MIKROBIOLOGI ANALISIS (FK-3207) Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB
Perkuliahan ¾ Kuliah dua arah ¾ Active Learning System ¾ Tugas, Kuis, Kuesioner ¾ UTS dan UAS ¾ Kehadiran : min.80%
Penilaian ¾ Tugas, Kuis, Presentasi (20%) ¾ UTS (30%) ¾ UAS (40%) ¾ Partisipasi Mahasiswa (10%)
Materi Perkuliahan ¾ ¾ ¾ ¾
Pendahuluan Standar kualitas mikrobiologi produk farmasi Metode sampling Uji mikrobiologi berdasarkan Farmakope Indonesia edisi 4 : z z z z z
Uji Batas Mikroba Uji Sterilitas Uji Efektivitas Pengawet Penetapan Potensi Antibiotik Penetapan Kadar Vitamin
Materi Perkuliahan (lanjutan) ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
Uji toksisitas Uji mutagen Uji endotoksin Metode instrumentasi untuk analisis mikrobiologi Metode cepat (Rapid method) dalam analisis mikrobiologi Keamanan dan Keselamatan Kerja
Daftar Pustaka ¾ ¾ ¾ ¾
¾ ¾
¾
Farmakope Indonesia edisi IV, 1995 USP edisi 30, 2007 TGA Australia, 2002 Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000. Aszalos, A., Modern Analysis of Antibiotics, Marcel Dekker Inc., New York, 1986 Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New York, 1990 Barnett, Microbiology Laboratory Exercise, WmC.Brown Publ., Dubuque, 1992
¾ ¾ ¾
Fleming, et al., editor: Diane O., Laboratory Safety, 2nd ed. : Principles and Practices, 1995 Crosby C,T., Patel I., General Principles of Good Sampling Practice, Cambridge, 1995 The Laboratory Biosafety Guidelines, 3rd ed., Public Health Agency of Canada, Ministry of Health, Canada, 2004
PENDAHULUAN
Streptococcus mutans penyebab karies gigi
Mikroba sebagai senjata biologis
Penyebab penyakit pada hewan yang menginfeksi manusia
Kontaminasi mikroba pada makanan
Habitat mikroorganisme
Enterobacter sakazakii on DFI agar
• Revolusi Industri • Produksi berbagai produk • Tingkat kontaminasi tinggi • Syarat kualitas semakin tinggi • Kemajuan Iptek
Bidang terkait ¾ Mikrobiologi Industri (Industrial Microbiology) ¾ Mikrobiologi Analisis (Analytical Microbiology) ¾ Mikrobiologi Medik (Medical Microbiology) ¾ Mikrobiologi Lingkungan (Environmental
Microbiology)
Mengapa diperlukan kualitas mikrobiologi dalam produk farmasi?
¾ ¾ ¾
¾ ¾
Produk farmasi : obat, kosmetik, alat kesehatan, PKRT, suplemen makanan, dan lain-lain Produk harus bermanfaat dan aman Mikroorganisme patogen → Bagaimana mikroorganisme patogen dapat mengkontaminasi produk Bagaimana mendeteksi mikroorganisme patogen dan bagaimana menghitung jumlahnya Analisis kualitatif dan kuantitatif
Mikrobiologi Analisis ¾
¾
Mikroba sebagai bahan uji (mikroba uji) : untuk pengujian berdasarkan respons mikroba terhadap sampel Mikroba sebagai kontaminan (di dalam produk farmasi, makanan atau kosmetika)
Tahapan analisis mikrobiologi Penyiapan metode, alat dan bahan pereaksi ↓ Identifikasi sampel ↓ Sampling ↓ Analisis kualitatif ↓ Analisis kuantitatif ↓ Kesimpulan
SAFE MICROBIOLOGICAL PRACTICES
Safe Microbiological Practices (SMP) ¾
¾ ¾ ¾
Aturan terkini yang berhubungan dgn penanganan mikroorganisme dan penjaminan kualitas mikrobiologi Rancangan fasilitas Personnel dan training Validasi dan monitoring prosedur
Definisi zat biologis : mikroorganisme, kultur sel atau human, endoparasit, termasuk apa saja yang dimodifikasi secara genetik, yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi, alergi, toksisitas, atau menimbulkan hazard
Beberapa istilah penting dalam mikrobiologi analisis ¾ HAZARD ¾ RISK ¾ RISK RANKING ¾ RISK LEVEL ¾ INFECTION ¾ LABORATORY CONTAINMENT
Beberapa acuan peraturan penanganan mikroorganisme ¾ Health and Safety at Work Act, 1974 ¾ COSHH, 1994 ¾ GMO Regulation , 1992 ¾ Di Indonesia : Permenkes RI, peraturan
BPOM
ACDP ¾ The Advisory Committee on Dangerous
Pathogens ¾ Mengkaji semua aspek HAZARD dan RISK yang dihasilkan oleh patogen ¾ HAZARD : diidentifikasi ¾ RISK : dievaluasi
Klasifikasi “Hazard” Hazard 1 : Zat biologis yang tidak mungkin menyebabkan penyakit pada manusia ¾ Hazard 2 : Zat biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia namun tidak menyebar ke masyarakat/lingkungan. Biasanya tersedia cara penanganan yang efektif ¾ Hazard 3 : Zat biologis yang dapat menyebabkan penyakit berat pada manusia dan beresiko menyebar ke masyarakat/lingkungan. Tersedia cara penanganan yang efektif ¾ Hazard 4 : Zat biologis yang dapat menyebabkan penyakit berat pada manusia dan dapat segera menyebar ke masyarakat/lingkungan, tidak ada penanganan yang dapat mengatasi penyebaran tersebut. Tidak ada cara penanganan yang efektif ¾
Klasifikasi organisme ¾ Berdasarkan patogenitas ¾ Dosis infeksi ¾ Cara transmisi ¾ Tempat tumbuh (host) ¾ Ketersediaan cara preventif yang efektif ¾ Ketersediaan penanganan yang efektif
Zat/bahan biologis yang patogen ¾
¾
Adalah semua mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, fungi dan parasit yang termasuk group 2,3 dan 4. Contoh : (mikroba yg digunakan pada EP 1997 utk uji pengawet antimikroba) z z z z z z
Pseudomonas aeruginosa (2) Staphylococcus aureus (2) Candida albicans (2) Aspergillus niger (1) Escherichia coli (1) Zygosaccharomyces rouxii (1)
Containment Level untuk Laboratorium Mikrobiologi ¾ Containment Level 1 : sesuai untuk
pekerjaan dengan mikroba group 1 dan harus memenuhi persyaratan GLP (Good Laboratory Practice) ¾ Containment Level 2 : sesuai untuk pekerjaan dgn mikroba group 2, ditambah beberapa hal lebih ketat dibandingkan CL1
COSHH ¾ ¾
Control of Substances Hazardous to Health Regulations 1994 Delapan langkah dalam mengkaji resiko : Mendefinisikan aktivitas pekerjaan Identifikasi hazard Identifikasi kontrol yang digunakan Evaluasi resiko Memelihara kontrol Menarik kesimpulan Mencatat kajian Menilai kajian
Route of Infection ¾ Melalui mulut : makan, minum, merokok,
penggunaan kosmetika ¾ Melalui kulit : melalui luka dan abrasi ¾ Melalui mata : direct transfer, aerosol ¾ Melalui paru-paru : terhirup, aerosol
Route of Infection
Risk ranking ¾ Risk level = probability of occurrence x
severity of occurrence ¾ Derajat probabilitas : 5 : Pasti atau akan terjadi sewaktu-waktu 4 : Sangat mungkin terjadi 3 : Mungkin terjadi 2 : Jarang terjadi 1 : Tidak mungkin terjadi
¾
¾
Derajat keparahan 5 : Fatal 4 : Kecelakaan serius (perlu perawatan RS) 3 : Kecelakaan biasa (> 3 hari istirahat) 2 : kecelakaan kecil (hanya perlu P3K) 1 : Tidak terjadi kecelakaan Kombinasi derajat probabilitas dan keparahan menyatakan risk level (tingkat resiko) dalam menangani mikroorganisme
Risk Level ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
Risk level 20 – 25 : Catastrophic (dilarang dikerjakan) Risk level 15 – 19 : Serius (perlu kajian khusus) Risk level 10 – 14 : Signifikan (perlu kajian umum) Risk level 4 – 9 : Minor (perlu kajian umum) Risk level 1 – 3 : Trivial (tidak perlu kajian tertulis)
Rancangan laboratorium mikrobiologi ¾ Aliran kerja (work flow) ¾ Ukuran dan bentuk ruang laboratorium ¾ Meja kerja ¾ Lantai, dinding dan atap ¾ Aliran udara di dalam dan di luar ruang
laboratorium ¾ Penerangan dan Suhu ruang
Beberapa hal umum yang dilarang dalam melakukan pekerjaan di Laboratorium mikrobiologi ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾
Makan, minum, mengunyah permen karet, minum obat, merokok, Mengaplikasi kosmetik (memakai bedak, lipstik, dll) Memipet dengan mulut Membiarkan anggota tubuh dengan luka terbuka Membuang sampah tidak pada tempatnya Membiarkan biakan mikroba terbuka
Hal lain dalam SMP ¾ GMO (Genetically Modified Organisms) ¾ Proses sterilisasi, desinfeksi dan
dekontaminasi ¾ Training pekerja laboratorium ¾ Dokumentasi : SOP dan Quality System
Regulasi tentang GMO-GMM ¾ GMO = Genetically Modified Organisms ¾ GMM = Genetically Modified Microorganisms ¾ Manipulasi genetik ¾ Kemungkinan menyebabkan penyakit pada
manusia, hewan dan tanaman, serta pencemaran lingkungan ¾ Tujuan penggunaan : akademik atau komersial
Industri Koleksi Kultur Mikroba ¾ ¾
¾ ¾ ¾ ¾
ATCC (American Type Culture Collection), USA IMI (Imperial Mycological Institute) → CABI Bioscience, UK CIP (Collection of The Institute Pasteur), France NCTC (National Collection of Type Culture), UK NCIMB (National Collection of Industrial and Marine Bacteria) NCYC (National Collection of Yeast Cultures)