itu, maka sang dewa menempatkan mereka semua di angkasa sebagai rasi bintang: Ikarios menjadi rasi bintang Bootes, Erigone menajdi rasi bintang Virgo, dan Maira menjadi bintang Sirius. Dionisos juga menghukum para pembunuh Ikarios. Dionisos membuat semua perawan di Athena bunuh diri. Rakyat Athena bertanya pada Orakel dan sang Orakel memberitahu bahwa semua ini disebabkan oleh para gembala pembunuh Ikarios. Rakyat Athena lalu menangkap dan membunuh para gembala itu, Sejak itu, pada masa panen anggur, rakyat Athena menggelar festival untuk menghormati Ikarios. Pada festival itu, pada gadis akan berayun-ayun di pohon.
Rusa Kerinitia
Rusa Kerinitia adalah rusa pemberian Taygete untuk dewi Artemis. Rusa ini hidup di hutan Kerinitia. Rusa ini memiliki tanduk emas dan kuku perunggu serta mampu berlari sangat cepat. Tugas ketiga Herakles adalah menangkap Rusa Kerinitia.
Herakles
sempat
kesulitan
dalam
menangkapnya. Akhirnya setelah berusaha selama setahun lebih, Herakles berhasil memanah kuku rusa itu tanpa membunuhnya. Ketika Herakles hendak membawa Rusa Kerinitia pada Euristheus, Artemis memergokinya dan sempat marah karena Herakles telah lancang mengganggu hewan miliknya. Herakles lalu menjelaskan bahwa itu adalah tugasnya dan bahwa dia berjanji untuk tidak melukai Rusa Kerinitia. Artemis pun mengizinkan Herakles membawa rusa itu.
53
Hewan buas Banteng Kreta
Minos, raja Kreta berdoa kepada Poseidon agar mengirimkannya seekor banteng sehingga dia bisa mempersembahkan banteng tersebut untuk Poseidon. Poseidon menjawab doanya dan mengirimkannya seekor banteng putih yang indah. Banteng itu juga bisa berjalan di atas air. Namun Minos melanggar janjinya
dan
menolak
mengorbankan
banteng
tersebut. Poseidon menghukum Minos dengan menjadikan istri Minos, Pasifae, jatuh cinta pada banteng itu. Pasifae lalu menyuruh Daidalos untuk membuatkannya sebuah tiruan banteng betina. Pasifae masuk ke dalam replika itu dan bercinta dengan sang banteng. Dari hubungan itu, Pasifae melahirkan Minotaur, makhluk bertubuh manusia dan berkepala banteng. Suatu hari Herakles datang ke Kreta dengan tujuan untuk menangkap banteng itu sesuai dengan tugas ketujuhnya. Minos, yang merasa malu atas insiden istrinya dan banteng itu, dengan sukarela menyerahkan Banteng Kreta pada Herakles. Herakles lalu menghadapi Banteng Kreta dan menangkapnya dengan cara memegang kuatkuat
tanduk
sang
banteng.
Setelah
berhasil
menangkapanya,
Herakles
membawanya ke daratan Yunani dengan menungganginya menyeberangi lautan, Setelah tugasnya selesai, Herakles melepas Banteng Kreta, yang pergi ke daerah Marathon dan mengamuk di sana sehingga banteng itu mendapat nama baru, Banteng Marathon. Aigeus, raja Athena, mengirim Androgeus, putra Minos, untuk menangkap Banteng Marathon, yang berujung pada kematian Androgeus. Minos marah dan menyerang Athena. Banteng Marathon sendiri pada akhirnya dibunuh oleh Theseus, raja Athena berikutnya yang juga membunuh Minotaur, anak Banteng Marathon.
54
Babi Erimathos Babi Erimathos adalah babi hutan raksasa yang meneror daerah pertanian di Psofis, Arkadia barat. Tugas keempat Herakles adalah menangkap babi ini. Setelah mengejarnya sampai daerah bersalju di Gunung Erimanthos, Herakles akhirnya berhasil menangkapnya lalu membewanya pada Euristheus. Ketika melihat Babi Erimathos, Eristheus ketakutan dan bersembunyi di dalam tong. Euristheus kemudian menyuruh Herakles untuk membawa pergi babi itu.
Babi Kalidon Raja Oineus selalu melakukan ritual tahunan dengan memberikan persembahan pada semua dewa. Namun suatu ketika dia tidak memberi persembahan pada Artemis sehingga sang dewi menjadi marah dan menghukum Oineus dengan mengirimkan babi hutan raksasa ke Kalidon. Babi ini meneyrang penduduk dan merusakkan daerah pertanian. Untuk menghentikan babi itu, Oineus memanggil para pahlawan dari seluruh Yunani untuk ikut serta dalam Perburuan Babi Kalidon. Perburuan itu diikuti oleh banyak pahlawan. Babi Kalidon pertama kali dilukai oleh pahlawan wanita Atalanta sebelum akhirnya dibunuh oleh Meleagros putra Oineus. Bahkan setelah mati, kulit babi itu menjadi penyebab konflik dalam keluarga Meleagros. Dalam Perang Argos-Thebes, Tideus, sang pangeran terbuang dari Kalidon, membawa perisai bergambar Babi Kalidon,
Babi Krommion Babi Krommion adalah anak dari Tifon dan Ekhidna. Hewan ini merupakan babi betina raksasa yang dimiliki oleh perempuan tua bernama Faia. Babi ini mengamuk dan menyerang penduduk di daerah Krommion, Isthmus. Babi Krommion dan pemiliknya akhirnya dibunuh oleh Theseus yang sedang melakukan perjalanan ke Athena dan lewat di sana.
55
Burung Stimfalia
Burung Stimfalia adalah burung-burung memiliki bulu dan paruh perunggu, selain itu kotoran mereka juga beracun. Mereka tinggal di danau Stimfalia di Arkadia. Tugas keenam Herakels adalah mengusir burungburung ini. Dengan lonceng perunggu pemberian Athena,
Herakles
membuat
burung-burung
tu
berterbangan, lalu Herakles memanah burung-burung itu dengan panahnya. Setelah diusir, Burung Stimfalia kabur ke Rhodes. Para Argonaut pernah bentrok dengan burung-burung ini. Burung Stimfalia menjatuhkan bulu-bulu perunggu mereka dan membunuh satu Argonaut, yang kepalanya terkena bulu itu, sementara seorang lainnya terluka. Para Argonaut langsung melindungi kepala mereka dengan perisai. Dua prajurit Arkadia mengingat bagaimana Herakles mengusir burung Stimfalia dengan lonceng, jadi para Argonaut memukulkan pedang mereka pada perisai sambil berteriak keras. Mendengar suara-suara itu, burung-burung Stimfalia pun langsung terbang pergi
Elang Kaukasus
Ketika Prometehus mencuri api para dewa, Zeus menghukumnya
dengan
merantainya
di
puncak
Gunung Kaukasus dan menyiksanya dengan Elang Kaukasus. Elang ini datang setiap hari dan memakan hati Prometheus, dan pada malam harinya hatinya tumbuh lagi. Esok hari, ealng ini akan datang lagi dan memakan
lagi
ahti
Prometheus,
dan
begitulah
seterusnya. Elang Kaukasus mati dibunuh dengan panah oleh Herakles, yang juga melepaskan Prometheus dari ikatannya.
56
Karnikos Karnikos adalah seekor kepiting raksasa yang diperintahkan oleh Hera untuk menyerang Herakles ketika sang pahlawan sedang melawan Hidra di rawa Lerna. Herakles pada akhirnya membunuh kepiting ini. Untuk menghargai jasanya, Hera menempatkan Karnikos di langit sebagai rasi bintang Cancer.
Rubah Teumessia
Rubah Teumessia adalah rubah raksasa yang dikirim oleh para dewa utnuk menyerang kota Thebes karena kejahatan kota tersebut. Rubah ini ditakdirkan utnuk tak pernah bisa ditangkap. Kreon,
raja
Thebes,
menyuruh
Amfitrion
untuk
menghentikan rubah itu. Tugas itu sepertinya mustahil namun Amfitrion akhirnya menemukan cara untuk melakukannya. Amfitrion meminjam Lailaps dari Kefalos dan menyuruh anjing itu untuk menangkap Rubah Teuemssia. Lailaps adalah seekor anjing yang ditakdirkan untuk tak pernah gagal menangkap buruannya. Maka terjadilah suatu paradoks ketika seekor anjing yang tak pernah gagal menangkap targetnya harus memburu seekor rubah yang tak pernah bisa ditangkap. Menghadapi dilema ini, Zeus akhirnya mengubah kedua hewan itu menjadi batu, dan mencitrakan Rubah Teumessia di angkasa sebagai rasi bintang Canis Minor.
Singa Nemea
Singa Nemea adalah singa besar yang tinggal di daerah Nemea, Argolis. Kulitnya sangat kuat dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun
57
Tugas pertama Herakles adalah membunuh singa ini. Herakles mendatangi gua persembunyian singa Nemea dan bertarung dengan sang singa. Herakles berhasil membunuhnya dengan cara mencekiknya sampai mati. Setelah membunuhnya, Herakles mengunakan kulit singa itu sebagai jubah pelindung dalam petualanganpetualangannya berikutnya. Sementara sang singa sendiri oleh Hera ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Leo.
Skorpios Orion berani menyombongkan diri bahwa dia mampu membunuh semua hewan di bumi. Untuk menghukum kelancangannya itu, Gaia mengirim Skorpios, seekor kepiting raksasa. Skorpios pun berhasil membunuh Orion. Para dewa lalu meletakkan Orion dan Skorpios di langit sebagai rasi bintang Orion dan Scorpio.
Kentauros adalah seorang anak dari Ixion dan Nefele. Dia terlahir cacat dan tidak merasa nyaman
tinggal
bersama
kaum
manusia.
Kentauros lebih suka hidup bersama kuda-kuda Magnesia di Gunung Pelion. Dia bahkan berhubungan seks dengan kuda-kuda betina di sana,
dari
hubungan
itu
terlahirlah
para
Kentaur, makhluk setengah manusia setengah kuda. Dibandingkan manusia, Kentaur adalah ras yang agak kurang berperadaban dan hanya beberapa yang berteman dengan manusia. Kentaur sangat mudah menjadi mabuk dan bertindak gila bila mengonsumsi alkohol.
Eurition Erition adalah Kentaur yang memulai perang antara bangsa Kentaur dengan bangsa Lapith.
58
Pada pesta pernikahan Pirithos, raja bangsa Lapith, dengan Hippodamia, Euriton meminum anggur dan menjadi mabuk. Dia mencoba menculik Hippodamia sang pengantin wanita. Tindakannya ini diikuti oleh Kentaur-kentaur yang lain. Akibat perbuatannya, terjadilah Perang Kentaur. Pada pertempuran itu, para Kentaur diusir dari daerah bangsa Lapith dan Eurition sendiri mati terbunuh.
Nessos Nessos adalah salah satu Kentaur yang terlibat dalam Perang Kentaur. Ketika para Kentaur kalah dan diusir, sebagian besar pergi ke Gunung Folos di Arkadia. Namun Nessos malah pergi ke barat menuju sungai Evenos. Di sana dia menjadi penyeberang bagi orang-orang yang hendak lewat. Suatu hari Herakles dan istrinya Dianira datang ke sungai itu. Nessos menawarkan diri untuk menyeberangkan Dianira. Herakles setuju dan menyeberang terlebih dahulu. Namun ketika Nessos sudah memangku Dianira, Nessos malah mencoba memperkosa. Mendengar teriakan istrinya, Herakles langsung memanah Nessos dengan anak panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu Dianira bahwa darahnya ajaib, dan jika Herakles memakai pakaian yang telah dicelup dengan darahnya, maka Herakles tak akan pernah berpaling dari Dianira. Dianira percaya pada kata-kata Nessos. Suatu ketika Dianira khawatir bahwa Herakles mencintai perempuan lain, Dianira mengikuti saran Nessos dan memberi Herakles pakaian yang telah dicelup dengan darah Nessos. Padahal darah Nessos sudah tercampur dengan darah beracun Hidra sehingga Herakles mati terbakar setelah mengenakan pakaian itu.
Folos Folos adalah Kentaur yang yang ramah pada manusia, dia berteman baik dengan Herakles.
59
Folos tinggal di sebuah gua di gunung Folos, yang dinamai dari namanya, di Arkadia. Folos memiliki minuman anggur yang bisa membuat para Kentaur bertindak gila. Suatu hari, Herakles datang berkunjung dalam rangka menjalankan tugas keempatnya. Untuk menjamu tamunya, Folos menyiapkan minuman anggur. Namun aroma anggur itu tercium oleh para Kentaur. Para Kentaur mulai mabuk dan menyerang gua tempat Herakles dan Folos berada. Herakles balas menyerang para Kentaur dengan panahnya yang telah diolesi darah beracun Hidra, sebagian mati dan sebagian kabur. Folos lalu keluar dan merasa heran bagaimana sebuah panah bisa membunuh Kentaur. Secara tak sengaja Folos menjatuhkan sebuah panah pada kukunya, dia langsung mati seketika itu juga. Mayat Folos dikuburkan oleh Herakles.
Khiron Khiron adalah Kentaur yang paling terkenal. Khiron Berbeda dengan Kentaurkentaur lainnya, mulai dari kelahiran sampai karakteristiknya. Titan Kronus memperkosa Filiria dalam wujud seekor kuda jantan, dan dari hubungan itu Filira melahirkan Khiron, seorang Kentaur. Khiron terlahir sebagai Kentaur yang abadi. Khiron merupakan Kentaur yang bijaksana dan ahli dalam pengobatan, astrologi, dan ramalan. Khiron bersahabat dengan banyak pahlawan, termasuk Herakles dan Peleus. Khiron bahkan merupakan guru bagi beberapa pahlawan, misalnya Iason dan Akhilles. Khiron mengajari para pahlawan itu cara berburu dan bertarung Khiron juga mengajari ilmu pengobatan pada Asklepios, yang kelak menjadi dewa pengobatan, dan dua putranya. Selain itu, Khiron mengajari Aristaios, dewa pertanian. Khiron bahkan memberi nasehat ramalan pada Apollo, dewa ramalan. Ketika Herakles sedang berkelahi dengan para Kentaur saat sedang menjalankan tugas keempatnya, secara tidak sengaja Herakles melukai Khiron dengan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Khiron yang tak bisa mati akhirnya harus terus-menerus menderita rasa sakit yang amat sangat akibat racun itu.
60
Supaya terbebas dari rasa sakitnya, Khiron meminta para dewa melepaskan keabadiannya. Setelah tak lagi abadi, Khiron akhirnya mati akibat racun itu. Para dewa lalu menempatkan Khiron di langit sebagai rasi bintang Centaurus.
Ikhthiokentaur Ikhthiokentaur merupakan makhluk yang mirip dengan Kentaur namun memiliki beberapa perbedaan. Seperti Kentaur, Ikhthiokentaur memiliki tubuh bagian atas manusia dan bagian bawah kuda, tetapi Ikhthiokentaur memiliki ekor ikan, dan tanduk berbentuk capit lobster. Selain itu, Ikhthiokentaur tinggal di lautan bersama para dewa laut. Para Ikhthiokentaur bernama Bithos dan Afros. Mereka adalah saudari tiri Khiron dan sama-sama merupakan guru yang bijak.
Kuda-kuda ajaib biasanya merupakan tunggangan para dewa atau pahlawan. Beberapa kuda tersebut mampu berlari secepat angin, yang lainnya bisa terbang, dan ada juga yang bisa berbicara bahasa manusia.
Pegasus
Pegasus adalah kuda putih bersayap yang tercipta dari darah Medusa setelah Perseus memenggal kepala Medusa. Satu-satunya manusia yang bisa menunggangi Pegasus adalah Bellerofon. Bellerofon mampu menjinakkan Pegasus setelah memeperoleh tali kekang emas dari dewi Athena. Bellerofon menunggangi Pegasus dalam berbagai petualangannya, misalnya ketika membunuh Khimera, mengalahkan kaum Solimi, dan memerangi bangsa Amazon. Suatu ketika Bellerofon mencoba menunggangi Pegasus untuk menuju Olimpus, kediaman para dewa. Para dewa menghukum Bellerofon dengan mengirim serangga
untuk
menyengat
Pegasus
sehingga
Pegasus
mengamuk
dan
menjatuhkan Bellerofon. Setelah itu Pegasus tinggal di kandang kuda di Olimpus dan berperan sebagai pembawa petir Zeus.
61
Arion Arion adalah anak dari Poseidon dan Demeter. Poseidon bernafsu dan mengejar saudarinya Demeter, tidak lama setelah penculikan Persefone. Demeter mencoba bersembunyi dari saudaranya dengan cara berubah menjadi kuda betina dan bersembunyi di antara kuda-kuda lain di Arkadia. Namun Poseidon berhasil menemukannya. Poseidon berubah menjadi kuda jantan lalu memperkosa Demeter sampai Demeter melahirkan seekor kuda jantan bernama Arion dan seorang putri bernama Despoina. Arion kemudian dipelihara oleh Onkios di Arkadia. Arion sangat lincah dan cepat dibandingkan kuda-kuda lainnya, Arion juga bisa berbicara bahasa manusia. Herakles mengambil Arion dan memberikannya pada Adrastos, raja Argos. Dalam perang Tujuh Melawan Thebes, Arion ikut berperan dalam menyelamarkan nyawa Adrastos. Arion menjauhkan Adrastos dari medan pertempuran dan membawanya ke Athena.
Xanthos dan Balios Xanthos dan Balios adalah sepasang kuda abadi miliki Akhilles. Mereka adalah keturunan Zefiros dewa angin barat dan Podarge, salah seorang Harpi. Xanthos dan Balios awalnya dimiliki oleh Peleus, ayah Akhilles. Peleus sendiri memperoleh kedua kuda itu sebagai hadiah pernikahan dari para dewa pada pesta pernikahannya dengan Thetis. Ketika terjadi Perang Troya, Peleus memberikan beberapa alat tempur pada Akhilles, di antaranya adalah helm perang, baju perang, dan kereta perang beserta dua kuda penariknya: Xanthos dan Balios. Xanthos dan Balios ikut menangisi kematian Patroklus, sahabat Akhilles. Hera memberi Xanthos dan Balios kemampuan untuk berbicara bahasa manusia.
Kuda betina Diomedes Diomedes, raja Thrakia, memiliki empat ekor kuda betina yang senang memakan daging manusia. Kuda-kuda ini liar dan tak terkendali. Herakles diharuskan menangkap kuda-kuda ini dalam rangka menyelesaikan tugas kedelapannya. Herakles membawa beberapa pemuda dan mencuri kuda-kuda ini
62
dari Diomedes. Ketika Herakles sedang bertarung dengan Diomedes, kuda-kuda itu memakan Abderos, salah seorang pemuda teman Herakles. Untuk membalasnya, Herakles membunuh Diomedes dan menyajikan dagingnya pada kuda-kudanya sendiri. Bukefalos, kuda Alexander Agung dikatakan merupakan keturunan dari kuda-kuda ini
Hippokampos
Hippokampos adalah kuda yang hidup di lautan. Hippokampos memiliki kepala dan tubuh
bagian
depan
kuda
tapi
bagian
belakangnya adalah ekor ikan. Hippokampos juga memiliki sirip dan tubuhnya ditutupi sisik berwarna hijau. Orang Yunani kuno percaya bahwa Hippokampos merupakan bentuk dewasa dari kuda laut. Poseidon menggunakan dua atau empat Hippokampos untuk menarik keretanya menyeberangi lautan. Hippokampos juga merupakan tunggangan para dewa laut dan para Nereid.
Griffin Griffin adalah makhluk dengan badan singa dan kepala serta sayap elang. Griffin berasal dari dataran Hiperborea. Sekawanan Griffin di pegunungan Rhipaia menjaga timbunan emas dari para Arimaspos, kaum bermata satu yang hendak mencuri emas itu. Para Arimaspos menunggangi kuda dan berusaha mengambil emas namun usaha mereka selalu digagalkan oleh para Griffin, yang selalu berhasil menyerang balik para Arimaspos.
Nimfa Nimfa adalah dewi minor atau makhluk yang dekat dengan alam. Nimfa tinggal di gunung, hutan, sungai, dan laut. Jenis nimfa dibedakan berdasarkan habitatnya.
63
Nimfa gunung disebut Oread. Nimfa sungai dan danau disebut Naiad. Nimfa pohon adalah Driad, Hamadriad, Alseid, dan Meliai. Nimfa laut adalah Nereid. Sementara Okeanid tidak memiliki atribut khusus. Nimfa terkadang disembah bersama dewa atau pahlawan di kuil atau tempat suci, meskipun pemujaan nimfa biasanya dilakukan di gua. Nimfa biasanya merupakan pembantu atau pendamping para dewi. Dewi Artemis adalah dewi yang disertai oleh banyak nimfa, para nimfa itu menyertainya dalam berburu. Sebagian besar nimfa hanya memiliki satu orang tua dewa, hanya sedikit nimfa yang kedua orang tuanya adalah dewa. Nimfa adalah makhluk yang cantik sehingga sering dicintai oleh para dewa dan manusia. Beberapa melakukan hubungan seksual dengan dewa atau manusia. Peran nimfa cukup penting karena banyak nimfa yang melahirkan pahlawan. Kata "nimfa" kini diserap menjadi istilah "nimfomania", yang bermakna seorang perempuan dengan nafsu seksual yang tinggi.
Phoenix Phoenix adalah burung yang mampu menyemburkan api. Bulunya berwarna emas dan tubuhnya mengeluarkan cahaya terang. Burung ini mampu hidup selama ratusan tahun. Ketika sudah tua, Phoenix akan membuat api unggun dan melompat ke api unggun tersebut. Ketika apinya padam, Phoenix akan terlahir kembali sebagai burung muda. Orang Yunani kuno percaya bahwa Phoenix bersal dari Mesir.
Satir Satir adalah makhluk penghuni hutan yang termasuk dalam rombongan Dionisos. Pada awalnya, Satir digambarkan sebagai manusia berjenggot dengan ekor kuda, telinga runcing, hidung pesek, dan alat kelamin yang sedang ereksi. Pada perkembangan selanjutnya, Satir digambarkan sebagai manusia dengan tubuh bagian bahwa kambing dan memiliki tanduk.
64
Satir senang bernyanyi, menari, dan mabuk-mabukan bersama para mainad, perempuan dalam rombongan Dionisos. Pemimpin para Satir bernama Silenos. Pan, dewa gembala, merupakan salah satu Satir yang terkenal.
Triton Triton adalah putra dari Poseidon dan Amfitrit, dewi laut. Tubuh bagian atasnya adalah manusia dan tubuh bagian bawahnya adalah ekor ikan dengan sisik berwarna hijau. Di bahunya terkadang terpasang kerang laut. Triton tinggal bersama ayahnya di istana bawah laut. Triton membawa terompet berbentuk keong yang dia tiup untuk menenangkan atau membuat ombak. Suara terompet tersebut mampu membuat raksasa ketakutan. Triton juga adalah dewa danau Tritonis di Libia. Ketika para Argonaut terjebak di gurun pasir, Triton menunjukkan jalan dari danau Tritonis ke laut.
Griffin
Phoenix
Satir
Triton
Mirmidon
Hera mengirim wabah ke pulau Aigina sehingga hampir semua penduduknya mati. Hanya raja Aiakos dan ibunya yang selamat. Aiakos melihat bahwa semut-semut yang berada di pohon tidak
terkena
dampak
wabah
dan
mampu bertahan hidup. Aiakos lalu berdoa supaya kotanya dipenuhi lagi oleh penduduk sebanyak semut-semut itu.
65
Zeus menjawab doa Aiakos dengan mengubah semut-semut di pohon itu menjadi manusia, yang disebut kaum Mirmidon. Para Mirmidon adalah orang-orang yang patuh sekaligus pasukan tempur yang tangguh. Pasukan Mirmidon sangat pemberani, setia, ahli dalam bertempur, dapat melakukan tugas tanpa bayak protes, dan tak kenal ampun. Pasukan Mirmidon sangat cocok untuk pertempuran darat, karena seperti layaknya semut, mereka juga giat dan pantang menyerah. Ketika Aiakos mengucilkan kedua putranya. Peleus dan Telamon, karena membunuh saudara tiri mereka, sekumpulan Mirmidon mengikuti Peleus ke Thessali. Pasukan Mirmidon juga ikut terlibat dalam Perang Troya. Dalam perang itu, mereka dipimpin oleh Akhilles. Mereka mengenakan baju perang dan perisai berwarna hitam. Seusai perang, Neoptolemos, putra Akhilles, memimpin pasukan Mirmidon pulang.
Spartoi
Spartoi
adalah
sekumpulan
prajurit
bersenjata lengkap yang lahir dari gigi naga yang ditanam dalam tanah. Satusatunya
cara
untuk
mengalahkan
mereka adalah dengan melempar batu ke tengah-tengah mereka. Yang pernah menghadapi
para
Spartoi
adalah
Kadmos dan Iason. Kadmos membunuh seekor naga yang menjaga sebuah mata air. Dewi Athena lalu menyuruh Kadmos untuk menanam gigi naga tersebut di dalam tanah. Setelah ditanam, gigi naga itu tumbuh menjadi para Spartoi. Kadmos mendapat petunjuk lagi dari Athena dan melempar sebuah batu pada para Spartoi sehingga mereka saling bertarung demi batu itu hingga hanya lima Spartoi yang tersisa. Para Spartoi yang tersisa bernama Ekhion, Khthonios, Hiperinor, Pelorus dan Udaios. Mereka membantu Kadmos dalam mendirikan kota Thebes, mereka juga
66
menikahi putri-putri Kadmos. Ekhion menikahi Agave, dan menjadi ayah dari Pentheus. Khthonios menjadi ayah Niktius dan Likos, keduanya menjadi pemimpin Thebes setelah kematian Pentheus. Sementara Udaios menjadi leluhur dari Tiresias Iason, pemimpin para Argonaut, juga pernah berhadapan dengan para Spartoi. Aietes menyuruh Yason menanam gigi Naga Kolkhis. Gigi itu tumbuh menjadi para Spartoi. Yason melempar batu pada mereka dan mereka pun langsung bertarung. Kali ini tak ada Spartoi yang selamat.
Raja kelahiran bumi
Beberapa raja terlahir dari bumi dan berwujud setengah manusia setengah ular. Di antaranya adalah Kekrops dan Erikthonios yang pernah memerintah kota Athena Kekrops adalah adalah pendiri dan raja pertama Athena. Pada masa pemerintahannya, dewi Athena menjadi pelindung kota Athena. Kekrops juga yang mendirikan Akropilis dan pemujaan pada dewi Athena. Raja lainnya yang lahir dari bumi adalah Erikthonios. Dia lahir dari bumi yang dibuahi oleh sperma Hefaistos. Erikthonios dibesarkan oleh Athena sebelum kemudian menjadi raja di Athena.
Gorgon
Gorgon
adalah
tiga
makhluk
perempuan
yang
berambut ular dan bersayap. Pandangan mata mereka mampu mengubah makhluk apapun menjadi batu. ketiga Gorgon itu adalah Stheno, Euriale, dan Medusa. Stheno dan Euriale abadi sedangkan Medusa tidak. Para Gorgon tinggal Sarpedon, sebuah pulau berbatu. Stheno adalah Gorgon yang paling buas dan ganas
67
sementara Euriale memiliki tangisan yang menakutkan. Medusa sendiri pada awalnya adalah seorang perawan cantik dan merupakan pendeta wanita di kuil milik Athena. Namun suatu ketika ia diperkosa oleh Poseidon di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, maka sang dewi pun mengubah rambut Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga siapapun yang melihat matanya, akan menjadi batu. Medusa dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes dari Serifos yang meminta kepala Medusa sebagai hadiah. Dengan bantuan dari Athena dan Hermes, yang memberinya sandal bersayap, Helm gaib, pedang, dan perisai cermin, Perseus berhasil melaksanakan tugasnya. Perseus membunuh Medusa dengan cara melihat bayangan Medusa di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu lalu Perseus memenggal kepala Medusa. Kemudian dua makhluk keluar dari tubuh Medusa: Pegasus dan Khrisaor. Ketika Perseus terbang di atas Libya, sebagian darah Medusa menetes di gurun dan berubah menajdi ular berbisa. Setelah Perseus menyelesaikan tugasnya dan membalas perbuatan Polidektes dengan mengubahnya menjadi batu, sang pahlawan menyerahkan kepala Medusa kepada Athena untuk kemudian dipasang pada Aegis.
Harpi
Harpi adalah makhluk yang berwujud setengah wanita dan
setengah
burung.
Harpi
adalah
anak
dari
Thaumas dan Okeanid Elektra dan merupakan saudari dewi Iris. Harpi adalah makhluk yang jahat dan kejam. Harpi menculik orang-orang dan mengambil benda-benda. Para Harpi tinggal di Strofades. Sepasang Harpi ditugaskan oleh Zeus untuk terus mengambil makanan dari jangkauan Fineas sehingga Fineas tak tak pernah mampu menuntaskan rasa laparnya. Suatu hari para Argonaut tiba di tempat Fineas. Dua orang Argonaut (Zetes dan Kalais), yang juga bisa terbang, berusaha mengejar para
68
Harpi itu. Usaha mereka dihentikan oleh Iris yang berjanji bahwa para Harpi tak akan lagi mengganggu Fineas.
Hidra Hidra adalah monster berkepala sembilan yang merupakan anak dari Tifon dan Ekhidna.Satu dari sembilan kepala Hidra adalah abadi, sedangkan delapan kepala lainnya akan menumbuhkan dua kepala baru jika dipotong. Hidra tingga di rawa Lerna bersama seekor kepiting raksasa. Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra. Herakles menghadapi Hidra dengan dibantu oleh keponakannya, Iolaus. Herakles memotong kepala Hidra namun selalu tumbuh lagi. Dia lalu menyuruh Iolaus untuk membakar leher Hidra yang kepalanya telah terpotong. Dengan cara itu kepala Hidra tidak tumbuh lagi sehingga Herakles bisa mengalahkan Hidra. Herakles lalu mengubur kepala abadi Hidra di bawah sebuah batu besar dan mencelupkan panahnya pada darah Hidra sehingga panahnya kini mematikan. Hidra sendiri kemudian ditempatkan di langit sebagai rasi bintang Hydra.
Khimaira
Khimaira adalah monster yang memiliki badan dan kepala singa, ekornya berupa ular,
dan
ada
kepala
kambing
di
punggungnya. Khimaira merupakan anak Tifon dan Ekhidna. Makhluk ini hidup di daerah Likia. Bellerofon ditugaskan untuk membunuh Khimaira. Dia menghadapi Khimaira dengan menunggangi Pegasus. Khimera akhirnya menemui ajalnya setelah Bellerofon menyumbat mulutnya dengan tombak berujung timah, yang mencair karena semburan api Khimaira dan menyumbat pernafasannya.
69
Kerberos
Kerberos adalah anjing peliharaan Hades yang menjaga gerbang dunia bawah. Kerberos merupakan anak Tifon dan Ekhidna. Kerberos memiliki tiga kepala dan ekor ular. Kerberos bertuga menjaga supaya arwah tidak keluar dari dunia bawah sekaligus menjaga orang hidup supaya tidak memasuki dunia bawah, walaupun ada beberapa pengecualian. Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap Kerberos. Herakles mendatangi Hades dan meminta izin menangkap Kerberos. Hades mengizinkan asalkan Herakles tidak menggunakan senjata. Pada akhirnya Herakles berhasil membawa Kerberos pada Euristheus, yang ketakutan dan menyuruh Herakles membawa pergi Kerberos. Herakles lalu mengembalikan Kerberos ke dunia bawah. Kerberos pernah membiarkan beberapa orang hidup memasuki dunia bawah, di antaranya adalah Theseus dan Pirithos, Orfeus, dan Piskhe. Orfeus menggunakan musiknya untuk menjinakkan Kerberos sedangkan Psikhe bisa lewat memberi kue manis pada Kerberos.
Minotaur
Pasifae, istri raja Minos, jatuh cinta pada Banteng Kreta.
Pasifae
membuatkannya
lalu
menyuruh
sebuah
tiruan
Daidalos banteng
untuk betina.
Pasifae masuk ke dalam replika itu dan bercinta dengan sang banteng. Akibat dari hubungan itu, Pasifae
melahirkan
Minotaur,
makhluk
bertubuh
manusia dan berkepala banteng. Minotaur adalah makhluk yang mengerikan dan senang memakan manusia. Untuk mengamankannya, Minos mengurungnya dalam labirin buatan Daidalos.
70
Suatu ketika, Minos memimpin Kreta mengalahkan kota Athena sehingga Athena setiap tahun harus mengirim tujuh pemuda dan tujuh perawan untuk dijadikan sebagai makanan Minotaur. Thesus, pahlawan Athena, menyamar menjadi salah satu korban dan pergi ke Kreta. Di sana, Putri Ariadne jatuh cinta pada Theseus dan membantunya dengan memberinya sebilah pedang serta segulung benang. Thesus memasuki labirin dan mengulur gulungan benangnya. Theseus menjelajahi labirin dan akhirnya bertemu dengan Minotaur. Mereka kemudian berkelahi. Minotaur, yang ternyata sangat kuat, sempat menyulitkan Theseus namun dengan pedangnya, Theseus akhirnya berhasil membunuh Minotaur. Theseus lalu menggunakan benangnya untuk menelusuri kembali jejaknya supaya bisa keluar dari dalam labirin yang rumit.
Orthos Orthus adalah anjing berkepala dua yang merupakan saudara Kerberos. Orthos dipelihara oleh raksasa berbadan tiga, Gerion. Ketika Herakles datang ke tempat Gerion untuk mengambil ternaknya, Herakles terlebih dulu membunuh Orthos dengan panah sebelum akhirnya membunuh Gerion.
Sphinx
Sphinx adalah makhluk dengan kepala perempuan, badan singa, sayap elang, dan ekor ular. Sphinx dikirim oleh para dewa untuk meneror kota Thebes akibat melakukan beberapa kejahatan. Di
jalan
menuju
Thebes,
Sphinx
mengajukan
pertanyaan pada orang yang lewat. Jika jawabannya salah maka Sphinx akan memakan orang itu. Suatu hari Oidipus pergi ke Thebes dan bertemu dengan Sphinx. Oidipus berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Sphinx. Akhirnya Sphinx menjatuhkan diri dari tebing dan mati.
71
Tifon Tifon adalah monster raksasa setengah manusia setengah naga. Tifon merupakan anak dari Gaia dan Tartaros. Dari kepala sampai ke pinggang, Tifon berwujud manusia, sedangkan kedua kakinya adalah dua ekor ular raksasa berbisa. Tifon sangat besar, tinggi, dan memiliki sayap. Jari-jarinya adalah ratusan ular berbisa. Tifon juga bisa menyemburkan api. Tifon bersetubuh dengan Ekhidna dan menjadi ayah dari berbagai monster mengerikan. Tifon bertarung dengan Zeus dan dikalahkan. Zeus kemudian mengurungnya di bawah Gunung Etna.
Ekhidna
Ekhidna adalah wanita naga, kepala dan tubuh bagian atasnya berwujud perempuan tetapi kakinya adalah ular raksasa. Ekhidna juga memiliki sayap. Ekhidna adalah anak dari Gaia dan Tartaros. Ekhidna bersetubuh dengan Tifon dan melahirkan berbagai monster mengerikan, di antaranya adalah Singa Nemea, Khimera, Hidra, Kerberos, Orthos, Elang Kaukasia, dan Babi Kromios. Karena itu Ekhidna dijuluki sebagai "Ibu Para Monster". Ekhidna bersama suaminya Tifon pernah menyerang para dewa Olimpus. Namun tak seperti Tifon yang dikurung, Ekhidna dibiarkan hidup oleh Zeus sebagai ujian untuk para pahlawan. Ekhidna adalah monster yang awet muda namun tidak abadi. Ekhidna mati dibunuh oleh raksasa bermata seratus, Argus Panoptes.
Kampe Kampe adalah monster wanita naga yang mengerikan. Dari kepala sampai ke pinggang tubuhnya adalah perempuan, sementara dari pinggang ke bawah dia
72
berwujud naga dengan ribuan ular berbisa di kakinya. Tidak hanya itu, Kampe juga memiliki berbagai kepala hewan buas yang menempel di pinggangnya, sedangkan ekor Kampe adalah ekor kalajengking yang beracun. Selain itu, Kampe juga bersayap. Kronus menugaskan Kampe untuk menjaga para Kiklops dan Hekatonkhire yang dikurung di Tartaros. Pada Titanomakhia, Zeus masuk ke Tartaros dan berusaha membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire tetapi Zeus dihalangi oleh Kampe. Zeus pun bertarung dengan Kampe. Setelah membunuh Kampe, Zeus langsung membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire.
Ladon
Ladon adalah naga yang ditugaskan oleh Hera untuk menjaga pohon apel emas di taman Hesperides. Ladon memiliki seratus kepala, masing-masing kepala berbicara dengan suara yang berbeda. Ladon merupakan anak dari Ekhidna dan Tifon. Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil apel emas Hesperides. Herkles mendatangi taman Hesperides. Di sana, Herakles dihadang oleh Ladon yang tubuhnya membelit erat pohon apel emas. Herakles lalu membunuh Ladon dan mengambil apel emas itu. Setelah mati, Ladon ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Draco.
Delfin Delfin adalah makhluk dengan tubuh bagian atas perempuan dan bagian bawahnya naga. Setelah monster Tifon berhasil memotong urat Zeus, Tifon mengurungnya di sebuah gua dan menyuruh Delfin untuk menjaga Zeus supaya tidak kabur. Namun Hermes
73
berhasil menyelinap ke dalam gua itu dan memberikan kembali urat Zeus. Mereka lalu kebaur tanpa diketahui oleh Delfin. Delfin mati dibunuh oleh Apollo. Karena berhasil membunuh Delfin, Apollo mendapat gelar Delfinos.
Pithon
Pithon
adalah
naga
raksasa
yang
terlahir dari lumpur yang membusuk akibat
dari
banjir
bandang.
Pithon
ditugaskan oleh Gaia untuk menjaga Orakel Delfi. Ketika Leto selesai melahirkan Artemis dan Apollo, Hera mengutus Pithon untuk menyerang Leto. Apollo yang baru lahir langsung melindung ibunya dan melawan Pithon. Apollo memburu Pithon sampai ke Orakel Delfi. Di sana, Apollo berhasil membunuh Pithon dengan panahnya. Apollo pun akhirnya mengambil alih Orakel Delfi. Jasad Pithon sendiri oleh Apollo dikubur di bawah Omfalos. Untuk mengenang pertarungannya denagn Pithon, Apollo menamai peramalnya di Orakel Delfi dengan nama Pithia. Selain itu, Apollo juga menyelenggarakan Pesta Olahraga Pithia.
Naga Kolkhis Naga Kolkhis adalah naga raksasa yang menjaga bulu domba emas di hutan suci Ares di Kolkhis. Naga Kolkhis selalu waspada dalam penjagaannya dan tak pernah tertidur. Naga ini merupakan anak dari Tifon dan Ekhidna. Suatu ketika, para Argonaut tiba di Kolkhis untuk mengambil bulu domba emas. Namun usaha mereka dihadang oleh naga Kolkhis yang buas. Midea, seorang
74
penyihir yang jatuh cinta pada pemimpin Argonaut, kemudian menidurkan naga itu dengan sihirnya Gigi naga itu lalu diambil oleh Aietes raja Kolkhis. Aietes memberi beberapa tugas pada Iason, salah satunya adalah menanam gigi naga Kolkhis di ladang dan Iason harus melakukannya dengan bajak yang ditarik oleh lembu bernafas api. Setelah Iason selesai menanamnya dalam tanah, gigi naga itu tumbuh dan berubah menjadi Spartoi, yaitu sekumpulan prajurit bersenjata. Naga Ismene adalah naga raksasa yang menjaga mata air suci Ismene. Naga itu adalah anak dewa Ares. Ketika Kadmos dan anak buahnya hendak mengambil air di mata air itu. Naga Ismene menyerang mereka dan memakan semua anak buah Kadmos. Kadmos lalu membunuh naga itu dengan sebuah batu. Dewi Athena muncul dan menyuruh Kadmos untuk menanam gigi naga itu di tanah. Kadmos melakukan perintah Athena dan dari dalam tanah, gigi itu tumbuh menjadi sekumpulan Spartoi, lima di antaranya kelak membantu Kadmos dalam mendirikan kota Thebes.
Hekatonkhire
Hekatonkhire adalah tiga orang raksasa anak dari Gaia dan Uranus. Mereka masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala,
Para
Hekatonkhire
antara
lain
Briarios, Kottos, dan Gies. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus bersama
mengurung para
mereka
Kiklops.
di
Setelah
Tartaros Kronus
menggantikan Uranus, para Hekatonkhire masih tetap dikurung dan tidak dibebaskan. Akhirnya mereka diebebaskan oleh Zeus yang membutuhkan bantuan dalam Titanomakhia. Sebagai balasannya, para Hekatonkhire membantu Zeus dalam mengalahkan para Titan. Mereka melempari Titan dengan batu-batu besar.
75
Setelah perang, para Hekatonkhire ditugaskan oleh Zeus untuk menjaga para Titan yang dikurung di Tartaros. Briarios juga menikahi putri Poseidon, Kimopolia.
Kiklops Kiklops adalah raksasa yang bermata satu. Awalnya hanya ada tiga Kiklops yang merupakan anak Uranus dan Gaia, mereka adalah Arges, Brontes dan Steropes. Bersama para hekatonkhires, mereka dikurung oleh Uranus di Tartaros. Setelah dibebaskan oleh Zeus, para Kiklops membuat berbagai senjata hebat untuk para dewa. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan untuk Hades. Berkat bantuan mereka, para dewa Olimpus bisa memenangkan Titanomakhia. Seusai Titanomakhia, para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos di pualu Lemnos. Di sana mereka menciptakan berbagai alat canggih. Salah seorang Kiklops dibunuh oleh Apollo untuk membalas dendam pada Zeus yang telah membunuh Asklepios, anak Apollo. Zeus lalu menghukum Apollo untuk mengabdi pada seorang manusia bernama Admetos.
Polifemos
Ada juga generasi Kiklops yang lebih muda, mereka kurang berperadaban dibandingkan Kiklops generasi pertama, selain itu mereka juga memusuhi manusia dan menjadi gembala bukan pandai besi. Mereka kebanyakan tinggal di Pulau Sisilia. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Polifemos. Dia adalah putra Posiedon dan dewi Thoosa. Polifemos awalnya adalah Kiklops yang baik dan ramah ketika masih muda. Polifemos pernah mencintai seorang dewi bernama Galatia. Namun Suatu hari Polifemos memergoki Galatia sedang bercinta dengan Akis. Polifemos sangat marah dan langsung membunuh Akis dengan batu besar.
76
Sejak insiden itu, Polifemos menajdi Kiklops yang jahat. Apalagi menurut ramalan, mata Polifemos akan dibutakan oleh seorang manusia, sehingga Polifemos akan memakan manusia yang memasuki pulaunya. Odisseus dan anak buahnya pernah mendatangi pualu Polifemos. Enam anak buah Odisseus dimakan oleh Polifemos namun Odisseus berhasil membutakan Polifemos dengan menusuk matanya dengan kayu besar. Pada akhirnya Odisseus berhasil kabur namun Polifemos telah terlebih dulu berdoa pada ayahnya, Poseidon, untuk menghukum Odisseus. Akibatnya Odisseus harus berkelana di lautan selama bertahun-tahun sebelum bisa pulang ke rumah. Dalam upaya menyelamatkan diri dari Troya, Ainias dan para awak kapalnya berlabuh di pulau Polifemos. Di sana Ainias bertemu dengan Akhaimenid, anak buah Odisseus yang tertinggal di pulau itu. berkat peringatan darinya, Ainias langsung kabur dari pulau itu sebelum sempat diserang oleh Polifemos.
Gigant
Ketika
Kronus
memotong
alat
kelamin
Uranus,
sebagian darah Uranus terciprat ke bumi dan lahirlah para Gigant. Gigant adalah raksasa yang memiliki kaki atau ekor ular. Para Gigant tinggal di Flegra. Alkionios dan Porfirion adalah yang terkuat di antara mereka. Suatu hari, Gaia menyuruh para Gigant untuk bangkit melawan
para
dewa
Olimpus,
maka
terjadilah
Gigantomakhia, yakni perang antara para Gigant melawan dewa Olimpus. Menurut ramalan, para dewa Olimpus tak akan menang tanpa bantuan seorang manusia. Para dewa harus menunggu selama berabad-abad sebelum menemukan manusia yang cocok untuk membantu menghadapi para Gigant, dan manusia yang terpilih adalah Herakles. Untuk mencegah para Gigant menyerang sebelum Herakles lahir, para dewa membuat matahari tidak terbit di Flegra. Pada akhirnya dewa Olimpus menang dan semua Gigant dikurung atau dibunuh.
77
Otos dan Efialtes
Otos dan Efialtes adalah dua raksasa kembar yang merupakan anak Poseidon dan Ifimedeia. Mereka disebut sebagai raksasa Aloadai. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.
Orion
Orion adalah seorang raksasa tampan anak dari Poseidon
dan
Euriale.
Ia
memiliki
kemampuan
berjalan di atas air karena ayahnya adalah dewa lautan. Orion pernah bekerja pada Raja Oinopion namun kemudian diusir dan dibutakan setelah memperkosa putrinya, Merope. Orion lalu memohon pertolongan Hefaistos yang kemudian meminjamkan asistennya, Keudalion untuk membawa Orion menemui Helios yang bisa mengembalikan penglihatannya. Orion
78
kemudian beristirahat di Pulau Delos dan menjadi teman akrab sekaligus pengikut yang paling disukai oleh Artemis. Setelah kematiannya, Orion ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Orion. Ada banyak versi mengenai kematiannya tapi yang paling umum adalah bahwa Orion dibunuh oleh Kalajengking raksasa.
Argus Panoptes
Argus Panoptes adalah raksasa yang memiliki seratus mata yang tinggal di Argolis. Argus selalu waspada, bahkan ketika sedang tidur, beberapa matanya tetap terbuka.
Argus
adalah
raksasa
yang
berhasil
membunuh Ekhidna Suatu hari, Zeus mengubah Io menjadi sapi untuk menutupi perselingkuhannya dengan Io. Namun Hera tetap curiga dan menugaskan Argus untuk menjaga sapi itu. Untuk membebaskan Io, Zeus pun mengirim Hermes. Hermes menyamar sebagai gembala dan menidurkan Argus dengan lantunan musiknya sebelum akhirnya Hermes membunuh Argus dengan pedangnya. Karena membunuh Argus, Hermes mendapat julukan Argeiphontes. Setelah Argus mati, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya di ekor burung kesayangannya, merak.
Khrisaor Khrisaor adalah raksasa yang lahir dari darah Medusa setelah Perseus memenggal kepala Medusa. Khrisaor merupakan saudara Pegasus, yang juga lahir dari darah Medusa. Khrisaor menikahi Kallirhoe dan menjadi ayah dari Gerion.
79
Gerion
Gerion adalah raksasa yang tinggal di pulau Erithia. Tubuh Gerion merupakan gabungan dari tiga tubuh, jadi Gerion memiliki tiga kepala serta tiga pasang tangan dan kaki. Gerion memiliki segerombolan ternak serta anjing berkepala dua, Orthos. Herakles diharuskan untuk mengambil ternak Gerion sebagai salah satu tugasnya. Herakles pun mendatangi tempat Gerion. Sebelum membunuh Gerion, Herakles terlebih dahulu membunuh anjingnya, Orthos, dengan satu pukulan. Gerion lalu melawan Herakles dengan mengenakan tiga tombak, tiga perisai, dan tiga helm. Gerion mengejar Herakles sampai ke Sungai Anthemus sebelum akhirnya Herakles berhasil membunuh Gerion dengan menggunakan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Setelah membunuh Gerion. Herakles membawa ternak Gerion pada Euristheus.
Kakos Kakos adalah raksasa putra dari Hefaistos. Kakos mampu menyemburkan api. Setelah mengambil ternak Gerion, Herakles berhenti di dekat sebuah gua dan tertidur. Ternyata gua itu adalah sarang Kakos. Ketika Herakles sedang tertidur, Kakos keluar dan mengambil ternak itu lalu membawanya ke dalam guanya, Kakos lalu menutup gua dengan sebuah batu besar. Ketika Herakles terbangun, dia menyadari bahwa ternaknya hilang. Herakles awalnya mengalami kesulitan dalam mencari ternak itu samai akhirnya Herakles mendengar suara ternak dari dalam sebuah gua. Seketika itu juga Herakles langsung tahu bahwa ternak itu telah dicuri. Herakles yang marah lalu menghancurkan batu besar di pintu gua dan masuk ke dalamnya. Di dalam gua, Herakles bertarung dengan Kakos dan membunuh sang raksasa.
80
Antaios
Antaios adalah raksasa pegulat dan merupakan putra Gaia dan Poseidon. Antaios tinggal di Libya, dia suka menantang gulat pada engelana yang lewat. Antaios sering membiarkan lawannya membantingnya ke tanah. Setelah itu Antaios akan bangkit, lalu dia langsung membunuh lawannya. Itu disebabkan karena Antaios adalah putra Gaia (bumi), maka dia tidak terkalahkan dan bahkan semakin kuat jika melakukan kontak dengan tanah. Ketika Herakles lewat di Libya untuk mengambil apel Hesperides, Antaios pun menantang sang pahalwan bergulat. Dalam duel itu, Herakles berhasil membanting Antaios ke tanah sebanyak tiga kali, dan setiap kali dibanting, Antaos selalu bangkit dan menjadi lebih kuat. Maka Herakles memikirkan cara lain untuk mengalahkan Antaios. Herakles lalu mengangkat Antaios sehingga Antaios tak menyentuh tanah. Antaios pun menjadi lemah. Pada saat itulah Herakles langsung menghabisi Antaios.
Gegenes
Gegenes adalah kaum raksasa yang lahir dari bumi dan memiliki enam tangan. Gegenes tinggal di Gunung Beruang di Pulau Misia. Iason dan para Argonaut berlabuh di dekat Gunung Beruang
untuk
mengisi
perbekalan.
Sementara
kebanyakan Argonaut pergi mencari makanan, para Gegenes melihat bahwa kapal Argo hanya dijaga sedikit orang, maka mereka pun menyerang kapal Argo. Namun ternyata di antara sedikit orang itu ada Herakles. Dalam bentrokan itu, Herakles berhasil membunuh banyak Gegenes dengan pemukul dan panahnya. Ketika para Argonaut kembali ke kapal, Gegenes yang tersisa habis terbunuh atau langsung kabur.
81
Talos Talos adalah raksasa yang tubuhnya terbuat dari perunggu. Talos memiliki sebuah pembuluh yang tersambung dari leher sampai ke kakinya. Di pembuluh itu mengalir timbal hitam yang merupakan darah Talos. Pembuluh itu disumbat dengan sebuah paku di kakinya. Talos diciptakan oleh Hefaistos dan diberikan oleh Zeus untuk melindungi Europa, kekasih Zeus di Kreta. Talos setiap hari selalu mengelilingi pulau Kreta tiga kali. Dia akan melemparkan batu besar kepada kapal yang mendekati Kreta. Ketika para Argonaut berlabuh di Kreta, Talos juga melemparkan batu-batu besar pada mereka. Para Argonaut panik dan langsung menjauh hingga di luar jarak lempar Talos. Medeia lalu menyihir Talos sampai sang raksasa jadi mengamuk sendiri. Talos yang mengamuk akhirnya tanpa sengaja tersandung batu tajam dan paku yang menyegel pembuluh darahnya terlepas. Maka keluarlah cairan hitam dari mata kakinya terusmenerus. Talos akhirnya mati karena kehabisan darah
Laistrigones
Laistrigones adalah para raksasa kanibal yang tinggal di kota Telepilos. Kota itu memiliki pelabuhan yang bagus, dengan batu karang mengelilingi pelabuhan dan hanya ada celah sempit untuk satu atau dua kapal lewat, Raja
para
Laistrigones
adalah
Antifates.
Antifates dan istrinya berukuran sangat besar, namun putri mereka berukuran normal, sehingga anak buah Odisseus sangat terkejut ketika bertemu orang tua gadis itu. Ketika sebelas kapal Odisseus memasuki leabuhan Telepilos, para Laistrigones menyerang mereka dan menghancurkan kapal-kapal Odisseus. Para raksasa melempari kapal-kapal Odisseus dengan batu besar, mereka juga menggunakan tombak panjang untuk menusuk manusia sebelum akhirnya memakannya.
82
Ketos Ketos adalah monster laut raksasa dengan gigi-gigi yang tajam. Para Nereid sering menunggangi makhluk ini untuk melintasi lautan. Ada dua Ketos yang terkenal, yang satu adalah Ketos Ethiopa, dan satu lagi adalah Ketos Troya. Ketos Ethiopia adalah monster yang dikirim Poseidon untuk memakan Andromeda, karena ratu Kassiopia, ibu Andromeda, menyombongan kecantikan putrinya melebihi putri-putri Poseidon. Atas kelancangannya itu, Poseidon menyuruh Anromeda dikorbankan pada Ketos. Ketika Andromeda sedang dirantai di batu karang untuk dikorbankan, Perseus lewat di sana dan berhenti untuk membebaskan Adromeda. Lalu muncullah Ketos. Perseus menggunakan kepala Medusa dan membatukan Ketos sampai hancur. Sementara Ketos Troya adalah monster yang dikirim Poseidon untuk meneror kota Troya sebagai hukuman karena raja mereka, Laomedon, mengingkari janjinya untuk memberi imbalan pada Posiedon yang telah membuatkan dinding Troya. Orakel mngatakan bahwa Ketos hanya bisa ditenangkan dengan pengorbanan Hesione, putri Laomedon. Maka Hesione pun dirantai ke batu karang. Namun Herakles tiba dan bertarung denagn Ketos. Herakles berhasil membunuh Ketos dengan menggunakan panah dan Hesione pun selamat. Ketos diabadikan di angkasa sebagai rasi bintang Cetus.
Kharibdis Kharibdis adalah seekor monster laut anak Poseidon dan Gaia. Dia berwujud makhluk yang seluruh wajahnya adalah mulut dan memiliki sirip. Dia menelan sejumlah besar air untuk kemudian dimuntahkan kembali dan menimbulkan pusaran air yang sangat kuat. Kharibdis sangat setia pada ayahnya dan sering membantu Poseidon. Dia awalnya adalah seorang perempuan yang cantik tetapi dia diubah menjadi monster oleh Zeus karena sering membuat badai di laut, menenggelamkan daratan dan menjadikannya lautan. Kharibdis berdiam di suatu tempat di dekat Skilla. Kapal yang melalui tempat Kharibdis akan dihancurkan oleh pusaran airnya. Kharibdis dan Skilla hanya dipisahkan oleh sebuah jalur sempit sehingga jika ada kapal yang lewat, maka pelautnya harus memilih, dimakan Skilla atau dihancurkan Kharibdis.
83
Kapal Odisseus pernah dihancurkan oleh Kharibdis dan hanya Odisseus seorang yang selamat.
Siren
Siren adalah makhluk berwujud setengah
wanita
setengah
burung yang menyanyikan lagu pada para pelaut yang lewat. Orang yang mendengar nyanyian mereka
akan
menjadi
tidak
sadarkan diri, sebagian menabrakkan kapal mereka ke batu karang dan sebagian akan menenggelamkan diri ke laut. Para Siren awalnya adalah para perempuan pelayan Persefone. Ketika Persefone diculik oleh Hades, Demeter memberi mereka sayap untuk ikut mencari Persefone. Para Siren akhirnya menyerah lalu tinggal di pulau Anthemoessa. Dalam perjalanannya, Odisseus harus melewati tempat para Siren. Dia menyuruh awak kapalnya utnuk menyumbat telinga mereka dengan lilin supaya tidak mendengar nyanyian Siren. Odisseus sendiri lebih memilih untu diikat di tiang kapal dan tidak mau telinganya disumbat karena dia penasaran dengan nyanyian Siren. Ketika akhirnya ia mendengar suara merdu para Siren, ia memberontak dan menyuruh awak kapalnya agar melepaskan tali yang mengikatnya. Para awak kapalnya tentu saja menolak. Ketika kapal mereka sudah jauh dari Siren dan Odisseus menjadi lebih tenang, barulah ikatannya dilepaskan. Para Argonaut juga pernah bentrok dengan para Siren. Para Siren menyanyikan lagu untuk membunuh para Argonaut. Namun salah seorang Argonaut adalah Orfeus, seorang musisi hebat. Orfeus lalu memainkan musik yang lebih merdu dari nyanyian para Siren. Kesal karena kalah, para Siren akhirnya meceburkan diri ke laut.
84
Skilla
Skilla awalnya adalah seorang perempuan cantik yang dicintai oleh dewa laut Galukos namun Skilla menolak Galukos. Glaukos lalu meminta pada penyihir Kirke untuk membuat Skilla jatuh cinta padanya, padahal Kirke mencintai Glaukos dan cemburu pada Skilla. Alih-alih melaksanakan permintaan Glaukos, Kirke malah berbuat jahat pada Skilla. Ketika Skilla sedang mandi, Kirke menuangkan suatu ramuan pada tubuh Skilla. Akibat ramuan itu, dari tubuh Skilla bermunculan enam kepala anjing yang buas, dan kaki Skilla berubah menjadi ekor ikan. Skilla berusaha lari namun dia akhirnya menyadari bahwa semua itu merupakan bagian dari tubuhnya. Lama-kelamaan Skilla benar-benar berubah menjadi monster. Skilla tinggal di suatu tempat di dekat Kharibdis dan di antara mereka hanya ada suatu celah sempit sehingga jika ada pelaut yang melalui tempat tersebut, pelaut tersebut harus memilih; dihancurkan oleh Kharibdis atau dimakan oleh Skilla. Suatu ketika, Odisseus harus melewati tempat di antara Skilla dan Kharibdis. Odisseus lalu memilih rute Skilla karena menurutnya lebih baik kehilangan beberapa awak kapalnya daripada kapalnya hancur. Odisseus akhirnya berhasil lolos dengan kehilangan enam anak buahnya yang dimakan Skilla.
Kisah Cinta Kisah Cinta Para Dewa Hefaistos-Afrodit-Ares Afrodit adalah dewi yang sangat mempesona dan diidamkan oleh semua dewa. Untuk mendegah peperangan antardewa, Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos, dewa pandai besi. Mereka tidak memiliki anak dan Afrodit bukan merupakan istri yang setia, dia banyak berselingkuh, dan yang paling terkenal adalah perselingkuhannya dengan Ares dewa perang.
85
Ketika Hefaistos tak ada di rumah, Ares sering mendatangi Afrodit dan bercinta dengan sang dewi cinta di kasur Afrodit. Dari hubungan itu lahirlah Eros (Cupid), Anteros, Fobos, Deimos, dan Harmonia. Perselingkugan itu awalnya aman-aman saja sampai suatu ketika Helios dewa matahari sedang mengendarai kereta mataharinya dan tiba-tiba melihat di bawahnya Ares sedang asyik mencumbui Afrodit. Helios segera memberitahu Hefaistos mengenai perselingkuhan itu. Sebenarnya Ares sudah menyuruh Alektrion untuk berjaga di depan pintu untuk memperingatkan Ares jika Helios lewat. Tetapi Alektryon tertidur dalam tugasnya sehingga Helios bisa memergoki Ares dan Afrodit. Mengetahui perbuatan istrinya dan Ares, Hefaistos marah dan berencana membalas mereka. Dia lalu membuat sebuah jaring yang kuat dan tak terlihat, kemudian memasangnya di atas ranjangnya. Setelah memasangnya, Hefaistos memberitahu istrinya bahwa dia mau pergi ke bengkelnya di Pulau Lemnos. Afrodit melihat ini sebagai sebuah kesempatan untuk kembali bercinta dengan Ares
Setelah Hefaistos meninggalkan rumahnya, Ares langsung
mengendap-endap
ke
dalam
rumah
Hefaistos. Ares lalu langsung memeluk Afrodit dan membawanya ke ranjang untuk langsung dinikmati tanpa menyadari bahwa ranjang itu telah diberi perangkap. Di tengah kenikmatan mereka, tiba-tiba sebuah jaring jatuh dan mengurung mereka. Saking kuatnya jaring itu, Afrodit dan Ares tak mampu melepaskan diri. Hefaistos lalu kembali ke rumahnya sambil membawa serombongan dewa sementara para dewi tak mau datang karena tidak mau melihat hal memalukan itu. Afrodit dan Ares merasa sangat malu berada dalam keadaan seperti itu sambil dilihat oleh para dewa. Atas perselingkuhan ini, Hefaistos menuntut para dewa untuk mengganti hadiah perkawinan yang dulu dia berikan pada Zeus dan Hera. Dua dewa muda, Apollo dan Hermes, tertawa melihat kejadian ini. Hermes bahkan berkata bahwa dia tidak akan keberatan berada dalam posisi Ares asalkan bisa bersama Afrodit. Poseidon lalu meminta Hefaistos melapaskan mereka dan berjanji
86
bahwa dia akan membayar ganti rugi pada Hefaistos. Setelah mendapat jaminan dari Poseidon, Hefaistos pun melepaskan Afrodit dan Ares. Setelah bebas, Ares langsung kabur ke Trakia sedangkan Afrodit pergi ke Siprus, Sementara Alektrion yang lalai dalam tugasnya, oleh Ares dihukum menjadi ayam jantan yang tak pernah lupa memberitahu datangnya matahari. Afrodit
sendiri
berniat
menghukum
Helios
yang
telah
membeberkan
perselingkuhannya. Helios mencintai seroang nimfa bernama Klitia. Afrodit membuat Helios mencintai gadis lain yang bernama Leukothea. Klitia jadi cemburu pada Leukothea sehingga dia menyebarkan gosip bahwa Leukothea disetubuhi oleh manusia biasa. Orkhamos, ayah Leukothea, teperdaya gosip ini dan mengubur Leukothea hidup-hidup. Akibat perbuatannya, Klitia pun ditinggalkan oleh Helios. Klitia, yang sangat mencintai Helios, hanya bisa berbaring di tanah dan memandangi kereta Helios mengarungi langit siang. Selama sembilan hari Klitia memandangi Helios sebelum akhirnya mati. Tubuh Klitia kemudian diubah menjadi tanaman Heliotrope, yang bunganya selalu menghadap arah matahari.
Poseidon-Afrodit-Hermes
Sebenarnya Poseidon memberi ganti rugi pada Hefaistos
dengan
didasari
Poseidon
melihat
tubuh
motif
khusus.
telanjang
Afrodit
Ketika yang
terperangkap jaring, Poseidon langsung bernafsu pada sang dewi. Dengan membantu membebaskan Afrodit, maka Afrodit menjadi berhutang pada Poseidon, dan Afrodit tahu bayaran apa yang paling diinginkan oleh sang dewa laut. Afrodit pun mendatangi Poseidon dan bersetubuh dengannya. Dari hubungan itu terlahir Erix, seorang Argonaut. Selain Poseidon, Hermes juga ingin menikmati tubuh indah Afrodit. Hermes lalu meminta bantuan pada ayahnya, Zeus. Zeus mengirimkan elangnya untuk mencuri
87
sandal Afrodit. Ketika Afrodit mencari sandalnya yang hilang, Hermes datang dan memberitahunya bahwa dia akan mengembalikan sandal Afrodit asalkan Afrodit mau tidur dengannya. Demi sandalnya, Afrodit pun merelakan tubuhnya dinikmati oleh Hermes. Dari hubungan Hermes dan Afrodit, terlahirlah Hermafroditos
Afrodit dan Adonis Kiniras,
raja
Siprus,
memiliki
seorang
putri
bernama
Mirrha.
Ibu
Mirrha
menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Afrodit sehingga Afrodit menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya sendiri, Kiniras. Kiniras tentu menolak cinta putrinya tetapi Mirrha tidak kehabisan akal. Mirrha menyamar menjadi seorang pramusyahwat dan bersetubuh dengan ayahnya sampai akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu perbuatan putrinya, dia berusaha membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta pertolongan pada para dewa dan kemudian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri. Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama
Adonis.
Afrodit
merasa
kasihan
dan
mengambil
bayi
itu
lalu
memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Afrodit datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon telah menyukai Adonis dan tak mau melepaskannya. Afrodit dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.
Adonis dan Afrodit sering pergi berburu bersama. Suatu hari Afrodit harus meninggalkan Adonis berburu
sendirian.
Sebelum
pergi,
Afrodit
berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu binatang buas. Setelah Afrodit pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar.
88
Adonis melupakan pesan Afrodit dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai akhirnya Adonis mati karena kehabisan darah. Afrodit kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati. Untuk mengenang Adonis, Afrodit mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone dan menyelenggarakan festival Adonia.
Afrodit dan Zeus Suatu ketika Zeus juga bernafsu pada Afrodit dan berkeinginan untuk memperkosa sang dewi. Afrodit mencoba kabur dari ayahnya yang sudah penuh hasrat itu. Zeus terus mengejar namun Afrodit terbang secepat angin. Zeus terus berusaha namun Afrodit ternyata terlalu cepat baginya. Saking bernafsunya, air mani Zeus berceceran di Pulau Siprus. Air mani itu membuahi Gaia dan dari dalam tanah terlahirlah makhluk aneh bertanduk, yang disebut Kentaur dari Siprus. Karena tak kunjung berhasil, akhirnya Zeus menyerah dan menghentikan usahanya. Di kemudian hari, Afrodit dengan sukarela berrsedia bersetubuh dengan Zeus. Dari hubungan itu, Afrodit hamil. Namun Hera marah dan meletakkan tangannya di perut Afrodit sambil mengutuk bayi yang dikandung Afrodit. Akibat kutukan itu Afrodit melahirkan bayi buruk rupa yang diberi nama Priapos. Afrodit lalu melemparkannya ke gunung. Di sana dia dibesarkan oleh seorang gembala. Priapos terkenal karena alat kelaminnya yang besar. Apollo dan Dafne Apollo dalah dewa musik dan matahari sementara Dafne adalah putri dari dewa sungai Peneus. Suatu hari Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa (panah). Eros tersinggung atas kesombongan Apollo sehingga Eros berniat membalas Apollo.
Eros mengambil 2 anak panah yang berbeda, anak panah emas yang tajam (anak panah rasa cinta) ditembakkan tepat di jantung Apollo, sedangkan anak panah lainnya yaitu anak panah timah yang tumpul
89
(anak panah kebencian) ditembakkan pada Dafne. Akibatnya Apollo menjadi mencintai Dafne sedangkan Dafne jadi sangat membenci Apollo, dan dimulailah kejar-mengejar antara Apollo dan Dafne. Dafne lari sampai ke ujung dunia dan Apollo pun mengejar Dafne sampai ke ujung dunia. Sampai akhirnya Dafne menyerah karena kehabisan tenaga dan meminta pada ayahnya sang dewa sungai Peneus untuk mengubah dirinya menjadi pohon. Peneus pun mengabulkan permintaan anaknya dan diubahnyalah Dafne menjadi pohon salam. Pada saat mengetahui kejadian itu Apollo merasa sedih karena tak bisa memperistri Dafne. Karena itu Apollo menyatakan bahwa mulai saat itu pohon salam keramat baginya. Daun salam juga digunakan sebagai mahkota oleh Apollo dan sebagai penghargaan dalam Pesta Olahraga Pithia, yang diselenggarakan untuk memuja Apollo.
Apollo dan Hiakinthos
Apollo memiliki seorang kekasih lelaki bernama Hiakinthos, yang merupakan pangeran Sparta dan pemuda yang sangat tampan. Apollo dan Hiakinthos sering berburu dan berolahraga bersama. Zefiros (dewa
angin
barat)
juga
sebenarnya
menyukai
Hikainthos tetapi Hiakinthos lebih memilih Apollo. Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan lempar cakram. Apollo yang melempar cakramnya dan Hiakinthos yang memungutnya. Tiba-tiba cakram yang dilempar
Apollo
menghantam
kepala
Hiakinthos.
Darah mengalir dari kepala Hiakinthos sampai akhirnya pemuda itu pun mati. Cakram itu bisa mengenai Hiakinthos akibat ditiup oleh Zefiros yang cemburu pada hubungan mereka. Apollo terkejut dan bergegas mendekati Hiakinthos. Apollo memeluk tubuh Hiakinthos tetapi semuanya sudah terlambat, Hiakinthos telah mati.
90
Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya. Untuk mengenang Hiakinthos, Apollo menciptakan bunga Hyacinth dari darah Hiakinthos dan menggelar festival Hiakinthia setiap musim panas.
Apollo dan Kiparissos
Apollo juga memiliki seorang kekasih lelaki yang bernama Kiparissos. Kiparissos adalah seorang pemuda tampan keturunan Herakles yang tinggal di pulau Keo. Apollo memberinya hadiah berupa seekor rusa jantan yang jinak. Kiparissos sangat menyayangi rusa itu. Suatu hari secara tak sengaja Kiparissos membunuh rusa kesayangannya dengan tombak. Kiparissos merasa sangat bersalah, menyesal, dan sedih. Apollo berusaha menenangkan Kiparissos namun tak berhasil. Saking menyesalnya, Kiparissos bahkan meminta supaya dia bisa menangis selamanya. Apollo mengabulkan keinginan Kiparissos dengan mengubahnya menjadi tanaman cypress yang getahnya mengalir seperti air mata.
Piskhe Di suatu kerajaan ada seorang raja yang memiliki tiga orang putri. Putri bungsunya bernama Psikhe. Psikhe ini sangat cantik sampai-sampai di daerahnya orang-orang menjadi berhenti menyembah Afrodit dan mulai menyembah Psikhe sebagai dewi kecantikan. Meskipun Psikhe tidak menghendaki semua perhatian ini, tetap saja Afrodit marah karena kecantikannya tersaingi. Afrodit lalu memanggil Cupid (Eros), putranya. Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta kepada lelaki terjelek di dunia. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti itu dari ibunya, Cupid pun langsung saja terbang mencari Psikhe.
91
Tetapi ketika Cupid melihat Psikhe, dia malah terpesona sampai tidak sengaja ia menusuk tangannya sendiri dengan anak panah cinta. Cupid pun jatuh cinta kepada Psikhe dan tidak jadi melakukan perintah Afrodit. Setelah beberapa lama, Afrodit yang terus memantau Psikhe menyadari adanya suatu keganjilan, kenapa Psikhe belum juga jatuh cinta pada siapapun? Akhirnya Afrodit langsung turun tangan. Ia mengutuk Psikhe sehingga tidak ada seorangpun yang mau melamarnya. Beberapa tahun berlalu, tidak ada seorang pun yang datang melamar Psikhe sementara usianya sudah cukup untuk dia menikah. Orangtua Psikhe cemas dan pergi ke orakel untuk meminta nasehat. Cupid membuat Oracle berkata bahwa Psikhe tidak ditakdirkan untuk menikahi seorang manusia, melainkan Psikhe harus menikah dengan suatu makhluk yang tinggal di sebuah gunung. Psikhe dan Orangtuanya bersedih, karena menyangka Psikhe ditakdirkan untuk menikah dengan seekor monster. Setelah perdebatan yang cukup panjang, Psikhe akhirnya berhasil meyakinkan orangtuanya untuk merelakan putri bungsu mereka mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh takdir. Psikhe meninggalkan tempat tinggalnya. Semua orang merasa sedih melepas kepergian Psikhe, karena entah disebabkan oleh kecantikan fisiknya atau juga kebaikan hatinya, Psikhe berhasil menjadi wanita yang dicintai oleh masyarakat sekitarnya. Psikhe berjalan menuju gunung yang dimaksud. Ia terus berjalan sambil memberanikan diri. namun karena ia tidak kuat menahan rasa takutnya, ia menitikkan air mata. Tiba-tiba datanglah Zefiros, dewa angin barat. Zefiros lalu membawa Psikhe dari gunung itu menuju seuatu tempat. Setelah diturunkan oleh Zefiros, Psikhe melihat sebuah hutan yang indah. Ia pun berjalan menembusnya, hingga ia sampai ke sebuah tanah lapang yang ditumbuhi rumput. Di tengah tanah lapang itu, terdapat sebuah rumah indah yang nampak seperti istana. Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengatakan bahwa tempat itu dibangun untuk tempat tinggal Psikhe dan disana ada banyak pelayan yang tidak terlihat untuk memenuhi kebutuhan Psikhe. Gadis cantik itu sangat gembira mendengarnya.
92
Di malam hari, tempat itu sangat gelap dan tidak ada cahaya sama sekali. tiba-tiba Psikhe mendengar suara seorang laki-laki. Suara itu terdengar halus dan ramah. "Apa ini monster yang dibilang orakel?" pikir Psikhe ragu.
Psikhe dan Cupid lalu menghabiskan setiap malam dengan berhubungan seksual bersama. Namun
Psikhe
tidak
bisa
melihat
wujud
suaminya karena memang suasananya sangat gelap gulita. Psikhe pun memohon agar suaminya menampakkan diri di siang hari. Namun dengan sedih suaminya terus menolak dengan berkata, "Jika kau melihat wujudku, maka saat itu juga kebahagiaan kita akan berakhir." Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka. Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal nantinya akan menikahi mereka. Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh suaminya itu jika memang monster. Malam itu, Psikhe benar-benar melakukan yang dikatakan oleh kakak-kakaknya. Ia membawa sebuah lentera dan sebuah belati. Awalnya ia ragu, namun kata-kata kakaknya terus terngiang dan ia pun menyalakan lentera.
Ketika cahaya lentera menyinari wajah suaminya, Ia langsung
menyadari
siapa
yang
selama
ini
bersamanya. tidak lain adalah Cupid sang dewa cinta. Psikhe pun makin mencintai Cupid. Namun karena kaget
melihat
Cupid,
Psikhe
tidak
sengaja
menumpahkan minyak dari lenteranya ke badan Cupid.
93
Cupid merasa sakit sekaligus marah akibat perbuatan Psikhe itu. Cupid pun langsung terbang begitu saja dan meninggalkan Psikhe, yang hanya bisa menangis sendirian menyesali perbuatannya. Lama Psikhe menunggu suaminya. namun Cupid tidak lagi datang. Psikhe pun meninggalkan istananya dan menemui kakak-kakaknya. Psikhe menceritakan tentang kepergian suaminya dan langsung pergi lagi menjelajahi Yunani mencari keberadaan suaminya. Setelah mendengar bahwa suami Psikhe adalah dewa dan kini telah meninggalkan Psikhe, kakak-kakak Psikhe pun pergi ke bukit berbatu dan berharap akan dibawa ke istana sang dewa. Zefiros memang datang membawa mereka tetapi bukan ke istana melainkan ke jurang, dia lalu menjatuhkan mereka di sana sampai mati. Psikhe terus berjalan hingga ia memasuki Kuil Demeter. Di dalam kuil itu terdapat banyak biji-bijian berceceran sehingga kuil itu nampak berantakan. Sambil bersedih Psikhe mengumpulkan biji-bijian itu sehingga kuil itu tidak lagi berantakan. Demeter melihat apa yang dilakukan Psikhe. Sang dewi pun berbicara padanya, "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan wahai gadis cantik. Jika kau mencari Cupid, maka sebaiknya kau menemui Ibunya, Afrodit sang dewi kecantikan, dan berdoa memohon maaf." Psikhe sangat senang mendapat perhatian dari Demeter, maka ia segera menuju Kuil Afrodit. Di sana, Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe menemuinya. Gadis itu meminta maaf kepada Afrodit. Namun sang dewi berkata bahwa untuk menebus dosanya, ia harus berhasil melakukan tugas-tugas yang akan Afrodit diberikan. Psikhe pun setuju. Sebagai tugas pertama, Afrodit telah menyiapkan setumpuk tinggi biji-bijiann yang terdiri dari tiga jenis biji. Psikhe ditugaskan untuk memisahkan ketiga biji-bijan itu ke dalam tumpukan yang berbeda sebelum malam berakhir. Dengan putus asa Psikhe melakukan tugas yang mustahil itu. Tapi tiba-tiba datanglah sekoloni semut yang kemudian ikut membantu Psikhe. Dengan bantuan semut-semut, tugas mustahil itu pun akhirnya berhasil ia selesaikan sebelum pagi. Afrodit yang melihat keberhasilan Psikhe menjadi sangat kesal. Tugas berikutnya adalah Psikhe harus mengambil wol, dari domba-domba emas yang merumput di pinggir sungai.
94
Ketika Psikhe menuju tempat tersebut, ia dihentikan oleh sekelompok nimfa yang memperingatkannya, "Wahai gadis cantik! kamu jangan mendekati domba domba itu! mereka sangat ganas! yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu hingga siang hari ketika matahari bersinar terik. Mereka akan berteduh di bawah pohon itu." Psikhe mengerti apa yang harus ia lakukan. ia berterima kasih kepada para nimfa dan pergi mengamati para domba emas. Ketika domba-domba itu selesai berteduh. Wol emas mereka tersangkut di batang pohon dan semak-semak tempat mereka berteduh. Psikhe pun tinggal mengambil wol-wol itu dari sana. Semakin Psikhe berhasil, semakin sulit pula tugas yang diberikan oleh Afrodit. Psikhe harus mengambil air mematikan dari sungai Stix. Dia mengira kali ini dia akan mati, namun tiba-tiba datang seekor elang kiriman Zeus yang mengambilkan air itu untuknya. Afrodit jadi makin kesal, dan untuk tugas terakhir Afrodit berkata, "Karena kau, putraku Cupid menjadi nakal. Dia menjadi tidak penurut lagi. Aku sampai stres memikirkannya, dan kecantikanku pun berkurang. Sekarang kamu harus pergi ke dunia bawah, temui Persefone dan mintakan kepadanya sedikit kecantikannya." Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali hidup-hidup. Psikhe berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik ke menara dan berniat bunuh diri. Tetapi begitu sampai di menara, bangunan tersebut malah berbicara pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan tugasnya. Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia mengikuti jalan yang diberitahukan oleh sang menara. Psikhe Membayar Kharon satu koin untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe Melemparkan satu roti pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. ia juga menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah disana. Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu meminta kotak kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe menolak untuk duduk di kursi, dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia hanya memakan roti. Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe. Setelah mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah, dia memberi
95
lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada akhirnya Psikhe berhasil sampai di dunia atas. Namun sekali lagi Psikhe merasa penasaran. Dia ingin mendapatkan sedikit kecantikan dari kotak yang dia bawa. Dia berpikir tentu nanti Cupid akan senang kalau dia menjadi lebih cantik. Psikhe melupakan peringatan dari sang menara dan membuka kotak itu. Begitu Psikhe membukanya, kutukan tidur langsung keluar dari kotak itu dan membuat Psikhe tertidur abadi.
Sementara luka pada bahu Cupid telah sembuh dan Cupid sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan Cupid kini sangat merindukan istrinya itu. Cupid sedang
mencari tertidur
Psikhe
dan
dalam
menemukannya kutukan.
Cupid
mengampulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak. Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus, Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan. Cupid and Psikhe menikah dan memiliki anak bernama Hedone ("kesenangan"). Afrodit sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan dia ikut menari dalam pesta pernikahan mereka.
Hades dan Persefone
Para dewa mengurung para raksasa di bawah Gunung Etna. Kadang-kadang para raksasa memberontak dan berusaha keluar dari kurungan mereka sehingga menyebabkan gunung meletus dan gempa bumi.
96
Hades khawatir ulah para raksasa itu akan menyebabkan dunia bawah rusak dan menjadi terbuka pada dunia atas. Hades lalu menaiki kereta perangnya yang berwarna emas dan keluar dari dunia bawah untuk melakukan patroli. Pada saat itulah Eros (Cupid) memanah Hades, membuatnya jatuh cinta pada Persefone yang sedang memetik bunga di padang Nysa. Hades lalu menculik Persefone dan membawanya ke kediamannya di dunia bawah. Demeter sangat sedih setelah kehilangan anaknya. Demeter mencari Persefone selama berhari-hari tanpa henti. Dia akhirnya diberi tahu oleh Helios dan Hekate bahwa Hades menculik anaknya. Helios, sebagai dewa matahari, melihat Persefone dibawa oleh Hades sedangkan Hekate melaporkan bahwa dia mendengar Persefone berteriak sedang diperkosa oleh Hades. Demeter pun berduka karena kehilangan putrinya.
Kesedihan Demeter menyebabkan musim dingin dan tanaman tidak dapat tumbuh, hal ini membuat manusia menderita. mendatangi
Akhirnya
Zeus
Hades.
turun
Zeus
tangan
meminta
dan Hades
mengembalikan Persefone pada ibunya. Hades setuju dan
Persefone
pun
dijemput
Hermes
untuk
dikembalikan pada ibunya. Tetapi Persefone ternyata telah memakan buah delima di dunia bawah sehingga kini Persefone menjadi terikat pada Hades dan ingin kembali ke dunia bawah. Tentu saja Demeter tidak ingin anaknya pergi lagi. Akhirnya Zeus membuat kesepakatan bahwa selama setengah tahun Persefone akan tinggal di dunia atas bersama ibunya dan selama setengah tahun berikutnya Persefone akan tinggal di dunia bawah bersama Hades. Ketika Persefone tinggal dunia atas, Demeter bahagia sehingga terjadi musim semi sedangkan ketika Persefone tinggal bersama Hades, Demeter berduka sehingga terjadi musim dingin. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.
97
Kisah Cinta Zeus Sebagai dewa langit Zeus memiliki akses yang mudah pada para perempuan cantik di seluruh dunia dan dia memang memanfaatkan hal itu. Selain itu, kekuasaannya sebagai dewa tertinggi menjadikannya sukar untuk ditolak perempuan. Sebelum menikah dengan Hera, Zeus telah terlebih dahulu menikahi Metis, Themis, dan Mnemosine. Zeus juga berhubungan dengan Leto tidak lama setelah menikah dengan Hera. Beberapa perempuan yang pernah ditiduri oleh Zeus setelah menikah dengan Hera di antaranya adalah sebagai berikut:
Europa Europa adalah putri raja Agenor di Sidon. Benua Eropa dinamai dari namanya. Suatu hari Europa bersama teman-teman wanitanya berkumpul dan memetik bunga bersama. Zeus melihat kumpulan wanita ini dan langsung jatuh cinta pada Europa karena Europa adalah perempuan tercantik di antara mereka. Zeus lalu menyamar sebagai banteng putih yang indah dan menghampiri mereka. Banteng samaran Zeus sangat indah dan bahkan beraroma bunga sehingga Europa dan teman-temannya langsung mendekatinya, mereka mengelus-elusnya.
Tiba-tiba banteng itu berbaring di hadapan Europa. Europa menunggangi punggung banteng itu dan banteng itu pun langsung membawa pergi Europa. Banteng
itu
pergi
ka
pantai
dan
berenang
menyeberangi lautan sambil memabwa Europa di punggungnya. Mereka bahkan diikuti oleh Poseidon, Triton dengan terompetnya, dan para Nereid yang menunggangi lumba-lumba. Rombongan itu membawa Europa semakin lama semakin jauh dari tempat asalnya. Europa menyadari bahwa banteng itu pastilah dewa dan dia pun mulai ketakutan. Europa lalu memohon kemurahan hati sang dewa. Zeus lalu berbicara Europa bahwa dia mencintainya. Zeus juga meminta Europa untuk tidak merasa takut.
98
Zeus membawa Europa ke Kreta. Di sana, Europa oleh Zeus dijadikan sebagai ratu Kreta. Europa berhubungan dengan Zeus dan melahirkan Minos, Rhadamanthis, dan Sarpedon. Sementara Zeus mencitrakan ulang banteng samarannya di angkasa sehingga jadilah rasi bintang Taurus.
Io Io adalah seorang pendeta Hera di Argos. Zeus jatuh cinta pada Io dan menidurinya. Untuk mencegah Hera mengetahui apa yang terjadi, Zeus menutupi dunia dengan awan hitam tebal. Namun Hera malah menjadi curiga, dia lalu turun dari Gunung Olimpus dan menghilangkan awan tersebut. Zeus berpikir cepat dan mengubah wujud Io yang asalnya seorang gadis cantik. Ketika awannya sudah hilang, Hera melihat Zeus berdiri di samping seekor sapi putih. Zeus kemudian bersumpah bahwa ia belum pernah melihat sapi itu sebelumnya, dan bahwa sapi itu keluar begitu saja dari dalam bumi. Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, Hera meminta sapi itu sebagai hadiah. Dan Zeus pun memberikan sapi itu pada Hera.
Hera kemudian menyuruh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, untuk menjaga sapi itu. Zeus mengutus Hermes untuk mengambil Io. Hermes menyamar sebagai seorang gembala dan membuat Argus tertidur dengan musik dan ceritanya. Setelah Argus tertidur, Hermes pun membunuhnya. Sebagai kenang-kenangan, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya pada ekor burung kesayangannya, merak. Hera kemudian memaksa Io mengembara di bumi tanpa istirahat. Io melintasi jalan antara Propontis dan Laut Hitam, yang kemudian dinamai Bosporus (lintasan sapi), di sana ia bertemu Prometheus. Prometheus dirantai di Gunung Kaukasus oleh Zeus karena mengajar manusia cara membuat api dan menipu Zeus. Setiap hari, seekor elang raksasa datang dan memakan hati Prometheus. Meskipun sedang menderita,
99
Prometheus menghibur Io dengan memberitahu bahwa Io akan kembali menjadi manusia dan keturunannya akan menjadi pahlawan terhebat, Herakles. Io kemudian menyeberangi Laut Ionia. Di Mesir, Dia diubah kembali menjadi manusia oleh Zeus. Di sana juga, ia melahirkan putra Zeus, Epafos, dan seorang anak perempuan, Kiroessa. Dia kemudian menikah dengan Telegonus, raja Mesir. Cucu mereka, Danaos, nantinya akan kembali ke Yunani.
Semele Semele adalah seorang putri di kerajaan Thebes dan merupakan anak dari Kdmos dan Harmonia. Dia juga adalah pendeta wanita di kuil Zeus. Dalam satu kesempatan, Zeus mengamati Semele ketika Semele sedang menyembelih seekor banteng di altar Zeus dan kemudian berenang di sungai Asopus untuk membersihkan tubuhnya dari darah. Zeus jatuh cinta padanya dan berulang kali meniduri Semele. Zeus selalu mengunjungi Semele di malam hari dan dalam wujud yang tak terlihat. Semele merasa senang menjadi kekasih dari seorang dewa, walaupun dia tidak tahu dewa yang mana.
Istri Zeus, Hera, mengetahui perselingkuhan suaminya ketika Semele sedang hamil. Hera kemudian menyamar sebagai perempuan tua dan mengunjungi Semele, Hera meyakinkan Semele untuk melihat wujud asli kekasihnya agar Semele tahu siapa sebenarnya kekasihnya. Ketika Zeus datang lagi padanya, Semele memaksanya bersumpah untuk memberikannya satu permintaan. Maka Zeus pun pergi ke sungai Stix dan bersumpah akan mengabulkan apapun permintaan Semele. Semele kemudian memintanya untuk menunjukkan wujudnya yang sebenarnya. Zeus tidak senang mendengarnya karena Zeus tahu apa yang akan terjadi, Manusia takkan bertahan hidup ketika melihat wujud asli Zeus. Namun Zeus telah bersumpah dan tak punya pilihan. Zeus menampakkan wujud aslinya dan Semele pun terbakar sampai mati. Namun Zeus masih sempat menyelamatkan anak yang dikandung oleh Semele (Dionisos) dan memasukkannya ke dalam pahanya
100
sampai ia siap untuk dilahirkan. Beberapa bulan kemudian, Dionisos lahir. Kelahirannya dari Zeus menjadikannya seorang dewa. Setelah dewasa, Dionisos pergi ke dunia bawah dan membawa kembali ibunya dari kematian. Semele menjadi dewi di Gunung Olimpus dengan nama baru, Thione.
Ganimede Selain dengan perempuan, Zeus juga memiliki kekasih lelaki bernama Ganimede. Ganimede adalah pangeran Troya dan merupakan anak dari Tros dan Kallirrhoe. Ganimede memiliki penampilan yang menarik sehingga Zeus jatuh cinta padanya.
Suatu hari Ganimede sedang menggembalakan ternak di Gunung Ida. Zeus berubah menjadi seekor elang dan membawa Ganimede ke Gunung Olimpus. Di Olimpus, Ganimede dijadikan abadi, selain itu dia juga menjadi kekasih Zeus dan pembawa minum bagi para dewa menggantikan Hebe. Tros sangat sangat sedih setelah kehilangan Ganimede, oleh karena itu Zeus memberinya dua ekor kuda abadi dan tanaman anggur emas sebagai kompensasinya. Zeus mengirimnya melalui Hermes yang memberitahu Tros bahwa Ganimede telah menjadi abadi dan menjabat posisi yang sangat istimewa sebagai pembawa minum di Olimpus. Zeus juga mencitrakan Ganimede di angkasa sebagai rasi bintang Aquarius. Salah satu bulan Jupiter yang ditemukan oleh Galileo Galilei dinamai Ganymede.
Kallisto
Kallisto adalah putri raja Likaon di Arkadia. Dia merupakan salah satu teman Artemis dalam berburu. Sebagai teman Artemis, Kallisto telah terikat sumpah kesucian bahwa dia harus tetap menjadi perawan.
101
Zeus bernafsu pada Kallistos. Zeus pun mendekati Kallisto dengan menyamar sebaagi Artemis. Setelah Kallisto dekat dengannya, Zeus memperkosanya. Ketika tahu bahwa Kallisto tak lagi perawan, Artemis marah dan mengusir Kallisto keluar dari rombongannya. Beberapa bulan kemudian Kallisto melahirkan seorang putra bernama Arkas. Hera yang marah karena perselingkuhan suaminya kemudian mengubah Kallisto menjadi seekor beruang sementara Arkas diambil dan dibesarkan oleh Maia. Enam belas tahun kemudian Arkas bertemu seekor beruang yang sebenarnya adalah ibunya. Arkas berniat membunuh beruang itu namun berhasil dihentikan oleh Zeus. Zeus yang merasa kasihan akhirnya menempatkan Kallisto dan Arkas di angkasa sebagai rasi bintang Ursa Mayor (Beruang Besar) dan Ursa Minor (Beruang Kecil). Namun Hera masih marah pada Kallisto. Hera menyuruh Tethis and Okeanos utnuk tidak mengizinkan Kallisto memasuki wilayah mereka sehingga sampai saat ini Kallisto harus memutari langit utara dan tak pernah terbenam di cakrawala. Salah satu bulan planet Jupiter juga dinamai Callisto.
Leto Leto adalah putri dari Titan Koios dan Foibe. Dia adalah salah satu kekasih pertama dan favorit Zeus. Ketika Zeus meikahi Hera, Leto sedang hamil dari hubungannya dengan Zeus. Meskipun Leto dihamili sebelum pernikahan Hera, tetap saja Hera marah pada Leto. Hera pun terus-menerus memberi kesulitan bagi Leto. Pertamatama Hera mengusir Leto dari Olimpus. Hera lalu melarang bumi menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Akhirnya pulau Delos mau menerima Leto untuk melahirkan di sana. Tetapi Hera menahan Eileithyia, dewi kelahiran, dari Leto. Untungnya Iris mengambil kembali Eileithyia hingga Leto bisa melahirkan Artemis. Artemis lalu membantu ibunya melahirkan Apollo. Hera yang masih marah kemudian mengirim naga Pithon untuk membunuh Leto. Apollo yang baru lahir berhasil membunuh Pithon dan melindungi ibunya. Tidak berhenti sampai di situ, Hera mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Titios akhirnya dibinasakan oleh Apollo dan Artemis.
102
Aigina Aiginan adalah anak perempuan dari dewa sungai Asopus. Aigina adalah seorang perempuan yang cantik sampai Zeus pun jatuh cinta padanya. Zeus berubah menjadi elang dan membawa Aigina ke pulau Oinoni. Di sana, Zeus memperkosa Aginia. Dari hubungan itu lahirlah Aiakos. Asopus mencoba mengejar putrinya ke pulau Oinoni namun Zeus mengusirnya dengan petir. Aegina dan putranya lalu tinggal di pulau itu. Setelah dewasa, Aiakos menajdi raja di sana dan mengganti nama pulau itu menjadi pulau Aigina, sesuai nama ibunya Hera, yang marah atas perselingkuhan itu, akhirnya memutuskan utnuk menghukum mereka. Hera mengirim wabah ke pulau Aigina sehingga semua penduduknya, termasuk hewan-hewan, mati. Sementara Aiakos dan ibunya selamat karena dilindungi oleh Zeus. Aiakos dan ibunya tentu tak bisa hidup berdua saja di sana. Mereka melihat semutsemut tidak terkena dampak wabah, maka mereka pun berdoa pada Zeus, dan Zeus mengubah semut-semut di sana menjadi para Mirmidon.
Baukis dan Filemon Zeus dan Hermes mengunjungi kota Frigia dengan menyamar sebagai pengemis. Keduanya mendatangi tiap rumah dan meminta belas kasihan tetapi mereka malah diusir oleh tiap pemilik rumah. Mereka lalu tiba di sebuah gubuk tua yang ditinggali oleh sepasang kakek-nenek, Baukis dan Filemon. Pasangan itu menjamu mereka dengan sangat ramah.
Baukis dan Filemon kemudian menyadari bahwa gelas anggur yang diminum oleh tamunya selalu penuh. Mereka tahu bahwa tamu mereka bukanlah manusia biasa. Zeus dan Hermes lalu menyuruh Baukis dan Filemon mengikuti mereka ke atas bukit. Di atas bukit, Baukis dan Filemon melihat kota di bawah mereka telah dihancurkan oleh
103
banjir dan tanah longsor. Hanya satu rumah yang tak hancur, yaitu rumah Baukis dan Filemon. Zeus dan Hermes membuka penyamaran mereka dan mengubah rumah Baukis dan Filemon menjadi sebuah kuil sedangkan Baukis dan Filemon diangkat sebagai pendetanya. Zeus memberi pasangan itu satu permintaan. Baukis dan Filemon meminta supaya mereka selalu bersama sampai ajal memisahkan mereka. Zeus pun mengabulkan permintaan mereka.
Hermafroditos dan Salmakis
Hermafroditos adalah putra Hermes dengan Afrodit. Dia dibesarkan oleh para Naiad (Nimfa) dan tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Ada seorang nimfa bernama Salmakis yang jatuh cinta padanya tetapi Hermafroditos selalu menolaknya. Suatu hari, Hermafroditos pergi ke mata air dekat Haliakrnassos di Karia. Di sana, tiba-tiba Salmakis muncul dan memeluk Hermafroditos dengan sangat erat. Hermafroditos berusaha melepaskan diri tapi tak bisa. Dalam keadaan seperti itu, Salmakis berdoa pada para dewa supaya mereka bersatu dan tak terpisahkan. Para dewa menjawab doa Salmakis dengan menjadikan tubuhnya menyatu dengn tubuh Hermafroditos. Seketika itu juga tubuh Hermafroditos menyatu dengan Salmakis sehingga Hermafroditos kini memiliki payudara dan juga dua kelamin.
Hero dan Leandros Seorang pemuda bernama Leandros dari kota Abidos di Misia (Asia minor) jatuh cinta pada seorang pendeta Afrodit bernama Hero, yang tinggal di seberang lautan. Meskipun dipisahkan oleh jarak, Hero dan Leandros selalu bertemu secara rutin. Setiap malam Leandros berenang menyeberangi lautan dengan dipandu oleh
104
cahaya lampu dari menara di kuil Afrodit yang dinyalakan oleh Hero. Mereka lalu bercinta semalaman. Saat fajar, Leandros berenang kembali ke rumahnya.
Di suatu malam di musim dingin, angin bertiup kencang dan air sangat dingin tetapi itu tidak menghalangi niat Leandros untuk berenang ke tempat Hero. Hero, seperti biasa menyalakan lampu di menara dan menunggu kekasihnya. Tetapi
malam
itu
angin
berhembus
kencang
dan
memadamkan lampu di menara. Tanpa cahaya dari menara, Leandros mengalami kesulitan berenang dalam kegelapan. Akhirnya, karena cuaca yang buruk dan tak ada panduan, Leandros pun tenggelam. Jasad Leandros terbawa ombak ke tepi pantai. Hero menemukannya dan sangat bersedih. Hero lalu naik ke menara dan menjatuhkan dirinya. Jasad Hero ditemukan terbaring di samping mayat Leandros.
Ifis dan Ianthe Di Kreta, ada seorang pria bernama Lidgus yang begitu mendambakan seorang anak lelaki. Ketika istrinya, Telethusa, hamil, Lidgus bersumpah bahwa jika istrinya melahirkan bayi perempuan maka dia akan membunuh bayi itu. Sumpah suaminya sangat membuat Telethusa gusar, tetapi dewi Io muncul dalam mimpi Telethusa dan memberitahu cara menyelamatkan bayi perempuannya. Telethusa akhirnya melahirkan bayi perempuan, dia lalu menyuruh pembantunya memberitahu suaminya bahwa bayinya laki-laki. Lidgus sangat gembira dan menamainya Ifis. Ifis kemudian dibesarkan sebagai seorang lelaki, hanya ibu dan pembantunya yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah seorang perempuan.
Ketika Ifis berusi tiga belas tahun, ayahnya hendak menikahkannya dengan Ianthe, seorang gadis cantik. Ifis dan Ianthe bertemu
105
dan kedua perempuan itu saling jatuh cinta. Tetapi, menjelang hari pernikahannya, Ifis mulai khawatir, bagaimana mungkin dia bisa membina keluarga dengan seorang perempuan? Sementara Telethusa sangat takut rahasianya terbongkar sehingga dia terusmenerus menunda pernikahan Ifis denagn berbagai alasan, misalnya, pura-pura membuat Ifis sakit. Tetapi pernikahan akhirnya tak bisa ditunda-tunda lagi. Telethusa dan Ifis sangat takut, mereka lalu berdoa pada dewi Isis. Sang dewi pun menjawab doa mereka. Pada hari pernikahan, Ketika Ifis berjalan menuju altar pernikahan, dewi Isis mengubahnya menjadi seorang pria. Maka Ifis dan Ianthe bisa menjadi suami-istri dan rahasia Telethusa tetap terjaga.
Kefalos dan Prokris Kefalos adalah suami Prokris. Dia senang berburu. Terkadang ketika hari sedang panas, Kefalos akan berbaring telanjang di rerumputan dan menikmati angin sepoisepoi yang sejuk. Kefalos sering melontarkan kata-kata mesra pada angin sepoisepoi itu sehingga ketika ada orang yang lewat dan mendengarnya, orang tersebut menyangka
Kefalos
sedang
merayu
seorang
perempuan.
Orang
itu
pun
memberitahukannya pada istri Kefalos, Prokris. Prokris cemburu dan berniat membuktikan
sendiri
dengan
menyelidikinya.
Suatu hari, Kefalos seperti biasa pergi berburu
dan
diam-diam
Prokris
mengikutinya. Prokris bersembunyi di semak-semak dan mengawasi Kefalos. Kefalos pun seperti biasa berkata-kata mesra pada angin yang sejuk. Tiba-tiba Kefalos mendengar sesuatu di semaksemak. Kefalos mengira itu binatang dan melempar tombaknya ke situ. Tombaknya adalah tombak ajaib pemberian dewi Artemis sehingga tak pernah gagal mengenai sasarannya. Tombak itu tepat mengenai Prokris. Kefalos bergegas menuju semak-
106
semak dan melihat Prokris tertusuk tombaknya dan berlumuran darah. Kefalos memeluk tubuh istrinya dan memohon padanya untuk tidak meninggalkannya. Tetapi Prokris sudah terluka sangat parah. Sebelum ajal menjemputnya, Prokris meminta pada Kefalos untuk tidak menikahi selingkuhannya itu. Kefalos menangis dan berkata bahwa itu hanyalah angin. Namun semua sudah terlambat, Prokris pun mati di pangkuan Kefalos.
Narkissos dan Ekho Ekho adalah nimfa dari Gunung Helikon. Dia sering mengalihkan perhatian Hera ketika Zeus sedang berselingkuh dengan para nimfa, akibatnya Hera menghukum Ekho sehingga Ekho hanya bisa mengulangi perkataan orang lain. Seperti para nimfa yang lain, Ekho mencintai seorang pemuda bernama Narkissos. Narkissos adalah putra dewa sungai Kefissos dan nimfa Leiriope. Narkissos memiliki wajah yang sangat tampan. Tiresias sang peramal mengatakan kepada kedua orang tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya sendiri.
Meskipun banyak yang mencintainya, tidak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narkissos, demikian pula Ekho sehingga Ekho patah hati dan menjadi sangat sedih dan kesepian.
Ekho
kemudian
berdoa
pada
Nemesis
sang
dewi
pembalasan
agar
menghukum keangkuhan Narkissos. Nemesis pun mendengar doa Ekho dan mengutuk Narkissos untuk jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narkissos pergi ke suatu mata air untuk minum dan dia melihat bayangan dirinya di kolam itu. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosoknya yang terlihat dari pantulan air. Sampai matinya dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut. Setelah mati, tubuh Narkissos diubah menjadi bunga narsis atau dafodil.
107
Orfeus dan Euridike Orfeus adalah putra dewa musik Apollo. Orfeus sangat hebat dalam bernyanyi dan bermain musik, alat musik favoritnya adalah lira. Nyanyian dan musiknya sangat mempesona sampai-sampai bisa membuat binatang buas menjadi jinak, dan membuat bebatuan serta pohon-pohon bergerak. Orefus mencintai seorang nimfa bernama Euridike dan berniat menikahinya. Tetapi pada hari pernikaahn mereka terjadi suatu tragedi. Seorang satir (setengah manusia setengah kambing) melihat Euridike dan bernafsu padanya. Satir itu mengejar Eurdike untuk memperkosanya dan Euridike pun berlari. Ketika sedang berlari, Euridike digigit oleh seekor ular berbisa dan akhirnya mati. Orfeus sangat berduka atas kematian istrinya. Dia lalu memainkan lagu yang sangat sedih sampai-sampai semua nimfa dan dewa terharu. Orfeus pun disarankan untuk pergi ke dunia bawah dan membawa kembali istrinya. Sambil memainkan liranya, Orfeus berjalan ke dunia bawah, dunia orang-orang mati. Di sana, musik Orfeus mampu membuat para arwah diam dan mendengarkan. Bahkan orang-orang yang sedang mengalami siksaan abadi (seperti Sisifos dan Tantalos) sejenak melupakan penderitaan mereka begitu mendengar musik Orfeus. Dengan musiknya, Orfeus tidak perlu membayar Kharon untuk menyeberangkannya melewati sungai Stix. Kerberos juga membiarkan begitu saja Orfeus melewati gerbang dunia bawah.
Hades,
bersama
mendengarkan
alunan
istrinya musik
Persefone, Orfeus
dan
sangat terpesona. Atas permainan musiknya yang sangat indah, Hades memberi Orfeus satu permintaan. Orfeus meminta supaya dia bisa membawa kmebali Euridike ke dunia atas. Hades mengabulkannaya dengan satu syarat: Orfeus harus berjalan di depan Euridike dan tidak boleh menengok ke belakang sebelum mereka berdua sampai di dunia atas. Orfeus dan Euridike kemudian berjalan pergi ke dunia atas. Orfeus sangat gembira namun dia juga khawatir apakah Euridike masih ada di belakangnya. Begitu Orfeus tiba di permukaan bumi, dia langsung menoleh untuk
108
melihat Euridike tetapi ternyata Euridike masih berada di pintu masuk dunia bawah dan belum mencapai dunia atas. Sesuai kesepakatan, Euridike pun menghilang kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya. Lagi-lagi Orfeus harus berduka.
Suatu hari beberapa perempuan Trakia merayunya tetapi Orfeus menolak mereka karena dia hanya setia pada Euridike. Marah karena ditolak, para perempuan itu melempari Orfeus dengan batu dan kayu. Tetapi musik Orfeus membuat batu dan kayu itu menolak melukai Orfeus. Para perempuan itu semakin marah dan akhirnya memotong-motong tubuh Orfeus. Mereka melempar kepala dan lira Orfeus ke sungai Hebrus. Sambil terbawa aliran sungai, Kepala dan lira Orfeus terus melantunkan lagu dan musik sedih. Para Muse (dewi musik) kemudian mengumpulkan semua potongan tubuh Orfeus dan menguburnya di Libethra, sementara Zeus menempatkan lira Orfeus di angkasa sebagai rasi bintang lyra. Setelah dikubur, arwah Orfeus pergi ke dunia bawah. Di sana, Orfeus bertemu lagi dengan Euridike. Kali ini tak ada yang bisa memisahkan mereka.
Pigmalion dan Galatia
Pigmalion adalah seorang pematung muda dari Siprus.
Dia
belum
juga
menemukan
wanita
idamannya. Suatu hari, Pigmalion memulai membuat sebuah
patung
kelamaan
dia
perempuan menjadi
impiannya.
terobsesi
pada
Lamapatung
buatannya hingga ketika selesai dia menyadari bahwa dia telah membuat sebuah patung perempuan yang sangat
cantik
dan
sempurna.
Pigmalion
begitu
menyukai patung itu, dia mendandaninya dan memberinya nama Galatia. Tetapi
109
Pigmalion merasa sedih karena tidak juga menemukan perempuan yang seperti Galatia. Pigmalion akhirnya berdoa pada dewi Afrodit supaya dipertemukan dengan seorang wanita yang secantik Galatia dan Afrodit pun menjawab doa Pigmalion. Suatu hari Pigmalion mencium bibir Galatia. Tiba-tiba dia merasa bibir Galatia perlahan-lahan menjadi lembut dan hangat. Berangsur-angsur, patung Galatia berubah menjadi manusia. Pigmalion sangat bahagia, dia menikahi Galatia dan memiliki seorang putri bernama Pafos.
Piramos dan Thisbe Piramos
dan
Thisbe
adalah
sepasang
kekasih.
Rumah
mereka
terletak
bersebelahan tetapi keluarga mereka saling bermusuhan dan melarang mereka untuk menikah. Piramos dan Thisbe seringkali mengobrol melalui sebuah retakan pada dinding yang memisahkan mereka.
Suatu hari mereka saling berjanji untuk bertemu pada malam hari di makam raja Ninus. Thisbe tiba lebih dulu. Di sana dia melihat seekor singa yang baru saja membunuh mangsa sehingga mulutnya penuh darah. Thisbe ketakutan dan kabur sambil menjatuhkan jubahnya agar
tidak
dikejar.
Singa
itu
lalu
mengoyak-ngoyak jubah Thisbe. Ketika Piramos tiba, Piramos melihat jubah Thisbe yang telah robek oleh seekor singa yang berlumuran darah. Piramos mengira singa itu telah memakan Thisbe. Dalam duka citanya, Piramos kemudian menusuk dirinya dengan pedang sampai mati. Thisbe kembali ke makam dan menemukan kekasihnya telah mati. Thisbe menangis lalu mengambil pedang Piramos dan menusuk tubuhnya dengan pedang itu. Orang tua mereka membakar jenazah mereka dalam satu tumpukan kayu dan menyimpan abunya dan satu wadah.
110
Kisah Piramos dan Thisbe merupakan salah satu inspirasi bagi cerita Romeo dan Juliet karangan William Shakespeare.
Perang Kentaur Pirithos, raja bangsa Lapith, mengadakan pesta pernikahan dan banyak orang diundang termasuk para Kentaur, makhluk setengah kuda setengah manusia. Dalam pesta tersebut, para Kentaur meminum anggur sehingga sisi liar mereka muncul. Ketika mempelai wanita hadir untuk menyapa para tamu, Kentaur Eurition melompat dan berusaha memerkosanya. Semua Kentaur lainnya langsung mengikuti aksi Erition dan berusaha memperkosa para perempuan dan anak-anak yang ada di sana. Orang-orang Lapith tentu saja balas menyerang pada para kentaur. Pertempuran pun terjadi antara para Kentaur melawan bangsa Lapith. Pertempuran itu disebut Kentauromakhia.
Dalam pertempuran itu, Theseus ikut membantu bangsa Lapith. Mereka memotong
hidung
dan
telinga
Eurition lalu melemparnya. Seorang prajurit
Lapith
bernama
Kaineus
berhasil membunuh banyak Kentaur dan tidak terluka karena dia diberkahi kekebalan tubuh oleh dewa Poseidon. Seorang Kentaur menindihnya dengan batang pohon besar sampai dia terjatuh ke bawah tanah. Bangsa Lapith akhirnya berhasil mengalahkan para Kentaur dan mengusir mereka ke barat laut, jauh dari Thessali, tempat tinggal bangsa Lapith.
Perang Amazon Kaum Amazon adalah sebuah kaum yang terdiri dari para prajurit perempuan yang tangguh. Tugas kesembilan Herakles adalah mengambil sabuk Hippolita, ratu Amazon. Hippolita bersedia memberikannya dengan sukarela tetapi terjadi
111
kekacauan dalam prosesnya akibat ulah Hera sehingga Herakles malah membunuh Hippolita. Sementara teman Herakles, Theseus raja Athena, menculik saudari Hippolita,
Antiope,
dan
membawanya ke Athena untuk dijadikan istri.
Untuk Antiope,
menyelamatkan membalas
kematian Hippolita, dan mengambil kembali sabuk Hippolita, kaum Amazon pun menyerang kota Athena, maka terjadilah Amazonomakhia: sebuah pertempuran antara Athena, yang dipimpin oleh Theseus dengan dibantu Herakles, melawan kaum Amazon yang dipimpin oleh Orithia. Perang ini disebut juga Perang Attika. Dalam perang ini, Antiope ikut membantu kaum Amazon. Dia bertarung dan terluka parah sampai-sampai tidak mampu lagi mempertahankan diri dari Theseus dan Herakles. Salah seorang Amazon bernama Molpadia akhirnya membunuh Antiope dengan panah supaya tidak disakiti lagi oleh Theseus. Pada akhirnya pasukan Athena berhasil memukul mundur kaum Amazon. Pemimpin pasukan Amazon, Orithia, membangun makam Antiope di Athena. Orithia sendiri meninggal dunia dalam perjalanan pulang akibat luka-lukanya.
Perang Argos-Thebes Perang Argos-Thebes adalah perang yang terjadi dua kali selama dua generasi antara dua kota yang kuat, yaitu Argos dan Thebes. Perang pertama berlangsung tidak lama setelah selesainya petualangan para Argonaut dan setelah masa pemerintahan Oidipus di Thebes. Sementara perang kedua terjadi tidak lama sebelum Perang Troya dimulai. Perang Argos-Thebes I Perang ini disebut juga Perang Tujuh Melawan Thebes, karena pada perang ini pasukan Argos dipimpin oleh tujuh orang pahlawan Argos. Perang ini terjadi setelah
112
berakhirnya masa pemerintahan Oidipus di Thebes, atau satu generasi sebelum Perang Troya. Kisah perang ini cukup populer pada periode Yunani klasik. Banyak lukisan dan patung kuno yang mengangkat tema perang ini. Setelah mengetahui bahwa dirinya telah membunuh ayahnya dan menikahi ibunya sendiri, Oidipus menjadi frustasi. Dia membutakan matanya sendiri, melepaskan jabatannya sebagai raja Thebes, dan memilih untuk hidup dalam pengasingan. Dia ditemani oleh kedua putrinya, Antigone dan Ismene. Antigone berperan sebagai pemandu jalan bagi ayahnya, sedangkan Ismene mengabarkan pada mereka jika ada berita penting di kota asal mereka, Thebes. Sementara kedua putra Oidipus, yakni Eteokles dam Polineikes, lebih tertarik pada kekuasaan sebagai raja Thebes. Rakyat Thebes lalu memutuskan bahwa mereka berdua akan menjadi raja Thebes bergantian setiap tahun. Eteokles yang menjadi raja pada tahun pertama. Namun setelah satu tahun selesai, dia tidak mau menyerahkan tahtanya pada saudaranya. Eteokles ingin terus menjadi raja, maka dia pun mengusir Polineikes dari Thebes. Polineikes pergi ke Argos dan meminta bantuan pada raja Adrasto Polineikes pergi ke Argos, dan di sana dia bertemu dengan Tideus, putra Oineus raja Kalidon. Tideus juga diusir dari Kalidon oleh Agrios karena telah membunuh paman atau saudaranya. Kedua pangeran yang terbuang itu kemudian berselisih dan saling berkelahi. Adrastos, raja Argos, mendengar keributan dan melihat ke luar. Dia lalu mengetahui bahwa ada dua pria yang sedang bertengkar, yang satu memakai perisai bergambar singa, sedangkan perisai yang satu lagi berhiaskan gambar babi liar. Perisai Polineikes bergambar singa untuk melambangkan Sphinx yang pernah meneror kota Thebes, sementara gambar babi pada perisai Tideus melambangkan Babi Liar Raksasa yang pernah menyerang Kalidon. Adrastos dengan segera mengenali mereka karena dia diberitahu peramal bahwa kedua putrinya akan menikah dengan singa dan babi. Polineikes dan Tideus menjadi tamu yang dijamu dengan baik oleh Adrastos. Mereka dinikahkan dengan kedua putri Adrastos. Polineikes menikahi Argeia, yang memberinya seorang putra bernama Thersandros, sedangkan Tideus menikahi Deipile, yang kelak menjadi ibu Diomedes.
113
Adrastos berjanji akan mengembalikan mereka sebagai penguasa tahta di kerajaan masing-masing, dan untuk mengembalikan Poleinekes sebagai penguasa, Adrastos harus menaklukan Thebes. Yang menjadi masalah adalah bahwa kakak ipar Adrastos, yaitu Amfiaraos, yang merupakan seorang peramal, tidak mau ikut pergi ke Thebes karena dia tahu Argos tak akan menang dan hanya Adrastos yang akan pulang hidup-hidup. Amfiaraos adalah putra Oikles dan Hipermnestra, dan merupakan keturunan dari salah satu peramal terhebat, Melampos. Amfiaraos ikut serta dalam pelayaran para Argonaut, dan dia adalah orang kedua yang berhasil melukai Babi Liar Raksasa dalam Perburuan Babi Liar Kalidon.
Ketujuh pahlawan Argos bersumpah untuk mengalahkan Thebes. Adrastos
dan
Amfiaraos
pernah
berselisih sebelumnya, yang berakibat pada lepasnya tahta dari tangan Adrastos. Pada akhirnya Adrastos kembali menjadi raja, dan mereka membuat kesepakatan bahwa jika ada perbedaan pendapat lagi, keputusan akhirnya diputuskan oleh Erifile, saudari Adrastos dan istri Amfiaraos. Supaya Euripile memihak Adrastos, Polineikes menyuapnya dengan memberi sebuah kalung peninggalan Harmonia yang dibuat oleh dewa Hefaistos. Kalung tersebut sebenarnya terkutuk dan akan membawa sial bagi pemiliknya. Euripile pun terbujuk dan memutuskan bahwa Argos harus menyerang Thebes. Amfiaraos tak punya pilihan selain ikut berperang, namun Amfiaraos terlebih dahulu meminta pada kedua putranya, Alkmeion dan Amfilokhos, untuk membalaskan kematiannya pada rakyat Thebes juga pada ibu mereka. Adrastos dan Amfiaraos lalu mengumpulkan pasukan Argos. Lima pahlawan Argos juga ikut serta bersama mereka, yakni Mekisteus (saudara Adrastos), Kapaneus (putra Hipponous dan Astinome), Hippomedon (sepupu atau keponakan Adrastos), Eteoklus (putra Ifis), dan Parthenopaios (putra Atalanta atau Talaos, dan merupakan saudara Adrastos). Mereka inilah tujuh pemimpin pasukan Argos. Sementara
114
Polineikes tentu saja sudah pasti ikut bergabung. Tideus juga setuju untuk ikut serta karena Adrastos berjanji akan membantunya menaklukan kembali Kalidon. Pasukan Argos berhenti sejenak di Nemeia untuk mencari air. Di sana mereka bertemu seorang pengasuh dan bayi bernama Ofeltes. Pengasuh tersebut meninggalkan bayinya sebentar untuk menunjukkan letak mata air pada pasukan Argos. Pada saat itulah datang seekor ular berbisa dan menggigit sang bayi sampai mati. Amfiaraos melihat kejadian ini sebagai pertanda buruk bagi ekspedisi mereka. Pasukan Argos lalu melaksanakan pesta olahraga untuk memperingati pemakaman sang bayi dan di kemudian hari dikenal sebagai Pesta Olahraga Nemeia. Ketika mereka tiba di Thebes, Adrastos mengirim Tideus ke dalam kota sebagai duta. Tideus meminta Eteokles untuk menyerah dan menantang para prajurit Thebes untuk berduel satu lawan satu. Para prajurit Thebes pun maju satu persatu dan Tideus menghabisi mereka. Eteokles kemudian menyuruh lima puluh prajurit untuk menyerang Tideus di luar kota Thebes. Tideus membunuh mereka semua kecuali Maion, yang disuruhnya untuk memberitahu raja apa yang terjadi. Di Thebes, Teiresias sang peramal memberitahu bahwa Thebes akan kalah kecuali Menoikios putra Kreon mengorbankan dirinya untuk dewa Ares. Kreon tidak mau putranya dikorbankan dan melarang siapapun mengurbankan Menoikios. Namun Menoikios sadar diri, dia mendengar ramalan dan mengorbankan dirinya sendiri supaya Thebes bisa menang. Dan perang pun dimulai. Ketujuh pemimpin Argos menyerang tiap-tiap dari tujuh gerbang Thebes. Tetapi pertahanan tiap gerbang dipimpin oleh pahlawan Thebes. Astakos, seorang bangsawan Thebes, memiliki empat putra dan kesemuanya tidak kalah hebat dibandingkan para pahlawan Argos. Keempat putra Astakos antara lain Amfidokos (Asfodikos), Ismaros, Leades, dan Melanippos. Selain mereka, ada juga Perklimenos, putra Poseidon.
115
Kapaneus
memanjat
dinding kota Thebes. Kapaneus adalah yang pertama
berhasil
menerobos
tembok
pertahanan
Thebes.
Namun
dia
malah
menyombong Zeus
bahwa
sekalipun
bisa
tidak
mencegahnya
menaklukan
Thebes, karena
kesombongannya,
Zeus
langsung
membunuh
Kapaneus dengan petirnya. Di bagian Thebes lainnya, Melanippos berhasil mmebunuh Mekisteus, sedangkan Hippomedon ditewaskan oleh Ismaros, dan Eteklus dibunuh oleh Leades atau oleh saudaranya Megarios. Sementara Parthenopaios dibunuh oleh Periklimenos atau Amfidokos. Tideus berhasil membunuh Melanippos, namun dia juga terluka parah dalam usahanya. Tadinya Athena hendak menyelamatkannya dan menjadikannya abadi karena Tideus adalah kesayangan Athena, namun Amfiaraos menipu Tideus dan berkata bahwa luka Tideus akan sembuh bila Tideus memakan otak Melanippos, dan Tideus menurut pada kata-kata Amfiaraos. Tidak lama kemudian Athena tiba dengan membawa obat dan dia kaget ketika melihat Tideus sedang malahap otak Melanippos. Athena merasa jijik dan membiarkan Tideus mati. Periklimenos mengejar Amfiaraos, masing-masing menggunakan kereta perang. Zeus melihat bahwa Periklimenos hendak melemparkan tombaknya ke punggung Amfiaraos. Karena Amfiaraos adalah peramal kesayangannya, Zeus pun menolong Amfiaraos. Zeus membuat bumi terbuka dan menelan Amfiaraos beserta kereta perangnya. Polineikes dan Eteokles berhadapan satu lawan satu. Dalam duel ini, mereka saling membunuh dan keduanya mati.
116
Pada akhirnya pasukan Argos dikalahkan, dan satu-satunya pemimpin Argos yang selamat adalah Adrastos. Dia berhasil kabur karena menunggang Arion, kuda yang sangat cepat. Adrastos lalu kabur ke kota Athena. Antigone adalah putri Oidipus dan Iokaste. Dia menemani ayahnya dalam pengasingan hingga ayahnya meninggal di Kolonos. Ketika mengetahui bahwa kedua saudaranya telah meninggal, Antigone dan Ismene sangat berduka. Setelah perang, Kreon menjadi raja Thebes. Dia memberi pemakaman yang layak untuk Eteokles namun dia menyatakan bahwa Polineikes dan para pejuang Argos tidak boleh dimakamkan dengan layak karena mereka telah lancang menyerang Thebes. Kreon ingin mayat mereka dimakan oleh anjing dan burung hering. Antigone meminta pada Kreon, yang merupakan pamannya, supaya mayat Polineikes boleh dimakamkan. Namun Kreon, yang kehilangan putra keduanya dalam perang, tetap keras kepala dan menolak permintaan Antigone. Bahkan Kreon mengancam hukuman mati pada orang yang berani memakamkan Polineikes atau para pemimpin Argos. Meskipun diancam hukuman mati, Antigone tetap nekat untuk memakamkan saudaranya. Secara diam-diam Antigone mendatangi mayat Polineikes dan menguburkannya, sementara Ismene tidak ikut membantu karea terlalu takut. Dalam usahanya, Antogone dipergoki oleh anak buah Kreon dan kemudian dibawa ke hadapan Kreon. Sebagai hukumannya, Kreon memrintahkan bahwa Antogone harus dikubur hidup-hidup. Putra ketiga Kreon, Haimon, ternyata mencintai Antigone. Haimon mendatangi kuburan Antigone dan bunuh diri di sana. Euridike, istri Kreon, mendengar kabar kematian putranya dan merasa sangat berduka. Euridike mengutuk suaminya sebelum akhirnya bunuh diri juga.
Adrastos, satu-satunya pemimpin Argos yang selamat, mencari pertolongan ke kota Athena. Di sana dia memohon pada Theseus, raja Athena, untuk membantu mengambil kembali jenazah para pemimpin Argos yang tertinggal di Thebes. Theseus setuju. Pada awalnya, kota Athena meminta pada Thebes untuk mengembalikan jenazahjenazah itu secara sukarela, namun Thebes tidak mau. Akibatnya Theseus
117
memimpin pasukan Athena menyerang Thebes. Theseus tidak menjajah Thebes atau memperbudak penduduknya. Tujuan satu-satunya hanyalah mengambil jenazah para pemimpin Argos. Adrastos kembali ke Argos dengan membawa jenazah rekan-rekannya. Pada upacara pemakaman, ketika jenzah para pemimpin Argos mulai dibakar, Evadne (istri Kapaneus) ikut melemparkan dirinya ke tumupukan kayu yang sedang terbakar. Perang Argos-Thebes II Perang ini disebut juga Perang Epigoni karena pada perang ini Argos dipimpin oleh para Epigoni, yakni anak-anak dari tujuh pahlawan Argos yang terlibat pada perang sebelumnya. Pada saat pemakaman para pahlawan Argos, putra-putra mereka berikrar untuk membalaskan kematian ayah-ayah mereka. Mereka bersumpah bahwa mereka suatu hari akan menaklukan Thebes. Dari tujuh pahlawan Argos yang berangkat pada perang pertama, hanya raja Adrastos yang berhasil selamat. Adrastos memiliki putra bernama Aigialios, sementara putra Amfiaraos adalah Alkmaion dan Amfilokhos. Para pahalwan lainnya hanya memiliki satu putra kecuali Eteoklus yang tidak memiliki anak. Putra Mekisteus adalah Eurialos; putra Kapaneus adalah Sthenelos; putra Hippomedon adalah Polidoros; dan putra Parthenopaios adalah Promakhos. Putra Polineikes adalah Thersandros, sedangkan putra Tideus adalah Diomedes. Para putra pahlawan Argos ini kemudian dikenal sebagai Epigoni (Lahir-Kemudian). Putra Amfiaraos, Alkmaion, menjadi pemimpin pasukan Argos sesuai nasehat dari orakel Delfi. Raja Adrastos yang sudah tua juga memutuskan untuk kembali ikut berperang ke Thebes bersama Epigoni. Amfiaraos pernah mengamanatkan kepada para putranya untuk tidak hanya mengalahkan Thebes tetapi juga membunuh ibu mereka (istri Amfiaraos), yang telah menyebabkan Amfiaraos harus ikut berperang. Kedua putra Amfiaraos, Alkmaion dan Amfilokhos, pada awalnya tidak mau membunuh ibu mereka. Namun ibu mereka kembali menerima suap, kali ini dari Thersandros putra Polineikes, maka Alkmaion dan Amfilokhos pun melaksanakan amanat ayah mereka.
118
Sepuluh tahun setelah perang Argos-Thebes I, pasukan Argos kembali beriringan menuju Thebes. Diramalkan bahwa Adrastos, sebagai yang terakhir dari tujuh pahalwan Thebes, akan meninggal dalam perang ini. Pertempuran pun terjadi. Laodamas, putra Eteokles dan raja Thebes, membunuh Aigialios, putra satu-satunya Adrastos. Mengetahui putranya mati, Adrastos merasa sangat berduka dan kemudian ikut mati. Dengan matinya Adrastos, pasukan Argos mengamuk dan mengacak-acak pasukan Thebes. Sebagian besar rakyat Thebes melarikan diri ke Illyria. Sementara Laodamas juga ikut kabur, walaupun beberapa pendapat mengatakan bahwa dia dibunuh oleh Epigoni. Di antara yang terbunuh ketika sedang berusaha kabur, adalah Teireisias sang peramal. Setelah menaklukan Thebes, Thersandros, putra Polineikes, menjadi raja baru di Thebes. Thersandros menikahi Demonassa, putra Amfiaraos. Mereka menjadi orang tua Tisamenos. Thersandros iku serta dalam Perang Troya dan memimpin lima puluh kapal dari Thebes. Dia dibunuh oleh Telefos, putra Herakles, di Misia. Setelah dia mati, armada Thebes menjadi tak punya pemimpin. Akhirnya Peneleus, pemimpin dari Boiotia mengambil alih kepemimpinan armada Thebes di Troya. Seusai Perang Troya, Tisamenos menggantikan ayahnya sebagai raja Thebes.
Dengan meninggalnya Adrastos dan putranya dalam Perang Argos-Thebes II, akhirnya Kianippos, cucu Adrastos, menajdi raja Argos. Diomedes, Sthenelos dan Eurialos, ikut serta dalam Perang Troya, dengan Diomedes menjadi pemimpin armada Argos dan Sthenelos serta Eurialos menjadi letnannya. Mereka membawa delapan puluh kapal dari Argos. Seusai Perang Troya, ketiganya berhasil pulang dengan selamat. Setelah Kianippos meninggal tanpa anak, rakyat Argos kemudian memutuskan bahwa Sthenelos lebih berhak menjadi raja Argos dariapda Diomedes. Maka tahta kerajaan Argos diberikan pada Sthenelos atau putrnya, Kilarabes. Diomedes diusir dari Argos, karena istrinya berselinguh dengan Kometes. Diomedes lalu bermigrasi ke Italia selatan.
119
Alkmaion, yang memimpin Epigoni pada perang kedua, mengirim harta rampasan perangnyz ke Delfi. Dia menjzdikan Manto, putri Teiresias, sebagai selirnya. Dari hubungannyz dengan Manto, Alkmaion memiliki putra yang dia namai sesuai nama saudaranya, Amfilokhos. Amfilokhos putra Alkmaion menjadi peramal seperti kakeknya. Sesuai amanat ayahnya, Alkmaion membunuh ibunya, Erifile. Karena telah membunuh anggota keluarganya, Alkmaion pun dikejar-kejar oleh para Erinya, dewi angkara murka. Alkmaioan ditimpa kegilaan oleh para Erinya dan harus mengemabra selama bertahun-tahun sebelum akhirnya diseucikan di Psofis, Arkadia. Di sana dia juga menikahi Arsinoe, putri raja Psofis. Alkmaion menjadi ayah Klitios. Namun ternyata dia masih dikejar-kejar oleh para Erinya. Dia kemudian disucikan oleh Akhelous sang dewa sungai dan dinikahkan dengan putri Akhelous, Kallirhoe. Mereka memiliki anak kembar, Akarnan dan Amfoteros. Para Erinya akhirnya berhenti menghukumnya. Akan tetapi setelah bebas dari para Erinya, Alkmaion malah dibunuh oleh kakak iparnya, atas suruhan mertuanya di Arkadia, Fegeus. Ketika mengetahui bahwa suaminya telah dibunuh, Kallirhoe marah dan kemudian berdoa pada para dewa supaya kedua putranya tumbuh menjadi pria dewasa dalam satu malam. Doanya dikabulkan dan mereka bertiga pun pergi ke Arkadia untuk membalaskan kemtian Alkmaion. Mereka membunuh Fegeus dan semua putranya.
120