PEMBINAAN PUSKESMAS TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG MATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN 1
Fitriani P Gurning1 Asni Juliyanthi Daulay2 Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara, 2STIKes Helvetia Medan
[email protected] ABSTRACT
The quality of education is closely related to human resources quality as well. Human Resources (HR) is a quality that has physically and mentally healthy. Efforts to develop the human resources quality and healthy among others, by implementing the School Health Unit (UKS). The aim of this study was to determine the PHC Development Program Implementation Effort Against Health at Work Areas Puskemas Matinggi Padang Kota Padangsidempuan 2015. This research uses descriptive research with qualitative analysis using the informant as the subject of the head of the clinic, coordinator UKS, UKS and executive officers UKS of 20 schools in the Work Area Puskemas Matinggi Padang Kota Padangsidempuan 2015 as many as 40 people. The results showed that the distribution of data development at most good health centers (62.5%), but respondents with bad health center development is still high at 37.5% and the distribution of the majority happen UKS implementation (70.0%) and 30.0% did not take place , Data distribution of respondents by fostering health centers in both categories as many as 25 people (62.5%), and poor as many as 15 people (37.5%). Respondent data based on the implementation of the UKS at the elementary school in the working area of Puskesmas Padang Padang city Matinggi Sidimpuan 2015 UKSnya program has been completed by 28 respondents (67.4%) and were not undone UKSnya program as many as 12 respondents (32.6%). The conclusion of this study is that the guidance in the development of health centers have been good and the implementation of UKS have been implemented. Suggested to implementing UKS program in schools in order to further increase knowledge and insight on hygiene Business School program. Keywords: Development, Implementation, UK
peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan
Latar Belakang Undang-Undang
Republik
berkembang
secara
harmonis
dan
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal
setinggi-tingginya menjadi sumber daya
79
kesehatan
manusia yang berkualitas. Ayat 2
menjelaskan bahwa, kesehatan sekolah
menjelaskan bahwa, kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan
sebagaimana
kemampuan hidup sehat peserta didik
diselenggarakan melalui sekolah formal
Ayat
1
tentang
dimaksud
ayat
(1)
dalam lingkungan hidup sehat sehingga
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 100
dan informal atau melalui lembaga
untuk
pendidikan lain (Depkes, 2009).
mengembangkan karakter bangsa yang
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada
bebas
dari
penyakit,
positif, dan sifat kepemimpinan yang kuat (UKS, 2011)
usia tersebut seorang anak rentan
Anak usia sekolah merupakan
terhadap masalah kesehatan. Masalah
sasaran yang strategis untuk pelaksanaan
kesehatan yang dihadapi oleh anak usia
program
sekolah pada dasarnya cukup kompleks
jumlahnya yang besar, mereka juga
dan bervariasi. Peserta didik pada tingkat
merupakan
Sekolah Dasar (SD) misalnya, masalah
dijangkau karena terorganisir dengan
kesehatan
biasanya
baik. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan
berkaitan dengan kebersihan perorangan
ini diutamakan untuk siswa SD/sederajat
dan lingkungan, sehingga isu yang lebih
kelas
menonjol adalah perilaku hidup bersih
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
dan sehat, seperti cara menggosok gigi
bersama tenaga lainnya yang terlatih.
yang benar, mencuci tangan pakai sabun,
Tenaga kesehatan disini adalah tenaga
dan kebersihan diri lainnya (Bramirus,
medis, tenaga keperawatan atau petugas
2011)
puskesmas lainnya yang telah dilatih
yang
muncul
kesehatan,
1.
sasaran
karena
yang
Pemeriksaan
selain
mudah
kesehatan
Melalui pelaksanaan program
sebagai tenaga pelaksana UKS. Guru
UKS ini diharapkan akan terbentuk pola
UKS adalah guru kelas atau guru yang
pikir peserta didik yang terbiasa dengan
ditunjuk sebagai pembina UKS di
perilaku hidup bersih dan sehat, dengan
sekolah dan telah dilatih tentang UKS.
selalu
kebersihan
Dokter kecil adalah kader kesehatan
lingkungan sekolah, kebersihan pribadi,
sekolah yang biasanya berasal dari murid
melakukan
kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah
memperhatikan
penghijauan,
dan
memanfaatkan fasilitas kantin sekolah
mendapatkan pelatihan dokter kecil.
yang bersih dan sehat. Keberhasilan
Penjaringan kesehatan dinilai
program UKS sangat penting dalam
dengan menghitung persentase SD/MI
meningkatkan
dan
yang melakukan penjaringan kesehatan
kesehatan peserta didik pada umumnya.
terhadap seluruh SD/MI yang menjadi
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan
sasaran penjaringan. Cakupan SD atau
upaya untuk mendorong generasi muda
sederajat
prestasi
belajar
yang
melaksanakan
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 101
penjaringan kesehatan untuk siswa kelas
Puskesmas sedangkan jumlah SD/MI
1 pada tahun 2013 di Indonesia yang
cukup
sebesar 73,91% mengalami penurunan
melaksanakan penjaringan kesehatan
dibandingkan cakupan tahun 2012 yang
membutuhkan waktu lebih lama. Selain
sebesar
83,95%.
banyak,
sehingga
untuk
Selain
terjadi
itu juga manajemen pelaporan belum
dibandingkan
tahun
terintegrasi dengan baik. Walaupun
sebelumnya, capaian tersebut juga belum
kegiatan penjaringan kesehatan telah
memenuhi target Renstra 2013 yang
dilaksanakan di Puskesmas namun di
sebesar 94% (Profil Kesehatan, 2012)
beberapa Provinsi, pengelola program
penurunan
Sebagian besar provinsi belum
UKS di Kabupaten/Kota berada pada
memenuhi target 94%, hanya 6 provinsi
struktur
organisasi
yang
berbeda
yang telah mencapai target Renstra 2013
sehingga menjadi penyebab koordinasi
yaitu Bali, DI Yogyakarta, Kepulauan
pencatatan dan pelaporan tidak berjalan
Bangka Belitung, DKI Jakarta, Sumatera
dengan baik (Profil Kesehatan 2012).
Barat, dan Riau. Ada dua provinsi
Di Sumatera Utara terdapat 9.540
dengan capaian 100%, yakni provinsi
unit SD/MI, dari jumlah tersebut yang
Bali dan DI Yogyakarta. Kemudian
melaksanakan
diikuti oleh Kepulauan Bangka Belitung
melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
sebesar 99,63%, DKI Jakarta sebesar
sebanyak 1.908 atau 20% pada tahun
99,07%,
sebesar
2012 (Profil Kesehatan, 2012). Angka
96,83%, dan Riau sebesar 94,98%.
pencapaian ini sama dengan tahun 2011.
Sedangkan capaian terendah terdapat di
Di Padang Sidempuan terdapat 101 unit
Provinsi Maluku sebesar 13,69%, diikuti
SD/MI, dan dari jumlah tersebut hanya
oleh Nusa Tenggara Timur sebesar
20
17,81%, dan Papua sebesar 17,85%.
Kesehatan
Sedikitnya jumlah provinsi yang telah
Sekolah
memenuhi target Renstra Kemenkes
2012).
berarti
Sumatera
sulit
Barat
terpenuhinya
yang
Promosi
melaksanakan melalui
(UKS)
Unit
(Profil
Kesehatan
Promosi Kesehatan Kesehatan,
target
Berdasarkan hasil survey yang
penjaringan SD/MI. Hal ini dapat
dilakukan oleh peneliti di Sekolah Dasar
disebabkan oleh beberapa masalah.
di Wilayah Kerja Puskesmas Padang
Masalah utama yang sering ditemukan di
Matinggi Kota Padangsidimpuan, dari
daerah adalah kurangnya tenaga di
20 Sekolah Dasar yang melaksanakan
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 102
Program UKS, 15 Sekolah Dasar aktif
meningkatkan
melaksanakannya dan 5 Sekolah Dasar
sekolah pada setiap jalur, jenis dan
tidak aktif melaksanakannya.
jenjang pendidikan mulai dari TK/RA
Berdasarkan penulis
uraian
tertarik
untuk
di
atas,
kesehatan
anak
usia
sampai SMU/SMK/MA. (13)
melakukan
Menurut Endjang (2010) yang
penelitian dengan judul “Pembinaan
dimaksud
Puskesmas
sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan
Terhadap
Pelaksanaan
dengan
kesehatan
Program Usaha Kesehatan Sekolah di
masyarakat
Wilayah
Padang
masyarkat sekolah, yaitu: anak didik,
Matinggi Kota Padangsidempuan Tahun
guru, dan karyawan sekolah lainnya.
2015”
Usaha kesehatan sekolah adalah segala
Kerja
Puskemas
usaha
tersebut,
rumusan
yang
meningkatkan
Rumusan Masalah Berdasarkan
yang
usaha
latar
ditujukan
kepada
dilakukan kesehatan
untuk
anak
usia
belakang
sekolah pada setiap jalur, jenis dan
dalam
jenjang pendidikan mulai dari Taman
masalah
penelitian ini adalah “Apakah Ada
Kanak-Kanak
Gambaran
Puskesmas
SMA/SMK/MA. Jadi disini jelas bahwa
Terhadap Pelaksanaan Program Usaha
yang dimaksud dengan Usaha Kesehatan
Kesehatan Sekolah di Wilayah Kerja
Sekolah adalah segala usaha kesehatan
Puskemas
untuk meningkatkan kemampuan hidup
Pembinaan
Padang
Matinggi
Kota
Padangsidempuan Tahun 2015?”
sampai
tingkat
sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun masyarakat yang ada disekitar lingkungan
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Pembinaan Puskesmas
Terhadap
sekolah,
yang
sasaran
utamanya adalah peserta didik beserta
Pelaksanaan
masyarakat sekolah lainnya pada setiap
Program Usaha Kesehatan di Wilayah
jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai
Kerja Puskemas Padang Matinggi Kota
dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA.
Padangsidempuan Tahun 2015.
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tujuan Umum UKS
Usaha Kesehatan Sekolah
Secara umum tujuan UKS adalah
Usaha Kesehatan Sekolah adalah
untuk meningkatkan kemampuan hidup
segala usaha yang dilakukan untuk
sehat dan derajat kesehatan peserta didik
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 103
sedini
mungkin
lingkungan
serta
yang
memungkinkan
menciptakan
sehat
sehingga
pertumbuhan
perkembangan
yang
dan
harmonis
lintas sektoral, landasan hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah: 1.
dan
optimal dalam rangka pembentukan
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2.
Undang-Undang No. 25 Tahun 1999
manusia Indonesia yang berkualitas.
tentang
2. Tujuan Khusus UKS
Keuangan antara Pemerintah Pusat
Secara
khusus
tujuan
UKS
adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat
dan
kesehatan
mempertinggi peserta
didik
a)
3.
Memiliki pengetahuan, sikap, dan
prinsip
hidup
sehat,
Pendidikan
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
5.
serta
Peraturan
Pemerintah
Pendidikan
peningkatan kesehatan di sekolah
Pendidikan menengah.
tangga,
maupun
di
6.
lingkungan
27
Dasar,
tentang
Pemerintah
b) Sehat, baik dalam arti fisik, mental,
tentang
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000
masyarakat.
sosial maupun lingkungan.
No.
tentang Prasekolah, 28 tentang
berpartisipasi aktif di dalam usaha
dan di perguruan agama, di rumah
c)
Sistim
Nasioanal. 4.
keterampilan untuk melaksanakan
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang
di
dalamnya mencakup:
Perimbangan
dan Daerah.
derajat yang
Sistim
Kewenangan
dan
Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom. 7.
Peraturan
Pemerintah
No.
106
Memiliki daya hayat dan daya
Tahun 2000 tentang Pengelolaan
tangkal terhadap pengaruh buruk,
dan
penyalahgunaan narkoba, alkohol
Keuangan
dan kebiasaan merokok serta hal-hal
Dekonsentrasi
yang berkaitan dengan masalah
Perbantuan.
pornografi
dan
masalah
sosial
2001
melalui
kerjasama
Pelaksanaan dan
Tugas
tentang
Penyelanggaraan
Dekonsentrasi.
Dasar / Landasan Kegiatan UKS
diselenggarakan
dalam
Jawaban
8. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun
lainnya. (13)
Sebagai suatu kegiatan yang
Pertanggung
9.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002 tentang
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 104
Pengakuan Kewenangan Kabupaten
Kurikulum
dan Kota.
meningkatkan sikap dan perilaku
Menurut WHO dalam Depkes
yang
mampu
peserta didik yang positif terhadap
(2008), ada enam ciri-ciri utama dari
kesehatan,
suatu sekolah untuk dapat menjadi
mengembangkan
sekolah
ketrampilan hidup yang mendukung
yang
mempromosikan/
serta
dapat berbagai
meningkatkan kesehatan, yaitu: (15)
kesehatan fisik, mental dan sosial.
1.
Memperhatikan
Melibatkan
semua
pihak
yang
berkaitan dengan masalah kesehatan
pendidikan dan pelatihan untuk guru
sekolah, yaitu peserta didik, orang
maupun orang tua.
tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi
2.
di
4.
Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan
masyarakat.
kesehatan di sekolah, yaitu:
Berusaha keras untuk menciptakan
a)
Penyaringan,
diagnosa
dini,
lingkungan yang sehat dan aman,
pemantauan dan perkembangan,
meliputi:
immunisasi
a) Sanitasi dan air yang cukup
sederhana.
b) Bebas
dari
segala
macam
dan
c)
Adanya
program-program
makanan
d) Penyalahgunaan
zat-zat
berbahaya
bergizi
memperhatikan
dengan
“keamanan”
makanan.
e) Suasana yang mempedulikan
5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan
pola asuh, rasa hormat dan
upaya-upaya
percaya
mempromosikan/
Pekarangan sekolah yang aman
kesehatan, yaitu:
g) Dukungan
pengobatan
setempat.
c) Bebas dari pengaruh negatif
f)
serta
b) Kerjasama dengan Puskesmas
bentuk kekerasan
masyarakat
yang
sepenuhnya 3.
pentingnya
di
sekolah
untuk
meningkatkan
a) Kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk
Memberikan pendidikan kesehatan
mewujudkan
proses
sekolah, dengan:
mengajar
yang
menciptakan
belajar dapat
lingkungan
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 105
psikososial yang sehat bagi
Wilayah
seluruh masyarakat sekolah.
Matinggi Kota Padangsidempuan.
b) Kebijakan-kebijakan
Puskemas
Padang
dalam
memberikan pelayanan yang
Lokasi dan Waktu Penelitian
adil untuk seluruh siswa.
Lokasi dan Waktu Penelitian
c) Kebijakan-kebijakan penggunaan
termasuk pencegahan
dalam rokok,
penyalahgunaan
narkoba
alkohol
serta
segala
bentuk
kekerasan/pelecehan. 6.
Kerja
Penelitian
di
Sekolah Dasar yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas
Padangmatinggi
Kecamatan Padangsidempuan Selatan Kota
Padangsidimpuan
dan
di
Puskesmas Padangmatinggi. Penelitian
Bekerja keras untuk ikut atau
ini
berperan
September 2015
serta
dilaksanakan
meningkatkan
dilaksanakan dari
bulan Juni–
kesehatan masyarakat, dengan: a) Memperhatikan
adanya
Informan
masalah kesehatan masyarakat yang terjadi b) Berpartisipasi dalam kegiatankegiatan kesehatan masyarakat c) Beberapa masalah kesehatan yg dapat dikurangi melalui UKS
Dalam penelitian kualitatif, yang dimaksud
subjek
penelitian
informan
yang
memberikan
adalah data
penelitian melalui wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas, coordinator UKS, petugas UKS dan pelaksana UKS di Sekolah.
METODE PENELITIAN
Sementara
objek
penelitian
adalah
Jenis dan Desain Penelitian
pelaksanaan program UKS di sekolah.
Penelitian ini menggunakan jenis
Sekolah Dasar yang menjadi subjek
penelitian deskriptif dengan analisis
penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas
kualitatif, sesuai dengan tujuan agar
Padang
dapat memperoleh data dengan lengkap
Padangsidimpuan adalah 20 Sekolah
sesuai yang diinginkan. Dimana penulis
Dasar yang melaksanakan program
ingin mengetahui Gambaran Pembinaan
UKS. Dari 20 Sekolah Dasar tersebut 15
Puskesmas
Pelaksanaan
Sekolah Dasar yang merupakan sekolah
Program Usaha Kesehatan Sekolah di
yang aktif melaksanakan program UKS
Terhadap
Matinggi
Kota
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 106
diambil 1 Sekolah Dasar mendapatkan
Aspek Pengukuran
sertifikat penghargaan sebagai sekolah
Table 3.1 Variabel
yang paling aktif melaksanakan program
Variable
Indik ator
UKS yaitu Sekolah Dasar Swasta Xaverius Padangsidimpuan. Dari 5 sekolah
dasar
yang
tidak
Pembin
6
aan
Alat Ukur
Hasil Ukur
Wawan 1. Baik , cara
menjawab
aktif
benar >3
melaksanakan program UKS diambil 1
pertanyaan
sekolah sebagai sampel yaitu Sekolah
2. Buruk, menjawab ≤
Dasar Negeri 200223 Padangsidimpuan. Informan kualitatif purposive
dalam
menggunakan sampling,
3
penelitian teknik
yaitu
cara
penentuan informan yang ditetapkan
Pelaksa
20
naan
Wawan 1. Terlaksana > cara
UKS
2. Tidak terlaksana ≤ 10
secara sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, pemilihan informan didasarkan kriteria dengan urutan sebagai berikut: 1. Kepala Puskesmas 2. Koordinator UKS 3. Petugas UKS 4. Pelaksana UKS di sekolah
Teknik Analisis Data Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis deskritif kualitatif yaitu dengan cara data yang diperoleh dari hasil wawancara
Kerangka Acuan Pembinaan Puskesmas
10
dengan informan dideskritifkan secara Pelaksanaan Program UKS
Gambar 3.1. Kerangka Acuan
menyeluruh. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang menjadi bahan analisis data untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian
kualitatif
harus
memiliki kredibilitas sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Kredibilitas adalah keberhasilan mencapai maksud mengeplorasikan
masalah
yang
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 107
majemuk atau keterpercayaan terhadap
lain: (1) kebiasaan mencuci tangan yang
hasil data penelitian.
baik, (2) bahaya narkoba, (3) perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), (4)
HASIL DAN PEMBAHASAN
kebiasaan
Hasil Penelitian
pemberantasan
Program
UKS
sarapan
pagi,
sarang
(5)
dan
nyamuk.
(Usaha
Kebiasaan mencuci tangan yangbaik
Kesehatan Sekolah) merupakan salah
adalah salah satu program UKS yang
satu
program
Puskesmas
yang
wajib diketahui siswa, namun hal ini
sekolah.
Dalam
sering terabaikan. Untuk itu, tenaga
pelaksanaan program UKS di sekolah
kesehatan membuat jadwal kunjungan
pihak Puskesmas mengajak serta pihak
ke sekolah dalam hal membiasakan
sekolah untuk menyusun program UKS
siswa mencuci tangan yang baik. Selain
yang akan dilaksanakan di sekolah
itu,
tersebut. Hal ini dilakukan agar petugas
Puskesmas Padang Matinggi maupun
UKS di sekolah yang akan dilatih tepat
Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan
sasaran.
melibatkan
pihak
Program
melibatkan
Dinas
UKS
pihak
kesehatan
baik
dari
ini
juga
juga rutin mensosialisasikan bahaya
Kesehatan
Kota
narkoba kepada siswa.
Padangsidimpuan yang bekerja sama dengan
tenaga
menerapkan
perilaku
Padang
hidup bersih dan sehat, guru juga kerap
Matinggi. Pihak Puskesmas Padang
memberikan pengarahan kepada siswa
Matinggi juga memberi pelatihan khusus
untuk
kepada guru SD yang berada di wilayah
sebelum berangkat ke sekolah. Dengan
kerja Puskesmas Padang Matinggi.
membiasakan diri untuk sarapan setiap
Pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan
pagi, siswa akan lebih konsentrasi dalam
Kota Padangsidimpuan juga mengawasi
mengikuti kegiatan belajar mengajar di
pelaksanaan program UKS tersebut.
sekolah.
Guru
Puskesmas
Selain
yang
telah
mendapat
membiasakan
sarapan
pagi
Guru juga membuat jadwal
kebersihan lingkungan sekolah dalam
pelatihan mengenai UKS memberikan
pemberantasan
sarang
nyamuk.
penjelasan atau informasi tentang UKS
Kegiatan ini dijadikan agenda rutin yang
kepada siswa yang dipilih sebagai
dilaksanakan sekali seminggu yang
petugas UKS di sekolahnya. Program
melibatkan guru dan seluruh siswa di
UKS yang wajib diketahui siswa antara
sekolah.
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 108
Setelah
dilakukan
penelitian
terhadap 40 responden yaitu pelaksana 4 program UKS di 20 Sekolah yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah dan 1 orang guru Penjaskes setiap sekolah di sekolah dasar yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Padang
Matinggi
Kota
5
Padangsidimpuan tahun 2015, maka diperoleh
data
hasil
kuesioner
sebagaimana di bawah ini:
Pembinaan Puskesmas 6
Pembinaan wilayah
kerja
Puskesmas Puskesmas
di
Padang
Matinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 sebagaimana tabel berikut ini: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pembinaan Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 N o 1
2
3
Pertanyaan Pembinaan Puskesmas Dalam menyusun program UKS apakah melibatkan seluruh petugas UKS dan pihak sekolah? Apakah ada pihak lain dalam perencanaan program UKS di tingkat puskesmas? Apa saja program
Jawaban Ya Tidak f % f %
perencanaan UKS? Apakah pihak puskesmas pernah membuat pelatihan khusus terhadap pelaksanaan UKS? Apakah ada pengawasan langsung dari dinas kesehatan dan puskesmas dalam pelaksanaan program UKS? Apakah ada dilakukan evaluasi oleh dinas kesehatan dan puskesmas terhadap program UKS?
26
65,0
14
35,0
40
100
23
57,5
17
42,5
40
100
28
70,0
12
30,0
40
100
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat
dilihat
distribusi
frekuensi
responden berdasarkan pertanyaan 1 dari Total f
%
40 responden yang menjawab ya 31 responden
(77,5%) yang menjawab
tidak 9 responden (22,5%). Untuk 31
77,5
9
22,5
40
100
pertanyaan 2 dari 40 responden yang menjawab ya 20 responden (50,0%) yang menjawab tidak 20 responden (50,0%). Untuk pertanyaan 3 dari 40 responden
20
50,0
20
50,0
40
100
yang
menjawab
ya
24
(60,0%) dan yang menjawab tidak 16 (40,0%). Untuk pertanyaan 4 dari 40
24
60,0
16
40,0
40
100
responden
yang
menjawab
ya
26
responden (65,0%) dan yang menjawab Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 109
tidak 14 responden (35,0%). Untuk
pembinaannya
pertanyaan 5 dari 40 responden yang
responden (62,5%) dan 15 responden
menjawab ya 23 responden (57,5%) dan
(37,5%) yang pembinaannya buruk.
menjawab tidak 17 responden (42,5%).
yang
menjawab
ya
sebanyak
Pelaksanaan Program Kesehatan Sekolah
Sementara itu untuk pertanyaan 6 dari 40 responden
baik
Pelaksanaan
28
25
Usaha
Program
Usaha
responden (70,0%) dan yang menjawab
Kesehatan Sekolah di wilayah kerja
tidak 12 responden (30,0%).
Puskesmas
Berdasarkan
hasil
Padangsidimpuan
penelitian
25
responden
Matinggi
Kota
Tahun
2015
sebagaimana tabel berikut:
diketahui bahwa dari 40 responden terdapat
Padang
yang
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 No 1
2
3
4
Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Apakah Guru atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan pelajaran tentang pendidikan kesehatan disekolah anda? Apakah Tenaga kesehatan datang kesekolah memberi penyuluhan tentang memelihara kesehatan diri dengan cara mencuci tangan yang baik? Apakah tenaga kesehatan puskesmas memberi penyuluhan tentang bahaya narkoba? Apakah anda menerima pelajaran UKS tentang kebiasaan hidup sehat di sekolah anda?
Jawaban Ya
Total
Tidak
f
%
f
%
f
%
31
77,5
9
22,5
40
100
20
50,0
20
50,0
40
100
24
60,0
16
40,0
40
100
26
65,0
14
35,0
40
100
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 110
5
6
7
8
9
10
11
12
Apakah anda mendengar informasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat dari guru atau tenaga kesehatan di sekolah? Apakah anda menerima penjelasan tentang pemberantasan sarang nyamuk? Apakah anda mendapat penyuluhan kesehatan tentang manfaat sarapan pagi untuk kesehatan agar terhindar dari penyakit ? Apakah guru atau tenaga kesehatan puskesmas memberikan penyuluhan tentang manfaat olah raga bagi kesehatan. ? Adakah disampaikan pendidikan kesehatan tentang cara menjaga kebersihan diri dan penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan yang baik.? Apakah tenaga kesehatan datang ke sekolah anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga, darah dan feses.? Apakah pernah dilakukan pelayanan imunisasi disekolah anda? Apakah guru,petugas kesehatan memberikan pelajaran cara menata pekarangan sekolah, dan cara menanam apotik hidup?
23
57,5
17
42,5
40
100
28
70,0
12
30,0
40
100
27
67,5
13
32,5
40
100
21
52,5
19
47,5
40
100
23
57,5
17
42,5
40
100
27
67,5
13
32,5
40
100
31
77,5
9
22,5
40
100
20
50,0
20
50,0
40
100
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 101
13
14
15
16
17
18
19
20
Apakah petugas kesehatan melakukan pendataan murid disekolah untuk menjaring status kesehatan?. Apakah pernah guru sekolah anda merujuk anak didik ke puskesmas atau klinik bila sakit? Apakah guru atau petugas kesehatan memberikan pelajaran tentang pertolongan pertama di lingkungan sekolah? Apakah sumber air bersih tersedia disekolah sehingga anda tidak mengalami kesulitan dalam melakukan kebersihan di lingkungan sekolah anda. Apakah anda dan temanteman memiliki jadwal kebersihan kelas? Apakah ada di sekolah tersedia tempat pembungan sampah ditiap ruang kelas? Pernahkah guru mengajarkan cara menjaga lingkungan yang baik disekolah dan di rumah? Apakah pernah murid dan guru melakukan kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah?
24
60,0
16
40,0
40
100
26
65,0
14
35,0
40
100
23
57,5
17
42,5
40
100
28
70,0
12
30,0
40
100
27
67,5
13
32,5
40
100
21
52,5
19
47,5
40
100
23
57,5
17
42,5
40
100
27
67,5
13
32,5
40
100
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 102
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat
distribusi
responden
menjawab ya 20 responden (50,0%) dan
berdasarkan pertanyaan 1 dari 40 responden
menjawab tidak 50 responden (50,0%).
yang menjawab ya 31 responden (77,5%)
Untuk pertanyaan 13 dari 40 responden yang
yang menjawab tidak 9 responden (22,5%).
menjawab ya 24 responden (60,0%) dan
Untuk pertanyaan 2 dari 40 responden yang
menjawab tidak 16 responden (40,0%).
menjawab ya 20 responden (50,0%) yang
Untuk pertanyaan 14 dari 40 responden yang
menjawab tidak 20 responden (50,0%).
menjawab ya 26 responden (65,0%) dan
Untuk pertanyaan 3 dari 40 responden yang
menjawab tidak 14 responden (35,0%).
menjawab ya
yang
Untuk pertanyaan 15 dari 40 responden yang
Untuk
menjawab ya 23 responden (57,5%) dan
pertanyaan 4 dari 40 responden yang
menjawab tidak 17 responden (42,5%).
menjawab ya 26 responden (65,0%) dan
Untuk pertanyaan 16 dari 40 responden yang
yang menjawab tidak 14 responden (35,0%).
menjawab ya 28 responden (70,0%) dan
Untuk pertanyaan 5 dari 40 responden yang
menjawab tidak 12 responden (30,0%).
menjawab ya 23 responden (57,5%) dan
Untuk pertanyaan 17 dari 40 responden yang
menjawab tidak 17 responden (42,5%).
menjawab ya 27 responden (67,5%) dan
Untuk pertanyaan 6 dari 40 responden yang
menjawab tidak 13 responden (32,5%).
menjawab ya 28 responden (70,0%) dan
Untuk pertanyaan 18 dari 40 responden yang
menjawab tidak 12 responden (30,0%).
menjawab ya 21 responden (52,5%) dan
Untuk pertanyaan 7 dari 40 responden yang
menjawab tidak 19 responden (47,5%).
menjawab ya 27 responden (67,5%) dan
Untuk pertanyaan 19 dari 40 responden yang
menjawab tidak 13 responden (32,5%).
menjawab ya 23 responden (57,5%) dan
Untuk pertanyaan 8 dari 40 responden yang
menjawab tidak 17 responden (42,5%).
menjawab ya 21 responden (52,5%) dan
Sementara itu untuk pertanyaan 20 dari 40
menjawab tidak 19 responden (47,5%).
responden yang menjawab ya 27 responden
Untuk pertanyaan 9 dari 40 responden yang
(67,5%) dan yang menjawab tidak 13
menjawab ya 23 responden (57,5%) dan
responden (32,5%).
menjawab
frekuensi
pertanyaan 12 dari 40 responden yang
24 (60,0%)
tidak
16
dan
(40,0%).
menjawab tidak 17 responden (42,5%).
Pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar
Untuk pertanyaan 10 dari 40 responden yang
di Wilayah Kerja Puskesmas Padang
menjawab ya 27 responden (67,5%) dan
Matinggi Kota Padangsidempuan Tahun
menjawab tidak 13 responden (32,5%).
2015 sebagaimana tabel berikut ini.
Untuk pertanyaan 11 dari 40 responden yang menjawab ya 31 responden (77,5%) dan menjawab tidak 9 responden (22,5%). Untuk
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 66
Tabel 3 Distribusi Pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 No
Pelaksanaan
Terlaksana
2.
Tidak
Usaha Kesehatan Sekolah meliputi kegiatan
%
28
Jumlah
70,0
Berkala, Pengawasan Warung Sekolah,
12
30,0
40
100,0
Sehat,
Tabel 3 menunjukkan distribusi data responden berdasarkan pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Padang
Matinggi
Kota
Padangsidempuan Tahun 2015 yang terlaksana program UKS nya sebanyak 28 responden (70,0%) dan yang tidak
POA
Puskesmas
dilaksanakan berdasarkan Plan of Action (POA) yang disusun oleh Tim Penyusun Plan of Action (POA). Tim Penyusun POA diketuai oleh Kepala Tata Usaha dan dibantu oleh anggota Tim Peyusun yang telah dibentuk. Proses penyusunan POA dan implementasinya dilapangan tanggung
Kepala Puskesmas.
jawab
pencapaian
lapangan
pelaksanaan
UKS
khususnya di
sekolah
dilaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan POA tersebut dengan jangka waktu minimal 1 bulan sekali. Hasil penelitian di lapangan dan wawancara
dengan
program
informan pembinaan
Puskesmas terhadap pelaksanaan UKS
Pembinaan Puskesmas
menjadi
di
diketahui
Pembinaan
melihat
kinerja puskesmas dalam implementasi
hasil
Pembahasan
Kesegaran
Sekolah (UKGS).
terlaksanan program UKS nya sebanyak 12 responden (30,0%).
Memantau
Jasmani, dan Usaha Kesehatan Gigi
Untuk
Puskesmas
kesehatan,
Penjaringan Kesehatan, Pemeriksaan
Dana
Terlaksana
penyuluhan
imunisasi, dokter kecil, P3K dan P3P,
F
UKS 1.
Plan of Action (POA) untuk
langsung
belum
terimplementasi
menyeluruh.
Hasil
secara penelitian
menunjukkan bahwa distribusi data pembinaan puskesmas paling banyak baik (62,5%), namun responden dengan pembinaan puskesmas buruk masih tinggi yaitu 37,5 %. Hasil penelitian ini dibuktikan dari hasil jawaban responden terhadap pernyataan pada kuesioner dimana dapat dilihat bahwa pelaksana program UKS
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 67
cenderung tidak menguasai dan tidak
Padangsidempuan Tahun 2015 diketahui
mengetahui bahwa pelaksanaan program
sekolah-sekolah
UKS sangat penting.
melaksanakan UKS dengan kegiatan-
Pelaksanaan UKS
kegiatan yang dilaksanakan yaitu:
Hasil penelitian dapat dilihat
yang
aktif
1.
SD Swasta Muhammadiyah 2
pelaksanaan UKS
2.
SD Swasta Nurul Ilmi
mayoritas terlaksana (70,0%) dan tidak
3.
SD Swasta Xaverius
terlaksana 30,0%.
4.
SD Swasta HKBP 1
Hasil penelitian ini dibuktikan
5.
SD Swasta HKBP 2
dari hasil jawaban responden terhadap
6.
SD Negeri 200222
pernyataan pada kuesioner dimana dapat
1.
SD Negeri 200221
dilihat bahwa pelaksanaan UKS masih
2.
SD Negeri 200219
kurang mendapatkan bimbingan dan
3.
SD Negeri 200217
dukungan.
tentang
4.
SD Negeri 200212
pelaksanaan program UKS sebaiknya
5.
SD Negeri 200211
diperoleh
puskesmas.
6.
SD Negeri 200209
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di
7.
SD Negeri 200207
sekolah-sekolah
8.
SD Negeri 200204
9.
SD Negeri 200203
bahwa distribusi
Informasi
dari
petugas
dalam
pelaksanaan
UKS adalah 1. Penyuluhan kesehatan
Kegiatan UKS yang dilakukan
2. Imunsasi
oleh tim penyelenggara UKS sekolah
3. Dokter kecil
bersama dengan Puskesmas di sekolah-
4. P3K dan P3P
sekolah
5. Penjaringan kesehatan
programUKS karena didukung oleh
6. Pemeriksaan berkala
seluruh petugas UKS dan pihak sekolah
7. Pengawasan warung sekolah
dalam menyusun program UKS, adanya
8. Dana sehat
pelatihan khusus terhadap pelaksanaan
9. Memantau kesegaran jasmani
UKS
10. UKGS.
puskesmas dan pengawasan pelaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian di
yang
yang
berhasil
dilaksanakan
serta
Puskesmas
program UKS yang berjalan.
Matinggi
Kota
pihak
UKS langsung dari Dinas Kesehatan
seluruh Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Padang
terlaksana
dilakukan
evaluasi
terhadap
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 68
Walaupun kegiatan
UKS,
sudah namun
terlaksana ada
baik antara lain:
beberapa kendala yang menyebabkan
1. Imunisasi
kegiatan
2. P3K dan P3P
UKS
masih
sekolah yang tidak terlaksana dengan
belum
terlaksana
sempurna diantaranya kurangnya jumlah
3. Memantau Kesegaran Jasmani
tenaga kesehatan dari puskesmas untuk
4. UKGS.
memenuhi jadwal kunjungan untuk
Tidak terlaksananya
kegiatan
pengawasan kegiatan UKS terhadap
UKS di 5 (lima) sekolah tersebut
banyaknya jumlah sekolah-sekolah yang
dikarenakan pihak sekolah tidak pro
ada di Padangsidimpuan Selatan. Selain
aktif
kendala di atas, permasalahan alokasi
pelatihan tentang program UKS yang
dana untuk penyediaan infrastruktur
dilakukan
pendukung program UKS masih minim
puskesmas. Selain itu pihak sekolah
sehingga
tidak
tidak terlibat dalam penyusunan program
pengadaan
UKS dan SDM dari pihak sekolah juga
terlaksana
beberapa
program
seperti
infrasturktur untuk air bersih.
dalam
mengikuti
Dinas
pelatihan-
Kesehatan
dan
masih rendah
Berdasarkan hasil penelitian di seluruh Sekolah Dasar di Wilayah Kerja
KESIMPULAN DAN SARAN
Puskesmas
Kesimpulan
Padang
Matinggi
Kota
Padangsidempuan Tahun 2015 diketahui
Berdasarkan
pada
hasil
sekolah-sekolah yang tidak/ kurang aktif
penelitian dan pembahasan sebagaimana
melaksanakan UKS dengan kegiatan-
diuraikan
kegiatan yang dilaksanakan yaitu:
disimpulkan bahwa:
1.
SD Negeri 200202
1. Distribusi
2.
SD Negeri 2002015
berdasarkan pembinaan puskesmas
3.
SD Negeri 200216
dalam kategori baik sebanyak 25
4.
SD Negeri 200223
orang (62,5%), dan buruk sebanyak
5.
SD Negeri 200220
15 orang (37,5%)
Kegiatan UKS yang dilakukan
2. Data
di
atas,
data
responden
maka
dapat
responden
berdasarkan
oleh tim penyelenggara UKS sekolah
pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar
bersama dengan Puskesmas di sekolah-
di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Matinggi Kota Padangsidempuan
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 69
Tahun 2015 yang terlaksana program
DAFTAR PUSTAKA
UKS nya sebanyak 28 responden
program UKS nya sebanyak 12
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
responden (30,0%).
Sriawan.
(70,0%) dan yang tidak terlaksanan
Saran Saran
yang
penulis
ajukan
berkaitan dengan kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Instansi Pendidikan Diharapkan
kepada
instansi
pendidikan agar dapat menambah sumber
buku
perpustakaan
bacaan
bagi
di
Mahasiswa
Helvetia serta dapat di jadikan sebagai
acuan
bagi
peneliti
selanjutnya. 2.
kepada
pelaksana
program UKS di sekolah agar lebih meningkatkan
pengetahuan
dan
wawasan tentang program Usaha Kesehatna Sekolah. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan
untuk
penelitian
lanjutan
tentang
Pembinaan
Puskesmas
dengan
Program
Usaha
Pelaksanaan
melakukan
Kesehatan Sekolah yang berbeda seperti motivasi, persepsi, dan lain-lain.
Depkes, RI. 2010. Panduan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Rumah Tangga. Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta Bramirus Mikail & Asep Candra. (2011). Anak Sekolah, Agen Perubahan Pola. Hidup Sehat. Diambil dari: http://health.kompas.com. Diakses tanggal 02 Juli 2015 Upaya
Pengembangan Promosi Kesehatan Pada Institusi Melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); 2011
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan 2012
Bagi Pelaksana Program UKS Diharapkan
(2010). “Pengembangan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Pada Tingkat Sekolah Dasar.” Jurnal Penelitian Jasmani Indonesia (Volum 8, Nomor 1).
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara; 2012 Profil Kesehatan. Puskesmas Padang Sidempuan; 2012
Kota
Undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan bab I pasal 3 dan bab II pasal 9 ayat 2 serta undang – undang no. 12 tahun 1954 tentang pendidikan. Lilia. Hubungan Antara Trias UKS Dengan Pelaksanaan PHBS Pada Murid Di Sekolah Dasar Negeri Plalangan 01 dan Plalangan 04 Gunungpati Semarang; 2013
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 70
Irma. Hubungan Program UKS Dengan Pelaksanaan Pola Hidupsehat Pada Siswa Kelas III Di SDN 4 Prayatahun; 2012 Nadia. Hubungan Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa SDN 13 Seberang Padang Utara Tahun 2012; 2012
128/MENKES/SK/II/2004 ttg Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta Azwar, S. Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar; 2010 Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta; 2010
Kesehatan
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta; 2014
Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta; 2008
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Akhsanu, Ilham puskesmas; 2011
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk
Tim Pembina UKS Pusat, 2003 Entjang. UKS Sekolah); 2010
(Usaha
Ridlo,
Pelayanan
Depkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Jumantik Vol. 3 No. 1 Mei 2018 | 71