pengantar antropologi - Direktori File UPI

D. Kebudayaan dan kepribadian. Para ahli antropologi mencari penjelasan terhadap kebutuhan, keinginan, perangsang dan impuls serta tingkahlaku yang be...

6 downloads 808 Views 30MB Size
PENGANTAR ANTROPOLOGI Dosen : Dr. Elly M. Setiadi, M.Si

Elly M. Setiadi

I. RUANG LINGKUP PENYELIDIKAN ANTROPOLOGI 1.

2. 3. 4. 5.

6.

ANTROPOLOGI ADALAH ILMU TENTANG MANUSIA DAN PEKERJAANNYA ANTROPOLOGI FISIK ANTROPOLOGI BUDAYA SISTEMATIK ILMU PENGETAHUAN HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI DAN ILMU YANG LAIN LATAR BELAKANG SEJARAH ANTROPOLOGI Elly M. Setiadi

1. ANTROPOLOGI ADALAH ILMU TENTANG MANUSIA DAN PEKERJAANNYA  Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk masyarakat. Sebagai makhluk rasional, manusia senantiasa bertanya yang tidak ada hentinya. 

Elly M. Setiadi



Manusia adalah makhluk emosional dan juga makhluk rasional. Sebagai makhluk rasional manusia ingin mengetahui dan memahami seluruh lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dengan logikanya, dengan kekuatan berpikirnya.

Elly M. Setiadi

2. ANTROPOLOGI FISIK 



Antropologi fisik menyelidiki manusia sebagai makhluk biologi. Ia mempelajari manusia dari sudut jasmaninya dalam arti yang seluasluasnya. Dilihat dari sudut lapangan penyelidikannya, antropologi fisik terpecah dalam cabang-cabang ilmu yang lebih kecil seperti : 1. 2.

3. 4.

5. 6.

Palaeontologi primat Evolusi manusia Antropometri Somatologi Antropologi rasial Studi perbandingan tentang pertumbuhan organik dan antropologi konstitusional. Elly M. Setiadi

3. ANTROPOLOGI BUDAYA 



Antropologi budaya adalah cabang besar dari antropologi umum yang menyelidiki kebudayaan pada umumnya dan berbagai kebudayaan, berbagai bangsa diseluruh dunia.Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia. Dalam kepustakaan mengenai antropologi terutama yang terdapat di Amerika Serikat, antropologi budaya terpecah dalam 4 subdisiplin, yaitu : Elly M. Setiadi

A. Arkeologi prasejarah Tentang bagaimana perkembangan kebudayaan manusia di masa lampau ketika belum terdapat bahan-bahan tertulis. Benda-benda yang terdapat didalam tanah dari zaman prasejarah dapat dipelajari dengan dua jalan : 1. Dengan jalan stratigrafis, yaitu menyelidiki benda-benda yang terdapat didalam lapisan tanah yang paling atas dan yang paling bawah. 2. Dengan jalan tipologis, menyelidiki bendabenda prasejarah berdasarkan tipe atau bentuknya Elly M. Setiadi

Menurut bahan-bahan yang digunakan dalam pembuat alat itu, zaman prasejarah dapat dibagi dalam empat masa : 1. Zaman batu yang terbagi dalam :  Palaeolithicum / Zaman batu tua  Mesolithicum / Zaman batu pertengahan  Neolithicum / Zaman batu baru 2.Zaman tembaga 3.Zaman perunggu 4.Zaman besi Elly M. Setiadi

B. Antropologi linguistik Subdisiplin antropologi budaya yang kedua adalah linguistik, antropologi budaya pada prinsipnya menyelidiki kebudayaan manusia. Adapun yang dimaksud Kebudayaan adalah seluruh cara hidup suatu bangsa, tidak dengan jalan diturunkan dengan kelahiran melainkan dengan cara dipelajari yang seluas-luasnya. Elly M. Setiadi

C. Etnologi 



Entologi merupakan cabang antropologi budaya yang mempelajari kebudayaan manusia dengan mengadakan pendekatan perbandingan dari berbagai kebudayaan secara individual yang terdapat di muka bumi ini. Di Ingris yang menjadi objek penyelidikan entologi maupun antropologi sosial ial masyarakat dan kebudayaan yang masih sederhana. Elly M. Setiadi





Entologi dalam aspeknya yang teoritis menyelidiki berbagai masalah tentang persamaan dan perbedaan yang ada antara berbagai kebudayaan. Satu hal yang sangat menarik perhatian, bahwa ketika suku bangsa primitif, yang terasing dan tertutup itu merupakan model yang telah tetap dalam entologi, Graham Wallas menyatakan, bahwa dunia itu merupakan suatu masyarakat yang besar. Elly M. Setiadi

D. Kebudayaan dan kepribadian Para ahli antropologi mencari penjelasan terhadap kebutuhan, keinginan, perangsang dan impuls serta tingkahlaku yang beraneka ragam yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasan dan equilibrium sosial-kultural dan sosial-psikologis. Masalah yang dikemukakan oleh subdisiplin ini adalah : Sejauh manakah individu dapat melepaskan diri atau keluar dari batas-batas tradisi atau kebiasaan kebudayaan. Dengan jalan apakah masyarakat itu membentuk kepribadian para anggotanya. Elly M. Setiadi

4. SISTEMATIK ILMU PENGETAHUAN 1. 2. 3.

4. 5. 6.

7.

Definisi ilmu Postulat ilmu Metoda ilmu Sikap ilmiah Ilmu murni dan ilmu terpakai Ilmu-ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial Ilmu pengetahuan sosia Elly M. Setiadi

1. Definisi Ilmu Pengertian Ilmu secara luas dapat diartikan sebagai akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan. Ciri pokok yang terdapat dalam pengertian ilmu ialah    

Bahwa Bahwa Bahwa Bahwa

ilmu ilmu ilmu ilmu

itu itu itu itu

rasional bersifat empiris bersifat umum bersifat akumulatif Elly M. Setiadi

Kemampuan berbahasa dan belajar yang ada pada manusia, menyebabkan manusia dapat berbudaya. Oleh karena itu kebudayaan dapat pula dikatakan sebagai seluruh tingkah laku yang dipelajari.

Elly M. Setiadi

2. Postulat ilmu





Ada perbedaan antara filsafat ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan. Salah satu perbedaannya adalah : filsafat ilmu pengetahuan masih menjadikan pengalaman dan kenyataan empiris itu suatu persoalan. sedangkan ilmu pengetahuan justru berpedoman pada pengalaman. Elly M. Setiadi

Adapun postulat ilmu pengetahuan itu adalah :  



Dunia itu ada Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia melalui panca indera. Fenomena yang terdapat di dunia ini berhubungan satu sama lain secara kausal

Elly M. Setiadi

3. Metoda ilmu Metoda ilmu adalah suatu prosedur berpikir runtut yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh konklusi ilmiah berdasarkan postulat dan prasuposisi ilmiah tertentu.

Elly M. Setiadi

  



Pada prinsipnya metode ilmu itu meliputi hal-hal sebagai berikut, yaitu : Pernyataan masalah penelitian Perumusan hipotesa Testing dan verifikasi penyelesaian yang diusulkan Mengadakan tes dan verifikasi terhadap hipotesa.

Elly M. Setiadi

a). Pernyataan masalah penelitian

Untuk mengadakan suatu penelitian ilmiah, pertama-tama dituntut harus mampu mengidentifikasikan masalah. Selain itu pengetahuan teoritis dalam ilmu spesialisasinya dan penguasaan terhadap metode penelitian harus kuat. Dan ketajaman berpikir serta imajinasi yang sehat.

Elly M. Setiadi

b). Perumusan hipotesa Suatu hipotesa adalah pernyataan yang menekankan fenomena yang sedang diselidiki itu ada hubungannya dengan kondisi tertentu yang dapat diamati.

Elly M. Setiadi

c). Testing dan verifikasi penyelesaian yang diusulkan

Tujuan utama suatu penelitian antara lain ialah mengumpulkan data empiris dari lapangan yang akan dijadikan dasar pembuktian.

Elly M. Setiadi

d). Mengadakan tes dan verifikasi terhadap hipotesa.

Setelah dikemukakan suatu hipotesa, dan diadakan elaborasi deduktif terhadap hipotesa dan diketemukan pula indikator, maka dicobakanlah hipotesa itu kedalam masyarakat ramai.

Elly M. Setiadi

4. Sikap ilmiah

 

  



Sikap ilmiah adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap ilmiawan dalam melakukan tugasnya. Adapun sikap-sikap ilmiah itu ialah : Obyektivitas Sikap serba relatif Sikap skeptif Kesabaran itelektual Kesederhanaan Sikap tidak memihak kepada etik

Elly M. Setiadi

5. Ilmu murni dan ilmu terpakai

 

Berdasarkan tujuannya, ilmu pengetahuan alam atau ilmu sosial dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu : Ilmu murni Ilmu terpakai

Ilmu murni dihadapkan kepada masalah teoritis-akademis, sedang ilmu terpakai pada umumnya ditimbulkan oleh masalah praktis.

Elly M. Setiadi

ilmu murni yang erat hubunganya dengan ilmu terpakai sebagai yang tertera di bawah ini, yaitu:

Ilmu murni

Ilmu terpakai

Fisika Matematika Kimia Sosiologi

Bangun-Karya Akuntansi Farmasi Administrasi Elly M. Setiadi

6. Ilmu-ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial 



Ilmu pengetahuan alam menyelidiki seluruh lingkungan alam manusia, sedang ilmu pengetahuan sosial menyelidiki seluruh aspek rasional manusia yang hidup dalam kelompok, dan yang terpecah kedalam disiplin akademis.

Elly M. Setiadi

Perbedaan antara ilmu pengetahuan alam dengan ilmu pengetahuan sosial, yaitu : 





Adanya perbedaan mengenai unsur konseptual atau unsur teoritis Perbedaan dalam data empiris yang digunakan yang ada relevansinya. Dlam penyelidikan, ilmu pengetahuan alam dapat menguasai objeknya.

Elly M. Setiadi

7. Ilmu pengetahuan sosial Ilmu pengetahuan sosial ialah ilmu yang mempelajari sikap dan tingkah laku manusia didalam kelompok. Dewasa ini yang digolongkan kedalam ilmu sosial adalah : 1). Ilmu politik 2). Ekonomi 3). Ilmu sejarah 4). Yuris prudensi 5). Sosiologi Elly M. Setiadi

5. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN ILMU YANG LAIN 1). Hubungan antara antropologi sosial dan sosiologi 2). Hubungan antara antropologi dan psikologi 3). Hubungan antara antropologi dan geografi 4). Hubungan antropologi dan ilmu sejara 5). Hubungan antara antropologi dan ekonomi 6). Hubungan antara antropologi dengan ilmu hayat Elly M. Setiadi

6. LATAR BELAKANG SEJARAH ANTROPOLOGI 



Antropologi sebagai adanya sekarang, merupakan hasil perkembangan baru. Yang telah tua umurnya ialah bagian dari antropologi yaitu etnografi, yang telah lama dikerjakan oleh berbagai bangsa. Tulisan bangsa Mesir dapat kita anggap sebagai tulisan dalam bidang etnografi yang terkuno.

Elly M. Setiadi





Pada zaman Romawi terdapat tulisan etnografi seperti yang dikerjakan oleh Tactinus dan Caesar. Mereka menulis tentang bangsa Germania dan Bangsa Galia. Marco Polo seorang pencatat adat kebiasaan bangsa asing, terkenal karena sebuah kitab yang disusunnya yang berjudul Kitab tentang kerajaan dan keajaiban di dunia timur, 20 tahun lamanya keluarga Polo Berpetualang ke Asia Elly M. Setiadi

II. MANUSIA 1. 2. 3. 4.

5.

KLASIFIKASI HEWAN EVOLUSI ORGANIK MANUSIA PURBA PENGERTIAN TENTANG RAS DAN KLASIFIKASI RAS MASALAH RAS

Elly M. Setiadi

1. KLASIFIKASI HEWAN Para ahli biologi yang mengemukakan teori ovolusi organik menyimpulkan bahwa semua mahlik hidup ada hubungan keturunan. Manusia sebagai mahluk biologi termasuk dalam kelas mamalia.

Elly M. Setiadi

Kelas mamalia terbagi atas 3 subkelas, yaitu : a). Subkelas Prototheria. b). Subkelas Motothwria c). Subkelas eutheria

Elly M. Setiadi

Adapun subkelas Eutheria itu terbagi atas 9 ordo, yaitu : • •

• • • • •

• •

Edentata Cetacea Sirenia Ungulata Carnivora Rodentia Cheiroptera Insectivora Primat Elly M. Setiadi

Tanda-tanda Primat adalah : •

• •



Anggota badan Primat mudah digerakgerakan Jari-jari Primat tersusun sedemikian rupa Panca indra Primat lebih tajam sedangkan penciumannya agak kurang Orde Primat mempunyai otak yang relatif lebih besar.

Elly M. Setiadi

2. EVOLUSI ORGANIK 



Morgan dalam bukunya The Scientific basis of Evolution memberikan batasan tentang evolusi organik sebagai berikut: “Organic Evolution means, that animals and plants at present living on earth have descended from other in the past, and that in the course of time a process of divergence has taken place” Anaximander, Empidocles, dan aristoteles disebut sebagai orang-orang yang mempelopori pemikiran evolusi. Elly M. Setiadi







Anaximander mengatakan bahwa hewan darat berasal dari hewan laut. Empidocles mengemukakan bahwa hanya bentuk yang paling baiklah yang dapat bertahan sedang bentuk yang kurang baik akan hilang. Aristoteles menulis bahwa segala yang terdapat dialam itu mempunyai tujuan. Dan pada organisme yang hidup jiwalah yang menjadi pembentuk jasmani. Sehingga karena jiwa itulah dari segala yang hidup, merupakan kebenaran yang pertama-tama.

Elly M. Setiadi







Definisi burckhardt tentang Renaissance sebagai gerakan “yang menemukan dunia dan manusia yang sebenarnya”telah masuk ke semua pelosok dunia. Renaissance adalah masa kekuatan, kesadaran, keberanian kepandaian yang luarbiasa, kebebesan dan acap kali semuanya itu tidak ada batas-batasnya dan kesusilaan diabaikan. Sarjana yang mula-mula membuka jalan ke arah persoalan evolusi ialah Jean Baptiste Comte de Lamarck (1744-1829), yang melukiskan ajarannya dalam buku Philosophi Zoologique (1809). Lamarck yang meneruskan pikiran Bonnet yang menyatakan bahwa dalam alam yang hidup itu satu dengan yang lain ada hubungannya. Elly M. Setiadi

3. MANUSIA PURBA Dari hasil penemuan fosil yang ada di beberapa tempat yang berbeda. Beberapa fosil dapat diklasifikasikan kedalam tiga tingkatan, yaitu: 1. Protoanthropik Contoh :  Pichecanthropus  Sinanthropus 2. Palaeonthropik Contoh :  Homo Soloensis  Homo Rhodesiensis  Homo Heidelbergensis 3. Neontropik Contoh :  Homo Cromanonsis  Homo Sapiens Elly M. Setiadi

4. PENGERTIAN TENTANG RAS DAN KLASIFIKASI RAS 



Menurut anggapan para ahli dewasa ini ras adalah suatu pengertian biologi, dan bukan pengertian sosio-kultural. Artinya jika kita menyebut suatu kelompok ras, maka ciri yang kita kemukakan adalah ciri fisik dan bukan sifat mental atau sifat kebudayaan. Konsep tentang ras itu secara umum ditinjau oleh para ahli antropologi sebagai suatu klasifikasi biologi, yang didalamnya diatur kumpulan manusia dan oleh sebab itu mempermudah dalam mempelajari proses evolusi. Elly M. Setiadi

Para ahli membagi manusia dalam 3 kelompok ras besar, yaitu: Caucasoid • Mongoloid • Negroid Tanda-tanda fisik dari dasar pembagian ras: • Bentuk badan • Bentuk kepala • Bentuk air muka dan tulang rahang bawah • Bentuk hidung • Warna kulit, warna mata dan warna rambut • Bentuk rambut •

Elly M. Setiadi

5. MASALAH RAS 



Salah satu masalah sosial tentang ras ialah adanya prasangka ras yang merupakan satu aspek dari etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu sifat manusia sebagai hasil dari kebudayaan yang menganggap bahwa secara hidup golongan itu adalah cara hidup yang paling baik, sedang cara hidup golongan lain tidak baik. Fungsi etnosentrisme ialah karena adanya perasaan yang sangat kuat yang menghubungkan seorang pada golongannya, yang menimbulkan solidaritas kelompok, sehingga tiap anggota bersedia berkorban sebesar-besarnya. Elly M. Setiadi

lll.

PENGERTIAN TENTANG KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT 1.

2.

ARTI KEBUDAYAAN ARTI MASYARAKAT

Elly M. Setiadi

1. ARTI KEBUDAYAAN 

E.B. Tylor, Yang mengartikan bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Elly M. Setiadi





R. Linton mengartikan kebudayaan adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu. C. Kluckhohn dan W.H. Kelly merumuskan definisi tentang kebudayaan, yaitu bahwa kebudayaan adalah pola hidup yang tercipta dalam sejarah, yang eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional, yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensialbagi tingkah laku manusia. Elly M. Setiadi

2. ARTI MASYARAKAT 





M.J. Herskovits menulis, bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti cara hidup tertentu. J.L Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. S,R. Steinmentz memberikan batasan masyarakat sebagai kelompok manusia terbesar yang meliputi pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai hubungan erat dan teratur. Elly M. Setiadi







Maclver mendefinisikan masyarakat sebagai suatu sistem daricara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagiansosial lain,sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu berubah, atau jaringan dan relasi sosial itulah yang dinamai dengan masyarakat. Salah satu proses yang timbul dari interaksi sosial adalah asimulasi, Proses sosial ini terjadi karena kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bergabung dan membentuk sintesa kebudayaan Elly M. Setiadi

IV. PERUBAHAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN 1. 2.

MASALAH PERUBAHAN KEBUDAYAAN TEORI TENTANG PERUBAHAN KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

Elly M. Setiadi

1. MASALAH PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Dalam sejarah teori antropologi berkembang pula teori yang mempelajari perubahan kebudayaan, dengan menggunakan pendekatan sejarah seperti evolusionisme klasik dan difusionisme. Dibawah ini akan diuraikan tentang arti dan persoalannya mengenai : 1). Discovery dan invention 2). Difusi kebudayaan 3). Akulturasi 4). Asimilasi Elly M. Setiadi

1). Discovery dan invention 



Discovery dan invention adalah pangkal tolak dalam studi mengenai pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia. Linton mendefinisikan discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari ilmu pengetahuan. Elly M. Setiadi

Perubahan dikalangan masyarakat tidak akan meluas apabila: 



Penggunaan penemuan baru itu akan mendapat satu hukuman. Penemuan baru yang berupa benda material atau yang bersifat non material itu tidak sulit di intigrasikan didalam pola kebudayaan dimana penemuan itu timbul. Elly M. Setiadi

2). Difusi kebudayaan 



Difusi kebudayaan dapat dikatakan sebagai proses proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Proses penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas suatu masyarakat disebut difusi intra masyarakat / Intradiffusion, sedangkan proses penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat / interdiffusion. Elly M. Setiadi

Difusi mengandung 3 proses yang dibeda-bedakan: 1.

2. 3.

Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat Penerimaan unsur baru Proses integrasi

Elly M. Setiadi

3). Akulturasi 



Akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbedabeda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung secara terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya. Dalam definisi ini akulturasi adalah satu aspek dari cultur change. Elly M. Setiadi

4). Asimilasi 

Asimilasi adalah suatu proses sosial yang telah lanjut yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaan antara individiindividu dan antara kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

Elly M. Setiadi

Faktor-faktor yang memudahkan timbulnya asimilasi adalah : • •





Faktor toleransi Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan lain Faktor perkawinan campuran

Elly M. Setiadi

2. TEORI TENTANG PERUBAHAN KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

 

Didalam studi mengenai perkembangan masyarakat dan kebudayaan dalam kepustakaan antropologi, kita jumpai dua aliran besar yaitu: Evolusionisme Difusionisme

Elly M. Setiadi

I.

Evolusionisme









A. Evolusionisme klasik 4 anggapan dasar dari Evolusionisme Klasik : Anggapan bahwa umat manusia adalah bagian dari alam, dan bekerja sesuai dengan hukum alam. Anggapan bahwa hukum alam menguasai perkembangan, dan tidak mengalami perkembangan sepanjang jaman. Anggapan bahwa alam bergerak secara progresif dari yang sederhana menuju kearah yang lebih kompleks, dari yang tidak terorganisasi menuju ke arah yang lebih terorganisasikan secara lengkap. Manusia di seluruh dunia mempunyai kesatuan psikis. Elly M. Setiadi

Menurut Morgan masyarakat semua bangsa didunia ini sudah atau masih menyelesaikan proses evolusinya melalui tingkat sebagai diuraikan dibawah ini: 1.

2. 3. 4.

5. 6. 7.

Zaman Zaman Zaman Zaman Zaman Zaman Zaman

Liar Tua Liar Madya Liar Muda Barbar Tua Barbar Madya Barbar Muda Peradaban Elly M. Setiadi

B. Aliran Evolusi Universal





Tokoh dari teori Evolusi Universal adalah V. Gordon Childe dan A. White. Secara singkat teori Gordon Childe mengenai Evolusi Universal itu adalah sebagai berikut : Pada awalnya manusi yang tersusun dalam kelompok-kelompok kecil yang dengan menggunakan peralatan sederhana dan penghidupanya dari mengumpulkan makanan. Mereka itu adalah foodgatherers Oleh karena evolusi yang terjadi itu berjalan untuk waktu yang sangat panjang menimbulkan bentuk kebudayaan yang sangat Fundamental sifatnya maka Gordon Childe memberikan nama proses tersebut Revolusi kebudayaan. Elly M. Setiadi

1.

2.

3.

4.

Revolusi kebudayaan yang pertama disebut Revolusi neolistik, dimana masyarakat hidup dari mengumpulkan bahan makanan menjadi hidup memproduksi bahan makanan. Revolusi kebudayaan yang kedua adalah Revolusi kekotaan atau Orban Revolution, dimana lembah sungai-sungai besar mulai timbul kota-kota, dimana susunan penduduknya mulai memperlihatkan adanya pelapisan. Revolusi kebudayaan yang ketiga adalah Revolusi Pengetahuan Manusia, yakni setelah timbulnya tulisan. Revolusi yang terakhir adalah revolusi industri. Elly M. Setiadi

C. Evolusi Multilineair 



H. Steward telah mengemukaan teorinya mengenai Evolusionisme Multilineair. Steward berpendapat bahwa proses perkembangan semua kebudayaan di dunia itu masing-masing bersifat khas. Meskipun demikian proses perkembangan berbagai kebudayaan itu memperlihatkan adanya beberapa proses perkembangan yang sejajar. Elly M. Setiadi

II. Difusionisme Kultural A. Difusionisme Jerman-Austria B. Difusionisme Ingris C. Difusionisme Amerika Serikat

Elly M. Setiadi

V. ASPEK-ASPEK KEBUDAYAAN 1.

2.

3. 4. 5.

TEKNOLOGI DAN KEBUDAYAAN MATERIAL MATA PENCAHARIAN 1.RELIGI HIDUP ORGANISASI SOSIAL RELIGI KESENIAN

Elly M. Setiadi

1. TEKNOLOGI DAN KEBUDAYAAN MATERIAL 



Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, yaitu keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahanbahan mentah dari lingkungannya, memproses bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, alat untuk menyimpan, makanan, pakaian, perumahan alat transpor dan kebutuhan lain yang berupa benda material. Sedangkan kebudayaan material adalah semua benda dan alat kerja yang dihasilkan oleh teknologi. Elly M. Setiadi

Adapun unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal antara lain adalah : • • • •

• •

Alat kerja Wadah Makanan Pakaian Perumahan Alat transpor

Elly M. Setiadi

2. MATA PENCAHARIAN HIDUP Studi mengenai mata pencaharian hidup seperti yang dilakukan antropologi berhubungan erat dengan tingkat masyarakat dalam perkembangannya sebalum masyarakat itu mencapai tingkat teknologi mesin. Mata pencaharian hidup yang terdapat pada masyarakat yang bersahaja dapat dibagi dalam 2 kategori : 1. Mata pencaharian hidup yang intinya bersifat mengumpulkan bahan-bahan makanan. 2. Mata pencaharian hidup yang intinya menghasilkan produksi Elly M. Setiadi

ciri umum dari subtistence economy sebagai berikut : 1.Usaha dan kerja ekonimi terutama ditujukan untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari. 2.Restriksi dalam bidang traspor menyebabkan kapasitas produksi amat terbatas 3.Dalam masyarakat dengan subtistence economy, unit ekonomi kecil dan hanya digunakan untuk keperluan masyarakat di suatu kampung. 4.Dalam masyarakat yang kecil itu relasi sosial berpusat pada relasi perorangan yang dapat berkenalan secara langsung satu sama lain 5. Spesialisasi kerja & pertukaran barang amat kecil. Elly M. Setiadi

6.

7. 8. 9.

Dalam masyarakat yang belum mengenal kebudayaan mesin, yang mata pencaharian hidupnya turutanma diperoleh dari pertanian tradisional, kehidupan ekonomi erat hubungannya dengan aspek kebudayaan yang lain. Produksi yang ada digunakan untuk keperluan sendiri. Ciri yang khas yang terdapat dalam mata pencaharian hidup ialah bahwa distribusi dari hasil produksi itu harus dilakukan secara sama rata. Economy subsistence amat miskin mengenai barangbarang kapital. Karena adanya ketidak mampuan menyimpan produksi bagi persediaan konsumsi untuk jangka waktu panjang.

Elly M. Setiadi

3. ORGANISASI SOSIAL Dimana saja di dunia ini, tidak pernah manusia hidup dalam isolasi yang komplit, absolut dan permanen. Kodrat alamiah manusia sebagai makhluk sosial psikis itu menyebabkan timbulnya berbagai bentuk organisasi dan relasi antar manusia, yang terdiri atas dua landasan: 1. organisasi simbiotik, yang terdiri sematamata atas tingkahlaku fisik yang bersifat otomatis 2. organisasi sosial, yang terdiri atas komunikasi dengan menggunakan lambang. Elly M. Setiadi

Adapun pengaturan tata hubungan jika ada dua orang atau lebih yang hendak mengadakan hidup bersama memerlukan beberapa syarat : 1. Harus ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat diterima oleh anggota kelompok. 2. Harus ada kekuasaan atau otoritas yang mempunyai kekuasaan memaksa dalam melaksanakan tata hubungan sosial. Elly M. Setiadi

3. Adanya pengaturan dan penyusunan individu dalam kelompokdan lapisan sosial tertentu yang menggambarkan adanya koordinasi dan subordinasi. 4. Para anggota yang hidup dalam berbagai bidang, dapat hidup dalam suasana harmoni, yang saling memberi kepuasanl. 5. Adanya tingkah laku yang telah merupakan standar itu disalurkan dengan berbagai mekanisme tekanan sosial, menjadi satu pola yang merupakan pedoman bagi tingkah laku manusia. Elly M. Setiadi

Adapun pendekatan dalam studi mengenai organisasi sosial seperti yang dipahamkan oleh antropologi secara garis besar ada 3 golongan, yaitu : 1. 2.

3.

Penyelidikan organisasi sosial dengan menggunakan metode biografi Penyelidikan organisasi sosial dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada relasi antar personal, dengan memakai metode genealogis. Penyelidikan organisasi sosial dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada lembaga. Elly M. Setiadi

4. RELIGI Jika kita pelajari masalah religi yang ditinjau oleh antropologi, maka masalah itu meliputi hal sebagai berikut : • Tentang dasar yang fundamental dari religi dan tempatnya dalam kehidupan manusia. • Bagaimanakah kelompok manusia yang hidup bermasyarakat itu memenuhi kebutuhan religiusnya. • Apakah asal-usul semua religi. • Bagaimanakah manifestasi dari perasaan dan kebutuhan religius manusia. Elly M. Setiadi

Teori mengenai religi yang dikemukakan oleh antropologi dan sosiologi dapat kita bagi dalam beberapa golongan, yaitu:

1. Teori yang menanyakan tentang asalusul religi itu sendiri dalam masyarakat dan kebudayaan manusia. 2. Kelompok teori lain tentang religi dapat kita golongkan dalam aliran sosiologi perancis. 3. Kelompok teori tentang religi yang ketiga dalam antropologi berasal dari sosiologi, terutama dari karya Max Weber yang menyelidiki hubungan antara religi dan ekonomi. Elly M. Setiadi

4. Kelompok teori yang keempat ialah pikiran yang dikemukakan oleh Sigmund Freud yang menyelidiki hakekat religi, Khusus mengenai hubungan yang ada antara perasaan religi dan motivasi yang timbul dari alam tidak standar. 5. Kemudian dalam penyelidikan mengenai religi itu timbul dua tokoh yaitu Malinowski dan Radcliffe Brown yang mempelopori berdirinya aliran Fungsionalisme. 6. Religi diselidiki sebagai hasil dari suatu proses akulturasi. Para pendukung aliran tersebut antara lain adalah Kluckhohn dan Opler. Elly M. Setiadi

Dengan mengadakan perbandinga mengenai bermacam-macam religi, kita sampai pada kesimpulan bahwa tiap-tiap sistem religi menunjukan adanya framework yang universal, yang terdiri atas kategori sebagai berikut: 1. Percaya akan adanya dogma 2. Organisasi kelompok 3. Ritual 4. Obyek religius atau paraphemalia 5. Unsur emosi Elly M. Setiadi

Sistem mitos dari suku-suku bangsa biasanya berisi 2 hal yaitu: •



Kosmologi, atau penjelasan yang lengkap mengenai alam semesta. Kosmogoni, yang berisi tentang penciptaan atau asal usul manusia.

Elly M. Setiadi

Dalam mempraktekan magi, pada umumnya harus dipenuhi tiga Faktor, yaitu adanya : • • •

alat yang dipergunakan kata-kata yang diucapkan, dan Cara-cara pelaksanaanya

Elly M. Setiadi

Dalam kepustakaan antropologi tentang magi, maka dibedakan tiga macam magi, yaitu : • • •

imitative or homoeopathick magic. Sympathetic magic Contagious magic

Elly M. Setiadi

5. KESENIAN Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari permainan imaginasi yang kreatif dan memberikan kepuasan batin bagi manusia. Dalam bahasa kesenian, manusia tidak berbicara dengan pikirannya melainkan ia langsung mengadakan komunikasi dengan perasaannya. Menurut Franz Boas seni bersumber pada dua hal yaitu: 1. Peningkatan teknik. 2. Ekspresi emosi serta pikiran. Elly M. Setiadi





Firth berkata, bahwa pekerjaan seni adalah membuat seleksi dari unsur pengalaman imaginasi dan emosi guna menimbulkan dalam diri kita reaksi-reaksi estetis Dikutip dari pikiran dan beberapa ahli antropologi, dapat kita simpulkan bahwa seni terdiri diatas dua landasan yaitu : • landasan psikis-emosional dan • landasan teknik. Elly M. Setiadi

VI. ANTROPOLOGI DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT TRADISIONAL KE DALAM DUNIA MODERN 1.

2.

3. 4.

5.

ARTI MODERNISASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDONESIA EDUKASI DAN MODERNISASI UNIVERSITAS DAN PERUBAHAN MASYARAKAT GUNA PRAKTIS ANTROPOLOGI Elly M. Setiadi

1. ARTI MODERNISASI 





Istilah “modern” berasal dari kata adverbia dalam bahasa latin yang berarti “just now”. Dan dalam bahasa ingris kata “modern” dihadapkan kepada kata “ancient”. Dalam kepustakaan sejarah peradaban barat, kata modern mempunyai arti yang lebih jelas. Dilihat dari sudut sejarah peradaban Eropa, maka dunia modern itu tidak dapat dijabarkan dari satu unsur saja, melainkan berakar dari berbagai prinsip, konsep dan peristiwa. Yang jelas ialah bahwa paham dan pandangan modern yang terdapat di Eropa itu berarti memutuskan diri dari kebudayaan-kekuasaan gereja dalam abad pertengahan. Inkeles meninjau arti modern sebagai sikap dan nilai yang ada pada manusia. Elly M. Setiadi

Menurur Inkeles ada 9 unsur yang terdapat pada konsep tentang manusia modern, yaitu : •







Seorang manusia modern memiliki sikap untuk siap menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk inovasi dan perubahan Manusia disebut manusia modern apabila, ia mempunyai disposisi untuk membentuk opini tentang berbagai masalah yang timbul baik di lingkungannya maupun diluar lingkungannya Unsur ketiga dalam konsep tentang manusia modern adalah tentang faktor waktu. Manusia modern membuat rencana kerja bsrdasarkan waktu secara tetap. Unsur keempat menyangkut sikap mengenai “perencanaan atau planning”. Elly M. Setiadi







• •

Manusia modern percaya bahwa manusia dapat belajar dalam batas-batas tertuntu untuk menguasai lingkungannya guna mencapai dan memajukan tujuannya. Sikap bahwa segala sesuatu itu dapat dilaksanakan dengan perhitungan, bahwa lembaga-lembaga yang terdapat dalam masyarakat akan mampu memecahkan segala persoalan. Manusia modern menghargai harkat manusia lain. Manusia modern lebih percaya pada ilmu dan teknologi Menjunjung tinggi suatu sikap bahwa pahala yang diterima oleh seseorang itu seharusnya seimbang dengan prestasinya dan kontribusinya, didalam dan kepada masyarakat dan tidak pada ukuran lain yang tidak rasional. Elly M. Setiadi

Faktor yang sangat penting yang mempengaruhi manusia memiliki sikap modern, ialah: 1. Pendidikan 2. Lingkungan kekotaan 3. Komunikasi massa 4. Negara nasional dengan segenap aparatnya

Elly M. Setiadi

2. PEMBANGUNAN MASYARAKAT INDONESIA Sebagai mana bangsa lain di dunia, bangsa Indonesia sekarang ini membangun masyarakat kearah modernisasi. Dewasa ini pemerintah dan bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan yang direncanakan, yang mengarah kepada pembangunan suatu masyarakat modern yang terbuka. Pada asasnya perhitungan ilmu pengetahuan dan prinsip ekonomi-teknis menjadi bahan dasar dari rencana pembangunan nasional. Dan demokrasi diintroduksikan dalam kehidupan politik, pendidikan, dan ekonomi. Elly M. Setiadi

3. EDUKASI DAN MODERNISASI







Peranana edukasi bagi modernisasi harusdipahami oleh semua pemimpin, oleh karena beberapa faktor yaitu: Kemajuan ekonomi dan teknologi haruslah didahului oleh edukasi, untuk menghasilkan tenaga terdidik. Untuk mempersatuka suku bangsa dan golongan menjadi satu bangsa yang sadar dibutuhkan edukasi. Suatu negara modern hanya dapat melangsungkan hidupnya apabila koordinasi administrasi dapat dijalankan meliputi daerahdaerah yang luas. Untuk itu dibituhka berbagai macam pendidikan. Elly M. Setiadi





Edukasi sangatlah diperlukan bagi modernisasi, akan tetapi akhirnya timbulah persoalan : Sejauh manakah edukasi itu harus diberikan ? Edukasi yang manakah yang harus diberikan kepada para pemuda ?

Elly M. Setiadi

4. UNIVERSITAS DAN PERUBAHAN MASYARAKAT 



Raymond Kennedy dalam karangannya The Colonial crisis and the future mengemukakan bahwa edukasi merupakan dinamit dalam struktur penjajah yang kaku. Walaupun tujuan universitas dalam masyarakat jajahan adalah untuk mempersiapkan tenaga administratif untuk penyelenggaraan pemerintahan penjajahan, akan tetapi efek sampingnya dapat membahayakan bagi kelangsungan hidup penjajah Elly M. Setiadi



Datangnya para maha siswa Indonesia dari berbagai universitas luar negri terutama dari Nederland, membawa unsur baru dalam pergerakan nasional, yaitu berupa paham tentang demokrasi disamping kesadaran nasionalisme yang kuat.

Elly M. Setiadi

5. GUNA PRAKTIS ANTROPOLOGI Peranan ilmu bagi manusia adalah untuk mensejahterakan kehidupan manusia baik material maupun spiritual. Dengan demikian pengembangan dan penggunaan ilmu kita dasarkan atas landasan moralitas, dan sumber moral yang utama adalah agama. Moto yang sering kita dengar adalah “Science without religion is blind, religion without science is lame” Elly M. Setiadi

Dibawah ini dikemukakan barbagai contoh saran yang dapat dipakai untuk menghadapi persoalan praktis mengenai masalah perubahan sosial dan kebudayaan:

1. Dalam menerima atau menolak pengaruh kebudayaan baru atau unsur-unsurnya, masyarakat biasanya memakai prinsip kegunaan, artinya apa yang penting baginya akan mendapat sambutan baik 2. Pengaruh baru itu diterima atau tidak, bergantung pada sistem nilai yang berlaku pada masyarakat yang menerima, tidak dari sistem masyarakat yang memberi. 3. Salah satu unsur pembaharuan harus dapat diintegrasikan dalam sistem nilai yang berlaku, artinya unsur baru itu harus dapat diterima tanpa merusak sistem kebudayaan sebagai suatu keseluruhan. Elly M. Setiadi

4. Apabila satu unsur kebudayaan harus dihilangkan, sedapat mungkin harus ada gantinya untuk mengurangi disorganisasi dan aksi liar. 5. Sebuah kelompok yang mendapat tekanan dari luar, biasanya cenderung menimbulkan usaha kontra akulturasi, yang akhirnya dapat meledak menjadi gerakan yang tidak disangkasangka. 6. Dalam mempelajari masalah perubahan kebudayaan perlu selalu diperhatikan soal moral, ketegangan disorganisasi sosial, dan disorganisasi individual. Elly M. Setiadi