PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN

Download Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas….. 20. 3. Pengaruh ...... buku-buku, jurnal, Koran dan berbagai macam sumber tertuli...

1 downloads 586 Views 1MB Size
PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya Jenjang Studi Diploma III

Oleh: YULIANA 12001007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2017

i

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN - BATAM PROGRAM STUDI AKUNTANSI

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Likuiditas Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap

Profitabilitas

Manufaktur

Sektor

Pada

Konsumsi

Di

Perusahaan Bursa

Efek

Indonesia (BEI) (Periode 2011-2015) Nama

: Yuliana

TM/NIM

: 2014 / 12001007

Program Studi

: Akuntansi

Institusi

: Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam

Batam, 21 Juli 2017

ii

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN - BATAM PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PENGESAHAN TIM PENGUJI Nama NIM

: :

Yuliana 2014 / 12001007

Dinyatakan lulus setelah mempertahankan tugas akhir di depan Tim Penguji Program Studi Akuntansi Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam Dengan judul Pengaruh Likuiditas Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2011-2015)

iii

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN - BATAM PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN Dengan ini Saya menyatakan bahwa: 1. Tugas akhir ini berjudul “Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2011-2015)” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan/atau doctor), baik di Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam maupun di perguruan tinggi lain; 2. Tugas akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian Saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing; 3. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka; 4. Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku. Batam, 21 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,

NIM. 12001007

iv

RIWAYAT HIDUP

Nama NIM Alamat Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin

: Yuliana : 12001007 : Taman Kota Baloi, Blok G1 No. 6 Baloi : Teluk Pinang, 02 Juli 1997 : Perempuan

Pendidikan : Sekolah Dasar (2001-2007) SMP (2008-2010) SMA (2011-2013) Perguruan Tinggi (2014-2017)

Riwayat Pekerjanan

: : : :

SD Muhammadyah 002 Kec. GAS SMP Negeri 01 Kec. GAS SMA Negeri 01 Kec. GAS D3 Program Studi Akuntansi GICI Business School Permata Harapan

: 1. Bekerja di Value Added System PTE. LTD. Selama tujuh bulan (15 Mei 2014 -18 Januari 2015) sebagai Administrator Sekretaris. 2. Bekerja di PT. Karya Sukses Permata selama satu tahun enam bulan (19 Januari 2015 – 10 Juli 2016) sebagai Account Payable. 3. Bekerja di CV. Prosperindo Nusa Jaya sebagai Finance Accounting sejak Juli 2016 sampai saat ini.

v

MOTTO

“Jika Anda ingin mencapai tujuan yang SANGAT BESAR, Anda harus belajar untuk jatuh cinta pada KERJA KERAS” (Merry Riana)

“Menabung sifat rajin dalam diri dari hal yang kecil ke yang besar, maka hasilnya akan berguna sendiri bagi Anda”

(Yuliana)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya, khususnya dalam penyusunan penelitian ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan kelulusan studi pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Akademi Akuntansi Permata Harapan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini baik secara moril maupun materiil, khususnya kepada: 1. Pak Joko Setiawan, S.E., M.M. selaku Direktur Akademi Akuntansi Permata Harapan. 2. Bu Hermaya Ompusunggu, SE.,M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Akuntansi Permata Harapan yang telah banyak memberikan nasehat serta bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Bu Hermaya Ompusunggu, SE.,M.Ak, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, dan membantu, memberikan saran-saran serta dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

vii

4. Bapak dan Ibu Dosen Akademi Akuntansi Permata Harapan yang telah memberikan seluruh dedikasinya dalam mengajar dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan. 5. Keluarga terutama Mama, Papa, dan adikku yang telah memberikan segala kasih sayang dan perhatiannya yang begitu besar sehingga penulis merasa terdorong untuk menyelesaikan studi agar dapat mencapai cita-cita dan memenuhi harapan orang tua. 6. Teman-teman seperjuangan Akuntasni yang senantiasa menjadi teman kuliah selama 3,5 tahun yang telah melalui banyak suka-duka berasama. Terima kasih untuk persahabatan yang telah teman-teman berikan. 7. Saudara-saudari yang selalu mendorong dan memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil selama ini agar dapat menyelesaikan tugas akhir. 8. Semua pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta doanya kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu. Terima kasih banyak semoga Tuhan membalas kebaikan semuanya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penyusunan tugas akhir ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Batam, 21 Juli 2017

Yuliana Penulis

viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………….............. ii LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………... iii LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………... iv LEMBAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………. v MOTTO……………….………………………………………………………. vi KATA PENGANTAR…………………….…………………………………..vii DAFTAR ISI…………………………….……………………………………. ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………….xiii DAFTAR GAMBAR……………………………............................................xiv ABSTRAK……………………………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang Masalah…………………………………………... 1 B. Identifikasi Masalah………………………………………………. 5 C. Batasan Masalah…………………………………………………... 5 D. Rumusan Masalah…………………………………………………. 6 E. Tujuan Penelitian……………………………………...…………... 6 F. Manfaat Penelitian…………………………………………... ……. 7 1. Manfaat Praktis……………..…………………………….…… 7 2. Manfaat Teoritis…………………..…………………………... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN MASALAH……...... 10

ix

A. Kajian Teori……………………………………………………… 10 1. Likuiditas…………………………………………………... 10 a. Pengertian Likuiditas…………………………………... 10 b. Jenis-jenis Likuiditas…………………………………... 11 c. Indikator Current Ratio…………………...…………..... 12 2. Pertumbuhan Penjualan……....……………………………. 13 a. Pengertian Pertumbuhan Penjualan……………………. 13 b. Indikator Pertumbuhan Penjualan................................... 14 3. Profitabilitas……………………………………………….. 15 a. Pengertian Profitabilitas……………..………………… 15 b. Indikator Profitabilitas……………...………………….. 16 c. Tujuan Profitabilitas…………………………………… 17 d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas……… 18 B. Kerangka Konseptual……………………………………………. 19 1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas………………… 19 2. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas….. 20 3. Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas…………………………………………………. 21 C. Kerangka Pemikiran……………………………………………... 22 D. Hipotesis Penelitian……………………………………………… 23 E. Penelitian Terdahulu……………………………….…………….. 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………….……………... 26 A. Metode Penelitian………………….…………………………….. 26

x

B. Jenis dan Sumber Data…………….…………………………….. 27 C. Populasi dan Sampel…………………………………….………. 28 1.

Populasi…………………….……………………………….. 28

2.

Sampel………………………….………………………….... 29

D. Teknik dan Jumlah Sampling………………….………………… 30 E. Teknik Pengumpulan Data…………………….………………… 31 F. Teknik Analisa Data……………………….…………………….. 32 1.

Statistik Deskriptif………………………….……………….. 33

2.

Uji Asumsi Klasik…................……………………………... 33 a. Uji Normalitas………………………………………….. 33 b. Uji Multikolinearitas………….………………………… 34 c. Uji Heterokolinearitas…………….…………………….. 36 d. Uji Autokorelasi……………….………………………... 37

3.

Uji Regresi Linier Berganda………………….……………... 37

4.

Uji Koefisien Determinasi (R2)……… …………………….. 38

5.

Pengujian Hipotesis………………………….……………… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….……………… 41 A. Statistik Deskriptif………………………………………………. 41 B. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………………………… 42 1. Hasil Uji Normalitas………………………………………… 42 2. Hasil Uji Multikolinearitas…………………………….……. 45 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas…………….………………….. 46 4. Hasil Uji Autokorelasi……………….…………………….... 47

xi

5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda……………...……..….. 48 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)…………….……...... 49 7. Hasil Uji Hipotesis…………………………….………….. 49 a. Hasil Uji Statistik T………………………………..….. 49 b. Hasil Uji Statistik F………………………………..….. 50 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN……….……. 51 A. Kesimpulan………………………………………………….... 51 B. Saran………………………………………….………………. 51

xii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1

Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi…... 29

Tabel 3.2

Daftar

Sampel

Penelitian

Perusahaan

Manufaktur

Sektor

Konsumsi……………………………………………………… 30 Tabel 4.1

Statistik Deskriptif………………….......................................... 41

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas………………...………………………… 42

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas………………………...………….. 45

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………..………... 46

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi………………………………..………. 47

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linier Berganda……………………..…….. 48

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi……………………………... 49

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik T…………………………………...……… 49

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik F…………………………………………… 50

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran……………….………………………….. 22

Gambar 4.1

Gambar Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normality Probability Plot……………………………………………………………. 43

Gambar 4.2

Gambar Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Regression Residual……………………………………………………….. 44

Gambar 4.3

Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………… 46

xiv

ABSTRAK PENGARUH LIKUIDITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KONSUMSI DI BEI (PERIODE 2011-2015) Oleh: Yuliana

Dosen Pembimbing: Hermaya Ompusunggu, SE.,M.Ak. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. Populasi dari penelitian ini merupakan keseluruhan data laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor konsumsi dan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama lima tahun dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Dan dari data populasi tersebut diambil 8 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pada dasarnya ukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang akan diambil untuk melaksanakan penelitian suatu objek, kemudian besarnya sampel tersebut biasanya diukur secara statistika ataupun estimasi penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji F dan uji T. Hasil analisis dari penelitian ini adalah secara parsial Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) dan secara parsial Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) serta secara simultan Profitabilitas (Current Ratio) dan Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales) berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset). Kata Kunci : Current Ratio (CR), Growth Sales (G), dan Return On Asset (ROA).

xv

ABSTRACT EFFECT OF LIQUIDITY AND SALES GROWTH ON PROFITABILITY IN CONSUMPTIONS MANUFACTURING COMPANY IN BEI (PERIOD 2011-2015)

Made By: Yuliana

Lecturer: Hermaya Ompusunggu, SE.,M.Ak.

This research has purpose to know influence of liquidity and sales growth to profitability. The population of this study is the entire data of the financial statements of manufacturing companies of cigarette consumption and listed in the Indonesia Stock Exchange, for five years from 2011 to 2015. And from the population data are taken 8 companies sampled in this study. Basically the sample size is a step to determine the amount of samples to be taken to carry out the research of an object, then the size of the sample is usually measured by statistics or research estimation. The analysis method used is multiple linear regres

sion,

F test and T test. The result of this research is partially Liquidity (Current Ratio) has a negative and significant effect on Profitability (Return On Asset) and partially Growth Sales has a positive effect And significant to Profitability (Return On Asset) and simultaneously Profitability (Current Ratio) and Growth Sales (Growth Sales) have a significant effect on Profitability (Return On Asset). Keywords : Current Ratio (CR), Growth Sales (G), dan Return On Asset (ROA).

xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk maupun kinerja industri secara keseluruhan. Oleh sebab itu bagi para investor beranggapan berinvestasi di pasar modal pada sektor manufaktur menjadi prospek yang bagus untuk memperoleh keuntungan. Selain dengan adanya investor masuk, tentu juga membuat perkembangan ekonomi di sebuah negara tersebut meningkat. Berdasarkan hal tersebut, Agus Martowardojo, Gubernur BI mengatakan bahwa Pertumbuhan ekonomi salah satunya didorong kinerja ekspor. Terjadi peningkatan permintaan komoditas dari mitra ekspor China dan India, khususnya ekspor industri manufaktur. Kenaikan permintaan ekspor juga datang dari pasar Eropa. Oleh karenanya, Bank Indonesia memandang kinerja ekspor berpeluang terus meningkat. Selain ekspor, daya beli masyarakat juga diperkirakan terus membaik sehingga akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Sehingga pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2017 diprediksi bisa melebihi 5%. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II – 2017 sebesar 5,1% (economy.okezone.com).

1

2

Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan perusahaan manufaktur akan bertumbuh pesat di Indonesia. Meningkatnya

permintaan

konsumen

terhadap

produk

pangan,

mengakibatkan setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan manajemen yang baik agar perusahaan yang dijalankan mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga memperoleh laba. Setiap perusahaan sudah memiliki strategi demi meningkatkan penjualannya, sehingga produk yang dihasilkan mampu menarik minat konsumen untuk meningkatkan penjualan produk. Meningkatnya penjualan produk yang dihasilkan maka akan meningkat pula profitabilitas perusahaan. Don Hofstrand (2009) mengemukakan profitability is the primary goal of all business ventures. Without profitability the business will not survive in the long run. So measuring current and past profitability and projecting future profitability is very important. Profitability is measured with income and expenses. Income is money generated from the activities of the business. For example, if crops and livestock are produced and sold, income is generated. However, money coming into the business from activities like borrowing money do not create income. This is simply a cash transaction between the business and the lender to generate cash for operating the business or buying assets. Artinya, profitabilitas adalah tujuan utama dari semua perusahaan. Tanpa profitabilitas, bisnis tidak akan bertahan dalam jangka panjang. Untuk mengukur profitabilitas saat ini dan masa lalu dengan memproyeksikan masa depan profitabilitas adalah sangat penting. Profitabilitas diukur dengan pendapatan dan pengeluaran. Penghasilan adalah uang yang dihasilkan dari

2

3

kegiatan bisnis. Sebagai contoh, jika tanaman dan ternak yang diproduksi dan dijual, pendapatan yang dihasilkan. Namun, uang yang masuk ke bisnis dari kegiatan seperti meminjam uang tidak menciptakan pendapatan. Ini hanyalah transaksi tunai antara bisnis dan pemberi pinjaman untuk menghasilkan uang tunai untuk operasi bisnis atau membeli aset (Don Hofstrand, 2009). Menurut Elfianto Nugroho (2011) perusahaan dapat memaksimalkan labanya apabila manajer keuangan mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir dampak negatif yang timbul. Semua faktor yang terdapat dalam sebuah perusahaan memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba. Untuk memaksimalkan masing-masing faktor, diperlukan adanya manajemen aset, manajemen biaya, dan manajemen hutang. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2011:35). Profitabilitas mempunyai arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar untuk penilaian kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas menggambarkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan

profit.

Kemampuan

perusahaan

memperoleh

profit

ini

menunjukkan apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik atau tidak dimasa yang akan datang. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan return on

3

4

asset (ROA) karena dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Penjualan dapat juga mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Semakin tingginya penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dapat mendorong semakin tingginya laba kotor yang mampu diperoleh, sehingga dapat mendorong semakin tingginya profitabilitas perusahaan. Di samping itu, Likuiditas juga ikut mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan, Andreani Caroline Barus (2013). Jadi, penjualan dan likuiditas mempengaruhi profitabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Lina Andayani, Fridayana Yudiaatmaja, Wayan Cipta (2016) dengan judul Analisis Pengaruh Penjualan dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2014). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lina Andayani dkk (2016) tersebut memberi kesimpulan bahwa variabel penjualan dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, variabel penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, variabel likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, dan variabel penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas. Sehingga pertumbuhan penjualan dan likuiditas berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas. Walaupun

4

5

mengacu pada penelitian tersebut, terdapat perbedaan pada perusahaan yang digunakan untuk penelitian dan tahun penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tugas akhir dengan judul “Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas” (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 – 2015).

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang penelitian ini, telah disebutkan bahwa sebuah perusahaan memiliki profitabilitas yang didukung oleh aset dan penjualannya, Jadi, dalam penelitian ini akan diteliti 3 pengaruh adalah, sebagai berikut: 1. Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas. 2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. 3. Pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas.

C. Batasan Masalah Dari uraian identifikasi masalah di atas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Maka peneliti hanya membatasi pada variabel likuiditas dan pertumbuhan penjualan sebagai variabel bebas dan profitabilitas sebagai variabel terikat dikarenakan adanya keterbatasan pada sarana, prasarana dan waktu penelitian.

5

6

D. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka masalah-masalah yang akan diungkapkan lebih lanjut dalam penulisan tugas akhir ini adalah, sebagai berikut: 1.

Apakah likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2.

Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3.

Apakah likuiditas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

E.

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang dikemukakan,

maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara

likuiditas dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan penjualan dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

6

7

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara

3.

likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

F.

Manfaat Penelitian

1.

Manfaat Praktis Penelitian ini bermaksud untuk memberikan kegunaan bagi pihak-pihak adalah

sebagai berikut: a. Bagi Penulis 

Dapat mengetahui pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.



Dapat

mengetahui

pengaruh

pertumbuhan

penjualan

terhadap

profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

Dapat

mengetahui

pengaruh

likuiditas

terhadap

pertumbuhan

penjualan dan sebaliknya pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

Dapat mengetahui pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

7

8

b. Bagi Perusahaan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan-kebijakan terutama kebijakan untuk mempertahankan profitabilitas perusahaan. c. Bagi Pihak Lain

Yaitu sebagai sumbangan yang diharapkan akan memperkaya ilmu pengetahuan dan dalam rangka pengembangan disiplin ilmu akuntansi, serta memberikan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian yang dilakukan penulis. 2. Manfaat Teoritis Diharapkan dapat memberikan ilmu dalam bidang studi yang membahas mengenai perusahaan farmasi dan kosmetik, khususnya mengenai topik likuiditas, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas perusahaan manufaktur sektor konsumsi. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain: a. Bagi Perusahaan

Dalam hal ini adalah perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kiranya dapat memberikan informasi mengenai pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagi Pihak Lain

8

9

Diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang menaruh minat dalam penelitian sejenis atau dapat dijadikan bahan penelitian yang lebih lanjut. c. Bagi Penulis Diharapkan penelitian ini dapat memberi pengetahuan tentang pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur

sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN MASALAH

A. Kajian Teori 1. Likuiditas a. Pengertian Likuiditas Pengertian penjualan di ungkapkan oleh beberapa pakar, yaitu: Menurut Munawir (2010) “Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Pengertian likuiditas secara umum (liquidity) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya”. Menurut Kasmir (2012:129) “Likuiditas adalah rasio untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan)”. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh aset lancar yang bagus dalam memenuhi kewajiban keuangannya dengan tepat waktu. Menurut Kasmir (2012:128), ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya terutama jangka pendek (yang sudah jatuh tempo) disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: 1. Bisa dikarenakan memang perusahaan sedang tidak memiliki dana sama

sekali.

10

11

2. Bisa jadi perusahaan memiliki dana, tetapi pada saat jatuh tempo perusahaan

tidak memiliki dana (tidak cukup dana secara tunai sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk mencairkan aktiva lainnya seperti menagih piutang, menjual surat-surat berharga, atau menjual aktiva lainnya). Dengan hal tersebut terdapat rasio likuiditas yang dapat digunakan pada perusahaan apakah perusahaan tersebut mampu (likuid) atau tidak mampu (ilikuid) dalam membayar kewajiban perusahaan tersebut. Rasio tersebut dirumuskan dengan cara membandingkan seluruh komponen yang ada di aktiva lancar dengan komponen di pasif lancar (utang jangka pendek). (Kasmir, 2012:110)

b. Jenis – Jenis Rasio Likuiditas Menurut Kasmir (2012:134), beberapa rasio likuiditas yang digunakan adalah, sebagai berikut: 1. Rasio Lancar ( Current Ratio ) Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai aktiva lancar dengan utang lancar. Semakin besar hasil nilai rasio maka akan semakin lancar perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. 2. Rasio Cepat ( Quick Ratio ) Rasio cepat adalah selisih aktiva lancar dengan inventory terhadap utang lancar. Rasio cepat dihitung dengan cara membagi nilai aktiva lancar setelah dikurangi nilai inventory dan utang lancar. Semakin besar rasio cepat, maka akan semakin cepat perusahaan bisa memenuhi semua kewajibannya. 3. Rasio Kas ( Cash Ratio )

12

Rasio kas adalah antara nilai uang kas terhadap utang lancar. Rasio kas dihitung dengan cara membagi nilai kas dengan utang lancar. Semakin besar rasio kas, maka akan semakin mudah perusahaan untuk membayar utangutanngnya. 4. Rasio Perputaran Kas ( Cash Turnover Ratio ) Rasio perputaran kas adalah nilai penjualan bersih terhadap modal kerja bersih. Rasio Perputaran Kas dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja bersih. Artinya seberapa besar nilai penjualan yang didapat untuk modal kerja yang dimiliki perusahaan.

c.

Indikator Current Ratio Munawir (2010:104) menyatakan bahwa besarnya current ratio bisa dihitung

dengan rumus:

Current Ratio =

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Berdasarkan paparan diatas, Penulis menggunakan rumus current ratio karena rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan adalah current ratio, yaitu sebuah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang segera dapat dijadikan uang untuk hutang jangka pendek. Current ratio 200% hanya merupakan kebiasaan (rute of thumb) dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa yang lebih lanjut.

13

2. Pertumbuhan Penjualan a.

Pengertian Pertumbuhan Penjualan

Pengertian penjualan di ungkapkan oleh beberapa pakar, yaitu: Menurut Harahap (2010:309) “Pertumbuhan penjualan adalah rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun”. Sedangkan, MenurutJames C. Van Horne (2012) “Hasil perbandingan antara selisih penjualan tahun berjalan dan penjualan di tahun sebelumnya dengan penjualan di tahun sebelumnya”. Dan I Made Sudana (2011:57) menyatakan bahwa “Pertumbuhan penjualan adalah pendekatan persentase penjualan”. Serta juga Menurut Anastasia dkk (2014:5) “Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan atau penurunan penjualan tahunan diukur sebagai persentase dari penjualan”. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan adalah perbandingan antara penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Perusahaan manufaktur atau dalam bidang lainnya ingin melakukan penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun agar laba yang dihasilkan dapat di butuhkan dalam kegiatan operasional maupun juga kegiatan keuangan seperti perluasan saham serta perkembangan perusahaan yang lebih bagus dari kuantitas maupun kualitas sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan tentu memonitor pertumbuhan penjualan perusahaan apakah ada peningkatan penjualan bagi perusahaan tersebut dari tahun sebelumnya.

14

b. Indikator Pertumbuhan Penjualan Terdapat rumus untuk mengetahui pertumbuhan penjualan, adalah sebagai berikut: 𝑆1−𝑆0

g=

𝑆0

𝑥100%

Menurut James C.Van Horne (2012) Keterangan: g

= Growth Sales Rate (tingkat pertumbuhan penjualan)

S1

= Total Current Sales (total penjualan selama periode berjalan)

S0

= Total Sales For Last Period (total penjualan periode lalu)

Adapun menurut I Made Sudana (2011:57) rumus pertumbuhan penjualan adalah, sebagai berikut: Pertumbuhan Penjualan =

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡ℎ 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔−𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎

x 100%

15

3.

Profitabilitas

a.

Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan bentuk kemampuan dari suatu perusahaan dalam

hal menghasilkan laba selama periode waktu tertentu. Profitabilitas dari suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Sartono (2010:122) mengemukakan “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Sedangkan, Kasmir (2013) menyatakan bahwa “Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Dan juga, Menurut James Van Horne dan John M. Wachowicz, (2009) “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu. Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Dimana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Laba juga sering dibandingkan dengan kondisi keuangan lainnya, seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas. Perbandingan ini sering disebut rasio profitabilitas.” Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba Dimana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerjanya baik dan begitu juga sebaliknya.

16

b. Indikator Profitabilitas Menurut Menurut Werner (2013:63) rasio profitabilitas terdiri dari 5 rasio adalah, sebagai berikut:

1. Gross Profit Margin Gross Profit Margin menggambarkan persentase laba kotor yang dihasilkan oleh setiap pendapatan perusahaan. GPM diperoleh dengan cara:

GPM =

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

2. Operating Margin Operating income mencerminkan kemampuan manajemen mengubah aktivitasnya menjadi laba. Operarting income sering pula disebut sebagai laba sebelum bunga dan pajak dengan catatan bahwa diperusahaan tersebut tidak terdapat pendapatan non-operasional. OM diperoleh dengan cara:

OM =

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

3. Net Profit Margin Net Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto dari setiap penjualannya. NPM diperoleh dengan cara:

NPM = Return

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

17

4. Return on Equity (ROE) Return on Equity mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya. ROE diperoleh dengan cara: 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

ROE = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

5. Return on Asset (ROA) Return on Asset mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk asset. ROA diperoleh dengan cara:

ROA =

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Berdasarkan paparan diatas, penulis menggunakan rasio Return on Asset (ROA) untuk membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri.

c. Tujuan Profitabilitas Profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihakpihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan

18

penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2012:197--198) adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. 3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. 6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Profitabilitas dapat memberikan gambaran mengenai laba yang akan diperoleh peusahaan dalam periode tertentu dan perkembangan laba yang diperoleh dari waktu ke waktu yang diperlukan oleh perusahaan itu sendiri maupun pihak luar yang memerlukan informasi tersebut.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas

Beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas tersebut adalah, sebagai berikut: a. Rasio Cepat (Quick Ratio) Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid yaitu tanpa memasukan unsur persediaandibagi dengan kewajiban lancar.

19

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Margin laba bersih merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu suatu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. c. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Besarnya perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Dari ketiga variabel itu, nilai aktiva lebih stabil dibandingkan dengan nilai kaitalisasi pasar dan penjualan dalam pengukuran ukuran perusahaan.

B. Kerangka Konseptual 1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas menurut Van Horne dan Wachowicz (2009:216) adalah sebagai berikut: “The greater the level of current assets, the greater the liquidity of the firm, all other things equal. With greater liquidity comes less risk, but also less profitability. Profitability varies inversely with liquidity”.

Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Van Horne dan Wachowicz tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar tingkat aktiva lancar, maka semakin besar likuiditas perusahaan.

20

Apabila bank ingin mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi, maka bank tersebut akan berada pada safety yang tinggi namun akan memperoleh tingkat Profitability yang rendah. (Pandia, 2012:124)

Dengan besarnya likuiditas menghasilkan resiko yang kecil, namun profitabilitas yang kecil juga. Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas artinya, semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Hal tersebut terjadi karena perusahaan telah menggunakan sebagian besar dananya untuk memenuhi kewajibannya daripada digunakan untuk investasi yang dapat menghasilkan keuntungan kembali bagi perusahaan. H1 : Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas

2. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Perusahaan manufaktur tidak akan berjalan tanpa adanya sistem penjualan yang baik. Penjualan merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan. Ramalan penjualan yang tepat sangatlah diperlukan, agar perusahaan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk proses produksi. Dengan menggunakan rasio pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat mengetahui trend penjualan dari produknya dari tahun ke tahun. Perhitungan tingkat pertumbuhan penjualan adalah dengan membandingkan antara penjualan periode sekarang dengan penjualan periode sebelumnya. Apabila persentase perbandingannya semakin besar, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan semakin baik atau lebih baik dari periode sebelumnya.

21

Pendapat Van Horne dan Wachowicz yang telah dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (2009:321) mengenai pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas adalah: Bila penjualan ditingkatkan, maka aktiva pun harus ditambah sedangkan di sisi lain, jika perusahaan tahu dengan pasti permintaan penjualannya di masa mendatang, hasil dari tagihan piutangnya serta jadwal produknya perusahaan akan dapat mengatur jadwal jatuh tempo utangnya agar sesuai dengan arus kas bersih di masa mendatang. Akibatnya, laba akan dapat dimaksimalkan. H2 : Pertumbuhan

Penjualan

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap

profitabilitas. 3. Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Dari uraian di atas dapat kita lihat hubungan yang terdapat pada variabelvariabel dalam penelitian ini, bahwa kebijakan likuiditas dan pertumbuhan penjualan tersebut di pengaruhi oleh posisi profitabilitas, variabel dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek tepat pada waktunya. Variabel kedua pertumbuhan penjualan merupakan perbandingan penjualan pada periode saat ini dengan periode sebelumnya dalam meningkatkan laba perusahaan. Variabel terakhir profitabilitas adalah untuk mengatur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba. Maka dari ketiga variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas dan pertumbuhan penjualan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. H3 : Likuiditas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.

22

C. Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan regresional yaitu karena penelitian ini berusaha menganalisis pengaruh antara beberapa variabel penelitian yaitu variabel Rasio Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan sebagai variabel predictor dengan Rasio Profitabilitas sebagai variabel criterion. Variabel bebas (X) dihubungkan terhadap variabel terikat (Y). Adapun konsep kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan adalah, sebagai berikut: H1

Likuiditas (X1) Current Ratio

Profitabilitas (Y) Return On Assets Pertumbuhan Penjualan (X2)

H2

Sales Growth

H3 Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 2.1 menjelaskan pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur. Perusahaan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis efektivitas kinerja perusahaan harus melihat rasio

23

keuangan yang dimiliki dan dibandingkan dengan standar atau tolok ukur yang memadai, misalnya menggunakan rasio keuangan perusahaan sejenis atau rasio keuangan periode yang telah lalu. Dengan perbandingan tersebut maka perusahaan akan memperoleh informasi yang akurat.

D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui hasil penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah, sebagai berikut: H1

:

Likuiditas (Current Ratio) memiliki pengaruh negatif terhadap

Profitabilitas (Return On Assets). H2

:

Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth) memiliki pengaruh positif

terhadap Profitabilitas (Return On Assets). H3

:

Likuiditas (Current Ratio) dan Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Assets).

24

E. Penelitian Terdahulu

No.

Nama

Tahun

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

Peneliti 1.

2.

Elfianto Nugroho

Inta Budi Setyanusa dan RimaAstita

2011

2013

Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada BEI pada Tahun 2005 – 2009)



Analisis Pengaruh Periode Perputaran Persediaan, Periode Perputaran Hutang Dagang, Rasio Lancar, Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan ( Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada tahun 2006-







Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan Pertumbuhan Penjualan dan Leverage tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.

Periode Perputaran Hutang Dagang, Leverage, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Profitabilitas Periode Perputaran Persediaan, Rasio Lancar, Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.

2008)

3.

Lina 2016 Andayani, Fridayana, & Wayan Cipta

Pengaruh Penjualan Dan Likuiditas Terhadap



Penjualan & Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap

25

Profitabilitas Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 4.

Wela Yulia 2015 Putra & Ida Bagus Badjra

Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

 

 



5.

Merdianti Resino, Yancik & Trisnadi Wijaya

2014

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal pada perusahaan sub sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

 





profitabilitas Penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas Likuiditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal (DER). Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal (DER) Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal (DER) Tidak terdapat pengaruh antara Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal (DER)

26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang dapat membantu peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan. Dalam menguji hipotesis melakukan penelitian atas dasar pengolahan data laporan keuangan dengan menggunakan presentase, data yang berupa laporan keuangan itulah yang dijadikan dasar bagi penulis menarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (2012:5) menyatakan bahwa: Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan laba yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan

observasi

dan

pengalaman,

Menurut

Sugiyono

(2012:1)

mengemukakan bahwa studi empiris adalah sebagai berikut: “Studi empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan”. Penelitian atas pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur konsumisi dan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dilakukan dengan metode pendekatan deskriptif dan

26

27

verifikatif dengan menggunakan data kuantitatif. Menurut Moh. Nazir (2011:54) metode deskriptif adalah: Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen. Sedangkan metode verifikatif menurut Moh. Nazir (2011:91) adalah: Metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kasualitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima. Objek dalam penelitian ini adalah likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Jenis Data Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama (perusahaan) yang dijadikan objek penelitian. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor konsumsi yaitu tahun 2011-2015.

28

b. Sumber Data Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu diperoleh dari laporan keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan situs resmi yaitu www.idx.co.id.

C. Populasi dan Sampel 1.

Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dapat

mencakup semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2012:115) adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dari penelitian ini merupakan keseluruhan data laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama lima tahun dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Berikut ini adalah daftar perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang dijadikan sebagai populasi penelitian.

29

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi NO

Nama Perusahaan

Kode Perusahaan

2011

2012

2013

2014

2015

TOTAL

1

PT. Akasha Wira International Tbk

ADES











5

2

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

AISA











5

3

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

INDF











5

4

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

MLBI











5

5

PT. Mayora Indah Tbk

MYOR











5

6

PT. Prashida Aneka Niaga Tbk

PSDN











5

7

PT. Sekar Laut Tbk

SKLT











5

8

Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk

CEKA

9

Tri Banyan Tirta Tbk

ALTO









10

Aqua Golden Mississippi Tbk

AQUA



11

PT. Gudang Garam, Tbk

GGRM











12

Davomas Abadi Tbk

DAVO









13

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

ICBP









14

Nippon Indosari Corporindo, Tbk

ROTI

15

PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk

WIIM









10

10

10

9

9

2.

5

40

Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Pengertian

sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pada dasarnya ukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya jumlah sampel yang akan diambil untuk melaksanakan penelitian suatu objek, kemudian besarnya sampel tersebut biasanya diukur secara statistika ataupun estimasi penelitian. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian.

30

Selain itu juga diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus representatif, artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih. Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Perusahaan

Jumlah Perusahaan

Total Lap. (5 Tahun)

Keseluruhan

15

75

Yang tidak memenuhi kriteria

-7

-35

Yang memenuhi kriteria

8

40

D. Teknik dan Jumlah Sampling Menurut Sugiyono (2012:116) menyatakan bahwa : “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling.” Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random, proportionate stratified, random sampling, disproportionate stratified random, dan sampling area (cluster). Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi sampling sistematis, sampling kuota, insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

31

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengambil sampel adalah non probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:122).

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literature seperti buku-buku, jurnal, Koran dan berbagai macam sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengn topik penelitian. 2. Penelitian Observasi Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder sehingga prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi terhadap laporan keuangan.

Menurut Rumengan (2013:9) menyatakan secara umum paradigma penelitian diklasifikasi menjadi dua kelompok yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

32

1. Penelitian Kuantitatif Paradigma kuantitatif menekankan pada penguji teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melalui analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian yang menggunakan paradigma tradisional, positif, eksperimental atau empiris. 2. Pendekatan Kualitatif Paradigma kualitatif ini merupakan paradigm penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci. Metode kualitatif akan menjadi cocok sebagai metode dalam riset masalah. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang menjelaskan dan menguji pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan analisis data prosedur statistik, yang bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian.

F. Teknik Analisa Data Analisis data ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu mengumpulkan, mengolah dan menginterprestasikan data yang diperoleh sehingga memberikan keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam menganalisis data dari penelitian ini

33

adalah multiple regression dengan program SPSS (Statistical Package for the social Science) Versi 22. Metode in digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel-variabel indenpenden terhadap variabel dependen. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi (Sujarweni, 2014:29). Data yang diolah dalam statistik deskriptif hanya satu variabel saja. Pada statistic deskriptif dapat menghasilkan tabel, grafik dan diagram.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam melihat normalitas data dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Statistik (Kolmogorov-Smirnov) Dalam penelitian ini, uji statistic yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametric kolmogorov-

34

smirnov (K-S). Dalam uji ini, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu: a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal. b. Jika nilai signifikan > 0,05 maka distribusi normal uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: 1. Ho : Data residual berdistribusi normal 2. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal 2. Analisis Grafik (Normal Probability Plot dan Histogram) Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. a. Grafik Normality Probability Plot, ketentuan yang digunakan adalah: 

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.



Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Histogram, yaitu pengujian dengan menggunakan ketentuan bahwa dan normal menyerupai bentuk lonceng (Bell Shaped) yang hampir sempurna. Jika grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal (bentuk kurva kemiringan yang cenderung imbang, baik dari sisi kiri maupun kanan) maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

35

b. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2013:105), menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel independen. Jika variabel indenpenden saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel indenpenden yang nilai korelasi antar sesame variabel indenpenden sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel indenpenden banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis metric korelasi variabel-variabel indenpenden. Jika antara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel indenpenden tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel indenpenden. c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen

36

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji ini dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot. Dasar analisisnya adalah jika titiktitik membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas juga dilakukan dengan metode korelasi Spearman’s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antar variabel independen dengan residual di dapat signifikasi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada modal regresi. Model regresi yang baik adalah model

37

regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2011:110), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan masalah autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series seperti penelitian yang dilakukan sekarang ini, dikarenakan observasi yang tidaknya autokorelasi maka dapat dilihat dari uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut (Santoso, 2010:219): 1. Angka Durbin Watson dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka Durbin Watson di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3. Angka Durbin Watson di atas +2. Berarti tidak ada autokorelasi negative

3. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap variavel terikat. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau ordinary least square (OLS) untuk menganalisis pengaruh likuiditas dan pertumbuhan penjualan terhadap ROA, dengan model dasar sebagai berikut:

38

Y= a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y = Profitabilitas (Return On Assets) a = Konstanta bi = Koefisien regresi variabel Xi X1 = Likuiditas X2 = Pertumbuhan Penjualan Besarnya konstanta tercermin dalam “a” dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan b 1, b2. Kedua variabel bebas tersebut merupakan indikator keuangan perusahaan farmasi dan kosmetik, variabel dependennya adalah Return On Assets (ROA).

4.

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R 2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menjelaskan variabel dependen Y. Nilai koefisien determinan adalah antara nol dan 1 ( 0 < R 2 < 1 ). Apabila R2 semakin besar mendekati 1 (satu) menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, apabila R 2 semakin kecil mendekati 0 (nol) maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan apabila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali 2011:97).

39

5. Pengujian Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya (Subagyo dalam Agung Edy Wibowo). Suatu penelitian harus dapat membuat keputusan apakah hipotesis tersebut ditolaj atau diterima. Pengujian yang akan dilakukan meliputi: 1. Uji Statistik T (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen yaitu likuiditas (X1) dan pertumbuhan penjualan (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu ROA (Y) secara parsial. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan SPSS dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan 5% adalah (Agung Edy Wibowo 2012:135): 

Jika nilai signifikasi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, atau variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara variabel yang diuji.



Jika nilai signifikasi <0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel yang diuji.

2. Uji Statistik F (simultan) Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 ( α = 5% ). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan criteria sebagai berikut:

40

a. Jika sig f – hitung < 0,05 maka Ha diterima. Dalam hal ini berarti variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama mempengaruhi variabel independen. b. Jika sig f – hitung > 0,05 maka Ha ditolak. Dalam hal ini berarti variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen. c. Menguji

seberapa

jauh

beban

operasional

terhadap

pendapatan

operasional mempengaruhi Return On Assets. d. Menguji seberapa jauh Net Interest Margin mempengaruhi Return On Assets. e. Menguji seberapa jauh likuditas mempengaruhi Return On Assets.

41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskripif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N

Rang

Minimu

e

m

Std. Maximum

Sum

CR

40

2.25

.51

2.76

65.90

ROA

40 65.72

.00

65.72

.00

148.55

G

40

Valid N (listwise)

148.5 5

Mean 1.6475

Deviation Variance .51889

.269

453.20

11.3300 13.17929

173.694

900.20

22.5050 30.83886

951.036

40

Berdasarkan tabel A di atas dapat diketahui variabel ROA memiliki nilai minimum sebesar 0,00 , nilai maksimum sebesar 65,72 dan dari 40 observasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 11,3300 sehingga mengakibatkan nilai standar deviasi sebesar 13,17929. Pada variabel G (Growth Sales) memiliki nilai minimum sebesar 0,00 , nilai maksimum sebesar 148,55 dan dari 40 observasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 22,5050 sehingga mengakibatkan nilai standar deviasi sebesar 30,83886. Pada variabel CR (Current Ratio) memiliki nilai minimum sebesar 0,51, nilai maksimum sebesar 2,76 dan dari 40 observasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 1,6475 sehingga mengakibatkan nilai standar deviasi sebesar 0,51889.

41

42

B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N

40

Normal Parameters

a,b

Mean Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000 .97402153

Absolute

.104

Positive

.104

Negative

-.067

Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)

.104 c,d

.200

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test dapat diambil kesimpulan bahwa data memiliki distribusi normal karena nilai KolmogorovSmirnov memiliki tingkat signifikansi 0,200 > 0,05 .

43

Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual Dependent Variable : ROA

Gambar 4.1 Hasil uji normalitas dengan grafik normality probability plot Dari hasil gambar 2 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

44

Histogram Despendent Variable : ROA

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Regression Residual Dari hasil gambar 3 maka dapat diambil kesimpulan bahwa model memiliki distribusi normal. Hal ini diperlihatkan oleh bentuk kurva yang menyerupai lonceng (bell shaped).

45

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients

a

Standardiz ed Unstandardized

Coefficient

Coefficients

s

Collinearity Statistics Toleranc

Model 1

B (Constan t) CR G

Std. Error

28.047

6.177

-11.820

3.515

.122

.059

Beta

t

Sig.

e

VIF

4.541

.000

-.465

-3.363

.002

.999

1.001

.287

2.071

.045

.999

1.001

a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Dari hasil Tabel 2, Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga variabel tidak terdapat hubungan multikolinearitas, karena nilai Tolerance ketiga variabel lebih besar dari 0,10 serta nilai VIF ketiga variabel lebih kecil dari 10.

46

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficients

a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B

Std. Error

(Constant)

15.221

2.780

CR

-5.515

1.582

.115

.027

G

Coefficients Beta

t

Sig.

5.475

.000

-.426

-3.486

.001

.526

4.306

.000

a. Dependent Variable: ABS_RES1

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa seluruh variabel indenpenden yaitu Current Ratio dan Growth Sales memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Sehingga

dapat

heteroskedastisitas.

dipastikan

penelitian tersebut

tidak

mengalami

gejala

47

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas 4. Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test ABS_RES1 Test Value

a

7.29

Cases < Test Value

20

Cases >= Test Value

20

Total Cases

40

Number of Runs

24

Z

.801

Asymp. Sig. (2-tailed)

.423

a. Median

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa suatu penelitian dapat dinyatakan tidak terjadi gejala autokorelasi, jika nilai Runs > 0,05. Pada tabel diatas, nilai Runs adalah 0,423 > 0,05, maka dapat dipastikan bahwa penelitian tersebut tidak mengalami autokorelasi.

48

5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients

a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant) CR G

Coefficients

Std. Error

28.047

6.177

-11.820

3.515

.122

.059

Beta

t

Sig.

4.541

.000

-.465

-3.363

.002

.287

2.071

.045

a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil uji dari tabel diatas, dapat dirumuskan persamaan regresi linier sebagai berikut: Y=28,047 – 11,820X1 + 0,122X2 + e Artinya: -

Konstanta memiliki nilai sebesar 28,047 ini menunjukkan jika X1(CR) dan X2(G) dianggap nilainya adalah nol, maka Y’(ROA) akan memiliki nilai 28,047.

-

Variabel X1(CR) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -11,820, ini berarti jika variabel independen lainnya bernilai tetap atau tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 kali atau 1 poin variabel X 1(CR) akan meningkatkan ROA sebesar -11,820.

-

Variabel X2(G) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,122, ini berarti jika variabel independen lainnya bernilai tetap atau tidak berubah, maka setiap kenaikan 1 kali atau 1 poin variabel X2(G) akan meningkatkan ROA sebesar 0,122.

49

6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summary

Model

R

1

.540

R Square a

.292

b

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate .254

11.38564

a. Predictors: (Constant), G, CR b. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Dari hasil perhitungan diperoleh hasil besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini sebesar 29,2% (r2 / Adjust R2) dan sisanya 70,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

7. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Statistik T Coefficients

a

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant) CR G

Std. Error

28.047

6.177

-11.820

3.515

.122

.059

a. Dependent Variable: ROA

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik T

Coefficients Beta

t

Sig.

4.541

.000

-.465

-3.363

.002

.287

2.071

.045

50

Hubungan variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. CR (X1) terhadap ROA (Y) Berdasarkan tabel 7.a diatas, diperoleh tingkat signifikasi CR (X1) sebesar 0,002 < 0,05 maka H1 tidak ditolak. Hal ini berarti bahwa CR (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan manufaktur konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. 2. G (X2) terhadap ROA (Y) Berdasarkan tabel 7.a diatas, diperoleh tingkat signfikasi G (X 2) sebesar 0,045 < 0,05 maka H2 tidak ditolak. Hal ini berarti G (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada perusahaan manufaktur konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.

b. Hasil Uji Statistik F a

ANOVA Model 1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

2437.235

2

1218.618

Residual

5572.391

39

142.882

Total

8009.626

41

F 8.529

Sig. b

.001

a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), G, CR

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F Hasil uji serentak atau uji simultan menunjukkan nilai F statistic sebesar 8,529 dengan nilai sig 0,001 < alpha 0,05. Maka H0 ditolak, artinya secara serentak seluruh variabel independen yaitu CR & G berpengaruh secara signifikan terhadap ROA perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di BEI periode 20112015.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Hasil pengolahan data pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian pada Hipotesis Pertama (H1) diperoleh bahwa CR (Current Ratio) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA (Return On Asset) di perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. 2. Hasil pengujian pada Hipotesis Kedua (H2) diperoleh bahwa G (Growth Sales) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA (Return On Asset) di perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. 3. Hasil pengujian pada Hipotesis Ketiga (H3) diperoleh bahwa CR (Current Ratio) dan G (Growth Sales) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA (Return On Assets) di perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015.

B. Saran 1. Hendaknya pada peneilitan yang akan datang dapat mengambil jangka waktu lebih dari 5 tahun, sehingga dapat mencerminkan kondisi perusahaan dalam jangka panjang.

51

52

2. Penelitian ini dapat diperluas dengan menambah data sampel, karena penelitian ini jenis perusahaan yang digunakan sebagai sampel hanya perusahaan manufaktur bidang konsumsi. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen yang lain karena dimungkinkan faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini pengaruh terhadap ROA (Return On Assets).

DAFTAR PUSTAKA Harahap, Sofyan, Safri, 2013.Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas. Rajawali Pers, Jakarta Kasmir, 2013.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta. Rajawali Pers, Jakarta Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Jakarta Horne, James C. Van dan John M. Machowicz. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Alih Bahasa: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat.

Horne, James C. Van, John M. Wachowicz, Jr. 2009. Fundamentals of Financial Management. 13th Edition. United Kingdom: Pearson Education.

Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerit Universitas Diponegoro.

Wijaya, Trisnadi.2015.Pelatihan Program Aplikasi SPSS Versi 22.STIE MDP : Lecture Note.