MODUL PENYUSUNAN & PENETAPAN TARIF AIR MINUM

Download PENYUSUNAN & PENETAPAN. TARIF AIR MINUM. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71. Tahun 2016 Tentang Perhitungan dan. Penetapan Tarif Air ...

1 downloads 391 Views 2MB Size
PENYUSUNAN & PENETAPAN TARIF AIR MINUM Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum

BADAN HUKUM SPAM

Jumlah Entitas Penyelenggara Air Minum Tahun 2015

425

BADAN HUKUM

386

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

21

Badan Layanan Umum (BLU)/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)/Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB)

18

Perseroan Terbatas (PT)

KONDISI PDAM TH 2015 KINERJA PDAM SAKIT; 65; 18% SEHAT; 198; 53% KURANG SEHAT; 108; 29%

112

TARIF

KEHILANGAN AIR

95

86

40 ; 11% 88 ; 24% 54

Blm FCR 13

SEHAT

KURANG SEHAT

11

SAKIT

< 20%

FCR

133 ; 36% 110 ; 29%

20% - 30% 30% - 40% > 40%

PENDEKATAN FULL COST RECOVERY Efisiensi  Peningkatan Pendapatan Full Cost Recovery Keuntungan yang wajar Biaya Lain-lain



Biaya Kewajiban dan Bunga



Depresiasi/Amortisasi





Biaya untuk penggantian asset yang rusak

Biaya O & M





Biaya yang diperlukan untuk pengoperasian asset biaya pemeliharaan asset agar dapat berfungsi dengan baik

PENDAPATAN



subsidi

BIAYA



= tariff rata2 Kel I dan II x volume air terjual 4

PENCAPAIAN TARIF FULL COST RECOVERY BIAYA ENERGI (LISTRIK & BBM)

EFISIENSI BIAYA BIAYA BAHAN KIMIA

TARIF FCR

PENINGKATAN VOLUNE PENJUALAN AIR

PENINGKATAN PENDAPATAN PERUBAHAN STRUKTUR TARIF

5

PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN TARIF

1.TAHAP PEMROSESAN DATA

1.TAHAP PEMROSESAN DATA a. Data Awal  Pada tahap awal pada proses penyusunan tarif terlebih dahulu menyiapkan data awal yaitu laporan hasil kegiatan operasional tahun lalu yang tentunya telah di audit baik oleh BPK, BPKP ataupun auditor independen, yang meliputi Audit Keuangan dan Audit Kinerja, Rekapitulasi Laporan Ikhtisar Rekening Air dan SK Tarif terakhir. 

Pada tahap ini BUMD Air Minum perlu melakukan identifikasi masing-masing pelanggan berdasarkan kelompoknya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 tahun 2016 Pasal 9

1.TAHAP PEMROSESAN DATA 1. Kelompok I, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif rendah untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum. Sub jenis pelanggan yang masuk kelompok ini adalah Pelanggan Sosial seperti Tempat Ibadah, Sekolah maupun Panti Sosial, dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

2. Kelompok II, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif dasar untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum. Pada umumnya jenis pelanggan yang masuk kelompok ini adalah pelanggan Rumah Tangga kecil dan menengah ataupun Rumah Tangga Besar serta hunian mewah (real estate)

1.TAHAP PEMROSESAN DATA 3. Kelompok III, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif penuh untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum. Pada umumnya jenis pelanggan yang masuk kelompok ini adalah pelanggan Non Domestik yang bersifat komersial, Ruko untuk tempat usaha, Rumah Sakit ataupun instansi baik pemerintah maupun swasta. 4. Kelompok Khusus, khusus menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian. Masuk pada kelompok ini dapat digolongkan lagi menjadi Kelompok Khusus Komersial dan Kelompok Khusus Non Komersial.

1.TAHAP PEMROSESAN DATA b. Input Data Setelah data yang dibutuhkan telah lengkap maka mulai dilakukan input data mulai dari laporan keuangan, jumlah pemakaian air per kelompok pelanggan sampai dengan jumlah pelanggan dan pemakaian per blok. Dan dari hasil input data tersebut maka akan dapat dievaluasi rata-rata harga air, rata-rata biaya maupun analisis keuangan lainnya yang dibutuhkan manajemen, yang dapat digunakan sebagai asumsi dasar untuk proses selanjutnya. Pada tahap ini dapat dilakukan mulai bulan April dan setelah adanya audit baik audit keuangan maupun audit kinerja.

Jenis-jenis Kelompok Pelanggan PELANGGAN

KELOMPOK I  Sosial 1  Sosial 2  Dst….. KELOMPOK II o Domestik 1 o Domestik 2 o Dst…. KELOMPOK III  Komersil 1  Komersil 2  Dst… KELOMPOK KHUSUS • Non Komersial • Komersial

BLOK KONSUMSI BLOK I BLOK II 0 - 10 11- 20

BLOK … > 20 ….

12

2. TAHAP PROSES PROYEKSI DAN SIMULASI A

- Proyeksi Biaya Usaha - Proyeksi Volume Produksi Air - Proyeksi Kehilangan Air Standar

* Biaya Rendah * Biaya Dasar * Biaya Penuh

- Proyeksi Jumlah Pelanggan - Rata2 Pemakaian Air

Volume Penjualan Air UMP/K

Simulasi Tarif Rendah

Tarif Dasar

Proyeksi Pendapatan Harga Air

Tarif Penuh

Tarif Kesepakatan

Full Cost Recovery (FCR)

Cek Ulang Tidak

Ya

2. TAHAP PROSES PROYEKSI DAN SIMULASI Pada tahap ini BUMD Air Minum melakukan proyeksi dan simulasi dengan manggunakan asumsi dasar yang telah diperoleh dari hasil input data, yang terdiri dari :  Proyeksi beban usaha  Proyeksi produksi dan distribusi air  Proyeksi penambahan jumlah pelanggan  Proyeksi Rata-rata konsumsi air per pelanggan  Proyeksi volume penjualan air  Proyeksi pendapatan harga air

2. TAHAP PROSES PROYEKSI DAN SIMULASI a. Proyeksi beban usaha

◦ Proyeksi beban usaha dapat dilakukan dengan cara memperhatikan historis rata-rata kenaikan masing-masing beban usaha,dan juga dengan memperhatikan kebijakan menajemen ataupun tingkat inflasi. ◦ Seperti contoh, proyeksi beban tenaga kerja, tentunya kenaikan biaya tenaga kerja atas pertimbangan manajemen. Namun beban bahan kimia tentunya akan berubah tergantung dari volume produksi air yang direncanakan.

b. Proyeksi produksi dan distribusi air ◦ Proyeksi produksi diperhitungkan berdasarkan data historis dan ditambah dengan rencana penambahannya bila kapasias yang dimiliki masih memungkinkan, dan dapat juga ditambahkan dengan rencana penambahan produksi yang melalui kerjasama dengan pihak ke tiga.

2. TAHAP PROSES PROYEKSI DAN SIMULASI c.

Proyeksi penambahan jumlah pelanggan ◦ Proyeksi penambahan pelanggan dibuat berdasarkan hasil evaluasi bidang teknik yang meliputi kapasitas produksi dan distribusi dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk serta rencana lokasi pelayanan untuk penambhan pelanggan.

d.

Proyeksi rata-rata konsumsi air per pelanggan ◦ Proyeksi rata-rata konsumsi air pelanggan ataupun per kelompok pelanggan per bulan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam pendistribusian air kepada pelanggan dengan memperhatikan jam operasi dan kapasitas yang dimiliki, dan tentunya juga dilihat data historis dari rekapitulasi rekening air tahun lalu.

e.

Proyeksi volume penjualan air ◦ Dari proyeksi perhitungan rata-rata pemakaian air tersebut akan didapat proyeksi volume penjualan air yaitu dengan cara mengkalikan jumlah pelanggan dengan rata-rata konsumsi air per bulan, dengan rumusan : Jumlah Pelanggan x Rata-rata pemakaian air x 12 bulan.

2. TAHAP PROSES PROYEKSI DAN SIMULASI f. Proyeksi pendapatan harga air ◦ Proyeksi pendapatan dari harga air masing-masing kelompok pelanggan akan dapat diperoleh hasilnya bila proyeksi volume penjualan air telah didapat, dengan rumusan jumlah air terjual per kelompok dikalikan dengan masing-masing kelompok tariff seperti contoh : ◦ Kelompok I : Jumlah air terjual pada Kelompok I x Tarif Rendah ◦ Kelompok II : Jumlah air terjual pada Kelompok II x Tarif Dasar ◦ Kelompok III : Jumlah air terjual pada Kelompok III x Tarif Penuh Tarif Rendah, Tarif Dasar dan Tarif Penuh tersebut didapat dari hasil perhitungan dengan metode perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel berikut

Tabel Perhitungan Tarif URAIAN

NO 1.

FORMULA

SATUAN PERIODE NOTASI

DATA

PROYEKSI

KETERANGAN

BIAYA DASAR a. Biaya Operasi & Pemeliharaan

Rp/Thn

X

BOP

Jumlah Biaya operasi & Pemeliharaan

b. Biaya Depresiasi/Amortisasi

Rp/Thn

X

BDA

Jumlah Biaya Depresiasi/Amortisasi

c. Biaya Bunga Pinjaman

Rp/Thn

X

BBP

Biaya bunga Pinjaman

d. Biaya Operasi Lainnya

Rp/Thn

X

BOPl

Jumlah Biaya Administrasi Umum tidak termasuk

2,937,379,431

3,565,751,440

900,312,413

1,080,374,896

-

-

856,927,064

838,163,928

4,694,618,908

5,484,290,264

Depresiasi.Amortisasi, Penyisihan Piutang & Bunga Pinjaman e. Total Biaya Usaha

Rp/Thn

X

TBU

TBU

= BOP + BDA + BBP + BOPl

f. Dikalikan dengan faktor inflasi

%/Thn

X

I

g. Perkiraan TBU pada periode tarif

Rp/Thn

Y

YTBU

YTBU

h. Volume Air Terproduksi

m3/Thn

X

VAP

Data Historis

(1+I)

6% = TBU x ( 1 + I )

Y-X

5,484,290,264 1,104,379

1,543,777

Prosentase yang ditetapkan oleh Tingkat Kehilangan Air Standar

%/Thn

X

TKAS

TKAS

m3/Thn

X

VKAS

VKAS

i. j. Volume Kehilangan Air Standar

= Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sumber daya air = TKAS x VAP YTBU

k. Biaya Dasar

Rp/m3

Y

BD

BD

=

20%

20%

220,876

308,755

5,314

4,441

VAP - VKAS 2.

TARIF DASAR a. Biaya Dasar

Rp/m3

Y

BD

Data diambil dari hasil formula Nomor 1.k di atas

5,314

4,441

b. Tarif Dasar

Rp/m3

Y

TD

TD

5,314

4,500

= BD

Tabel Perhitungan Tarif URAIAN

NO

FORMULA

SATUAN PERIODE NOTASI

DATA

PROYEKSI

KETERANGAN

3. TARIF RENDAH a. Tarif Dasar

Rp/m3

Y

TD

Data diambil dari hasil formula No. 2.b di atas

5,314

4,500

b. Biaya Rendah

Rp/m3

X

BR

BR = BOP + BOPl

3,794,306,495

4,403,915,368

c. Volume Air Terjual kepada Kelompok

m3/Thn

X

VTTR

Data Historis

98,992

98,992

d. Prosentase subsidi 1)

%/ thn

Y

PSb

Kebijakan subsidi pemda

20% Subsidi Pemda diberikan

e. Subsidi

Rp/m3

Y

Sb

Sb

= ….. % x TD

900 ketika BUMD belum mencapai

f. Total Subsidi

Rp/Thn

Y

TSb

TSb

= Sb x VTTR

Pelanggan Tarif Rendah

89,092,800 FCR, tetapi harus dilakukan perhitungan subsidi dari Kelompok II dan III terlebih

TSb g. Rata-rata Subsidi

Rp/m3

Y

RSb

RSb

=

h. Tarif Rendah

Rp/m3

Y

TR

TR

= TD - RSb

i. Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota `Rp./Bln

X

UMP

900 dahulu

VTTR 4,295

3,600

Tabel Perhitungan Tarif URAIAN

NO 4.

FORMULA

SATUAN PERIODE NOTASI

DATA

PROYEKSI

KETERANGAN

TARIF PENUH Data diambil dari hasil formula No. 2.b di atas

Tarif Dasar

Rp/m3

Y

TD

b. Aktiva Lancar

Rp/Thn

X

AL

Investasi Jangka Panjang

Rp/Thn

X

IJP

Aktiva Tetap (Nilai Buku)

Rp/Thn

X

AT

Rp/Thn

X

%

Y

g. Tingkat Keuntungan

Rp/Thn

Y

TK

TK

h. Volume Air Terjual kepada Kelompok

m3/Thn

X

VTTPK

i. Rata-rata Tingkat Keuntungan

Rp/m3

Y

RTK

RTK

j. Total Subsidi

Rp/thn

Y

TSb

Data diambil dari hasil formula No.3g di atas

k. Rata-rata Subsidi Silang

Rp/m3

Y

RSbS

RSbS

a.

c. d.

e. Aktiva Produktif f. Prosentase laba dari aktiva produktif

5,314

4,500

Jumlah komponen-komponen Aktiva Lancar Jumlah komponen-komponen Investasi Jangka Panjang

-

Jumlah komponen-komponen Aktiva Tetap + depresiasinya

3,705,605,352

3,705,605,352

AP

AP

3,705,605,352

3,705,605,352

PAP

% laba yang diinginkan dari aktiva produktif

5%

10%

185,280,268

370,560,535

117,162

117,162

1,581

3,163

= AL + IJP + AT = 10% x AP

Data Historis

Pelanggan Tarif Penuh & Khusus =

TK VTTPK

TSb

760

= VTTPK

l. Tarif Penuh 5.

Rp/m3

Y

TP

TP

= TD + RTK + RSbS

a. Tarif Khusus Non Komersial

Rp/m3

Y

TKnK

Minimal sama dengan TD

b. Tarif Khusus Komersial

Rp/m3

Y

TKK

TKK

TARIF KHUSUS

=

sesuai kesepakatan, minimal sama dengan TP

6,895

8,500

2. TAHAP PROSES PROYEKSI DAN SIMULASI

Dalam melakukan simulasi tarif secara progresif BUMD Air Minum dapat menggunakan data dasar dari Daftar Rekening Yang Akan Ditagih (DRD) untuk mengetahui pola konsumsi air pelanggan per blok pemakaian  Bila dari perhitungan proyeksi dan simulasi belum menunjukkan hasil pemenuhan biaya (Full Cost Recovery/FCR), maka dapat dilakukan beberapa hal yaitu : 

◦ Merubah struktur kelompok pelanggan seperti menambah kembali sub kelompok pelanggannya. Misalnya semula hanya 2 jenis Rumah Tangga, dapat ditambah menjadi 3 jenis Rumah Tangga. ◦ Merubah struktur Blok Pemakaian yaitu merubah kebijakan blok pemakaian yang semula blok ke dua dan seterusnya adalah 10 m3 menjadi 5 m3, misalnya semula 0 – 10, 11 – 20, 20 dst, menjadi 0 – 10, 11 – 15 dan 15 - seterusnya. ◦ Peninjauan/pengecekan kelompok pelanggan untuk reklasifikasi pelanggan ◦ Simulasi merubah indeks perhitungan progresivitas tiap blok pada masing-masing kelompok pelanggan sesuai dengan kondisi daerahnya

3. TAHAP PROSES SOSIALISASI DAN PENGESAHAN TARIF

Program Pencapaian FCR No. 1

2

Program

1 tahun

> 1 tahun

o Penambahan Pelanggan





o Penurunan NRW





o Penambahan kapasitas produksi

-











o Identifikasi jenis pelanggan





o Survey lapangan





o Penyesuaian jenis pelanggan





Perubahan/penyesuaian besaran tarif





Restrukturisasi tarif

o Restrukturisasi kelompok pelanggan

4

Periode

Peningkatan volume penjualan air

o Perubahan struktur tarif blok pemakaian, 3 4 blok, atau kebijakan tarif mulai blok ke 2 dan sterusnya 3

Pepriode

Reklasifikasi pelanggan sesuai kondisi nyata

185 231 300 145

108 75