PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
(Skripsi)
NAMA
: VOLANDA AZIS SALEH
NPM
: 0741031089
EMAIL
:
[email protected]
NO. HP
: 081933552509
PEMBIMBING I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt PEMBIMBING II : Komaruddin, S.E., M.Si., Akt
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2012
ABSTRAK
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh
VOLANDA AZIS SALEH
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. Informasi akuntansi tersebut dalam bentuk rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen yaitu, Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV), sedangkan variabel dependen adalah perubahan harga saham. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. Adapun periode penelitian adalah selama 4 tahun dari 2007 sampai 2010, serta harga saham dari 2006 sampai 2010. Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian diketahui informasi keuangan (variabel independen) yaitu Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham, Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan setelah dilakukan uji ANOVA atau simultan variabel independen (Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci :Informasi Akuntansi, Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Perubahan Harga Saham.
ABSTRACT
ACCOUNTING INFORMATION INFLUENCE TOWARD SHARE PRICE CHANGE OF MINING COMPANY GO PUBLIC IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
By
VOLANDA AZIS SALEH
The aimed of this research was to know the influence of accounting information toward share price change of mining company go public in Indonesia stock exchange. That accounting information in form of financial ratio that use as independent variable, like Earning per Share (EPS), Debt to equity ratio (DER) and price to book value (PBV), while dependent variable was share price change. Sample in this research is taken by using Purposive Sampling method that is company mining go public at Indonesia stock exchange. Research period was during 4 years from 2007 until 2010, and share price was from 2006 until 2010. Research result of financial information (independent variable) was Earning per Share (EPS) has positive influential and significant towards share price change, Debt to Equity Ratio (DER) has negative influent and was not significant towards share price change, Price to Book Value (PBV) has positive influential and was not significant towards share price change to mining go public at Indonesia stock exchange. While after doing ANOVA test or simultaneous independent variable (Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value) as together significant influent towards share price change to mining companies go public at Indonesia stock exchange. Key Word: Accounting Information, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) and Share Price Change.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober 1988, dan Desember 1988. Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan para pelaku bisnis di pasar modal, sekaligus menarik perhatian para peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pasar modal. Perkembangan yang pesat ini semakin didukung dengan swastanisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1992, penerapan Jakarta Automated Trading System pada tahun 1995, dan dikeluarkannya Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal yang berlaku efektif mulai Januari 1996. Mekanisme transaksi perdagangan bursa di Indonesia yang dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh kepastian hukum.
Permintaan investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai informasi yang ia miliki salah satu diantaranya informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan, bagi investor dengan adanya pasar modal memungkinkan investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Pengumuman laporan keuangan merupakan saat-saat
yang ditunggu oleh para pemodal (investor), karena dari laporan keuangan itulah para investor dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham tertentu yang mereka miliki.
Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Informasi akuntansi tersebut dapat
dilihat melalui rasio keuangan disuatu perusahaan, sehingga rasio keuangan sangat penting bagi analis eksternal yang menilai suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan. Penilaian ini meliputi masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi manajemen dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Selain itu rasio keuangan berguna bagi analisis internal untuk membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil perusahaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan.
Menurut (Agus Sartono, 2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini, misalnya pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Salah satu cara dalam mengukur rasio profitabilitas dengan menggunakan rasio Earning Per Share (EPS). Keuntungan per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh investor yang merupakan angka dasar yang diperlukan dalam menentukan harga saham. Dengan demikian Earning Per Share (EPS) akan sangat berpengaruh terhadap perubahan harga saham.
Robert Ang (1997) mengatakan Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini juga disebut leverage ratios, karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang pinjaman (debt) untuk memperoleh keuntungan. Rasio solvabilitas dapat diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimliki perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya (Lukman syamsudin 2001:54). Semakin kecil angka rasio ini, berarti semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan dan semakin besar penyangga risiko kreditor, sehingga dapat berpengaruh terhadap perubahan harga saham dimana investor akan melihat seberapa besar rasio ini di dalam suatu perusahaan.
Analisis mengenai perubahan harga saham juga dilakukan dengan membandingkan intrinsic (intrinsic value) suatu saham dengan harga saham saat ini (current market value) saham tersebut. Oleh karena itu, bagi investor juga
penting untuk mengetahui nilai-nilai tersebut. Nilai intrinsic merupakan nilai sebenarnya dari saham atau nilai yang terkandung dalam saham tersebut. Sedangkan nilai pasar saham tersebut di pasar saat ini. Rasio pasar menunjukan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Yang sering digunakan para investor dalam mengukur rasio pasar yaitu Price to Book Value (PBV), merupakan perbandingan antara harga saham dengan Book Value per Share (BVS). Rasio digunakan untuk menilai apakah suatu saham undervalue atau overvalue. Suatu saham disebut undervalue apabila harga sahamnya dibawah nilai buku perusahaan yang bersangkutan, sebaiknya dikatakan overvalue apabila harga saham melebihi nilai buku (Siamat, 2001:226).
Dalam penelitian ini, penulis memilih Earning Per Share (EPS) karena Earning Per Share (EPS) dapat investor dapat mengetahui besaran pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham dibandingkan rasio probfitabilitas lainya. Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) digunakan penulis untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya. Rasio Pasar merupakan analisis mengenai harga saham yaitu dengan membandingkan nilai intrinsic (intrinsic value) suatu saham dengan harga saham saat ini (current market value) saham tersebut. Penulis menghitung rasio pasar tersebut dengan menggunakan rasio Price Book Value (PBV), Price Book Value (PBV)merupakan salah satu rasio yang sering digunakan investor dalam menilai harga saham tertentu di pasar modal, karena Price Book Value (PBV) dapat menilai apakah suatu saham undervalue atau overvalue.
Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor dapat melihat reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham, dimana harga saham menjadi naik. Dengan dilaksanakanya analisis
terhadap informasi akuntansi, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
Sehubungan dengan uraian diatas penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari suatu informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham.Dimana yang menjadi objek penelitian penulis adalah perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. Penulis memilih perusahaan pertambangan sebagai perusahaan yang diteliti karena beberapa alasan yaitu karena harga minyak mentah yang semakin meningkat sehingga membawa sentiment positif terhadap pergerakan harga saham di sector pertambangan. Dan juga dilihat dari prospek pertambangan yang cerah dari tahun ke tahun karena banyaknya permintaan akan hasil tambang di Indonesia khususnya tambang jenis batubara. Penelitian ini adalah replikasi dari beberapa penelitian sebelumnya, dengan mengubah variabel- variabel independen yang dipakai sebagai dasar untuk meneliti pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni Earning Per Share (EPS), Debt to Equity
Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) serta variabel dependen yakni perubahan harga saham.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Go Public di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Perkembangan harga saham di bursa efek Indonesia (BEI) merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pelaku pasar yaitu investor. Investor dalam menentukan apakah ia akan melakukan transaksi di bursa efek Indonesia (BEI), investor akan membuat keputusan berdasarkan berbagai informasi yang dimilikinya, termasuk diantaranya informasi akuntansi. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan yang lazim digunakan oleh para investor dalam melakukan investasi di pasar modal dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana rasio tersebut dapat di lihat dari besarnya rasio Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), sehingga investor akan menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham dengan tujuan mendapatkan deviden.
Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor akan menganalisis terhadap informasi tersebut sebagai sinyal yang baik atau sinyal yang buruk, sehingga investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya dan akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah yang diajukan dalam penulisan skripsi ini adalah “ Apakah informasi akuntansi berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia ?”
1.2 Batasan Masalah
Untuk mendapatkan alur pembahasan yang lebih baik sehingga tujuan penelitian dapat tercapai, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut : a. Komponen informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. b. Harga saham yang digunakan merupakan harga saham rata-rata berdasarkan atas harga saham pada saat penutupan antara harga saham tertinggi dan harga saham terendah yang terjadi pada pasar regular (regular market trading).
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh komponen informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan yaitu, Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Membantu investor perorangan yang menghadapi seperangkat alat tertentu, dalam memilih surat berharga yang optimal dan penetapan surat berharga untuk mendapatkan profitabilitas yang maksimal. b. Untuk memberikan gambaran bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perusahaan pertambangan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA
2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Dengan dilaksanakannya analisis terhadap informasi akuntansi, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
2.2 Informasi Akuntansi
Secara umum informasi akuntansi merupakan informasi yang mencakup proses dan prosedur informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.
Informasi akuntansi adalah informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Melalui laporan keuangan ini investor dapat mengetahui variabel yang secara fundamental diperkirakan akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih rasional untuk melakukan investasi dalam hal ini saham.
2.3 Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya digunakan sebagai alat penguji pekerjaan bagi pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan bukan hanya sebagai alat penguji melainkan juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dari hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan perlu adanya laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
2.4 Saham
Definisi saham menurut Subekti & Surono (2007) sebagai berikut : Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau Persetoan Terbatas (PT).
Sedangkan menurut Fuady (2001:20) memberikan definisi saham : Saham adalah kertas yang dicetak dengan bagus yang membuktikan bahwa pemegangnya turut serta berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan.
2.5 Analisa Rasio Keuangan
Analisis Rasio keuangan merupakan sebuah indeks yang mnghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan yang lainnya (James dan John, 1997). Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsurunsur neraca dan perhitungan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kirakira dana dapat diperoleh.
2.6 Pasar modal
Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi yaitu dengan mengalokasikan dana secara efesien dari pihak yang memiliki dana kepada pihak yang membutuhkan dana, sedangkan fungsi keuangan dapat ditunjukan oleh adanya perolehan imbalan bagi pihak yang memberi dana sesuai dengan karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki.
2.7 Earning Per Share (EPS)
Laba per lembar saham akan diikuti secara erat oleh peserta saham, karena besarnya laba per lembar saham dari suatu perusahaan merupakan cerminan dari nilai perusahaan. Menurut IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 56 menyebutkan “LPS dengan ringkas menyajikan kinerja perusahaan
dikaitkan dengan saham beredar“. Hal ini menjelaskan bagaimana kinerja suatu perusahaan jika dikaitkan dengan bagaimana proses dari pendanaan perusahaan itu menghasilkan laba. Laba bersih setelah pajak Earning per Share =
X 100 % Jumlah saham yang beredar
2.8 Debt to Equity Ratio (DER) Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang): sedangkan total shaareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Menurut Robert Ang (1997) rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).
Total Hutang Debt to Equity Ratio =
X 100 % Total Ekuitas
2.9 Price Book Value (PBV)
Price Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga saham dengan Book Value per Share (BVS). Rasio digunakan untuk menilai apakah suatu saham
undervalue atau overvalue. Suatu saham disebut undervalue apabila harga sahamnya dibawah nilai buku perusahaan yang bersangkutan, sebaiknya dikatakan overvalue apabila harga saham melebihi nilai buku (Siamat, 2001:226). Harga saham Price Book Value
=
X 100 % Book Value per Share
Menurut Subekti dan Surono (2007) Price Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio yang digunakan investor dalam menilai harga saham tertentu di pasar modal.
2.10
Pengembangan Hipotesis
Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham. H2 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga saham. H3 : Price Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data Penelitian
a. Indonesian Capital Market Directory (ICMD), untuk mendapatkan
data
laporan keuangan tahunan pertambangan dari tahun 2007-2010. b. Website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id, untuk mendapatkan data laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan pertambangan dari tahun 2007-2010. Data ini diperoleh dari homepage IDX, untuk mendapatkan soft copy laporan keuangan dan annual report yang didapat dari menu issuer, financial report. c. Bahan literatur lainnya seperti buku dan data dari penelitian lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang menjadi perhatian para peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian dari 2007-2010. Perusahaan pertambangan yang menjadi objek penelitian penelitian merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) maupun dalam bentuk laporan tahunan (annual report). Sampel merupakan bagian dari populasi. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria dan sistematika tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Kriteria-kriteria yang menjadi faktor penentu dalam sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) paling tidak akhir 2007-2010. b. Perusahaan pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap. c. Perusahaan pertambangan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian. d. Perusahaan pertambangan yang memiliki laba positif. e. Harga saham perusahaan pertambangan tahun 2006-2010.
3.3 Operasional Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
Ht- H t-1
Y=
X 100 % Ht-1
Keterangan : Y
= Perubahan harga saham
Ht
= Harga saham rata-rata tahun t
Ht-1
= Harga saham rata-rata tahun sebelumnya
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian dinyatakan dengan notasi X, berikut beberapa variabel yang digunakan sebagai variabel independen yaitu sebagai berikut : 1) Earning per Share (EPS), sebagai variabel X1 : Laba bersih setelah pajak Earning per Share =
X 100 % Jumlah saham yang beredar
2) Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel X2 : Total Hutang Debt to Equity Ratio =
X 100 % Total Ekuitas
3)
Price Book Value (PBV) sebagai variabel X3 : Harga saham Price Book Value
=
X 100 % Book Value per Share
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisi Pengaruh Earning per Share (EPS) Terhadap Perubahan Harga Saham
Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Earning per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga saham diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ryan Pical Pratama (2009) disebutkan bahwa Earning per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan asuransi go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dengan demikian Earning per Share (EPS) akan sangat berpengaruh terhadap perubahan harga saham, oleh karena itu setiap perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja keuangannya yaitu dengan meningkatnya Earning per Share (EPS) dan berusaha mengendalikan kinerja keuangan maka dapat mepengaruhi harga sahamnya selalu meningkat.
4.2 Analisi Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Perubahan Harga Saham Nilai koefisien regresi (β) menunjukan bahwa pengaruh perubahan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap perubahan harga saham memiliki tanda negatif. Artinya, apabila terdapat peningkatan rasio lancar sebesar 1% dengan anggapan variabel
lain konstan, maka akan diikuti dengan penurunan perubahan harga saham sebesar 0.056 dengan nilai signifikansi 0,477 (>0,05). Hipotesis 2 yang menyatakan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga saham ditolak.
4.3 Analisi Pengaruh Price Book Value (PBV) Terhadap Perubahan Harga Saham Nilai koefisien regresi (β) menunjukan bahwa pengaruh Price Book Value (PBV) terhadap perubahan harga saham bertanda positif. Artinya apabila Price Book Value (PBV) naik sebesar 1% dengan anggapan variabel lain konstan, maka akan diikuti dengan peningkatan perubahan harga saham sebesar 0,030 dengan signifikansi sebesar 0.181(>0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Elpranoza Giatra Rustam (2009) yang menyebutkan bahwa Price Book Value (PBV) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan automotive and allied product go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel independen yang diuji hubungannya dengan perubahan harga saham. Variabel Earning per Share (EPS) mencerminkan rasio profitabilitas, Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan rasio solvabilitas, sedangkan variabel Price Book Value (PBV) mewakili rasio pasar. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2010. Sampel yang diperoleh diuji menggunakan analisis regresi linier berganda, statistik deskriptif dan uji asumsi klasik.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Hipotesis 1 (H1) diterima, menyatakan bahwa Earning per Share (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Hipotesis 2 (H2) ditolak, menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (X2) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Hipotesis 3 (H3) ditolak, menyatakan bahwa Price Book Value (X3) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).
5.2 Saran
Mengacu pada kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian skripsi ini, maka diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada investor atau calon investor dalam mengambil keputusan investasi disarankan untuk memperhatikan informasi akuntansi yang berupa rasio-rasio keuangan baik itu Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) serta informasi akuntansi lainya, agar keputusan yang diambil dapat memberikan hasil terbaik. 2. Pada masa yang akan datang, untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini tidak terbatas hanya pada sektor pertambangan saja sehingga dapat meningkatkan daya banding dan keakuratan hasil penelitian pada sektor perusahaan lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Amsir. 2005. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Jakarta. Universitas Lampung: Bandar Lampung. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesi (The Intelligent Guide to Indonesian Capital market), Mediasoft Indonesia, Jakarta. Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. BPFE. Yogyakarta. Belkaoui, Ahmad. 2000. Accounting Treory. AK Group. Yogyakarta. Cahyono, Jaka E. 2001. Manajer Investasi. PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Fuady, Munir. 2001. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Citra Aditya Bakti. Bandung. Giatra Rustam Elpranoza. 2009. Analisis Pengaruh Laba dan Nilai Pasar Investasi Terhadap Perubahan Harga Saham Automotive and Allied Product Go Public Pada Bursa Efek Indonesia. Pustaka Universitas Lampung. Hanafi, Mamduh. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi. BUPP AMP YKPM. Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hendrikson, Eldon S. 1996, Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jilid 1-2. Alih Bahasa oleh Nugroho Widjajanto dan Marianus Sinaga. Erlangga. Jakarta. Irmayanto, Nur dan B Supomo. 2001. Metodelogi Penelitian untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta. Indah Jamilah. 2009. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham. Pustaka Universitas Lampung. Indriana Novi. 2010. Pengaruh DER, BOPO, ROA dan Eps Terhadap Perubahan Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Bank Devisa. Jurnal Universitas Gunadarma. Jakarta
Kieso, Donald E. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Leunupun, Pieter. 2003. ProfitilitasE kuiA s dan Bebea pa Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Pada Beberapa KUD di Kota Ambon). Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 5, No. 2, November 2003: 133 – 149. Manulang, Butet. 2004. Pengaruh Informasi Laba Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta. Pustaka Universitas Lampung. Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta. Pical, Ryan. 2009. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Pustaka Universitas Lampung. Santoso, Singgih. 1999. SPSS (Statistic Product and Service Solution). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sartono, Agus R. Drs. M.B.A. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Empat, Yogyakarta. Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga keuangan. Edisi Ketujuh. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Subekti & Surono. 1999. Kiat Bermain Saham. PT. Gramedia Pustaka umum. Jakarta. Amsir. 2001. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga Saham Perusahaan Industry Makanan Dan Minuman (Food And Beverage) Go Public Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal akuntansi dan keuangan. Vol 6, no. 1, juli 2001. Syahib Natarsyah. 2000. Analisis Pengaruh Beberapa Faktor fundamental dan resiko sistematik terhadap harga saham khusus industri barang konsumsi go public di pasar modal Indonesia. Vol. 15, No.3: pp 294-312. Tausikal, Askam. 2007. S.E., M.Si., Ak. Manfaat Informasi Akuntansi dalam Memprediksi Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi : Makasar. Unversitas lampung. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi revisi. Unila. Bandar lampung.
Zainani S., Elva. 2002. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 di BEJ. Pustaka universitas