NON-PROFIT FINANCIAL MANAGEMENT

Download Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang ... pengelolaan keuangan lembaga nirlaba, antara lain: bagaimana...

0 downloads 580 Views 93KB Size
Non‐Profit Financial Management    Oleh: Sri Sari Wanti & Martina Estrely  September 2009      Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran  pokok  untuk  mendukung  suatu  isu  atau  perihal  didalam  menarik  perhatian  publik  untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal‐hal yang  bersifat  mencari  laba.    Berbeda  dengan  organisasi  profit  yang  sumber  pendanaan  kegaitan  operasionalnya  berasal  dari  laba,  pendanaan  organisasi  nirlaba  dapat  berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau  manfaat  ekonomi  yang  sebanding  dengan  jumlah  sumber  daya  yang  diberikan.  Beberapa sumber pendanaan organisasi nirlaba, antara lain: sumbangan masyarakat,  APBD/APBN,  lembaga  donor  lokal,  lembaga  donor  internasional,  lembaga  pembangunan  internasional,  melalui  kerja  sama  program/project  dengan  lembaga  lain, atau melalui unit usaha organisasi itu sendiri (fundraising).    Karena sifat pekerjaan dan sumber pendanaan yang unik inlah, setiap pekerja yang  bekerja  di  sektor  nirlaba  bertanggung  jawab  untuk  memastikan  bahwa  dana  yang  ada  digunakan  secara  efektif.  Ada  beberapa  isu  yang  harus  diperhatikan  dalam  pengelolaan  keuangan  lembaga  nirlaba,  antara  lain:  bagaimana  mengelola  pendanaan  untuk  menjalankan  program  dan  mencapai  tujuan‐tujuan  yang  telah  ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang disepakati dengan pihak donor;  juga  bagaimana  lembaga  nirlaba  ini  dapat  menyisihkan  sebagian  dananya  untuk  membayar berbagai keperluan operasional seperti pembayaran gaji, tagihan, pajak,  dan sebagainya.     Menurut  The  Stevens  Groups  at  LarsonAllen,  St.  Paul,  MN,  ada  tujuh  karakteristik  keuangan yang sehat dari suatu organisasi nirlaba, yaitu:   Organisasi nirlaba yang keuangannya sehat memiliki pendapatan yang cukup  untuk menjamin kestabilan program kerjanya.   Memiliki sumber dana tunai internal atau akses untuk mencairkan dana cepat  dalam jangka pendek.   Menggunakan  anggaran  dasar  penerimaan  dibandingkan  anggaran  dasar  pengeluaran.  Anggaran  dasar  penerimaan  artinya  (1)  Dimulai  dengan  memperkirakan  pendapatan  yang  realistik,  baru  kemudian  (2)  Menentukan  biaya  nyata  dari  pemberian  jasa  tahun  berikutnya,  dengan  menyiapkan:  analisis  biaya  tahun  sebelumnya;  yang  mempertimbangkan  kondisi  pasar  terbaru; serta  mengalokasikan dana secara fungsional.   Menyimpan saldo dana yang positif di akhir tahun.   Ketika  kerugian  terjadi,  organisasi  nirlaba  yang  keuangannya  sehat  akan 

 

mampu  mengakumulasikan  keuntungan  yang  cukup  untuk  menutupi  kerugian yang terjadi pada tahun tersebut.  Menetapkan  (atau  berencana  menetapkan)  kegiatan  cadangan  untuk  pengembangan keuangan dan dana jangka pendek.  Dewan pengurus dan manajemen dari organisasi memegang tanggung jawab  sendiri bagi stabilitas keuangan organisasinya. 

  Bagi Pusat Krisis, ada 4 hal utama yang selalu dilakukan agar dapat mencapai sistem  keuangan yang sehat, yaitu:   Pembukuan: Melakukan pencatatan untuk setiap transaksi baik penerimaan  maupun pengeluaran, sehingga dana tunai yang dimiliki tetap terpantau.   Internal  Control:  Melakukan  kontrol  internal  terhadap  dana  yang  dimiliki,  sehingga  meminimalisasi  risiko  terjadinya  penyalahgunaan  dana,  seperti  selalu  menempatkan  dana  tunai  ditempat  yang  aman,  memastikan  semua  pengeluaran  sudah  disetujui  oleh  atasan,  selalu  berpatokan  pada  budget  yang  ada,  memonitor  seberapa  banyak  pengeluaran  yang  dilakukan  setiap  bulan,  memiliki  staf  keuangan  yang  memenuhi  kualifikasi,  melakukan  audit  keuangan secara menyeluruh setiap tahun dan selalu melakukan rekonsiliasi  bank setiap bulan, agar meminimalisasi risiko terjadinya selisih keuangan.   Budgeting: Membuat budget pada setiap awal periode kerja dan melakukan  pembaharuan  setiap  bulan  untuk  memantau  seberapa  besar  budget  yang  telat terpakai untuk pengeluaran operasional.       Financial  Reporting:  Membuat  laporan  keuangan  setiap  bulan,  per  enam  bulan dan per tahun, yang diserahkan kepada Ketua selaku Manajemen Pusat  Krisis serta Dekan Fakultas selaku Dewan Pengurus Pusat Krisis sebagai bahan  laporan yang dapat dipertanggungjawabkan.