PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Download Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian Apple iPhone pada mahasiswa Administ...

0 downloads 711 Views 191KB Size
PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN APPLE IPHONE PADA MAHASISWA ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Menik Wijiyanty, Fortuna Zain Hamid dan Ryan Kurniawan Administrasi Bisnis Terapan,Politeknik Negeri Jakarta Email: [email protected]

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian Apple iPhone pada mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.Sampel penelitian yang digunakan adalah mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta semester empat sampai dengan semester delapan yang menggunakan Apple iPhone.Penelitian ini menggunakan uji metode uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis yang terdiri dari analisis korelasi sederhana, analisis koefisien determinasi (R2), analisis statistik parsial (uji t), dan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi (R2), sebesar 39,4% keputusan pembelian Apple iPhone pada Mahasiswa dipengaruhi oleh brand image yang dimiliki Apple iPhone. Sehingga dapat disimpulkan bahwa brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Apple iPhone pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta. Kata Kunci: Apple iPhone, brand image, keputusan pembelian Abstract This research is conducted to analyze the influence of brand image on purchase decision Apple iPhone in Business Administration students of Politeknik Negeri Jakarta. This is a quantitative research with descriptive analysis. The sample of this research is students of Politeknik Negeri Jakarta major Business Administration from fourth to eighth semester who use Apple iPhone. This research using validation test, reliability test, normality test, linearity test, and hypothesis test consisting of simple correlation analysis, determination coefficient analysis (R2), partial statistic analysis (t test), and simple linear reggresion analysis. Based on the result of determination coefficient analysis (R2), amount 39,4% of purchase decision Apple iPhone on students is influenced by Apple iPhone’s brand image. It can be concluded that brand image has a significant influence on purchase decision Apple iPhone in Business Administration students of Politeknik Negeri Jakarta. Keywords: Apple iPhone, brand image, purchase decision

PENDAHULUAN Fenomena globalisasi dan modernisasi yang terjadi di dunia semakin tidak dapat dibendung lagi lajunya. Hal tersebut tanpa disadari memberikan perubahan yang sangat besar bagi kehidupan manusia.

Segala macam kemudahan dan kecanggihan ditawarkan oleh sekian banyak produk di era modern ini.Produsen dari berbagai jenis sektor produk dan jasa berlomba-lomba

berinovasi dan menawarkan hasil produknya demi memuaskan hasrat konsumen yang seakan tanpa lelah menuntut hal yang baru dari produk dan jasa yang dikonsumsinya. Salah satu bidang kehidupan manusia yang mengalami perubahan akibat fenomena globalisasi dan modernisasi ini adalah teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan dalam mencari dan mendapatkan informasi pada era globalisasi ini sangat berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat. Jika jaman dahulu teknologi terbatas pada radio, telepon, dan telegram, kini berbagai jenis media komunikasi telah tersedia dengan berbagai macam kecanggihannya masingmasing. Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat adalah ponsel (telepon seluler). Seiring dengan majunya dunia teknologi, ponsel kini berevolusi menjadi smartphone (ponsel pintar). Smartphone memiliki berbagai kemampuan dan fiturfitur multimedia seperti layaknya komputer. Jika produk ponsel terdahulu terbatas dalam mengirim pesan singkat dan melakukan panggilan telepon saja, kini dengan hadirnya smartphone, konsumen dimanjakan dengan berbagai fitur-fitur canggih yang dapat mempermudah aktivitas penggunanya.Hal tersebut tentu menarik minat masyarakat untuk melakukan keputusan pembelian. Berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan oleh www.statista.com dari tahun 2007 hingga 2015, jumlah penjualan smartphone di seluruh dunia selalu mengalami kenaikan. Dimulai dari 2007 yang tercatat hanya 122,32 juta unit smartphone terjual di seluruh dunia. Lalu mengalami kenaikan penjualan yang relatif sedikit hingga tahun 2009.Dan pada akhirnya kenaikan jumlah penjualan smartphone di dunia meningkat secara signifikan dimulai dari tahun 2010.Jumlah kenaikan penjualan smartphone secara global ini tidak pernah di bawah 160 juta unit tiap tahunnya dari periode 2010 sampai 2015. Hingga kenaikan penjualan

terbesar terjadi pada tahun 2013, dimana kenaikan jumlah penjualan smartphone di seluruh dunia mencapai 289,61 juta unit dari tahun sebelumnya. Angka tersebut terus naik hingga data terakhir yang didapat oleh Statista.com pada tahun 2015 jumlah penjualan smartphone di seluruh dunia tercatat mencapai 1, 4 milyar unit lebih.Data tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Sumber :www.statista.com, 2016

Gambar 1. Penjualan Smartphone di Seluruh Dunia Periode Tahun 2007 2015 Bertolak dari kenyataan akan permintaan akan smartphone yang semakin tinggi tiap tahunnya, banyak perusahaan baru yang ikut bersaing dalam industri smartphone global. Namun diantara sekian banyak perusahaan yang bersaing, tentu terdapat beberapa perusahaan yang menguasai pasar beberapa tahun belakangan ini.IDC (International Data Corporation) merilis klasemen vendor smartphone terlaris dunia periode tahun 2014-2015 seperti berikut ini.

Sumber :International Data Corporation, 2016

Gambar 2. Klasemen Lima Vendor Smartphone Terlaris Dunia Berdasarkan Market Share dan Year-Over-Year Growth Periode Tahun 2014-2015 Berdasarkan data di atas, Samsung masih berada di peringkat pertama dengan memperoleh 22.7 % market share, namun angka tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 24.4 % market share. Lalu disusul dengan Apple Inc. di posisi kedua.Apple berhasil mendapatkan market share sebesar 16.2 % di tahun 2015, angka tersebut mengalami kenaikan dari market share sebesar 14.8 % di tahun sebelumnya.Yang patut diperhatikan adalah, Apple berhasil mencatat yearover-year growth sebesar 20.2 % dari tahun sebelumnya, jauh lebih besar dibandingkan pesaing utamanya yaitu Samsung. Perkembangan Apple iPhone di Indonesia memang tidak sebesar yang terjadi di Amerika atau negara Eropa lainnya, namun melihat dari karakteristik pasar, Apple berhasil menempatkan posisinya di konsumen yang lebih terfokus dibanding para pesaingnya. Apple dengan nyaman menempatkan dirinya di konsumen menengah atas hingga konsumen kelas atas.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center kepada 2.225 orang pengguna smartphone di Amerika pada tahun 2013 mengungkap bahwa sebagian pengguna Apple iPhone adalah konsumen menengah atas dan kelas atas.Hal tersebut dibuktikan dengan 49% pengguna smartphone dengan penghasilan di atas

USD 150 ribu per tahun menggunakan iPhone.Selain itu Apple iPhone juga menjadi smartphone pilihan dari 40% konsumen dengan penghasilan USD 75 ribu – USD 150 ribu per tahun.Dari penelitian tersebut juga diketahui semakin kecil pendapatan konsumen smartphone di Amerika, semakin kecil pula persentase kemungkinan pengguna smartphone memilih Apple iPhone. Hal yang samajuga terjadi di Indonesia. Menurut data iBox, Apple berhasil menguasai pasar high end di Indonesia dengan mencatat persentase penjualan sebesar 40% - 45% (techno.okezone.com, 2015). Konsumen Apple iPhone di Indonesia berasal dari berbagai macam lapisan masyarakat, mulai dari pelajar hingga orang tua memilih iPhone sebagai ponsel yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan harga yang tinggi, tentu Apple iPhone juga menawarkan fitur-fitur yang tidak dimiliki para pesaingnya. Namun berdasarkan pengalaman pribadi penulis, khususnya di lingkungan jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta, masih banyak mahasiswa pengguna iPhone yang tidak begitu mengerti akan kegunaan fitur-fitur yang disediakan di dalam perangkat iPhone itu sendiri. Kebanyakan dari mereka memilih iPhone karena mendengar kualitas dan citra iPhone yang baik. Dengan kata lain, strategi Apple Inc. dengan membangun brand image sedemikian rupa telah berhasil mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Namun hal tersebut harus dibuktikan secara empiris bagaimana brand image yang dimiliki oleh iPhone mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Dari latar belakang di atas, maka penulis akan membahasnya lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Apple iPhone pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta”.

Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis menetapkan perumusan masalah dalam penulisan ini yaitu seberapa besar pengaruh brand image Apple iPhone terhadap pengambilan keputusan pembelian iPhone pada mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta. Kerangka Teoritik Brand image (citra merek) erat kaitannya dengan persepsi sebuah merek dibenak konsumennya. Keller dalam Ferrinadewi (2009) mendefinisikan brand image adalah persepsi tentang brand yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada brand tersebut. Brand image merupakan bagian dari brand yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah produk atau jasa yang diwakili brand-nya. Menurut Keller dalam Ferrinadewi (2009) terdapat beberapa faktor yang mendukung terbentuknya brand image di dalam suatu produk. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini. 1. Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association). Hal ini dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu brand dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap brand tersebut. 2. Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association). Hal ini bergantung pada bagaimana informasi masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa, akan tercipta asosiasi yang

semakin kuat pada ingatan konsumen. 3. Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association). Sebuah brand haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki ciri khas dan sulit untuk ditiru para pesaing. Keunikan suatu produk akan memberikan kesat yang cukup membekas terhadap ingatan pelanggan akan keunikan brand. Sebuah brand yang memiliki ciri khas haruslah dapat melahirkan keinginan pelanggan untuk mengetahui lebih jauh dimensi brand yang terkadung di dalamnya. Keputusan pembelian merupakan salah satu tujuan dari semua strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan. Pengambilan keputusan pembelian merupakan salah satu indikator strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan telah berjalan dengan baik. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:485) keputusan pembelian adalah proses pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimanaproses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Kotler dan Gary (2008) menyebutkan bahwa keputusan pembelian barang atau jasa yang dilakukan konsumen terjadi melalui lima tahapan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah lima proses pengambilan keputusan menurut Kotler dan Gary :

Gambar 3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian menurut Kotler dan Gary

METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengacu kepada permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan regresi linier sederhana. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah brand image sebagai variabel bebas (X) dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y). Metode Pengumpulan Data Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta semester 4 sampai dengan semester 8 yang menggunakan Apple iPhone. Setelah dilakukan pendataan, diperoleh jumlah populasi yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 217 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan menggunakan metode purposive dan quota sampling. Untuk mengetahui berapa sampel yang dibutuhkan, penulis menggunakan penarikan sampel dengan rumus Slovin, sehingga diperoleh hasil sebanyak 69 orang. Teknik Analisis Data Teknik analisis data erat kaitannya dengan penelitian kuantitatif, dimana analisis data merupakan metode analisis yang digunakan terhadap data yang berbentuk angkayang dapat diukur maupun dihitung. Adapun teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Uji Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua pengujian tersebut dilakukan saat dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian layak untuk

digunakan dalam penelitian lebih lanjut atau tidak. Berikut ini adalah hasil dari uji instrumen penelitian yang dilakukan. Tabel 1: Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image r r tabel hitung Favorability of brand association X1 0,378 0,5055 X2 0,378 0,7227 X3 0,378 0,6898 X4 0,378 0,4198 X5 0,378 0,5492 X6 0,378 0,4483 X7 0,378 0,1536 X8 0,378 0,4835 X9 0,378 0,4775 X10 0,378 0,0922 Strength of brand association X11 0,378 0,2580 X12 0,378 0,5101 X13 0,378 0,6396 X14 0,378 0,6657 X15 0,378 0,4359 X16 0,378 0,4516 X17 0,378 0,6595 X18 0,378 0,4786 X19 0,378 0,4950 X20 0,378 0,1664 Uniqueness of brand association X21 0,378 0,4006 X22 0,378 0,4353 X23 0,378 0,4976 X24 0,378 0,6342 X25 0,378 0,5950 X26 0,378 0,6535 X27 0,378 0,6480 X28 0,378 0,4012 X29 0,378 0,1603 X30 0,378 0,4907 Pernyataan

Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

Selanjutnya untuk hasil uji validitas variabel keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Untuk hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap kedua variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Image Keputusan Pembelian

Crobach’s Alpha 0,893 0,913

Keterangan Reliabel Reliabel

Berdasarkan uji reliablitas yang telah dilakukan, kedua variabel dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Sedangkan dari hasil uji validitas dapat diperoleh data jumlah pernyataan yang digunakan dalam variabel X adalah sebanyak 25 pernyataan dan untuk variabel Y diambil sebanyak 25 pernyataan agar terjadi kesetaraan antara kedua variabel tersebut. Analisis Deskriptif Berikut adalah hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dalam penelitian ini : a. Jenis Kelamin Responden Persentase Jumlah Jenis Kelamin Responden 36%

Pria

64%

Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas.Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, didapatkan koefisien sebesar 0,200 (p>0,05) untuk kedua variabel, sehingga dapat dipastikan penyebaran data kedua variabel berdistribusi normal. Lalu, berdasarkan hasil uji linieritas dengan menggunakan Test for Linierity, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,977, nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat dipastikan kedua variabel tersebut memiliki hubungan linier yang signifikan, hal tersebut berarti bahwa perubahan yang terjadi pada variabel bebas akan cenderung diikuti oleh perubahan variabel terikat dengan dengan membentuk garis linier.

Wanita

HASIL DAN PEMBAHASAN b. Usia Responden Persentase Usia Responden 0% 15 - 20 Tahun 42% 58%

21 - 25 Tahun

Untuk membuktikan hipotesis yang telah ada, maka dilakukan pengujian hipotesis yang terdiri dari analisis korelasi sederhana, analisis koefisien determinasi (R2), analisis statistik parsial (uji t), dan uji regresi linier sederhana.

26 - 30 Tahun c. Program StudiResponden Persentase Program Studi Responden D-IV MICE 20% D-IV ABT 44% 36%

D-III AB

d. SemesterResponden Persentase Program Studi Responden Semester 4 23% 42% Semester 6 35%

Semester 8

Analisis Korelasi Sederhana Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana yang telah dilakukan, diperoleh nilai r antara kedua variabel adalah 0,635, sehingga dapat dipastikan kedua variabel tersebut berhubungan secara positif. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi Sugiyono (2011:184), dengan nilai r = 0,635, dapat dikatakan hubungan korelasi antara brand image terhadap keputusan pembelian kuat. Sedangkan nilai signifikansi yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah sebesar 0,000, yang dimana 0,000 < 0,05, dengan demikian korelasi antara kedua variabel signifikan. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Hasil analisis koefisien determinasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa

nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,394. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebesar 39,4% keputusan pembelian Apple iPhone yang dilakukan mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta dipengaruhi oleh variabel independen penelitian ini, yaitu brand image. Sedangkan sebesar 60,6 % sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

kenaikan dari variabel brand image, maka keputusan pembelian akan mencapai nilai 17,349. Sedangkan angka 0,745 merupakan koefisiensi regresi yang menunjukan bahwa jika terdapat penambahan 1 angka untuk variabel brand image, maka akan ada kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,745.

Analisis Statistik Parsial (Uji T) Hasil dari perhitungan statistik parsial (uji t) untuk variabel brand image terhadap keputusan pembelian menunjukan nilai t hitung = 6,727, dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabelnya yaitu 1,668. Hasil perhitungan diatas menghasilkan nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi sebesar 0,05, nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan hipotesis dapat diterima. Dengan demikian dapat dipastikan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel brand image terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa variabelbrand image smartphone Apple iPhone memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian di jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien determinasi, dimanabrand image mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian sebesar 39,4%, sedangkan 60,6% keputusan pembelian sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis mengajukan sarankepada perusahaan Apple Inc. diharapkan dapat terus membangun dan mengelola brand image yang telah dimiliki oleh Apple iPhone, bahkan diharapkan perusahaan mampu mengkombinasikan variabel brand image dengan variabel pendukung lainnya untuk mempertahankan kesuksesan Apple iPhone di industri global, mengingat persaingan industri ponsel yang semakin ketat beberapa tahun terakhir

Analisis Regresi Linier Sederhana Dari hasil perhitungan yang ditelah dilakukan diperoleh harga Fhitung (45,250) > Ftabel (2,78) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa koefisien dari kedua variabel tersebut signifikan, atau dengan kata lain variabel brand image berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh regresi, dapat dilakukan perhitungan dengan membuat persamaan regresi sederhana berdasarkan data yang diperoleh. Adapun hasil perhitungan persamaan regresi sederhana yang telah dilakukan adalah seperti berikut ini : Y = 17,349 + 0,745 X Angka 17,349 adalah nilai konstanta (a) yang menunjukan jika tidak ada

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA Buku Duwi, Priyanto. 2009. Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.

Ferrinadewi, Erna. 2009. Merek & Psikologi Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi 13. Jakarta: Erlangga. Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi. Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Saputri, Mahreni Eka dan Tutut Ratna Pranata. 2014. “Pengaruh Brand Image Terhadap Kesetiaan Pengguna Smartphone iPhone” Dalam Jurnal Sosioteknologi Volume 13, Nomor 3. Bandung : Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Universitas Telkom. Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Jakarta: Indeks Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif danR&D. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Edisi 2. Yogyakarta: Andi. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Jakarta: Andi.

Internet International Data Corporation. 2015. “Smartphone OS Market Share”. (http://www.idc.com/prodserv/smart phone-os-market-share.jsp. diakses 12 Maret 2016) ID Techinasia. 2015. “Penjualan Smartphone Tahun 2015”. (https://id.techinasia.com/idcpenjualan-smartphone-2015. diakses 12 Maret 2016) ID Techinasia. 2015. “Penjualan Smartphone Global Q1 2015”. (https://id.techinasia.com/penjualansmartphone-global-q1-2015. diakses 12 Maret 2016) Statista. 2016. “The Number of Smartphone Sold Worldwide from 2007 to 2015”. (http://www.statista.com/statistics/2 63437/global-smartphone-sales-toend-users-since-2007. diakese 13 Maret 2016) Solopos. 2015. “Penjualan Smartphone Apple Laris Manis di Indonesia”. (http://www.solopos.com/2015/09/1 8/penjualan-smartphone-apple-larismanis-di-indonesia-643158. diakses 13 Maret 2016) Daily Social. 2015. “Sejarah iPhone dari Generasi Pertama Sampai Terbaru”. (https://dailysocial.id/post/sejarahapple-iphone/. diakses 11 Juni 2016) Reuters. 2016. ”Company Profile and Description Apple Inc.” (http://www.reuters.com/finance/sto cks/companyProfile?symbol=AAPL .O. diakses 11 Juni 2016) Plimbi. 2011. “Sejarah Apple dan Produk-Produk Mutakhirnya”. (http://www.plimbi.com/news/3609/ sejarah-apple. diakses 9 Juli 2016)