MOTIVASI BELAJAR REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME (STUDI KASUS)

Download dalam belajarnya di sekolah, (4) dan apakah remaja Broken Home masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah. Jenis penelitian ini adal...

1 downloads 599 Views 816KB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTIVASI BELAJAR REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME (STUDI KASUS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh : Felisitas Purnaningsih NIM 121114011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTIVASI BELAJAR REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME (STUDI KASUS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh : Felisitas Purnaningsih NIM 121114011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Semoga Hati Kudus Yesus di kasihi dimana-mana”

“Segala kesulitan, pergemulan dan tantangan dalam hidup, akan menjadi peluang, sarana dan kesempatan yang baik yang Tuhan berikan untuk selalu berproses secara terus menerus menjadi pribadi yang lebih baik”

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Agustus 2016 Penulis,

Felisitas Purnaningsih

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Felisitas Purnaningsih NIM

: 121114011

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: MOTIVASI BELAJAR REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, megelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama teteap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 16 Agustus 2016

Felisitas Purnaningsih

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK MOTIVASI BELAJAR REMAJA YANG MENGALAMI BROKEN HOME (STUDI KASUS) FELISITAS PURNANINGSIH UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana hubungan remaja Broken Home dengan ayah dan ibu, (2) bagaimana motivasi belajar remaja yang mengalami Broken Home, (3) cara remaja untuk dapat memperoleh motivasi dalam belajarnya di sekolah, (4) dan apakah remaja Broken Home masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah observasi dan wawancara mendalam. Informasi yang dikumpulkan berasal dari ketiga sumber dan dari hasil observasi peneliti selama melakukan penelitian di rumah, tempat bermain dan sekolah subjek. Subjek penelitian ini adalah A, V, dan G. Ketiga subjek sama-sama masih duduk di SMA sekolah yang sama namun beda kelas. Ketiga subjek yang peneliti ambil adalah remaja yang mengalami Broken Home. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: pertama, hubungan subjek dengan ayah dan ibu baik-baik saja namun terkadang mereka merasa kurangnya perhatian dari ayah dan ibu karena sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Kedua, motivasi belajar subjek ialah dengan dorongan dan dukungan dari orang yang terdekat sehingga memberi semangat dalam belajarnya. Ketiga, cara subjek memperoleh motivasi dengan ikut aktif dalam kegiatan di sekolah dan belajar bersama dengan teman dekatnya. Sahabat. Keempat, dari ketiga subjek yang mengalami Broken Home masih memiliki motivasi dalam belajarnya di sekolah karena ada dorongan dari dalam diri mereka dan orang yang terdekatnya yang selalu memberikan motivasi.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT THE LEARNING MOTIVATION OF ADOLESCENTS FROM BROKEN HOME FAMILIES (A CASE STUDY) FELISITAS PURNANINGSIH SANATA DHARMA UNIVERSITY 2016 This research aims to find out how the relationship (1) between adolescents from Broken Home families and their parents, (2) how motivated the broken-home adolescents to study, (3) the way adolescents gain motivation to study at schools and, (4) are the broken-home adolescents still motivated to study at school. This type of research is qualitative research. The data collection method used is the observation and in-depth interviews. The information gethered comes from these there sources and from observation during the research at home in the playground and the subject’s school. The subject’s of this research here (A, V, and G). The three subject’s are all highschool students from different classes. The three subject’s that the researcher took is broken-home teenager. The research results showed that: first, the relationship of the subject’s with their father and mother are fine but sometimes they feel ignored when their parents are busy with their work. Second, the subject’s learning motivation refers to encouragement and support from the people who are closest to give spirit in their study. Third, the subject’s gain motivation by taking part actively in school and studiying together with close friends. Fourth, the three subject’s from brokenhome families are still motivated in the studies at school because they have intrinsic motivation and support from their loved ones.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti tunjukan kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan berkat, perlindungan dan mujizatnya yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Motivasi Belajar Remaja yang Mengalami Broken Home. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapa terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saransaran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucap terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Robertus Budi Sarwono, M.A., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar senantiasa memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi. 4. Guru BK di sekolah SMA Bruderan Purwokerto yang sudah memberikan banyak informasi dan subjek yang sudah mau menerima menjadi subjek penelitian oleh peneliti. 5. Kedua orang tuaku Yohanes Sumarsono dan Margareta Paryati yang selalu memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan pastinya doa yang menyertaiku. 6. Maria Purwaningsih kakakku yang selalu mendukung dan memberikan semangat dan doanya. 7. Stefanus Oneil dedek kesayangan yang memberi semangat untuk peneliti. 8. Felicitas Noi

F.R

yang menjadi kekasihku, selalu mendukung,

memberikan semangat, kasih sayang, doa dan selalu membantuku di saat susah maupun senang. 9. Indah Dian Puspitasari yang menjadi sahabatku satu-satunya yang selalu mendukung, momotivasi, menyemangati, dan doa serta selalu ada disaat saya susah maupun senang.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Angkatan 2012 A Bimbingan dan Konseling yang sudah memberikan dukungan dan semangat. 11. Semua rekan dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih dukungannya. Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, namun begitu penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi dunia Bimbingan dan Konseling. Serta dapat memberikan referensi bagi mahasiswa untuk membacanya.

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTTO....................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA....................................... vi ABSTRAK........................................................................................................ vii ABSTRACT...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR...................................................................................... ix DAFTAR ISI..................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiii BAB I

PENDAHULUAN..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1 B. Identifikasi Masalah............................................................ 5 C. Batasan Masalah.................................................................. 6 D. Pertanyaan Penelitian.......................................................... 6 E. Tujuan Penelitian................................................................ 7 F. Manfaat Penelitian.............................................................. 7

BAB II

Kajian Pustaka........................................................................... 9 A. Kajian Teori......................................................................... 9 1. Motivasi Belajar............................................................ 9 a. Pengertian Motivasi................................................ 9 b. Fungsi Motivasi...................................................... 10 c. Pengertian Belajar................................................... 10 d. Ciri-ciri Motivasi Belajar........................................ 11 e. Aspek-aspek Motivasi Belajar................................ 11 f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar....................................................... 13 2. Broken Home................................................................. 14

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Pengertian Broken Home......................................... 14 b. Ciri-ciri Keluarga Broken Home.............................. 15 c. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Remaja Mengalami Broken Home........................... 15 d. Dampak Bagi Korban Broken Home....................... 16 3. Pengertian Remaja......................................................... 16 B. Kajian Penelitian Relevan................................................... 17 C. Kerangka Pikir..................................................................... 20 BAB III

METODE PENELITIAN.......................................................... 23 A. Jenis Penelitian..................................................................... 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 24 C. Subjek dan Objek Penelitian................................................ 24 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data........................... 25 1. Wawancara.................................................................... 26 2. Observasi....................................................................... 27 E. Keabsahan Data................................................................... 28 F. Teknik Analisis Data........................................................... 29

BAB IV

HASIL PENELITIAN............................................................... 31 A. Deskripsi Data..................................................................... 31 B. Analisis Data....................................................................... 44 C. Pembahasan......................................................................... 54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN...................................................... 57 A. Simpulan.............................................................................. 57 B. Keterbatasan Penelitian........................................................ 58 C. Saran..................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 61 LAMPIRAN...................................................................................................... 63

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1:

Hasil Observasi.......................................................................... 63 A. Subjek 1............................................................................... 63 B. Subjek 2............................................................................... 64 C. Subjek 3............................................................................... 66

Lampiran 2:

Lembar Verbatim....................................................................... 69 A. Subjek A.............................................................................. 69 B. Subjek V.............................................................................. 71 C. Subjek G.............................................................................. 73 D. Guru BK.............................................................................. 75

Lampiran 3:

Lembar Coding.......................................................................... 76 A. Subjek A.............................................................................. 76 B. Subjek V.............................................................................. 77 C. Subjek G.............................................................................. 78 D. Guru BK.............................................................................. 79

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah yang mendeskripsikan mengenai permasalahan yang terjadi di lapangan. Latar belakang ini menjelaskan garis besar masalah yang ditemukan oleh peneliti. Selain itu latar belakang pada bab ini juga mendeskripsikan alasan peneliti mengambil judul penelitian ini. Pada bab ini juga dipaparkan mengenai identifikasi masalah/kasus, pembatasan masalah dan fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Fungsi keluarga adalah memberi pengayoman sehingga menjamin rasa aman, maka dalam masa kritisnya remaja sungguh-sungguh membutuhkan realisasi fungsi tersebut. Masa kritis diwarnai oleh konflikkonflik internal, pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, cita-cita dan kemauan yang tinggi tetapi sukar ia kerjakan sehingga ia frustasi dan sebagainya. Masalah keluarga yang Broken Home bukan menjadi masalah baru tetapi merupakan masalah yang utama dari akar-akar kehidupan seorang remaja. Meningkatnya jumlah kasus perceraian dewasa ini berjalan seiring dengan berubahnya gaya hidup dan harapan, serta datangnya arus modernisasi. Menurut Tasmin dan Rini (Tasmin, 2002: 1) di Indonesia sendiri angka perceraian setinggi di Amerika Serikat, yakni 66,6%.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Banyaknya kasus perceraian di Indonesia dapat dilihat dari berita-berita tentang perceraian di kalangan para selebritis belakangan ini. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan, angka perceraian di Indonesia lima tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun 2010-2014, dari sekitar 2 juta pasangan menikah, 15 persen di antaranya bercerai. Angka perceraian yang diputus pengadilan tinggi agama seluruh Indonesia tahun 2014 mencapai 382.231, naik sekitar 100.000 kasus dibandingkan dengan pada tahun 2010 sebanyak 251.208 kasus. Perceraian merupakan salah satu jalan terbaik bagi suami dan isteri untuk mendapatkan apa yang mereka

inginkan.

Namun

apapun

alasannya,

perceraian

dapat

menimbulkan akibat buruk pada anak. Teori sosial belajar menunjukkan bahwa betapa pentingnya orang tua dan anggota dalam keluarga sebagai sarana bagi remaja untuk memberikan model peniruan bagi remaja, karena pada hakekatnya apa yang dilakukan remaja adalah hasil dari apa yang telah diamati dari keluarga. Keluarga memperkenalkan nilai-nilai, norma-norma, kebiasaankebiasaan, bahasa dan unsur budaya yang melalui suatu proses komunikasi dan interaksi yang dapat diamati oleh anak. Faktor lain yang berpengaruh dalam motivasi belajar remaja adalah orang tua atau keluarga. Keluarga atau orang tua adalah lingkungan yang mula pertama dan utama bagi perkembangan dan pertumbuhan diri seorang anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Dalam suatu keluarga yang utuh, dalam arti masih lengkap strukturnya (ayah dan ibu masih hidup), ceria dan tidak sering cekcok, perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak akan lebih banyak kesempatannya. Interaksi sosial yang harmonis dan kesepahaman mengenai norma-norma pada diri ayah dan ibu akan berpengaruh pula terhadap kemajuan belajar anak. Sebaliknya dalam suatu keluarga, jika salah satu atau kedua orang tua meninggal, bercerai atau meninggalkan keluarga dalam waktu yang relatifcukup lama, jelas tidak dapat memperhatikan anak-anak dengan baik. Anak kurang mendapat kasih sayang yang selanjutnya akan berdampak pada motivasi dan hasil belajarnya di sekolah. Pengaruh faktor broken home keluarga menjadi faktor negatif dalam penemuan identitas yang sehat. Sehingga remaja cenderung mengalami fase kebingungan akan identitasnya. Perkembangan afeksi juga bisa mengalami hambatan. Hal ini dikarenakan adanya pengabaian afeksi oleh orang tuanya. Keretakan rumah tangga atau ketidakharmonisan sebuah keluarga akan berakibat buruk pada perkembangan kepribadian remaja bahkan akan berdampak pada kurangnya motivasi belajar remaja. Remaja yang tinggal bersama orang tua akan mengalami hambatan dalam belajar, apabila tidak adanya kekompakan dan kesepakatan diantara kedua orang tuanya. Perselisihan, pertengkaran, perceraian dan tidak adanya tanggung jawab antara kedua orang tua akan menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

terhadap diri remaja dan akan menghambat proses belajarnya. Seperti prestasi belajar menurun, mengalami kesulitan dalam belajar, remaja cenderung menjadi pendiam, suka menyendiri dan suka melamun dengan keadaan seperti itu maka hasil belajarnya akan menurun sehingga akan berdampak rendahnya motivasi belajar remaja. Broken Home sebenarnya merupakan realitas yang cukup berimplikasi negatif bagi perkembangan kepribadian yang sehat, meskipun kita mengakui peranan lingkungan dalam perkembangan individu. Akan tetapi, faktor Broken Home nampaknya memiliki peranan cukup banyak dalam kehidupan pada jaman sekarang. Sebenarnya Broken Home dapat disebabkan oleh berbagai faktor, akan tetapi yang jelas semua berawal dari rasa ketidakcocokan. Untuk itu, peneliti ingin mengungkap realitas yang ada dalam fenomena Broken Home dengan harapan bisa memberikan bahan studi kasus tentang kasuskasus anak yang mengalami Broken Home. Setelah melihat semua hal di atas peneliti tertarik untuk mengangkat

judul

“MOTIVASI

BELAJAR

REMAJA

YANG

MENGALAMI BROKEN HOME (Studi Kasus)” dalam memenuhi tugas akhir. Berawal dari masalah ketidak harmonisan di dalam rumah tangga, yang pemandangan ini sering sekali terjadi di kalangan remaja sekolah. Tanda-tanda munculnya keluarga mengalami broken home biasanya seperti pertengkaran orang tua, perselingkuhan yang akhirnya berakibat buruk pada perkembangan anak-anak. Seperti halnya anak tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

betah tinggal di rumah sendiri, malas, murung, pendiam, tidak mau bergaul, cenderung berperilaku nakal dan kurang memiliki motivasi dalam belajarnya. Pemilihan subjek yang peneliti ambil adalah beberapa remaja di salah satu sekolah SMA yang ada di kota Purwokerto yang mengalami kasus Broken Home. Peneliti mengharapkan meskipun ada banyak anak remaja yang mengalami kasus Broken Home mereka harus tetap menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. B. Identifikasi Masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan kebutuhan anak yang mengalami Broken Home telah diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya motivasi belajar remaja karena terpengaruhi oleh keluarganya yang tidak harmonis (Broken Home). 2. Ayah dan ibu kurang dapat berperan dan berfungsi sebagai orang tua yang sebenarnya sehingga remaja kurang memiliki motivasi dalam belajarnya di sekolah. 3. Kebutuhan psikologis remaja yang sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan hidup remaja orang tua sering kali tidak menyadarinya. 4. Perhatian yang diperlukan remaja dari orang tuanya adalah disayangi dengan sepenuh hati dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung dengan remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah-masalah yang teridentifikasi di atas khususnya: 1. Peneliti mengambil partisipan sebanyak tiga remaja dari salah satu SMA yang ada di Purwokerto masalah-masalah yang peneliti ambil mengenai motivasi remaja yang mengalami Broken Home. 2. Selain itu peneliti juga melihat adakah motivasi belajar remaja yang mengalami keluarga Broken Home. D. Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada asumsi pertanyaan pokok bagaimana asumsi pribadi remaja dalam keluarga yang Broken Home, yaitu: 1. Bagaimana hubungan remaja Broken Home dengan ayah dan ibu? 2. Bagaimana motivasi belajar remaja yang mengalami Broken Home di salah satu SMA yang ada di Purwokerto? 3. Bagaimana cara remaja untuk dapat memperoleh motivasi dalam belajarnya di sekolah? 4. Apakah remaja Broken Home masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui relasi remaja Broken Home dengan ayah dan ibu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2. Untuk mengetahui motivasi belajar remaja yang mengalami Broken Home di salah satu SMA yang ada di Purwokerto. 3. Untuk mengetahui cara remaja untuk dapat memperoleh motivasi dalam belajarnya di sekolah. 4. Untuk mengetahui remaja Broken Home masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah. F. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Peneliti dapat menjadi bahan studi kasus untuk mengembangkan teori-teori yang sudah ada. Selain itu, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan peneliti dalam penanganan masalah-masalah anak yang mengalami Broken Home. Selain itu, peneliti mampu menangani masalah yang dihadapi oleh remaja yang mengalami Broken Home setelah peneliti meneliti beberapa remaja yang sudah ditemui. 2. Manfaat Praktis Memberi manfaat bagi: a. Subjek Penelitian ini sekiranya dapat memberikan manfaat bagi remaja yang mengalami Broken Home supaya dapat memaknai hidupnya dalam hal mengembangkan kehidupan yang lebih berarti. Meskipun kelurga yang dimiliki kurang harmonis setidaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

mereka tetap menjalani hidup dengan sebaik-baiknya supaya mereka tetap memiliki motivasi dalam belajarnya di sekolah. Selain itu, mereka juga dapat memahami bentuk-bentuk dan dampak positif ataupun negatif dalam pecahnya keluarga sehingga mampu mengambil hal positifnya. b. Penulis 1) Memperoleh

pengalaman

melakukan

penelitian

dalam

mengetahui mengetahui adakah motivasi belajar remaja yang mengalami keluarga Broken Home. 2) Memperoleh pengalaman dari karakteristik setiap remaja yang mengalami keluarga Broken Home. 3) Peneliti dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan saat menemukan seorang remaja yang mengalami keluarga Broken Home.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Mc.Donald (dalam Rohmah, 2011:240) menyatakan bahwa pengertian motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2009:173). Motivasi melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah, dan dapat dipertahankan (Santrock, 2009:199). Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu (Uno, 2008:95). Pengertian motivasi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan segala daya penggerak di dalam diri seseorang atau suatu daya dorong yang menyebabkan orang dapat berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

b. Fungsi Motivasi Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Hamalik (2009:161) fungsi motivasi sebagai berikut: 1) Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Artinya sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. c. Pengertian Belajar Belajar sebagai aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap (Winkel: 1996:53). Secara keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajarnya.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Pengertian belajar dari para ahli dapat disimpulkan belajar merupakan perubahan dari diri seseorang bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. d. Ciri-ciri Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2003:58) motivasi belajar yang ada pada setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas 2) Ulet menghadapi kesulitan 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (berulang-ulang) 6) Dapat mempertahankan pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal e. Aspek-aspek Motivasi Belajar Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock (2002), yaitu: 1) Motivasi

ekstrinsik,

yaitu

melakukan

sesuatu

untuk

mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, siswa belajar keras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

dalam menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas dimana tujuannya adalah mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian. 2) Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, siswa belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujukan itu. Siswa termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu: a) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal. Artinya dalam pandangan ini, siswa ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. b) Motivasi

intrinsik

berdasarkan

pengalaman

optimal.

Artinya pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan proses batin/ proses psikologis yang terjadi pada seseorang dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern siswa. Faktor ekstern siswa meliputi lingkungan belajar, ruang belajar, peralatan, fasilitas belajar, media belajar dan sebagainya. Faktor intern siswa meliputi pembawaan, tingkat pendekatan, pengalaman, masa lampau, keinginan atau harapanharapan masa depan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang memotivasi seseorang untuk belajar lebih baik lagi (Liliweri: 2007): a. Keinginan bergabung dengan suatu kelompok atau organisasi untuk mengejar suatu cita-cita yang relatif permanen. b. Keinginan mendukung setiap bentuk kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan cita-cita. c. Keinginan mengubah kualitas hidup agar lebih baik. d. Keinginan agar pribadi diperhatikan, dihormati dan dihargai. e. Keyakinan dapat melakukan dengan baik jika mendapat informasi yang memadai. Menurut Mustaqim dan Wahid (2010), seorang guru dapat merangsang perhatian dan dorongan dengan banyak cara, yaitu: a. Memperhatikan kematangan siswa. b. Adanya usaha yang bertujuan. c. Adanya pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

d. Adanya penghargaan dan dorongan. e. Adanya partisipasi. f. Adanya perhatian. 2. Broken Home a. Pengertian Broken Home Arti Broken Home dalam bahasa Indonesia adalah perpecahan dalam keluarga. Broken Home dapat juga diartikan dengan kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai dan sejahtera karena sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran (Santrock: 2002). Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur (Kartono: 1996). Broken

Home

adalah

istilah

yang

digunakan

untuk

menggambarkan suasana keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalannya kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan dalam keluarga Matinka (dalam Lestari: 2013). Selain itu, istilah Broken Home juga digunakan untuk menggambarkan keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

sejahtera akibat seringnya terjadi konflik yang menyebabkan perpisahan. b. Ciri-ciri Keluarga Broken Home Berdasarkan

beberapa

asumsi

dalam

literatur,

peneliti

menemukan bahwa keluarga Broken Home bukan hanya keluarga dengan kasus perceraian saja. Keluarga Broken Home secara keseluruhan berarti keluarga dimana fungsi ayah dan ibu sebagai orang tua tidak berjalan baik secara fungsional. Fungsi orang tua pada dasarnya adalah sebagai motivator primer bagi anak, sebagai tempat anak untuk mendapatkan kasih sayang dan sebagainya. Jikalau fungsi orang tua ini terhambat maka aspek-aspek khusus dalam keluarga bisa dimungkinkan tidak terjadi. Pada hakekatnya, anak membutuhkan orangtuanya untuk mengembangkan kepribadian yang sehat. Pada masa remaja, remaja memerlukan figur tertentu yang nantinya bisa menjadi figure sample dalam internalisasi nilai-nilai remajanya. Dengan tidak berfungsinya peran orang tua sebagaimana mestinya, maka hal ini bisa terhambat. c. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Remaja Mengalami Broken Home Terdapat empat aspek yang mempengaruhi remaja mengalami Broken Home Hartley (dalam Sumadi: 2007), yaitu: 1) Terjadinya perceraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2) Ketidakdewasaan sikap orang tua yang bertengkar di depan anak-anaknya. 3) Tidak bertanggung jawabnya orang tua sehingga tidak memikirkan dampak dalam kehidupan anak-anak mereka. 4) Jauh

dari

Tuhan

sehingga

masalah-masalah

tidak

diserahkan kepada Tuhan, kehilangan kehangatan dalam keluarga antara orang tua dan anak. d. Dampak Bagi Korban Broken Home Beberapa dampak yang muncul dari seorang yang mengalami Broken Home antara lain: 1) Academic Problem Seseorang yang mengalami Broken Home akan menjadi

orang

yang

malas

belajar,

dan

tidak

bersemangat serta tidak berprestasi. 2) Behavioural Problem Mereka mulai membrontak, kasar, masa bodoh, memiliki kebiasaan merusak, seperti mulai merokok, minum-minuman keras, judi, dan lari

ketempat

pelacuran. 3. Pengertian Remaja Pengertian remaja adalah masa remaja terletak antara masa anak dan masa dewasa. Maka remaja dianggap telah mulai remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

ketika anak telah matang dalam aspek seksual dan kemudian berakhir setelah matang secara hukum (Hariyadi, 1993:18). Remaja adalah mulai berpikir lebih abstrak dan idealistik ketika diminta untuk mendeskripsikan mengenai dirinya sendiri, remaja mulai menggunakan istilah-istilah yang lebih abstrak dan idealistik (Santrock, 2007:178). Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanakkanakdan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun danberakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun (Papalia dan Olds, 2001). Pengertian remaja dari para ahli dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke remaja awal sehingga masa remaja sudah dianggap matang secara seksual dan cara pikirnya. B. Kajian Penelitian yang Relevan 1. Menurut hasil penelitian Siti (2012) mengenai “Motivasi Belajar Anak Jalanan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya” menunjukkan bahwa motivasi belajar pada subjek penelitian masih memiliki motivasi belajar yang tinggi walaupun mereka harus berjuang dijalanan sekedar untuk mencari nafkah membantu orang tua, membiayai sekolah adik-adiknya, dan ada subjek yang menyatakan bahwa dia turun kejalanan hanya sekedar mencari kesenangan. Faktorfaktor yang mempengaruhi belajar pada subjek penelitian cita-cita dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

harapan subjek untuk hidup lebih baik dan menyogsong masa depan mereka. Model pembelajaran yang diinginkan subjek penelitian adalah model pembelajaran secara formal, model keterampilan dibidang otomotif dan model pembelajaran kejar paket A. 2. Menurut hasil penelitian Setyowati (2007) mengenai “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang” menunjukan bahwa secara nyata motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang, terbukti dengan adanya pengambilan data dengan cara observasi, dokumentasi, angket yang kemudian diolah dengan cara silmultan. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPN 13 Semarang sebesar 29,766 sedangkan sisanya sebesar 70,234 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain termasuk anak yang memiliki keluarga yang broken home. 3. Menurut penelitian Artitriani (2010) tentang “Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Siswa Broken Home Melalui Konseling Individual dengan Pendekatan Realita (Studi Kasus Pada Siswa SMP Mardisiswa 1 Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010)” menunjukkan bahwa

ada

permasalahan

beberapa dalam

siswa

yang

kepercayaan

Broken dirinya.

Home

mengalami

Mereka

cenderung

menunjukkan sikap dan perilaku yang kurang percaya diri dalam belajar di sekolah. Perilaku jarang bergaul, introvert, merasa berbeda dengan kebanyakan teman yang lain dan cenderung kurang aktif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

kegiatan belajar baik di dalam kelas maupun sekolah. Walaupun demikian siswa yang mempunyai masalah kepercayaan diri tersebut dapat dibantu untuk dapat ditingkatkan kepercayaan dirinya melalui Layanan Konseling Individual dengan Pendekatan Realita. Karena melalui layanan ini siswa akan dibantu dengan pola pemecahan masalah yang realistis dengan aplikasi-aplikasi kegiatan yang dapat dengan mudah dilaksanakan oleh para siswa tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan dan perkembangan pada setiap klien setelah diberikan konseling. Kesimpulan dari penelitian yang relevan ini peneliti semakin yakin untuk memilih judul skripsi tentang anak yang mengalami Broken Home. Karena hampir semua peneliti mengungkapkan bahwa keluarga yang mengalami Broken Home, akan lahir anak-anak yang mengalami krisis kepribadian sehingga perilakunya sering tidak sesuai. Merekapun masih memiliki motivasi belajar meskipun mengalami keluarga yang broken home. Kasus keluarga Broken Home ini sering kita temui di sekolah dengan penyesuaian diri yang kurang baik seperti malas belajar, kurangnya motivasi belajar, menyendiri, agresif, membolos, suka menentang guru, dan lain-lain. Istilah broken home juga biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orang tua tidak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di rumah. Orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah, di sekolah yang anak alami tidak memiliki motivasi untuk belajar, sampai pada perkembangan pergaulan anak-anaknya. Meskipun banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

kesamaan penelitian oleh para ahli tentang broken home namun ada perbedaan dengan penelitian dari peneliti yaitu peneliti lebih melihat atau mendalami remaja yang mengalami broken home masih memiliki motivasi atau tidak dalam belajar di sekolah. C. Kerangka Pikir Broken Home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai motivasi dalam belajar di sekolah. Broken Home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka sellalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka hanya ingin mencari simpati pada temanteman mereka bahkan pada guru-guru mereka.

AYAH & IBU

REMAJA

MOTIVASI BELAJAR TINGGI

Gambar 1.1 Dari gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa remaja yang memiliki keluarga yang utuh atau harmonis sehingga kebutuhan remaja untuk memiliki motivasi belajar tinggi. Remaja yang memiliki motivasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

tinggi akan selalu di dukung oleh kedua orang tuannya yang selalu memperhatikan anaknya dalam belajar entah di sekolah maupun di rumah.

IBU

AYAH

REMAJA

MOTIVASI BELAJAR RENDAH

Gambar 1.2 Dari gambar 1.2 diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar remaja sangat rendah karena memiliki keluarga yang sudah tidak utuh atau tidak harmonis. Setiap kasus anak yang mengalami Broken Home, anak selalu menjadi atau dijadikan korban. Menjadi korban karena haknya mendapat lingkungan keluarga yang nyaman tidak diperoleh dari orang tuanya. Remaja dijadikan korban karena orang tua kerap melibatkan anak dalam konflik keluarga. Banyak orang tua yang saling tarik menarik anak saat konflik berlangsung dengan alasan cinta. Anak akan menjadi bingung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

sehingga anak akan terombang ambing antara dua orang yang mengaku paling menyayanginya. Banyak diantara anak korban Broken Home yang memilih lari dari keluarganya dan lebih memilih bersahabat dengan narkoba atau hal-hal negatif lainnya. Tidak hanya itu anak yang mengalami Broken Home kebanyakan diantaranya kurang mempunyai motivasi dalam belajar. Berbeda sekali dengan anak yang memiliki keluarga yag utuh atau harmonis mereka cenderung akan lebih memperhatikan anaknya khususnya dalam belajar sehingga anak akan termotivasi belajarnya di sekolah. Anak yang mengalami Broken Home cenderung lebih kurang motivasi dalam belajarnya karena orang tuanya kurang memperhatikan anak dalam belajarnya di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan sifat, tujuan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang masih bersifat sementara, akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan (Sugiyono, 2010:283). Dilihat berdasarkan sifat masalahnya penelitian ini berjenis penelitian studi kasus. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu wawancara dan observasi atas fenomena yang terlihat. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi-terstruktur. Artinya dimana peneliti tidak terlalu bergantung pada bahan wawancara dapat berjalan lebih fleksibel dan terarah. Selain

menggunakan

metode

wawancara,

peneliti

juga

menggunakan metode observasi, yaitu mengobservasi perilaku subjek berdasarkan data yang diperoleh dari teman-teman dekat subjek. Penelitian kualitatif dapat bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Pemanfaatan teoriteori yang relevan sebagai analisis data kualitatif dapat menghasilkan deskripsi yang mendalam dari kasus subjek. Oleh karena itu laporan kualitatif dibuat dalam dalam bentuk studi kasus yang mendalam.

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian diadakan di salah satu SMA yang ada di Purwokerto. Sekolah ini dipilih sebagai tempat dari penelitian ini dikarenakan sekolah tersebut terkenal sebagai sekolah elite dengan biaya besar untuk dapat sekolah disitu. Selain itu, siswa yang bersekolah di tempat tersebut banyak dari kalangan menengah keatas yang kurang mendapat perhatian dari orang tua karena orang tua sibuk dengan karier masing-masing. Hal ini diharapkan dapat mempermudah peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan, peneliti melakukan terjun langsung ke tempat tinggal anak. Waktu yang digunakan oleh peneliti selama satu bulan dari bulan awal maret sampai akhir maret supaya peneliti dapat melihat keseharian dari objek yang peneliti teliti. Selain itu, peneliti juga dapat lebih mudah untuk membedakan karakteristik masing-masing anak yang sudah peneliti peroleh. Sehingga hasil yang diharapkan dapat berjalan secara optimal. C. Subjek dan Objek Penelitian Penentuan subjek penelitian adalah metode yang digunakan dalam menentukan subjek untuk diteliti. Untuk menentukan subjek penelitian dapat ditempuh dengan mengambil subjek dari anak SMA yang ada di kota Purwokerto. Peneliti mengambil subjek dari anak kelas XII SMA. Kriteria remaja yang diambil untuk penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

1. Merupakan remaja (laki-laki dan perempuan)

yang

kehidupanya mengalami Broken Home (orang tua bercerai, orang tua pisah rumah, orang tua sering bertengkar, dll) 2. Tinggal di kota Purwokerto. 3. Berstatus pelajar di salah satu SMA yang ada di Purwokerto. 4. Sudah memasuki remaja awal (15-18 tahun). Penelitian ini diambil dari subyek penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria tersebut. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga remaja baik laki-laki maupun perempuan berusia sekitar 15-18 tahun dan berasal dari keluarga yang Broken Home. Sisi Broken Home yang ditekankan disini adalah Broken Home yang bukan hanya disebabkan karena salah satu atau kedua orang tuanya berpergian jauh baik tugas atau urusan lainnya. Broken Home subjek ditentukan karena ketidaksetiaan salah satu orangtuanya (baik ayah atau ibu). Kriteria lainnya yaitu subjek yang orang tuanya bercerai, salah satu orang tuanya meninggal, dan subjek tidak harus tinggal bersama dengan orang tuanya, misalnya subjek menjalani kehidupan di kos, dan keadaan terpisah lainnya dengan orangtuanya. D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif peneliti menggunakan wawancara dan observasi. Teknik yang akan peneliti ambil sebagai langkah awal dengan menggunakan teknik wawancara peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

melakukan wawancara dengan subjek yang peneliti teliti. Mulanya peneliti melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan subjek supaya subjek merasa nyaman dengan kedatangan dari peneliti dan mau melakukan sesi wawancara dengan peneliti. Teknik yang kedua peneliti menggunakan teknik observasi yaitu dengan mengobservasi perilaku dari subjek yang peneliti teliti. Peneliti dapat memperoleh data dari teman-teman terdekat dari subjek. Sehingga teman-temannya mau bercerita tentang diri subjek yang peneliti teliti tersebut. Jika pernyataan dari teman-temannya memang sama dengan pernyataan dari subjek yang sudah peneliti wawancarai sebelumnya berarti memang benar

subjek

memiliki

kondisi

keluarga

yang

broken

home.Masing-masing teknik pengumpulan data tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2010:317). Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in depth interview). Pertanyaan yang digunakan dalam wawancara ini adalah pertanyaan terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Tabel 1 Pedoman Wawancara Terstruktur untuk Subjek No 1.

Pertanyaan Apakah saat di dalam kelas Anda sering bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan?

2.

Apakah di sekolah Anda aktif mengikuti organisasi? Kalau aktif Anda sebagai apa?

3.

Apakah Anda selalu merencanakan kegiatan beajar di rumah?

4.

Sekarang Anda tinggal bersama dengan siapa di rumah?

5.

Bagaimana relasi Anda dengan ayah dan ibu?

6.

Apakah Anda masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah?

7.

Bagaimana cara Anda supaya bisa termotivasi dalam belajar Anda di sekolah?

8.

Apakah ada seseorang yang membuat Anda dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah?

9.

Apakah salah satu orang tua Anda memperhatikan Anda dalam belajar?

10.

Apakah Anda merasa nyaman dengan kondisi keluarga Anda yang sekarang?

2. Observasi Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengamati perilaku subjek secara langsung. Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut (Sugiyono, 2010:310). Peneliti melakukan observasi saat pertama datang ke tempat tinggal subjek dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

selama proses penggalian data yang dilakukan bersama subjek ditempat tinggalnya maupun saat di sekolah. Tabel 2 Panduan Observasi No

Hari/Tanggal

Pukul

Inisial

Jenis

Subjek

Kelamin

1

A

Laki-laki

2

V

Perempuan

3

G

Laki-laki

Deskripsi

4

E. Keabsahan Data Penelitian ini digunakan teknik triangulasi untuk melihat validitas penelitian. Sugiyono (2010:330) menyatakan bahwa dua jenis triangulasi menggunakan teknik triangulasi yaitu, triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Triangulasi

teknik

berarti

peneliti

menggunakan

teknik

pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara dari sumber data yang sama secara serempak. Peneliti membandingkan data hasil pengamat dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan oleh orang tua dan teman dekat subjek dengan apa yang dikatakan oleh subjek itu sendiri. Kemudian dengan hasil wawancara yang didukung dengan data yang didapatkan pada waktu di lapangan. F. Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif. Nasution (dalam Sugiyono, 2010:336) menyatakan bahwa “analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus menerus sampai penulisan hasil penelitian”. Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Peneliti menggunakan hasil wawancara sebagai dasar informasi mengenai motivasi belajar yang dimiliki oleh remaja yang Broken Home. Selanjutnya peneliti membuat verbatim dari hasil wawancara disertai dengan pemberian coding pada setiap hasil wawancara, lalu peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh dengan cara memilih data yang penting. Peneliti menentukan coding untuk masing-masing jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

berdasarkan aspek dari daftar pertanyaan yang berupa kode. Pemberian kode yang dilakukan oleh peneliti hanya dimengerti oleh peneliti saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Terlebih dahulu dilakukan observasi di lapangan selama satu bulan yaitu pada bulan maret 2016. Observasi penelitian dilakukan terhadap ketiga subjek. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan lingkungan kehidupan sehari-hari diri partisipan. Hasil observasi ini akan digunakan dalam penyusunan guide interview yang akan digunakan dalam penelitian. Guide interview yang disusun akan berisi beberapa pertanyaan yang diharapkan mampu menhungkapkan permasalahan penelitian. Guide interview yang disusun berdasarkan beberapa pertanyaan yang

diharapkan

mampu

mengungkapkan

hal-hal

yang

menjadi

pertanyaan penelitian. Selanjutnya disusun daftar pertanyaan yang dapat dilihat pada lampiran. Dalam proses wawancara, pertanyaan dapat dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan penelitian. Dalam pelaksanaan observasi peneliti melakukan pertemuan awal dengan ketiga subjek penelitian. Pertemuan pertama dilakukan guna memperkenalkan diri dan menjelaskan mengenai topik penelitian yaitu untuk mengetahui motivasi belajar remaja yang mengalami Broken Home. Selanjutnya

peneliti

menanyakan

kesediaan

subjek

untuk

turut

berpartisipasi dalam penelitian dan kesediaan subjek meluangkan waktu 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

untuk diwawancarai. Langkah terakhir setelah subjek menyatakan kesediaannya diwawancarai yaitu menentukan waktu dan tempat pertemuan wawancara. Waktu dan tempat wawancara disesuaikan dengan waktu luang subjek penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi dan wawancara. 1. Observasi Observasi dilakukan saat peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek penelitian. Hal ini dilakukan agar peneliti mengerti secara langsung kehidupan dan pengalaman subjek dalam permasalahan penelitian yang akan dibahas. Dalam proses pendekatan ini subjek menceritakan pengalaman-pengalamannya secara terbuka tentang motivasi belajarnya meskipun mereka mengalami Broken Home. Peneliti awalnya sangat sulit untuk membuat remaja tersebut mau terbuka namun seiring berjalannya waktu remaja tersebut mulai mau bercerita dengan peneliti tanpa malu-malu. a. Observasi terhadap subjek pertama A, dilakukan pada hari minggu, 1 mei 2016 pukul 16.00-17.00 WIB. Observasi dilakukan di dekat rumah subjek yang biasanya subjek berkumpul bersama temantemannya. Pada observasi pertama diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang laki-laki, berbadan tinggi dan agak kurus, rambut pendek dan hitam, kulit berwarna putih, serta laki-laki ini keturunan tionghoa. Peneliti sambil melakukan pendekatan terhadap subjek sambil sedikit mewawancarai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Observasi kedua dilakukan pada hari senin, 9 mei 2016 pukul 16.00.-17.00 WIB. Observasi kedua ini dilakukan di tempat tinggal subjek di daerah perumahan Palma, Purwokerto. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek dirumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek hanya tinggal bersama dengan ibunya karena kedua orang tuanya sudah bercerai. Sedangkan ayahnya sudah menikah lagi dengan wanita lain. Subjek memiliki adik namun adiknya tinggal bersama dengan ayahnya. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah bermain-main bersama teman-temannya. Selesai main biasanya subjek membantu ibunya menjaga kios, malamnya subjek belajar biasanya dari jam 19.00-21.00. Peneliti:”Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu?” A

:”Iya baik-baik saja mba cuma kalau dengan ayah

jarang ketemu paling kalau natal aja berkunjungnya.” (A/A1/PERS-PART/001-004)

Observasi ketiga dilakukan pada hari Rabu, 18 Mei 2016 pukul 17.00-18.00 WIB. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui subjek ketika dalam masalah. Subjek cenderung diam dan ingin segera melupakan masalah yang sedang dihadapinya, karena itu subjek memilih jalan lain dengan bermain bersama teman-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

temannya atau mengajak temannya main kerumahnya. Ini cara subjek untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya. Peneliti:”Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan?” A

:”Iya paling saya cuma diam dan segera melupakan

apa yang terjadi mba setelah itu aku paling pergi bermain bersama teman-teman mba.” (A/A1/PERS-PART/005-008)

Observasi keempat dilakukan pada hari jumat, 27 mei 2016 pukul 08.00-09.00 WIB. Observasi ini lakukan saat subjek di sekolah, peneliti mengunjungi guru BK di sekolah. Peneliti mencari tahu keaktifan subjek di sekolah. Subjek termasuk siswa yang aktif mengikuti kegiatan seperti OSIS dan di dalam kelas pun subjek termasuk siswa yang pintar. Observasi terakhir dilakukan pada saat wawancara berlangsung pada hari minggu tanggal 29 mei 2016 pukul 10.00-11.00. Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, tampak subjek sangat bersemangat memberikan jawaban dan penuh hati-hati dalam pemilihan kata yang akan digunakan untuk mewakili maksud yang ingin disampaikan. Proses wawancara berjalan lancar dengan jawaban-jawaban yang tegas dan penuh keyakinan subjek mengenai apa yang dialaminya. b. Observasi terhadap subjek yang kedua V, dilakukan pertama kali pada hari senin, 2 mei 2016 pukul 15.00-16.00 WIB. Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

dilakukan di alun-alun Purwokerto yang biasanya subjek berkumpul bersama teman-temannya. Pada observasi kedua diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang perempuan, berbadan pendek dan agak gemuk, rambut panjang dan hitam, kulit berwarna putih, serta perempuan ini keturunan tionghoa. Penampilan subjek sangat kelihatan berkelas. Peneliti sambil melakukan

pendekatan

terhadap

subjek

sambil

sedikit

mewawancarai. Observasi kedua dilakukan pada hari selasa, 10

mei 2016

pukul 16.00.-17.00 WIB. Observasi kedua ini dilakukan di tempat tinggal subjek di daerah Kroya, Purwokerto. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek di rumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek hanya tinggal bersama dengan orang tuannya. Namun orang taunya jarang sekali berada di rumah selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Subjek memiliki adik laki-laki sehingga subjek di rumah hanya sering bertemu dengan adik dan pembantunya saja. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah kadang bermain-main bersama teman-temannya di rumah subjek. Terkadang subjek juga hanya bermain bersama adiknya. Pada malam harinya subjek belajar sambil menemani adiknya belajar juga. Biasanya subjek belajar dari jam 19.00-21.00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Peneliti:”Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu?” A

:”Iya begitulah mba.”

Peneliti:”Begitu kenapa?” A

:”Iya mereka sekalinya di rumah pasti bertengkar

mba jadi males aja gitu.” Peneliti:”Lalu apa yang kamu lakukan pada saat mereka bertengkar?” A

:”Iya paling aku pergi main sama temanku aku ajak

ke rumah mba kadang ya sama adekku mba.” (V/V2/PERSPART/001-009)

Observasi ketiga dilakukan pada hari kamis, 19 Mei 2016 pukul 17.00-18.00 WIB. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui subjek ketika dalam masalah. Ketika mengalami masalah subjek cenderung diam dan ingin segera melupakan masalah yang sedang dihadapinya, karena itu subjek lebih memilih jalan-jalan bersama teman-temannya sambil berbelanja atau pergi ke salon. Ini cara subjek untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya. Peneliti:”Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan?” A :”Iya paling saya cuma diam dan segera melupakan apa yang terjadi mba setelah itu aku ajak temanku pergi jalan-jalan kadang shopping kadang juga ke salon gitu mba biar nggak sedih di rumah.” (V/V1/PERS-PART/010-014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Observasi keempat dilakukan pada hari sabtu, 28 mei 2016 pukul 08.00-09.00 WIB. Observasi ini lakukan saat subjek di sekolah, peneliti mengunjungi guru BK di sekolah. Peneliti mencari tahu keaktifan subjek di sekolah. Subjek termasuk siswa yang siswa yang biasa-biasa saja tidak terlalu aktif dalam organisasi. Namun, saat pelajaran subjek aktif

bertanya jika

kiranya subjek mengalami kesulitan tentang pelajaran tersebut dan di dalam kelas pun subjek termasuk siswa yang pintar. Observasi terakhir dilakukan pada saat wawancara berlangsung pada hari minggu tanggal 29 mei 2016 pukul 15.00-16.00. Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, subjek langsung menjawabnya dengan lancar tanpa ada keraguan untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. Sehingga saat wawancara berlangsung dapat berjalan dengan lancar. c. Observasi terhadap subjek pertama G, dilakukan pada hari selasa, 3 mei 2016 pukul 16.00-17.00 WIB. Observasi dilakukan di dekat rumah subjek yang biasanya subjek berkumpul bersama temantemannya. Pada observasi ketiga diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang laki-laki, berbadan tinggi dan agak gemuk, rambut pendek dan hitam, kulit berwarna sawo matang, memiliki lesung pipi di sebelah kiri, serta penampilannya sederhana. Peneliti sambil melakukan pendekatan terhadap subjek sambil sedikit mewawancarai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Observasi kedua dilakukan pada hari rabu, 11 mei 2016 pukul 16.00.-17.00 WIB. Observasi ketiga ini dilakukan di tempat tinggal subjek di daerah Bantarsoka, Purwokerto. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek dirumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek hanya tinggal bersama dengan orang tuanya. Hampir sama dengan subjek yang ke dua orang tua dari subjek sangat subuk dengan pekerjaannya sehingga membuat mereka jarang bertemu. Subjek adalah anak satu-satunya subjek tidak memiliki kakak atau adik. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah bermain-main bersama teman-temannya terkadang kalau subjek lelah subjek lebih memilih menghabiskan waktu untuk tidur. Biasanya pada malam harinya subjek pergi ketempat temannya untuk belajar bersama subjek belajar dari jam 20.00-22.00. Peneliti:”Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu?” A :”Iya nggak begitu baik sih mba.” Peneliti:”Nggak begitu baik?” A :”Iya mba mereka jarang di rumah mereka sibuk dengan pekerjaan mereka mba. Paling ya kalau hari minggu baru ada di rumah. Sekalinya di rumah sering bertengkar nggak tau masalah apa.” (G/G3/PERS-PART/001-007) Observasi ketiga dilakukan pada hari Jumat, 20 Mei 2016 pukul 17.00-18.00 WIB. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

subjek ketika dalam masalah. Subjek cenderung menceritakan masalahnya pada sahabatnya yang ia percayakan. Subjek juga sering mengambil jalan lain dengan mendengarkan musik kesukaannya dengan volume keras sambil bernyanyi. Peneliti:”Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan?” A :”Iya paling saya curhat sama teman aku kadang aku mendengarkan musik keras-keras mba biar nggak tau apa yang mereka ributkan.” (G/G3/PERS-PART/008-011) Observasi keempat dilakukan pada hari sabtu, 28 mei 2016 pukul 08.00-09.00 WIB. Observasi ini lakukan saat subjek di sekolah, peneliti mengunjungi guru BK di sekolah. Peneliti mencari tahu keaktifan subjek di sekolah. Subjek termasuk siswa yang kurang aktif dalam organisasi. Namun, subjek aktif di dalam kelas, subjek mau bertanya pada guru jika ada kesulitan dan subjek terkdang membantu temannya yang mengalami kesulitan. Observasi terakhir dilakukan pada saat wawancara berlangsung pada hari minggu tanggal 29 mei 2016 pukul 17.00-18.00. Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, tampak subjek sangat dapat menjawab pertanyaan dengan lancar namun ada juga yang menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu. Namun, dengan begitu proses wawancara berjalan lancar dengan jawaban-jawaban yang apa adanya yang sedang dialami oleh subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

2. Wawancara Mendalam Proses pelaksanaan wawancara mendalam dilakukan setelah peneliti melakukan perkenalan dan pendekatan dengan kedua subjek. Pertama-tama peneliti melakukan pendekatan dengan mendatangi subjek terlebih dahulu dan sangat bergantung dengan kesediaan subjek. Peneliti tidak mengalami hambatan dalam pendekatan terhadap subjek. Pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan kesepakatan antara peneliti dengan subjek penelitian. Dalam proses wawancara peneliti tidak terpaku pada satu tempat yaitu di rumah subjek, tetapi peneliti juga mendatangi sekolah subjek dan tempat berkumpulnya subjek bersama teman-temannya. Lamanya proses wawancara pada masingmasing subjek berbeda-beda, dengan rentang waktu antara setengah jam sampai satu

jam. Hal ini dikarenakan subjek tidak langsung

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan peneliti, tetapi subjek terlebih dahulu menceritakan pengalamannya dan kadang jawaban atas pertanyaan yang diberikan pun tidak sesuai. Dalam hal ini, peneliti berusaha menggali pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh subjek. Selanjutnya dalam proses wawancara pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada subjek dapat berkembang mengikuti situasi dan kondisi wawancara. a. Wawancara terhadap subjek pertama A, dilaksanakan pada hari senin, 30 mei 2016, pukul 15.00-16.00 WIB di rumah subjek daerah perumahan Palma, Purwokerto. Hasil wawancara terhadap subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

pertama bahwa subjek tetap termotivasi belajarnya karena adanya pasangan (pacar) yang selalu mendukung subjek agar semangat belajar. Hubungan subjek dengan ibunya sangat baik namun dengan ayahnya kurang baik karena ayahnya jarang mengunjungi subjek di rumah. Ayah subjek sangat keras sehingga terkadang subjek merasa takut bila bertemu dengan ayahnya. Sewaktu mereka masih tinggal bersama subjek cenderung menjadi pendiam. Peneliti:”Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sudah bercerai?” A

: “Iya masih mba, meskipun mereka sudah bercerai

aku masih tetap rajin belajar mba” Peneliti:”Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah?” A

:”Iyaa biasanya ada dorongan dari diri saya mba

untuk mau belajar.” Peneliti:”Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah?” A

:”Iya jelas ada mba sahabat aku sama pacar aku

mereka biasanya yang membuat aku semangat mba.” Peneliti:”Apakah

salah

satu

orang

tua

kamu

memperhatikan kamu dalam belajar?” A

:”Iya mba ada terutama ibu aku yang selalu

memantau jam belajar aku mba.” Peneliti:”Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang?” A

:”Iya untuk

sekarang ini nyaman-nyaman saja

mba.” (A/A1/PERS-PART/009-025)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

b. Wawancara terhadap subjek kedua V, dilaksanakan pada hari senin, 30 mei 2016, pukul 17.00-18.00 WIB di rumah subjek daerah Kroya, Purwokerto. Hasil wawancara terhadap subjek kedua bahwa subjek masih bisa termotivasi belajarnya karena sahabatnya yang selalu ada di saat subjek susah maupun senang. Sahabatnya selalu bersama dengan subjek setiap hari karena rumahnya tidak jauh dengan rumah subjek sehingga memungkinkan subjek tetap senang dengan kehidupannya meskipun orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Jika orang tuanya ada di rumah mereka selalu bertengkar sehingga membuat subjek merasa sedih kalau melihat mereka bertengkar. untuk mengatasi kesedihannya biasanya subjek pergi ketempat temannya dan curhat bersama teman dekatnya tersebut. Peneliti:”Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sering bertengkar?” A

:”Iya masih ada mba aku biasanya kalau mereka

bertengkar ya aku pergi ketempat temanku belajar bareng biar aku nggak belajar sendiri mba.” Peneliti:”Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah?” A

:”Iyaa biasanya ada dorongan dari sahabatku itu

mba jadi masih ada sahabat yang mendorong aku tetap semangat.” Peneliti:”Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

A

:”Iya itu paling cuma sahabat aku itu mba kebetulan

rumahnya kan nggak begitu jauh dari rumahku mba jadi kapan aja aku bisa ke rumah temanku itu.” Peneliti:”Apakah

salah

satu

orang

tua

kamu

memperhatikan kamu dalam belajar?” A

:”Iya kadang-kadang mba nggak begitu sering

paling cuma sekedar menanyakan sudah belajar sama kerjaiin PR belum.” Peneliti:”Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang?” A

: “Iya nggak nyaman mba penginnya ya mereka

sering di rumah biar aku nggak kesepian gitu mba.” (V/V2/PERS-PART/015-035)

c. Wawancara terhadap subjek Ketiga G, dilaksanakan pada hari selasa, 31 mei 2016, pukul 17.00-18.00 WIB di rumah subjek daerah Bantarsoka, Purwokerto. Hasil wawancara terhadap subjek ketiga bahwa subjek tetap termotivasi belajarnya karena adanya sahabat dan pasangan (pacar) yang selalu mendukung subjek di saat subjek senang maupu sedih. Subjek tidak pernah merasa kesepian meskipun orang tuannya selalu sibuk dengan pekerjaannya dan subjek hanya anak satu-satunya namun kebutuhannya selalu terpenuhi dalam hal materi meskipun kasih sayang orang tuanya kurang

subjek

dapatkan.

Meskipun

begitu

subjek

tetap

memperioritaskan sekolahnya sehingga subjek selalu rajin belajar karena dukungan sahabat dan pasangan (pacar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Peneliti:”Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sering bertengkar?” A

:”Iya

masih

mba,

meskipun

mereka

sering

bertengkar aku masih bisa belajar bersama teman-teman mba.” Peneliti:”Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah?” A

:”Iyaa biasanya ada dorongan dari diri aku, teman,

dan pacar aku mba.” Peneliti:”Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah?” A

:”Iya ada itu pacar aku dan sahabat aku mba mereka

selalu ada di saat aku senang maupun sedih mba.” Peneliti:”Apakah

salah

satu

orang

tua

kamu

memperhatikan kamu dalam belajar?” A

:”Iya kadang-kadang mba paling cuma sekedar

nyuruh belajar yang rajin gitu mba.” Peneliti:”Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang?” A

:”Iya nggak nyaman kalau mereka sering bertengkar

mba mungkin kalau mereka akur-akur aja sih pasti nyaman mba.” (G/G3/PERS-PART/012-030) B. ANALISIS DATA 1. Subjek 1 a. Penghimpunan Data Subjek Nama

:A

Tempat Tanggal Lahir: Purwokerto, 4 september 1998 Asal Daerah

: Purwokerto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Usia

: 18

Agama

: Katolik

Alamat

: Perumahan Palma Purwokerto

Anak ke-

: 1 dari 2 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SMP Pekerjaan/sekolah

: SMA

Cita-cita

: Dokter

Hobby

: Sepak Bola

Penampilan Fisik

: Berbadan tinggi dan agak kurus, rambut

pendek dan hitam, kulit berwarna putih, keturunan tionghoa Penampilan Psikis

: Ramah, mudah bergaul, dan senang

bercanda Sumber Informasi

: Subjek, guru BK, dan teman subjek

b. Analisis Analisis data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan juga wawancara kepada subjek. Wawancara dilakukan secara bertahap dan beberapa waktu yang berbeda. Observasi dilakukan dengan mengamati perilaku dan sikap subjek di rumah maupun di sekolah. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan subjek namun juga dengan guru BK di sekolah yang mengetahui bagaimana kehidupan subjek sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

1) Lingkungan Keluarga Subjek A adalah anak pertama dari dua bersaudara, adiknya masih sekolah SMP kelas VII. Subjek tinggal bersama ibunya karena kedua orang tuanya sudah bercerai. Sedangkan ayahnya tinggal di Jakarta bersama dengan adik subjek. Ayahnya terkadang mengunjungi subjek disaat ayahnya libur dari pekerjaannya. Kondisi ekonomi keluarga subjek termasuk keluarga yang sederhana. Hubungan subjek dengan ibunya sangat dekat dibandingkan dengan ayahnya yang sangatlah keras terhadapnya. Meskipun kedua orang tuanya sudah bercerai subjek tetap menghormati mereka. 2) Lingkungan Tempat Tinggal Subjek tinggal di daerah perumahan Palma, Purwokerto. Rumah subjek sederhana namun subjek memiliki kios yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Tempat tinggal subjek yang sangat padat penduduknya, tidak ada jarak antara rumah yang satu dengan yang lainnya. Rumahnya dekat dengan kampus UNSOED di Purwokerto. 3) Lingkungan Sekolah Subjek tinggal di daerah perumahan Palma, Purwokerto. Rumah subjek sederhana namun subjek memiliki kios yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Tempat tinggal subjek yang sangat padat penduduknya, tidak ada jarak antara rumah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

satu dengan yang lainnya. Rumahnya dekat dengan kampus UNSOED di Purwokerto. 4) Teman Dekat Subjek memiliki banyak teman dan subjek sering sekali berkumpul dengan teman-temannya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Subjek tidak hanya berteman di lingkungan sekolah saja namun subjek di luar sekolah mempunyai banyak teman. Subjek memiliki sahabat dan pacar yang selalu ada buat subjek. Sehingga dengan adanya mereka subjek tidak merasa kesepian karena subjek dengan adiknya tinggal terpisah setidaknya subjek merasa nyaman dengan adanya mereka. 5) Pengalaman Traumatik Subjek mengatakan bahwa pernah mengalami hal-hal yang menyebabkan trauma. Menurutnya semasa kecil subjek kerap sekali di marahi oleh ayahnya. Ayahnya pernah memukul subjek sewaktu ia masih kecil itu di karenakan subjek tidak mau nurut dengan perkataan ayahnya. Sehingga apapun yang ia lakukan kesalahan kecilpun ia kerap di pukul oleh ayahnya. Ayahnya juga kerap marah pada ibunya melihat meraka selalu bertengkar membuat subjek merasa sedih ketika melihat ibunya di marahi oleh ayah dan pernah ayahnya memukul ibu subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2. Subjek 2 a. Penghimpunan Data Subjek Nama

:V

Tempat Tanggal Lahir: Purwokerto, 18 Januari 1999 Asal Daerah

: Purwokerto

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 17

Agama

: Katolik

Alamat

: Kroya, Purwokerto

Anak ke-

: 1 dari 2 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SMP Pekerjaan/sekolah

: SMA

Cita-cita

: Bidan

Hobby

: Dance

Penampilan Fisik

: Berbadan pendek dan agak gemuk, rambut

panjang dan hitam, kulit berwarna putih, keturunan tionghoa Penampilan Psikis

: Ramah, cerewet, dan mudah bergaul

Sumber Informasi

: Subjek, guru BK, dan teman subjek

b. Analisis Analisis data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan juga wawancara kepada subjek. Wawancara dilakukan secara bertahap dan beberapa waktu yang berbeda. Observasi dilakukan dengan mengamati perilaku dan sikap subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

di rumah maupun di sekolah. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan subjek namun juga dengan guru BK di sekolah yang mengetahui bagaimana kehidupan subjek sehari-hari. 1) Lingkungan Keluarga Subjek V adalah anak kedua dari dua bersaudara, adiknya masih sekolah SD kelas V. Subjek tinggal bersama dengan ke dua orang tuannya namun orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Kondisi ekonomi keluarga subjek termasuk kelas menengah ke atas. Apa yang diinginkan subjek selalu diberikan. Namun kasih sayang orang tua subjek sangat kurang. Walaupun begitu subjek tetap memiliki motivasi dalam belajarnya. Subjek tetap menghormati orang tuanya dan berpikir positif karena mereka mencari uang untuk kebutuhan subjek. 2) Lingkungan Tempat Tinggal Subjek tinggal di daerah Kroya, Purwokerto. Lingkungan tempat tinggal subjek sangat luas, di gang jalan rumahnya hanya rumah subjek yang kelihatan besar dan luas. Tempat tinggal subjek rumahnya bagus dan memiliki kebun di samping rumah. Jarak dengan tetangga tidak terlalu jauh hanya berhadap-hadapan. Rumah subjek juga dekat dengan sungai. Lingkungan tempat tinggal subjek ramah-ramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

3) Lingkungan Sekolah Subjek satu sekolahan dengan A di sekolah SMA swasta Katolik yang kebanyakan siswanya keturunan tionghoa. Termasuk subjek yang keturunan tionghoa. Subjek di sekolah cukup aktif dan cerewet meskipun subjek di kelas cerewet suka ribut namun subjek mau bertanya pada guru jika ada kesulitan. Subjek termasuk anak yang pintar dan rajin mengerjakan tugas. Subjek juga memiliki motivasi yang tinggi dalam belajarnya di kelas dan pernah mendapatkan peringkat di kelas. 4) Teman Dekat Subjek memiliki banyak teman namun subjek sering kali dekat dengan sahabatnya kemana-mana selalu dengan sahabatnya. Menurut subjek sahabatnyalah yang selalu ada buat subjek sehingga subjek berasa nyaman bila bersama dengan sahabatnya. Sahabatnyalah yang selalu memotivasinya karena sahabatnya tahu kalau di rumah sendirian pasti merasa kesepian. Sehingga sahabatnya selalu menemani subjek belajar, mendengarkan curhatnya, dll. 5) Pengalaman Traumatik Subjek mengatakan bahwa pernah mengalami hal-hal yang menyebabkan trauma. Menurutnya pernah suatu hari subjek melihat ibunya di tampar oleh ayah subjek tidak tahu masalah apa yang membuat mereka bertengkar sampai menampar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Sehingga setiap melihat mereka bertengkar subjek merasa sedih dan takut apabila mereka bercerai. 3. Subjek 3 a. Penghimpunan Data Subjek Nama

:G

Tempat Tanggal Lahir: Purwokerto, 21 April 1998 Asal Daerah

: Purwokerto

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Usia

: 18

Agama

: Katolik

Alamat

: Bantarsoka, Purwokerto

Anak ke-

: 1 (anak tunggal)

Pendidikan Terakhir : SMP Pekerjaan/sekolah

: SMA

Cita-cita

: Pengusaha

Hobby

: Basket

Penampilan Fisik

: Berbadan tinggi dan agak gemuk, rambut

pendek dan hitam, kulit berwarna sawo matang, memiliki lesung pipi sebelah kiri Penampilan Psikis

: Pendiam, murah senyum, dan sedikit malu-

malu Sumber Informasi

: Subjek, guru BK, dan teman subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

b. Analisis Analisis data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan juga wawancara kepada subjek. Wawancara dilakukan secara bertahap dan beberapa waktu yang berbeda. Observasi dilakukan dengan mengamati perilaku dan sikap subjek di rumah maupun di sekolah. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan subjek namun juga dengan guru BK di sekolah yang mengetahui bagaimana kehidupan subjek sehari-hari. 1) Lingkungan Keluarga Subjek G adalah anak tunggal. Subjek tinggal bersama dengan kedua orang tuannya namun kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Kondisi ekonomi keluarga subjek termasuk kelas menengah ke atas. Apa yang subjek inginkan selalu diberikan. Orang tua subjek sering sekali bertengkar sehingga membuat subjek merasa sedih. Namun, subjek hanya bisa diam saja subjek tetap menghormati mereka yang terpenting subjek berharap mereka tidak bercerai. 2) Lingkungan Tempat Tinggal Subjek tinggal di daerah Bantarsoka, Purwokerto. Lingkungan tempat tinggal subjek sangat luas, di lingkungan tempat tinggal subjek kawasan elit atau menengah keatas. Rumah subjek sangat

bagus

begitu

pula dengan tetangga-tetangganya

rumahnya yang besar-besar. Letak rumah subjek pun terhitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

berada dideretan paling pojok di daerah itu. Lingkungan tempat tinggal subjek pun ramah-ramah. 3) Lingkungan Sekolah Subjek satu sekolah dengan A dan V namun subjek tidak begitu dekat dengan mereka. Subjek yang lain keturunan tionghoa namun subjek G keturunan Jawa. Meskipun banyak yang keturunan tionghoa subjek tetap enjoy saja bersekolah di SMA tersebut. Subjek termasuk anak yang mudah bergaul dengan teman-temannya. Subjek termasuk anak yang pintar meskipun suka ribut di kelas namun dia aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Subjek juga memiliki motivasi yang tinggi dalam belajarnya meskipun subjek jarang mendapatkan peringkat di kelasnya. 4) Teman Dekat Subjek memiliki banyak teman baik di sekolah maupun di luar sekolah. Namun subjek kerap kali bermain dengan teman dekatnya yang sudah dari subjek kecil sudah bermain bersama. Jika subjek merasa kesepian subjek selalu mengajak temannya untuk main ke rumahnya atau pergi nongkrong bersama temantemannya. 5) Pengalaman Traumatik Subjek mengatakan bahwa pernah mengalami hal-hal yang menyebabkan trauma. Menurut subjek pernah suatu hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

melihat orang tuanya bertengkar hebat dan sempat mengatakan ingin bercerai. Hal itu dikarenakan bahwa ibunya mengetahui kalau ayahnya berselingkuh dengan wanita lain. Ibunya sudah mengetahui lama masalah itu namun ibunya selalu diam. Semenjak itu subjek merasa takut kalau mereka bercerai. C. Pembahasan Berdasarkan data-data yang diperoleh peneliti selama melakukan observasi dan wawancara tentang data-data tersebut dapat dikatakan bahwa: 1. Faktor-faktor Penyebab Remaja Memiliki Motivasi Belajar Meskipun Memiliki Keluarga Broken Home : a. Motivasi sebagai pendorong dari seseorang yang spesial (kekasih) dan sahabatnya yang selalu ada untuk subjek. Mereka yang ada di saat sedih maupun senang. Selain itu mereka menerima apa adanya yang di alami oleh subjek. Sehingga dengan adanya mereka dapat membuat subjek merasa senang dan tidak kesepian. Meskipun orang tuanya kurang memberikan kasih sayang yang penuh. Namun, subjek mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang di sayanginya. Subjek pun berharap orang tuannya dapat memberikan kasih sayang mereka yang penuh untuk subjek. b. Motivasi sebagai penggerak dari seorang yang spesial (kekasih) dan sahabatnya yang selalu ada untuk subjek. Mereka adalah orang yang dapat menggerakkan subjek untuk tetap dapat belajar dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

giat sehingga pelajaran yang di sekolah tidak terabaikan. Meskipun ada masalah dalam keluarganya subjek tetap rajin belajar untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Subjek mempunyai motivasi akan melakukan belajar secara terus menerus karena subjek yakin bahwa apa yang dipelajarinya berguna bagi dirinya nanti. c. Motivasi sebagai pengarah yaitu subjek dapat memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu demi sebuah tujuan itu sendiri, misalnya subjek belajar mata pelajaran karena menyukai pelajaran tersebut dan subjek merasa berguna bagi dirinya untuk kelak suatu saat nanti jika sudah masuk keperguruan tinggi. 2. Motivasi Belajar Remaja yang Mengalami Broken Home Dapat diketahui bahwa ketiga subjek yang mengalami Broken Home ini tetap memiliki motivasi belajar di sekolah karena ada faktor pendorong yang membuat mereka termotivasi dalam belajarnya di sekolah. Mereka tetap memiliki motivasi belajar meskipun mereka mengalami Broken Home yang membuat kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua mereka. Seberapa jauh subjek tersebut memiliki motivasi dalam belajarnya, sebagai berikut: a. Subjek bersikap biasa-biasa saja meskipun mereka mengalami Broken Home. b. Kebebasan dalam memilih langkah hidup atau tindakannya sendiri, serta adanya dukungan dari pasangan (kekasih), teman dekat (sahabat), dan orang di sekitar subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

c. Subjek merasakan adanya penerimaan dari pasangan (kekasih), teman dekat (sahabat), dan orang di sekitar subjek perihal tentang kehidupan keluarganya. d. Subjek

memiliki

kekuatan

dalam

dirinya

sendiri

dalam

mengahadapi setiap masalah yang ada. e. Broken Home yang dirasakan oleh subjek tidak menjadi penghalang atau penghambat untuk tetap memotivasi dirinya dalam belajar di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memaparkan keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat masukan bagi peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang jauh lebih baik dari penelitian ini. A. Simpulan Penelitian ini mengungkapkan motivasi belajar remaja yang mengalami Broken Home. Dalam penelitian ini dituntut untuk berpikir jernih dan objektif dalam melihat permasalahan serta profesional dalam bertindak. Pada kasus yang peneliti teliti adalah siswa SMA yang khususnya mengalami keluarga yang Broken Home. Subjek tersebut meskipun subjek memiliki keluarga yang Broken Home tetapi subjek masih mempunyai motivasi dalam belajarnya di sekolah. Sehingga motivasi subjek dalam belajar tidak hilang. Di samping itu subjek masih dapat memperoleh prestasi di sekolah. Motivasi dari ketiga subjek tersebut karena adanya dukungan dari teman terdekat (sahabat) dan orang yang di sayangi temasuk kekasih. Selain itu, subjek juga dapat menerima keadaannya meskipun keluarganya Broken Home. Ada kalanya subjek merasakan sedih namun tidak berlarut larut dalam kesedihannya karena masih ada penyemangat

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

hidupnya. Ketiga subjek memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan atau melupakan masalah yang terjadi dalam masalah keluargannya. Maka dari itu ketiga subjek dapat merasa bebannya berkurang atau permasalahan yang ada di rumah dapat terlupakan dengan adanya teman dan seseorang yang di kasihinya. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan dan kekurangan. Peneliti ini sadar bahwa masih banyak yang harus di perbaiki dan di sempurnakan. Adapun keterbatasan peneliti antara lain: 1. Peneliti kurang mampu memilih bahasa-bahasa yang lebih sederhana dan di pahami responden. 2. Peneliti kurang pintar dalam memilih kalimat dalam penulisan skripsi. 3. Hendaknya dalam memberikan pertanyaan pada subjek dengan bahasa yang mudah dipahami oleh subjek. 4. Peneliti kurang dapat sering bertemu dengan subjek dikarenakan jarak yang jauh. C. Saran 1. Subjek Peneliti Subjek diharapkan tetap memiliki motivasi belajar karena pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan. Motivasi dapat diperoleh dari dorongan orang-orang yang terkasih termasuk orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2. Pihak Orang Tua Pihak orang tua perlu senantiasa mendorong peningkatan motivasi bagi anaknya dalam belajar, mengingat hal ini sangat penting untuk menciptakan

kemandirian

anak

dalam

belajar.

Upaya

untuk

memberikan dorongan sangatlah penting supaya subjek mau belajar giat dan dapat memperoleh prestasi. Hal tersebut juga dapat membanggakan pihak orang tua karena anaknya dapat memperoleh prestasi di sekolah. 3. Pihak Sekolah Pihak sekolah juga perlu mendorong peningkatan motivasi bagi siswa dalam belajar. Sebab motivasi internal siswa sering kali tidak stabil, sehingga perlu didorong melalui motivasi eksternal. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan tugas PR pada siswa. Selanjutnya perlu diberlakukan pemberian penghargaan bagi siswa yang berprestasi. 4. Peneliti Lain a. Peneliti hendaknya dapat membangun relasi yang hangat dan mendalam dengan subjek yang akan menjadi responden dalam penelitian tersebut. Hal ini menghindari persepsi negatif yang pernah diterima/dimiliki oleh peneliti tersebut. b. Peneliti tidak menutup kemungkinan untuk membangun relasi dengan subjek yang lain. Hal itu akan memperkaya informasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

dibutuhkan sehingga informasi tersebut tidak hanya terfokus pada subjek yang sudah ditentukan. c. Peneliti hendaknya fleksibel dengan keadaan yang terjadi di lapangan karena tidak menutup kemungkinan akan menjumpai halhal yang baru/informasi yang baru terlepas dari tujuan yang ingin diteliti. d. Peneliti dapat memantau setiap perkembangan yang terjadi pada diri subjek dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA Artikel: Kasus Perceraian Meningkat, 70 Persen Diajukan Istri. Diambil dari Harian Kompas 30 Juni 2015. (2016, 25 Juli). http://health.kompas.com/read/2015/06/30/151500123/Kasus.Perceraian.M eningkat.70.Persen.Diajukan.Istri Artitriani, Yuni Nike. 2010. Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Siswa Broken Home Melalui Konseling Individual dengan Pendekatan Realita (Studi Kasu Pada Siswa SMP Mardisiswa 1 Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010). Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan: UNNES. Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hariyadi, Sugeng. 1993. Perkembangan Peserta Didik. IKIP Semarang. Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: CV. Mandar Maju. Lestari, Sri. 2013. Psikologi Keluarga (Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga). Jakarta: Prenada Media Group. Liliweri, Alo. 2007. Indraction to Meosurement Theory. Monterey Broks/Cole Publishing Company. Mustaqim dan Wahid. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Papalia, W. E., Olds, S. W& Feldman, R.D. (2001). Human development (8 edition). Boston : McGrawHill. Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Santrock, John. 2002. Life-Span Development. Terjemahan Oleh Juda Damanik, Ahmad Chusairi. Jakarta: Erlangga. Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi II, Jilid I. University Texas. Dallas. Santrock, Jhon, 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology (Jilid 3).Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi: UNNES. Siti, Patimah. 2012. Motivasi Belajar Anak Jalanan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan: STKIP Siliwangi Bandung. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitati Kualitatif dan R & D. Cetakan ke10. Bandung: Alfabeta. Sumadi, Suryabrata. 2007. Psikologi Pendididkan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Tasmin, S. (2002, 18 April). Perceraian dan Kesiapan Mental Anak. (2016, 19 Juli). http://www.e-psikologi.com/epsi/individualdetail.asp?id=112 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Rohmah, Noer. 2011. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Lampiran 1 Hasil Observasi A. Subjek 1 1. Observasi terhadap tempat aktivitas/kegiatan subjek bersama teman komunitasnya. Hari/Tanggal Minggu, 1 mei 2016 16.00-17.00 WIB

Deskripsi Observasi dilakukan di dekat rumah subjek yang biasanya subjek berkumpul bersama temantemannya. Pada observasi pertama diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang laki-laki, berbadan tinggi dan agak kurus, rambut pendek dan hitam, kulit berwarna putih, serta laki-laki ini keturunan tionghoa.

2. Observasi terhadap tempat tinggal subjek Hari/Tanggal Senin, 9 mei 2016 16.00-17.00 WIB

Deskripsi Subjek tinggal di daerah perumahan Palma, Purwokerto. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek dirumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek hanya tinggal bersama dengan ibunya karena kedua orang tuanya sudah bercerai. Sedangkan ayahnya sudah menikah lagi dengan wanita lain. Subjek memiliki adik namun adiknya tinggal bersama dengan ayahnya. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah bermainmain bersama teman-temannya. Selesai main biasanya subjek membantu ibunya menjaga kios, malamnya subjek belajar biasanya dari jam 19.00-21.00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

3. Observasi terhadap subjek saat menghadapi masalah Hari/tanggal Rabu, 18 mei 2016 17.00-18.00 WIB

Deskripsi Subjek cenderung diam dan ingin segera melupakan masalah yang sedang dihadapinya, karena itu subjek memilih jalan lain dengan bermain bersama teman-temannya atau mengajak temannya main kerumahnya. Ini cara subjek untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya.

4. Observasi pada saat di sekolah Hari/tanggal Jumat, 27 mei 2016 08.00-09.00 WIB

Deskripsi Peneliti mengunjungi guru BK di sekolah. Peneliti mencari tahu keaktifan subjek di sekolah. Subjek termasuk siswa yang aktif mengikuti kegiatan seperti OSIS dan di dalam kelas pun subjek termasuk siswa yang pintar.

5. Observasi pada saat wawancara Hari/tanggal Minggu, 29 mei 2016 10.00-11.00 WIB

Deskripsi Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, tampak subjek sangat bersemangat memberikan jawaban dan penuh hati-hati dalam pemilihan kata yang akan digunakan untuk mewakili maksud yang ingin disampaikan. Proses wawancara berjalan lancar dengan jawaban-jawaban yang tegas dan penuh keyakinan subjek mengenai apa yang dialaminya.

B. Subjek 2 1. Observasi terhadap tempat aktivitas/kegiatan subjek bersama teman komunitasnya. Hari/tanggal Senin, 2 mei 2016

Deskripsi Observasi dilakukan di alun-alun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

15.00-16.00 WIB

Purwokerto yang biasanya subjek berkumpul bersama temantemannya. Pada observasi kedua diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang perempuan, berbadan pendek dan agak gemuk, rambut panjang dan hitam, kulit berwarna putih, serta perempuan ini keturunan tionghoa. Penampilan subjek sangat kelihatan berkelas.

2. Observasi terhadap tempat tinggal subjek Hari/tanggal Selasa, 10 mei 2016 16.00-17.00 WIB

Deskripsi Tempat tinggal subjek di daerah Kroya, Purwokerto. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek di rumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek hanya tinggal bersama dengan orang tuannya. Namun orang taunya jarang sekali berada di rumah selalu sibuk dengan pekerjaannya masingmasing. Subjek memiliki adik lakilaki sehingga subjek di rumah hanya sering bertemu dengan adik dan pembantunya saja. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah kadang bermain-main bersama teman-temannya di rumah subjek. Terkadang subjek juga hanya bermain bersama adiknya. Pada malam harinya subjek belajar sambil menemani adiknya belajar juga. Biasanya subjek belajar dari jam 19.00-21.00.

3. Observasi terhadap subjek saat menghadapi masalah Hari/tanggal Kamis, 19 mei 2016 17.00-18.00 WIB

Deskripsi Ketika mengalami masalah subjek cenderung diam dan ingin segera melupakan masalah yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

dihadapinya, karena itu subjek lebih memilih jalan-jalan bersama teman-temannya sambil berbelanja atau pergi ke salon. Ini cara subjek untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya. 4. Observasi pada saat di sekolah Hari/tanggal Sabtu, 28 mei 2016 08.00-09.00 WIB

Deskripsi Peneliti mengunjungi guru BK di sekolah. Peneliti mencari tahu keaktifan subjek di sekolah. Subjek termasuk siswa yang siswa yang biasa-biasa saja tidak terlalu aktif dalam organisasi. Namun, saat pelajaran subjek aktif bertanya jika kiranya subjek mengalami kesulitan tentang pelajaran tersebut dan di dalam kelas pun subjek termasuk siswa yang pintar.

5. Observasi pada saat wawancara Hari/tanggal Minggu, 29 mei 2016 15.00-16.00 WIB

Deskripsi Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, subjek langsung menjawabnya dengan lancar tanpa ada keraguan untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. Sehingga saat wawancara berlangsung dapat berjalan dengan lancar.

C. Subjek 3 1. Observasi terhadap tempat aktivitas/kegiatan subjek bersama teman komunitasnya. Hari/tanggal Selasa, 3 mei 2016 16.00-17.00 WIB

Deskripsi Observasi dilakukan di dekat rumah subjek yang biasanya subjek berkumpul bersama temantemannya. Pada observasi ketiga diperoleh hasil bahwa subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

penelitian adalah seorang laki-laki, berbadan tinggi dan agak gemuk, rambut pendek dan hitam, kulit berwarna sawo matang, memiliki lesung pipi di sebelah kiri, serta penampilannya sederhana. 2. Observasi terhadap tempat tinggal subjek. Hari/tanggal Rabu, 11 mei 2016 16.00-17.00 WIB

Deskripsi Tempat tinggal subjek di daerah Bantarsoka, Purwokerto. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek dirumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek hanya tinggal bersama dengan orang tuanya. Hampir sama dengan subjek yang ke dua orang tua dari subjek sangat subuk dengan pekerjaannya sehingga membuat mereka jarang bertemu. Subjek adalah anak satusatunya subjek tidak memiliki kakak atau adik. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah bermain-main bersama temantemannya terkadang kalau subjek lelah subjek lebih memilih menghabiskan waktu untuk tidur. Biasanya pada malam harinya subjek pergi ketempat temannya untuk belajar bersama subjek belajar dari jam 20.00-22.00.

3. Observasi terhadap subjek saat menghadapi masalah. Hari/tanggal Jumat, 20 mei 2016 17.00-18.00 WIB

Deskripsi Subjek cenderung menceritakan masalahnya pada sahabatnya yang ia percayakan. Subjek juga sering mengambil jalan lain dengan mendengarkan musik kesukaannya dengan volume keras sambil bernyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

4. Observasi pada saat di sekolah. Hari/tanggal Sabtu, 28 mei 2016 17.00-18.00 WIB

Deskripsi Peneliti mencari tahu keaktifan subjek di sekolah. Subjek termasuk siswa yang kurang aktif dalam organisasi. Namun, subjek aktif di dalam kelas, subjek mau bertanya pada guru jika ada kesulitan dan subjek terkdang membantu temannya yang mengalami kesulitan.

5. Observasi pada saat wawancara. Hari/tanggal Minggu, 29 mei 2016 17.00-18.00 WIB

Deskripsi Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, tampak subjek sangat dapat menjawab pertanyaan dengan lancar namun ada juga yang menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu. Namun, dengan begitu proses wawancara berjalan lancar dengan jawaban-jawaban yang apa adanya yang sedang dialami oleh subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Lampiran 2 Lembar Verbatim Subjek Pertama A Peneliti: Apakah saat di dalam kelas kamu sering bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan? A : Iya sering mba biasanya kalau aku nggak ngerti ya aku bertanya sama guru aku mba. Peneliti: Apakah di sekolah kamu juga aktif mengikuti organisasi? A

: Iya mba aku ikut aktif ikut organisasi.

Peneliti: Aktif dalam organisasi apa? A

: aku ikut organisasi osis mba.

Peneliti: wah bagus dong jadi apa di OSIS itu? A

: aku cuma jadi sekertaris mba kebetulan aku rajin menulis mba hehe.

Peneliti: Nah, kamu kalau di rumah selalu merencanakan kegiatan belajar apa nggak? A

: Kalau di rumah sih aku selalu membuat rencana kegiatan mba.

Peneliti: Biasanya jam belajar kamu di rumah jam berapa? A

: Biasanya aku belajar dari jam 19.00-21.00 mba.

Peneliti: Sekarang kamu tinggal bersama siapa di rumah? A

: Aku tinggal bersama dengan ibu mba.

Peneliti: Ibu? Lalu ayah kamu dimana? A : Kalau ayah aku tinggal di luar kota mba kan ibu saya sudah bercerai dengan ayah aku mba. Peneliti: Lalu kamu punya saudara kandung? A : Punya mba tapi adik aku ikut bersama dengan ayah dengan istrinya yang sekarang. Peneliti: Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu? A : Iya baik-baik saja mba cuma kalau dengan ayah jarang ketemu paling kalau natal aja berkunjungnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Peneliti: Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan? A : Iya paling saya cuma diam dan segera melupakan apa yang terjadi mba setelah itu aku paling pergi bermain bersama teman-teman mba. Peneliti: Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sudah bercerai? A : Iya masih mba, meskipun mereka sudah bercerai aku masih tetap rajin belajar mba Peneliti: Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah? A

: Iyaa biasanya ada dorongan dari diri saya mba untuk mau belajar

Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah? A : Iya jelas ada mba sahabat aku sama pacar aku mereka biasanya yang membuat aku semangat mba. Peneliti: Apakah salah satu orang tua kamu memperhatikan kamu dalam belajar? A mba.

: Iya mba ada terutama ibu aku yang selalu memantau jam belajar aku

Peneliti: Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang? A

: Iya untuk sekarang ini nyaman-nyaman saja mba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Lembar Verbatim Subjek kedua V Peneliti: Apakah saat di dalam kelas kamu sering bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan? A : Iya sering mba biasanya kalau aku nggak ngerti ya aku bertanya sama guru aku mba tapi biasanya kalau masih belum ngerti juga ya kadang aku minta ajarkan teman aku juga mba Peneliti: Apakah di sekolah kamu juga aktif mengikuti organisasi? A

: Iya mba aku ikut aktif ikut organisasi.

Peneliti: Aktif dalam organisasi apa? A

: Aku ikut organisasi bantara mba kepramukaan gitu.

Peneliti: wah bagus dong jadi apa di Bantara itu? A

: Aku jadi anggota aja sih mba.

Peneliti: Nah, kamu kalau di rumah selalu merencanakan kegiatan belajar apa nggak? A

: Kalau di rumah aku ya kadang merencanakan kegiatan belajar mba.

Peneliti: Biasanya jam belajar kamu di rumah jam berapa? A

: Aku belajar biasanya dari jam 19.00-21.00 mba.

Peneliti: Sekarang kamu tinggal bersama siapa di rumah? A : Aku tinggal bersama orang tuaku dan adek aku mba. Tapi orang tuaku jarang di rumah mba. Peneliti: Jarang di rumah? A : Iya mba mereka sibuk dengan pekerjaannya yang paling sering ya aku sama adekku mba. Peneliti: Lalu kamu punya saudara kandung berapa? A : Cuma satu mba itu adek aku jadi kadang di rumah paling sama adek sama mba yang bekerja di rumahku mba. Peneliti: Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu? A

: Iya begitulah mba.

Peneliti: Begitu kenapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

A

: Iya mereka sekalinya di rumah pasti bertengkar mba jadi males aja gitu.

Peneliti: Lalu apa yang kamu lakukan pada saat mereka bertengkar? A : Iya paling aku pergi main sama temanku aku ajak ke rumah mba kadang ya sama adekku mba. Peneliti: Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan? A : Iya paling saya cuma diam dan segera melupakan apa yang terjadi mba setelah itu aku ajak temanku pergi jalan-jalan kadang shopping kadang juga ke salon gitu mba biar nggak sedih di rumah. Peneliti: Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sering bertengkar? A : Iya masih ada mba aku biasanya kalau mereka bertengkar ya aku pergi ketempat temanku belajar bareng biar aku nggak belajar sendiri mba. Peneliti: Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah? A : Iyaa biasanya ada dorongan dari sahabatku itu mba jadi masih ada sahabat yang mendorong aku tetap semangat. Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah? A : Iya itu paling Cuma sahabat aku itu mba kebetulan rumahnya kan nggak begitu jauh dari rumahku mba jadi kapan aja aku bisa ke rumah temanku itu. Peneliti: Apakah salah satu orang tua kamu memperhatikan kamu dalam belajar? A : Iya kadang-kadang mba nggak begitu sering paling cuma sekedar menanyakan sudah belajar sama kerjaiin PR belum. Peneliti: Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang? A : Iya nggak nyaman mba penginnya ya mereka sering di rumah biar aku nggak kesepian gitu mba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Lembar Verbatim Subjek ketiga G Peneliti: Apakah saat di dalam kelas kamu sering bertanya pada guru apabila mengalami kesulitan? A : Iya sering mba kalau aku nggak ngerti ya aku tanya lagi sama guru pelajaran itu mba. Peneliti: Apakah di sekolah kamu juga aktif mengikuti organisasi? A

: Aku nggak ikut organisasi mba.

Peneliti: Nggak suka? A

: Iya mba males ikut organisasi

Peneliti: Nah, kamu kalau di rumah selalu merencanakan kegiatan belajar apa nggak? A

: Iya kadang-kadang aja mba.

Peneliti: Biasanya jam belajar kamu di rumah jam berapa? A

: Biasanya aku belajar dari jam 20.00-22.00 mba.

Peneliti: Sekarang kamu tinggal bersama siapa di rumah? A

: Aku tinggal bersama dengan kedua orang tua aku mba.

Peneliti: Kamu punya saudara kandung? A

: Wahh aku cuma anak satu-satunya mba jadi nggak punya adek.

Peneliti: Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu? A

: Iya nggak begitu baik sih mba.

Peneliti: Nggak begitu baik? A : Iya mba mereka jarang di rumah mereka sibuk dengan pekerjaan mereka mba. Paling ya kalau hari minggu baru ada di rumah. Sekalinya di rumah sering bertengkar nggak tau masalah apa. Peneliti: Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan? A : Iya paling saya curhat sama teman aku kadang aku mendengarkan musik keras-keras mba biar nggak tau apa yang mereka ributkan. Peneliti: Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sering bertengkar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

A : Iya masih mba, meskipun mereka sering bertengkar aku masih bisa belajar bersama teman-teman mba. Peneliti: Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah? A

: Iyaa biasanya ada dorongan dari diri aku, teman, dan pacar aku mba.

Peneliti: Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah? A : Iya ada itu pacar aku dan sahabat aku mba mereka selalu ada di saat aku senang maupun sedih mba. Peneliti: Apakah salah satu orang tua kamu memperhatikan kamu dalam belajar? A : Iya kadang-kadang mba paling cuma sekedar nyuruh belajar yang rajin gitu mba. Peneliti: Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang? A : Iya nggak nyaman kalau mereka sering bertengkar mba mungkin kalau mereka akur-akur aja sih pasti nyaman mba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Lembar Verbatim Guru BK (Triangulasi) Peneliti

: Bu apakah siswa yang bernama A, V, G sering bermasalah?

Guru BK

: Oh nggak kok mba mereka malah rajin-rajin anaknya.

Peneliti : Apakah mereka pernah membolos atau tidak masuk kelas tanpa keterangan? Guru BK : Nggak pernah mba paling nggak masuk itu ya karena sakit kadang ikut kegiatan ekstra kulikuler yang membutuhkan mereka untuk ikut serta mba. Peneliti

: oh begitu yah bu, lalu mereka aktif organisasi apa aja bu?

Guru BK : Kalau si A itu ikut osis jadi sekertaris kalau si V itu ikut organisasi kepramukaan Bantara tapi kalau si G itu nggak ikut organisasi paling cuma ikut ekstra kulikuler basket. Peneliti : Oh begitu yah bu mereka ya rajin-rajin bu gimana kalau keaktifan di kelas bu? Guru BK : Nah kalau di kelas si A, V, dan G itu aktif di kelas sering bertanya kalau ada kesulitan apa yang mereka nggak tau. Kadang mereka juga ngajarin yang nggak bisa nggak pelit kalau minta ngajarin temannya. Peneliti

: Lalu bagaimana prestasi mereka di kelas bu?

Guru BK : Kalau prestasi si A masuk peringkat 10 besar terus dari kelas 1 itu. Kalau si V juga masuk peringkat 10 besar kalau si G paling kadang peringkat 11 kalau nggak 12 jadi ya masih lumayan mba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Lampiran 3 Informan

: A (Nama Inisial) A1

Peneliti

: Feli

Lembar Coding

NO.URUT

DATA TEKS

001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 20 021 022 023 024

Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu? Iya baik-baik saja mba cuma kalau dengan ayah jarang ketemu paling kalau natal aja berkunjungnya. (PERS-PART) Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan? Iya paling saya cuma diam dan segera melupakan apa yang terjadi mba setelah itu aku paling pergi bermain bersama teman-teman mba. (PERS-PART) Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sudah bercerai? Iya masih mba, meskipun mereka sudah bercerai aku masih tetap rajin belajar mba Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah? Iyaa biasanya ada dorongan dari diri saya mba untuk mau belajar Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah? Iya jelas ada mba sahabat aku sama pacar aku mereka biasanya yang membuat aku semangat mba. Apakah salah satu orang tua kamu memperhatikan kamu dalam belajar? Iya mba ada terutama ibu aku yang selalu memantau jam belajar aku mba. Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang?

025

Iya untuk sekarang ini nyaman-nyaman saja mba. (PERS-PART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Informan

: V (Nama Inisial) V2

Peneliti

: Feli

NO.URUT 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035

DATA TEKS Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu? Iya begitulah mba. Begitu kenapa? Iya mereka sekalinya di rumah pasti bertengkar mba jadi males aja gitu. Lalu apa yang kamu lakukan pada saat mereka bertengkar? Iya paling aku pergi main sama temanku aku ajak ke rumah mba kadang ya sama adekku mba. (PERS-PART) Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan? Iya paling saya cuma diam dan segera melupakan apa yang terjadi mba setelah itu aku ajak temanku pergi jalan-jalan kadang shopping kadang juga ke salon gitu mba biar nggak sedih di rumah. (PERSPART) Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sering bertengkar? Iya masih ada mba aku biasanya kalau mereka bertengkar ya aku pergi ketempat temanku belajar bareng biar aku nggak belajar sendiri mba. Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah? Iyaa biasanya ada dorongan dari sahabatku itu mba jadi masih ada sahabat yang mendorong aku tetap semangat. Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah? Iya itu paling Cuma sahabat aku itu mba kebetulan rumahnya kan nggak begitu jauh dari rumahku mba jadi kapan aja aku bisa ke rumah temanku itu. Apakah salah satu orang tua kamu memperhatikan kamu dalam belajar? Iya kadang-kadang mba nggak begitu sering paling cuma sekedar menanyakan sudah belajar sama kerjaiin PR belum. Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang? Iya nggak nyaman mba penginnya ya mereka sering di rumah biar aku nggak kesepian gitu mba.(PERS-PART)

Lembar Coding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Informan

: G (Nama Inisial) G3

Peneliti

: Feli

NO.URUT 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030

DATA TEKS Lalu bagaimana relasi atau hubungan kamu dengan ayah dan ibu? Iya nggak begitu baik sih mba. Nggak begitu baik? Iya mba mereka jarang di rumah mereka sibuk dengan pekerjaan mereka mba. Paling ya kalau hari minggu baru ada di rumah. Sekalinya di rumah sering bertengkar nggak tau masalah apa. Lalu ketika ada masalah di rumah apa yang kamu lakukan? Iya paling saya curhat sama teman aku kadang aku mendengarkan musik keras-keras mba biar nggak tau apa yang mereka ributkan. (PERS-PART) Apakah kamu masih mempunyai motivasi untuk belajar di sekolah meskipun ayah dan ibu sering bertengkar? Iya masih mba, meskipun mereka sering bertengkar aku masih bisa belajar bersama teman-teman mba. Bagaimana cara kamu termotivasi dalam belajar di sekolah? Iyaa biasanya ada dorongan dari diri aku, teman, dan pacar aku mba. Apakah ada seseorang yang membuat kamu dapat termotivasi untuk bisa belajar di sekolah? Iya ada itu pacar aku dan sahabat aku mba mereka selalu ada di saat aku senang maupun sedih mba. Apakah salah satu orang tua kamu memperhatikan kamu dalam belajar? Iya kadang-kadang mba paling cuma sekedar nyuruh belajar yang rajin gitu mba. Apakah kamu merasa nyaman dengan kondisi keluarga kamu yang sekarang? Iya nggak nyaman kalau mereka sering bertengkar mba mungkin kalau mereka akur-akur aja sih pasti nyaman mba. (PERS-PART)

Lembar Coding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Informan

: Guru BK (K)

Peneliti

: Feli

NO.URUT 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021

DATA TEKS Bu apakah siswa yang bernama A, V, G sering bermasalah? Oh nggak kok mba mereka malah rajin-rajin anaknya. Apakah mereka pernah membolos atau tidak masuk kelas tanpa keterangan? Nggak pernah mba paling nggak masuk itu ya karena sakit kadang ikut kegiatan ekstra kulikuler yang membutuhkan mereka untuk ikut serta mba. oh begitu yah bu, lalu mereka aktif organisasi apa aja bu? Kalau si A itu ikut osis jadi sekertaris kalau si V itu ikut organisasi kepramukaan Bantara tapi kalau si G itu nggak ikut organisasi paling cuma ikut ekstra kulikuler basket. Oh begitu yah bu mereka ya rajin-rajin bu gimana kalau keaktifan di kelas bu? Nah kalau di kelas si A, V, dan G itu aktif di kelas sering bertanya kalau ada kesulitan apa yang mereka nggak tau. Kadang mereka juga ngajarin yang nggak bisa nggak pelit kalau minta ngajarin temannya. Lalu bagaimana prestasi mereka di kelas bu? Kalau prestasi si A masuk peringkat 10 besar terus dari kelas 1 itu. Kalau si V juga masuk peringkat 10 besar kalau si G paling kadang peringkat 11 kalau nggak 12 jadi ya masih lumayan mba. (PERSPART)

Lembar Coding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Surat Pernyataan Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama (Inisial)

:A

Tempat tanggal lahir : Purwokerto, 4 September 1998 Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Perumahan Palma, Purwokerto

Status/pekerjaan

: SMA

Menyatakan bersedia sebagai subjek penelitian untuk kepentingan penulisan skripsi yang berjudul “Motivasi Belajar Remaja yang Mengalami Broken Home” yang disusun oleh: Nama

: Felisitas Purnaningsih

NIM

: 121114011

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma Yogyakarta. Demikian surat pernyataan ini dibuat, kiranya dapat digunakan dengan semestinya Yogyakarta, 19 Agustus 2016

(............................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Surat Pernyataan Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama (Inisial)

:V

Tempat tanggal lahir : Purwokerto, 18 Januari 1999 Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Kroya, Purwokerto

Status/pekerjaan

: SMA

Menyatakan bersedia sebagai subjek penelitian untuk kepentingan penulisan skripsi yang berjudul “Motivasi Belajar Remaja yang Mengalami Broken Home” yang disusun oleh: Nama

: Felisitas Purnaningsih

NIM

: 121114011

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma Yogyakarta. Demikian surat pernyataan ini dibuat, kiranya dapat digunakan dengan semestinya Yogyakarta, 19 Agustus 2016

(............................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Surat Pernyataan Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama (Inisial)

:G

Tempat tanggal lahir : Purwokerto, 21 April 1998 Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Bantarsoka, Purwokerto

Status/pekerjaan

: SMA

Menyatakan bersedia sebagai subjek penelitian untuk kepentingan penulisan skripsi yang berjudul “Motivasi Belajar Remaja yang Mengalami Broken Home” yang disusun oleh: Nama

: Felisitas Purnaningsih

NIM

: 121114011

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma Yogyakarta. Demikian surat pernyataan ini dibuat, kiranya dapat digunakan dengan semestinya Yogyakarta, 19 Agustus 2016

(............................................)