PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, EARNINGS MANAGEMENT, TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GCG SEBAGAI PEMODERASI Verawaty1, Citra Indah Merina2, Setri Ayu Lastari3 Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 3 Palembang Surel:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract: The purpose of this research was to know the influence of Intellectual Capital, Earnings Management, and Tax Avoidance to the company's value with Good Corporate Governance as the moderating variable in the banking company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015. This study used the quantitative approach. The data were obtained from the annual report of the banking company. After going through the stage of purposive sampling, the sample was 38 companies. Technique of data analysis used the classic assumption test and multiple linear analysis. The study results indicated that Intellectual Capital, Earnings Management and Tax Avoidance does not affect company's value. While the Intellectual Capital that was moderated by Good Corporate Governance had significant influence to company's value and Earnings Management that moderated by Good Corporate Governance did not influence company's value. Keywords: Intellectual Capital, Earnings Management, Tax Avoidance, Good Corporate Governance, Company's Value Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management, dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai variabel Pemoderasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan perusahaan perbankan. Setelah melewati tahap purposive sampling, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 38 perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan analisis linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital, Earnings Management dan Tax Avoidance tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan Intellectual Capital yang dimoderasi oleh Good Corporate Governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan Earnings Management yang dimoderasi oleh Good Corporate Governance tidak berpengaruh nilai perusahaan. Kata Kunci: Intellectual Capital, Earnings Management, Tax Avoidance, Good Corporate Governance, Nilai Perusahaan
1.
keuangan.
PENDAHULUAN
Memaksimalkan
laba
meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Berdirinya suatu perusahaan memiliki
dapat Nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran bagi
tujuan untuk memaksimalkan laba sehingga
pemegang
dapat
saham.
mengalami kenaikan. Pemegang saham akan
Memaksimalkan laba yang diperoleh perusahaan
memberikan tugas kepada pihak manajemen
bisa dicapai melalui bermacam-macam cara, di
keuangan
antaranya melalui efisiensi di semua bidang, baik
perusahaan.
memakmurkan
produksi,
sumber
daya
pemegang
manusia,
maupun
saham
untuk
apabila
harga
memaksimalkan
saham
nilai
Pihak manajemen melakukan perencanaan
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
79
keuangan sesuai dengan pedoman yang diberikan
kepemilikan institusional, dan kualitas audit demi
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan
tercapainya
membantu
perusahaan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dengan cara kegiatan atau perilaku bisnis
akan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan
pengambilan
keputusan,
perencanaan,
serta
penganggaran,
pemeriksaan,
pengelolaan,
pemegang
meningkatkan
nilai
tujuan
perusahaan.
meningkatkan
nilai
saham.
menyatakan
bahwa
atau aset yang dimiliki oleh perusahaan. Pihak
kepemilikan
manajerial,
manajemen selaku pengelola dalam perusahaan
institusional
memiliki
memiliki informasi tentang perusahaan lebih
terhadap nilai perusahaan.
banyak dan lebih dahulu dari pada pemegang saham.
perusahaan
Verawaty
pengendalian, pencairan dan penyimpanan dana
Penerapan
dkk,
keputusan dan
bagi (2015)
investasi, kepemilikan
pengaruh
signifikan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada penelitian ini di antaranya
Peningkatan tercapai
apabila
nilai ada
perusahaan kerja
sama
dapat
Intellectual Capital, Earnings Management, dan
antara
Tax
Avoidance
serta
Good
Corporate
manajemen perusahaan dengan pihak lain yang
Governance. Faktor-faktor yang mempengaruhi
meliputi sharehoder atau stakeholder lainnya
nilai perusahaan tersebut merupakan keputusan
dalam membuat keputusan-keputusan keuangan
keuangan yang dilakukan pihak manajemen
dengan tujuan memaksimumkan modal kerja
keuangan di suatu perusahaan yang saling
yang dimiliki. Apabila tindakan antara manajer
berkaitan satu dengan yang lainnya dalam
dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai,
memaksimumkan nilai perusahaan.
maka masalah di antara kedua pihak tersebut
Intellectual Capital (IC) adalah materi
tidak akan terjadi. Kenyataannya penyatuan
intelektual
yang
kepentingan kedua pihak tersebut sering kali
ditangkap,
dan
menimbulkan masalah. Adanya masalah di
memproduksi aset yang nilainya lebih tinggi. IC
antara manajer dan pemegang saham disebut
diyakini
agency
problem
peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang
tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya
mampu memanfaatkan modal intelektualnya
tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan
secara efisien, maka nilai pasarnya
nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan
meningkat. Investor akan memberikan nilai yang
kekayaan pemegang saham.
lebih tinggi pada perusahaan yang memiliki
problem.
Good
Adanya
Corporate
agency
Governance
dapat
telah
diformalisasikan,
dimanfaatkan
berperan
penting
untuk
dalam
akan
(GCG)
sumber daya intelektual yang lebih tinggi
merupakan
suatu
prinsip
mengendalikan
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki
perusahaan
untuk
mencapai
keseimbangan
sumber daya intelektual yang rendah. IC
hubungan
antara
berbagai
pihak
yang
memiliki tiga komponen, yaitu human capital,
berkepentingan (stakeholder) terutama dalam arti
structural capital, dan capital employed. Ketiga
sempit hubungan antar pemegang saham, dewan
komponen
komisaris independen, kepemilikan manajerial,
meningkatkan nilai perusahaan.
80
IC
dapat
dimanfaatkan
untuk
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
Perusahaan tidak akan mencapai IC yang
menginvestasikan modalnya ke dalam saham
optimal apabila sumber daya IC tidak didukung
perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan
dengan sistem dan operasi perusahaan yang baik.
manajemen perusahaan cenderung melakukan
Interaksi antara human capital dan stuctural
praktek Earnings Management dalam rangka
capital yang baik maka akan menciptakan
untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka.
capital employed. Perusahaan memperhatikan lingkungan
employed
sekitarnya.
Dengan
Praktek dilakukan
Earnings
oleh
Management
yang
manajer
karena
adanya
timbul
akibat
asimetri
menjalin hubungan kerja sama yang baik, maka
kesempatan
akan meningkatkan kerja sama bisnis yang dapat
informasi akan mempengaruhi tingkat laba yang
memberikan keuntungan bagi kedua pihak,
selanjutnya
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian
Hal ini sesuai dengan penelitian Fathur dan Putri
Lestari dan Pamudji (2013) serta Kamil dan
(2015) dan Ponga dan Amanah (2015) bahwa IC
Hapsari (2014) bahwa Earnings Management
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
Namun berbeda dengan Randa dan Solon (2012)
perusahaan. Penelitian ini berbeda dengan
dan
berpengaruh
Ridwan dan Gunardi (2013) serta AT dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan
Puspitosarie (2013) yang menyatakan bahwa
demikian semakin tinggi sumber daya intelektual
Earnings Management berpengaruh signifikan
perusahaan maka semakin tinggi meningkatkan
terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian
nilai perusahaan.
Earnings
Handayani
(2015),
IC
Earnings Management (manajemen laba) merupakan upaya manajemen untuk mengubah
yang
dapat
mempengaruhi
Management
yang
nilai
dilakukan
manajemen perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan.
laporan keuangan yang bertujuan menyesatkan
Tax
Avoidance
(penghindaran
pajak)
pemegang saham yang ingin mengetahui kinerja
merupakan aktivitas penghindaran pajak yang
perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil
dilakukan dengan cara tidak melanggar undang–
kontraktual yang mengandalkan angka-angka
undang yang berlaku di suatu negara dengan
akuntansi
Earnings
kata lain merupakan suatu aktivitas yang legal
manajemen
dan aman bagi wajib pajak karena aktivitas ini
yang
Management
yang
dilaporkan. dilakukan
perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan.
dilakukan
Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari
kelemahan-kelemahan
beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar
undang-undang serta peraturan pajak, aktivitas
saham
mencerminkan
ini dilakukan untuk memperkecil jumlah pajak
penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang
perusahaan sehingga nantinya akan menaikkan
dimiliki perusahaan. Nilai perusahaan yang
laba perusahaan dan akan berdampak terhadap
tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi
nilai
para pemegang saham sehingga mereka akan
meningkat seiring dengan meningkatnya utang.
perusahaan
karena
dengan
perusahaan.
cara yang
Nilai
memanfaatkan terdapat
perusahaan
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
dalam
akan
81
Kenaikan nilai perusahaan disebabkan oleh
pemberdayaan komisaris independen agar dapat
adanya
melakukan tugas pengawasan kepada pihak
tax
perusahaan
shield
yang
dapat
diperoleh
yang
membayarkan
bunga.
manajemen
karena
meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian yang
perusahaan berhutang, menjadi pengurang pajak
dilakukan Octaviany G. (2015) menyatakan
yang
bahwa
Pembayaran bunga ini muncul
harus
dibayarkan
oleh
perusahaan.
secara
GCG
efektif
tidak
sehingga
mampu
dapat
memoderasi
Penelitian yang dilakukan oleh Ilmiani dan
hubungan antara Intellectual Capital terhadap
Sutrisno
Tax
nilai perusahaan. Namun berbeda dengan Ponga
Avoidance berpengaruh negatif terhadap nilai
dan Amanah (2015), GCG mampu memoderasi
perusahaan. Namun berbeda dengan Herdiyanto
hubungan antara Intellectual Capital terhadap
(2015) dan Karimah dan Taufiq (2016) bahwa
nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan
Tax Avoidance berpengaruh signifikan positif
Kamil dan Hapsari (2014), GCG tidak mampu
terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian
memoderasi
pengurangan pajak dapat meningkatkan nilai
Management terhadap nilai perusahaan. Namun
perusahaan.
berbeda dengan Lestari dan Pamudji (2013),
(2014)
menyatakan
bahwa
Penelitian ini juga menggunakan variabel
hubungan
antara
Earnings
GCG mampu memoderasi hubungan antara
pemoderasi yang bertujuan untuk memperkuat
Earnings
Management
terhadap
nilai
pengaruh variabel independen dengan variabel
perusahaan. Dengan demikian semakin efisien
dependen yaitu Good Corporate Governance
penerapan Good Corporate Governance pada
(GCG). GCG adalah suatu proses dan struktur
suatu perusahaan semakin meningkatkan nilai
yang digunakan oleh organisasi perusahaan guna
perusahaan.
memberikan nilai tambah pada perusahaan
Penelitian ini mengacu pada penelitian
secara berkesinambungan dalam jangka panjang
yang dilakukan oleh Ponga dan Amanah (2015)
bagi
tetap
yang menggunakan dua variabel, yaitu CSR dan
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,
Intellectual Capital terhadap nilai perusahaan
berlandaskan peraturan perundangan dan norma
dengan Corporate Governance sebagai variabel
yang berlaku. Penerapan GCG dalam perusahaan
pemoderasi.
dapat mengatasi konflik antar pemegang saham
menggunakan satu atau dua variabel sehingga
dengan pihak manajemen. Praktek GCG dapat
peneliti menambahkan variabel menjadi tiga,
diproksi
independen,
yaitu Intellectual Capital (Ponga dan Amanah,
kepemilikan
2015),
pemegang
saham,
dengan
kepemilikan
dengan
komisaris
manajerial,
Sejauh
Earnings
ini
penelitian
Management
dan
Puspitosarie,
2013),
ini memilih salah satu proksi yaitu komisaris
(Herdiyanto,
2015).
independen. Komisaris independen mempunyai
variabel pemoderasi terhadap nilai perusahaan
tanggung
mendorong
yaitu Good Corporate Governance. Pemilihan
diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan
objek penelitian yaitu perusahaan perbankan
yang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
82
baik
di
utama
dalam
untuk
perusahaan
melalui
Tax
(AT
institusional, dan kualitas audit. Pada penelitian
jawab
dan
banyak
Peneliti
Avoidance
menambahkan
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
Pemilihan objek ini dikarenakan saat ini
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
perusahaan perbankan dianggap memberikan
2015. Metode pemilihan sampel pada penelitian
kontribusi
ini
tinggi
untuk
meningkatkan
ditentukan
dengan
metode
purposive
pertumbuhan perekonomian nasional dengan
sampling yang bertujuan agar memperoleh
menggerakkan sektor rill. Dengan demikian
sampel yang representatif (mewakili) sesuai
perlu dikaji melalui penelitian faktor-faktor apa
dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria
yang mempengaruhi nilai perusahaan pada
penentuan dalam sampel ini adalah sebagai
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
berikut:
Efek Indonesia.
1) Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
Motivasi yang melandasi penelitian ini yaitu
permasalahan
pengaruh
tentang
Intellectual
sejauh
Capital,
mana
Earnings
Management, dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan. Konflik antara manajemen dan
pada tahun 2015. 2) Memiliki tanggal listing IPO sebelum bulan Januari pada tahun 2015. 3) Perusahaan yang termasuk dalam kelompok perbankan konvensional.
pemegang saham yang dapat menurunkan nilai
Dari populasi sebanyak 53 perusahaan
perusahaan, sehingga diterapkan Good Corporate
perbankan
Governance secara efisien untuk memperkuat
Indonesia hanya ada 38 perusahaan yang
perusahaan
memenuhi kriteria tersebut. Berikut deskripsi
dalam
meningkatkan
nilai
perusahaan. Peneliti menguji apakah terdapat
nilai
Corporate
perusahaan
Governance
dengan
sebagai
pemoderasi.
2.
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah bersumber dari data sekunder. Data berasal
dari
annual
report
tahun
2015
perusahaan perbankan konvesional yang listing di Bursa Efek Indonesia, website perusahaan, serta berbagai artikel, buku, dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai sumber. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan konvensional
di
Bursa
Efek
Tabel 1. Deskripsi Penarikan Sampel Penelitian
Good variabel
terdaftar
penarikan sampel penelitian:
hubungan positif antara ketiga variabel tersebut terhadap
yang
No. 1.
Keterangan Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2015 2. Memiliki tanggal listing IPO setelah bulan Januari pada tahun 2015 3. Perusahaan yang tidak termasuk dalam kelompok perbankan konvensional Jumlah Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
Jumlah 53 (4)
(11)
38
Operasional variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor pengaruh nilai perusahaan pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan satu variabel terikat (dependent)
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
83
dan tiga variabel bebas (independent) serta satu
dan sifat-sifat dari objek yang diteliti dengan
variabel
terikat
menggabungkan hubungan antar variabel yang
(dependent) dalam penelitian ini yaitu nilai
terlibat di dalamnya, kemudian diinterpretasikan
perusahaan dan variabel bebas (independent)
berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur
terdiri
yang berhubungan dengan perkembangan nilai
pemoderasi.
dari
Intellectual
Variabel
Capital,
Earnings
Management, dan Tax Avoidance. Serta variabel
perusahaan.
pemoderasi yaitu Good Corporate Governance. Berikut tabel operasional variabel: Tabel 2. Operasional Variabel Variabel
Indikator
Variabel Indpenden: 1. Intellectual capital
- Value Added Human Capital (VAHC) - Value Added Capital Employed (VACE) - Structural Capital Value Added (SCVA) - VAIC™ - Nilai Total Akrual (ACCR) - Non Discretionary Accrual (NDA) - Discretionanry Accruals (DA) - Pembayaran Pajak - Laba Sebelum Pajak - Harga Saham - Nilai Buku
2. Earnings Management
3.Tax Avoidance Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel Pemoderasi: Good Corporate Governance
Skala Ukur Nominal
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan beberapa uji,
yaitu uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heterokedastisitas,
uji
multikolinieritas),
uji
koefisien determinasi, uji signifikansi parsial, Nominal
dan uji signifikansi simultan.
3.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji Rasio
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
Rasio
dilakukan
distribusi
normal.
menggunakan
Uji
normalitas
analisis
grafik
histrogram yang membandingkan antara data - Jumlah Anggota Komisaris Dependen - Seluruh Anggota Komisaris
Rasio
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal
Kolmogorov-Smimov.
dan
uji
One-Sample
Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu jika signifikansi > 0,05 maka
Metode dalam penelitian ini menggunakan
data berdistribusi normal, dan jika signifikansi <
penelitian kuantitatif. Pemilihan teknik analisis
0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Dasar
kuantitatif adalah untuk mengukur kekuatan
pengambilan keputusan untuk pengujian One
hubungan antara variabel dependen dengan
Sample Kolmogrov-Smirnov adalah jika nilai
variabel independen dalam penelitian ini. Teknik
profitabilitas untuk residualnya lebih besar dari
analisis kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian
0,05. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian One
yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama
Sample Kolmogrov-Smirnov sebagai berikut:
penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta
84
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF lebih dari
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 IC ,170 5,895 EM ,702 1,424 TA ,932 1,073 GCGIC ,170 5,866 GCGEM ,724 1,381 a. Dependent Variable: NP Sumber: Data diolah 2015
Berdasarkan
uji
normalitas
dengan
menggunakan uji One-Sample KolmogorovSmirnov, terlihat bahwa nilai KolmogorovSmimov untuk variabel residual sebesar 0,128 dan signifikan pada 0,122 di atas 0,05. Hal ini mengindikasikan
bahwa
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 38 N Mean ,0000000 Normal Std. Parametersa,b ,63150563 Deviation Absolute ,128 Most Extreme Positive ,128 Differences Negative -,100 Test Statistic ,128 Asymp. Sig. (2-tailed) ,122c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Data diolah 2015
residual
Dari hasil pengujian nilai tolerance pada
terdistribusi normal dan memperkuat hasil
tabel 4 di atas, nilai VIF terendah dimiliki oleh
pengujian
variabel (TA) sebesar 1,073, sedangkan nilai
dengan
data
10.
menggunakan
grafik
histrogram.
VIF terbesar dimiliki oleh variabel IC yaitu sebesar 5,895, maka nilai VIF untuk setiap
3.1.2 Uji Multikolinieritas Uji menguji
variabel bebas < 10, dengan angka tolerance
multikolinieritas model
regresi
bertujuan
berkisar antara sampai 0,170 sampai 0,932.
adanya
Hasil uji multikolinieritas pada tabel 4
korelasi antar variabel bebas (independen). Jika
terlihat bahwa ada variabel yang memiliki nilai
ditemukan
tolerance kurang dari 0,10 dan hasil perhitungan
adanya
ditemukan
untuk
multikolinieritas,
maka
koefisien regresi variabel tidak tentu dan
Variance
kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu
menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel
metode
adanya
independen dan variabel pemoderasi yang
multicollinearity adalah dengan menganalisis
memiliki nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat
nilai tolerance dan lawannya variance inflation
disimpulkan bahwa persamaan model regresi
factor. Tolerance mengukur variabilitas variabel
yang diajukan bebas dari multikolinieritas.
untuk
mendiagnosa
Inflation
Factor
(VIF)
juga
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel
independen
lainnya.
Nilai
3.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
tinggi, karena VIF =1/ tolerance. Nilai cutoff
menguji apakah dalam model regresi terjadi
yang
adanya
ketidaksamaan varian dari residual pada model
multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang
regresi. Model regresi yang baik adalah yang
dipakai
untuk
menunjukkan
homoskedastisitas, yakni variance dari residual
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
85
satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat
merupakan pengaruh dari sebab-sebab atau
tetap. Dasar pengambilan keputusan untuk
faktor lain di luar model penelitian.
pengujian uji heteroskedastisitas adalah glejser,
Tabel 6. Adjusted R2
yaitu jika nilai profitabilitas untuk residualnya lebih besar dari 0,05. Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas glejser
sebagai
berikut: Tabel 5. Uji heteroskedastisitas Coefficientsa
Model Summaryb Std. Error of the Estimate 1 ,386a ,149 ,016 ,67905 a. Predictors: (Constant), IC, EM, TA, GCGIC, GCGEM b. Dependent Variable: NP Model
R Square
R
Adjusted R Square
Sumber: Data diolah, 2015 Model (Constant) IC EM TA GCGIC GCGEM Sumber: Data diolah, 2015
Sig. ,616 ,111 ,339 ,462 ,056 ,407
1
Berdasarkan
3.1.4.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Uji f atau uji koefisien regresi secara serentak untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen dan variabel pemoderasi, apakah
uji
heteroskedastisitas
pengaruh signifikan atau tidak. Hal yang
dengan menggunakan uji heteroskedastisitas
dimaksudkan untuk melihat apakah Intellectual
glejser, terlihat bahwa nilai signifikansi untuk
Capital, Earnings Management, Tax Avoidance,
setiap variabel bebas terhadap nilai absolute
GCG memoderasi Intellectual Capital, dan GCG
residual lebih besar dari 0,05. Jadi dapat
memoderasi
disimpulkan
gejala
bersama-sama berpengaruh secara signifikan
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dan
terhadap nilai perusahaan. Pengujian dilakukan
memperkuat
dengan menggunakan tingkat signifikan 0,1
bahwa
tidak
hasil
terjadi
pengujian
dengan
(α=10%).
menggunakan grafik Scatterplot.
Earnings
Dari
Management
pengujian
hipotesis
secara
secara
simultan diperoleh hasil yaitu sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Uji Statistik F
3.1.4 Uji Hipotesis 3.1.4.1 Koefisien Determinasi (R2) Pada tampilan tabel 6 model summary besarnya koefisien determinasi ditunjukkan pada nilai adjusted R2 yaitu 0,016. Hal ini berarti 1,6% variabel nilai perusahaan yang diproksikan oleh Price Book Value (PBV) dapat dijelaskan oleh variabel Intellectual Capital, Earnings
ANOVAa Sum of Mean Model Df F Sig. Squares Square 1 Regression 2,583 5 ,517 1,120 ,370b Residual 14,756 32 ,461 Total 17,338 37 a. Dependent Variable: NP b. Predictors: (Constant), IC, EM, TA, GCGIC, GCGEM Sumber: Data diolah 2015
Management, Tax Avoidance, dan variabel pemoderasi,
sedangkan
sisanya
99,84%
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test di atas, didapat F hitung sebesar 1,120 dengan
86
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
tingkat probabilitas 0,370 (tidak signifikan).
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel
Tabel 7 yaitu hasil uji F (regresi simultan) juga
8, terlihat bahwa variabel Intellectual Capital
menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih besar
(IC),
dari
Avoidance
tingkat
disimpulkan
signifikansi bahwa
0,1
jadi
Intellectual
dapat Capital,
Earnings
Management
(TA),
dan
GCG
(EM),
Tax
memoderasi
Earnings Management (GCGEM) menunjukkan
Earnings Management, Tax Avoidance, GCG
hubungan
memoderasi Intellectual Capital, dan GCG
variabel dependen, yaitu nilai perusahaan (NP)
memoderasi
dengan tingkat signifikansi 10%. Adapun GCG
Earnings
Management
tidak
berpengaruh secara bersama- sama terhadap nilai
memoderasi
perusahaan.
(GCGIC)
yang
tidak
variabel
signifikan
terhadap
Intellectual
menunjukkan
Capital
hubungan
yang
signifikan terhadap variabel dependen, yaitu nilai perusahaan (NP) dengan tingkat kurang dari
3.1.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji T) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen
secara
Setelah
melakukan
analisis
regresi
dalam
moderasi dari tabel di atas, maka nilai-nilai
menerangkan variasi variabel dependen serta
koefisien regresi tersebut dapat dimasukkan ke
variabel pemoderasi. Hal yang dimaksudkan
dalam persamaan regresi yang disusun dalam
untuk melihat apakah Intellectual Capital,
persamaan regresi moderasi sebagai berikut:
Earnings Management, Tax Avoidance, GCG
NP = 3,200 – 0,420 IC–0,16EM– 0,840 TA+
memoderasi Intellectual Capital, dan GCG
0,812 GCGIC+0,003 GCGEM+ e ……(1)
memoderasi
secara
Persamaan tersebut dapat menunjukkan
parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
jika seluruh variabel bebas (independent) yaitu
nilai perusahaan Pengujian dilakukan dengan
IC, EM, TA, GCGIC, dan GCGEM bernilai 0,
menggunakan tingkat signifikan 0,1 (α=10%).
maka nilai perusahaan positif yaitu 2,893.
Earnings
individual
signifikansi 10%.
Management
Dari pengujian hipotesis secara parsial diperoleh hasil yaitu sebagai berikut:
koefisien yang negatif yaitu -0,420. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan IC
Tabel 8. Hasil Analisis Regresi
sebesar 1, maka nilai perusahaan akan menurun
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
1
(Constant) IC
3,200 -,420
EM -,016 TA -,840 GCGIC ,812 GCGEM ,003 a. Dependent Variable: NP
Std. Error
sebesar -0,420 dengan asumsi bahwa variabel t
Sig.
Beta
,463 -,724
,467 1,465 ,374 ,042
-,007 -,097 ,857 ,016
independen lainnya tetap. Variabel Earnings Management memiliki
6,911
,230
Sumber: Data diolah 2015
Variabel Intellectual Capital memiliki
1,829 -,035 -,573 2,171 ,082
,000 ,077 ,972 ,571 ,037 ,935
koefisien yang negatif yaitu -0,16. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan EM sebesar 1, maka nilai perusahaan akan menurun sebesar -0,16 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya tetap.
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
87
Variabel
Tax
Avoidance
memiliki
mendukung hasil penelitian Fathur dan Putri
koefisien yang negatif yaitu -0,840. Hal ini
(2015) dan Ponga dan Amanah (2015) yang
menunjukkan bahwa setiap peningkatan TA
menyatakan Intellectual Capital
sebesar 1, maka nilai perusahaan akan menurun
negatif terhadap nilai perusahaan.
sebesar -0,840 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya tetap.
berpengaruh
Perusahaan yang mengelola sumber daya Intellectual Capital secara maksimal akan
Variabel GCGIC memiliki koefisien yang
mampu menciptakan value added yang lebih
positif yaitu 0,812. Hal ini menunjukkan bahwa
besar dan keunggulan kompetitif, yang akan
efek moderasi yang diberikan positif artinya
bermuara terhadap peningkatan nilai perusahaan
semakin tinggi moderasi GCG maka pengaruh
(Randa dan Solon, 2012). Beberapa hasil
Intellectual Capital terhadap nilai perusahaan
penelitian tentang nilai perusahaan menyatakan
meningkat sebesar 0,813 dengan asumsi bahwa
bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif
variabel independen lainnya tetap.
terhadap nilai perusahaan.
Variabel GCGEM memiliki koefisien
Alasan
Intellectual
Capital
tidak
yang positif yaitu 0,003. Hal ini menunjukkan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena
bahwa efek moderasi yang diberikan positif,
Intellectual Capital pada perusahaan perbankan
artinya semakin tinggi moderasi GCG maka
pada tahun 2015 kurang mampu menciptakan
pengaruh Earnings Management terhadap nilai
value
perusahaan meningkat sebesar 0,003 dengan
perusahaan
asumsi bahwa variabel independen lainnya tetap.
Intellectual Capital yang bad performers yang
added
yang
unggul
perbankan
dikarenakan
masih
memiliki
skor VAICTM di bawah 1,5. Perusahaan
3.2
perbankan kurang memanfaatkan pengetahuan
Pembahasan
yang dimiliki karyawan, penggunaan modal fisik 3.2.1 Intellectual Capital Berpengaruh Positif
tidak secara efisien, dan kinerja yang kurang
terhadap Nilai Perusahaan
baik
Hasil hipotesis pertama (H1) diperoleh
perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan
hasil nilai tingkat signifikansi pada tabel 8 untuk variabel Intellectual Capital sebesar 0,077 lebih
untuk
perusahaan
sehingga
tujuan
tidak terwujud. Beberapa hasil penelitian tentang nilai
kecil dari 0,1 (α=10%) dan nilai koefisien regresi
perusahaan
sebesar -1,829. Hasil pengujian ini menunjukkan
Capital berpengaruh negatif terhadap nilai
bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
positif terhadap nilai perusahaan. Hasil analisis
penelitian ini yang menunjukkan nilai yang
tersebut tidak konsisten dengan hasil penelitian
berpengaruh
Randa dan Solon (2012) dan Handayani (2015)
Intellectual Capital maka nilai perusahaan akan
yang menyatakan bahwa Intellectual Capital
menurun. Dengan demikian hipotesis Intellectual
memiliki
Capital berpengaruh positif terhadap nilai
pengaruh
positif
terhadap
nilai
perusahaan. Akan tetapi, hasil analisis ini
88
menyatakan
negatif.
bahwa
Jadi
Intellectual
semakin
tinggi
perusahaan ditolak.
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
3.2.2 Earnings Management
Berpengaruh
Indonesia
(BEI)
mengalami
ketidakpastian
Positif terhadap Nilai Perusahaan
tentang kenaikan suku bunga AS sehingga
Hasil hipotesis kedua (H2) diperoleh hasil
manajemen
nilai tingkat signifikansi pada
tidak
memiliki
waktu
untuk
tabel 8 untuk
mengatur Earnings Management pada tahun
variabel Earnings Management sebesar 0,972 di
2015. Tidak stabilnya laba perusahaan sehingga
atas dari 0,1 (α=1%). Hasil penelitian ini
sulit bagi pihak manajemen untuk meningkatkan
menunjukkan bahwa Earnings Management
nilai perusahaan.
tidak
berpengaruh
perusahaan.
Hasil
positif
terhadap
nilai
analisis
tersebut
tidak
Beberapa hasil penelitian tentang nilai perusahaan
menyatakan
bahwa
Intellectual
konsisten dengan hasil penelitian Ridwan dan
Capital berpengaruh negatif terhadap Earnings
Gunardi (2013), AT dan Puspitosarie (2013), dan
Management. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Pamungkas (2012) yang menyatakan Earnings
penelitian ini yang menunjukkan nilai yang
Management berpengaruh positif terhadap nilai
berpengaruh
perusahaan. Akan tetapi, hasil analisis ini
Earnings Management maka nilai perusahaan
mendukung hasil penelitian Lestari dan Pamudji
akan menurun. Dengan demikian hipotesis
(2013) dan Kamil dan Hapsari (2014) yang
Earnings
menyatakan bahwa Earnings Management tidak
terhadap nilai perusahaan ditolak.
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
Management
Jadi
semakin
berpengaruh
tinggi
positif
nilai
perusahaan.
3.2.3 Tax Avoidance Berpengaruh Positif
Earnings Management merupakan suatu
terhadap Nilai Perusahaan
tindakan mengatur laba sesuai yang dikehendaki pihak
negatif.
tertentu
Pengaturan
terutama
laba
oleh
ini
manajemen.
bertujuan
untuk
Hasil hipotesis ketiga (H3) diperoleh hasil nilai tingkat signifikansi pada tabel 3.6 untuk variabel Tax Avoidance sebesar 0,571 lebih besar
memperlihatkan kepada pemegang saham bahwa
dari
kinerja perusahaan yang terus membaik, yang
menunjukkan bahwa Tax Avoidance tidak
nantinya akan berpengaruh kepada harga saham,
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
dan nilai perusahaan itu sendiri (Kamil dan
Hasil analisis tersebut tidak konsisten dengan
Hapsari, 2014). Beberapa hasil penelitian tentang
hasil penelitian Herdiyanto (2015) dan Karimah
nilai perusahaan menyatakan bahwa Earnings
dan Taufiq (2016) yang menyatakan
Management berpengaruh positif terhadap nilai
Avoidance berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak
perusahaan. Akan tetapi, hasil analisis ini
mendukung pernyataan tersebut.
mendukung hasil penelitian Ilmiani dan Sutrisno
Alasan berpengaruh dikarenakan perbankan
Earnings
Management
terhadap pada yang
nilai
tahun
2015
terdaftar
di
0,1
(α=10%).
Hasil
penelitian
ini
Tax
tidak
(2014) yang menyatakan bahwa Tax Avoidance
perusahaan
tidak memiliki pengaruh positif terhadap nilai
perusahaan
perusahaan.
Bursa
Efek
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
89
Tax
aktivitas
3.2.4 GCG Berpengaruh Positif terhadap
penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara
Hubungan Intellectual Capital terhadap
tidak melanggar undang- undang yang berlaku di
Nilai Perusahaan
suatu negara dengan memanfaatkan kelemahan
Hasil hipotesis keempat (H4) diperoleh
yang
Avoidance
terdapat
di
merupakan
peraturan
untuk
hasil nilai tingkat signifikansi pada tabel 8 untuk
memperkecil jumlah pajak perusahaan dan
variabel GCGIC sebesar 0,037 lebih kecil dari
menaikan laba perusahaan sehingga berdampak
0,1 (α=10%). Jadi GCG berpengaruh positif
pada nilai perusahaan yang meningkat (Karimah
terhadap hubungan Intellectual Capital terhadap
dan Taufiq, 2016). Beberapa hasil penelitian
nilai
tentang nilai perusahaan menyatakan bahwa Tax
membuktikan
Avoidance berpengaruh positif terhadap nilai
hubungan antara Intellectual Capital terhadap
perusahaan.
ini
nilai perusahaan. Hasil analisis tersebut tidak
menunjukkan hal yang tidak sama dengan
konsisten dengan hasil penelitian Octaviany G.
penelitian-penelitian
(2015), yang menyatakan GCG tidak mampu
Namun
hasil
yang
pajak
penelitian
telah
dilakukan
sebelumnya.
perusahaan.
memoderasi
Hasil
GCG
penelitian
mampu
hubungan
antara
ini
memoderasi
Intellectual
Alasan Tax Avoidance tidak berpengaruh
Capital dengan nilai perusahaan. Akan tetapi,
terhadap nilai perusahaan dapat dilihat pada
hasil analisis ini mendukung hasil penelitian
tahun 2015 terjadi penurunan kinerja IHSG
Ponga dan Amanah (2015), yang menyatakan
maka saham menurun sehingga
bahwa GCG mampu memoderasi hubungan
pajak
yang
dilakukan
penghindaran
pada
perusahaan
perbankan pada tahun 2015 ini tidak bisa meningkatkan
nilai
perusahaan.
antara
Intellectual
Capital
terhadap
nilai
perusahaan.
Terjadinya
GCG mampu memoderasi Intellectual
perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat
Capital untuk menciptakan suatu nilai tambah
penghindaran pajak juga tidak dilakukan pihak
bagi stakeholders dengan meningkatkan nilai
manajemen perusahaan.
perusahaannya
Beberapa hasil penelitian tentang nilai
sukarela
dengan
perusahaan
cara
pengungkapan
yaitu
pengungkapan
perusahaan menyatakan bahwa Tax Avoidance
Intellectual Capital sehingga meningkatkan nilai
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
perusahaan (Ponga dan Amanah, 2015). Hasil
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian ini
penelitian ini mendukung pernyataan tersebut.
yang menunjukkan nilai yang berpengaruh
Alasan
GCG
mampu
memoderasi
negatif. Jadi semakin tinggi Tax Avoidance maka
Intellectual Capital terhadap nilai perusahaan
nilai
Dengan
karena GCG yang diproksi komisaris independen
demikian hipotesis Tax Avoidance berpengaruh
dapat menciptakan Intellectual Capital yang
positif terhadap nilai perusahaan ditolak.
tinggi pada perusahaan dimana pada tahun 2015
perusahaan
akan
menurun.
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami Tekanan ekonomi global pada tahun 2015 membuat investor asing
90
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
banyak mengalihkan dananya lebih awal untuk
Gunardi (2013), yang menyatakan bahwa GCG
mengatur
tidak mampu memoderasi hubungan antara
dan
membuat
strategi
dalam
menghadapi kesulitan pada tahun 2015 yang
Earnings
Management
dicampurtangani oleh komisaris independen
perusahaan.
terhadap
nilai
terhadap pihak Intellectual Capital perusahaan
GCG merupakan suatu mekanisme yang
sehingga terkontrol yang diinginkan perusahaan.
menentukan tindakan manajemen laba. Melalui
Beberapa hasil penelitian tentang GCG
perannya
dalam
menjalankan
memoderasi Intellectual Capital terhadap nilai
pengawasan,
komposisi
perusahaan menyatakan bahwa berpengaruh
independen
dapat
positif.
hasil
manajemen dapat menyusun laporan keuangan
penelitian ini yang menunjukkan nilai yang
sehingga dapat memperoleh suatu laporan laba
positif. Jadi semakin tinggi GCG memoderasi
yang berkualitas (Kamil dan Hapsari, 2014).
Intellectual Capital maka nilai perusahaan akan
Namun pernyataan tersebut tidak didukung oleh
meningkat. Dengan demikian hipotesis GCG
hasil penelitian ini.
Hal
ini
dibuktikan
dengan
memoderasi Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan diterima.
dewan
fungsi komisaris
mempengaruhi
pihak
Alasan GCG tidak mampu memoderasi Earnings Management terhadap nilai perusahaan karena GCG tidak bisa mencegah apa yang
3.2.5 GCG Berpengaruh Positif terhadap Hubungan
Earnings
Management
terjadi pada tahun 2015 dimana perusahaan perbankan
yang
terdaftar
di
Bursa
Efek
terhadap Nilai Perusahaan
mengalami ketidakstabilan dalam pergerakan
Hasil hipotesis kelima (H5) diperoleh hasil
harga saham. Walaupun GCG berusaha dapat
nilai tingkat signifikansi pada tabel 8 untuk
mempengaruhi Earnings Management tetapi
variabel GCGEM sebesar 0,935 lebih besar dari
sulit untuk meningkatkan nilai perusahaan
0,1 (α=10%). Jadi GCG tidak berpengaruh
dengan harga saham yang tidak stabil.
positif
terhadap
Earnings
Beberapa hasil penelitian tentang GCG
Management terhadap nilai perusahaan. Hasil
memoderasi Earnings Management terhadap
penelitian ini tidak mampu membuktikan GCG
nilai perusahaan menyatakan bahwa berpengaruh
mampu memoderasi hubungan antara Earnings
negatif.
Management terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini yang menunjukkan nilai yang
analisis tersebut tidak konsisten dengan hasil
negatif. Jadi semakin tinggi Good Corporate
penelitian Lestari dan Pamudji (2013), yang
Governance memoderasi Earnings Management
menyatakan
memoderasi
maka nilai perusahaan akan menurun. Dengan
hubungan antara Earnings Management terhadap
demikian hipotesis Good Corporate Governance
nilai perusahaan. Akan tetapi, hasil analisis ini
memoderasi Earnings Management berpengaruh
mendukung hasil penelitian Kamil dan Hapsari
positif terhadap nilai perusahaan ditolak.
GCG
hubungan
mampu
Hal
ini
dibuktikan
dengan
hasil
(2014), Pamungkas (2012), dan Ridwan dan
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
91
4.
berarti
SIMPULAN
semakin
tinggi
penerapan
Tax
Avoidance semakin kecil pembayaran pajak mengenai
perusahaan tetapi Tax Avoidance tidak dapat
Earnings
meningkatkan nilai perusahaan pada tahun
Management, Tax Avoidance terhadap nilai
2015 karena kondisi perekonomian yang
perusahaan dengan Good Corporate Governance
lambat dan memperoleh laba yang tidak
sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan
stabil. Semakin tinggi laba perusahaan tidak
perbankan
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan pengaruh
pembahasan
Intellectual
yang
Capital,
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia tahun 2015, peneliti menyimpulkan
pengujian
hipotesis
pertama
hipotesis
keempat
Good Corporate Governance berpengaruh
menunjukkan bahwa secara parsial variabel
positif
Intellectual Capital tidak memiliki pengaruh
Capital terhadap nilai perusahaan. Good
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
Corporate Governance mampu memoderasi
berarti perusahaan kurang memaksimalkan
hubungan Intellectual Capital terhadap nilai
Intellectual Capital yang dimiliki perusahaan
perusahaan disebabkan adanya turut campur
dikarenakan
perusahaan
atau peran serta komisaris independen dalam
perbankan pada tahun 2015 yang memiliki
Intellectual Capital perusahaan karena bisa
Intellectual Capital yang Bad Performers
diwujudkan
sehingga tidak dapat meningkatkan nilai
Intellectual Capital sehingga semakin tinggi
perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi
Good Corporate Governance memoderasi
Intellectual Capital, maka tidak berpengaruh
Intellectual Capital semakin meningkat untuk
terhadap tingginya nilai perusahaan.
meningkatkan nilai perusahaan.
masih
adanya
2) Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan
5) Hasil
terhadap
hubungan
dengan
pengujian
lebih
Intellectual
diperhatikan
hipotesis
kelima
bahwa secara parsial variabel Earnings
menunjukkan bahwa secara parsial variabel
Management tidak memiliki pengaruh positif
Good
terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
berpengaruh
semakin tinggi manajemen laba perusahaan
Earnings
tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan
perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi
dikarenakan terjadi penurunan kinerja Indeks
peran Good Corporate Governance dalam
Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun
membantu
2015 sehingga manajemen laba tidak dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan
meningkatkan nilai perusahaan.
sehingga investor dapat tertarik menanamkan
3) Hasil
92
pengujian
menunjukkan bahwa secara parsial variabel
beberapa hal sebagai berikut: 1) Hasil
4) Hasil
pengujian
hipotesis
ketiga
Corporate positif
Governance terhadap
Management
Earnings
tidak
hubungan
terhadap
Management
nilai
untuk
modal kepada perusahaan tidak terwujud
menunjukkan bahwa secara parsial variabel
dikarenakan
tidak
Tax Avoidance tidak memiliki pengaruh
perekonomian. Hal ini membuat investor
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
tidak
menanamkan
stabilnya
modalnya
kondisi
pada
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94
perusahaan perbankan pada tahun 2015 sehingga semakin efisien Good Corporate Governance dalam memoderasi Earnings Management tidaklah dapat meningkatkan nilai perusahaan.
DAFTAR RUJUKAN AT., Marjani & Puspitosarie, Endah. 2013. Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai Moderating variabel dan Firm Size sebagai Variabel Kontrol. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No.3 Hal. 42-43. Fathur, Syamsi & Putri, Maghfiroh. 2015. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Nilai Perusahaan dengan Mekanisme Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal EPROC Vol. 14 No. 4 Hal. 1-24. Karimah, Hana Nadia & Taufiq, Eindye. 2016. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan. Ekombis Review Vol 4 No. 1 Hal. 72-86. Lestari, Lulus Sri & Pamudji, Sugeng. 2013. Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi dengan Praktek Corporate Governance. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No. 3 Hal. 1-9. Octaviany G., Issabella. 2015. Pengaruh Intellectual Capital Disclosure terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal TEKUN Vol. VI No. 01 Hal. 96-111. Pamungkas, Dyas Tri. 2012. Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. [Online]. (Diakses http://eprints.undip. ac.id/35295/1/Skripsi_10.pdf, tanggal 03 Januari 2017).
Handayani, Indrie. 2015. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. e-Jurnal Katalogis Vol. 3 No. 9 Hal. 21-30.
Ponga, Bogam Tempar & Amanah, Lailatul. 2015. Pengaruh CSR dan Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan GCG sebagai Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 4 No. 6 Hal. 1-15.
Herdiyanto, Dedy Ghozim. 2015. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. [Online]. (Diakses http://eprints.undip.ac.id/46537/1/10_HER DIYANTO.pdf, tanggal 05 Januari 2017).
Randa, Fransiskus & Solon, S.Ariyanto. 2012. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Vol.10 No.1 Hal. 24-47.
Ilmiani, Amalia & Sutrisno, Catur Ragil. 2014. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan dengan Transparansi Perusahaan sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 14 No. 1 Hal 1-9. Kamil, Fauzan & Hapsari, Dini Wahyu. 2014. Pengaruh Manajemen Laba terhadap
Ridwan, Mochammad & Gunardi, Ardi. 2013. Peran Mekanisme Corporate Governance sebagai Pemoderasi Praktik Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Trikonomika Vol. 12 No.1 Hal. 58-59. Verawaty, Merina, Citra Indah & Kurniawati, Irra. 2016. Analisis Pengembangan Corporate Value berdasarkan Keputusan
Pengaruh Intellectual Capital, Earnings Management.... (Verawaty, Citra I.M., & Setri A.L.)
93
Investasi dan Pendanaan, Struktur Kepemilikan serta Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 1 No. 1 Hal. 15-34.
94
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.16 No.2, Agustus 2017: 79 - 94