PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Download kompetensi dan kinerja karyawan, dengan judul Pengaruh Kompetensi terhadap . Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok. Terima kas...

0 downloads 769 Views 1021KB Size
PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH MAKAN MIE KHANGEN DEPOK

NADIA CATALINA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2015

Nadia Catalina NIM H24124092

ABSTRAK NADIA CATALINA. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok. Dibimbing oleh ERLIN TRISYULIANTI. Kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan kebutuhan pangan. Salah satu tempat dimana manusia dapat memperoleh pemenuhan kebutuhan akan makanan adalah rumah makan (restoran). Menghadapi persaingan industri kuliner yang semakin ketat, maka diperlukan peran sumber daya manusia melalui kompetensi karyawan di suatu rumah makan, agar menghasilkan kinerja yang optimal. Rumah Makan Mie Khangen Depok merupakan sebuah tempat makan yang menyajikan berbagai aneka olahan mie dan makanan pendukung lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan di Rumah Makan Mie Khangen Depok. Pengolahan data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0. Metode penentuan sampel menggunakan metode non-probability sampling. Hasil penelitian menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Diperoleh R² sebesar 49,4% yang menunjukkan bahwa variasi dari kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel dimensi kompetensi, sedangkan sisanya 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Selain itu, variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah keahlian teknis. Kata kunci: kinerja karyawan, kompetensi, restoran

ABSTRACT NADIA CATALINA. The Effect of Competency on Employee Performance at Mie Khangen’s Restaurant of Depok. Supervised by ERLIN TRISYULIANTI. Human daily life would not be separated from the activities of food needs. One of the places where people can obtain the fulfillment of the need for food is the restaurant. Culinary industry competition is getting tougher, it takes the role of human resources through the competence of employees in a restaurant in order to produce optimal performance. Mie Khangen’s Restaurant of Depok is a dining place that serves a variety of noodles and various processed foods other support. Purpose of this research is to analyze the effect of competency on employee performance at Mie Khangen’s Restaurant of Depok. The processing data using multiple linear regression analysis with the help of the computer program SPSS version 16.0. Sampling method using using non-probability sampling. Result of the research that competency significantly affect the performance of employees. R² obtained by 49,4%, which indicates that the variation of the employee’s performance can be explained by the variable dimensions of competency, while the remaining 50,6% is influenced by other factors not examined. Furthermore, the most dominant variable affecting the performance of the employee are technical expertise. Keywords: competency, employee performance, restaurant

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH MAKAN MIE KHANGEN DEPOK

NADIA CATALINA

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini ialah kompetensi dan kinerja karyawan, dengan judul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Erlin Trisyulianti, STP, M.Si selaku pembimbing skripsi, Ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si selaku pembimbing akademik, Bapak Mokhamad Syaefudin Andriyanto, STP, M.Si selaku moderator seminar, Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku Penguji I, Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd selaku Penguji II dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut., MM selaku dosen Quality Control (QC) format skripsi, serta Bapak Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM yang telah banyak memberi saran. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada papa, mama, dan seluruh keluarga yang telah mendukung, serta teman-teman seperjuangan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) angkatan 10 Institut Pertanian Bogor (IPB), atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

Nadia Catalina

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

vii

PENDAHULUAN



Latar Belakang



Perumusan Masalah



Tujuan Penelitian



Manfaat Penelitian



Ruang Lingkup Penelitian



TINJAUAN PUSTAKA

4

Kompetensi



Kinerja Karyawan



Hipotesis



Penelitian Terdahulu yang Relevan



METODE



Kerangka Pemikiran Penelitian



Lokasi dan Waktu Penelitian

8

Pengumpulan Data dan Sumber Data



Menentukan Populasi dan Sampel

8

Metode Pengolahan dan Analisis Data

9

Uji Validitas



Uji Reliabilitas

10

Analisis Regresi Linear Berganda

11 

Uji Hipotesis

11

Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

12 

Uji Asumsi Klasik

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

13 

Gambaran Umum Profil Usaha

13 

Gambaran Umum Profil Karyawan

14 

Persepsi Karyawan terhadap Kompetensi

17

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja

18 

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan

19

Persamaan Regresi

19 

Koefisien Korelasi

19 

Koefisien Determinasi

19

Uji F

19 

Uji t

20 

Implikasi Manajerial

21 

SIMPULAN DAN SARAN

22 

DAFTAR PUSTAKA

23 

LAMPIRAN

24

RIWAYAT HIDUP

33

DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Penelitian terdahulu yang relevan Rentang skala interpretasi hasil jawaban kuesioner Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach Koefisien korelasi Deskripsi karyawan rumah makan Mie Khangen Depok Karakteristik responden penelitian Persepsi karyawan terhadap kompetensi Persepsi karyawan terhadap kinerja Hasil uji F Hasil uji t

6  9  10  12  14  14  17  18  20  20

DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5

Perkembangan jumlah usaha rumah makan atau restoran di Kota Depok

Kerangka pemikiran penelitian Perbandingan jenis kelamin dan unit kerja Perbandingan jenis kelamin dan usia Perbandingan penghasilan dan unit kerja

1 7  15  16  16 

DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4

Kuesioner penelitian Hasil uji validitas dan reabilitas Hasil uji asumsi klasik Hasil analisis regresi linear berganda

25 29 30 32

 

PENDAHULUAN Latar Belakang Kehidupan manusia tidak akan lepas dari kegiatan pemenuhan kebutuhan pangan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pangan yang sangat penting bagi manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Makanan di Indonesia sangat beranekaragam, baik dari segi jumlah maupun citarasa. Selain dari citarasa, perlu diperhatikan juga secara cermat mengenai kualitas makanan untuk mendukung kesehatan tubuh. Kebutuhan personal terhadap pemenuhan makanan pasti berbeda-beda, salah satunya bergantung kepada selera, waktu dan lokasi. Salah satu tempat dimana manusia dapat memperoleh pemenuhan kebutuhan akan makanan adalah industri jasa makanan seperti rumah makan atau restoran. Rumah makan atau restoran merupakan suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, dimana seluruh karyawan restoran memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin kepada semua pelanggan yang datang untuk memesan makanan maupun minuman. Persaingan di industri jasa makanan atau kuliner saat ini relatif semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan data jumlah usaha jasa makanan seperti rumah makan dan restoran. Pertumbuhan industri jasa makanan di Kota Depok, sejak tahun 2010 hingga tahun 2014 mencapai 160%. Data Dinas Pariwisata Kota Depok mencatat jumlah bisnis rumah makan dan restoran pada tahun 2012 mencapai 96 unit usaha, dan naik signifikan menjadi 161 unit usaha di tahun 2014. Hal tersebut dikarenakan saat ini produk dan jasa kuliner bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, namun menjadi bagian dari gaya hidup di sebagian kalangan masyarakat. Perkembangan jumlah rumah makan dan restoran di Kota Depok sejak tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Perkembangan jumlah usaha rumah makan atau restoran di Kota Depok (Disporaparsenbud Depok 2014) Seiring dengan ketatnya persaingan, pelaku usaha jasa kuliner perlu berkompetisi dan berupaya menarik minat, serta perhatian masyarakat. Pelaku usaha kuliner dituntut untuk menciptakan konsep yang menarik melalui suatu bentuk penawaran produk yang berbeda, agar mampu bersaing, bertahan dan terus

2 berkembang seiring dengan permintaan masyarakat di pasaran. Selain itu, keadaan ini memaksa pelaku usaha kuliner untuk lebih tanggap terhadap perubahanperubahan yang sangat cepat. Melihat jumlah pasar dan kompetitor yang semakin meningkat, maka menimbulkan berbagai tantangan yang harus dihadapi, diantaranya: Pertama, menciptakan citarasa yang khas dengan pesaing lain melalui inovasi dan kreativitas. Dalam hal ini pihak industri mie berusaha meyakinkan konsumen supaya mereka yang sudah datang berkeinginan untuk selalu ingin datang kembali. Kedua, kecepatan dalam pelayanan. Setiap karyawan harus mampu memberikan pelayanan terbaik agar memuaskan konsumen. Kemampuan pelaku bisnis sangat tergantung dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM), karena SDM merupakan sumber keunggulan kompetitif utama dan pengelolaan sumber keunggulan lainnya (Moran dan Brightman 2000). Menghadapi tantangan tersebut, diperlukan peran SDM yang memadai melalui kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing individu karyawan di suatu rumah makan agar menghasilkan kinerja yang optimal. Kompetensi dapat dilihat dari kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo 2007). Sedangkan kinerja karyawan dipandang sebagai proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Kompetensi yang dimiliki oleh SDM adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya (Mangkunegara 2005). Dengan kata lain, kompetensi dapat memberikan gambaran tentang kemampuan suatu individu untuk melaksanakan tugas tertentu. Rumah Makan Mie Khangen Depok merupakan sebuah tempat makan yang menyajikan berbagai aneka olahan mie yang baik untuk dikonsumsi oleh semua orang dan baik pula untuk kesehatan. Produk mie diolah dengan menggunakan bahan-bahan alami dan menambahkan campuran sayur-sayuran, seperti sawi, katuk, bayam, brokoli dan wortel, kedalam olahan mie tersebut. Rumah Makan Mie Khangen Depok mengalami proses bisnis yang cukup panjang, dikarenakan adanya perencanaan yang matang terlebih dahulu dengan cara melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan konsumen dan target pasar yang akan dituju. Rumah Makan Mie Khangen Depok resmi berdiri pada tanggal 10 April 2010. Permasalahan yang dihadapi oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah berkaitan dengan kompetensi yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk itu perlu melakukan identifikasi kompetensi yang relevan agar dapat meningkatkan kinerja (Brophy dan Kely 2002). Kinerja karyawan merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam rangka menunjang pencapaian tujuan (Yunus 2010). Model kompetensi penting dibangun, karena pembentukan pemodelan kompetensi diidentifikasi sesuai kebutuhan dari suatu temuan melalui eksplorasi kompetensi yang terkait dengan aspirasi pelaku bisnis dan penentu keberhasilan dalam melakukan pekerjaan (Bogner and Thomas 2012). Mengacu pada kondisi diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kompetensi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan di Rumah Makan Mie Khangen Depok.

3 Perumusan Masalah Keberadaan manusia dalam suatu bidang pekerjaan memiliki posisi yang sangat penting, karena keberhasilan dapat ditentukan dari kualitas orang-orang yang bekerja didalammya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut. Peran SDM lebih mengarah pada bagaimana mereka mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia agar menjadi kreatif dan inovatif. Seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan teknologi yang cepat dan lingkungan yang begitu drastis pada setiap aspek kehidupan manusia, setiap bidang pekerjaan membutuhkan SDM yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Dengan kata lain, tidak hanya memberikan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction), tetapi juga berorientasi kepada nilai (customer value) sehingga proses pencapaian kinerja dapat berjalan dengan baik. Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, juga menunjukkan karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu dimana mereka mampu untuk melakukan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan meningkatkan standar kualitas profesional dalam pekerjaan. Selain itu, kompetensi berguna untuk membantu karyawan dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk mengukur sejauh mana kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apa kompetensi yang diperlukan di Rumah Makan Mie Khangen Depok? 2. Bagaimana kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok? 3. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah yang dituliskan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki oleh karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok 2. Menganalisis kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok 3. Menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Berikut ini manfaat penelitian yang dapat diperoleh, yaitu sebagai berikut:

4 1. 2.

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi manajemen Rumah Makan Mie Khangen Depok agar dapat mengoptimalkan kinerja karyawan di masa yang akan datang. Kegunaan teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki tema serupa. Ruang Lingkup Penelitian

Menghindari bias penelitian terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi, maka peneliti perlu membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada kompetensi karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan yang dihasilkan untuk Rumah Makan Mie Khangen Depok.

TINJAUAN PUSTAKA Kompetensi Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya yang relevan dengan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. Kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Kompetensi terdiri dari sejumlah perilaku yang dibutuhkan untuk melaksanakan peran tertentu untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan (Sutrisno 2009). Perilaku ini biasanya dibutuhkan secara konsisten oleh para karyawan yang melakukan aktivitas kerja. Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan. Penentuan kompetensi yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi kinerja. Kompetensi selalu mengandung maksud dan tujuan yang menyebabkan suatu tindakan untuk memperoleh hasil kinerja dari kerja karyawan (Dharma 2005). Peningkatan kinerja karyawan secara perseorangan akan memberikan kompetensi bagi kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan. Kesimpulan dari definisi diatas, kompetensi merupakan suatu kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan kinerja yang hendak dicapai. Kompetensi Rumah Makan Mie Khangen Depok diadaptasi dari Teori Model Kompetensi secara umum pengusaha yang dikemukakan oleh Spencer dan Spencer (Kusumastuti 2013) dan hasil wawancara bersama dengan Pemilik Rumah Makan Mie Khangen Depok. Berikut ini lima indikator kompetensi yang relevan digunakan di Rumah Makan Mie Khangen Depok, yaitu: 1. Keahlian Teknis Penguasaan bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan dan motivasi untuk menggunakan, mengembangkan, dan membagikan pengetahuannya yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. 2. Percaya Diri

5

3.

4.

5.

Keyakinan seseorang pada kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas atau tantangan (pekerjaannya). Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja Dorongan dalam diri seseorang untuk memastikan atau mengurangi ketidakpastian khususnya berkaitan dengan penugasan, kualitas dan ketelitian kerja. Empati Kemampuan untuk memahami hal-hal yang tidak diungkapkan dengan perkataan yang bisa berupa atas pemahaman perasaan, keinginan atau pemikiran dari orang lain. Beorientasi kepada Pelanggan Keinginan untuk membantu atau melayani pelanggan atau orang lain. Kinerja Karyawan

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Sulistiyani dan Rosidah 2009). Sedangkan menurut Simamora (2006), kinerja karyawan adalah tingkatan dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan criteria yang ditetapkan oleh tempat kerja yang bersangkutan. Menurut Rivai dan Basri (2005), kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Sedangkan menurut Guritno dan Waridin (2005), kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kesimpulan dari definisi diatas, kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang yang disesuaikan dengan peran atau tugas didalam lingkungan kerja, dengan menghubungkan suatu ukuran nilai atau kriteria tertentu. Ukuran kinerja menurut Mangkunegara (2005) terdiri dari lima, yaitu diantaranya: 1. Kualitas kerja. Menunjukan hasil kerja yang dicapai dari segi ketepatan, ketelitian dan keterampilan. 2. Kuantitas kerja. Menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi keluaran atau hasil tugas-tugas rutinitas dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas itu sendiri. 3. Kerjasama. Menyatakan kemampuan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerjasama dengan oranglain dalam menyelesaikan tugas. 4. Tanggungjawab. Menyatakan seberapa besar karyawan dalam menerima dan melaksanakan pekerjaannya. 5. Inisiatif. Bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya, serta kemampuan dalam membuat suatu keputusan yang baik tanpa adanya pengarahan terlebih dahulu.

6 Hipotesis Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif, sebagai piranti kerja teori peneliti. Hipotesis adalah jawaban atau dugaan ilmiah sementara terhadap suatu fenomena yang perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya secara empirik. Hipotesis yang diajukan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: H0: Tidak terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok Ha: Terdapat pengaruh kompetensi terhadap terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok Penelitian Terdahulu yang Relevan Tabel 1 Penelitian terdahulu yang relevan Nama dan Tahun Arcynthia (2013)

Variabel 1) 2) 3) 4)

Metode

Kesimpulan

Pengetahuan Keterampilan Perilaku Pengalaman Kerja

Analisis Regresi Linear Berganda

Dimensi kompetensi yang terdiri dari: pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan di PT Bank Bukopin Bukopin Tbk Cabang Makassar.

Yunus (2009)

1. Kemampuan Berkomunikasi 2. Kerjasama Kelompok 3. Kepemimpinan 4. Pemutusan Pendapat secara Analisis

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan, pemutusan pendapat secara analisis, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Rizal, Hubeis, Mangkuprawira, Maulana (2013)

1. Komitmen 2. Pemikiran Konseptual 3. Operasional 4. Dampak dan Pengaruh

Metode Structural Equation Modeling (SEM)

Faktor kompetensi memiliki pengaruh positif untuk meningkatkan kinerja. Dalam hal ini faktor utama yang mempengaruhi adalah komitmen, pemikiran konseptual dan operasional. Agar pencapaian kinerja optimal, maka perlu ditunjang oleh faktor lainnya, yaitu keterikatan, motivasi dan kepuasan kerja. Keterikatan merupakan faktor penguat yang mempengaruhi kinerja. Dalam hal ini, keterikatan memiliki pengaruh positif terhadap pencapaian kinerja individu dan sebagai indikator yang paling merefleksikan.

7

METODE Kerangka Pemikiran Penelitian Rumah Makan Mie Khangen Depok merupakan salah satu penyedia jasa kuliner sedang berusaha untuk bertahan dan terus berkembang. Untuk itu Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki tujuan yaitu terus meningkatkan penjualan dengan menciptakan produk olahan mie yang lebih bervariasi, menarik minat konsumen baru, dan mempertahankan loyalitas konsumen yang telah ada. Oleh karena itu, dibutuhkan peran manajemen SDM (MSDM) yang dikelola dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai. Manajemen sumber daya manusia melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian SDM, serta dianggap penting perannya dalam pencapaian tujuan. Salah satu peran manajemen SDM adalah mengukur kompetensi dan mengevaluasi kinerja. Karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok harus memiliki kompetensi yang sesuai untuk melakukan pekerjaannya agar mampu menghasilkan kinerja yang optimal. Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati dan berorientasi terhadap pelanggan. Sedangkan kinerja karyawan diukur secara menyeluruh dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggungjawab, dan inisiatif. Penelitian ini mengukur tingkat kompetensi dan hubungannya terhadap kinerja karyawan melalui metode linear regresi berganda. Hasil dari pengukuran pengaruh antara kompetensi dan kinerja, diharapkan mampu memberikan implikasi manajerial untuk dapat dijadikan masukan bagi manajemen Rumah Makan Mie Khangen Depok. Berikut dibawah ini kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Rumah Makan Mie Khangen Depok Tujuan Usaha Kuliner

  Peran Sumber Daya Manusia

    Kompetensi

  1.

Keahlian Teknis

2.

  Diri Percaya

3.

Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja

4.

Empati

5.

Berorientasi kepada pelanggan

Kinerja Karyawan

Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Implikasi Manajerial

Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian

8 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Mie Khangen Depok yang beralamat di Jalan Merdeka Raya Depok II Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juli 2014. Pengumpulan Data dan Sumber Data Sumber data yang digunakan peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 3. Observasi Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian. Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan oleh peneliti didapatkan melalui pengambilan data melalui buku sebagai pencarian referensi teori, serta menggunakan jaringan internet yang digunakan dalam pencarian sumber-sumber jurnal yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini. Menentukan Populasi dan Sampel Populasi adalah sebuah wilayah atau tempat objek atau subjek yang diteliti, baik orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu untuk mendapatkan informasi (Riadi 2014). Kedudukan populasi dalam suatu penelitian memegang peran yang sangat penting sebab populasi tersebut yang kelak akan dikenai generalisasi. Sedangkan sampel adalah sebagian anggota atau elemen dari populasi yang mewakili karakteristik populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok yang berjumlah sebesar 31 orang. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan cara sensus. Metode sensus yaitu jumlah keseluruhan populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono 2013).

9 Metode Pengolahan dan Analisis Data Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penyusunan kuesioner pada penelitian ini adalah Skala Likert. Skala Likert merupakan sebuah skala yang berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu objek. Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 yang berarti nilai terendah untuk “Sangat Tidak Setuju” hingga nilai tertinggi untuk “Sangat Setuju”. Jawabanjawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden, guna dijadikan penilaian terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Setiap interpretasi nilai rataan jawaban yang dihasilkan, kemudian dihitung rentang skala dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

………………………...(1) menghasilkan: Rentang Skala = 5 – 1 = 0,8 5 Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh bahwa skala untuk tiap nilai itu sebesar 0,8. Penentuan dan interprestasi dari hasil rentang skala atas jawaban dari pertanyaan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2 Rentang skala interpretasi hasil jawaban kuesioner Rentang Skala 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00

Jawaban Pertanyaan Sangat Tidak Baik Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

Uji Validitas Validitas adalah untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu megukur apa yang ingin diukur (Siregar 2013), dengan menggunakan Correlation Coeficien Pearson. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r hitung bernilai positif dan lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan dari kuesioner dikatakan valid.

……………………………….…(2) dimana: = korelasi antara X dan Y = jumlah responden

10 = skor pertanyaan = skor total Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mengunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013). Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yaitu jika koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

………………………………………………………(3) dimana: = reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = varians total = jumlah varians butir Rumus yang digunakan untuk mencari varian adalah sebagai berikut:

.........................................................................................................(4) dimana: = varians = jumlah responden   = nilai skor yang dipilih Berdasarkan rumus perhitungan reliabilitas diperoleh tingkat reliabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Tingkat reliabilitas moetode Alpha Cronbach Klasifikasi Nilai Alpha 0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 1,00

Tingkat Reliabilitas Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel

11 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi bertujuan untuk meramalkan suatu nilai variabel terikat dengan adanya perubahan dari variabel bebas. Analisis regresi ini merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, dikarenakan terdapat lebih dari satu variabel bebas. Seperti halnya dengan analisis korelasi, dalam perhitungan regresi akan didapat koefisien regresi, yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan variabel terikat jika nilai variabel bebas dinaikkan atau diturunkan. Selanjutnya dari hasil persamaan regresi akan didapat nilai prediksi variabel terikat. Berikut ini persamaan regresi linear berganda, yaitu: …………………………………(5) Keterangan: = = = =

variabel terikat yang diramalkan konstanta koefisien regresi (lihat tabel Coefficients) variabel bebas

Uji Hipotesis 1.

Uji F

Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak (simultan), yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap variabel terikat. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara serentak berpengaruh (signifikan) terhadap variabel terikat. b. Menentukan taraf signifikasi dengan menggunakan 0,05. c. F hitung dan F kritis F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA F kritis dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 d. Pengambilan keputusan H0 diterima jika F hitung < F kritis H0 ditolak jika F hitung > F kritis 2.

Uji t

Uji t untuk mengetahui variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, apakkah pengaruhnya siignifikan atau tidak. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : b1 = 0

12

b. c.

d.

Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap variabel terikat. Ha : b1 ≠ 0 Artinya nilai koefisien regresi variabel bebas secara parsial berpengaruh (signifikan) terhadap variabel terikat. Menentukan taraf signifikasi dengan menggunakan 0,05. t hitung dan t kritis t hitung dapat dilihat pada tabel Coefficients t kritis dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 Pengambilan keputusan H0 diterima jika t hitung < t kritis H0 ditolak jika t hitung > t kritis

Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas. Interpretasi koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Mahadianto, Setiawan (2013)

Analisis koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Syarat dalam analisis parametrik yaitu distribusi data harus normal. Pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Analisis Explore) untuk mengetahui apakah distribusi data pada tiap-tiap variabel normal atau tidak. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika Signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika Signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Sedangkan pengujian Normal Probability dapat dilihat pada output regresi. Kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

13 2.

Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel bebas atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Dampak yang diakibatkan dengan adanya multikolinearitas antara lain, yaitu: a. Nilai standard error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t hitung menjadi rendah b. Standard error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel bebas c. Pengaruh masing-masing variabel bebas sulit dideteksi Mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas, begitu pula sebaliknya Nilai Tolerance dapat dilihat pada tabel Coefficients. 3.

Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas meneyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak efesien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola pada scatterplots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Profil Usaha Rumah Makan Mie Khangen merupakan jenis usaha rumah makan yang berada di kawasan Depok II Timur. Rumah Makan Mie Khangen Depok menawarkan sajian makanan yang menyehatkan dengan produk utama yaitu mie, yang diolah sendiri dengan menggunakan bahan alami sehingga baik untuk dikonsumsi bagi tubuh dan kesehatan. Selain itu, terdapat juga sajian makanan lainnya, seperti nasi goreng, nasi ayam bakar, sup iga, dan lain-lain. Hal yang menarik terdapat didalam menu Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah pemberian nama produk makanan dan minuman yang unik. Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki 30 orang karyawan, yang terdiri dari: 8 orang karyawan bekerja di unit dapur, dan 22 orang karyawan bekerja di unit pelayanan. Untuk perincian yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.

14 Tabel 5 Deskripsi karyawan rumah makan Mie Khangen Depok Jumlah Karyawan 1 orang

Jabatan / Unit Kerja Pemilik (manajer restoran)

Dapur

8 orang

Pelayanan

22 orang

Keterangan Pemilik Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah pengelola sekaligus manajer restoran yang berperan sebagai pengawas dan penanggungjawab dari keseluruhan kegiatan operasional restoran. Terdiri dari: - 2 orang chef (juru masak), dan - 6 orang helper (asisten juru masak), dimana pekerjaannya adalah membantu menyiapkan bahan baku dari makanan dan minuman. Catatan: Juru masak ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam unit dapur Terdiri dari: - 2 orang cashier (kasir), dan - 20 orang waiter/waitress (pelayan) Catatan: Satu karyawan ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam unit pelayanan

Gambaran Umum Profil Karyawan Data deskriptif menguraikan gambaran umum keadaan atau kondisi responden sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Responden dalam penelitian ini diidentifikasi menurut jenis kelamin, usia, status pernikahan dan tingkat pendidikan. Data dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik responden penelitian No

Karakteristik

1

Jenis Kelamin

2

Usia

3

Status Pernikahan

4

Pendidikan

Pria Wanita < 25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun > 41 tahun Menikah Belum Menikah SMA S1

Jumlah (n) 14 17 22 4 2 2 1 5 26 30 1

Total 31

31

31 31

Persentase (%) 45,2 54,8 71,0 12,9 6,5 6,5 3,2 16,1 83,9 96,8 3,2

15 Lanjutan Tabel 6 No 5

Karakteristik Penghasilan

Rp 900.000 Rp 1.100.000 Rp 1.500.000 > Rp 1.500.000

Jumlah (n) 22 6 2 1

Total

31

Persentase (%) 71,0 19,4 6,5 3,2

Sumber: Data diolah (2014)

Jenis Kelamin dan Unit Kerja Jenis kelamin dan unit kerja dapat dijelaskan bahwa terdapat 31 orang karyawan yang terdiri dari 14 pria dan 17 wanita. Pemilik atau manajer restoran yaitu 1 orang (pria). Pada unit dapur memiliki 8 orang karyawan, terdiri dari juru masak (2 pria) dan asisten juru masak (6 wanita), sedangkan unit pelayanan terdiri dari kasir (1 pria dan 1 wanita dan pelayan (10 pria dan 10 wanita).

Gambar 3 Perbandingan jenis kelamin dan unit kerja Usia Karakteristik karyawan berdasarkan usia menunjukkan bahwa usia yang terbesar dalam penelitian ini adalah dibawah 25 tahun yakni sebesar 22 orang atau 71,0%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah berusia dibawah 25 tahun. Karena usia dibawah 25 tahun merupakan usia produktif, jika dibandingkan dengan usia diatasnya. Rata-rata usaha bisnis kuliner lebih menempatkan karyawan-karyawan muda, khususnya untuk bagian pelayanan. Sedangkan, untuk bagian yang memiliki keterampilan (spesialisasi), seperti juru masak yang harus memiliki kemampuan memasak, karyawan tersebut tidak diharuskan memiliki kualifikasi umur, tetapi lebih mengedepankan pengalaman kerja.

16

Gambar 4 Perbandingan jenis kelamin dan usia Hubungan antara usia dengan jenis kelamin dibagi menjadi lima kategori usia. Usia dibawah 25 tahun terdiri 22 orang karyawan (11 pria dan 11 wanita). Usia antara 26–30 tahun terdiri dari 4 orang karyawan (2 pria dan 2 wanita). Usia antara 31–35 tahun terdiri dari 2 orang karyawan (2 wanita). Usia antara 36–40 tahun terdiri dari 2 orang (2 wanita). Dan usia diatas 41 tahun terdiri dari 1 orang karyawan (pria). Penghasilan dan Unit Kerja

Gambar 5 Perbandingan penghasilan dan unit kerja Karakteristik karyawan antara penghasilan dengan unit kerja dibagi menjadi tiga kategori penghasilan. Penghasilan sebesar Rp 900.000 untuk karyawan unit pelayanan (termasuk kasir). Penghasilan sebesar Rp 1.100.000 untuk asisten juru masak pada unit dapur. Penghasilan sebesar Rp 1.500.000 untuk juru masak pada unit dapur. Penilaian besaran penghasilan per bulan bergantung pada bidang pekerjaan masing-masing karyawan dalam unit kerja yang telah dibuat oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok, dengan mempertimbangkan sebaik mungkin dan selayak mungkin bagi seluruh karyawan. Pekerja pada unit dapur memiliki nilai upah yang lebih tinggi daripada karyawan unit pelayanan. Sebab, pada unit dapur karyawan lebih memiliki keterampilan khusus dan tanggungjawab pekerjaan yang lebih besar, karena juru masak dan asisten juru masak bertanggungjawab terhadap cita rasa sajian makanan yang mereka buat. Sedangkan unit pelayanan

17 tidak membutuhkan keterampilan khusus karena hanya mengantarkan makanan dan minuman dari dapur ke meja pelanggan. Persepsi Karyawan terhadap Kompetensi Kompetensi dalam penelitian ini terdiri dari keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati, dan berorientasi kepada pelanggan. Hasil analisis deskriptif karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terhadap kompetensi dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap kompetensi No 1 2 3

Pernyataan

Keahlian Teknis Percaya Diri Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja 4 Empati 5 Berorientasi kepada Pelanggan Sumber: Data diolah (2014)

Skor Rataan 4,11 4,10 4,55

Kesimpulan Baik Baik Sangat Baik

4,42 4,58

Sangat Baik Sangat Baik

Keahlian Teknis Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap keahlian teknis yaitu sebesar 4,11. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok sudah memiliki keahlian teknis yang baik. Artinya, hampir seluruh karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok telah memiliki keahlian teknis berupa keahlian dalam memasak dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan ramah dan tulus. Akan tetapi, untuk mencapai hasil yang sangat baik maka karyawan perlu diberikan pelatihan dan pengarahan. Sebagai contoh, pada unit dapur, asisten juru masak diberikan kesempatan untuk dapat memasak (memiliki peran yang sama seperti juru masak). Percaya Diri Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap percaya diri yaitu sebesar 4,10. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki rasa percaya diri yang baik. Artinya, dengan percaya diri maka karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok merasa yakin akan kemampuan yang dimilikinya sehingga mampu melayani pelanggan. Untuk mencapai hasil yang sangat baik maka diperlukan pemberian motivasi oleh pemilik Rumah Makan Mie Khangen Depok supaya para karyawan mampu menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok. Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap perhatian kejelasan tugas dan ketelitian kerja yaitu sebesar 4,55. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki pemahaman terhadap tugas yang harus dilaksanakan dengan sangat baik dan memiliki tingkat ketelitian yang sangat baik

18 pula dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Artinya, seluruh karyawan Mie Khangen Depok mampu mengerjakan tugas yang diberikan tanpa melakukan kesalahan sehingga kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok. Empati Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap berorientasi kepada pelanggan yaitu sebesar 4,42. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiiliki empati yang sangat baik, Artinya, seluruh karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan pelanggan dan berusaha memberikan pelayanan yang sama kepada setiap pelanggan. Berorientasi kepada Pelanggan Hasil skor rataan persepsi karyawan terhadap berorientasi kepada pelanggan yaitu sebesar 4,58. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok memiliki orientasi kepada pelanggan yang sangat baik, yakni dalam menjalin hubungan dan menjaga komunikasi dengan pelanggan serta berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Kinerja dalam penelitian ini terdiri dari kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggungjawab, dan inisiatif. Hasil analisis deskriptif karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terhadap kinerja dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap kompetensi No 1 2 3 4 5

Pernyataan

Kualitas Kerja Kuantitas Kerja Kerjasama Tanggungjawab Inisitaif Total Skor Rataan Sumber: Data diolah (2014)

Skor Rataan 4,32 4,55 4,50 4,39 3,81 4,31

Kesimpulan Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik

Hasil total skor rataan persepsi karyawan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 4,31. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok telah menghasilkan kinerja yang sangat baik. Demi mempertahankan kinerja yang telah diperoleh tersebut maka diperlukan peran karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok melalui kompetensi yang dimiliki supaya dapat terus ditingkatkan, terutama inisiatif yaitu kesadaran karyawan dalam membantu pelanggan dan karyawan lain yang membutuhkan bantuan.

19 Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan Perincian dari analisis regresi linear berganda mengenai kompetensi dan kinerja karyawan diolah dengan menggunakan program komputerisasi SPPS versi 16. Persamaan Regresi Y = 2,214 + 0,239 X1 + 0,062 X2 + 0,108 X3 + 0,119 X4 + 0,017 X5 Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keterkaitan (pengaruh dan hubungan) antara variabel independen (Kompetensi) terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Berdasarkan output SPSS diketahui nilai konstanta sebesar 2,214. Untuk nilai koefisien regresi yaitu: Keahlian Teknis (0,239), Percaya Diri (0,062), Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja (0,108), Empati (0,119), Berorientasi kepada Pelanggan (0,017). Persamaan regresi tersebut menunjukkan adanya kontribusi positif dari kuat lemahnya dimensi kompetensi (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap kinerja karyawan. Setiap peningkatan kekuatan kelima dimensi kompetensi akan meningkatkan kinerja dari para karyawan. Koefisien Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Besarnya nilai korelasi yaitu sebesar 0,703. Nilai tersebut menunjukkan bahwa derajat kekuatan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat berada pada derajat kekuatan hubungan kuat (0,60 – 0,799) dan positif sebab nilai r mendekati 1, sehingga memiliki hubungan yang searah antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut. Artinya, semakin tinggi nilai kompetensi maka semakin tinggi pula nilai kinerja karyawan. Hasil koefisien korelasi dapat dilihat pada Lampiran 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi atau keefektifan model dari struktur variabel bebas (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Nilai koefisien determinasi diperoleh sebesar 0,494. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variabel kompetensi (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) terhadap kinerja karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok adalah sebesar 49,4%. Adapun sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi ini. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada Lampiran 4. Uji F Uji F dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Penentuan nilai ttabel didasarkan kepada penetapan taraf kesalahan (α = 5%)

20 dan jumlah populasi penelitian. Penetapan Ftabel dicari dengan meggunakan tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan df1 = k – 1 atau 5 – 1 = 4, dan df2 = n – k atau 31 – 5 = 26, lalu diperoleh ttabel sebesar 2,743. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil uji F Model

Jumlah Kuadrat

df

Rata-Rata Kuadrat

F

Sig.

Regression

1.285

5

.257

4.888

.003

Residual

1.314

25

.053

Total

2.599

30

Sumber: Data diolah (2014)

H0 : Kompetensi Karyawan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H1 : Kompetensi Karyawan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diketahui bahwa thitung (4,888) > ttabel (2,743) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 ditolak. Jadi secara simultan Kompetensi (Keahlian Teknis, Percaya Diri, Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja, Empati, dan Berorientasi kepada Pelanggan) memberikan pengaruh positif signifikan tehadap Kinerja Karyawan. Uji t Uji t dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Penentuan nilai ttabel didasarkan kepada penetapan taraf kesalahan (α = 5%) dan jumlah populasi penelitian. Penetapan ttabel dicari dengan meggunakan tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan df = n–k–1 atau 31 – 5 – 1 = 25, lalu diperoleh ttabel sebesar 2,060. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil uji t Variabel Bebas (X) Keahlian Teknis Percaya Diri Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja Empati Berorientasi kepada Pelanggan Sumber: Data diolah (2014)

0,05 0,05

Nilai Probabilitas 0,001 0,558

Berpengaruh Tidak Berpengaruh

0,05

0,353

Tidak Berpengaruh

0,05 0,05

0,480 0,848

Tidak Berpengaruh Tidak Berpengaruh

α = 0,05

Kesimpulan

Pengaruh Keahlian Teknis terhadap Kinerja Karyawan H0 : Keahlian Teknis tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H2 : Keahlian Teknis berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diketahui bahwa thitung (3,655) > ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 ditolak. Jadi secara parsial Keahlian Teknis berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan.

21 Pengaruh Percaya Diri terhadap Kinerja Karyawan H0 : Percaya Diri tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H3 : Percaya Diri berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diketahui bahwa thitung (0,594) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,558 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Percaya Diri tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan. Pengaruh Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja terhadap Kinerja Karyawan H0 : Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H4 : Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diketahui bahwa thitung (0,946) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,353 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan. Pengaruh Empati terhadap Kinerja Karyawan H0 : Empati tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H5 : Empati berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diketahui bahwa thitung (0,716) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,480 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Empati tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan. Pengaruh Berorientasi kepada Pelanggan terhadap Kinerja Karyawan H0 : Berorientasi kepada Pelanggan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan H6 : Berorientasi kepada Pelanggan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diketahui bahwa thitung (0,194) < ttabel (2,060) dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,848 > 0,05 maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Jadi secara parsial Berorientasi kepada Pelanggan tidak berpengaruh nyata dan positif terhadap Kinerja Karyawan.

Implikasi Manajerial Penelitian ini memberikan implikasi terhadap kompetensi yang mempengaruhi kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh kompetensi (keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas, empati dan berorientasi kepada pelanggan). Berdasarkan pengukuran kinerja yang telah dilakukan, bahwa kompetensi dapat diterapkan pada industri kuliner. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat maka diharapkan bagi pihak Rumah Makan Mie Khangen Depok agar dapat terus meningkatkan kompetensi SDM yang dimilikinya sehingga mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

22 Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh Rumah Makan Mie Khangen Depok, yaitu diadakan briefing setiap pagi saat memulai pekerjaan (buka restoran) dan melakukan evaluasi kinerja karyawan setiap bulan. Gunanya adalah agar dapat terus meningkatkan kompetensi karyawan di masa yang akan datang. Selanjutnya, Rumah Makan Mie Khangen Depok dapat memberikan apresiasi (penghargaan) kepada karyawan yang berprestasi, sebagai upaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kompetensinya. Penghargaan dapat diberikan secara finansial seperti bonus dan hadiah maupun penghargaan nonfinansial seperti pujian atau pengakuan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian dan pembahasan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kompetensi yang dimiliki karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terdiri dari: keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati, dan berorientasi kepada pelanggan. Kelima kompetensi tersebut memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan kinerja. 2. Kinerja karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, tanggungjawab dan insiatif. Persepsi karyawan terhadap kinerja menunjukkan bahwa seluruh karyawan dapat bekerja dengan sangat baik sehingga menghasilkan kinerja sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak Rumah Makan Mie Khangen Depok. 3. Kompetensi (keahlian teknis, percaya diri, perhatian terhadap kejelasan tugas dan ketelitian kerja, empati, dan berorientasi kepada pelanggan) secara simultan berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan, dan secara parsial faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah keahlian teknis. Selain itu, pengaruh kompetensi yang dimiliki karyawan Rumah Makan Mie Khangen Depok terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang searah. Dapat dikatakan semakin tinggi nilai kompetensi maka semakin tinggi pula nilai kinerja karyawan.

Saran Mengacu dari hasil analisis dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan secara rutin 2. Mengadakan kegiatan outbond atau family gathering. Hal tersebut berguna untuk memberikan rasa nyaman dan kepuasan kerja kepada karyawan

23

DAFTAR PUSTAKA Arcynthia. 2013. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Bukopin Tbk Cabang Makassar [skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin. Bogner, Thomas. 2012. Core Competence and Advantage. New York (US): Publisher Elsevier Inc. Brophy, M. T. Kiely. 2002. Competencies: A new sector. Journal of European Industrial Training, 26(2–4): 165–176. Dharma. 2005. Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Edisi ke–1. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar. [Disporaparsenbud] Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya. 2014. Data Monitoring Pembinaan Izin Pariwisata. Depok (ID): Disporaparsenbud. Guritno B, Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Pegawai Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. Journal of Risk Based Inspection, 1(1): 63–74. Kusumastuti D. 2013. Model Kompetensi dan Teknis dan Kebutuhan Pelatihan bagi Pengusaha Kuliner yang Sukses. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Hal: 1–14. Kusumastuti. D. 2013. Strategic Direction toward Internationalization Business and Management Education,Singapore, International Journal of Trade, Economics and Finance, 4(3): 156–163. Mahadianto, Setiawan. 2013. Analisis Parametrik Dependensi dengan Program SPSS untuk Pengolahan Data Tugas Akhir, Skripsi dan Tesis. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada. Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Edisi ke–1. Bandung (ID): Refika Aditama. Moran J W., B. K. Brightman. 2000. Leading Organizational Change. Journal of Workplace, 12(2): 66–74. Riadi E. 2014. Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik. Tangerang (ID): Pustaka Mandiri. Rivai, Basri. 2005. Performance Appraisal, Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Pegawai Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta (ID): RajaGrafindo Persada. Rizal et al. 2013. Pengaruh Faktor Kompetensi terhadap Kinerja Individu di Perusahaan Argoindustri Go Public. Jurnal Manajemen Industri Kecil Menengah, 8(1): 1–8. Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke–4. Yogyakarta (ID): YKPN. Siregar S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta (ID): Prenada Media Group. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): Alfabeta. Sulistiyani, Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Edisi ke–2. Jakarta (ID): Graha Ilmu.

24 Sutrisno E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama. Cetakan pertama. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Yunus E. 2009. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pegawai KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 16(3): 368–387. Yunus E. 2010. Pengaruh Kepemimpinan, Karakteristik Individu dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Kepuasan Konsumen Industri Pariwisata di Jawa Timur. Jurnal Aplikasi Manajemen, 8(4): 961–970.

25 Lampiran 1 Kuesioner penelitian

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER PENELITIAN Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i, Saya adalah mahasiswi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Ekonomi dan Manajemen, yang sedang melakukan penelitian skripsi. Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen. Dengan segala kerendahan hati, bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner penelitian yang telah dilampirkan. Kuesioner penelitian ini bertujuan untuk mengolah data dalam penyusunan skripsi saya berjudul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Makan Mie Khangen Depok. Data dan informasi yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan merupakan hal yang sangat berharga. Informasi yang didapatkan semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan penelitian yang berguna dalam pengolahan data dan dijamin kerahasiaan data dari Bapak/Ibu/Sdr/i. Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Nadia Catalina NIM H24124092

26 Lanjutan Lampiran 1 Petunjuk pengisian:  Tuliskan jawaban Anda pada tempat yang telah disediakan  Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

IDENTITAS RESPONDEN Nama Unit Kerja

: .................... : Dapur/Pelayanan (*) pilih salah satu jawaban Anda

I. Karakteristik Karyawan 1. Jenis kelamin: a. Pria b. Wanita 2. Usia: a. < 25 tahun b. 26 – 30 tahun c. 31 – 35 tahun d. 36 – 40 tahun e. > 41 tahun 3. Status pernikahan: a. Menikah b. Belum Menikah 4. Pendidikan terakhir: a. SD/sederajat b. SMP/sederajat c. SMA/sederajat d. Diploma e. S1 f. S2/S3 5. Penghasilan per bulan: a. < Rp 500.000 b. Rp 500.000 – Rp 750.000 c. Rp 750.000 – Rp 1.000.000 d. Rp 1.000.000 – Rp 1.250.000 e. Rp 1.250.000 – Rp 1.500.000 f. > Rp 1.500.000

27 Lanjutan Lampiran 1 II. Kompetensi Karyawan Untuk pernyataan-pernyataan berikut ini beri tanda (√) dikolom yang telah disediakan untuk jawaban yang sesuai dengan kondisi dan pengetahuan Anda. Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju No

Pernyataan

KEAHLIAN TEKNIS 1

Memiliki keahlian dalam memasak

2

Mampu melayani pelanggan dengan ramah dan tulus

PERCAYA DIRI 3

Rasa percaya diri perlu ada dalam diri pribadi karyawan untuk mampu melayani pelanggan

Keyakinan akan kemampuan sendiri merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan PERHATIAN TERHADAP KEJELASAN TUGAS DAN KETELITIAN KERJA Semua karyawan harus memerhatikan 5 kejelasan tugas yang diberikan 4

6

Pengecekan ulang pekerjaan sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan

EMPATI 7

Memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan pelanggan

8

Berusaha memberikan pelayanan yang sama kepada setiap pelanggan tanpa memandang status sosial

BERORIENTASI KEPADA PELANGGAN 9

Semua karyawan harus menjalin dan menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan

10

Saya berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan

STS

TS

KS

S

SS

28 Lanjutan Lampiran 1 III. Kinerja Karyawan No

Pernyataan

1

Mampu bekerja secara cepat, tepat dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan

2

Mampu mencapai target dalam menyelesaikan pekerjaan

3

Kerjasama antar karyawan sangat penting

4

Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggungjawab

5

Memiliki inisiatif untuk membantu karyawan lain yang butuh bantuan

STS

TS

KS

S

SS

29 Lampiran 2 Hasil uji validitas dan reliabilitas A. Uji Validitas Penentuan r tabel didasarkan kepada jumlah responden (N = 31) dan taraf kesalahan (α = 5%), maka r tabel yang didapatkan adalah sebesar 0,355. Variabel Penelitian Keahlian Teknis (X1)  Butir 1  Butir 2 Percaya Diri (X2)  Butir 3  Butir 4 Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja (X3)  Butir 5  Butir 6 Empati (X4)  Butir 7  Butir 8 Beorientasi kepada Pelanggan (X5)  Butir 9  Butir 10 Kinerja Karyawan (Y)  Butir 1  Butir 2  Butir 3  Butir 4  Butir 5

r hitung

r tabel

Keterangan

0,813 0,780

0,355 0,355

Valid Valid

0,878 0,858

0,355 0,355

Valid Valid

0,879 0,827

0,355 0,355

Valid Valid

0,778 0,883

0,355 0,355

Valid Valid

0,860 0,864

0,355 0,355

Valid Valid

0,513 0,456 0,703 0,414 0,741

0,355 0,355 0,355 0,355 0,355

Valid Valid Valid Valid Valid

B. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Keahlian Teknis (X1) Percaya Diri (X2) Perhatian terhadap Kejelasan Tugas dan Ketelitian Kerja (X3) Empati (X4) Beorientasi kepada Pelanggan (X5) Kinerja Karyawan (Y)

Cronbach’s Alpha 0,829 0,876

Sangat Reliabel Sangat Reliabel

0,867

Sangat Reliabel

0,852 0,873 0,618

Sangat Reliabel Sangat Reliabel Reliabel

Keterangan

30 Lampiran 3 Hasil uji asumsi klasik A. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1

X2

X3

X4

X5

Y

31

31

31

31

31

31

Mean

2.8710 4.4516 4.4409 4.1452 3.2097

4.2065

Std. Deviation

.72993 .41543 .40722 .29421 .58842

.29432

N Normal a

Parameters

Most Extreme Absolute

.177

.249

.280

.463

.302

.164

Differences

Positive

.146

.249

.280

.463

.182

.146

Negative

-.177

-.197

-.259

-.311

-.302

-.164

Kolmogorov-Smirnov Z

.983

1.384

1.558

2.580

1.682

.913

Asymp. Sig. (2-tailed)

.288

.053

.160

.080

.070

.375

B. Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1

Tolerance

VIF

(Constant) X1 X2

.768 .920

1.302 1.088

X3

.812

1.232

X4

.734

1.363

X5

.644

1.554

31 Lanjutan Lampiran 3

C. Uji Heteroskedastisitas

32 Lampiran 4 Hasil analisis regresi linear berganda

b

Model Summary

Model

R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square

.703a

1

Adjusted R

.494

.393

.22927

ANOVAb Model 1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

1.285

5

.257

Residual

1.314

25

.053

Total

2.599

30

F 4.888

Coefficientsa

Model 1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B (Constant)

Std. Error

2.214

.798

X1

.239

.065

X2

.062

X3

Beta

t

Sig.

2.774

.010

.593

3.655

.001

.105

.088

.594

.558

.108

.114

.149

.946

.353

X4

.119

.166

.119

.716

.480

X5

.017

.089

.034

.194

.848

Sig. a

.003

33

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 7 Agustus 1990 dari ayah Arizal dan ibu Enny Nurhayati. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di SD Negeri Curug 5 (Cimanggis-Depok) dan lulus pada tahun 2002. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 7 Depok dan lulus pada tahun 2005. Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 39 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis lulus melalui jalur Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK-UI) dan diterima di Program Vokasi (Diploma-III), Departemen Administrasi, Fakultas Vokasi, Jurusan Keuangan dan Perbankan. Tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana (S1), dengan lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) dan diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.