MEMATAHKAN ARGUMEN INDUSTRI ROKOK

Download Ketersediaan jurnal pun menyimpan ... cukai rokok ataupun menerbitkan PP Tem - bakau. ... merokok, apakah anda mau jika uang pajak anda digu...

0 downloads 541 Views 6MB Size
Komunitas Pers Intern (KOPI) FEB Unpad

Edisi #02 - Juni 2013

Mematahkan Argumen Industri Rokok Klaim-klaim industri rokok tentang seberapa vitalnya industri rokok bagi perekonomian Indonesia tidaklah sebesar apa yang terjadi di lapangan.

10 Tips Menghadapi Ujian

Resensi Film: A Beautiful Mind

: ing l l e dan ! v g a tin ndul! tr f a a r oa pi y n u ig ser ing d cav

– ul d i k ng arta u n gu ogjak j

Redaksi

Untuk menemukan suatu kepas-

tian, mulailah dari keraguan, Begitu kata Descartes. Maka dalam mem-

Pemred Iqbal D. Wibisono

Redaksi Pelaksana Ariel Ehsan Rahma Abdullah Mujahid Yasar Firdaus Githa Sri N. H. Kemal Yudha P. M. Aldi Nurfadhisa M. Hilman Layouter Farha R. F. Rahmat Hidayat Agung Asyhari Editor Abdul Afif Harinto A.

pertanyakan keberadaan dirinya, dia mulai dari meragukan segala

hal. Dia bisa saja ditipu oleh berbagai hal seperti tradisi, norma,

dan lainnya. Descartes pun menemukan suatu kesimpulan: yang

pasti adalah keraguan itu sendiri. Keraguan adalah suatu aktivitas

berpikir. Dubito ergo cogito. Dan

aktivitas berpikir ternyata membutuhkan subjek, yaitu saya.

“We cannot doubt our existence without existing while we doubt. I doubt, therefore I am; or, which is the same thing, I think therefore I am.” - Rene Descartes Jadilah “cogito, ergo sum!”,

yang artinya aku berpikir, maka aku ada. Salam redaksi!

2

Iqbal D. Wibisono

Daftar Isi Redaksi Daftar Isi Profil: Febiyati Dwi Annisa Reportase: Dialog Bersama Dekanat Headline: Mematahkan Argumentasi Industri Rokok Wawancara: Membangun Tradisi Putus Hubungan dengan Nyamuk: Rokok Opini: Mahasiswa, Idealisme, dan Partai Politik Sosial Politik: Populisme, Sebuah Kesenangan Semu Komunitas: Eforest FEB Unpad Travelling: Serunya Rafting dan Caving di Goa Pindul, Gunung Kidul, Yogyakarta Tips: 10 Tips Menghadapi Ujian Sastra: Silinder Putih Resensi Buku: Kesatria, Putih, dan Bintang Jatuh Resensi Film: A Beautiful Mind Events and Programs

3

2 3 4 6 9

12

14 15 18 20

24 25 26 27 29

Profil

Gadis yang akrab dipanggl Icha lahir di Bandung pada tanggal 7 Februari 1993. Dia adalah seorang mahasiswi aktif program studi Akuntansi di Universitas Padjadjaran. Perannya sebagai adik dan seorang mahasiswi yang sedang mempersiapkan diri untuk skripsi,hal ini menjadi sebuah challenge baginya karena Icha sendiri aktif di dunia akademik. Selain itu beberapa organisasi pun pernah diikuti olehnya

Febiyanti Dwi Annisa “Saat ada kesempatan, ya ambilah! Karena itu saatnya kita untuk berkembang dan menunjukan sebuah prestasi”

mulai dari Himpunan hingga BEM pada tahun ini. Untuk dunia akademik Icha sendiri sangat terbukti prestasinya mulai dari menjadi Cost Accounting

universitas yang turun ke jalan

Teaching Assistant (CATs 2010) dan

untuk membela hak pedagang

penerima besasiswa Astra International

kaki lima di stasiun kereta api dan

selama dua kali berturut-turut. Baginya

meninggalkan UAS mereka. Icha

profesi adalah hal yang harus sangat

sendiri berpendapat bahwasanya kita

diperhatikan. Karena melalui profesinya

sebagai mahasiswa memiliki kewajiban

dia berharap dapat merubah dan

untuk melaksanakan tridharma

memberikan konstribusi yang positif

perguruan tinggi yaitu melakukan

untuk bangsa ini.

pendidikan,penelitian,dan pengabdian

Pada tanggal tanggal 31 mei 2012

masyarakat, melihat kondisi bangsa

tepatnya hari jumat, redaksi Komunitas

yang sekarang kita cukup belajar sesuai

Pers Intern (KOPI) sempat meluangkan

profesinya masing-masing agar bisa

waktu dengan Icha untuk sedikit

merubah keadaan . lalu bagaimana

berbincang tentang kondisi mahasiswa

tanggapan Icha terkait isu aksi

di masa kini dan meminta pendapatnya

mahasiswa yang turun ke jalan untuk

untuk menyoroti issue yang sedang

membela hak para pedagang kaki lima

berkembang salah satunya ialah

dan meninggalkan UASnya ?

terkait aksi mahasiswa salah satu

4

Profil Icha berpendapat membela dan

dengan tenang,”Sebenarnya asalkan

menunjukan pengabdian pada

kita tahu peran dan tanggung jawab

masyarakat itu benar akan tetapi

kita sebagai mahasiswa dan kita

perlu kita sadari bahwa kita sebagai

mempunyai keinginan serta ada

mahasiswa memiliki peran yang

kesempatan ya ambilah, karena itu

lebih penting misalnya sebagai

saatnya kita untuk berkembang dan

mahasiswa,sebagai agent of change

menunjukan sebuah prestasi”.(Aldi)

,boleh saja kita mengabdi asalkan kita bisa membagi dan mengatur peran kita dengan baik. Mahasiswa rasanya hambar jika tidak “dibakar” dengan sebuah motivasi untuk berprestasi. Terkait dengan prestasi KOPI pun sempat bertanya kepada Icha terkait dengan arti dari sebuah prestasi,bahwasanya prestasi itu akan datang dengan sendirinya tidak hanya ditunjukan dengan sebuah piala atau penghargaan ,karena parameter setiap orang terhadap pencapaian sebuah prestasi berbeda-beda,menurutnya dengan kita mengerjakan tugas secara tepat waktu dan benar hal itu merupakan sebuah prestasi. Prestasi dan organisasi memang terkadang menjadi dua hal yang seharusnya saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Di akhir perbincangan KOPI sempat bertanya tentang tips menjadi mahasiswa yang memiliki prestasi dan pada saat itu juga Icha menjawab

5

Reportase

DIALOG BERSAMA DEKANAT

kita u! a m y tn rte Saa g be in sal

“Saatnya Kita Saling Bertemu”, itulah tema yang dipilih dalam Dialog Bersama Dekanat (DBD) yang diselenggarakan oleh BEM Kema FEB Unpad. Di acara ini, mahasiswa FEB Unpad diberi kesempatan untuk berdialog secara langsung guna menyampaikan aspirasi mereka kepada jajaran dekanat. Sayangnya, Dekan, Nury Efendy tidak bisa hadir karena berhalangan. Banyak isu yang diangkat dalam Dialog Bersama Dekanat kali ini. Mulai dari fasilitas kampus, Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan BOPTN , sampai masalah jam buka perpustakaan yang dirasa terlalu pendek. Fasilitas adalah hal yang paling sering ditanyakan di DBD kali ini. Mulai dari pintu toilet yang rusak, AC yang tidak berfungsi, sampai kurangnya akses internet via wifi yang kurang mumpuni di lingkungan kampus. Menyikapi hal ini, kepala Sub Bagian Akademik, Gungun, menjelaskan bahwa perbaikan dan perawatan akan dilakukan secepat mungkin. Beliau juga megatakan bahwa pemasangan serat optik guna mendukung akses wifi sudah selesai pemasangannya di gedung C dan akan dilakukan secara bertahap digedung A dan B. Usul dari mahasiswa untuk pemasangan stop kontak di jembatan rektorat menurut Pak Gungun itu adalah urusan universitas, beliau memberikan solusi agar mahasiswa bersama-sama membeli roll kabel.

6

Reportase Selain itu, pembangunan gedung pertamina

Masalah akademik menjadi sorotan,

yang lahannya saat ini digunakan sebagai

kegiatan perkuliahan yang kurang kon-

lahan parkir, Gungun menambahkan bahwa

dusif karena keterbatasan sarana dan

pembangunannya akan dilaksanakan pada

prasaranan hingga kasus Semester Alih

bulan Juli 2013 yang rencananya akan

Tahun (SAT) yang belum jelas bagaimana

dibangun setinggi 4 lantai. isinya meliputi

sistemnya juga banyak dibahas. Menurut

gedung perkuliahan bagi program pas-

pihak dekanat, SAT akan dilakukan sesuai

casarjana, ruang kegiatan mahasiswa, dan

kalender akademik dan mata kuliah yang

student center. Disini beliau juga menam-

disediakan adalah mata kuliah yang sudah

bahkan ingin berkordinasi dengan BEM

ditawarkan kepada dosen yang bersangku-

untuk memasang sebuah display untuk

tan guna meminimalisir ketidakjelasan ada

menunjang kegiatan kemahasiswaan.

atau tidaknya kelas. Selain itu beliau juga



memaparkan terhadap banyaknya keluhan

Beralih ke masalah perpustakaan, supervisor

yang terjadi karena nilai yang belum keluar

perpustakaan FEB dengan terbuka menang-

menjelang masa registrasi. Menurut beliau

gapi pertanyaan mahasiswa terhadap apa

dua minggu setelah UAS dan SP3 sudah

yang dikeluhkan terhadap perpustakaan.

diberikan kepada dosen yang bersangkutan

Menurutnya, menambah jumlah jam kerja

dan nilai juga belum keluar maka nilai akan

dirasa tidak memungkinkan karena mem-

mengalami pemutihan.

berikan tugas untuk lembur kepada staff perpustakaan yang terbatas tidak memung-

UKT yang menjadi isu yang cukup hangat

kinkan, kecuali dibolehkannya mahasiswa

juga tidak lepas menjadi sorotan. Pembantu

untuk menjadi staff magang di perpus-

Dekan tiga (PD3), Poppy Rufaidah, men-

takaan. Ketersediaan jurnal pun menyimpan

jelaskan dengan adanya UKT mahasiswa

banyak masalah. Selain dana yang kurang

akan membayar sesuai kemampuan orang

memadai dan kemungkinan menambah

tua. Selain itu dana kemahasiswaan juga

e-book penunjang ajar yang masih belum

akan dihapuskan. Karena biaya yang digu-

tersedia, perpustakaan juga belum bisa

nakan untuk praktikum disatukan dengan

menggunakan system yang modern untuk

dana kemahasiswaaan di dalam BOPTN.

mengelola buku-buku yang ada.

Dan dana BOPTN hanya akan menjadi



milik mahasiswa D3 dan S1 tidak meliputi Pascasarjana.

7

Reportase Mahasiswa dan kegiatan kehasiswaan tentunya adalah bagian yang tidak terpisahkan. Namun, seringkali malah dihadang oleh birokrasi dan urusan-urusan non-teknis. Seperti keadaan kampus yang kotor di akhir pekan dan tarif jasa Ofice Boys dan Cleaning Service yang cukup tinggi, dan kurangnya kesehatan karena asp rokok dimana-mana. Menurut pihak dekanat K3L bekerja dari senin hingga sabtu. Kegiatan mahasiswa di akhir pekan yang melibatkan Ofice Boys dan Cleaning Service sebaiknya memberi upah sesuai hati nurani, karena pihak dekanat tidak pernah mematok harga apabila ada mahasiswa yang hendak menggunakan jasa Ofice Boys dan Cleaning Service. Membahas larangan merokok, pihak dekanat masih kesulitan untuk menghandle dikarenakan kesadaran yang minim dari warga kampus sendiri.

kita u! a m y tn rte Saa g be in sal

Rencananya acara Dialog Bersama Dekanat akan kembali diadakan pada semester depan, jadi masih ada kesempatan untuk kalian yang ingin menyampaikan aspirasi. Mari kita jaga semua fasilitas kampus agar tetap lestari karena kalau bukan kita yang merawat siapa lagi! (Yasar)

8

Headline

Mematahkan Argumen Industri Rokok

Oleh Muhammad Erfan Supradhono Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Canterbury, sedang mengambil Bachelor of Commerce (Economics) di University of Canterbury, Christchurch, Selandia Baru. Mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) Universitas Padjadjaran angkatan 2010.

Pemerintah telah berusaha untuk membatasi industri rokok dengan menaikkan cukai rokok ataupun menerbitkan PP Tembakau. Namun, kuatnya lobi industri rokok menghambat langkah pemerintah untuk mengendalikan peredaran rokok.

merokok, apakah anda mau jika uang pajak anda digunakan untuk mengobati masyarakat yang terjangkit penyakit karena merokok padahal mereka sudah jelas-jelas mengetahui bahaya merokok? Layakkah mereka mendapatkan jaminan kesehatan gratis dari pemerintah?

Argumen Pertama: Rokok Menyumbang Pemasukan Pemerintah Faktanya, pada tahun 2011, pemerintah memang mendapatkan sekitar Rp 77 triliun dari cukai dan pajak rokok. Namun, pada saat yang bersamaan, pemerintah setiap tahun harus mengeluarkan sekitar Rp 188 triliun untuk mengobati dan menangani berbagai penyakit akibat rokok, seperti kanker paru. Kita bisa melihat bahwa kontribusi rokok (dalam bentuk cukai dan pajak) lebih kecil daripada mudharatnya (pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah untuk mengobati penyakit akibat rokok). Pemerintah nombok kurang lebih Rp 100 triliun setiap tahun dari rokok. Pengeluaran ini akan lebih besar pada tahun 2014 ketika Undang-Undang Badan Pengelola Jaminan Sosial akan disahkan, sehingga asuransi kesehatan bagi masyarakat akan ditanggung pemerintah. Pertanyaannya, sebagai orang yang tidak

Argumen Kedua: Industri Rokok Menggerakkan Perekonomian Tidak bisa dipungkiri bahwa industri rokok memang mempekerjakan orang dan membantu petani tembakau. Pertanyaannya adalah, berapa jumlah pekerja dalam industri rokok dan berapa banyak petani tembakau yang bergantung pada industri rokok? Data dari BPS menunjukkan bahwa jumlah pekerja industri rokok (buruh linting dan lain-lain) hanya sekitar 300.000 orang dan jumlah petani tembakau berjumlah sekitar 500.000-an. Data ini tentunya bertentangan dengan klaim industri rokok yang mengatakan bahwa industri rokok mempekerjakan jutaan orang.

9

sumber gambar: http://dsputatgede.blogspot.com/

Headline Mengapa industri rokok mengatakan begitu? Ternyata, angka yang didapat industri rokok merupakan jumlah tenaga kerja tidak langsung kemudian dikalikan dengan jumlah anggota rumah tangga yang ditanggung. Jadi, jika 1 petani tembakau memiliki 3 tanggungan (istri dan 2 anak) maka industri rokok akan menghitung mereka sebagai 3 petani tembakau. Karena perkalian inilah, maka jumlah pekerja yang bergantung pada industri rokok terlihat lebih besar. Kita akhirnya menyadari bahwa klaim-klaim industri rokok tentang seberapa vitalnya industri rokok bagi perekonomian Indonesia tidaklah sebesar apa yang terjadi di lapangan. Kebanyakan industri rokok melebih-lebihkan (exaggerating) efek dari pembatasan industri rokok. Tujuannya jelas, agar pabrik rokok dapat melebarkan pasarnya di negara berkembang seperti Indonesia karena peraturan di negara berkembang sangat longgar. Di negara maju, industri rokok sangat dibatasi gerak-geriknya yang berakibat pada banyaknya orang berhenti merokok dan jumlah pasar industri rokok sangat terbatas. Langkah apakah yang perlu dilakukan untuk melakukan pembatasan yang ekonomis dan mengurangi efek buruk tembakau? Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, diantaranya: 1. Menaikkan Pajak dan Cukai Rokok Salah satu alasan mengapa banyak jumlah perokok di Indonesia sangat banyak adalah harga rokok di Indonesia yang terlalu murah. Di Indonesia, harga 1 bungkus rokok berkisar antara Rp 10.000 – Rp 19.000. Bandingkan di Selandia Baru, harga 1 bungkus rokok berkisar antara NZD$20 - $30 (sekitar Rp 160.000 - Rp 240.000). Beberapa merk rokok bahkan berani memasang harga lebih kecil dari itu. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa kita dapat membeli rokok per batang (atau ketengan) di mana harga 1 batang rokok hanya Rp 500. Akibatnya jelas, rokok dapat dibeli oleh siapa saja dari segala kalangan, mulai dari karyawan hingga anak kecil. Ironisnya, anggaran untuk rokok di rumah tangga berada di peringkat kedua setelah anggaran beras. Anggaran untuk rokok lebih tinggi dari anggaran untuk kesehatan dan pendidikan anak. Kenaikan pajak akan mendorong orang untuk berpikir rasional (mau mendahulukan beras, kesehatan dan pendidikan anak atau rokok) dan secara bertahap akan mengurangi konsumsi rokok.

10

sumber gambar: http://static.republika.co.id/ http://static.guim.co.uk/

Headline 2. Membatasi Pergerakan Industri Rokok dengan Meratifikasi FCTC World Health Organization (WHO) memiliki kerangka untuk mengendalikan tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/FCTC) yang telah diratifikasi oleh semua anggota WHO, kecuali Indonesia. FCTC ini berisi langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengendalikan peredaran tembakau, diantaranya berisi tentang pembatasan hingga pelarangan iklan rokok, penggunaan gambar efek buruk merokok (seperti gambar orang terkena kanker paru atau tenggorokan) di bunguks rokok, dan melarang industri rokok mensponsori kegiatan apapun. Industri rokok di Indonesia menyasar segmen remaja, karena remaja dianggap sebagai calon konsumen jangka panjang. Maka, tidak heran apabila kita melihat banyak iklan rokok dimana-mana, mulai dari baliho, spanduk, dan lain-lain. Cara untuk menarik remaja agar mencoba rokok (dan kemudian menjadi adiktif ke rokok) adalah dengan membuat image melalui iklan bahwa merokok itu macho, gaul, dan menyenangkan. Hal ini diperkuat dengan banyaknya sponsorship perusahaan rokok ke acara-acara yang menargetkan konsumen remaja seperti acara musik. Meskipun di setiap iklan ditampilkan peringatan bahaya merokok, tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh bagi remaja karena image yang ditampilkan oleh perusahaan rokok lebih kuat dari peringatan efek buruk merokok. Dengan meratifikasi FCTC, maka Indonesia akan memiliki panduan dan kekuatan hukum yang jelas untuk mengendalikan tembakau.

Dengan membatasi atau bahkan melarang iklan rokok dan mensponsori kegiatan remaja. 3. Melakukan Sosialisasi dan Edukasi ke Masyarakat Sosialisasi pertama dilakukan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan, yakni buruh industri rokok dan petani tembakau. Apabila pengendalian ini ternyata berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh pabrik rokok, maka pemerintah dapat melakukan training kepada buruh-buruh yang terkena PHK agar mereka dapat bekerja di industri lain. Kepada petani tembakau, pemerintah dapat memberikan bantuan atau pelatihan agar para petani tembakau menanam tanaman lain selain tembakau. Pada dasarnya, petani tembakau bersedia untuk mengganti tanaman mereka menjadi tanaman lain asalkan mereka mendapatkan pemasukkan yang sama. Kelompok yang perlu diberikan sosialisasi selanjutnya adalah rumah tangga menengah ke bawah yang memiliki anggota keluarga (pada umumnya kepala rumah tangga) yang merokok. Kelompok ini juga rentan karena kenaikan biaya rokok dapat mengalihkan anggaran beras, kesehatan, dan pendidikan ke anggaran rokok. Dengan memberikan edukasi bahaya merokok dan pentingnya anggaran untuk kesehatan dan pendidikan anak, diharapkan kebijakan pengendalian tembakau pemerintah dapat membuat mereka berpikir rasional untuk mengurangi konsumsi rokok dan mengalihkan anggaran rokok ke anggaran beras, kesehatan, dan pendidikan anak.

11

sumber gambar: http://ash.org/ http://www.electrocigarettes.co.uk

Wawancara Membangun Tradisi Putus Hubungan Dengan Nyamuk: Rokok “Kampus FEB Unpad Adalah kampus bebas asap rokok”. Kalimat tersebut sering digembar-gemborkan para petinggi kampus FEB Unpad dalam menyambut mahasiswa baru. Nyatanya? Masih terlihat mahasiswa, pegawai bahkan dosen sekalipun yang asyik merokok di sekitar kampus, bahkan di depan ruang dosen.

Selama lebih dari satu jam, Rasio mewawancarai langsung dekan serta pihak-pihak yang berkepentingan untuk menanyakan kebijakan apa yang sebenarnya telah dibuat untuk mempertanggungjawabkan kalimat yang setiap tahun diungkapkan itu. Menurut Bapak Nury selaku Dekan FEB Unpad, kampus bebas asap rokok

12

merupakan bagian dari visi dan misi kampus FEB Unpad. Bahkan tidak hanya visi dan misi dari fakultas melainkan juga visi Universitas Padjadjaran. Lebih jauh PD 1 Pak Budiono menambahkan, bahwa pada saat ini sebenarnya belum dibentuk kebijakan khusus untuk larangan merokok dikampus hanya kedepannya pihak fakultas telah merencanakan untuk merumuskan kebijakan tersebut lebih dalam. “Di internasional, kampus bebas rokok adalah hal yang biasa. Sehingga setuju apabila visi dan misi kita adalah bebas asap rokok, namun untuk masalah adjustment nya perlu dilakukan secara bertahap karena kebijakan ini belum bisa diterima oleh setiap pihak dan masih menimbulkan kontroversi bagi beberapa kalangan.” Tambah PD 1 yang biasa dipangil Pak Budi. Menurut Pa Kemal, salah satu dosen IESP, dulu dosen-dosen merokok sambil mengajar, tidak dengan sekarang. Tidak ada lagi dosen yang merokok sambil mengajar, karena secara etika hal itu telah menjadi pelanggaran walau tidak tertulis. Hal inilah yang menurut beliau bukti suatu langkah dekan yang bertahap untuk membangun tradisi putus hubungan dengan nyamuk. illustrasi: wisegeek.com

Wawancara

kan untuk tetap eksis kita harus bersama-sama membangunnya.” Pesan dari Dekan FEB Unpad Menurut PD 1, Salah satu kebijakan yang mungkin dibuat FEB saat ini untuk mengurangi asap rokok yaitu dengan membuat suatu pojok perokok. Namun, dibutuhkan beberapa periode untuk mengimplementasikan kebijakan ini karena harus ada kesepakatan dari seluruh pihak, Kebijakan ini paling cepat diimpementasikan semester depan dikarenakan harus adanya sosialisasi kepada seluruh pihak di FEB Unpad.

Selanjutnya, bapak yang mengaku dulunya bukan perokok ini mengemukakan alasan masih terlihatnya mahasiswa, dosen dan pegawai yang merokok di dalam area kampus. •Masih ada sisa-sisa dosen pecandu rokok di FEB ini, tapi banyak juga yang sudah tidak merokok •Murahnya harga rokok di Indonesia •Tidak ada adjustment untuk para perokok •Diantara Negara ASEAN Hanya di Indoneisa yang bungkus rokok tidak mengunakan gambar paru-paru yang rusak akibat rokok.

Lalu, Pak Budiono menambahkan bahwa sampai sekarang belum ada himbauan lain dari pihak dekanat FEB untuk para perokok selain tulisan “Bebas Asap Rokok” karena seperti filosofi Pak Dekan, bahwa asusmsi kita adalah kaum intelektual. Menganggap semua orang baik sehingga seluruh masyarakat FEB dianggap mengerti bahwa merokok itu tidak baik. Dengan asumsi semacam itu, pihak dekanat merasa cukup untuk menghimbau masarakatnya hanya dengan tulisan ‘Bebas Asap Rokok’

Dibutuhkan ketegesan dan konsistensi dari pihak dekanat dan seluruh masyarakat FEB untuk melaksanakan kebijakan bebas asap rokok ini, lebih lanjut Pak Nury menengaskan bahwa kebijakan akan efektif ketika ada reward dan punishment. Kebijakan bebas asap rokok ini nantinya akan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan asumsi bahwa setiap ‘orang baik’ sehingga tahap awal kebijakan ini dijalani dengan langkah “soft”. contohnya adalah persuasi , ajakan, edukasi bahwa rokok itu tidak sehat “Namun untuk membuat ini efektif harus melibatkan banyak orang termasuk mahasiswa. Mahasiswa harus saling mengingatkan, atau mahasiswa bisa mendatangkan ahli untuk memberikan kuliah mengenai dampak rokok, atau mulai membangun tradisi seperti memilih anggota bem atau asisten yang tidak merokok . Tradisi itu sulit dibangun tapi gampang dibubar-

Pesan Pak Budi pada Masyarakat FEB : “Solusi untuk dosen perokok, tinggal foto Pesan Pak saja dan kirimkan kepada kita!” Kemal pada Masyarakat FEB : “Jangan pernah coba-coba merokok! Pelan-pelan harus berubah dan harus ada kedisiplinan.”

Pesan Pak Nury pada Masyarakat FEB : “Jangan merokok!”

13

Opini

Mahasiswa, Idealisme, dan Partai Politik Dewasa ini kita melihat iklim euforia demokrasi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemilihan kepala daerah yang dipilih langsung oleh masyarakat. Data dari KPU menyebutkan tahun 2013 total pemilukada mencapai 150. Namun disisi lain kita melihat iklim demokrasi yang kurang sehat mulai dari black campaign, politik uang, sampai kerusuhan antar pendukung. Peristiwa tersebut sering kita saksikan di berbagai media massa yang bahkan sudah menjadi suguhan sehari-hari. Banyaknya kejadian tersebut menimbulkan kekecewaan dimasyarakat, karena arah demokrasi dianggap sudah tidak sesuai dengan pancasila sehingga mengakibatkan sikap apatis dalam masyarakat dalam setiap pemilihan. Padahal pemilihan pemimpin menentukan nasib mereka dalam periode kepemimpinan pejabat terpilih tersebut. Fenomena yang terjadi dikalangan mahasiswa sekarang justru bertolak belakang dengan hal tersebut, ini dibuktikan dengan adanya mahasiswa yang ikut aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan partai atau bahkan menjadi kader dari suatu partai politik tertentu. Hal ini jelas menimbulkan pertanyaan, masyarakat harus percaya kepada siapa lagi jika mahasiswa saja sudah berpolitik praktis? Padahal salah satu tugas mahasiswa adalah menjadi agent of change. Jika mahasiswa sudah berpolitik praktis apakah hal tersebut tidak akan menggerus idealismenya. Melihat kondisi semacam itu, seharusnya disinilah peran penting mahasiswa sebagai agent of change, tidak termakan oleh doktrin yang disusupi kepentingan partai politik baik itu nasionalis maupun agama. Sehingga mahasiswa dapat dengan bebas untuk melakukan kritik, mengedukasi masyarakat mengenai calon pemimpin yang baik, memberikan edukasi agar tujuan demokrasi sejalan degan cita-cita pancasila. (Hilman) Sumber gambar: http://inheat.files.wordpress.com/2011/05/img_1888.jpg

14

Sospol

Populisme, Suatu Kesenangan Semu Nuansa politik 2014 semakin terasa. Berbagai partai politik berebut tokoh yang sedang mencari tempat untuk tempat berlabuh. Di berbagai daerah, pemilihan gubernur dan atau walikota sedang marak, ditandai dengan spanduk, baliho, dan billboard kampanye yang banyak bertebaran di seluruh penjuru, tak terkecuali di kota kembang kita tercinta ini. Delapan pasangan calon walikota turut mewarnai semarak pesta demokrasi negara. 

Dari tahun ke tahun, ajang pemilu selalu menjadi momentum yang sarat oleh kepentingan berbagai pihak. Berbagai cara dilakukan untuk mendulang suara, entah itu janji-janji manis, kunjungan blusukan ke pelosok-

pelosok, ataupun pengusungan kandidat tokoh populer—yang seringkali tokoh tersebut bukanlah kader dari partai politik pengusungnya sendiri.

15

Setelah terpilih, seakan tidak ingin kehilangan simpati rakyat, calon terpilih serta merta membuat kebijakan populis, yaitu kebijakan yang disukai, diinginkan, dan populer di mata mayoritas. Memang, suatu kekuatan politik yang populis terbukti ampuh dan tampil sukses berdiri tegak di antara lawan-lawan politiknya. Politik yang populis mampu menarik massa dan mendapat kekuasaan, terlepas akan nilai etis dan kebenaran perhitungan akan kebijakan populis tersebut.

Sospol

akan serta merta menerimanya begitu saja. Masyarakat akan menganalisa dan menghitung janjijanji populis yang dikampanyekan.

Menurut etimologi, populisme berasal dari bahasa latin yaitu populi atau rakyat. Dalam arti luas, populisme adalah upaya mendulang suara untuk meraih suara. Karena itu, populis perlu memiliki pencitraan, sehingga dimanfaatkanlah perasaan dan prejudis rakyat. Populis menawarkan solusi yang disenangi oleh masyarakat, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada kondisi sosial, ekonomi, dan demokrasi dalam jangka panjang.

Tidak hanya dari tingkat ekonomi dan pendidikan, populisme laris pada kondisi negara yang kecewa dengan pemerintahan sekarang yang dianggap gagal. Kritik atas kegagalan pemerintah turut serta melariskan populisme. Populis menciptakan karakter musuh untuk rakyat dan menciptakan karakter pahlawan bagi mereka sendiri. Fenomena populisme tidak dapat lepas dari demokrasi, karena demokrasi-lah yang menjadi sarana para populis untuk menyuarakan idenya; demokrasi adalah ajang kebebasan berpendapat. Namun populisme sendiri dapat membunuh demokrasi, karena populisme menghasilkan kultus dan kepemimpinan yang bersifat kharismatik. Ketika pemimpin telah mengambil hati rakyat, maka meskipun pemimpin membuat kebijakan yang merugikan, rakyat seolah membenarkan dengan mudah mengenai kejadian tersebut.

Populisme sulit lepas terutama pada negara dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rakyatnya yang kurang memadai. Berdasarkan sensus, 60% masyarakat Indonesia memiliki tingkat pendidikan setara SD ke bawah pada tahun 2000, dan hanya turun sebesar 2% menjadi 58% pada tahun 2010, dengan pendidikan setara sarjana sebesar 5%. Maka jelas fenomena populisme disukai oleh rakyat Indonesia. Sedangkan pada negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi, masyarakatnya cenderung skeptis, sehingga ketika ada ide populis digelontorkan, masyarakat tidak

16

Bahkan rakyat menjadi tidak peduli jika pemimpin mengambil jalan diktator, asal derajat rakyat sudah

Sospol

“keinginan” dan “kebutuhan”. Keinginan rakyat adalah hargaharga murah, sedangkan kebutuhan

Ketika populis menjadi kebablasan, maka demokrasi akan hilang dan dapat berubah menjadi fasis, seperti Jerman saat era kepemimpinan Hitler, Mussolini di Italia, atau Chavez di Venezuela.

negara adalah menjaga dana APBN agar tidak selalu terlilit hutang. Dengan tidak mencabut subsidi BBM, harga-harga memang murah—pada awalnya—seiring waktu, hutang negara akan makin membesar dan hal ini dapat menjadi bom waktu. Jika tidak segera diselesaikan, dapat diprediksi dengan mudah bahwa akan terjadi inflasi besar-besaran.

Berbagai efek populisme sebenarnya membunuh masyarakat itu sendiri. Masyarakat menjadi tidak pintar, tidak dapat memilah dengan baik antara apa yang diperlukan dengan yang diinginkan. Masyarakat pun mulai memiliki mental yang manja karena segala keinginan selalu dipenuhi oleh pemerintah tanpa memperhatikan realita yang ada. Realita ditutup begitu saja dengan populisme tanpa adanya penyelesaian yang solutif.

Sejatinya, kita perlu menjadi individu yang bijak dalam menyikapi fenomena populisme. Harus dapat kita bedakan antara “keinginan” dan “kebutuhan”. Pemerataan pendidikan perlu lebih ditingkatkan dan diratakan, karena seringkali yang menjadi sasaran populisme ini adalah kalangan menengah ke bawah dengan tingkat pendidikan kurang yang menjadi mayoritas di negeri ini meskipun memang cara ini cukup memakan

Karena cara kerja populisme adalah dengan melalui perasaan masyarakat, sepatutnya kita harus dapat membedakan antara

Sumber gambar: http://www.flickr.com referensi: Diskusi Publik Freedom Institute video - Populisme, Demokrasi, dan Kebebasan

17

Komunitas

Tampaknya mahasiswa memang ditakdirkan untuk memiliki hobi mendaki gunung, terlihat dari banyaknya komunitas pecinta alam yang berdiri di lingkungan mahasiswa mulai dari tingkat fakultas, universitas hingga komunitas pecinta alam lainnya di luar kampus. Tak terkecuali di fakultas kita, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran,di FEB

telah berdiri komunitas pecinta alam yang bernama E-Forest (Economist for Refreshing and Touring). Sesuai namanya E-Forest ini dibentuk bagi para mahasiswa FEB yang memiliki hobi melakukan kegiatan – kegiatan outdoor seperti mendaki gunung, rafting, touring, traveling ataupun kegiatan – kegiatan outdoor lainnya.

18

Komunitas

E-Forest didirikan beberapa tahun yang lalu oleh kang Deden (Presiden BEM KEMA FE Unpad periode 2010-2011), pada saat itu komunitas ini didirikan agar para anggotanya dapat melupakan penatnya kuliah sejenak dengan mendaki gunung dan dapat kembali refresh di kampus setelah selesai mendaki, terlebih saat itu tidak ada wadah bagi mereka yang hobi mendaki gunung. Saat ini E-Forest diketuai oleh kang Eman (Akuntansi 2011).Walau baru beranggotakan 9 orang tetapi komunitas ini telah menjadi salah satu komunitas yang diakui dan berada di bawah BEM KEMA FEB Unpad.

kegiatan – kegiatan outdoor dan pecinta alam. Baru beberapa waktu yang lalu komunitas E-Forest ini juga melakukan pendakian ke Gunung Gede Pangrango selama 3 hari 2 malam dan rencanaya mereka akan mendaki gunung – gunung di Jawa Barat lainnya seperti Gunung Ciremai dan Cikurai dalam waktu dekat. Selain itu kedepannya mereka akan melakukan kegiatan outdoor lainnya seperti touring dan rafting. Komunitas E- Forest juga selalu terbuka bagi mahasiswa – mahasiswa FEB yang ingin bergabung terlebih anggota dalam komunitas ini belum terlalu banyak. Jadi, tunggu apalagi? Segera gabung dan bersama E-Forest taklukan puncak – puncak negeri ini, alam memanggil namamu! (Ito)

Kang Eman saat diwawancarai KOPI mengatakan dengan adanya komunitas E-Forest, maka diharapkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad akan terdapat wadah bagi para mahasiswanya yang menggemari

CP: Eman (085722004010) @eforestfeb

19

Traveling

Serunya Rafting dan Caving di Goa Pindul, Gunung Kidul - Jogjakarta

Malahati Shatadini 20

Traveling Ada banyak sekali keindahan alam yang dimiliki oleh bangsa kita tercinta ini. Kadang kita-nya saja yang tidak sadar, termasuk saya. Untuk menebusnya, saya mengunjungi Goa Pindul saat bertamasya ke Jogjakarta 25 Mei lalu. Goa Pindul berlokasi di Desa Beji. Kalau anda kurang familiar sama Desa Beji, mungkin anda familiar dengan Gunung Kidul. Ya, Goa Pindul ini terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Dari pusat kota Jogja ke Gunung Kidul membutuhkan waktu 1,5 sampai 2 jam tergantung kondisi jalan. Para wisatawan yang mau mengunjungi Goa Pindul biasanya menyewa mobil atau motor karena lebih mudah bila dibandingkan dengan naik kendaraan umum. Jalanan menuju Gunung Kidul atau Goa Pindul terbilang cukup mulus dan mudah karena ada banyak papan penunjuk jalan. Tetapi supaya tidak nyasar, anda bisa menggunakan GPS dari smartphone anda atau GPS mobil. Kalau tidak ada keduanya, pakai saja cara tradisional yaitu tanya ke orang-orang terdekat yang ada di jalan menuju Goa Pindul. Sepanjang jalan, saya mengandalkan GPS dan papan penunjuk jalan. Tetapi ketika sudah dekat dengan lokasi, papan penunjuk jalan mulai tidak ada dan koneksi internet untuk GPS melambat. Saat berada dipertigaan, saya dan rombongan mengikuti jalan yang lurus tetapi untung saja ada dua anak muda bermotor yang memandu saya dan memberi tahu saya kalau yang benar adalah belok ke kiri bukan lurus. Setelah beberapa menit, saya sudah melihat papan tanda masuk ke Goa Pindul dan sampailah saya di kawasan wisata Goa Pindul.

21

Traveling

menyiapkan sekitar Rp75.000 untuk berwisata di Goa Pindul ini. Dan ternyata harga paket yang ada di brosur, jauh lebih murah dibandingkan dugaan saya. Untuk paket yang pertama kami pilih, caving, harganya hanya 25.000 per orang dan rafting 30.000 per orang. Dengan kurang dari 75.000 kami bisa mendapat 2 paket. Karena kamera tidak disarankan untuk dibawa oleh peserta saat beraktivitas di Goa Pindul, saya beserta rombongan sepakat untuk menyewa satu fotografer yang juga merupakan karyawan Goa Pindul. Jika menggunakan kamera dari pihak Goa Pindul, tarifnya cukup mahal yaitu 150.000. Kami menggunakan kamera sendiri dan per orangnya hanya menambah uang 10.000 jadi 65.000 untuk menyewa 1 fotografer ini.

Tujuan awal dan tujuan utama saya ke Goa Pindul adalah untuk rafting. Saya sebelumnya belum pernah mendapat informasi apa-apa tentang Goa Pindul dan yang ada di pikiran saya tentang rafting ya seperti rafting pada umumnya. Untuk itu saya sudah mempersiapkan baju dan halhal lain yang dibutuhkan saat rafting. Setelah turun dari mobil, saya langsung menuju ke loket penjualan tiket masuk ke Goa Pindul. Sebelum sampai ke loket, ada seorang bapak-bapak yang mengajak saya dan rombongan ke tempat yang di dindingnya terdapat foto-foto penampakan Goa Pindul dan orang-orang yang sedang beraktivitas/berwisata di goa tersebut. Bapak tersebut menjelaskan sekilas tentang Goa Pindul, tahap-tahap yang harus kita lakukan untuk berwisata di Goa Pindul, serta paket-paket apa saja yang bisa kami pilih selama berada di Goa Pindul. Setelah bapak tersebut selesai menjelaskan, kami dipersilahkan untuk menuju loket penjualan tiket dan memilih paket yang kami inginkan. Total kurang lebih ada 5 atau 7 (saya tidak terlalu ingat) paket berbeda yang bisa dipilih para pengunjung. Saya dan rombongan sepakat untuk memilih paket yang paling umum yaitu menyusuri keindahan Goa Pindul (caving) dan paket rafting di sungai yang ada di kawasan Goa Pindul. Teman saya meminta saya untuk

22

Traveling

mengapa ada banyak kelelawar di goa ini. Pemandu yang memandu saya sangat humoris sehingga saya tidak bosan mendengar semua penjelasannya. Saat sampai di zona terakhir, suasana benarbenar gelap, saya tidak bisa melihat apa-apa tanpa bantuan cahaya senter. Pemandu menyuruh saya dan rombongan untuk hening dan berdoa sejenak sambil menikmati kegelapan.

Setelah pembayaran selesai, saya dipersilahkan untuk menitipkan barang bawaan kemudian menggunakan peralatan untuk caving plus rafting seperti pelampung dan sepatu berbahan khusus. Saya pun juga harus membawa ban karet warna hitam berukuran besar yang akan digunakan untuk kedua paket yang saya pilih. Setelah semuanya siap, kami dipimpin oleh 3 orang pemandu untuk berjalan sekitar 500 meter ke lokasi start untuk caving. Ketika sudah sampai, salah satu pemandu menjelaskan beberapa hal tentang Goa Pindul dan peraturan apa saja yang harus dipatuhi.

Sehabis zona terakhir terlewati, tibalah saya di ujung goa. Beberapa meter sebelum ujung goa, kedalaman air sudah tidak terlalu dalam sehingga kami boleh turun dari ban, berenang, ataupun berfoto-foto ria. Bagi yang berani, anda diperbolehkan untuk naik ke dinding goa yang bisa dipijak. Bagi yang sangat berani, anda juga diperbolehkan untuk loncat dari tepi dinding goa tersebut ke dalam air. Dari tepian untuk tempat loncat sampai ke permukaan air tingginya kira-kira 3 meter.

Saatnya petualangan dimulai! Semua orang dari rombongan saya diharuskan berbaris sembari para pemandu membantu meletakkan ban yang sudah kami bawa sedari tadi. Saat ban sudah di air, satu per satu dari kami harus naik ke atas ban tersebut. Hal ini terus berlanjut sampai orang terakhir dari rombongan sudah naik ke atas ban. Setelah semuanya aman terkendali, para pemandu mendorong ban kami hingga bergerak mengikuti arus air. Sebelum sampai di mulut goa, para pemandu menjelaskan bahwa goa ini terdiri dari 3 zona yaitu zona terang, remang, dan gelap. Ketiganya akan saya lewati kemudian. Tidak lupa, si fotografer yang sudah kami sewa tadi juga turut menemani sepanjang aktivitas kami hinga selesai.

Ketika saya dan rombongan dirasa sudah puas bermain di ujung goa tersebut, pemandu menyuruh kami untuk keluar dari goa dengan cara berenang santai sampai tiba di platform beton yang digunakan sebagai pijakan kami untuk keluar dari air. Setelah sampai di pijakan berarti selesai sudah caving atau menyusuri keindahan Goa Pindul. Perjalanan dari mulut goa yang awal sampai mulut goa yang akhir kira-kira 45 menit. Saya merasa senang sekali bisa mendapat kesempatan untuk menyusuri Goa Pindul, melihat keindahan stalaktit dan stalakmitnya, dan masih banyak hal lainnya yang patut disyukuri karena alam di negeri kita ini sangat indah dan masih banyak yang belum terkuak.

Setelah masuk ke zona pertama, pemandu terus menjelaskan tentang asal-usul Goa Pindul, membahas bentuk stalakmit dan stalaktit yang unik, sampai menjelaskan

23

Tips

Jangan menundanunda, mulai serius dari detik ini

Fokus saat belajar

Menunda-nunda belajar adalah hal yang paling salah, mulailah belajar intensif dari sekarang.

Waktu belajar jangan Time membayangkan yang lain, fokus management dengan pelajaran. Ada beberapa cara: 1. Matikan HP Setelah kuantitas belajarnya, 2. Belajar diruangan yang jauh dari ini yang penting, karena ujian suara-suara yang mengganggu dan sudah dekat cobalah untuk mengurangi aktivitas lain nyaman yang kurang perlu. 3. Bila suka, dengarkan musik yang menunjang

Belajar bareng teman/kelompok

10 Tips

Malas adalah kebiasaan yang paling sering dijumpai pada pelajar akademis, sugestikan pada dirimu bahwa: “saya tidak malas dan saya rajin belajar”.

Kenapa harus buat target belajar? Karena ini bisa menjadi motivasi agar belajar menjadi makin semangat, awalnya memang seperti paksaan, tapi jangan anggap itu sebuah paksaan tapi sebuah finish yang harus kita capai dalam

Menghadapi

Dengan belajar kelompok/bareng teman kita bisa bertanya tentang materi-materi yang tidak kita mengerti. Tapi ingat pilih teman yang benar - benar bisa membimbing.

Jangan malas!!

Buatlah target belajar

Ujian

Buat belajarmu menyenangkan :)

Learning how to learn.

Ubahlah metode belajar, belajar yang benar itu bukan SKS(Sistem Kebut Semalam) yang dibantai semua materi, karena itu berlawanan dengan kerja otak, akibatnya efektifitas belajar Buatlah belajarmu sangat rendah. Disarankan belajar menyenangkan dan dirumah maksimal 3 jam saja mengasyikkan seperti halnya namun rutin. saat kamu twitteran, carilah hal-hal yang menarik dalam materi Berdo’a Pada pelajaranmu. Sang Pencipta

Siapkan air mineral saat belajar

Ini adalah hal terakhir yang sangat penting kita lakukan setelah berusaha keras, agar ujiannya dimudahkan dan mendapat hasil yang bagus, work hard pray hard. (Agung)

Air mineral juga harus tersedia di ruangan belajar, Agar tidak mengantuk. Mengantuk itu salah satunya karena kekurangan oksigen dan air mineral menyediakannya.

24

Sastra Silinder Putih oleh Ehsan Engkau kertas silinder putih Berisikan daun-daun tembakau dicacah Ketika terbakar kurasakan nikmatmu Kucium aromamu dan kuhembuskan asapmu Nikotinmu menenangkan keresahanku Tak perduli putih, kretek, klembak Sabtu malam kau temani aku Di sudut kegelapan kota Membuatku nyaman dalam canda tawa teman Kuhisap kertas silinder putihku Berhembus asap ke seluruh sudut ruangan Tak perduli peringatan orang akannya Kunikmati momen ini Sebelum kanker merenggut nyawaku

sumber gambar: http://www.drsharma.ca/

25

Resensi

Buku

Adat, norma, tradisi, bahkan disiplin ilmu, seringkali menjadi sekat dalam melihat segala hal dengan utuh. Bayangkan apa yang terjadi apabila seseorang tiba-tiba berada dalam suatu titik persimpangan yang bisa mengubah seluruh sistem dan nilai dalam hidupnya. Itulah titik bifurkasi. Novel Dee yang tebalnya 318 halaman ini berusaha mencerahkan kita tentang satu tema besar, yaitu menemukan keutuhan yang sebenarnya.

Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh

Walaupun penuh dengan footnote dan perbincangan tentang religi, fisika, psikologi, dan mitos yang relatif tidak umum, novel ini patut dijadikan bacaan untuk siapapun yang terbuka untuk halhal baru. Dimulai dari keselarasan antara dua sisi kehidupan, order dan chaos. Bahwa untuk menemukan kebenaran yang utuh kita harus melihat dari dua sisi kehidupan tersebut. Order dan chaos adalah sebuah perantara dalam melihat kebenaran. Lalu dijelaskan juga oleh Dee teori Einstein tentang waktu, fungsi otak manusia, paradoks kucing Schrodinger, dan diakhiri dengan filsafat Descartes tentang keberadaan manusia. Novel tentang romantisme yang dipadu dengan teori-teori ekonomi, sains, psikologi, dan filsafat sangat jarang ditemukan dalam khazanah sastra belakangan ini. Kisah multidimensi, alur yang tidak mainstream, dan tentu saja sarat dengan makna menjadikan novel Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh adalah sebuah pengantar yang sangat menarik untuk kisah-kisah Supernova selanjutnya. (Iqbal)

26

Resensi

Film

Nama Film : A Beautiful Mind Produser : Ron Howard Based On : A Beautiful Mind by Sylvia Nasar Pemain : Russell Crowe; Ed Harris Editor : Mike Hill Studio : Imagine Entertaiment Distributor : Universal Pictures Rilis : Desember 21, 2001 Durasi : 135 menit

“I’ve made the most important discovery of my life. It’s only in the mysterious equation of love that any logic or Kutipan di samping merupakan salah satu penggalan reasons can be found. film yang berjudul A Beautiful Mind. Film garapan Ron I’m only here tonight Howard yang rilis di akhir tahun 2001 menceritakan tenbecause of you. You tang perjalanan seorang matematikawan jenius yang berare the only reason nama John Forbes Nash. Film yang bedasarkan kisah nyata I am... you are ini mampu memberikan warna tersendiri di awal abad ke 21. all my reasons.” John Nash Film yang mengisahkan tentang seorang Matematikawan

bernama John Nash yang mengalami penyakit skizofrenia ini diperankan oleh Russel Crowe. John Nash adalah seorang matematikawan handal yang sangat percaya dengan angka, bahkan dia memodelkan kehidupan dengan matematika.

27

Resensi Film ini diawali dari kisahnya saat menjadi mahasiswa di Princeton University. Dia adalah mahasiswa yang unik, tidak suka dengan buku, kelas, dan sering membolos karena menurutnya itu bisa mengganggu kreatifitas dan keaslian idenya. Dalam perjalanan hidupnya dia dihadang oleh sebuah penyakit psikologis, yaitu skizofrenia. Orang yang mengalami penyakit ini tidak suka bersosialisasi, apatis, dan tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan.

Film ini penulis rekomendasikan untuk masyarakat FEB Alicia, istrinya menyadari tingkah laku suaminya yang tertarik dengan dunia yang aneh, dan akhirnya John Nash dibawa ke matematika dan ekonomi. rumah sakit jiwa untuk pengobatan. Pada awalnya Dengan adanya film ini pengobatan tersebut berhasil, namun akhirnya John kita akan mendapatkan Nash kembali berhalusinasi dan semakin parah. Istrinya gambaran mengenai dengan penuh kasih sayang dan kesabaran membantu sejarah dari tokoh agar suaminya dapat sembuh. Digambarkan pula bahwa penemu Teori Nash perhatian dari orang-orang terdekatlah yang bisa memEquilibrium. (MJ) bantu pengidap penyakit ini agar bisa sembuh. Di akhir kisah, John Nash diberkahi penghargaan Nobel dalam bidang ekonomi di Swedia pada tahun 1994 untuk teori ekulibriumnya yang banyak berjasa pada teori-teori ekonomi. Ia menutup penganugerahan tersebut dengan mengatakan: “Aku selalu percaya akan angka. Dalam persamaan dan logika, yang membawa pada akal sehat. Tapi setelah seumur hidup mengejar, aku bertanya, apa logika sebenarnya? Siapa yang memutuskan apa yang masuk akal? Pencarianku membawaku ke alam fisik, metafisik, delusional. Telah kudapatkan penemuan penting dalam karirku, hidupku. Hanya dipersamaan misterius cinta, alasan logis bisa ditemukan”.

28

Events & Programs Bandung Tourism Competition Hima Manajemen FEB Unpad

Tertarik dengan pemasaran ? khususnya bagaimana membuat marketing plan? Teman - teman bisa mengikuti event BTC yang diadakan oleh Hima Manajemen Unpad. Kali ini yang menjadi objek kompetisi ialah LAPAS SUKAMISKIN sebagai salah satu potensi wisata Jawa Barat yang bisa dijadikan tempat wisata . Dengan total hadiah sebesar Rp 20.000.000 tidak ada alasan buat teman – teman untuk tidak mengikuti kompetisi ini!

Laba Kasih

Pena Bangsa FEB Unpad

Walau badanku tak tinggi, tapi citaku setinggi angkasa. Walau badanku tak besar tapi mimpiku sebesar benua. Tahu kan teman-teman lagu yang dinyanyikan anak-anak Pena Bangsa, walau masih kecil tapi sangat berbakat. Kangen dengan mereka? Kita bisa bertemu mereka di acara LABA KASIH yang diadakan setiap hari minggu. Buat teman – temen yang ingin memberikan donasi dan menjadi kaka asuh ataupun kakak pengajar di Pena Bangsa, teman – teman bisa mendaftar di stand Pena Bangsa di lorong C. Ayo bantu mereka untuk meraih suksesnya!!!

Kajian Ekonomi Islam ISEG FEB Unpad

Teman-teman pada tahu kan salah satu BSO di Unpad yang terkenal dengan ekonomi Islamnya? nah disini kita bisa ikut kajian ekonomi Islam,pengajarnya sangat ahli dan Insya Allah sedikit demi sedikit teman-teman akan “memahami” ekonomi Islam itu seperti apa. Kajiannya asik banget dan teman-teman bisa mendaftar langsung sebelum kajian dimulai.Kajian biasanya dilaksanakan di RKM bem sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

29

Events & Programs

School of Arabic Language Permais FEB Unpad

Assalamualaikum, Khaifa khaluk akhi dan ukhti semua! bisa kali teman - teman merapat di acara yang satu ini, kalau les bahasa asing seperti bahasa Inggris kan sudah banyak ya? nah ini belajar bahasa Arab loh. Pengajarnya dari Libya langsung! Buat kalian semua yang minat tinggal membayar uang registrasi saja Rp. 20.000 dan bisa mendapatkan modul dan belajar bahasa Arab seminggu 2 kali. Tunggu apalagi? Daftar sekarang juga!

Mentoring Accounting Club Hima Akuntansi FEB UNPAD Program ini merupakan mentoring akademik khususnya akuntansi, yang dibahas tentu saja mata kuliah akuntansi, seperti mata kuliah Akuntansi Biaya, Manajemen Keuangan, Akuntansi Keuangan 1, Pengantar Akuntansi 1, Pengantar Akuntansi 2, hanya dengan melakukan registrasi dan membayar uang pendaftaran kalian bisa mendapatkan modul, latihan soal, dan diajar oleh mentor yang sudah lulus ujian kualifikasi pengajar, Be there!

30 1

KOPI FEB UNPAD 2013 #wearepress! @Kopi_Pers | kopi-s1.fe.unpad.ac.id