MANAJEMEN KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

Download Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM). No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis. 31. MANAJEMEN KREDIT ...

1 downloads 570 Views 69KB Size
MANAJEMEN KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) Hesti Respatiningsih [email protected] STIE Rajawali Purworejo

Abstract The core of the problem which is faced by small and medium enterprise is the available capital to run its business. The lock of capital can be obtained from the loan from others financial providers. This credit can be expected to be one of the important instrument in developing in small and medium enterprise business. Therefore, it is needed the professional credit management in credit management. Credit management is the providing credit management from the beginning credits until the repayment. Keywords: capital, credit, small and medium enterprise, credit management. UMKM sungguh luar biasa karyanya

PENDAHULUAN Usaha

Mikro

Kecil

Dan

Menengah (UMKM) mampu bertahan dan secara makro ekonomi mampu menyangga

perekonomian

nasional.

Terbukti UMKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menampung korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan yang terkena krisis, bahkan setelah bencana alam terjadi. Melihat kenyataan tersebut,

bagi pembangunan ekonomi kerakyatan bangsa

Indonesia,

globalisasi

namum

masih

profesionalisme

dalam

di

era

dibutuhkan menghadapi

tingkat persaingan global yang semakin tajam.

Disinilah

memerlukan

UMKM

bantuan

dari

masih berbagai

pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. UMKM dapat bersaing dengan pengusaha asing dan dapat menjadi alternatif yang tepat bagi

Hesti Respatiningsih:

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

31

masalah kemiskinan, khususnya dalam

akan

menggerakkan

perekonomian

rangka menampung tenaga kerja.

secara baik. Pertumbuhan suatu negara

Menurut Kwartono Adi (2007:50)

selalu akan terkait dengan pertumbuhan

kelemahan utama pengusaha bangsa kita

ekonomi sektor riil yang rata-rata

adalah

ketertiban dalam

ditopang oleh pera pelaku Usaha Kecil,

pencatatan usaha, sehingga menyulitkan

Mikro dan Menengah. Para pelaku

dalam

untuk

bisnis UMKM dan Bisnis Mikro sangat

depan.

membutuhkan bimbingan / training

Kebanyakan pengusaha di Indonesia

UMKM dan akses permodalan UMKM

berjalan dengan menggunakan insting.

agar pengembangan usahanya dapat

Di satu sisi memang positif, namun

dilakukan secara maksimal.

kurangnya

membuat

perencanaan

analisis

usaha

ke

disisi lain menyulitkan pada saat alih generasi, karena tidak ada catatan yang terprogram dan terarah bagi generasi

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) Menurut UU No.9 tahun 1995

berikutnya. Melihat

kendala

demikian,

pengusaha UMKM harus mulai terbiasa menganalisis dan melakukan pencatatan usaha, agar mengetahui sejauh mana kemajuan

usahanya.

Analisis

dan

pencatatan usaha yang sering terlupakan oleh pengusaha UMKM salah satunya

usaha

satu instrumen pengembangan usaha mendapat

porsi

dan

perhatian besar dalam suatu negara karena dengan adanya kucuran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kepada sektor perekonomian Hesti Respatiningsih:

sebagai

kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hokum. Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut paling banyak Rp. 100.000.000,00 dan

Usaha

Kredit UMKM merupakan salah

selalu

didefinisikan

milik Warga Negara Indonesia.

adalah masalah kredit.

yang

mikro

ekonomi

Kecil

rakyat

adalah

kegiatan

yang

memiliki

kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 dan milik

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

32

Warga

Negara

Indonesia.

(Adi,

1. Memiliki

2007:12)

kekayaan

bersih

lebih

besar dari Rp 200.000.000,00 sampai

Berdasarkan

surat

edaran

Bank

dengan

paling

banyak

Rp

Indonesia kepada semua Bank Umum di

10.000.000.000,00, tidak termasuk

Indonesia No. 3/9/BKr, tanggal 17 Mei

tanah dan bangunan tempat usaha.

2001, usaha kecil adalah usaha yang

2. Milik Warga Negara Indonesia.

memenuhi kriteria sebagai berikut:

3. Berdiri sendiri, bukan merupakan

1. Memiliki kekayaan bersih paling

anak

perusahaan

atau

cabang

banyak Rp 200.000.000,00 (dua

perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

ratus juta rupiah) tidak termasuk

atau berafiliasi baik secara langsung

tanah dan bangunan tempat usaha;

maupun tidak langsung dengan usaha

atau

menengah atau usaha besar.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan

4.

Berbentuk usaha perorangan, badan

paling banyak Rp.1.000.000.000,00

usaha yang tidak berbadan hukum,

(satu miliar rupiah)

atau badan usaha yang berbadan

3. Milik Warga Negara Indonesia

hukum, termasuk koperasi.

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak

perusahaan

atau

cabang

JENIS-JENIS UMKM

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Menengah

Hesti Respatiningsih:

1. Usaha Perdagangan

sepatu,

agen

pakaian,

Koran/majalah, dan

lain-lain;

Pengecer: minyak, kebutuhan pokok, buah-buahan,

dan

lain-lain;

Ekspor/Impor: produk lokal dan menurut

Instruksi Presiden No.10 Tahun 1999 adalah:

UMKM dikelompokkan menjadi:

Keagenan:

5. Berbentuk usaha perorangan, badan

Usaha

Secara garis besar jenis usaha

internasional;

sektor

Informal:

pengumpul barang bekas, pedagang kaki lima, dan lain-lain.

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

33

2. Usaha Pertanian Meliputi dan

atau sesuatu yang dipersamakan dengan

Perkebunan:

kebun

pembibitan

buah-buahan,

itu, di mana pihak peminjam wajib

sayur-

melunasi kredit/ kreditnya pada waktu

sayuran, dan lain-lain; Peternakan:

yang telah ditentukan. Disamping itu

ternak ayam petelur, susu sapi, dan

kredit pun timbul sebagai akibat adanya

Perikanan: darat/laut seperti tambak

transaksi

udang, kolam ikan, dan lain-lain.

pembayarannya

3. Usaha Industri Industri

makanan/minuman;

dimana

ditangguhkan,

baik

Pengertian kredit menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 :

dan lain–lain.

“Kredit adalah penyediaan uang

4. Usaha Jasa

atau tagihan yang dapat dipersamakan

Konsultan;

Restoran;

beli,

sebagian maupun seluruhnya.

Pertambangan; Pengrajin; Konveksi

Jasa

jual

Jasa

Perbengkelan;

Konstruksi;

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

Jasa

kesepakatan pinjam meminjam antara

Transportasi, Jasa Telekomunikasi;

suatu perusahaan dengan pihak lain

Jasa Pendidikan, dan lain-lain.

yang

mewajibkan

pihak

peminjam

untuk melunasi kreditnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang,

KREDIT UMKM Kredit

berasal

dari

bahasa

Yunani, yaitu “credere” atau “credo”

imbalan

meminjam dinamakan Kredit. Berdasar dari kegiatan pemberian kredit dari yang memberikan

kredit

kepada

yang

menerima kredit adalah kepercayaan.

Kohler (1964;154) : “Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu

janji

pembayarannya

akan

dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati”.

Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang Hesti Respatiningsih:

hasil

Pengertian kredit menurut Eric L.

badan usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan cara pinjam

pembagian

keuntungan.”

yang berarti kepercayaan (trust atau faith). Kegiatan orang perorang atau

atau

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

34

Pengertian kredit menurut Teguh Pudjo Muljono (1989;45) :

kegiatan pinjam meminjam antar orangperorang atau badan usaha atau badan

“Kredit adalah suatu penyertaan

hukum tertentu dilevel Usaha Kecil,

uang atau tagihan atau dapat juga

Menengah dan Mikro yang cakap

barang

melakukan perbuatan hukum dengan

yang

menimbulkan

tagihan

tersebut pada pihak lain. Atau juga

dasar prinsip kepercayaan.

memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu

UNSUR-UNSUR KREDIT

tambahan nilai dari pokok pinjaman

1. Kepercayaan

tersebut yaitu berupa bunga sebagai

Kepercayaan yaitu suatu keyakinan

pendapatan

pemberi kredit bahwa kredit yang

bagi

pihak

yang

bersangkutan”. Berdasarkan

diberikan akan benar-benar diterima pada

pengertian-

pengertian diatas dapat diketahui bahwa

di masa tertentu di masa datang. 2. Kesepakatan

transaksi kredit timbul sebagai akibat

Disamping

suatu pihak meminjam kepada pihak

mengandung

lain, baik itu berupa uang, barang dan

antara pemberi kredit dan penerima

sebagainya yang dapat menimbulkan

kredit. Kespakatan ini dituangkan

tagihan bagi kreditur. Hal lain yang

dalam

dapat menimbulkan transaksi kredit

masing-masing

yaitu berupa kegiatan jual beli dimana

menandatangani

pembayarannya

kewajibannya.

akan

ditangguhkan

dalam suatu jangka waktu tertentu baik

unsur

percaya

unsur

suatu

juga

kesepakatan

perjanjian

dimana pihak

hak

dan

3. Jangka waktu

sebagian maupun seluruhnya. Kegiatan

Setiap

transaksi kredit tersebut diatas akan

memiliki jangka waktu tertentu

mendatangkan piutang atau tagihan bagi

jangka waktu ini mencakup masa

kreditur serta mendatangkan kewajiban

pengembalian kredit yang telah

untuk membayar bagi debitur.

disepakati. Jangka waktu tersebut

Dari berbagai macam pengertian

bisa

diatas, maka Kredit UMKM adalah Hesti Respatiningsih:

kredit

berbentuk

yang

jangka

diberikan

pendek

maupun menengah dan panjang.

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

35

4. Resiko

pemabuk,

Adanya

suatu

tenggang

waktu

tidak

pergaulannya

di

penjudi, mayarakat,

pengembalian akan menyebabkan

pendapat

suatu resiko tidak tertagihnya/macet

calon debitur, masa kerja debitur

pemberian kredit. Semakin panjang

pada tempat pekerjaannya terakhir,

suatu

usia debitur, dan lain-lain.

kredit

semakin

besar

resikonya.

2.

mengenai

Capacity (kapasitas)

5. Balas Jasa Merupakan

masyarakat

Kemampuan calon debitur keuntungan

atau

untuk membayar, dimana diteliti

pemberian suatu kredit atau yang

mengenai

pendidikan

dan

lebih dikenal dengan nama bunga.

pengalaman

usahanya,

reputasi

Balas jasa dalam bentuk bunga dan

perusahaan,

riwayat

usaha,

biaya administrasi kredit merupakan

keahliannya dalam bidang usaha

keuntungan bank. Sedangkan

tersebut sehingga bank mempunyai

pada bank berdasar syariah balas

keyakinan bahwa suatu usaha yang

jasanya ditentukan dengan bagi

dibiayai dengan kredit tersebut

hasil.

dikelola oleh orang-orang yang tepat.

TUJUAN PEMBERIAN KREDIT

3.

Capital (Modal)

1. Mencari Keuntungan

Meneliti

besar

2. Membantu usaha nasabah

modal

3. Membantu Pemerintah

pendistribusian modal, apakah ada modal

1.

dan

kecilnya

yang

bagaimana

cukup

untuk

Dalam dunia perbankan prinsip

menggerakkan sumber daya secara

analisis kredit dikenal dengan 5C,

efektif, apakah pengaturan modal

yaitu:

kerja baik, sehingga perusahaan

Character (watak)

berjalan lancar, berapa besar modal

Penilaian personalitas

debitur,

terhadap

kerja, perlu pula dinilai sumber dan

bagaimana

struktur

sifatnya, kejujurannya, rajin, tidak Hesti Respatiningsih:

permodalan,

tingkat

pertumbuhan laba, dimana semua

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

36

4.

ini dapat dilihat pada laporan

hal dilakukan dengan kredit. Maka

keuangan perusahaan.

peranan kredit dalam perekonomian

Collateral (Jaminan)

modern yang seperti itu adalah:

calon apakah

Jaminan

yang

diberikan

debitur

akan

dianalisis

dan

memenuhi

layak

persayaratan yang ditentukan bank.

5.

1. Kredit ternyata dapat meningkatkan efisiensi

penggunaan

modal

dengan

uang

atau

meningkatkan

produktivitas masyarakat.

Nilai jaminan yang harus dipenuhi

2. Kredit dapat meningkatkan efisiensi

(liquid value) adalah 70% dari nilai

penggunaan barang, karena kredit

jaminan (nilai pasar), sedangkan

dapat membantu proses produksi dari

permohonan

bahan

kredit

akan

hingga

barang

dan

dipertimbangkan jika cover ratio

sekaligus

diatas 100%.

pemindahan barang dari produsen

Condition (kondisi)

kepada

Kondisi ekonomi secara umum dan khusus menyangkut fleksibilitas sektor usaha calon debitur

dalam

juga

jadi

konsumen

membantu

dalam

proses

marketing; kredit ikut melancarkan arus barang. 3. Kredit dapat meningkatkan arus

menghadapi

peredaran lalu lintas uang, misalnya,

perubahan di masa yang akan

melalui penggunaan cek, giro, wesel,

datang

perlu

diteliti.Dengan

promes,

maksud

agar

bank

diterbitkan oleh bank.

dapat

memperkecil resiko yang mungkin timbul oleh situasi ekonomi.

dan

kartu

Dalam perekonomian seperti itu,

yang

4. Kredit dapat menjadi alat stabilitas ekonomi yang dilakukan melalui kebijaksanaan

PERANAN KREDIT DALAM PEREKONOMIAN

kredit

ekspansi

dan

kontraksi kredit, misalnya, dengan politik diskonto oleh bank sentral. 5. Kredit

dapat

berfungsi

sebagai

kredit akan mengambil alih sebagian

jembatan

fungsi uang (yang dipergunakan untuk

pendapatan nasional suatu negara.

untuk

meningkatkan

pembayaran tunai) karena hampir segala Hesti Respatiningsih:

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

37

6. Kredit dapat menciptakan daya beli

UMKM.Di bawah ini adalah pedoman

baru bagi para debitur, meskipun

yang akan membantu UMKM dalam

debitur-debitur itu tidak memiliki

menganalisis pengambilan kredit, yaitu:

uang tunai dalam saldo neracanya.

1.

Pertimbangan mengajukan pinjaman Secara umum, utang bisa menjadi

MANAJEMEN KREDIT UMKM

ide yang baik jika digunakan untuk Manajemen

adalah

meningkatkan atau melindungi arus kas,

bagaimana mengelola pemberian kredit

atau untuk membiayai pertumbuhan

mulai dari kredit tersebut diberikan

atau ekspansi. Dalam kasus ini, biaya

sampai dengan kredit tersebut lunas.

pinjaman

Untuk

berkembang,

daripada biaya pembiayaan, hal ini

kredit

bergerak

bisnis

memiliki menjadi

Kredit

yang

pengelolaan cara

yang

efektif

bisa

mungkin

melalui

dalam

berkelanjutan.

melakukan bisnis. Beberapa pemilik

Beberapa

lebih

rendah

pendapatan

alasan

umum

yang

untuk

usaha kecil bangga bahwa mereka tidak

mencari pinjaman meliputi:

pernah memiliki kredit, itu tidak selalu

a. Modal kerja – ketika Anda sedang

merupakan pendekatan yang realistis.

mencari untuk meningkatkan tenaga

Pertumbuhan seringkali menuntut modal

kerja atau meningkatkan persediaan.

besar, dan untuk mendapatkan uang tersebut

mengharuskan

mencari

pinjaman

bank,

b. Memperluas pangsa pasar baru –

UMKM

ketika perusahaan memasuki pasar

pinjaman

baru, mereka sering menghadapi

pribadi, sebuah jalur kredit bergulir,

siklus

kredit perdagangan, atau bentuk lain

menawarkan

pembiayaan kredit.

menguntungkan kepada pelanggan

Pertanyaan bagi banyak pemilik bisnis kecil adalah, berapa besar kredit yang

diperlukan?

Jawaban

atas

baru,

koleksi

dana

lagi

atau

persyaratan

pinjaman

harus lebih

dapat

membantu mengatasi periode ini. c. Untuk

belanja

modal



Anda

pertanyaan ini berdasarkan analisis yang

mungkin perlu untuk membiayai

cermat pada arus kas serta kebutuhan

peralatan baru untuk memindahkan

khusus

dari

bisnis

Hesti Respatiningsih:

dan

industri

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

38

bisnis ke pasar baru atau memperluas

Dengan perencana akan memungkinkan

lini produk Anda.

UMKM

d. Meningkatkan arus kas – jika Anda masih

memiliki

utang

memprediksi

berapa

kebutuhan uang tunai, menentukan apa

jangka

yang

tahun,

membutuhkannya. Ini akan memberi

pembiayaan dapat memperbaiki arus

waktu tambahan untuk mengeksplorasi

kas.

semua

panjang kurang dari

e. Membangun

10

kepercayaan

akan

dibutuhkan

kemungkinan

dan

kapan

sumber-sumber

dengan

pinjaman dan menegosiasikan syarat-

pemberi pinjaman – jika Anda belum

syarat yang paling menguntungkan.

pernah

Rencana

meminjam

mengambil

2.

bisa

sebelumnya,

pinjaman

dapat

tinjauan

modal lengkap

harus

terdiri

Neraca

dari untuk

membantu dalam mengembangkan

membantu menganalisis arus kas, aset

sejarah

dan

pembayaran

yang

baik

kewajiban.

Selain

itu

perlu

sehingga menimbulkan kepercayaan

membuat laporan pro forma, yang

dan

merupakan proyeksi Neraca untuk 1-3

membantu

memperoleh

pembiayaan di masa depan dengan

tahun mendatang.

lebih mudah.

3.

Merencanakan secara efektif Sebelum mengambil pinjaman atau

jenis pembiayaan lain, pelaku bisnis UMKM harus meluangkan waktu untuk merencanakan kebutuhan modal. Saat terburuk untuk mengambil kredit jenis apa pun adalah masa krisis. Tiba-tiba mengalami

kerugian

bisnis,

tidak

mampu membayar gaji, atau keadaan darurat lain yang memaksa pelaku bisnis UMKM

untuk

segera

mengambil

pinjaman, dan menempatkan pada posisi yang

sangat

tidak

Hesti Respatiningsih:

menguntungkan.

Jangka pendek vs utang jangka panjang Supaya terhindar dari masalah

keuangan, karena cicilan yang cukup besar dan uang tidak cukup, pelaku bisnis UMKM perlu memastikan jenis pinjaman yang tepat. Secara umum, penggunaan pinjaman jangka pendek untuk kebutuhan jangka pendek. Ini akan membantu pelaku bisnis UMKM menghindari beban bunga yang lebih tinggi dan lebih ketat dibanding kondisi pinjaman jangka panjang. Misalnya, jika mengalami peningkatan pesat sementara

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

39

penjualan – seperti yang disebabkan

Pada dasarnya keuangan dapat

oleh peningkatan permintaan musiman –

dianalogikan

maka harus melihat pada pinjaman

manusia. Kesehatan dimulai dari diri

jangka pendek. Jika pertumbuhan akan

sendiri, ini juga berlaku bagi kesehatan

terus-menerus dalam jangka waktu yang

keuangan

panjang, silakan lihat di jangka panjang

seseorang tidak akan dapat bekerja

lainnya seperti perluasan jalur kredit

secara optimal jika dalam kehidupannya

berdasarkan penjualan, piutang, atau

orang

rasio persediaan. Jangka waktu utang

kewajiban yang sangat besar hingga

tidak akan berdampak pada utang

diluar

terhadap ekuitas rasio. Namun, akan

kewajiban membayar kredit, kewajiban

melihat

membayar

perubahan

dalam

indikator

likuiditas seperti rasio lancar, karena

dengan

usaha.

tersebut

Kesehatan

Sebagai

contoh

dibebani

dengan

kemampuannya,

karyawan

misalkan

dan

lain

sebagainya.

saat ini hanya mencakup kewajiban

Kesehatan

keuangan

sangat

utang yang harus dilunasi dalam satu

bergantung dari besarnya pengeluaran

tahun, bukan kredit yang jatuh tempo

dan kredit. Memang pada awal kredit

pada periode yang akan datang. Jadi,

diterima sudah pasti tidak ada yang

pinjaman jangka panjang positif dapat

berminat memiliki kredit yang terlalu

mempengaruhi rasio likuiditas usaha.

besar

4.

menjadi macet. Namun jika hal tersebut

Kredit baru harus berdasarkan pada kebutuhan saat ini Ketika tingkat suku bunga rendah

dan uang yang murah, pelaku bisnis mungkin tergoda untuk mengambil pinjaman untuk membeli peralatan atau membuat belanja modal lainnya. Jika itu yang terjadi dengan bisnis UMKM, pastikan untuk mendasarkan keputusan hanya pada keperluan usaha sekarang.

Hesti Respatiningsih:

sehingga

sangat

berpotensi

sudah terlanjur dengan 1001 alasan yang kuat,

bagaimana

mengatasi

UMKM

masalahnya?

dapat

Jawabannya

utama adalah UMKM harus tetap menjaga manajemen kredit. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat ditempuh para pelaku bisnis UMKM agar mampu mengelola kredit dengan baik. Upaya tersebut antara lain:

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

40

1.

Hitung besar Cicilan kredit anda

sangat mengkhawatirkan yakni

perbulan, apakah:

pada posisi ‘diragukan’ atau dari

‘doubtful’ ini berarti posisi anda

penghasilan usaha, jika ini yang

masuk kedalam potensi besar

terjadi maka usaha tersebut

untuk

masih

menyelesaikan

a. Kurang

dari

30%

memiliki

kemampuan 2.

kondisi

berada

‘dalam

Langkah berikutnya adalah lakukan

sesuai dengan posisi.

penghasilan usaha maka posisi usaha

pembayaran

solusi untuk penyelesaian kredit

b. Antara 30% hingga 50% dari

kredit

mampu

cicilan.

yang kuat untuk menyelesaikan kredit anda secara lancar.

tidak

Jika usaha UMKM berada

dalam di

perhatian

posisi

diatas

30%

dari

khusus’ atau dikenal dalam

penghasilan (poin b, c dan d) maka

istilah ‘under special mention’

tindakan yang harus diambil adalah

ini berarti bahwa pengembalian

mutlak mencari bantuan bukan

cicilan

berpotensi

pinjaman (karena akan menambah

keterlambatan

kredit baru), ini harus benar-benar

kredit

mengalami

diusahakan

sebelum masuk ketahap macet.

jika

tidak

usaha

c. Diatas 50% hingga 60% dari

tersebut akan terpuruk lebih jauh.

penghasilan usaha maka usaha

Ibarat orang sakit usaha tersebut

tersebut berada dalam posisi

sedang

‘kurang

‘sub

(intensive care unit) atau dalam

standard’, pada golongan ini

posisi krisis. Namun dibalik itu

anda sudah pasti mengalami

semua pelaku bisnis UMKM harus

tingkat kemacetan pembayaran

berpikir

yang melebihi 3 kali cicilan

solusi

perbulannya

mendapatkan income yang stabil

lancar’

dan

atau

berpotensi

berada

didalam

bagaimana yang

ICU

melakukan

terbaik

untuk

dikemudian hari.

untuk menjadi lebih buruk lagi. d. Diatas 60% dari penghasilan

Income yang stabil adalah

usaha maka posisinya menjadi

pintu dari penyelesaian kredit dan

Hesti Respatiningsih:

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

41

sebagai

kuncinya

adalah

anda

Langkah praktis yang bisa

memiliki rasio cicilan kredit yang

dilakukan

tidak lebih dari 30% penghasilan.

UMKM antara lain sebagai berikut:

Cara yang harus dilakukan adalah

para

pelaku

bisnis

1. Pastikan bahwa bisnis kita

melakukan review apakah usaha

merupakan bisnis UMKM yang

tersebut sudah berada dalam jalur

terus berkembang.

atau

track

yang benar

dalam

2. Pastikan bahwa Legalitas usaha

melakukan usaha

dilengkapi

Kemudian

setelah

anda

secara

dokumen

melakukan telaah yang mendalam

usaha.

atas usaha tersebut, langkah berikut

3. Pastikan

baik

pembukuan

bahwa

transaksi

kita

tidak

di

dunia

adalah harus berani melakukan

mempunyai

penjadwalan kredit (rescheduling)

perbankan walau sekecil apapun

atas

tempo

sebelumnya (Misal : Tunggakan

Datanglah

kartu kredit walau hanya 100 perak

tanggal

pembayaran

jatuh

kredit.

kepada Bank, Lembaga Leasing, Kantor Kartu Kredit, Pegadaian, dll.

Bicarakan

cacat

beserta

sekalipun.) 4. Pastikan kita mempunyai opini

kepada

mereka

tersebut

sedang

5. Untuk usaha menengah - Usahakan

berada dalam posisi kesulitan arus

bisnis kita telah menggunakan

kas sehingga pembayaran kredit

komputerisasi dalam administrasi

dapat

transaksinya.

bahwa

usaha

diperpanjang.

positif dari rekanan bisnis kita.

Namun

sebelum usaha UMKM menuju

6. Pastikan

bahwa

ketempat penjadwalan sebaiknya

mendukung

pelaku bisnis UMKM sudah harus

(dibandingkan

berpikir bahwa telah mendapatkan

walau

solusi penyelesaian yang terbaik

sekalipun.

walau tidak secara instan.

7. Pastikan berikan

di

lokasi

dan

representatif

pelaku

pasar

yang

informasi kepada

usaha

sejenis) kumuh

yang

pejabat

kita Bank

adalah akurat dan tepat serta jujur. Hesti Respatiningsih:

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

42

8. Pastikan bahwa bisnis kita bukan

lembaga keuangan tidaklah sulit untuk

usaha baru sebab Pejabat Bank

memperoleh

tidak akan mau mengambil resiko

kredit. Akan tetapi tidak sedikit pelaku

dengan usaha yang masih baru dan

usaha yang akhirnya terlilit oleh kredit

belum tentu berjalan.

yang berkepanjangan dan terbebani oleh

Dengan beberapa

memperhatikan

cara

mengelola

modal

usaha

melalui

kewajiban membayar angsuran yang

kredit

terkadang lebih besar dari pemasukan

sebagaimana dikemukakan di atas, maka

(income) yang diperoleh. Oleh karena

patut diyakini di sini bahwa kualitas

itu perlu dipikirkan oleh pelaku usaha

profesionalisme

kecil

pengelolaan

usaha

dan

menengah

sebelum

mikro kecil dan menengah tercermin

mengajukan kredit, entah kredit melalui

dalam upaya pengelolaan kredit yang

lembaga keuangan atau sumber lain.

baik. Profesionalisme UMKM yang baik

Sebelum

merupakan salah satu kunci sukses

difikirkan

adalah

kemampuan

dalam pengembangan bisnis usaha kecil.

membayar

bukan

kemampuan

meminjam. memikirkan

PENUTUP Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah

untuk

mengembangkan

UMKM salah satunya yaitu melalui penyaluran kredit UMKM. Dengan adanya

kredit

tersebut

diharapkan

melangkah

Inilah

yang

harus

pentingnya

pentingnya

kita

manajemen

kredit dalam usaha mikro kecil dan menengah. Manajemen kredit dapat membantu pelaku bisnis UMKM dalam mengelola kredit dari mulai diterima sampai dengan kredit tersebut lunas.

UMKM bisa berkembang optimal untuk berperan serta dalam mengatasi krisis bangsa ini untuk mengatasi tingginya

DAFTAR PUSTAKA Adi, M. Kwartono. 2007. Analisis Usaha Kecil dan Menengah.

tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Yogyakarta: Penerbit Andi

Hal yang lumrah bagi seorang pelaku bisnis

UMKM

memperoleh

kredit

Longenecter, Justin G, Carlos W.Moore, J.

sebagai modal dalam usaha. Bagi pelaku

Kewirausahaan.

usaha yang sudah cukup dipercaya oleh Hesti Respatiningsih:

William

Petty.

Manajemen

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

43

2001.

Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat. Hadinoto, Soetanto, Djoko Retnadi. 2010. Micro Credit Challenge. Jakarta:

Elex

Media

Komputindo

Zimmerer, Thomas dan

Norman M.

Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan Manajemen

dan Bisnis

Kecil.

Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. UU Perbankan No.7 tahun 1992

Hesti Respatiningsih:

Manajemen Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) No1, Januari 2011 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

44