PATOLOGI MATA Oleh : Aep Nurul Hidayah (RKM126201) Rekam Medis & Informasi Kesehatan POLITEKNIK TEDC BANDUNG
Bulbus oculi: - Sbg indera penglihatan, terdpt di cavum orbitae - Reseptor berupa sel-sel conus dan baccilus di retina, yg sensitif thd rangsang cahaya (kuat dan lemah) dan warna - Sbg “organ visus”, dibedakan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: (a). Oculus atau bulbus oculi dan (b). Organ tambahan, termasuk palpebra, apparatus lacrimalis, otot extra bulbair dan conjunctiva
(1).Cornea, mrpk bening kaca, avasculer, transparan, terletak di bagian ventral bulbus oculi, dilalui oleh cahaya; (2). Sclera mrpk bagian putihnya mata, kuat
(3). Corpus ciliare, mrpk badan tempat proc.ciliaris dan m.ciliaris melekat. Corpus ciliare menghasilkan humor aqueous dan m.ciliaris penting untuk akomodasi; (4).Iris, mrpk diaphragma, terletak di ventral lensa crystalina, warna bergantung pigmen yg dikandung; pigmen banyak coklat, pigmen sedikit biru.
Pada iris dijumpai m.sphincter pupillae dan m.dilatator pupillae; lubang yg dibatasi iris disebut: pupil; Pupil mengecil disebut miosis, pupil melebar disebut midriasis
(5) retina: - mrpk lapisan terdalam bulbus oculi; - Reseptor: - sel-sel conus dan baccilus (yg mrpk reseptor), terletak paling dalam,
ORGAN TAMBAHAN BULBUS OCULI
1. Conjunctiva Terletak diluar cornea, melekat di cornea, sclera dan palpebra Dibedakan : conjunctiva bulbi dan conjunctiva palpebrarum 2. Palpebra superior/inferior Mrpk pelindung bulbus oculi; pd palpebra
3. Otot extra bulbair, yaitu: M.rectus bulbi medialis, m.rectus bulbi superior, m.rectus bulbi inferior, m.obliquus inferior (diinnervasi N.III), m.rectus buli lateralis (diinnervasi N.VI), m.obliquus superior (diinnervasi N.IV) 4. Apparatus lacrimalis Mrpk organ yg memproduksi lacrima (air mata) yaitu: gld.lacrimalis (diinnervasi N.VII) dan ductulinya. Setelah membasahi cornea dng mengedipkan mata, lacrima akan menuju ke punctum lacrimale canaliculus lacrimalis saccus lacrimalis duct.nasolacrimalis meatus nasi inferior. Air mata yg nrocos disebut: epiphora
Otot-otot extrabulbair dilihat dari cranial
Otot-otot extrabulbair dilihat dari sisi temporal
GANGGUAN VISUS Emetrop : Penglihatan normal dimana bayangan jatuh tepat di Retina
Myop Mata dekat / Rabun jauh : Penglihatan dimana bayangan jatuh di depan Retina
Hypermetrop • Mata jauh / Rabun dekat : Penglihatan dimana bayangan jatuh di belakang Retina
Presbiop Berkurangnya kemampuan daya akomodasi . Sehingga mengalami gangguan dalam penglihatan dekat ( Biasa terjadi pada orang tua )
Astigmatisma Bentuk mata yang tidak teratur, maka penangkapan bayangan dari berbagai bagian mata tidak sama Gejala : Bila melihat garis yang mendatar garis vertikal kabur, jika melihat garis vertikal yang mendatar kabur
Beberapa penyakit pada mata Mata Juling : Mata yang arah dari kedua biji mata tidak menuju ke satu jurusan karena gangguan persyarafan atau kerusakan otot – otot bola mata Katarak : Kekeruhan lensa mata bisa karena trauma mata ( kerusakan bol mata atau karena sebab lain misal DM )
Enteropion : Tepi kelopak mata masuk kedalam Ectropion : Tepi kelopak mata keluar
•
Blepharitis : Radang pada tepi kelopak mata dengan gejala radang, nyeri, kemerahan, dan gatal
•
Hordeolum : Benjolan ( bintil ) merah di kelopak mata, rasa mengganjal di kelopak mata ( Bintil )
•
Glaukoma : Peningkatan tekanan Bola mata
Gejala : Mata merah Nyeri Penglihatan menurun Sakit kepala muntah
( TIO = 15 – 21 mmHg )
Conjungtivitis • Radang pada conjungtiva • Gejala Warna merah, Fotofobia, Epifora, keluar nanah, bangun tidur terasa lengket
KEKURANGAN VITAMIN. A
SUMBER VITAMIN A
Herpes Zoster
Herpes Zoster Ophthalmicus (HZO)
KERATITIS Tepi kornea merah, nyeri, berair Pandangan kabur dan silau
SARCOMA KAPOSI