PEMBUATAN MESIN PEMOTONG PADI CIRCULAR REAPER Sumardi1*, Hasrin2, Munzir3, dan Rudi Mardian Saputra4 1,2,3,4
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan km. 280 Buketrata – Lhokseumawe * Email:
[email protected] Abstrak
Tujuan dari penelitian rancang bangun ini adalah memfabrikasi satu unit mesin potong padi type reaper dengan mata potong potong berbentuk circular.Hasil penelitian nantinya dapat dijadikan teknologi tepat guna bagi para petani dalam memotong padi. Metode penelitian dimulai dari survey ke sawah untuk melihat kondisi dan jarak tanam padai, perancangan mesin dan proses fabrikasi. Bahan-bahan yang dipengunakan berupa mild stell untuk rangka dan bodi mesin, dan bahan-bahan standar. Penelitian telah menghasilkan satu unit mesin potong padi type circular reaper, dengan spesifikasi motor penggerak 6,5 HP, dimensi (PXLXT):1.2 x 0.6 x 0.8 m, kecepatan putaran 3600 rpm, penampang pisau potong 400 mm, bak penampung (PXLXT):1.2 x 0.6 x 0.25 m. Mesin dilengkapi dengan tuas kopling pengatur kecepatan dan tuas kopling pisau pemotong Kata kunci:Mesin potong, padi, circular reaper
Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran-pemikiran manusia dari jaman ke jaman, cara pemungutan hasil (panen) pertanian pun tahap demi tahap berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan manusia akan pakan mendesak pemikir untuk memecahkan masalah-masalah bagaimana meningkatkan produksi, meningkatkan produksi kerja sesuai dengan waktu yang tersedia. Dalam meningkatkan produksi, salah satu aspek yang harus ditekan serendah mungkin adalah masalah kehilangan produksi diwaktu panen.Sedangkan dalam meningkatkan kemampuan kerja adalah bagaimana menekan waktu yang dibutuhkan dalam menanam dalam satuan luas tertentu.Ini bertujuan agar dalam waktu yang cepat dapat memungut hasil yang optimum dengan kehilangan produksi serendah mungkin dan efisiensi kerja serendah mungkin. Alat dan mesin panen terdiri dari banyak macam dan jenisnya yang digolongkan menurut jenis tanaman dan tenaga penggerak, juga menurut cara tradisional maupun semi-mekanis sampai yang modern. Menurut jenis tanaman, alat dan mesin panen digolongkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian, tebu, rumputrumputan, kapas dan umbi-umbian.Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa bijibijian dibagi jenisnya untuk padi, jagung, kacang-kacangan. Akan tetapi, karena disesuaikan dengan kebutuhan, maka dalam tulisan ini hanya akan membahas alat dan mesin panen untuk tanaman padi. Merancang bangun sebuah mesin pemotong padi sistem mekanis yang dapat meningkatkan produktifitas kerja para petani pada proses memotong/memanen padi.
15
Dengan tersedianya mesin ini, waktu potong/panen padi dapat lebih singkat dan proses perontokan dapat berlangsung serentak dengan pemotongan. Cara pemanenan padi dapat dibagi dua macam cara, yaitu cara tradisional dan cara mekanis. Dengan cara tradisional alat yang digunakan adalah ani-ani atau sabit. Penanganan panen padi yang menggunakan alat dan mesin bekerja secara mekanis sampai modern.Gambar 1 memperlihatkan beberapa peralatan penanganan panen padi mulai dari yang tradisional sampai modern.
a.
b.
c.
d.
(a). Sabit, (b). Mesin sabit (Mower), (c) Mesin panen padi type reaper, (d). Mesin panen padi type mini combine Gambar 1. Alat dan mesin pemanen padi Mesin panen padi reaperbekerjanya adalah mengait rumpun padi, kemudian memotong danselanjutnya dilempar kesebelah kanan mesin diatas permukaan tanah.Setiaplemparan terdiri dari 3-10 rumpun tanam padi tergantung dari jumlah alurpemotongan dari mesin.Untuk memudahkan pengangkutan ketempatperontokan biasanya diikat dulu atau dimasukkan kedalam karung agar tidakbanyak gabah yang hilang karena rontok dari rantainya [1]. Mesin reaper dioperasikan oleh satu orang dan dibantu 2 orang untuk mengikat atau mengarungkan. Tenaga motor penggeraknya berkisar antara2,5 sampai 3 Daya Kuda (DK). Kapasitas kerja dari reaper adalah antara 30-35jam setiap hektar dengan satu alur pemotongan, sedangkan yang tiga alurpemotongan berkisar antara 18-20 jam tiap hektar.Kelemahan dari penggunaan dari mesin ini adalah bagi varietas padi yang mudah rontok, dimana akan banyak padi yang rontok akibat getaranatau perlakuan oleh mesin. Kelemahan lainnya adalah biaya awal yang tinggi,yaitu harga pembeliannya dan harga bahan bakar yang terus meningkat. Akantetapi keuntungan-keuntungannya adalah sebagai berikut : 1. `Kapasitas kerjanya (jam/ha) tinggi 2. Hanya membutuhkan 2-3 orang untuk panen dalam 1 hektar 3. Biaya panen per hektar relatif lebih rendah dibandingkan dengan caratradisional. 4. Kehilangan gabah di sawah relatif lebih rendah bagi varietas padi yangsukar rontok. Akhir-akhir ini China mengembangkan sebua mesin panen kecil yang disebut crop harvester dengan bentuk seperti mesin potong rumput.pasang dan sangat mudah pengoperasiannya.Keunggulan mesin rancangan China tersebut adalah sederhana, ringan, murah, mudah dibongkar [2].Handaka [3] telah berhasil memodifikasi mesin 16
potong rumput menjadi mesin panen padi.Mesin hasil modifikasi dapat bekerja dengan kapasitas 18-20 jam/ha. Metode Pembuatan Bahan dan alat.Bahan-bahan yang digunakan untuk rangka, poros dan roda terbuat dari mild stell. Mata potong dibeli dipasaran dengan diameter 400 mm. Komponenkomponen standar yang digunakan antara lain, bantalan duduk, puli, sabuk, rantai, reduser dan motorbakar bensin. Beberapa peralatan/mesin yang digunakan pada pengerjaan dan pabrikasi mesin pemotong padi ditunjukkan pada tabel1 sesuai dengan fungsi masing-masing [4]. Tabel 1. Mesin yang digunakan No
Mesin
Kegunaan
1
Mesin Gergaji
Memotong awal benda kerja pada bagian seluruh komponen mesin pemotong padi
2.
Mesin Bor
Untuk membuat lubang pada konstruksi dan puli.
3.
Mesin Frais (milling)
Pengefraisan alur dudukan mesin dan alur pasak
4.
Mesin Bubut
Membubut poros transmisi dan poros mata potong, membuat busing dan bubut lubang puli.
5.
Mesin Gerinda Surface
Melakukan pekerjaan finishing.
6.
Mesin Las
Untuk penyambungan konstruksi
Langkah-langkah kerja 1. Melakukan survey ke sawah-sawah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk rancangan alat dan menyusun metode mekanisem yang sesuai untuk memotong padi. 2. Rancangan mesin pemotong padi dimulai dari menentukan bahan, bentuk dan dimensi mesin. 3. Proses fabrikasi mesin.
Hasil dan Pembahasan Dari hasil rancangan dan fabrikasi telah dihasilkan mesin pemotong padi model circular reaper seperti pada gambar 2s.d 5.
17
Gambar 2. Mesin pemotong padi circular reaper
Gambar 3. Mesin pemotong padi circular reaper (tampak samping kanan)
Gambar 4. Mesin pemotong padi circular reaper (tampak depan)
18
Gambar 5. Mesin pemotong padi circular reaper (tampak belakang) Mesin pemotong padi circular reaper terdiri dari beberapa komponen yaitu : 1. Rangka 2. Mata potong 3. Roda penggerak 4. Poros penghubung 5. Poros mata potong 6. Bantalan 7. Puli dan sabuk 8. Bak penampungan Spesifikasi mesin pemotong padi circular reaper adalah : Motor penggerak : 4,8 kW (6,5 HP) Dimensi (PXLXT) :1.2 x 0.6 x 0.8 M Kecepatan Putaran (rpm) : 3600 Penampang Pisau Potong (mm) : 400 Bak penampung (PXLXT) :1.2 x 0.6 x 0.25 M Ketebalan Pisau Potong (mm): 2-3 Arah Rotasi : Berlawanan arah jarum jam, Bahan Bakar : Bensin Konsumsi Bahan Bakar (liter/Jam): -<0.7 Dilengkapi dengan tuas kopling pengatur kecepatan dan tuas kopling pisau pemotong Cara kerja.Mesin pemotong padi circular reaper dioperasikan oleh satu orang dan dibantu satu orang untuk mengarungkan padi dari bak penampung.Cara kerja mesin ini adalah sebagai berikut : 1. Mesin circular reaper bekerja dengan menggunakan sumber daya dari motor bakar. Sumber daya memutar poros penghubung 1 (horizontal) melalui sistem kopling fleksibel. Melalui sistem transmisi gigi konis yang terletak pada ujung poros penghubung 1 putaran diteruskan ke poros penghubung 2 (vertikal). Dengan menggunakan puli dan sabuk, putaran dari poros penghubung 2 diteruskan ke poros utama (mata potong). Untuk menggerakkan roda, putaran diambil dari poros penghubung 1 dan direduksi oleh reduser kemudian diteruskan ke poros roda. 2. Sebelum mengoperasikan mesin pemotong, terlebih dahulu potong/panen padi dengan sabit pada baris/alur pertama sekelilingi petakan sawah, dan pada satu sudut dengan ukuran ± 2 m x 1 m sebagai tempat awal mesin bekerja.
19
3. 4. 5.
6.
Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan. Pemotongan dilakukan sekaligus untuk 2 sampai 4 baris/rumpun padi. Padi yang telah terpotong akan jatuh ke dalam bak penampung. Jika bak penampung penuh, mesin dihentikan sesaat untuk pengambilan padi dari bak penampung dengan menggunakan karung. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.
Kelebihan dan kelemahan.Mesin pemotong padi circular reaper yang dikembangkan ini mempunyai kelebihan dari mesin pemotong padi yang telah ada. Adapun kelebihan tersebut antara lain: 1. Kapasitas kerjanya tinggi (20-25 jam/ha), sehingga dapat menekan biaya panen. 2. Kehilangan gabah di sawah relatif lebih rendah karena padi yang telah terpotong akan tertampung pada bak penampung. Hal ini berbeda dengan mesin reaper yang telah ada, padi terlempar ke samping mesin 3. Mesin mempunyai sistem bak penampung, sehingga tidak bermasalah dengan pemotongan jenis varietas padi yang mudah rontok. 4. Dapat berkerja pada kondisi sawah yang berlumpur 5. Hanya membutuhkan 2-3 orang untuk panen dalam 1 hektar 6. Harga relatif murah, karena konstruksi yang sederhana Kelemahan dari mesin peotong padi reaper ini adalah perlunya perlakuan awal berupa pemotongan padi menggunakan sabit pada baris/rumpun pertama sekeliling petak sawah. Kesimpulan Dari hasil rancang bangun dapat diambil kesimpulan : 1. Telah terfabrikasi satu unit mesin pemotong padi type circular reaper 2. Mesin mempunyai dimensi (PXLXT) :1.2 x 0.6 x 0.8 M 3. Mesin dilengkapi dengan bak penampungan padi 4. Kapasitas kerjanya tinggi (20-25 jam/ha) Referensi [1]
-------. Alat dan Mesin Panen Padi, Hand Out, 2009
[2]
Boshima Co. Ltd. Boshima Harvester and Grass Cutter. Hand Out Advertising Shenshen. China. 2007.
[3]
Handaka dan Joko Pitoyo. Modifikasi Mesin Potong Rumput untuk Mesin Panen Padi. Jurnal Engjiniring Pertanian, Vol. VI, No. 2, Oktober 2008
[4]
Taufiq Rochim. Proses Pemesinan. Jica. 1993
20