MAHAKAM NURSING JOURNAL VOL 2, NO. 2, NOV 2017 : 50-61 50

Download merumuskan diagnosis keperawatan, tujuan dan intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengembangkan format dokumentasi berdasar SNL ...

0 downloads 390 Views 161KB Size
Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61 ARTIKEL PENELITIAN PENGEMBANGAN FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS STANDARDIZED NURSING LANGUAGE (SNL) NANDA-I, NOC DAN NIC DI RUANG RAWAT INAP

1)

Made Ermayani1), Aprilia Nuryanti1) Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda Jl. Pasundan No. 21 Samarinda Email: [email protected]

Abstract The extent area of nursing, the number of nursing school, and the place of nursing service in Indonesia or overseas will need a nursing language classification system that is standardized (Standardized Nursing Language/SNL) to formulate nursing diagnoses, purpose, and intervention nursing. This research aims to develop documentation format based on based SNL- Nanda I, NOC and NIC in the surgical medical room. The first step is exploration documentation nursing, the second stage are test, try, and evaluation. Purposive sampling was used to obtain participants. Method collecting data used FGD, sheet of observation quality of nursing care format, and quality of documentation nursing. The first FGD involved six nurses, the second FGD involved six nursing management of hospital and 11 nurses from medical surgery room. The result was good category for all indicators (functionality 82.39; efficiency 85.80; usability 82.95) and documentation nursing care quality using SNL NANDA-I, NOC and NIC showed that all indicators was good (completeness >86.16; accuracy >90; relevance >91.36; novelty 100). Hospital needs to consider the application of documentation format using nursing language standarized with NANDA-I, NOC and NIC at all room. Nurses need to improve ability in using SNL NANDA-I, NOC and NIC appropiately. Keywords: nursing care documentation format, NANDA-I, NOC and NIC Abstrak Luasnya area keperawatan dan banyaknya institusi pendidikan serta tempat pelayanan keperawatan di Indonesia maupun luar negeri, maka akan membutuhkan suatu sistem klasifikasi bahasa keperawatan yang terstandar (Standardized Nursing Language/ SNL) untuk merumuskan diagnosis keperawatan, tujuan dan intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengembangkan format dokumentasi berdasar SNL Nanda-I, NOC dan NIC di ruang perawatan medikal medah. Tahap pertama adalah eksplorasi dokumentasi keperawatan dan tahap kedua adalah uji coba dan evaluasi. Purposive sampling digunakan dalam pemilihan partisipan. Metode pengumpulan data melalui FGD, lembar observasi mutu format asuhan keperawatan dan mutu dokumentasi keperawatan. FGD pertama melibatkan enam perawat pelaksana, FGD kedua melibatkan enam dari jajaran manajemen keperawatan RS dan 11 orang perawat dari ruang perawatan medikal bedah dalam uji coba format. Mutu format asuhan keperawatan dalam kategori baik untuk semua indikator (functionality 82,39; efficiency 85,80; usability 82,95) dan mutu dokumentasi asuhan keperawatan menggunakan SNL NANDA-I, NOC dan NIC menunjukkan semua indikator dalam kategori baik (kelengkapan >86,16; akurasi >90; relevansi >91,36; kebaruan seluruhnya 100). RS perlu mempertimbangkan penerapan format dokumentasi menggunakan bahasa standar keperawatan menurut NANDA-I, NOC dan NIC di semua ruang perawatan. Perawat perlu terus menggali kemampuan dalam menggunakan SNL NANDA-I, NOC dan NIC yang aplikatif sesuai setting pelayanannya. Kata kunci: format dokumentasi asuhan keperawatan, NANDA-I, NOC dan NIC

50

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

terhadap tindakan yang dilakukan oleh

PENDAHULUAN pelaksanaan

proses

perawat harus ditulis sebagai bukti

perawat

akan

selalu

terhadap

pencatatan

atau

sering

dilakukan oleh perawat kepada pasien.

disebut pendokumentasian, mulai dari

Proses ini membantu perawat dalam

pengkajian,

perencanaan,

melakukan asuhan keperawatan yang

pelaksanaan dan evaluasi. Dokumentasi

memerlukan ketelitian dan tanggung

merupakan aspek penting dari praktik

jawab

keperawatan

dokumentasi membantu menunjukan

Setiap keperawatan, melakukan

diagnosis,

karena

berisi

catatan-

segala

tinggi,

tindakan

selain

kebenaran

proses

catatan yang berguna untuk komunikasi,

kesalahan

tagihan finansial, edukasi, pengkajian,

tindakan yang telah dilakukan (Mark,

riset, audit dan dokumentasi

2008).

legal

atau

itu

yang

suatu

(Potter & Perry, 2005 dalam Wirawan,

Standardized Nursing Language atau

Emanuel Agung). Hakikat dokumentasi

disingkat SNL adalah standar “kosa

asuhan keperawatan adalah terciptanya

kata/bahasa” untuk mendiskripsikan apa

kegiatan-kegiatan

yang telah dikerjakan oleh perawat. Ini

keperawatan

yang

menjamin tumbuhnya pandangan, sikap,

merupakan

kesempatan

besar

bagi

cara berpikir, dan bertindak profesional

perawat karena beberapa alasan yaitu

pada setiap perawat.

menjawab pertanyaan lama : apa yang

Luasnya area keperawatan dan ban

sebenarnya dikerjakan perawat selama

yaknya institusi pendidikan serta tem

ini, membuat hal hal yang selama ini

pat

tidak terlihat menjadi terlihat, dalam

pelayanan keperawatan di Indonesia

pemberian

maupun

merupakan alat yang sistematis untuk

luar

negeri,

maka

akan

membutuhkan suatu sistem klasifikasi

belajar

keperawatan,

yang

sebenaranya

Language/

dilakukan oleh perawat, dan dapat

SNL) untuk merumuskan diagnosis

mendeterminasi apa kontribusi perawat

keperawatan, tujuan dan intervensi ke

bagi

perawatan dalam memberikan asuhan

perawatan, sebagai dasar dokumentasi

keperawatan.

Nursing

keperawatan,

intervensi

menjelaskan apa

bahasa keperawatan yang terstandar (Standardized

asuhan

Proses

dokumentasi 51

keberhasilan

pasien

dalam

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

keperawatan

dalam

computerized

penelitian yang terdiri dari dua tahap.

medikal record. Perawat

Tahap pertama yaitu survei eksplanasi deskripsi

deskriptif dan tahap kedua adalah uji

nursing care dalam “bahasa” yang sama.

coba. Tahap pertama penelitian ini akan

Ada beberapa keuntungan yang akan

menggali

didapat ketika kita memiliki standar

keperawatan.

bahasa

membutuhkan

yang

sama

dokumentasi

1)

Teknik pengumpulan data pada tahap

Memfasilitasi continuity of patient care,

pertama akan dilakukan dengan focus

2)

group

Memfasilitasi

yaitu:

masalah

komunikasi

antar

discussion

(FGD)

pertama

perawat dan profesi lain, 3) Dapat

dengan para perawat pelaksana. Hasil

digunakan

FGD pertama adalah menemukan issue

oleh

perawat/manajemen

untuk informasi sebagai data dalam

strategis

pembuatan

Asuhan

keperawatan. Isu strategis kemudian

keperawatan, 4) Dapat digunakan untuk

dibahas dalam FGD kedua dengan

komputerisasi dan 5) Sebagai bahan

manajemen keperawatan RS. Hasil dari

untuk penelitian keperawatan.

diskusi akan menjadi masukan dan

SNL

Standar

dibangun

berdasarkan

tentang

format

asuhan

bahan yang akan digunakan untuk

pengkajian pola fungsional kesehatan

mengembangkan

(pengkajian ala keperawatan bukan

keperawatan yang berbasis NANDA-I,

pengkajian

ala

medis)

dan

bisa

NOC dan NIC. FGD kedua ini juga

digunakan

pada

semua

tipe/setting

digunakan untuk uji validitas isi format

nursing care. Pengembangan format

asuhan keperawatan. Populasi dalam

dokumentasi keperawatan berbasis SNL

penelitian ini berbeda-beda disesuaikan

NNN akan menjawab tantangan perawat

dengan

dalam memiliki bahasa keperawatan

Populasi

yang seragam dan sepaham.

adalah seluruh perawat pelaksana di RS

tujuan

penelitian.

tahap

Samarinda

dan

pertama

seluruh

dokumentasi keperawatan yang dibuat

METODE Peubah dalam penelitian ini adalah independen

dokumentasi

asuhan

khusus

responden

Dirgahayu

peubah

format

asuhan

yaitu

oleh

perawat

pelaksana.

Populasi

format

partisipan dalam FGD pertama adalah

keperawatan.

seluruh perawat di ruang rawat medikal

Penelitian ini akan menggunakan desain

bedah 52

RS

Dirgahayu

Samarinda.

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

Populasi dalam FGD kedua adalah

membahas isu strategis dalam rangka

seluruh manajemen keperawatan RS

mengembangkan format dokumentasi

Dirgahayu Samarinda. Populasi dalam

asuhan

tahap dua penelitian adalah seluruh

diujicobakan.

perawat pelaksana di ruang rawat inap

keperawatan

format

keperawatan pada ruang medikal bedah.

keperawatan

dokumentasi yang

asuhan

dikembangkan.

pada

tahap

Sampel dalam tahap kedua ini terdiri

adalah

non-

dari dua bagian. Bagian pertama adalah

probability purposive sampling untuk

dokumen asuhan keperawatan yang

subyek

dicatat oleh perawat pelaksana. Bagian

pertama

sampling

akan

Tahap dua penelitian adalah uji coba

medikal bedah dan dokumen asuhan

Teknik

yang

penelitian

penelitian

dari

perawat

yang

menjadi

pelaku

pelaksana

kedua

adalah

perawat

yang

pendokumentasian, dengan kriteria:

melaksanakan

1.

keperawatan dan memberikan penilaian

2.

Perawat

primer

atau

perawat

dokumentasi

asosiate

mutu

Perawat yang bekerja di ruang

Sampel dalam penelitian tahap dua ini

rawat inap medikal bedah

adalah 11 dokumen asuhan keperawatan

format

asuhan

keperawatan.

Kriteria eksklusi:

menurut SNL Nanda-I, NOC, NIC yang

1. Sedang studi lanjut

memenuhi kriteria.

2. Cuti besar, cuti melahirkan atau cuti

1) Kriteria

inklusi:

Instrumen

panjang lain

dokumentasi keperawatan terdiri

Partisipan dalam FGD pertama

dari

instrumen

pengkajian,

diambil dengan teknik non-probability

diagnosis, intervensi, implementasi

purposive sampling untuk eksplorasi

dan evaluasi keperawatan

fakta tentang dokumentasi keperawatan

2) Kriteria

eksklusi:

instrumen

yang digunakan saat ini oleh RS.

evaluasi

berupa

catatan

Partisipan yang dimaksud diambil dari

perkembangan pasien yang diisi

perawat di ruang rawat santo Yakobus

oleh perawat dengan tim kesehatan

A dan santo Yakobus B sebanyak enam

lain.

(6) orang. Pada tahap pertama juga dilakukan FGD terhadap enam (6) orang pengambil kebijakan RS untuk 53

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

Responden terdiri dari 11 orang

mengujicoba

format

menurut

perawat pelaksana dari empat ruang

kelengkapan, akurasi, relevansi dan

perawatan

kebaruan (LARB) menurut Nursalam

medikal

bedah

yang

memenuhi kriteria.

(2014).

Sebelum uji coba format dilakukan, pada 11 orang perawat yang telah dipilih tersebut dilakukan workshop dan

Teknik Pengumpulan dan Analisa

sosialisasi

Data

proses

keperawatan

menggunakan NANDA-I, NOC dan

Pengumpulan data pada penelitian

NIC pada tanggal 22 Agustus 2017.

tahap satu dilakukan dengan observasi

Setelah

maka

format dokumentasi keperawatan, studi

asuhan

laporan audit asuhan keperawatan dan

keperawatan diujicoba untuk digunakan

FGD dengan perawat pelaksana serta

oleh perawat.

dilakukan

FGD dengan manajemen keperawatan

dengan

RS dalam pengembangan format. Data

asuhan

hasil observasi dan studi dokumen

sosialisasi

format

dilakukan

dokumentasi

selama

Uji

coba

10

hari

mendokumentasikan keperawatan

mulai

dari

pengkajian,

penegakan

tahap

berupa

persentase

dideskripsikan

diagnosa

dengan kategori yang dikelompokkan

perencanaan,

sebagai berikut: baik (76-100), cukup

implementasi dan evaluasi keperawatan

(56-75) dan buruk (<56). Hasil FGD

dengan

telah

dianalisa menurut tema-tema sehingga

disiapkan peneliti. Akhir dari uji coba

ditemukan isu strategis materi diskusi.

adalah penilaian perawat pelaksana

Triangulasi dilakukan pada proses FGD

terhadap

keperawatan,

lembar latihan

mutu

yang

format

asuhan

dengan cara mengulang kembali hasil

diuji

menurut

pembahasan dan penyimpulan kembali

functionality, efficiency dan usability

hasil jawaban partisipan pada setiap

dengan menggunakan kuesioner yang

pertanyaan. Kamera, video dan perekam

pernah

suara serta lembar observasi notulen

keperawatan

yang

digunakan

oleh

peneliti

Rachmania (2016). Hasil penelitian

digunakan

tahap dua lainnya adalah penilaian mutu

keabsahan dan kebenaran interpretasi

dokumentasi

data hasil FGD.

keperawatan

yang

dilakukan oleh perawat yang sedang 54

untuk

meningkatkan

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

Tahap kedua penelitian yaitu uji

diagnosa, perencanaan, tindakan dan

coba format dokumentasi keperawatan

evaluasi keperawatan.

berbasis SNL NNN. Uji coba dilakukan terhadap

kelompok

perawat

yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan.

Evaluasi

format

dengan mengumpulkan data dengan

asuhan keperawatan dilakukan dengan

wawancara dengan kepala seksi asuhan

kuesioner

yang

12

keperawatan RS Dirgahayu dan studi

pertanyaan

(4

pertanyaan

tentang

dokumen audit asuhan keperawatan

pertanyaan

tentang

sebagai data dasar. Data tentang audit

dan 4 pertanyaan tentang

asuhan keperawatan dinilai berdasar

usability) yang hasilnya dianalisa secara

instrumen Depkes tahun 1997 yaitu

deskriptif dengan kategori baik (76-

instrument A, B dan C. Hasil audit

100%), cukup (56-75%) dan buruk

asuhan keperawatan dari semua ruang

(<56%). Mutu dokumentasi asuhan

perawatan yang dilakukan terakhir pada

keperawatan dilakukan dengan lembar

tahun 2015 menunjukkan pencapaian

observasi

nilai:

functionality, efficiency

4

mutu

Tahap pertama penelitian dilakukan

berjumlah

pengkajian,

penegakan

Tabel 1. Hasil Audit Asuhan Keperawatan RS

diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi

keperawatan

Dirgahayu Samarinda

menurut No 1 2 3 4 5 6

Komponen Persentase Kategori Pengkajian 90 Baik Diagnosa 72 Cukup Perencanaan 71 Cukup Tindakan 100 Baik Evaluasi 94 Baik Catatan 81 Baik Askep Sumber: Data Bidang Keperawatan RS Dirgahayu (2015)

kelengkapan, akurasi, relevansi dan kebaruan. Lembar observasi dilakukan dengan dua pilihan jawaban yaitu “Ya” (1) jika dokumen memenuhi definisi operasional komponen dan “Tidak” (0) jika tidak memenuhi syarat dalam

Audit pada komponen pengkajian,

definisi operasional. Mutu dokumentasi

tindakan, evaluasi dan catatan asuhan

asuhan keperawatan dianalisa secara

keperawatan

deskritif dengan kategori baik (76-

menunjukkan

dalam

kategori baik dan pada komponen

100%), cukup (56-75%) dan kurang

diagnosa

(<56%) untuk masing-masing proses

serta

perencanaan

dalam

kategori cukup. Hal ini sesuai dengan

keperawatan mulai dari pengkajian,

observasi format asuhan keperawatan yang digunakan RS saat ini. Format 55

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

pengkajian berbentuk checklist sehingga

dalam pembuatannya. Oleh karena itu,

memudahkan

dalam

FGD pertama dilakukan dengan perawat

tindakan

pelaksana dari dua ruang perawatan

keperawatan dan evaluasi dalam catatan

pada tanggal 12 Juli 2017 di ruang rapat

perkembangan telah ada format baku

lantai 2 santo Yakobus A untuk

dan mudah diisi. Catatan askep dinilai

menggali masalah yang ada. Beberapa

secara keseluruhan dalam hasil baik

isu strategis yang muncul adalah

karena tuntutan akreditasi RS dan

1.

mengisinya.

perawat Format

Format

diagnosa

keperawatan

legalisasi catatan perawatan. Hasil audit

berdasar

pada

masih dalam proses penyusunan

komponen

diagnosa

dan

perencanaan keperawatan menunjukkan

2.

cukup.

Nanda-international

Format

rencana

keperawatan

berdasar NOC dan NIC masih

Audit merupakan metode yang

dalam proses revisi

digunakan untuk mengevaluasi proses

3.

Format

keperawatan, sedangkan audit klinis

masih

dapat

penulisan

mengidentifikasi

apa

yang

seharusnya dan yang tidak seharusnya

4.

evaluasi belum

Perawat

keperawatan efisien

dalam

menuliskan

catatan

terlebih

dahulu

dilakukan. Audit tidak hanya berguna

keperawatan

untuk meningkatkan kualitas pelayanan

sebelum melakukan tindakan dan

keperawatan,

tidak semua rencana keperawatan

namun

juga

untuk

membantu perawat memperoleh dan menggunakan keterampilan

dapat dilakukan

pengetahuan, dan

perilaku

5.

yang

yang

produktif,

berarti

dan

6.

perawat

perawat

untuk asuhan

keperawatan dalam kategori kurang

beberapa perawat yang diwawancarai kesulitan

Motivasi

mendokumentasikan

Hasil ini sesuai dengan pernyataan

mengalami

setiap

berbeda-beda (belum terstandar)

memuaskan (Poortaghi et al. 2015).

karena

dokumentasi

keperawatan

diperlukan untuk menciptakan suasana kerja

Pengisian

7.

dalam

Evaluasi

dari

supervisi

atasan

belum optimal

menyusun diagnosa berdasar pengkajian

8.

dan rencana keperawatan karena harus

Belum ada penilaian keberhasilan asuhan keperawatan

menuliskan serta belum ada panduan 56

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

Perumusan diagnosa keperawatan

3. Perlu

diadakan

workshop

dan

membutuhkan proses berpikir kritis,

sosialisasi

keterampilan penalaran dan pengalaman

pendokumentasian

sebelumnya (Poortaghi et al. 2015).

keperawatan berdasar Nanda-NOC

Penyusunan

diagnosa

dan NIC bagi perawat sehingga

sedang

seluruh perawat mengerti aturan

disusun oleh RS Dirgahayu saat ini

baku penyusunan dan penulisan

menggunakan

asuhan keperawatan

keperawatan

format standar

yang

pendekatan

standar

NANDA. Tim penyusun terdiri dari kepala

supervisor

model asuhan

Data yang diperoleh dengan metode

dan

FGD tersebut dijadikan dasar dalam

manajemen keperawatan dengan latar

FGD kedua dengan pihak manajemen

belakang pendidikan dan pengalaman

keperawatan

kerja di bidang keperawatan. Perawat

rangka penyusunan format dokumentasi

menyepakati

asuhan

mudah

ruang,

tentang

bahwa

diaplikasikan

tipe

checklist

jika

format

RS

Dirgahayu

keperawatan

dikembangkan

dan

dalam

yang

akan

diujicobakan.

diagnosa keperawatan yang baru nanti

Sesuai dengan dara dasar maka format

tersusun. Checklist ini merupakan salah

yang

satu metode pengamatan terstruktur di

pengembangan adalah format diagnosa

mana sebelumnya secara cermat sudah

dan perencanaan keperawatan yang

mendefinisikan

memiliki nilai dalam kategori cukup.

apa

yang

akan

perlu

ditekankan

dalam

diobservasi melalui suatu perencanaan

Format

pengkajian,

yang matang (Nursalam, 2013).

evaluasi

ditingkatkan

Harapan perawat terhadap format

memiliki nilai dalam kategori baik.

asuhan keperawatan adalah

dirasakan

dan

karena

telah

Diskusi kelompok terarah kedua

1. Pencatatan dengan menggunakan komputer

tindakan

dilakukan pada tanggal 12 Agustus

akan

2017 di ruang rapat lantai 2 komplek

memudahkan dalam dokumentasi

ruangan manajemen RS Dirgahayu.

keperawatan

Pada

FGD

kedua

ini

peneliti

2. Perlu ditunjuk sumber daya manusia

mempresentasikan isu strategis yang

khusus dalam penjaminan mutu

diperoleh dalam FGD 1, kemudian

asuhan keperawatan

mendiskusikan kemungkinan harapan perawat 57

dan

peneliti

dalam

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

mengembangkan format dokumentasi

catatan

asuhan keperawatan yang sudah ada.

penggunaan format hasil pengembangan.

Format

dokumentasi

keperawatan

uji

coba

asuhan

Uji coba format dokumentasi asuhan

keperawatan yang diusulkan dalam

keperawatan dilakukan selama 10 hari

pengembangan penelitian ini adalah

mulai dari tanggal 21-30 Agustus 2017

mulai

dan tanggal 31 Agustus 2017 dilakukan

dari

penegakan

keperawatan

diagnosa

berdasar

NANDA-

pengumpulan lembar uji coba. Tabel 2. Mutu Format Asuhan Keperawatan pada Penelitian Pengembangan Format Dokumentasi Asuhan Keperawatan berbasis Standardized Nursing Language NANDA-I, NOC dan NIC di Ruang Rawat Inap Medikal Bedah RS Dirgahayu Samarinda (N=11)

international, perencanaan keperawatan berdasar NOC dan NIC, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan sesuai dengan perencanaan. Format dokumentasi

Parameter Functionality Efficiency Usability

keperawatan

dipresentasikan di hadapan manajemen keperawatan RS dan masukan atas format tersebut dicatat untuk kemudian dievaluasi

dan

direvisi

Hasil

sebelum

berbasis

secara

deskriptif

keperawatan adalah baik untuk semua

Workshop dan sosialisasi tentang keperawatan

analisa

Kategori Baik Baik Baik

menunjukkan mutu format dokumentasi

dilakukan uji coba kepada perawat.

proses

Persentase 82,39 85,80 82,95

parameter

SNL

mutu

format

asuhan

keperawatan.

NANDA-I, NOC dan NIC dilakukan

Tabel 3. Mutu Dokumentasi Asuhan Keperawatan pada Penelitian Pengembangan Format Dokumentasi Asuhan Keperawatan berbasis Standardized Nursing Language NANDA-I, NOC dan NIC di Ruang Rawat Inap Medikal Bedah RS Dirgahayu Samarinda (N=11)

pada hari Selasa, 21 Agustus 2017 yang diikuti oleh 11 orang perawat yang dipilih oleh manajemen RS untuk mewakili ruang perawatan medikal bedah.

Masing-masing

Parameter Kelengkapan

perawat

mendapatkan modul berisi dokumentasi asuhan

keperawatan

berbasis Akurasi

Standardized Nursing Language (SNL) NANDA-I, NOC dan NIC. Workshop dan sosialisi ini berlangsung selama satu

hari

pemberian

materi

Relevansi

dan

dilanjutkan dengan latihan pembuatan 58

Format Pengkajian Diagnosa Perencanaan Tindakan Evaluasi Pengkajian Diagnosa Perencanaan Tindakan Evaluasi Pengkajian Diagnosa Perencanaan Tindakan Evaluasi

Persentase 98,18 95,45 92,27 86,36 90,45 98,18 92,27 91,82 90,00 93,18 99,09 91,36 100 93,18 94,09

Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

Parameter Kebaruan

Format Pengkajian Diagnosa Perencanaan Tindakan Evaluasi

Persentase 100 100 100 100 100

Kategori Baik Baik Baik Baik Baik

Penilaian audit asuhan keperawatan di ruang

keperawatan

yang

cukup.

oleh

perawat

pelatihan

Komponen

adalah

mendapatkan

tentang

keperawatan

standar

keperawatan

format

yang

pada

menurut

menurut

perencanaan

dokumentasi

dengan

asuhan

dikembangkan

bagian

diagnosa

keperawatan yang menyediakan acuan

bahasa

NANDA-I, NOC dan NIC 2. Format

keperawatan

keperawatan

perawat adalah 1. Semua

evaluasi

dan perencanaan menunjukkan kategori

asuhan

diusulkan

Dirgahayu

kategori baik, sedangkan pada diagnosa

Rekomendasi berdasarkan uji coba dokumentasi

RS

didapatkan hasil pengkajian, tindakan dan

format

perawatan

NANDA-international, keperawatan

mengacu

asuhan

pada NOC untuk tujuan/ outcome dan

dapat

NIC untuk intervensi. Format tindakan

untuk

dan evaluasi keperawatan mengikuti

diaplikasikan di RS Dirgahayu

perencanaan

3. Melakukan pengembangan format

yang

disusun

asuhan keperawatan untuk diagnosa

menggunakan NOC dan NIC sehingga

prioritas yang sering muncul di RS

indicator pencapaian terukur jelas dan terstandar.

4. Membedakan batasan karakteristik

Mutu

format

menurut

asuhan

masalah keperawatan menurut usia

keperawatan

functionality,

(pada dewasa dan anak)

efficiency dan usability semuanya dalam kategori baik. Mutu dokumentasi proses keperawatan

SIMPULAN

diagnosa,perencanaan,

Penelitian ini dilakukan melalui dua

(pengkajian, tindakan

dan

tahap yaitu tahap pertama survei untuk

evaluasi) menurut kelengkapan, akurasi,

mengetahui isu strategis dalam format

relevansi dan kebaruan semuanya dalam

dokumentasi

kategori baik.

keperawatan

serta

mengembangkannya. Tahap dua adalah uji coba format hasil pengembangan awal dan penilaian mutu format serta mutu dokumentasi keperawatan yang dibuat

oleh

perawat

UCAPAN TERIMA KASIH

pelaksana. 59

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

(NOC). 5th Mosby, Inc

1. DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan untuk hibah dana

Yayasan

Samarinda arahan

dan

yang

Setia

Budi

memberikan

dorongan

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama. Edisi 3 Hal 31-35 Mark. M.S., et al. 2008. Patient care standards: nursing process, diagnosis and outcomes, Mosby, St. Louis Mc Closkey, J. C., Butcher, H. K., & Bulechek, G. M. 2013. IOWA Outcome Project: Nursing Interventions Classification (NIC). 6th ed. Missouri; Mosby, Inc

untuk

melakukan penelitian ini 3. Direktur Akper Dirgahayu untuk dukungan dalam penelitian ini 4. Ketua UPPM atas arahan dalam pengajuan

proposal

Missouri;

Herdman, T.H & Kamitsuru, S., 2014, Nanda International Inc. diagnosis keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-2017; alih bahasa: Budi Anna Keliat et al; editor penyelaras: Monica Ester. Edisi 10. Jakarta: EGC.

penelitian ini 2. Ketua

ed.

sampai

penyelesaian laporan penelitian

DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 2006, Intrumen evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit, Jakarta. Egilegor, et al. 2013. Retrospective study of the implementation of the nursing process in a health area. www.eerp.usp.br/rlae. Diakses 9 April 2015. Pukul 20.00 WIB Herdman dan Kamitsuru. 2014. Nursing Diagnoses; definition and classification 2015-2017. Tenth edition. UK: Wiley Blackwell. Irwan, Maulana, S. 2011. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta : EGC. James, Stoner A.F. 2013. Principles and Practice of Management & Business Communication. India: Pearson Education Johnson, M., Maas, M., Moorhead S., & Swanson, E. 2013. IOWA Outcome Project: Nursing Outcomes Classification

Moorhead, S., et al, 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Measurement of Health Outcomes 5th ed., Elsevier.

Nurjannah, Intansari. 2014. Clinical reasoning model for NOC and NIC Application.http://www.keperaw atan.ugm.ac.id/berita-psik-fkugm/berita-psik-fk-ugm/52clinical-reasoning-model-for-nocand-nic-application.html .

Diakses 20 Mei 2015 pukul 20.00 WIB. Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam 2013, Metodologi penelitian ilmu keperawatan; pendekatan praktis, edisi 3, Penerbit Salemba Medika, Jakarta Selatan. Nursalam. 2014. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik. Jakarta: Salemba Medika. 60

Mahakam Nursing Journal Vol 2, No. 2, Nov 2017 : 50-61

Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Medika Edisi. 8 hal 66-67 Taylor, Cynthia M & Ralph, Sheila S. 2002. Diagnosis Keperawatan dengan Rencana Asuhan. Jakarta: EGC Wang N.., hailey d. & yu p. 2011. Quality of nursing documentation and approaches to its evaluation: a mixedmethod systematic review. Journal of Advanced Nursing 00(0),000–000. doi: 10.1111/j.13652648.2011.05634. Yuniarti, K. 2005. Analisis Kesesuaian Penggunaan Diagnosis Keperawatan, Tujuan dan Intervensi menurut NANDA NIC NOC pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RS. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta : Skripsi Keperawatan UGM

Nursing and Midwifery Council (NMC). 2002. Guidelines for records and record keeping. NMC,London. Poortaghi, S. et al., 2015. Findings From a Nursing Care Audit Based on the Nursing Process : A Descriptive Study. , 4(3), pp.0–5. Rachmania, Diana. 2016. Pengembangan Instrumen Dokumentasi Keperawatan berbasis Standardized Nursing Language (NANDA-I, NOC , NIC). Tesis dipublikasikan. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Ragab, Om Hashem Gomaa; Torky, Mohamed Ali Mohamed; Abdalla, Samah Mohamed. 2013. Nursing documentation in trauma and post operative intensive care units at Assiut University Hospital. Journal of American Science 2013;9(12).

61