METODELOGI PENELITIAN KESEHATAN

penelitian yang berbeda akan membedakan, menjelaskan, menentukan orientasi berfikir terhadap realitas, hubungan antara peneliti dan yang diteliti-how ...

9 downloads 464 Views 523KB Size
METODELOGI PENELITIAN KESEHATAN SUSI FEBRIANI YUSUF.M.PH

Darmais Press-Padangsidimpuan

ISBN 1 2 3 4 5 6 - 1 8

Metodelogi Penelitian Kesehatan Oleh : Susi Febriani Yusuf.M.PH Copyright@2015 Darmais Press Dilarang mengcopy sebagian atau seluruh isi buku ini Tanpa izin tertulis dari penerbit Hak Cipta dilindungi Undang-undang Rencana Kulit : Abim Layout, Montase, Setter : Abim Diterbitkan Oleh : Darmais Press STIKes Darmais Padangsidimpuan Jl. Belibis No. 1 Perumahan Sopo Indah Siguling Kec. Padangsidimpuan Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan ynag maha Esa, Karena berkat limpahan Rahmat dan karuniya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini dengan baik. Dalam buku ini kami membahas tentang Metodelogi Penelitian Kesehatan. Buku ini dibuat dengan berbagai informasi, masukan serta dorongan dari berbagai pihak, kami mengucapkan terimakasih terutama kepada Ketua dan Pembina Yayasan Perguruan Karya Bunda Langga Padangsidimpuan yang telah memberikan darongan dan bantuan baik moril maupun spiritual. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada buku ini. Oleh karena itu kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami, kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku selanjutnya. Akhir kata semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Padangsidimpuan, 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...........................................................................

i

DAFTAR ISI ........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

..............................................................

1

1.1

Pengetahuan, Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ...

1

1.2

Pengertian Metodelogi Penelitian ......................................

4

1.3

Etika Penelitian ..................................................................

7

BAB II PROSES PENELITIAN ILMIAH (KUALITATIF) ....................

11

2.1 Jenis-jenis Penelitian Ilmiah .....................................................

13

2.2Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data……………………....

18

BAB IIIDASAR PENELITIAN KESEHATAN ......................................

22

3.1Konsep Dasar Penelitian ...........................................................

22

3.2Pengertian Penelitian Kesehatan ..............................................

24

3.3Tujuan Penelitian Kesehatan .....................................................

25

3.4Manfaat Penelitian Kesehatan ...................................................

25

3.5Jenis Penelitian Kesehatan .......................................................

26

i

BAB IVMENGGALI PERMASALAHAN ............................................

30

4.1Karakteristik Masalah Yang Baik ...............................................

31

4.2Cara Mendapatkan Masalah......................................................

31

4.3Langkah-langkah Untuk Identifikasi Masalah….. .......................

31

4.4Penulisan Rumusan Masalah …................................................

33

4.5Penulisan Judul Penelitian….. ...................................................

37

Bab VDESAIN PENELITIAN DAN EKSPERIMEN………………… .....

39

5.1Desain Penelitian……. ..............................................................

39

5.2Judul Penelitian……… ..............................................................

39

5.3Populasi ………………………. ...................................................

40

5.4Sampel …………………..…………. .........................................

40

5.5Sampling ………….…………. ....................................................

41

5.6Variabel ……….…………… .....................................................

41

5.7Definisi Operasional Variabel….. ...............................................

42

Bab VIINSTRUMEN PENELITIAN & PENGUMPULAN DATA… ........

44

6.1Instrumen Penelitian……. ..........................................................

44

6.2Pengumpulan Data

44

...............................................................

6.3Pengolahan dan Analisa Data

….. .......................................

ii

45

6.4Analisa Data …….….. ..............................................................

48

6.5Etika Penelitian

……….. ........................................................

49

Bab VIITEORI & TINJUAN PUSTAKA… ..........................................

50

7.1Teori ……..……………. .............................................................

50

7.2Kajian Pustaka …………. ..........................................................

50

7.3Langtkah-langkah Dalam Kajian Pustaka

….. .......................

51

Bab VIIIMETODELOGI PENELITIAN… ...........................................

55

8.1Proses Penelitian……. ..............................................................

58

8.2Judul Penelitian

............................................................... 59

8.3Latar Belakang Masalah

….. ...............................................

59

8.4Perumusan Masalah …….….. ..................................................

60

8.5Tujuan Penelitian

……….. .....................................................

62

8.6Manfaat Penelitian

……….. ...................................................

63

8.7Tinjauan Kepustakaan (Literatur Review) ……….. ...................

64

8.8Kerangka Konsep dan Hipotesis ……….. .................................

65

8.9Metode Penelitian

……….. ....................................................

69

……….........................................................

73

……….. ...............................................................

73

8.12Rencana Biaya (Anggaran) ……….. ..........................................

74

8.10Jadwal Kegiatan 8.11Organisasi

iii

18.3Daftar Kepustakaan

……….. .................................................

74

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ...........................................

75

iv

BAB I. PENDAHULUAN

1. PENGETAHUAN, FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Akal budi dan sifat ingin tahu manusia, memampukan dan mendorongnya untuk melakukan penelitian: mengkaji fenomena yang terjadi di sekitarnya, melakukan pertimbangan, mengambil keputusan/kesimpulan dan melakukan evaluasi. Pengetahuan (Knowledge) Secara normatif, definisi Pengetahuan paling tidak meliputi: • Fakta, informasi dan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan • Pemahaman secara teoretis dan/atau praktis suatu bidang (studi), apa yang diketahui mengenai suatu bidang tertentu atau berkait dengan bidangbidang lain secara keseluruhan • Fakta, informasi dan kesadaran atau pengenalan yang diperoleh dari pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi Para ahli filsafat masih terus memperdebatkan definisi Pengetahuan, terutama karena rumusan Pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati yang dibenarkan (valid)" (“justified true belief”).

1

Filsafat (Philosophy) Philosophy = Phil + Sophy (Yunani) Phil = Love = Cinta Sophy = Wisdom = Kebijaksanaan = Kearifan = Hikmat Pengujian kritis terhadap dasar rasionalitas dari kepercayaan kita yang paling fundamental dan analisis logis terhadap konsep-konsep dasar yang digunakan dalam mengekspresikan apa yang kita percayai. Filsafat dapat juga didefinisikan sebagai refleksi atas pelbagai pengalaman manusia, atau sebagai upaya pengenalan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan kemanusiaan secara rasional, metodikal dan sistematis.

Ilmu Pengetahuan (Science) Ilmu Pengetahuan = Science [Lat. Scientia = knowledge = pengetahuan] Kajian sistematik yang menggunakan observasi, eksperimen (percobaan) dan pengukuran terhadap fenomena alam dan sosial, dan bidang kajian lainnya. Umumnya Ilmu Pengetahuan dicirikan oleh kemungkinan membuat pernyataan benar yang didukung oleh sekumpulan bukti atau pengujian. Karena sifat ini, kebenaran suatu Ilmu Pengetahuan sangat mungkin mengalami pendefinisian/formulasi ulang/baru.

2

Klasifikasi Ilmu Pengetahuan: • Ilmu Pengetahuan Eksakta: yaitu Ilmu Pengetahuan yang memiliki pengukuran (measurement) yang pasti (exact). Contoh: Fisika dan Kimia • Ilmu Pengetahuan Deskriptif: Ilmu Pengetahuan yang tujuan utamanya adalah mengembangkan metode pendeskripsian atau klasifikasi yang kemudian menjadi acuan yang tepat dalam domain ilmu tersebut. Contoh: Taksonomi dalam Botani dan Zoologi

Teknologi (Technology) Teknologi adalah aplikasi Ilmu Pengetahuan terutama untuk tujuan komersial dan industry. Teknologi sangat erat dengan Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa (Engineering). Ilmu Pengetahuan menyangkut pemahaman manusia terhadap alam semesta dan komponen-komponennya, misalnya ruang angkasa, materi, energi, dan interaksi di antara elemen-elemen tersebut. Rekayasa adalah

aplikasi Ilmu

Pengetahuan

dalam wujud pembuatan

rancangan/disain pelbagai alat demi kemudahan manusia. Teknologi berkaitan dengan alat dan teknik mewujudkan rancangan alat-alat yang memudahkan kehidupan manusia. Penemuan (Invention) pelbagai alat termasuk dalam kajian Rekayasa dan Teknologi. 3

2. PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN Metodologi (Methodology): • Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu • Studi atau analisis teoretis mengenai suatu cara/metode • Cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum pembentukan pengetahuan (knowledge) • Secara praktis, Metodologi = metode = cara = teknik = prosedur Metode Ilmiah (Scientific Method) = Penelitian Ilmiah (Scientific Research) Prinsip dan proses empiris penemuan dan peragaan yang berkait dengan karakteristik penyelidikan ilmiah,

yang secara umum melibatkan pengamatan

fenomena, formulasi hipotesis yang berkenaan dengan fenomena yang diamati, eksperimentasi untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis, dan menarik kesimpulan yang mengkonfirmasikan atau memodifkasi hipotesis → lihat hubungannya dengan Statistika? Statistika menjadi sarana yang menyediakan alat/cara pengumpulan data, formulasi hipotesis, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Perbedaan Metode Ilmiah dibanding metode yang tidak ilmiah terletak pada: • Presisi (ketepatan) • Reduplikasi • Generalitas 4

• Terujinya data secara statistika. Meski secara umum, metode ilmiah dapat digunakan untuk semua cabang ilmu, namun pelbagai metode untuk pengukuran dikembangkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan bidang ilmu. Misalnya pengukuran muatan elektron bersifat sangat spesifik. Pencarian dan upaya peningkatan presisi pengukuran kuantitatif yang melibatkan perubahan atau penemuan cara/metode pengukuran, sering disebut sebagai Teknik (techniques). Tata laksana metode ilmiah harus dapat dijelaskan secara ilmiah. Secara umum semua metode yang digunakan dalam Ilmu sebut sebagai metode ilmiah. Jenis Penelitian Ilmiah: Secara umum, Penelitian Ilmiah dapat dikategorikan menjadi: • Penemuan/Rekayasa/Rancang-Bangun: Misalnya: laporan penemuan/modifikasi alat/teknologi • Penelitian Deskriptif: Didasarkan pada pengamatan. Misalnya penelitian arkeologi, perilaku mahluk hidup • Penelitian Eksperimen: Pengujian Hipotesis dan/atau modifikasi variabel

Laporan Penemuan/Rekayasa/Rancang-Bangun Secara mendasar, laporan penemuan (invention) memuat: • Deskripsi alat yang dibuat, manfaat dan kelebihan alat baru/modifikasi 5

• Desain alat • Cara membuat (Alat dan bahan) → dituliskan jika memang penelitian sampai taraf pembuatan alat

Penelitian Deskriptif Secara mendasar, penelitian deskriptif memuat: • Tujuan Penelitian: apa yang diharapkan menjadi hasil pengamatan • Desain Penelitian: bagaimana melakukan penelitian, langkah-langkah apa saja yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, data yang diharapkan dapat didapat, bagaimana meminimalkan kesalahan/bias.

Penelitian Eksperimen Secara mendasar, penelitian Eksperimen memuat: • Tujuan Penelitian: melihat perbedaan atau hubungan (antar variabel)? • Hipotesis penelitian • Langkah pelaksanaan penelitian • Pengumpulan Data • Analisis Data • Pembentukan Kesimpulan Penelitian

6

3. ETIKA PENELITIAN Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika Penelitian meliputi butir-butir berikut: a. Kejujuran Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda. b. Obyektivitas Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian. c. Integritas Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis, upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan d. Ketelitian Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana

7

pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya. e. Keterbukaan Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru. f. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya. Tuliskan nara sumber semua yang memberikan kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi.. g. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden) Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut. h. Publikasi yang terpercaya Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar). i. Pembinaan yang konstruktif Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualits. 8

j. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian. k. Tanggung Jawab Sosial Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat. Anda juga bertanggung

jawab

melakukan

pendampingan

nagi

masyarakat

yang

ingin

mengaplikasikan hasil penelitian Anda l. Tidak melakukan Diskriminasi Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah. m. Kompetensi Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda sampai taraf Pakar. n. Legalitas

9

Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait dengan penelitian Anda. o. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan. p. Mengutamakan keselamatan Manusia Bila harus mengunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak obyek penelitian Anda tersebut; siapkan pencegahan dan pengobatan bila sampel Anda menderita efek negatif penelitian.

10

BAB. II PROSES PENELITIAN ILMIAH (KUALITATIF)

Penelitian kualitatif adalah bidang yang luas penyelidikan yang menggunakan metode pengumpulan data yang tidak terstruktur, seperti observasi atau dokumen untuk menemukan tema dan makna untuk menginformasikan pemahaman kita tentang dunia. Penelitian kualitatif cenderung mencoba untuk mengungkap alasan untuk perilaku, sikap dan motivasi, bukan hanya rincian apa di mana, dan kapan. Penelitian kualitatif dapat dilakukan di banyak disiplin ilmu, seperti ilmu sosial, kesehatan dan bisnis. Menurut Bryman (2009) ada perbedaan yang harus dibuat antara penelitian kualitatif dan kuantitatif: penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai strategi penelitian yang biasanya menekankan kata-kata dalam pengumpulan dan analisis data. Sebaliknya, penelitian kuantitatif dapat dilihat sebagai menekankan angka. Proses penelitian dilakukan dengan serangkaian prosedur penelitian berawal dari pertanyaan-pertanyaan penelitian atau masalah penelitian sampai penulisan laporan penelitian.

11

Secara teoritis prosedur tersebut yaitu : 1.Perumusan Masalah 2.Penyusunan Desain penelitian 3.Penentuan Populasi dan Sampel 4.Teknik Pengumpulan Data 5.Rencana Analis data 6.Penyederhanaan dan Tabulasi data 7.Analisis data 8.Penulisan Laporan (Manasse Malo,1986).

12

Perbedaan esensial posisi teori dalam penelitian kuantitatif atau kualitatif, bahwa dalam penelitian kualitatif teori atau konsep digunakan untuk memahami gejala yang diteliti-untuk memahami latar penelitian-memahami setting penelitian dan seterusnya.

1. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN ILMIAH Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong (2004:8) mengemukakan paradigma diartikan sebagai kumpulan longar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan cara penelitian. Perbedaan Perspektif penelitian yang dalam tataran keilmuan disebut paradigma penelitian yang berbeda akan membedakan, menjelaskan, menentukan orientasi berfikir terhadap realitas, hubungan antara peneliti dan yang diteliti-how we are knowing

what we know (epistomologi) dan aksiologi (peranan nilai dalam penelitian). Perbedaan tersebut tersusun dalam asumsi, proses penelitian, konsep-teori-ilmu meneliti (metodologi) yang akhirnya membedakan metode yang digunakan, yaitu metode kuantitatif atau metode kualitatif. Secara ringkas digambarkan sebagai berikut:

13

Sedangkan jenis-jenis metode penelitian berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :  Istilah penelitian lapangan digunakan untuk membedakan dengan penelitian isi media/teks media, misalnya Laboratory Exsperiment, penelitiannya jelas di laboratorium.  Sedangkan penelitian kualitatif yang tergolong menonjol seperti: Studi Kasus, Fenomenologi, Etnometodologi, Interaksi Simbolik, Etnografi, Biografi ( life

history), Grounded Theory, analisis isi kualitatif (Sanapiah Faisal dalam Bungin 2006:34), selebihnya karena perbedaan problematika yang dikaji sehingga membedakan strategi penelitian yang digunakan, sedangkan metodenya sama yaitu kualitatif.  Analisis isi, ada analisis isi dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Sedangkan penelitian survei (baca:singarimbun:)eksploratori atau dekrepsi ada yang menyebut sebagai survei kasus. Wimmer (1987:102) menyebutnya “descriptive and analytical surveys”.

14

Beberapa Jenis Penelitian Kualitatif (Singkat)  Studi kasus (case study) merupakan salah satu strategi penelitian untuk mengembangkan analisis mendalam dengan pokok masalah “apa/apakah”, “bagaimana” atau mengapa” tentang satu kasus atau kasus majemuk dari pehenomena kontemporer dengan pendekatan/metode penelitian kualitatif.  Fenomenologi, secara ringkas bahwa pendekatan fenomenologi bertujuan memperoleh interpretasi terhadap pemahaman manusia (subyek) atas fenomena yang tampak dan makna dibalik yang tampak, yang mencul dalam kesadaran manusia (subyek), untuk dapat mengetahui aspek subyektif tindakan orang dalam kehidupan sehari-hari kita harus masuk kedalam dunia kesadaran (konseptual) subyek yang diteliti.  Etnometodologi,

mempelajari

tentang

bagaimana

upaya,

langkah,

dan

penerapan pengetahuan umum pada kelompok komunitas untuk menghasilkan dan mengenali subyek, realitas, dan alur tindakan yang bisa dipahami bersamasama (Kuper, 2000). Etnometodologi merupakan rumpun penelitian kualitatif yang beranjak dari paradigma fenomenologi, dengan kata lain, etnometodologi pada dasarnya “anak” dari fenomenologi Schutzian Santoso (2001) dalam Basrowi(2002:49-50).

15

 Interaksi

simbolik, Rahmat (2001:156) mengemukakan bahwa perspektif

interaksi simbolik, pengamatan berperanserta, (wawancara) sejarah hidup, dan metode historis (analisis dokumen) unggul dalam arti bahwa metode-metode tersebut memungkinkan peneliti memadukan simbol dan interaksi, mengambil peran pihak yang diamati, memasuki dunia sosial subyek penelitian, merekam berbagai situasi perilaku, mengungkapkan perubahan dan proses , dan membuat konsep-konsep yang lebih terarah

.

 Ethnografi adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dengan bekerjasama melalui fenomena teramati dalam kehidupan sehari-hari kelompok sosial dan kultural. Atau mengambarkan, menguraikan dan menafsirkan kelompok sosial dan kultural.  Biografi bertujuan mengekplorasi kehidupan individu dengan metode kualitatif.  Grounded theory dikemukakan oleh Barney Glaser dan Anselm Strauss yang menyatakan ...the discovery of theory from data which we call grounded

theory...atau dengan kata lain , teori harus dibangun beralas (grounded) pada data.... Grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari suatu kumpulan data  Analisis framing digunakan untuk menganalisa bagaimana media massa mengemas peristiwa, media massa “merekonstruksi ulang” realita, peristiwa,

16

suasana, keadaan, tentang orang, benda, bahkan pendapat-pendapat berkaitan dengan peristiwa tersebut.  Analisis wacana merupakan suatu kajian yang digunakan secara ilmiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan. Penggunaan bahasa secara alamiah ini berarti penggunaan bahasa seperti dalam komunikasi sehari-hari. Stubbs menjelaskan bahwa analisis wacana menekankan kajian penggunaan bahasa dalam konteks sosial, khususnya dalam interaksi antar penutur. Senada dengan itu, Cook dalam hal ini menyatakan bahwa analisis wacana itu merupakan kajian yang membahas tentang wacana, sedangkan wacana itu adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.  Menurut Stubbs (Arifin,2000:8), analisis semiotik merupakan upaya untuk mempelajari linguistik-bahasa dan lebih luas dari hal tersebut adalah semua perilaku manusia yang membawa makna atau fungsi sebagai tanda. Bahasa merupakan bagian linguistik, dan linguistik merupakan bagian dari obyek yang dikaji dalam semiologi. Selain bahasa yang merupakan representasi terhadap obyek tertentu, pemikiran tertentu atau makna tertentu, obyek semiotika juga mempelajari pada masalah-masalah non linguistik.  Hermeneutik menurut Ricoeur (1985) mengemukakan bahwa hermeneutik sebagai interpretasi terhadap simbol-simbol dengan menambahkan “perhatian pada teks”. Teks sebagai penghubung bahasa isyarat dan simbol-simbol dapat 17

membatasi ruang lingkup hermeneutik, karena budaya oral (ucapan) dapat dipersempit.  Metode gabungan, apabila mengunakan metode kuantitatif-kualitatif atau kualitatif-kuantitatif secara bersamaan dengan menekankan penggunaan salah satu metode tertentu, atau pengunaan salah satu metode misalnya metode kuantitatif sampai selesai, temuannya diteliti lebih lajut dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Pengabungan lainnya tidak pada metodenya, tetapi tekhniktekhnik penelitiannya, karena masing-masing metode memiliki “tradisi” penelitian tertentu dan didukung oleh seperangkat teknik yang lazim digunakannya.  Perlu dipahami bahwa metode kuantitaif atau kualitatif berakar dari paradigma yang

berbeda,

sehingga

membedakan

pandangan,

orientasi

berfikir,

pemahaman, yang akhirnya akan membedakan bagaimana (perilaku) melakukan penelitian.

2.TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN JENIS DATA Teknik Pengumpulan data Observasi; pengamatan dengan melakukan pencatatan/pengkodean perilaku individu atau suasana (kondisi). Menurut Jmes P. Chaplin, Observasi ialah studi yang disengaja dan

18

sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi ialah pengujian secara intensional atau bertujuan sesuatu hal, khususnya untuk maksud pengumpulan data. Merupakan suatu verbalisasi mengenai hal-hal yang diamati (Kartini Kartono, 1996: 157). Jenis observasi : a.Observasi partisipatif; b.Observasi sistematis (structured observation) c.Observasi eksperimental Wawancara Teknik penggalian data ini lebih banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, walaupun tidak menutup kemungkinan digunakan dalam penelitian kuantitatif. Penggalian data dari responden ini dilakukan dengan bertanya langsung sesuai dengan obyek yang diteliti, permasalahan atau fokus penelitian. Dokumentasi Berbagai data yang sudah tersusun sebagai informasi yang terbukukan, terekam, atau tersimpan dapat digunakan sebagai sumber data. Hasil-hasil riset, data BPS, data institusi, data perusahaan dan sebagainya

Focus Group Discution (FGD)

19

FGD digunakan sebagai salah satu pengalian data (informasi) pada suatu casus spefisik, kontemporer, lintas disiplin dsb yang dilakukan dengan diskusi kelompok orang-orang yang kompeten/ahli dengan kasus tersebut atau berkaitan langsung dengan maslah atau fokus tertentu. Pertimbangan menentukan siapa yang terlibat dalam FGD berkaitan dengan bebepara hal: 1.Keahlian

atau

kepakaran

seseorang

dalam

kasus

yang

akan

didiskusikan; 2.Pengalaman praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah “pribadi terlibat” dalam fokus masalah; 3.Tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan; 4.Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut, namun ikut merasakan persoalan sebenarnya.

Jenis Data Data Primer Pertama adalah berbagai informasi tentang responden berkaitan dengan obyek penelitian. Data responden ini dapat dengan pertanyaan/pernyataan terbuka, tertutup atau gabungan tertutup terbuka.

20

Dengan demikian, Data primer yang ke-dua adalah data primer yang merupakan item-item pernyataan responden yang diturunkan dari indikator, dimensi dan variabel penelitian yang biasanya digunakan untuk uji hipotesis. Data sekunder adalah data pendukung yang berhubungan dengan tujuaan dan obyek penelitian, baik dari kepustakaan, instansi (Pemda, BPS, data perusahaan, kliping koran,

internet, hasil riset peneliti lain dan sebagainya) atau yang

terdokumentasikan. Tahapan Penelitian Kualitatif 1.Tentukan pertanyaan yang ingin Anda pelajari. 2.Lakukan latar belakang kajian literatur. 3.Pilihlah metode kulitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian anda. 4.Kumpulkan Data. 5.Menganalisis data (data analysis). 6.Siapkan laporan Anda.

21

BAB III. DASAR PENELITIAN KESEHATAN

1.KONSEP DASAR PENELITIAN Penelitian saat ini berarti pencarian teori, pengujia teori,atau pemecahan masalah.Hal ini berarti bahwa masalah itu ada dan telah diketahui, oleh karenanya memerlukan pemecahan. Kerlinger (1973) mendefiniskan penelitian ilmiah sebagai penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan penyelidikan kritis dari proposisi-proposisi hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan antara gejala alam. Penelitian disebut sistematis karena mengikuti langkah-langkah mulai dengan identifikasi masalah, menghubungkan masalah dengan teori, mengumpulkan data, analisis dan interpretasi data, menarik kesimpulan dan menggabungkan kesimpulan dalam khasanah pengetahuan. Penelitian terkontrol karena setiap langkah terencana, sehingga khayalan atau dugaan tidak terdapat di dalamnya. Masalah dijelaskan dengan cermat dan terinci, variable diidentifikasi dengan diseleksi, instrumen diseleksi atau dikonstruksi secara cermat serta kesimpulan hanya dapat ditarik dari data yang diperoleh. Dengan demikian rekomendasi yang dikemukakan berdasarkan atas penemuan dan kesimpulan. Jadi, penelitian berbeda dengan pemecahan masalah yang bisa dilakukan secara sepintas tanpa melalui sistematika dan metodologi yang ketat. 22

Penelitian

kesehatan

adalah

penelitian

yang

diterapkan

dalam

bidang

kesehatan.Sehingga prinsip prinsip dan sistem yang berlaku tidak jauh berbeda dengan penelitian di bidang lainnya. Perbedaannya hanya pada area penelitian dengan pendekatan teori yang bersumber dari keilmuan kesehatan. Salah satu yang membedakan dengan penelitian kesehatan adalah obyek penelitian yang berupa manusia , baik secara individual maupun kelompok ( komunitas ) sehingga etika dan norma harus diperhatikan, karena manusia terlibat langsung baik sebagai obyek maupun subyek penelitian. Oleh karena itu beberapa peneliti menggolongkan penelitian kesehatan kedalam penelitian sosial. Sesuai dengan keilmuan kesehatan yang terdiri dan dipengaruhi oleh berbagai ilmu yang lain, maka penelitian kesehatan biasa terbagi dalam berbagai cabang ilmu yang mendukung keilmuan kesehatan, yang dapat dilihat pada bagan hubungan dan pengembangan keilmuan kesehatan. Secara garis besar penelitian kesehatan dimulai dengan penetapan masalah, yang akan dipecahkan dengan mengajukan hypothesis. pengajuan hipothesis ini akan diikuri dengan penetapan variabel penelitian yang akan diteliti. Oleh karenanya diperlukan desain penelitian serta instrumen penelitian tertentu sehingga dapat menangkap variabel yang telah ditetapkan. Untuk bisa menangkap variabel maka dibutuhkan obyek penelitian yang terdapat pada populasi atau sampel tertentu. hasil penangkapan data akan diolah serta dianalisa sehingga menghasilkan kesimpulan, 23

untuk memecahkan masalah penelitian. Hasil dan rekomendasi penelitian akan dilaporkan untuk memperkaya khasanah pustaka dan keilmuan kesehatan, selengkapnya dapat dilihat pada bagan penelitian.

2.PENGERTIAN PENELITIAN KESEHATAN Penelitian kesehatan merupakan langkah metode ilmiah yang berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok, yakni pertama kesehatan individu yang berorientasikan klinis, pengobatan. Sub bidang kedua yang berorientasi pada kelompok atau masyarakat, yang bersifat pencegahan. Selanjutnya sub bidang kesehatan inipun terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, keperawatan, epidemiologi, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, manajemen pelayanan kesehatan, gizi dsb. Sub bidang tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya. Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative serta masalah yang berkaitan dengan unsure tersebut; dengan mencari bukti dan dilakukan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan logis (Notoatmodjo, 1993).

24

3.TUJUAN PENELITIAN KESEHATAN Secara umum tujuan penelitian kesehatan menurut Notoatmodjo (1993), yaitu : 1. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan. 2. Melakukan analisis terhadap hubungan antara fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan. 3. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori yang telah ada. 4. Mengembangkan metode atau konsep baru dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

4.MANFAAT PENELITIAN KESEHATAN Secara singkat, manfaat dari penelitian kesehatan yaitu : 1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. 2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan.

25

3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah kesehatan atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Sehingga dapat dijadikan acuan untuk mencari solusi atau alternatif penyelesaian masalah. 4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan pengembangan pelayanan kesehatan.

5.JENIS PENELITIAN KESEHATAN Pengelompokan jenis penelitian kesehatan bermacam-macam. Hal ini tergantung dari metode yang dipakai. Berdasarkan metode, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu : 1. Metode penelitian survey Dalamm penelitian survey, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan walalupun tidak dilakukan ke seluruh populasi namun hanya diambil sampel. Hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi. Metode ini digolongkan menjadi 2 bagian yaitu deskriftif dan analitik. a. Survey deskriftif Dalam survey deskriftif, peneliyian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam satu komunitas. Seperti distribusi penyakit, distribusi jenis kelamin atau karakteristik lainnya. b. Survey analitik 26

Pada survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Analitik pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa (why?). survey analitik terbagi 3, yaitu : 1) Cross sectional Dalam penelitian cross sectional, pengumpulan data baik variable dependent maupun independent dan factor-faktor yang mempengaruhinya dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. 2) Retrospective study Penelitian ini bertujuan melihat fenomena pada masa lalu. Pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi dan dilihat apakah ada keterkaitan dengan masa lalu. Contoh apabila mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru. Maka dimulai dengan mencari data kasus penderita kanker paru kemudian ditanyakan riwayat merokok di masa lampau. 3) Prospective study Penelitian ini bertujuan melihat fenomena ke depan. Dimulai dengan melihat variable penyebab dan dilihat dampaknya di masa datang. Misalnya untuk melihat hubungan antara alcohol dengan kejadian chirosis hati, dimulai dengan mengumpulkan data pengguna alcohol lalu diteruskan dengan obeservasi ke depan apakah yang menggunakan alcohol positif menderita chirosis hati atau tidak. 27

2. Metode penelitian eksperimen Penelitian eksperimen, peneliti melakukan perlakuan pada responden dan mengukur akibat atau pengaruhnya. Perlakukan dapat berupa sengaja atau terkontrol. Misalnya penelitian tentang dampak terapi music terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan operasi. Namun apabila dilihat dari segi kegunaanya, maka penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi : 1. Penelitian dasar (basic of fundamental research) Penelitian ini dilakukan untuk memahami gejala yang muncul pada suatu masalah. Kemudian gejala tersebut dianalisa dan kesimpulannya menjadi teori atau pengetahuan yang baru. 2. Penelitian terapan Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi system atau program yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan menerapkan suatu system atau metode baru namun masih uji coba. 3. Penelitian tindakan Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki situasi di suatu komunitas. Penelitian biasanya dilakukan dimana penyelesaian masalah perlu dilakukan.

Misalnya penelitian tindakan untuk

peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi. 28

4. Penelitian evaluasi Penelitian dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanan suatu program dalam rangka mencari umpan balik. Misalnya meneliti tingkat kepuasan pasien di rumah sakit setelah menerapakn konsep keperawatan primer.

29

BAB. IV MENGGALI PERMASALAHAN

Penelitian idealnya diawali oleh sebuah permasalahan yang membutuhkan pemecahan, karena itu Leedy mengatakan “no problem no research “( Borden & Abbott, 1996). Dalam penelitian kesehatanpun selalu diawali dengan masalah kesehatan yang harus dipecahkan. Penelitian Kesehatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perbaikan dan pengembangan program kesehatan untuk mencapai status kesehatan yang optimal. Masalah diartikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan realita. Masalah sebaiknya hanya terbatas untuk dilakukan pemecahan masalah. Pada umumnya keadaan berikut bisa dijadikan masalah . (McGuigan, 1978) : 1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita. 2. Bila ada hasil-hasil yang bertentangan 3. Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian

1.KARAKTERISTIK MASALAH YANG BAIK 1. Masalah yang diambil benar-benar menarik 30

2. Pemecahan masalah harus bermanfaat bagi orang-orang yang berkepentingan di dalam bidangnya 3. Masalah tersebut merupakan sesuatu yang baru 4. Masalah yang baik mengundang rancangan yang lebih komplek 5. Masalah tersebut dapat diselesaikan dalam suatu penelitian sesuai dengan waktu yang diinginkan 6. Masalah tidak bertentangan dengan moral

2.CARA MENDAPATKAN SUATU MASALAH 1. Banyak melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan & fenomena kesehatan dengan cermat dan jeli 2. Membangun sikap kritis dan skeptis yang sehat sehingga selalu mengajukan pertanyaan mengapa, kenapa, apa sebabnya, dan sebagainya 3. Membaca publikasi ilmiah dibidang kesehatan baik jurnal, laporan berkala yang terbitan atau di internet 4. Memaparkan diri pada stimulasi dan iklim ilmiah misalnya hadir dalam diskusi, sarasehan kesehatan

3.LANGKAH-LANGKAH UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH 1. Memilih tema berdasarka pengamatan selama ini, dalam pemilihan tema ini 31

diperlukan kepekaan serta dipikirkan implikasinya terhadap pengembangan dan perbaikan di bidang kesehatan. 2. Didalam memilih tema pertimbangkanlah minat, kapasitas, ketersediaan waktu, tenaga dan dana 3. Menyempatkan diri mengamat secara langsung untuk mengamati dan mempelajari masalah yang mungkin akan menjadi tema 4. Gunakan metode kuantitif sederhana misalnya kuesioner tertutup sederhana atau metode kualitatif misalnya Wawancara, FGD, dan Observasi. 5. Pelajari literature yang berhubungan denga tema tersebut atau bacaanbacaan yang mendukung ( majalah atau koran ) 6. Diskusi dengan teman sejawat ataupun orang-orang yang berhubungan dengan tema masalah tersebut 7. Diseminarkan dengan teman sejawat untuk umpan balik atau penetapan masalah dan perencanaan penelitiannya Sesuatu atau fenomena dapat disebut masalah yang cukup bermakna atau signifikan : 1. Bila ada waktu tertentu (kejadian atau fenomena terjadi dalam batas waktu tertentu) 2. Berhubungan dengan masalah yang praktis 3. Berhubungan dengan populasi yang secara luas 32

4. Dapat mengisi kesenjangan yang terjadi sehingga menjawab atau memecahkan persoalan yang ada 5. Dapat digeneralisasikan dan dimanfaatkan hasilnya 6. Mempertajam definisi suatu konsep atau hubungan 7. Mempunyai banyak implikasi pada masalah praktis yang luas 8. Dapat memberikan kreasi untuk menyusun instrumen untuk observasi dan analisis 9. Memberikan kesempatan untuk pengumpulan data 10. Memberikan kemungkinan untuk eksplorasi

4.PENULISAN RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang baik sebaiknya ditulis dengan : 1. Kata-kata sederhana, jelas , konkrit dan lugas 2. Mengungkapkan kedudukan masalah dan kaitan dengan teori 3. Mengungkapkan kekhususan masalah disbanding denga teori yang ada 4. Mengungkapkan hubungan fungsional antara variable-variabel yang terdapat didalam masalah 5. Menggambarkan latar belakang penelitian, teori yang mendasari dan asuimsi yang melatarbelakangi analisis masalah 33

Contoh rumusan masalah : Apakah ada perbedaan antara siswa SMTA se-Padangsidimpuan yang merokok dan yang tidak merokok dalam prestasi akademiknya pada tahun 2014. Sumber masalah dalam penelitian kesehatan Telah di kemukakan diatas bahwa penelitian kesehatan adalah penelitian yang diaplikasikan dalam bidang kesehatan.Karena itu permasalahan yang dapat diangkat dalam bidang kesehatan bersumber dari aplikasi dan teori kesehatan. Salah satu teori yang dapat diangkat dan merupakan sumber masalah dalam penelitian kesehatan adalah teori HL Blum, yang menyatakan untuk mencapai status kesehatan yang optimal dipegaruhi oleh Perilaku masyarakat, Lingkungan, Sarana Kesehatan dan Factor keturunan ( genetika ) manusia. a.Perilaku masyarakat : _ Pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah _ Pengetahuan masyarakat tentang gizi yang seimbang _ Pengetahuan masyarakat tentang factor penyebab perekembangan penyakit menular atauapun non menular _ Sikap masyarakat terhadap orang yang terinfeksi HIV _ Sikap dan persepsi masyarakat terhadap imunisasi bayi _ praktek masyarakat dalam melakukan pencegahan perkembangan penyakit 34

_ Praktek masyarakat dalam pengelolaan sampah _ dsb b.Lingkungan ( fisik, sosial dan biologi ) _ Kondisi perumahan _ Kondisi lingkungan kerja dan alat kerja _ Penerimaan dan aspek pergaulan antar manusia _ Kebersihan lingkungan dan persampahan. _ Manajemen lingkungan perkotaan _ Pencemaran lingkungan _ Kesehatan veteriner _ dsb c.Sarana Kesehatan _ Kebijakan dan program kesehatan _ Manajemen sarana kesehatan _ Konsumen Kesehatan _ Pelayanan kesehatan _ Metode dan teknologi kesehatan _ Institusi pendukung dalam system kesehatan _ dsb d.Genetika 35

_ Teknologi rekayasa genetika _ Aspek etika dan hukum genetika kesehatan _ Faktor genetika dalam perkembangan penyakit _ dsb Selain dengan melakukan pendekatan berdasarkan teori Blum, permasalahan dapat digali dari pendekatan bidang keilmuan yang terdapat di Ilmu Kesehatan masyrakat, misalnya : Administrasi kebijakan kesehatan, Gizi, Epidemiologi, Biostatistika, Kependudukan, Manajemen informasi kesehatan, Kesehatan kerja, Kesehatan lingkungan, dan Promosi kesehatan. Selain daripada itu dengan pendekatan proses yang akan menguraikan input proses output ( IPO ) pada suatu sistem atau subsistem kesehatan dapat juga digali permasalahan yang akan dijadikan penelitian. Penemuan masalah didapat dari : a. pengalaman dan pengamatan b. kepustakaan c. matakuliah-matakuliah yang pernah diikuti d. jurnal, buku, majalah dan abstrak penelitian e. skripsi, tesis dan disertasi f. dosen, praktisi ataupun teman-teman sejawat 36

5.PENULISAN JUDUL PENELITIAN Dalam penelitian masalah yang ingin dipecahkan di tulis dalam perumusan masalah. sedangkan untuk menggambarkan seluruh kegiatan penelitian terdapat pada judul penelitian, karena itu biasanya antara rumusan masalah dan judul penelitian hampir

sama. Hal ini wajar karena semua penelitian selalu berangkat dari

permasalahan yang ada, sehinga pengambaran penelitian itupun akan selalu mencantumkan permasalahan yang akan dipecahkan. Fungsi judul dalam penelitian adalah : 1. Judul merupakan format kesimpulan ( summary form ), isi dari seluruh penyelidikan 2. Judul merupakan kerangka referensi ( frame of reference ) untuk keseluruhan penelitian 3. Judul merupakan milik peneliti dan oleh karenanya dapat diklaim 4. Judul memungkinkan peneliti-peneliti lain ( sebagai referensi ) untuk kemungkinan mensurvey teori Mengingat fungsi diatas judul sebaiknya ditulis dengan jelas dan spesifik. Konsep utama harus dimasukkan demikian juga variable-variabel yang akan dimasukkan. Jika terlalu banyak variable, maka dipilih istilah yang dapat merangkum seluruh variable tersebut. Dibawah ini disajikan beberapa contoh judul yang sebelum diperbaiki dan setelah diperbaiki. 37

Judul yang belum diperbaiki, misalnya : 1. Hubungan kebiasaan dan kepribadian orang tua terhadap masalah kebiasaan anak 2. Kebiasaan merokok siswa SMTA kelas 3 3. Kelakuan diskriminasi visual penderita Schizofrenia Judul yang telah diperbaiki, misalnya ; 1. Faktor-faktor kebiasaan dan kepribadiaan orang tua dikaitkan dengan masalah kebiasaan anak-anak dilingkungan Kompleks Sitataring Tahun 2012 2. Pengaruh teman sejawat dan teman lain terhadap kebiasaan merokok diantara siswa SMTA kelas 3 di kota Padangsisimpuan Tahun 2012 3. Perubahan dalam kelakuan diskriminasi visual penderita Schizofrenia sebagai fungsi pengertian isi stimulus di RSJ Tahun2012

38

BAB V DESAIN PENELITIAN PRA EKSPERIMEN

1. DESAIN PENELITIAN 1. Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010). 2. Berdasarkan tujuan dan masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian pra eksperimen dengan pendekatan one group pra-post test design. Rancangan one group prapost test design adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2008).

2. JUDUL PENELITIAN Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.

39

3. POPULASI  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).  Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian atau universe (Notoatmodjo, 2010).  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Aziz, 2007).  Dari pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 45 orang.  4.SAMPEL  Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2007).  Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 45 orang.

40

5. SAMPLING Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang ada untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probabiliy sampling dengan jenis total sampling yaitu seluruh populasi diambil untuk dijadikan sebagai sampel.

6.VARIABEL Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2010). 1). Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas (independent) ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Aziz, 2007). Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah penyuluhan tentang kelas ibu hamil. 2). Variabel Terikat (dependent) Variabel terikat (dependent) ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Aziz, 2007). Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil. 41

7. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan

karakteristik

yang

diamati,

memungkinkan

peneliti

untuk

melakukanobservasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz,2007). 1. Variabel Independen : Penyuluhan tentang kelas ibu hamil 2. Definisi operasional : Pemberian informasi tentang kelas ibu hamil melalui media ceramah dan cetak 3. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil 4. Alat ukur: SAP 5. Skala 6. Kategori

1. Variabel Dependen: Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil 2. Definisi operasional :Sesuatu yang diketahui ibu hamil mengenai pelaksanaan kelas ibu hamil (1. Tahu, 2. Paham, 3. Aplikasi, 4. Analisis, 5. Sintesis, 6. Evaluasi ) 3. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil 4. Alat ukur: kuesioner 5. Skala: ordinal 6. Kategori: Baik, Cukup, Kurang 42

Dengan kriteria : 1. Baik : 67-100% 2. Cukup : 34-66% 3. Kurang : 0-33%, (Nursalam,2008)

43

BAB VI INSTRUMEN PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA

1. INSTRUMEN PENELITIAN Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlah besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia (Aziz, 2007). Kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil dibuat oleh peneliti sendiri sebanyak 12 soal, sebelum digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan pada dosen pembimbing kemudian dilakukan uji validitas dan realibilitas.

2. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008:71).  Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing dan ijin penelitian dari lembaga pendidikan (STIKes ICMe) serta institusi terkait. Pengumpulan data dilakukan di Desa Sukoiber Kecamatan Gudo Kabupaten jombang. 44

 Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu peneliti mendata jumlah ibu hamil dengan berkoordinasi bersama bidan desa. Setelah peneliti memperoleh jumlah kemudian peneliti membuat daftar nama, dan dilakukan pengambilan sampel (sampling yaitu dengan total sampling).

3.PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data kemudian dianalisis. Pengolahan data dilakukan (Nazier, 2009) sebagai berikut: 1).Editing · Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari pengumpulan data melalui kuesioner, setelah kuesioner dikumpulkan kemudian peneliti melakukan pemeriksaan terhadap jawaban yang telah diberikan, dan tidak ada kuesioner yang tidak terisi. 2).Coding · Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasi data atau jawaban menurut kategorinya masing-masing. Kode yang digunakan: 1.Umur ibu · Umur 18-40 tahun kode U1 · Umur 41-50 tahun kode U2 · Umur 51-60 tahun kode U3, (Hurlock, 2009) 45

2.Pendidikan · SD kode P1 · SMP kode P2 · SMA kode P3 · Perguruan tinggi kode P4 3.Pekerjaan · Ibu rumah tangga kode K1 · Pegawai swasta kode K2 · Wiraswasta kode K3 · PNS kode K4 4.Hamil · Anak ke 1 Kode H1 · Anak ke 2-4 kode H2 · Anak ke >4 kode H3 5.Informasi tentang kelas ibu hamil · Tenaga kesehatan kode T1 · Media cetak kode T2 · Elektronika kode T3 · Teman kode T4 · Keluarga kode T5 46

3)Scoring · Scoring adalah kegiatan menyekor hasil cheklist observasi yang dilakukan pada responden. a.Variabel pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil · Ya = 1 · Tidak = 0 Skor jawaban dikonversi kedalam persentase menggunakan rumus: Keterangan: · p : persentase · f : jumlah jawaban · n : jumlah skor maksimal Kriteria pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil sebagai berikut (Nursalam, 2008): · Baik: 67-100% · Cukup: 34-66% · Kurang: 0-33% 4), Transferring · Transferring adalah kegiatan memindahkan jawaban atau kode jawaban ke dalam master sheet (terlampir). 5), Tabulating 47

· Tabulating adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang masuk dalam bentuk tabel-tabel (dummy table).

4. ANALISA DATA  Analisis statistik digunakan pada kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan (Nursalam, 2008).  Analisis data bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel (independent) penyuluhan tentang kelas ibu hamil dengan variabel (dependent) pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil menggunakan uji statistik Wilcoxon tingkat signifikan á=0,05 dengan pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. ñ < á :H1 diterima yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil 2. ñ > á :H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil

48

5. ETIKA PENELITIAN Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan dengan menggunakan etika sebagai berikut (Nursalam, 2008) sebagai berikut: 1. Memberikan Informed Consent Lembar persetujuan diedarkan kepada responden sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus tetap menghormati hak-hak responden. 2. Anonymity (tanpa nama) Dalam menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data dan cukup memberikan kode. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari responden dijamin peneliti.

49

BAB. VII TEORI & TINJAUAN KEPUSTAKAAN

1. TEORI Dalam penelitian teori sangat diperlukan karena merupakan dasar pijakan penelitian dan sumber permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian. Menurut Kerlinger ( 1973 ), teori adalah seperangkat konstuk ( konsep ), definisi, dan proporsisi yang menyajikan gejala atau fenomena secara sistematis, merinci hunbungan antara variable-variabel dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut. Fungsi teori dalam penelitian adalah : 1. sebagai identifikasi awal dari masalah peelitian dengan menampilkan kesenjangan, bagian-bagian yang lemah, dan ketidaksesuiannya dengan penelitian-penelitian terdahulu 2. untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan penelitian 3. untuk menampilkan hubungan-hubungan variable yang telah diselidiki

2.KAJIAN PUSTAKA Adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan teori terdahulu. Gay ( 1976 ) menyatakan kajian pustaka meliputi identifikasi secara sistematis, penemuan,

50

dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Kajian pustaka memiliki fungsi sebagai berikut : 1. menyediakan kerangka konsepsi atau teori 2. memberikan informasi penelitian yang lampau yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan 3. memberikan rasa percaya diri, dikarenakan memberikan informasi yang banyak terhadap masalah penelitian 4. memberikan informasi tentang metode penelitian, instrumen dan teknik analisis pada penelitian sebelumnya 5. menyediakan temuan dan kesimpulan penyelidikan terdahulu yang dapat dihubungkan dengan temuan dan kesimpulan kita

3.LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN KAJIAN PUSTAKA 1. Kumpulkan terlebih dahulu semua bahan yang mungkin berhubungan dengan masalah yang kita teliti. Hal ini dapat dilakukan dengan datang ke perpustakaan. 2. Lakukan pencatatan hal-hal yang dianggap perlu pada kepustakaan yang telah diperoleh baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan secara langsung dengan penelitian 3. Untuk peneliti pemula, disarankan dari tinjauan kepustakaan konseptual yang 51

memuat artikel atau teori, pengalaman atau ide yang berhubungan dengan masalah yang kita teliti 4. Sumber kajian pustaka bisa berupa ensiklopedi umum ataupun buku khusus penelitian tertentu yang dapat ditemukan melalui indeks ataupun kartu katalog. Abstrak suatu penelitian, tesis dan desertasi merupakan sumber yang berguna untuk kepustakaan penelitian 5. Disarankan untuk membuat bagan dari hal-hal yang penting yang dapat membentuk suatu kerangka teori 6. Dalam melakukan kajian penelitian yang berupa hasil penelitian dapat dimulai dengan mencatat masalah atau pertanyaan penelitian, kemudian metodologinya serta teknik-teknik khusus dalam penelitian tersebut. perhatian penuh diarahkan pada prosedur sampling, instrumen sampai alat statistik yang digunakan. Hasil, kesimpulan serta rekomendasi penelitian perlu dibaca untuk melihat kesenjangan, konstruk yang kita kaji, atau menemukan kesamaan penemuan penelitian.

52

53

54

BAB VIII METODELOGI PENELITIAN

1. PROSES PENELITIAN Proses penelitian itu pada garis besarnya terdiri dari 4 tahap, yaitu : a. Tahap persiapan b. Tahap pelaksanaan c. Tahap pengolahan dan analisis data d. Tahap penulisan hasil penelitian (laporan) Pada tahap persiapan ini mencakup kegiatan-kegiatan pemilihan (perumusan) masalah sampai dengan penyusunan instrumen (alat pengukur / pengumpulan data). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini biasanya dirumuskan dalam bentuk usulan atau proposal penelitian. Usulan penelitian ini biasanya dibedakan menjadi 2 versi, yaitu : a. Usulan penelitian dimana hasil penelitian nanti fokusnya diarahkan kepada pemecahan masalah atau mencari informasi yang akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau keperluan program. Dengan kata lain, usulan penelitian untuk kepentingan program.

55

b. Usulan penelitian dimana hasilnya difokuskan kepada kepentingan ilmu pengetahuan atau karya ilmiah, misalnya untuk membuat skripsi, thesis atau disertasi dan sebagainya. Usulan ini lebih terinci dan lebih rumit dibandingkan dengan versi yang pertama. Format kedua versi usulan penelitian ini sedikit berbeda meskipun pada prinsipnya sama. Dibawah ini akan diuraikan sedikit tentang format atau outline usulan penelitian, khususnya untuk kepentingan penulisan ilmiah. a. Judul penelitian b. Latar belakang masalah c. Perumusan masalah d. Tujuan penelitian - Umum - Khusus e. Manfaat penelitian f. Tinjauan kepustakaan g. Kerangka konsep, hipotesis, dan defenisi operasional h. Metode penelitian : - Jenis penelitian - Populasi dan sampel - Cara pengumpulan data 56

- Instrumen (alat pengumpulan data) - Rencana pengolahan dan analisis data i. Rencana kegiatan j. Organisasi penelitian k. Rencana biaya (anggaran) l. Daftar kepustakaan Sedangkan usulan penelitian versi yang pertama atau untuk program, format biasanya sesuai dengan selera atau aturan dari pihak pemberi dana. Tiap-tiap pemberi dana (donor agencies) biasanya menentukan sendiri format usulan penelitiannya sendiri-sendiri. Namun demikian, sekurang-kurangnya mencakup pokok-pokok seperti dibawah ini : a. Judul penelitian b. Latar belakang masalah c. Perumusan masalah d. Tujuan penelitian e. Manfaat penelitian f. Metode penelitian : - Jenis penelitian - Populasi dan sampel 57

- Cara pengumpulan data - Alat pengumpulan data - Rencana pengolahan g. Rencana kegiatan h. Organisasi penelitian i. Rencana anggaran Selanjutnya akan diuraikan secara lebih terinci format usulan penelitian untuk kepentingan penulisan skripsi, thesis dan disertasi.

2. JUDUL PENELITIAN Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian atau dengan kata lain tujuan penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian. Apabila suatu penelitian berjudul Ketidakseimbangan Imunisasi Polio pada AnakAnak Balita di Wilayah Kabupaten Bogor maka hal ini mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi Kabupaten Bogor pada saat itu adalah bahwa angka drop out atau ketidaksinambungan imunisasi sangat tinggi. Judul penelitian tersebut juga mencerminkan bahwa tujuan penelitian akan mencoba

mengungkapkan

masalah-masalah

(faktor-faktor)

yang

menyebabkan 58

ketidaksinambungan imunisasi polio tersebut di Kabupaten Bogor. Dengan kata lain penelitian ini secara implisit akan mencari faktor-faktor yang berpengaruh atau berhubungan dengan drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio pada anak balita.

3. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam

latar

belakang

masalah

penelitian

akan

diuraikan

fakta-fakta,

pengalaman-pengalaman si peneliti, hasil-hasil penelitian dari orang lain, atau teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tentang fakta, pengalaman dan teori-teori tersebut maka orang lain (pihak pemberi dana atau pembimbing) diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting dan cukup justified. Dalam latar belakang harus dengan jelas diuraikan mengapa masalah tersebut dipilih ? Apa justifikasinya ? Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah tertentu ? Apabila judul penelitian seperti contoh di atas (Ketidaksinambungan Imunisasi Polio pada Anak Balita di Wilayah Kabupaten Bogor) maka latar belakang harus diuraikan : a.

Peranan

atau

pentingnya

imunisasi

polio

pada

anak

balita.

b. Masalah polio di Indonesia dan program imunisasi polio di Indonesia. c. Masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio secara 59

umum di Indonesia. d. Masalah drop out imunisasi polio di Kabupaten Bogor. Agar masalah yang akan diteliti tersebut cukup justified, uraian latar belakang tersebut harus didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta empiris.

4. PERUMUSAN MASALAH Sebelum diuraikan bagaimana merumuskan masalah penelitian, terlebih dahulu akan dibahas apa yang dimaksud dengan masalah. Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau faktanya. Kembali kepada contoh judul penelitian tersebut diatas, itu bersumber kepada masalah penelitian yang ada, yakni kesenjangan antara harapan (imunisasi polio pada anak akan selalu berkesinambungan memperoleh imunisasi polio I, polio II dan polio III), tetapi kenyataannya atau yang terjadi tidak demikian (sebagian besar dari anak balita hanya memperoleh imunisasi polio I saja) Contoh lain adalah penyuluhan dan kampanye tentang posyandu di Indonesia telah meluas. Berbagai media dan cara telah dilakukan baik oleh instansi kesehatan maupun diluar kesehatan, baik oleh petugas maupun masyarakat sendiri. Dengan upaya-upaya

tersebut

diharapkan

posyandu

menjadi

milik

masyarakat

dan

dimanfaatkan, dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat. 60

Tetapi dari hasil penelitian Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM-UI pada tahun 1990, baru sekitar 40% masyarakat mengembangkan, memelihara dan memanfaatkan posyandu. Disinilah adanya kesenjangan atau gap dan inilah masalah penelitian. Mengenai bagaimana memilih masalah penelitian yang baik, pada uraian-uraian sebelumnya telah dijelaskan. Memilih masalah penelitian yang baik dan yang akan digunakan untuk kepentingan program maupun untuk kepentingan penulisan ilmiah dapat digunakan kriteria-kriteria yang akan diuraikan dalam bab lain. Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk pernyataan (problema statement) dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question). Contoh : Posyandu di wilayah Kabupaten Bogor sudah merata, hampir tiap RW telah mempunyai posyandu. Penyuluhan-penyuluhan tentang imunisasi telah berjalan dengan baik di posyandu-posyandu. Namun angka drop out imunisasi polio masih tinggi, sekitar 75%. Hal ini berarti, kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor tersebut rendah. Dari pernyataan penelitian ini kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian : a. Mengapa kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor rendah (mengapa angka drop out imunisasi polio tinggi) ? 61

b. Faktor-faktor

apa

yang

menyebabkan

atau

mempengaruhi

ketidaksinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor ?

5. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana atau data (informasi) apa yang akan dicari melalui penelitian itu ? Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable). Misal : a. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di kecamatan X selama kehamilan. b.

Memperoleh

informasi

tentang

hubungan

antara

frekuensi

pemeriksaan kehamilan dengan BBL (berat badan bayi lahir). Biasanya tujuan penelitian dibedakan atas 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus pada hakekatnya adalah penjabaran dari tujuan umum. Daan Contoh nya dalah : Tujuan Umum : Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih yang digunakan dengan terjadinya diare di wilayah Kota Jakarta Pusat. Tujuan Khusus : 62

a. Diketahuinya jenis sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat Jakarta Pusat. b. Diketahuinya kondisi / kualitas fisik sarana air bersih tersebut. c. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kualitas airnya. d. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kejadian diare. Apabila

tujuan

umum

suatu

penelitian

tidak

dapat

atau

tidak

perlu

dispesifikasikan lagi maka tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus, cukup dibuat “Tujuan Penelitian” saja.

6. MANFAAT PENELITIAN Yang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, dalam manfaat penelitian harus diuraikan secara terinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan kata lain, data (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk apa dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 63

Contoh : a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan upaya-upaya pencegahan diare khususnya di wilayah Kota Jakarta Pusat. b. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang sanitasi lingkungan (untuk ilmu). Beberapa peneliti (mahasiswa) kadang-kadang manfaat penelitian ini juga dilihat dari kepentingan pribadi peneliti yakni sebagai pengalaman proses belajar-mengajar khususnya dalam bidang metodologi penelitian. Tetapi menurut penulis, hal ini lebih baik

tidak

perlu

dimasukkan

dalam

manfaat

penelitian.

7. TINJAUAN KEPUSTAKAAN (LITERATURE REVIEW) Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian, diperlukan tinjauan kepustakaan yang kuat. Tinjauan kepustakaan ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan

dilakukan.

Tinjauan kepustakaan (literature review) ini biasanya mencakup 2 hal yaitu

:

a. Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang

luas

sebagai

dasar

untuk

mengembangkan

atau 64

mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati). Juga agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. Oleh sebab itu sering didalam tinjauan kepustakaan ini diuraikan “kerangka teori” sebagai dasar untuk mengembangkan “kerangka konsep penelitian”. b. Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Selain akan memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat menghindari “pengulangan” dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan orang lain (menjaga originalitas penelitian). Dalam tinjauan kepustakaan (literature review), peneliti (calon peneliti) hanya mencoba meninjau atau review terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain, apa adanya saja. Hal ini berarti bahwa pemikiran dan pendapat-pendapat pembuat proposal penelitian tidak seyogyanya dimasukkan ke dalam Tinjauan Kepustakaan tersebut.

8. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 8.1 Kerangka Konsep-Konsep

65

Dari tinjauan kepustakaan dan kerangka teori serta masalah penelitian yang telah dirumuskan tersebut maka dikembangkan suatu Kerangka Konsep Penelitian. Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep atau antar variabel yang akan diamati (diukur) melalui suatu penelitian. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur maka konsep tersebut harus dijabarkan kedalam variabel-variabel. Dari variabel itulah, konsep dapat diamati dan diukur. Contoh : Ekonomi keluarga adalah suatu konsep, untuk mengukur konsep ekonomi, dapat melalui variabel pendapatan atau pengeluaran keluarga. Tingkat sosial merupakan konsep, maka untuk mengukur tingkat sosial seseorang dapat melalui variabel pekerjaan. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabelvariabel

yang

akan

diamati

(diukur(

melalui

penelitian

yang

dimaksud.

Contoh : Kerangka Konsep Penelitian (lihat bagan) Konsep-konsep (variabel-variabel) yang akan diamati berdasarkan contoh bagan tersebut adalah pendidikan, perilaku, status ekonomi, status sosial, kualitas fisik sarana air bersih dan kualitas air bersih sebagai variabel bebas (independent varables) dan kejadian diare sebagai variabel terikat (dependent variable). 66

Sekaligus penelitian ini akan membuktikan pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel tingkat (kejadian diare). Namun demikian kualitas air bersih sebagai variabel dependen untuk variabel-variabel bebas : pendidikan, kualitas sarana air bersih, status ekonomi, dan sebagainya. 8.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan. Kalau hipotesis tersebut terbukti maka menjadi thesis. Rumusan hipotesis sudah mencerminkan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur, dan bentuk hubungan antara variabel-variabel yang akan dihipotesiskan. Oleh sebab itu hipotesis seyogyanya spesifik, konkret dan observable (dapat diamati / diukur). Kadang-kadang hipotesis tersebut dapat dijabarkan kedalam hipotesis-hipotesis yang lebih spesifik lagi (sub hipotesis). Beberapa orang sering membedakan adanya hipotesis mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor masih lebih bersifat umum sedangkan hipotesis minor lebih bersifat khusus (spesifik) dan penjabaran dari hipotesis mayor.

Contoh : 67

Hipotesis Mayor : Kualitas air bersih ditentukan oleh kualitas sarana air bersih, perilaku, pendidikan, dan sosial ekonomi keluarga.

Hipotesis Minor (Sub Hipotesis) : a. Makin tinggi pendidikan makin baik kualitas air bersihnya. b. Makin baik kualitas sarana air bersih makin baik kualitas air bersih. c. Makin baik perilaku makin baik kualitas air bersih. d. Makin tinggi tingkat ekonomi makin baik kualitas air bersih. Apabila suatu hipotesis sudah spesifik dan tidak perlu dijabarkan lagi maka hipotesis minor (sub hipotesis) tidak perlu disusun lagi. 8.3 Defenisi Operasional Variabel Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati / diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau defenisi operasional. Defenisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).

Contoh : a. Sarana air bersih

68

Bangunan atau alat yang digunakan untuk mendapat air bersih, berupa sumur pompa tangan, sumur gali, PAM dan sebagainya. b. Diare Gangguan / penyakit perut yang ditandai dengan mencret / berak-berak encer lebih dari 3 kali sehari. c. Anemia ibu hamil Keadaan kadar hemoglobin di dalam darah ibu hamil yang lebih rendah daripada nilai normal, yaitu 11 gram%. Pada waktu menyusun defenisi operasional variabel biasanya sekaligus diidentifikasi skala pengukuran variabel yang digunakan, apakah nominal, ordinal, interval ataukah rasio. Misalnya variabel air bersih menggunakan skala pengukuran ordinal (baik, sedang, kurang) dan sebagainya.

9. METODE PENELITIAN Dalam bagian ini diuraikan tentang metode dan cara yang akan digunakan dalam penelitian. Oleh sebab itu dalam uraian ini telah tercermin langkah-langkah teknis dan operasional penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa peneliti menggunakan istilah desain penelitian (research design) karena dari situ akan tampak rancangan penelitian yang akan dilaksanakan.

69

Beberapa peneliti lain menggunakan istilah bahan dan cara (material and method). Menurut penulis, istilah ini hanya cocok untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dan menggunakan bahan atau materi seperti mikroskop, object glass, bahanbahan kimia dan sebagainya pada penelitian di laboratorium. Dalam uraian metode penelitian atau bahan dan cara ini mencakup berikut ini : 9.1 Jenis penelitian Menjelaskan termasuk ke dalam jenis pendekatan atau metode yang mana, penelitian yang diusulkan tersebut. Misalnya penelitian itu menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersama. 9.2 Populasi dan Sampel Dalam bagian ini diuraikan populasi penelitian dan sampel. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut. a. Misal : Populasi dalam penelitian adalah ibu-ibu yang berdomisili di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. b. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berumur antara 12-18 tahun yang bertempat tinggal di DKI Jakarta, dan sebagainya.

70

Sedangkan sampel harus disebutkan teknis pengambilan sampel, apakah random dan random yang mana. Disamping teknis pengambilan sampel maka perlu dijelaskan juga besarnya sampel, beserta rumusnya (bila ada). 9.3 Cara Pengumpulan Data Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya : di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya. Pengumpulan

data

kadang-kadang

tidak

dilakukan

oleh

peneliti

tetapi

menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer. Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Selain diberikan teknikteknik pengumpulan data (wawancara, obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya. 9.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya. 71

Apabila

data

yang

akan

dikumpulkan

adalah

data

yang

menyangkut

pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya. Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi product moment. 9.5 Rencana Pengelolaan dan Analisis Data Bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk mengolah dan analisis data. Dijelaskan proses pengolahan datanya dari editing, coding dan sebagainya sampai dengan data entry (apabila pengolahan dilakukan dengan komputer). Juga dijelaskan bagaimana data itu akan diolah dengan manual atau dengan menggunakan bantuan komputer. Selanjutnya diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk menganalisis data serta uji statistik yang akan digunakan termasuk program komputer untuk uji statistik tersebut.

72

10. JADWAL KEGIATAN Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian beserta waktu berjalannya atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan ini disusun dalam bentuk suatu gant’s chart. Contoh Sederhana : ---------------------------------------------------------Bulan ke : Kegunaan ----------------------------123456 ---------------------------------------------------------1. Penyusunan Proposal X 2. Penyusunan Instrumen X 3. Persiapan Lapangan XX 4. Uji Coba Instrumen XX 5. Pengumpulan Data XX XXX XX 6. Pengolahan Data XX 7. Analisis Data X XX 8. Penyusunan Laporan X ----------------------------------------------------------

11. ORGANISASI Menguraikan susunan atau organisasi penelitian. Lazimnya organisasi penelitian terdiri dari peneliti utama (principal investigator), peneliti (anggota peneliti), surveyor

73

(petugas pengumpulan data) dan sekretariat. Kadang-kadang ditambah dengan penasehat dan konsultan.

12. RENCANA BIAYA (ANGGARAN) Diuraikan besarnya biaya per kegiatan serta jumlah keseluruhan biaya penelitian tersebut. Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu kegiatan penelitian dimulai dari rapatrapat penyusunan proposal, instrumen dan sebagainya sampai dengan penulisan hasil penelitian

bahkan

sampai

dengan

biaya

seminar

hasil

penelitian.

13. DAFTAR KEPUSTAKAAN Adalah semua literatur atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun proposal tersebut. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis atau disertasi.

74

DAFTAR PUSTAKA

_ Bordens KS (1996 ) Research Design and Methods – A Process Approach _ Kerlinger , F. N. ( 1986 ) Asas asas Penelitian Behavioral ( terj ) Yogyakarta : _ Prabandari, Y.S ( 2001 ) Menggali Permasalahan ( makalah pelatihan ) Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Azrul, 2008. Memilih Melahirkan Secara Alamiah atau Seksio. www.InfoIbu.com Azwar, 2010. Sikap Manusia, Jogjakarta: Pustaka Pelajar Bhattacherjee, Anol (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and

Practices, 2nd edition. University of South Florida, USA. Britannica Concise Encyclopedia (www.answers.com, accessed on Sep, 4, 2007) Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Consuello, G. S. dkk ( 1993 ) Pengantar Metode Penelitian ( terj ) Jakarta : Creswell, J. W. (2002). Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating

Quantitative and Qualitative Research. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education. Depkes RI, 2006. Promosi Kesehatan bagi Petugas Kesehatan, Jakarta Depkes RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta. Depkes RI. 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta Depkes RI. 2009. Senam Ibu Hamil. Jakarta. Hurlock, 2009. Psikologi Perkembangan Rentang Kehidupan. Jakarta: EGC Jakarta: Salemba Medika Moleong J. Lexy (2004). Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Dedy (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, 2009. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 75

Penerbit Universitas Indonesia Rakhmat, Jalaludin (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Saryono dkk, 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta:Mitra Cendekia. Shamoo A and Resnik D. 2003. Responsible Conduct of Research, New York: Oxford University Press. Soemantri, 2010. Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia Soetjiningsih, 2009. Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia. Suliha, dkk., 2009. Manajemen Organisasi, Jakarta: Puspa Swara Suririnah, 2009. Air Susu Ibu (ASI) Memberi Keuntungan Ganda Untuk Ibu dan Bayi. http://www.infoibu.com/mod Wiyati, 2010. Perawatan Ibu Bersalin, Jogjakarta: Fitra Maya Yogyakarta : CEHP –BPK FK Universitas Gadjah Mada

76