Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM Ditjen DIKTI DEPDIKNAS pada 11-20 September 2006 di Hotel Graha Dinar, Cisarua
VISION
WORLD CLASS COMPANY Perusahaan
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA
Disampaikan dalam training Audit Lingkungan PTS Se-Jawa & Bali Tanggal 11 – 20 September 2006 Disiapkan oleh : Dodi S
2
ISU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROBLEM K3
¾Tidak Ada Sistem ¾Kurangnya Standar Kerja ¾Kurang Peduli Tentang Masalah K3 ¾Masih Memakai Paradigma Lama
• Gangguan Kesehatan di Tempat Kerja : - Penyakit paru - Cedera otot tulang - Kanker - Gangguan pendengaran akibat bising - Penyakit Akibat Kerja
• Kecelakaan Akibat Kerja : - Tingginya angka kecelakaan kerja industri - Bahaya kebakaran - Kecelakaan lalu lintas menuju dan dari tempat kerja
3
MENGAPA KITA HARUS MENGELOLA K3 ? ( Keselamatan & Kesehatan Kerja )
Tanggung Jawab Moral •Visi Astra •Corporate Philosophy Dasar Hukum •UU No.1 1970 •Per.05/Men/1996
Pertimbangan Ekonomis • Meningkatkan Profit • Perbaikan citra perusahaan
4Mengelola K3 secara terstruktur dan sistematis 4Menciptakan tempat kerja yang “ safe “ 4Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja 4Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja 4Memenuhi peraturan yang berlaku ( Per.05/Men/96 ) Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER.05/ MEN / 96 Bab III pasal 3 -- Untuk tempat kerja yang : • Seratus orang atau lebih • Mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi • Dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerugian
4
KEWAJIBAN PENGELOLAAN K3 BAGI INDUSTRI
• Menaikkan kesehatan tenaga kerja • Mewujudkan dan menjelaskan bahaya • Membentuk P2K3 • Melaporkan kesehatan kerja • Menyediakan APD ( alat pelindung diri ) • Membentuk Unit Penanggulangan Kebakaran
5
Basic Safety
H
azard ( bahaya ):
Suatu keadaan atau tindakan yang dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta benda, proses maupun lingkungan
R
isk ( risiko ) :
Suatu ukuran yang menyatakan kemungkinan (Probability) dan keparahan (Severity ) dari suatu akibat kerugian .Akibat dari hazard yang menjadi insiden
I
nsident : Kejadian yang tidak diinginkan Insident : 88 % unsafe action 10 % unsafe condition 2 % act of God
4 Langkah menuju keselamatan • Situasi berbahaya ? • Tindakan membahayakan ? • Peralatan berbahaya ? • Bisa dilakukan perbaikan ? PROBLEM?
¾ Tidak Ada Sistem ¾ Kurangnya Standar Kerja ¾ Kurang Peduli Tentang Masalah K3 ¾ Masih Memakai Paradigma Lama
K3 : Saving Profit
Kontribusi K3 Dalam Meningkatkan Profit
REVENUE
Accidental Losses Cost Of Operation
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
1
Serious or Major Injury
10
Minor Injury
30
Property Damage Accident
600
Inccidents with no Visible\Injury or Damage
$1
Injury & Illness
$ 5 - 50
Uninsured Property Damage
$1-3
Uninsured Miscellaneous
6
CONTOH MSDS ( MATERIAL SAFETY DATA SHEET ) yaitu : INFORMASI TENTANG KARAKTERISTIK B3 DARI MATERIAL
MSDS lembar yg memuat informasi mengenai •Identitas •Komposisi •Cara penanganan material B3 •Bahaya yg mungkin diakibatkan •APD •Cara penanggulangan / emergency
MSDS harus diletakkan di tempat yg mudah diketahui oleh tenaga kerja
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCEGAH CIDERA DENGAN MELINDUNGI ANDA MULAI DARI PAPARAN YG DISADARI HINGGA BAHAYA YG POTENSIAL HIRARKI PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA : • ENGINEERING : isolasi, local exhaust ventilation • WORK PRACTISE CONTROL : Training dan pendidikan, prosedur yg tepat untuk tiap proses, penggunaan perawatan dan pembersihan APD, house keeping, pengawasan yg baik • ADMINISTRASI : Jadwal kerja, rolling • Alat Pelindung Diri ( APD ) : Safety glass, gloves, dll
JENIS APD : • • • •
Kepala Mata Wajah Tangan
: : : :
Helmet Safety glosses, safety gogle Face shield, Pelindung Jari Safety gloves, pelindung jari
• • • •
Kulit : Cream pelindung, skin cleaner Kaki : Safety shoes Pernapasan : Masker, Breathing apparatus Telinga : Ear plug, Ear Muff
PERAWATAN APD : 1. Setelah selesai mengunakan diletakkan pada tempatnya 2. Dibersihkan secara berkala 3. Periksa APD sebelum dipakai / sesudah, untuk mengetahui ada kerusakan atau tidak layak pakai 4. Pastikan APD yg digunakan aman untuk keselamatan, jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yg baru
10
MODEL 5 PRINSIP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SESUAI PERMENAKER PER.05/MEN/96
Peningkatan Berkelanjutan
Komitmen dan Kebijakan
Peninjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen Perencanaan SMK3 Pengukuran dan Evaluasi Penerapan SMK3
MODEL SISTEM HEALTH & SAFETY OHSAS 18001 : 1999 4.6 Management review 4.5 Checking and Corrective Action 4.5.1 Monitoring and Measurement 4.5.2 Non - Conformance and Corrective and Preventive Action 4.5.3 Records 4.5.4 HS Audit
CONTINUAL IMPROVEMENT
4.2 Health & Safety Policy
4.3 Planning 4.4 Implementation and Operation 4.4.1 Structure and Responsibility 4.4.2 Training Awareness and Competence 4.4.3 Communication 4.4.4 HS Documentation 4.4.5 Document Control 4.4.6 Operation Control 4.4.7 Emergency Preparedness and Response
4.3.1 Hazard, risk assessment 4.3.2 Legal Other Requirements 4.3.3 Objective 4.3.4 Health & Safety Management Programs
17
AKIBAT KECELAKAAN KERJA Terhadap Pekerjaan dan Korban
TERHADAP PROSES PRODUKSI Proses Produksi Berhenti
KECELAKAAN KERJA
Target Tidak Tercapai
Pengiriman Terlambat
Complain Customer
TERHADAP KARYAWAN Luka
Istirahat
Target Bekerja tidak tercapai
Menurunkan performance pribadi
Cacat Fungsi
Kemampuan berkurang
Cacat Tetap
Produktivitas Berhenti
Meninggal
Keluarga terlantar (tidak ada tulang punggung keluarga)
Produktivitas Menurun
1
JUMLAH KECELAKAAN KERJA PT ABCD
Data Kecelakaan Kerja Bulan Oktober 2003-Maret 2004 NO
BAGIAN
JUMLAH
NO
CORAK KECELAKAAN
1
FORGING
5
1
TERJEPIT
5
2
MACHINING
2
2
GRAM/SERPIHAN
3
3 4 5 6 7 8
QUALITY ASS. JACK WH/RM/PPC MAINTENANCE DIES SHOP ENGINEERING
3 4 5 6 7 8
TERPUKUL MATL/SLING MATL PANAS/TERBAKAR TERGESEK GERINDA TERSAYAT KEJATUHAN MATL/BND TERKENA MATA BOR
9 HRD & GA 10 DEPT. LAIN TOTAL
1 3 2 1 14
2 .5 0
6 .0 0
2 .0 0 1 .5 0
4 .0 0 3 .0 0
1 .0 0
2 .0 0
0 .5 0
1 .0 0
0 .0 0
0 .0 0
NO
KATEGORI
1
RINGAN
2
SEDANG
3
BERAT TOTAL JENIS KECELAKAAN LALU LINTAS TEMPAT KERJA
KEPARAHAN KECELAKAAN KERJA 3 .0 0
7 .0 0
5 .0 0
1 1 1
1 2 14
9 KENA KACA 10 LALU LINTAS TOTAL
FREKUENSI KECELAKAAN KERJA 8 .0 0
JUMLAH
JUMLAH 13 1 14 JUMLAH 2 12
STATISTIK KECELAKAANKERJA TAHUN 1997-2003 FREKUENSI KECELAKAAN KERJA
KEPARAHAN KECELAKAAN KERJA
90.0
1,200.0
80.0
1,000.0
70.0 60.0
800.0
50.0
600.0
40.0 30.0
400.0
20.0
200.0
10.0 0.0
0.0
TA H U N
TA H U N
JUMLAH KECELAKAAN KERJA TAHUN 2000-2003 2000 2001 2002 42
2003
26 26 CORAK KECELAKAAN
22
PROSES KERJA
TIDAK TERKAIT DNG PROSES KERJA
LALU LINTAS
75
27
14
ALAT PEMADAM KEBAKARAN ( APK )
13
ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMADAMKAN API DI AWAL TERJADINYA API (APAR) ATAU MEMADAMKAN API YG SUDAH TERLANJUR MEMBARA AGAR TIDAK BERLANJUT (HYDRANT).
JENIS APAR dan KLASIFIKASI PENGGUNAANNYA • APAR : Alat pemadam api yg mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api saat awal terjadi kebakaran dan berat tak > 16 kg. Jenis : busa / foam, gas ( CO2 dan BCP / hallon ), dry chemical/powder kelas api A B C D
sumber benda padat mudah terbakar (kertas,kayu,kain,dsb ) Cairan yg mudah terbakar ( bensin, minyak, oli, dll ) Alat-alat listrik Komputer, Peralatan presisi, dsb Note : Y : Baik; N : Tidak boleh
powder Y Y Y N
jenis APAR foam CO2, hallon Y Y Y Y N Y N Y
• Hydrant : Alat pemadam api dengan menggunakan air bertekanan dan digunakan untuk memadamkan api apabila sudah terlanjur membara, yang terdiri atas elemen-elemen : - Jockey pump : pompa bertekanan 6.5 kg / cm2 kapasitas 210 lt/min - Fire pump : menggunakan diesel, otomatis, tekanan 9 kg/cm2 kapasitas 1900 lt/min - Air : ada tangki persediaan, tidak kotor - Slang air : ukuran dlm gedung : 1.5 inch, luar gedung 2,5 inch, connecting nozle - Box slang : terletak pada lokasi mudah dilihat / dijangkau - Hydrant pilar :diluar gedung, outlet : 2 buah diameter 4 inchi, pipa induk 6 inchi
APAR
RAMBU PELENGKAP •free area / zebrz cross ( depan box ) 15 cm 25 cm
60 cm 80 cm
-Ambil APAR yg paling dekat & mudah dijangkau - Bawa ke sumber api dan jaga jarak + 3 m, dan jangan melawan arah angin - Bentangkan hose pada posisi lurus dan arahkan ke sumber api dan semprotkan sampai padam.
POSISI / KODE PENEMPATAN APAR: - Mudah dijangkau
- Tidak terhalangi / tertutup benda lain - ditandai dengan rambu “APAR “
SISTEM HYDRANT dan KOMPONENNYA
• papan petunjuk 70 cm
SOP PENGGUNAAN APAR
SOP PENGGUNAAN HYDRANT - Buka tutup box, pastikan bahwa selang tersambung dgn benar - Tarik keluar selang dlm box, pastikan selang lurus kemudian : 1 org mengarahkan ujungnya, 1 org menjaga dibelakang org pertama ( dgn posisi kaki saling menopang ), 1 org mengatur kran air sambil mengontrol jangkauan & kecepatan air terkendalikan - Arahkan pancaran air ke obyek sasaran - Setelah selesai valve ditutup sampai air berhenti - Masukkan selang air ke box dengan melipat dan menggantung pada tempatnya - Tutup kembali box seperti semula
9
POSISI SALAH DALAM MENGANGKAT BARANG DAN BATAS BEBAN ANGKAT SECARA MANUAL 900
Mengangkat dengan posisi salah seperti ini dapat mengakibatkan: 1. Nyeri pada pinggang 2. Cepat mengalami kelelahan 3. Mengakibatkan gangguan berupa penjepitan saraf pada tulang punggung
DAN BATAS BEBAN ANGKAT SECARA MANUAL JENIS Sekali-kali Terus Menerus
DEWASA TENAGA KERJA MUDA Pria (Kg) Wanita (Kg) Pria (Kg) Wanita (Kg) 40 15 15 10 -12 15-18 10 10 -15 6-9
Sumber : Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Per. 01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu
7
ERGONOMI POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS Langkah I 1.Posis jongkok,titik tumpu di tengah badan dan salah satu kaki sebagai pengungkit 2.Benda yang mau diangkat didekatkan pada tubuh 3. Tangan memegang sisi benda yang akan diangkat. 4. Punggung tetap lurus
Langkah II 1. Benda diangkat pelanpelan 2. Punggung tetap lurus
Langkah III 1. Benda diangkat setinggi perut dan siap dipindahkan 2. Badan tegak 3. Kaki melangkah
8
ERGONOMI POSISI TUBUH YANG BENAR DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS Bila benda harus diangkat oleh 2 orang maka cara pelaksanaannya sama dengan di atas dengan posisi saling berhadapan.
Langkah I Benda yang diangkat berada diatas tumpukan barang maka posisi setengah jongkok dengan punggung lurus
Langkah II Benda terangkat, punggung lurus, benda setinggi perut dan siap dipindahkan.
ALAT PELINDUNG DIRI ( APD ) OPERATOR MEMAKAI APD YANG LENGKAP
OPERATOR WELDING MEMAKAI APD YANG LENGKAP ( SARUNG TANGAN, WELDING MASK, TOPI, SAFETY SHOES )
OPERATOR CUTTING MEMAKAI APD YANG LENGKAP ( SARUNG TANGAN, SAFETY GLOSSES, MASKER, HELMET, SAFETY SHOES )
11
KESELAMATAN KERJA COVER PADA MESIN YANG BERPUTAR
COVER PADA MESIN OKK MCV 440
COVER PADA MESIN OKK MCV 600
12
ALAT PEMADAM KEBAKARAN ( APK ) ( SARANA HYDRANT DAN APAR )
Sarana Hydrant dan APAR yang terdapat di line produksi
5. SPRINKLER SYSTEM ( SISTEM PENYEMBUR API ) DIGUNAKAN DI RUANG PAINTING INSTALASI SPRINKLER
VALVE UTAMA
ALARM RUANG PAINTING MENYALA APABILA LISTRIK PADAM
ALARM BELL
TOMBOL RESET
SISTEM HYDRANT 1. SISTEM PEMBANGKIT TEKANAN 5 4
3
KETERANGAN: 1. BAK / TANDON AIR 2. JOKEY PUMP 3. ELECTRIC PUMP 4. ENGINE / DIESEL PUMP 5. PANEL CONTROL 6. PRESSURE TANK
6 2
1
2. HYDRANT OUT DOOR ( jumlah 7 unit ) 1
2 3
4
5
KETERANGAN: 1. HYDRANT PILLAR 2. BOX HYDRANT 3. HANDLE VALVE / KERAN 4. SELANG HYDRANT dia 2.5” 5. NOZZLE
CONTOHPTDENAH ALARM KEBAKARAN MENA RA TERUS M AKMUR GUDANG FINISH GOOD 2 HYDRANT 11
RESET
3. HYDRANT INDOOR ( jumlah 4 unit ) 5
4
3 2
1
KETERANGAN: 1. BOX HYDRANT 2. SELANG HYDRANT dia 1.5” 3. NOZZLE 4. PILOT LAMP 5. BRAKE GLASS
4. MEDIA PEMADAM KEBAKARAN KHUSUS ( FOAM / BUSA ) FOAM TANK
DIGUNAKAN KHUSUS UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN DENGAN KATEGORI KELAS “B” BAHAN CAIR DAN GAS. BAHAN UTAMA : 1.NATRIUM BIKARBONAT 2. ALUMINIUM SULFAT 3. AIR
AKTIVITAS YANG DAPAT MENIMBULKAN POTENSI BAHAYA
BERMAIN SKATEBOARD DENGAN HANDLE LIFT Potensi Bahaya : 1. Jatuh 2. Terpeleset 3. Kaki terjepit roda handle lift 4. Menabrak benda / orang
MEMBONCENG FORKLIFT Potensi Bahaya : 1. Jatuh 2. Terlindas roda forklift 3. Terbentur tiang, benda, tembok, dll
14
AKTIVITAS YANG DAPAT MENIMBULKAN POTENSI BAHAYA
BERDIRI DI ATAS GARPU FORKLIFT Potensi bahaya : 1. Terjatuh 2. Terpeleset 3. Terlindas roda forklift 4. Terlempar JONGKOK / DUDUK DI ATAS GARPU FORKLIFT
BERDIRI DI BAWAH GARPU FORKLIFT YANG TERANGKAT
Potensi bahaya :
Potensi bahaya :
1. Terjatuh
1. Tertimpa barang / garpu
2. Terpeleset
2. Terlindas roda forklift
3. Terlindas roda forklift
3. Tertabrak forklift
4. Terlempar
15
AKTIVITAS YANG DAPAT MENIMBULKAN POTENSI BAHAYA
16
Pengoperasian sarana alat berat tanpa memperhitungkan resiko kecelakaan kerja : • Mengangkat mesin dgn forklift • Mengangkat forklift dgn forklift • Operator forklift berdiri diatasnya
KESALAHAN SISTEM PENGOPERASIAN FORKLIFT