PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI

Download Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan flavonoid dan pektin yang mampu menurunkan kadar ..... Akar jambu biji diguna...

0 downloads 762 Views 4MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Merry Cristi Supriosa NIM: 131434043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Merry Cristi Supriosa NIM: 131434043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Petrus 5:7)

Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku dengan kasih-Nya Papa, Mama yang selalu mendoakan, momotivasi dan mencurahkan kasih sayang mereka untukku Tambi, Mina dan Om yang selalu memberi nasehat dan semangat Ibu Retno sebagai dosen yang senantiasa membimbing dalam penelitian Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN

Merry Cristi Supriosa Universitas Sanata Dharma 2017 Indonesia memiliki banyak tumbuhan herbal, salah satunya jambu biji. Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan flavonoid dan pektin yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan, serta mengetahui dosis mana yang paling baik dan dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus putih jantan. Penelitian bersifat eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun jambu biji yang berwarna hijau dan diambil secara acak. Pengujian sampel dilakukan dengan memberikan ekstrak etanol daun jambu biji selama dua minggu pada tikus hiperkolesterolmia. Tikus dibagi dalam 5 kelompok dengan masing-masing 3 ulangan. Kelompok I diberi ekstrak 400 mg/kgBB, kelompok II 600 mg/kgBB, kelompok III 800 mg/kgBB, kontrol positif diberi simvastatin 0,1 mg/kgBB dan kontrol negatif diberi air RO 0,1 ml/kgBB. Darah tikus diambil menggunakan microhaematocrit pada sinus orbitalis mata. Pengukuran kadar kolesterol total tikus menggunakan Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Repeated Measured Anova dan uji statistik Kruskal-Walis. Ekstrak etanol daun jambu biji berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus, namun secara statistik penurunan kadar kolesterol total belum bermakna dengan hasil p>0,05. Pada hari ke-21 hasil uji statistik adalah p 0,561>0,05, hari ke-28 adalah p 0,190>0,05, hari ke 35 adalah p 0,836>0,05. Pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dengan dosis 600 mg/BB selama 2 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus namun secara statistik belum bermakna karena p>0,05.

Kata kunci: hiperkolesterolemia, kolesterol, ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.)

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

EFFECT OF GUAVA (Psidium guajava L.) LEAF ETHANOLIC EXTRACT TO DECREASE TOTAL CHOLESTEROL LEVEL OF MALE WHITE RAT (Rattus norvegicus)

Merry Cristi Supriosa Universitas Sanata Dharma 2017 Indonesia is a tropical area that is overgrown by many kinds of herbs, one of them is guava plants. According to Latief (2009) in guava leaves contain flavonoid and pectin that can be able to reduce cholesterol levels in blood. Because of that, the research to know for determine the effect of guava leaf ethanolic extract to decrease total cholesterol level of male white rat, and know which dose is the best and can reduce total cholesterol level of male white rat. The study is an experimental laboratory. The sample used in this research was guava leaf wich was randomly picked both old and young. Tests were conducted by giving guava leaf ethanolic extract for two weaks in mice that are has been hypercholesterolemia. Mice were divided into 5 groups with 3 replicates each, they are treatment group I, II, III, positive control and negative control. Each was given an ethanolic extract of 400 mg/kgBW, 600 mg/kgBW, 800 mg/kgBW, simvastatin 0,1 mg/kgBW and 0,1 ml/kgBW RO water. Rat blood is taken using micohaematocrit from the eye orbital sinus. Measurements of total cholesterol of mice using Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. Data were analyzed using statistical test of Repeaded Measured Anova and Kruskal-Walis Statistic test. Guava leaf ethanolic extract had an effect on decreasing total cholesterol level of mice, but statistically total cholesterol decrease was not significant with p>0,05. On the 21st day the result of statistical test is p 0,561>0,05, day 28 is p 0,190>0,05, day 35 is p 0,836>0,05. Giving of guava leaf ethanolic extract at a dose of 600 mg/BB for 2 weeks can reduce total cholesterol levels of mice but not statistically significant because of p>0.05. Keywords: hypercholesterolemia, cholesterol, guava leaf ethanolic extract (Psidium guujava L.)

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan”. Naskah skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penyusunan naskah skripsi ini terdapat banyak kendala yang penulis hadapi, namun berkat dukungan, masukan, motivasi, serta bantuan baik waktu maupun tenaga sehingga penulisan naskah skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini dengan sepenuh hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.

Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech. selaku dosen pembimbing yang telah sabar mendampingi dalam penulisan naskah skripsi ini, memotivasi, serta meluangkan tenaga, waktu, dan pikiran selama proses bimbingan penyusunan naskah skripsi.

2.

Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah menyetujui dan mengesahkan naskah skripsi ini.

3.

Bapak Drs. Antonius Priantoro, M.For.,Sc. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.

Bapak Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi dan masukkan kepada penulis pada saat penelitian skripsi.

5.

Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si selaku Kepala Laboratorium Pendidikan Biologi yang telah memberikan izin dan menyetujui peminjaman sarana dan prasarana sehingga penulis dapat melakukan penelitian.

6.

Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin menggunakan alat dan Laboratorium Hayati Imono.

7.

Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc. selaku dosen yang memberikan pengetahuan dan semangat kepada penulis.

8.

Bapak Parjiman dan Bapak Heru selaku laboran di Laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi yang turut membantu selama proses penelitian dan memberikan wawasan mengenai cara pengambilan sampel darah tikus, kebersihan kandang, dan perawatan tikus.

9.

Bapak Agus Handoyo dan Bapak Marsono selaku laboran biologi yang turut membantu mempersiapkan alat selama penelitian berlangsung.

10. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selalu memberikan motivasi, semangat dan ilmu pengetahuan yang tak terhingga kepada penulis. 11. Papaku terkasih Tri Supriadi dan mamaku tercinta Kristha Efriosa yang selalu mendoakan, mendukung, memberikan semangat dan kasih sayang

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 12. Tambiku Timpung, semua mina dan omku yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis hingga saat ini. 13. Saudara-saudariku tersayang Monic, Puput, Aldi, Dela, Kiki, Deli, Josef, Denis, Jeni, Yeri, Kevin, Dani, Adel, Muel. 14. Kefas Cahyaningrat yang selalu memberi semangat, motivasi dan cinta kasihnya kepada penulis sehingga penyusunan naskah skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. 15. Teman-teman seperjuanganku Christi, Nelly, Wida, Ester, Yosephin, Ani, Ine, Maria, Ana, Ananta, Yogi, Hendri, Br.Dieng, Ale, Dewi, Liza, Widi, Adininta yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan bantuan selama kegiatan penelitian berlangsung. 16. Seluruh rekan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2013 atas kerjasamanya. 17. Adik-adik tingkat yaitu Astiti, Dista, Tata, Tri, Dwi yang telah membantu penulis selama penelitian. 18. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semua dukungan, motivasi, semangat, dan bantuan yang telah diberikan begitu berharga bagi penulis. Tuhan Yesus memberkati. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, besar harapan penulis kepada pembaca agar

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memberikan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 14 Juli 2017 Penulis

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ……………….. vi ABSTRAK ……………………………………………………………….... vii ABSTRACT ……………………………………………………………….... viii KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiii DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xvi DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xviii BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………... 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………….... 4 C. Batasan Masalah …………………………………………………... 4 D. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 6 1. Bagi Peneliti ……………………………………………............ 6 2. Bagi Masyarakat ……………………………………………... 6 3. Bagi Pengembangan Pengetahuan …………………………….. 6 BAB II. DASAR TEORI ………………………………………………….. 7

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Darah ………………………………………………………………. 7 B. Kolesterol ………………………………………………………….. 8 1. Sifat-sifat Kolesterol …………………………………………... 8 2. Jenis-jenis Kolesterol ………………………………………….. 10 3. Nilai Normal Dari Kolesterol Darah …………………………... 11 C. Obat Tradisional …………………………………………………... 13 D. Tumbuhan Jambu Biji (Psidium guajava L.) ……………………… 14 1. Klasifikasi ……………………………………………………... 15 2. Variasi Jambu Biji ………………………...................................15 3. Kandungan Kimiawi …………………………………………... 15 4. Riwayat Penggunaan Tanaman Jambu Biji……...…………….. 16 5. Tanaman Jambu Biji Terkait Farmakologi……………….......... 17 E. Hewan Coba Dalam Farmakologi…………………………………. 17 1. Tikus Putih (Rattus norvegicus) ………………………………. 19 F. Simplisia …………………………………………………………... 19 G. Ekstrak dan Ekstraksi ……………………………………………… 20 1. Ekstrak…………………………………………………………. 20 2. Ekstraksi……………………………………………………….. 20 H. Penelitian Terkait ………………………………………………….. 22 I. Kerangka Berpikir …………………………………………………. 23 J. Hipotesis…………………………………………………………… 26 BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………….. 27 A. Jenis Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian …………….... 27 1. Jenis Penelitian ……………………………………………....... 27 2. Variabel Penelitian …………………………………………….. 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………... 31 C. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………… 31 1. Populasi ……………………………………………………….. 31 2. Sampel ………………………………………………………….31 D. Alat dan Bahan Penelitian …………………………………………. 31

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Alat …………………………………………………………….. 31 2. Bahan ………………………………………………………….. 32 E. Prosedur Kerja …………………………………………………….. 32 1. Persiapan Hewan Uji …………………………………………...33 2. Tahap Aklimatisasi, Perlakuan Khusus, Pengambilan Data Pada Tikus Putih Jantan………………………………………... 33 3. Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol ………………………....... 34 4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)….. 35 5. Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.) Pada Tikus……………………………………………………... 36 6. Penentuan Dosis Obat Simvastatin pada Tikus ……………….. 36 7. Cara Penanganan ………………………………………………. 37 8. Penggunaan Alat Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System dan Cara Cek Darah Pada Tikus………….. 37 9. Tahap Pengambilan Data ……………………………………… 39 F. Teknik Analisis Data dan Uji Statistik yang digunakan …………... 39 1. Pengecekkan Darah ……………………………………………. 39 2. Analisis Deskripstif ……………………………………………. 39 3. Analisis Statistik ………………………………………………. 40 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………. 41 A. Hasil Penelitian ……………………………………………………. 41 1. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Pakan Tinggi Kolesterol Pada Hari Ke 7, 14, 21 …………………….. 41 2. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Perlakuan Pada Hari Ke 21, 28, 35 …………………................................. 43 B. Pembahasan ……………………………………………………….. 46 1. Pengaruh Pakan Tinggi Kolesterol Pada Peningkatan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan……………………. 46 2. Uji Normalitas ………………………….................................... 47 3. Uji Anova Satu Faktor ……………………………………….. 47

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Uji Statistik Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajva L.) Pada Penurunan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan….. 50 5. Faktor-faktor Penyebab Meningkatnya Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan…………………………………………….. 51 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 55 A. Kesimpulan ………………………………………………………... 55 B. Saran ………………………………………………………………. 55 BAB VI. IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN.. 57 A. Implementasi Penelitian…………………………………………… 57 B. Bentuk Kegiatan…………………………………………………… 57 C. Rancangan Perencanaan Proses Pembelajaran…………………….. 58 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 59 LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 62

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol ……… 2 Tabel 2.1. Kadar Kolesterol Total, Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, Trigliserida……………………………………………………… 12 Tabel 2.2. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol………. 12 Tabel 3.1. Jumlah Kolesterol pada Makanan (%) …………………………. 28 Tabel 4.1. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan Tikus pada Hari ke 7, 14, 21…………………………………………... 41 Tabel 4.2. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan Tikus pada Hari ke 21, 28, 35…………………………………………. 43 Tabel 4.3. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Pada Pre dan Post Penelitian…………………………………………. 45 Tabel 4.4. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Selama Pemberian Perlakuan…………………………………… 45

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Morfologi Jambu Biji………………………………………... 14 Gambar 2.2 Morfologi Daun Jambu Biji………………………………….. 14 Gambar 2.3. Tikus Putih Jantan…………………………………………… 19 Gambar 2.4. Diagram Alir Kerangka Berpikir……………………………. 25 Gambar 4.1. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-…………………………………………………… 42 Gambar 4.2. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-…………………………………………………… 42 Gambar 4.3. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-…………………………………………………… 45 Gambar 4.4. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-…………………………………………………… 45

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Kegiatan Penelitian…………………………………….. 62 Lampiran 2. Penghitungan Dosis Obat Simvastatin dan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.)………. 71 Lampiran 3.a. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan I……………………….. 72 Lampiran 3.b. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan II………………………. 73 Lampiran 3.c. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan III…………………….... 74 Lampiran 3.d. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Kontrol Positif (+)………………... 75 Lampiran 3.e. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Kontrol Negatif (-)………………... 76 Lampiran 3.f. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-………………………………………………….. 77 Lampiran 4. Hasil Uji Statistik…………………………………………...... 78 Lampiran 5. Data Biologi Normal Tikus Putih………………………......... 89 Lampiran 6. Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Mata Pelajaran Biologi SMA………………………………... 90 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………………….. 96 Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa…………………………………………. 108 Lampiran 9. Penilaian Kognitif……………………………….................... 112 Lampiran 10. Penilaian Afektif……………………………………………. 120 Lampiran 11. Penilaian Psikomotor……………………………………….. 123 Lampiran 12. Penilaian Portofolio Siswa………………………………….. 126

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Semua orang dapat hidup dengan nyaman jika memiliki tubuh yang sehat. Kesehatan memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi tubuh yang sehat merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari agar manusia dapat melakukan aktivitas seharihari dengan baik. Seseorang berupaya agar tidak terserang penyakit tetapi mereka tidak memikirkan apa penyebab dari munculnya penyakit tersebut. Pada era globalisasi saat ini, warga Indonesia sudah banyak terpengaruh oleh budaya-budaya asing dalam hal gaya hidup, salah satunya menu makanan. Pada jaman dahulu orang hanya makan ubi dan sayuran yang diolah secara sederhana. Namun pada saat ini, kebanyakan orang menginginkan semua hal yang praktis, salah satunya adalah makanan cepat saji. Pada umumnya masyarakat hanya memikirkan bahwa mereka ingin mendapatkan makanan dengan cara cepat tanpa peduli dampak dari makanan yang mereka konsumsi. Saat ini, terdapat banyak jenis makanan cepat saji yang lezat dan digemari masyarakat. Jenis makanan cepat saji yang sering kita jumpai dan digemari oleh masyarakat antara lain lemak, telur, produk-produk susu, dan makanan daging. Mengkonsumsi jenis-jenis makanan tersebut perlu dikurangi dan dihindari karena dapat menyebabkan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

berbagai macam penyakit dalam tubuh. Hiperlipidemia adalah salah satu penyakit yang dapat muncul akibat yang banyak mengandung minyak dan lemak jenuh. Hal ini terjadi karena jenis makanan tersebut akan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain jenis makanan di atas, makanan yang berasal dari produk hewani seperti mentega, gajih hewan seperti sapi dan kambing, kuning telur, jeroan, hati ayam, minuman seperti susu sapi, susu sapi full cream merupakan beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia (Diehl, 2009). Menurut Diehl (2009) kolesterol adalah jenis lemak yang terkandung dalam tubuh, kolesterol berfungsi untuk menghasilkan hormon dan vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Kadar kolesterol yang ideal adalah 100 ditambah umur dengan tidak melebihi 160 mg/kgBB. Jika kadar kolesterol melebihi 160 mg % maka memiliki resiko yang berdampak buruk bagi kesehatan. Tabel 1.1. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol Resiko

Rata-rata Darah (mg/kgBB) bagi Kolesterol LDL kolesterol

Ideal

100 + usia

Kurang dari 90

Menanjak /naik tinggi

161 – 180

90 - 110

Sangat tinggi

181 – 220

111 - 150

Bahaya

Di atas 260

Di atas 190 Sumber: Wright (1976)

Salah satu penyakit yang dapat menyerang tubuh adalah hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam darah meningkat melebihi ambang normal yang ditandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

dengan meningkatnya kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti dengan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah (Bhatnagar et al, 2008). Kadar kolesterol yang melebihi batas optimal akan menyebabkan plak pada pembuluh darah dan semakin lama akan menjadi timbunan yang menutupi saluran darah sehingga

pembuluh

darah

akan

menyempit.

Hiperkolesterolemia

merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, gaya hidup dan pola makan sehari-hari sangat mempengaruhi kesehatan tubuh dan penyakit yang dialami tiap-tiap orang. Penggunaan tumbuhan berkhasiat obat secara umum lebih aman dari pada penggunaan obat sintetik karena memiliki efek samping yang relatif sedikit jika digunakan secara tepat, yang meliputi ketepatan bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan mencari informasi dan ketepatan pemilihan untuk indikasi tertentu. Di Indonesia terdapat banyak tumbuhan herbal yang diyakini masyarakat secara turun-temurun mampu menyembuhkan penyakit, salah satunya adalah tumbuhan jambu biji (Psidium guajava L.). Bunga jambu biji berkhasiat untuk obat sakit kulit. Buah jambu biji biasanya digunakan untuk mengobati kencing manis. Ranting muda jambu biji biasanya digunakan untuk mengobati keputihan pada wanita. Akar jambu biji digunakan untuk pengobatan disentri. Daun jambu biji digunakan secara tradisional sebagai obat diare, sariawan, luka, haid tidak lancar, sembelit, maag, masuk angin, kanker, batuk, flu dan demam berdarah. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

Parimin (2005) daun jambu biji memiliki kandungan pektin yang dapat menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta membantu mengluarkannya. Berdasarkan penelitian Sutioso (2012) terbukti bahwa pektin yang diisolasi dari daun jambu biji mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28. Berdasarkan data di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan”.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih (Rattus norvegicus) jantan? 2. Dosis berapakah yang paling baik dan dapat menurunkan kadar kolesterol total putih (Rattus norvegicus) jantan?

C. Batasan Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Pembuatan skripsi ini dibatasi pada masalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

1. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan dengan umur 1,5 bulan yang didapatkan dari Unit Pelayanan Hewan Percobaan (UPHP) Universitas Gadjah Mada. 2. Sampel darah diambil menggunakan microhaematocrit (capillary tubes) pada sinus orbitalis mata. 3. Kadar total kolesterol pada sampel darah diuji menggunakan alat khusus cek darah yaitu Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. 4. Bahan pembuatan ekstrak adalah daun jambu biji baik tua maupun muda yang diambil secara acak dari ranting pohon jambu biji di Jalan Kantil, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. 5. Simplisia daun jambu biji diekstraksi menggunakan metode maserasi kinetik selama 14 hari. 6. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi adalah etanol 96%.

D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. 2. Untuk mengetahui dosis mana yang paling baik dan dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus putih(Rattus norvegicus) jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi Peneliti a. Melatih kemampuan penulis untuk memecahkan masalah dan menuangkan ke dalam karya tulis ilmiah. b. Melatih mengembangkan potensi dan keterampilan proses ilmiah serta membantu siswa mengenal dan mendekatkan diri pada objek atau persoalan biologi. 2. Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi dan pemanfaatan ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai obat herbal penurun kadar total kolesterol. 3. Bagi Pengembangan Pengetahuan Memperluas

dan

mengembangkan

ilmu

khususnya di bidang pemanfaatan sumber daya alam.

pengetahuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI

A. Darah Menurut Latief (2009) jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi kualitas darah di dalam tubuh, sehingga kita perlu mengontrol jenis makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berada dalam konsentrasi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport dan homeostasis dalam tubuh (Sadikin, 2001). Darah adalah suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah. Kekentalan pada darah disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai macam berat molekul, seperti protein. Warna merah pada darah disebabkan oleh adanya hemoglobin di dalam sel-sel darah merah yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Menurut Sadikin (2001) adanya senyawa dengan berbagai macam ukuran molekul yang terlarut, ditambah dengan suspensi sel darah merah maupun sel-sel darah yang lain menyebabkan darah memiliki massa jenis dan kekentalan (viskositas) yang lebih besar daripada air. Viskositas darah kira-kira 4,5 kali viskositas air. Derajat keasaman atau pH darah adalah 7,40 dan bersifat stabil (pH tidak mudah berubah). Hal ini disebabkan oleh karena adanya berbagai senyawa terlarut, yang sebagian di antaranya bersifat buffer.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

Semua parameter fisikokimia darah, seperti massa jenis, kekentalan, pH, maupun intensitas warna mempunyai nilai baku tertentu dalam keadaan sehat. Namun, salah satu atau beberapa di antaranya dapat berubah dalam keadaan sakit. Massa jenis darah dapat meningkat. Kekentalan darah dapat berubah dengan meningkatnya kadar protein tertentu dalam cairan darah. Keasaman darah dapat bertambah atau berkurang yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit.

B. Kolesterol Kolesterol adalah komponen struktural penting yang membentuk membran sel dan lapisan eksterna lipoprotein plasma. Kolesterol dapat berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai kolesterol ester. Kolesterol ester merupakan bentuk penyimpanan kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh (Murray dkk, 2009). Menurut Diehl (2009) kolesterol hanya terdapat pada makanan yang berasal dari hewan, hal ini disebabkan karena hewan menghasilkan kolesterol sendiri dalam tubuh, bahan makanan yang banyak mengandung kolesterol adalah susu, keju, mentega, telur, daging sapi, daging babi, ayam dan ikan menghasilkan kolesterol sebanyak 35% dalam tubuh. 1. Sifat-Sifat Kolesterol Kolesterol diklasifikasikan ke dalam golongan lipida (lemak), berkomponen alkohol steroid, sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori serta memberikan nilai tambah terhadap cita rasa makanan. Di dalam tubuh,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

kolesterol disintesis di hati dan dinding usus. Pada manusia, kolesterol dipergunakan sebagai bahan pembentukan hormon kelamin, vitamin D, jaringan tubuh, terlebih pada jaringan otak. Sedangkan pada hewan terdapat pada kuning telur, air susu, daging, dan hasil-hasil perikanan. Kolesterol merupakan jenis lemak yang tidak larut dalam air atau cairan darah. Kolesterol diangkut ke semua jaringan melalui peredaran darah. Kolesterol berbentuk butir-butir kecil yang diselubungi oleh protein tertentu (lipoprotein) untuk mencegah penggumpalan. Lipoprotein berfungsi sebagai zat pengemulsi butir-butir kolesterol dan lemak lainnya (trigliserida) sehingga tiap komponen dapat tetap stabil meskipun tercampur dengan komponen lain. Dalam keadaan normal, kolesterol disintesis dalam tubuh sejumlah dua kali dari kadar kolesterol di dalam makanan yang dimakan. Kolesterol yang disintesis diubah menjadi jaringan, hormon, dan vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh melalui darah. Tetapi ada juga kolesterol yang kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garam (Tan dan Rahardja, 2010). Organ yang banyak mengandung kolesterol adalah otak yang mengandung ±10% dari berat total. Kolesterol dibentuk di semua sel tubuh, terutama di hati, yaitu sebesar ±1000 mg sehari. Sumber lain dari kolesterol adalah asupan melalui makanan sebesar ±500 mg kolesterol sehari. Kolesterol yang berlebihan diubah menjadi asam empedu dan dikeluarkan dari tubuh, terutama dalam bentuk empedu (Tan dan Rahardja, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

2. Jenis-jenis Kolesterol a. Kolesterol-HDL (High Density Lipoprotein) memiliki ukuran sangat kecil, besarnya ±0.01 mm, dengan berat jenis tinggi dan terdiri dari 25% kolesterol, 50 % lipoprotein, 20% fospolipida, dan 5% lemak. Biasa disebut kolesterol “baik” karena sifatnya yang mampu melarutkan kolesterol yang mengendap di dinding pembuluh darah dan diangkut ke hati agar diubah menjadi asam empedu. b. Kolesterol-LDL (Low Density Lipoprotein) memiliki berat jenis lebih rendah dari HDL, ukuran 3-4 kali lebih besar dan mengandung 70% kolesterol, 13% lipoprotein, 12% fospolipida, serta 5% lemak. LDL biasa disebut kolesterol “jahat”. Butir-butir ini berperan dalam tranpor kolesterol ke seluruh sel tubuh. Jika suatu saat terdapat banyak LDL dalam darah, maka sel-sel tidak dapat menyerapnya lagi dan kolesterol mengendap pada dinding pembuluh nadi. Akibatnya dinding pembuluh akan menebal, terjadi pengendapan kolesterol yang membuat lemak dan kapur semakin lama akan mengeras dalam pembuluh darah. Penyakit kolesterol adalah awal/pemicu stroke dan jantung koroner. Orang-orang dengan kadar kolesterol-LDL tinggi, harus mewaspadai setiap makanan yang dikonsumsi. Buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung asam sangat bermanfaat untuk memelihara reaksi alkali, demi keperluan badan kita (Latief, 2009). Apabila melampaui ambang batas normal dikategorikan sebagai hiperkolesteremia. Hiperkolesteremia terjadi apabila eliminasi kolesterol dalam tubuh mengalami gangguan. Sebagian besar dari kelebihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

kolesterol akan diolah oleh hati, dan untuk sementara waktu disimpan di kantung empedu, kemudian disalurkan melalui usus dan dibuang bersama kotoran (Diehl, 2009). Bila eliminasi berkurang, akan meningkatkan kolesterol di dalam darah. Hiperkolesteremia dapat pula terjadi apabila konsumsi kolesterol bertambah maupun dari sumber pangan lainnya yaitu lemak jenuh yang banyak dipergunakan sebagai bahan makanan (Sitepoe, 1992). Menurut Diehl (2009) umumnya lemak jenuh terdapat pada daging, susu, dan produk bahan susu. Lemak jenuh ini akan meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah secara mencolok. Munurut Wahyuni dalam CNN Indonesia (2015) kadar kolesterol dan kematian orang Indonesia dengan orang Amerika berada dalam kisaran yang sama. Hal ini disinyalir akibat gaya hidup dan konsumsi makan yang hampir serupa di kedua negara tersebut. Salah satu penyebab terjadinya peningkatan kolesterol pada orang Amerika dan orang Indonesia adalah konsumsi makanan yang kandungan kolesterolnya tinggi seperti daging merah. Seperti yang diketahui daging merah adalah salah satu sumber makanan yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. 3. Nilai Normal Dari Kolesterol Darah Kadar kolesterol normal dalam darah, yaitu 200 mg/dL, kadar trigliserida tidak boleh melebihi 150 mg/dL, kadar LDL tidak boleh melebihi 100 mg/dL dan kadar HDL tidak boleh kurang dari 50 mg/dL (Tabel 2.1). Menurut Diehl (2009) kolesterol adalah jenis lemak yang terkandung dalam tubuh, kolesterol berfungsi untuk menghasilkan hormon dan vitamin D yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

dibutuhkan tubuh. Kadar kolesterol yang ideal adalah 100 ditambah umur dengan tidak melebihi 160 mg %. Jika kadar kolesterol melebihi 160 mg % maka memiliki resiko dan berdampak buruk bagi kesehatan. Tabel 2.1. Kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, Trigliserida Kolesterol Total < 200 Yang diinginkan 200 – 239 Batas tinggi ≥ 240 Tinggi Kolesterol LDL < 100 Optimal 100 – 129 Mendekati optimal 130 – 159 Batas tinggi 160 – 189 Tinggi ≥ 60 Sangat tinggi Kolesterol HDL < 40 Buruk ≥ 60 Baik Trigliserida < 150 Normal 150 – 199 Batas tinggi 200 – 499 Tinggi ≥ 500 Sangat tinggi Sumber: Tan dan Rahardja (2010) Tabel 2.2. Resiko Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol Resiko

Rata-rata Darah (% mg) bagi Kolesterol LDL kolesterol

Ideal

100 + usia

Kurang dari 90

Menanjak /naik tinggi

161 - 180

90 - 110

Sangat tinggi

181 - 220

111 - 150

Bahaya

Di atas 260

Di atas 190 Sumber: Wright (1976)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

C. Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Permenkes RI No. 007, 2012). Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, Nomor: HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam, obat tradisional yang ada di Indonesia dikelompokkan menjadi jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan fitofarmaka. Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan sediaan bahan obat yang telah dibuktikan khasiat dan keamanannya secara ilmiah dengan uji praklinis. Uji praklinis meliputi in vivo dan in vitro (Kementerian Perdagangan RI, 2014). Indonesia dikenal secara luas sebagai pusat keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia setelah Brazil, terdiri dari tumbuhan tropis dan biota laut. Di wilayah Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 di antaranya diperkirakan memiliki khasiat obat. Sebanyak 2.500 jenis di antaranya merupakan tanaman obat (Kementerian Perdagangan RI, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

D. Jambu Biji (Psidium guajava L.) Tanaman obat tradisonal yang terdapat di Indonesia sangat beragam, salah satunya adalah tumbuhan jambu biji. Tanaman perdu dengan tinggi 3-10 meter ini memiliki banyak cabang dan ranting. Batang keras dengan permukaan kulit batang halus dan licin, berwarna kekuningan dengan bagian dalam kehijauan. Bunga kecil, berwarna putih, dan terdiri dari dua mahkota masingmasing terdiri atas 4-5 daun berkelopak dengan jumlah mahkota yang sama. Buah berbentuk bulat atau bulat telur. Daging buah mengandung banyak biji, jika sudah masak buah berwarna hijau kekuningan. Di Amazon, buah jambu biji dapat mencapai sebesar buah tenis dan tinggi pohon mencapai 20 meter. Batangnya kecil tetapi dapat juga sampai besar, berbuah sepanjang tahun,

Gambar 2.2. Morfologi Daun Jambu Biji Sumber: google image Gambar 2.1. Morfologi Jambu Biji Sumber: google image

disebarkan ke Indonesia melalui Thailand (Latief, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

1. Klasifikasi Menurut Hapsoh dan Hasanah (2011) jambu biji (P.guajava L.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Class

: Dicotyledoneae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Myrtaceae

Genus

: Psidium

Spesies

: Psidium guajava L.

2. Variasi Jambu Biji Tanaman jambu biji memiliki dua varian, yaitu jambu biji berdaging buah putih dan merah. Jambu yang berdaging putih dikenal sebagai jambu ‘susu putih’, lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya lebih tebal, dan teksturnya lebih lembut (Agoes, 2010). 3. Kandungan Kimiawi Tanaman jambu biji kaya dengan tanin, fenol, triterpen, flavonoid, minyak essensial, saponin, karotenoid, lektin, vitamin, serat, dan asam lemak. Buah jambu ini lebih banyak mengandung vitamin C (80 mg vitamin C dalam 100 g buah) dibanding jeruk dan mengandung juga sejumlah vitamin A. Jambu biji kaya akan pektin yaitu serat yang diperlukan dalam makanan. Daun jambu biji kaya dengan flavonoid. Flavonoid inilah yang berperan dalam pengobatan. Flavonoid dapat memberikan efek antidiare, merilekskan otot polos usus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

(menghambat kontraksi). Daun jambu biji juga bersifat antioksidan karena kandungan polifenol (Agoes, 2010). Menurut Latief (2009) kandungan pektin pada tumbuhan jambu biji dapat menurunkan kolesterol. Begitu pula menurut Parimin (2005) jambu biji kaya akan serat, khususnya pektin (serat larut air) yang dapat menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta membantu pengeluarannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sutioso (2012) terbukti bahwa pektin yang diisolasi dari daun jambu biji mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28 yang dibuktikan dengan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikansi 99% satu arah. 4. Riwayat Penggunaan Tanaman Jambu Biji Tanaman jambu biji telah digunakan suku asli Peru sejak ribuan tahun lalu. Sisa-sisa tanaman jambu biji telah dijumpai pada situs-situs arkeologi bersama dengan sisa-sisa kacang, jagung, dan jenis tumbuhan lain. Sampai sekarang suku Indian Amazon menggunakan rebusan daun dan kulit batang jambu biji dalam campuran pengobatan tradisional (diare, disentri, radang tenggorokan, mual, pusing, dan gangguan menstruasi). Daun segar dikunyahkunyah untuk obat gusi berdarah, mengatasi bau mulut, dan rendamannya juga dapat digunakan sebagai pembilas alat intim wanita (menghilangkan lender pasca persalinan). Bunga ditumbuk dan dijadikan kompres radang/luka pada mata. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

diare. Jus jambu biji Bangkok juga dianggap berkhasiat untuk membantu penyebuhan penderita demam berdarah dengue (Agoes, 2010). 5. Tanaman Jambu Biji Terkait Farmakologi Studi dari Brazil membuktikan ekstrak daun jambu biji juga dapat memberi pengaruh dalam pengaturan irama jantung, bersifat antioksidan yang memengaruhi perbaikan fungsi miokardium. Ekstrak daun jambu biji dapat menghilangkan nyeri, penenang saraf, dan penekan batuk. Uji klinis konsumsi buah jambu biji selama 12 minggu dapat menurunkan tekanan darah 8 mm, kolesterol total 9%, trigeserida hampir 8% dan meningkatkan kolesterol “baik” (HDL) sebesar 8%. Efek ini diakibatkan tingginya kadar kalium dan serat dari buah (namun harus konsumsi 2 pon buah per hari).

E. Hewan Coba dalam Farmakologi Untuk penelitian eksperimental dapat dilakukan secara in vitro maupun in vivo. Pada uji in vivo eksperimen banyak menggunakan hewan percobaan oleh karena itu penting untuk mengetahui tentang hewan percobaan yang digunakan dan bagaimana cara penanganannya. Hewan coba atau sering disebut dengan hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakkan untuk keperluan penelitian farmakologi. Hewan laboratorium tersebut digunakan sebagai model untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia (Darmono, 2011). Syarat hewan yang digunakan untuk penelitian farmakologi adalah: harus jelas fisologinya, bebas dari penyakit, didapat dari Breeding Centre yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

baik atau dibiakkan sendiri. Sebelum digunakan hewan harus melalui tahap aklimatisasi terlebih dahulu. Kandang hewan harus memenuhi syarat: suhu, kelembapan, cahaya, bunyi, nutrisi dan kebersihan. Pemilihan strain, jenis kelamin, berat badan dan umur harus tepat. Beberapa jenis hewan yang ukurannya terkecil dan sederhana sampai ukuran yang lebih besar dan lebih kompleks digunakan untuk keperluan penelitian yaitu mencit, tikus, kelinci, dan kera (Darmono, 2011). Alasan menggunakan tikus sebagai hewan percobaan dalam penelitian ini karena menurut Deklarasi Helsinki oleh World Medical Association (1975) dan Proposed International Guidelines for Biomedical Research Involving Human Subjects (1982) suatu zat atau alat baru tidak boleh digunakan untuk pertama kali pada manusia, kecuali bila sebelumnya telah diuji pada hewan dan memperoleh kesan yang cukup mengenai keamanannya (Darmono, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

1. Tikus Putih (Rattus norvegicus) a. Klasifikasi Menurut Krinke (2000) klasifikasi Tikus putih (Rattus norvegicus) adalah sebagai berikut: Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

: Rodontia

Family

: Muridae

Genus

: Rattus

Species

: Rattus norvegicus

Gambar 2.3. Tikus Putih Jantan Sumber: dokumen pribadi

b. Sifat-sifat Ukurannya lebih besar dari mencit, lebih cerdas, tenang, mudah diberi perlakuan, kurang suka berkumpul (Darmono, 2011). c. Data biologi normal menurut Darmono (2011) Konsumsi pakan per hari yaitu 5 g/100 g bb, konsumsi air minum per hari berkisar antara 8-11 ml/100 g bb, sedangkan untuk pengambilan darah maksimum 5,5 ml/kg.

F. Simplisia Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Depkes RI, 1979). Pada umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan: pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, peyimpanan, dan pemeriksaan mutu (Gunawan dan Mulyani, 2004). Menurut Depkes RI (2000) Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Simplisia nabati merupakan simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman atau gabungan antara ketiganya. 2. Simplisia hewani merupakan simplisia yang berupa hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan. 3. Simplisia pelican atau simplisia mineral yang sudah diolah dengan proses sederhana.

G. Ekstrak dan Ekstraksi 1. Ekstrak Ekstrak adalah sediaan yang dapat kering, kental, dan cair, dibuat dengan proses ekstraksi simplisia nabati atau hewani dengan cara yang sesuai. Kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi syarat baku yang telah ditetapkan (Depkes, RI, 2000).

2. Ekstraksi Menurut Hanani (2014) ekstraksi atau penyarian merupakan proses pemisahan senyawa dari matriks atau simplisia dengan menggunakan pelarut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

yang sesuai. Cairan pelarut dalam pembuatan ekstrak adalah pelarut yang optimal untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan, serta ekstrak hanya mengandung sebagian besar senyawa kandungan yang diinginkan (Depkes, RI, 2000). Pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif sehingga zat aktif akan larut (Lathifa, 2008). Pelarut yang digunakan tergantung pada polaritas senyawa yang akan disari, mulai dari yang bersifat nonpolar hingga polar, sering disebut sebagai ekstraksi bertingkat. Pelarut

yang

digunakan

dimulai

dari

heksana,

petroleum

eter,

kloroform/diklometana, alkohol, methanol, dan air (Hanani, 2014). Tujuan ekstraksi adalah menarik atau memisahkan senyawa dari campurannya atau simplisia (Hanani, 2014). Salah satu metode yang dapat digunakan dalam ekstraksi simplisia adalah metode maserasi. Maserasi adalah cara ekstraksi simplisia dengan merendam dalam pelarut pada suhu kamar sehingga kerusakan dan degradasi metabolit dapat diminimalisasi. Cairan pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan diluar dan di dalam sel menyebabkan zat aktif akan larut dan keluar dari sel. Peristiwa tersebut terus berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan yang berada di luar dan di dalam sel (Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode maserasi dengan cara mengaduk campuran larutan penarik dengan serbuk simplisia daun jambu biji (P.guajava

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

L.). Maserasi yang dilakukan dengan pengadukan secara terus menerus disebut dengan maserasi kinetik (Depkes, RI, 2000). Waktu maserasi berbeda-beda, tergantung dari sifat campuran obat dan ekstraktan (cairan penarik), lama maserasi harus cukup agar dapat menyari semua zat yang mudah disari yaitu sekitar 2-14 hari (Ansel, 1989).

H. Penelitan Terkait 1. Hasil penelitian Hardiningsih (2006) menunjukkan bahwa pemberian pakan hiperkolesterolemia berpengaruh meningkatkan perkembangan bobot badan tikus putih wistar. Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan sebagai dasar penentuan bobot pakan hewan percobaan. 2. Hasil penelitian Pidrayanti (2008) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Eugenia polyantha 0,18 gr, 0,36 gr, dan 0,72 gr/hari selama 15 hari dapat menurunkan kadar LDL kolesterol tikus hiperlipidemia secara bermakna. Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan sebagai acuan dalam penentuan tahap alur penelitian dan uji statistik yang digunakan. 3. Penelitian Marta, Sisca dan Jenifer (2011) menunjukkan hasil yaitu kadar kolesterol berbeda bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok tempe jumlah sedang (p=0,003), maupun kelompok tempe jumlah tinggi (p=0,000) namun hasil penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna kadar kolesterol antar kelompok tempe jumlah sedang dengan jumlah tinggi (p=0,007). Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System sebagai dasar dalam penggunaan alat cek kolesterol pada hewan percobaan. 4. Penelitian Allo (2013) menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol daun jambu biji pada dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB mempunyai efek dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus wistar yang telah diinduksi propiltiourasil. Berdasarkan penelitian ini peneliti gunakan sebagai panduan dalam pembuatan ekstrak etanol daun jambu biji.

I. Kerangka Berpikir Pada masa modern saat ini banyak orang yang menyukai makanan cepat saji. Makan cepat saji yang mengandung lemak, telur, produk-produk susu, daging yang berasal dari produk hewani banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah. Menurut Diehl (2009) kolesterol penting bagi tubuh jika dalam kadar ideal, karena dapat memproduksi hormon dan vitamin D. Kadar kolesterol total yang tinggi dalam darah akan membentuk plak pada pembuluh darah yang kemudian tertimbun dan menutup aliran darah sehingga beresiko pada kesehatan manusia. Penyakit kolesterol dapat diobati dengan menggunakan obat sintetik maupun obat herbal. Namun, penggunaan obat herbal jauh lebih aman dari pada obat sintetik (modern) karena memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit jika digunakan secara tepat. Menurut Wasito (2011) Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan herbal, salah satunya adalah tumbuhan jambu biji. Tumbuhan jambu biji memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

banyak khasiat dimulai dari akar, batang, bunga, buah dan daun. Tanaman jambu biji dapat menyembuhkan penyakit seperti diare, sariawan, luka, haid tidak lancar, sembelit. maag, masuk angin, kanker, batuk, flu dan demam berdarah. Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan flavonoid dan pektin yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa flavonoid dan pektin dalam daun jambu biji dapat diekstrak dengan menggunakan berbagai metode ekstraksi salah satunya metode maserasi (Hanani, 2014). Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan penelitian laboratorium pada tikus Wistar jantan judul penelitian “Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.) Terhadap Penurunan Kadar Koelsterol Total Tikus Putih Jantan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

Menurut Latief (2009) pada daun jambu biji terdapat kandungan flavonoid dan pektin yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam Makanan cepat Produk: lemak, telur, produkSumber hewani saji Untuk membuktikan hal tersebut produk susu, makanan daging darah. maka dilakukan penelitian farmakologi pada tikus Wistar jantan dengan judul penelitian “Pengaruh Ekstrak etanol daun jambu Biji L.) TerhadapMengandung Penurunan Kadar Meningkatkan kadar kolesterol total(P.guajava dalam lemak darah jenuh Koelsterol Total Tikus Putih Jantan.”

Modern Pengobatan Tradisional

Simplisia  Maserasi Kinetik

Ekstrak etanol daun jambu biji

Herbal

Pada daun jambu biji terdapat kandungan flavonoid dan pektin yang dapat menurunkan kadar total kolesterol

Diujikan pada tikus sebagai hewan percobaan

Kadar kolesterol total dicek menggunakan alat Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System

Uji statistik menggunakan uji Annova

Gambar 2.4. Diagram Alir Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

J. Hipotesis 1. Ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan. 2. Dosis ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebesar 600 mg/BB selama 2 minggu dapat penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian dan Varibel Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ilmiah, di mana dalam penelitian ini mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Berdasarkan teknik yang digunakan penelitian ini termasuk dalam Experiment Research (Penelitian Percobaan), di mana ada perlakuan khusus terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan tempat penelitian, penelitian ini termasuk dalam Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) di mana penelitian ini dilaksanakan pada tempat tertentu/laboratorium. 2. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas

: variasi dosis ekstrak etanol daun jambu biji

(P. guajava L.) b. Variabel terikat

: kadar kolesterol total

c. Variabel kontrol

: minuman tikus, makanan tikus, kandang

tikus, usia tikus, kelamin tikus. Menurut Shah dkk (2011) piperin dengan dosis 40 mg/kgBB terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida pada

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

tikus, sehingga dosis piperin yang diberikan pada tikus dengan berat 250 g adalah 10 mg. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 40 𝑚𝑔 𝑋 = 1000 𝑚𝑔 250 𝑔 𝑋 = 10 𝑚𝑔 Menurut Allo dkk. (2013) dosis simvastatin yang digunakan pada orang dewasa dengan berat rata-rata 50 kg yaitu 40 mg/hari. Dosis simvastatin yang digunakan pada tikus dengan berat rata-rata 120 g 120 𝑔

yaitu: 50000 𝑔 𝑥 40 𝑚𝑔 = 0,096 mg, dibulatkan menjadi 0,1 mg. Dalam perlakuan ini variasi ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) yang digunakan adalah 400 mg/kgBB untuk perlakuan 1, 600 mg/kgBB untuk perlakuan 2, 800 mg/kgBB untuk perlakuan 3. Sedangkan untuk kontrol positif menggunakan obat simvastatin dan kontrol negatif menggunakan air minum tikus, yaitu jenis RO (Reverse Osmosis). Ekstrak etanol daun jambu biji (P. guajava L.) diberikan secara oral dengan menggunakan jarum oral dan dimasukkan melalui mulut sampai ke lambung. Sampel tikus yang digunakan berjumlah 15 ekor, di mana masing-masing perlakuan dan kontrol terdiri dari 3 ulangan. Untuk

menaikkan

kolesterol

total

pada

tikus

peneliti

menggunakan hati ayam, daging ayam, kuning telur bebek, lemak kambing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

Tabel 3.1. Jumlah Kolesterol pada Makanan (%) Makanan Jumlah kolesterol (%) Daging, ayam, ikan

35

Kuning telur

35

Produk susu

16

Makanan matang yang diperdagangkan

8

Lemak sajian / masakan

6

Sumber Kolesterol (US, 1986) dalam Diehl (2009)

Menurut Diehl (2009) hati dan organ tubuh yang lain menghasilkan 500 mg kolesterol setiap hari. Namun manusia kerap mengkonsumsi makanan yang menghasilkan 500-800 mg kolesterol setiap harinya. Tubuh memang memiliki kemampuan mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh dan mengurangi jumlah pemasukan lemak dengan menyimpannya di kantung empedu, disalurkan melalui usus dan dibuang bersama kotoran. Namun, kemampuan tubuh untuk membuang kelebihan kolesterol terbatas sehingga kelebihan kolesterol tersebut tertimbun di dalam pembuluh nadi dan jaringan yang lain. Hal ini digunakan peneliti sebagai acuan dalam menaikkan kadar kolesterol total pada tikus. Bahan pakan tinggi kolesterol dicampur dengan pakan standar BR-2 yang berfungsi sebagai pengikat bahan pakan tinggi kolesterol dengan air sehingga adonan dapat padat dan membuat hasil cetakan tidak hancur saat dikeringkan di oven. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2006) BR-2 merupakan pakan berbentuk tepung, pelet atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

crumble yang diberikan kepada ayam broiler (ayam pedaging) mulai umur 22 hari sampai panen (golongan finisher). Pakan BR-2 digunakan untuk ayam pedaging golongan finisher karena pada pakan ini banyak mengandung protein, lemak, serat kasar, kalsium, pospor dan metabolyzable energy (ME) yang dibutuhkan oleh ayam pedaging. Berkaitan dengan dasar teori tersebut peneliti menggunakan pakan BR2 sebagai campuran bahan pakan tinggi kolesterol pada tikus sebagai hewan percobaan. Pakan tinggi kolesterol yang sudah diolah kemudian diberikan kepada tikus secara ad libitum selama 2 minggu. Setelah diberikan pakan tinggi kolesterol selama 2 minggu, tikus kembali diberikan pakan standar BR-1 yang merupakan pakan yang biasa diberikan pada ayam broiler mulai umur 0 – 4 minggu (golongan starter). Pemilihan pakan jenis ini karena berdasarkan BSN (2006) perbedaan ayam broiler starter dengan finesher terdapat pada kandungan nutrisinya, di mana pada pakan BR-1 memiliki kandungan lemak kasar lebih rendah yaitu 7,40% sedangkan pada pakan BR-2 memiliki kandungan lemak kasar lebih tinggi yaitu 8 %.

Hal ini

mengacu pada tingkat energi metabolis (ringkasan dari tingkat energi yang digunakan oleh hewan) dan protein yang berbeda untuk kedua golongan starter dan finisher.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 22 Maret – 15 Mei 2017 di Laboratorium Imono Fakultas Farmasi dan Laboratorium Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah daun jambu biji (P.guajava L.) tua dan muda dari pohon jambu biji di sekitar kebun Biologi Sanata Dharma dan daerah sekitar Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. 2. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah daun jambu biji (P. guajava L.) berwarna hijau yang diambil secara acak baik tua maupun muda dari ranting pohon jambu biji di Jalan Kantil, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

D. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya gelas beker 1 l, gelas beker 500 ml, erlenmeyer 1 l, cawan petri, batang pengaduk, gelas benda, spuit 3 ml, jarum oral, mortar, water bath, timbangan digital, timbangan buah, timbangan gantung, termometer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

ruangan, Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System, microhaematocrit (capillary tubes), Memmert Universal Oven, kandang metaboli ukuran standar (29 cm x 29 cm x 55 cm) , jas laboratorium, kain saring, baki, sarung tangan bintik (dotting), sarung tangan lateks, masker, panci, blender, kompor, peniris gorengan (cetakkan pakan), loyang. 2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas saring whatman no.1, etanol 96% (ekstraktan/pelarut), Easy Touch ® blood cholesterol test strip, aluminum foil, tissue, tikus wistar jantan, sampel darah tikus, pakan standar BR-1, pakan standar BR-2, pakan tinggi kolesterol (hati ayam, daging ayam, lemak kambing, kuning telur bebek), daun jambu biji (P.guajava L.), air RO (reverse osmosis).

E. Prosedur Kerja Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap yaitu persiapan hewan uji, tahap aklimatisasi, perlakuan khusus, pengambilan data, pembuatan pakan tinggi kolesterol, pembuatan ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.), penentuan dosis ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) pada tikus, penentuan dosis obat simvastatin pada tikus, Penggunaan Alat Test Darah Easy Touch ® dan test darah pada tikus, tahap pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

1. Persiapan Hewan Uji a. Tikus wistar jantan dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor tikus yang dipelihara dalam kandang metabolik. b. Masing-masing tikus dipelihara pada tempat yang berbeda sehingga makanan yang diberikan dapat diterima secara merata. c. Kelompok 1,2,3 sebagai kelompok eksperimental yang diberi ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.), kelompok 4 sebagai kontrol positif yang diberikan obat simvastatin dan kelompok 5 sebagai kontrol negatif yang hanya diberikan air RO. 2. Tahap Aklimatisasi, Perlakuan Khusus, dan Pengambilan Data Pada Tikus Putih Jantan a. Pada hari ke 1 – 7 kelompok tikus diaklimatisasi terlebih dahulu dan diberikan pakan standar BR-2 dengan bobot pakan 20 gram. b. Pada hari ke 8 – 21 tikus diberikan pakan tinggi lemak dengan bobot pakan 20 gram untuk masing-masing tikus dalam 1 hari. c. Pada hari ke 22 – 35 kelompok tikus perlakuan I, II, III diberikan ekstrak etanol daun jambu biji, pada kelompok kontrol positif diberikan obat simvastatin dan pada kelompok kontrol negatif diberi air jenis RO. d. Pengukuran kadar kolesterol total darah dan penimbangan berat badan tikus dilakukan sebanyak 5 kali yang dilakukan 1 x 7 hari sejak hari pertama penelitian. Pengukuran kadar kolesterol total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

darah dilakukan secara bersamaan yaitu, kelompok tikus pada perlakukan I, II, III, kontrol positif dan kontrol negatif. 3. Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol a. Hati ayam dibersihkan dengan air mengalir dan ditimbang dengan berat 500 g menggunakan timbangan buah. b. Pakan standar BR-2 ditimbang dengan berat 500 g. c. Kemudian hati ayam dikukus ± 5 menit. d. Pakan standar BR-2 dihaluskan menggunakan blender. e. Hati ayam dihaluskan menggunakan blender. f. Pakan standar BR-2 dan hati ayam yang sudah halus dicampur dengan ditambahkan air secukupnya. g. Aduk campuran bahan hingga terbentuk adonan. h. Adonan yang sudah tercampur rata dicetak menggunakan peniris gorengan atau cetakan lain yang dapat membentuk pelet dengan cepat dan mudah. i. Hasil cetakan kemudian diletakkan pada loyang dan dipanaskan pada oven dengan suhu 1750C selama 8-10 menit. j. Hasil cetakan yang sudah dipanaskan dikaluarkan dari oven dan dibiarkan beberapa saat hingga dingin. k. Pakan tinggi kolesterol siap digunakan. l. Jika pakan habis, bahan pakan tinggi kolesterol diganti dengan bahan lain seperti daging ayam, kuning telur bebek, dan lemak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

kambing dengan komposisi yang sama seperti cara kerja sebelumnya. m. Pakan tinggi kolesterol diberikan pada tikus sekali dalam sehari secara ad-libitum, dengan bobot pakan 20 g/BB tikus. 4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.) a. Daun jambu biji (P.guajava L.) diambil sebanyak 2 kg, lalu dicuci menggunakan air bersih kemudian ditiriskan. b. Daun jambu biji (P.guajava L.) yang sudah bersih kemudian dikeringkan dengan dijemur selama 3-4 hari hingga kering. c. Daun jambu biji (P.guajava L.) yang telah kering diblender hingga menjadi serbuk. d. Serbuk daun jambu biji (P.guajava L.) kemudian ditimbang lalu direndam dengan etanol 96% dengan perbandingan 150 gram serbuk dilarutkan dengan 500 ml etanol, kemudian direndam selama ±15 hari, setiap hari dilakukan pengadukan menggunakan batang pengaduk selama 15 menit. e. Setelah direndam, larutan yang diperoleh disaring dengan kain penyaring sebanyak 1 kali hingga diperoleh filtrat dan debris. f. Filtrat hasil penyaringan dikumpulkan ke dalam gelas ukur kemudian disaring dengan kertas saring Whatman no.1 sebanyak 1 kali kemudian diletakkan dalam cawan petri untuk diuapkan dalam water bath dengan suhu 40oC sampai didapatkan ekstrak pekat. Menurut Hanani (2014) proses pemekatan dapat dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

sederhana menggunakan water bath, oven dan penguap putar (rotary evaporator) dilakukan pada suhu rendah sekitar 40-500C. 5. Penentuan Dosis Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.) pada Tikus a. Perlakuan 1 diberi dosis 400 mg/kgBB ; perlakuan 2 diberi dosis 600 mg/kgBB; perlakuan 3 diberi dosis 800 mg/kgBB. b. Tiap hewan uji diberi perlakuan sebanyak 1x1 hari. c. Dosis ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) dihitung dengan rumus: 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔/𝐾𝑔𝐵𝐵)

VAO = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔/𝑚𝑙) 𝑥 𝐵𝐵 (𝐾𝑔)

Larasaty (2013) (1) dosis yang digunakan 400 mg/kg (2) berat tikus 203 g = 0,203 kg (3) 1 ml = 400 mg/kgBB x 0,203 kg = 81,2 mg/ml 6. Penentuan Dosis Obat Simvastatin pada Tikus Dosis obat dihitung dengan rumus: Menurut Irianto (2013) penghitungan dosis obat simvastatin adalah sebagai berikut: a. Dosis obat untuk orang dewasa dengan berat 50 kg adalah 40 mg/hari. b. Dosis obat untuk tikus dengan berat 120 g adalah: 120 𝑔 (𝐵𝐵 𝑡𝑖𝑘𝑢𝑠) 50000 (𝐵𝐵 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎)

𝑥 40 𝑚𝑔 (𝑜𝑏𝑎𝑡) = 0,096 𝑚𝑔 = 0,1 mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

Pada 1 tablet obat terdapat 10 mg lalu dilarutkan dalam 100 ml aquades, sehingga dalam 1 ml terkandung 0,1 mg simvastatin. 7. Cara Penanganan a. Pertama ekor dipegang sampai pangkal ekor. b. Telapak tangan menggenggam melalui bagian belakang tubuh dengan jari telunjuk dan jempol secara perlahan diletakkan di samping kiri dan kanan leher. c. Tangan yang lainnya membantu dengan menyangga di bawahnya, atau tangan lainnya dapat digunakan untuk menyuntik. 8. Penggunaan Alat Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System dan Cara Cek Darah Pada Tikus a. Baterai dimasukkan dan alat dinyalakan. b. Waktu, tanggal, dan tahun diatur pada alat. c. Chip warna kuning diambil dan dimasukkan ke dalam alat untuk cek alat. d. Apabila pada layar muncul “ERROR” berarti alat rusak. e. Apabila pada layar muncul “OK” berarti alat siap dipakai. f. Chip kolesterol diambil untuk test kolesterol. g. Pada layar telah muncul angka/kode sesuai pada botol strip. h. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan kedip-kedip. i. Microhaematocrit dimasukkan ke belakang bola mata melalui medial mata. j. Darah dikumpulkan di atas permukaan gelas benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

k. Microhaematocrit ditarik. l. Area injeksi diusap menggunakan tissue. m. Darah disentuh pada tepi samping strip dan bukan ditetes di atas tengah strip alat test darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. n. Bagian baris yang ada tanda panah disentuh dan darah akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi beep. o. Tunggu hingga 150 detik hasil akan keluar pada layar. p. Strip test kolesterol dibuang. q. Chip disimpan ke dalam botol dan botol strip ditutup rapat. Pada umumnya pengambilan darah yang terlalu banyak pada hewan kecil dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan suhu tubuh secara drastis (Hypovolemic Shock), stress dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Namun dilakukan pengambilan sedikit darah tetapi sering, juga dapat menyababkan anemia. Pada umumnya pengambilan darah dilakukan sekitar 10% dari total volume darah dalam tubuh dengan selang waktu 2-4 minggu atau sekitar 1% dengan interval 24 jam. Total darah yang diambil sekitar 7,5% dari bobot badan. Diperkirakan pemberian darah tambahan (exsanguination) sekitar setengah dari total volume darah. Contohnya: bobot 300g, total volume darah 22,5 ml, maksimum pengambilan darah 2,25, maka pemberian exsanguination 11,25 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

Pengambilan darah harus menggunakan alat yang steril dengan cara aseptik. Untuk meningkatkan vasodilatasi, perlu diberi kehangatan pada hewan tersebut, misalnya letakkan dalam ruangan dengan suhu 40oC selama 10-15 menit, dengan memasang lampu pemanas dalam ruangan tersebut. Pengambilan darah dapat dilakukan pada lokasi tertentu dari tubuh, yaitu: vena lateral dari ekor, bagian ventral arteri ekor, sinus orbitalis mata, vena saphena kaki, anterior vena cava, langsung dari jantung (Darmono, 2011). 9. Tahap Pengambilan Data a. Pengukuran kadar kolesterol total darah dilakukan tiap 1 minggu sekali dan dilakukan sebanyak 5 kali pengambilan data yaitu pada hari ke 8, 15, 22, 29, dan 36. b. Untuk data sekunder dan untuk penentuan dosis dilakukan penimbangan berat badan tikus bersamaan dengan waktu pengukuran kadar kolesterol total darah tikus.

F. Teknik Analisis Data dan Uji Statistik yang digunakan 1. Pengukuran Kadar Kolesterol Total Darah Kadar total kolesterol pada sampel darah diukur menggunakan alat cek kolesterol Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. 2. Analisis Deskriptif Data yang diambil nantinya akan diolah menggunakan Microsoft excel berupa tabel berat badan dan kadar kolesterol total pada tiap kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

perlakuan dan gambar grafik rata-rata kadar kolesterol total pada tiap kelompok perlakuan. 3. Analisis Statistik Analisis statistik menggunakan uji beda dan didahului uji normalitas dengan menggunakan Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila data distribusi normal (p>0.05) maka dilanjutkan dengan uji statistik Repeated Measured Anova untuk one factor beetwen subject designs, dan jika data signifikan (p>0.05) dilanjutkan dengan uji statistik Post Hoc. Tes ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar kolesterol darah perlakuan 1, 2, 3, kontrol positif dan kontrol negatif. Sedangkan untuk mengetahui hasil dari pengaruh pemberian ekstrak antar kelompok, kelompok kontrol positif dan negatif dilakukan dengan uji Kruskal-Walis, dan jika signifikan (p<0.05) maka dilanjutkan dengan uji statistik Whitney. Menurut Suparno (2014) tes ini dilakukan untuk menguji tiga atau lebih kelompok yang terpisah secara independen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Berikut hasil pengamatan pre dan post pemberian pakan tinggi kolesterol (pada hari ke 7, 14, 21), hasil pengamatan pre dan post pemberian perlakuan (pada hari ke 21, 28, 35), selisih rerata kadar kolesterol total tikus pada pre dan post penelitian dan selisih rerata kadar kolesterol total tikus selama pemberian perlakuan. 1. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Pakan Tinggi Kolesterol (Pada Hari Ke 7, 14, 21) Berikut adalah tabel dan grafik rerata kadar kolesterol total tikus dan rerata berat badan tikus pada hari ke 7, 14, 21 yang diukur menggunakan timbangan digital dan alat cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. Tabel 4.1. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan Tikus pada Hari ke 7, 14, 21 Perlakuan Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21 (P) BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol Total Total Total (mg/dL) (mg/dL) (mg/dL) PI 94,33 ˂ 100 123,33 119 153,67 144 P II

83,67 ˂ 100

113,67 132

140

P III

97

˂ 100

129,67 139

162,33 170,67

Kontrol + 89

˂ 100

119

144,67

146

185,67

Kontrol -

˂ 100

106

139,67

131

161

77

41

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

Perlakuan I

Perlakuan II

Kontrol Positif

Kontrol Negatif

Perlakuan III

200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 hari ke-7

hari ke-14

hari ke-21

Gambar 4.1. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, III, K+, dan K-

Perlakuan I

Perlakuan II

Kontrol Positif

Kontrol Negatif

Perlakuan III

180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 hari ke-7

hari ke-14

hari ke-21

Gambar 4.2. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, III, K+, dan K-

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada hari ke 7, 14, 21 terlihat adanya peningkatan berat badan dan kadar kolesterol total pada tikus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

2. Hasil Pengamatan Pre dan Post Pemberian Perlakuan (Pada Hari Ke 21, 28, 35) Berikut adalah grafik rerata kadar kolesterol total tikus dan rerata berat badan tikus pada hari ke 21, 28, 35 yang diukur menggunakan timbangan digital dan alat cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. Tabel 4.2. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus dan Rerata Berat Badan Tikus pada Hari ke 21, 28, 35 Perlakuan Hari ke-21 Hari ke-28 Hari ke-35 (P) BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol BB (g) Kolesterol Total (mg/dL)

Total (mg/dL)

PI

153,67 144

198

P II

140

188,67 212

187

193,67

P III

162,33 170,67

201

153

209

188,33

157

225

Total (mg/dL) 201,33 193,33

Kontrol + 146

185,67

187

176

198,33 245,33

Kontrol -

161

167

190,67

183,67 207,67

131

Perlakuan I

Perlakuan II

Kontrol Positif

Kontrol Negatif

Perlakuan III

300 250 200 150 100 50 0 hari ke-21

hari ke-28

hari ke-35

Gambar 4.3. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, III, K+, dan K-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Perlakuan I

Perlakuan II

Kontrol Positif

Kontrol Negatif

Perlakuan III

250

200

150

100

50

0 hari ke-21

hari ke-28

hari ke-35

Gambar 4.4. Grafik Rerata Berat Badan Tikus Perlakuan I, II, III, K+, dan K-

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada hari ke 21 hingga hari ke 35 terlihat adanya peningkatan berat badan pada perlakuan I, III, kontrol positif, kontrol negatif. Namun pada perlakuan II terjadi penurunan berat badan yaitu dari 188,67 gram menjadi 187 gram pada hari 28 menuju hari ke 35. Pada hari ke 21 hingga hari ke 28 terlihat adanya penurunan kadar kolesterol total pada perlakuan III dan kontrol positif yaitu 170,67 mg/dL menjadi 153 mg/dL, pada kontrol positif terjadi penurunan dari 185,67 mg/dL menjadi 176 mg/dL. Pada hari ke 28 hingga hari ke 35 tidak semua perlakuan mengalami penurunan kadar kolesterol total. Perlakuan yang mengalami penurunan kadar kolesterol total adalah perlakuan I dan II dengan masing-masing penurunan yaitu 225 mg/dL turun menjadi 193,33 mg/dL dan 212 mg/dL turun menjadi 193,67 mg/dL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Tabel 4.3. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Pada Pre dan Post Penelitian Perlakuan Pra Pemberian Pos Pemberian Selisih Rerata (P) Perlakuan Perlakuan (Hari Ke-21) (Hari Ke-35) PI 144 193,33 49,33 P II 157 193,67 36,67 P III 170,67 188,33 17,66 Kontrol + 185,67 245,33 59,66 Kontrol 161 207,67 46,67

Tabel 4.4. Selisih Rerata Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Selama Pemberian Perlakuan Perlakuan Minggu Pertama Minggu Kedua Selisih (P) Pemberian Perlakuan Pemberian Perlakuan Rerata (Hari ke-28) (Hari ke-35) PI 225 193,33 -31,67 P II 212 193,67 -18,33 P III 153 188,33 35,33 Kontrol + 176 245,33 69,33 Kontrol 190,67 207,67 17

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada masa pre hingga post penelitian semua perlakuan tidak mengalami penurunan kadar kolesterol total. Namun pada data tabel 4.4 terlihat bahwa pada minggu pertama pemberian perlakuan hingga minggu kedua terdapat beberapa kelompok perlakuan yang mengalami penurunan kadar kolesterol total, yaitu pada kelompok perlakuan I dan perlakuan II dengan nilai rerata penurunan -31,67 mg/dL dan -18,33 mg/dL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

B. Pembahasan 1. Pengaruh Pakan Tinggi Kolesterol Pada Peningkatan Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Berdasarkan gambar 4.1 dan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada hari ke 7, 14, 21 terjadi peningkatan berat badan dan kadar kolesterol total pada kelompok tikus perlakuan I, II, III, kontrol positif dan kontrol negatif. Hal ini disebabkan karena jenis pakan yang diberikan adalah pakan tinggi kolesterol sehingga jika pakan diberikan secara terus menerus pada tikus akan meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah. Menurut Hotimah (2003) pemberian campuran lemak kambing dan PTU (propiltiourasil) ke dalam pakan tikus dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol serum tikus. Hal ini terbukti bahwa pada pakan tinggi kolesterol yang diberikan mengandung lemak kambing dapat meningkatkan kadar kolesterol total pada tikus putih (tabel 4.1). Diehl (2009) menyebutkan bahwa pada 5 ons daging ayam, 3 ons hati ayam dan 1 ons kuning telur masing-masing terdapat 135 mg kolesterol, 370 mg kolesterol dan 250 mg kolesterol. Sehingga jika pada pakan tinggi kolesterol diberikan macam jenis makanan seperti kuning telur, hati dan daging ayam dapat meningkatkan kadar kolesterol total pada tikus putih (hiperkolesterolemia). Berat badan yang selalu meningkat disebabkan karena jenis pakan standar yang diberikan adalah pakan jenis BR-2. Pakan jenis BR-2 khusus diberikan pada kelompok ayam finisher untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

penggemukan (BSN, 2006) sehingga jika pakan diberikan secara terus menerus akan meningkatkan bobot pada tikus (gambar 4.1).

2. Uji Normalitas Menurut Usman dan Akbar (2006) pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal atau tidak. Penyajian data dapat lebih bermakna jika menggunakan distribusi normal. Dengan adanya persyaratan normalitas data, maka pengujian data dapat dilanjutkan. Uji normalitas data menggunakan Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Berdasarkan hasil uji normalitas Sample Kolmogorov-Smirnov Test (lampiran 10) didapatkan data yang signifikan dimana nilai p lebih besar dari 0,05 (p=0,997 > 0,05). Hasil uji ini menunjukkan bahwa penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (P. guajava L.) terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih memiliki variansi yang sama dan data berdistribusi normal sehingga dapat dilanjutkan dengan uji statistik Repeated Measured Anova.

3. Uji Anova Satu Faktor Data yang terdistribusi normal (p>0.05) dapat dilanjutkan dengan uji statistik Repeated Measured Anova untuk one factor beetwen subject designs. Setelah data diuji

dengan uji statistik

Repeated Measured Anova menunjukkan bahwa hasil penelitian tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

signifikan (lampiran 10). Hasil tidak signifikan karena perhitungan data menunjukkan bahwa nilai p lebih besar dari 0,05. Hasil yang tidak signifikan dapat disebabkan karena pada hasil data pada tiap minggu mengalami ketidakstabilan penurunan kadar kolesterol total (gambar 4.2). Ketidakstabilan data ini ditunjukkan dengan naik turunnya kadar kolesterol total pada minggu pertama dan kedua setelah diberikan perlakuan. Dapat dilihat pada perlakuan III di mana kadar kolesterol total pada hari ke 21 adalah 170,67 mg/dL ini merupakan kadar kolesterol yang termasuk dalam batas tinggi kolesterol, pada hari ke 28 adalah 153 mg/dL yang mana nilai ini termasuk dalam batas ideal sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian ekstrak dengan dosis 800 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol total, namun pada hari ke 35 kadar kolesterol total naik menjadi 188,33 mg/dL yang mana nilai ini termasuk dalam batas tinggi kolesterol (tabel 1.1). Hal inilah yang menyebabkan hasil uji statistik Repeated Measured Anova tidak signifikan. Ketidakstabilan penurunan kadar kolesterol total pada tikus (gambar 4.2) dapat disebabkan oleh respon tubuh tikus terhadap perlakuan yang diberikan, yaitu ekstrak dan obat. Hal ini dapat terjadi karena metabolisme tubuh tikus yang terdegradasi sehingga pemberian ekstrak etanol daun jambu biji tidak memberikan pengaruh pada penurunan

kadar

total

kolesterol

tikus

yang

mengalami

hiperkolesterolemia. Hal lain yang dapat mempengaruhi juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

disebabkan karena jenis pakan yang diberikan hingga minggu pertama pemberian perlakuan adalah jenis BR-2 sehingga dapat mempengaruhi kinerja ekstrak atau obat dalam tubuh tikus. Kemudian lama pemberian perlakuan juga dapat mempengaruhi penurunan kadar kolesterol total pada tikus. Menurut Agoes (2010) uji klinis konsumsi buah jambu biji (P.guajava L.) selama 12 minggu dapat menurunkan kolesterol total 9%. Sedangkan pada penelitian ini hanya dilakukan 2 minggu. Menurut Sutioso (2012) pektin yang diisolasi dari daun jambu biji (P.guajava L.) mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada hari ke-28 dengan dosis 0,108 g dan 0,216 g. Berdasarkan data ini dapat dibandingkan dengan dosis yang digunakan peneliti yaitu 400 mg/BB (0,4 g), 600 mg/BB (0.6 g), 800 mg/BB (0,8 g) dengan masa penelitian 14 hari. Dengan demikian dapat dilihat bahwa penggunaan dosis pada penelitian ini tidak jauh berbeda dengan dosis yang digunakan oleh Sutioso (2012) namun terdapat perbedaan pada masa penelitian. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab tidak terjadinya penurunan kadar kolesterol total tikus secara signifikan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait lama masa penelitian dan pemberian dosis. Meskipun hasil uji statistik menunjukkan data yang tidak signifikan, ada pun data hasil pengukuran kadar kolesterol total menunjukkan penurunan kadar kolesterol total di tiap minggu. Dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa terdapat penurunan kadar kolesterol total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

pada perlakuan perlakuan III dan kontrol positif di hari ke 21 hingga hari ke 28 dengan masing-masing nilai 170,67 mg/dL turun menjadi 153 mg/dL dan 185,67 mg/dL turun menjadi 176 mg/dL. Pada perlakuan I dan II di hari ke 28 hingga hari ke 35 dengan masing-masing nilai 225 mg/dL turun menjadi 193,33 mg/dL dan 212 mg/dL turun menjadi 193,67 mg/dL. Dengan data ini dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus begitu pula pada kontrol positif. Namun pada perlakuan III dan kontrol positif justru terjadi peningkatan kadar kolesterol total pada hari ke 35. Pada hari ke 28 hingga hari ke 35 dapat dilihat pada gambar 4.2 bahwa peningkatan berat badan tikus mulai menurun dibandingkan pada hari 7, 14, 21, 28. Hal ini disebabkan karena jenis pakan standar yang diberikan diubah yang mulanya jenis BR-2 menjadi BR-1. Perubahan jenis pakan ini dilakukan untuk mengontrol peningkatan berat badan tikus yang meningkat dengan sangat cepat (gambar 4.1).

4. Uji Statistik Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P. guajava L.) Pada Penurunan Kadar Kolestetol Total Tikus Putih Jantan Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) pada perlakuan I, II dan III, terhadap penurunan kolestetol total tikus putih dilakukan uji statistik Kruskal-Walis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

Berdasarkan hasil uji statistik (lampiran 10) tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang bermakna di mana p>0.05. Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap penurunan kadar kolesterol. Namun jika dikaitkan dengan hasil uji statistik tidak menghasilkan data yang signifikan atau menunjukkan hasil data yang tidak bermakna. Hal ini dapat disebabkan karena penggunaan dosis yang terlalu kecil, sehingga kandungan pektin dalam ekstrak tidak dapat mengikat semua kelesterol dan lemak dalam tubuh dan menyababkan kadar kolesterol total dalam tubuh meningkat. Faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah kemampuan adaptasi dan makanan akan mempengaruhi pola makan dan aktivitas fisik tikus. Adapun data pada tabel 4.2 pada perlakuan I dan II terjadi penurunan kadar kolesterl total pada tikus namun nilainya masih dalam batas resiko, sehingga perlu penelitian lebih lanjut terkait hal ini baik penambahan waktu penelitian dan dosis yang digunakan.

5. Faktor-faktor Penyebab Meningkatnya Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Jantan Berdasarkan data dapat dilihat bahwa meningkatnya kadar kolesterol total pada tikus disertai dengan berat badan tikus, seperti hal yang disampaikan Murray, dkk (2009) bahwa semakin banyak kita mengkonsumsi makanan berlemak, maka lemak yang disimpan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

hati pun akan semakin banyak. Hal ini akan mengakibatkan sintesis kolesterol juga meningkat. Jika kinerja hati dalam tubuh melambat maka akan mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Menurut Masurunu (2010) keadaan berupa peningkatan kadar kolesterol total, kadar LDL dan kadar trigliserida, serta penurunan kadar HDL dalam darah dapat disebabkan karena adanya suatu kelainan yang terjadi pada metabolisme lipoprotein (dislipidema) di mana proses eliminasi kolesterol berlebih dalam tubuh akan terganggu. Hal inilah yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah dapat meningkat. Menurut Anwar (2004) dislipidema dapat disebabkan karena pola asupan makan yang diberikan atau banyaknya makanan yang dikonsumsi. Jika semakin banyak makanan masuk ke dalam tubuh maka akan beresiko kelainan metabolisme lipoprotein dalam tubuh. Menurut Brown (2006) banyaknya makanan yang dikonsumsi dengan pola diet tinggi lemak adalah salah satu faktor penyebab terjadinya hiperlipidemia. Hal ini dapat dilihat pada data yang didapatkan bahwa terjadi penigkatan kadar kolesterol total pada tikus. Peningkatan kadar kolesterol total pada tikus dapat pula disebabkan karena telah berikan pakan tinggi kolesterol dengan komposisi hati ayam, daging ayam, lemak kambing dan kuning telur bebek, sehingga kadar kolesterol total tikus dalam tiap minggu selalu meningkat (tabel 4.1). Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan pada dinding pembuluh darah bagian dalam dan kemudian akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

menghambat sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh. Terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah akan memicu terjadinya gangguan metabolisme sel-sel otot jantung (Braunwald dan Selwyn, 2005). Tingginya kandungan kolesterol dalam hati dapat mempengaruhi metabolisme sehingga kolesterol akan menumpuk di hati. Jika keadaan seperti ini dibiarkan dalam waktu lama, makan kolesterol berlebih tersebut akan menempel di dinding pembuluh darah dan akan menimbulkan plak aterosklerosis (Subowo, 2009). Menurut Adam (2009) makanan berlemak terdiri dari trigiserid dan kolesterol. Saat dalam tubuh trigliserid dan kolesterol akan diserap oleh usus melalui enterosit mukosa. Trigliserid diserap sebagai asam lemak bebas dan diubah

menjadi

trigliserida,

sedangkan

kolesterol

mengalami

esterifikasi menjadi kolesterol ester. Keduanya bersama fospolipid dan apolipoprotein

akan membentuk partikel besar lipoprotein, yang

disebut kilomikron. Kilomikron kemudian diedarkan di dalam aliran darah dan terjadi penguraian oleh enzim lipoprotein lipase sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas dan kilomikron remnan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan energi dan eliminasi kolesterol berlebih dalam tubuh. Jika jaringan maupun organ dalam tubuh mengalami gangguan maka akan mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh. Saat pengamatan dan pemberian perlakuan pada tikus, tubuh tikus nampak lesu dan tidak aktif bergerak dibandingkan hari sebelum pemberian pakan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

kolesterol. Hal lain yang teramati adalah bulu-bulu tikus yang mulai rontok pada hari ke 14 hingga 21. Hal ini dapat disebabkan karena tingginya kadar kolesterol pada tikus, asupan garam yang tinggi dan kurangnya asupan vitamin dalam tubuh tikus sehingga metabolisme tubuh tikus terdegradasi. Aktivitas merupakan komponen penting dalam penurunan berat badan. Kegiatan ini tidak hanya akan membakar kalori tetapi juga dapat memperkuat tulang dan otot. Keadaan kandang yang tidak luas dapat menjadi salah satu faktor penghambat aktivitas tikus, sehingga ruang gerak tikus menjadi terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa: 1. Ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus, namun secara statistik penurunan kadar kolesterol total belum bermakna dengan hasil p>0,05. Pada hari ke-21 hasil uji statistik adalah p 0,561 > 0,05, hari ke-28 adalah p 0,190 > 0,05, hari ke 35 adalah p 0,836 > 0,05. 2. Pemberian ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) dengan dosis 600 mg/BB selama 2 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total tikus namun secara statistik belum bermakna karena p>0,05.

B. Saran 1. Untuk memperoleh penurunan kadar kolesterol total yang bermakna perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dari ekstrak etanol daun jambu biji terhadap kadar kolesterol total dengan peningkatan dosis serta waktu pemberian ekstrak yang lebih lama. 2. Sebelum ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) diberikan pada hewan percobaan ada baiknya dilakukan uji kandungan pektin pada ekstrak tersebut.

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

3. Untuk mengurangi faktor penyebab ketidakstabilan penurunan kadar kolesterol total perlu diperhatikan jenis pakan yang diberikan, kadar garam pada pakan dan asupan vitamin pada tikus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

A. Implementasi Penelitian Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester genap, pada materi Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan melalui kegiatan kerja kelompok, praktikum, penyusunan laporan, dan presentasi. Materi terkait Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan ini terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut: 3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan proses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia. 4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

B. Bentuk Kegiatan Sub bab ini dapat dilakukan dengan kegiatan kerja kelompok dan praktikum. Hasil yang diharapkan berdasarkan kompetensi dasar tersebut, siswa mampu berpikir kritis, aktif dalam belajar, dan mampu bekerja sama dalam kelompok.

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

C. Rancangan Perencanaan Proses Pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran secara sistematis dapat dilihat dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada lampiran 7. Dalam RPP tersebut telah dirancang menjadi tiga kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan adalah 2 jp. Tujuan dari setiap kegiatan adalah sebagai berikut. 1. Pertemuan I Masing-masing kelompok belajar secara mandiri dengan materi diskusi yang berbeda pada tiap kelompok yaitu struktur darah, fungsi darah, dan proses sirkulasi darah, setelah itu hasil diskusi dipresentasikan, dan diolah dalam bentuk laporan tertulis. 2. Pertemuan II Siswa diminta mengaitkan materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi darah dan mencari tahu secara mandiri tentang obat herbal yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kolesterol, hasil pengerjaan diolah dalam bentuk peta konsep. 3. Pertemuan III Siswa melakukan kegiatan pengecekkan kadar kolesterol total tikus menggunakan Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System dan mengaitkan hasil yang didapatkan dengan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standardisasi Nasional SNI 01-3931-2006. Tentang Pakan Ayam Ras Pedaging Masa Akhir (Broiler Finisher).Jakarta (ID): BSN. Adam, J, M, F. 2009. Dislipidemia. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. Agoes, Azwar, Haji. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Allo, I. 2013. Uji Efek Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Manado: Universitas Sam Ratulangi. Anief, Moh. 1995. Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Ansel, H, C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi 4. Jakarta: UI Press. Bonner, Michael., Wright, David. 2008. Penuntun Praktis Perhitungan Farmasi, Edisi. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cahyono, B, Suharjo, B,J. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI). Daramono, Syamsudin. 2011. Buku Ajar: Farmakologi Eksperimental. Jakarta: Penerbit Universitas Indonsia (UI-Press). Depkes, RI. 1979. Farmokope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes, RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Didona, Nancy. 2013. Sediaan dan Dosis Obat: Panduan Penghitungan Dosis dan Dasar-dasar Pemberian Obat. Jakarta: Penerbit Erlangga. Diehl, Hans. 1990. Waspadai: Diabetes-Kolesterol-Hipertensi. Bandung: Indonesia Publishing House. Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986. Sediaan Galenik, 8-10. Jakarta: Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Gunawan, D, Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Jakarta: Penebar Swadaya.

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

Hapsoh., Hasanah, Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: USU Press. Hardiningsih, R. 2006. Pengaruh Pemberian Pakan Hiperkolesterolemia Terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi Bakteri Asam Laktat. Bogor: Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pangan Indonesia (LIPI). Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2014. Warta Ekspor: Obat Herbal Tradisional. Jakarta: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Krinke, G. J. 2000. The Laboratory Rat. San Diago, Ca: Academic Press. Larasaty, Widya. 2013. Uji Antifertilitas Ekstrak Etil Asetat Biji JarakPagar (Jatropha curcas L.) pada Tikus Puyih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo. Lathifa, Q. A. 2008. Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri Pada Buah Belimbing (Averrhoa bilimbi L.) Dengan Variasi Pelarut. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim. Latief, Abdul, Haji. 2009. Obat Tradisional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Marta, G., L, S., L, J. 2011. Pengaruh Jumlah Pemberian Tempe Terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus. Jakarta: Unika Atma Jaya. Nurmalina, Lita., Valley, Bandung. 2012. 24 Herbal Legendaris untuk Kesehatan Anda. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Parimin. 2005. Jambu Biji: Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Bogor: Penebar Swadaya. Peraturan Menteri Kesehatan Repiblik Indonesia No.007. 2012. Registrasi Obat Tradisional. Pridayanti, L. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar LDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Semarang: Universitas Diponegoro. Sadikin, Mohamad, Haji. 2001. Biokimia Darah. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Santoso. Singgih. 2001. SPPS Versi 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Shah S, S., Gaurang B, S., Satbeer D, S., Priyanshi V, G., Kajal C., Khyati A, S. 2011. Effecy of Piperine in the Regulation of Obesity-Induced Dyslipidemia in High-Fat Diet Rats. Indian Journalof Pharmacology.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Sitepoe, Mangku. 1993. Kolesterol Fobia: Keterkaitannya Dengan Penyakit Jantung. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Subowo. 2009. Imunobiologi Edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto. Sutioso, H. 2012. Pemanfaatan Pektin yang Diisolasi dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Dalam Uji In Vitro dan In Vivo Penurunan Kadar Kolesterol. Depok: Universitas Indonesia. Tan, T, H., Rahardja, Kirana. 2010. Obat-obat Sederhana untuk Gangguan Seharihari. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Usman, Husaini., Akbar, Setyadi, Purnomo. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan Noerono, S, Edisi V. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Wahyuni, T. 2015. Kadar Kolesterol Orang Indonesia Sama dengan Orang Amerika. CNN Indonesia: Gaya Hidup. Wasito, Hendri. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wright, I.S. 1976. Editorial: Correct Levels Of Serum Cholesterol: Average vs. Normal vs. Optimal. JAMA: 236:261-262.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Foto Kegiatan Penelitian

Alat dan Bahan

Daun jambu biji (Psidium

Ethanol 96%

Oven

Water bath

Timbangan gantung

Timbangan digital

Blender

Gelas beker

Cawan petri

guajava L.)

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

Erlenmeyer

Kain saring

Gelas arloji

Obat simvastatin

Pakan BR-2

Pakan BR-1

Termometer ruangan

Kandang plastik

Kandang metabolit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

Kandang metabolit

Botol minum tikus

Jarum oral

Spuit

Microhaematocrit

Kaca benda

(capillary tubes)

Alat cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System

Strip test kolesterol

Kertas saring whatman no.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

Masker dan sarung tangan

Sarung tangan kain

Tissue

karet Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol

Lemak kambing

Lemak kambing yang

Hati dan daging ayam yang

sudah dipanaskan

sudah dihaluskan

Pencampuran pakan

Pengadukkan adonan

Hasil cetakkan pakan yang

standar BR-2 dengan

pakan tinggi kolesterol

masih basah

kuning telur bebek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

Pemanggangan pakan

Pemanggangan pakan

Pakan tinggi kolesterol

tinggi kolesterol

tinggi kolesterol

yang siap diberikan

Pembuatan Simplisia Daun Jambu Biji

Penimbangan daun jambu

Pencucian daun jambu

biji segar

Penirisan daun jambu biji yang sudah bersih

Penjemuran daun Hari

Penjemuran daun hari

Daun jambu biji yang sudah

pertama

ketiga

kering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Penghalusan daun kering

Daun kering yang sudah

Penuangan serbuk simplisia

halus

pada erlenmeyer

Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji

Penimbangan simplisia

Pengadukkan ekstrak

Pencampuran simplisia

Campuran ethanol 96%

dengan ethanol 96%

dengan simplisia

Perendaman ekstrak

Perendaman ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Penyaringan ekstrak yang

Penyaringan ekstrak yang

pertama menggunakan

pertama

Debris/ hasil saringan ekstrak

kain saring

Penyaringan ekstrak yang

Proses penyaringan ekstrak

kedua menggunakan kertas

Penyaringan ekstrak yang kedua

saring

Filtrat hasil penyaringan

Penuangan ekstrak pada

Sediaan ekstrak pada cawan

ekstrak yang kedua

cawan petri

petri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

Proses pembuatan sediaan

Hasil ekstrak yang sudah

kental ekstrak

mengental

Sediaan kental ekstrak

Pemberian Perlakuan Pada Tikus

Penimbangan berat ekstrak

Pencampuran ekstrak

Pengadukkan campuran

dengan air

ekstrak dan air

Penghalusan obat

Pengadukkan serbuk obat

Pemberian perlakuan pada

simvastatin

dengan air

tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Penimbangan Berat Badan Tikus dan Pengecekkan Darah Tikus

Proses penimbangan tikus

Pengambilan darah tikus

Sampel darah tikus

Pengecekkan darah tikus

Salah satu hasil

Hasil penggunaan strip tes

pengecekkan kolesterol

kolesterol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Penghitungan Dosis Obat Simvastatin dan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (P.guajava L.) 

Penghitungan dosis obat simvastatin menurut Irianto (2013): Dosis obat untuk orang dewasa dengan berat 50 Kg adalah 40 mg/hari. Dosis obat untuk tikus dengan berat 120 g adalah: 120 𝑔 (𝐵𝐵 𝑡𝑖𝑘𝑢𝑠) 50000 (𝐵𝐵 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎)

𝑥 40 𝑚𝑔 (𝑜𝑏𝑎𝑡) = 0,096 𝑚𝑔 = 0,1 mg

Pada 1 tablet obat terdapat 10 mg lalu dilarutkan dalam 100 ml aquades, sehingga dalam 1 ml terkandung 0,1 mg simvastatin. 

Penghitungan dosis ekstrak etanol daun jambu biji menurut Larasaty (2013): 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑔/𝐾𝑔𝐵𝐵)

VAO = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔/𝑚𝑙) 𝑥 𝐵𝐵 (𝐾𝑔) -

dosis yang digunakan 400 mg/kg

-

berat tikus 203 g = 0,203 kg

-

1 ml = 400 mg/kgBB x 0,203 kg = 81,2 mg/ml

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.a. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan I

Ulangan

Hari ke-7 (setelah aklimatisasi 1 minggu)

Hari ke-14 (setelah 1 minggu diberi pakan tinggi kolesterrol)

Hari ke-21 (setelah 2 minggu diberi pakan tinggi kolesterol)

Hari ke-28 (setelah 1 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji) BB Kolesterol (g) total (mg/dL)

Hari ke-35 (setelah 2 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji) BB Kolesterol (g) total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

Tikus 1

92

Lo (< 100)

118

Lo (<100)

155

102

203

158

201

184

Tikus 2

102

Lo (< 100)

129

123

163

150

206

298

206

215

Tikus 3

89

Lo (< 100)

123

135

143

180

185

219

197

181

Rerata

94.3

Lo (<100)

123. 33

119

153. 67

144

198

225

201. 33

193.33

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.b. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan II Ulangan

Tikus 1

Hari ke-7 (setelah aklimatisasi 1 minggu)

Hari ke-14 (setelah 1 minggu diberi pakan tinggi kolesterrol)

Hari ke-21 (setelah 2 minggu diberi pakan tinggi kolesterol)

Hari ke-28 (setelah 1 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

Hari ke-35 (setelah 2 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

98

Lo

131

132

159

132

220

238

207

202

106

133

130

195

174

200

179

202

104

131

131

144

172

198

175

177

113.

132

140

157

188.

212

187

193.67

(< 100) Tikus 2

73

Tikus 3

80

Rerata

83.67

Lo (< 100) Lo (< 100) Lo (<100)

67

67

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.c. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Perlakuan III

Ulangan

Tikus 1

Hari ke-7 (setelah aklimatisasi 1 minggu)

Hari ke-14 (setelah 1 minggu diberi pakan tinggi kolesterrol)

Hari ke-21 (setelah 2 minggu diberi pakan tinggi kolesterol)

Hari ke-28 (setelah 1 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

Hari ke-35 (setelah 2 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol BB (g) total (mg/dL)

Kolesterol BB (g) total (mg/dL)

112

Lo

148

121

184

182

213

Lo (<100)

213

174

Kolesterol total (mg/dL)

(< 100) Tikus 2

99

Lo (< 100)

135

121

168

151

211

180

222

229

Tikus 3

80

Lo (< 100)

106

175

135

179

179

180

192

162

Rerata

97

Lo (<100)

129.67

139

162.33

170.67

201

153

209

188.33

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.d. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Kontrol Positif (+)

Ulangan

Tikus 1

Hari ke-7 (setelah aklimatisasi 1 minggu)

Hari ke-14 (setelah 1 minggu diberi pakan tinggi kolesterrol)

Hari ke-21 (setelah 2 minggu diberi pakan tinggi kolesterol)

Hari ke-28 (setelah 1 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

Hari ke-35 (setelah 2 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

BB (g) Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

95

129

128

156

169

209

149

213

166

Lo (< 100)

Tikus 2

83

Lo (< 100)

113

133

143

169

184

155

198

279

Tikus 3

89

Lo (< 100)

115

173

139

219

168

224

184

291

Rerata

89

Lo (<100)

119

144.67

146

185.67

187

176

198. 33

245.33

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.e. Berat Badan (g) dan Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Tikus Putih Jantan pada Kontrol Negatif (-)

Ulangan

Tikus 1

Hari ke-7 (setelah aklimatisasi 1 minggu)

Hari ke-14 (setelah 1 minggu diberi pakan tinggi kolesterrol)

Hari ke-21 (setelah 2 minggu diberi pakan tinggi kolesterol)

Hari ke-28 (setelah 1 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

Hari ke-35 (setelah 2 minggu diberi perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total (mg/dL)

BB (g)

Kolesterol total BB (mg/dL) (g)

74

Lo

102

124

126

128

164

169

178

228

Lo (< 100) Lo (< 100)

105

139

128

159

162

182

184

181

111

156

139

196

175

221

189

214

Lo (<100)

106

139.67

131

161

167

190.67

183.6 7

207.67

Kolesterol total (mg/dL)

(< 100) Tikus 2

79

Tikus 3

78

Rerata

77

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.f. Rerata Kadar Kolesterol Total Tikus Perlakuan I, II, II, K+, dan K-

Chart Title 300

250

200

150

100

50

0 hari ke-7 Perlakuan I

hari ke-14 Perlakuan II

hari ke-21 Perlakuan II2

77

hari ke-28 Kontrol Positif

hari ke-36 Kontrol Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik A. Uji Normalitas Sample Kolmogorov-Smirnov Test 1. Uji Normalitas pada Hari Ke 21 (Post Kolesterol) Descriptive Statistics

N

Mean

post_kolesterol

15

Std. Deviation

163.6667

Minimum

30.25762

Maximum

102.00

219.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test post_kolesterol N

15

Normal Parametersa,,b

Most Extreme Differences

Mean

163.6667

Std. Deviation

30.25762

Absolute

.103

Positive

.076

Negative

-.103

Kolmogorov-Smirnov Z

.400

Asymp. Sig. (2-tailed)

.997

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

2. Uji Normalitas pada Hari Ke 28 (Minggu Pertama Pemberian Perlakuan) Descriptive Statistics

N minggu_I_perlakuan

Mean 15

191.3333

78

Std. Deviation 46.27506

Minimum 99.00

Maximum 298.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test minggu_I_perla kuan N

15

Normal

Parametersa,,b

Most Extreme Differences

Mean

191.3333

Std. Deviation

46.27506

Absolute

.113

Positive

.113

Negative

-.113

Kolmogorov-Smirnov Z

.439

Asymp. Sig. (2-tailed)

.990

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

3. Uji Normalitas pada Hari Ke 35 (Minggu Kedua Pemberian Perlakuan) Descriptive Statistics

N minggu_II_perlakuan

Mean 15

Std. Deviation

208.2667

37.63256

Minimum 162.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test minggu_II_per lakuan N Normal

15 Parametersa,,b

Most Extreme Differences

Mean

208.2667

Std. Deviation

37.63256

Absolute

.162

Positive

.162

Negative

-.109

Kolmogorov-Smirnov Z

.629

Asymp. Sig. (2-tailed)

.824

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Maximum 291.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

B. Uji Statistik Repeated Measured Anova Descriptive Statistics

Mean

Std. Deviation

N

post_kolesterol

163.6667

30.25762

15

minggu_I_perlakuan

191.3333

46.27506

15

minggu_II_perlakuan

208.2667

37.63256

15

Multivariate Testsb Hypothesis Effect

Value

F

df

Partial Eta Error df

Sig.

Squared

.578

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

.422

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

Hotelling's Trace

1.367

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

Roy's Largest

1.367

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

kolesterol Pillai's Trace Wilks' Lambda

Root a. Exact statistic b. Design: Intercept Within Subjects Design: kolesterol

Mauchly's Test of Sphericityb Measure:perlakuan_penelitian Epsilona Within Subjects Effect

Approx. ChiMauchly's W

kolesterol

.850

Square

Greenhousedf

2.114

Sig. 2

.348

Geisser .870

Huynh-Feldt Lower-bound .982

.500

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is proportional to an identity matrix. a. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table. b. Design: Intercept Within Subjects Design: kolesterol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

Tests of Within-Subjects Effects Measure:perlakuan_penelitian Type III Sum Source kolesterol

of Squares Sphericity

Mean df

Partial Eta

Square

F

Sig.

Squared

15206.711

2

7603.356

5.866

.007

.295

15206.711

1.739

8744.460

5.866

.011

.295

Huynh-Feldt

15206.711

1.964

7741.252

5.866

.008

.295

Lower-bound

15206.711

1.000

15206.711

5.866

.030

.295

36294.622

28

1296.237

36294.622

24.346

1490.774

Huynh-Feldt

36294.622

27.501

1319.745

Lower-bound

36294.622

14.000

2592.473

Assumed GreenhouseGeisser

Error(kolestero Sphericity l)

Assumed GreenhouseGeisser

Tests of Within-Subjects Contrasts Measure:perlakuan_penelitian Type III Sum Source

kolesterol

Kolesterol

Linear Quadratic

Error(kolesterol) Linear Quadratic

of Squares

Partial Eta df

Mean Square

F

Sig.

Squared

14918.700

1

14918.700

18.495

.001

.569

288.011

1

288.011

.161

.694

.011

11292.800

14

806.629

25001.822

14

1785.844

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

Tests of Between-Subjects Effects Measure:perlakuan_penelitian Transformed Variable:Average Type III Sum of

Partial Eta

Source

Squares

Intercept

1586346.689

1

1586346.689

26328.978

14

1880.641

Error

df

Mean Square

F

Sig.

843.514

Squared

.000

.984

Estimates Measure:perlakuan_penelitian 95% Confidence Interval

Kolester ol

Mean

Std. Error

Lower Bound

Upper Bound

1

163.667

7.812

146.911

180.423

2

191.333

11.948

165.707

216.960

3

208.267

9.717

187.426

229.107

Pairwise Comparisons Measure:perlakuan_penelitian (I)

95% Confidence Interval for

(J)

Differencea

kolester kolester Mean Difference ol

1

2

-27.667

13.878

.198

-65.383

10.049

3

-44.600*

10.371

.002

-72.785

-16.415

1

27.667

13.878

.198

-10.049

65.383

3

-16.933

14.777

.813

-57.093

23.227

1

44.600*

10.371

.002

16.415

72.785

2

16.933

14.777

.813

-23.227

57.093

2

3

(I-J)

Std. Error

Sig.a

ol

Based on estimated marginal means a. Adjustment for multiple comparisons: Bonferroni. *. The mean difference is significant at the .05 level.

Lower Bound

Upper Bound

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

Multivariate Tests Partial Eta Value

F

Hypothesis df

Error df

Sig.

Squared

Pillai's trace

.578

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

Wilks' lambda

.422

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

Hotelling's trace

1.367

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

Roy's largest root

1.367

8.888a

2.000

13.000

.004

.578

Each F tests the multivariate effect of kolesterol. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means. a. Exact statistic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

C. Uji Statistik Kruskal - Walis

Graph

Pada diagram ini menunjukkan bahwa bentuk dan sebaran dari 5 kelompok adalah tidak sama, di mana terdapat perbedaan median dan bentuk sebaran. Maka uji ini tidak dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan median dan hanya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan mean saja. Descriptive Statistics N

Mean

Std. Deviation

Minimum

Maximum

post_kolesterol

15

163.6667

30.25762

102.00

219.00

Tikus

15

3.0000

1.46385

1.00

5.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

Ranks

post_kolesterol

tikus

N

Mean Rank

perlakuan 1

3

4.00

perlakuan 2

3

4.67

perlakuan 3

3

6.33

Total

9

Berdasarkan data di atas kita dapat mengetahui peringkat rata-rata dari masing-masing perlakuan, di mana dari data di atas terlihat bahwa perlakuan 3 lebih tinggi dari pada perlakuan 1 dan 2. Untuk mengetahui apakah perbedaan tersebut bermakna atau tidak dalam statistik dapat dilihat pada nilai asymp. sig (nilai p) di bawah ini. Test Statisticsa,b post_kolesterol Chi-Square

1.156

df

2

Asymp. Sig.

.561

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: tikus

Jika nilai p < batas kritis maka keputusan hipotesis adalah menerima HI dan menolak HO atau yang berarti variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa asymp. sig atau nilai p adalah 0.561 di mana nilai p > 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menolak HI dan menerima HO atau yang berarti variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

Graph

Descriptive Statistics N

Mean

Std. Deviation

Minimum

Maximum

minggu_I_perlakuan

15

191.3333

46.27506

99.00

298.00

Tikus

15

3.0000

1.46385

1.00

5.00

Ranks

minggu_I_perlakuan

tikus

N

Mean Rank

perlakuan 1

3

6.00

perlakuan 2

3

6.33

perlakuan 3

3

2.67

Total

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

Test Statisticsa,b minggu_I_perlak uan Chi-Square

3.317

df

2

Asymp. Sig.

.190

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: tikus

Graph

Descriptive Statistics N

Mean

Std. Deviation

Minimum

Maximum

minggu_II_perlakuan

15

208.2667

37.63256

162.00

291.00

Tikus

15

3.0000

1.46385

1.00

5.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

Ranks

minggu_II_perlakuan

tikus

N

Mean Rank

perlakuan 1

3

5.00

perlakuan 2

3

4.33

perlakuan 3

3

5.67

Total

9

Test Statisticsa,b minggu_II_perlak uan Chi-Square

.359

df

2

Asymp. Sig.

.836

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Data Biologi Normal Tikus Putih Data biologi normal menurut Darmono (2011) (1) Konsumsi pakan per hari

= 5 g/100 g bb

(2) konsumsi air minum per hari

= 8-11 ml/100 g bb

(3) Diet protein

= 12%

(4) Ekskresi urine per hari

= 5,5 ml/100 g bb

(5) lama hidup

= 2,5-3 tahun

(6) Bobot badan dewasa -

Jantan

= 300-400 g

-

Betina

= 250-300 g

(7) Bobot lahir

= 5-6 g

(8) Dewasa kelamin (jantan=betina)

= 50+10 hari

(9) Siklus estrus (menstruasi)

= 5 hari (polyestrus)

(10) Umur sapih

= 21 hari, 40-50 g

(11) Mulai makan pakan kering

= 12 hari

(12) Rasio kawin

= 1 jantan – 3 atau 4 betina

(13) Jumlah kromoson

= 42

(14) Suhu rektal

= 37,5oC

(15) Laju respirasi

= 85 x/mn

(16) Denyut jantung

= 300-500 x/mn

(17) Pengambilan darah maksimum

= 5,5 ml/Kg

(18) Jumlah sel darah merah

= 7,2-9,6 x 106 / μl

(19) Kadar haemoglobin (Hb)

= 15,6 g/dl

(20) Pack Cell Volume (PCV)

= 46%

(21) Jumlah sel darah putih

= 14 x 103 / μl

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Silabus Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Mata Pelajaran Biologi SMA

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas

: XI

Semester

: Genap

Kompetensi Inti : KI 1

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2

: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, renponsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3

: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4

: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan Kompetensi Dasar

3.6

4.6

Materi Pokok

Menganalisa  Sistem hubungan antara Sirkulasi struktur jaringan Darah Pada penyusun organ pada Manusia sistem sirkulasi dalam - Struktur darah kaitannya dengan - Fungsi Darah bioproses dan - Proses dalam gangguan fungsi yang sirkulasi darah dapat terjadi pada - Kelainan atau sistem sirkulasi penyakit pada manusia. sistem sirkulasi darah Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan studi melalui literatur.

Kegiatan Pembelajaran

Mengamati  Guru mengajak siswa mengamati video.1 tentang darah, meliputi: struktur dan fungsi darah dalam tubuh makhluk hidup. Lalu, video.2 tentang penyakit kolesterol dan penyebabnya. Video.3 tentang manfaat ekstrak etanol daun jambu biji sebagai obat tradisional pada penyakit kolesterol. Menanya  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait video yang sudah dilihat.  Guru memberi kesempatan kepada siswa

Penilaian

Tugas

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Non tes

Observasi

Observasi  Sikap ilmiah saat belajar di kelas, kegiatan praktikum, kerjasama kelompok, keseriusan mengerjakan tugas LKS, dan melaporkan hasil secara lisan.

Portofolio

Laporan  Kompetensi membuat laporan dari format, isi laporan,

Tes

Alokasi Waktu

6 x 45 menit

Sumber Belajar

 Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI.  Buku Paket Biologi Kelas XI.  Modul Siswa.  Internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Teknik Penilaian

lain yang ingin menyampaikan pendapat/jawaban.  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab. Mengumpulkan Data  Guru meminta siswa berkumpul dengan kelompok belajar yang sudah ditentukan dan membagikan LKS pada masing-masing kelompok.  Siswa diminta mencari informasi tentang peyakit kolesterol dan penyebabnya.  Guru menjelaskan mengenai LKS yang berisi perintah dan cara

Tugas

Bentuk Instrumen kesesuaian isi, dan tata bahasa dalam penulisan. Soal Ulangan (Essay)

Ulangan Harian  Pada akhir pembelajaran siswa diberikan soal untuk mengetahui pemahaman siswa terkait materi yang sudah dipelajari.

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Teknik Penilaian

kerja pengecekan kadar total kolesterol darah menggunakan Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System pada tikus wistar jantan yang sudah diinduksi pakan tinggi kolesterol selama 14 hari. Mengasosiasikan  Siswa berkumpul dengan masing-masing kelompoknya dan mulai mencermati isi LKS.  Guru memberi kesempatan jika ada siswa yang ingin bertanya terkait LKS.  Jika sudah mengerti, siswa dipersilahkan untuk

Bentuk Instrumen

Tugas

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Teknik Penilaian

mengerjakan tugas pada LKS secara berkelompok.  Hasil kerja kelompok dapat langsung dituliskan pada kolom yang tersedia pada lembar LKS. Mengkomunikasikan  Kelompok yang paling cepat menyelesaikan tugas mendapat kesempatan pertama menyampaikan hasil diskusi yang kerja kelompok.  Penyampaian hasil kerja kelompok disampaikan dalam bentuk presentasi menggunakan PPT di depan kelas.  Selain presentasi, hasil praktikum dilaporan

Bentuk Instrumen

Tugas

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

BAB.V Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Teknik Penilaian

dalam bentuk laporan tertulis dengan menyertakan lampiran foto dan LKS yang sudah dikerjakan.  Pada akhir pembelajaran siswa diberi soal.

Bentuk Instrumen

Tugas

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas/Semester

: XI/Genap

Materi Pembelajaran

: Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia dan Hewan

Alokasi Waktu

: 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, renponsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran 1.

Kompetensi Dasar 3.6

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.

3.7

Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.6.1 Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi darah. 3.6.2 Membedakan mekanisme peredaran darah besar dan kecil pada manusia. 3.6.3 Mengaitkan hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses. 3.6.4 Menemukan informasi terkait gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia.

3. Tujuan Pembelajaran 3.6.1.1 Melalui studi literatur siswa mampu mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi darah. 3.6.2.1 Setelah menonton video sistem peredaran darah siswa mampu menjelaskan mekanisme peredaran darah dengan benar. 3.6.3.1 Setelah menonton video terbentuknya penyakit hiperkolesterolemia siswa mampu menjelaskan hubungan antara jaringan penyusun organ jantung dalam kaitannya dengan bioproses secara kritis. 3.6.4.1 Setelah mencari informasi dari berbagai sumber siswa mampu menyebutkan berbagai kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7.1

3. Tujuan Pembelajaran 3.6.4.2 Melalui kegiatan pengukuran kadar total kolesterol tikus siswa mampu menjelaskan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi tikus dengan tepat. Menyajikan karya tulis tentang 3.7.1.1 Melalui studi literatur siswa kelainan pada struktur dan mampu membuat karya tulis fungsi darah, jantung, pembuluh tentang kelainan pada struktur darah yang menyebabkan dan fungsi darah, jantung, gangguan sistem sirkulasi pembuluh darah yang manusia serta kaitannya dengan menyebabkan gangguan sistem teknologi melalui studi literatur. sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi secara ilmiah.

C. Metode Pembelajaran 1.

Model Pembelajaran : Saintifik

2.

Metode

: Literatur, diskusi, praktikum, presentasi siswa,

penyusunan laporan akhir.

D. Materi Pembelajaran 1.

Sistem Sirkulasi Darah Pada Manusia

a.

Struktur darah

b.

Fungsi Darah

c.

Proses dalam sirkulasi darah

d.

Kelainan atau penyakit pada sistem sirkulasi darah

E. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran 1.

Media

: Laptop/ komputer, smartphone, LCD, video, LKS, lembar

soal, lembar observasi. 2.

Alat

: Spidol, papan tulis, Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol

Monitoring System, strip test, gunting, silet, gelas benda. 3.

Bahan

: tikus wistar jantan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

F. Sumber Belajar Buku paket, Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI, modul siswa, internet.

G. Kegiatan Pembelajaran 1.

Pertemuan Ke-1 (2 x 45 menit) a) Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

a. Menyiapkan kondisi belajar Guru : memberi salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa. b. Melakukan apersepsi Guru : menampilkan gambar dan video orang yang mengalami penyakit anemia. Siswa : mengamati gambar dan video. Guru : menanyakan apa saja faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit anemia. (diharapkan jawaban siswa menyangkut tentang darah) Siswa : menjawab pertanyaan guru. c. Memotivasi Guru : menampilkan video pendek tentang pola hidup sehat dan pola hidup tidak sehat serta dampaknya bagi tubuh. Video ini bertujuan agar siswa dapat menyadari bahwa pentingnya mengatur pola hidup agar sehat. Siswa : menyimak video. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru : menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa : diminta mengulang tujuan pembelajaran yang telah disampaikan guru. a. Mengamati 60 Guru : memberikan ilustrasi tentang menit peredaran berbagai zat yang dibutuhkan tubuh. Guru menanyakan “bagaimanakah zat-zat tersebut dapat disebarkan ke seluruh tubuh? Apa

Inti

Alokasi Waktu 15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

b.

c.

d.

e.

sajakah yang berperan mengedarkan zat-zat penting ke seluruh tubuh?” Guru meminta siswa untuk menulis semua hal penting yang mereka dapatkan pada buku catatan. Siswa : mengamati video tentang darah, fungsi darah, dan proses dalam sirkulasi darah.yang ditayangkan oleh guru dan menulis hal-hal penting. Menanya Guru : mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait video yang sudah ditonton. Siswa : siswa dapat saling bertukar informasi dan pendapat terkait video yang sudah ditonton. Mengumpulkan data Guru : meminta siswa untuk berkumpul dengan anggota kelompok masingmasing dan mengajak siswa untuk berdiskusi terkait video yang sudah ditonton. Guru : masing-masing kelompok diberikan topik diskusi yang berbedabeda, di antaranya struktur darah, fungsi darah, proses dalam sirkulasi darah, serta kelainan yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi darah manusia. Mengasosiasikan Siswa : berkumpul dengan anggota kelompok dan mendiskusikan topik yang dilihat pada video. Hasil diskusi dituliskan dalam bentuk laporan tertulis dan dipresentasikan dalam bentuk Power Point. Mengkomunikasikan Guru : menunjuk kelompok dengan topik Struktur darah untuk mempresentasikan hasil diskusi. Siswa : tanya jawab antar siswa. Guru : menengahi kegiatan tanya jawab siswa. Presentasi dilanjutkan oleh kelompok dengan topik Fungsi Darah, kemudian

Alokasi Waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

Kegiatan

Penutup

Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Alokasi Waktu

kelompok dengan topik Proses Dalam Sirkulasi Darah. a. Rangkuman 15 Guru : membimbing siswa untuk menit menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya dan tentang topik dari kelompok lain. b. Refleksi Guru : meminta beberapa siswa untuk menyampaikan refleksinya setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini. c. Tindak lanjut Guru : menyampaikan format laporan tertulis tentang masing-masing topik kelompok dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Siswa : ditugaskan untuk mempelajari materi selanjutnya tentang “Kelainan atau Penyakit Dalam Sistem Sirkulasi Darah”.

2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 menit) a) Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

a. Menyiapkan kondisi belajar Guru : menyampaikan salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan yang sudah dibuat pada pertemuan sebelumnya. b. Melakukan apersepsi Guru : menampilkan video tentang orang yang mengalami obesitas dan menu makan yang tidak sehat. Siswa : menyimak video. Guru : menanyakan kepada siswa “apa yang dapat kalian petik dari video ini?, Apakah video ini ada hubungannya dari materi kita sebelumnya?, Apa dampak dari menu makan yang tidak sehat?”

Alokasi Waktu 15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

c.

d.

Inti

a.

b.

c.

Siswa : menyampaikan berbagai argumen masing-masing. Memotivasi Guru : menampilkan gambar-gambar pembuluh darah yang terhambat oleh plak-plak lemak berlebih dalam tubuh. Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru : menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa : memperhatikan dan mencermati tujuan yang telah disampaikan guru. Mengamati Guru : meminta siswa untuk mengingat materi sebelumnya tentang struktur darah, fungsi darah, dan proses dalam sirkulasi darah. kemudian mengaitkannya dengan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah dalam bentuk peta konsep. Guru : berkeliling di setiap kelompok untuk mengontrol kinerja dalam kelompok. Menanya Siswa : diberi kesempatan untuk bertanya, dan siswa lain dapat memberi jawaban. Guru : menengahi jika terdapat konsep yang keluar dari topik. Mengumpulkan data Siswa : diminta untuk menggunakan smartphone atau pun laptop untuk mencari informasi di internet terkait penyakit kolesterol dan obat herbal yang dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit. Siswa diberikan waktu 20 menit untuk browsing

d. Mengasosiasikan Siswa : informasi yang didapatkan kemudian didiskusikan dengan anggota kelompok dan diringkas pada buku catatan masing-masing.

Alokasi Waktu

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

Kegiatan

Penutup

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

e. Mengkomunikasikan Guru : meminta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi secara singkat di depan kelas. Siswa : menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain. a. Rangkuman 15 Guru : mengajak siswa untuk menit menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada hari ini. b. Refleksi Guru : menanyakan bagaimana perasaan siswa setelah mempelajari materi ini, apa yang sudah siswa dapatkan dan lakukan untuk kegiatan pembejaran hari ini. Siswa : beberapa siswa menyampaikan refleksi pribadi. c. Tindak lanjut Guru : menyampaikan materi selanjutnya terkait “Sistem Peredaran Darah Hewan” (khususnya pada tikus) dan menyampaikan bahwa minggu depan akan diadakan pengukuran darah pada tikus. Siswa : diminta mempelajari materi selanjutnya dan cara penggunaan alat cek darah yang akan digunakan yaitu Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System.

3. Pertemuan Ke-3 (2 x 45 menit) a) Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

a. Menyiapkan kondisi belajar Guru : menyampaikan salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan apakah tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya sudah dikerjakan atau belum.

Alokasi Waktu 15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

Kegiatan

Inti

Deskripsi Kegiatan b. Melakukan apersepsi Guru : menampilkan gambar tikus dan manusia serta kelompok hewan dari vertebrata seperti pisces, amfibi, reptil, burung, dan kelompok avertebrata yatu cacing. Guru menanyakan “apakah mereka mempunyai sistem peredaran darah yang sama ? Apakah darah di dalam tubuh mereka memiliki struktur dan fungsi yang sama ?”. Siswa : diberi kesempatan untuk menyampaikan argumen masingmasing berdasarkan pengetahuan mereka. c. Motivasi Guru : menampilkan video singkat tentang aktivitas tikus di laboratorium sebagai hewan percobaan, dan video singkat seorang peneliti yang melakukan pemberian makan, obat, maupun cara untuk mengecek darah pada tikus (sumber pribadi dan youtube). d. Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru : menyampaikan tujuan pembelajaran. a. Mengamati Guru : memberi materi pengantar terkait sistem peredaran darah hewan avertebrata dan vertebrata. b. Menanya Guru : memberi kesempatan siswa bertanya. Siswa : mengajukan pertanyaan, siswa lain dapat memberi pendapat. c. Mengumpulkan data Siswa : berkumpul dengan teman kelompok dan membaca kembali cara kerja penggunaan Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System yang sudah siswa cari secara mandiri. Hal ini bertujuan agar siswa dapat bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan kepada mereka,

Alokasi Waktu

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan sementara itu guru dapat mengisi lembar observasi siswa. Guru : mengoreksi hasil temuan siswa, dan membagikan LKS terkait kegiatan pengukuran kolesterol total pada darah tikus wistar jantan. Siswa : diminta membaca LKS dengan cermat, dan dipersilahkan bertanya pada bagian yang belum dimengerti. Guru : menjelaskan kembali cara kerja LKS dan bagian-bagian yang harus diisi. d. Mengasosiasikan Guru : meminta siswa berdiskusi dengan anggota kelompok dan mengambil posisi untuk melakukan pengukuran darah pada tikus. Siswa : dapat saling bekerja sama dan membagi tugas satu dengan yang lain. Guru : memonitor aktivitas siswa.

Penutup

e. Mengkomunikasikan Siswa : kelompok yang sudah selesai dapat langsung kembali ke tempat duduk dan mendiskusikan hasil kegiatan. Guru : meminta kelompok untuk menyampaikan hasil pengukuran. Guru dan siswa : menanggapi hasil yang disampaikan oleh kelompok lain. a. Rangkuman Guru : mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari pada hari ini. b. Refleksi Guru : menanyakan bagaimana perasaan siswa setelah mempelajari materi ini, apa yang sudah siswa dapatkan dan lakukan untuk kegiatan pembejaran hari ini ? Siswa : beberapa siswa menyampaikan refleksi pribadi. c. Tindak lanjut

Alokasi Waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Guru : mengumumkan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian terkait materi yang sudah dipelajari. Guru : menyampaikan hasil laporan yang sudah dikumpulkan siswa pada pertemuan sebelumnya. Guru : menyampaikan materi selanjutnya. Siswa : diminta mempelajari materi selanjutnya secara mandiri.

H. Penilaian Hasil Belajar 1.

Aspek Pengetahuan (Kognitif) a. Teknik

: Tes

b. Instrumen

: Soal Ulangan (esai), LKS, portofolio laporan

tertulis 2.

Aspek Sikap (Afektif) a. Teknik

: Non tes

b. Instrumen

: Lembar observasi sikap ilmiah siswa saat belajar di

kelas,

kegiatan

praktikum,

kerjasama

kelompok,

keseriusan

mengerjakan tugas LKS. 3.

Aspek Keterampilan (Psikomotor) a. Teknik

: Nontes

b. Instrumen

: Lembar observasi kegiatan presentasi

I. Lampiran 1.

Instrumen dan Rubrik Penilaian Kognitif a. Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban, rubrik penilaian. b. Lembar kerja siswa, kisi-kisi pertanyaan diskusi, kunci jawaban, rubrik penilaian. c. Kisi-kisi portofolio, lembar portofolio, rubrik penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa

Kelompok : Nama Anggota :

A. Judul : Pengukuran Kadar Kolesterol Total Pada Darah Tikus Putih Jantan B. Kompetensi Dasar 1.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia. C. Tujuan 1. Siswa mampu melakukan pengukuran darah tikus menggunakan alat Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System. 2. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji (P.guajava L.) terhadap penurunan kadar kolesterol total tikus putih jantan. 3. Siswa mampu menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi secara kritis. D. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol

Monitoring

System,

strip

test

untuk

kolesterol,

microhaematocrit (capillary tubes), timbangan digital, spuit, jarum oral, tissue, air, obat simvastatin 40 mg, tikus putih jantan yang mengidap hiperkolesterolemia, ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.), spidol permanen, alat tulis dan kamera.

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

D. Cara Kerja 

Persiapan alat dan bahan 1.

Siapkan 15 ekor tikus yang mengidap hiperkolesterolemia

2.

Siapkan alat cek darah Easy Touch ® GCU Blood Cholesterol Monitoring System

3.

Siapkan strip test kolesterol

4.

Siapkan Microhaematocrit (capillary tubes)

5.

Siapkan timbangan digital

6.

Siapkan alat tulis, kamera, dan spidol permanen

7.

Masing-masing kelompok mengambil 3 tikus dan menandai ekor tikus dengan spidol. Catatan : Berilah tanda yang berbeda pada tiap tikus, di antaranya PP (perlakuan dengan ekstrak etanol daun jambu biji), K+ (perlakuan dengan obat simvastatin), K- (perlakuan dengan air minum biasa)



Penghitungan dosis 1. Timbang tiap tikus, catat berat badannya dalam gram (untuk perhitungan dosis kontrol positif obat simvastatin) kemudian hitung dosis yang akan diberikan dengan rumus : BB tikus (gr) 50000 𝑔 (𝐵𝐵 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎)

𝑥 40 𝑚𝑔 = …mg obat dilarutkan dalam 1 ml

air 2. Timbang berat tikus, catat beratnya dalam kg (untuk perhitungan dosis PP ekstrak etanol daun jambu biji) kemudian hitung dosis yang akan diberikan dengan rumus : 600 mg/KgBB 𝑥BB tikus (gr) = …mg ekstrak dilarutkan dalam 1 ml air 3. Beri air minum biasa kontrol negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110



Pemberian perlakuan (obat simvastatin, ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.)) 1. Masukkan larutan pada alat suntik (spuit) 2. Berikan setiap perlakuan sesuai dengan kode masing-masing. Catatan : tiap tikus hanya diberi perlakuan 1 x 1 hari 3. Lakukan hal seperti di atas selama 7 hari



Pengukuran darah Pada hari ke-8 lakukan pengukuran darah pada tikus dengan mengambil sampel darah pada bagian belakang bola mata tikus (retroorbital) menggunakan microhaematocrit. Catatan: yang memberikan perlakuan dan pengukuran darah adalah guru dan siswa mengamati.



Persiapan alat cek darah 1. Pasangkan baterai pada alat cek darah 2. Masukkan chip warna kuning pada slot bagian atas alat tunggu hingga muncul tulisan “OK” 3. Atur tanggal dan waktu, lepaskan chip warna kuning 4. Masukkan chip warna biru pada bagian belakang, kemudian masukkan strip test kolesterol pada bagian atas alat tunggu hingga muncul kode, sesuaikan angka pada chip warna biru, jika sudah sesuai strip test dapat digunakan



Pengukuran darah 1. Pasang chip warna biru pada slot bagian belakang alat cek darah 2. Masukkan ujung strip test kolesterol pada slot yang tersedia pada bagian atas alat cek darah 3. Tunggu hingga muncul kode pada layar 4. Letakkan sampel darah pada kaca benda 5. Ambil sampel darah dengan meletakkan strip test kolesterol pada permukaan darah tunggu hingga terdapat bunyi “Beep” 6. Tunggu hingga 150 detik hingga hasil cek darah keluar 7. Catat hasil pada tabel hasil pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

8. Berikan kesimpulan kelompok berdasarkan hasil pengamatan pada kolom yang sudah disediakan. Tabel 1. Pengukuran Kolesterol Total Tikus Putih Jantan

Tikus Perlakuan

Hari ke 0 (sebelum perlakuan) BB Kolesterol (g) total (mg/dL)

Hari ke 7 (setelah perlakuan) BB Kolesterol (g) total (mg/dL)

P (perlakuan ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.)) K+ (perlakuan obat simvastatin) K- (perlakuan air minum biasa) Rerata

Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1) Pada perlakuan manakah penurunan kadar total kolesterol ? Jawab :

2) Perlakuan manakah yang paling baik untuk menurunkan kadar total kolesterol ? Jelaskan penyebabnya ! Jawab :

Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Penilaian Kognitif Ulangan Harian A. Kompetensi Dasar dan Kisi-kisi Soal Ulangan Harian 1. Kompetensi Dasar 3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia. 4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

2. Kisi-kisi Soal Ulangan Harian Indikator C1 Ingatan 1.6.1

Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi darah. 1.6.2 Membedakan mekanisme peredaran darah besar dan kecil pada manusia. 1.6.3 Mengaitkan hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses. 1.6.4 Menemukan informasi terkait gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia. 4.6.1 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literature. Total Soal

Soal C2 C3 Pemahaman Penerapan I1, I4, II2

C4 Analisis

Jumlah I II (PG) (Esai) 7 3

I9, I5 I2, II4

II1

II5

I6

I3

I7, I10

I8, II3

3

2

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

B. Soal Ulangan Harian I.

Pilihan Ganda 1. Fungsi hemoglobin pada sel darah merah adalah ….. a. mengangkut oksigen b. membuat darah berwarna merah c. fagosit terhadap mikroorganisme d. imunitas tubuh e. pembekuan darah 2. Jika suatu sampel darah disentrifugasi, maka sel dan fragmen sel akan terpisah dari cairan darahnya. Sebanyak 55% volume sampel darah adalah ….. a. eritrosit b. leukosit c. trombosit d. plasma darah e. hemoglobin 3. Sesorang yang dalam darahnya kekurangan konsentrasi eritrosit akan mengalami ….. a. anemia b. anemia sel bulan sabit c. talasemia d. hemophilia e. leukemia 4. Sifat pembuluh balik (vena) adalah ….. a. dinding tipis, elastis, dekat ke permukaan tubuh b. dinding tebal, elastis, jauh dari permukaan tubuh c. dinding tebal, tidak elastis, dekat ke permukaan tubuh d. dinding tipis, tidak elastis, dekat ke permukaan tubuh e. dinding tipis, tidak elastis, jauh dari permukaan tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

5. Sistem peredaran darah manusia adalah sistem peredaran darah ganda, yaitu terdiri atas ….. a. peredaran darah dan peredaran limfatik b. peredaran darah tertutup dan peredaran darah terbuka c. peredaran darah tertutup dan peredaran darah pulmonalis d. peredaran darah tertutup dan peredaran darah sistemik e. peredarah darah pulmonalis dan peredaran darah sistemik 6. Arteriosklerosis adalah salah satu pemicu penyakit jantung koroner. Arteriosklerosis merupakan ….. a. gangguan aliran darah pada pembuluh darah coroner b. pengerasan pembuluh nadi akibat pengendapan lemak c. tekanan darah tinggi d. penyempitan pembuluh nadi e. infeksi saluran sirkulasi 7. Gangguan pada sistem peredaran darah manusia yang disebabkan bentuk sel darah merahnya tidak beraturan adalah….. a. anemia b. leukimia c. talasemia d. hemfilia e. hiperkolesterolemia 8. Stroke dapat terjadi karena ….. a. fungsi otak mengalami gangguan b. Penyempitan pembuluh darah c. cedera pada otak d. kekurangan sel darah merah e. obesitas 9. Jalur peredaran darah kecil adalah ….. a. jantung – vena pulmonalis – paru-paru – aorta pulmonalis – jantung b. jantung – seluruh tubuh – jantung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116

c. jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – jantung d. jantung – paru-paru – aorta pulmonalis – vena pulmonalis – jantung e. jantung – paru-paru – vena pulmonalis – aorta pulmonalis – jantung 10. Terbentuknya endapan yang mengeras di bagian dalam dinding pembuluh darah adalah penyakit…… a. hipertensi b. varises c. sklerosis d. diabetes e. anemia II. Essay 1. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pengambilan sampel darah tikus! (skor 10) 2. Jelaskan mekanisme peredaran darah ke seluruh bagian tubuh! (20) 3. Jika seseorang mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung lemak dan minyak secara terus menerus apakah dampak yang dapat muncul pada tubuh seseorang tersebut? Jelaskan ! (30) 4. Jelaskan perbedaan peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda pada sistem peredaran darah amfibi ! (20) 5. Jelaskan cara kerja pengukuran kadar kolesterol total darah pada tikus menggunakan alat Easy Tuch GCU Blood Cholesterol Monitoring System! (20) C. Kunci Jawaban 1. Pilihan Ganda 1) A 2) D 3) A 4) D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117

5) E 6) B 7) C 8) B 9) C 10) C 2. Essay 1) Microhaematocrit (capillary tubes), kaca benda, tissue. 2) Mekanisme peredaran darah besar adalah darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah bersih di dalam bilik kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. Aorta bercabang menuju ke bagian atas tubuh (kepala dan tangan) dank e bagian bawah tubuh menuju hati, usus, lambung, ginjal, anggota tubuh, dank e jaringan tubuh bagian bawah. Dari organ-organ tersebut darah akan kembali ke jantung melalui pembuluh balik vena kava posterior dan vena kava anterior. Kemudian masuk ke serambi kiri jantung. 3) Jika sesorang mengkonsumsi makanan cepat saji yang mengandung lemak dan minyak secara terus menerus maka akan berpengaruh pada metabolisme di dalam tubuh. Lemak diubah menjadi trigliserid dan kolesterol. Kemudian disintesis menjadi lipoprotein dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk pembentukan hormon dan vitamin D. Jika lipoprotein disintesis melebihi batas optimal maka akan terakumulasi dalam pembuluh darah dan terjadi penyempitan. Penyempitan ini akan memnimbulkan penyakit seperti stroke dan jantung koroner. 4) Perbedaan peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda pada amfibi adalah peredaran darah tertutup berarti peredaran darah melalui pembuluh darah dan peredaran darah ganda berarti darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran. 5) Cara kerja pengukuran kadar kolesterol total darah pada tikus adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118



Sampel darah diambil pada bagian belakang bola mata tikus (retroorbital) menggunakan microhaematocrit.



Alat Easy Tuch GCU Blood Cholesterol Monitoring System disiapkan.



Strip warna biru dipasangkan pada slot bagian belakang alat cek darah.



Strip test kolesterol dimasukkan pada slot yang tersedia pada bagian atas alat cek darah, tunggu hingga muncul kode pada layar.



Sampel darah diletakkan pada kaca benda.



Sisi strip test kolesterol diletakan pada permukaan darah, tunggu hingga terdapat bunyi “Beep”, hasil pengukuran akan keluar pada detik ke-150.



Hasil pengukuran kadar kolesterol total darah ditulis pada tabel hasil pengamatan.

D. Rubrik Penilaian 1. Pilihan Ganda Keterangan

Skor

Jika jawaban benar

1

Jika jawaban salah

0

Jika tidak menjawab

0

Total skor pilihan ganda

10

2. Essay No.

Keterangan

Skor

Soal 1

2

Jika menjawab 3 alat dengan benar

10

Jika hanya menjawab 1 komponen utama yang benar

5

Jawaban salah

1

Jika tidak menjawab

0

Jika mekanisme dijelaskan secara jelas dan benar

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119

No.

Keterangan

Skor

Soal

3

Terdapat beberapa saluran yang tidak disebutkan

10

Jawaban salah

1

Tidak menjawab pertanyaan

0

Dapat menjelaskan jawaban sesuai dengan kunci jawaban

30

Pertanyaan dijawab dengan penjelasan yang singkat dan

20

kurang detail

4

Jawaban salah

1

Tidak menjawab pertanyaan

0

Dapat menjelaskan perbedaan peredaran darah tertutup dan

20

peredaran darah ganda pada amfibi dengan benar dan secara detail

5

Perbedaan yang dijelaskan kurang jelas dan detail

10

Hanya dapat menjelaskan salah satu jenis peredaran darah

8

Jawaban salah

1

Tidak menjawab pertanyaan

0

Dapat menjelaskan cara kerja pengukuran secara sistematis

20

dan jelas Ada 1 langkah yang tidak dijelaskan sistematis

15

Ada 3 langkah yang tidak dijelaskan

10

Jawaban salah

1

Tidak menjawab pertanyaan

0

Total skor essay = 90 Perhitungan skor

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑥 100%

Kriteria penilaian : Nilai 85 – 100 70 – 84 55 – 69 0 – 54

Keterangan Sangat baik Baik Cukup Kurang

Simbol A B C D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120

Lampiran 10. Penilaian Afektif

Tujuan

: Mengukur sikap siswa dalam kegiatan belajar di dalam kelas

Kelas/semester

: XI/ II

Materi

: Sistem Sirkulasi Darah

A. Lembar Observasi Siswa Sekolah

:

Kelas

:

Kelompok: Hari/tanggal

:

Petunjuk penilaian : 1. Tuliskan nama siswa dari kelompok yang Anda amati pada kolom yang tersedia pada tabel. 2. Amatilah kegiatan siswa selama proses pembelajaran. 3. Nilailah sikap siswa sesuai kriteria dengan memberi tanda √ pada salah satu kolom skor yang tersedia. No. Absen

Nama Aspek yang diamati Total Siswa/ skor Pemahaman Keseriusan Keaktifan Kerjasama kelompok 1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121

Perhitungan skor : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑥 100% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Kriteria penilaian : Nilai 85 – 100 70 – 84 55 – 69 0 – 54

Keterangan Sangat baik Baik Cukup Kurang

Simbol A B C D

B. Rubrik Penilaian Aspek Pemahaman

Skor 3

2

1

Keseriusan

3

2

1

Keaktifan

3

2

Kriteria Siswa dapat menjelaskan dan menuliskan kembali hasil diskusi kelompok sesuai dengan topik materi tanpa melihat atau bertanya pada teman. Siswa dapat menjelaskan dan menuliskan kembali hasil diskusi kelompok sesuai dengan topik materi namun masih belum lancar tanpa bertanya dengan teman yang lain. Siswa tidak dapat menjelaskan atau pun menulis kembali hasil diskusi dan atau bertanya jawaban kepada teman. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman terkit materi tanpa berdiskusi hal yang tidak berkaitan dengan materi. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman diselingi mengobrol dengan teman dan atau keluar masuk ruangan. Berbicara dengan teman, sibuk sendiri, dan membuat keributan di kelas tanpa mempedulikan penjelasan guru atau pun teman. Siswa aktif menanggapi dan memberi jawaban saat kegiatan belajar mengajar dengan guru, berdiskusi dengan teman kelompok, dan teman antar kelompok. Siswa hanya aktif dalam kelompok saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122

Aspek

Skor 1

Kerjasama

3

2 1

Kriteria Siswa ikut serta dalam kegiatan diskusi dalam kelas baik menanggapi maupun memberi jawaban. Saling berbagi tugas satu dengan yang lain dalam kelompok dan membantu pekerjaan teman jika sudah tugasnya selesai. Hanya mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Hanya mengandalkan teman yang mengejakan tugas tanpa membantu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Penilaian Psikomotor

Tujuan

: Mengukur ketrampilan siswa dalam presentasi

Kelas/semester

: XI/II

Materi

: Sistem Sirkulasi Darah

A. Lembar Observasi Sekolah

:

Kelas

:

Kelompok

:

Hari, tanggal :

Petunjuk penilaian : 1. Tuliskan nama siswa dari kelompok yang Anda amati pada kolom yang tersedia pada tabel. 2. Amatilah kegiatan siswa selama proses pembelajaran. 3. Nilailah sikap siswa sesuai kriteria dengan memberi tanda √ pada salah satu kolom skor yang tersedia. No. Presensi

Nama Aspek yang diamati Siswa/ kelompok Penyajian Ketrampilan Kemampuan materi mengolah komunikasi presentasi tampilan PPT 1 2 3 1 2 3 1 2 3

123

Total skor Trampil dalam menjawab pertanyaan 1 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124

Perhitungan skor : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑥 100% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Kriteria penilaian : Nilai 85 – 100 70 – 84 55 – 69 0 – 54

Keterangan Sangat baik Baik Cukup Kurang

Simbol A B C D

B. Rubrik Penilaian Aspek Penyajian materi presentasi - Materi sesuai topik - Materi disajikan dalam bentuk poinpoin - Materi disertai gambar

Ketrampilan mengolah tampilan PPT. - Tampilan layar PPT lebih hidup dan berwarna - ukuran teks menyesuaikan kondisi ruangan - kontras antara warna background dan teks - gambar dan suara dapat dengan jelas dilihat dan didengar oleh seluruh peserta di dalam kelas Kemampuan komunikasi. - Mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri - materi disampaikan dengan lancar - suara dapat didengar oleh semua peserta diskusi. Ketrampilan menjawab pertanyaan. - Siswa dapat menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan

Skor Kriteria 3 Presentasi kelompok mencakup 3 aspek. 2 Presentasi kelompok hanya mencakup 2 aspek. 1 Presentasi kelompok hanya mencakup 1 aspek. 3 Presentasi kelompok mencakup 4 kriteria. 2 Presentasi kelompok mencakup mencakup 3 aspek. 1 Presentasi kelompok mencakup 1-2 aspek.

3 2 1 3 2

Presentasi kelompok mencakup 3 aspek. Presentasi kelompok mencakup 2 aspek. Presentasi kelompok mencakup 1 aspek. Presentasi kelompok mencakup 3 aspek. Presentasi kelompok mencakup 2 aspek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125

-

-

Aspek Jawaban disertai dengan bukti atau data yang sudah dipersiapkan kelompok Pertanyaan dijawab dengan lancar.

Skor Kriteria 1 Presentasi kelompok mencakup 1 aspek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Penilaian Portofolio Siswa

Pembuatan Laporan Tertulis Tentang Materi Sistem Sisrkulasi Darah A. Portofolio Laporan Sekolah

:

Kelas/Semester

:

Mata Pelajaran

:

Hari,tanggal

:

Petunjuk 1. Berilah skor pada tiap aspek penilaian sesuai dengan kriteria. 2. Berikan komentar terhadap hasil kerja siswa pada kolom yang tersedia. No PRESEN SI

01 Dst …

Nama Siswa/ Kelompok

Aspek Penilaian

Halaman Judul

Latar Belakang

Tujuan

Dasar Teori

0–5

0 – 20

0 – 10

0 – 15

Pembahasan Kesimpulan 0 – 30

Diana Komentar/catatan guru

126

0 – 10

Total Skor Daftar Pustaka 0–5

Kerapian

Ketepatan waktu pengumpulan

5

H+1 = -5 ; H+2 = -10 ; dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127

B. Format Laporan No.

Poin

Aspek yang diperhatikan

Skor

1

Halaman Judul

Tugas biologi, mata pelajaran, kelas, judul, logo sekolah, nama dan nomor absen, nama sekolah, mata pelajaran, tahun.

5

2

Latar Belakang

Kerangka berpikir siswa mencakup semua poin pada judul.

20

3

Tujuan

Poin tujuan disesuaikan dengan judul.

10

4

Dasar Teori

Teori yang mencakup semua poin pada judul dan sumber pustaka.

15

5

Pembahasan

Poin-poin pembahasan yang dianalisis oleh siswa.

30

6

Kesimpulan

Kesimpulan yang dibuat sesuai dengan tujuan.

10

7

Daftar Pustaka

Sumber pustaka yang digunakan pada dasar teori.

5

8

Kerapian

Mencakup kerapian dan ketelitian dalam mengetik kata dan kalimat, serta kesuaian laporan dengan format.

5

Total skor

100

C. Rubrik Penilaian Aspek

Skor

Halaman judul

5 2,5

Latar belakang

Tujuan

Kriteria Jika poin-poin pada halaman judul lengkap. Jika setengah dari poin-poin pada halaman judul tidak lengkap.

1

Jika hanya membuat judul laporan saja.

20

Jika kerangka berpikir siswa mencakup semua poin pada judul.

10

Penjelasan siswa masih umum, belum spesifik pada judul.

5

Penjelasan bertele-tele dan tidak menjelaskan maksud dan tujuan membuat laporan.

10

Siswa sudah mampu mengolah poin tujuan sesuai dengan judul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

Aspek

Dasar teori

Pembahasan

Skor 5

Belum mencakup semua poin pada judul.

1

Tidak membuat tujuan yang sesuai dengan judul.

15

Teori yang dimuat sudah mencakup semua poin pada judul dan mencantumkan sumber pustaka.

7,5

Teori belum mencakup semua poin pada judul dan masih terlalu umum.

1

Tidak membuat dasar teori.

30

Dapat menganalisis dengan kritis, menjawab semua pertanyaan, dapat mencari penyebab dan solusi. Analisis masih diolah secara umum, tidak menjawab semua pertanyaan, belum dapat mencari penyebab dan solusi dari permasalah yang dianalisis.

15

5 Kesimpulan

Daftar pustaka

10

Hanya menulis ulang teori, dan tidak menganalisis data. Dapat menyimpulkan hasil dari laporan yang telah diolah sesuai dengan tujuan.

5

Dapat membuat kesimpulan namun tidak sesuai dengan tujuan.

1

Tidak membuat kesimpulan.

5

Memuat daftar pustaka sesuai dengan sumber yang digunakan pada dasar teori.

2,5 Kerapian

Kriteria

Memuat sebagian sumber pustaka saja.

1

Tidak membuat daftar pustaka.

5

Jika dalam pengetikan, format laporan dibuat dengan rapi dan sesuai dengan kesepakatan/standar penulisan. Terdapat beberapa kesalahan dari pengetikan dan format.

2,5 1

Banyak teks yang salah dan format tidak sesuai dengan kesepakatan.