MIXED METHODS RESEARCH
TOPIK BAHASAN Apa Mixed Methods Research ? Mengapa lahir Mixed Methods
Research ? Bagaimana Melaksanakan Mixed Methods Research ?
DEFINISI MIXED METHODS RESEARCH Mixed Methods Research adalah suatu desain penelitian yang didasari asumsi filosofis sebagaimana metoda inkuiri. Mived Methods Research juga disebut sebagai sebuah metodologi yang memberikan asumsi filosofis dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk cara pengumpulan data dan menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase proses penelitian
Lanjutan Sebagai sebuah metoda, mixed methods research berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta memadukan antara data kuantitatif dan data kualitatif baik dalam single study (penelitia tunggal) maupun series study (penelitian berseri). Premis sentral yang dijadikan dasar mixed methods research adalah menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan salah satu pendekatan saja (misalnya dengan pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja)
MENGAPA MIXED METHODS RESEARCH ? Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research adalah :
“Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Mixed Method Research bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif
Apa kelemahan Kuantitatif dan Kualitatif ? Kuantitatif • lemah dalam pengendaliannya terhadap konteks atau seting pada saat partisipan berbicara atau menyampaikan pendapat ketika diwawancarai. • suara partisipan tidak didengar langsung. • Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif bertahan sesuai latar belakang masalah yang dirumuskan • interpretasi jarang didiskusikan
Kualitatif • interpretasi personal dibuat/dirumuskan oleh peneliti sendiri dan pada proses inilah bias terjadi. • Sulit menggeneralisasikan temuan untuk kelompok sasaran yang banyak karena jumlah partisipan yang dijadikan subyek penelitian terbatas.
Mixed Methods Research Mixed method research menghasilkan fakta yang lebih
komprehensif dalam meneliti masalah penelitian, karena peneliti memiliki kebebasan untuk menggunakan semua alat pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau kualitatif hanya terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja. Mixed method research dapat menjawab pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab oleh penelitian kuantitatif atau kualitatif. Contoh : apakah pendapat partisipan yang diperoleh dari wawancara dan hasil pengukuran dengan instrument tertentu harus dipisah ? (pertanyaan inilah yang akan dijawab oleh mixed method research, bahwa alat pengumpul data tidak hanya terbatas pada satu alat saja. “Apa yang dapat menerangkan atau memperjelas hasil penelitian kuantitatif ? (mixed method research menjawab, data kualitatif menerangkan/memperjelas hasil penelitian kuantitatif).
Lanjutan Mixed method research mendorong peneliti untuk
melakukan kolaborasi, yang tidak banyak dilakukan oleh penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Kolaborasi dimaksud adalah kolaborasi social, behavioral, dan kolaborasi humanistic. Mixed method research mendorong untuk menggunakan berbagai pandangan atau paradigma. Mixed method research itu “praktis” karena peneliti memiliki keleluasaaan menggunakan metoda untuk meneliti masalah.
Bagaimana melaksanakan ? Untuk dapat melaksanakan Mixed Methods Research perlu mengenali design. Mengapa ?
Desain research adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan melaporkan data dalam penelitian Desain penelitian sangat penting dipahami karena merupakan petunjuk bagi peneliti untuk memutuskan metoda yang akan dipilih dalam melaksanakan studi dan bagaimana membuat interpretasi pada akhir studi
Triangulation design Tujuan desain ini adalah untuk memperoleh data yang berbeda tetapi saling melengkapi (complementary) untuk meneliti masalah penelitian dengan topic yang sama Desain ini digunakan apabila peneliti ingin membandingkan dan membedakan secara langsung terhadap hasil analisis statistic kuantitatif dengan temuan kualitatif atau untuk memvalidasi/mengekspansi hasil kuantitatif dengan data kualitatif.
A one-phased model
Convergence model QUAN
QUAN
QUAN
data
data
results
collection
analysis Compare and Contrast
QUAL
QUAL
QUAL
data
data
results
collection
analysis
Interpretation
QUAN + QUAL
Data transformation model QUAN data
QUAN data analysis
collection Compare and Interrelate two QUAN data set
QUAL
QUAL
data
data
collection
analysis
Transform QUAL into quandata
Interpretation QUAN + QUAL
Validating quantitative data model QUAN data collection : Survey
QUAN data analysis
QUAN results
Validate QUAN results with qual results
qual data collection: Open-ended survey item
qual data
analysis
qual results
Interpretation QUAN + qual
Multilevel model Level 1: QUAN data collection, analysis, results
Level 2: QUAL
data collection, analysis, results Level 3: QUAN data collection, analysis, results
Overall
Interpretation
Embedded design Embedded design (Gambar 2) adalah desain mix method dimana seperangkat data berfungsi sebagai pendukung (support), peranan data kedua dalam studi tergantung pada jenis data yang lain Model Embeded. Ada dua model embedded, yaitu : (1) embedded experimental model dan (2) correlational model
Embedded design QUAN
Interpretation base on
qual
QUAN (qual) results
or
QUAL
Interpretation base on
quan
QUAL (quan) results
embedded eksperimental model qual before
QUAN premeasure
Intervention
Interventi on
qual
during intervention
QUAN
qual
postmeasure
after interve ntion
Interpretation base on QUAN (qual) results
embedded correlational model QUAN predictors
QUAN
QUAN
predictors
Outcome
QUAN predictors
qual
proces
Interpretation base on QUAN (qual) results
Explanatory design Explanatory design adalah desain yang menggunakan a two-phase mixed method (gambar 3). Tujuan umum desain ini adalah data kuantitatif membantu memperjelas dan membentuk hasil kualitatif yang inisial. Desain explanatory dapat juga digunakan oleh peneliti apabila ingin membentuk kelompok yang didasarkan pada hasil kuantitatif dan akan menindaklanjuti (follow up) kelompok tersebut melalui penelitian kualitatif
Explanatory design Interpretation base on
QUAN
qual
QUAN
results
qual
Explanatory design : Follow-up Exsplanations Model (QUAN emphasized)
QUAN
QUAN
data collection
data analysis
Interpretation QUAN
qual
QUAN
results
Identify results for follow-up
qual
qual
data collection
data analysis
qual
results
Explanatory design : Participant Selection Model (QUAL emphasized) quan
quan
data collection
data analysis
Interpretation quan
QUAL
quan results
QUAL participant selection
QUAL
QUAL
data collection
data analysis
QUAL results
Exploratory design Ada dua model exploratory design yaitu (1) instrument development model dan (2) taxonomy development model Instrument development model digunakan apabila perlu mengembangkan dan mengimplementasikan instrument kuantitatif untuk memperjelas temuan kualitatif. Taxonomy development model digunakan apabila hasil temuan pada fase kualitatif diperjelas lebih lanjut melalui kegiatan mengidentifikasi variable-variabel penting, mengembangkan suatu taksonomi atau system klasifikasi, mengembangkan teori, dan berikutnya fase uji kuantitatif hasil secara detail
Exploratory design quan QUAL
Interpretation base on QUAL results
quan
(QUAN emphasized)
qual
qual
data collection
data analysis
Interpretation qual
QUAN
qual results
Develop Instrument
QUAN data collection
QUAN data analysis
QUAN results
Exploratory design :Taxonomy Development Model (QUAL emphasized)
QUAL
QUAL analysis
data collection
results
Interpretation QUAL
QUAL
quan
Develop taxonomy or theory for testing
quan
quan
data collection
data analysis
quan results