SISTEM RESPIRASI AVES
Asisten Makalah : Gina Seisaria J1C112003
Oleh : Rayi Heristyara
J1C113055
Santi Arisna
J1C113225
Siti Aisyah
J1C113223
Syarifah Fahrunnisa
J1C113215
Zis Soleha
J1C113201
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang Sistem Respirasi Aves. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas Biologi.. Adapun isi makalah ini disusun secara sistematis dan merupakan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas. Dalam penyusunan tugas makalah ini kami mendapat beberapa hambatan, seperti kurangnya waktu untuk berdiskusi membahas hal- hal yang terkait. Akan tetapi semua masalah dan hambatan dapat teratasi. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, antara lain. •
Kakak tingkat FMIPA Biologi selaku pembimbing
•
Orang tua yang telah mendukung kami
•
Berbagai sumber referensi yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah. Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam
Biologi dan sumber pengetahuan kepada pembaca dan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami selaku penyusun tugas makalah ini sangat sadar bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman- teman, Kakak Pembimbing yang sangat kami harapkan agar tugas berikutnya dapat lebih baik lagi.
Banjarbaru, 6 September 2013
Tim Penyusun
2
Daftar Isi
Halaman Judul..................................................................................................... 1 Kata Pengantar .................................................................................................... 2 Daftar Isi ............................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan 1.1 LatarBelakang .................................................................................................. 4 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 5 1.3 Rumusan Masalah............................................................................................ 5
BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian Sistem Pernapasan ......................................................................... 6 2.2 Sistem Respirasi Aves ..................................................................................... 6 2.3 Mekanisme Pernapasan pada Burung ............................................................. 7
BABIII Penutup 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9 3.2 Saran ................................................................................................................ 9 Daftar Pustaka..................................................................................................... 10
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves. Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk. Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan 4
jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutanhutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya. 1.2 Rumusan Masalah 1.Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan? 2. Apakah jenis-jenis pernapasan pada aves? 3.Apakah alat-alat sistem pernapasan pada aves?
1.3 Tujuan 1. Untuk memahami jenis pernapasan aves 2. Untuk memahami struktur organ pernapasan pada aves
1.4 Metode Penulisan Makalah ini ditulis dengan metode literature serta studi kepustakaan.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pernapasan
Pengertian respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
2.2 Sistem Respirasi Aves
1) Jalur Pernapasan Burung Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
6
2) Alat Pernapasan Burung
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi
tidak
terjadi
difusi
udara
pernapasan.
Adanya
kantung
udara
mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi efisien.
Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut. 1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen cadangan. 2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan. 3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring. 4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
2.3 Mekanisme Pernapasan pada Burung
1. Pada Saat Istirahat 1.
Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada
membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. 7
Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara. 2.
Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada
mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
2. Pada Saat Terbang Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu, pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak. 1.
Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid
terjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paruparu akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. 2.
Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak
terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Pada pernapasan aves juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam.
3.2 Saran Sistem respirasi aves merupakan hal penting yang perlu kita ketahui dan pelajari. Terutama dalam bidang ilmu Biologi, dan diharapkan para pembaca untuk bisa memahami.
9
DAFTAR PUSTAKA Hermawan, Rudi. 2007. Respirasi Pada Hewan. http://www.jurnalskripsi.net/pdf/sistem-respirasi-pada-hewan Diakses pada 4 September 2013 Rianty. 2011. Pengenalan Aves. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-padaburung-aves.html Diakses pada tanggal 4
10