1
Panduan Focus Group Discussion dengan Petugas Penjangkau (LSM) “Pilot 2: Integrasi Rujukan dan Notifikasi Pasangan ke dalam layanan Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS)” Pusat Penelitian HIV/AIDS (PPH)-Universitas Katolik Atma Jaya Beberapa point untuk Pengantar (hanya untuk panduan Fasilitator): 1. Terima kasih atas kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. 2. Informasi yang Anda berikan dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengembangkan integrasi rujukan dan notifikasi pasangan ke dalam konseling dan tes HIV. 3. Tidak ada jawaban benar dan salah sehingga Anda diminta untuk menjawab sejujurjujurnya sesuai dengan pengalaman Anda dan kondisi sebenarnya. 4. Nama dan identitas Anda akan dijaga kerahasiaannya Fasilitator : Waktu & Lokasi FGD : (Catatan observasi) Peserta FGD: _____ Laki-laki Catatan mengenai proses FGD:
_____ Perempuan
Bagian A: Latar Belakang 1. Pengalaman bekerja di LSM atau Organisasi berbasis komunitas (OBK) a) Berapa lama dan setting tempat kerja (posisi/peran, apakah organisasi berbasis komunitas atau bekerja dengan penerima manfaat populasi kunci) b) Latar belakang profesi (pengalaman sebelum menjadi petugas penjangkau) 2. Pelatihan terkait konseling dan penjangkauan yang pernah didapatkan (penjangkauan, buddies, manajemen kasus,home-based care, konseling adiksi, konseling HIV, PMTCT, dan konseling pasangan) 3. Peran lain yang dijalani saat ini selain sebagai petugas penjangkau (dalam konteks pekerjaan di layanan) 4. Sebagai petugas penjangkau, bagaimana pengalaman Anda dalam: a) proses assessmen risiko terkait HIV dan rencana pengurangan risiko b) Menghubungkan klien dengan layanan KTS c) Menotifikasi pasangan klien dan merujuk pasangan klien d) Bekerjasama dengan penyedia layanan konseling (dengan variasi setting PKM, RS, Klinik swasta, sesama LSM)? Bagaimana bentuk dan model kerjasama yang dilakukan? Mana yang dirasa paling efektif? PPH-Penelitian Pilot 2-Panduan FGD-Kelompok petugas penjangkau
2
Bagian B: Pengetahuan, sikap dan praktik terkait notifikasi dan rujukan pasangan 1. Apa yang Anda ketahui mengenai notifikasi dan rujukan pasangan? (Gali pemahaman petugas penjangkau, bagaimana prakteknya, efisiensi dan efektivitas terkait program HIV, pengaruhnya terhadap pengendalian penularan) 2. Bagaimana pandangan Anda secara personal mengenai notifikasi dan rujukan pasangan? (Gali sikap petugas penjangkau terhadap notifikasi dan rujukan pasangan, meliputi potensi untuk dilakukan, bermanfaat atau justru kontra produktif, apa potensi manfaat, manfaat riil, dan kelemahannya) 3. Apa yang sudah Anda lakukan selama ini dalam upaya untuk mempromosikan dan mendorong notifikasi dan rujukan dari klien terhadap pasangannya? ( gali praktik yang dilakukan petugas penjangkau dalam notifikasi dan rujukan pasangan, apakah cenderung mempromosikan atau menghindari prosedur ini) Bagian C: Penerimaan dan potensi penggunaan protokol (Pada sesi ini setiap peserta akan mendapatkan penjelasan singkat dari fasilitator mengenai protokol yang sedang dikembangkan. Poin di dalam kurung adalah panduan untuk fasilitator dalam menggali jawaban peserta FGD 1. Bagaimana menurut Anda desain protokol ini secara umum? (kesan umum/keseluruhan terhadap protokol) 2. Sesuai dengan peran Anda sebagai petugas penjangkau, bagaimana menurut Anda tahapan yang dilakukan konselor dalam protokol ini, khususnya dalam mendukung peran Anda di lapangan dalam menjangkau populasi kunci dan pasangannya? (Fasilitator akan diminta menggali masukan untuk setiap komponen) a) Berdasarkan pengalaman Anda menjangkau dan informasi yang Anda dapatkan dari klien, apakah pemberian informasi mengenai penularan HIV dan rencana pengurangan risiko sudah dilakukan dalam konseling selama ini? Jika ya, apa pendapat klien (apakah terlalu banyak yang dibicarakan dan dipahami, atau justru kurang komprehensif, apakah perlu disederhanakan, bagaimana respon klien selama ini dalam sesi ini)? b) Apakah Anda juga memberikan informasi mengenai penularan HIV dan rencana pengurangan risiko saat menjangkau? Apakah informasi terkait notifikasi dan rujukan pasangan diberikan? Informasi apa yang biasanya diberikan? c) Bagaimana menurut Anda dengan mekanisme rujukan yang akan ditawarkan kepada klien (4 metode), model mana yang Anda rasa paling sesuai di konteks layanan dan 4 populasi kunci di Indonesia, khususnya Jakarta, dan mana yang paling mungkin untuk dilakukan? Mengapa?
PPH-Penelitian Pilot 2-Panduan FGD-Kelompok petugas penjangkau
3
c) Model mana yang selama ini sudah Anda lakukan? Bagaimana peran Anda dalam keempat model tersebut? Apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan? Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat? d) Jika selama ini belum dilakukan, menurut Anda bagaimana Anda bisa berperan di keempat model notifikasi dan rujukan pasangan tersebut? 3. Menurut Anda hal apa yang penting untuk dimasukkan dalam protokol pemberitahuan dan rujukan pasangan tapi belum ada dalam protokol ini? 4. Dengan desain protokol ini, menurut Anda hal apa yang akan menjadi tantangan untuk memberitahu dan merujuk pasangan? Apakah ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini? 5. Adakah hal lain yang belum tercakup dalam diskusi yang ingin Anda sampaikan terkait dengan protokol ini? 6. Adakah hal-hal lain diluar protokol ini yang menurut Anda penting untuk dilakukan agar proses notifikasi dan rujukan pasangan dapat berjalan dengan baik? (Gali khususnya yang terkait dengan sistem dan mekanisme kerja petugas penjangkau di LSM dengan layanan KTS)
TERIMAKASIH
PPH-Penelitian Pilot 2-Panduan FGD-Kelompok petugas penjangkau