Metro Sebagai Kota Pendidikan dan Wisata Keluarga

Kecuali untuk Kota Metro dan Bandar Lampung yang angka partisipasi SMA ... PROGRAM KERJA KANDIDAT WALIKOTA KOTA METRO 2015-2020 Dalam mewujudkan visi ...

4 downloads 514 Views 567KB Size
Metro Sebagai Kota Pendidikan dan Wisata Keluarga

VISI DAN MISI BAKAL CALON WALIKOTA WAKIL WALIKOTA METRO 2015 - 2020 H. AHMAD PAIRIN, S. Sos dan H. DJOHAN, SE., MM. I. PENDAHULUAN Sejarah awal Kota Metro merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Tengah yang pada tahun 1999 melalui UU No.12 tahun 1999 tentang pembentukan beberapa Kabupaten baru di Propinsi Lampung dimekarkan menjadi dua kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro. Kota Metro relatif termasuk kota kecil karena hanya memiliki luas wilayah 68,74 Km2 dan sebagian besar lahan tanahnya berfungsi sebagai lahan pertanian produktif, gambaran ini terlihat dari komposisi masyarakat Kota Metro mayoritas bertani. Status ini lebih dipertajam dengan perbandingan penduduk secara umum dari jumlah penduduk yang mendiami wilayah tersebut yakni sekitar 152.428 jiwa dan dari jumlah penduduk tersebut 113.532 jiwa hidup dengan bergantung pada lahan pertanian. Awal pembentukan Kota Metro bersamaan dengan pemisahan wilayah ini dari desa induk Trimurjo pada tanggal 9 Juli 1937 dan sekaligus diresmikan Onder District dengan asisten Wedana pertama R.M. Sudarto dan kepala Desanya Dastro Gondo Wardoyo (Media BUILD, 2/Agustus 2000). Sebelum menjadi Kota dan Kotif Metro, kota ini merupkan wilayah kecamatan Metro dengan 7 (tujuh) kelurahan dan 10 (sepuluh) Desa, dan sejak 14 Agustus 1986 Walikota Administratif yang pertama adalah Drs. Mulyadi (1987-1992), hingga Walikota pertama dipimpin oleh Drs. Mozes Herman serta Wakilnya Lukman Hakim, SH. dan periode ke-2 yakni periode 2005 - 2010 dipimpin oleh Lukman Hakim, SH. serta Wakilnya Djohan, SE., MM. berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 131.27-554 dan Nomor 131.27-555 tanggal 21 Juli 2005. Letak geografis wilayah Kota Metro yang berada di Selatan Garis Khatulistiwa pada umumnya beriklim humid tropis dengan tingkat kemiringan 0 – 2 % dengan jenis lahan

tanah batuan alluvium dan jenis tanah podsolik. Adapun kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25–60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26 °C - 29 °C, kelembaban udara 80% - 88% dan rata-rata curah hujan per tahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm/tahun. Adapun pola penggunaan lahan di Kota Metro secara garis besar dikelompokkan ke dalam 2 jenis penggunaan, yaitu lahan terbangun (build up area) dan tidak terbangun. Lahan terbangun terdiri dari kawasan pemukiman, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas perdagangan dan jasa, sedangkan lahan tidak terbangun terdiri dari persawahan, perladangan dan penggunaan lain-lain. Kawasan tidak terbangun di Kota Metro didominasi oleh persawahan dengan sistem irigasi teknis yang mencapai 2.982,15 hektar atau 43,38% dari luas total wilayah. Selebihnya adalah lahan kering pekarangan sebesar 1.198,68 hektar, tegalan 94,49 hektar dan sawah non irigasi sebesar 41,50 hektar. Kota Metro kini bertransformasi dari daerah transmigrasi menjadi kota pendidikan. Berdasarkan data Pemerintah Kota Metro, ada 50.000 pelajar dari luar Metro menempuh pendidikan di kota tersebut.Sebanyak 60 persen pelajar SMA dan 80% pelajar SMK di Kota Metro berasal dari luar kota. Bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, Kota Metro memiliki 11 perguruan tinggi swasta dan 3 perguruan tinggi negeri. Sebagai kota yang berjuluk kota pendidikan, Kota Metro memungkinkan bagi tumbuhnya para intelektual. Sayangnya, tradisi-tradisi intelektual seperti diskusi dan kebiasaan menulis belum tumbuh dengan baik. Disisi lain, saat ini Kota Metro juga tengah menjadi tujuan wisata keluarga bagi masyarakat Metro dan sekitarnya dengan memanfaatkan Taman Kota. Hal ini tentu menjadi potensi yang menggembirakan bila dapat ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Misalnya pembangunan kawasan DAM Raman yang terletak di Kecamatan Metro Utara adalah juga kawasan potensial untuk dikembangkan untuk sektor wisata kota Metro.

Secara Administratif wilayah kota Metro terdiri dari 5 kecamatan dan 22 Kelurahan. Kecamatan yang ada yakni kecamatan Metro Pusat, Metro Barat, Metro Timur, Metro Selatan dan Kecamatan Metro Utara, dan serta berbatasan dengan kabupaten Lampung Tengah dan kabupaten Lampung Timur disebelah utara, kabupaten Lampung Selatan di sebelah selatan, kabupaten Lampung Tengah disebelah barat dan berbatasan dengan kabupaten Lampung Timur disebelah timur. Sosial Budaya Kota Metro Dari jumlah penduduk sekitar 113.532 jiwa yang dominan masyarakat agraris, tingkat kepadatan penduduk di kota Metro berkisar 2.351,50 jiwa/Km2, dengan laju pertumbuhan diperkirakan 0,8 %, sehingga kota Metro relatif tidak padat. Perihal ini membawa implikasi terhadap sosial budaya masyarakat kota yang dominan berasal dari suku jawa, lampung dan minang, sehingga hidup dengan “suasana pedesaan” relatif “guyub” dan “aman” dibandingkan dengan karakteristik kota-kota besar dengan berbagai jenis dan variasi penyakit sosial yang ada di kota-kota besar lainnya. Penyelenggaraan pembangunan pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan pada seluruh wilayah. Penyelenggaraan pembangunan dapat terlaksana dengan baik, apabila menggunakan suatu perencanaan yang berdasarkan pada data yang realistis, objektif dan relevan. Salah satu data yang sangat penting dan cukup representatif untuk digunakan dalam perencanaan pembangunan daerah adalah data Produk Domestik Regional Brutto (PDRB). PDRB adalah merupakan totalitas dari nilai tambah (added value) yang timbul akibat adanya aktifitas ekonomi disuatu daerah dalam periode tertentu (biasanya satu tahun). Nilai PDRB tersebut menggambarkan potensi sekaligus kemampuan suatu daerah untuk mengelola sumber daya manusia dan alam yang dimiliki dalam suatu proses transformasi

nilai ekonomis, sehingga besarnya PDRB yang dihasilkan oleh suatu daerah sangat tergantung terutama pada potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam serta sumber daya produksi lainnya yang tersedia, dan lazimnya data PDRB disajikan atas dasar harga berlaku yang mempunyai kaitan erat dengan pendapatan per kapita suatu daerah/kota. Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia dengan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu kombinasi dari indikator-indikator seperti kesehatan, kekayaan dan pendidikan, peringkat Indonesia di tahun ini tidak berubah pada posisi 108 dari 187 dari tahun sebelumnya. Dengan pengecualian dari Singapura (9), Brunei (30), Malaysia (62) dan Thailand (89), negara-negara anggota ASEAN lainnya menempati peringkat lebih rendah dengan Myanmar (150), Laos (139), Kamboja (136), Vietnam (121) dan Filipina (117) (UNDP,Human Development Report,2014). Data dari situs kompasiana.com menunjukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Provinsi Lampung adalah Kota Metro dan Bandar Lampung dengan IPM 77,30 dan 76,83. IPM merefleksikan tiga pencapaian sekaligus, yaitu indeks harapan hidup (life expectancy index), pendidikan(educational index), dan indeks daya beli (purchasing power parity). Indeks pendidikan dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Provinsi Lampung memiliki rata-rata lama sekolah 7,4 tahun (BPS, 2012), lebih rendah dari nasional 7,6 tahun. Hanya Bandar Lampung dan Kota Metro yang rata-rata lama sekolahnya mencapai 9,75 dan 9,59. Jika dilihat angka partisipasi menurut usia, walaupun 90% penduduk usia 7—15 tahun mengenyam pendidikan sampai SMP, hanya sekitar 50% penduduk usia 16—18 tahun yang bersekolah di SMA. Kecuali untuk Kota Metro dan Bandar Lampung yang angka partisipasi SMA-nya mencapai 70%. Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah. Untuk melihat partisipasi sekolah dalam suatu wilayah biasa dikenal beberapa indikator untuk mengetahuinya, antara lain: Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar (APK), serta Angka Partisipasi Murni (APM). Metro juga menjadi kota yang menjadi tujuan pendidikan di Lampung. Bagi yang berminat kuliah di perguruan tinggi di Metro, terdapat beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Universitas Muhammadiyah Metro, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Agus Salim, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri, Institut Agama Islam Ma'arif Nahdlatul Ulama, Sekolah Tinggi Pertanian, Akademi Pertanian, PGSD UNILA dan masih banyak lainnya. Dari pemaparan kondisi riel kota metro dapat dirangkum beberapa point limitasi ketersediaan sumber daya manusia dan alam yang dimiliki kota Metro, yakni 1) TERBATASNYA LAHAN untuk pertanian konvensional, 2) Potensi sumber daya manusia relatif lebih UNGGUL jika dibandingkan dengan kota/kab yang ada di propinsi Lampung. Limitasi ini tentunya akan menjadi tantangan bagi pemimpin yang akan datang dalam upaya mengembangkan Kota Metro kearah yang lebih baik lagi..

II. ARAH KEBIJAKAN UMUM Dari 10 (sepuluh) arah kebijakan umum bidang kota Metro, disini kami hanya paparkan 4 (empat) arah kebijakan bidang yang relevan dengan rencana kerja dalam bentuk program kerja kedepan nantinya. 1. Kebijakan Umum Bidang Pendidikan a Terwujudnya kualitas SDM di masyarakat melalui jenjang pendidikan formal dan non formal b. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan 2. Kebijakan Umum Bidang Kependudukan Membangun ketahanan sosial yang mampu memberikan bantuan penyematan dan pemberdayaan terhadap penyandang masalah sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan kualitas SDM pencari kerja guna mempersiapkan tenaga kerja yang profesional, handal dan siap kerja 3.Kebijakan Umum Bidang Perekonomian Daerah 1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakytan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang didukung oleh pembangunan industri, peningkatan pemanfaatan dan penguasaan teknologi. 2. Meningkatkan kemampuan dan produktifitas usaha melalui optimalisasi sumberdaya pertanian, peternakan,perikanan dan lain-lain. 3. Mengembangkan pertanian dengan wawasan bisnis, menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembagunan pertanian. 4. Peningakatan dan pengembangan lembaga keuangan dan perkoperasian. 5. Pengembangan iklim investasi pembukaan penanaman modal dan pengembangan perusahaan daerah. 4 .Kebijakan Umum Bidang Partisipasi Masyarakat 1. meningkatkat partisipasi dan pemberdayaan masyararakat dalam penyelenggaraan pembangunan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemenuhan perlindungan terhadap perempuan dan anak 3. Pengembangan kreatifitas kepemudaan dan olahraga

III. VISI dan MISI KANDIDAT WALIKOTA KOTA METRO 2015-2020 1. VISI : PERCEPATAN KOTA METRO SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN DAN WISATA KELUARGA MELALUI PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERKUALITAS, BERKARAKTER, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN MELIBATKAN PARTISIPASI PUBLIK.

Penjelasan : 



   

2. 1.

2. 3.

4.

5.

6.

Percepatan artinya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian tujuan kota (visi) dengan meningkatkan pemahaman masyarakat kota Metro melalui sosialisasi tentang visi Kota Metro, dan meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai pemangku kepentingan (stakeholder) dalam aktifitas atau kegiatan mewujudkan visi Kota, sehingga muncul kesadaran warga kota Metro akan upaya perwujudan visi kota adalah tanggungjawab bersama dan bukan semata-mata tanggung jawab eksekutif dan jajarannya. Kota Pendidikan yang berkualitas artinya pendidikan yang memiliki standar kualitas tinggi dan keunggulan kompetitif di tingkat Nasional dan Internasional dalam pendidikan keilmuan dan pendidikan moral. Upaya yang dilakukan dengan menciptakan budaya bersaing (need achievement), dikalangan dunia pendidikan agar tercipta iklim bersaing yang sehat dan kompetitif. Kota Wisata Keluarga artinya Kota Metro mempunyai potensi dan daya tarik bagi masyarakat sekitar Kota Metro untuk melepas kepenatan bersama keluarga. Pembangunan berkarakter artinya pembangunan yang terintegrasi dengan didasarkan pada karakteristik wilayah, sejarah, dan potensi heterogenitas sosial kemasyarakatan. Berwawasan lingkungan artinya pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kemampuan dan kesesuaian ruang dengan memadukannya dengan nila-nilai kearifan lokal. Ekonomi kerakyatan artinya pembangunan perekonomian yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat melalui penguasaan, pemanfaatan dan pengembangan teknologi dan kreatifitas pelaku ekonomi.

MISI : Meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia melalui penciptaan lingkungan yang kondusif dalam arti infrastruktur, kebijakan teknis dan non teknis yang memperhatikan sisi sosial dan kemanusiaan di seluruh sektor. Mewujudkan Metro sebagai kota Sehat melalui peningkatan pelayanan kesehatan, insfratruktur dan sumberdaya kesehatan. Melaksanakan pembangunan yang terintegrasi baik perilaku maupun sasaran pembangunan dengan memperhatikan karakteristik wilayah, sejarah, dan potensi sosial. Melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan melalui pemanfaatan dan pemeliharaan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penguatan ekonomi kerakyatan dengan mempermudah dan memperluas akses usaha, permodalan dan pusat pemasaran komoditas unggulan (clustering). Mewujudkan Kota Metro yang good governance dan clean government melalui peningkatan kualitas pelayanan publik.

IV. PROGRAM KERJA KANDIDAT WALIKOTA KOTA METRO 2015-2020 Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan yang akan dilakukan nanti dengan berbagai bentuk program kerja dan kegiatan, kami menggunakan pendekatan sistem organisasi (organization system approach) yakni, dari komponen entitas, sub-sistem, dinamika interaksi dan prosedur sistem sbb : No PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

1

Program ; Peningkatan kualitas sumber daya manusia Kota Metro Kegiatan ; Peningkatan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal

2

Program ; Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kota Metro Kegiatan ; Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga Kota Metro

3

Program ; Peningkatan kualitas Infrastruktur dasar kota Metro Kegiatan ; Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar Kota Metro

4

Program ; Peningkatan kualitas pembangunan lingkungan menuju Metro sebagai kota wisata keluarga. Kegiatan ; 1. Pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan penyediaan sarana pertanian ramah lingkungan. 2. Penataan dan pengelolaan tempat-tempat rekreasi keluarga di Kota Metro

Terwujudnya peningkatan angka partisipasi murni (APM) disetiap tingkat pendidikan baik formal maupun non formal Terwujudnya peningkatan pelayanan kesehatan yang murah, mudah, dan terjangkau bagi warga Kota Metro Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana jalan, air, listrik di Kota Metro 1. Terwujudnya peningkatan pengelolaan sampah terpadu. 2. Meningkatnya sarana dan prasarana wisata keluarga

5

Program ; Peningkatan kualitas kesejahteraan warga Kota Metro Kegiatan ; Peningkatan kuantitas dan kualitas kemampuan ekonomi warga kota Metro melalui optimalisasi pemanfaatan lahan yang dimiliki dengan usaha yang mampu bersaing dan memiliki pangsa pasar yang baik.

Terwujudnya peningkatan income per kapita warga kota Metro

TARGET KINERJA 2015-2020 TARGET SUMBER WAKTU DANA 4 Tahun APBD/N

4 Tahun

APBD/N

4 Tahun

APBD/N

4 Tahun

APBD/N

4 tahun

APBD/N

KONDISI KINERJA AKHIR PERIODE Terpenuhinya peningkatan angka partisipasi murni (APM) disetiap tingkat pendidikan minimal 5 % pada akhir periode Terpenuhinya peningkatan derajat kesehatan warga kota Metro minimal 5 % pada akhir preode

Terpenuhinya peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar minimal 5 % pada akhir periode 1. Terdapatnya kegiatan terpadu pengelolaan sampah untuk mengembangkabn sarana pertanian ramah lingkungan bagi warga metro. 2. Terdapatnya sarana n prasara wisata keluarga yang nyaman di Kota Metro. Terpenuhinya peningkatan income per kapita warga kota Metro minimal 5 % pada akhir periode

6

Program ; Peningkatan partisipasi pembangunan warga Kota Metro Kegiatan ; Peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan monitoring dan evaluasi warga Kota Metro dalam pembangunan melalui kegiatan – kegiatan yang bersifat kultural dan non seremonial

Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas partisipasi warga Kota Metro terhadap kegiatan pembangunan di Kota Metro

4 Tahun

APBD/N

Terbangunnya kesadaran baru arti penting peran partisipasi warga Kota Metro dalam setiap tahap pembangunan

Demikian gambaran tentang visi, misi dan program kerja yang Insyaallah akan kami wujudkan jika diberikan amanah sebagai walikota dan wakil walikota kota Metro periode 2015-2020 Metro, 29 Juli 2015 Pasangan Calon Walikota,

Wakil Walikota,

H. A. PAIRIN, S. Sos.

H. DJOHAN, SE., MM

Mengetahui, Gabungan DPD/DPC Partai Politik Kota Metro Yang Mengajukan Pasangan Calon Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Metro Ketua

Sekretaris

( ADI PRASETYO, SIP. )

( ANNA MORINDA, SE., MM. ) Yang Mengajukan Pasangan Calon Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Metro

Ketua

Sekretaris

( HENDRO BUDI )

( ALQODRI HASAN, SE. )

Yang Mengajukan Pasangan Calon Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Metro Ketua

( Drs. IWAN HARTONO.)

Sekretaris

( Hi. NADIRSYAH, SE. )