PEMBELAJARAN PESTISIDA HAYATI

Download Sebelum dikenalnya pestisida buatan pabrik, masyarakat/petani di desa-desa menggunakan bermacam-macam jenis tumbuhan/tanaman sebagai pembas...

0 downloads 587 Views 1MB Size
MODUL 2 PEMBELAJARAN PESTISIDA HAYATI

Oleh: MARTHEN THEOGIVES LASUT

TROPICAL CURRICULUM PROJECT Kerjasama USAID-TEXAS A&M UNIVERSITY UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2011 1

DISCLAIMER This publication is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Development (USAID). The contents are the responsibility of Texas A&M University and Sam Ratulangi University as the USAID Tropical Plant Curriculum Project partners and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.

MODUL PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHAN MENGENAL TUMBUHAN PENGHASIL PESTISIDA ORGANIK DI SULAWESI UTARA

MODUL 2: DESKRIPSI TUMBUHAN PENGHASIL PESTISIDA ORGANIK Oleh: Dr. MARTHEN THEOGIVES LASUT PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNSRAT MANADO - e-mail:[email protected]; [email protected]

A. PENGANTAR. Sebelum dikenalnya pestisida buatan pabrik, masyarakat/petani di desa-desa menggunakan bermacam-macam jenis tumbuhan/tanaman sebagai pembasmi hama dan penyakit di lokasi pertanamannya. Seiring dengan makin berkembangnya teknologi pertanian, maka penggunaan pestisida alami mulai ditinggalkan.Walaupun di desa-desa terpencil, masih ada petani yang menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan/tanaman sekitar yang banyak dijumpai. Secara umum tumbuhan yang mengandung pestisida memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - Memiliki/mengeluarkan bau yang menyengat - Tidak mudah rusak akibat hama dan penyakit - Digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit - Telah digunakan oleh masyarakat untuk mengendalikan hama dan penyakit. Modul 2 ini secara khusus membahas tentang cara mengenali tumbuhan lokal (Sulawesi Utara) – dalam bentuk pengenalan/deskripsi, gambar, dan karakter kunci, yang memiliki kandungan sebagai biopestisida. Untuk itu maka komposisi pembelajaran adalah 25 % teori dan 75 % praktek. B. TUJUAN Setelah selesai mempelajari modul 2 ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenali jenis-jenis tumbuhan penghasil pestisida organik yang ada di Sulawesi Utara. 1

KONSEP: Untuk mengenali nama tumbuhan/tanaman di lapangan harus dilakukan melalui 3 (tiga) cara, yaitu: 1. Bertanya kepada orang yang dianggap tahu dengan nama dan khasiat tumbuhan yang dimaksud. 2. Menggunakan buku-buku referensi – monografi atau flora, atau yang sesuai. 3. Menggunakan spesimen herbarium.

C. LATIHAN. Kelompokkan tumbuhan/tanaman dalam 2 katagori: 1. Rumput/Grasses. Dicirikan oleh adanya struktur daun yaitu: Pelepah, Ligula, dan helai daun; helai daun memiliki pertulangan yang sejajar (linearis). Batang bulat/membulat. -

Cari informasi tentang kegunaan dan kandungan rumput jenis tertentu melalui referensi atau internet. Cari informasi tentang sebaran jenis yang bersangkutan. Cari tahu apakah jenis tersebut ada di Sulawesi Utara. Buat daftar jenis yang akan dipelajari. Buat karakter kunci masing-masing jenis sesuai pengamatan anda.

DESKRIPSI JENIS RUMPUT YANG DIKENALI MEMILIKI KANDUNGAN BIOPESTISIDA: -

Sereh/’Lemon grass’ – Cymbopogon nardus. Berasal dari Asia tropis - Ceylon. Daun memiliki minyak atsiri 1 % dengan komponen utama adalah sitronelol, geranial, dan geranil butirat, sitral, limonene, eugenol, dan metileugenol. Digunakan sebagai pestisida dengan menggunakan semua bagian tanaman. Karakteristiknya adalah: Perawakan tegak, berumpun; batang kemerahan bila dipotong melintang.Daun tunggal; pelepah daun silindris dengan permukaan dalam bagian berwarna 2

kemerahan; memiliki ligula; helaian daun setengahnya menggantung.Perbungaan/Spikelet berbentuk malai; memiliki gluma steril dan fertil. Gambar 1. Habit/Perawakan Sereh

2. DAUN LEBAR. Dicirikan oleh adanya daun yang lebar dibandingkan dengan daun pada kelompok rumput-rumputan; memiliki tangkai daun – petiole, yang jelas; batang biasanya berkayu. -

Cari informasi tentang kegunaan dan kandungan tumbuhan berdaun lebar jenis tertentu melalui referensi atau internet. Cari informasi tentang sebaran jenis yang bersangkutan. Cari tahu apakah jenis tersebut ada di Sulawesi Utara. Buat daftar jenis yang akan dipelajari. Buat karakter kunci masing-masing jenis.

3

DESKRIPSI JENIS TUMBUHAN DAUN LEBAR YANG MEMILIKI KANDUNGAN BIOPESTISIDA: -

Cengkeh/’clove’ – Zysygium aromaticum. Tanaman asli Indonesia, berasal dari pulau Makian Maluku Utara. Bunga dan daun cengkeh mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia lain yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Digunakan sebagai pestisida – fungisida, dengan menggunakan daun dan bunga. Karakteristik Cengkeh: Tajuk pohon berbentuk kerucut.Daun hijau, bentuk bulat telur.Bunga muncul di ujung ranting daun, ungu, kuning kehijauan dan merah muda, tangkai pendek, bertandan; bunga cengkeh kering berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Gambar 2. Bunga dan Daun Cengkeh

-

‘Tagalolo’ – Ficus septica. Tumbuhan asli Indonesia. Daun mengandung senyawa flavonoid genistin dan kaempferitrin, kumarin, senyawa fenolik, pirimidin dan alkaloid antofin. Batang mengandung alkaloid –fenantroindolisidin. Akar mengandung akar mengandung stigmasterol dan β-sitosterol. Digunakan sebagai pestisida – bakterisida. 4

Karakteristik ‘Tagalolo’: -

Perdu tegak 1-5 meter. Batang tidak lurus, ranting bulat silindris, berongga, bergetah bening. Daun penumpu tunggal; daun tunggal, bulat telur atau elips. Bunga majemuk berpasangan, bertangkai pendek dengan 3 daun pelindung. Buah berdaging, hijau abu-abu, diameter 1 -2 cm.

Gambar 3. Daun dan buah ‘Tagalolo’.

5

-

Mahoni/Mahogani – Swietenia macrophylla. Tumbuhan ini berasal dari Hindia Barat dan Afrika. Biji mahoni mengandung bahan aktif swietenin dan limonoid. Digunakan sebagai insektisida. Karakteristik Mahoni: Tumbuhan berkayu, dengan tinggi mencapai 35 m. Kulit batang abu-abu dan halus saat muda, menjadi coklat tua,dan mengelupas setelah tua.Daun bertandan dan menyirip, tersusun bergantian, berpasangan.Bunga putih, 10 - 20 mm, dengan malai bercabang.

Gambar 4. Daun dan Bunga Mahoni

6

-

Sirsak – Annona muricata. Tanaman berasal dari Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Daun sirsak mengandung senyawa acetoginin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Biji mengandung annonain dan acetoginin. Kulit batang mengandung tannin, fitosterol, kalsium oksalat, murisine, dan alkaloid. Akar mengandung annonain, tannin, dan alkaloid. Digunakan sebagai pestisida – insektisida. Karakteristik Sirsak: Tanaman berkayu, dengan tinggi mencapai 10 m, diameter 15 cm; batang lurus; kulit batang licin sampai kasar, bagian dalam agak merah muda. Daun tunggal, berseling, cenderung elips; tanpa daun penumpu; bau tajam. Bunga terminal atau lateral, panjang 1 – 2 cm; 3 sepal, hijau, panjang 3 mm, triangular; petal kekuningan, berjumlah 6 dalam 2 lingkaran – masing-masing 3. Buah semu, daging buah putih dengan biji hitam.

Gambar 5. Bunga, buah dan daun Sirsak.

7

-

‘Rumpu putih’ – Ageratum conyzoides. Berasal dari daerah tropis Amerika – Brasil. Daun mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid, dan polifenol. Dimanfaatkan sebagai pestisida – insektisida. Karakteristik ‘rumpu putih’: Herba, tinggi 10 – 120 cm; batang tegak; daun tunggal, bertangkai, bentuk bulat telur, tepi bergigi, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 3-5 cm, lebar 1-3 cm, letak berhadapan bersilang dan berwarna hijau. Bunga majemuk, di ketiak daun, malai rata, panjang 5 – 9 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah bersegi lima, hitam. Biji hitam. Gambar 6. Daun dan bunga ‘Rumpu putih’.

8

-

Lantana– Lantana camara. Berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Daun tanaman ini mengandung terpenoid, steroid, saponin, minyak atsiri dan alkaloid, yang digunakan sebagai pestisida – insektisida. Karakteristik Lantana: Herba dengan tinggi 2 m; batang berbulu dan berduri.Daun tunggal, berhadapan, bulat telur, meruncing,kasap, beraroma, tepi daun bergerigi.Cabang banyak, ranting bentuk segi empat.Bunga dalam rangkaian, warna putih, merah muda, jingga kuning.Buah buni, warna hitam mengkilap. Gambar 7. Bunga, Buah dan Daun Lantana.

9

-

Tuba– Deris elliptica. Tumbuhan merambat ini berasal dari Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik Barat daya, termasuk Papua New Guinea. Akar tumbuhan tuba mengandung Rotenone, deguelin, tephorsin, dan toxicarol, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pestisida – insektisida. Karakteristik ‘Tuba’: Semak merambat – liana, panjang 5 – 12 m, berambut halus; ujung tunas sering tanpa daun sepanjang beberapa meter. Daun pinnate – memiliki tulang daun utama, panjang 15 – 30 cm, dengan 11 – 15 anak daun; petiole – tangkai daun panjang 3 – 7 mm. Bunga bertangkai dalam kelompok bertiga. Calyx 6 – 8 mm; petal ungu, berdiameter 13 – 17 mm, dengan 2 aurikel pada bagian bawah. Buah 3 – 8 cm, elips, bersayap kecil.Biji 1 – 3, bentuk ginjal – reniform, dan flat.

Gambar 8. Daun, Bunga dan Buah Tuba.

10

-

Beluntas – Pluchea indica. Tanaman ini asli India, China Selatan, Malesia, Australia, dan Pasifik. Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, minyak atsiri,danflafonoida. Akar mengandung flafonoida dan tannin. Karena itu sering digunakan sebagai pestisida alami.

Karakteristik Beluntas: Perdu tegak, tinggi 2 m. Batang berambut halus.Daun bulat telur, hijau muda, panjang 2 - 9 cm, ujung meruncing, letak berseling, berbau khas.Bunga majemuk, bentuk malai, keluar dari ketiak daun, bercabang-cabang, warna putih kekuningan.Buah berwarna coklat.Biji coklat keputih-putihan. Gambar 9. Bunga dan Daun Beluntas.

11

-

Kemangi – Ocimum basilicum. Tanaman berasal dari daerah Asia tropis. Tanaman ini mengandung senyawa flavonoid, eugenol, arginin, dan minyak atsiri. Digunakan sebagai pestisida – insektisida dan bakterisida. Karakteristik kemangi: Herba dengan tinggi sampai 75 cm, berbau tajam.Batang persegi, tanpa bulu atau berbulu sedikit.Daun berhadapan, bentuk tombak sampai bulat telur – lanset sampai ovate, bertangkai.Perbungaan verticillaster – kelompok bunga pada nodus, sehingga terlihat mengelilingi batang.Bunga putih, bilabiatus, panjang 2 cm.

Gambar 10. Perawakan, Batang, Daun, dan Bunga Kemangi

12

-

Takokak – Solanum torvum. Tumbuhan ini berasal dari …. . Buah takokak mengandung flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid. Digunakan sebagai pestisida.

Karakteristik Takokak: Semak, 2 – 3 m (5 m) tinggi.Batang bercabang di bagian bawah; kulit batang kelabu, licin, bagian dalam hijau gading.Daun opposite – berlawanan, atau satu setiap nodus, berambut pendek; bagian tengah tulang daun berduri; tangkai daun panjang 1 – 6 cm. Bunga putih, tubular, segera luruh setelah mekar.Buah berry, hijau dan menjadi kuning saat matang.Biji warna coklat.

Gambar 11. Bunga dan buah Takokak.

13

-

Sidaguri – Sida rhombifolia. Tumbuhan tersebardi seluruhdaerah tropis. Daun mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, dan minyak asiri. Batang mengandung kalsium oksalat dan tanin. Akar mengandung alkaloid, steroid, dan efedrine. Digunakan sebagai pestisida. Karakteristik Sidaguri: Semak, tinggi mencapai 70 cm. Batang bulat, warna cokelat.Daun tunggal, bentuk jantung, berseling, ujung bertoreh; pertulangan daun menyirip, berbulu, dan berwarna hijau. Bunga tunggal, bulat telur, aksilaris - keluar dari ketiak daun; corolla - mahkota bunga berwarna kuning agak orange; bunga mekar pukul 12 siang dan layu sekitar 3 jam kemudian. Buah muda berwarna hijau dan buah tua berwarna hitam.

Gambar 12. Batang, Daun dan Bunga Sidaguri

14

-

‘Suruhan’ – Peperomia pellucida. Tumbuhan ini dapat ditemukan di tempat lembab di Asia dan Amerika.Tanaman ini mengandung minyak asiri yang terdiri dari apiole, kariofilen, akasetin, apigenin, pellusidatin, isoviteksin, pellusidatin-8neokesperidosida, dan 2-4-5 trimeteksi stiren. Digunakan sebagai pestisida – anti bakteri.

Karakteristik Suruhan: Herba, tegak, tinggi 20 – 40 cm, bercabang. Daun tunggal berseling, panjang 1 -3 cm, bulat telur melebar ujung meruncing, bagian pangkal membentuk jantung, tepi daun rata, permukaan atas daun hijau pucat mengkilap, permukaan bawah lebih muda dan agak kelabu. Batang sukulen, agak transparan.Bunga bentuk buliran, panjang 16 cm, hijau, terletak di ujung tangkai dan ketiak daun. Buah bulat, ujung runcing , diameter kurang dari 1 mm, berbentuk bujur dan berwarna hijau ketika muda dan coklat apabila matang. Gambar 13. Daun dan Bunga ‘Suruhan’.

15

-

‘Kangkung Laut’ – Ipomoea pes-caprae. Tumbuhan ini ditemukan di daerah pantai tropis berpasir di Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Tumbuhan ini mengandung asam glochidone, asam betulinic, alpha dan beta amyrin asetat, serta isoquercytrin. Digunakan sebagai pestisida. Karakteristik ‘Kangkung Laut’: Tumbuhan merambat, batang sukulen, bergetah putih; panjang batang merambat mencapai 10 m. Daun, panjang 3 – 14 cm x lebar 3 – 12 cm, berseling, elips; tangkai daun 1.5 mm. Bunga aksilaris – keluar dari ketiak daun, diameter 3 – 16 cm, corolla 3 – 6 cm, berbentuk corong – ‘funnel-shaped’, warna merah muda, ungu kemerahan, dan lembayung. Gambar 14. Daun dan bunga ‘Kangkung laut’.

16

-

‘Temulawak’ – Curcuma xanthorhiza. Tanaman ini berasal dari Indonesia – pulau Jawa, kemudian menyebar ke Asia Tenggara, China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Eropa. Tanaman ini mengandung minyak atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Digunakan sebagai pestisida – bakterisida. Karakteristik Temulawak: Herba/terna, dengan tinggi mencapai 2 m; batang semu – merupakan bagian pelepah daun yang tegak dan tumpang tindih; memiliki rhizome – rimpang, aroma tajam dan pahit, bercabang, warna coklat kemerahan, kuning tua, atau hijau gelap; tiap tunas dari rimpang membentuk 2 – 9 helai daun bundar memanjang sampai lanset. Daun berukuran panjang 31 – 85 cm lebar 10 – 18 cm. Bunga putih, bundar memanjang dengan ujung merah dadu atau merah, panjang 1.25cm – 2cm dan lebar 1 cm. Gambar 15. Bunga dan Daun ‘Temulawak’.

17

-

‘Kayu Manis’ – Cinnamomum burmannii. Tanaman asli Asia Tenggara – termasuk Indonesia. Mengandung minyak atsiri pada kulit ranting dan daun, disebut Cinnamon oil. Komponen utama yang terkandung didalam minyak kayu manis adalah sinamaldehid, eugenol, aceteugenol, dan aldehida. Karakteristik Kayu Manis: Pohon, tinggi 1-12 m. Daun lonjong atau bulat telur, hijau, daun muda merah, berseling, atau spiral, panjang 9 – 12 cm dan lebar 3 – 6 cm. Kulit batang berwarna kelabu. Bunga hermafodit -berkelamin dua atau bunga sempurna, warna kuning. Buah buni,bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua.Biji satu, berdaging.

Gambar 16. Bunga, Buah dan Kulit Batang ‘Kayu Manis’.

18

-

KecubungGunung -Brugmansia suaveolens. Tanaman berasal dari Meksiko. Tanaman ini mengandung senyawa kimia alkaloid – atropin, hiosiamin, dan skopolamin, terdapat juga hiosin, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. Digunakan sebagai pestisida – insektisida dan fungisida. Karakteristik ‘Kecubung gunung’: Perdu tegak, berkayu, bercabang, tinggi 2-4 m. Daun bulat telur atau bulat telur memanjang, permukaan daun berbulu jarang, permukaan bawah berambut halus. Bunga aksilaris - di ketiak daun, menggantung, kelopak bunga hijau; mahkota bentuk terompet, tabung bersudut lima, warna putih atau jingga. Buah buni, berambut halus.Biji berkulit tebal abu-abu.

Gambar 17. Bunga Kecubung Gunung.

19

-

Lengkuas – Alpinia galanga. Tanaman berasal dari daerah tropis Amerika Selatan .Mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, galangin, alpinen kamfer, methylcinnamate. Di gunakan sebagai pestisida – insektisida dan fungisida. Karakteristik Lengkuas: Rhyzome/rimpang diameter 2-4 cm, warna coklat kemerahan.Batang tegak dan berumpun, membentuk batang semu - oleh pelepah-pelepah daun, warna hijau agak keputih- putihan. Daun tunggal, panjang 15 – 55 cm dan lebar 3 – 13 cm, hijau, berseling, lanset memanjang; pertulangan daun menyirip; Pelepah daun 15 - 30 cm, hijau, dan beralur.Bunga majemuk lonceng, harum, putih kehijauan atau putih kekuningan.Buah buni, bulat, keras, diameter 1 cm, warna hitam kecoklatan.

Gambar 18. Rimpang, Daun, dan Bunga Lengkuas.

20

-

‘Jahe’ – Zingeber officinale. Tanaman berasal dari daerah beriklim Tropis Asia – India dan China. Tanaman ini mengandung senyawa fenolik – shogaols and gingerols; Sesquiterpenes: bisapolene, zingiberene, zingiberol, sesquiphellandrene, dan curcurmene. Seluruh bagian digunakan sebagai pestisida – insektisida, bakterisida. Karakteristik Jahe: Herba tegak tahunan, tinggi 35 – 120 cm .Batangnya tegak, memilik rimpang mendatar, rimpang warna coklat beraroma khas.Daun tunggal , bentuk lanset dengan panjang 10 – 20 cm dan lebar 2 – 4 cm. Bunganya hermafrodit, muncul di ketiak – aksilaris.Perbungaan tumbuh dari batang yang berbeda dengan batang yang berdaun, tinggi 6 – 10 cm;daun pelindung hijau dengan tepi yang tembus pandang – translucent. Gambar 19. Rimpang, Batang, Daun dan Bunga Jahe.

21

LANGKAH-LANGKAH/PROSEDUR KERJA: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kumpulkan semua informasi jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Cari tahu apakah jenis-jenis tersebut ada di Sulawesi Utara. Deskripsikan jenis-jenis yang di temukan di Sulawesi Utara. Klasifikasikan menjadi 2 kelompok tumbuhan – Rumput dan Daun lebar. Kenali ciri yang mencolok untuk membedakan masing-masing kelompok. Buat kunci sendiri untuk membedakan 2 kelompok tersebut – dalam bentuk matriks karakter. 7. Cari karakter kunci setiap kelompok. 8. Cari karakter kunci setiap jenis tumbuhan. 9. Buat Kunci Identifikasi untuk semua jenis yang ditemukan.

TOPIK DISKUSI: 1. Karakter apa yang paling menyolok untuk membedakan kelompok rumput, dan daun lebar? 2. Diskusikan kunci identifikasiyang dibuat dengan teman anda. 3. Tanyakan dan diskusikan hasil identifikasi yang anda buat dengan orang yang tahu – professional.

KRITERIA KEBERHASILAN: 1. Dapat menggunakan buku-buku panduan – flora dan monografi tumbuhan, dalam mengenali nama tumbuhan. 2. Berhasil menemukan nama jenis tumbuhan yang di pelajari. 3. Dapat membuat kunci identifikasi jenis. BAHAN DAN ALAT: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Tumbuhan/tanamansegardi Sulawesi Utara. Gunting stek, kaca pembesar, label. Alat-alat ukur. Kamera. Buku-buku referensi Flora dan Monografi yang sesuai. Internet untuk mengakses referensi online.

22

D. LEMBAR HASIL LATIHAN.

Data karakter kunci setiap kelompok: 1. Kelompok rumput:

2. Kelompok daun lebar:

Kunci Identifikasi Jenis:

E. REFLEKSI DIRI. 1. Rangkuman cara membedakan kelompok-kelompok yang diamati dan prosedur pelaksanaan kegiatan tersebut. 2. Kendala-kendala yang ditemukan pada saat praktikum. 3. Bagian yang paling menarik saat praktek dan mengapa menarik?. 4. Apa yang perlu dikembangkan dari modul ini?.

F. GLOSARIUM. 1. Inflorescence: perbungaan – biasanya bunga majemuk. 2. Spikelet: malai. 3. Floret: bunga – lemma, palea, ovary, stigma, stamen. 4. Stolon: rimpang yang menjalar diatas tanah 5. Rhyzome: rimpang yang menjalar dibawah tanah. 6. Blade: helai daun 7. Margin: tepi daun 8. Petiole: tangkai daun 9. Midrib: tulang tengah daun. 10. Leaflet: anak daun. 11. Silindris: bentuk seperti silinder 12. Ligula: Lidah-lidah daun, terdapat antara helai daun dan pelepah daun. 13. Gluma: Daun pelindung pada rumput-rumputan. 23

14. Axilaris: Keluar dari ketiak daun. 15. Reniform: Berbentuk ginjal. 16. Verticillaster: Kelompok bunga tersusun pada nodus.

G. DAFTAR PUSTAKA -

-

www.asianplant.net. Borneo Tree Image - http://phylodiversity.net/borneo/delta/Picture.htm. Flora of China (FOOC). 2006. Tropicos.org. Missouri Botanical Garden. http://www.tropicos.org/Name/21800260 Classification of plant. http://theseedsite.co.uk/class.html.

Heyne, K. 1988. Tumbuhan Berguna Indonesia. I – IV. Balitbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta. Steenis, van C.G.G.J. 1948. Flora Malesiana. Ser. 1. Spermatophyta (flowering plants). Rijksherbarium. The Netherlands. Steenis, van C.G.G.J and Surjowinota, M. 1978. Flora untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita. Jakarta. Soerjani, M., Kostermans A.J.G.H., Tjitrosoepomo, G. 1987. Weeds of rice in Indonesia. Regional Centre for Tropical Biology. Bogor. Holm, L. G. 1977. The World’s Worst Weeds: distribution and biology. East-West Center by the University Press of Hawaii. The International Plant Name Index. www.ipni.org.

H. PENILAIAN ASPEK YANG DINILAI: 1. 2. 3. 4.

Karakter-karakter yang digunakan – 20 %. Kunci Identifikasi yang dibuat – 30 %. Menemukan namailmiah tumbuhan yang sahih – 40 %. Refleksi diri – 10 %.

NILAI AKHIR = Aspek 1 + Aspek 2 + Aspek 3 + Aspek 4.

24