PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR

Download Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis. studentjournal.ub.ac.id. 185. PENGARUH⠀CORPORATE⠀SOCIAL⠀ ...

0 downloads 490 Views 559KB Size
PENGARUH⠀CORPORATE⠀SOCIAL⠀RESPONSIBILITY (CSR) ⠀TERHADAP CITRA MEREK DAN DAMPAKNYA⠀PADA MINAT BELI PRODUK NIVEA (Survey terhadap Pengunjung Merbabu⠀Family Park di Jalan Merbabu, Malang yang Beminat untuk⠀Membeli Produk Nivea) Adin Martdhanna Achmad Fauzi Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang [email protected]

ABSTRACT This⠀research aims to (1) describe the influence of⠀Corporate Social Responsibility (CSR) to Brand Image, (2) the effect of Corporate Social Responsibility⠀ (CSR) to Purchase Intention, (3) the influence of Brand Image on Purchase Intention. This research⠀use explanatory research with quantitative approach. The variables in this research are Corporate Social⠀Responsibility (CSR), Brand Image, and Purchase Intention. The research population is Visitor of⠀Merbabu Family Park in Merbabu Street, Malang. The sample used in this research were 96 people as⠀respondents drawn using non probability sampling with purposive sampling and data collection methods⠀using questionnaires. Analysis of the data that used are descriptive analysis and path analysis with the⠀help of SPSS 20. The results of path analysis showed that the Corporate Social Responsibility⠀ (X) have a significant effect on Purchase Intention (Y) with p-value 0,047 (<0,050) and Brand Image (Z) ⠀with p-value 0,000 (<0,050), Brand Image (Z) have a significant effect on Purchase Intention (Y) with⠀p-value 0,000 (<0,050). Keywords : Corporate Social Responsibility, Brand Image, Purchase Intention. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) ⠀menjelaskan pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Merek, (2) pengaruh⠀Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Minat Beli, (3) Citra Merek terhadap Minat Beli. Jenis⠀penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam⠀penelitian ini meliputi Corporate Social Responsibiliy (CSR), Citra Merek, dan Minat Beli. Populasi penelitian⠀ini adalah pengunjung Merbabu Familiy Park di Jalan Merbabu, Malang. Sampel yang digunakan dalam⠀penelitian ini sebanyak 96 orang responden yang diambil menggunakan non probability sampling dengan⠀purposive sampling dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan⠀adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (path analisis) dengan bantuan software SPSS 20. Hasil⠀analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh⠀signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan p-value sebesar 0,047(<0,050) dan Citra Merek (Y) dengan p-valu⠀0,000 (<0,050), Citra Merek (Z) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan⠀p-value 0,000 (<0,050). Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Citra Merek, Minat Beli

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

185

A. PENDAHULUAN Perkembangan⠀dunia⠀usaha⠀dan perubahan sosial ekonomi masyarakat, serta kompetensi bisnis pada saatini menuntut adanya sebuah inovasi dalam mengelolah perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Kegiatan perusahaan ini tidak bisa dipisahkan⠀dengan lingkungan eksternal perusaha-an.⠀Dahl dalam Crowther and Aras (2008:12) berpendapat⠀bahwa setiap perusahaan besar merupakan sebuah entitas yang keberadaan-nya dan keputusan yang diambil dapat dibenarkan, sejauh mereka dapat melayani kepentingan umum atau sosial. Hal tersebut menuntut perusahaan agar tidak lagi berorientasipada keuntungan semata, melainkan⠀perusahaan juga harus berkontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat. Perusahaan yang merupakan bagian dari lingkungan dan masyarakat perlu melaksanakan sebuah tanggungjawab untuk menunjukkan bahwa kegiatan yang⠀dilakukan oleh perusahaan dapat juga mengarah pada perbaikan lingkungan dan masyarakat. Sebagai contoh, perusahaan yang dengan seenaknya⠀membangun pabrik tanpa memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. Hal tersebut dapat mengancam keberadaan perusahaan⠀dalam menjalankan kegiatannya, maka dari itu sudah seharusnya perusahaan perlu untuk menyadari pentingnya melakukan sebuah tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Kotler and Lee dalam Prasad and Holzinger (2013:1916) CSR merupakan sebuah komitmen perusahaan⠀untuk mensejahterakan masyarakat melalui kebijakan praktek bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, serta konstribusi perusahaan melalui sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Konsep CSR sendiri telah mengalami sebuah evolusi yang cukup panjang. Pada dekade 1990-an merupakan periode⠀di mana CSR mulai mendapatkan perkembangan konsep dan makna, di mana konsep CSR diwarnai dengan beragam pendekatan seperti pendekatan stakeholder maupun pendekatan civil society (Wibisono, 2007:6). Beragam pendekatan tersebut telah mempengaruhi praktek community development yang akhirnya menjadi satu aktivitas lintas sektor karena mencangkup⠀baik aktivitas produktif maupun sosial dengan lintas pelaku sebagai

konsekuensi keterlibatan dari berbagai pihak (Hadi, 2011:55). Dewasa ini, perubahan paradigma tentang CSR yang dahulu hanya sebagai philanthropy program sekarang⠀bergeser menjadi strategic philanthropy. Hal tersebut mengubah pandangan bahwa program CSR menjadi sebuah investasi sosial oleh perusahaan⠀yang nantinya akan memberikan keuntungan ekonomis, seperti halnya investasi ekonomi yang nantinya akan memberikan keuntungan sosial (Cochran, 2007:450). Masyarakat milenial saat ini lebih tertarik untuk mengenal perusahaan melalui program CSR-nya, yaitu seberapa⠀banyak yang perusahaan berikan untuk kepentingan sosial. Sehingga banyak perusahaan yang berlombalomba mengenalkan perusahaannya atau pun produknya kepada masya-rakat⠀melalui program CSR (www.forbes.com) Pengenalan produk yang dihasilkan perusahaan melaui program CSR ternyata dapat membangun citra⠀merek produk tersebut. Patrick Cesau dalam⠀Prazad and Hoslinger (2013:1918) berpendapat bahwa program CSR yang dilakukan perusahaan dan membawahi sebuah merek dengan memberikan manfaat sosial, dapat memberikan efek positif terhadap citra⠀merek. Selain itu program CSR yang dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan minat⠀beli masyarakat atau konsumen terhadap salah satu merek yang dipakai perusahaan dalam melaksanakan program CSRnya. Sikap positif konsumen⠀terhadap aktivitas CSR diterjemahkan atau ditunjukkan ke dalam niat untuk membeli produk dengan merek tertentu yang ada pada perusahaan yang menerapkan program CSR (Brown and Dachin dalam Dutta and Singh, 2013:114). Bukan hanya CSR, citra merek yang baik juga dapat meningkatkan⠀minat beli pada konsumen (Cretua and Brodieb dalam Wu, 2015:237), Yea dalam⠀Wu (2015:238) menunjuk-kan bahwa perusahaan yang mampu menciptakan citra merek yang positif akan mampu untuk menciptakan minat beli pada konsumen. Hasil dari survei “The Millennium Poll on CSR” pada⠀tahun 1999 yang dilakukan oleh Environics International, Conference Board, dan Prince of Wales Bussines Leader Forum terhadap 25.000 responden di 23 negara yang disurvei terkait social responsibility dalam membentuk opini dan citra perusahaan, menunjukkan 60% dari responden menyatakan bahwa etika bisnis, praktik sehat⠀terhadap karyawan, dampak Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

186

terhadap lingkungan paling berperan membentuk reputasi perusahaan. Sementara itu sebanyak 40% respon-den juga berpendapat⠀bahwa citra perusahaan dan citra merek paling mempengaruhi kesan positif responden. Kemudian sikap dari 40% konsumen terhadap perusahaan⠀yang tidak melakukan pro-gram CSR, sebanyak 50% dari responden berpen-dapat tidak⠀akan membeli produk yang diproduksi oleh perusahaan yang tidak berkomitmen terhadap social responsibility. (www.globescan.com). Data survei di atas menunjukkan bahwa, penerapan atau implementasi program⠀CSR yang dilakukan oleh perusahaan dapat membangun citra perusahaan sekaligus citra merek yang positif, selain itu penerapan program CSR juga dapat berdampak terhadap minat beli konsumen atau masyarakat. Gagasan⠀pada pelaksanaan program CSR kini semakin dapat diterima secara luas. CSR juga berkembang di negara Indonesia. Eksistensi CSR di Indonesia⠀juga berlaku untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didasarkan pada Keputusan Menteri BUMN No. 236/MBU/2003. Keberadaan dan keharusan CSR berlaku meluas setelah tercantum dalam UU No.44⠀tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan⠀adanya UU ini, perusahaan wajib untuk melaksanakannya, sehingga industri dan perusahaan berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga peduli terhadap lingkungan hidup (Rusdianto, 2013:4-5). Penelitian ini akan dilakukan di Taman Merbabu yang⠀dibangun oleh PT. Beiersdorf Indonesia. PT. Beiersdorf Indonesia merupakan salah satu perusahaan⠀multinasional di Indonesia yang mengimplementasikan atau menerapkan CSR sebagai salah satu kebijakan perusahaan. Nivea selaku brand dari⠀PT. Beiersdorf. Atas kepedulian yang⠀tinggi dari PT. Beiersdorf Indonesia dan apresiasi keluarga terhadap brand NIVEA, PT. Beiersdorf Indonesia membangun Merbabu Family Park. Pembangunan Taman Merbabu Family⠀Park ini seluruhnya di danai dari dana CSR PT. Beiersdorf dan tidak ada dana APBD dari Pemerintahan Kota Malang yang di keluarkan untuk pembangunan Taman Merbabu ini (www.jpip.or.id/ artikelview-375.html).

B. KAJIAN PUSTAKA 1. Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut EU Commission dalam Crowther and Aras (2008:11), CSR⠀merupakan sebuah konsep di⠀mana perusahaan menggabungkan atau meng-integrasikan masalah sosial dan lingkungan ke dalam operasi bisnis mereka. Konsep ini menekan-kan⠀bahwa perusahaan perlu untuk memperhati-kan masalah sosial dan lingkungan disamping menjalankan operasi bisnisnya. Kemudian Rusdianto (2013:7) ⠀mendefinisikan CSR sebagai sebuah komitmen perusahaan atau organisasi untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas komunitas lokal pada masyarakat secara lebih luas. Sedangkan Ducker dalam Crowther and Aras (2008:12) menjelaskan⠀CSR adalah sebuah strategi bisnis yang mengubah permasalahan sosial menjadi peluang ekonomis dan membawa keuntungan ekonomis pada perusahaan. 2.

Citra Merek American Marketing Association dalam Kotler and Keller (2012:241) ⠀mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dari para pesaing. Lamb, et al. (2001:421) juga sependapat bahwa merek adalah sebuah suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan⠀dari keempatnya, yang mengidenti-fikasikan produk para penjual dan membedakan-nya dari produk pesaing. Menurut Biels dalam Consuegra (2006:137) citra merek dibagi atas tiga⠀komponen pendukung, yaitu: a. Citra Perusahaan (corporate image), yaitu kumpulan dari⠀beberapa asosiasi yang dipersepsikanoleh konsumen terhadap perusahaan yang membuat barang atau jasa. b. Citra pemakai (user image), yaitu kumpulan dari beberapa asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen⠀terhadap pemakai yang mengguna-kan suatu barang atau jasa. c. Citra produk (product image), yaitu kumpulan dari beberapa⠀asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap suatu produk.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

187

3.

Minat Beli Konsumen mengintegrasikan faktor individu mereka dalam kemajuan fungsi psikologis untuk memandu perilaku keputusan pembelian (Kotller dalam Lee, 2013:78). ⠀Perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dalam membeli, menggunakan, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler and Keller, 2012:151). Sependapat dengan Khan (2006:4) perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas fisik yang terlibat dalam memperoleh, mengevaluasi, menggunakan dan menyeleksi barang atau jasa. Minat merupakan proposisi yang menghubungkan diri sendiri dan perilaku di masa yang akan⠀datang (Paul dan Oslon, 2013:149). Schiffman dan Kanuk dalam Lee (2013:78) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk⠀memilih produk atau memilih sebuah merek. Sedangkan Dodds dalam Wu (2015:237) mendefinisikan minat beli sebagai kemungkinan bagi⠀individu untuk mencoba membeli produk, ketika nilai yang dirasakan konsumen meningkat lebih tinggi, niat pembelian mereka juga akan meningkat. Minat beli merupakan hasil evaluasi merek dan merupakan⠀urutan terakhir dalam proses pengambilan keputusan yang kompleks melibatkan pembelian merek yang dimaksud (Assael, 1992:52-53). Assael memberikan tambahan bahwa proses pengambilan keputusan⠀diawali dari adanya kebutuhan atau anggapan nilai dari suatu produk atau merek, kemudian dilanjutkan dengan pemprosesan informasi oleh konsumen. Konsumen akan mengevaluasi produk⠀tersebut sebelum melakukan pembelian. Evaluasi yang dilakukan oleh konsumen ini akan menciptakan sebuah minat atau intensi untuk membeli sebelum akhirnya konsumen akan melakukan⠀pembelian atau menunda pembelian, bahkan mengurungkan niat untuk membeli suatu produk atau merek tersebut.

4.

Hipotesis Penlitian

H1

Citra Merek (Z)

CSR (X)

H3

H2

Minat Beli (Y)

Gambar 1. Model Hipotesis

H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh signifikan⠀terhadap Citra Merek (Z); H2 : CorporateSocial Responsibility (CSR) (X) berpengaruh⠀signifikan terhadap Minat Beli (Y); H3 : Citra Merek (Z) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y). C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu explanatory research (penelitian⠀penjelasan) dengan pendekatan kuanti-tatif. Penelitian dilakukan di Taman Merba-bu Nivea di Jalan Merbabu, Malang. Sampel pada penelitian⠀ini berjumlah⠀96 orang responden dengan kriteria sudah berumur 20-60 tahun dan berminat untuk membeli produk Nivea. Peng-umpulan⠀data menggunakan kuesioner dan di analisis mengunakan analisis jalur menggunakan SPSS 20. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil⠀uji dari hipotesis yang telah disusun peneliti adalah sebagai berikut: H1: Corporate Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh⠀signifikan terhadap Citra Merek (Z). Hasil analisis⠀jalur menunjukkan bahwa variabel CSR (X) Berpengaruh signifikan terhadap Citra Merek (Z) dengan p-value sebesar 0,000 (p<0,05), memiliki koefisien beta sebesar 0,414 dan nilai R square (R2) sebesar 0,172 (17,2%). Berdasarkan nilai R2 dapat diketahui bahwa variabel CSR (X) memberikan pengaruh atau konstribusi kepada variabel Citra Merek (Z) sebesar 0,172 (17,2%) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Selain itu⠀berdasarkan nilai Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

188

koefisien beta sebesar 0,414 dapat disimpulkan hubungan antara variabel CSR (X) dengan Citra Merek (Z) memiliki hubungan pengaruh yang sedang. Analisis datayang telah dijelaskan menunjukkan bahwa CSR (X) memiliki⠀pengaruh yang yang signifikan terhadap Citra Merek (Z). Hasil penelitian tersebut mendukung⠀pendapat dari Balmer and Geyser (2003:273) yang menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran perusahaan yang berfokus pada kepedulian lingkungan atau tindakan kemasyarakatan tidak berpengaruh pada perilaku pembelian konsumen. Namun, pendekatan berdasarkan kepedulian lingkungan atau tindakan kemasyarakatan akan meningkatkan persepsi posi-tif terhadap perusahaan dan merek yang dibawahi oleh⠀perusahaan. Selain itu, penelitian dari Marti’nez, et al. (2014) yang menyimpulkan bahwa CSR⠀berperan dalam menciptakan citra merek baik secara fungsional maupun afektif, serta dapat menciptakan loyalitas konsumen. H2: Corporate Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh⠀signifikan terhadap Minat Beli (Y). Hasil⠀analisis jalur menunjukkan bahwa variabel CSR (X) Berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan p-value sebesar 0,047 (p<0,05), memiliki koefisien beta sebesar 0,121 dan nilai R square (R2) sebesar 0,723 (72,3%). Berdasarkan nilai R2 dapat diketahui bahwa variabel CSR (X) memberikan pengaruh atau konstribusi kepada variabel Minat Beli (Y) sebesar 0,723 (72,3%) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Selain itu⠀berdasarkan nilai koefisien beta sebesar 0,121 dapat disimpulkan hubungan antara variabel CSR (X) dengan Citra Merek (Z) memiliki hubungan pengaruh yang lemah. Analisis data yang telah dijelaskan menunjukkan bahwa⠀CSR (X) memiliki pengaruh yang yang signifikan terhadap Minat Beli (Y). Hasil peneliti-an tersebut mendukung pendapat dari Brown⠀and Dachin dalam Dutta and Singh (2013:114) yang menyatakan bahwa sikap positif konsumen terhadap aktivitas CSR diterjemahkan atau ditunjukkan ke dalam niat untuk membeli produk dengan merek tertentu yang ada pada perusahaan yang menerapkan program CSR. Selain itu, penelitian⠀dari Huang (2014) menyimpulkan bahwa CSR dapat menciptakan minat beli pada konsumen.

H3: Citra Merek (X) berpengaruh signifikan terhadap⠀Minat Beli (Y). Hasil⠀analisis jalur menunjukkan bahwa variabel Citra Merek (Z) Berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Y) dengan p-value sebesar 0,000 (p<0,05), memiliki koefisien beta sebesar 0,793 dan nilai R square (R2) sebesar 0,723 (72,3%). Berdasarkan nilai R2 dapat diketahui bahwa⠀variabel CSR (X) memberikan pengaruh atau konstribusi kepada variabel Minat Beli (Y) sebesar 0,723 (72,3%) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Selain⠀itu⠀berdasarkan nilai koefisien beta sebesar 0,793 dapat disimpulkan hubungan antara variabel⠀CSR (X) dengan Citra Merek (Z) memiliki hubungan pengaruh yang lemah. Analisis data yang telah dijelaskan menunjukkan bahwa⠀CSR (X) memiliki pengaruh yang yang signifikan terhadap Minat Beli (Y). Hasil penelitian tersebut mendukung pendapat Yea dalam Wu (2015:238) yang⠀menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu menciptakan citra merek yang positif akan mampu untuk menciptakan minat beli pada konsumen. Selain itu hasil survei pada “The Millennium Poll on CSR” tahun 1999 juga menunjukkan bahwa citra merek yang positif dapat meningkatkan minat beli⠀masyarakat atau konsu-men (www.globescan.com).

0,414*

Citra Merek (Z)

CSR (X)

0,793*

0,121*

Minat Beli (Y)

Gambar 2 Diagram Hasil Jalur Variabel CSR (X), Citra Merek (Z), Minta Beli (Y).

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan⠀yang telah dilakukan mengenai pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Merek dan dampaknya pada Minat Beli, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel CSR (X) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Citra Merek (Z). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan program CSR Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

189

2.

3.

2.

PT. Beiersdorf⠀Indonesia mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Masyarakat melihat bahwa program CSR PT. Beiersdorf Indonesia memberikan manfaat yang berupa falisitas umum, selain itu masyarakat juga paham bahwa program CSR PT. Beiersdorf Indonesia juga merupakan bentuk pengenalan produk Nivea, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap Citra Merek produk Nivea. Variabel CSR (X) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Minat Beli (Y) baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui Citra Merek (Z). Program CSR PT. Beiersdorf Indonesia yang sekaligus sebagai sarana promosi produk Nivea mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk membeli produk Nivea. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanggapan yang positif dari masyarakat terhadap program CSR PT. Beiersdorf Indonesia mampu meningkatkan Minat Beli terhadap produk Nivea baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui Citra Merek. Variabel Citra Merek (Z) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Minat Beli (Y). Sebagian masyarakat menganggap bahwa produk Nivea aman untuk dipakai karena kredibilitas PT. Beiersdorf Indonesia atas produknya sangat baik dan juga menurut sebagian masyarakat menganggap bahwa harga produk Nivea terjangkau, sehingga sebagian masyarakat berminat untuk membeli produk Nivea. Hal tersebut menunjukkan bahwa Citra Merek Nivea yang positif dapat meningkatkan minat untuk membeli produk Nivea.

Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran yang dapat diberikan untuk perusahaan maupun penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut: 1. PT. Beiersdorf Indonesia hendaknya meningkatkan kegiatan CSR-nya dibidang lain selain membuat sebuah ruang terbuka hijau, seperti acara amal untuk penderita kanker kulit dan program-program sosial lainnya yang berhubungan dengan kesehatan kulit. Sehingga masyarakat memandang PT. Beiersdorf sebagi perusahan yang memiliki integritas yang tinggi.

2.

3.

PT. Beiersdorf diharapkan mampu untuk meningkatkan Citra Mereknya selain dari produk Nivea, seperti contohnya Hansaplast dengan mengenalkannya melalui iklan atau program-program CSR yang membawahi produk Hansaplast. Sehingga masyarakat juga mengenal produk lainnya yang diproduksi oleh PT. Beiersdorf selain Nivea. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian serupa yang dilakukan secara mendalam dengan menggunakan objek penelitian dan populasi yang berbeda untuk menvalidasi hasil penelitian ini. Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel lain diluar variabel yang telah diteliti untuk memperoleh hasil yang variatif, seperti Corporate Image, Brand Awareness, dan variabel lainnya yang dapat dihubungkan dengan CSR.

DAFTAR PUSTAKA Assael, Henry. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action 4th Edition. New York: PWS-Kent. Author. 2016. “Bangun Kota Pakai Dana CSR”, diakses tanggal 18 Juni 2017 dari http://www.jpip.or.id/artikelview-375.html. Balmer, John and Stephen Greyser. 2003. Revealing The Corporation: Perspective on Identity, Image, Reputation, Corporate Branding, and Corporate-Level Marketing. New York: Routledge. Cochran, Philip. 2007. The Evolution of Corporate Social Responsibility. Bussines Horizons. Idiana University, Vol. 50, pp. 449454. Consuegra, Octavio. 2006. A Source of Competitive Advantage in Retail Business. Pensanieto & Gisteon, 21. Universidad del Norte, pp. 114-161. Crowther, David and Guler Aras. 2008. Corporate Social Responsibility. E-book: bookboon.com. Dutta, Kirti and Swati Singh. 2013. Costumer Perception of CSR and Its Impact on Retailer Evaluation and Purchase Intention in India. Jurnal Of Service Research, Vol. 13, No.1, pp. 111-134.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

190

Environics International. 1999. “The Millennium Poll on CSR”, diakses tanggal 4 Mei 2016 dari http://www.globescan.com. Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu. Huang, Chun-Chen. 2014. The Relationship Among Corporate Social Responsibility (CSR), Service Quality, Corporate Image, and Purchase Intention. The International Journal of Organizational Inovation, Vol. 6 No. 3, pp.68-84.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gersik: Fasco Publishing. Wu, Chao-Sen. 2015. A Study on Customers’ Attidute Towards Brand Image, Athletes’ Endorsment, and Purchase Intention. The International Journal of Organizational Inovation. Vol. 8, No. 2, pp. 233-253.

Khan, Matin. 2006. Consumer Behavior and Advertising Management. New Age International. E-book : bookzz.org Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 14th Edition New Jersey: Pearson Education. E-book: bookzz.org. Lamb, Charles, Joseph F.Hair dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. Dialihbahasakan oleh Diah Tantri Buku I. Jakarta: Salemba Empat. Lee, Huang-Ning. 2013. An Ivestigation on The Correlation and Influence Between Product from Features and The Purchase Intention of Consumers. International Jurnal of Organizational Innovation. Vol. 6, No. 1, pp. 76-85. Levick, Richard. 2012. “Corporate Social Responsibility for Profit”, diakses tanggal 2 Oktober 2017 dari http://www.forbes.com. Marti`nez, Praticia, Andrea Perez, and Ignacio Rodriguez del Bosque. 2014. CSR Influence on Hotel Brand Image and Loyalty. Academia Revista Latinoamericana de Administracion, Vol. 27, No. 2, pp. 267-283. Paul, Peter dan Jerry Olson. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Dialih bahasakan oleh Diah Tantri Edisi 9-Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Prasad, Anjesh and Ingo Holzinger. 2013. Seeing through smoke and mirrors: A critical analysis of marketing CSR. Journal of Business Research, Vol. 66, pp. 1915-1921. Rusdianto, Ujang. 2013. CSR Communications A Framework for PR Practitioners. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

191