PENGARUH KELELAHAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG

Download Perilaku menyimpang karyawan dapat merugikan rekan kerja ataupun perusahaan tempatnya bekerja. Perilaku menyimpang karyawan ditunjukkan d...

0 downloads 436 Views 119KB Size
Judul : Pengaruh Kelelahan Emosional Terhadap Perilaku Menyimpang Karyawan dengan Variabel Moderasi Stres Kerja (Studi Kasus Pada Hotel Bumi Ayu Sanur) Nama : Ni Wayan Ari Sitawati NIM : 1106205134

Abstrak

Perilaku menyimpang karyawan dapat merugikan rekan kerja ataupun perusahaan tempatnya bekerja. Perilaku menyimpang karyawan ditunjukkan dengan perilaku karyawan yang sering melanggar aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Masalah tentang perilaku menyimpang karyawan ini, menimbulkan pertanyaan, apakah stres kerja memoderasi pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan dan menganalisis peran stres kerja dalam memoderasi pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan. Penelitian ini dilakukan di Hotel Bumi Ayu Sanur. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner, serta analisis data menggunakan Moderate Regression Analysis (MRA). Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 39 orang. Hasil analisis data menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan. Artinya semakin tinggi kelelahan emosional maka akan terjadi perilaku penyimpangan yang tinggi pada karyawan. Stres kerja berperan sebagai pemoderasi antara kelelahan emosional dengan perilaku menyimpang karyawan. Artinya setiap peningkatan interaksi kelelahan emosional dan stres kerja dapat menurunkan perilaku menyimpang karyawan. Perilaku menyimpang karyawan dapat diminimalisir oleh manajemen Hotel dengan cara tidak memberikan beban pekerjaan yang terlalu berat serta memberikan variasi pekerjaan kepada karyawannya. Memberikan pekerjaan yang sama berulang kali akan membebani dan membuat mereka lelah.

Kata kunci: kelelahan emosional, stres kerja, perilaku menyimpang karyawan.

v

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................

iii

KATA PENGANTAR ......................................................................

iv

ABSTRAK ........................................................................................

v

DAFTAR ISI .....................................................................................

vi

DAFTAR TABEL .............................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................

xi

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ..................................... 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................

BAB II

1 5 5 6

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1Kajian Pustaka ............................................................. 2.1.1 Kelelahan emosional ........................................... 2.1.2 Stres kerja ........................................................... 2.1.3 Perilaku menyimpang karyawan ......................... 2.1.4 General Strain Theory (GST) .............................. 2.2Hipotesis Penelitian ..................................................... 2.2.1 Pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan ........................ 2.2.2 Pengaruhkelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan dengan variabel moderasi stres kerja ............................... 2.3 Model Konseptual ......................................................

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ........................................................ 3.2 Lokasi Penelitian ........................................................ 3.3 Obyek Penelitian ........................................................ 3.4 Identifikasi Variabel ................................................... 3.5 Definisi Operasional Variabel ....................................

vi

7 7 8 10 12 15 15

15 17

18 18 18 18 19

3.5.1 Kelelahan emosional .......................................... 3.5.2 Stres kerja .......................................................... 3.5.3 Perilaku menyimpang karyawan ....................... 3.6 Jenis dan Sumber Data ............................................... 3.6.1 Jenis data ........................................................... 3.6.2 Sumber data ....................................................... 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ...... 3.8 Metode Pengumpulan Data ........................................ 3.9 Instrumen Penelitian ................................................... 3.9.1 Uji validitas ...................................................... 3.9.2 Uji reabilitas ..................................................... 3.10 Teknik Analisis Data ................................................ 3.10.1 Uji asumsi klasik ............................................. 3.10.1.1 Uji normalitas ......................................... 3.10.1.2 Uji heterokedastisitas .............................. 3.10.2 Analisis deskriptif ............................................ 3.10.3 Uji hipotesis ..................................................... 3.10.3.1 Uji t ......................................................... 3.10.3.2 Moderate Regression Analysis (MRA) .... 3.10.3.3 Koefisien determinasi ............................. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ........................ 4.2 Karakteristik Responden ............................................. 4.2.1 Umur ................................................................... 4.2.2 Jenis kelamin ....................................................... 4.2.3 Tingkat pendidikan ............................................. 4.2.4 Masa kerja ........................................................... 4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ..................................... 4.3.1 Kelelahan emosional ........................................... 4.3.2 Stres kerja ........................................................... 4.3.3 Perilaku menyimpang karyawan .......................... 4.4 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 4.4.1 Uji normalitas ..................................................... 4.4.2 Uji heterokedastisitas .......................................... 4.5 Uji Hipotesis ............................................................... 4.5.1 Uji t ..................................................................... 4.5.2 Moderate Regression Analysis (MRA) ............... 4.5.3 Koefisien determinasi ......................................... 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 4.6.1 Pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan ........................ 4.6.2 Pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan dengan variabel moderasi stres kerja ...............................

vii

19 19 20 20 20 21 21 22 22 23 24 25 25 26 26 26 27 27 27 28

29 30 30 31 32 32 33 33 34 35 37 37 38 38 38 39 41 42 42

43

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ..................................................................... 5.2 Saran ...........................................................................

45 45

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................

47 51

viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku menyimpang karyawan adalah masalah umum dalam organisasi (Ahmad & Omar, 2014). Perilaku menyimpang karyawan didefinisikan sebagai perilaku sukarela yang melanggar norma-norma organisasi yang signifikan dan dengan demikian mengancam kesejahteraan organisasi, anggotanya, atau keduanya (Robinson & Bennett, 1995). Perilaku menyimpang karyawan meliputi perilaku seperti absensi, penarikan, menahan usaha dipekerjaan, pelecehan seksual, pengambilan keputusan tidak etis, tidak mengikuti instruksi manajer, sengaja memperlambat siklus kerja, datang terlambat untuk bekerja, vandalisme, dan sabotase perusahaan (Alias et al., 2013). Para peneliti mengakui dua kategori perilaku menyimpang karyawan, yaitu perilaku menyimpang karyawan berorientasi individual (misalnya, bertindak kasar terhadap orang lain) dan perilaku menyimpang karyawan berorientasi organisasional (misalnya, mengambil properti tanpa izin, sengaja melakukan pekerjaan berkualitas rendah dan sebagainya) (Golparvar et al., 2012). Perilaku menyimpang karyawan di tempat kerja dilakukan seseorang baik secara individu (seperti mencuri, merusak properti perusahaan, dan sebagainya) maupun secara kolektif (seperti ketidaktaatan yang disengaja dan terkoordinasi atasan mereka, direncanakan absen dan penundaan

1

oleh anggota tim kerja, dan sebagainya) (Leblanc & Kelloway, 2002). Penelitian ini akan berfokus pada perilaku menyimpang karyawan pada tingkat individu. Beberapa studi empiris menunjukkan bahwa peningkatan stres kerja dan kelelahan emosional muncul dari kerja overload, ambiguitas peran, konflik kerja dan tuntutan pekerjaan di luar kemampuan serta sumber daya yang tersedia (Golparvar et al., 2012). Kelelahan emosional adalah bagian dari sebuah proses yang disebut burnout (Alexander et al., 2011). Burnout adalah sindroma psikologis yang terdiri dari tiga dimensi yaitu: (i) Kelelahan Emosional, (ii) Depersonalisasi, dan (iii) Kemunduran kepribadian (Zagladi, 2005). Kelelahan emosional adalah respons individual yang unik terhadap stres yang dialami di luar kelaziman pada hubungan interpersonal karena dorongan emosional yang kuat, timbulnya perasaan seakan-akan tak ada orang yang membantunya, depresi, perasaan terbelenggu dan putus asa (Zagladi, 2005). Kelelahan emosional adalah kelelahan yang terjadi sebagai respon terhadap stres yang berlebihan atau akibat ketidakpuasan dalam pekerjaan.Dimensi kelelahan emosional dalam penelitian ini mengacu pada dimensi Maslach & Jackson (1981), yaitu terdiri dari empat dimensi. Studi Golparvar et al. (2014) menunjukkan adanya pengaruh positif antara kelelahan emosional dengan perilaku menyimpang karyawan. Stres kerja merupakan ancaman utama bagi organisasi modern yang berpotensi menimbulkan banyak dampak negatif, baik untuk karyawan atau pun organisasi (Safaria, 2011). Stres kerja adalah kondisi atau situasi di tempat kerja yang membutuhkan respon adaptif dari karyawan (Golparvar et al., 2012). Luthan (2006:440) mengemukakan stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian yang

2

diperantarai oleh perbedaan-perbedaan individu dan/atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang. Stres kerja dapat berdampak negatif atau positif terhadap psikologis dan fisiologis (Robbins, 2008:209). Stres kerja memegang peranan yang sangat penting dalam memoderasi pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku penyimpangan karyawan (Golparvar et al., 2012). Pengukuran stres kerja didasarkan pendapat Rodwel et al. (1998), dimana pengukuran stres kerja mengacu pada tujuh dimensi. Studi Golparvar et al. (2012) menemukan stres kerja rendahakan memperkuat pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan dibandingkan dengan stres kerja tinggi. Pendekatan teoritis yang berbeda, mencoba menjelaskan mengapa dan bagaimana hubungan antara stres kerja, kelelahan emosional dan perilaku menyimpang karyawan (Golparvar et al., 2012). General Strain Theory (GST) merupakan teori yang digunakan untuk mendasari penelitian mengenai stres kerja, kelelahan emosional, dan perilaku menyimpang karyawan (Agnew, 1992). Teori ini menyatakan bahwa ketegangan dan stres kerja dapat menyebabkan perilaku menyimpang karyawan jika mereka memiliki empat fitur: (1) menjadi tidak adil, (2) memiliki intensitas tinggi, (3) memiliki hubungan rendah dengan kontrol sosial, dan (4) mengambil imbalan dan konsekuensi positif bagi individu (Agnew, 1992). General Strain Theory (GST) berusaha mengidentifikasi tekanan atau ketegangan yang menyebabkan perilaku menyimpang karyawan(Agnew, 1992). GST berfokus

3

pada faktor-faktor ketegangan seperti perlakuan negatif oleh orang lain, ketidakmampuan untuk mencapai tujuan, dan hilangnya harta benda berharga (Radzali et al., 2013). Teori ini menyatakan bahwa kehadiran ketegangan meningkatkan kemungkinan untuk terlibat dalam penyimpangan (Radzali et al., 2013). Hotel merupakan salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan yang bekerja di jasa perhotelan seperti Hotel Bumi Ayu Sanur harus dapat memberikan pelayanan terbaik kepada tamu yang datang berkunjung atau ingin menginap di hotel. Karyawan diharuskan dapat memberikan pelayanan terbaik, misalnya bersikap sopan dan ramah kepada tamu. Berbagai persoalan menyangkut suasana emosi pribadi karyawan haruslah dapat dipisahkan ketika bertemu dengan tamu, sehingga karyawan tersebut dapat memberikan pelayanannya yang terbaik. Hotel Bumi Ayu Sanur yang berlokasi di Jalan Bumi Ayu no. 8x Sanur merupakan salah satu hotel yang sampai saat ini menghadapi masalah tentang perilaku menyimpang yang dilakukan karyawannya. Hasil observasi awal terhadap karyawan Hotel Bumi Ayu Sanur adalah sebagai berikut : 1) Karyawan datang terlambat 2) Mengobrol dengan rekan kerjanya saat bekerja 3) Pencurian barang tamu hotel oleh karyawan 4) Pulang lebih cepat jika tidak ada atasannya

4

5) Terlibat pertengkaran dengan rekan kerja 6) Karyawan bermain HP saat bekerja 7) Karyawan tidak mengikuti instruksi atasannya 8) Pengambilan uang hotel untuk keperluan pribadi oleh karyawan Hasil observasi diatas menunjukkan bahwa perilaku menyimpang karyawan kerap terjadi di Hotel Bumi Ayu Sanur.Perilaku menyimpang ini dapat merugikan rekan kerja ataupun perusahaan tempatnya bekerja. Perilaku menyimpang karyawan ditunjukkan dengan perilaku karyawan yang sering melanggar aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Masalah tentang perilaku menyimpang karyawan ini, menimbulkan pertanyaan, apakah stres kerja memoderasi pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan Hotel Bumi Ayu Sanur. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Apakah kelelahan emosional berpengaruh terhadap perilaku menyimpang karyawan? 2) Apakah stres kerja memoderasi pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Menganalisis pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan.

5

2) Menganalisis peran stres kerja dalam memoderasi pengaruh kelelahan emosional terhadap perilaku menyimpang karyawan 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama serta diharapkan juga dapat menjadi referensi tambahan untuk penelitian di masa mendatang yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini juga diharapkan mampu menambah wawasan dan kemampuan peneliti dalam hal pendalaman teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan stres kerja, kelelahan emosional dan perilaku menyimpang karyawan. 2) Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen Hotel Bumi Ayu Sanur dalam menentukan kebijakannya khususnya yang berkaitan dengan stres kerja, kelelahan emosional dan perilaku menyimpang karyawan.

6