PENERAPAN MEDIA MONOSA (MONOPOLI BAHASA

Download http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar. Article Received: 22/06/2015; Accepted : 24/08/2015. Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2(2) 2015, 175-188...

1 downloads 402 Views 576KB Size
p-ISSN 2355-5343 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 22/06/2015; Accepted: 24/08/2015 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2(2) 2015, 175-188 DOI: 10.17509/mimbar-sd.v2i2.1328

PENERAPAN MEDIA MONOSA (MONOPOLI BAHASA) BERBASIS KEMANDIRIAN DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Sri Suciati1, Ika Septiana2 & Mei Fita Asri Untari3 1,2,3Prodi

PGSD Universitas PGRI Semarang Sidodadi Timur No. 24 Semarang 1Email: [email protected] 2Email: [email protected] 3Email: [email protected] 1,2,3Jl.

ABSTRACT This research applying learning media Monosa (monopoi bahasa) based on the child's independence in the classroom. Research and development (RnD) aims to describe prototype instructional media monosa independence based on elementary students. Based on the analysis of the needs of draft obtained monosa products, namely media that not only disposable and made of material that is waterproof, medium-sized and can be placed on the table. Learning media containing material that is diverse and covers all aspects of language skills. Media with images that vary according to the material Indonesian elementary school fourth grade.Based on the validation results showed that the learning media Monosa fit for use. It can be used by learners, learning media can also create an atmosphere of fun and do not saturate because the learning is done with playing. After revisions based test experts, media monosa tested in small classes. Monosa showed that the media has the effectiveness, the efficiency, and has appeal to users. Based on observations made during the study, the media is capable of providing meaningfulness in learning, which enhances the value of the character's ability to work together, sportsmanship, the activity of individual students, student independence, critical thinking, and caring.

ABSTRAK Penelitian ini merupakan Penelitian pengembangan (RnD) yang bertujuan untuk mendeskripsikan prototype media pembelajaran Monosa berbasis kemandirian pada siswa SD. Analisis kebutuhan diperoleh draft produk Monosa, yaitu media yang tidak hanya sekali pakai dan terbuat dari bahan yang anti air, berukuran sedang dan dapat diletakkan di meja. Media disertai gambar yang beragam sesuai dengan materi bahasa Indonesia SD kelas IV. Berdasarkan hasil validasi media pembelajaran Monosa layak digunakan. Setelah dilakukan revisi berdasarkan uji ahli, media Monosa diujicobakan pada kelas kecil. Didapatkan hasil bahwa media Monosa memiliki keefektifan, keefisiensian, dan memiliki daya tarik kepada pengguna. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pembelajaran, media ini mampu memberikan kebermaknaan dalam pembelajaran, yaitu mengembangkan nilai karakter kemampuan bekerja sama, sportifitas, keaktifan individu siswa, kemandirian siswa, berpikir kritis, dan peduli. Kata kunci: penerapan, media bahasa, siswa Sekolah dasar.

monopoli

Keywords: application, media monopoly of the language, elementary students. How to Cite: Suciati, S., Septiana, I., & Untari, M. (2015). PENERAPAN MEDIA MONOSA (MONOPOLI BAHASA) BERBASIS KEMANDIRIAN DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Mimbar Sekolah Dasar, 2(2), 175-188. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i2.1328.

PENDAHULUAN ~ Pendidikan adalah pilar

terarah

kehidupan suatu bangsa. Semakin maju

masyarakatnya.

pendidikan suatu bangsa maka semakin

termuat dalam Undang-Undang Republik

[175]

juga

kesejahteraan

Pengertian

pendidikan

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

Peningkatan

SISDIKNAS,

menyatakan

anak dalam pembelajaran bahasa di SD

“pendidikan adalah usaha sadar dan

dapat dilakukan dengan strategi bermain.

terencana untuk mewujudkan suasana

Pembelajaran

belajar dan proses

permainan dapat pula dilakukan dengan

Pasal

peserta

1

pembelajaran agar

didik

secara

aktif

keterampilan

berbahasa

dengan

kegiatan

menggunakan media pembelajaran. Hal

mengembangkan potensi dirinya untuk

tersebut

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

untuk

pengendalian

aktif, memberikan kesempatan kepada

diri,

kecerdasan,

kepribadian,

akhlak

mulia,

serta

diperlukan

dirinya,

keterampilan

yang

masyarakat,

bangsa

dan

sebagai sarana pembelajaran

menciptakan pembelajaran yang

peserta

didik

untuk

menyelesaikan

Negara”.

belajar

mandiri,

permasalahan

yang

dihadapi dengan cara bermain,

(Undang-Undang Repulik Indonesia, 2003,

dan

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

p. 2). Untuk

mencapai

Pengembangan kemampuan berbahasa

dapat

anak di sekolah dilakukan dengan tujuan

pembelajaran.

agar 1)

memiliki

secara

anak dapat mengolah kata komprehensif;

mengekspresikan

2)

anak

kata-kata

tujuan

difasilitasi

oleh

Media

manfaat

membantu

dapat

proses belajar mengajar baik bagi guru

dalam

mauapun bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran

orang lain; 3) anak mengerti setiap kata

belajar

yang

baru

yang

membosankan.

Salah

dan

media

pembelajaran

dalam

bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh didengar

pembelajaran

diucapkan,

dapat membuat

variasi

agar

tidak

satu

media

mengartikan dan menyampaikan secara

pembelajaran yang dapat dikembangkan

utuh kepada orang lain, dan 4) anak

guru

dapat berargumentasi, meyakinkan orang

anak,

melalui

mendidik, dan menyenangkan adalah

kata-kata

yang

diucapkannya

(Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007).

dalam

penanaman

pembelajaran

dengan

IPTEK

memanfaatkan kemajuan

untuk

menciptakan

yang

menarik,

menggunakan

pembelajaran guru dapat

kemandirian

Monopoli

media

Bahasa

yang

disingkat menjadi Monosa.

proses

pembelajaran yang efektif. Selain itu, guru

Sikap kemandirian peserta didik perlu

juga

ditingkatkan

harus

menguasai

strategi

dalam

setiap

pembelajaran agar siswa dapat belajar

pembelajaran,

secara

pembelajaran bahasa Indonesia. Peserta

efektif.

Strategi

pembelajaran

didik

mengenai model, metode serta media

secara mandiri dan menanamkan sikap

[176]

proses

satunya

dalam hal ini adalah penguasaan guru pembelajaran.

melakukan

salah

proses

pembelajaran

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

mandiri untuk kehidupan di sekolah dan

pada

anak

bermasyarakat.

satunya yang diciptakan pendidik sesuai kebutuhan

Media permainan monopoli merupakan

dalam dan

berbahasa

kondisi

salah

peserta

didik

maupun kondisi sekolah.

salah satu media permainan yang dapat menimbulkan

kegiatan

belajar

yang

Berdasarkan

latar

belakang

di

atas,

menarik dan membantu suasana belajar

rumusan masalah penelitiannya (1) Apa

menjadi

sajakah kebutuhan awal pengembangan

senang,

hidup

dan

santai.

Menurut Fitriyawani (2013, p. 226), hasil

media Monosa

penelitian

anak

menguji

beberapa kelayakan

ahli

yang

media

telah

permainan

pada

Indonesia

berbasis kemandirian

pembelajaran

bahasa

di Sekolah Dasar (SD)?; (2)

monopoli memberikan kesimpulan bahwa

Bagaimanakan prototipe pengembangan

media

media Monosa

permainan

monopoli

layak

pada

berbasis kemandirian

digunakan sebagai media pembelajaran

anak

pembelajaran

bahasa

karena media permainan monopoli ini

Indonesia di Sekolah Dasar (SD)?

merupakan salah satu media permainan yang

dapat

menimbulkan

kegiatan

METODE

belajar mengajar yang menarik, hidup,

Desain dan Prosedur Penelitian

menyenangkan

Penelitian

dan

mempunyai

santai

kemampuan

serta

ini

dilakukan

untuk

untuk

menghasilkan

melibatkan siswa dalam kegiatan belajar

pembelajaran

mengajar

meningkatkan pembelajaran bahasa di

secara

memecahkan

aktif

dalam

masalah-masalah

yang

Sekolah

produk

media

yang

Dasar.

dapat

Desain

dengan

penelitian

ini

ada sehingga dapat meningkatkan hasil

dirancang

menggunakan

belajar siswa.

penelitian Research dan Development (R&D). “Desain penelitian Research and

Monosa (monopoli bahasa) merupakan

Development

media pembelajaran monopoli dengan

pengembangan

memasukkan unsur bahasa dan gambar

langkah-langkah untuk mengembangkan

edukatif yang digunakan dengan cara

suatu

bermain

menyempurnakan

atau

permainan

permainan

monopoli

keterampilan

untuk

dan

seperti

mengasah

ada,

pengetahuan

adalah

dan

proses

atau

suatu

produk yang

penelitian

baru produk

dapat

atau

yang

telah

dipertanggung

jawabkan” (Sukmadinata, 2008, p. 164).

berbahasa peserta didik.

Prosedur

penelitian

dilakukan

melalui

enam tahap yaitu: Melalui Permainan dengan menggunakn

1. Pengumpulan data

media

Analisis

dalam

mendukung

pembelajaran

terciptanya

dapat

rangsangan

kebutuhan

menggunakan [177]

angket

awal dan

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

wawancara.

data

akan dilaksanakan di SD Inti dan Imbas di

untuk analisis kebutuhan awal ini

Kota Semarang. Subjek penelitian tahap

dilakukan

pertama dalam

angket

Pengumpulan

dengan

kebutuhan

menyebarkan kepada

siswa

rangka pengumpulan

data analisis kebutuhan awal

guru,

kelas IV SD, guru, dan orang tua

peserta didik, orangtua, ahli materi dan

siswa SD.

ahli media.

2. Perencanaan Menyusun

prototipe

media

HASIL DAN PEMBAHASAN

pembelajaran Monosa berdasarkan

Hasil penelitian yang akan dilaporkan

hasil analisis kebutuhan awal.

meliputi tiga hal, yaitu 1) kebutuhan awal

3. Uji Ahli

pengembangan

media

pembelajaran

bahasa

Prototipe

yang

telah

dirancang

Monosa pada Indonesia

di

diujikan kepada tiga orang, yaitu ahli

Sekolah

media

materi

pengembangan media Monosa berbasis

pembelajaran Bahasa Indonesia SD,

kemandirian anak pada pembelajaran

dan praktisi (guru).

bahasa

Indonesia

4. Revisi Uji Ahli

Berikut

hasil

pembelajaran, ahli

Penyempurnaan

prototipe

setelah

Dasar;

2)

prototype

di

Sekolah

penelitian

Dasar.

yang

telah

dilakukan.

mendapatkan masukan dari uji ahli. 5. Uji coba terbatas di satu kelas

Kebutuhan Awal Pengembangan Media

Uji coba di satu kelas.

Monosa

6. Revisi hasil Uji coba

Indonesia di Sekolah Dasar.

Penyempurnaan prototipe setelah uji

1. Kebutuhan Awal Guru

coba.

Pengumpulan data kebutuhan awal guru

pada

menggunakan Objek

penelitian

tahap

pertama

dilakukan di Kota Semarang.

berupa

Objek

Pembelajaran

teknik

angket.

non

Indikator

Bahasa

tes

yaitu

yang

ada

dalam angket analisis kebutuhan guru

penelitian meliputi Sekolah Dasar Inti dan

meliputi

Sekolah Dasar Imbas yang ada di kota

Indonesia

Semarang. Subjek penelitian ini adalah

monopoli

pendidik dan peserta didik Sekolah Dasar

pembelajaran bahasa Indonesia di SD

di

meliputi

Kota

Semarang

(tahap

pertama).

profil di

pembelajaran SD

dan

bahasa 15

profil

(Monosa).

pertanyaan.

Profil

bahasa media Profil media

Penelitian dilakukan pada guru Sekolah

monopoli bahasa (Monosa) meliputi 4

Dasar

wadah

aspek yaitu1) tampilan media; 2) profil

organisasi Kelompok Kerja Guru (KKG)

monopoli bahasa; 3) profil penggunaan

Sekolah

media

yang Dasar

masuk Kota

dalam Semarang

yang

monosa,dan;

4)

penunjang.

untuk

kebutuhan

mewakili setiap Sekolah Dasar di Kota

Penyebaran

Semarang. Dalam rangka uji prototype

awal dilakukan di SDN Purwoyoso 02 [178]

angket

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

Semarang, SDN Pedurungan Kidul 04, SDN

metode pembelajaran, dan menentukan

Sawah Besar 02, SDN Candi 02, dan SD Al-

media

Hikmah Kendal.

menyenangkan.

pembelajaran Selain

itu

yang guru

juga

kadang - kadang menyelenggarakan Berdasarkan penelitian awal diperoleh

pembelajaran

hasil bahwa kebutuhan guru SD dalam

menggunakan metode permainan yang

pembelajaran

berbasis kemandirian anak.

bahasa

Indonesia

Bahasa

Indonesia

menggunakan media monopoli bahasa berbasis

kemandirian

anak

dapat

Kebutuhan guru SD dalam pembelajaran

diketahui

melalui

pembelajaran

bahasa Indonesia menggunakan media

profil

bahasa Indonesia SD. Pernyataan satu,

monopoli bahasa

pembelajaran bahasa Indonesia sudah

anak selain dapat diketahui melalui profil

dilakukan

kompetensi

pembelajaran bahasa Indonesia SD, juga

responden.

dapat diketahui melalui profil media

Pernyataan dua, pembelajaran bahasa

monopoli bahasa (Monosa). Profil media

Indonesia saat ini sudah menyenangkan

monopoli bahasa terdiri atas tampilan

bagi

media, profil monopoli bahasa, profil

dasar

sesuai

dengan

berjumlah

peserta

responden.

23

didik

berjumlah

Pernyataan

tiga,

21

dalam

penggunaan

mengajarkan materi Bahasa Indonesia

berbasis kemandirian

media

Monosa,

dan

penunjang.

pada setiap KD mudah berjumlah 13 responden. Pernyataan empat, dalam

Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan

pembelajaran bahasa Indonesia tidak

bahwa tampilan media yang diharapkan

mengalami kendala dalam penyediaan

guru adalah bentuk media berukuran

materi

sedang dan permanen. Hal tersebut

berjumlah

12

responden.

Pernyataan lima, dalam pembelajaran

diharapkan

bahasa

mengalami

pembelajaran yang tidak hanya sekali

kendala dalam memilih metode yang

pakai. Oleh karena itu bahan media

menyenangkan berjumlah 16 responden.

yang berbahan permanen diharapkan

Pernyataan enam, dalam pembelajaran

dapat digunakan juga untuk kurun waktu

bahasa

mengalami

yang lama dan tidak hanya sekali pakai.

kendala dalam memilih media yang

Berikut ini hasil penelitian aspek profil

menyenangkan berjumlah 14responden.

monopoli bahasa yang diharapkan guru.

Hasil penelitian pada

Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan

Indonesia

Indonesia

pembelajaran

tidak

tidak

indikator

profil

bahasa Indonesia di SD

bahwa

dapat

guru

digunakan

belum

pernah

dalam

melihat

menunjukkan bahwa masih ada kendala

monopoli bahasa. Hal itu menunjukkan

yang dihadapi guru dalam menyiapkan

bahwa

materi

belum

pembelajaran,

menentukan [179]

monopoli ada

di

bahasa

memang

masyarakat.

Yang

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

dimaksud “ya” pada pernyataan guru

Salah

pernah melihat media monopoli bahasa

adalah

adalah

monopoli yang ditawarkan adalah media

bahwa

permainan

guru

pernah

monopoli.

melihat

Sementara

itu,

yang

untuk pembelajaran bahasa Indonesia belum pernah

melihat.

Bahan

satu

metode

bermain. menarik

yang

digunakan

Media

dan

permainan

dapat

dilakukan

berkelompok.

yang

diharapkan adalah bahan yang tahan air

Tampilan media monopoli bahasa yang

atau terbuat dari plastik yang berukuran

diinginkan berdasarkan penelitian awal

sedang, bisa ditempel di papan

adalah

tembok,

berwarna

cerah,

atau ramai,

berukuran

digunakan

sedang,

secara

dapat

berkelompok,

menarik, sederhana, dan bermuatkan

dimainkan dengan diletakkan di meja

materi bahasa Indonesia pada setiap

atau lantai. Gambar dalam monopoli

kotak media monopoli bahasa.

bahasa

beragam

yang

keanekaragaman Media

monopoli

bahasa

dapat

menunjukkan

budaya

bangsa

Indonesia, berwarna menarik.

digunakan secara berkelompok, perlu diadakan

media

monopoli

bahasa

Unsur

penunjang

dalam

monopoli

yang

diinginkan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia

bahasa

di SD, bahasa yang digunakan lugas dan

menggunakan kalimat yang lugas dan

sederhana

yang

sederhana dalam kartu kesempatan dan

bervariasi. Selain itu, media juga dapat

dana umum. Peninjauan materi dilakukan

digunakan di dalam ruangan maupun di

setiap enam bulan sekali.

luar

dengan

ruangan.

pengembangan

kalimat

Dalam dan

adalah

rangka

peningkatan

3. Kebutuhan Awal Orang Tua

pembelajaran bahasa Indonesia di SD,

Kebutuhan awal penelitian dalam rangka

media yang telah dikembangkan perlu

pengembangan

ditinjau kembali agar tidak ketinggalan

Monosa selain dilakukan pada guru dan

zaman. Hal tersebut dilakukan juga untuk

peserta didik juga dilakukan pada orang

menyesuaikan dengan kurikulum yang

tua.

digunakan dan perkembangan teknologi.

mendeskripsikan

Hal

media

tersebut

perkembangan

dilakukan

untuk

bagaimana peserta

ketika

dan

untuk

berada

Analisis kebutuhan

mendeskripsikan pengetahuan orang tua

dari angket yang diisi oleh siswa. menyatakan

bahwa

Siswa

rumah

didik

2. Kebutuhan Awal Siswa awal juga diperoleh

di

pembelajaran

mengenai media pembelajaran. Orang

materi

tuayang

dimaksud

dalam

kebutuhan

pembelajaran Bahasa Indonesia mudah

awal ini adalah orang tua pesertadidik SD

dipahami jika dilakukan dengan metode

kelas IV sesuai dengan objek penelitian.

pembelajaran

yang

menyenangkan. [180]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

Orang tua setuju jika ada permainan

guru dapat menerapkan pembelajaran

monopoli yang di dalamnya memuat

tematik

materi

pembelajaran lain atau materi lain yang

pelajaran.

monopoli

Maka

bahasa

kehadiran

dibutuhkan

siswa

ada.

dengan Dengan

mengaitkan

penggunaan

media

untuk mendalami pelajaran di rumah.

Monosa dapat membantu guru dan

Profil

media

peserta didik untuk mengingat maupun

Monosa yang diinginkan orang tua

mengaitkan dengan materi yang lain

hampir sama dengan yang diinginkan

sehingga peserta didik akan mengingat

siswa

kembali materi apa yangtelah dipelajari.

media

dan

dan

tampilan

guru.

Media

Monosa

berukuran sedang, dapat digunakan secara berkelompok, berwarna cerah,

Media pembelajaran Monosa yang telah

dan

dikembangkan

memuat

gambar

tentang

wawasan nusantara.

untuk

penggunaaan

media

penggunaan media

memudahkan disertai

Monosa. Berikut ini

Prototype Media Monosa

cara pengunaan media Monosa.

Media Pembelajaran Monosa merupakan

a. Masing-masing

media

pembelajaran

yang

menerima

menggunakan alat atau media monopoli bahasa.

penggunaan

media

tim/kelompok media

b. Peserta didik menentukan pemain 4

Proses

orang dan 1 sebagai petugas Bank.

pembelajaran

c. Peserta

didik

bersama-sama

Monosa tidak jauh berbeda dengan

membaca

permainan

penggunaan Monosa.

monopoli.

membedakan dengan

antara

permainan

Yang

media

Monosa

monopoli

adalah

monopoli

ada

pada

e. Petugas

media

menggunakan

kartu

danau

sedangkan

alas

digunakan

dan atau

f.

Dalam

yang

dimedia

ada

kebutuhan

yang

disesuaikan

pembelajaran

memilih

alat

untuk

bermainnya itu hewan-hewanan. h. Petugas bank menata kartu dana

yang

umum dan kesempatan di papan

Monosa

atau

dikembangkan dengan menggunakan gambar

doa

Petugas bank membagi modal ke

g. Peserta

kesempatan, papan

memimpin

pemain.

Monosa

soal

bank

sebelum permainan dimulai.

permainan

umumnya.

penggunaan dibagian

dalam

pedoman

yang ada di buku pedoman.

menggunakan properti seperti rumah dan yang

buku

d. Peserta didik melaksanakan petunjuk

dalam penggunaan media Monosa tidak hotel

pembelajaran

Monosa.

yang dikembangkan sesuai kebutuhan pembelajaran

1

cara

lembar

Monosa

sesuai

tempatnya.

dengan

i.

bahasa

Petugas

bank

menata

sebagai simpanan bank.

Indonesia di SD. Dalam pelaksanaannya [181]

sisa

uang

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

j. k.

Petugas

bank

menyimpan

label

menghitung sisa uang yang dimiliki

nama.

dan menentukan nilai sesuai dengan

Peserta menentukan urutan pemain

pedoman nilai yang sudah ada.

dengan

cara

melempar

dadu.

q. Peserta menyerahkan uang sisa uang

Peserta yang dadunya menunjukkan

dan menyampaikan nilai ke petugas

jumlah terbanyak maka mendapat

bank.

urutan pertama dan seterusnya. l.

r.

Peserta meletakkan alat permainan di

nilai kemudian menyerahkan ke guru.

kolom START. m. Peserta

siap

s. bermain

menggunakan

alat

masing-masing

dengan

Peserta

didik

bersama-sama

merapikan media dan menyerahkan

permainan

dengan

Petugas bank mencatat pada lembar

kempali perangkat media keguru.

cara

t.

melempar dadu dan menjalankan

Peserta

didik

bersama

guru

melakukan evaluasi dan refleksi.

sesuai jumlah dadu yang dilempar. n. Petugas

bank

mengontrol

mengawasi permainan

dan

Perlengkapan yang ada dalam media

agar

pembelajaran Monosa meliputi papan

berlangsung lancar dan tertib.

atau alas monopoli, dadu, uang, kartu

o. Semua peserta didik mentaati tata

dana umum, kartu kesempatan, label

tertib permainan. p. Apabila maka

permainan

nama gambar, dan alat untuk bermain. sudah

masing-masing

selesai peserta

Gambar 1.Prototipe Media Monosa.

[182]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

Gambar 2. Kartu Dana Umum dan Kartu Kesempatan Validasi Ahli

Penilaian dari ahli media pembelajaran,

Validasi media Monosa dilakukan oleh

adalah (1) pertanyaan yang ada di

ahli media pembelajaran, ahli materi

papan atau lembar Monosa menarik

pembelajaran Bahasa Indonesia, dan

perhatian siswa; (2) gambar yang dipilih

praktisi yaitu guru SD.

dalam papan Monosa sudah beragam dan terbaca oleh siswa; (3) Dadu yang

Validator menyatakan bahwa media

digunakan dalam bermain sebaiknya

Monosa

terbuat dari bahan yang lebih awet,

layak

digunakan

dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

misalnya

dengan

digunakan

beberapa

revisi

untuk

penyempurnaan. hal

kayu;

bermain,

(4)

Alat

yaitu

yang

macam-

macam hewan sudah menarik siswa, tetapi

Beberapa

dari

disarankan

materiadalah

(1)

oleh

pilih

hewan

yang

ukurannya

ahli

lebih besar; (5) bahan media Monosa

kurangnya

sebaiknya yang tahan air dan awet,

penggunaan istilah asing dan diganti

misalnya dari bahan MMT.

dengan Bahasa Indonesia; (2) halaman yang ada di buku prototipe media

Penilaian

diganti

pernyataan

dan

disesuaikan

dengan

dari

praktisi,

gambar

yang

adalah ada

di

bahasa Indonesia; (3) peserta di sub

media pembelajaran Monosa dapat

bab A dan B pada buku prototipe kata

disesuaikan

peserta

diganti

pemain.

bahasa Indonesia SD kelas IV, soal yang

berbeda

dengan

peserta

Peserta didik;

(4)

ada

di

dengan kartu

pembelajaran dana

umum

jumlah uang diberikan sebagai modal

mencerminkan kebutuhan soal siswa di

perlu disebutkan; (5) pada kesempatan

SD kelas IV, kalimat soal atau petunjuk

masih terlihat menunjuk ke salah satu

yang ada di kartu dana umum dan

agama,

kesempatan

karena

sebaiknya peserta

bersifat

didik

umum,

berasal

dari

sudah

sesuai

dengan

keterbacaan siswa kelas IV SD.

agama yang berbeda; (6) belum ada kompetensi menulis.

Hasil

validasi

menyatakan

bahwa

media Monosa sangat baik diterapkan [183]

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

pada pembelajaran topik apa pun,

mengembangkan

tema apa pun, di kelas IV. Hal tersebut

dalam mengelola permainan setiap

menjadikan

kelompok.

siswa

lebih

aktif

dan

kemandirian

siswa

atraktif, kreatif, inovatif dalam proses kegiatan

pembelajaran

di

kelas.

Guru

berkeliling

mengamati

proses

Berdasarkan penilaian dan masukan

bermain sambil memberikan solusi jika

dari validator maka ada revisi dalam

ada permasalahan. Guru memberikan

pembuatan

Monopoli

waktu 30 menit kepada siswa untuk

berbahasa sesuai dengan saran yang

bermain, kemudian dicatat perolehan

diberikan.

uang

media

masing-masing

kelompok.

Hal

Uji Coba Terbatas

mengukur

karekter

Uji coba terbatas dilakukan di SD N

kejujuran.

Pedurungan

pembelajaran

Kidul

02

Semarang

ini

siswa

dalam

dilakukan sportifitas

Kemudian

di

guru

untuk dan akhir

memberikan

dengan sampel 1 kelas yaitu kelas

evaluasi untuk mengukur pemahaman

IV.Uji

siswa terhadap materi.

coba

dilakukan

untuk

mengetahui nilai keefektifan produk, nilai keefisiensian produk, dan nilai

Berdasarkan

ketertarikan pengguna pada produk.

yang

Setelah

ahli

hasil bahwa produk media Monosa

media, ahli materi, dan praktisi, media

memiliki nilai keefektifan, yaitu siswa

direvisi sesuai saran. Kemudian produk

menjadi lebih aktif, mampu menjawab

media Monosa diujikan dengan materi

pertanyaan guru dengan benar, dan

kalimat dan wacana dalam Bahasa

mampu

Indonesia. Siswa

sesuai permainan yang dialami.

guru

produk

dan

divalidasi

diberi

selanjutnya

oleh

materi siswa

oleh

lembar

dilakukan

pengamatan

peneliti

menceritakan

didapatkan

pengalaman

dibagi

dalam enam kelompok.

Media

Monosa

juga

memiliki

nilai

efisiensi karena waktu pembelajaran Masing-masing seperangkat bahasa.

kelompok permainan

Guru

diberi

lebih

monopoli

bermakna.

Guru

dan

siswa merasa terbantu dengan adanya

aturan

media Monosa dan siswa lebih mudah

permainan seperti yang tertulis pada

menyerap materi yang disampaikan.

buku

Siswa

panduan

menjelaskan

efisien,

penggunaan

media

juga

mampu

memainkan

Monosa. Setelah siswa paham guru

Monosa secara mandiri di luar jam

memberikan kebebasan kepada siswa

pembelajaran.

untuk membagi siapa yang bermain dan

siapa

yang

bertugas

sebagai

petugas bank. Hal ini dilakukan untuk [184]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

PEMBAHASAN

disampaikan

agar

dapat

mencapai

Menurut Sadiman (1986, p7-8) “Media

tujuan pembelajaran yang optimal dan

dalam arti terbatas sebagai peraga atau

lebih baik.

alat bantu pembelajaran, yang sering disebut AVA (Audio Visual Aids).

Dalam

Adanya

media

pembelajaran

memiliki

pemanfaatannya, AVA tidak terlepas dari

berbagai fungsi yang tujuannya untuk

guru, sedangkan media dapat

berdiri

membantu dalam proses pembelajaran.

sendiri

guru”.

Menurut

tanpa

kehadiran

Kemp

dan

Dayton

(dalam

Perbedaan antara media dengan alat

Kustandi, 2013, p. 20) media pembelajaran

peraga

dapat

sebenarnya

fungsinya,

bukan

terletak

pada

pada

bentuknya.

memenuhi

apabila

media

tiga

itu

fungsi

digunakan

utama untuk

Pendapat lain datang dari Gerlach dan

perorangan, kelompok atau kelompok

Ely (dalam Kustandi dan Sutjipo, 2013, p.

yang besar jumlahnya, yaitu: (1) untuk

7) ”secara garis besar, media adalah

memenuhi

manusia, materi atau kejadian yang

pembelajaran

membangun kondisi agar siswa mampu

dengan teknik drama atau hiburan. Hasil

memperoleh pengetahuan, keterampilan

yang

atau

dan

minat dan merangsang para siswa atau

lingkungan sekolah merupakan media.

pendengar untuk bertindak (turut memikul

Secara lebih khusus, pengertian media

tanggung

dalam

mengajar

sukarela, atau memberikan sumbangan

cenderung diartikan sebagai alat-alat

material). Pencapaian tujuan ini akan

grafis, fotografis, atau elektronik untuk

mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi; (2)

menangkap, memproses, dan menyusun

untuk

kembali

pembelajaran dapat digunakan dalam

sikap”.

Sama

Guru,

proses

Sutjipto,

teks,

belajar

informasi halnya

buku

visual

dengan

(2013,

p.

atau

verbal.

Kustandi 8)

dan

fungsi

motivasi,

dapat

diharapkan

tujuan

direalisasikan

adalah

jawab,

media

melahirkan

melayani

secara

informasi,

media

rangka penyajian informasi dihadapan

“media

sekelompok

siswa.

Isi

dan

bentuk

pembelajaran adalah alat yang dapat

penyajian bersifat amat umum, berfungsi

membantu proses belajar mengajar dan

sebagai pengantar, ringkasan laporan,

berfungsi

atau

pesan dapat

untuk

yang

memperjelas

disampaikan,

mencapai

Berdasarkan

latar

belakang.

Penyajian dapat pula berbentuk hiburan,

belajar”.

drama,

teknik

motivasi.

Ketika

menonton

bahan

media pembelajaran merupakan segala

informasi,

para

siswa

bersifat

alat

untuk

pasif.Partisipasi yang diharapkan dari siswa

belajar

hanya terbatas pada persetujuan atau

mengajar, yang mempunyai fungsi untuk

ketidaksetujuan mereka secara mental,

memperjelas pesan atau materi yang

atau

dimanfaatkan dalam

proses

bahwa

atau

atau

membantu

jelaslah

sehingga

pengetahuan

mendengar

yang

uraian

tujuan

makna

[185]

terbatas

pada

perasaan

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

tidak/kurang senang, netral, atau senang;

lain, untuk mempermudah siswa dalam

(3) media berfungsi untuk tujuan instruksi di

menjawab pertanyaan.

mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik

Media permainan monopoli merupakan

dalam benak atau mental maupun dalam

salah satu media permainan yang dapat

bentuk aktivitas yang nyata sehingga

menimbulkan

pembelajaran dapat terjadi.

menarik dan membantu suasana belajar menjadi

Materi

harus

dirancang

secara

lebih

kegiatan

senang,

Permainan

belajar

hidup

yang

dan

monopoli

santai.

diharapkan

sistematis dan psikologis dilihat dari segi

mempunyai

prinsip-prinsip

melibatkan siswa dalam kegiatan belajar

belajar

agar

menyiapkan

instruksi

yang

samping

menyenangkan,

dapat

efektif.

kemampuan

untuk

Di

mengajar secara aktif untuk memecahkan

media

masalah yang ada dan berkompetensi

pembelajaran harus dapat memberikan

menjadi pemenang dalam permainan.

pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Media monopoli ini juga memotivasi siswa agar

Berbicara yang

mengenai

menjadi

merupakan

media

fokus

pengetahuan

Monosa

sebanyak-banyaknya, karena siswa yang

penelitian

menjawab banyak soal benar maka akan mendapatkan

uang

permainan monopoli. Menurut Wikipedia

nantinya

kelompoknya

Indonesia (2015), monopoli adalah salah

memenangkan permainan tersebut.

satu

hasil

memperoleh

permainan

modifikasi

papan

dari

mainan

sehingga akan

yang paling

terkenal di dunia. Tujuan permainan ini

Permainan monopoli digunakan sebagai

adalah untuk menguasai semua petak di

media

atas

umum siswa sudah mengenal permainan

papan

penyewaan dalam

melalui

dan

pembelian,

pertukaran

properti

ekonomi

yang

sistem

disederhanakan.

tersebut,

sehingga

mengajar

yang

monopoli

pembelajaran

yang

karena kegiatan

dilakukan

secara belajar

akan

lebih

menarik dan suasana akan menjadi santai namun

Media

pembelajaran

merupakan dapat

juga

memperoleh

banyak

media

pengetahuan. Media monopoli termasuk

digunakan

dalam media pembelajaran dua dimensi

dengan cara bermain sehingga memberi

atau grafis.

siswa situasi-situasi yang menyenangkan, tidak membosankan dan mudah untuk

Pembelajaran dengan menggunakan

mengekspresikan ide-ide dan perasaan

media

yang tidak akan dapat diterima orang

proses

Monosa dengan

mengedepankan hal

menyenangkan. Penggunaan [186]

yang media

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015

Monosa

akan

pembelajaran

menghasilkan

yang

maksimal

SIMPULAN

dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

tujuan pembelajaran akan tercapai.

dilakukan

Siswa merasa tidak jenuh atau bosan

kebutuhan

karena

dilakukan pada peserta didik, guru, dan

pembelajaran

dilakukan

diperoleh

data

awal

penelitian

yang

dengan permainan. Materi soal yang

orang

disediakan

pengembangan media pembelajaran.

kartu

pada

kesempatan

dana

umum dan

dapat

tua

bahwa

mengharapkan

adanya

mengukur

Responden sangat setuju apabila ada

kompetensi siswa sesuai dengan materi

media pembelajaran permainan yang

pembelajaran.

memadukan antara proses pembelajaran dan permainan dalam pembelajaran.

Urgensi atau pentingnya penggunaan

Media pembelajaran yang diharapkan

media

adalah

media

pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

menarik

dan

adalah sebagai alat bantu guru dalam

responden belum pernah melihat adanya

melaksanakan

media pembelajaran Monopoli bahasa

Monopoli

Bahasa

pembelajaran

pada

bahasa

pembelajaran inovatif.

untuk

yang

Selama

Indonesia dan meningkatkan kreativitas

tetapi

permainan

guru dalam melakukan pembelajaran.

responden sudah mengetahui itu.

ini

monopoli

Guru lebih inovatif dalam menyiapkan media pembelajaran dan alat evaluasi

Berdasarkan

pembelajaran.

tersebut

Selain

itu

dengan

hasil

kebutuhan

maka

dibuat

awal media

penggunaan media Monosa ini siswa

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

lebih kreatif dan menarik dalam mengikuti

awal kemudian dilakukan validasi oleh

pembelajaran.

ahli

Pembelajaran

dengan

materi,

media,

dan

praktisi.

media Monosa ini mengajarkan kepada

Berdasarkan hasil validator diperoleh hasil

siswa untuk belajar lebih mandiri dan

bahwa media pembelajaran Monosa

kreatif. Pembelajaran dilakukan dengan

sangat

bermain. Siswa melakukan pembelajaran

Media

sambil bermain dengan menggunakan

diharapkan

media monopoli bahasa. Dalam media

pembelajaran di SD dan mengaitkan

monopoli bahasa dilengkapi dengan soal

dengan

atau tes yang nantinya secara langsung

pembelajaran

harus

sudah sesuai dengan pembelajaran SD

dijawab

peserta

didik.

Media

bagus

dan

sangat

pembelajaran dapat

tersebut

diterapkan

pembelajaran yang

menggunakan

menarik.

lain.

dalam Media

dikembangkan

monopoli bahasa ini mengkolaborasikan

yang

antara pembelajaran Bahasa Indonesia

tematik. Dengan penggunaan media

dengan permainan monopoli.

pembelajaran

tersebut

pendekatan diharapkan

peserta didik tidak merasa jenuh atau bosan karena pembelajaran dilakukan [187]

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)…

dengan bermain

bermain.

Meskipun

kompetensi

pembelajaran

tetap

dan tercapai

dengan

Wikipedia Indonesia. (2015). Monopoli. [Online] diakses dari (https://en.wikipedia.org/wiki/Monopol i.

tujuan karena

dengan adanyasoal pada lembar dana umum dan kesempatan. Berdasarkan hasil uji coba terbatas media Monosa memiliki nilai keefektifan, keefisiensian, dan ketertarikan pengguna terhadap produk. REFERENSI Direktorat Pembinaan TK dan SD. (2007). Pedoman pembelajaran Bidang Pengembangan Bahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas. Fitriyawani, (2013). Penggunaan Media Permainan Monopoli Melalui Pembelajaran Kooperatif pada Mahasiswa Fisika Fakultas Tarbiyah dengan Konsep Tata Surya, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 13 (2), 223-239. Hardjito, dkk. (2011). Kemampuan guru SD dalam perencanaan intim (inovasi, teknik, dan model) pembelajaran sastra.Penelitian APBI IKIP PGRI Semarang. Kustandi, C. (2013). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Oktavianti, R., & Wiyanto, A. (2014). PENGEMBANGAN MEDIA GAYANGHETUM (GAMBAR WAYANG HEWAN DAN TUMBUHAN) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERINTEGRASI KELAS IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 65-70. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.865. Sadiman, A. (1986). Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan. pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali. Sudjana, Nana. (2005). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensin.

[188]