MAKALAH FORMULASI PAKAN DIET PADA KASUS-KASUS

Download dan kucing, dengan menitikberatkan pada aplikasi dan formulasi pakan diet sebagai terapi ..... Pengobatan obesitas didasarkan pada penguran...

0 downloads 503 Views 895KB Size
MAKALAH

FORMULASI PAKAN DIET PADA KASUS-KASUS PENYAKIT HEWAN KESAYANGAN

Oleh : Drh. Dini Kurnia Ikliptikawati, M.Sc NIDN/NIP: 0013058502/ 198505132014042001

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Formulasi Pakan Diet Pada Kasus-kasus Penyakit Hewan Kesayangan. Makalah ini ditulis demi memperkaya khasanah pengetahuan seputar kasuskasus penyakit yang banyak dijumpai pada hewan kesayangan terutama anjing dan kucing, dengan menitikberatkan pada aplikasi dan formulasi pakan diet sebagai terapi yang dibutuhkan. Sebagaimana diketahui, maraknya penyakit pada hewan kesayangan sangat membutuhkan keseriusan dari segi penanganan, yang tentunya tidak hanya terbatas pada penggunaan obat-obatan, namun juga perbaikan mnajemen pemeliharaan khususnya manajemen pakan. Terselesaikannya makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Penulis menyadari bahwa makalah ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian makalah ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, kelengkapan, maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kiranya isi makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya, dan bagi penulis khususnya. sebagai salah satu sumber referensi ilmu Kedokteran Hewan.

Makassar, 16 Maret 2018

Penulis

ii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................iii I. FORMULASI DIET PADA KASUS KOLIK ............................................. 1 II. FORMULASI DIET PADA KASUS OBESITAS ..................................... 8 III. FORMULASI DIET PADA KASUS KAKHEKSIA .............................. 16 IV. FORMULASI DIET PADA KASUS TUMOR ....................................... 26 V. FORMULASI DIET PADA KASUS HEPATOMEGALI ....................... 39 VI. FORMULASI DIET PADA KASUS HEPATOENCEPHALOPATHY (HE) ................................................... 42 VII. FORMULASI DIET PADA KASUS CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) ........................................... 50 VIII. FORMULASI DIET PADA KASUS UROLITHIASIS ....................... 57 IX. FORMULASI DIET PADA KASUS SEIZURE ..................................... 61 X. FORMULASI DIET PADA KASUS HYDROCEPHALUS .................... 66 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

iii

I. FORMULASI DIET PADA KASUS KOLIK

A. Etiologi Kolik

Kolik merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan dengan nyeri pada abdomen yang disebabkan oleh akumulasi gas di perut, kesalahan dalam pemberian makanan, serta terjadi perubahan makanan yan diberikan. Kolik dapat mempengaruhi hewan peliharaan baik anjing maupun kucing dari segala umur namun pada hewan muda lebih sangat rentan terkena penyakit ini. Penyebab ketidaknyamanan yang ekstrim, dan jika tidak segera diobati memiliki kemampuan untuk berpotensi mengancam atau menyebabkan kematian pada hewan. Kolik biasanya terjadi karena hasil dari memberi makan hewan kesayangan dengan makanan yang salah, menelan zat makanan tertentu, sampah, zat beracun seperti deterjen, pestisida atau pupuk. Selain itu, kolik dapat terjadi karena bakteri, virus, parasit dan penyakit sistemik seperti gagal hati, penyakit ginjal, penyakit radang usus besar, pankreatitis atau komplikasi selama kehamilan. B. Tanda Klinis

Penyakit kolik dapat menyebabkan berbagai tanda klinis berupa kucing akan mengalami sakit perut, melengkung ke belakang, distensi perut, kehilangan nafsu makan dan kelemahan secara keseluruhan.

Gambar 1. Perut kembung dan rasa sakit pada abdomen Saat sakit perut meningkat, seekor kucing bisa berputar-putar di lantai atau, dalam kasus yang sangat akut, mungkin lesu atau kehilangan kesadaran. 1

C. Diagnosis

Kucing yang mengalami kehilangan kesadaran harus segera dibawa ke dokter hewan. Untuk mediagnosanya Seorang dokter hewan mungkin perlu melakukan x-ray atau melakukan ultrasound perut atau tes lainnya untuk mengetahui penyakit tersebut. Selain itu juga pemeriksaan darah lengkap, profil biokimia dan urinalisis juga sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat keparahan yang terjadi akibat penyakit kolik tersebut. D. Terapi Diet

Dalam menangani kejadian penyakit kolik pada hewan kesayangan, maka diperlukan manajemen kebutuhan nutrisi secara luas dan perlu diperhatikan dengan saksama sehingga secara perlahan membantu proses penyembuhan pada kasus kolik tersebut. Dalam menangani penyakit kolik pada hewan kesayangan sebaiknya menghindari pemberian makanan yang banyak mengandung lemak, karena dapat mengganggu metabolisme dari lambung maupun metabolisme usus. Serta menghindari makanan yang banyak mengandung gas yang dapat memicu terjadinya kembung dan iritasi pada lambung yang memberi dampak kram pada usus atau kolik yang lebih parah. 

Kebutuhan Energi Energi yang cukup sangat di butuhkan untuk menjaga energi dan stamina

hewan. Ada kasus pencernaan kolik ini energy sangat diperlukan oleh tubuh untuk dibakar menjadi sumber tenaga. Tanpa energi maka tubuh tidak akan bisa melakukan berbagai jenis aktifitas dan akan memperburuk keadaan. Energi tubuh yang rendah juga akan membuat tubuh hewan menjadi kurang produktif. Selain itu tubuh yang kekurangan energi juga akan memberikan pengaruh yang sangat luas untuk kondisi kesehatan. Kalori dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang beberapa aktifitas penting bagi tubuh seperti bernafas, aktifitas detak jantung, aktifitas organ pencernaan dan beberapa organ tubuh lain.

2



Kebutuan protein Kebutuhan protein pada kasus kolik sangat dianjurkan. Pada perawatan

anjing yang berisiko terkan penyakit kolik membutuhkan asupan protein yang sangat tinggi dan perawatan harus dilakukan untuk memastikan keseimbangan nitrogen positif selalu terjaga. Asupan untuk memastikan protein dan energi yang memadai dikonsumsi oleh anjing sangat penting.  Kebutuhan Antioksidan Salah satu gejala klinis yang ditimbulkan oleh kolik pada hewan kesayangan biasanya terjadi penimbunan gas atau kembung. Quercetin, salah satu zat aktif bersifat antioksidan yang mampu membantu mengempiskan abdomen yang banyak mengandung gas serta membengkak. Selain itu, quarcetin juga dapat menemukan silika, asam kafeat, dan vitamin C yang berfungsi untuk mencegah retensi cairan di dalam tubuh. Kandungan quercetin banyak terkandung salah satunya pada timun. 

Kebutuhan Elektrolit Pada hewan penderita penyakit kolik elektrolit sangat dibutuhkan, Elektrolit

diperlukan untuk menjaga sel-sel tubuh dan berbagai fungsi penting dalam tubuh agar dapat berjalan normal. Elektrolit seperti natrium, kalium, dan lain-lain sangat penting dalam membantu sel untuk menghasilkan energi dan menjaga stabilitas dinding sel, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Keseimbangan elektrolit di dalam dan luar sel haruslah dijaga. Jika keseimbangan ini terganggu, maka sel tubuh hewan akan mengalami dehidrasi (kehilangan cairan), dimana pada kasus yang cukup ekstrim dapat menimbulkan kerusakan atau kematian sel.. E. Contoh Pembuatan Pakan Home made dan Analisis Nutrisi

a. Resep bahan Pakan Home made - 1 ½ Cup Nasi putih (240 gram) - Daging dada ayam (120 gram) - Jahe (20 gram) 3

- Timun (100 gram) - Air secukupnya

b. Cara Pembuatan Pakan Home made 1. Menyiapkan bahan pakan homemade, dan cuci bersih semua bahan pakan homemade. 2. Ambillah jahe, kupas, potong kecil-kecil dan masukkan kedalam blender sampai didapatkan tekstur halus 3. Masak daging ayam dengan air sampai mendidih dan matang kemudian daging diblender sampai mendapatkan tekstur yang halus dengan tujuan untuk mempermudah penyerapan nutrisi pada saluran pencernaan 4. Campurkan hasil blender jahe dengan ayam dan aduk rata 5. Ambillah nasi putih sebanyak 1 ½ cup 6. Campurkan adonan daging dan jahe yang telah dihaluskan dengan nasi dan aduk rata. 7. Masukkan kurang lebih 2 sendok teh penuh adonan tersebut kedalam plastik es ukuran kecil. 8. Sehingga satu plastik kecil tersebut adalah satu porsi sekali makan untuk anjing. 9. Kupas dan potong timun menjadi ukuran yang lebih kecil. 10. Kemudian hasil potongan tadi di blender sampai halus 11. Campurkan air secukupya kedalam blender yang berisi timun dan taruh diwadah sebagai air minum anjing dengan tujuan penambahan elektrolit yang baik bagi anjing. c. Analisis Nutrisi

Kandungan nutrisi nasi putih yaitu kalori 129 kkal, lemak 0,28 gram, protein 2, 66 gram, karbohidrat 27, 9 gram, serat 0,4 gram, gula 0,05 gram, sodium 365 mg, kalium 35 mg. Kandungan nutrisi daging ayam 100 gram yaitu kalori 195 kkal, lemak 25 gram, protein 18,2, kalsium 14 mg, fosfor 200 mg, besi 2 mg, vitamin B1 0.02 mg. 4

Kandungan nutrisi jahe 20 gram yaitu kalori 6 kkal, lemak 1 gram, protein 1,5 gram, karbohidrat 10,1 gram, kalsium 21 mg, fosfor 36 mg, besi 2 mg, Vitamin B1 0,02 mg, Vitamin C 4 mg. Kandungan nutrisi dari timun 120 gr yaitu kalori 20 kkl, lemak 0.11 gram, protein 1 gram, karbohidrat 4 gram, kalium 110 mg, sodium 2,4 mg, vitamin K 20 mg, kalsium 17 mg.

d. Perhitungan Jumlah Kalori

129 kkal + 195 kkal + 6 + 20 kkal = 350 kkal MER = 97 x (BB kg)0,65 MER = 97 x (3 kg)0,65 MER = 97 x 2,04 kg MER = 197.88 kkal.

F. Pakan komersil untuk kasus kolik

Nutrisi yang efisien bagi penderita kolik sangat penting bagi anjing untuk dapat membangun dan memperbaiki jaringan dan mendapatkan energi, dan karena alasan inilah penting untuk memberi makan makanan yang diformulasikan untuk membantu kesehatan pencernaan. Bagi banyak anjing yang mengalami masalah pencernaan seperti kolik, juga sangat penting untuk memberi makan makanan dengan kadar lemak rendah. Ahli gizi dan dokter hewan HILLS mengembangkan nutrisi klinis Diet Rendah yang diformulasikan untuk mendukung kesehatan pencernaan anjing. Sebenarnya, Low Fat terbukti secara klinis nutrisi untuk menenangkan saluran pencernaan. Pakan komersil yang paling cocok diberikan oleh anjing dengan kasus kolik yaitu pakan dengan treatment Digestive Care dengan i/d rendah lemak seperti produk dari HILLS berikut:

5

Gambar 2. Makanan komersil Digestive Care dengan i/d low fat dari HILLS

Pakan komersil ini memiliki kandungan yang sangat kompleks dengan berbagai macam manfaat bagi sistem pencernaan hewan terutama anjing yaitu 

Memperbaiki pencernaan & memastikan penyerapan nutrisi mudah



Meningkatkan mikroflora bermanfaat



Mengurangi risiko terbentuknya batu urin



Mendukung sistem kekebalan yang sehat Selain itu juga selain manfaatnya yang sangat baik bagi pencernaan pada anjing, pakan komersil ini tidak lepas dari kelebihan dalam mengkonsumsinya yaitu:



Sangat mudah dicerna & rendah lemak



Diperkaya dengan serat prebiotik & jahe



Tingkat tinggi asam lemak omega-3



Mineral terkontrol



Antioksidan yang terbukti secara klinis

Tabel 1. Kandungan nutrisi yang dimiliki oleh pakan komersil yang paling cocok digunakan untuk kasus kolik pada anjing: Gizi Protein Lemak Karbohidrat (NFE) Serat Kasar Kalsium

Masalah Kering 1 % 25.9 7.4 59.3 1.7 0,71 6

Fosfor Sodium Kalium Magnesium Vitamin C Vitamin E Asam Lemak Omega-3 Total

0,6 0,32 0,90 0,095 360 mg / kg 660 IU / kg 0,92

Dalam pemberian pakan ini harus disesuaikan jumlah pakan yang diperlukan untuk menjaga berat badan optimal. Jika tidak yakin, sebaiknya konsultasi dengan dokter hewan. Untuk hasil terbaik & praktik keamanan sebaiknya dilakukan hal seperti perlahan-lahan transisi ke makanan baru bagi hewan peliharaan selama periode 7 hari, membagi jumlah harian menjadi porsi yang lebih kecil dan memberi makan sepanjang hari, menjaga agar air segar tetap tersedia setiap saat, mintalah dokter hewan Anda memantau kondisi hewan peliharaan Anda.

Tabel 2. Pakan komersil dari HILLS dengan diet teraphy digestive care yang memiliki takaran jumlah pakan yang sesuai dengan berat anjing: Berat Anjing 5 lb (2,3 kg) 10 lb (4,5 kg) 15 lb (6,8 kg) 20 lb (9,1 kg) 30 lb (14 kg) 40 lb (18 kg) 50 lb (23 kg) 60 lb (27 kg) 70 lb (32 kg) 80 lb (36 kg) 100 lb (45 kg)

Jumlah per hari 5/8 cangkir (60 g) 1 gelas (100 g) 1 1/2 cangkir (150 g) 1 3/4 cangkir (175 g) 2 1/2 cangkir (250 g) 3 cangkir (295 g) 3 1/2 cangkir (345 g) 4 cangkir (395 g) 4 1/2 cangkir (445 g) 5 cangkir (495 g) 6 cangkir (595 g)

Oleh karena itu, sebaiknya pemilik anjing harus terlibat dalam mengatur pakan anjingnya untuk memastikan apabila terjadi perubahan tingkah laku yang sewaktu-waktu berubah.

7

II. FORMULASI PAKAN DIET PADA KASUS OBESITAS

A. Etiologi Obesitas

Obesitas merupakan suatu kondisi patologis ketidak seimbangan antara asupanmakanan dan penggunaan energi, sehingga peningkatan akumulasi jaringan lemak yang berlebihan di hati, otot, pulau Langerhans pankreas, dan organ atau bagian tubuh lain yang terlibat dalam metabolisme. Seekor anjing dianggap mengalami obesitas bila berat badannya lebih dari 15% dari berat badan optimalnya (Diez dan Nguyen, 2007). Bangsa anjing merupakan salah satu faktor risiko obesitas, namun para peneliti menemukan perbedaan insidensi pada bangsa anjing yang berisiko. Labrador retriever, Cairn terrier, Scottish terrier, Basset Hound, Cavalier King Charles Spaniel, Cocker Spaniel, Longhaired Dachshund, Beagle, dan beberapa bangsa anjing besar berambut panjang mempunyai risiko tinggi mengalami obesitas. Predisposisi bangsa anjing terhadap obesitas adalah bagian dari faktor genetik dan terutama rasio lean/massa lemak. Sebaliknya, beberapa bangsa anjing memiliki resistensi terhadap obesitas, Greyhound dan beberapa bangsa anjing penggembala. Namun tercatat juga pada penelitian di Jerman bahwa Anjing Gembala Jerman, Poodle dan Boxer mengalami obesitas. Hal ini menunjukan faktor-faktor lokal juga berpengaruh menimbulkan obesitas (Triakoso dan Fauziah, 2012). Kelebihan asupan energi pada bangsa anjing kecil menjadi predisposisi kelebihan berat badan dibanding bangsa anjing besar. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kelebihan pasokan energi meningkatkan risiko terjadinya penyakit gangguan pada saluran pencernaan, penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung, gangguan pada saluran respirasi dan beberapa penyakit lainnya (Diez dan Nguyen, 2007). Penyebab obesitas pada anjing adalah (Diez dan Nguyen, 2007) : 1)

Anjing jarang atau bahkan tidak pernah diajak olah raga.

2)

Makanan yang diberikan memiliki karbohidrat dan protein yang berlebihan. 8

3)

Pemberian snack yang berlebihan.

4)

Kebiasaan pemilik membagi makanannya ke anjing saat sedang makan.

5)

Anjing dikandang terus sehingga tidak ada ruang gerak yang luas untuknya bergerak (Ingat, berjalan saja sudah membakar sejumlah kecil kalori).

B. Tanda Klinis

Menurut Manktelow (2006), beberapa tanda klinis obesitas diantaranya adalah: 1) Nyeri punggung atau sendi 2) Berkeringat secara berlebihan 3) Ruam atau infeksi pada lipatan kulit 4) Sulit bernapas 5) Sering tidur dan lelah 6) Depresi 7) Terlihat tidak aktif serta kesulitan memanjat, berjalan, berlari, dan melompat.

C. Diagnosis Obesitas

Diagnosis obesitas didasarkan pada penilaian fisik oleh dokter hewan. Metrik mirip dengan indeks massa tubuh (yang banyak digunakan pada manusia) ada untuk anjing tapi tidak umum digunakan (Manktelow, 2006).

D. Diagnosis Banding Obesitas 

Acromegaly Acromegaly (akromegali) adalah gangguan hormonal yang terjadi saat kelenjar pituitary (hipofisis) memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan selama hewan masa dewasa (Price, 1994).



Cushing’s syndrome

9

Cushing’s syndrome adalah kumpulan gejala yang muncul akibat paparan hormon kortisol dengan kadar tinggi. Kondisi ini pada sebagian kasus berkembang secara lambat dan gejalanya ringan. Namun, dapat pula berkembang dengan cepat dan lebih berat (V.A. Castillo, 2008). 

Ascites Ascites (asites) adalah kondisi ketika cairan mengisi dalam rongga abdomen. Asites seringkali terjadi ketika hati berhenti bekerja dengan baik. Cairan akan mengisi

rongga

antara

abdomen

dan

organ

yang

disebut

kavitas

abdomen/peritoneal (Abbot, 2000).

E. Diet Terapi dan Pengobatan Obesitas

Menurut Triakoso dan Fauziah (2012) Pembatasan kalori dianggap sebagai pengobatan utama obesitas hewan kecil. Namun, penurunan volume makanan dan jumlah makanan yang diumpankan seringkali merupakan penghalang yang signifikan bagi pemiliknya. 

Protein Diet protein tinggi direkomendasikan selama periode penurunan berat badan. Hewan memiliki persyaratan asam amino yang terdefinisi dengan baik; Menyediakan protein tambahan dapat mencegah kemungkinan kekurangan taurin atau asam amino lainnya. Selain itu, diet tinggi protein menjaga massa tubuh tanpa lemak selama penurunan berat badan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet protein tinggi (≈120g/Mcal) memungkinkan anjing untuk mengkonsumsi sekitar 10% lebih banyak kalori untuk mencapai tingkat penurunan berat badan yang sama dengan mereka yang memberi makan alternatif protein rendah (≈ 90 g / Mcal). Anjing yang diberi makan diet protein tinggi mengkonsumsi lebih banyak kalori daripada diet rendah protein dan mempertahankan bobotnya dengan lebih baik setelah menurunkan berat badan. Anjing diberi makan ad libitum pada diet protein tinggi (≈120g/Mcal) menunjukkan peningkatan pengeluaran energi harian. Efek ini mungkin disebabkan oleh prinsip yang disebut thermogenesis diet, di mana 10

substrat energi yang berbeda memiliki biaya energi yang berbeda yang terkait dengan metabolisme. Diet protein tinggi dapat meningkatkan palatabilitas diet rendah kalori, karena anjing biasanya lebih memilih protein untuk lemak dan karbohidrat. 

Karbohidrat dan lemak Modifikasi dalam karbohidrat dan konsentrasi lemak bervariasi dalam diet penurunan berat badan terapeutik. Lemak sering berkurang karena menyediakan lebih dari 2 kali kalori sebanyak kalori sebagai karbohidrat atau protein. Namun, asam lemak esensial diperlukan dan lemak tidak dapat dikurangi di bawah ambang batas tertentu. Karbohidrat dan protein umumnya keduanya meningkat dalam diet saat lemak berkurang.



Serat Serat ditambahkan untuk meningkatkan volume dan berat makanan, sementara minimal mempengaruhi kandungan kalorinya. Ini adalah modifikasi nutrisi yang paling kontroversial untuk obesitas karena penelitian yang meneliti tingkat penurunan berat badan atau rasa kenyang memiliki hasil yang dicampur atau tidak dikontrol dengan baik.



Mineral Diet yang diformulasikan untuk menurunkan berat badan dapat meningkatkan kadar air dari makanan kalengan selama ekstrusi untuk meningkatkan volume makanan selama pembatasan kalor. Diet dengan kadar air tinggi mengurangi asupan kalori, sehingga dapat mengurangi berat badan pada anjing.



Bahan tambahan lainnya Diet penurunan berat badan kadang-kadang menggabungkan bahan yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi penurunan berat badan. L-karnitin telah disarankan untuk membantu meningkatkan penurunan berat badan dan melestarikan massa otot. Hal ini bertanggung jawab untuk mengangkut gugus asil 11

dari asam lemak ke dalam matriks mitokondria, dan juga dapat meningkatkan massa otot. Minyak ikan merupakan sumber asam lemak tak jenuh ganda EPA dan DHA (omega 3). Beberapa penelitian terbatas meneliti efek EPA dalam mencegah penurunan adiponektin dan peningkatan insulin yang terlihat pada anjing gemuk. Makanan lain memberikan peningkatan antioksidan, asam linoleat terkonjugasi, kromium, dan nutrisi lainnya, namun ada sedikit informasi yang mendukung penggunaan senyawa ini. Pengobatan obesitas dapat dilakukan melalui (Manktelow, 2006) :  Pengobatan obesitas didasarkan pada pengurangan asupan kalori dan peningkatan pengeluaran kalori.  Aktivitas yang meningkat sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Peningkatan berjalan, bermain, dan olahraga sangat menyenangkan bagi kebanyakan anjing dan menyebabkan konsumsi kalori meningkat. Pemilik anjing gemuk harus berbicara dengan dokter hewan mereka sebelum meningkatkan aktivitas untuk memastikan bahwa tingkat aktivitas yang dipilih tidak menekan tubuh anjing. Dalam beberapa kasus orang yang secara fisik tidak dapat melatih anjing mereka dapat menyewa anjing pejalan kaki atau dapat mengandalkan teman atau saudara untuk tujuan ini.  Asupan makanan harus dikontrol oleh pemiliknya. Anjing yang kelebihan berat badan sebaiknya tidak diberi makan bebas. Makanan terukur harus ditawarkan sebagai gantinya. Satu orang dewasa harus bertanggung jawab atas semua makanan.  Pemilik harus mempertimbangkan untuk menyesuaikan jenis makanan yang diberi makan. Dokter hewan dapat merekomendasikan makanan berkalori rendah yang dirancang untuk memfasilitasi penurunan berat badan. Potongan tabel harus dieliminasi, dan perawatan harus jarang dan rendah kalori.  Anjing dalam program pengendalian berat badan harus dicegah mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai untuk mereka. Hewan lain harus diberi makan di lokasi yang terpencil. Jika berlaku, anjing tidak diperbolehkan di ruang makan saat balita sedang makan. Kondisi medis yang berkontribusi terhadap obesitas harus diobati jika ada. 12

 Pemilik dapat mempertimbangkan untuk menempatkan makanan di dalam mainan yang perlahan melepaskan makanan saat anjing bermain dengannya. Ini memperpanjang waktu makan dan menyebabkan beberapa anjing merasa puas dengan sedikit makanan.  FDA telah menyetujui pengobatan (Slentrol®, juga dikenal sebagai dirlotapide) yang dapat membantu penurunan berat badan anjing.

F. Pembuatan Pakan Home Made, Analisis Nutrisi dan Jumlah Kalori

a. Resep Bahan Pakan Home Made - 200 gram hati babi - 100 gram nasi putih - 200 gram dada ayam - 200 gram wortel - 1 mangkok tomat dicingcang/diiris - 100 gram hati ayam - 1 sdm minyak hati ikan kod - 1 sdm minyak kelapa - 1 butir telur - Air matang secukupnya

b. Cara Pembuatan Pakan Home Made 1. Menyiapkan bahan pakan home made dan cuci bersih hati babi, dada ayam, wortel, tomat dan hati ayam. 2. Potong wortel kecil-kecil kemudian masukkan dalam blender. 3. Tomat yang telah dicingcang dimasukkan dalam blender. 4. Blender wortel dan tomat hingga halus dan tambahkan air secukupnya hingga halus. Setelah halus pindahkan ke piring atau mangkok. 5. Hati babi, dada ayam dan hati ayam yang telah dicuci bersih, dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan dalam blender tambahkan air secukupnya hingga halus. Setelah halus pindahkan ke piring atau mangkok.

13

6. Kocok telur hingga rata. Kemudian ambillah sayur (wortel dan tomat) yang telah dihaluskan, setelah itu ambillah hati babi, dada ayam dan hati ayam yang telah dihaluskan. Selanjutnya campurlah menjadi satu adonan rata. 7. Setelah adonan tercampur rata masukkan 100 gram nasi tambahkan 1 sdm minyak hati ikan kod dan 1 sdm minyak kelapa. Kemudian campurlah menjadi satu adonan rata lagi. 8. Setelah semua tercampur menjadi satu adonan rata, ambillah 3 kantong plastik kecil kemudian bagi tigalah campuran adonan tadi, 1 kantong plastik kecil itu untuk sekali makan, jadi anjing diberikan makan pagi dengan porsi 1 kantong plastik kecil, makan siang dengan porsi 1 kantong plastik kecil dan makan malam dengan porsi 1 kanton plastik kecil. 9. Hal ini dilakukan untuk menurunkan berat badan anjing yang obesitas, karena campuran adonan tadi dibuat berdasarkan jumlah kalori yang dibutuhkan per hari. Jika anjing meminta makan lebih dari 3 kali, maka berikanlah air putih. Karena air putih tidak mengandung kalori dan dapat menghilangkan rasa lapar.

c. Analisis Nutrisi

Kandungan nutrisi 100 gram hati babi yaitu kalori 129 kkal, karbohidrat 1.60 gram, lemak 4.80 gram dan protein 19.80 gram. Jadi untuk 200 gram hati babi mengandung kalori 129x2 = 258 kkal. Kandungan nutrisi 100 gram nasi putih yaitu kalori 129 kkal, lemak 0,28 gram, protein 2, 66 gram, karbohidrat 27, 9 gram, serat 0,4 gram, gula 0,05 gram, sodium 365 mg, kalium 35 mg. Jadi untuk 100 gram nasi mengandung 129 kkal. Kandungan nutrisi 100 gram dada ayam yaitu kalori 195 kkal, lemak 7,72 gram, protein 29,55 gram, sodium 393 mg dan kalium 243 gram. Jadi untuk 200 gram dada ayam mengandung kalori 195x2 = 390 kkal. Kandungan nutrisi 100 gram wortel yaitu kalori 41 kkal, lemak 0,24 gram, protein 0,93 gram, karbohidrat 9,58 gram, sodium 69 mg dan kalium 320 mg. Jadi kandungan nutrisi 200 gram wortel mengandung kalori 41x2 = 82 kkal.

14

Kandungan nutrisi 1 mangkok tomat dicincang yaitu kalori 32 kkal, lemak 0,36 gram, protein 1,58 gram, karbohidrat 7,06 gram, sodium 9 mg dan kalium 427 mg. Jadi 1 mangkok tomat dicincang mengandung 32 kkal. Kandungan nutrisi hati ayam yaitu kalori 116 kkal, lemak 4,83 gram, protein 345 mg, karbohidrat 16,92 gram, sodium 71 mg dan kalium 230 mg. Jadi 100 gram hati ayam mengandung 116 kkal. Kandungan nutrisi minyak hati ikan kod yaitu 123 kkal, lemak 13,6 gram. Jadi 1 sdm minyak hati ikan kod mengandung 123 kkal. Kandungan nutrisi minyak kelapa yaitu kalori 117 kkal, lemak 13,6 gram. Jadi 1 sdm minyak kelapa mengandung 117 kkal. Kandungan nutrisi telur yaitu kalori 70 kkal, lemak 4,37 gram, protein 5,59 gram, karbohidrat 0,39 gram, sodium 67 mg dan kalium 64 mg. Jadi 1 butir telur mengandung 70 kkal. Air matang secukupnya tidak memiliki kandungan nutrisi, baik itu kalori, lemak, protein dan karbohidrat. Kemudian home made ini tidak menggunakan garam, karena home made ini untuk penyakit obesitas pada anjing.

d. Jumlah Kalori

Kalkulator kalori canine menggunakan formula dasar untuk menentukan kebutuhan energi istirahat (rer) gigi taring. Hasilnya adalah perkiraan bagus berapa banyak kalori per hari yang harus diberikan kepada anjing untuk menjaga berat badan (kebutuhan kalori). Untuk menurunkan berat badan dengan aman, disarankan agar memberi makan anjing tidak kurang dari 60% RER mereka, yang ditunjukkan dalam kalkulator sebagai Persyaratan Kalori untuk Berat Badan. Dari kalkulator kalori tersebut jumlah kalori yang dibutuhkan untuk anjing Labrador retriever dengan berat badan optimalnya yaitu 36 kg adalah 1646 kkal/hari. Sedangkan jika berat badan anjing Labrador retriever 46 kg itu berarti berat badannya melebihi batas optimal dari ras tersebut, sehingga anjing ini termaksud obesitas. Seekor anjing dikatakan obesitas apabila bila berat badannya lebih dari 15% dari berat badan optimalnya. Jika anjing obesitas berarti asupan kalorinya harus dikurangi dan aktivitasnya harus ditingkatkan. Asupan kalori yang 15

dibutuhkan untuk menurunkan berat badan anjing Labrador retriever adalah 1317 kkal/hari (Petsci, 2015). Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk anjing Labrador retriever yang obesitas adalah 1317 kkal/hari. Jadi bahan home made harus sesuai dengan jumlah kalori yang dibutuhkan per harinya. - 200 gram hati babi

: 258 kkal

- 100 gram nasi putih

: 129 kkal

- 200 gram dada ayam

: 390 kkal

- 200 gram wortel

: 82 kkal

- 1 mangkok tomat dicingcang/diiris

: 32 kkal

- 100 gram hati ayam

: 116 kkal

- 1 sdm minyak hati ikan kod

: 123 kkal

- 1 sdm minyak kelapa

: 117 kkal

- 1 butir telur

: 70 kkal

Jumlah kalori dari bahan home made

: 1317 kkal

Hal ini berarti jumlah kalori untuk diet anjing Labrador retriever yang obesitas dapat diberikan home made dengan bahan-bahan tersebut diatas untuk sehari. Sehingga berat badan anjing bisa kembali normal. Lakukan diet dengan home made ini selama sebulan, selain itu bantu dengan aktivitas seperti berjalan atau bermain dengan anjing.

III. FORMULASI PAKAN DIET PADA KASUS KAKHEKSIA

A. Etiologi Kakheksia

Kaheksia berasal dari bahasa Yunani kakos hexia yang diartikan sebagai kondisi buruk, yang menggambarkan kondisi progresif perubahan bentuk tubuh menjadi kurus. Kaheksia adalah keadaan sakit atau gangguan kesehatan akibat penurunan kadar nutrisi dalam tubuh.(Arif, Muttaqin 2010). Kaheksia kanker berasal dari bahasa Yunani ―kakos‖ dan ―hexis‖ yang berarti ―keadaan yang buruk‖. Kaheksia kanker merupakan suatu kelainan yang berat dan 16

sangat kompleks, ditandai dengan penurunan berat badan, yang berkaitan dengan anoreksia, astenia (lemah dan kurang tenaga/energi), anemia dan perubahan fungsi imun. Beberapa penyebab kakheksia antara lain adalah: a. Efek dari kanker baik lokal maupun sistemik b. Efek dari pengobatan anti kanker . 1) Pengaruh kemotherapi : mual, muntah, stomatitis, gangguan saluran pencernaan, dan sebagainya. 2) Radioterapi → tergantung tempat radiasi, dosis dan lama radiasi. (Misal : radiasi kepala leher : mucositis, sulit menelan dsb, radiasi abdomen / pelvis : diare, gastritis, mual, muntah dan sebagainya) 3) Pembedahan –> Tergantung pembedahannya (tumor yg berada di saluran cerna berpotensi menyebabkan masalah nutrisi. Misal : operasi pankreas menyebabkan gangguan metabolisme glukosa, operasi kolon / usus menyebabkan kehilangan air dan elektrolit)

B. Tanda Klinis

Pada hewan yang mengalami kaheksia biasanya mengalami tanda-tanda sebagai berikut : a. Anoreksia b. Mengalami gangguan metabolisme glukosa dan lipit c. Penurunan berat badan. d. Fatigue (mudah lelah)

C. Penatalaksanaan Kasus Kakheksia

Pengaruh terapi pembedahan pada sistem saluran pencernaan dapat menyebabkan perubahan permanen atau sementara pada kemampuan intake nutrisi dan absorsi. Prosedur pembedahan dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengunyah dan menelan. Sehingga memerlukan makanan yang lunak atau yang dihaluskan dan pemberian makanan melalui NGT dapat dilakukan.partial atau total gastrektomi dapat menyebabkan masalah nutrisi yang berat. Pada keadaan 17

sebagian besar pengangkatan lambung faktor intriksi tidak dapat dihasilkan dengan cukup untuk absorsi viatamin B12 yang dapat mengakibatkan anemia pernisiosa. Ketika lambung direseksi jumlah makan yang dikomsumsi pada suatu waktu terbatas, sehingga diperlukan dengan frekuensi makan yang sering dengan jumlah yang kecil. Sindroma dumping dapat juga terjadi setelah gastrektomi. Beberapa menit setelah ingesti makanan akan masuk ke jejenum dan diikuti nausea, kram dan diare. Terapi Radiasi dapat mempengaruhi jaringan normal disekitar area pengobatan. Pasien dengan kanker leher dan kepala mempunyai gejala akut dan kronik khususnya jaringan normal pada kelenjar saliva, mukosa mulut, otot dan tulang. Itu dapat terpengaruh. Pada fase akut, inflamasi dan pembengkakan jaringan dapat menimbulkan ketidaknyaman yang mempengaruhi intake nutrisi. Komplikasi stomatitis dengan candidiasis dapat terjadi yang dapat menyebabkan penurunan indra pengecap. Terapi radiasi dalam waktu yang lama akan mempengaruhi produksi saliva dan juga kesulitan menelan.

Modifikasi diet seperti makanan yang lunak atau

dihancurkan dan suplemen cairan dapat membantu memelihara intake, kadangkadang dibutuhkan enteral fiding selama fase akut Selain itu, kemoterapi dapat memiliki efek samping kegagalan dari status nutrisi pasien. Kemoterapi mengakibatkan defisiensi nutrisi akibat meningkatnya anoreksia, stomatitis, perubahan rasa serta gangguan saluran cerna. Defisisnesi vitamin B1, B2, dan K serta niasin, asam folat, dan tiamin dapat juga diakibatkan oleh kemoterapi. Beberapa kemoterapi seperti terapi untuk leukemia akut dapat menyebabkan kehilangan berat badan dan terjadi hipoalbuminemia yang signifikan. Efek samping lain yang umum dari kemoterapi yaitu nausea dan vomiting. Tanplantasi dari peripheral blood stem cell dan tranplantasi sumsum tulang. Penting bagi tubuh pasien dengan kanker untuk mensuplai nutrient secara konstan sebagai sumber energi untuk proses penyembuhan. Suplai nutrien mencakup kalori dari semua makronutrien yang mencakup karbohidrat, protein dan lemak. Nutrisi yang optimal dapat memberikan beberapa manfaat bagi pasien kanker seperti : a)

Meningkatkan fungsi imun 18

b)

Memperbaiki sel massa tubuh

c)

Membangun jaringan tubuh

d)

Mengurangi risiko infeksi

e)

Memperbaiki kekuatan dan meningkatkan energi

f)

Memperbaiki kualitas hidup

Perencanaan makanan bagi pasien, yaitu makanan yang mengandung tinggi protein dan tinggi kalori yang bertujuan meningkatkan imun dan toksisitas akibat pengobatan kanker. Sayuran bermanfaat menurunkan risiko kanker berulang atau meningkatkan daya tahan. Sayuran dan buah-buahan yang mengandung fitokimia dapat mencegah kanker dan memperbaiki prognosis kanker. Kemoterapi merusak respon imun dan sayuran segar meningkatkan risiko infeksi pada beberapa pasien selama pengobatan akibat patogen yang terkandung dalam makanan maka seharusnya sayuran dimasak dengan cara dikukus untuk meningkatkan absorpsi nutrien dan fitokimia, memperbaiki toleransi dan mengurangi risiko infeksi. Suplemen vitamin dan mineral. Direkomendasikan dosis harian berbagai nutrien, meliputi : a)

Beta karoten

b)

Selenium 200 mcg/hari

c)

Vitamin E 50 mg/hari

d)

Asam folat dan derivatnya sebaiknya dihindari bagi pasien yang mendapatkan kemoterapi methotrexate karena mengganggu efektifitas kerja kemoterapi ini.

D. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada pasien kaheksia yaitu : a. pemeriksaan protein dengan waktu paruh pendek (transferin dan transthyretin). b. Analisa metabolit urin (kreatinin), tetapi pemeriksaan ini mempunyai keterbatasan pada pasien kanker oleh karena malnutrisi yang berlangsung kronik. c. Serum albumin 19

d. Pemeriksaan radiologi yaitu seperti foto toraks dan EKG wajib dilakukan untuk pasien keheksia. Dan dilakukan tes faal paru (spirometri).

E. Formulasi Pakan Diet Kakheksia

a. Formulasi Pakan Komersial Untuk kucing yang menderita penyakit Kakheksia biasanya hewan cenderung tidak mau makan dan di sertai rasa lemas karena kurangnya asupan air dan makanan dari yang seharusnya di terima dari kucing penderita tersebut tetapi untuk melawan penyakit itu sendiri maka sangat di butuhkan asupan makanan dan vitamin sehingga imun dari kucing penderita akan meningkat secara perlahan dan melawan virus tersebut dengan sendirinya (Rosenthal, 2007). Kebanyakan owner biasanya memilih menggunakan pakan komersial yang merupakan pakan dalam bentuk sajian ―dry food‖ atau pakan dalam sajian kering sehingga dalam kasus penyakit ini hewan yang sudah lemas dan indera penciumannya sedang bermasalah serta apabila ada ulcer di mulutnya akan merasa malas makan serta tidak ingin makan karena pakan yang di berikan tidak sesuai dengan kucing penderita sehingga ada baiknya owner mengganti pakan kucing penderita dengan pakan kucing ―wet food‖ atau pakan basah yang mempunyai tekstur yang lunak dan berbau tajam yang bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan dari kucing tersebut (Hurley, 2007). Untuk dukungan nutrisi hewan peliharaan yang pulih dari penyakit serius, kecelakaan dan operasi. Kucing dan anjing dapat mengalami perubahan metabolik yang signifikan saat pulih dari penyakit serius, cedera atau pembedahan. Selama kondisi stres ini, tubuh ditantang untuk mempertahankan pertahanan alami yang kuat dan menyerap massa tubuh tanpa lemak, yang membuatnya lebih penting untuk memberi makan makanan yang tepat. Kucing dan anjing membutuhkan energi ekstra dan nutrisi, dalam bentuk yang menggembirakan, untuk mendorong proses penyembuhan (Hill‘s, 2017).

20

Gambar 3. Hill’s Prescription Diet a/d Critical Care (sumber :google.com)

Pakan basah jenis apapun yang berbau tajam bisa di berikan untuk penderita calicivirus tetapi jika kucing terlihat lemas hingga tak mau makan sebaiknya di berikan pakan dari Hill‘s ahli gizi dan dokter hewan mengembangkan nutrisi klinis yang terutama diformulasikan untuk membantu anjing dan kucing dalam proses pemulihan dari penyakit. Resep Diet a / d diformulasikan dengan manfaat sebagai berikut (Hills, 2017): 1) Bahan yang sangat mudah dicerna dan kalori ekstra untuk membantu selama pemulihan 2) Protein

yang

sangat

mudah

dicerna

untuk

membantu

penyembuhan luka dan jaringan, melestarikan massa tubuh tanpa lemak dan mempromosikan sistem kekebalan tubuh yang sehat 3) Peningkatan kadar kalium

untuk membantu menghindari

penipisan 4) Sangat palatabilitas dengan konsistensi yang lembut membantu penerimaan oleh hewan peliharaan yang tidak semestinya dan memberikan fleksibilitas dalam memberi makan - dengan mangkuk, sendok, semprit atau tabung makanan

21

Panduan Pemberian Pakan Harian a/d critical care 1) Persyaratan dapat bervariasi tergantung pada status gizi dan kondisi medis yang ada sebelumnya. Pada pasien di mana fungsi normal G.I telah dikompromikan oleh anoreksia, strategi pemberian makan transisi tiga hari mungkin diperlukan. 2) Asupan harian berikut dimaksudkan sebagai panduan dan harus disesuaikan

sesuai

kebutuhan

untuk

mencapai

atau

mempertahankan berat badan optimal. 3) Bagi ke tiga sampai enam pemberian makanan harian yang sama untuk meminimalkan efek samping dari

gastrointestinal. (1

kaleng = 150 ml.)

Tabel 3. Pemberian Pakan a/d critical care sesuai berat badan (sumber : Critical Care Food, 2017) Weight

of Schedule

1 Schedule

2 Schedule

Animal

in Milliliters

in Milliliters

in Milliliters

5 lb (2,3 kg)

117

140

187

8 lb (3,6 kg)

166

200

266

10 lb (4,5 kg)

197

236

315

15 lb (6,8 kg)

267

320

427

20 lb (9,1 kg)

331

397

529

30 lb (14 kg)

448

538

717

40 lb (18 kg)

556

668

890

50 lb (23 kg)

658

789

1052

60 lb (27 kg)

754

905

1207

70 lb (32 kg)

847

1016

1355

80 lb (36 kg)

936

1123

1497

90 lb (41 kg)

1022

1227

1635

100 lb (45 kg)

1106

1327

1770

3

Digunakan hanya sesuai petunjuk dokter hewan. 1151 kcal/kg (180 kcal/156 g kaleng) 22

Tabel 4. Kandungan Nutrisi Pakan Hills a/d critical care (sumber : Critical Care Food, 2017) Nutrient

Dry

Matter1

% Protein

44.2

Fat

30.4

Carbohydrate (NFE)

15.4

Crude Fiber

1.3

Calcium

1.00

Phosphorus

1.0

Sodium

0.79

Potassium

0.92

Magnesium

0.108

Taurine

0.64

Glutamine / Glutamate

5.17

Branched Chain Amino 6.42 Acid Total Omega-3

Fatty

Acids 2.46

Total Analisis Pakan Hill’s a/d critical care : Terdiri atas Protein sebanyak 44.2 % , Lemak sebanyak 30,4 %, Karbohidrat sebanyak 15,4 % dan Serat Kasar sebanyak 1.3 % , Kalsium sebanyak 1,00 % , Fosfor sebanyak 1.0 % dan banyak kandungan lainnya. Pada kasus dimana kucing kekurangan protein hewani, kucing akan memdegradasi otot mereka sendiri, yang berakibat pada kelemahan dan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk cacat dan rendahnya kekebalan tubuh. Taurin sangat penting bagi kucing karena tanpa asupan yang cukup dalam diet kucing, kucing akan mengalami masalah jantung.

23

Bahan Dasar Pakan Hills a/d critical care terdiri atas : Air, Hati Babi, Hati Unggas, Ayam, Tepung Jagung, Protein Babi yang Terisolasi, Minyak Ikan, Tepung Hati Ayam, Kalsium Karbonat, Sodium Tripolyphosphate, Guar Gum, Potassium Chloride, Taurin, Kolin Klorida, Suplemen Vitamin E, Magnesium Oksida, Asam Askorbat (Sumber Vitamin C), Zinc Oxide, Ferrous Sulfate, Thiamine Mononitrate, Beta Carotene, Manganous Oxide, Copper Sulfate, Niacin, Calcium Pantothenate, Suplemen Vitamin B12, Pyridoxine Hydrochloride, Riboflavin, Suplemen Vitamin D3, Biotin, Calcium Iodate, Sodium Selenite , Asam folat.

b. Formulasi Pakan Home Made

Pembuatan pakan home made untuk kucing yang mengalami Kakheksia sebaiknya menggunakan pakan home made “raw cat food” selain mudah membuatnya dan dengan menggunakan pakan ini untuk hewan penderita Kakheksia ini kucing dapat makan dengan mudah serta aromanya yg kuat dapat membuat kucing yang bermasalah pada pernafasannya ini menjadi berselera dalam memakannya (Fnae, 2017). Bahan yang di perlukan dalam pembuatan raw cat food ini adalah : 1) 2 kg Daging beserta tulang (Daging Ayam , Kelinci, atau Sapi ) 2) 200 gr Hati ayam 3) 400 gr Jantung ayam 4) 475 ml air yang sudah di masak sebelumnya 5) 4 Kuning telur mentah 6) 4000 mg minyak salmon 7) 200 mg vitamin B complex 8) 200 IU vitamin E 9) 8.4 gr Garam beryodium

Cara Pembuatan Pakan Raw Cat Food 1. Keluarkan setengah kulit dari daging dan 20 % tulang dari ayam dan buang 24

2. Lalu giling semua daging beserta tulang jantung dan hati lalu aduk rata 3. Ukur dua cangkir (475 ml) air ke dalam mangkuk dan kocok bersama telur, vitamin B kompleks, vitamin E, dan garam beryodium. 4. Campur daging yang telah di giling bersama campuran pada step nomer 3 5. Isi kontainer dengan campuran raw food tersebut kemudian bekukan 6. Tandai wadah dengan isi dan tanggal pembuatan raw food Penyajian Raw Cat Food 1. Keluarkan raw food dari kulkas sebelumnya agar makanan tidak dingin maupun di rendam dengan air panas sebelum di beri ke hewan agar makanan menjadi lembek dan halus kembali 2. Kucing diberi sekitar 110-150 gr per hari 3. Resep ini tidak dianjurkan untuk kucing dengan penyakit ginjal kronis.

c. Analisis Pakan Home Made

Pakan ini merupakan pakan sehat yang tidak mengalami proses pemasakan atau mentah sehingga aroma yang kuat dari daging dapat tercium khas oleh indera dari kucing yang sedang sakit. Pakan ini bertekstur lembut dikarenakan melalui proses penggilingan sehingga pakan ini dapat digunakan untuk hewan penderita Kakheksia ysng mengalami anoreksia sehingga sulit untuk makan. Owner dapat menyuapi kucing yang sedang sakit dikarenakan tekstur dari pakan ini yang lembut dan mudah untuk dicerna oleh hewan. Pakan ini mengandung banyak protein yang di hasilkan dari daging , hati serta tambahan taurine dari jantung ayam maupun sapi yang digiling. Protein dapat meningkatkan antibodi dari hewan sehingga dapat melawan infeksi mikroba juga sebagai tambahan vitamin minyak salmon dan garam yang mengandung mineral sehingga dapat memperbaiki asupan gizi yang hilang selama hewan tersebut sakit.

25

IV. FORMULASI PAKAN DIET PADA KASUS TUMOR

A. Etiologi Tumor

Tumor (neoplasma) merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel abnormal yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan sel di sekitarnya dan tidak ada manfaatnya bagi tubuh. Neoplasia ataupun neoplasma sering disebut dengan tumor. Sebagaimana definisi tumor pada peradangan, maka tumor pada neoplasia juga berarti pembengkakan. Tetapi tidak semua pembengkakan adalah tumor. Banyak kebengkakan misalnya abses, radang kronis, benjolan parasit, dan nekrosa lemak intra abdominal bukan termasuk tumor. Sebaliknya tumor akan terus bertambah karena pertambahan selsel baru (Berata et al.,2011) Anjing merupakan salah satu hewan yang sering terkena tumor. Tumor mamae adalah tumor yang paling sering menyerang anjing setelah tumor kulit, sering terjadi pada anjing betina yang belum di sterilisasi. Tumor mamae biasa berwujud kecil, simple nodul atau besar, agresif, dan pertumbuhan luar biasa. Apabila di deteksi secara dini dan sempurna maka semua jenis tumor mamae dapat diobati. Tumor mamae pada anjing dapat terjadi dikarenakan pengaruh hormon, begitu juga dengan risiko peningkatan sel tumor yang dapat terjadi setelah siklus estrus. Sel tumor mamae, baik jinak atau ganas memiliki reseptor estrogen dan progesterone (Davidson, 2003). Sebenarnya, penyebab tumor otak masih belum diketahui tetapi masih ada faktor- faktor yang perlu ditinjau yaitu progesterone (Davidson, 2003): 1. Herediter Sindrom herediter seperti von Recklinghausen‘s Disease, tuberous sclerosis , retinoblastoma, multiple endocrine neoplasma bisa meningkatkan resiko tumor otak. Gen yang terlibat bisa dibahagikan pada dua kelas iaitu tumor –suppressor genes dan 2. Radiasi

26

Radiasi jenis

ionizing radiation bisa menyebabkan tumor otak jenis

neuroepithelial tumors, meningiomas dan nerve sheath tumors . Selain itu, paparan terhadap sinar X juga dapat meningkatkan risiko tumor otak. 3. Substansi- substansi Karsinogenik Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti nitrosamides dan nitrosoureas yang bisa menyebabkan tumor sistem saraf pusat. 4. Virus Infeksi virus juga dipercayai bisa menyebabkan tumor otak. Contohnya, virus Epseien-barr.

B. Tanda Klinis

Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa (Moe, 2001): 

Sering merasa tidak sehat.



Merasa sangat lelah.



Demam dan menggigil.



Tidak nafsu makan.



Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Gambaran klinis tumor mamae muncul dalam bentuk nodul tunggal atau

ganda pada parenkim, bentuknya bervariasi dan kerap ditemukan pada setiap kelenjar, baik tumor jinak maupun ganas sehingga menyulitkan dalam membedakan tipe tumor. Namun demikian terjadinya pertumbuhan yang cepat, invasi jaringan local dan ulserasi merupakan karakteristik dari tumor malignant. Sekitar tumor mamae ditemukan pada kelenjar empat dan lima, sehingga akan memungkinkan parenkim lebih banyak pada tingkat ini (Moe, 2001).

27

C. Diagnosis

Selain menanyakan riwayat penyakit, gejala, dan memeriksa kondisi fisik, dokter akan menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosis pasien. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut di antaranya adalah (Ruwaidah, 2014): 

Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.



CT, MRI atau PET scan. Langkah ini berfungsi mengonfirmasi letak serta tingkat penyebaran tumor.



Rontgen dada.



Biopsi atau pengambilan sampel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk memastikan ganas atau tidaknya tumor yang diidap.

.

Metode penanganan tumor tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya

tumor, dan tingkat keganasan tumor. Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas. Langkah yang umumnya dianjurkan meliputi: 

Operasi pengangkatan.



Kemoterapi.



Radioterapi.



Terapi biologis.



Terapi target yang hanya mencari dan menyerang sel-sel tumor.

D. Diet Terapi

Menurut Heinze (2016) belum ada satu diet yang ideal untuk anjing atau kucing yang mengalami tumor. Pemberisn makanan komersial atau rumahan yang spesifik adalah pilihan yang terbaik. Kebutuhan kalori dan gizi dapat dipenuhi dengan diet komersial, diet homecooked, atau kombinasi, tapi makanan rumahan membutuhkan perencanaan dan institusi dalam pembuatannya.

Screen clipping taken: 5/4/2017, 9:44 AM

28

Gambar 4. Faktor Nutrisi Kunci untuk Anjing dan Kucing penderita kanker serta level pada Pakan Komersial yang dipilih (Burns, 2010). 

Energi Pasien dengan tumor dapat mengalami penurunan berat badan dan

mengalami penurunan dalam kondisi tubuh karena lokasi tumor (misalnya, oral), Kesulitan pengobatan tumor (misalnya, radiasi benda oral), atau kaceksia tumor. Kaceksia tumor merupakan sebuah sindrom paraneoplastic yang ditandai denan kehilangan berat badan dan penurunan dalam kondisi tubuh meskipun asupan nutrisi memadai. Meskipun jumlah anjing dan kucing dengan kaceksia tumor tidak diketahui, sangat penting bagi teknisi veteriner/ dokter hewan untuk mengingat kaceksia ketika memperoleh riwayat pasien dan BCS (Body Condition Scoring) dari tubuh hewan peliharaan dengan tumor (Burns, 2010). Gangguan metabolisme yang dijelaskan di bawah ini telah diidentifikasi pada pasien tumor manusia dan anjing. Studi mengevaluasi perubahan pada kucing dengan tumor belum diterbitkan. Pada manusia, perubahan ini telah terkait dengan cachexia, penurunan respon terhadap terapi, penurunan tingkat kesembuhan, dan peningkatan angka kematian (Burns, 2010). Sebuah penelitian telah mendokumentasikan bahwa anjing dengan limfoma dan penyakit ganas lainnya memiliki perubahan yang signifikan dalam metabolisme karbohidrat. Tumor dapat memetabolisme glukosa (karbohidrat) untuk energi, membentuk laktat (asam laktat) sebagai produk akhir. Penderita harus mengeluarkan energi untuk mengubah kembali laktat menjadi glukosa, yang dapat mengakibatkan penambahan energi jaringan oleh tumor dan kehilangan jaringan pada hewan. Akibatnya, anjing dengan penyakit tumor (tumor) akan kehilangan energy dan mengalami peningkatan kadar laktat dan level insulin (misalnya, bukti laboratorium tentang perubahan metabolisme karbohidrat). Teknisi veteriner/dokter hewan harus memperhatikan agar menghindari pengaturan cairan yang mengandung glukosa atau laktat untuk hewan peliharaan dengan penyakit tumor (Burns, 2010).

29



Karbohidrat Menurut

Chlebowski

(1986)

perubahan

paling

dramatis

dalam

metabolisme hewan dengan tumor terjadi pada metabolisme karbohidrat. Misalnya, ketika anjing dengan tumor ganas tanpa bukti klinis dari cachexia dievaluasi dengan tes toleransi glukosa intravena, konsentrasi laktat dan insulin meningkat secara signifikan bila dibandingkan dengan kontrol. Hyperlactatemia dan hiperinsulinemia tidak membaik saat anjing-anjing ini diberikan bebas dari semua bukti klinis tumor dengan kemoterapi atau pembedahan. Perubahan metabolik sebagian disebabkan karena tumor secara khusus memetabolisme glukosa untuk energi dengan glikolisis anaerob membentuk laktat sebagai produk akhir. Hewan harus mengeluarkan energi yang diperlukan untuk mengubah laktat menjadi glukosa oleh siklus sehingga menghasilkan energi (Chlebowski, 1986). Salah satu rekomendasi paling umum, dalam dunia veteriner hewan peliharaan dengan tumor sebaiknya diberi makanan rendah karbohidrat, karena karbohidrat "memberi makan" tumornya. Dikenal selama lebih dari 50 tahun bahwa sel tumor mendapatkan sebagian besar energi melalui fermentasi anaerobik glukosa menjadi laktat. Anjing dengan limfoma memiliki kadar insulin dan laktat lebih tinggi dari biasanya. Hewan peliharaan dengan tumor harus diberi diet rendah karbohidrat (didefinisikan sebagai <20% kalori dari karbohidrat). Setiap pemilik yang ingin mencoba strategi ini harus dibantu memilih diet dari produsen ternama yang diformulasikan menjadi lengkap dan seimbang. Banyak kaleng komersial daging tinggi/diet rendah karbohidrat (95% daging atau 100% daging) (Heinze, 2016). 

Serat Serat makanan adalah komponen bahan makanan nabati yang penting yang

tahan terhadap proses hidrolisis oleh enzim-enzim pada system pencernaan hewan. Komponen yang terbanyak dari serat makanan ditemukan pada dinding sel tanaman. Komponen ini termasuk senyawa structural seperti selulosa, hemiselulosa, pectin dan ligin. Serat makanan secara umum merupakan polisakarida yang terdapat pada dinding sel, beberapa dari senyawa tersebut bukan 30

merupakan polisakarida maupun senyawa dinding sel, Senyawa-senyawa seperti pectin interseluler, lignin yang merupakan senyawa nonkarbohidrat sturktural dan beberapa polisakarida interseluler seperti gum dan musilase juga digolongkan sebagai serat makanan (Piliang dan Djojosoebagio, 2002 ). Istilah serat makanan (dietary fiber) harus dibedakan dengan istilah serat kasar (crude fiber) yang biasa digunakan dalm analisa proksimat bahan pangan. Serat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahanbahan kimia yang di-gunakan untuk menentukan kadar serat kasar yaitu asam sulfat (H2SO4 1.25%) dan natrium hidroksida (NaOH 1.25%) (Piliang dan Djojosoebagio, 2002 ). Mutu serat makanan dapat dilihat dari komposisi komponen serat makanan, dimana komponen serat makanan terdiri dari komponen yang larut (Soluble Dietary Fiber, SDF) dan komponen yang tidak larut (Insoluble Dietary Fiber, IDF). Serat yang tidak larut dalam air ada tiga macam yaitu sellulosa, hemisellulosa dan lignin. Serat tersebut banyak terdapat pada sayuran, buahbuahan dan kacang-kacangan. Sedang serat yang larut dalam air adalah pectin, musilase dan gum. Serat ini juga banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran dan sereal sedang gum banyak terdapat pada aksia (Harland and Oberleas, 2001). Komponen-komponen serat makanan mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda yang menentukan reaksi fisiologis yang dihasilkan dari sumber serat tersebut di dalam makanan. Empat sifat fisik yang dihubungkan dengan reaksi biologis dari berbagai jenis sumber serat makanan meliputi sifat fisik dapat didegradasi oleh bakteri usus, sifat mengikat bahan organic lain, kapasitas pertukaran ion dan kapasitas pengikat air (WHC) yang dihubungkan dengan viskositas dan kelarutan berbagai jenis hemiselulosa digolongkan sebagai serat yang larut dalam air dan disebut soluble fiber ( Prosky, L and De Vries. 1992 ). Sifat-sifat senyawa serat makanan yang lainya yaitu molekulnya berbentuk polimer dengan ukuran besar, strukturnya kompleks, banyak mengandung gugus hidroksil dan kapasitas pengikat airnya besar. Senyawa pectin, musilase dan beberapa mengandung residu gula dengan gugus hidroksil bebas (James, and Theander, 1981).

31

Gugus hidroksil bebas banyak yang bersifat polar serta struktur matriks yang berlipat-lipat memberi peluang bagi terjadinya pengikatan air melalui ikatan hydrogen. Sifat mengikat air dari serat makanan insi penting dalam usus kecil dan berhubungan dengan peranan serat makanan dalam gizi dan metabolisme tubuh (Lestiany L, 2002). Jarang mengonsumsi makanan berserat bisa meningkatkan resiko Penyakit tumor Usus halus ndan tumor usus besar. Fungsi kandungan serat bekerja untuk menangkal dampak negatif dari racun yang menyerang organ usus. Serat bekerja untuk mengoptimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Kandungan serat ini juga bekerja untuk melancarkan buang air besar (BAB). Serat berfungsi untuk menyerap asam empedu dan zat-zat lainnya yang keberadaan bisa berdampak buruk pada lapisan usus. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan Tumor pada usus. 

Diet Serat Salah satu cara untuk mencegah terjadinya tumor usus dan tumor pada

usus adalah dengan diet tinggi serat (Yang et al, 2015 ). Ada sedikit kontroversi mengenai makanan serat tinggi kucing. Banyak yang percaya diet serat tinggi tidak baik untuk kucing Anda. Banyak yang percaya itu. Yang benar adalah kedua argumen yang benar. Sebuah diet serat tinggi yang penuh sumber serat yang buruk bisa lebih berbahaya daripada baik. Serat yang buruk adalah serat yang tidak dapat difermentasi oleh kucing. Sumber serat yang buruk termasuk jagung dan gandum. Sebaliknya, diet serat tinggi penuh dari sumber serat yang baik bisa sangat menguntungkan. Serat ini dapat difermentasi dan berasal dari oat dan rye. 

Lemak Katabolisme jaringan adiposa adalah fitur utama kedua dari cachexia pada

berbagai penyakit kronis, termasuk tumor. Penurunan sintesis lemak atau peningkatan lypolisis bisa menghabiskan banyak asupan lemak. Studi pada hewan menunjukkan bahwa produksi faktor penggerak lipid oleh tumor dapat menyebabkan hilangnya lemak tubuh, terutama bila proses ini dikombinasikan dengan penurunan asupan makanan (Burns, 2010).

32

Beberapa sitokin mengubah metabolisme lemak. TNF- α adalah sitokin utama yang terlibat dalam katabolisme jaringan adiposa selama cachexia pada hewan. Profil lipid yang berubah pada anjing dengan limfoma menunjukkan bahwa perubahan serupa dapat terjadi pada anjing dan kucing dengan berbagai macam tumor. Tidak seperti jaringan inang, beberapa sel tumor memiliki kesulitan menggunakan lipid sebagai sumber bahan bakar dibandingkan dengan karbohidrat dan protein terlarut. Temuan ini telah menyebabkan hipotesis bahwa makanan yang mengandung lemak tinggi, khususnya asam lemak omega-3, dapat menguntungkan anjing dengan tumor dibandingkan dengan makanan yang relatif tinggi karbohidrat. (Burns, 2010). Pengelolaan gizi anjing dan kucing dengan tumor adalah bagian dari pendekatan multimodal terhadap terapi yang harus dipertimbangkan oleh tim veteriner saat memulai pengobatan. Memperoleh nutrisi yang tepat mungkin saya meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan efektivitas pengobatan, dan meningkatkan waktu bertahan hidup. Perubahan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak mendahului penyakit klinis dan cachexia yang jelas pada anjing dengan tumor dan dapat bertahan pada hewan dengan pengampunan klinis atau pemulihan yang nyata dari tumor. Sampai hasil penelitian menunjukkan, prinsip phatophysiologic, dan theraupetic untuk kucing dengan tumor harus diikuti oleh orang-orang dan anjing dengan tumor (Burns, 2010). Asam lemak omega-3 mungkin memiliki peran terapeutik preventif dalam terapi tumor. Ada bukti epidemiologi yang mendukung penggunaan asam lemak omega-3 pada manusia penderita tumor. Tingkat tumor rendah telah ditemukan pada populasi dengan asupan asam lemak omega-3 yang sangat baik, yang telah terbukti dapat mengurangi risiko tumor kolorektal, prostat, dan mammae. Asam lemak omega-3 meningkatkan kerentanan tumor terhadap stres oksidatif, dan menurunkan produksi TNF-α. Pada pasien tumor tingkat tinggi asam lemak omega-3 memiliki banyak manfaat klinis, termasuk , pertumbuhan tumor, dan metastasis serta efek antikatabolik (Burns, 2010).

33



Protein Tumor mengubah metabolisme protein, mengakibatkan hilangnya massa

otot tanpa lemak (cachexia), diet protein harus sangat mudah dicerna dan melebihi tingkat yang biasanya digunakan untuk pemeliharaan hewan dewasa. Tingkat protein yang dianjurkan harus 30% sampai 45% bahan kering pada pakan untuk anjing penderita tumor dan 40% sampai 50% bahan kering pada pakan untuk kucing penderita tumor (Ogilvie et al, 1988). Arginine adalah asam amino esensial yang memiliki nilai terapeutik spesifik pada kucing dan anjing penderita tumor. Tingkat efektif minimum arginin diet untuk hewan dengan tumor tidak diketahui, namun korelasi positif antara konsentrasi arginin plasma dan kelangsungan hidup pada anjing dengan limfoma yang menerima kemoterapi menunjukkan bahwa tepat untuk memberikan lebih dari 2,5% arginin pada basis bahan kering, 1,11 arginine juga telah terbukti dapat memperbaiki fungsi kekebalan pada tumor, dan kucing harus menerima makanan dengan tingkat arginin yang serupa (yaitu,> 2%) (Ogilvie et al, 1988). Banyak sumber merekomendasikan diet protein tinggi untuk hewan peliharaan dengan tumor. Misalnya leusin, asam amino rantai bercabang, memiliki peran regulasi dalam sintesis protein karena mengaktifkan target Jalur rapamycin (mTOR) yang meningkatkan protein (Heinze, 2016). 

Vitamin dan Mineral Antioksidan digunakan pada pasien tumor masih sangat kontroversial.

Beberapa dokter hewan berfikir antioksidan dapat meningkatkan efek dari terapi tumor, meningkatkan fungsi imun, menurunkan toksisitas pada sel normal dan perubahan metabolik dan menurunkan kaheksia. Diet antioksidan dapat melindungi sel tumor dari kerusakan yang ditimbukan akibat dari kemoterapi atau terapi radiasi. Telah dilaporkan bahwa banyak pasien tumor pada manusia menggunakan suplemen vitamin sebagai terapi pelengkap (Burns, 2010). Kebutuhan Vitamin E dalam diet dipengaruhi oleh komposisi makanan. Kebutuhan vitamin E dapat meningkatkan kadar asam lemak tak jenuh ganda (termasuk omega-3 asam lemak), zat pengoksidasi, dan mineral. Memberikan makanan hewan peliharaan dengan antioksidan tinggi seperti vitamin E dan C 34

karena tampaknya vitamin ini dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menguragi kerusakan sel pada hewan normal. Namun, peran antioksidan vitamin pada hewan penderita tumor jauh lebih kompleks. Kadar vitamin E dan kadar antioksidan lainnya harus sesuai dengan kadar asam lemak tak enuh ganda, mineral dan antioksidan dalam makanan (Burns, 2010).

Gambar

5.

Kalkulasi

Konsentrasi

Vitamin

dan

Mineral

yang

direkomendasikan pada anjing penderita kanker

Kebutuhan mineral pada hewan yang mengalami tumor seperti besi, kromium, dan konsentrasi zat besi lebih rendah pada anjing dengan lymphoma dan osteosarcoma dibandingkan pada anjing normal. Untuk mengetahui asupan mineral yang optimal untuk kucing dan anjing yang terkena tumor, perlu dilakukan penelitian tambahan. Saat ini, supplement jejak mineral tampaknya tidak menunjukkan jika hewan peliharaan diberi makanan komersial lengkap dan seimbang (Burns, 2010). 35

Glutamin sepertinya memiliki nilai terapeutik khusus untuk kucing dan anjing yang terkena tumor. Glutamin adalah prekusor penting untuk biosintesa nukleotida dan bahan bakar oksidatif penting untuk enterosit. Glutamin adalah asam amino esensial kondional pada keadaan fisiologis tertentu, termasuk stress. Glutamin memiliki peran penting pada biokimia dan merupakan sumber energi yang disukai untuk sel dengan perputaran cepat, seperti limfosit, dan sel tumor. Asupan glutamin optimal untuk kucing dan anjing yang terkena tumor belum ditentukan. Studi tambahan menjamin glutamin paling bagus dipasok dari protein berkulaitas tinggi, protein tinggi, makanan hewani (Burns, 2010). Natural dan sintesis susunan vitamin A, atau biasa disebut dengan retinoids, saat ini masih sedang dipelajari untuk efeknya terhadap tumor. Fungsi vitamin A berfungsi dalam meningkatkan pertumbuhan, diferensiasi dan pertahanan jaringan epitel, mempertahankan reproduksi normal serta fungsi visual lainnya. Asam retinoid memberikan efek diferensiasi dan poliferasi terhadap sel epitel dengan mengikat aktivitas reseptor spesifik dari inti sel dapat mengubah tingkat atau gen transkripsi. Dalam dunia kedokteran dan kedokteran hewan retinoid atyau vitamin A, dengan agent lain efektif dapat mengobati beberapa jenis tumor. Retinoids dapat meningkatkan diferensiasi sel dan menambah peluang terapi pengobatan sel tumor dengan cara kemoterapi dan radiasi (Burns, 2010).

E. Pembuatan Pakan Home Made, Analisis Nutrisi dan Jumlah

Terkadang, kesehatan pasien neoplasia anjing tidak menderita neoplasia itu sendiri, tapi dari gizi buruk. Anjing mungkin tidak memiliki nafsu makan dan menolak untuk makan makanan yang akan membantu kelaparan sel tumor dan memperbaiki nutrisi secara keseluruhan. Secara umum, sel neoplastik memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dan membutuhkan lebih banyak glukosa (dari karbohidrat) untuk tumbuh (Heinze, 2016). Rekomendasi diet tumor anjing yang diberikan meliputi: makanan harus kaya akan protein dan lemak dengan kadar karbohidrat yang rendah. Karbohidrat digunakan sebagai energi untuk bahan bakar metabolisme sel tumor yang lebih 36

tinggi. Pilihan komersial yang baik adalah bekerja atau olahraga makanan anjing. Tingkat lemak meningkatkan jumlah energi terkonsentrasi pada anjing anjing, merupakan faktor yang sangat membantu pada anjing dengan nafsu makan rendah. Tujuannya adalah mengepak energi sebanyak-banyaknya ke setiap gigitan. Suplemen seperti asam lemak omega-3 rantai panjang memiliki sifat anitneoplastik (Heinze, 2016). Diet untuk anjing yang mengalami tumor harus diberi pakan dengan kadar protein yang lebih tinggi dapat membantu menjaga kekuatan otot. Asam amino seperti Arginine, Glutamine dan leucine, isoleucine dan valine dapat membantu (Heinze, 2016). Diet antitumor yang dibuat sendiri (homemade) harus

mendekati tingkat

nutrisi yang ditemukan di protinin Canine dengan kandungan

35-40 persen,

lemak: 30 persen, karbohidrat: 20 persen. Kebanyakan diet komersial tidak memenuhi profil nutrisi ini dan nyatanya memiliki profil yang berlawanan (tinggi kadar karbohidrat, kadar protein rendah, dan tidak mengandung asam lemak ornega-3). Diet yang tepat untuk hewan yang mengalami tumor adalah (Messonier, 2006): 1. 1/2 pon daging (kalkun, ayam, domba atau sapi) 2. 1/2 cangkir kentang (dimasak dengan kulit), nasi, atau makaron 3. 4 sdt lemak ayam, minyak canola, atau minyak zaitun 4. 4 tsp kalium klorida (garam) atau 1/10 tsp garam 5. 1suplemen multivitamin-mineral Resep ini menyediakan 77 kkal dan mendukung kebutuhan sehari-hari anjing seberat 25 pon. Ini juga menyediakan 43-9 g dan 22 g lemak (Messonier, 2006).

Pilihan penggantian lain (Messonier, 2006) 1. Menambahkan 2 sdm sarden kaleng meningkatkan kandungan protein dengan 6,2 g dan kandungan lemak 4,6 g. 2. Arginine dapat ditambahkan pada 647 mg / 100 kkal dalam makanan

37

3. Asam lemak omega-3 (minyak ikan) bisa ditambahkan (pada 1,518 mg EPA/DHA/l 00 kcal). 4. 1/2 cangkir tahu mentah dan 1 cangkir yang dimasak Lentil dapat menjadi pengganti daging. 5. Menambahkan sayuran segar atau sayuran kukus

dapat

meningkatkan tingkat vitamin alami dan minerals, serta menambah rasa. Sayuran menyediakan sekitar 25 kkal per 1/2 cangkir. Untuk kalsium dan fosfor. Tambahkan 4 tablet bonemeal (10 butir Atau setara) atau saya menyukai bubuk bonemeal, bersama dengan Multivitamin dan mineral supplemnent. Resep pakan home made lain yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:

a. Bahan Daging sapi 454 gram (1 pon); Beras 227 gram (1 1/3 cangkir); Hati 138 gram (1/3 pon); Minyak sayur 63 gram; Minyak ikan 9 gram; Kalsium karbonat 3,3 gram; Pengganti garam (potasium klorida) 1,9 gram (1/3 sdt)

b. Prosedur 1. Masak nasi dengan pengganti garam. 2. Daging sapi dan tiriskan lemaknya. 3. Masak hati potong halus menjadi potongan kecil. 4. Pulverize tablet kalsium karbonat dan vitamin / mineral. 5. Campur minyak sayur, minyak ikan (buka kapsul terbuka) dan suplemen dengan nasi lalu tambahkan daging sapi dan hati yang dimasak. Campur 6. dengan baik, tutup dan dinginkan. 7. Berikan sepertiga dari campuran ini setiap hari ke seekor anjing seberat 25-30 pound.

c. Profil Gizi (%) Protein 35.3; Lemak 41,6; Karbohidrat 17,8; Kalsium 0.65; Fosfor 0,54; Sodium 0,36; Potassium 0,68; Magnesium 0,05; Energi 1.989 kkal / kg 38

V. FORMULASI DIET PADA KASUS HEPATOMEGALI

A. Etiologi Hepatomegali

Hepatomegali

umumnya

terjadi

melalui

lima

mekanisme

yaitu

peradangan, penyimpanan berlebih, infiltrasi, dan Obstruksi. Infeksi dari virus, bakteri, jamur, dan parasit meningkatkan peradangan dan hyperplasiasel kupffer yang juga dapat menyebabkan hepatomegali.Produksi penyimpanan yang menumpuk di hati membesar yaitu meliputi glikogen, lemak, logam, dan protein. Hepatomegali adalah gejala yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit, antara lain oleh (Paisal, 2014): 1. Hepatitis A 2. Hepatitis B 3. Gagal jantung kongestif (CHF, Congestive Heart Failure) 4. Leukemia 5. Neuroblastoma 6. Karsinoma hepatoseluler 7. Intoleransi fruktosa bawaan 8. Penyakit penimbunan glikogen 9. Tumor metastatic 10. Sirosis bilier primer 11. Sarkoidosis 12. Sindroma hemolitik-uremik.

B. Tanda Klinis

Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika pembesarannya hebat dan telah kronis, maka dapat menimbulkan gejala klinis pada hewan kesayagan khususny kucing, berupa: 1. Pembesaran perut 2. Nyeri perut 39

3. Mudah lelah 4. Mual dan muntah 5. Kekuningan pada jaringan mukosa 6. Gatal pada seluruh bagian badan 7. Napas pendek 8. Ikterus 9. Kesakitan saat defekasi 10. Sering disertai kista ginjal

C. Diagnosis Hepatomegali

Hematologi dan pengujian biokimia adalah salah satu langkah penting untuk menetapkan diagnosis penyakit pada hati termasuk pada kasus hepatomegali. Metode ini dilakukan untuk menentukan atau mengklasifikasikan berbagai penyakit hati, yaitu inflamasi dari lipidosis hati dan neoplasia hati. Serta diagnosa dengan cara sitologi hati atau histopatologi adalah metode yang paling penting untuk menegakkan diagnosa definitif pada kasus pada hati (Stanley L., 2003). Ukuran hati bisa diraba/dirasakan melalui dinding perut selama pemeriksaan fisik. Jika hati teraba lembut, biasanya disebabkan oleh hepatitis akut, infiltrasi lemak, sumbatan oleh darah atau penyumbatan awal dari saluran empedu. Hati akan teraba keras dan bentuknya tidak teratur, jika penyebabnya adalah sirosis. Benjolan yang nyata biasanya diduga suatu kanker. Pemeriksaan lainnya

yang

bisa

dilakukan

untuk

membantu

menentukan

penyebab

membesarnya hati adalah: 1.

CT scan perut

2.

Tes fungsi hati

3.

Rongten perut

D. Pengobatan Hepatomegali

Pengobatan Hepatomegali tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Terapi yang spesifik untuk kasus Hepatomegali akut dan kronis pada kucing 40

adalah dengan pemebrian antibiotik dan beberapa multi vitamin yang digunakan untuk mengatasi masalah yang timbul dari penyakit ini. Penganan dalam aktivitas pembedahan kasus hepatomegali saat ini telah dappat dilakukan. Antibiotik yang dipilih untuk pengobatan kasus Hepatomegali seperti, tetrasiklin, ampisilin, amoksisilin, eritromisin, kloramfenikol, dan metronidazol, yang diekskresikan dalam empedu dalam bentuk aktif. Namun, terdapat beberapa dari antibiotik ini memiliki efek samping yang merugikan bagi kucing. Misalnya, eritromisin tidak efektif terhadap bakteri gram-negatif, tetrasiklin adalah hepatotoksik, dan kloramfenikol dapat menyebabkan anoreksia. Sehingga antibiotik yang baik digunakan adalah yang memiliki spektrum luas, dan efektif digunakan terhadap gram-negatif dan gram-positif, dan juga tidak memberikan efek yang buruk pada kucing. Pengobatan dengan antibiotik selama 2 bulan atau lebih masih dapat dianjurkan pada kucing dalam kasus hepatomegali, yang disebabkan oleh infeksi bateri (Stanley L., 2003). Pengobatan yang lain dapat dimulai dengan pemberian Siproheptadin (appetizer), vitamin E (700 U / kg / hari, pemulung radikal bebas dan antioksidan), vitamin C (30 mg / kg), vitamin B12 (appetizer dan stimulasi penciuman), tab asam amino multi-(yang mengandung asam esensial dan non esensial amino, 250 mg / cat / hari, PO), dan chlordiazepoxide (obat antikecemasan untuk mengurangi stres). Cairan kristaloid Polyionic digunakan untuk memperbaiki dehidrasi dan menyediakan untuk pemeliharaan dan kontemporer kerugian yang terkait dengan muntah (Saberi et. al., 2014).

E. DIET PAKAN HEPATOMEGALI

Dalam banyak kasus penyakit hati, khususnya pada kasus hepatomegali (pemebesaran hati) pada hewan kesayangan, kebutuhan pakan kaya karbohidrat, protein dan lemak, adalah salah satu manajemen atau pemenuhan pakan yang baik. Kucing adalah karnivora obligat (sejati), yang membutuhkan daging secara mutlak untuk dapat bertahan hidup. Namun, untuk memenuhi kebutuhan dalam manajeman pemelihraan pada kasus-kasus tertentu maka dapat diberikan beberapa racikan pakan dari jenis buah, seperti melon, jeruk, pisang, semangka, mangga, 41

buah naga. Sehingga, dalam memenuhan makanan pada kasusu Hepatomegali, maka berikut adalah pemelihan diet homemade yang dapat diberikan pada hewan kesayangan. a. Racikan pakan pertama 1. 1/4 sdt olive oil atau salmon oil 2. 30 gram kentang dimasak tanpa kulit 3. 2.7 gram vitamin kucing (contoh: Nutriplus gel, vitamin C, vitamin B, vitamin E) 4. 83 gram daging yang telah dimasak (pilih salah satu: daging ayam, kelinci, domba, salmon, tuna, dll) 5. 50 gram karbohidrat (pilih salah satu: pasta, nasi, oatmeal, kacang polong) Cara membuat: Campur semua bahan bersama-sama, dapat juga dicampur menggunakan blender.

b. Racikan pakan kedua 1. 1 kaleng tuna (tanpa garam) 2. 1/2 cangkir nasi 3. 1/4 cangkir hati rebus yang sudah dihancurkan 4. 2-3 batang parsley cincang. Cara membuat: Keluarkan semua tuna tanpa airnya, keringkan. Semua bahan dicampur. Agar tahan lama, simpan didalam di freezer dan berikan ketika kucing kesayang lapar.

VI. FORMULASI DIET PADA KASUS HEPATOENCEPHALOPATHY (HE)

A. Etiologi Hepatoencephalopathy

Hepatoencephalophaty adalah suatu kompleks gangguan susunan saraf pusat yang dijumpai pada pasien yang mengidap gagal hati. Kelainan ini ditandai oleh

gangguan

memori

dan

perubahan

kepribadian

(Corwin,

2001).

Hepatoencepalopathy (Ensefalopati sistem portal, koma hepatikum) adalah suatu

42

kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam keadaan normal dibuang oleh hati. Hepatoencepalopathy merupakan sindrom neuropsikiatrik pada penderita penyakit hati berat. Sindrom ini ditandai oleh kekacauan mental, tremor otot dan flapping tremor yang dinamakan asteriksis (Price et al., 2006). Sedangkan menurut Blei, 1999 mengatakan Hepatoencepalopathy

adalah suatu sindrom

neuropsikiatri, mempunyai spektrum klinik yang luas, dapat timbul akibat penyakit hati yang berat, baik akut maupun yang menahun ditandai adanya gangguan tingkah laku, gejala neurologik, astriksis, berbagai derajat gangguan kesadaran sampai koma, dan kelainan elektro ensefalografi. Bahan-bahan yang diserap kedalam aliran darah dari usus, akan melewati hati, dimana racun-racunnya dibuang. Namun, pada Hepatoencepalopathy , yang terjadi adalah: a. Racun-racun ini tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. b. Telah terbentuk hubungan antara system portal dan sirkulasi umum (sebagai akibat dari penyakit hati), sehingga racun tidak melewati hati. c. Pembedahan by pass untuk memperbaiki hipertensi portal (shunt system portal) juga akan menyebabkan beberapa racun tidak melewati hati. Karena hal tersebut, akibatnya adalah sampainya racun di otak dan mempengaruhi fungsi otak. Bahan yang bersifat racun terhadap otak, secara pasti belum diketahui. Tetapi tingginya kadar hasil pemecahan protein dalam darah, misalnya ammonia dapat memegang peranan penting dalam mempengaruhi fungsi otak.

B. Tanda Klinis

Spektrum klinis Hepatoencepalopathy sangat luas yang sama sekali asimtomatik hingga koma hepatik. Simptom yang acap kali dijumpai pada Hepatoencepalopathy klinis antara lain perubahan personalitas, iritabilitas, apati, disfagia, dan rasa mengantuk disertai tanda klinis seperti asteriksis, iritabilitas, gelisah, dan kehilangan kesadaran (koma). Manifestasi klinis ensefalopati hepatik 43

biasanya didahului oleh dekompensasi hati dan adanya faktor pencetus yang berupa keadaan amoniaagenik seperti makan protein berlebih, perdarahan gastrointestinal atau program obat sedatif. (Butterworth,1996).

Gambar 6. Anjing dengan gejala Head Pressing

Pada anjing dengan Hepatoencepalopathy menunjukkan beberapa tanda seperti: -

Disorientasi/kebingungan

-

Cara berjalan yang tidak stabil / tidak terkoordinasi

-

Kadang-kadang lesu

-

Perubahan perilaku

-

Berliur

-

Head-pressing, anjing menekan kepalanya ke dinding atau obyek lain tanpa alasan jelas

-

Tidak konsentrasi

-

Stupor / kondisi penurunan kesadaran

Tanda-tanda ini kadang bertambah kadang berkurang, dan lebih parah setelah memakan makanan yang tinggi protein. Kejang dan koma terjadi ketika Hepatoencepalopathy sudah semakin parah. Manifestasi ensefalopati hepatik adalah gabungan dari ganguan mental dan neurologik. Gambaran klinik ensefalopati hepatik sangat bervariasi, tergantung progresivitas penyakit ini, penyebab, dan ada tidaknya berdasarkan status mental, adanya asteriksis, serta kelainan EEG (Electro Encephalogram), manifestasi neuropsikiatri pada EH dapat 44

dibagi atas stadium. Di luar itu terdapat sekelompok pasien yang asimtomatik, tetapi menunjukkan adanya kelainan pada pemeriksaan EEG dan / atau psikometrik. Contoh uji piskometrik yang populer ialah NCT (Number Conection Test).

C. Diagnosis Sebelum melakukan diagnosis maka yang perlu diketahui juga adalah faktor resiko apa saja yang dapat menyebabkan hepatoencepalopathy, meliputi sebagai berikut : 1. Alkalosis 2. Hypokalemia 3. Obat anestesi dan sedatif 4. Pendarahan gastrointestinal 5. Transfusi darah yang tinggi amonia 6. Infeksi 7. Konstipasi 8. Methionine Diagnosis hepatoencepalopathy dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu : 1. Differensial diagnosa a. Keracunan b. Infeksi urinary tract —cystic calculi c. Parasit intestinal d. Penyakit gastrointestinal primer e. Hypoglycemia f. Toxoplasmosis g. Congenital CNS disease or malformasion—hydrocephalus h. Acute ethylene glycol toxicity i. Rabies j. CNS neoplasia k. Canine distemper l. Thiamine deficiency—Wernicke encephalopathy 45

2. CBC a. RBC microcytosis b. Poikilocytosis c. Leukogram menunjukkan adanya penyakit hati spesifik 3. Biokimia a. Hypoalbuminemia dengan kegagalan sintesis hati dan gangguan kehilangan ekstracorporeal albumin. b. ALT dan ALP tinggi. c. BUN menjadi rendah akibat disfungsi siklus urea hepatic dan terjadi polyuria serta polydipsia. d. Creatinine rendah karena terjadi pengurangan massa otot dan kegagalan sintesis pada hati. e. Hypoglycemia, terkhusus pada anjing muda, gagal hati dan dapat terjadi pada akhir periode sirosis hati. 4. Urinalysis Pada urinalysis terlihat adanya ammonium biurate crystalluria.

D. Terapi Diet

a. Kebutuhan energi Energy yang cukup sangat di butuhkan untuk menjaga berat badan dan menghindari metabolism tubuh untuk mendapatkan energi tingkat kearahan penyakit hati atau liver sangat memengaruhi terhadap kebutuhan energy anjing. Pasien dengan penyakit hati kronis umumnya mengalami hypermetabolik. Penyakit liver akut yang mengalami luka umumnya mengalami peningkatan protein dan kebutuhan energi sebagai hasil dari sintetis jaringan tapi, kebutuhannya adalah

dengan penurunan hypermetabolic

kebanyakan anjing

dengan vakularhepatopaty hanya membutuhkan pemberian pemeliharaan energy meskipun terjadi stress, inflamasi, infeksi atau faktor lain yang meningkatkan kebutuhan energi pemeliharaan. Tujuannya untuk menyediakan energy yang cukup untuk pemeliharaan berat badan yang ideal dan protein yang cukup untuk pemeliharaan keseimbangan nitrogen positif. Pemberian kalori dan protein harus 46

dikontrol. Pemilik anjing harus terlibat dalam mengatur pakan anjingnya untuk memastikan apabila terjadi perubahan tingkah laku.

b. Kebutuan protein Kebutuhan protein pada kasus penyakit liver dapat berubah-ubah berdasarkan dengan tipe dan keparahan dari penyakit liver tersebut. Penyakit liver dapat menyebabkan peningkatan kerusakan dari protein berdasarkan atau sesuai dengan tingginya pemasukan protein untuk pemeliharaan keseimbangan nitrogen posistif. Perawatan anjing yang berisiko terkena (HE) membutuhkan asupan protein yang sangat terbatas tapi perawatan harus dilakukan untuk memastikan keseimbangan nitrogen positif selalu terjaga. Asupan untuk memastikan protein dan energi yang memadai dikonsumsi oleh anjing sangat penting.

c. Protein Daging Protein Versus Protein Makanan Protein yang termasuk kelompok heme (yaitu daging merah, daging organ) umumnya dianggap lebih encephalogenic daripada protein tumbuhan atau susu. Anjing dengan penyakit hati diberikan makanan seperti susu. Protein tanaman telah terbukti memiliki konsentrasi rendah ammonia dalam darah dibandingkan dengan makanan berbasis daging. Kedelai / tahu telah direkomendasikan untuk anjing dengan penyakit hati dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Oleh kebanyakan anjing, protein kedelai memiliki kelebihan, yaitu memiliki kandungan metionin, asam amino yang rendah. Namun, protein kedelai dapat membentuk peptida hidrofobik di usus yang mengikat garam empedu yang mencegah reabsorpsi.

d. Kebutuhan Lemak Lemak memiliki keunggulan dalam menyediakan kalori non-protein padat energi yang dapat membantu mempertahankan berat badan terutama pada pasien anoreksia. Lemak juga sangat baik untuk anjing dalam membantu mendorong asupan makanan. Namun, asupan lemak tinggi mungkin tidak sesuai untuk semua anjing dengan penyakit hati. Anjing dengan hepatopati vacuolar sering memiliki masalah mendasar dengan metabolisme lipid, dan mungkin menghadapi 47

pankreatitis secara bersamaan, penyakit radang usus atau diabetes mellitus. Beberapa bentuk penyakit hati, yaitu sirosis empedu, oklusi saluran empedu dll, mempengaruhi produksi atau pengangkutan asam empedu. Anjing dengan jenis penyakit hati ini bisa berakhir dengan steatorrhea (tinja berlemak) jika asupan lemaknya terlalu tinggi. Jadi, sementara asupan lemak tinggi memiliki banyak kelebihan dan mungkin cocok untuk banyak anjing dengan penyakit hati, mungkin tidak tepat dalam semua kasus. Memiliki lemak tinggi, lemak moderat dan pilihan rendah lemak memungkinkan dokter hewan memilih pilihan terbaik untuk setiap kasus.

e. Tembaga dan Seng Beberapa jenis anjing tertentu (yaitu Bedlington Terrier, Terrier Terberat Highland Barat, pinsil Doberman dan lainnya) secara genetik cenderung untuk penyakit penyimpanan tembaga, suatu kondisi yang mirip dengan Penyakit Wilson pada manusia. Pada anjing dengan penyakit ini, tembaga terakumulasi di hati yang menyebabkan kerusakan hati. Karena tembaga biasanya tersimpan di hati dan karena tembaga berlebih biasanya dikeluarkan dari tubuh dengan empedu, tembaga sering terakumulasi di hati anjing dengan penyakit hati walaupun secara teknis tidak memiliki penyakit penyimpanan tembaga. Akumulasi tembaga di hati merupakan penyakit primer dan mengakibatkan rusaknya jaringan hati.

E. Contoh Pembuatan Pakan Home made dan Analisis Nutrisi

a. Resep bahan Pakan Home made -

1 ½ Cup Nasi putih (240 gram )

-

2/3 cup Tahu (169 gram)

-

Brokoli 200 gram

-

2 butir Kuning Telur

-

Air matang Secukupnya

-

48

b. Cara Pembuatan Pakan Home made 1) Menyiapkan bahan pakan homemade, dan cuci bersih semua bahan pakan homemade. 2) Pisahkan kuning telur dengan putih telur dan tempatkan masing-masing bahan secara terpisah. 3) Potong brokoli kecil-kecil, masukan kedalam blander beri sedikit air kemudian blander brokoli sampai halus. 4) Tambahkanlah sedikit garam dan kocok kedua butir kuning telur (yang telah dipisahkan dengan putih telur sebelumnya). 5) Ambilah nasi putih sebanyak 1 ½ cup, dan haluskan 2/3 cup tahu. 6) Campur jadi satu semua bahan kedalam mangkuk sampai menjadi satu adonan rata. 7) Masukkan kurang lebih 2 sendok teh penuh adonan tersebut kedalam plastik es ukuran kecil. 8) Sehingga satu plastik kecil tersebut adalah satu porsi sekali makan untuk anjing.

c. Analisis Nutrisi  Kandungan nutrisi nasi putih yaitu kalori 129 kkal, lemak 0,28 gram, protein 2, 66 gram, karbohidrat 27, 9 gram, serat 0,4 gram, gula 0,05 gram, sodium 365 mg, kalium 35 mg.  Kandungan nutrisi tahu yaitu kalori 68 kkal, protein 7,8 gram, lemak 4,6 gram, karbohidrat 1,6 ram, kalsium 124 mg, fosfor 63 mg, zat besi 1 mg, vtamin B1 0,06 mg.  Kandungan nutrisi dari brokoli 100 gr yaitu kalori 33 kcal, lemak 0,4 gr, natrium 33 mg, kalium 316 mg, karbohidrat 7 gr, protein 2,8 gr, vitamin A 623 IU, kalsium 47 mg, vitamin C 89,2 mg, zat besi 0,7 mg, dan magnesium 21 mg.  Kandungan nutrisi dari 2 butir kuning telur yaitu kalori 321 kcal, lemak 27 gr, kolesterol 1085 mg, natrium 48 mg, kalium 109 mg, karbohidrat 3,9 gr, protein 16 gr, vitamin A 1442 IU, kalsium 129 mg, zat besi 2,7 mg, dan magnesium 5 mg. 49

d. Perhitungan Jumlah Kalori

129 kkal + 68 kkal + 33 kkal +321 kkal = 551 kkal MER = 97 x (BB kg)0,65 MER = 97 x (6 kg)0,65 MER = 97 x 3,20 kg MER = 310,8 kkal.

VII. FORMULASI DIET PADA KASUS PENYAKIT CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

A.Etiologi CHF

Congestive Heart Failure (CHF) merupakan istilah untuk kongesti yang terkait dengan

meningkatnya diastolic filling pressure yang menjadi syarat

pembentukan kongesti dan edema (Abbott, 2000). Kongesti dan edema tersebut terjadi karena tekanan hidrostatik vena dan kapiler. Congestive Heart Failure (CHF) bukan suatu diagnose spesifik namun merupakan sebuah sindroma yang disebabkan satu atau lebih proses penyebabnya (Nelson dan Couto, 2003). Gagal jantung dapat merupakan akibat dari penyakit miokardial yang menurunkan efisiensi fungsi miokardial, dan dapat juga akibat dari faktor yang meningkatkan beban kerja jantung. Penyebab umum yang menjadi beban bagi jantung misalnya stenosis katup keluar jantung, hipertensi arteri sistemik, dan cacat yang mengakibatkan aliran berlebih atau volume berlebih di dalam jantung, misalnya karena insufisiensi katup jantung. Pada anjing, CHF paling umum diakibatkan oleh volume darah yang berlebihan di dalam jantung akibat dari penyakit katup degeneratif yang kronis (regurgitasi mitral yang parah) atau kardiomiopati terkembang. Resiko penyakit pada anjing meningkat seiring bertambahnya umur, rata-rata peningkatan 60% pada anjing usia tua.

50

B. Tanda Klinis

Tanda klinis pada gagal jantung dapat merupakan akibat dari akumulasi cairan, curah jantung rendah, atau perubahan pada otot skeletal. Anjing penderita CHF biasanya diperiksakan pada dokter hewan karena batuk, dispnoe, intoleransi latihan, pembesaran abdominal, atau sinkop. Hipertensi vena dan kongesti mikrosirkulasi menimbulkan transudasi cairan pada rongga tubuh (efusi) atau interstisium (edema). Secara klinik, gagal jantung dapat diketahui sebagai gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, atau gagal jantung bilateral. Tanda klinis yang terjadi pada gagal jantung kiri berkaitan dengan peningkatan tekanan hidrostatik pada vena pulmoner dan kapiler. Tanda klinis karena kongesti dan edema pulmoner, yaitu batuk dan dispne merupakan tanda yang paling umum. Tetapi kucing kurang umum menunjukkan batuk. Pada kucing biasanya menunjukkan tanda dispnoe, takipnea, anoreksia, dan intoleransi latihan. Pada kucing, peningkatan tekanan vena dapat menimbulkan efusi pleura. Fenomena ini kurang umum pada anjing. Dispnoe dan intoleransi latihan dapat juga berkaitan dengan perubahan pada otot skeletal yang terjadi pada CHF. Abnormalitas fungsi otot dan peningkatan kelelahan pada CHF berkaitan dengan menurunnya aliran darah ke otot dan peningkatan metabolisme anaerob. Pada kasus yang lebih parah, edema pulmoner disertai dispne yang parah dapat terjadi pada saat hewan beristirahat dan pada auskultasi terdengar sua ra rales. Gagal jantung kanan mengakibatkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke ventrikel kanan, yakni vena sistemik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya asites, efusi pleura, dan edema perifer. Hati dan limpa yang membesar pada anjing dapat dipalpasi. Retensi cairan terjadi pada anjing dan kucing, tetapi tempatnya bervariasi. Pada anjing, asites adalah yang paling umum dan biasanya terjadi sebelum melanjut ke daerah subkutan, edema, atau hidrotoraks atau hidroperikardium. Sedangkan pada kucing jarang mengalami asites akibat gagal jantung kanan. Pada gagal jantung bilateral, terjadi tanda-tanda gagal jantung kanan dan kiri dan sering berhubungan dengan akumulasi cairan di pleura. Efusi pleura lebih berkaitan dengan tekanan kapiler pulmoner daripada

51

tekanan jantung kanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa CHF pada jantung kanan bukanlah penyebab utama efusi pleura

C. Diagnosis

Berdasarkan anamnesa, gejala dan pemeriksaan klinis serta hasil uji pendukung, Untuk membantu diagnosa dilakukan pemeriksaan pemeriksaan : 1) Electrocardiogram (ECG), terutama untuk mendiagnosa bermacam-macam arrhytmia jantung dan pembesaran jantung 2) Phonocardiogram (PCG), untuk mendiagnosa adanya suara tambahan pada jantung atau reduplikasi. 3) Pemeriksaan radiography, untuk mendiagnosa adanya pembesaran jantung. 4) Kateterisasi jantung dan Angiocardiography. Kateterisasi dilakukan untuk mengukur tekanan darah di dalam jantung dan pembuluh darah serta mengukur kadar oksigen di dalam ruang-ruang jantung dan pembuluh darah. Dengan Angiocardiografi dapat didiagnosa adanya shunt, kerusakan pada septum atrium atau ventrikel, kelainan katub dan sebagainya. 5) Pemeriksaan darah : untuk menemukan adanya Microfilaria dari Dirofilaria immitis.

D. Diagnosis Banding

Beberapa gejala yang ditimbulkan mungkin dapat menyerupai beberapa penyakit lain, yakni : 

Pneumonia



Asma



Emboli paru (pulmonary embolism)



Intestinal lung disease

52

E. Terapi Diet

Menurut jurnal Veterinary World, Vol.2(12):482-485 Anjing yang menderita penyakit jantung umumnya kehilangan massa otot (terjadi di sekitar 50% dari pasien jantung dengan kongestif gagal jantung). Penyakit CHF, asam amino dari otot sumber utama energi yang mengakibatkan hilangnya massa tubuh. Nutrisi untuk Anjing yang menderita CHF yaitu beralih ke makanan dengan asupan gizi yang memenuhi. Diet buatan sendiri dengan rendah sodium. Suplementasi asam lemak Omega-3 menurunkan produksi sitokin. Dan nutrisi dari minyak ikan dengan kandungan omega-3 asam lemak (William, 1997). Berbagai kekurangan nutrisi telah diketahui menyebabkan berbagai jenis penyakit jantung. Ini termasuk kekurangan tiamin , magnesium , vitamin E , selenium , dan taurin. Meskipun penyebab kekurangan gizi atau gizi tidak seimbang umumnya jarang terjadi. Tetapi masih mungkin menyebabkan beberapa penyakit jantung (Case L et.,al. 2010): 

Sodium Sodium, Pada hewan penderita penyakit jantung ia tidak mampu

mengeluarkan sodium dalam urine karena penurunan cardiac output. Hal ini berkaitan dengan fungsi tekanan darah yang memicu peningkatan tekanan darah melalui mekanisme renin-angiotensin-aldosterone. Diet sodium sangat penting dangan cara melihat dari gejala klinis yang muncul dilakukan batasan terhadap asupan sodium yakni < 0.30% dari berat kering pakan (Tilley, 2008). 

Taurin Taurin merupakan salah satu asam amino esensial yang ditemukan pada

miokardium, otot skelet, nervus sistem, dan platelet dalam jumlah yang tinggi. Taurin mengatur konsentrasi kalsium dan ketersediannya dalam otot dan hati (Tilley, 2008). Tidak seperti kucing, anjing dianggap mampu mensintesis jumlah yang cukup taurin endogen dan taurin tidak dianggap diperlukan dalam diet anjing. keturunan tertentu anjing dengan DCM (misalnya, Cocker Spaniel, Golden 53

Retriever, Labrador Retriever, Saint Bernard, Inggris Setter dan Golden Retriever) melakukan memiliki konsentrasi taurin rendah. 

L-Carnitine L-Carnitine adalah senyawa mirip vitamin, larut dalam air merupakan

sintesis molekul oleh lisin dan metionin. Kandungan kartinin banyak terdapat pada tulang, otot jantung untuk metabolism asam lemak dan produksi energi. Kartinin sangat penting untuk jaringan jantung karena jantung mendapatkan 60% energy yang berasal dari metabolisme rantai panjang asam lemak (Nelson dan Couto, 2003). 

Lemak Lemak merupakan sumber kalori dan asam lemak esensial dan

meningkatkan palatabilitas diet. Anjing dengan gagal jantung memiliki konsentrasi plasma rendah dari asam eicosapentaenoic. Oleh karena itu, kandunganasam lemak bermanfaat bahkan sebelum menderita CHF (William D. Cusick, 1997). Asam lemak merupakan suplemen dari omega 3, kekurangan asam lemak akan menurunkan EPA dan DHA. Selain itu pada keadaan cachexia peningkatan omega 3 asam lemak pada pakan akan memodulasi produksi sitokin (Abbott, 2000). 

Magnesium Magnesium memainkan peran penting dalam fungsi kardiovaskular

normal. Hal ini juga jelas bahwa perubahan dalam magnesium homeostasis pada anjing yang umum dan dapat memiliki efek merusak dalam berbagai kondisi kardiovaskular seperti hipertensi, penyakit gagal jantung kongestif, dan aritmia jantung (William D. Cusick, 1997). Pembatasan ringan sampai sedang garam (sodium) dapat dicapai dengan diet banyak komersial berkualitas tinggi. Membatasi sodium dari diet hewan peliharaan dengan menggunakan sayuran segar dan daging tanpa lemak atau beku-kering segar sebagai memperlakukan dan menghindari makanan ringan 54

manusia tertentu yang sangat tinggi sodium. Hanya dalam kasus-kasus lanjutan dari gagal jantung harus diet berat natrium akan tetapi pembatasan dipertimbangkan. Pada saat itu, dapat mempertimbangkan diet resep dokter hewan atau membuat seimbang, nutrisi lengkap, diet sodium rendah (kebanyakan resep menyediakan antara 0,05% - 0,1% natrium DM). Suplemen (baik disediakan dalam diet atau suplemen hewan peliharaan terpisah) : asam lemak omega 3, taurin, karnitin, vitamin B dan Magnesium(Darmin, 2014). Ada beberapa makanan hewan peliharaan berkualitas tinggi alami komersial yang memberikan tingkat protein yang baik dan kadar natrium yang dapat diterima untuk anjing dengan penyakit jantung atau bahkan gagal jantung. Banyak dari makanan ini juga dilengkapi dengan asam lemak omega 3. Beberapa contoh termasuk: ACANA, Orijen, EVO (beberapa varietas), Halo (beberapa varietas)(Darmin, 2014).

F. Pakan Komersial dan Analisis Nutrisi Contoh pakan untuk anjing penderita heart failure (Darmin, 2014) :

Gambar 7. Produk Makanan Anjing (Vet Life) dikuhususkan untuk anjing penderita Congective Heart Failure (CHF)]

Cardiac

adalah diet lengkap untuk anjing, diformulasikan untuk

mendukung fungsi jantung pada kasus gagal jantung kronis. Diet ini mengandung sodium rendah dan rasio K/Na tinggi.

a. Komposisi: Komposisi: Beras, protein unggas terdehidrasi, tepung jagung, lemak hewani, protein jagung, tepung telur, protein hewani terhidrolisis, bubur bit, 55

minyak ikan, serat nabati, mineral-mineral, minyak kedelai, ragi, FruktoOligoSakarida (FOS), ekstrak teh hijau, (sumber polifenol), ekstrak tanaman marigold (sumber lutein). Aditif (per kg): Zat tambahan nutrisi: Vitamin A: 15100IU, Vitamin D3: 800IU, E1 (Iron): 37mg, E2 (Iodine): 2.8mg, E4 (Copper): 7mg, E5 (Manganese): 47mg, E6 (Zinc): 156mg, E8 (Selenium): 0.06mg. Pengawet – Antioksidan. Analisis komposis: Protein: 26%, Lemak: 20%, Abu: 5.1%, serat kasar: 1.6%, Per kg: Sodium: 1.3g, Potassium: 8g, Magnesium: 1.5 g, Phosphorus: 5.5 g.

b. Indikasi 

Hypertension



Heart disease/failure (first stages)



Heart disease/failure (stage 1 to 3)



Heart disease/failure (stage 4)



Heart disease/failure (last stage)

c. Kontraindikasi 

Pregnancy



Lactation



Pancreatitis



Hyperlipidaemia



Growth

d. Rekomendasi Sebaiknya konsultasikan pada dokter hewan sebelum penggunaan atau memperpanjang penggunaan. Pemberian awal Cardiac selama 6 bulan.

e. Kelebihan: 1. Dukungan Vaskular Polifenol berkontribusi pada dilatasi

pembuluh darah dan membantu

menetralisir radikal bebas. 2. Dukungan Awal Ginjal 56

Memiliki kadar phosphorus yang sedang sehingga baik dalam mengantisipasi resiko gagal ginjal kronis 3. Keseimbangan Elektrolit Pembatasan asupan natrium penting untuk menurunkan beban kerja jantung. Kandungan kalium dan magnesium disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan klinis yang optimum. 4. Pendukung Fungsi Jantung Taurin dan L-carnitine sangat penting dalam fungsi sel-sel otot jantung, sekaligus meningkatkan kontraktilitas jantung.

G. Pembuatan Pakan Home Made dan Analisis Nutrisi

a. Bahan (untuk anjing dan kucing) 1) 8 ons daging sapi (yang telah direbus dagingnya dan digunakan air rebusan beserta lemak) 2) 3 buah kentang (yang telah direbus utuh) 3) 5 tablet bonemeal (tepung tulang/tepung daging) 4) 1 tablet vitamin-mineral b. Catatan komposisi (untuk anjing) Bahan tersebut diatas menyediakan 792 kilocalories, protein : 27.8 gram, lemak 24.9 gram mendukung kebutuhan kalori anjing 26-pon. Selain itu, menyediakan natrium : 112%, kalium : 262%, magnesium : 229% untuk kebutuhan sehari-hari anjing.

VIII. FORMULASI DIET PADA KASUS PENYAKIT UROLITHIASIS

A. Etiologi Urolithiasis

Urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya batu (urolith) atau kristal-kristal pada saluran air kencing (tractus urinarius). Beberapa faktor yang mempengaruhi terjangkitnya penyakit antara lain (Westropp, 2006): 57

1) Pakan. Dengan kandungan mineral tinggi (kalsium dan oksalat), air, dan frekuensi makan. Pakan yang kaya magnesium menyebabkan pH urine menjadi basa (alkalis). Kenaikan pH mempermudah pembentukan kristal mineral. 2) Umur biasanya menyerang kucing yang berumur 1-6 tahun. 3) Jenis kelamin. Kucing jantan beresiko lebih besar terhadap obstruksi yang mematikan karena uretra jantan lebih kecil dibandingkan betina dan memiliki bagian yang mengecil sehingga penyumbatan lebih gampang terjadi. 4) Penurunan frekuensi urinasi. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya asupan air, pakan yang kering,

air yang terlalu hangat, terlalu dingin,

menurunnya aktivitas fisik.

B. Tanda Klinis

Tanda klinis urolithiasis antara lain kesulitan urinasi (kucing sering buang air kecil tidak pada tempatnya), sering menjilat daerah genital, merejan saat buang air kecil (kadang disertai suara tangisan), serta darah pada urin. Selain itu, kucing biasanya tidak nafsu makan. Pada keadaan yang lebih serius kucing jantan yang mengalami obstruksi uretra komplit akan menunjukkan gejala muntah, kelemahan, serta perut yang menegang dan sakit (Thompson, 2007).

C. Diagnosis

Berdasarkan anamesis yang telah disebutkan diatas, pemeriksaan urothialisis secara klinis dapat segera dilakukan dan pemeriksaan dari saluran air kencing sangat diprioritaskan. Setelah pemeriksaan klinis, dilakukan pembuatan foto rontgen atau pemeriksaan dengan USG bagian abdomen dengan posisi rebah samping (lateral).Secara radiologik, batu ada yang radioopak dan ada yang radiolusen. Sifat radioopak ini berbeda untuk berbagai jenis batu, sehingga dari sifat ini dapat diduga jenis batu yang dihadapi. Penampakan radiolusen umumnya adalah dari jenis asam urat murni (Thompson, 2007). 58

D. Terapi

Terapi untuk gangguan pada saluran urinaria seperti urolithiasis dapat dilakukan katerisasi sehingga terjadi pengeluaran urin dan kristal pada VU, pemberian obat kolinergik seperti bethanechol dianjurkan untuk mengencangkan otot-otot vesika urinaria yang mengendur. Pemberian antibiotik juga diperlukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi sekunder (Tion et al, 2014) serta analgesik fenazopiridin untuk mengurangi rasa nyeri pada hewan (Moore, 2000). Operasi pembedahan juga sangat direkomendasikan untuk mengangkat urolit serta menghilangkan penyumbatan. Untuk pengendalian hal yang perlu diperhatikan adalah kontrol diet, mengkonsumsi air putih secara cukup, serta memperhatikan kebersihan lingkungan seperti kandang, tempat pakan dan minum hewan juga perlu dilakukan (Bartges dan Kirk, 2006).

E. Pembuatan Pakan Homemade dan Analisis Nutrisi

Pada kasus urolithiasis struvit dengan kondisi lingkungan kantung kemih yang cenderung basa, untuk tindakan kontrol terapinya, maka dapat diberikan pakan homemade (buatan sendiri) dengan mengetahui analisis nutrisi dari bahan pakan homemade tersebut. Meskipun telah didukung dengan obat-obatan, alangkah baiknya jika diimbangi dengan pakan homemade yang diketahui analisis nutrisi yang dibutuhkan untuk membuat pH urin berada di kisaran asam. Bahan dasar homemade yang dapat digunakan adalah daging ayam. Setiap 100 gr daging ayam terdapat 20% kandungan protein, sehingga jika dilihat batas minimum dari AAFCO (Association American Feed Control Officials) adalah 30% untuk protein, sehingga untuk mendapatkan diet dengan tinggi protein dapat disiasati dengan memberikan pakan dengan kandungan protein bahan dasarnya, yaitu ± 40%. Sehingga untuk resep pakan homemade ini memerlukan lebih dari 200 gr daging ayam sebagai bahan dasar. Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan: -

200 gr daging dada ayam fillet

59

-

wortel dan brokoli (bisa memakai keduanya) dengan takaran masingmasing 100 gr

-

2 butir kuning telur

-

air putih matang secukupnya

Cara membuat: -

Pertama, cuci bersih semua bahan, dan pisahkan kuning telur dengan putih telur dan tempatkan masing-masing bahan secara terpisah.

-

Kedua, kupas wortel dan potong brokoli kecil-kecil (hilangkan bagian tengah wortel), masukan kedalam blander beri sedikit air kemudian bland wortel dan brokoli sampai halus.

-

Ketiga, potong daging ayam, beri sedikit air bila perlu untuk membuat tekstur yang lembut kemudian bland. Apabila ingin tekstur yang lebih padat bisa dipotong dadu kecil-kecil saja.

-

Keempat, beri sedikit garam dan kocok kedua butir kuning telur (yang telah dipisahkan dengan putih telur sebelumnya). ingat ya, hanya kuning telurnya saja.

-

Kelima, campur jadi satu semua bahan kedalam mangkuk sampai menjadi satu adonan rata.

-

Keenam, masukkan kurang lebih 2 sendok teh penuh adonan tersebut kedalam plastik es ukuran kecil. sehingga satu plastik kecil tersebut adalah satu porsi sekali makan untuk kucing.

Analisis Nutrisi  Kandungan nutrisi dari daging ayam 200 gr yaitu kalori 239 kcal, lemak 28 gr, kolesterol 176 mg, natrium 164 mg, kalium 223 mg, protein 45 gr, vitamin A 161 IU, kalsium 20 mg, vitamin D 2 IU, magnesium 30 mg.  Kandungan nutrisi dari wortel 100 gr yaitu kalori 41 kcal, lemak 0,2 gr, natrium 69 mg, kalium 320mg, karbohidrat 10 gr, protein 0,9 gr, kalsium 33 mg, zat besi 0,3 mg, magnesium 12 mg, vitamin A 16706 IU, dan vitamin C 5,6 mg.  Kandungan nutrisi dari brokoli 100 gr yaitu kalori 33 kcal, lemak 0,4 gr, natrium 33 mg, kalium 316 mg, karbohidrat 7 gr, protein 2,8 gr, vitamin A 60

623 IU, kalsium 47 mg, vitamin C 89,2 mg, zat besi 0,7 mg, dan magnesium 21 mg.  Kandungan nutrisi dari 2 butri kuning telur yaitu kalori 321 kcal, lemak 27 gr, kolesterol 1085 mg, natrium 48 mg, kalium 109 mg, karbohidrat 3,9 gr, protein 16 gr, vitamin A 1442 IU, kalsium 129 mg, zat besi 2,7 mg, dan magnesium 5 mg.

IX. FORMULASI DIET PADA KASUS SEIZURE

A. Etilogi Seizure (Epilepsi)

Definisi kejang atau konvulsi atau seizure adalah serangan tiba-tiba (paroksismal) pada fungsi otak tanpa sengaja yang dapat nampak sebagai gangguan atau kehilangan kesadaran, aktivitias motorik yang abnormal, kelainan perilaku, gangguan sensoris atau disfungsi autonom. Penyebab kejang pada anjing sangat beragam antara lain seperti adanya penyakit epilepsi, canine distemper, genetik, tumor otak, cedera di kepala, racun lingkungan ataupun karena adanya penyakit Lyme. Penyakit ini merupakan faktor utama yang dikenal sebagai penyebab kejang, baik pada anjing maupun manusia. Epilepsi merupakan kelainan neurologi yang melibatkan serangan kejang yang sering dan tiba-tiba. Hal ini termasuk disfungsi sensor atau fungsi otot anjing. Kejang pada epilepsi mungkin atau tidak disertai dengan hilangnya kesadaran. Peneliti menspekulasi kejang pada epilepsi disebabkan oleh tempat jaringan saraf yang tidak normal, dimana tempat tersebut mulai mengirimkam signal melalui saraf-saraf. Karena area dari bagian otak ini

tidak normal, impuls tersebut menghasilkan reaksi berantai

dimana menyebabkan otot-otot pada tubuh anjing secara sukarela menjadi aktif. Ini adalah karakteristik kejang dan ―berkedut‖ yang menyertai kejang pada epilepsi.

61

B. Tanda Klinis

Epilepsi adalah sindroma kelainan faal otak berulang yang tampak dengan serangan mendadak (seizure), kejang (konvulsi) tanpa penyebab yang tidak dihasut (unprovoked). Kondisi penyakit dicirikan dengan berbagai jenis gejala dan derajat seperti gambaran klinis dari jauh, kehilangan keseimbangan, pergerakan yang tidak beraturan dari keempat kaki. Kepala akan sering digerakkan mundur ke belakang atau membelok secara refleks dan mendadak, dan terkadang disertai gertakan rahang mulut, defekasi dan urinasi tanpa sadar. Tanda tersebut merupakan gejala yang nampak sebagai kejang (Christopher, 2007). Epilepsi dapat digolongkan menjadi penyakit yang timbul sendiri atau terjadi tanpa penyebab (idiophatic) dan timbul berdasarkan gejala (symptomatic). Epilepsi idiopatik dikenal sebagai epilepsy yang sebenarnya, dan merupakan tipe epilepsi yang sering menyerang anjing. Patofisiologi epilepsy idiopatik masih belum diketahui secara pasti, tetapi cacat genetik pada bagian membran saraf (neurotransmitter) dicurigai sebagai penyebabnya. Epilepsi simptomatik terjadi akibat pengaruh yang berasal dari luar organisme itu (tidak diturunkan) atau epilepsi sekunder yang disebabkan karena penyakit intracranial atau ektracranial yang telah terjadi sebelumnya. Penyakit intrakranial disebabkan karena factor kongenital (sudah ada saat kelahiran),neoplasma atau tumor, inflamasi, trauma, atau kelainan pembuluh darah, sedangkan penyakit ektrakranial disebabkan oleh faktor gangguan metabolic atau racun (Thomas, 2000).

C. Terapi Seizure

Terapi kejang disesuaikan dengan perjalanan penyakit yang terjadi dan membutuhkan kontrol medis dan manajemen pemahaman terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan diagnosa definitif terhadap epilepsi idiopatik jarang dipastikan. Evaluasi yang mampu memastikan penyakit ini dilihat dari riwayat gangguan kejang dan seizure, pemeriksaan saraf (neurologi), dan pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari hematologi lengkap, kimia darah, dan urinalisis. Pemilihan obat 62

antiepilepsi yang ideal digunakan pada anjing seperti Phenobarbital, Primidone, Potassium Bromide, Chlorazepate, Valproate, Mephenytoin

D. Terapi Diet pada Kasus Seizure

Diet ketogenik merupakan diet yang diberikan untuk mengobati epilepsi. Diet ini menyebabkan tubuh menghasilkan kelimpahan keton (produk seperti aseton yang dibuat saat lemak dirombak menjadi sumber energi utama) telah digunakan untuk mengobati epilepsi pada manusia. Diet ketogenik seperti itu sangat

tinggi

lemak, rendah karbohidrat, serta

dengan jumlah kalori

terbatas. Biasanya, rasio lemak untuk kombinasi karbohidrat dan protein adalah 4: 1 atau 3: 1 (Huffman dan Eric, 2006) Belum ditemukan secara pasti bagaimana diet ketogenik bermanfaat bagi beberapa orang yang mengalami epilepsi. Diketahui bahwa, dalam keadaan kelaparan, keton merupakan sumber energi utama bagi otak. Konsentrasi keton yang meningkat secara teratur diduga mengurangi aktivitas kejang. Selain itu, kadar asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 yang lebih tinggi dapat meredakan kejang dengan mengurangi rangsangan jaringan saraf dan mengubah kadar bahan kimia otak yang disebut neurotransmitter (Huffman dan Eric, 2006: Departemen Ilmu Gizi, 2012). Namun hal ini diduga tidak bekerja pada anjing dikarenakan tubuh anjing yang secara fisiologis lebih sulit untuk mengalami ketosis atau perombakan lemak. Tingkat eliminasi obat anti kejang dalam ginjal dipengaruhi oleh derajat keasaman urin. Satu studi mendokumentasikan bahwa anjing yang urinenya dialkalinisasi (pH meningkat) mengalami eliminasi fenobarbital yang lebih cepat dibandingkan dengan anjing dengan urine asam lebih banyak (Dep. Farmakologi, 2008).Oleh karena itu, pH makanan harus menjadi pertimbangan agar efek dari fenobarbital sebagai obat anti kejang dapat dieliminasi. Kalium bromida adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit epilepsi. Komponen bromida dapat bertukar dengan klorida alami di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena tubuh akan tetap mempertahankan jumlah bromida dan klorida dallam tubuh. Jadi, kenaikan satu akan menyebabkan 63

penurunan pada yang lain. Misalnya, transisi mendadak ke diet tinggi klorida akan mempercepat eliminasi bromida dari tubuh, sehingga menurunkan kadar bromida dalam

aliran

darah

dan

pengurangan

potensial

dalam

pengendalian

kejang. Sebaliknya, tingkat toksik bromida dalam aliran darah dapat terjadi jika asupan klorida berkurang secara signifikan. Sodium klorida (garam) adalah sumber utama diet klorida. Penambahan garam dalam bahan pakan termasuk salah satu penawar yang, sangat penting bagi anjing yang menerima potasium bromida. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penelitian memfokuskan pada manfaat kesehatan dari asam lemak omega-3, asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA). DHA, khususnya, telah ditemukan memainkan peran penting dalam perkembangan otak. Pada tikus yang mengalami epilepsi, DHA dan EPA memiliki efek perlindungan pada jaringan neurologis, hal ini diduga karena sifat

anti-inflamasinya

(Anonim,

2008). Telah disarankan,

namun

tidak

didokumentasikan, bahwa pemberian asam lemak omega-3 jangka panjang mungkin memiliki efek yang sama pada anjing dengan epilepsi. Selain itu, asam lemak ini diketahui dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah serta efek samping terapi fenobarbital. Taurin adalah asam amino (komponen protein) yang telah terbukti memiliki kemungkinan sifat anti-kejang. Sebuah penelitian telah dilakukan untuk menguji taurin terhadap kucing yang mengalami epilepsi dalam jumlah terbatas, dan hailnya ditemukan perbaikan kontrol kejang. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian serupa yang dilakukan pada anjing Salah satu perusahaan pakan komersil yang menyediakan pakan untuk penderita Seizure yaitu Purina ® dengan nama produk Pro Plan ® Veterinary Diet Neurocare. Adapun komposisi bahan persentase dari Purina ® Pro Plan ® Veterinary Diet Neurocare yaitu (Anoonim, 2015): INGREDIENTS

PERCENTAGE

Humidity (max)

120 g / kg (12.0%)

Crude protein (min.)

280 g / kg (28.0%)

Ethereal extract (min)

150g / kg (15.0%)

Fibrous matter (max.)

35 g / kg (8.5%)

Mineral matter (max.)

85 g / kg (8.5%) 64

Calcium (min / max)

11 g / kg / 16 g / kg (1.1% / 1.6%)

Phosphorus (min / max)

8,000 mg / kg / 13 g (kg (0.8% / 1.3%)

Potassium (min)

6.500 mg / kg (0.65%)

Sodium (min)

2,000 mg / kg (0.2%)

Medium chain fatty acids (C8: 0 + 55 g / kg (5.5%) C10: 0) total (min) Metabolizable Energy:

3,840 kcal / kg - 345 kcal / cup

Gambar 8. Label komposisi pakan Pro Plan ® Veterinary Diet Neurocare.

Komposisi : Tepung produk ayam, dedak padi, daging ayam yang dipisahkan secara mekanis, tepung jagung utuh, tepung jagung gluten, asam lemak rantai sedang, serat kedelai, tepung jagung, lemak babi, lemak ayam, gandum utuh, Minyak ikan olahan, dikalsium fosfat, kalium klorida, natrium klorida (garam biasa), hidrolisat hati unggas, lisin L-lisin, vitamin (A, D3, E, B12, asam askorbat, mononitrate tiamin, suplemen riboflavin, piridoksin hidroklorida, niasin, asam folat , Kalsium pantotenat, kolin klorida), mineral (seng sulfat, protein seng, sulfat besi, tembaga sulfat, protein tembaga, mangan sulfat, protein kental, kalsium iodat, natrium selenit), antioksidan (BHT).

E. Pembuatan Pakan Home Made a. Bahan Bahan dasar

: Ayam dan kentang

Nutrisi

: Tinggi lemak, rendah karbohidrat dan protein, mengandung garam.

Komposisi : 

40 gram daging ayam, direbus matang



20 gram kentang, direbus bersama kulit



70 gram lemak ayam



20 gram hati ayam



2 sdm minyak ikan



2 sdt Garam Dapur



1/4 tablet vitamin C 65



1/10 tablet vitamin B kompleks dan mineral

b. Prosedur Semua bahan diatas dicampurkan kedalam sebuah wadah. Kemudian takar bahan- bahan yang sudah tercampur yang sebelumnya sudah dihitung terlebih dahulu. Kemudian pakan siap dihidangkan pada hewan anda.

X. FORMULASI DIET PADA KASUS HIDROCEPHALUS

A. Etiologi Hidrocephalus

Hydrocephalus merupakan dilatasi abnormal sistem ventricular akibat pertambahan volume cairan serebrospinal. Hydrocephalus dapat mencakup keseluruhan sistem ventricular atau hanya salah satu elemen proximal akibat obstruksi sistem ventricular (Kube, 2016). Ada 2 tipe hydrocephalus yaitu : communicating hydrocephalus dan obstructive hydrocephalus, namun pada umumnya yang sering terjadi adalah obstructive hydrocephalus. Obstructive hydrocephalus dapat terjadi karena aliran cairan serebrospinal pada sistem ventricular terhambat akibat masalah kongenital, inflamasi, stenosis mesencephalic aqueduct, dan fusi

rostral colliculi. Pada

communicating hydrocephalus cairan serebrospinal tidak mengalami obstruksi melainkan seluruh sistem ventricular mengalami pembesaran (O‘Brien dan Axlund, 2005). Kekurangan taurine dalam diet kucing betina yang sedang bunting merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya hydrocephalus pada anak kucing yang dilahirkan.

Taurine memiliki fungsi

biologis dan metabolik pada tubuh kucing diantaranya : menjaga kesehatan jantung, otak dan fungsi sitem saraf, fungsi sel retina, reproduksi betina dan perkembangan fetus, menjaga sistem imun dan level gula darah (Huxtable et al., 1987).

66

B. Tanda Klinis

Hydrocephalus akibat masalah kongenital pada hewan kesayangan merupakan kejadian yang paling sering terjadi. Berdasarkan studi retrospektif terdapat 564 kasus hydrocephalus kongenital dengan 11 ras anjing yang berbeda. Tanda klinis pada hewan yang terkena hydrocephalus diantaranya (Zachary, 2007) : ataxia, dullness dan sleepiness, circling, seizure, vocalization , hyperexcitability, penurunan penglihatan akibat kerusakan optic radiation dan occipital cortex, vestibular disfunction akibat pembesaran ventrikel, ventrolateral strabismus, kepala terlihat sangat besar berbentuk kubah.

C. Diagnosis

Diagnosa pada kasus hydrocephalus dapat dilakukan dengan melihat gejala klinis dan sinyalemen. Gambaran radiografi hewan yang mengalami hydrocephalus yaitu berbentuk kubah pada calvarium dengan penebalan tulang cortical (Becker, 1980). Selain itu diagnosa banding hydrocephalus perlu menjadi pertimbangan dalam mendiagnosa, diantaranya yaitu (Kube, 2016): 1) Lesi pada otak atau infeksi yang menyebabkan tekanan intracranial 2) Trauma 3) Penyakit metabolik atau keracunan 4) Anomali otak.

D. ANALISIS PAKAN UNTUK HYDROCEPHALUS

a. Pakan Komersial Iams Healthy Kitten merupakan salah satu produk pakan komersial (dry food) yang baik diberikan pada anak kucing yang mengalami hydrocephalus. Produk komersial ini mengandung (Anonim, 2016) : 1. Omega-3 DHA, berguna untuk membantu perkembangan dan kesehatan otak. 2. Taurine, berguna untuk perkembangan penglihatan. 67

3. Antioxidan, berguna untuk membantu dalam membangun sistem imun. 4. Prebiotik dan beet pulp, berguna untuk membantu dalam kesehatan pencernaan. 5. Mineral essensial, berguna untuk membantu perkembangan tulang. Komposisi yang ada dalam pakan IAMS HEALTHY KITTEN adalah Chicken, Chicken By-Product Meal, Corn Meal, Chicken Fat (preserved with mixed Tocopherols, a source of Vitamin E), Dried Beet Pulp, Ground Whole Grain Sorghum, Dried Egg Product, Natural Flavor, Fish Oil (dicampur Tocopherols, sumber Vitamin E), Potassium Chloride, Choline Chloride, Brewers Dried Yeast, DL-Methionine, Calcium Carbonate, Salt, Fructooligosaccharides, Vitamins (Vitamin E Supplement, Niacin, Ascorbic Acid, Vitamin A Acetate, Calcium Pantothenate, Biotin, Thiamine Mononitrate (sumber vitamin B1), Pyridoxine Hydrochloride (sumber vitamin B6), Vitamin B12 Supplement, Riboflavin Supplement (sumber vitamin B2), Inositol, Vitamin D3 Supplement, Folic Acid), Taurine, Minerals (Zinc Oxide, Manganese Sulfate, Copper Sulfate, Potassium Iodide), dan ekstrak Rosemary (Anonim, 2016). Analisis nutrien pada pakan komersial IAMS HEALTHY KITTEN yaitu (Anonim, 2016) : 1. Crude Protein, minimum

33.00%

2. Crude Fat, minimum

21.00%

3. Crude Fiber, maximum

3.00%

4. Moisture, maximum

10.00%

5. Ash, maximum

7.00%

6. Magnesium, maximum

0.10%

7. Taurine, minimum

0.16%

8. Docosahexaenoic Acid, minimum

0.05%

9. Omega- 6 Fatty Acid, minimum

2.75%

10. Omega-3 Fatty Acid, minimum

0.29%

68

Tabel 5. Pemberian pakan komersial IAMS HEALTHY KITTEN (Anonim, 2016): Berat

<8

kitten minggu

8-16 minggu

16-40

40-52

minggu minggu

(lbs.)

Berat

Gestasi

kucing

Laktasi

Laktasi

(< 3 kitten)

(>3 kitten)

(lbs.)

1

1/4 c

2

1/3 c

1/3 c

4

1/2 c

1/2 c

1/2 c

1/3 c

4

1/2 c

1/2 c

2/3 c

3/5 c

3/5 c

1/2 c

6

2/3 c

1/2 - 2/3 c

3/4 – 1 c

8

2/3 c

3/5 c

8

3/4 c

2/3 - 3/4 c

1 1/4 - 1 1/3 c

10

3/4 c

2/3 c

10

1 c

3/4 – 1 c

1 1/4 - 1 1/3 c

3/4 c

12

1 c

1c

1 1/3 – 1 3/4 c

16

16

1 1/4 c

1 1/4 - 1 1/3 c

2 – 2 1/3 c

22

22

1 1/2 c

1 1/3 – 1 1/2 c

2 1/4 – 3 1/4 c

1

6

2

12

c = cup; 1 cup = 104 gram. Pakan IAMS HEALTHY KITTEN mengandung 4000 kcal/kg dan 416 kcal/cup b. Pakan Homemade ‗Raw Chicken‘ Bahan pakan yang digunakan : 

4.5 pounds (2 kg) paha ayam termasuk tulang dan kulit.



14 oz (400 g) jantung ayam (jika tidak menambahkan 14 oz (400 g) daging/tulang dalam resep dan menambahkan 4000 mg taurine).



7 oz (200 g) hati ayam



2 cups (475 mL) air



200 mg vitamin B complex



800 IU vitamin E



1.5 teaspoons (9 g) garam



4000 mg taurine ditambahkan apabila penyimpanan di atas seminggu.

Cara pembuatan : 

Hilangkan sebagian kulit dan 20% tulang dari paha ayam dibuang. 69



Potong – potong daging ayam dengan pisau atau gunting.



Haluskan daging, tulang, kulit, jantung dan hati ayam.



Ukur 2 cup (475 ml) air ke dalam mangkuk dan kocok telur, vitamin B kompleks, vitamin E, dan garam.



Campurkan daging yang telah halus dan bahan tambahan yang telah dikocok tadi.



Masukkan bahan yang telah tercampur rata ke dalam kontainer. Tulis tanggal pembuatan pada kontainer dan bekukan bahan tersebut minimal 48 jam sebelum diberikan pada kucing karena membantu membunuh parasit.

c. Analisis Nutrisi Nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan raw chicken setara dengan pemberian karkas tikus untuk kucing. Berikut analisis nutriennya (FNAE, 2017): Moisture

63.6%

Protein

55%

Fat

38.1%

Karbohidrat

1.2%

Fiber

0.55%

Ash

5.22%

Calcium

1.15%

Phosphorus

0.98%

Magnesium

0.08%

Linoleic Acid

9.1%

Iron

288 mg/kg

Vitamin A

84,800 IU/kg

Niacin

156.6 mg/kg

70

DAFTAR PUSTAKA

Abbot J. 2000. Small Animal Cardiology Secrets. Philadelphia : Hanley and Belfus Inc. Missouri: Sounders-Elsevier. Anonim.2016. IAMS™ Proactive Health™ Healthy Kitten. http://www.iams.com/cat-food/pro-active-health-kitten. Diakses pada hari Rabu, 24 Mei 2017. Apinario. 2010. Terapi Nutrisi. online. Diakses melalui www.scribd.com. Diakses pada tanggal 24 Mei 2017 pukul 20.30 wita. Association Pet Obesity Prevention. 2009. Ideal Weight Ranges of Dog. http://petobesityprevention.org/ideal-weight-ranges/. Diaskes Pada 25 Mei 2017. Berata IK, Winaya IBO, Adi AAM., Adyana IBW, Kardena I M. 2011. Patologi Veteriner Umum. Fakultas Kedokteran Hewan Udayana. Bali. Burns, Kara. M. 2010 . Theraeupetic Foods and Nutraceuticals in Cancer Therapy. Veterinary Technisian. Media Animal Health. Blakely, J. and H.B. David. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi Keempat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta Blei AT. Hepatoencepalopathy. In: Bircher J, Benhamou JP, McIntyre N, et al, eds. Oxford textbook of hepatology. Oxford, UK: Oxford University Press, 1999:765– 86. Becker SV, Selby. 1980. LA: Canine hydrocephalus. Compend Contin Educ Pract Vet 2:647–652,1980. Butterworth RF. The neurobiology of hepatoencepalopathy. Semin Liver Dis 1996;16:235– 44. Carpenito, Lynda Juall. 2006. Edisi 10. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC Corwin, E. J. (2001). Patofisiologi. Jakarta: EGC. Davidson EB. 2003. Treatment of Mammary Tumors in Dogs and Cats. Proceedings of the 2003 North American Veterinary Conference, Orlando, Florida 2003, pp. 1036– 1038. Feline Nutrition Awareness Effort [FNAE].2017. Homemade Raw Diet. http://fnae.org/raw.html. Diakses pada hari Rabu, 24 Mei 2017. 71

Harland, B.F. and D. Oberleas. 2001. Effects of Dietary Fiber and Phytate on the Homeostasis and Bioavailability of Minerals. CRC Handbook of Dietary Fiber in Human Nutrition, 3rd Ed,G.A. Spiller, ed.,CRC Press, Boca Raton. 2001. Heinze, Cailin. 2016. Nutritional Management Of The Cancer Patient. Veterinary Focus. 42-48. Vol 26. Hills.2017. Prescription diet i/d low fat for digestive care http://www.hillspet.com /en/us/products/pd-canine-id-low-fat-dry diakses pada 24 mei 2017 Hill‘s . 2017. a/d Critical Care Food. Online. Diakses melalui http://www.hillspet.com/. Diakses pada24 Mei 2017 pukul 20.50 wita. Hurley, Kate Frances .2007. ―Facts about Internal Disease‖. Clinician‘s Brief (North American Veterinary Conference) 5 (6): 30. Huxtable, Ryan J., F. Ranconi, Alberto Giotti. 1987. The Biology of Taurine Methods and Mechanism. New York : Springer Science. James, W.P.T. and O. Theander. 1981. The Analysis of Dietary Fiber in Food. Marcel Dekker Inc., New York. Kube, Stephanie. 2016. Five minute veterinary consult Canine and feline Six edition : Hydrocephalus. USA: Wiley Blackwell. Lestiany L. 2002. Peran Serat dan Penatalaksanaan Kasus Masalah Berat. Bagian Ilmu Gizi FK UI. Jakarta. Lund, M, Elizabeth, Armstrong, P Jane, Kirk, A Claudia., Klausner, S Jeffry. 2006. Prevalence and Risk Factors for Obesity in Adult Dogs from Private US Veterinary Practices. Intern J Appl Res Vet Med. Volume 4. No. 2. Maddison, Jill E. 2016. Hepatoencepalopathy. USA : Wiley Blackwell. Manktelow, P. 2006. Obesity in Dog. Vital Pet Health. United Kingdom. Messonier, Swan. 2006. The Natural’s Vet to Preventing and Treating Cancer in Dog. New World Library. California Moe L. 2001. Population-based incidence of mammary tumours in some dog breeds. J Reprod Fertil Suppl 57:439-43. Muttaqin, Arif. 2010. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Askep Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika. Nsmila. 2007. Complementari Alternative Medicine Therapy. Online. Diakses 72

melalui http://www.cancaercenter.com. Diakses pada tanggal 24 Mei 2017 pukul 21.00 wita. O‘Brien, D. P. and Axlund, T. W. 2005. Brain Disease. In: Textbook of Veterinary Internal Medicine, 6th ed., pp. 822-823, Ettinger, S. J. and Feldman, E. C. eds., Elsevier Saunders, St. Louis. Ogilvie GK, Vail DM, Wheeler SL. 1988. Alterations in Fat and Protein Metabolism in Dogs with Cancer. Proc Vet Cancer Soc 1988:31. Paisal, 2014. Hepatomegali. (http://www.kerjanya.net/faq/4519-hepatomegali.html). Rabu, 24 Mei 2017

Diakses

pada

Petsci. 2015. Canine Calorie Calculator. http://petsci.co.uk/canine-calorie-calculator/.Diakses Pada 25 Mei 2017. Piliang, W.G. dan S. Djojosoebagio, Al Haj. 2002. Fisiologi Nutrisi. Vol. I. Edisi Ke-4. IPB Press, Bogor. Podell, Michael. 2002. Canine and Feline Hydrocephalus. Ohio : Compendium. Zachary, J. F. 2007. Nervous system. In: Pathologic Basis of Veterinary Disease, 4th ed., pp. 873-875, McGavin, M. D. and Zachary, J. F. eds., Mosby Elsevier, St. Louis. Price, Sylvia Anderson. 1994. Pathophysiology : Clinical Concepts Of Disease Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC. Prosky, L and J.W. De Vries. 1992. Controlling Dietary Fiber in Food Product. Van Nostrand Reinhold, New York Rosenthal, Marie . 2007. ―Disease May be More Prevalent than Previously Thought‖. Veterinary Forum (Veterinary Learning Systems) 24 (2): 23. Ruwaidah. 2014. Klasifikasi Tumor Mammae pada Anjing Penderita Tumor Mammae di Kota Denpasar. Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Denpasar, Bali. Saberi, Mehdi et. al., 2014. Diagnosis and treatment of feline hepatic lipidosisin persian cats fed canned or homemade diets. Department of Clinical Sciences, Graduated Student of Veterinary Medicine, and Department of Pathobiology, Faculty of Veterinary Medicine, Shahid Bahonar University of Kerman. Iran Silva, F.M.B., Fransisco, A.A., Oliveira, S.M.J.V., Oliveira S, J. (2010) . Evaluation and 73

treatment of perineal pain in vaginal postpartum. Acta Paul Enferm 2011;24(1):94-100. Stanley L. 2003. Update on the Diagnosis and Management of Feline Cholangiohepatitis. Diplomate ACVN. University of California, Davis, School of Veterinary Medicine. Davis, CA, USA Sugondo, S., 2009. Obesitas. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiasti, S., editors. Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. 5th ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pp 1973. Suwed, M.A.& N.S. Budiana. 2006. Membiakan Kucing Ras. Jakarta: Penebar. Swadaya. Taylor,Cynthia M dan Sheila Sparks Ralph. 2010. Edisi 10. Diagnosis Keperawatan dengan Rencana Keperawatan. Jakarta: EGC. Triakoso, Nusdianto dan Fauziah Isnaini. 2012. Hubungan antara Bangsa Anjing dengan Obesitas pada Anjing di Surabaya. VetMedika J Klin Vet. Vol. 1, No. 1, Juli 2012. V.A. Castillo. 2008. Cushing’s disease in dogs: Cabergoline treatment. Research in Veterinary Science 85. 26–34. Widodo, Setyo, Dondin Sajuthi, Chusnul Choliq, Agus Wijaya, Retno Wulansari, RP Agus Lelana. 2011. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. Bogor : IPB Press. Yang Y, Zhao LG, Wu QJ, Ma X, Xiang YB. Hubungan Antara Serat Makanan dan Risiko yang Lebih Rendah dari Semua Penyebab Kematian: A MetaAnalisis Studi Cohort. Am J Epidemiol. 181: 83-91

74