MOUTH PREPARATION PADA ANAK DENGAN KELAINAN JANTUNG

Download Mouth Preparation Pada Anak Dengan Kelainan Jantung Kongenital Tetralogi of Fallot, Pre-operatif Kardiovaskuler. Muhammad Harun Achmad, Mar...

0 downloads 455 Views 1MB Size
Mouth Preparation Pada Anak Dengan Kelainan Jantung Kongenital Tetralogi of Fallot, Pre-operatif Kardiovaskuler Muhammad Harun Achmad, Maryanne Susanti Peserta Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia ABSTRACT Teeth dimension is the factor influenced the incidence of tooth impaction. The most The congenital figure of the heart defect incident in several educational hospitals in Indonesia almost reached 9 per 1,000 born babies who survive to live (0.8-1.2%). Tetralogi of Fallot was one of the cyanotic congenital heart defects that were often found to children. This situation had four forms of the deviation: defect of the ventricle

septum,

overriding

aorta,

stenosis

infundibuler,

and

hypertrophy of the right ventricle. As in the case of other congenital heart defect, in Tetralogi Fallot often happened fatal complication such as endocarditis bacterialis that had tight relationship to the infection in teeth. In dentistry, the treatment for children with cardiovascular disease needs holistic handling to prevent the occurrence endocarditis bacterialis. This paper discussed the teeth and the mouth conditions as well as the therapy in two cases of the child with tetralogi of Fallot. Two female patients came to the Special Dental Care clinic, RSHS Bandung with the congenital Tetralogi of Fallot heart defect to undergo mouth preparation prior to the heart operation in Jakarta. The conclusion is as in the case of the congenital heart other defect cyanotic, in Tetralogi Fallot fatal complications such as endocarditis bacterialis could happen. Endocarditis bacterialis was caused by the '': bacterial infection in the heart valve or endocardium. The key word: Tetralogi of Fallot, cardiovascular diseases, endocarditis bacterialis.

ABSTRAK Angka kejadian kelainan jantung kongenital di beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia mencapai 9setiap lOOObayi lahirhidup(0,8l,2%menurutWHO). Tetralogi of Fallot merupakan salah satu kelainan jantung kongenital sianotik yang paling banyak ditemukan pada anak. Keadaan ini memiliki empat bentuk kelainan yang terdiri dari defek septum ventrikel, overriding aorta, stenosis infundibuler, dan hipertrophy ventrikel dextra. Seperti halnya kelainan jantung kongenital lainnya, pada Tetralogi Fallot sering terjadi komplikasi yang fatal, antara lain endokarditis bakterialis yang berhubungan erat dengan infeksi pada gigi. Penatalaksanaan anak penderita penyakit kardiovaskuler di bidang kedokteran gigi memerlukan penanganan secara utuh, dalam upaya mencegah terjadinya endokarditis bakterialis. Makalah ini membahas keadaan gigi dan mulut serta penatalaksanaannya pada dua anak dengan Tetralogi Fallot. Dilaporkan dua pasien anak perempuan datang ke klinik Special Dental Care bagian Bedah Mulut RSHS Bandung dengan kelainan jantung kongenital Tetralogi Fallot untuk dilakukan mouth preparation sebelum dilakukan operasi jantung di Jakarta. Sebagai simpulan adalah seperti halnya kelainan jantung kongenital sianotik lainnya, pada Tetralogi Fallot dapat terjadi komplikasi yang fatal antara lain endokarditis bakterialis. Endokarditis bakterialis disebabkan oleh infeksi bakteri pada katup jantung atau endokardium. Di bidang kedokteran gigi, endokarditis bakterialis erat hubungannya dengan infeksi gigi.

Kata kunci: penyakit kardiovaskuler, endokarditis bakterialis. Koresponden : Muhammad Harun Achmad, Peserta Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia. PENDAHULUAN Penanganan secara

semua aspek penanganan anak

seperti

aspek

holistik dan komprehensif

kuratif,

rehabilitatif

dewasa ini sangat

penyakit penting,

meliputi

preventif,

psikososial, sesuai

pasien promotif,

serta

aspek

dengan

prinsip

secara

intravaskuler seperti benda penutup

umum. Hal tersebut berlaku juga

defek atau membuat pirau intrakardiak

dengan pasien anak yang menderita

untuk memperbaiki kelainan jantung

penyakit

penanganan

pada

pasien

kardiovaskular

yang

bawaan. Timbulnya bakteriemia dapat

penanganan

secara

berasal dari perawatan yang dilakukan

utuh, termasuk penanganan berbagai

di ruang praktek dokter gigi atau

aspek di luar masalah kardiovaskular,

sebagai akibat dari aktivitas sehari-hari

termasuk kelainan pada gigi dan

seperti mengunyah, menyikat gigi atau

memerlukan

1,2

flossing padamulutyangsehat.

ronggamulutnya.

Berdasarkan

Kelainan jantung pada anak

latar

12

belakang

dibedakan atas 2 jenis, yaitu kelainan

tersebut di atas, pada makalah ini

jantung bawaan dan kelainan jantung

akan disajikan studi kasus mengenai

didapat. Secara garis besar kelainan

mouth preparation pada dua anak

jantung

dengan kelainan jantung kongenital

bawaan

dibagi

menjadi

kelainan jantung bawaan sianotik dan

tetralogi

kelainan

kardiovaskuler.

jantung

bawaan

non-

offallot,

pre-operatif

sianotik. Kelainan jantung bawaan sianosis

secara

disebabkan seperti

oleh

klinis

dapat

berbagai

pneumonia,

Tinjauan Pustaka

faktor,

Tetralogi

Fallot

(ToF)

sepsis,

merupakan kelainan jantung sianotik

hipoglikemia dan gangguan sirkulasi

yang paling banyak ditemukan, yaitu

pada gagal jantung kongestif.

12

sekitar 7-10% dari seluruh kelainan

Tindakan perawatan gigi dapat

jantung

kongenital

pada

anak.

menimbulkan bakteriemia yang pada

Kelainan ini terdiri dari defek septum

akhirnya

menimbulkan

ventrikel, overriding aorta, stenosis

Endokarditis

pulmonalis, dan hipertrofi ventrikel

dapat

endokarditis infektif

infektif.

merupakan

penyakit

yang

12

dekstra.

Gambaran empat kunci

disebabkan oleh infeksi mikroba pada

utama ToF adalah adanya lubang

lapisan

pada dinding di antara ventrikel (defek

endotelium

jantung

dan

pembuluh darah besar. Penyakit ini

septum

ventrikel)

ditandai dengan terbentuknya vegetasi

miskin

yang dapat terjadi pada katup jantung

darah kaya oksigen. Adanya obstruksi

(baik katup buatan maupun natif),

dari ventrikel kanan hingga paru-paru

endokardium dan benda asing

{stenosis

oksigen

sehingga

darah

tercampur dengan

pulmonalis) merupakan

gambaran yang terpenting. Selain itu,

dan berwarna biru yang disebut jari

aorta berjalan langsung (overriding) di

tabuh {clubbing finger). Anak seeing

atas defek septum ventrikel sehingga

melakukan

ototventrikel kanan menebal.

2

ToF.

(jongkok)

setelah berjalan jarak tertentu atau

Sekitar 10% kasus CHD adalah kasus

squatting

Anak-anak

yang

pada waktu setelah menangis. Posisi squatting

ini

diperlukan

untuk

menderita ToF yang belum dilakukan

membantu meningkatkan resistensi

pembedahan jantung, memiliki variasi

perifer dan menahan alir balik darah

anatomi dan

dari ekstremitas bawah ke jantung.

fisiologi

yang

luas,

sehingga memerlukan pemeriksaan

Selain

sebelum

sistemik dengan jongkok juga akan

dilakukan

pembedahan.

Pada ToF, kejadian dari infundibular dan valvular pulmonic stenosis (PS) terjadi kasus,

sekitar

75%

sedang

itu,

peningkatan

tahanan

memperbaiki oksigenasi paru.'

J

Seperti halnya kelainan jantung

dari

seluruh

kongenital sianotik lainnya, pada ToF

sisanya

adalah

kadang-kadang

terjadi

komplikasi

isolated infundibular stenosis. Setelah

yang fatal, antara lain endokarditis

ditentukan prosedur bedah jantung

bakterialis.

yang akan dilaksanakan, anatomi

bakterialis pada ToF meliputi i5%.

yang

Endokarditis bakterialis disebabkan

mengalami

keparahan

cacat,

malformasi

dan

anatomi,

oleh

Insidensi

infeksi

bakteri

endokarditis

pada

katup

cardiac grid untuk pasien tersebut

jantung atau endokardium. Di bidang

dapat ditentukan. Adanya overriding

kedokteran

aorta di atas defek ventrikel dan

bakterialis erat hubungannya dengan

stenosis

infeksi

pulmonal

menyebabkan

gigi,

gigi.

Gigi-gigi

endokarditis pada

anak

darah dari ventrikel kiri dan kanan

dengan ToF sering ditemukan dalam

dipompa ke dalam tubuh. Adanya

keadaan

darah miskin oksigen dalam tubuh

perkembangan email. Sering pula

menyebabkan

terjadi hipertrofi gingiva dan lidah

anak

dengan

ToF

2,3

terlihat kebiruan.

buruk

akibat

gangguan

menunjukkan gambaran seperti peta

Seorang anak yang mengidap ToF

{geographic tongue). Peran dokter

mudah merasa Jelah, sesak dan

gigi sangat diperlukan dalam upaya

hiperpneu, karena hipoksia. Sianosis

pencegahan komplikasi ini.

kadang-kadang tidak terlihat jelas. Ujung-ujung jari tampak membentol

2,4

Prosedur perawatan gigi invasif seperti ekstraksi, scaling, dan

perawatan

endodontik

menyebabkan

dapat

bakteriemia.

Setiap

debris

yang

dapat

berlanjut

ke

pembentukan karies), dan instruksi

tindakan perawatan gigi yang dapat

pemeliharaan kebersihan mulut perlu

menyebabkan

kerusakan

pada

dilakukan.

jaringan

atau

yang

lunak

tulang

1 x6

mengarah pada perdarahan dapat

LAPORAN KASUS

menyebabkan transient bacteriemia.

Kasus Pertama

Keadaan ini pada beberapa pasien tertentu

dapat

endokarditis.

menimbulkan

Special Dental Care Rumah Sakit

seperti pemasangan pita matriks dapat

Hasan Sadikin Bandung atas rujukan

menyebabkan

dari Bagian Kardiolog Anak untuk

transient

selanjutnya

gigi

berusia 13 tahun datang ke klinik

minor

yang

Perawatan

Asti, seorang anak perempuan

bakteriemia

mengarah

pada

mencari

fokal

infeksi

dan

endokarditis bakterialis. Upaya untuk

penatalaksanaannya

mencegah

bakterialis

dilakukan operasi jantung di Rumah

adalah dengan pemberian antibiotik

Sakit Harapan Kita Jakarta. Pasien

profilaksis. Streptokokkus oral seperti

didiagnosis dengan Tetralogi Fallot

S. sanguis dan S. mitis merupakan

dan kardiomiopati hipertropi, dengan

organisme

sering

gejala-gejala klinis berupa mudah

endokarditis

lelah, sesak, dan sering jongkok yang

endokarditis

yang

menyebabkan

paling

4

bakterialis.

sebelum

sudah tampak sejak usia balita. Saat

Anak-anak dengan kelainan jantung

ini pasien tidak kuat berjalan sehingga

kongenital seperti ToF berisiko tinggi

hams selalu digendong.

terkena karies, terutama pada gigi

Diagnosis

kerja

akhir

dari

sulung. Hal ini terjadi karena beberapa

Bagian Kardiologi Anak adalah DF,

obat-obatan untuk penyakit

yaitu compensated heart disease, DA,

jantung

mengandung gula. Selain itu, terdapat

yaitu

pula peningkatan prevalensi gangguan

cyanotic type. Dari pemeriksaan fisik

mineralisasi enamel. Tindakan preventif

terlihat keterlambatan pertumbuhan

yang meliputi konseling diet, pemberian

dan perkembangan pasien. Pasien

fluor, pit dan fissure sealant {uenutupan

tampak Iemah dan kebiruan. Tampak

pit dan fisur yang dalam pada gigi molar

pada gambar 1, jari-jari tangan dan

sebagai lisaha mencegah terjadinya

kaki membentol (clubbing).

akumulasi food

ToF,

dan

DE,

yaitu

CHD

Pada

pemeriksaan

klinis

dengan menggunakan semen glass

ditemukan keadaan sebagai berikut,

ionomer.

Untuk

status umum berupa nadi 89 kali

endokarditis bakterialis, pasien diberi

permenit, pernapasan 22 kali permenit,

profilaksis antibiotik 50 mg/kg BB 1

ekspresi muka tenang, suhu afebris.

jam

Sedangkan pada status lokalis terlihat

tindakan perawatan gigi berlangsung

ekstra oral tidak ada kelainan. Pada

pasien dimonitor saturasi oksigen,

pemeriksaan intra oral terlihat ulkus

denyut jantung, dan diberi oksigen.

sebelum

mencegah

tindakan.

Selama

pada sudut mukosa bibir kanan, dan

Pada kunjungan pertama dicoba

gingiva sianotik. Terdapat diagnosis

untuk melakukan perawatan dengan

gangren pulpa pada gigi 11, 31, 41, 21,

pendekatan

26, gangren radiks 55, dan hiperemi

management), namun tidak berhasil

pulpa 37, 42, 47, 16, 36, 32, 46.

karena

Kebersihan mulut kurang. Rencana

utamanya pada penanganan ekstraksi

perawatan

gigi dalam jumlah banyak pada gigi

yang

akan

dilakukan

konvensional

pasien

kooperatif

meliputi tindakan preventif dan kuratif.

dengan

Preventif dilakukan dengan instruksi

direncanakan

pemeliharaan kebersihan mulut, dan

perawatan dibawah anestesi umum.

aplikasi fluor secara topikal. Sedangkan

Sebelumnya,

tindakan kuratif berupa ekstraksi gigi-

laboratorium, foto ronsen toraks dada,

gigi dengan diagnosis gangren pulpa

dan joint conference dengan Bagian

dan

Anestesi dan Kesehatan Anak.

penambalan

gigi-gigi

yang

gangren

kurang

(behavior

pulpa untuk

dilakukan

sehingga dilakukan

pemeriksaan

mengalami hiperemi pulpa

Gambar 1. Jari-jari tangan dan kaki pasien yang clubbing dan sianotik (pasien 1)

Hasil

foto

menunjukkan

ronsen adanya

toraks

pembesaran

berupa penambalan gigi geligi anterior dengan semen glass ionomer.

jantung of increase vascular marking,

Setelah

perawatan

dengan

tidak tampak spesifik proses aktif, dan

penambalan selesai, pasien dirujuk ke

bayangan opak bulat paratracheal

Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.

kanan. Dari hasil joint conference, perawatan

gigi

dibawah

anestesi

umum tidak dapat dilakukan di Bagian Bedah Mulut RSHS Bandung karena pasien termasuk Tetralogi Fallot berat sehingga berisiko tinggi dan keluarga pasien tidak mau mengambil risiko.

Gambar 2. Gambaran panoramic pasien 1

Adapun penanganan kuratif hanya

Gambar 3. Gigi anterior yang perlu ditambal (pasien 1)

Gambar 4 Monitor dengan pulse oxymetri (panah) selama tindakan

Kasus Kedua

Pemeriksaan ekstraoral tidak

Ratna Nurlela, seorang anak

menunjukkan

adanya

kelainan.

berusia 4 tahun juga datang ke klinik

Sedangkan dari hasil pemeriksaan

Special Dental Care atas rujukan

intra oral menunjukkan kebersihan

Bagian Kardiolog Anak untuk mencari

mulut yang buruk dengan adanya

fokal infeksi dan penatalaksanaannya

karang gigi pada labial regio anterior

sebelum dilakukan operasi jantung.

bawah. Jaringan mukosa bibir, lidah,

Orang

gingiva,

tua

pasien

mengeluhkan

dan

mukosa

bukal

adanya gigi yang berlubang, tetapi

menunjukkan

tidak pernah ada keluhan nyeri gigi dan tidak ada keluhan lain. Diagnosis

Sedangkan kondisi gigi geliginya menunjukkan adanya karies email dan

kerja akhir dari Bagian Kardiologi

dentin pada gigi 53, 54, 55, 63, 64, 65,

Anak adalah DF, yaitu compensated

73, 74, 75, 84, 85. Gigi 52,51,62,61

Heart Disease; DA, yaitu variant ToF

mengalami karies mengenai pulpa dan

+ bakterialis endokarditis; dan DE,

akar. Selain itu terdapat pula gingivitis

yaitu

marginalis kronis generalisata pada

CHD

cyanotic

pemeriksaan

fisik

type.

pertumbuhan

dan

menunjukkan

keterlambatan

Dari

tampak

perkembangan

gambaran

sianotik.

region gigi 71, 81. Rencana perawatan yang akan

yang

dilakukan adalah ekstraksi gigi 52, 51,

tidak sesuai dengan usia. Pasien tidak

61, 62, 71, 81 dan penambalan gigi 55,

kuat berjalan, kulit pucat kebiruan,

54, 53, 63, 64, 65, 73, 74, 75, 84, 85.

dan ujung jari-jari kaki dan tangan

Profilaksis

sianotik, dan clubbing.

diberikan 50 mg/kg BB

antibiotik

(amoksisilin)

sebelum tindakan.

Gambar 5. Ujung jari-jari dan tangan yang sianotik dan clubbing (pasien 2)

1 jam

Gambar 6. Gambaran panoramic

gambar 7. Profil wajah pasien

Gambar 8.Tampak gigi anteriori sebelum dilakukan tindakan dengan anastesi umum

Gambar 9. Pembukaan jahitan setelah ekstraksi dengan anastesi umum (Pasien 2)

Gambar 10. Setelah penambahan gigi (pasien 2)

Pada kunjungan pertama dilakukan

menyebabkan terjadinya endokarditis

pendekatan

dan endarteritis bakteri. Pada pasien

konvensional (behavior management),

dengan kelainan jantung dijumpai

namun tidak berhasil karena pasien

endokarditis bakteri setelah tindakan

sangat

perawatan

dengan

tidak

kooperatif

sehingga

scaling

untuk

dilakukan

antibiotika yang timbul 11-16 hari

direncanakan

tanpa

kemudian.

Sebelum dilakukan tindakan dibawah

Untuk

umum,

pemeriksaan

dilakukan

laboratorium,

foto

mencegah

diperlukan antibiotika

pada

tertentu.

dengan

memerlukan

Anestesi

dan

Kesehatan Anak.

dengan

prosedur

Prosedur

dental

dental

profilaksis

yang

antibiotika

menurut American Heart Association

Setelah penanganan pasien berupa ekstraksi

endokarditis

profilaksis

ronsen toraks, dan joint conference Bagian

dengan

1

perawatan dibawah anestesi umum. anestesi

profilaksis

dengan

anastesi

umum,

(AHA)

adalah

perawatan

ekstraksi

periodontal

meliputi

pasien dilanjutkan dengan penambalan

pembedahan,

pada gigi yang didiagnosis dengan

planning, probing,

hiperemi pulpa. Pasien pada akhirnya

anastesi injeksi intra ligament, serta

dirujuk

profilaksis

untuk

pelaksanaan

operasi

jantung di Rumah Sakit Harapan Kita

scaling

gigi,

oral

root

implantasi gigi, yang

menyebabkan perdarahan.

Jakarta DISKUSI.

dan

dapat

47,11

Profilaksis Antibiotika diberikan

Perawatan gigi dan mulut pada anak

sebelum dan setelah perawatan gigi,

dengan kelainan jantung kongenital,

yaitu 1 jam sebelum tindakan dan 6

ToF sangat penting dilakukan untuk

jam

pencegahan

dilanjutkan selama 3 hari berturut-

terhadap

kemungkinan

setelah

tindakan,

terdapatnya fokal infeksi. Hal utama

turut.

yang hams diperhatikan adalah pasien

secara oral 1 jam sebelum tindakan

dengan kelainan ini sangat rentan

adalah amoksisilin dengan dosis pada

dengan

orang dewasa 2,0 gram, dan untuk

endokarditis

Perawatan

gigi yang

bakterialis. menyebabkan

Antibiotika

yang

kemudian

anak 50 mg/kg berat badan.

diberikan

8

perdarahan pada jaringan lunak dapat

Setiap prosedur perawatan gigi

menimbulkan bakteremia sementara.

yang dapat menimbulkan kerusakan

Bakteri

pada

dalam

aliran

darah

melekat pada defek jantung yang

dapat

jaringan

lunak

dapat

menimbulkan transient bacteremia

yang pada keadaan tertentu dapat

kunjugan

mengarah

memperhatikan keadaan emosional

pada endocarditis

bakterialis. Transient bacteremia dapat terjadi setelah aktivitas fisiologis yang

melibatkan mengunyah Menurut

mulut, seperti kegiatan dan

menggosok gigi. transient

Guntheroth,

bacteremia

yang

terjadi

setelah

tetapi

harus

dengan

7

pasien.

Selain profilaksis antibiotik, resiko endokarditis dapat dikurangi dengan prosedur perawatan gigi preventif. Hal ini meliputi pemeriksaan gigi rutin, fluoridasi,

modifikasi diet untuk

kegiatan fisiologis adalah 1000 kali

mengurangi risiko karies dan penyakit

lebih besar dari pada setelah

periodontal,

perawatan

gigi.

Namun,

risiko

bakteremia pada pasien dengan keadaan mulut yang bersih dan sehat lebih

kecil

dibandingkan

dengan

kebersihan mulut yang buruk.

4

Endokarditis bakterialis yang

dan

pemeliharaan

kebersihan mulut sehari-hari dengan 49

penyikatan gigi.

Pemberian fluor secara topikal pada

kasus

pertama

ditujukan

sebagai

perawatan preventif. Sedangkan tindakan kuratif berupa ekstraksi gigi-

disebabkan oleh bakteri oral harus

gigi

dicegah dengan pemberian profilaksis

mengenai pulpa dan penambalan gigi-

antibiotik. Antibiotik dapat

mencegah

gigi

endokarditis

membunuh

menggunakan semen glass ionomer.

dengan

bakteri atau merusaknya dapat dihancurkan oleh

sehingga pertahanan

dengan diagnosis karies

dengan

karies

dentin

Pada pasien normal,

gigi-gigi

dengan diagnosis karies

host. Efek ini dapat terjadi dalam

mengenai

rongga mulut, aliran darah, atau

dilakukan perawatan pulpa, namun

setelah

pada pasien dengan ToF hal ini tidak

bakteri menempel pada 4

jantung.

Baik pada kasus pertama

maupun kedua, profilaksis antibiotik (amoksisilin) diberikan dengan dosis 50

mg/kg

BB

1

jam

sebelum

78

tindakan. '

Hal penting yang harus diingat

dapat

pulpa

dilakukan

masih

karena

endokarditis bakterialis. Pada berupa

pasien

dapat

pertama

penambalan

risiko

49

tindakan

gigi

yang

mengalami karies dentin masih dapat dilakukan

tanpa

anastesi

umum

pada pemberian profilaksis antibiotik

dengan pertimbangan pasien masih

adalah untuk melakukan perawatan

dalam kriteria kooperatif sehingga

gigi sebanyak mungkin pada setiap

perawatan gigi dapat dilakukan

dengan

pendekatan

Selama

prosedur

keadaan

pasien

dengan

pulse

oksigen

pasien

psikologis.

perawatan selalu

dimonitor

oximetry. di

sehingga

pasien

selama

tindakan

gigi,

Saturasi

bawah diberi

70%

oksigen

berlangsung.

KESIMPULAN Seperti halnya kelainan jantung kongenital sianotik lainnya, pada ToF kadang-kadang

terjadi

komplikasi

yang fatal antara lain endokarditis bakterialis.

Insidensi

endokarditis

bakterialis pada Tetralogi

Fallot

Sedangkan pada tindakan ekstraksi

meliputi

gigi pasien ini hanya dapat dilakukan

bakterialis disebabkan oleh infeksi

dibawah anastesi umum, namun dari

bakteri pada

hasil joint conference, perawatan gigi

endokardium. Di bidang kedokteran

dibawah anestesi umum tidak dapat

gigi,

dilakukan di RSHS karena pasien

hubungannya dengan infeksi gigi.

termasuk

Perawatan gigi dan mulut sangat

ToF

berat

sehingga

15%.

Endokarditis

katup

endokarditis

jantung

atau

bakterialis

erat

beresiko tinggi pada tindakan operasi

penting

dibawah anastesi umum.

dengan risiko endokarditis bakterialis.

Pada kasus kedua, perawatan gigi

dilakukan

pada

pasien

Pasien dengan keadaan umum yang

dan mulut berupa penambalan gigi

baik

dengan semen glass ionomer dengan

perawatan

cara

dilakukan

dengan profilaksis antibiotik. Aspek

dengan disertai pendekatan psikologis

penting dari perawatan gigi adalah

yang

pendidikan kesehatan gigi, prosedur

konvensional

tepat

karena

dapat

pasien

masih

dapat

menerima

gigi

selama

setiap dilindungi

kooperatif. Pada pasien direncanakan

perawatan

dilakukan penanganan ekstraksi gigi

pemeliharaan setelah perawatan gigi.

gigi

preventif,

dan

dibawah anestesi umum, karena jumlah gigi yang akan diekstraksi lebih banyak

SARAN Pendidikan

dan memerlukan waktu tindakan yang

kesehatan

gigi

lama, disamping itu kondisi pasien

dapat mulai diberikan pada saat anak

penderita ToF ini masih memungkinkan

pertama kali menunjukkan kelainan

untuk dilakukan perawatan dibawah

jantung mengingat kelainan jantung

anastesi umum.

kongenital gejala

seringkali

klinis

Pendidikan

pada

kesehatan

menunjukkan masa

bayi.

gigi

yang

diberikan sedini mungkin dapat

mengurangi

penyakit

gigi

dan

mulut yang berisiko pada timbulnya

Universitas Indonesia; 1991. p. 577-81.140-51. 7. Little, JW. Falace DA. Dental

endocarditis bakterialis.

management

of

the

medically

DAFTARPUSTAKA

compromised patient. 6th ed. St.

1. Baraas, F. Penyakit jantung pada

Louis: Mosby Inc.; 2002. p. 21-63.

anak. Jakarta: 2. Balai

Penerbit

8. Cameron AC, Widmer RP. Fakultas

Handbook of pediatric dentistry.

Kedokteran Universitas Indonesia;

2nd ed. Sydney: Mosby Inc.; 2003.

1995. p. 140-51.

p. 234-6.

3. Dube VK. Dentistry. In: Garson A, Bricker JT,

9. Welburry RR. Paediatric dentistry. 2nd

4. Fisher DJ, Neish SR, Editor. The

ed.

New

York:

Oxford

University Press; 2001. p. 374-8.

science and practice of pediatric

10. Gordon IB. Sistem kardiovaskuler.

cardiology, 2nd Ed. Baltimore:

Dalam: Nelson. Ilmu kesehatan

Williams & Wilkins; 1998. p. 2907-

anak, Bagian 2.

10.

11. Editor: Behrman RE,Voughan VC.

5. Tetralogy of Fallot. Texas: Texas Heart Institute. Available from: www.

Ali bahasa: Siregar MR. Jakarta: EGC; 1992. p.726-34.

americanheart. org. 12. McCallum CA. Oral surgery for

Diakses:28Nopember2005. 6. Markum, AH. Buku ajar ilmu

children. In:

Clinical pedodontics.

4th

Editor:

ed.

Finn

SB.

kesehatan anak, jilid 1. Jakarta:

Philadelphia: WB Saunders Co.;

Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

1991.

p.

392,

438,581-2.