PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Innova 4.106 6.039 55.627 18,6 ... MID No Bahan Jok Fabric Fitur Lainnya Kantong di pintu: 2 Depan 2 Belakang Jumlah cup holder: 7 Aksesoris Aksesoris...

22 downloads 536 Views 204KB Size
BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia, telah membawa perubahan yang besar, baik dalam hal infrastuktur penunjang kehidupan bangsa Indonesia maupun kualitas kehidupan masyarakatnya sendiri. Salah satu infrastuktur yang mengalami perkembangan adalah jalan raya. Jalan raya sebagai prasarana transportasi darat bagi bangsa Indonesia telah mengalami perkembangan pesat, hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai jalan bebas hambatan yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya serta pembangunan ruas–ruas jalan baru yang dilakukan sampai ke pelosok-pelosok perdesaan, kendaraan bermotor, terutama kendaraan roda empat atau mobil, telah memegang peranan yang cukup penting dalam masyarakat sebagai salah satu sarana transportasi. Apalagi di era globalisasi ini, dimana manusia dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi untuk berinteraksi dengan sesamanya. Kendaraan roda empat sebagai sarana transportasi pada saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan sehari–hari masyarakat. Kondisi dari industri kendaraan bermotor di Indonesia sendiri, dewasa ini sangatlah semarak dengan banyaknya pemain baru yang terlihat dalam industri ini, sehingga memaksa para produsen kendaraan bermotor menghadapi persaingan yang lebih kuat, terutama dengan masuknya produk–produk otomotif dari Korea Selatan yang mulai menyebarkan pasar Indonesia sekitar tahun 2010-2013 dengan

1

1

BAB I Pendahuluan

menjual mobil yang sekelas dengan mobil-mobil produk Jepang dan Eropa. Sebelumnya konsumen Indonesia hanya mengenal produk otomotif produksi dari Jepang dan Eropa. Selain itu, juga dibukanya pintu gerbang impor kendaraan, sehingga pasar otomotif di Indonesia mempunyai banyak pilihan dari produsen yang berasal dari negara maju seperti Korea Selatan. Adapun mobil-mobil yang di impor adalah secara utuh (CBU Completely Built Up) dengan harga jual yang relatif rendah. Hal ini membuat para pemain lama harus melakukan evaluasi dan inovasi terhadap produk nya. Pada Februari tahun 2006, merek unggulan seperti Toyota meluncurkan kendaraan dengan variabel baru yaitu YARIS yaitu kendaraan hatchback pertamanya yang hadir di kelas 4x2 medium mini. Seiring dengan dibukanya pintu gerbang impor kendaraan di Indonesia, yang dipelopori oleh pabrik mobil Korea. Indikasi tersebut terlihat dari semakin berkembangnya varian dari berbagai merek, misalnya Suzuki merilis Swift, Honda merilis Jazz, Mazda merilis Mazda2, KIA dengan Picanto. Berdasarkan survey dan hasil wawancara peneliti, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh Toyota Yaris, yaitu: 1. Dari data Gaikindo yang dikutip detikOto, penjualan mobil Agustus 2012 mengalami penurunan cukup tajam menjadi 76.373 unit dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 102.512 unit.

2

BAB I Pendahuluan

Berikut daftar mobil terlaris Agustus 2012:

1. Toyota Avanza 10.875 unit 2. Daihatsu Xenia 5.488 unit 3. Toyota Kijang Innova 4.106 unit 4. Suzuki Ertiga 3.477 unit 5. Suzuki Carry MT Pikup 2.872 unit 6. Nissan Evalia 2.410 unit 7. Toyota Rush 2.305 unit 8. Toyota Yaris 2.226 unit 9. Nissan Grand Livina 2.019 unit 10. Daihatsu Gran Max Pikap 1.980 unit 11. Mitsubishi T 120 SS mini Pikap 1.821 unit 12. Mitsubishi L-300 Pu diesel 1.689 unit 13. Honda Freed 1.642 unit 14. Honda Jazz 1.479 unit 15. Daihatsu Terios 1.407 unit 16. Toyota Hilux pikap 1.126 unit 17. Honda Brio 1.062 unit 18. Daihatsu Gran Max minibus 994 unit 19. Suzuki APV pikap 942 unit 20. Toyota Fortuner 936 unit oto.detik.com

3

BAB I Pendahuluan

Dengan melihat data-data diatas untuk mobil sekelas CBU masih dipimpin oleh Toyota Yaris dengan penjualan yang mencapai 2.226 unit bila dibandingkan dengan merk dealer lainnya pada tahun 2012 total penjualan produk Toyota Yaris diatas merek mobil Honda Jazz yang merupakan pesaing terberat Toyota Yaris.

2. Target penjualan yang tidak tercapai dengan melihat data penjualan Toyota dibawah ini (khususnya Toyota Yaris); Tabel 1.1 Data Penjualan Toyota

Model Avanza Innova Rush Fortuner 4x2 Yaris Vios Corolla Camry Hilux 4x2 Hilux 4x4 Dyna 4-ban Dyna 6-ban Total

Agustus September 10.875 4.106 2.305 1.029 2.226

14.989 6.039 2.773 1.862 2.156

1.346 167 274

1.681 135 205

550 576 205 1.780 25.848

562 543 460 1.805 33.705

2012 Total unit 140.206 55.627 25.734 14.611 20.201 10.655 1.543 2.198 4.940 4.524 2.272 12.233 298.136

% 47 18,6 8,6 4,9 6,7 3,6 0,5 0,7 1,6 1,5 0,7 4,1

Sumber data: Toyota Astra Motor. Belum termasuk Alphard, Fortuner 4x4 Mark X, Crown, 86, Previa, Land L/C dan FJ Cruiser plus Lexus.

4

BAB I Pendahuluan

3. Banyaknya pesaing yang mengeluarkan jenis kendaraan yang sama, seperti tabel dibawah ini; Tabel 1.2 Macam-macam Merk dan Type Mobil Gambar Mobil

Merk Mobil Toyota Yaris

Type TRD Sportivo 1,5 M/T

Harga Rp. 221.200.000

Honda Jazz

RS 1,5 M/T

Rp. 215.000.000

New Swift

GT3 M/T

Rp. 198.500.000

Mazda2

HB Sport V M/T

Rp. 202.300.000

All New Picanto

1,2 M/T

Rp. 141.000.000

4. Dengan banyaknya jenis kendaraan yang sama yang diproduksi oleh para pesaing yang masing-masing mempunyai keunggulan. Bisa dilihat dari tabel dibawah ini ;

5

BAB I Pendahuluan

Tabel 1.3 Macam-Macam Gambar dan Spesifikasi Mobil Gambar Spesifikasi Mobil

Spesifikasi Mobil Mesin Kode Mesin 1 NZ - FE Jenis Mesin Bensin Keterangan Mesin IL 4 Cyl 16 V DOHC VVT-i Kapasitas 1,497 Daya Maksimum 109 ps/6,000 rpm Torsi Maksimum 14 nm/4,200 rpm Rasio Kompresi 1: Kapasitas BBM 42 Liter Transmisi Jenis Transmisi Manual Keterangan Transmisi 5 M/T Sistem Penggerak FWD Dimensi Panjang 3,750 mm Lebar 1,695 mm Tinggi 1,520 mm Celah Tanah 140 mm Jarak Sumbu Roda 2,460 mm Jarak Pijak Depan 1,470 mm Jarak Pijak Belakang 1,460 mm Radius Putar 4.7 m Berat 1,035 kg Jenis Rangka Monocoque Jumlah Pintu 5 Jumlah Penumpang 5 Kaki-kaki Suspensi Depan MacPherson strut with coil spring Suspensi Belakang Torsion beam with coil spring Rem Depan Ventilated Disc Rem Belakang Drum Ukuran Ban 185/60 R15 Alloy Wheel Yes Fitur Keselamatan Jumlah Air Bag 2 Keterangan Airbag Stability Control No ABS Yes Fitur Lainnya Fitur Keamanan Keyless Entry No Keyless Ignition No Immobilizer No Fitur Lainnya Fitur Kenyamanan Central Lock Yes Power Windows Yes Power Door Mirror Yes Retractable Mirror No A/C Yes A/C Baris Kedua No Head Unit 2 DIN Audio + 1 CD In-Dash, MP3, WMA, 6 sepaker USB Support No GPS No Kamera Mundur No Sensor Parkir Depan No Sensor Parkir Belakang Yes MID No Bahan Jok Fabric Fitur Lainnya Kantong di pintu: 2 Depan 2 Belakang Jumlah cup holder: 7 Aksesoris Aksesoris Exterior Lampu depan: 2 Beam Halogen with Smoke Bumper spoiler depan: New Design TRD Sportivo Front Bumper Spoiler Bumper spoiler belakang: New Design TRD Sportivo Rear Bumper Spoiler Aksesoris Interior Warna instrument panel: New Titanium Silver Center Cluster Intrument Panel SunVisor: with Holder Meter kombinasi: Amber illumination Optitron Meter Combination Kontrol spion elektrik: Electric Mirror with Retractable with Turn Signal Lamp Roda kemudi: New Leather Red Stitches Steering Wheel Shift Knob: urethane Mesin Kode Mesin Jenis Mesin Bensin Keterangan Mesin 1.5 SOHC, 4 Silinder Segaris, 16 Katup, i-VTEC, DBW, & Torque Boost Resonator Kapasitas 1,497 Daya Maksimum 120 ps/6,600 rpm Torsi Maksimum 145 nm/4,800 rpm Rasio Kompresi 1:10.4 Kapasitas BBM 42 Liter Transmisi Jenis Transmisi Automatic Keterangan Transmisi 5-Kecepatan (A) with paddle shift Sistem Penggerak FWD Dimensi Panjang 3,920 mm Lebar 1,695 mm Tinggi 1,525 mm Celah Tanah mm Jarak Sumbu Roda 2,500 mm Jarak Pijak Depan 1,475 mm Jarak Pijak Belakang 1,460 mm Radius Putar 4.9 m Berat 1,090 kg Jenis Rangka Monocoque Jumlah Pintu 5 Jumlah Penumpang 5 Kaki-kaki Suspensi Depan MacPherson Struts Suspensi Belakang H-Shape Torsion Beam Rem Depan Cakram Berventilasi Rem Belakang Cakram Ukuran Ban 185/55 R16 Alloy Wheel Yes Fitur Keselamatan Jumlah Air Bag 2 Keterangan Airbag Stability Control No ABS Yes Fitur Lainnya Dual SRS Airbag (Driver+Front Passenger), Pretensioner & Load Limiter Fitur Keamanan Keyless Entry Yes Keyless Ignition No Immobilizer Yes Fitur Lainnya Wave Key, Security Alarm Fitur Kenyamanan Central Lock Yes Power Windows Yes

6

BAB I Pendahuluan

Power Door Mirror Yes Retractable Mirror Yes A/C Yes A/C Baris Kedua Head Unit New 6.1" Touchscreen Monitor Double DIN AM/FM, Single Disc, MP3/WMA, DVD & VCD Player + USB + Aux Input (Compatible for iPhone, iPod & Blackberry) USB Support Yes GPS No Kamera Mundur No Sensor Parkir Depan No Sensor Parkir Belakang No MID Yes Bahan Jok Fabric Fitur Lainnya Knockdown Rear Seats Footrest Front Armrest Aksesoris Mesin Kode Mesin M 15 A Jenis Mesin Bensin Keterangan Mesin 4 in-line DOHC 16 valve Kapasitas 1,490 Daya Maksimum 100 ps/6,000 rpm Torsi Maksimum 133 nm/ 4,000 rpm Rasio Kompresi 1:9.5 Kapasitas BBM 45 Liter Transmisi Jenis Transmisi Automatic Keterangan Transmisi 4-Kecepatan (A) Sistem Penggerak FWD Dimensi Panjang 3,695 mm Lebar 1,690 mm Tinggi 1,500 mm Celah Tanah 140 mm Jarak Sumbu Roda 2,380 mm Jarak Pijak Depan 1,460 mm Jarak Pijak Belakang 1,470 mm Radius Putar 4.7 m Berat 1,080 kg Jenis Rangka Monocoque Jumlah Pintu 5 Jumlah Penumpang 5 Kaki-kaki Suspensi Depan MacPherson Strut & Pegas Koil Suspensi Belakang Torsion Beam & Pegas Koil Rem Depan Cakram Berventilasi Rem Belakang Tromol, Leading & Trailing Ukuran Ban 195/50 R16 Alloy Wheel No Fitur Keselamatan Jumlah Air Bag 0 Keterangan Airbag Stability Control No ABS No Fitur Lainnya Fitur Keamanan Keyless Entry No Keyless Ignition No Immobilizer Yes Fitur Lainnya Fitur Kenyamanan Central Lock No Power Windows No Power Door Mirror No Retractable Mirror No A/C Yes A/C Baris Kedua Head Unit USB Support Yes GPS No Kamera Mundur No Sensor Parkir Depan No Sensor Parkir Belakang No MID No Bahan Jok Fabric Fitur Lainnya Rear Spoiler/Lip Mesin Kode Mesin MZR Jenis Mesin Bensin Keterangan Mesin 1.5L In-line 4 cylinder, DOHC 16 valve with S-VT (Sequential Valve Timing) and ETC (Electronic Throttle Control) Kapasitas 1,498 Daya Maksimum 103 ps/6,000 rpm Torsi Maksimum 135 nm/4,000 rpm Rasio Kompresi 1:10 Kapasitas BBM 42.8 Liter Transmisi Jenis Transmisi Automatic Keterangan Transmisi 4-Speed Automatic Sistem Penggerak FWD Dimensi Panjang 3,913 mm Lebar 1,695 mm Tinggi 1,470 mm Celah Tanah 147 mm Jarak Sumbu Roda 2,490 mm Jarak Pijak Depan 1,465 mm Jarak Pijak Belakang 1,455 mm Radius Putar 4.9 m Berat 1,066 kg Jenis Rangka Monocoque Jumlah Pintu 5 Jumlah Penumpang 5 Kaki-kaki Suspensi Depan Independent MacPherson Strut Suspensi Belakang Torsion Beam Rem Depan Ventilated Disc Rem Belakang Drum (leading/trailing) Ukuran Ban 195/45 R16 Alloy Wheel Yes Fitur Keselamatan Jumlah Air Bag 2 Keterangan Airbag Stability Control No ABS Yes Fitur Lainnya Tire Pressure Monitoring System, Front seat belts with ELR x 2, pretensioners & load limiter, Rear seat belts with ALR/ELR x 2 and ELR x 1, ISOFIX child-seat anchors (for rear seats) Fitur Keamanan Keyless Entry Yes Keyless Ignition Yes Immobilizer Yes Fitur Lainnya Burglar alarm, Speed-sensitive auto door lock system Fitur Kenyamanan Central Lock Yes Power Windows Yes Power Door Mirror Yes Retractable Mirror No A/C Yes A/C Baris Kedua No Head Unit 4-speaker audio system, 8-inch hi-res TFT LCD monitor with touch screen capability, DVD/VCD/CD/MP4 and MP3 Player, Virtual CD Copy,

7

BAB I Pendahuluan

Bluetooth® hands-free phone and audio streaming capability USB Support Yes GPS Yes Kamera Mundur Yes Sensor Parkir Depan No Sensor Parkir Belakang Yes MID Yes Bahan Jok Leather Fitur Lainnya 60/40 split-fold down rear seats with rear seatback knobs, Automatic climate control with pollen filter, Internet browser capability Aksesoris Aksesoris Exterior Projector halogen headlamps, Front fog lamps, Intermittent rear wiper with washer, Side spoiler, Roof spoiler, Rear bumper reflectors, Rear muffler extension Aksesoris Interior Rear coat hooks Mesin Kode Mesin THETA Jenis Mesin Bensin Keterangan Mesin Dual CVVT, 1.2L DOHC Kapasitas 1,248 Daya Maksimum 87 ps/6,000 rpm Torsi Maksimum 12 nm/ 4,000 rpm Rasio Kompresi 1:10.5 Kapasitas BBM 35 Liter Transmisi Jenis Transmisi Automatic Keterangan Transmisi 4-Kecepatan (A) Sistem Penggerak FWD Dimensi Panjang 3,595 mm Lebar 1,595 mm Tinggi 1,424 mm Celah Tanah mm Jarak Sumbu Roda 2,385 mm Jarak Pijak Depan mm Jarak Pijak Belakang mm Radius Putar .01 m Berat kg Jenis Rangka Monocoque Jumlah Pintu 5 Jumlah Penumpang 5 Kaki-kaki Suspensi Depan MacPherson Strut Dengan Stabilizer Dan Peredam Kejut Tabung Gas Ganda Suspensi Belakang Torsion Beam Dengan Peredam Kejut Gas Rem Depan Cakram Rem Belakang Tromol Ukuran Ban 165 / 60 R14 Alloy Wheel Yes Fitur Keselamatan Jumlah Air Bag 0 Keterangan Airbag Stability Control No ABS No Fitur Lainnya Fitur Keamanan Keyless Entry No Keyless Ignition No Immobilizer No Fitur Lainnya Fitur Kenyamanan Central Lock No Power Windows Yes Power Door Mirror No Retractable Mirror No A/C Yes A/C Baris Kedua Head Unit USB Support Yes GPS No Kamera Mundur No Sensor Parkir Depan No Sensor Parkir Belakang No MID No Bahan Jok Fabric Fitur Lainnya

Toyota pada segmen kendaraan serbaguna mulai mengandalkan pada Toyota YARIS selain mengandalkan kendaraan model yang lain. Dengan adanya produk baru dari produsen pesaing tentulah merasa pasarnya tersaing sehingga untuk dapat bermain di segmen pasar medium hatchback ini, pada bulan Februari tahun 2010, Toyota meluncurkan produk baru yaitu Toyota YARIS yang dihadirkan di Indonesia dalam bentuk CBU ( Completely Built Up ) dari Thailand. Dalam perkembangannya semenjak diluncurkannya produk ini, konsumen menyambutnya dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya beberapa konsumen yang melakukan pemesanan sebelum produk ini diluncurkan. Berbekal keyakinan dan didukung oleh Brand Image Toyota yang baik, pihak Toyota menargetkan YARIS maupun menguasai pangsa pasar lebih baik ketimbang para pesaing yang 8

BAB I Pendahuluan

sudah ada di pasar, YARIS memiliki empat varian : J, E, S,TRD Sportivo. Transmisi manual merupakan standar bagi semua varian, sementara transmisi otomatis hanya sedia untuk tipe S dan TRD Sportivo. Tingginya pemesanan Toyota YARIS pada awal peluncurannya, selain didukung oleh brand image Toyota yang baik, tentu masih ada faktor–faktor lain yang menjadi daya tarik konsumen terhadap produk ini. Hal ini dapat dilihat dari ciri khas produk yang ditawarkan ke konsumen. Salah satu keunggulan yang dimiliki dari produk ini adalah produk mempunyai kualitas global (Global Quality Project), dimana kendaraan yang memiliki teknologi berkualitas, desain interior yang menarik merupakan impian setiap konsumen. Inilah tantangan industri otomotif dunia untuk memenuhinya. Namun untuk memenuhi harapan ini perlu usaha yang keras dibidang pengembangan, produk, teknologi, dan pelayanan kepada pelanggan. Jika sudah terpenuhi, maka tidak diragukan lagi akan tercipta sebuah kendaraan yang berkualitas, kompetitif, bernilai tinggi melebihi harapan setiap konsumen hingga akhirnya menjadi idaman di seluruh dunia. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan diferensiasi prodak Toyota

YARIS

(dari

dimensi

Fungsi

dasar

produk/Feature,

Mutu

Kinerja/Performance Quality, Daya Tahan/Durability, Keandalan/Reliability, Rancangan/Design) antara Tipe E, S dan Tipe TRD Sportivo dengan minat beli konsumen. Faktor utama dari objek yang dijadikan sampel ialah adanya keinginan untuk memiliki kendaraan pribadi dalam jangka waktu dekat ini. Manfaat utama yang bisa diambil perusahaan adalah dapat mengetahui gambaran responden yang menjadi objek penelitian ini mengenai diferensiasi produk yang memhubungani

9

BAB I Pendahuluan

minat beli konsumen, untuk melakukan pembelian produk Toyota YARIS ini. Maka dengan adanya faktor fenomena-fenomena tersebut diatas, untuk memenangkan persaingan yang kompetitif ini Toyota Yaris melakukan diferensiasi produk. Atas dasar fenomena-fenomena tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut, yang hasilnya dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:

“HUBUNGAN

DIFERENSIASI

PRODUK

TOYOTA

YARIS

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN”.

1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : 1.

Bagaimana tanggapan konsumen terhadap diferensiasi produk Toyota YARIS.

2.

Bagaimana minat beli konsumen terhadap produk Toyota YARIS.

3.

Seberapa besar hubungan diferensiasi produk Toyota YARIS terhadap minat beli konsumen.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1

Maksud Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi

tentang diferensiasi produk Toyota YARIS dan minat beli konsumen.

10

BAB I Pendahuluan

1.3.2

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap diferensiasi produk Toyota YARIS. 2. Untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap produk Toyota YARIS. 4. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan diferensiasi produk Toyota YARIS terhadap minat beli konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Kegunaan Praktis Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengatasi permasalahan dan memperluas pangsa pasar, juga baik bagi kalangan masyarakat umum dalam meningkatkan pemahamannya terhadap produk ini. 2. Kegunaan Akademis Bagi kalangan kemahasiswaan dan para peminat lainnya, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam aktivitas pemasaran yang didasarkan pada ilmu perkuliahan, khususnya dalam memasarkan produk baru.

1.5 Kerangka Pemikiran Dalam situasi bersaing yang ketat ini, perusahaan dituntut untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya; dimana dalam

11

BAB I Pendahuluan

melakukan pembelian suatu produk, konsumen lebih selektif dan selalu membuat perbandingan terhadap suatu produk dengan produk lainnya. Pemasaran menurut Phillip Kolter (2008;3) yang telah diterjemahkan oleh Marius P. Angiora pemasaran didefinisikan sebagai berikut: ”Pemasaran adalah Kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran”. Kotler dan Keller (2007;6) dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Molan mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: “Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”. Pemasaran

perlu

mengetahui

konsep

pemasaran

dan

senantiasa

mempelajari perilaku konsumen agar dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga pemasar dapat menyediakan barang dan jasa yang dimintai konsumen pada saat itu. Menurut Basu Swastha (2000;6) ”Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada konsumen”. Menurut Phillip Kotler yang diahlibahasakan oleh Benyamin Molan (2008;12) ”Kebutuhan itu menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran–sasaran spesifik yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan. Keinginan dibentuk oleh lingkungan masyarakat seseorang”.

12

BAB I Pendahuluan

Kedua hal di atas memiliki pengertian yang berbeda, tetapi satu dengan yang lainnya memiliki terkaitan. Dengan kata lain jika pemasar memahami konsep pemasaran dan mempelajari perilaku konsumen, maka pemasaran dengan mudah akan menemukan kebutuhan dan keinginan konsumen. Jadi menguasai konsep pemasaran merupakan jalan bagi pemasar untuk menemukan kebutuhan dan keinginan konsumen. Phillip Kotler (2008;326) mengatakan ”Suatu perusahaan perlu terus menerus memikirkan ciri dan manfaat nilai tambah baru untuk mendapatkan perhatian dan minat dari pelanggan yang peka harga”. Artinya suatu perusahaan harus berani berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan produk yang unggul sehingga dapat merangsang minat beli konsumen, salah satunya dengan melakukan diferensiasi produk. Diferensiasi

menurut

Philip

Kotler (2008;328)

sebagai

berikut:

”Deferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing”. Sedangkan diferensiasi menurut Djaslim Saladin (2006;93) ”Adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang bernilai dengan tujuan untuk membedakan penawaran perusahaan tersebut dari penawaran perusahaan pesaing”. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa diferensiasi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar dengan cara menetapkan sekumpulan perbedaan–perbedaan yang unik pada produk yang ditawarkan untuk membedakan produk perusahaan dengan

13

BAB I Pendahuluan

produk pesaingnya. Sehingga dapat dipersepsikan oleh konsumen bahwa produk tersebut mempunyai nilai tambah yang diharapkan oleh konsumen. Untuk memenangkan persaingan di pasar maka perusahaan perlu menerapkan komponen–komponen diferensiasi yang ditawarkan Toyota pada produknya (YARIS) mengacu pada kriteria yang dikemukakan oleh Kotler (2008;318) ada lima unsur yang memhubungani perusahaan melaksanakan diferensiasi produk antara lain: 1. Features (Fungsi Dasar Produk), produk dapat ditawarkan dengan beberapa fungsi dengan keistimewaan, yaitu karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. 2. Performance Quality (Kualitas Kinerja), hal ini mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi. 3. Durability (Daya tahan), adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa produk. 4. Reliability (Keandalan), adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode tertentu. 5. Design (Desain/Rancangan), adalah totalitas dari keistimewaan yang memhubungani cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Untuk mengetahui apakah diferensiasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat bersaing atau tidaknya, maka harus dinilai bagaimana pandangan konsumen mengenai produk perusahaan antara YARIS Tipe E dan Tipe S, dan juga harus

14

BAB I Pendahuluan

diketahui bagaimana peranannya dalam menumbuhkan minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Dengan menerapkan komponen–komponen tersebut, diharapkan minat beli konsumen dapat meningkat. Minat Beli menurut Buchari Alma (2004;96) ”Adalah suatu sikap keterkaitan dan tindakan yang dilakukan konsumen dalam proses pengambilan keputusan”. Sedangkan minat beli menurut Phillip Kotler yang dialihbahasakan oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli (2008;263) ”Adalah suatu kebutuhan yang secara mendesak mengarahkan orang yang bersangkutan untuk mengejar kepuasan kebutuhannya”. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat beli merupakan suatu rangsangan yang timbul yang menyebabkan konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk sehingga kebutuhannya terpenuhi. Minat beli merupakan suatu tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan rencana pembelian terhadap suatu produk. Dalam melakukan diferensiasi produk, seorang produsen harus menerapkan rumus model stimulus AIDA. Model stimulus AIDA menggambarkan tahapan rangsangan yang mungkin dilalui konsumen terhadap suatu rangsangan yang diberikan perusahaan. Model AIDA Kotler (2008;568) yaitu: 1. Attention (Menarik Perhatian), timbulnya perhatian konsumen terhadap suatu usaha pemasaran yang dilakukan produsen.

15

BAB I Pendahuluan

2. Interest (Menumbuhkan Minat Lebih Dalam), muncul rasa tertarik terhadap objek yang ditawarkan produsen tersebut atau membangkitkan minat untuk memiliki objek tersebut. 3. Desire (Keinginan Untuk Membeli), setelah rasa tertarik, timbul hasrat atau keinginan untuk memiliki objek tersebut. 4. Action (Melakukan Pembelian), tindakan pembelian yang dilakukan konsumen setelah memiliki hasrat atau keinginan untuk memilih objek. Diferensiasi produk harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian konsumen untuk mengetahui lebih dalam tentang produk tersebut (Attention). Dengan adanya perhatian ini akan menimbulkan kesan pertama bagi calon konsumen, dan akan meningkatkan rasa ketertarikan yang lebih dalam (Interest). Kemudian konsumen akan mengamati produk tersebut dan akan timbul minat atau keinginan untuk membeli produk tersebut (Desire). Apabila telah tercipta keinginan untuk membeli dalam diri konsumen, maka dapat diharapkan konsumen akan melakukan rencana pembelian bahkan sampai dengan melakukan tindakan pembelian terhadap produk tersebut (Action).

16

BAB I Pendahuluan

1.5.1

Konsep Teori Teori Pemasaran

Grend Theory

Phillip Kolter (2008;3) Buchari Alma (2004;2)

Teori Manajemen Pemasaran Middle Range Theory

Kotler dan Keller (2007;6) Kotler & Keller (2009;25) William J. Shultz (2001;160)

(1) Diferensiasi Produk Phillip Kolter (2008;328) Djaslim Saladin (2006;93) Applied Theory

(2) Minat Beli Buchari Alma(2004;96) Phillip Kotler (2008;263)

Gambar 1.1 Landasan Teori Secara Keseluruhan Bertitik tolak keseluruhan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan paradigma hubungan persepsi konsumen tentang diferensiasi produk dengan minat beli konsumen seperti yang nampak pada Gambar 1.4.

17

BAB I Pendahuluan

1.5.2

Paradigma Penelitian Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi

diferensiasi produk baik secara langsung ataupun tidak langsung, dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk memhubungani konsumen mengenai minat beli konsumen terhadap produk Toyota YARIS ini. Diferensiasi Produk

Fungsi Dasar Produk

Minat Beli Mutu Kinerja

Daya Tahan

Menarik Perhatian Menumbuhkan Minat Lebih Dalam Keinginan Untuk Membeli Melakukan Pembelian

Keandalan

Rancangan

Gambar 1.2: Paradigma Penelitian Hubungan Persepsi Konsumen Tentang Hubungan Diferensiasi Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PT. Auto 2000 Cabang Suci Bandung.

18

BAB I Pendahuluan

1.6 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode explanatory. Penelitian ini bertujuan menjelaskan atau membuktikan hubungan antar variable. Sehingga pengaruh antara variable tersebut dapat diketahui dengan baik dan benar. Baik tingkat pengaruhnya maupun besaran pengaruhnya ( Zulganef, 2008 : 11 ). Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan survey dengan cara menyebarkan kuesioner.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan studi pada PT. AUTO2000 Cabang Suci Bandung, yang berkedudukan di Jl. PHH. Mustofa No. 6 Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

19