METODE VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM

pusat kajian sumberdaya pesisir dan lautan institut pertanian bogor metode valuasi ekonomi sumberdaya alam dr.ir. luky adrianto, m.sc. yudi wahyudin, ...

21 downloads 827 Views 634KB Size
METODE VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM

Dr.Ir. Luky Adrianto, M.Sc. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si. Makassar, 7-8 Juni 2007 PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

APA ITU VALUASI EKONOMI • Valuasi ekonomi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menilai secara riil harga dari suatu barang dan jasa • Valuasi ekonomi sumberdaya adalah penilaian ekonomi dengan menggunakan pendekatan penilaian kegunaan langsung dan tidak langsung • Nilai tersebut dapat diperoleh melalui harga pasar dan non pasar PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

METODE VALUASI

No 1

Pendekatan Harga Pasar

mudah

Teknik Change-in-productivity Approach/Effect of Production (EOP) Loss-of-Earnings/Human Capital Approach (HC) Opportunity Cost Approach (OC)

2

Nilai pengeluaran langsung

Cost Effectiveness Analysis (CEA) Preventive-Expenditure (PE) Compensation Payments (CP)

3

Nilai Pasar Implisit (Surrogate Hedonic Value/Property-value approach Market) (PV) Wage-differential Approach (WD) Travel-cost Approach (TC) Marketed Goods as Environmental Surrogates (ES)

4

Nilai Pengeluaran Implisit

Replacement Cost (Rep. C) Relocation Cost (Rel. C) Shadow-Project Cost (SPC)

5 Artificial Market Contingent Valuation Method PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Non-WTP Energy Theory of Value-Energy Analysis sulit6 (EA)

IDENTIFIKASI TIPOLOGI SUMBERDAYA DAN TOTAL ECONOMIC VALUATION Ekosistem

Sumberdaya Kawasan

Tipologi Sumberdaya/ Endowment

Spesies

Total valuation

Komunitas

Ekosistem Mangrove (S1)

Ekosistem Padang Lamun (S2)

Ekosistem Terumbu Karang (S3)

…..

Sumberdaya ke-n (Sn)

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

TERUMBU KARANG

FUNGSI EKONOMI (DIRECT USE VALUES) HABITAT IKAN KARANG, UDANG KARANG, ALGAE, TERIPANG, KARANG MUTIARA DAN BIOTA LAIN, WISATA, DLL

FUNGSI EKOLOGI (INDIRECT USE VALUES) PENYEDIA NUTRIEN BIOTA LAUT PEMIJAHAN, BERMAIN ASUHAN BAGI BIOTA LAUT NURSERY GROUND PENAHAN ABRASI, ANGIN, GELOMBANG DLL

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD) Contingent Valuation Method

Contoh : Nilai eksistensi (NUV)

Identifikasi Stakeholders Kunci

Disain kuesioner

Sampling responden

Artificial market

Analisis data

Idenfitikasi nilai ekonomi PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

APA ITU CONTINGENT VALUATION ? •

Valuasi kontingen adalah metode mengestimasi nilai yang diberikan oleh individu terhadap sesuatu barang/jasa.



Penilaian dengan menggunakan teknik CVM dilakukan untuk fungsi barang/jasa yang tidak ada dalam struktur pasar (nonmarketed goods and services)



Barton (1994) menyebutkan bahwa CV digunakan pada kondisi dimana masyarakat tidak mempunyai preferensi terhadap suatu fungsi barang karena tidak ada dalam sistem pasar.



Contoh : mengestimasi nilai fungsi ameniti ekosistem terumbu karang (non-marketed goods) PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAGAIMANA CV DILAKUKAN ? •

CV menduga nilai ameniti melalui artificial/hyphotetical market dengan metode survey terhadap unit populasi tertentu untuk mengetahui willingness to pay (WTP) atau willingness to accept (WTA).



Dengan demikian “survey” menjadi metode riset utama dalam valuasi ekonomi dengan menggunakan teknik CV.



Metode survey adalah pengamatan dan penyelidikan yang kritis untuk mendapatkanketerangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di daerah atau lokasi tertentu PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Langkah 1. Identifikasi karakteristik target populasi Menentukan target kelompok populasi Identifikasi apakah target populasi homogen atau heterogen

Langkah 2. Mendisain kuesioner CV Disesuaikan dengan tujuan survey CV Disesuaikan dengan biaya, waktu dan tenaga yang tersedia Langkah 3. Tabulasi dan analisis data deskriptif hasil survey Tabulasi data sesuai dengan parameter peniting yang telah ditetapkan Melakukan analisis deskriptif terhadap parameter penting yang telah ditetapkan

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Langkah 4. Menghitung WTP/WTA hasil survey Membangkitkan model regresi WTP/WTA Mengestimasi WTA/WTA Apabila diperlukan dilakukan analisis sensitivitas

Langkah 5. Pelaporan hasil survey CV Penyusunan laporan survey CV Penyajian hasil survey CV

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SIAPA TARGET SURVEY CV ? User groups Individu/kelompok yang terkait langsung dengan pemanfaatan obyek yang sedang diteliti. Contoh : nelayan, pembudidaya ikan, pelaku wisata bahari, dll

Non-user groups Individu/kelompok yang tidak terkait langsung dengan pemanfaatan obyek yang sedang diteliti Contoh : pemerintah, pedagang, pengolah ikan, dll

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAGAIMANA MENGESTIMASI WTP ? • Hitung Total Benefit

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

METODE TIDAK LANGSUNG (INDIRECT METHOD) Effect on Production (EOP) Contoh : Produksi perikanan (UV)

Identifikasi Barang dan Jasa

Identifikasi model produksi (produktivitas)

Identifikasi nilai pasar

Analisis Consumers/Producers Surplus

Idenfitikasi nilai ekonomi PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

GANGGUAN TERHADAP SDA

Kerangka Pikir EOP

FUNGSI SISTEM SDA TERGANGGU ALIRAN PRODUKSI BARANG DAN JASA TERGANGGU

PERUBAHAN PRODUKSI BARANG DAN JASA PERUBAHAN PERILAKU PEMANFAATAN SDA PERUBAHAN NILAI MANFAAT SDA

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

APA ITU EOP? PENDEKATAN UNTUK MENDUGA NILAI EKOSISTEM PESISIR BERDASARKAN FUNGSINYA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERIKANAN DIKENAL SEBAGAI PENDEKATAN EFFECT ON PRODUCTION ( EOP ) BARTON (1994) MENGKATEGORIKAN BEBERAPA JENIS TEKNIK EOP: - INCOME APPROACH - RESIDUAL RENT APPROACH

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Income Approach Teknik ini digunakan dengan mengkapitulasi atau mendiskon aliran bersih dari manfaat sumberdaya alam yang diambil sebagai nilai sekarang dari habitat pesisir Nilai per satuan hektar dari habitat pesisir dapat diperoleh dengan membagi total present value dari produksi sumberdaya dengan luasan kawasan pesisir Pendekatan ini mengabaikan biaya produksi yang dikeluarkan

Formula penentuan nilai ekonomi dengan pendekatan pendapatan ini sbb: T

Bt t PV ∑ ( 1 + ) r = t=1 ha L PV Present Value Bt Manfaat bersih dari sumberdaya kawasan T Jumlah tahun regresi nilai r Tingkat diskon riil L Luasan kawasan sumberdaya pesisir

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Residual Rent Approach Residual rent didefinisi sebagai perbedaan antara faktor produksi dan nilai panen dari sumberdaya alam:

Bt − C t t PV ∑ r ( 1 + ) = t =1 ha L T

PV Bt Ct T r L

Present Value Manfaat bersih dari sumberdaya kawasan Biaya produksi Jumlah tahun regresi nilai Tingkat diskon riil Luasan kawasan sumberdaya pesisir

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bagaimana EOP Dilakukan? Survei rumah tangga (minimal 30 KK) Identifikasi manfaat langsung

harga sumberdaya kuantitas sumberdaya yang dikonsumsi biaya ekstraksi sumberdaya luas sumberdaya dll

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kebutuhan Data EOP Teknik Pengumpulan

No

Kebutuhan Data

Jenis Data

1

Hasil (produk) pemanfaatan : ikan, kepiting, satwa liar, udang, dsb.

Primer

Survei

2

Harga produk

Primer

Survei

3

Pendapatan

Primer

Survei

4

Tipologi Sosek Responden

Primer

Survei

5

Frekuensi atau upaya penangkapan (effort) per tahun

Primer dan Sekunder

Survei dan Koleksi

6

Produksi total kawasan per tahun (ikan, udang, kepiting, dsb)

Sekunder

Koleksi

7

Jumlah pemanfaat ekosistem (nelayan, pencari kayu, penangkap satwa liar, dsb)

Primer dan Sekunder

Survei dan Koleksi

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Langkah-Langkah Pendugaan Nilai Ekonomi Sumberdaya •

Langkah (1). Membangun fungsi permintaan terhadap penggunaan suatu sumberdaya



Langkah (2). Mentransformasi fungsi permintaan menjadi bentuk persamaan harga linear

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR



Langkah (3). Mentransformasi kembali fungsi permintaan menjadi bentuk persamaan asal (Langkah 1)



Langkah (4). Mentransformasi fungsi permintaan menjadi bentuk persamaan harga non-linear

β1

X1 = or :

• •

Langkah (5). Mengestimasi Total Kesediaan Membayar

Q

β

1

or

X1 =

Q

β1 1

ββ

1

Langkah (6). Mengestimasi Surplus Konsumen

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

METODE TIDAK LANGSUNG (INDIRECT METHOD) Identifikasi wilayah rekreasi Travel Cost Method (TCM) Contoh : Kawasan Wisata Bahari (UV)

Identifikasi responden Pengambilan contoh responden (sampling) Analisis Biaya perjalanan Analisis Consumers/Producers Surplus Idenfitikasi nilai ekonomi

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Travel Cost Method • Nilai wisata dari suatu kawasan • WTP Æ diestimasi berdasarkan pengeluaran untuk kegiatan wisata (travel cost) • Tiga kelompok dasar dalam Travel Cost Model adalah : Umum digunakan – Zonal Travel Cost Model – Individual Travel Cost Model – Discrete Choice Travel Cost Model PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR



Tujuan melakukan TCM adalah untuk menghitung nilai ekonomi suatu kawasan wisata melalui estimasi rata-rata permintaan terhadap kunjungan wisata di lokasi tersebut.



Fungsi permintaan terhadap kunjungan wisata sbb :

V = f (TC, S ) dimana : V = jumlah kunjungan, TC = biaya perjalanan pada suatu lokasi wisata, S = vektor biaya perjalanan pada lokasi wisata alternatif.

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kebutuhan Data Individu Data yang dibutuhkan

Jenis data

1. Jumlah pengunjung ke lokasi per musim atau per tahun

Data sekunder

2. Biaya perjalanan pengunjung

Data primer

3. Pendapatan rumah tangga

Data primer

4. Umur

Data primer

5. Pendidikan

Data primer

6. Lokasi wisata alternatif (substitusi)

Data primer

7. Opportunity cost dari waktu

Data primer

8. Lain-lain (faktor yang mempengaruhi demand)

Data primer

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kebutuhan Data Zona Data yang dibutuhkan

Jenis data

1. Zona asal pengunjung

Data sekunder

2. Jumlah pengunjung dari setiap zona

Data sekunder

3. Jumlah penduduk dari setiap zona

Data sekunder

3. Biaya perjalanan pengunjung per zona

Data primer

4. Pendapatan rumah tangga

Data primer

5. Umur

Data primer

6. Pendidikan

Data primer

7. Lokasi wisata alternatif (substitusi)

Data primer

8. Lain-lain (faktor yang mempengaruhi demand atas Data primer kunjungan wisata ke lokasi tersebut

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Analisis Data A. Fungsi permintaan atas kunjungan wisata individual :

ln Vi = β 0 − β 1 ln TC i + β 5 ln Yi + β 4 ln S i Keterangan : Vi TCi Yi Si

3.1.

= trip kunjungan individu ke-i = biaya perjalanan individu ke-i = pendapatan individu ke-i = biaya perjalanan ke lokasi wisata substitusi yang dikeluarkan oleh individu ke-i

B. Fungsi permintaan atas kunjungan wisata untuk model zonasi

ln Vij = β 0 j − β1 j ln TCij + β 5 j ln Yij + β 4 j ln Sij

3.2.

Keterangan : Vi = trip kunjungan dari zona j per 1000 penduduk TCij = biaya perjalanan individu ke-i yang berasal dari zona j Yij = pendapatan individu ke-i yang berasal dari zona j Sij = biaya perjalanan ke lokasi wisata substitusi yang dikeluarkan oleh individu ke-i yang berasal dari zona j

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Menghitung CS A. CS Individu • •

Masukkan rata-rata variabel TC,Y dan S ke dalam fungsi (3.1), sehingga diperoleh nilai V CS setiap individu pengunjung adalah sbb:

CS

i

= −V i / β 1

B. CS per Zona „

Masukkan rata-rata variabel TC,Y dan S ke dalam fungsi (3.2) sehingga diperoleh nilai V

CS

ij

= − V ij / β 1

j

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Menghitung Total Benefit A. Pendekatan Individual

TB = CS

i

Dimana :

xTV

TB = total benefit lokasi wisata CS = consumer surplus TV = total kunjungan/th

B. Pendekatan Zonasi

B TB

j

= CS =



j

B

xTV j

j

Dimana : Bj = Manfaat Ekonomi zona j TVj = Total kunjungan / tahun dari zona asal j CSj = Consumer Surplus zona j TB = Total manfaat ekonomi lokasi wisata

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Skenario Pengelolaan dan Kriterianya NPV = Bd + Be - Cd - Ce - Cp Dimana NPV = Bd = Be = Cd = Ce = Cp =

: net present value (nilai bersih sekarang) dari alternatif pengelolaan manfaat langsung dari alternatif pengelolaan yang dianalisis manfaat tidak langsung dari alternatif pengelolaan yang dianalisis biaya langsung dari alternatif pengelolaan yang dianalisis biaya tidak langsung dari alternatif pengelolaan yang dianalisis biaya mitigasi dari alternatif pengelolaan yang dianalisis. n

n

NPV = ∑ i =1

Bi − Ci

(1 + r )i

NetBCR =

Bi − C i

∑ (1 + r ) i =1 n

i

C i − Bi

∑ (1 + r ) i =1

i

>0 <0

KETERANGAN: B = manfaat per tahun C = biaya r = discount rate per tahun i = jangka waktu perhitungan proyek.

PUSAT KAJIAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR