PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, PRODUK DOMESTIK REGIONAL DAN

Download PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, PRODUK DOMESTIK. REGIONAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ANGGARAN. PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BELITUNG T...

0 downloads 506 Views 242KB Size
PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, PRODUK DOMESTIK REGIONAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ANGGARAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR Oleh: Surya Tirta Niagara1 dan Mengku Marhendi2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Belitung Timur, yang bertujuan untuk mengetahui kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah akan di ikuti peningkatan anggaran pembangunan, begitu pula sebaliknya. Hasil uji analisis regresi berganda menunjukan nilai F yang signifikan dengan nilai korelasi R2 sebesar 0,982. Hal ini menunjukan bahwa anggaran pembangunan dipengaruhi kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah sebesar 98,2%. Hal ini menunjukan bahwa untuk meningkatkan anggaran pembangunan perlu adanya peningkatan kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah. Kata Kunci : Kunjungan Wisatawan, Produk Domestik Regional, Pendapatan Asli Daerah dan Anggaran Pembangunan. ABSTRACT The study is done ini Belitung Timur Region, to determine the affect of tourist arrivals, regional domestic product, locally generalad revenue and development budget. The result of regression analysis indicates that increasing tourist arrivals, regional domestic product, locally generalad revenue will be followed increasing development budget, so well on the contrary. The result of regression analysis test indicated that value of F is significant, with correlation value determination adjusted R2 as big as 0,982. This case show that discipline work, took hold of tourist arrivals, regional domestic product and locally generalad revenue toward development budget of 98,2%. This case indicates that to increasing leveling development budget necessary existence leveling tourist arrivals, regional domestic product and locally generalad revenue. Key Word : Tourist Arrivals, Regional Domestic Product, Locally Generalad Revenue and Development Budget. 1

Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pariwisata Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang 2 Staf Pengajar Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

116

PENDAHULUAN Sektor pariwisata merupakan sektor yang terus tumbuh dan diyakini berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Usaha dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumberdaya dengan berbagai potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangsi bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, serta anggaran pengeluaran belanja daerah (APBD) diharapan dapat dikelola dengan baik diberbagai sektor pariwisata guna meningkatakan kualitas industri pariwisata daerah di Kabupaten Belitung Timur. Pariwisata merupakan suatu industri yang bergerak dibidang jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari daerah asal, ke daerah tujuan wisata, hingga kembali ke daerah asalnya yang melibatkan berbagai komponen seperti biro perjalanan, akomodasi, restoran, transportasi dan yang lainnya. Pariwisata juga menawarkan jenis produk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata buatan, hingga beragam wisata minat khusus. Industri pariwisata ini merupakan industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dapat dipandang sebagai suatu industri (Wahab,2003). Kabupaten Belitung Timur merupakan wilayah dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki potensi untuk pembangunan dibidang industri pariwisata. Sejauh ini pemerintah daerah memperhatikan dan melihat potensi yang ada di pulau Belitung mampu menjadi daya tarik wisata (DTW) yang layak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara dengan harapan nantinya industri pariwisata dapat dijadikan sebagai penopang perekonomian daerah. Kepariwisataan di Kabupaten Belitung Timur berkembang cukup baik, bahkan beberapa kawasa pariwisatanya telah terkenal hingga ke mancanegara. Kawasan wisata Pantai Serdang salah satu yang telah di kenal sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan Belitung Timur dari beberapa kegiatan event Sail Indonesia diantaranya kegiatan Sail Wakatobi-Belitung yang diadakan pada tahun 2011 kawasan ini di gunakan sebagai tempat penyelenggaraan event tersebut, Selain kawasan wisata pantai Serdang, Kabupaten Belitung Timur terdapat daya tarik wisata yang ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Adapun daya tarik wisata yang sudah terkenal dan yang ramai dikunjungi adalah Pulau Memperak, Pulau Buku Limau, Pantai Bukit Batu, Batu Buyong, Pantai Nyiur Melambai dan Pantai Burong Mandi. Berikut ini adalah kunjungan wisatawan di Kabupaten Belitung Timur pada periode tahun 2006-2014, yang mengalami pertumbuhan dari tahun ketahunnya dengan, dapat dilihat pada Tabel Sebagai berikut.

Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

117

Tabel 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Pada Periode Tahun 2006-2014 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Wisatawan Mancanegara Domestik 2 2.607 14 2.497 46 2.827 16 2.865 145 10.701 202 13.436 1.503 28.142 820 40.935 720 81.032

Jumlah Wisatawan 2.609 2.511 2.827 2.881 10.846 13.638 29.645 41.755 81.762

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur 2016

Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Belitung Timur dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2009 mengalami penurunan wisatawan mancanegara, kemudian di tahun 2010 sampai tahun 2013 mengalami peningkatan yang sangat drastis, kenaikan kunjungan wisatawan secara dratis dimulai pada tahun 2010 hingga mencapai 10.846, hal ini dikarenakan dirilisnya film yang diangkat dari salah satu novel terlaris Laskar Pelangi karya Andrea Hirata pada tahun 2008, yang sekaligus menjadi promosi pariwisata pulau Belitung. Kemudian terjadi peningkatan jumlah wisatawan hingga pada tahun 2014. Penurunan serta meningkatnya jumlah wisata tentu berpengaruh terhadap besarnya kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Belitung Timur sehingga akan ada peningkatan anggaran pembangunan daerah untuk menunjang perkonomian Kabupaten Belitung Timur di sektor pariwisata. Melihat hal tersebut, sangat diharapkan dukungan dan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan sarana dan prasarana agar dapat lebih menarik minat para wisatawan yang berkunjung ke daerah Kabupaten Belitung Timur sehingga dapat menstimulisasi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Meskipun tidak ada satu sektor pun yang menjadi kunci ajaib, namun dengan memberdayakan sektor tertentu yang dianggap sebagai ciri khas suatu daerah tersebut tentunya akan memberikan cukup kontribusi kepada pendapatan daerah yang bersangkutan dan tentunya masih memerlukan dukungan dari beberapa sektor terkait. Dengan demikian diharapkan pertumbuhan industri pariwisata di Kabupaten Belitung Timur mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) serta meningkatkan anggaran pembangunan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Produk Domestik Regional, Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Pembangunan di Kabupaten Belitung Timur”. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji Anova (uji F), uji koefisien Determinasi (uji R2), uji Parsial (uji Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

118

t) dan uji mediasi. Kunjungan Wisatawan (X1) Produk Domestik Regional (X2)

Anggaran Pembangunan (Y)

Pendapatan Asli Daerah (X3)

Gambar 1. Desain Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan desain analisis jalur, dapat dilakukan dua tahapan analisis regresi ganda. Pengujian hipotesis pertama digunakan toleransi 5%, sehingga criteria yang digunakan adalah hipotesis kerja (Ha) diterima jika nilai Fhitung > Ftabel .Untuk pengujian hipotesis yang kedua menggunakan nilai beta (β). Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisys multiple regression atau regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda B Std. Error Beta (Constant) 66,200 20,700 Kunjungan Wisatawan 4,918 12,871 ,517 Produk Domestik Regional 1,367 3,306 ,807 Pendapatan Asli Daerah .833 ,239 .607 a. Dependent Variable: Anggaran Pembangunan

1

t Sig 3,189 ,015 3,627 ,008 2,935 ,022 ,004 ,010

Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka didapat persamaan regresi sebagai berikut. Y = 66,200 + 4,918 X1 + 1,367 X2 + 0,883 X3 Berdasarkan persamaan tersebut diatas maka dapat dijelaskan bahwa variabel kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah mempunyai pengaruh yang positif terhadap anggaran pembangunan. Artinya semakin baik peningkatan kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah maka akan semakin tinggi anggaran pembangunan. Uji t ( parsial ) Uji t ini merupakan pengujian untuk menunjukan pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini meliputi Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

119

kunjungan wisatawan, produk domesti regional dan pendapatan asli daerah sedangkan variabel terikat adalah anggaran pembangunan. Kriteria penerimaan hipotesis yaitu apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Kunjugan Wisatawan Hasil statistik uji t pada variabel kunjungan wisatawan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,627 dengan tingkat signifikansi 0,008. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka hipotesis diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kunjungan wisatawan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur. Produk Domestik Regional Hasil statistik uji t pada variabel produk domestik regional diperoleh nilai t hitung sebesar 2,935 dengan tingkat signifikansi 0,022. oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka hipotesis diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara produk domestik regional terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur. Pendapatan Asli Daerah Hasil statistik uji t pada variabel pendapatan asli daerah diperoleh nilai t hitung sebesar 3,489 dengan tingkat signifikansi 0,010. oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05), maka hipotesis diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur. Uji f ( Simultan ) Uji F digunakan untuk membuktikan pengaruh simultan keseluruhan variabel bebas dalam penelitian terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan hipotesis yaitu apabila nilai signifikan f lebih kecil dari 0,05 (< 0,05) maka model regresi berpengaruh signifikan secara simultan. Hasil uji F apada analisis regresi ganda dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Hasil Uji f Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 47908,000 3 159,000 185,460 ,000b Residual 602,000 7 8,000 Total 48510,000 10 a. Dependent Variable: Anggaran Pembangunan b. Predictors: (Constant), Pendapatan Asli Daerah, Kunjungan Wisatawan , Produk Domestik Regional

Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh F hitung sebesar 185,460 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka hipotesis diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur secara simultan atau bersama-sama. Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

120

Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4 Nilai Koefisien Determinasi (R2) Model

R 1 ,994a

R Square ,988

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate ,982

293,009

a. Predictors: (Constant), Pendapatan Asli Daerah, Kunjungan Wisatawan, Produk Domestik Regional b. Dependent Variable: Anggaran Pembangunan Hasil analisis diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,982. Hal ini menunjukan bahwa anggaran pembangunan dipengaruhi kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah sebesar 98,2 % sedangkan sisanya 1,8% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil Uji Hipotesis Hipotesis pertama menguji kunjungan wisatawan terhadap anggaran pembangunan, berdasarkan nilai t hitung sebesar 3,627 dengan tingkat signifikansi 0,008. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka hipotesis diterima. Hipotesis pertama yang menyatakan “ada pengaruh positif dan signifikan kunjungan wisatawan terhadap anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur” dapat diterima. Artinya jika variabel kunjungan wisatawan meningkat, maka anggaran pembangunan juga akan meningkat. Sekaligus menyatakan bahwa HA diterima. Hipotesis kedua menguji produk domestic regional terhadap anggaran pembangunan, berdasarkan nilai t hitung sebesar 2,935 dengan tingkat signifikansi 0,022. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka hipotesis diterima. Hipotesis kedua yang menyatakan “ada pengaruh positif dan signifikan produk domestik regional terhadap anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur” dapat diterima. Artinya jika variabel produk domestik regional meningkat, maka anggaran pembangunan juga akan meningkat. Sekaligus menyatakan bahwa HA diterima. Hipotesis Ketiga menguji pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan, berdasarkan nilai t hitung sebesar 3,489 dengan tingkat signifikansi 0,010. oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (< 0,05), maka hipotesis diterima. Hipotesis ketiga yang menyatakan “ada pengaruh positif dan signifikan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur” diterima. Artinya ada pengaruh peningkatan pendapatan asli daerah terhadap variabel anggaran pembangunan. Sekaligus menyatakan Ho di tolak dan Ha diterima. Hipotesis Keempat menguji pengaruh variabel bersamaan yaitu kunjungan Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

121

wisatawan, produk domestic regional dan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan, berdasarkan nilai F hitung sebesar 185,460 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (<0,05), maka hipotesis diterima. Hipotesis keempat yang menyatakan “ada pengaruh positif dan signifikan kunjungan wisatawan, produk domesti regional dan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur” dapat diterima. Artinya secara keseluruhan ada pengaruh peningkatan kunjungan wisatawan produk domestik regional dan pendapatan asli daerah terhadap variabel anggaran pembangunan. Sekaligus menyatakan bahwa HA diterima. PEMBAHASAN Pengaruh Kunjungan Wisatawan Terhadap Anggaran Pembangunan di Kabupaten Belitung Timur Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ternyata kunjugan wisatawan mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan, dengan nilai menunjukkan nilai t sebesar 3,627. Dari hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai t untuk variabel X1 yaitu kunjuungan wisatawan dengan tingkat signifikansi 0,008. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (<0,05) dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Kunjungan wisatawan adalah orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu 24 jam dan maksimal 3 bulan didalam suatu negeri yang bukan negeri dimana biasanya ia tinggal, mereka ini meliput (1) orang-orang yang sedang megadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan, (2) orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk pertemuan, konferensi, musyawarah atau sebagai utusan berbagai badan/organisasi, (3) orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis, (4) pejabat pemerintahan dan militer beserta keluarganya yang ditempatkan dinegara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi bila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka dapat digolongkan wisatawan (Pendit 2002). Kenaikan kunjungan wisatawan di Kabupaten Belitung Timur berpengaruh terhadap anggaran pembangunan, dengan adanya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Belitung Timur akan dapat mendorong peningkatan pendapatan yang juga akan berdampak pada peningkatan devisa negara selain itu juga akan terdorongnya sektor-sektor lain guna menunjang perekonomian Kabupaten Belitung Timur. Pengaruh Produk Domestik Regional Terhadap Anggaran Pembangunan di Kabupaten Belitung Timur Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ternyata kunjugan wisatawan mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan, dengan nilai menunjukkan nilai t sebesar 2,935. Dari hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai t untuk variabel X2 yaitu produk Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

122

domestic regional dengan tingkat signifikansi 0,022. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (<0,05) dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Produk domestik regional adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. Produk domestik mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam produk domestik. Sebagai gambaran, produk domestik Indonesia baik oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar negeri (Samuelson 2002). Jumlah produk domestik regional yang dirasakan oleh suatu wilayah regional dapat menujukan tingkat perekonomian suatu daerah, dengan adanya kenaikan produk domesti regional kabupaten Belitung Timur tentunya dapat menunjang pembangunan daerah. Sehingga dengan adanya pengaruh produk domestik regional terhadap anggaran pembangunan kabupaten Belitung Timur dapat dijadikan suatu patokan pertumbuhan ekonomi yang signifikan terhadap pembangunan di Kabupaten Belitung Timur untuk lebih baik dimasa yang akan datang. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Pembangunan di Kabupaten Belitung Timur Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ternyata pendapatan asli daerah tidak mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan, dengan nilai menunjukkan nilai t sebesar 3,489. Dari hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai t untuk variabel X3 yaitu pendapatan asli daerah dengan tingkat signifikansi 0,010. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 yang berarti lebih besar dari 0,05 (>0,05) dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayah sendiri yang dipungut berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut menuntut daerah untuk meningkatkan kemampuan dalam menggali dan mengelola sumber penerimaan daerah khususnya yang bersumber dari pendapatan asli daerah. Peningkatan pendapatan asli daerah mutlak harus dilakukan oleh pemerintah daerah agar mampu untuk membiayai kebutuhannya sendiri, sehingga ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat semakin berkurang dan pada akhirnya daerah dapat mandiri (Halim 2004). Adanya pengaruh pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur menunjukan perhatian pemerintah daerah dalam mengelola pendapat asli daerah untuk menunjang pembangunan suatu daerah. Peningkatan pendapatan asli daerah seharusnya menjadi suatu tolak ukur dan menjadikan suatu daerah madiri dari pembiayan pemerintah pusat guna mengatur penyelenggaran negara agar suatu daerah bisa lebih maju, dengan terus meningkatkan perhatian pemerintah daerah dalam menunjang pembangunan akan berdampak pada tingkat perkembangan dan pertumbuhan suatu daerah dari Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

123

berbagai sektor. Dengan melihat hasil penelitian ini yaitu adanya pengaruh positif dan signifikan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung dapat di jadikan suatu pedoman agar nantinya dapat mengelola pendapatan asli daerah yang berdampak pada pembangunan daerah terutama di Kabupaten Belitung Timur. Pengaruh Kunjungan Wisatawan, Produk Domestik Regional dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Pembangunan di Kabupaten Belitung Timur Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh secara simultan variabel kunjugan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan, dengan nilai menunjukkan nilai F sebesar 185,460. Dari hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai F dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (> 0,05) dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh secara simulan antara variabel kunjungan wisatawa, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah terhadap anggaran pembangunan. Dengan demikian berarti dengan dianalisis secara simultan ketiga variabel bebas yaitu kunjungan wisatawa, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah memilih pengaruh dalam meningkatkan anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur. Anggaran pembangunan secara umum diartikan sebagai rencana keuangan yang mencerminkan pilihan kebijaksanaan untuk suatu periode dimasa yang akan datang. Struktur anggaran mencerminkan pengelompokan komponenkomponen anggaran berdasarkan suatu kerangka tertentu. Secara sempit pengertian anggaran adalah suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran suatu daerah yang dialokasikan untuk membangun yang diharapkan akan terjadi pada suatu periode yang akan datang, serta data pengeluaran untuk membangun yang sungguh-sungguh terjadi saat ini dan masa yang akan datang (Bawasir 2000). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a. Adanya pengaruh kunjungan wisatawan secara signifikan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur periode tahun 2 0 0 4 -2014. Dengan hal ini menunjukan hipotesis yang diajukan diterima. b. Adanya pengaruh produk domestik regional secara signifikan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur periode tahun 20042014. Dengan hal ini menunjukan hipotesis yang diajukan diterima. c. Adanya pengaruh pendapatan asli daerah secara signifikan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur periode tahun 2 0 0 4 2014. Dengan hal ini menunjukan hipotesis yang diajukan diterima. d. Adanya pengaruh kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah secara simultan terhadap anggaran pembangunan di Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

124

Kabupaten Belitung Timur periode tahun 2004-2014. Dengan hal ini menunjukan hipotesis yang diajukan diterima. Secara umum dapat disimpulkan bahwa anggaran pembangunan di pengaruhi secara positif dan signifikan oleh kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan. Hal ini memberikan kan pesan bahwa kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah yang ada di Kabupaten Belitung Timur mempengaruhi anggaran pembangunan, dari ketiga variabel tersebut tidak semerta-merta menjadi faktor utama dalam meningkatkan anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur dalam meningkatkan anggaran pembangunan, pemerintah daerah setempat harus bisa mencarikan alokasi dana dari lainnya seperti investor dan pemerintah pusat yang merupakan faktor lain dalam meningkatkan anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur. Saran a. Apabila dilihat dari nilai koefisien ketiga variabel kunjungan wisatawan, produk domestik regional dan pendapatan asli daerah tersebut, semua variabel memiliki pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan anggaran pembangunan, diantar ketiga variabel yang hampir memiliki tingkat signifikasi yang cukup besar adalah variabel kunjungan wisatawan hal ini dapat dilihat dari tabel signifikan 0,008>0,05 yang lebih kecil dibandingkan variabel produk domestik regional dengan tabel signifikan 0,022 > 0,05 sedangkan variabel pendapatan asli daerah dengan tabel signifikan 0,010 > 0,05. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Belitung Timur agar lebih meningkatkan dan lebih giat lagi melakukan berbagai inovasi dan pengkajian lebih jauh terhadap ketiga variabel tersebut agar terdapat hubungan yang signifikan yang sempurna untuk meningkatkan anggaran pembangunan di kabupaten Belitung Timur. Selain itu diharapkan pemerintah menambah sarana prasarana dan beberapa fasilitas- fasilitas yang efektif agar dapat dinikmati oleh para wisatawan di daerah tujuan wisata yang diharapkan para wisata menjadi lebih tertarik untuk berkunjung ke Belitung Timur. b. Pada dasarnya Kabupaten Belitung Timur mempunyai potensi yang cukup besar di sektor pariwisata. Dengan adanya berbagai macam obyek wisata seperti wisata budaya, wisata alam maupun wisata buatan, maka seharusnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD bisa ditingkatkan lagi dengan menggali lagi beberapa daerah yang dianggap berpotensi untuk dijadikan objek wisata di Kabupaten Belitung Timur, atau paling tidak saran prasaran dan akomodasi di daerah objek wisata yang memiliki standar operasional yang memadai sehingga hal ini dapat menambah rasa keaman dan kenyaman wisatawan untuk berwisata. c. Melakukan pendataan yang lebih intensif terhadap berbagai sektor-sektor yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) khususnya di sektor pariwisata seperti misalnya pendataan terhadap restoranrestoran dan hotel-hotel yang baru dibangun namun belum dimasukkan Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

125

sebagai wajib pajak. Dengan demikian selanjutnya akan memperbaiki tingkat pertumbuhan produk domestic regional yang selanjutnya diharapkan akan ikut mendorong peningkatan pendapatan asli daerah dan akan berdampak pada anggaran pembangunan di Kabupaten Belitung Timur. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Babel.bps.go.id,. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2006-2016. http//babel.bps.go.id/index.php?r=publikasi/view&id=4. Diakses pada tanggal 6 April 2016. Badrudin, Rudi. 2001. “Menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Pembangunan Industri Pariwisata”. Kompak. No. 3. Hal. 1-13. Bawasir, Revrisond. 2000. Agenda Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Brata, Aloysius Gunadi. 2004. Komposisi Penerimaan Sektor Publik Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Lembaga Penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2016. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisata. Jakarta. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur 2016, Data Kunjungan Wisatwan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2006-2016, Belitung Timur. Halim, Abdul dan Syukriy Abdullah. 2004. Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Pemda. Studi Kasus Kabupaten dan Kota di Jawa dan Bali. Jurnal Ekonomi STEI No.2/Tahun XIII/25. Kadjatmiko.2002. Dinamika Sumber Keuangan bagi Daerah dalam Rangka Otonomi Daerah. Makalah Disampaikan dalam Matching National Policy Agenda with Local Fiscal Practices: International Workshop on Fiscal Desentralization. Bandung. Koswara, 2000. Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999; Suatu Telaahan Menyangkut Kebijaksanaan, Pelaksanaan dan Kompleksitasnya, Analisis CSIS Tahun XXIX/2000, No. 1,36 –53. Kuncoro, Mudrajat. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Erlangga. Mahi. 2000.

Prospek Desentralisasi di

Indonesia ditinjau Dari Segi

Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

126

Pemerataan Antar Daerah dan Peningkatan Efesiensi. Analisis CSI 8 Tahun XXIX/2000 Nomor I, 55-66. Mangkoesoebroto, Guritno. 2001. Ekonomi Publik. BPFE, Yogyakarta. Mardiasmo, 2002. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis Perekonomian Daerah. Makalah. Disampaikan dalam seminar pendalaman ekonomi rakyat. Pendit, S. Nyo man. 2000. Inventarisasi Industri Pariwisata Indonesia, Indonesia dalam Era Globalisasi, Bank Summa. Jakarta. Pendit, S Nyo man. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuang Pengantar Perdana. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Samuelson, Paul A. & Wiliam D. Nordhaus, 2002. Marko Ekonomi. Erlangga, Jakarta. Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Ghalia Indonesia. Sukimo, Sadono. 2000. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan Pembangunan. UI-Press, Jakarta. Soekadijo, R.G, 2000. Anatomi Pariwisata, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Spillane, James J. 2004. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung Todaro, Michael P, 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Buku 1 Edisi Ketujuh. Jakarta : Penerbit Erlangga. Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Yani, Ahmad. 2002. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Yoeti, Oka A.2001. Pengantar Ilmu Pariwisata. PT. Angkasa. Bandung. Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Jakarta: Kompas.

Jurnal Visi Manajemen Vol 2 No 2 2017

127