pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan

hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul. “ Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT...

86 downloads 814 Views 1MB Size
PENGARUH DISIPLIN DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Dwi Puspita Sari 7350406589

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari

:

Tanggal

:

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Suhermini, M. Si NIP. 194807121976032001

Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195604211985032001

Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto, M. Si NIP. 195708201983031002

PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada : Hari

:

Tanggal

: Penguji Skripsi

Dra. Palupiningdyah, M. Si NIP. 195208041980032001 Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Suhermini, M. Si NIP. 194807121976032001

Dra. Nanik Suryani, M. Pd NIP. 195604211985032001

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M. Si NIP. 196603081989011001

PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya siap menanggung sanksi apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap kode etik ilmiah atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Semarang,

September 2011

Dwi Puspita Sari NIM 7350406589

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO “Selalu berpikir positif dan jangan pernah takut terhadap bayang-bayang kegagalan sebelum kita mencobanya”. (Alfa Septiaji)

PERSEMBAHAN 1. Untuk

Bapak,

tersayang,

yang

dukungan,

doa

Ibu,

dan

selalu dan

kepadaku. 2. Almamaterku UNNES

kakakku memberiku

kasih

sayang

PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi. 3. Drs. Sugiharto, M.Si., Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini. 4. Dra. Suhermini, M. Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dra. Palupiningdyah, M. Si., Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Bapak Adjat Sudrajat, Wakadiv. Perkebunan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini. 7. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan Rekan-rekan semua mendapat balasan dari Allah SWT. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Semarang,

September 2011

Penulis

SARI Dwi Puspita Sari, 2011. “Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang”. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M. Si., Pembimbing II. Dra. Nanik Suryani, M.Pd. Kata Kunci

: Disiplin, Pengawasan Kerja, Kinerja.

PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang Rubber Plantations (Perkebunan). Dari survei awal diketahui kelemahan dalam kinerja karyawan yang dilihat dari tingginya tingkat ketidakhadiran karyawan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana disiplin, pengawasan kerja dan kinerja karyawan, adakah pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial maupun simultan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana disiplin, pengawasan kerja dan kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang baik secara parsial maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang sebanyak 340 orang sedangkan sampelnya sebanyak 77 orang. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu disiplin (X1) dan pegawasan kerja (X2) serta variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner (angket) dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian dari perhitungan deskriptif persentase menunjukkan variabel disiplin dengan skor rata-rata 75,12% termasuk dalam kategori tinggi, variabel pengawasan kerja dengan skor rata-rata 77,92% termasuk dalam kategori tinggi, dan variabel kinerja karyawan sebesar 80,32% termasuk kategori tinggi, dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh persamaan regresi berganda Ŷ = 8,592 + 0,244X1 + 0,678X2. Hasil uji F menunjukkan F hitung = 71.494 dengan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05 yang berarti H3 yang berbunyi “Ada pengaruh signifikan disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang” diterima. Hasil uji parsial dari variabel disiplin diperoleh t hitung = 2.680 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 hal ini berarti H1 yang menyatakan “ada pengaruh signifikan disiplin terhadap kinerja karyawan ” diterima, dari variabel pengawasan kerja diperoleh thitung = 8.727 dengan nilai signifikansi antara 0,000 < 0,05 hal ini berarti H2 yang menyatakan “ada pengaruh signifikan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan” diterima. Koefisien determinasi secara simultan disiplin dan pengawasan kerja bersamasama mempengaruhi kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang sebesar 65%, secara parsial disiplin mempengaruhi kinerja karyawan sebesar (0,297)2 atau 8,8%, dan pengawasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebesar (0,712)2 atau 50,69%.

Simpulan bahwa disiplin masuk dalam kategori tinggi, pengawasan kerja masuk dalam kategori tinggi dan kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang masuk dalam kategori tinggi. Disiplin memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 8,8%. Pengawasan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 50,69%. Disiplin dan pengawasan kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi 65%. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah pada indikator waskat yaitu diharapkan pimpinan dapat menerapkan waskat (pengawasan melekat) yang lebih baik dengan menciptakan suatu mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan dapat dipantau dengan mudah sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau kesalahan dapat dilihat dengan segera yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan terhadap para karyawannya. Pada indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan yaitu diharapkan pimpinan dapat menerapkan program kerja yang terorganisir dengan cara menentukan standar pelaksanaan dan tujuan perencanaan perusahaan, hal ini bertujuan untuk menganalisis apabila terjadi penyimpangan. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan tema yang sejenis disarankan untuk menggunakan alat ukur variabel lain.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................

v

PRAKATA ..................................................................................................

vi

SARI

................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................

9

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................

10

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................

10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................

12

2.1 Kinerja Karyawan ......................................................................

12

2.1.1 Pengertian Kinerja ..........................................................

12

2.1.2 Tujuan Penilaian Kinerja ................................................

13

2.1.3 Masalah-Masalah Penilaian Kinerja ................................

14

2.1.4 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Efektif ...................................................................

15

2.1.5 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Tidak Efektif .........................................................

15

2.1.6 Indikator Kinerja ............................................................

15

2.2 Disiplin ......................................................................................

16

2.2.1 Pengertian Disiplin ..........................................................

16

2.2.2 Jenis-Jenis Disiplin .........................................................

17

2.2.3 Indikator Disiplin ............................................................

19

2.2.4 Macam-Macam Disiplin ..................................................

20

2.2.5 Faktor-Faktor Disiplin .....................................................

21

2.2.6 Prinsip-Prinsip Disiplin ...................................................

21

2.3 Pengawasan Kerja ......................................................................

22

2.3.1 Pengertian Pengawasan Kerja .........................................

22

2.3.2 Tipe-Tipe Pengawasan Kerja ...........................................

22

2.3.3 Indikator Pengawasan Kerja ............................................

23

2.3.4 Pentingnya Pengawasan Kerja .........................................

24

2.3.5 Kriteria Pengawasan yang Efektif ...................................

24

2.3.6 Karakteristik Pengawasan yang Efektif ...........................

24

2.4 Penelitian Terdahulu ...................................................................

25

2.5 Kerangka Berfikir .......................................................................

27

2.6 Hipotesis ....................................................................................

29

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

31

3.1 Populasi dan Sampel ...................................................................

31

3.1.1 Populasi ..........................................................................

31

3.1.2 Sampel ............................................................................

31

3.2 Variabel Penelitian .....................................................................

33

3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) ..............................

34

3.2.2 Variabel Bebas (Independent Variable) ..............................

35

3.3 Jenis dan Sumber Data ...........................................................................

38

3.3.1 Jenis Data ..........................................................................

38

3.3.2 Sumber Data ......................................................................

38

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................................

39

3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................................

40

3.5.1 Validitas .............................................................................

40

3.5.2 Reliabilitas .........................................................................

44

3.6 Metode Analisis Data .............................................................................

45

3.6.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase ...............................

46

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ..............................................................

47

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda .......................................

48

3.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ...........................................

49

3.6.5 Koefisien Determinasi (R2) ................................................

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

51

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................

51

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................

51

4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase ............................................

52

4.1.2.1 Kinerja Karyawan (Y) ..........................................

52

4.1.2.2 Disiplin (X1) ..........................................................

59

4.1.2.3 Pengawasan Kerja (X2) ..........................................

65

4.1.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................

71

4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda .......................................

74

4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian ...........................................

76

2

4.1.6 Koefisien Determinasi (R ) ................................................

78

4.2 Pembahasan ..................................................................................

80

BAB V PENUTUP ......................................................................................

84

5.1 Simpulan .......................................................................................

84

5.2 Saran ............................................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

86

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Target Produksi dan Realisasi Periode Tahun 2008-2010 ............

6

Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Periode Tahun 2008-2010 .................

7

Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu ......................................................

26

Tabel 3.1 Jumlah Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ..........

31

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ........................................................................

33

Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................

42

Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Karyawan ................

43

Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Pengawasan Kerja ................

44

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen ......................

45

Tabel 3.7 Kriteria Interval ...........................................................................

47

Tabel 4.1 Deskriptif Persentase Kinerja Karyawan .....................................

52

Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Kualitas Hasil Kerja ..................................

54

Tabel 4.3 Deskriptif Persentase Kuantitas Pekerjaan ...................................

55

Tabel 4.4 Deskriptif Persentase Ketepatan Waktu .......................................

56

Tabel 4.5 Deskriptif Persentase Kehadiran ..................................................

57

Tabel 4.6 Deskriptif Persentase Kemampuan Bekerjasama .........................

58

Tabel 4.7 Deskriptif Persentase Disiplin .....................................................

59

Tabel 4.8 Deskriptif Persentase Balas Jasa ..................................................

60

Tabel 4.9 Deskriptif Persentase Keadilan ....................................................

61

Tabel 4.10 Deskriptif Persentase Waskat ......................................................

62

Tabel 4.11 Deskriptif Persentase Sanksi Hukuman .......................................

63

Tabel 4.12 Deskriptif Persentase Ketegasan ..................................................

64

Tabel 4.13 Deskriptif Persentase Pengawasan Kerja .....................................

65

Tabel 4.14 Deskriptif Persentase Penetapan Standar .....................................

66

Tabel 4.15 Deskriptif Persentase Penentuan Pengukuran Pekerjaan ..............

67

Tabel 4.16 Deskriptif Persentase Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan ............

68

Tabel 4.17 Deskriptif Persentase Perbandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisis Penyimpangan ........................................................

69

Tabel 4.18 Deskriptif Persentase Perbaikan atas Penyimpangan ...................

70

Tabel 4.19 Hasil Output SPSS Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ..............

71

Tabel 4.20 Hasil Output SPSS Uji Multikolinearitas .....................................

73

Tabel 4.21 Hasil Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda ..................

75

Tabel 4.22 Coefficients .................................................................................

76

Tabel 4.23 Hasil Output SPSS Analisis Uji F ...............................................

77

Tabel 4.24 Hasil Output SPSS Analisis Uji Koefisien Determinasi Simultan

78

Tabel 4.25 Hasil Output SPSS Analisis Uji Koefisien Determinasi Parsial ...

79

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1

Kerangka Berfikir ................................................................... 29

Gambar 4.1

Grafik Normal P-P Plot ............................................................ 72

Gambar 4.2

Hasil Output SPSS Uji Heteroskedastisitas .............................. 74

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Lampiran 2

Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4

Tabulasi Data Hasil Penelitian

Lampiran 5

Hasil Analisis Deskriptif Persentase

Lampiran 6

Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran 7

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Lampiran 8

Hasil Uji Hipotesis

Lampiran 9

Hasil Koefisien Determinasi

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian Lampiran 11 Surat Perijinan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu usaha besar yang dikelola atau dijalankan oleh perorangan (individu) ataupun secara bersama-sama yang membutuhkan modal besar yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut yang dalam mengelola usahanya dibantu oleh para karyawan (Abdurrahmat, 2006:21). Oleh sebab itu, antara pimpinan perusahaan dengan karyawan harus bekerjasama dengan baik dan solid tanpa memandang tingkat jabatan agar tujuan perusahaan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik sebab manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka, melainkan juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan organisasi (Simamora, 2006:5). Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi atau perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya. Kinerja yang baik bagi perusahaan tergantung dari sumber daya manusianya, selain itu juga diperlukan penilaian dan pengawasan oleh pihak perusahaan agar dapat menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku dan kinerja para karyawan, dengan demikian keberlangsungan suatu perusahaan tergantung oleh kinerja karyawan. 1

2

Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2006:339). Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya pendidikan, disiplin kerja, motivasi, lingkungan kerja yang kondusif dan sebagainya. Dalam kinerja dikenal dengan adanya penilaian kinerja yang digunakan untuk pengukuran kinerja. Penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja (Simamora, 2006:338). Penilaian kinerja dapat dibagi menjadi 2 yaitu penilaian kinerja secara objektif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja terhadap standar-standar spesifik dan penilaian kinerja secara subjektif yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik seorang karyawan bekerja secara keseluruhan. Di dalam penelitian ini hanya difokuskan pada faktor disiplin dan pengawasan kerja. Secara teori jika disiplin dan pengawasan kerja dapat berjalan dengan baik dan maksimal maka kinerja yang akan dihasilkan karyawan akan baik pula. Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan standarstandar organisasional (Hani Handoko, 2001:208). Setiap karyawan harus mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam pekerjaannya.

3

Siagian (2008:305) berpendapat bahwa pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan yang lain serta meningkatkan kinerjanya. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kedisiplinan, salah satu adalah pelanggaran karyawan didalam perusahaan. Pelanggaran dapat diminimalis dengan cara memberlakukan beberapa standar atau aturan perusahaan yang harus ditaati semua pengelola perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mendorong disiplin diri para karyawan, dengan cara ini para karyawan diharapkan menjaga disiplin diri mereka bukan karena paksaan melainkan muncul dari individu masing-masing. Pengawasan kerja merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk mengetahui apakah jalannya pekerjaan dan hasilnya sudah sesuai dengan rencana. G.R. Terry dalam Hasibuan (2009:242) mengatakan bahwa pengawasan kerja dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan (Hani Handoko,2003 :366), apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan.

4

PT. Karyadeka Alam Lestari yang beralamat di Kalimas Kecamatan Mijen Kota Semarang ini merupakan suatu perusahaan bergerak dibidang Rubber Plantations (Perkebunan) yang mengusahakan tanaman karet dan dikelola oleh Perkebunan Karet Kalimas, yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 340 orang. PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang mengusahakan tanaman karet sebagai komoditi utama, disamping itu dalam pengembangannya sejak dulu sudah berorientasi pada pelestarian lingkungan. Selain sebagai penghasil getah, PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang juga mengolah getah tersebut menjadi bentuk sheet (lembaran) dan compo (cair) dimana bentuk-bentuk tersebut nantinya akan diolah lagi menjadi berbagai macam produk. Berdasarkan survey

awal,

untuk

meningkatkan

kinerja

karyawan

perusahaan juga menerapkan pendisiplinan karyawan. Pendisiplinan karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada dasarnya sudah baik, seperti memberikan keteladanan pimpinan yang baik kepada para karyawannya, gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan tepat waktu, perusahaan memberikan gaji tambahan apabila ada pekerjaan diluar jam kerja (lembur) serta memberikan sanksi hukuman yang sesuai bagi para pelanggar. Pendisiplinan karyawan bertujuan untuk melatih dan memperbaiki sikap serta perilaku karyawan sehingga karyawan secara suka rela melaksanakan kewajiban pekerjaannya. Kedisiplinan tidak hanya diterapkan oleh tiap individu tetapi juga melibatkan seluruh karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, kedisiplinan

5

karyawan merupakan proses berkelanjutan dimana seluruh individu berkaitan erat dengan perusahaan untuk kepentingan perusahaan. PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang telah melakukan beberapa kali perubahan struktur organisasi, dengan adanya perubahan stuktur organisasi yang baru diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan cara mendesain ulang pekerjaan dan perombakan penempatan karyawan sesuai dengan kemampuan. Penempatan karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada dasarnya sudah baik, karena sudah mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sehingga pimpinan akan lebih mudah untuk melakukan pengawasan terhadap karyawan karena para karyawan mendapatkan tempat sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing karyawan. Melalui Bapak Adjat Sudrajat, sebagai wakadiv. perkebunan selain melaksanakan pendisiplinan karyawan yang baik, meningkatkan kinerja karyawan juga harus memperhatikan tentang pengawasan kerja. Pengawasan kerja dapat diwujudkan dalam hal, seperti menetapkan standar produksi untuk mengukur kinerja karyawan, pimpinan memberikan peringatan yang tegas apabila ada karyawan yang melakukan kesalahan, pengawasan dilakukan setiap hari sehingga karyawan selalu bekerja dengan sungguh-sungguh, standar produksi juga ditetapkan agar karyawan menjadi lebih mudah untuk menyelesaikan pekerjaanya. Selain itu, juga memberikan berbagai macam tunjangan seperti tunjangan hari raya (THR), asuransi kesehatan dan jaminan social tenaga kerja (JAMSOSTEK).

6

Pengawasan kerja merupakan salah satu faktor utama untuk menentukan kinerja karyawan. Pengawasan yang baik akan memberikan efek yang baik pula karena karyawan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai dengan target produksi. Hasil kerja merupakan tolok ukur penilaian pimpinan terhadap karyawan, sehingga pengawasan sangat perlu dilakukan setiap hari yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja karyawan. Pengawasan yang tinggi akan menciptakan pengaruh yang positif terhadap karyawan, dimana mereka mempunyai keinginan dan kesadaran yang besar untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan target produksi yang telah ditetapkan. Berdasarkan observasi awal peneliti menemukan data target produksi dan realisasi PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang dari tahun 2008 sampai 2010, hal ini bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 1.1 Target Produksi dan Realisasinya tahun 2008-2010 Tahun Target Realisasi 2008 656.338 611.302 2009 719.201 708.469 2010 622.582 571.205 Sumber : PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang

Presentase 93,14% 98,51% 91,75%

Dari data tabel di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa kenyataan hasil kerja yang masih kurang baik dilihat dari aspek kualitas dibuktikan dengan adanya penurunan tingkat produksi dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Kenyataan adanya kinerja yang masih kurang baik dibuktikan dengan adanya data ketidakhadiran karyawan dimana data tersebut masih banyak karyawan yang melakukan kemangkiran dan keterlambatan, ditunjukkan dengan data sebagai berikut :

7

Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Tahun 2008-2010 Cuti Permisi Sakit Mangkir 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 2008 2009 2010 Januari 8 12 16 2 1 2 12 13 17 10 11 15 Februari 10 13 16 3 3 1 10 15 10 11 17 20 Maret 13 11 17 3 4 3 10 10 11 15 18 15 April 8 10 17 2 2 2 11 11 15 10 9 10 Mei 12 10 8 4 5 0 12 12 8 15 7 11 Juni 9 8 8 1 1 2 16 7 15 11 14 20 Juli 7 10 16 3 4 3 9 10 8 15 15 13 Agustus 15 11 5 4 3 4 14 17 21 8 10 19 September 14 9 6 2 4 2 14 11 17 14 10 24 Oktober 8 11 11 5 2 4 11 8 18 14 9 10 November 7 5 16 4 2 1 10 11 9 11 15 15 Desember 10 11 17 1 4 2 17 10 14 18 9 15 Keterangan : Jumlah karyawan 340 orang Sumber : PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Bulan

Hasil presentase absensi karyawan pada bulan Januari tahun 2008, 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut :

8

Dilihat dari data di atas pada bulan Januari 2008 tingkat absensi hanya 9,4%. Pada bulan Januari 2009 tingkat absensi mulai naik menjadi 10,8%, sedangkan bulan Januari 2010 tingkat absensi semakin naik hingga mencapai 14,7%. Jadi bisa dilihat tingkat absensi cenderung mengalami kenaikan tiap tahunnya. Kenaikan yang lumayan pesat terjadi pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan tingkat kinerja pada tahun 2010 kurang baik, karena tingkat absensi yang masih tinggi. Ketidakhadiran dalam bekerja baik dengan alasan tertentu maupun tanpa keterangan yang jelas otomatis akan menghambat pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab karyawan, hal ini akan menyebabkan kinerja karyawan menjadi tidak maksimal. Pada dasarnya perusahaan sudah memberikan peraturan atau tata tertib yang berlaku dan jelas agar karyawan mematuhi peraturan yang berlaku agar tercipta kesadaran yang baik dari karyawan. Di samping itu disiplin dan pengawasan kerja yang maksimal sudah diberikan oleh pimpinan kepada karyawan agar karyawan mendapatkan kepuasan kerja sehingga mereka mampu meningkatkan kinerja mereka. Pendisiplinan terhadap karyawan tersebut dilakukan antara lain dengan memberikan bonus bagi karyawan yang dapat menunjukkan kinerja yang baik, menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing. Pimpinan juga melakukan pengawasan yang tinggi ketika karyawan sedang

menjalankan pekerjaannya serta selalu

memberikan solusi apabila karyawan melakukan penyimpangan dan mengalami kesulitan dalam bekerja. Berdasarkan teori yang ada apabila karyawan telah

9

melakukan disiplin kerja yang baik dan pengawasan yang tinggi telah dilakukan oleh pimpinan seharusnya menghasilkan kinerja yang baik tetapi dalam hal ini terdapat gap (ketidak sesuaian antara teori dan fakta lapangan) untuk itu perlu di teliti secara empiris. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang”

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.

Adakah pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang?

2.

Adakah pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang?

3.

Adakah pengaruh disiplin dan pengawasan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1.

Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

10

2.

Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

3.

Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. 2. Manfaat Praktis a.

Bagi PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, penelitian ini dapat memberikan sumbangan berupa informasi mengenai pentingnya disiplin

dan

pengawasan

kerja

karyawan

sehingga

dapat

mempengaruhi kinerja karyawan. b.

Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan mempertajam daya analisis mengenai pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan.

c.

Bagi para akademisi dan pembaca, dapat memberikan khasanah perpustakaan dan tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2009:67) memberikan pengertian tentang kinerja yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, sedangkan Kinerja menurut Hasibuan (2009:160) adalah merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan. Simamora (2006:339) berpendapat bahwa kinerja atau performance mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. As’ad (2004:47) berpendapat bahwa job performance (kinerja) adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja sekelompok orang dalam suatu organisasi yang dikerjakan sesuai dengan peraturan untuk mencapai tujuan perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja menurut Simamora (2006:338):

11

12

1.

Karakteristik situasi

2. Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar kinerja pekerjaan 3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja 4. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi 2.1.2 Tujuan Penilaian Kinerja Tujuan pokok sistem penilaian kinerja menurut Simamora (2006:343) adalah menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota organisasi. Semakin akurat dan sahih informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi nilainya bagi organisasi. Tujuan khusus penilai kinerja digolongkan menjadi dua bagian besar yakni Simamora (2006:343): 1. Tujuan Evaluasi (evaluation) Tujuan dari pendekatan evaluasi adalah guna menilai kinerja masa lalu sebagai basis untuk pelaksanaan keputusan-keputusan personalia. Fokus dari pendekatan evaluasi dilihat dari telaah masa lalu, penilaian dan pemberian peringkatan. Simamora (2006:345) menyatakan bahwa pendekatan evaluasi dapat dinilai dari kinerja dan telaah gaji serta penilaian kinerja dan kesempatan promosi. Penilaian kinerja dan telaah gaji adalah keputusan-keputusan kompensasi yang mencakup kenaikan merit pay, bonus karyawan dan kenaikan-kenaikan gaji lainnya dimana informasi yang diperoleh akan melandasi keputusan-keputusan gaji, sedangkan penilaian kinerja dan kesempatan promosi adalah keputusan-keputusan yang bertalian dengan

13

promosi, demosi, transfer dan pemberhentian. Informasi-informasi penilaian yang ada digunkan untuk menilai kesiapan karyawan untuk posisi-posisi yang lebih tinggi. 2. Tujuan Pengembangan (development) Tujuan pendekatan pengembangan adalah untuk memotivasi dan mengarahkan kinerja individu dan upaya-upaya pengembangan karir menurut Simamora (2006:346). Fokus dari pendekatan pengembangan ini adalah perencanaan untuk konseling masa mendatang serta penetapan tujuan dan telaah. Tujuan pengembangan diantaranya adalah sebagai berikut: a.

Mengukuhkan dan menopang kinerja

b. Meningkatkan kinerja c. Menentukan tujuan-tujuan progresif karir d. Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan 2.1.3 Masalah-Masalah Penilaian Kinerja Masalah-masalah penilaian kinerja harus dikenali dan diminimalkan guna menghindari kesalahan-kesalahan penilaian yang lazim terjadi. Berikut ini beberapa masalah-masalah penilaian kinerja menurut Simamora (2006:351): 1. Bias penyelia 2. Halo effect 3. Central tendency 4. Leniency 5. Strictness 6. Recency, dan lain-lain.

14

2.1.4 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Efektif Sistem penilaian kinerja yang efektif untuk pencapaian tujuan-tujuan penilaian kinerja. Karakteristik-karakteristik sistem penilaiannya menurut Simamora (2006:399) antara lain: 1. Kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan 2. Pengharapan kinerja 3. Fokus pada perilaku yang terobservasi 4. Sensitivitas 5. Standardisasi, dan lain-lain 2.1.5 Karakteristik-Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja yang Tidak Efektif Sistem penilaian kinerja bisa saja gagal karena beberapa sebab. Sebab-sebab yang kemungkinan dapat menimbulkan kegagalan menurut Simamora (2006:407) antara lain: 1. Sistem yang ditetapkan secara buruk 2. Sistem yang dikomunikasi secara buruk 3. Sistem yang tidak-tepat 4. Sistem yang didukung secara buruk 5. Sistem yang tidak terpantau 2.1.6 Indikator Kinerja Karyawan Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:378) mengatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Indikator-indikatornya adalah sebagai berikut:

15

1. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik tidaknya hasil pekerjaan karyawan. 2. Kuantitas pekerjaan, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas para karyawan bukan hanya dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau sesuai dengan harapan atasan. 4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan. 5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain.

2.2 Disiplin 2.2.1 Pengertian Disiplin Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin ”disipel” yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami perubahan menjadi ”disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Siagian (2008:305) berpendapat bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi agar memenuhi tuntutan berbagai ketentuan di dalam manajemen, sedangkan pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

16

Abdurrahmat (2006:172), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Oleh karena itu, kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Disiplin kerja menurut Hani Handoko (2001:208) adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional. Disiplin menurut Yuspratiwi dalam Avin Fadilla Helmi (1996) mengatakan bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai sikap sesorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional dan kesediaan seseorang untuk mematuhi peraturan yang berlaku didalam perusahaan. 2.2.2 Jenis-Jenis Disiplin Terdapat tiga jenis disiplin dalam organisasi menurut Hani Handoko (2001:208), yaitu: 1. Disiplin Preventif Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga

17

penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Tujuannya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan, dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata dipaksa manajemen. Manajemen harus bertanggung jawab dan mampu menciptakan kondisi disiplin preventip dengan berbagai standar dari perusahaan yang ingin dicapai, dan karyawan harus mampu memahami dan mengetahui alasan penerapan disiplin tersebut, dengan demikian para karyawan akan mengetahui segala peraturan dalam perusahaan yang bersangkutan. 2. Disiplin Korektif Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. Sebagai contoh, tindakan pendisiplinan berupa peringatan atau skorsing, dengan adanya hukuman yang ditetapkan oleh perusahaan karyawan tidak akan berperilaku yang menyimpang karena hukuman akan dikenakan pada mereka yang melanggar. Sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengkoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah. 3. Disiplin Progresif Disiplin progresif merupakan suatu kebijaksanaan pemberian hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya

18

adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Disiplin progresif membantu karyawan untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama apalagi kesalahan yang cukup fatal. Contoh dari tindakan disiplin progresif antara lain : teguran secara lisan oleh atasan, teguran tertulis, skorsing dari pekerjaan selama beberapa hari, diturunkan pangkatnya, bahkan hingga dipecat. 2.2.3 Indikator Disiplin Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi menurut Abdurrahmat (2006:173), diantaranya ialah: 1. Balas jasa Balas jasa mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya semakin baik, maka kedisiplinannya pun akan semakin baik pula. 2.

Keadilan Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.

3.

Waskat (pengawasan melekat) Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk mencegah/mengetahui kesalahan,

membetulkan kesalahan,

memelihara

kedisiplinan meningkatkan prestasi kerja serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.

19

4.

Sanksi hukuman Dengan adanya sanksi hukuman maka akan memberikan kesan enggan melakukan indisipliner bagi para karyawan, karena mereka tidak mau menanggung risiko.

5.

Ketegasan Pimpinan yang berani bertindak tegas dalam memberikan hukuman atas tindakan indisipliner karyawan akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh karyawan, dengan begitu pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan dalam suatu perusahaan.

2.2.4 Macam-Macam Disiplin Jasin dalam Avin Fadilla Helmi (1996) berpendapat bahwa terdapat dua jenis disiplin, antara lain : 1.

Disiplin Diri Disiplin diri merupakan disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri, melalui disiplin diri, karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab dan dapat mengatur diri sendiri untuk kepentingan organisasi.

2.

Disiplin Kelompok Disiplin kelompok akan tercapai jika disiplin diri telah tumbuh dalam diri karyawan, artinya kelompok akan menghasilkan pekerjaan yang optimal jika masing-masing anggota kelompok dapat memberikan andil yang sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.

20

2.2.5 Faktor-Faktor Disiplin Avin Fadilla Helmi (1996) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin diantaranya adalah: 1. Faktor Kepribadian Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang dianut. Nilai-nilai yang menjunjung disiplin akan digunakan sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin ditempat kerja. 2. Faktor Lingkungan Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus-menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil, bersikap positif dan terbuka. 2.2.6 Prinsip-Prinsip Disiplin Prinsip-prinsip baku dalam disiplin menurut Simamora (2006:622) diantaranya adalah: 1.

Prosedur dan kebijakan yang pasti

2.

Tanggung jawab penyeliaan

3.

Komunikasi peraturan-peraturan

4.

Tanggung jawab pemaparan bukti

5.

Perlakuan yang konsisten

6.

Pertimbangan atas situasi-situasi

21

2.3 Pengawasan Kerja 2.3.1 Pengertian Pengawasan Kerja Pengawasan kerja merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian,2008:125), sedangkan menurut Hani Handoko (2003:359), pengawasan kerja adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan kerja adalah usaha sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan dan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan

nyata dengan

standar

yang

telah ditentukan

sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk koreksi guna menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Hani Handoko, 2003: 360). Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan kerja merupakan suatu usaha sistematik untuk menentukan standar pelaksanaan dan tujuan perencanaan serta untuk menjamin agar semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. 2.3.2 Tipe-Tipe Pengawasan Kerja Hani Handoko (2003:361) berpendapat bahwa terdapat beberapa tipe pengawasan kerja,diantaranya adalah :

22

1. Pengawasan Pendahuluan (Freed Forward Control) Bentuk pengawasan pra kerja ini dirancang untuk mengantisipasi masalahmasalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan korelasi dibuat sebelum tahap tertentu diselesaikan. Pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. 2. Pengawasan selama kegiatan berlangsung (Concurrent Control) Pengawasan dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Pengawasan ini merupakan suatu proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur disetujui terlebih dahulu sebelum kegiatan-kegiatan dilanjutkan atau menjadi semacam peralatan Double Chek yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan. 3. Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control) Bentuk pengawasan ini untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan, sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar yang telah ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi. 2.3.3 Indikator Pengawasan Kerja Hani Handoko (2003:362) menyatakan bahwa ada beberapa indikator dalam proses pengawasan kerja, diantaranya adalah : 1.

Penetapan standar

2.

Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan

23

3.

Pengukuran pelaksanaan pekerjaan

4.

Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan

5.

Perbaikan atas penyimpangan

2.3.4 Pentingnya Pengawasan Kerja Ada beberapa faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah (Hani Handoko, 2003:366) : 1.

Perubahan lingkungan organisasi

2.

Peningkatan kompleksitas organisasi

3.

Kesalahan-kesalahan

4.

Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang

2.3.5 Kriteria Pengawasan yang Efektif Untuk menjadi efektif menurut Hani Handoko (2003:373), sistem pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut antara lain: 1.

Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar

2.

Tepat waktu

3.

Biaya yang efektif

4.

Tepat dan akurat

5.

Dapat diterima oleh yang bersangkutan

2.3.6 Karakteristik Pengawasan yang Efektif Karakteristik-karakteristik

pengawasan

yang

Handoko (2003:373) dapat diperinci sebagai berikut: 1.

Akurat

efektif

menurut

Hani

24

2.

Tepat waktu

3.

Objektif dan menyeluruh

4.

Terpusat pada titik-titik pengawasan strategik

5.

Realistik secara ekonomis

6.

Realistik secara organisasional

7.

Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi

8.

Fleksibel

9.

Bersifat sebagai petunjuk dan operasional

10.

Diterima para anggota organisasi

2.4 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian sebelumnya yang menganalisis mengenai pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yaitu : Tabel 2.1 Analisis Penelitian Terdahulu No 1.

Judul Penelitian Hernowo Pengaruh Narmodo Motivasi dan dan M. Disiplin Farid Terhadap Wajdi Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Peneliti

Metode Penelitian Sampel : 44 responden Teknik Analisis : deskriptif presentase dan analisis regresi linier berganda

Variabel Penelitian Motivasi (X1), Disiplin (X2) dan Kinerja Pegawai (Y)

Hasil Penelitian Disiplin mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai dibandingkan motivasi. Motivasi dan disiplin dapat menjelaskan variabel kinerja pegawai sebesar 56,6% sedangkan 43,3% dijelaskan oleh variabel lain.

25

Kompensasi Kerja (X1), Disiplin kerja (X2) dan Kinerja (Y)

Kompensasi kerja memberikan sumbangan sebesar 6,76% terhadap kinerja guru, disiplin kerja guru memberikan sumbangan sebesar 77,44%. Sedangkan kompensasi kerja dan disiplin kerja guru secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 77,6% terhadap kinerja guru.

: Employee Performance (Kinerja Pegawai) dan Discipline Problems (Masalah Kedisiplinan)

Pengembangan perusahaan harus mempelajari tentang masalah kinerja dan pentingnya sikap disiplin. Manajemen dan karyawan harus menunjukkan mereka mampu untuk berubah dan bekerjasama dalam meningkatkan keselamatan, pelatihan dan kelangsungan hidup perusahaan.

2.

Keke T. Kompensasi Aritonang Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta

Sampel : 60 responden Teknik Analisis : deskriptif presentase, analisis regresi linier dan analisis korelasi parsial

3.

Mark Alexander

Analisis metode analisis berganda

Employee Performance and Discipline Problems: A New Approach

2.5 Kerangka Berfikir Pencapaian tujuan suatu perusahaan sangat berpedoman pada potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik sebab manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategi belaka, melainkan juga merupakan sesuatu yang pokok dalam pencapaian tujuan organisasi (Simamora, 2006:5). Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi atau perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja para karyawannya.

26

Kinerja pada dasarnya mengacu pada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja juga merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan (Simamora, 2006:339). Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya pendidikan, disiplin karyawan, motivasi, lingkungan kerja yang kondusif dan sebagainya. Kinerja dapat diukur dari sikap disiplin yang dimiliki masing-masing karyawan. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Disiplin kerja merupakan kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional (Hani Handoko, 2001:208). Setiap karyawan harus mempunyai kesadaran secara internal akan kedisiplinan terhadap pekerjaannya sebab rata-rata individu lebih memahami apa yang diharapkan dalam pekerjaannya. Kinerja juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengawasan pada saat jam kerja sedang berlangsung. Pengawasan kerja yang tidak optimal dapat memungkinkan karyawan bertindak semaunya sendiri bahkan bisa melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan aturan yang berlaku di perusahaan (Hani Handoko,2003 :366). Apabila hal ini terjadi otomatis akan merugikan perusahaan. G.R. Terry dalam Hasibuan (2009:242) menyatakan bahwa pengawasan kerja sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

27

Berdasarkan teori yang ada dalam penelitian ini, maka dapat disusun suatu kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Disiplin (X1) 1. Balas jasa 2. Keadilan 3. Waskat 4. Sanksi hukuman 5. Ketegasan (Abdurrahmat, 2006:173)

Kinerja (Y) 1. Kualitas hasil kerja 2. Kuantitas pekerjaan 3. Ketepatan waktu

Pengawasan Kerja (X2) 1.

Penetapan standar

2.

Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan

3.

Pengukuran pelaksanaan pekerjaan

4.

Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan

5.

Perbaikan atas penyimpangan

(Hani Handoko, 2003:363)

4. Kehadiran 5. Kemampuan bekerjasama (Robert L. Mathis & John H. Jackson, 2006:378)

28

2.6 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul (Suharsimi, 2006:130). Anggapan sebagai satu hipotesis juga merupakan data tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji dahulu dengan memakai data hasil observasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah : H1

: Ada pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

H2

: Ada pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

H3

: Ada pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Suharsimi (2006:130) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang berjumlah 340 orang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Seluruh Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang No Bagian Jumlah 1. Staf 32 2. Penyadap 193 3. Lapangan 63 4. Kontak 52 Total Karyawan 340 Sumber: PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. 3.1.2 Sampel Suharsimi (2006:131) berpendapat bahwa sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara pengelompokkan (Suharsimi, 2006:142). Alasan digunakan teknik Cluster Random Sampling ini dikarenakan pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari 1 kelompok (cluster) dan diambil secara acak. Tiap item (individu) didalam

29

30

kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang di pelajari ada dalam setiap kelompok. Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2005:120) yaitu sebagai berikut :

dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu sebesar 10%. Maka:

= 77 ( dibulatkan ) Berdasarkan perhitungan di atas maka didapat sampel sebanyak 77 responden dari jumlah total karyawan sebanyak 340 karyawan, kemudian pada masing-masing bagian dengan perhitungan sebagai berikut :

31

Sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. 1.

Bagian Produksi Staf

Populasi

Proporsional

32

Sampel 7

=7

2.

Penyadap

193

44 = 44

3.

Lapangan

63

14 = 14

4.

Kontrak

52

12 = 12

Jumlah Karyawan

340

77

Sumber: Data primer yang diolah, 2011.

3.2 Variabel Penelitian Di dalam suatu penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan jelas sebelum pengumpulan data. Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2006:4).

32

3.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dinyatakan dengan simbol Y. Variabel terikat yaitu variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Indikator dari kinerja menggunakan teori dari Robert L. Mathis & John H. Jackson (2006:378) antara lain : 1. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik tidaknya hasil pekerjaan karyawan. 2. Kuantitas pekerjaan, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas para karyawan bukan hanya dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau sesuai dengan harapan atasan. 4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan. 5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain. 3.2.2 Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dinyatakan dengan simbol X, yaitu terdiri dari disiplin dan pengawasan kerja. 1. Disiplin (X1) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

33

sosial yang berlaku. Indikator dari disiplin menggunakan teori dari Abdurrahmat (2006:173) antara lain : a.

Balas jasa Balas jasa mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya semakin baik, maka kedisiplinannya pun akan semakin baik pula.

b.

Keadilan Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.

c.

Waskat Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk mencegah/mengetahui kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan meningkatkan prestasi kerja serta menciptakan sistem internal kontrol yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.

d.

Sanksi hukuman Dengan adanya sanksi hukuman maka akan memberikan kesan enggan melakukan indisipliner bagi para karyawan, karena mereka tidak mau menanggung risiko.

e.

Ketegasan Pimpinan yang berani bertindak tegas dalam memberikan hukuman atas tindakan indisipliner karyawan akan disegani dan diakui kepemimpinannya

34

oleh karyawan, dengan begitu pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan dalam suatu perusahaan. 2. Pengawasan Kerja (X2) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Indikator dari pengawasan menggunakan teori dari Hani Handoko (2003:363) antara lain : a. Penetapan standar Penetapan

standar

berfungsi

untuk

memudahkan

manajer

untuk

mengkomunikasikan pelaksanaan kerja yang diharapkan kepada para bawahan secara lebih jelas dan tahapan-tahapan lain dalam proses perencanaan dapat ditangani secara efektif. b.

Penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan Penetapan

standar

akan

sia-sia

apabila

tidak

ada

penentuan

pengukuran/penilaian pekerjaan yang tepat. Pengukuran ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan kepada karyawan. c.

Pengukuran pelaksanaan pekerjaan Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan, pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus. Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu observasi, laporan-laporan baik lisan maupun tertulis, metode-metode otomatis dan inspeksi, pengujian (tes) atau dengan pengambilan sampel.

35

d.

Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan. Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat menginterpretasikan adanya penyimpangan (deviasi).

e.

Perbaikan atas penyimpangan Bila hasil analisis menunjukkan adanya koreksi, tindakan ini harus di ambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standar mungkin di ubah, pelaksanaan diperbaiki atau keduanya dilakukan bersamaan.

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari sumber pertama baik dari individu maupun kelompok. Data ini diperoleh langsung dari sumbernya yaitu karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang yang telah menjadi objek dalam penelitian ini. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data mengenai karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang, catatan, arsip, dan data lain yang berguna sebagai pelengkap.

36

3.3.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah sumber data internal. Sumber data internal adalah sumber data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini sumber data internalnya adalah karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Data internal berupa data jawaban hasil pengisian kuesioner.

3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dengan mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati disiplin kerja dan pengawasan kerja karyawan serta kinerja dari karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. 2. Metode Dokumentasi Suharsimi (2006 :131) menyatakan bahwa metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan-laporan tertulis baik berupa angka maupun keterangan (tulisan atau papan, tempat dan orang). Data yang didapat adalah data volume produksi, data pegawai dan jumlahnya, gambaran umum, struktur organisasi dan uraian tugas jabatan, aktivitas produksi dan pemasaran di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang.

37

3.

Metode Kuesioner Sugiyono (2006:142) menyatakan bahwa metode kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Suharsimi, 2006:151). Di dalam pemberian skor digunakan skala likert dengan 5 (lima) skala. Adapun untuk masing – masing jawaban diberi skor sebagai berikut : 1. Jawaban A (Sangat Tinggi) diberi nilai 5 2. Jawaban B (Tinggi) diberi nilai 4 3. Jawaban C (Cukup) diberi nilai 3 4. Jawaban D (Rendah) diberi nilai 2 5. Jawaban E (Sangat Rendah) diberi nilai 1

3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Baik buruknya suatu penelitian tergantung dari benar tidaknya suatu data, karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. 3.5.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

38

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah ( Suharsimi, 2006:168 ). Rumus uji validitas :

Keterangan : rxy

= besarnya koefisien korelasi

X

= skor butir

Y

= skor total

N

= jumlah obyek responden uji coba

∑XY = jumlah hasil antara skor tiap item dengan skor total ∑x²

= jumlah kuadran nilai X

∑y²

= jumlah kuadran nilai Y

Dalam rumus Korelasi Product Moment dari pearson, suatu indikator dikatakan valid apabila N = 20 dan α = 0,05 maka r tabel = 0,444 dengan ketentuan: Hasil

>

(0,444) = valid

Hasil

<

(0,444) = tidak valid

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) dimana dilihat pada tabel korelasi. a. Variabel Kinerja Karyawan

tiap item (variabel) bisa

39

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan No. Item r hitung r table 1. 0,587 0,444 2. 0,522 0,444 3. 0,554 0,444 4. 0,591 0,444 5. 0,539 0,444 6. 0,628 0,444 7. 0,569 0,444 8. 0,490 0,444 9. 0,475 0,444 10. 0,643 0,444 11. 0,536 0,444 12. 0,583 0,444 13. 0,470 0,444 Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah

Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Berdasarkan hasil uji validitas variabel kinerja karyawan, terlihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation > 0.444, maka butir pernyataan dikatakan valid. b. Variabel Disiplin Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin No. Item r hitung r tabel 14. 0,760 0,444 15. 0,552 0,444 16. 0,524 0,444 17. 0,691 0,444 18. 0,605 0,444 19. 0,704 0,444 20. 0,584 0,444 21. 0,601 0,444 22. 0,557 0,444 23. 0,524 0,444 24. 0,488 0,444 25. 0,460 0,444 26. 0,611 0,444 Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah

Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

40

Berdasarkan hasil uji validitas variabel disiplin, terlihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation > 0.444, maka butir pernyataan dikatakan valid. c. Variabel Pengawasan Kerja Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengawasan Kerja Keterangan No. Item r hitung r tabel 27. 0,496 0,444 Valid 28. 0,673 0,444 Valid 29. 0,506 0,444 Valid 30. 0,526 0,444 Valid 31. 0,557 0,444 Valid 32. 0,500 0,444 Valid 33. 0,548 0,444 Valid 34. 0,659 0,444 Valid 35. 0,524 0,444 Valid 36. 0,675 0,444 Valid 37. 0,520 0,444 Valid 38. 0,470 0,444 Valid Sumber: Data uji coba tahun 2011,diolah Berdasarkan hasil uji validitas variabel pengawasan kerja, terlihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation > 0.444, maka butir pernyataan dikatakan valid. 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ( Suharsimi, 2006:178 ). Rumus yang digunakan adalah rumus alpha :

Keterangan : = Reliabilitas instrumen k

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

41

= Jumlah varians butir = Varians total Dalam penelitian ini teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus Alpha Cronbanch (Suharsimi, 2006:196) yaitu: Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen No.

Variabel

Cronbach's Alpha

1 Kinerja Karyawan 0,875 2 Disiplin 0,881 3 Pengawasan Kerja 0,865 Sumber:Data uji coba tahun 2011,diolah

Minimal Cronbach's Alpha yang disyaratkan

Keterangan

0,60 0,60 0,60

Reliabel Reliabel Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbach’s Alpha yang disyaratkan yaitu 0,60, maka variabel kinerja karyawan, disiplin, dan pengawasan kerja reliabel.

3.6 Metode Analisis Data Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam penelitian. Metode analisis data digunakan untuk mengkaji hipotesis dalam rangka menarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah : 3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabelvariabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari disiplin, pengawasan kerja

42

dan kinerja karyawan. Dalam metode ini menggunakan rumus sebagai berikut :



Keterangan : n : jumlah skor jawaban responden N : jumlah skor jawaban ideal % : tingkat presentase (Ali, 1987 : 184) Kriteria interval didapat dari perhitungan sebagai berikut : Presentase maximal

=

= 100 %

Presentase minimal

=

= 20 %

Rentang

= 100 % - 20 % = 80 %

Panjang kelas interval = 80 % : 5

= 16 %

Kriteria intervalnya dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria Interval No

Interval ( % )

Kriteria

1 2 3 4 5

84% ≤ % skor ≤ 100% 68% ≤ % skor ≤ 84% 52% ≤ % skor ≤ 68% 36% ≤ % skor ≤ 52% 20% ≤ % skor ≤ 36%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

3.6.2 Uji Asumsi Klasik Sebelum menganalisis data, maka data diuji sesuai dengan asumsi klasik. Ghozali (2009:27) berpendapat bahwa salah satu asumsi penggunaan statistik parametik adalah multivariate normalitas. Multivariate normalitas merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel berdistribusi normal dan independen. Asumsi multivariate normalitas ini dapat

43

diuji dengan melihat normalitas, linearitas dan heteroskedastisitas. Cara yang digunakan adalah : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak ( Ghozali, 2009:74). Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik non-parametrik. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 2. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas

adalah

suatu

keadaan

dimana

variabel-variabel

independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (dari output komputer program SPSS for Windows ). Pedoman regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di bawah “10” dan mempunyai angka Tolerance di bawah “1” (Ghozali, 2009:73). 3. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2009:69) mengatakan menguji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

44

Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. 3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuat model matematika yang dapat menunjukkan hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel yaitu satu variabel dependen (Y) dan dua variabel independen (X1 dan X2), sehingga persamaan regresi dengan menggunakan rumus Sugiyono (2006, 275) adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan : Y

= penafsiran variabel dependen ( kinerja karyawan)

X1 = Variabel independen 1 ( disiplin ) X2 = Variabel independen 2 ( pengawasan kerja ) a

= Nilai konstanta

b1 = koefisien regresi variabel independen 1 b2 = koefisien regresi variabel independen 2 e

= Error

3.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Uji t (Uji Parsial)

45

Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen (disiplin dan pengawasan kerja) secara parsial atau sendiri-sendiri berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Cara pengujiannya dengan bantuan SPSS. Kaidah dalam pengambilan keputusan dalam uji t adalah : a. Jika probalitas > 0,05 maka Ho diterima (variance sama) b. Jika probalitas < 0,05 maka Ho ditolak (variance berbeda) 2. Uji F (Uji Simultan) Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen (kinerja karyawan) terhadap variabel independen (disiplin dan pengawasan kerja) secara bersama–sama (simultan) dengan tingkat signifikan yang digunakan sebesar α = 5% dan df ( k:n-k-1 ). Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS adalah : a. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. 3.6.5 Koefisien Determinasi (

)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel independen (disiplin dan pengawasan kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai

. Rumusnya adalah :

46

Keterangan : = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang Rubbers Plantations (Perkebunan) yang mengusahakan tanaman karet. PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ini dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah Inggris yang berpusat di Subang Jawa Barat, yaitu Pemanukan dan Tjiasem Land (P & T Land). Komoditi yang diusahakan adalah kopi, randu dan kakao. Tanaman tersebut dikonversikan pada tahun 1955 dengan tanaman karet, dan pengembangannya sampai sekarang. Dalam rangka usaha diversifikasi dan upaya peningkatan sumber devisa bagi negara dan memperluas kesempatan kerja, PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang mengusahakan

tanaman

karet

sebagai

komoditi

utama

dimana

dalam

pengembangannya sejak dulu sudah berorientasi pada pelestarian lingkungan. PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang dengan jumlah karyawan sebanyak 340 orang terletak di wilayah Kecamatan Mijen, Kota Semarang meliputi kebun bagian Kalimas, bagian Pesantren, bagian Semak dan bagian Rembes, sedangkan kebun bagian Trisobo terletak di wilayah Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

47

48

Dalam seminggu karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang bekerja selama 6 hari dengan jumlah jam kerja sebanyak 7 jam sehari dengan rincian sebagai berikut : 1. Hari Senin-Jum’at a. Jam 07.30

2.

: Jam kantor dimulai

b. Jam 12.00-13.00

: Istirahat (untuk hari senin-kamis)

c. Jam 11.00-13.00

: Istirahat (untuk hari jum’at)

d. Jam 13.00-15.00

: Jam kerja kembali

e. Jam 15.30

: Tutup kantor

Hari Sabtu

: Jam 07.30-12.30 tanpa istirahat siang

Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 jam sehari diperhitungkan sebagai kerja lembur. 4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari disiplin, pengawasan kerja dan kinerja karyawan. Hasil dari analisis deskriptif persentase persepsi responden tentang pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah sebagai berikut : 4.1.2.1 Kinerja Karyawan (Y) Pada variabel kinerja karyawan digunakan 13 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 13 x 77=1001 , dan skor maksimal = 5 x 13 x 77 = 5005. Rentang skor = 5005 -

49

1001 = 4004. Interval kelas 4004 : 5 = 800,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.1 Kategori Variabel Kinerja Karyawan Interval Skor  Interval   4204,2 – 5005  84% ≤ % skor ≤ 100%  3403,4 – 4204,2  68% ≤ % skor ≤ 84%  2602,6 – 3403,4  52% ≤ % skor ≤ 68%  1801,8 – 2602,6  36% ≤ % skor ≤ 52%  1001 – 1801,8  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 4020, berdasarkan kategori kinerja karyawan pada tabel 4.1 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 4020, skor maksimal = 5005, jadi Deskriptif Persentase (DP) = skor total : skor maksimal x 100% = 4020 : 5005 x 100% = 80,32%. Hasil penelitian tentang kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 80,32% dan berdasarkan kategori variabel kinerja karyawan pada tabel 4.1 termasuk kategori tinggi. Kinerja karyawan dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu : kualitas hasil kerja, kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran dan kemampuan bekerjasama. Secara lebih rinci deskripsi kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut : a. Kualitas hasil kerja Pada indikator kualitas hasil kerja digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal =

50

1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.2 Kategori Indikator Kualitas Hasil Kerja Interval Skor Interval 970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Hasil penelitian tentang indikator kualitas hasil kerja PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 880, berdasarkan kategori indikator kualitas hasil kerja pada tabel 4.2 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 880, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 880 : 1155 x 100% = 76,19%. Hasil penelitian tentang indikator kualitas hasil kerja PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 76,19% dan berdasarkan kategori indikator kualitas hasil kerja pada tabel 4.2 termasuk kategori tinggi. b. Kuantitas pekerjaan Pada indikator kuantitas pekerjaan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

51

Tabel 4.3 Kategori Indikator Kuantitas Pekerjaan Interval Skor Interval 646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Hasil penelitian tentang indikator kuantitas pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 633, berdasarkan kategori indikator kuantitas pekerjaan pada tabel 4.3 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 633, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 633 : 770 x 100% = 82,20%. Hasil penelitian tentang indikator kuantitas pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 82,20% dan berdasarkan kategori indikator kuantitas pekerjaan pada tabel 4.3 termasuk kategori tinggi. c. Ketepatan Waktu Pada indikator ketepatan waktu digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231 , dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155 . Rentang skor = 1155 – 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.4 Kategori Indikator Ketepatan Waktu Interval Skor Interval 970,2 – 1155 785,4 – 970,2 600,6 – 785,4

84% ≤ % skor ≤ 100% 68% ≤ % skor ≤ 84% 52% ≤ % skor ≤ 68%

Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup

52

415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Rendah Sangat Rendah

Hasil penelitian tentang indikator ketepatan waktu PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 944, berdasarkan kategori indikator ketepatan waktu pada tabel 4.4 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 944, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 944 : 1155 x 100% = 81,73%. Hasil penelitian tentang indikator ketepatan waktu PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 81,73% dan berdasarkan kategori ketepatan waktu pada tabel 4.4 termasuk kategori tinggi. d. Kehadiran Pada indikator kehadiran yang adil digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.5 Kategori Indikator Kehadiran Interval Skor Interval 970,2 – 1155 84% ≤ % skor ≤ 100% 785,4 – 970,2 68% ≤ % skor ≤ 84% 600,6 – 785,4 52% ≤ % skor ≤ 68% 415,8 – 600,6 36% ≤ % skor ≤ 52% 231 – 415,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Hasil penelitian tentang indikator kehadiran PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 936, berdasarkan kategori

53

indikator kehadiran pada tabel 4.5 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 936, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 936 : 1155 x 100% = 81,03%. Hasil penelitian tentang indikator kehadiran PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 81,03% dan berdasarkan kategori indikator kehadiran pada tabel 4.5 termasuk kategori tinggi. e. Kemampuan Bekerjasama Pada indikator kemampuan bekerjasama digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.6 Kategori Indikator Kemampuan Bekerjasama Interval Skor Interval Kriteria 646,8 – 770 84% ≤ % skor ≤ 100% 523,6 – 646,8 68% ≤ % skor ≤ 84% 400,4 – 523,6 52% ≤ % skor ≤ 68% 277,2 – 400,4 36% ≤ % skor ≤ 52% 154 – 277,2 20% ≤ % skor ≤ 36% Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Hasil penelitian tentang indikator kemampuan bekerjasama PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 627, berdasarkan kategori indikator kemampuan bekerjasama pada tabel 4.6 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 627, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 627 : 770 x 100% = 81,42%. Hasil penelitian tentang indikator kemampuan bekerjasama

54

PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 81,42% dan berdasarkan kategori indikator kemampuan bekerjasama pada tabel 4.6 termasuk kategori tinggi.

4.1.2.2 Disiplin (X1) Pada variabel disiplin digunakan 13 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 13 x 77= 1001, dan skor maksimal = 5 x 13 x 77 = 5005. Rentang skor = 5005 - 1001 = 4004. Interval kelas 4004 : 5 = 800,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.7 Kategori Variabel Disiplin Interval Skor Interval 4204,2 – 5005 84% ≤ % skor ≤ 100% 3403,4 – 4204,2 68% ≤ % skor ≤ 84% 2602,6 – 3403,4 52% ≤ % skor ≤ 68% 1801,8 – 2602,6 36% ≤ % skor ≤ 52% 1001 – 1801,8 20% ≤ % skor ≤ 36% Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

Hasil penelitian tentang disiplin PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 3760, berdasarkan kategori disiplin pada tabel 4.7 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 3760, skor maksimal = 5005, jadi Deskriptif Persentase (DP) = skor total : skor maksimal x 100% = 3760 : 5005 x 100% = 75,12%. Hasil penelitian tentang disiplin PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 75,12% dan berdasarkan kategori variabel disiplin pada tabel 4.7 termasuk kategori tinggi.

55

Disiplin dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu : balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman dan ketegasan. Secara lebih rinci deskripsi disiplin PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut : a. Balas Jasa Pada indikator balas jasa digunakan 2 butir pernyataan, yang masingmasing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.8 Kategori Indikator Balas Jasa Interval Skor  Interval   646,8 – 770  84% ≤ % skor ≤ 100%  523,6 – 646,8  68% ≤ % skor ≤ 84%  400,4 – 523,6  52% ≤ % skor ≤ 68%  277,2 – 400,4  36% ≤ % skor ≤ 52%  154 – 277,2  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator balas jasa PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 605, berdasarkan kategori indikator balas jasa pada tabel 4.8 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 605, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 605 : 770 x 100% = 78,57%. Hasil penelitian tentang indikator balas jasa PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 78,57% dan berdasarkan kategori indikator balas jasa pada tabel 4.8 termasuk kategori tinggi.

56

b. Keadilan Pada indikator balas jasa digunakan 3 butir pernyataan, yang masingmasing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.9 Kategori Indikator Keadilan Interval Skor  Interval   970,2 – 1155  84% ≤ % skor ≤ 100%  785,4 – 970,2  68% ≤ % skor ≤ 84%  600,6 – 785,4  52% ≤ % skor ≤ 68%  415,8 – 600,6  36% ≤ % skor ≤ 52%  231 – 415,8  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator keadilan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 854, berdasarkan kategori indikator keadilan pada tabel 4.9 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 854, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 854 : 1155 x 100% = 73,93%. Hasil penelitian tentang indikator keadilan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 73,93% dan berdasarkan kategori indikator keadilan pada tabel 4.9 termasuk kategori tinggi. c. Waskat Pada indikator waskat digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 =

57

924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.10 Kategori Indikator Waskat Interval Skor  Interval   970,2 – 1155  84% ≤ % skor ≤ 100%  785,4 – 970,2  68% ≤ % skor ≤ 84%  600,6 – 785,4  52% ≤ % skor ≤ 68%  415,8 – 600,6  36% ≤ % skor ≤ 52%  231 – 415,8  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator waskat PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 819, berdasarkan kategori indikator waskat pada tabel 4.10 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 819, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 819 : 1155 x 100% = 70,90%. Hasil penelitian tentang indikator waskat PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 70,90% dan berdasarkan kategori indikator waskat pada tabel 4.10 termasuk kategori tinggi. d. Sanksi Hukuman Pada indikator sanksi hukuman digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

58

Tabel 4.11 Kategori Indikator Sanksi Hukuman Interval Skor  Interval   970,2 – 1155  84% ≤ % skor ≤ 100%  785,4 – 970,2  68% ≤ % skor ≤ 84%  600,6 – 785,4  52% ≤ % skor ≤ 68%  415,8 – 600,6  36% ≤ % skor ≤ 52%  231 – 415,8  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator sanksi hukuman PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 858, berdasarkan kategori indikator sanksi hukuman pada tabel 4.11 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 858, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 858 : 1155 x 100% = 74,28%. Hasil penelitian tentang indikator sanksi hukuman PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 74,28% dan berdasarkan kategori indikator sanksi hukuman pada tabel 4.11 termasuk kategori tinggi. e. Ketegasan Pada indikator ketegasan digunakan 2 butir pernyataan, yang masingmasing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.12 Kategori Indikator Ketegasan Interval Skor  Interval   646,8 – 770  523,6 – 646,8  400,4 – 523,6  277,2 – 400,4 

84% ≤ % skor ≤ 100%  68% ≤ % skor ≤ 84%  52% ≤ % skor ≤ 68%  36% ≤ % skor ≤ 52% 

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah 

59

154 – 277,2  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator ketegasan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 624, berdasarkan kategori indikator ketegasan pada tabel 4.12 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 624, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 624 : 770 x 100% = 81,03%. Hasil penelitian tentang indikator ketegasan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 81,03% dan berdasarkan kategori indikator ketegasan pada tabel 4.12 termasuk kategori tinggi.

4.1.2.3 Pengawasan Kerja (X2) Pada variabel pengawasan kerja digunakan 12 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 12 x 77= 924, dan skor maksimal = 5 x 12 x 77 = 4620. Rentang skor = 4620 924 = 3696. Interval kelas 3696 : 5 = 739,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.13 Kategori Variabel Pengawasan Kerja Interval Skor  Interval   3880,8 – 4620  84% ≤ % skor ≤ 100%  3141,6 – 3880,8  68% ≤ % skor ≤ 84%  2402,4 – 3141,6  52% ≤ % skor ≤ 68%  1663,2 – 2402,4  36% ≤ % skor ≤ 52%  924 – 1663,2  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

60

Hasil penelitian tentang pengawasan kerja PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 3600, berdasarkan kategori pengawasan kerja pada tabel 4.13 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 3600, skor maksimal = 4620, jadi Deskriptif Persentase (DP) = skor total : skor maksimal x 100% = 3600 : 4620 x 100% = 77,92%. Hasil penelitian tentang pengawasan kerja PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 77,92% dan berdasarkan kategori variabel pengawasan kerja pada tabel 4.13 termasuk kategori tinggi. Pengawasan kerja dalam penelitian ini dilihat dari lima indikator yaitu : penetapan standar, penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan, pengukuran pelaksanaan pekerjaan, perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan, perbaikan atas penyimpangan. Secara lebih rinci deskripsi pengawasan kerja PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut : a. Penetapan Standar Pada indikator penetapan standar digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.14 Kategori Indikator Penetapan Standar Interval Skor  Interval   646,8 – 770  523,6 – 646,8  400,4 – 523,6 

84% ≤ % skor ≤ 100%  68% ≤ % skor ≤ 84%  52% ≤ % skor ≤ 68% 

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup 

61

277,2 – 400,4  36% ≤ % skor ≤ 52%  154 – 277,2  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator penetapan standar PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 595, berdasarkan kategori indikator penetapan standar pada tabel 4.14 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 595, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 595 : 770 x 100% = 77,27%. Hasil penelitian tentang indikator penetapan standar PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 77,27% dan berdasarkan kategori indikator penetapan standar pada tabel 4.14 termasuk kategori tinggi. b. Penentuan Pengukuran/Penilaian Pekerjaan Pada indikator penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.15 Kategori Indikator Penentuan Pengukuran/Penilaian Pekerjaan Interval Skor  Interval   Kriteria  646,8 – 770  84% ≤ % skor ≤ 100%  523,6 – 646,8  68% ≤ % skor ≤ 84%  400,4 – 523,6  52% ≤ % skor ≤ 68%  277,2 – 400,4  36% ≤ % skor ≤ 52%  154 – 277,2  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor

62

total

sebesar

618,

berdasarkan

kategori

indikator

penentuan

pengukuran/penilaian pekerjaan pada tabel 4.15 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 618, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 618 : 770 x 100% = 80,25%. Hasil penelitian tentang indikator penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 80,25% dan berdasarkan kategori indikator penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan pada tabel 4.15 termasuk kategori tinggi. c. Pengukuran Pelaksanaan Pekerjaan Pada indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.16 Kategori Indikator Pengukuran Pelaksanaan Pekerjaan Interval Skor  Interval   Kriteria  970,2 – 1155  84% ≤ % skor ≤ 100%  785,4 – 970,2  68% ≤ % skor ≤ 84%  600,6 – 785,4  52% ≤ % skor ≤ 68%  415,8 – 600,6  36% ≤ % skor ≤ 52%  231 – 415,8  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 929, berdasarkan kategori indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan pada tabel 4.16 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total

63

= 929, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 929 : 1155 x 100% = 80,43%. Hasil penelitian tentang indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 80,43% dan berdasarkan kategori indikator pengukuran pelaksanaan pekerjaan pada tabel 4.16 termasuk kategori tinggi. d. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan Pada indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan digunakan 2 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 77 = 154, dan skor maksimal = 5 x 2 x 77 = 770. Rentang skor = 770 - 154 = 616. Interval kelas 616 : 5 = 123,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.17 Kategori Indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan Interval Skor  Interval   Kriteria  646,8 – 770  84% ≤ % skor ≤ 100%  523,6 – 646,8  68% ≤ % skor ≤ 84%  400,4 – 523,6  52% ≤ % skor ≤ 68%  277,2 – 400,4  36% ≤ % skor ≤ 52%  154 – 277,2  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 581, berdasarkan kategori indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan pada tabel 4.17 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total

64

= 581, skor maksimal = 770, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 581 : 770 x 100% = 75,45%. Hasil penelitian tentang indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 75,45% dan berdasarkan kategori indikator perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan pada tabel 4.17 termasuk kategori tinggi. e. Perbaikan atas penyimpangan Pada indikator perbaikan atas penyimpangan digunakan 3 butir pernyataan, yang masing-masing pernyataan skornya antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 77 = 231, dan skor maksimal = 5 x 3 x 77 = 1155. Rentang skor = 1155 - 231 = 924. Interval kelas 924 : 5 = 184,8. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.18 Kategori Perbaikan atas Penyimpangan Interval Skor  Interval   970,2 – 1155  84% ≤ % skor ≤ 100%  785,4 – 970,2  68% ≤ % skor ≤ 84%  600,6 – 785,4  52% ≤ % skor ≤ 68%  415,8 – 600,6  36% ≤ % skor ≤ 52%  231 – 415,8  20% ≤ % skor ≤ 36%  Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Kriteria  Sangat Tinggi  Tinggi  Cukup  Rendah  Sangat Rendah 

Hasil penelitian tentang indikator perbaikan atas penyimpangan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada lampiran diperoleh skor total sebesar 877, berdasarkan kategori indikator perbaikan atas penyimpangan pada tabel 4.18 termasuk kategori tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, skor total = 877, skor maksimal = 1155, jadi DP = skor total : skor maksimal x 100% = 877 : 1155 x 100% = 75,93%. Hasil penelitian tentang indikator perbaikan atas

65

penyimpangan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang pada perhitungan di atas diperoleh hasil 75,93% dan berdasarkan kategori indikator perbaikan atas penyimpangan pada tabel 4.18 termasuk kategori tinggi. 4.1.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009:74). Pengujian normalitas dilakukan dengan uji kolmogrov-smirnov. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kolmogrov-smirnov dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Hasil output SPSS 16 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences

Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual 77 .0000000 3.68043780 .071 .071 -.049 .619 .839

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan uji normalitas kolmogrov-smirnov terlihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,839 atau probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal, di samping menggunakan uji kolmogrov-smirnov, uji normalitas ini juga didukung dari hasil gambar grafik normal probability plot. Apabila variabel

66

berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45 derajat. Hasil dari uji normalitas (grafik normal probability plot) dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Grafik Normal P Plot

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 2. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas

adalah

suatu

keadaan

dimana

variabel-variabel

independen dalam persamaan regresi memiliki hubungan yang kuat satu sama lain. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (dari output komputer program SPSS for Windows ). Pedoman

67

regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di bawah “10” dan mempunyai angka Tolerance di bawah “1” (Imam Ghozali, 2009:73). Tabel 4.20 Hasil output SPSS 16 Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model 1

Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Collinearity Statistics Tolerance VIF .747 1.338 .747 1.338

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji multikolinearitas terlihat bahwa nilai VIF dari kedua variabel kurang dari 10 dan dan nilai toleransinya lebih dari 0.1 maka dapat disimpulkan bahwa regresi bebas dari multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2009:69) mengatakan menguji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. Gambar 4.2 Hasil output SPSS 16 Uji Heteroskedastisitas

68

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel disiplin ( X1 ) dan pengawasan kerja ( X2 ) terhadap variabel kinerja karyawan ( Y ). Hasil dari analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut :

69

Tabel. 4.21 Hasil output SPSS 16 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model 1

(Constant) Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.592 4.112 .244 .091 .678 .078

Standardized Coefficients Beta .210 .685

t 2.089 2.680 8.727

Sig. .040 .009 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.21 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 8,592 + 0,244

+ 0,678

Persamaan diatas mengandung makna : 1.

Konstanta sebesar 8,592. Jika variabel disiplin dan pengawasan kerja sama dengan nol maka besarnya kinerja karyawan adalah 8,592.

2. Nilai koefisien disiplin sebesar 0,244 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 skor untuk disiplin akan diikuti terjadi kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,244 jika nilai dari variabel lain tetap. 3. Nilai koefisien pengawasan kerja menunjukkan angka sebesar 0,678 menyatakan bahwa apabila terjadi kenaikan 1 skor untuk pengawasan kerja akan diikuti dengan terjadi kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,678 jika nilai dari variabel lain tetap.

4.1.5 Pengujian Hipotesis Penelitian 1.

Uji t (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen (disiplin dan

pengawasan kerja) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja

70

karyawan). Cara pengujiannya dengan bantuan SPSS 16. Kaidah dalam pengambilan keputusan dalam uji t adalah : a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima, jadi variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara variabel yang diuji. b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, jadi variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel yang diuji. Tabel 4.22 Coefficients Coefficientsa

Model 1

(Constant) Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.592 4.112 .244 .091 .678 .078

Standardized Coefficients Beta .210 .685

t 2.089 2.680 8.727

Sig. .040 .009 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) untuk variabel disiplin diperoleh t hitung sebesar 2,680 dengan nilai signifikansi 0,009 karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa

yang berbunyi

ada pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diterima. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) untuk variabel pengawasan kerja diperoleh t hitung sebesar 8,727 dengan nilai signifikansi 0,000 karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa

yang berbunyi ada pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja

karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diterima.

71

2. Uji F (Uji Simultan) Uji simultan (uji F) ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen (kinerja karyawan) terhadap variabel independen (disiplin dan pengawasan kerja) secara simultan dengan tingkat signifikan yang digunakan sebesar α = 5% dan df ( k:n-k-1 ). Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan SPSS 16 adalah : c. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima, jadi variabel bebas dari model regresi linier tidak mampu menjelaskan variabel terikat. d. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak, jadi variabel bebas dari model regresi linier mampu menjelaskan variabel terikat. Hasil analisis uji F dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.23 Hasil output SPSS 16 Analisis Uji F ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 1989.208 1029.467 3018.675

df 2 74 76

Mean Square 994.604 13.912

F 71.494

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) diperoleh F hitung = 71,494 dengan nilai signifikansi 0,000 karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa

yang berbunyi ada pengaruh disiplin

72

dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang

diterima.

4.1.6 Koefisien Determinasi (

)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel independen (disiplin dan pengawasan kerja) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya. 1. Simultan Untuk mengetahui besarnya pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan, dapat diketahui berdasarkan nilai Adjusted R Square. Hasil dari analisis uji koefisien determinasi

dengan

menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut : Tabel 4.24 Hasil output SPSS 16 Analisis Uji Koefisien Determinasi Simultan Model Summaryb

Model 1

R R Square .812a .659

Adjusted R Square .650

Std. Error of the Estimate 3.72984

Change Statistics Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,650. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang adalah sebesar 65% sedangkan sisanya yaitu sebesar 35%, menjelaskan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model sebesar 35%.

73

2. Parsial Untuk mengetahui besarnya pengaruh disiplin dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan secara parsial, dapat diketahui berdasarkan nilai kuadrat dari Correlations Partial. Tabel 4.25 Hasil output SPSS 16 Analisis Uji Koefisien Determinasi Parsial Coefficientsa

Model 1

Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Zero-order .555 .791

Correlations Partial .297 .712

Part .182 .592

Collinearity Statistics Tolerance VIF .747 1.338 .747 1.338

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer yang diolah,2011 Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa nilai Correlations Partial dari variabel disiplin sebesar 0,297 dan variabel pengawasan kerja sebesar 0,712, sehingga besarnya pengaruh

disiplin terhadap kinerja karyawan adalah

= 0,088 atau 8,8%, sedangkan besarnya pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah

= 0,5069 atau

50,69%.

4.2 Pembahasan Kinerja yang baik adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan pengawasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari persamaan hasil regresi sebagai berikut Y= 8,592 + 0,244X1 + 0,678X2. Artinya konstanta sebesar 8,592 bahwa dengan kata lain jika variabel disiplin dan

74

pengawasan kerja sama dengan nol maka besarnya kinerja 8,592, sedangkan koefisien regresi variabel disiplin sebesar 0,244 bahwa setiap peningkatan disiplin sebesar satu skor akan diikuti kenaikan kinerja jika nilai variabel pengawasan kerja tetap dan koefisien regresi variabel pengawasan kerja sebesar 0,678 bahwa setiap peningkatan pengawasan kerja sebesar satu skor akan diikuti kenaikan kinerja jika variabel disiplin tetap. Hasil uji hipotesis dengan uji F regresi memperoleh F hitung sebesar 71,494 dengan nilai signifikasi 0,000, karena nilai signifikasi jauh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak hal ini menunjukkan bahwa disiplin dan pengawasan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, variabel disiplin mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, ternyata terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel disiplin terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t

hitung

2.680 dengan nilai signifikansi 0,009, dengan demikian signifikansi

(0,009) < (0,05), sehingga Ha diterima dan Ho di tolak. Berdasarkan hasil persentase yang digunakan pada disiplin berada dalam kriteria tinggi yaitu balas jasa sebesar 78,57%, keadilan sebesar 73,93%, sanksi hukuman sebesar 74,28% dan ketegasan sebesar 81,03% tetapi ada yang menunjukkan nilai rendah yaitu waskat (pengawasan melekat) sebesar 70,90% meskipun termasuk dalam kriteria tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang sebenarnya sudah melakukan penerapan kedisiplinan terhadap

75

karyawan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, misalnya dengan melakukan pengawasan yang ketat oleh pimpinan, memberikan hukuman kepada karyawan yang melakukan pelanggaran dan mengabsen setiap karyawan yang masuk kantor, namun kenyataannya masih banyak karyawan yang mangkir saat jam bekerja. Hal ini dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan yang cukup tinggi. Kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh pengawasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengawasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Agar mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang baik dan bermutu tinggi maka diperlukan suatu pengawasan yang baik pula. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, ternyata terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t

hitung

8.727 dengan nilai signifikansi 0,000, dengan demikian signifikansi (0,000) < (0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil persentase yang digunakan pada pengawasan kerja berada dalam kriteria tinggi yaitu penetapan standar sebesar 77,27%, penentuan pengukuran/penilaian pekerjaan sebesar 80,25%, pengukuran pelaksanaan pekerjaan sebesar 80,43% dan perbaikan atas penyimpangan sebesar 75,93% tetapi ada yang menunjukkan nilai rendah yaitu perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan sebesar 75,45% meskipun termasuk dalam kriteria tinggi. Penerapan pengawasan kerja pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang sebenarnya sudah cukup baik, dibuktikan dengan rutin memonitor dan mengontrol hasil kerja karyawan yang dilakukan oleh pimpinan dan kepala bagian tiap-tiap

76

unit kerja namun kenyataannya banyak karyawan yang belum mampu memenuhi standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari masih belum terpenuhinya target produksi karet setiap tahunnya. Adapun pengaruh disiplin dan pengawasan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang bisa dilihat dari nilai Adjusted R Square dan didapat nilai sebesar 0,650. Hal ini menujukan bahwa disiplin dan pengawasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan sebesar 65% dan 35% lainya dipengaruhi oleh faktor yang lain selain variabel disiplin dan pengawasan kerja. Hasil penelitian menyebutkan bahwa disiplin dan pengawasan kerja terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Mencermati dari hasil penelitian ini dimana kinerja dari karyawan yang ditentukan oleh adanya disiplin dan pengawasan kerja, maka manajemen harus memonitor kinerja karyawan, karena hal itu mempengaruhi tingkat absensi, semangat kerja, hasil produksi, rendahnya kinerja karyawan dan masalah karyawan lainnya. Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, tetapi sebaliknya orang yang kinerjanya tidak mencapai standar dikatakan sebagai tidak produktif atau berperformance rendah. Jadi kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang menentukan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama, jika kinerja karyawan di dalam sebuah organisasi tersebut tergolong kurang baik maka untuk mencapai kinerja organisasi yang optimal akan terasa sangat sulit, terlebih lagi untuk mencapai

77

tujuan bersama. Hal ini perlu mendapat perhatian dari organisasi agar karyawan mampu

menghasilkan kinerja

yang

seoptimal

mungkin.

Hal-hal

yang

mempengaruhi kinerja seperti disiplin dan pengawasan kerja dapat ditempuh untuk mengoptimalkan kinerja karyawan.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh secara parsial antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Besarnya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 8,8%. 2. Terdapat pengaruh secara parsial antara pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang. Besarnya pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 50,69%. 3. Terdapat pengaruh secara simultan antara disiplin kerja dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Karyadeka Alam Lestari sebesar 65% sedangkan sisanya 35% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

78

79

5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut : 1. Pimpinan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diharapkan dapat menerapkan waskat (pengawasan melekat) yang lebih baik dengan menciptakan suatu mekanisme pengawasan yang lebih ketat dan dapat dipantau dengan mudah sehingga secara otomatis gejala timbulnya penyimpangan atau kesalahan dapat dilihat dengan segera yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengawasan terhadap para karyawannya. 2. Pimpinan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang diharapkan dapat selalu mengontrol dan membandingkan antara pelaksanaan pekerjaan dengan standar kerja yang telah ditetapkan dengan menerapkan program kerja yang terorganisir, dengan cara menentukan standar pelaksanaan dan tujuan perencanaan perusahaan, hal ini bertujuan untuk menganalisis apabila terjadi penyimpangan. 3. Bagi penelitian selanjutnya yang mengambil tema sejenis, diharapkan dapat menggunakan alat ukur yang lebih baik dan menggunakan variabel lain seperti kompensasi, budaya organisasi, kepemimpinan, motivasi sehingga kinerja karyawan yang diharapkan dapat mencapai titik optimal.

80

DAFTAR PUSTAKA Alexander, Mark. Employee Performance and Discipline Problems : A New Approach. Industrial Relations Centre Queen’s University Kingston. Ontario Canada. 2002 Ali, Muhammad. 1987. Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta Aritonang, Keke T. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABURAN Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, No. 04/Th. IV/Juli 2005 As’ad, Moh. 2004. Seri Umum Sumber Daya Manusia : Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP. Universitas Diponegoro. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi 2. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta _____. 2003. Manajemen Sumber edisi 2 : BPFE Yogyakarta Hasibuan, Malayu SP. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Helmi, Alvin Fadila. 1996. Disiplin Kerja. Jogjakarta : Buletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2 Desember 1996, Edisi Khusus Ulang Tahun XXXII Mangkunegara, Anwar P. 2009. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta : STIE YKPN Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung : CV Pustaka Setia Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

LAMPIRAN

81

82

KISI – KISI ANGKET PENELITIAN PENGARUH DISIPLIN DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARYADEKA ALAM LESTARI SEMARANG

Variabel Disiplin Kerja (X1)

Pengawasan (X2)

Kinerja (Y)

Kerja

Karyawan

1. 2. 3. 4. 5.

Indikator Balas Jasa Keadilan Waskat Sanksi Hukuman Ketegasan

No. item 1,2 3,4,5 6,7,8 9,10,11 12,13

1. Penetapan Standar 2. Penentuan Pengukuran/Penilaian Pekerjaan 3. Pengukuran Pelaksanaan Pekerjaan 4. Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan 5. Perbaikan atas penyimpangan

14,15 16,17 18,19,20

1. 2. 3. 4. 5.

26,27,28 29,30 31,32,33 34,35,36 37,38

Kualitas hasil kerja Kuantitas pekerjaan Ketepatan waktu Kehadiran Kemampuan bekerjasama

21,22 23,24,25

83

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ( UNNES ) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Kampus Sekaran Gunungpati, Gedung C6 Telp. 0248562686 Semarang Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara Karyawan PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang Di Semarang Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan yang berupa penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin dan Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Karyadeka Alam Lestari Semarang“, maka saya mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi angket guna mencari data berkaitan dengan judul tersebut. Jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan penelitian yang sedang dilaksanakan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kesediaan, kesungguhan dan kejujuran Bapak/Ibu/Saudara dalam menjawab setiap pertanyaan. Saya akan sangat menghargai setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan dan akan tetap dijaga kerahasiaannya, serta tidak akan berpengaruh terhadap kedudukan dan status Bapak/Ibu/Saudara saat ini. Hasil dari angket ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian. Besar harapan saya, Bapak/Ibu/Saudara dapat memberikan jawaban yang sebenarnya, sehingga jawaban tersebut dapat saya gunakan untuk menganalisi data yang tetap dan objektif, atas kesedian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih. Semarang,

Juni 2011

Peneliti

Dwi Puspita Sari

84

KUESIONER PENELITIAN No. Responden Jenis kelamin

: …… : a. Pria

Pendidikan terakhir

: a.

b. Wanita

Perguruan Tinggi/Akademi

b.

Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat

c.

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat

d.

Lain-Lain

Petunjuk Pengisian : 1.

Isilah daftar pernyataan berikut dengan cara memberi tanda Check list ( √ ) pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu/Saudara. Tidak ada jawaban benar atau salah, peneliti lebih melihat angka–angka terbaik dari persepsi Bapak/Ibu/Saudara tentang Disiplin, Pengawasan Kerja dan Kinerja Karyawan.

2.

Jawaban tersedia berupa huruf yang mempunyai arti sebagai berikut : a. ST = Sangat Tinggi b. T

= Tinggi

c. C

= Cukup

d. R

= Rendah

e. SR = Sangat Rendah

Variabel Disiplin No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pernyataan

Pilihan ST

Perusahaan memberikan bonus kepada karyawan yang melakukan pekerjaan di luar jam kerja (lembur) Pemotongan gaji atas absensi mempengaruhi kedisiplinan karyawan Beban kerja dibagi sesuai jabatan dari perusahaan Pemberian sanksi diberikan kepada siapapun yang melanggar peraturan tanpa melihat jabatan Sanksi hukuman sesuai dengan besar kecilnya kesalahan yang dibuat Adanya pengawasan pekerjaan karyawan dapat selesai tepat waktu Pengawasan secara langsung dari pimpinan mengganggu konsentrasi bekerja karyawan ketika bekerja Pengawasan berpengaruh pada ketepatan pekerjaan karyawan Pimpinan dan karyawan yang mempunyai jabatan tinggi tidak diberikan sanksi atas kesalahan 85

T

C

R

SR

86

10. 11. 12. 13.

Pemberian sanksi meningkatkan kualitas dalam bekerja Sanksi yang diberikan berlaku sama untuk tiap tingkatan karyawan Ketegasan pimpinan membuat karyawan giat dalam bekerja Pimpinan bertindak tegas dalam mengambil keputusan

Variabel Pengawasan Kerja No 14. 15. 16. 17.

Pernyataan Pekerjaan karyawan menjadi lebih mudah dengan adanya penetapan standar produksi dari perusahaan Diperlukan standar produksi untuk mengukur tingkat kinerja karyawan Hasil kerja selalu menjadi tolak ukur penilaian pimpinan terhadap karyawan Karyawan selalu dapat menyelesaikan produksi sesuai target yang ditetapkan

18.

Pengawasan kerja selalu dilakukan setiap harinya

19.

Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan yang

Pilihan ST

T

C

R

SR

87

melakukan penyimpangan/kesalahan 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Pimpinan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi baik Apabila karyawan melakukan penyimpangan maka akan segera memperbaikinya Pimpinan

segera

mencari

solusi

apabila

terjadi

penyimpangan Pimpinan sering membantu setiap kali karyawan menemui kesulitan dalam bekerja Pimpinan sering mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukan karyawan Karyawan selalu memperbaiki pekerjaan setiap kali dilakukan evaluasi kerja

Variabel Kinerja Karyawan No

Pernyataan

Pilihan ST

T

C

R

SR

88

26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.

Pekerjaan karyawan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan Setiap pekerjaan yang karyawan selesaikan memiliki tingkat kesalahan kecil Karyawan mampu bersaing baik dengan karyawan lain Perusahaan

mengalami

peningkatan

hasil

produksi

dibandingkan waktu lalu Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan melebihi target yang telah ditentukan Karyawan selalu masuk dan pulang kantor sesuai jam kantor Karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan Karyawan tidak pernah menunda-nunda waktu dalam menyelesaikan pekerjaan Karyawan selalu masuk kantor selama satu bulan penuh (kecuali hari libur)

35.

Karyawan tidak pernah meninggalkan pekerjaan

36.

Karyawan hadir tepat pada waktunya

89

37. 38.

Karyawan dapat bekerjasama dengan rekan kerja dalam satu bagian dalam bekerja Karyawan mampu memberikan umpan balik kepada karyawan

TERIMA KASIH

90

TABULASI DATA HASIL UJICOBA INSTRUMEN PENELITIAN   No. Respon. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

DK1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4

DK2 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4

DK3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 3 4 5 5 3

DK4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4

DK5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4

DK6 4 3 4 5 4 4 3 5 5 4 3 5 4 4 5 3 4 5 4 3

DISIPLIN KERJA DK7 DK8 DK9 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3

DK10 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3

DK11 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3

DK12 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 5 4 3 5

DK13 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 3

SKOR 61 53 61 64 58 54 60 61 64 58 45 62 53 54 64 49 58 58 58 47

91

PK14 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 5

PK15 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5

PK16 5 5 4 4 4 5 3 5 4 2 2 4 4 2 5 4 4 4 5 5

PK17 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 2 3 3 3 4 5 3 3 4 5

PK18 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 2 5 4 5 4 4 5

PENGAWASAN KERJA PK19 PK20 PK21 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 5 5

PK22 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 2 4 4 5 4 4 5

PK23 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 5

PK24 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 3 5

PK25 4 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4

SKOR 53 57 49 49 54 54 53 50 48 45 43 48 46 32 48 48 45 42 45 59

92

KK26 5 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 3 5 3 3 4 4 5 5

KK27 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 2 5 5 4 4 5 4 4

KK28 5 5 4 5 4 3 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 5

KK29 5 4 5 4 3 5 5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4

KK30 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 2 4 4 2 4 3 2 4

KK31 5 5 4 5 4 3 5 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 3 4 5

KINERJA KARYAWAN KK32 KK33 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 5 5 4

KK34 5 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 4

KK35 5 5 5 3 3 5 4 2 3 5 4 3 3 4 4 3 5 5 4 5

KK36 5 5 5 4 3 3 3 3 3 5 5 4 3 3 5 3 4 4 3 5

KK37 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 3 3 5 5 4 3 4 5

KK38 5 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4

SKOR 65 59 56 53 50 55 58 40 44 57 55 47 37 51 51 45 50 47 50 59

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Disiplin Kerja Case Processing Summary N Cases

Valid

% 20

100.0

0

.0

20

100.0

a

Excluded Total

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .881

N of Items

.895

13

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted

Corrected ItemTotal Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

DK1

52.30

27.695

.760

.889

.869

DK2

52.65

27.292

.552

.753

.873

DK3

52.60

26.042

.524

.751

.876

DK4

52.75

26.618

.691

.806

.867

DK5

52.60

27.621

.605

.916

.872

DK6

53.05

25.208

.704

.855

.864

DK7

52.70

27.800

.584

.623

.873

DK8

52.40

27.937

.601

.674

.873

DK9

52.80

25.958

.557

.617

.874

DK10

52.75

27.039

.524

.757

.875

DK11

53.20

26.168

.488

.738

.879

DK12

52.80

26.695

.460

.642

.880

DK13

52.60

26.358

.611

.598

.870

Scale Statistics Mean 57.10

Variance 31.147

Std. Deviation

N of Items

5.581

13

93

94

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pengawasan Kerja Case Processing Summary N Cases

Valid

% 20

100.0

0

.0

20

100.0

a

Excluded Total

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .865

N of Items

.870

12

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted

Corrected ItemTotal Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PK14

44.75

30.408

.496

.576

.858

PK15

44.05

30.787

.673

.653

.850

PK16

44.40

28.884

.506

.549

.860

PK17

44.55

29.734

.526

.665

.857

PK18

44.10

29.989

.557

.710

.854

PK19

44.60

30.674

.500

.604

.858

PK20

44.20

30.800

.548

.683

.855

PK21

44.30

29.274

.659

.727

.847

PK22

44.20

30.484

.524

.729

.856

PK23

44.40

29.095

.675

.574

.846

PK24

44.30

30.853

.520

.562

.856

PK25

44.55

31.524

.470

.645

.859

Scale Statistics Mean 48.40

Variance 35.516

Std. Deviation 5.960

N of Items 12

95

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Karyawan

Case Processing Summary N Cases

Valid

% 20

100.0

0

.0

20

100.0

a

Excluded Total

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items .875

N of Items

.876

13

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted Item Deleted

Corrected ItemTotal Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

KK26

47.35

40.976

.587

.703

.865

KK27

47.40

41.305

.522

.773

.868

KK28

47.35

41.292

.554

.707

.866

KK29

47.60

41.305

.591

.808

.865

KK30

47.80

40.274

.539

.765

.867

KK31

47.50

40.263

.628

.726

.862

KK32

47.75

39.566

.569

.671

.866

KK33

47.45

42.366

.490

.522

.870

KK34

47.35

42.555

.475

.746

.870

KK35

47.45

38.787

.643

.833

.861

KK36

47.55

40.471

.536

.867

.867

KK37

47.20

40.484

.583

.675

.865

KK38

47.65

42.239

.470

.515

.870

96

Scale Statistics Mean 51.45

Variance 47.524

Std. Deviation 6.894

N of Items 13

97

98

99

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE KINERJA PEGAWAI No

Kode Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27

Kualitas Hasil Kerja Skor 13 11 7 11 14 12 13 12 13 12 12 14 11 12 14 9 8 9 11 15 10 12 12 12 11 12 13

% 86.67% 73.33% 46.67% 73.33% 93.33% 80.00% 86.67% 80.00% 86.67% 80.00% 80.00% 93.33% 73.33% 80.00% 93.33% 60.00% 53.33% 60.00% 73.33% 100.00% 66.67% 80.00% 80.00% 80.00% 73.33% 80.00% 86.67%

Kuantitas Pekerjaan Krit ST T R T ST T ST T ST T T ST T T ST C C C T ST C T T T T T ST

Skor 10 9 8 8 7 8 9 6 7 8 9 7 6 7 8 5 8 6 6 8 10 8 10 10 10 9 10

% 100.00% 90.00% 80.00% 80.00% 70.00% 80.00% 90.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 70.00% 60.00% 70.00% 80.00% 50.00% 80.00% 60.00% 60.00% 80.00% 100.00% 80.00% 100.00% 100.00% 100.00% 90.00% 100.00%

Ketepatan Waktu Krit ST ST T T T T ST C T T ST T C T T R T C C T ST T ST ST ST ST ST

Skor 15 13 13 13 11 13 14 10 11 12 12 9 8 12 10 11 11 8 11 14 15 13 14 15 13 13 14

% 100.00% 86.67% 86.67% 86.67% 73.33% 86.67% 93.33% 66.67% 73.33% 80.00% 80.00% 60.00% 53.33% 80.00% 66.67% 73.33% 73.33% 53.33% 73.33% 93.33% 100.00% 86.67% 93.33% 100.00% 86.67% 86.67% 93.33%

Kehadiran Krit ST ST ST ST T ST ST C T T T C C T C T T C T ST ST ST ST ST ST ST ST

Sk or 15 15 14 10 10 13 12 8 10 14 13 12 9 12 13 10 13 13 9 14 14 12 14 15 13 13 12

% 100.00% 100.00% 93.33% 66.67% 66.67% 86.67% 80.00% 53.33% 66.67% 93.33% 86.67% 80.00% 60.00% 80.00% 86.67% 66.67% 86.67% 86.67% 60.00% 93.33% 93.33% 80.00% 93.33% 100.00% 86.67% 86.67% 80.00%

Kemampuan Bekerjasama Krit ST ST ST C C ST T C C ST ST T C T ST C ST ST C ST ST T ST ST ST ST T

Skor 10 8 9 10 9 8 9 7 6 10 9 7 6 6 9 8 7 7 7 9 9 7 9 9 8 8 10

% 100.00% 80.00% 90.00% 100.00% 90.00% 80.00% 90.00% 70.00% 60.00% 100.00% 90.00% 70.00% 60.00% 60.00% 90.00% 80.00% 70.00% 70.00% 70.00% 90.00% 90.00% 70.00% 90.00% 90.00% 80.00% 80.00% 100.00%

Krit ST T ST ST ST T ST T C ST ST T C C ST T T T T ST ST T ST ST T T ST

100

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60

12 13 12 10 14 12 11 11 9 9 10 8 12 14 12 13 13 14 8 11 12 10 12 10 12 11 12 11 8 8 10 11 14

80.00% 86.67% 80.00% 66.67% 93.33% 80.00% 73.33% 73.33% 60.00% 60.00% 66.67% 53.33% 80.00% 93.33% 80.00% 86.67% 86.67% 93.33% 53.33% 73.33% 80.00% 66.67% 80.00% 66.67% 80.00% 73.33% 80.00% 73.33% 53.33% 53.33% 66.67% 73.33% 93.33%

T ST T C ST T T T C C C C T ST T ST ST ST C T T C T C T T T T C C C T ST

10 9 10 8 10 9 10 10 6 9 9 9 8 9 10 8 8 8 8 9 8 8 7 6 9 8 6 8 8 7 6 7 10

100.00% 90.00% 100.00% 80.00% 100.00% 90.00% 100.00% 100.00% 60.00% 90.00% 90.00% 90.00% 80.00% 90.00% 100.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 90.00% 80.00% 80.00% 70.00% 60.00% 90.00% 80.00% 60.00% 80.00% 80.00% 70.00% 60.00% 70.00% 100.00%

ST ST ST T ST ST ST ST C ST ST ST T ST ST T T T T ST T T T C ST T C T T T C T ST

12 15 13 10 15 13 13 15 7 12 15 15 11 14 14 12 12 14 14 12 14 12 10 8 10 11 7 14 13 12 11 13 15

80.00% 100.00% 86.67% 66.67% 100.00% 86.67% 86.67% 100.00% 46.67% 80.00% 100.00% 100.00% 73.33% 93.33% 93.33% 80.00% 80.00% 93.33% 93.33% 80.00% 93.33% 80.00% 66.67% 53.33% 66.67% 73.33% 46.67% 93.33% 86.67% 80.00% 73.33% 86.67% 100.00%

T ST ST C ST ST ST ST R T ST ST T ST ST T T ST ST T ST T C C C T R ST ST T T ST ST

15 15 12 11 14 12 13 15 7 13 14 14 11 13 15 13 11 15 14 13 12 11 13 9 13 11 9 10 11 10 11 11 15

100.00% 100.00% 80.00% 73.33% 93.33% 80.00% 86.67% 100.00% 46.67% 86.67% 93.33% 93.33% 73.33% 86.67% 100.00% 86.67% 73.33% 100.00% 93.33% 86.67% 80.00% 73.33% 86.67% 60.00% 86.67% 73.33% 60.00% 66.67% 73.33% 66.67% 73.33% 73.33% 100.00%

ST ST T T ST T ST ST R ST ST ST T ST ST ST T ST ST ST T T ST C ST T C C T C T T ST

9 10 9 7 9 8 8 10 6 10 9 10 6 9 9 9 10 9 8 9 9 8 8 5 7 9 4 8 7 9 7 8 10

90.00% 100.00% 90.00% 70.00% 90.00% 80.00% 80.00% 100.00% 60.00% 100.00% 90.00% 100.00% 60.00% 90.00% 90.00% 90.00% 100.00% 90.00% 80.00% 90.00% 90.00% 80.00% 80.00% 50.00% 70.00% 90.00% 40.00% 80.00% 70.00% 90.00% 70.00% 80.00% 100.00%

ST ST ST T ST T T ST C ST ST ST C ST ST ST ST ST T ST ST T T R T ST R T T ST T T ST

101

61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77

R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 Jumlah

10 14 12 13 12 11 12 14 13 8 10 10 13 11 12 12 9

66.67% 93.33% 80.00% 86.67% 80.00% 73.33% 80.00% 93.33% 86.67% 53.33% 66.67% 66.67% 86.67% 73.33% 80.00% 80.00% 60.00%

C ST T ST T T T ST ST C C C ST T T T C

8 8 9 10 9 7 10 10 10 9 6 9 7 6 9 7 7

80.00% 80.00% 90.00% 100.00% 90.00% 70.00% 100.00% 100.00% 100.00% 90.00% 60.00% 90.00% 70.00% 60.00% 90.00% 70.00% 70.00%

880

76.19%

T

633

82.21% T 944 81.73% Distribusi Jawaban Responden 40 34 32 23 10 12 1 2 0 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 51.95% 44.16% 41.56% 29.87% 12.99% 15.58% 1.30% 2.60% 0.00% 0.00%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

20 36 20 1 0

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

25.97% 46.75% 25.97% 1.30% 0.00%

T T ST ST ST T ST ST ST ST C ST T C ST T T

12 11 13 14 15 11 12 13 13 14 9 13 12 13 14 10 9

80.00% 73.33% 86.67% 93.33% 100.00% 73.33% 80.00% 86.67% 86.67% 93.33% 60.00% 86.67% 80.00% 86.67% 93.33% 66.67% 60.00%

T T ST ST ST T T ST ST ST C ST T ST ST C C T

14 13 11 12 14 14 14 10 9 13 11 11 9 14 11 10 8 93 6

93.33% 86.67% 73.33% 80.00% 93.33% 93.33% 93.33% 66.67% 60.00% 86.67% 73.33% 73.33% 60.00% 93.33% 73.33% 66.67% 53.33%

ST ST T T ST ST ST C C ST T T C ST T C C

10 9 9 9 7 8 10 6 7 9 8 7 7 7 7 7 6

100.00% 90.00% 90.00% 90.00% 70.00% 80.00% 100.00% 60.00% 70.00% 90.00% 80.00% 70.00% 70.00% 70.00% 70.00% 70.00% 60.00%

ST ST ST ST T T ST C T ST T T T T T T C

81.04%

T

627

81.43%

T

39 21 16 1 0

37 31 7 2 0

50.65% 27.27% 20.78% 1.30% 0.00%

48.05% 40.26% 9.09% 2.60% 0.00%

102

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE DISIPLIN KERJA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Kode Resp R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28

Skor 8 6 7 8 8 9 9 9 9 6 8 8 8 8 8 8 8 9 8 7 9 8 8 10 9 8 8 7

Balas Jasa % 80.00% 60.00% 70.00% 80.00% 80.00% 90.00% 90.00% 90.00% 90.00% 60.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 90.00% 80.00% 70.00% 90.00% 80.00% 80.00% 100.00% 90.00% 80.00% 80.00% 70.00%

Krit T C T T T ST ST ST ST C T T T T T T T ST T T ST T T ST ST T T T

Skor 10 10 12 14 10 12 11 11 12 11 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 12 10 10 15 12 10 10 12

Keadilan % 66.67% 66.67% 80.00% 93.33% 66.67% 80.00% 73.33% 73.33% 80.00% 73.33% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 73.33% 73.33% 73.33% 80.00% 66.67% 66.67% 100.00% 80.00% 66.67% 66.67% 80.00%

Krit C C T ST C T T T T T C C C C C C C T T T T C C ST T C C T

Skor 9 10 12 12 10 9 11 12 10 12 9 9 11 11 10 10 10 12 9 12 11 8 9 14 12 9 10 12

Waskas % 60.00% 66.67% 80.00% 80.00% 66.67% 60.00% 73.33% 80.00% 66.67% 80.00% 60.00% 60.00% 73.33% 73.33% 66.67% 66.67% 66.67% 80.00% 60.00% 80.00% 73.33% 53.33% 60.00% 93.33% 80.00% 60.00% 66.67% 80.00%

Krit C C T T C C T T C T C C T T C C C T C T T C C ST T C C T

Skor 10 10 11 11 12 9 10 11 11 9 11 9 12 12 11 11 12 11 11 14 11 12 9 14 13 11 10 12

Sanksi Hukum % 66.67% 66.67% 73.33% 73.33% 80.00% 60.00% 66.67% 73.33% 73.33% 60.00% 73.33% 60.00% 80.00% 80.00% 73.33% 73.33% 80.00% 73.33% 73.33% 93.33% 73.33% 80.00% 60.00% 93.33% 86.67% 73.33% 66.67% 80.00%

Krit C C T T T C C T T C T C T T T T T T T ST T T C ST ST T C T

Skor 6 6 9 7 6 7 9 9 8 9 8 7 9 8 8 7 8 9 6 10 8 8 8 9 9 9 8 9

Ketegasan % 60.00% 60.00% 90.00% 70.00% 60.00% 70.00% 90.00% 90.00% 80.00% 90.00% 80.00% 70.00% 90.00% 80.00% 80.00% 70.00% 80.00% 90.00% 60.00% 100.00% 80.00% 80.00% 80.00% 90.00% 90.00% 90.00% 80.00% 90.00%

Krit C C ST T C T ST ST T ST T T ST T T T T ST C ST T T T ST ST ST T ST

103

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61

R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61

9 8 8 10 7 6 9 5 8 8 8 6 9 6 8 8 10 9 9 8 9 8 5 7 8 6 8 8 9 8 6 9 8

90.00% 80.00% 80.00% 100.00% 70.00% 60.00% 90.00% 50.00% 80.00% 80.00% 80.00% 60.00% 90.00% 60.00% 80.00% 80.00% 100.00% 90.00% 90.00% 80.00% 90.00% 80.00% 50.00% 70.00% 80.00% 60.00% 80.00% 80.00% 90.00% 80.00% 60.00% 90.00% 80.00%

ST T T ST T C ST R T T T C ST C T T ST ST ST T ST T R T T C T T ST T C ST T

14 10 13 14 13 12 12 9 10 12 11 9 13 12 15 10 14 12 12 12 11 12 8 13 10 8 14 12 12 10 11 13 11

93.33% 66.67% 86.67% 93.33% 86.67% 80.00% 80.00% 60.00% 66.67% 80.00% 73.33% 60.00% 86.67% 80.00% 100.00% 66.67% 93.33% 80.00% 80.00% 80.00% 73.33% 80.00% 53.33% 86.67% 66.67% 53.33% 93.33% 80.00% 80.00% 66.67% 73.33% 86.67% 73.33%

ST C ST ST ST T T C C T T C ST T ST C ST T T T T T C ST C C ST T T C T ST T

14 12 12 14 12 10 10 9 12 11 10 11 12 9 12 11 14 11 11 10 12 12 9 8 11 9 10 8 10 11 12 12 10

93.33% 80.00% 80.00% 93.33% 80.00% 66.67% 66.67% 60.00% 80.00% 73.33% 66.67% 73.33% 80.00% 60.00% 80.00% 73.33% 93.33% 73.33% 73.33% 66.67% 80.00% 80.00% 60.00% 53.33% 73.33% 60.00% 66.67% 53.33% 66.67% 73.33% 80.00% 80.00% 66.67%

ST T T ST T C C C T T C T T C T T ST T T C T T C C T C C C C T T T C

14 14 10 13 11 8 10 8 13 12 13 8 12 14 12 12 14 11 12 10 12 13 8 10 11 8 10 11 9 11 14 14 11

93.33% 93.33% 66.67% 86.67% 73.33% 53.33% 66.67% 53.33% 86.67% 80.00% 86.67% 53.33% 80.00% 93.33% 80.00% 80.00% 93.33% 73.33% 80.00% 66.67% 80.00% 86.67% 53.33% 66.67% 73.33% 53.33% 66.67% 73.33% 60.00% 73.33% 93.33% 93.33% 73.33%

ST ST C ST T C C C ST T ST C T ST T T ST T T C T ST C C T C C T C T ST ST T

10 10 8 10 9 8 8 6 9 8 9 5 8 9 9 9 10 8 8 9 9 10 6 8 8 5 5 9 6 9 9 10 8

100.00% 100.00% 80.00% 100.00% 90.00% 80.00% 80.00% 60.00% 90.00% 80.00% 90.00% 50.00% 80.00% 90.00% 90.00% 90.00% 100.00% 80.00% 80.00% 90.00% 90.00% 100.00% 60.00% 80.00% 80.00% 50.00% 50.00% 90.00% 60.00% 90.00% 90.00% 100.00% 80.00%

ST ST T ST ST T T C ST T ST R T ST ST ST ST T T ST ST ST C T T R R ST C ST ST ST T

104

62 R-62 63 R-63 64 R-64 65 R-65 66 R-66 67 R-67 68 R-68 69 R-69 70 R-70 71 R-71 72 R-72 73 R-73 74 R-74 75 R-75 76 R-76 77 R-77 Jumlah

8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 5 9 7 5 605

80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 70.00% 80.00% 80.00% 50.00% 90.00% 70.00% 50.00% 78.57%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

19 47 7 4 0

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

24.68% 61.04% 9.09% 5.19% 0.00%

T T T T T T T T T T T T R ST T R T

10 10 10 10 10 10 11 10 10 9 10 10 12 11 12 8 854

66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 73.33% 66.67% 66.67% 60.00% 66.67% 66.67% 80.00% 73.33% 80.00% 53.33% 73.94%

C 8 53.33% C C 12 80.00% T C 12 80.00% T C 10 66.67% C C 9 60.00% C C 9 60.00% C T 11 73.33% T C 10 66.67% C C 12 80.00% T C 8 53.33% C C 10 66.67% C C 11 73.33% T T 12 80.00% T T 10 66.67% C T 10 66.67% C C 9 60.00% C T 819 70.91% T Distribusi Jawaban Responden 12 4 30 35 35 38 0 0 0 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 15.58% 5.19% 38.96% 45.45% 45.45% 49.35% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

9 11 13 12 10 11 11 10 12 10 11 12 11 13 11 8 858

60.00% 73.33% 86.67% 80.00% 66.67% 73.33% 73.33% 66.67% 80.00% 66.67% 73.33% 80.00% 73.33% 86.67% 73.33% 53.33% 74.29%

C T ST T C T T C T C T T T ST T C T

9 9 10 8 9 9 9 7 8 5 7 8 6 8 10 6 624

90.00% 90.00% 100.00% 80.00% 90.00% 90.00% 90.00% 70.00% 80.00% 50.00% 70.00% 80.00% 60.00% 80.00% 100.00% 60.00% 81.04%

ST ST ST T ST ST ST T T R T T C T ST C T

15 38 24 0 0

35 29 9 4 0

19.48% 49.35% 31.17% 0.00% 0.00%

45.45% 37.66% 11.69% 5.19% 0.00%

105

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PENGAWASAN KERJA No

Kode Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27

Pengukuran / Penilaian Pekerjaan

Penetapan Standar Skor 7 10 8 6 7 7 7 6 9 9 6 7 6 8 9 5 7 6 7 9 7 6 7 10 9 8 9

% 70.00% 100.00% 80.00% 60.00% 70.00% 70.00% 70.00% 60.00% 90.00% 90.00% 60.00% 70.00% 60.00% 80.00% 90.00% 50.00% 70.00% 60.00% 70.00% 90.00% 70.00% 60.00% 70.00% 100.00% 90.00% 80.00% 90.00%

Krit T ST T C T T T C ST ST C T C T ST R T C T ST T C T ST ST T ST

Skor 7 8 8 7 6 7 6 5 10 9 8 8 5 8 8 6 6 5 6 10 9 8 7 10 6 9 8

% 70.00% 80.00% 80.00% 70.00% 60.00% 70.00% 60.00% 50.00% 100.00% 90.00% 80.00% 80.00% 50.00% 80.00% 80.00% 60.00% 60.00% 50.00% 60.00% 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 100.00% 60.00% 90.00% 80.00%

Krit T T T T C T C R ST ST T T R T T C C R C ST ST T T ST C ST T

Pengukuran pelaksanaan Pekerjaan Skor 11 13 12 14 10 12 15 9 14 12 13 12 8 12 12 10 12 8 10 14 13 13 11 14 13 13 13

% 73.33% 86.67% 80.00% 93.33% 66.67% 80.00% 100.00% 60.00% 93.33% 80.00% 86.67% 80.00% 53.33% 80.00% 80.00% 66.67% 80.00% 53.33% 66.67% 93.33% 86.67% 86.67% 73.33% 93.33% 86.67% 86.67% 86.67%

Krit T ST T ST C T ST C ST T ST T C T T C T C C ST ST ST T ST ST ST ST

Perbandingan pelaksanaan dengan standar dan analisis penyimpangan Skor % Krit 7 70.00% T 8 80.00% T 7 70.00% T 10 100.00% ST 9 90.00% ST 6 60.00% C 8 80.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T 8 80.00% T 6 60.00% C 9 90.00% ST 9 90.00% ST 4 40.00% R 7 70.00% T 6 60.00% C 6 60.00% C 9 90.00% ST 8 80.00% T 8 80.00% T 7 70.00% T 10 100.00% ST 8 80.00% T 7 70.00% T 8 80.00% T

Perbaikan atas penyimpangan Skor 12 14 8 12 12 12 13 9 10 12 12 12 8 11 12 8 9 10 10 15 14 12 15 13 15 12 15

% 80.00% 93.33% 53.33% 80.00% 80.00% 80.00% 86.67% 60.00% 66.67% 80.00% 80.00% 80.00% 53.33% 73.33% 80.00% 53.33% 60.00% 66.67% 66.67% 100.00% 93.33% 80.00% 100.00% 86.67% 100.00% 80.00% 100.00%

Krit T ST C T T T ST C C T T T C T T C C C C ST ST T ST ST ST T ST

106

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60

10 10 8 7 10 10 6 8 5 10 7 10 6 10 10 8 10 10 8 8 9 7 9 6 6 7 7 9 6 6 7 8 9

100.00% 100.00% 80.00% 70.00% 100.00% 100.00% 60.00% 80.00% 50.00% 100.00% 70.00% 100.00% 60.00% 100.00% 100.00% 80.00% 100.00% 100.00% 80.00% 80.00% 90.00% 70.00% 90.00% 60.00% 60.00% 70.00% 70.00% 90.00% 60.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

ST ST T T ST ST C T R ST T ST C ST ST T ST ST T T ST T ST C C T T ST C C T T ST

10 8 10 7 9 8 9 10 6 10 8 10 5 10 10 10 10 9 7 9 10 8 8 7 8 7 6 6 7 7 5 8 9

100.00% 80.00% 100.00% 70.00% 90.00% 80.00% 90.00% 100.00% 60.00% 100.00% 80.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 90.00% 70.00% 90.00% 100.00% 80.00% 80.00% 70.00% 80.00% 70.00% 60.00% 60.00% 70.00% 70.00% 50.00% 80.00% 90.00%

ST T ST T ST T ST ST C ST T ST R ST ST ST ST ST T ST ST T T T T T C C T T R T ST

13 10 14 11 15 11 11 13 8 12 14 14 10 14 14 13 13 14 12 15 14 11 13 9 14 12 8 11 10 10 10 13 15

86.67% 66.67% 93.33% 73.33% 100.00% 73.33% 73.33% 86.67% 53.33% 80.00% 93.33% 93.33% 66.67% 93.33% 93.33% 86.67% 86.67% 93.33% 80.00% 100.00% 93.33% 73.33% 86.67% 60.00% 93.33% 80.00% 53.33% 73.33% 66.67% 66.67% 66.67% 86.67% 100.00%

ST C ST T ST T T ST C T ST ST C ST ST ST ST ST T ST ST T ST C ST T C T C C C ST ST

6 6 7 7 9 8 8 9 6 7 8 7 8 7 10 8 9 9 8 7 9 6 8 6 10 8 5 8 6 5 7 7 10

60.00% 60.00% 70.00% 70.00% 90.00% 80.00% 80.00% 90.00% 60.00% 70.00% 80.00% 70.00% 80.00% 70.00% 100.00% 80.00% 90.00% 90.00% 80.00% 70.00% 90.00% 60.00% 80.00% 60.00% 100.00% 80.00% 50.00% 80.00% 60.00% 50.00% 70.00% 70.00% 100.00%

C C T T ST T T ST C T T T T T ST T ST ST T T ST C T C ST T R T C R T T ST

11 15 11 11 14 11 12 14 8 7 12 12 10 12 13 10 13 13 8 13 13 9 12 8 15 13 10 11 9 8 9 12 14

73.33% 100.00% 73.33% 73.33% 93.33% 73.33% 80.00% 93.33% 53.33% 46.67% 80.00% 80.00% 66.67% 80.00% 86.67% 66.67% 86.67% 86.67% 53.33% 86.67% 86.67% 60.00% 80.00% 53.33% 100.00% 86.67% 66.67% 73.33% 60.00% 53.33% 60.00% 80.00% 93.33%

T ST T T ST T T ST C R T T C T ST C ST ST C ST ST C T C ST ST C T C C C T ST

107

61 R-61 62 R-62 63 R-63 64 R-64 65 R-65 66 R-66 67 R-67 68 R-68 69 R-69 70 R-70 71 R-71 72 R-72 73 R-73 74 R-74 75 R-75 76 R-76 77 R-77 Jumlah

7 7 10 9 7 8 6 9 7 8 6 9 5 9 6 8 5 595

70.00% 70.00% 100.00% 90.00% 70.00% 80.00% 60.00% 90.00% 70.00% 80.00% 60.00% 90.00% 50.00% 90.00% 60.00% 80.00% 50.00% 77.27%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

27 31 15 4 0

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

35.06% 40.26% 19.48% 5.19% 0.00%

T T ST ST T T C ST T T C ST R ST C T R T

9 9 10 10 8 10 8 10 8 8 10 9 6 9 10 8 5 618

90.00% 90.00% 100.00% 100.00% 80.00% 100.00% 80.00% 100.00% 80.00% 80.00% 100.00% 90.00% 60.00% 90.00% 100.00% 80.00% 50.00% 80.26%

ST 12 80.00% T ST 12 80.00% T ST 14 93.33% ST ST 13 86.67% ST T 12 80.00% T ST 11 73.33% T T 13 86.67% ST ST 13 86.67% ST T 11 73.33% T T 11 73.33% T ST 14 93.33% ST ST 11 73.33% T C 10 66.67% C ST 12 80.00% T ST 13 86.67% ST T 12 80.00% T R 11 73.33% T T 929 80.43% T Distribusi Jawaban Responden 31 35 30 27 10 15 6 0 0 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 40.26% 45.45% 38.96% 35.06% 12.99% 19.48% 7.79% 0.00% 0.00% 0.00%

8 8 7 8 5 5 8 8 8 9 8 6 7 9 8 8 8 581

80.00% 80.00% 70.00% 80.00% 50.00% 50.00% 80.00% 80.00% 80.00% 90.00% 80.00% 60.00% 70.00% 90.00% 80.00% 80.00% 80.00% 75.45%

T T T T R R T T T ST T C T ST T T T T

13 12 11 11 9 11 13 12 9 11 12 12 9 12 11 12 7 877

86.67% 80.00% 73.33% 73.33% 60.00% 73.33% 86.67% 80.00% 60.00% 73.33% 80.00% 80.00% 60.00% 80.00% 73.33% 80.00% 46.67% 75.93%

ST T T T C T ST T C T T T C T T T R T

16 45 11 5 0

21 33 21 2 0

20.78% 58.44% 14.29% 6.49% 0.00%

27.27% 42.86% 27.27% 2.60% 0.00%

ANALISIS DESKRIPTIF PERSENTASE PERVARIABEL No

Kode Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49

Disiplin Kerja Pengawasan Kerja Kinerja Pegawai Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit 43 66.15% C 44 73.33% T 63 96.92% ST 42 64.62% C 53 88.33% ST 56 86.15% ST 51 78.46% T 43 71.67% T 51 78.46% T 52 80.00% T 49 81.67% T 52 80.00% T 46 70.77% T 44 73.33% T 51 78.46% T 46 70.77% T 44 73.33% T 54 83.08% T 50 76.92% T 49 81.67% T 57 87.69% ST 52 80.00% T 36 60.00% C 43 66.15% C 50 76.92% T 50 83.33% T 47 72.31% T 47 72.31% T 49 81.67% T 56 86.15% ST 46 70.77% T 47 78.33% T 55 84.62% ST 43 66.15% C 47 78.33% T 49 75.38% T 50 76.92% T 33 55.00% C 40 61.54% C 49 75.38% T 48 80.00% T 49 75.38% T 47 72.31% T 50 83.33% T 54 83.08% T 46 70.77% T 33 55.00% C 43 66.15% C 48 73.85% T 41 68.33% T 47 72.31% T 52 80.00% T 35 58.33% C 43 66.15% C 45 69.23% T 39 65.00% C 44 67.69% C 54 83.08% T 57 95.00% ST 60 92.31% ST 51 78.46% T 51 85.00% ST 58 89.23% ST 46 70.77% T 47 78.33% T 52 80.00% T 44 67.69% C 47 78.33% T 59 90.77% ST 62 95.38% ST 57 95.00% ST 61 93.85% ST 55 84.62% ST 51 85.00% ST 55 84.62% ST 47 72.31% T 49 81.67% T 55 84.62% ST 46 70.77% T 53 88.33% ST 59 90.77% ST 52 80.00% T 50 83.33% T 58 89.23% ST 61 93.85% ST 49 81.67% T 62 95.38% ST 54 83.08% T 50 83.33% T 56 86.15% ST 51 78.46% T 43 71.67% T 46 70.77% T 61 93.85% ST 57 95.00% ST 62 95.38% ST 52 80.00% T 48 80.00% T 54 83.08% T 44 67.69% C 46 76.67% T 55 84.62% ST 49 75.38% T 54 90.00% ST 61 93.85% ST 37 56.92% C 33 55.00% C 35 53.85% C 52 80.00% T 46 76.67% T 53 81.54% T 51 78.46% T 49 81.67% T 57 87.69% ST 51 78.46% T 53 88.33% ST 56 86.15% ST 39 60.00% C 39 65.00% C 48 73.85% T 54 83.08% T 53 88.33% ST 59 90.77% ST 50 76.92% T 57 95.00% ST 60 92.31% ST 56 86.15% ST 49 81.67% T 55 84.62% ST 50 76.92% T 55 91.67% ST 54 83.08% T 62 95.38% ST 55 91.67% ST 60 92.31% ST 51 78.46% T 43 71.67% T 52 80.00% T 52 80.00% T 52 86.67% ST 54 83.08% T 49 75.38% T 55 91.67% ST 55 84.62% ST 53 81.54% T 41 68.33% T 49 75.38% T

1

2

50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77

R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 Jumlah

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

55 36 46 48 36 47 48 46 49 52 58 48 44 50 53 48 46 47 50 45 50 39 46 49 46 51 50 36 3760

84.62% ST 50 83.33% T 55.38% C 36 60.00% C 70.77% T 53 88.33% ST 73.85% T 47 78.33% T 55.38% C 36 60.00% C 72.31% T 45 75.00% T 73.85% T 38 63.33% C 70.77% T 36 60.00% C 75.38% T 38 63.33% C 80.00% T 48 80.00% T 89.23% ST 57 95.00% ST 73.85% T 49 81.67% T 67.69% C 48 80.00% T 76.92% T 52 86.67% ST 81.54% T 51 85.00% ST 73.85% T 41 68.33% T 70.77% T 45 75.00% T 72.31% T 48 80.00% T 76.92% T 52 86.67% ST 69.23% T 43 71.67% T 76.92% T 47 78.33% T 60.00% C 50 83.33% T 70.77% T 47 78.33% T 75.38% T 37 61.67% C 70.77% T 51 85.00% ST 78.46% T 48 80.00% T 76.92% T 48 80.00% T 55.38% C 36 60.00% C 75.12% T 3600 77.92% T Distribusi Jawaban Responden 8 21 57 42 12 14 0 0 0 0 Distribusi Persentase Jawaban Responden 10.39% 27.27% 74.03% 54.55% 15.58% 18.18% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

50 38 51 50 38 51 47 46 45 50 64 54 55 54 58 57 51 58 53 52 53 44 50 48 51 53 46 39 4020

76.92% 58.46% 78.46% 76.92% 58.46% 78.46% 72.31% 70.77% 69.23% 76.92% 98.46% 83.08% 84.62% 83.08% 89.23% 87.69% 78.46% 89.23% 81.54% 80.00% 81.54% 67.69% 76.92% 73.85% 78.46% 81.54% 70.77% 60.00% 80.32% 30 37 10 0 0 38.96% 48.05% 12.99% 0.00% 0.00%

T C T T C T T T T T ST T ST T ST ST T ST T T T C T T T T T C T

3

UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas

4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 77 a,b Mean Normal Paramet .0000000 Std. Deviation 68043780 Most Extreme Absolute .071 Differences Positive .071 Negative -.049 Kolmogorov-Smirnov Z .619 Asymp. Sig. (2-tailed) .839 a.Test distribution is Normal. b.Calculated from data.

5

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Expected Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

2. Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model 1

Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Collinearity Statistics Tolerance VIF .747 1.338 .747 1.338

6

3. Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Karyawan Regression Studentized Residual

4

2

0

-2

-3

-2

-1

0

1

2

Regression Standardized Predicted Value

Hasil Analisis Regresi Berganda Descriptive Statistics Kinerja Karyawan Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Mean 52.2078 48.8312 46.7532

Std. Deviation 6.30233 5.43479 6.37048

N 77 77 77

7

Correlations

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Kinerja Karyawan 1.000 .555 .791 . .000 .000 77 77 77

Kinerja Karyawan Disiplin Kerja Pengawasan Kerja Kinerja Karyawan Disiplin Kerja Pengawasan Kerja Kinerja Karyawan Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Disiplin Kerja .555 1.000 .503 .000 . .000 77 77 77

Pengawasan Kerja .791 .503 1.000 .000 .000 . 77 77 77

Variables Entered/Removedb Model 1

Variables Removed

Variables Entered Pengawasan aKerja, Disiplin Kerja

Method .

Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Model Summaryb

Model 1

R R Square .812a .659

Adjusted R Square .650

Std. Error of the Estimate 3.72984

Change Statistics Sig. F Change .000

a. Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

ANOVAb Model 1

Regression Residual Total

Sum of Squares 1989.208 1029.467 3018.675

df 2 74 76

Mean Square 994.604 13.912

a. Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, Disiplin Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

F 71.494

Sig. .000a

8

Coefficientsa

Model 1

Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.592 4.112 .244 .091 .678 .078

(Constant) Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Standardized Coefficients Beta .210 .685

t 2.089 2.680 8.727

Sig. .040 .009 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Coefficientsa

Model 1

Disiplin Kerja Pengawasan Kerja

Zero-order .555 .791

Correlations Partial .297 .712

Part .182 .592

Collinearity Statistics Tolerance VIF .747 1.338 .747 1.338

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Collinearity Diagnosticsa

Model 1

Dimension 1 2 3

Eigenvalue 2.985 .009 .006

Condition Index 1.000 17.918 22.582

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

(Constant) .00 .37 .63

Variance Proportions Pengawasan Disiplin Kerja Kerja .00 .00 .05 .91 .95 .09

9

Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value

Minimum 39.9958 -2.387

Maximum 62.3689 1.986

Mean 52.2078 .000

Std. Deviation 5.11603 1.000

.434

1.203

.698

.234

77

40.5220 -8.00960 -2.147 -2.253 -8.81629 -2.319 .041 .000 .001

62.5092 14.08203 3.776 3.830 14.49270 4.249 6.924 .170 .091

52.2315 .00000 .000 -.003 -.02367 .002 1.974 .014 .026

5.07694 3.68044 .987 1.006 3.82879 1.037 2.052 .028 .027

77 77 77 77 77 77 77 77 77

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

N 77 77