Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 165-170, Desember 2017 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
p-ISSN: 2614-0500
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ICT SEBAGAI KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA DI SMP NEGERI ACEH TAMIANG Nursamsu* dan Teuku Kusnafizal Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samudra Langsa *Corresponding Author:
[email protected] Abstrak. Tujuan dilakukannya penelitian tentang Pemanfaatan Media Pembelajaran ICT sebagai Kegiatan Pembelajaran Siswa di SMP Negeri Aceh Tamiang adalah Untuk mengetahui perbedaan dalam pemanfaatan Media Pembelajaran ICT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu True Experimental Design Sampel penelitian berjumlah siswa sebanyak 44 orang siswa. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes. Instrumen tes berupa tes kemampuan kognitif siswa (hasil belajar ) mata pelajaran IPA. Adapun teknik analisis data yaitu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji beda, uji-t. Hasil penelitian ini adalah nilai 72,60 yang dimanfaatkan pada SMP Negeri 1 Manyak Panyed sedangkan nilai 66,92 yang dimanfaatkan pada SMP Negeri 2 Karang Baru. Adapun kesimpulan penelitian ini bahwa pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran ICT, sering dilaksanakan di SMP Negeri 1 Manyak Panyed dari pada SMP Negeri 2 Karang Baru. Kata Kunci: Pemanfaatan, Media ICT, Pembelajaran IPA.
PENDAHULUAN Media Pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit. Alat -alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa dalam balajar. Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik apabila menggunakan media yang tepat sehingga siswa termotifasi untuk mencintai ilmu pengetahuan yang sedang dipelajarinya. Seorang guru dapat efektif dan efisien dalam menyajikankan materi pelajaran apabila dapat memanfaatkan media secara baik dan tepat. Menurut Danim (2011) media pembelajaran berbasis teknologi dapat membuat pembelajaran lebih powerfull dimana kontak komunikasi antara individu yang ditunjang oleh teknologi dapat memberi nilai tambah (add value) dalam kemampuan komunikasi tertentu. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang aktif, efektif dan menyenangkan. Arus globalisasi yang terjadi saat ini juga mencakup aspek kemajuan dalam penggunaan teknologi informasi, diharapkan penggunaan ICT tersebut dapat mendukung proses pembelajaran ekonomi dengan pendekatan saintifik. Dalam penelitiannya. Sunarno, dkk. (2016) menjelaskan pelaksanaan dalam peningkatan kompetensi pembelajaran IPA yang berbasis komputer (ICT) bagi guru IPA SMP mempunyai arti yang sangat signifikan bagi para guru, meningkat profesionalisme dalam melakukan pembelajaran IPA di sekolah. Dalam upaya menyiapkan SDM yang kompetitif, Suryadi (2007) menerangkan bahwa kebutuhan masyarakat persekolahan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran merupakan bagian dari reformasi pembelajaran.
165
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 165-170, Desember 2017 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
p-ISSN: 2614-0500
Guru di SMP Negeri Aceh Tamiang mencoba menggunakan pembelajaran berbasis ICT dengan memanfaatkan perangkat komputer multimedia sebagai alat pendidikan dalam pembelajaran. Komputer telah dikembangkan akhir–akhir ini dan membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu siswa dalam belajar (Nasution, 1999). Fasilitas komputer multimedia ini diharapkan siswa dapat termotivasi dan tidak bosan ketika mengikuti proses pembelajaran. ICT diharapkan menjadi katalis untuk mendongkrak mutu pendidikan, terutama kaitannya dengan konsep life skill, bahwa setiap anak harus memiliki keterampilan nyata untuk bekal dalam kehidupannya dan diantaranya untukbekerja. ICT dianggap sebagai salah satu bekal untuk siswa, karena ICT menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan di masyarakat, apakah sebagai operator, teknisi, system analisis, atau programmer. Aceh Tamiang sebagai salah satu wilayah yang terletak di propinsi Aceh memiliki sekolah-sekolah yang sudah terstandarisasi. Setidaknya terdapat 19 SMP Negeri.sekolah tersebut memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Universitas Samudra (UNSAM) sebagai institusi pendidikan tinggi Negeri diharapkan melalui penelitian dapat berperanaktif dalam penyebarluasan IPTEK untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang yang salah satunya dilakukan melalui Penerapan Media Belajar berbasis ICT. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, maka seorang guru bukan hanya mentrasferkan ilmunya melalui buku akan tetapi seorang guru dapat menggunakan ICT dengan alat bantu komputer multimedia menggunakan bermacam-macam software yang dipadukan dengan bentuk-bentuk media visual seperti video sehingga siswa tidak hanya mendengar, melihat, tapi juga dapat berperan (melakukan sendiri) proses pembelajarannya, karena seperti yang kita tahu dalam prinsip belajar menurut Tony Stockwell dalam The Learning of Revolusion bahwa untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan efektif, harus melihat, mendengar, dan merasakannya untuk itu diperlukan media yang interaktif jadi siswa dapat merasakan hal tersebut. Dengan adanya komputer multimedia akan mempermudah guru dalam membangkitkan motivasi siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Serta diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran sehingga dapat belajar dengan mudah. Berdasarkan pendapat diatas maka sebagai dosen dalam melaksanakan kewajiban Tri Dharma Penguruan Tinggi tertarik dalam membuat penelitian, yang berjudul; “Pemanfaatan Media Pembelajaran ICT Sebagai Kegiatan Pembelajaran Siswa Di SMP Negeri Aceh Tamiang”. Adapun data yang tertulis pendapat diatas dari seluruh SMP Negeri Kabupaten Aceh Tamiang, maka kami tertarik untuk membuat penelitian di SMP Negeri 1 Manyak Panyed dan SMP Negeri 2 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Manyak Payed dan SMP Negeri 2 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2017. Populasi yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Manyak Payed dan SMP Negeri 2 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang, terdiri dari 2 (dua) kelas. Sampel penelitian berjumlah siswa sebanyak 44 orang siswa.
166
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 165-170, Desember 2017 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
p-ISSN: 2614-0500
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu True Experimental Design menggunakan rancangan dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah, konsep yang kompleks, serta penggunaan media lebih menarik perhatian siswa (Faturrahman, 2007). Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes. Instrumen tes berupa tes kemampuan kognitif siswa (hasil belajar ) mata pelajaran IPA. Adapun Teknik analisis data yaitu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji beda, uji-t. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dipergunakan adalah nilai yang diperoleh dari soal pre-test dan posttest yang diberikan kepada siswa di SMP Negeri 1 Mayak Payed pada kelas VIII dan di SMP Negeri 1 Karang Baru pada kelas VIII Kabupaten Aceh Tamiang, yang memanfaatkan media ICT, sebagai media pembelajaran. Nilai yang diperoleh tersebut akan diuji dengan uji statistik yaitu uji ”t”. Jadi, data yang diperoleh dari post-test merupakan hasil belajar siswa yang dicapai kedua kelas sebagaimana yang tercantum pada lampiran data nilai siswa. Selanjutnya dapat dibuat daftar distribusi frekuensi nilai pre-test siswa yang memanfaatkan media pembelajaran ICT, di SMP Negeri 1 Mayak Payed pada kelas VIII yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Pretest siswa SMP Negeri 1 Mayak Payed Interval Nilai 20 – 25 26 – 31 32 – 37 38 – 43 44 – 49 50 – 55 Jumlah
(Titik Tengah) xi 22,5 28,5 34,5 40,5 46,5 52,5 225
(Frekuensi) fi 9 9 6 7 4 5 40
xi2
fixi
fixi2
506,25 812,25 1190,25 1640,25 2162,25 2756,25 9067,5
202,5 256,5 207 283,5 186 262,5 1398
4556,25 7310,25 7141,5 11481,75 8649 13781,25 52920
Selanjutnya dapat dibuat daftar distribusi frekuensi nilai post-test siswa yang memanfaatkan media pembelajaran ICT, di SMP Negeri 1 Mayak Payed pada kelas VIII yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Posttest siswa SMP Negeri 1 Mayak Payed Interval Nilai 50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91 Jumlah
(Titik Tengah) xi 53 60 67 74 81 88 423
(Frekuensi) fi 5 5 7 7 8 8 40
167
xi2
fixi
fixi2
2809 3600 4489 5476 6561 7744 30679
265 300 469 518 648 704 2904
14045 18000 31423 38332 52488 61952 216240
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 165-170, Desember 2017 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
p-ISSN: 2614-0500
Untuk mengetahui data Selisih Nilai Rata-Rata pretest dan posttest Di SMP Negeri 1 Mayak Payed Pada Kelas VIII sebagai berikut: Tabel 3. Selisih Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest siswa SMP Negeri 1 Mayak Payed Kelas
Rata-Rata Pretest
Rata-Rata Posttest
Selisih
VIII
34,95
72,60
37,65
Selanjutnya dapat dibuat daftar distribusi frekuensi nilai pre-test siswa memanfaatkan media pembelajaran ICT, di SMP Negeri 2 Karang Baru pada kelas VIII yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil pretest siswa SMP Negeri 2 Karang Baru Interval Nilai 15 – 20 21 – 26 27 – 32 33 – 38 39 – 44 45 – 50 Jumlah
(Titik Tengah) yi 17,5 23,5 29,5 35,5 41,5 47,5 195
(Frekuensi) fi 9 8 9 6 5 6 43
yi2
fiyi
fiyi2
306,25 552,25 870,25 1260,25 1722,25 2256,25 6967,5
157,5 188 265,5 213 207,5 285 1316,5
2756,25 4418 7832,25 7561,5 8611,25 13537,5 44716,75
Selanjutnya dapat dibuat daftar distribusi frekuensi nilai post-test siswa yang tidak memanfaatkan media pembelajaran ICT, di SMP Negeri 2 Karang Baru pada kelas VIII yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil posttest siswa SMP Negeri 2 Karang Baru Interval Nilai 45 – 52 53 – 60 61 – 68 69 – 76 77 – 84 85 – 92 Jumlah
(Titik Tengah) yi 48,5 56,5 64,5 72,5 80,5 88,5 411
(Frekuensi) fi 7 8 9 8 6 5 43
yi2
fiyi
fiyi2
2352,25 3192,25 4160,25 5256,25 6480,25 7832,25 29273,5
339,5 452 580,5 580 483 442,5 2877,5
16465,75 25538 37442,25 42050 38881,5 39161,25 199538,75
Untuk mengetahui data Selisih Nilai Rata-Rata Pre-Test dan Post-Test memanfaatkan media pembelajaran ICT, di SMP Negeri 2 Karang Baru pada kelas VIII sebagai berikut:
168
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 165-170, Desember 2017 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
p-ISSN: 2614-0500
Tabel 6. Selisih Nilai Rata-Rata Pre-Test dan Post-Test Di SMP Negeri 2 Karang Baru Kelas
Rata-Rata pretest
Rata-Rata posttest
Selisih
VII-4
30,62
66,92
36,30
Adapun selisih nilai rata-rata pre-test dan post-test yang memanfaatkan media pembelajaran ICT, di SMP Negeri 1 Karang Baru dan SMP Negeri 2 Karang Baru pada kelas VIII adalah: Tabel 7. Selisih Nilai Rerata Antara di SMP Negeri 1 Manyak Payed dan SMP Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Mean hasil belajar Pretest
Posttest
Selisih
34,95 30,62 4,33
72,60 66,92 5,68
37,65 36,30 1,35
Kelompok SMP Negeri 1 Manyak Payed SMP Negeri 2 Karang Baru Selisih
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dilakukan kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan di SMP Negeri 1 Manyak Payed kenaikan nilai rata-rata sebesar 37,65 sedangkan di SMP Negeri 1 Karang Baru sebesar 36,30 dan selisih dari kedua kelompok adalah 1,35. Berdasarkan data tersebut, ternyata ada perbedaan yang signifikan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran ICT Sebagai Kegiatan Pembelajaran Siswa Di SMP Negeri Aceh Tamiang. Halidi, dkk. (2015) menyatakan dari hasil penelitian bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis TIK atau ICT, sangat berpengaruh sangat nyata memberikan motivasi dalam proses pembelajaran. Hal ini merupakan suatu paradigma yang berpusat belajar berorientasi pada pencapaian tujuan dalamrangka mempersiapkan siswa menjadi manusia yang dapat belajar secaramandiri (independent learners).Oleh karena itu, guru sebagai tenaga profesional harus terus melakukan perubahan-perubahan atau sedikitnya penyesuaian dalam paradigma strategi, pendekatan, dan tekonologi pembelajaran, Jika tidak, maka tenaga professional ini akan kehilangan makna kehadiran dan proses pembelajaran. Menurut penelitian Khomariah (2016) menyatakan Blog adalah salah satu media pembelajaran berbasis Information and Comunication Technology (ICT). Dengan pemanfaatan media blog diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pemanfaatan blog sebagai media. Pemanfaatan media pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi Komputer sangat membuat siswa aktif dalam belajar yang didukung dengan penelitian Sujoko (2013) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran cukup maksimal dalam kegiatan proses pembelajaran. Lutfi (2015) menyatakan dari hasil penelitian guru berpendapat bahwa penggunaan bersarana computer sebagai media pembelajaran IPA sangat baik sebagai aternatif bermain belajar dan dapat menghindari bahwa siswa bermain yang tidak
169
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 165-170, Desember 2017 www.jurnal.unsyiah.ac.id/jipi
p-ISSN: 2614-0500
berpendidikan. Penelitian ini juga didukung dengan penelitian Aina (2013) yang menyatakan terdapat interaksi antara pemanfaatan multimedia interaktif dan motivasi siswa putra dan putri SMP 19 Kota Jambi. Guru juga harus mampu menciptakan proses belajar yang baik, sehingga dapat merangsang kemampuan peserta didik untuk belajar lebih aktif lagi. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai kompetensi yang berdasarkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2007 tentang guru, menyatakan bahwasanya “Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi keperibadian, dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi”, sedangkan selisih nilai hasil belajar siswa di sekolah yang menjadi sampel penelitia adalah Pelaksanaan di SMP Negeri 1 Manyak Payed kenaikan nilai rata-rata sebesar 37,65 sedangkan di SMP Negeri 1 Karang Baru sebesar 36,30 dan selisih dari kedua kelompok adalah 1,35. KESIMPULAN Hasil penelitian ini adalah nilai 72,60 yang dimanfaatkan pada SMP Negeri 1 Manyak Panyed sedangkan nilai 66,92 yang dimanfaatkan pada SMP Negeri 2 Karang Baru. Maka penelitian ini bahwa pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran ICT, sering dilaksanakan di SMP Negeri 1 Manyak Panyed dari pada SMP Negeri 2 Karang Baru. DAFTAR PUSTAKA Aina, M. 2013. Efektivitas Pemanfaatan Mutimedia Interaktif Pembelajaran IPA-Biologi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pria dan Wanita SMP Negeri 19 Kota Jambi. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 10-12 Mei 2013 di Universitas Lampung. Danim, S. 2011. Pengembangan Profesi Guru dari Pra-jabatan, Induksi, ke Professional Madani. Jakarta : Prenada Media. Halidi, H. M., Sarjan N. Husain, dan Sahrul S. 2015. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Model Terpadu Madani Palu. e-Jurnal Mitra Sains, 3(1): 53-60. Komariah, N. 2016. Pemanfaatan Blog Sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT. Jurnal I-Afkar, 5(1): 80-105. Lutfi, A. 2015. Tanggapan Guru dan Siswa Terhadap Penggunaan Permainan Bersarana Komputer Sebagai Media Pembelajaran IPA. Prosiding Seminar Nasional Kimia. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya. 3-4 Oktober di Universitas Negeri Surabaya. Faturrohma,P. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama Nasution, S. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sunarno, W,. Sukarmin, Supurwoko, dan Delisma, W. A. 2016. Upaya Meningkatkan Kompetensi Pembelajaran Ipa Melalui Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Komputer (Ict) Bagi Guru Ipa Smp Di Kabupaten Wonogiri. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains, 22 Oktober 2016 di Surakarta.
170