PENERAPAN PRINSIP DAN CARA KERJA CLOUD COMPUTING PADA SERVER

Download Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …221 ... dan banyak dipengaruhi oleh pengguna persepsi tentang sistem dan keunggulannya. Ado...

0 downloads 342 Views 491KB Size
220. CSRID Journal, Vol.4 No.3 Oktober 2012, Hal. 220 - 230

KONSEP DAN PENERAPAN CLOUD COMPUTING UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN Maimunah1, Yohanes Ari Kuncoro Yakti2, Neni Puspitasari3 1 Dosen Jurusan Teknik Informatika AMIK Raharja Informatika 2 AkommRTVi Global Media, Jln.Kemang Pratama Raya Bekasi 17116 3 Mahasiswi Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja 1 AMIK Raharja Informatika, Jl. Jend Sudirman No. 40 Cikokol-Tangerang 2,3 STMIK Raharja Tangerang, Jl. Jend Sudirman No. 40 Cikokol-Tangerang Email : [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRACT The progress of Internet technology is increasingly rapidly and their use is increasing worldwide. This was very spur of the level of security and maintenance of all data in a database stored on a server. An information system that has many uses if you have a server that is good. Understanding the server that good is a server that has a high level of data security. However, sometimes the database is stored in a server often have problems. Among them are the data already contain viruses, network, data that have exceeded the quota, the security system that is less guarantees etc. To overcome this requires a methodology that is called Cloud Computing. The technology is relatively new so it is a combined use of computer technology computing and the development of Internet-based cloud. Many vendors who provide services is one of cloud computing with Google Inc. introduced Google Docs. For that there are 3 requirements of existing services on the Internet can be categorized as Cloud Computing. In addition, there are 9 uses, 3 things to note, 5 important factor that determines success in implementation, and there are 3 shortcomings. It can be concluded that with this technology cloud computing may be a recent evaluation in improving the quality of learning, quality information, and to support all activities of higher education institutions and organizations with a more stable, controlled and monitored better. Keywords: Cloud Computing, Internet, Google Doc

ABSTRAK Kemajuan teknologi internet kini semakin pesat dan penggunaannya didunia semakin meningkat. Hal ini sangat memacu dalam tingkat keamanan dan pemeliharaan seluruh data pada sebuah database yang disimpan dalam suatu server. Sebuah sistem informasi yang memiliki banyak kegunaan jika mempunyai suatu server yang baik. Pengertian server yang baik adalah server yang memiliki tingkat keamanan data yang tinggi. Namun,terkadang database yang disimpan didalam suatu server sering kali mengalami masalah. Diantaranya adalah datanya sudah mengandung virus, ,jaringan,data yang telah melebihi kuota,adanya security sistem yang kurang menjamin dll. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu metodologi yang disebut Cloud Computing. Teknologi yang relative baru saat ini sehingga merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer komputasi dan pengembangan berbasis Internet awan. Banyak vendor yang menyediakan layanan cloud computing salah satunya adalah Google Inc dengan memperkenalkan Google Docs. Untuk itu terdapat 3 syarat layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud Computing. Selain itu juga terdapat 9 kegunaannya,3 hal yang perlu diperhatikan,3 methode yang digunakan,5 faktor penting yang menentukan kesuksesan dalam implementasinya,serta terdapat 3 kekurangannya. Dapat disimpulkan

Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …221

bahwa dengan teknologi cloud computing ini dapat menjadi evaluasi terkini dalam meningkatkan mutu pembelajaran,mutu informasi, serta dapat mendukung seluruh kegiatan instansi Perguruan Tinggi maupun organisasi dengan lebih stabil,terkontrol dan termonitor dengan lebih baik. Kata kunci : Cloud Computing, Internet, Google Doc

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang saaat ini semakin pesat kemungkinan perkembangan perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) dalam waktu yang singkat. Kemampuan suatu sistem komputer dapat di ukur melalui tiga tinjauan yaitu brainware, software dan hardware. Tanpa adanya penyelarasan ketiga hal tersebut maka sistem komputer belum dapat dikatakan bekerja secara optimal. Cloud computing adalah merupakan model komputasi dimana sumber daya seperti daya komputasi, media penyimpanan (storage), jaringan (network) dan software dijalankan sebagai layanan melalui media jaringan, bahkan dapat diakses di tempat manapun selama terkoneksi dengan internet. Dalam hal ini untuk dapat membangun jaringan cloud computing sederhana dapat di lakukan pada jaringan local/intranet. Sebuah sistem informasi yang memiliki banyak kegunaan jika mempunyai suatu server yang „baik‟. Pengertian server yang „baik‟ adalah server yang memiliki tingkat keamanan data yang tinggi. Data yang terdapat pada server sering kali didalamnya sudah bermasalah. Sehingga dampak jangka panjangnya akan menimbulkan hilangnya data tersebut serta kerusakan pada server itu sendiri. Kerusakan/hilangnya data dalam suatu institusi perguruan tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain adanya virus,gangguan jaringan,kuota yang berlebihan dan security system yang kurang menjamin. Hal itu dapat mengakibatkan kerusakan dan hilangnya data yang bersifat cukup fatal bagi institusi tersebut. Karena akan sangat menyulitkan bagi departemen terkait untuk melakukan pencarian data, menyulitkan administrasi dan hal lainnya yang juga dalam jangka yang panjang akan menimbulkan dampak dalam bentuk biaya yang sangat besar untuk melakukan kembali pengumpulan kembali data yang rusak atau hilang. Mutu dari proses sistem pembelajaran akan semakin baik apabila sistem informasi yang digunakan sebagai pendukung seluruh kegiatan operasional dan transaksional instansi perguruan tinggi ataupun organisasi lainnya dilengkapi dengan pengontrolan yang bermanfaat untuk memonitor kinerja system secara mandiri, dimana kemungkinan-kemungkinan terjadinya hilang atau rusaknya data-data tersebut dapat diantisipasi dengan baik. Pengontrolan yang baik adalah hal yang penting untuk mencegah agar tidak terjadinya hal-hal yang nantinya akan mempengaruhi dengan cara menghambat seluruh kegiatan instansi tersebut. Untuk menentukan suatu mutu sistem pembelajaran dalam suatu instansi perguruan tinggi itu dapat menggunakan dari berbagai segi diantaranya adalah organisasi,manajemen dan teknik. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik dari sifat system pembelajaran dalam menentukan kualitas dengan cara berbeda dari perangkat lunak yang berkualitas. Untuk menjamin system pembelajaran tersebut maka dibuatlah program mutu institusi. Program mutu institusi dibuat untuk menjamin mutu serta mendorong peningkatan kinerja institusi secara total dan berkelanjutan. Sebagai Institusi Perguruan Tinggi manapun didunia,termasuk institusi Perguruan Tinggi yang ada di negara Indonesia baik itu negeri maupun swasta pasti membutuhkan suatu sistem administrasi civitas perguruan tinggi yang teroganisasi dengan baik demi meningkatkan mutu sistem pembelajaran dari tingkat tinggi hingga tingkat yang paling rendah. Sehingga dengan cara seperti ini data-data yang terdapat didalamnya yang menyangkut seluruh masalah yang berkaitan dengan data mahasiswa,data keuangan,data pemasaran,data operasional,data akademik civitas kampus dapat dilakukan dengan cepat,akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini tentu saja seluruh data civitas kampus menjadi sangat penting hal ini disebabkan karena selalu ada kaitannya atau bersentuhan dengan setiap aktifitas seluruh civitas kampus yaitu saat terjadi penyelenggaraan ujian,penginputan nilai ujian,penyelenggraan sidang. Dalam hal diatas seringkali

222. CSRID Journal, Vol.4 No.3 Oktober 2012, Hal. 220 - 230

juga pimpinan membutuhkan data yang berhubungan dengan seluruh kegiatan yang ada didalam organisasi tersebut dalam hal ini adalah perguruan tinggi. Efektifitas akan dicapai melalui peningkatan kualitas sistem utilization. Peningkatan kualitas mungkin telah disebabkan oleh perbaikan layanan yang disediakan dengan computer berbasis system informasi. Tingkat kualitas yang tersebut diatas tergantung pada layanan elemen intangible dan banyak dipengaruhi oleh pengguna persepsi tentang sistem dan keunggulannya. Adopsi Teknologi Informasi akan menimbulkan perubahan dalam organisasi,manajemen dan struktur control. Kemampuan untuk membuat dan mengelola strategis yang berhasil mengubah beberapa organisasi yang kurang berhasil. Meskipun kecepatan dan isi perubahan sangat tergantung pada lingkungan yang kompetitif organisasi, kualitas sistem pembelajaran memainkan perana yang penting dalam hal ini,dimana dibutuhkan pemahaman tentang peran teknologi di dalam organisasi dan pengaruh pada proses organisasi. PERMASALAHAN Banyak ditemukan didalam sebuah mutu sistem pembelajaran yang berjalan pada suatu organisasi ataupun instansi,masih terdapat kendala-kendala yang menghambat upaya dalam peningkatan performance sebuah mutu sistem pembelajaran terutama dalam hal penyimpanan data civitas perguruan tinggi yang disimpan dalam suatu server yang terpusat. Namun,kendala-kendala itu disebabkan karena masih rendahnya mutu sebuah sistem pembelajaran,dimana sistem tersebut masih terdapat banyak keluhan dari berbagai pihak untuk dilakukan perbaikan pada sebuah sistem pembelajaran. Hal ini pula yang dapat menyebabkan timbulnya permasalahan pada mutu sistem pembelajaran, dimana sistem pembelajaran yang baik mempunyai sebuah indikator, yang berguna untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi didalam jalannya sistem pembelajaran,inilah permasalahan dari sebuah sistem pembelajaran dimana nantinya akan menghambat kinerja sebuah sistem dan kualitas mutu dari sistem pembelajaran dianggap masih rendah. Seperti yang telah diungkapkan diatas, sama halnya dengan semua data-data yang disimpan dalam server yang terpusat, dan hanya beberapa server yang telah disediakan oleh pihak manajemen. Dalam hal ini administrator data civitas perguruan tinggi tingkat paling bawah adalah Mahasiswa. Saat ini, sebagian besar penyimpanan data civitas perguruan tinggi di Indonesia telah dilakukan secara terkomputerisasi, baik dengan menggunakan komputer, maupun dengan bantuan server-server yang ada didalamnya. Dan baru sebagian kecil data yang dicatat dan diolah dengan bantuan server yang sangat terkomputerisasi dengan baik. Dapat dibayangkan bahwa dalam waktu 10 tahun ke depan akan terjadi revolusi di bidang komputer dan Internet sehingga tingkat penetrasi itu akan menjadi jauh semakin tinggi. Saat terjadi human errror pada server induk yang terpusat, banyak data-data civitas perguruan tinggi yang tentunya sangat penting bagi manajemen kampus yang akan rusak dan hilang. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak dampak negatif seperti yang telah kita singgung di atas. Karena kondisi yang seperti ini akan mungkin terjadi dalam suatu instansi pendidikan, banyak hal-hal yang bersifat teoritis(gangguan jaringan,padamnya listrik,data yang melebihi buffer limit, dan sebagainya) pada kenyataannya tidak bisa dihindari. Suatu saat hal-hal seperti itu yang bersifat teoritis(terutama instansi pendidikan yang ada di Indonesia) pasti akan terjadi. Selanjutnya, kita harus berpikir tentang bagaimana agar dampaknya minimal. Serta,bagaimana jika data civitas perguruan tinggi yang hanya disimpan di satu server yang terpusat mengalami permasalahan seperti kendala human error. Tujuan adalah untuk mencoba mengatasi dampak negatif human error terhadap data civitas perguruan tinggi (yang sangat bermanfaat untuk mengatasi dampak negatif human error pada sektor-sektor lainnya) (dalam hal ini termasuk di dalamnya data yang bersifat keruangan/spasial). Disebutkan di atas, beberapa tahun ke depan penetrasi komputer dan Internet akan meningkat tajam. Hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan penyimpanan dan pengolahan data civitas perguruan tinggi. Dengan beranggapan bahwa suatu saat mungkin akan terjadi human error yang mengakibatkan hilang atau rusaknya data civitas kampus itu, kita berharap -melalui artikel ilmiah ini dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya (dengan memanfaatkan tingkat penetrasi komputer dan Internet yang akan semakin tinggi tadi).

Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …223

Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi didalam sebuah sistem pembelajaran dan berjalan sebagaimana mestinya,salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan teknologi Cloud Computing yang sedang booming saat ini sebagai sebuah indikator didalam sistem pembelajaran.

LITERATURE REVIEW Sejumlah literature review yang telah dihimpun untuk mencari Teknologi Cloud Computing atau yang berhubungan dengannya. Setelah itu hasilnya akan dikategorikan,dicari persamaan dan perbedaannya, kemudian dapat dideteksi kelemahan dan kelebihannya. Beberapa literature review tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aviv Natsirudin,2011, menjelaskan tentang ”Pemanfaatan Teknologi cloud computing pada jaringan thin client”, berfungsi sebagai terminal yang mengakses data dan aplikasi dari komputer server. Secara terpusat pengolahan data dilakukan oleh server. Sedangkan client hanya memproses input dari keyboard, mouse, dan keluaran berupa tampilan atau gambar (display), hal ini karena proses seutuhnya dilakukan oleh server. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Mardiansyah,2009, menjelaskan tentang ”mengetahui apa yang dimaksud dengan cloud computing”, bagaimana konsep dan cara kerja cloud computing itu sendiri, kelebihan, kekurangan serta contoh aplikasi yang dapat digunakan dalam implementasi cloud computing. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Teknologi Riset Global dengan ITB, 2010, menjelaskan tentang ”Konsep dari cloud computing atau 'komputasi awan'” mengindikasikan adanya pergeseran paradigma dari internet yang awalnya sebatas media komunikasi dan informasi, kini multifungsi menjadi media komputasi. institusi-institusi harus mulai memikirkan untuk mengganti infrastruktur TI dengan virtual data center, mengkonsolidasikan data center dan kegiatan operasional, dan akhirnya mengadopsi model kerja cloud computing. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Grup Aberdeen, 2011,menjelaskan tentang ”Keuntungan Cloud Computing yang semakin diakui oleh pihak perdagangan” menemukan bahwa bisnis yang menggunakan storage berbasis Cloud data dan layanan backup sudah bisa kembali ke rutinitas setelah bencana (RTO: Recovery Time Objective) hampir empat kali lebih cepat dibandingkan perusahaan lain. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Deris Stiawan,2011, menjelaskan tentang Teknologi ”Cross Platrform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing, bagaimana cloud computing itu muncul untuk menyatukan banyak CPU yang bekerja secara pararel untuk meyelesaikan suatu pekerjaan tertentu Integrasi CPU ini bisa saja dilakukan dalam sebuah network lokal atau internetworking yang tersebar diseluruh dunia Interkoneksi ini membentuk cel-cel yang saling terintegrasi secara private atau public. CRITICAL REVIEW Penelitian yang dilakukan oleh Richard Stallman (tokoh Open Source, pendiri GNU) menganggap Cloud Computing akan menghilangkan privasi karena data-data penting dipercayakan kepada pihak ketiga. Kalimatnya sangat menentang Cloud Computing: ”It‟s stupidity. It‟s worse than stupidity. It‟s a marketing hype campaign.” Dia menganggap Cloud Computing hanya menggabungkan apa yang sudah pernah diciptakan dan Cloud Computing naik daun karena sifat para pemain besar yang ikut-ikutan. “The computer industry is the only industry that is more fashion-driven than women‟s fashion”. PEMECAHAN MASALAH Salah satu teknologi yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah teknologi Cloud Computing. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia Cloud Computing adalah “Komputerisasi Awan” memang sangat janggal kedengarannya tetapi jika diartikan secara sederhana satu cara untuk mengakses data dan applikasi yang anda miliki darimanapun, melalui Internet (atau "awan")

224. CSRID Journal, Vol.4 No.3 Oktober 2012, Hal. 220 - 230

atau layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia IT digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Sedangkan secara ilmiah Cloud Computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja. Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi TI. Terlebih hanya untuk mendapatkan layanan-layanan yang mungkin hanya dibutuhkansewaktu-waktu saja. Secara umum, di Indonesia, teknologi cloud computing selama ini baru sebatas tren teknologi saja. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi : 1. Layanan bersifat “On Demand”, pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja.Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut. 2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. 3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet. 9 (Sembilan ) manfaat menggunakan Cloud Computing diantaranya: 1. Tidak perlu sibuk untuk maintenance. Tidak perlu khawatir kalau hardware rusak, terkena virus, dll. itu semua adalah tanggung jawab vendor. user hanya memakainya saja 2. Tidak perlu sibuk membeli komputer, memikirkan depresiasinya, serta menjualnya kembali. 3. Pengembangan jaringan tidak hanya di area local agar implementasinya bisa lebih luas. 4. Pemanfaatannya tidak hanya untuk proses virtualisasi karena masih banyak hal lain yang bisa dilakukan menggunakan teknologi ini. 5. Teknologi cloud computing ini memiliki banyak keuntungan, yaitu hemat listrik, hemat peralatan, piranti lunak yang lengkap dan sistem operasional yang tersedia juga secara online. Dari semua penjelasan di atas, apa sebenarnya kelebihan dari Cloud Computing, terutama bagi dunia bisnis? Berikut beberapa di antaranya: 6. Tanpa Investasi Awal, Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal.Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan. 7. Mengubah CAPEX menjadi OPEX, Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan.Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan. 8. Lentur dan Mudah Dikembangkan Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar 2 di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis.Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja.

Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …225

Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan.Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti. Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.

Gambar 1. Contoh Skenario

Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time” tersebut. Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian. 9. Fokus pada Bisnis, bukan TI Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lainlain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan. Terdapat juga 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan: 1. koneksi ke cloud. Kalau tidak bisa connect ya tidak bisa dipakai. 2. pastikan pilih vendor yang OK. kalau tidak OK, data kita akan hancur,dicuri orang, dll. 3. pastikan perjanjiannya jelas Namun sistem yang terdapat pada contoh diatas security sistemnya belum menjamin. Dapat dibayangkan bahwa jika data-data yang terdapat pada dua sistem diatas,hanya disimpan dalam masing-masing komputer dan satu server saja bagaimana besarnya ukuran dari server tersebut. Hal seperti itu dapat menyebabkan berbagai kendala yang nantinya pasti akan merugikan pihak manajemen kampus itu sendiri. Dalam hal ini kerugian yang didapat berupa pengeluaran biaya yang membengkak,banyak data-data yang disimpan telah rusak atau hilang, serta waktu yang tidak dapat diputar kembali. Arsitekturnya dapat dilihat pada skema pada Gambar 2 berikut ini :

226. CSRID Journal, Vol.4 No.3 Oktober 2012, Hal. 220 - 230

Gambar 2. Skema Arsitektur

Dengan adanya teknologi cloud computing diharapkan masalah yang disebutkan sebelumnya dapat teratasi dengan baik. Sedangkan untuk menerapkannya, masih ditemui sejumlah kendala, terutama kendala teknis mengenai infrastruktur teknologi cloud computing tersebut, yaitu masih terbatasnya akses internet di Indonesia, baik broadband maupun dial-up. Terbatasnya akses internet di Indonesia membuat teknologi ini tidak banyak digunakan secara luas. Kalaupun digunakan, penggunaannya masih sebatas pada aplikasi-aplikasi yang tersedia di internet (SaaS) dan belum menyentuh model PaaS dan IaaS. Selain itu, terbatasnya penerapan cloud computing di level organisasi dan kalangan bisnis di Indonesia diakibatkan oleh kendala teknis, khususnya pada masalah virtualisasi dan adanya keraguan akan jaminan security dalam penerapan teknologi ini. Sementara itu,PaaS (Platform as a service) berada diantara IaaS dan SaaS, dimana pada PaaS segala sesuatu yang mendasari aplikasi (misalnya server basis data dan server aplikasi) diletakkan sebagai bagian dari komputasi awan. Contoh untuk PaaS ini adalah Google Docs yang menawarkan platform untuk aplikasi-aplikasi Web yang dikembangkan menggunakan hard drive virtual.

Gambar 3. Contoh Platform as a Service

Seperti yang telah tersirat di atas, permasalahan hilang (atau rusak)-nya data civitas perguruan tinggi di suatu instansi sesungguhnya dapat teratasi jika data civitas perguruan tinggi itu tidak secara langsung disimpan di server tersebut (yang mungkin saja rawan kerusakan), tetapi disimpan di suatu lokasi (baca : komputer server) yang diletakkan di suatu lokasi yang relatif aman. Pilihannya adalah : (1) Perguruan Tinggi memiliki infrastruktur (komputer dan jaringan antarkomputer) yang memang disiapkan untuk itu, atau (2) Perguruan Tinggi bisa memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud computing) (yang difasilitasi menggunakan jaringan Internet) sehingga manajemen Perguruan Tinggi tidak perlu lagi mempersiapkan infrastruktur yang mahal, melainkan cukup menyewa fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi dari vendor-vendor yang menyediakan layanan-layanan komputasi awan itu, seperti Amazon, Salezforce, Google, Microsoft, Akamaisun, microsystems, symante, cmicrosft, dan sebagainya. Dalam hal ini, dipandang dari segi kemudahan dan relatif rendahnya biayanya, maka pengembangan aplikasi terkait menggunakan teknologi yang dimiliki oleh Google yaitu Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi semacam Microsoft Office, yang berbasis di server yang memungkinkan siapapun, dimanapun, kapanpun untuk bekerja dan merasakan keamanan serta kemudahan penyimpanan data. Menggunakan teknologi yang dikembangkan Google (dalam jumlah dana sejumlah US$ yang relatif tidak terlalu besar

Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …227

[dibandingkan dengan kalau harus mempersiapkan infrastruktur secara mandiri). Arsitektur untuk Google Docs ini diperlihatkan dalam Gambar 4.

Gambar 4. Arsitektur Google Docs

Gambar 5. Google

Gambar 6. Google Docs

Dalam hal ini,Google Docs akan menerima upload dari setiap jenis file - tidak hanya teks dan spreadsheet. Langkah itu mempertinggi persaingan mereka dengan Microsoft, dan mengambil Apple dan sejumlah startups kecil dalam bisnis membuat backup dan ruang penyimpanan di server remote. Contoh aplikasi berbasis cloud computing adalah salesforce.com, Google Docs,Symantec GoEverywhere adalah aplikasi Customer Relationship Management (CRM) berbasis software as services. Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi semacam Microsoft Office, yang berbasis di server. Terintegrasi dengan Google Mail, file tersimpan dan dapat di proses dari internet dalam menyambut era cloud computing yang semakin populer sekarang ini. Suatu platform online workspace yang memungkinkan siapapun, dimanapun, kapanpun untuk bekerja dan merasakan keamanan serta kemudahan penyimpanan data. Dalam hal ini Google Docs adalah contoh aplikasi yang sangat bermanfaat untuk dikembangkan menggunakan adalah aplikasi data perguruan tinggi yang cukup rawan terhadap kerusakan/kehilangan karena berbagai faktor antara lain,datanya sudah mengandung virus, jaringan, data yang telah melebihi kuota, adanya security system yang kurang menjamin. Sementara data yang terdapat didalam perguruan tinggi sangat penting bagi user yang mempunyai hak akses untuk pengambilan keputusan.

228. CSRID Journal, Vol.4 No.3 Oktober 2012, Hal. 220 - 230

5 faktor penting yang menentukan kesuksesan implementasi Cloud Computing adalah: - Security Bila aplikasi ada di server milik vendor dan perusahaan mengakses nya lewat internet, berarti semua orang juga bisa mengakses aplikasi tersebut. Hacker akan lebih mudah menembus celah keamanan aplikasi yang bersifat global seperti itu. - Performance Cloud Computing berarti sumber daya diletakkan jauh dari user bila dibandingkan dengan sistem sentralisasi tradisional. Hal tersebut bisa mengganggu performance - Governance Compliance Cloud Computing belum sepenuhnya didukung peraturan. Misalnya untuk hal yang kritikal seperti perbankan. Bank wajib memiliki server nya sendiri dan diletakkan di area milik bank tersebut. - Financial Ini adalah Variable Cost vs Fixed Cost. Untuk jangka panjang, lebih murah memiliki sendiri (bayar sekali di muka) daripada membayar sewa secara berkesinambungan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computingideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini. 1. On-Demand Self-Services Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga. 2. Broad Network Access Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain. 3. Resource Pooling Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal. 4. Rapid Elasticity Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat. 5. Measured Service Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan cloud computingdibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik. Kelemahan cloud Computing adalah: 1perusahaan tidak memiliki akses langsung ke sumber daya. Semua tergantung vendor penyedia sumber daya. 2Bila server vendor rusak dan vendor memberikan pelayanan backup yang buruk, perusahaan akan mengalami kerugian besar.

Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …229

3Richard Stallman (tokoh Open Source, pendiri GNU) menganggap Cloud Computing akan menghilangkan privasi karena data-data penting dipercayakan kepada pihak ketiga. Sistem ini memerlukan koneksi internet yang konstan, bila anda tidak memiliki koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi anda yang ingin menggunkan sistem tersebut. Sistem cloud computing juga tidak dapat bekerja dengan koneksi internet yang lambat. Sebuah koneksi internet yagn lambat seperti layanan dial-up, dapat membuat cloud computing menjadi kurang bagus dan hampir mustahil untuk dilakukan. Applikasi web base memerlukan banyak bandwith untuk menjalankannya. Bila anda memiliki bandwith yang kecil akan sangat lama sekali bagi anda untuk mengganti sebuah halaman situs ke halaman yang lainny. Dapat melambat. Bahkan walaupun anda telah menggunakan koneksi internet yang cepat sekalipun applikasi berbasis web kadan bisa menjadi lambat untuk di akses, sama saja seperti applikasi lain yang anda gunakan pada komputer anda. karena proses pengiriman informasi sebuah program dari interface ke pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa saja mendapatkan beberapa gangguan. Komputer akan macet dan tidak bisa di gunakan sama sekali bila internet bermasalah atau kelebihan beban., selain itu keamanan data penting /rahasia kurang terjamin, karena kita meminjam storage pihak ketiga.

SIMPULAN Kesimpulannya, dengan Cloud Computing konsumen membebaskan diri dari tanggung jawab untuk mengelola stack sumber daya komputasi.Levelnya mulai dari SaaS ketika kita benarbenar bebas, PaaS ketika kita masih harus membuat aplikasi, dan IaaS di mana kita juga masih harus sibuk dengan Operating System.Ini berbeda dengan On-Premise di mana kita harus mengurus semua sendiri. Cloud Computing sudah hadir saat ini, termasuk di Indonesia. Jadi, Cloud Computing bukanlah sebuah hype, melainkan sudah menjadi kenyataan dalam dunia TI. Bukan berarti kita semua langsung harus berpindah saat ini juga: pada kenyataannya Cloud computing bukanlah untuk semua orang. Masih tetap terdapat jenis-jenis layanan yang memang harus dilakukan secara on-premise, walaupun terdapat juga layanan yang menjadi sangat efisien bila dilakukan dengan Cloud Computing. Beberapa jenis layanan bahkan dapat dilakukan secara bersamaan (hybrid) dengan menggabungkan kedua jenis implementasi tersebut. Oleh karena itu, carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat dan terbaik bagi kebutuhan anda. Kesuksesan penggunaan Cloud Computing akan sangat ditentukan oleh kemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan terbaik bagi pelanggan.

Gambar 7. Tabel Cload Computing Platform

230. CSRID Journal, Vol.4 No.3 Oktober 2012, Hal. 220 - 230

DAFTAR RUJUKAN Achmad Mardiansyah, (2009). Archive for the cloud computing tag. Diakses pada 21 April 2009 dari: achmad.glclearningcenter.com/tag/cloud-computing/. Deris Stiawan, (2011). Teknologi ”Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions” Cloud Computing. Diakses pada 6 April 2011 dari: paperfold.wordpress.com/2011/04/ Cloudcomputing/. Grup Aberdeen, (2011). Cloud computing tingkatkan kemampuan waktu pulih saat down time. Diakses pada 24 Januari 2011 dari: chip.co.id/…/cloud.computing.tingkatkan. Kemampuan.waktu. Muhammad Aviv Natsirudin, (2011). Pemanfaatan Teknologi Cloud Computing pada jaringan thinclient. Diakses pada 10 Agustus 2011 dari: repository.amikom.ac.id/index.php/add_downloader/. Richard Stallman, (2008). Cloud computing is a trap, warns GNU founder. Diakses pada 29 September 2008 dari: http://www.guardian.co.uk/technology/2008/sep/29/cloud.computing.richard.stallman Teknologi Riset Global dengan ITB, (2010). TRG Gandeng ITB Garap Cloud Computing Diakses Pada 10 Oktober 2010 dari: inet.detik.com/read/2010/.../trg-gandeng-itb-garap-cloudcomputing.