PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN

Download signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, (2) terdapat ... Kata kunci : lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpina...

0 downloads 473 Views 165KB Size
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PASAR KOTA SEMARANG Djuremi 1), Leonardo Budi Hasiolan 2) Maria Magdalena Minarsih 3) 1)

Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran 2) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of the work environment , organizational culture and leadership to employee performance Semarang City Market Agency .The sample in this study were 60 respondents using the sampling technique is accidental sampling is sampling at Semarang City Market Agency employee who happened to be found by the researchers . Methods of data analysis using multiple linear regression.The results showed that ( 1 ) there are significant positive and significant correlation between the work environment to employee performance , ( 2 ) there are significant positive and significant correlation between organizational culture on employee performance , ( 3 ) there are significant positive and significant correlation between leadership on employee performance ; ( 4 ) work environment , organizational culture and leadership and significant positive effect on employee performance . Keywords : work environment , organizational culture , leadership and employee performance . ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas Pasar Kota Semarang.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu pengambilan sampel pada pegawai Dinas Pasar Kota Semarang yang kebetulan dijumpai oleh peneliti. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, (3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai; (4) lingkungan kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Kata kunci : lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan kinerja pegawai.

manusia atau tenaga penggerak

A. Pendahuluan Setiap organisasi memiliki

jalannya

beberapa

unsur

penting

salah

tercapainya

satunya

adalah

sumber

daya

disepakati

organisasi tujuan terlebih

menuju yang

telah dahulu.

Organisasi

yang

dimaksudkan

Kinerja pegawai adalah hasil

dalam penelitian ini adalah instansi

kerja secara kualitas dan kuantitas

yang merupakan wadah bagi para

yang dicapai oleh seorang pegawai

sumber daya manusia atau tenaga

dalam

kerja,

sesuai dengan tanggung jawab yang

baik

maupun keberadaan

sebagai

pimpinan

bawahan.

Melihat

tenaga

kerja

melaksanakan

diberikan

kepadanya

tugasnya

(Simamora

atau

2008). Kinerja pegawai akan tinggi

pegawai tersebut maka manajemen

apabila didukung dengan motivasi

organisasi harus mampu mengelola

kerja pegawai yang baik. Motivasi

organisasi secara efektif dan efisien

merupakan hasrat di dalam diri

serta

seseorang yang menyebabkan orang

mampu

mendukung

pencapaian tujuan organisasi dan

tersebut

hal

mencakup

Dengan

(Hasibuan

menjadi motivasi pegawai, akan

tersebut

peningkatkan 2003).

kinerja

Kinerja merupakan suatu

sangat

melakukan memahami

tindakan. apa

membantu

dalam

hasil yang dicapai oleh pekerja

meningkatkan

dalam

menurut

Motivasi merupakan salah satu

kriteria tertentu yang berlaku untuk

faktor yang mempengaruhi disiplin

suatu pekerjaan (Robbins 2006).

kerja, karena dengan adanya aturan

Disamping itu pihak manajemen

disiplin kerja dalam suatu organisasi

sumber daya manusia (SDM) harus

maka pegawai termotivasi untuk

menjadi

perubahan

menghindari sanksi atau hukuman

dalam

dan berusaha untuk mendapatkan

yang

penghargaan atas disiplin kerjanya

pekerjaannya

penggerak

praktek

manajemen

organisasi,

karena

SDM

mempunyai peran strategis dalam menyusun

struktur

kinerja

yang

pegawai.

(Tohardi 2006).

organisasi,

Lingkungan kerja yang baik

membangun

budaya

organisasi,

juga

menyusun

strategi

staffing,

organisasi. Pegawai yang peduli

merencanakan program pendidikan

akan lingkungan kerja baik untuk

dan pelatihan, menyusun sistem

kenyamanan pribadi maupun untuk

penilaian pegawai dan penghargaan

memudahkan mengerjakan tugas

pegawai (Robbins 2006).

yang lebih baik. Pengaturan suhu, 2

dibutuhkan

dalam

suatu

cahaya,

dan

faktor-faktor

kesepakatan yang lebih luas untuk

lingkungan lain seharusnya tidak

kepentingan

ekstrem (terlalu banyak atau terlalu

Keutamaan

sedikit), misalnya terlalu panas atau

merupakan pengendali dan arah

remang-remang.

dalam

kebanyakan

Disamping pegawai

itu, lebih

perorangan. budaya

membentuk

organisasi

sikap

dan

perilaku manusia yang melibatkan

menyukai bekerja dalam fasilitas

diri

yang bersih dan relatif modern dan

organisasi. Secara individu maupun

dengan alat-alat dan peralatan yang

kelompok,

memadai (Robbins, 2006).

terlepas dengan budaya organisasi.

Budaya

dalam

suatu

pegawai

kegiatan

tidak

akan

organisasi

Semakin baik budaya yang berlaku

merupakan suatu persepsi bersama

di dalam suatu instansi, maka akan

yang dianut oleh anggota-anggota

berpengaruh pada kinerja pegawai,

organisasi tersebut, suatu sistem

sehingga ada kepuasan tersendiri

dari cmakna bersama (Robbins

yang

2006).

bekerja di instansi.

Budaya

organisasi

dirasakan

pegawai

dalam

menentukan identitas dari suatu

Kepemimpinan (leadership)

kelompok, dalam kelompok ini

adalah kemampuan seseorang untuk

diartikan sebagai suatu organisasi.

mengguasai

Budaya

organisasi

orang lain atau masyarakat yang

berbagai

interaksi

kebiasaan

yang

merupakan dan

ciri-ciri

atau

berbeda-beda

mempengaruhi

untuk

mencapai

mempengaruhi

tujuan tertentu (Ishak dan Tanjung

kelompok-kelompok orang dalam

2003). Kepemimpinan merupakan

organisasi

1997).

suatu sifat yang harus dimiliki

(2010)

seorang pemimpin, yang dalam

Kreitner

(Hofstede dan

Kinicki

mendefinisikan budaya organisasi

penerapannya

adalah perekat sosial yang mengikat

konsekuensi

anggota dari organisasi. Budaya

pemimpin, antara lain harus berani

organisasi

menggambil

sebagai

suatu

menggandung terhadap

diri

keputusan

si

sendiri

kesepakatan bersama para anggota

secara tegas dan tepat, harus berani

dalam

sehingga

menerima

lahirnya

berani bertanggung jawab sendiri,

organisasi,

mempermudah

3

risiko

sendiri,

harus

dan perlu diingat bahwa tanggung

faktor-faktor yang mempengaruhi

jawab tidak boleh didelegasikan ke

kinerja pegawai. Alasan pemilihan

bawah.

Menurut

obyek didasarkan atas fenomena

(2002),

kepemimpinan

Ranupanjoyo adalah

atau masalah yang terjadi pada saat

tingkah laku yang mempengaruhi

ini, diantaranya kinerja pegawai

orang, agar mereka memberikan

yang ditunjukkan dari pencapaian

kerjasamanya

mencapai

target

menurut

Dinas

suatu

dalam

tujuan

yang

pertimbangan

adalah

bermanfaat

bagi

organisasi,

karena

perlu

dan

Pasar

di

lingkungan

Kota

Semarang.

Berdasarkan data dapat disimpulkan

kemajuan itu

pekerjaan

bahwa

realisasi

penyelesaian

peran

pekerjaan di Dinas Pasar Kota

pemimpin sangat dibutuhkan demi

Semarang pada tahun 2015 tidak

tujuan organisasi. Kepemimpinan

sesuai dengan target waktu yang

sangat dibutuhkan guna membentuk

ditetapkan. Hal ini menunjukkan

organisasi yang efektif dan efesien,

bahwa kinerja pegawai yang kurang

karena peranan kepemimpinan juga

maksimal di Dinas Pasar Kota

dapat mendorong pada prestasi

Semarang masih rendah yang bisa

kerja. Hal ini disebabkan pemimpin

jadi diakibatkan karena lingkungan

merupakan faktor dominan dalam

kerja,

menentukan

kepemimpinan yang kurang baik di

keberhasilan

suatu

organisasi (Griffin 2004). Semakin

budaya

organisasi,

dan

instansi.

baik kepemimpinan yang dijalankan

Berkaitan

dengan

di instansi, maka akan semakin

organisasi

tinggi

fenomena budaya organisasi pada

kinerja

pegawai

dalam

menyelesaikan tugas mereka. Penelitian

ini

tersebut,

budaya

organisasi

mengambil

terdapat

pemerintahan

yaitu

berkaitan dengan kehadiran PNS di

obyek pada Dinas Pasar Kota

lingkungan

Semarang

menggunakan

Semarang secara umum terkesan

responden yaitu PNS di lingkungan

rendah yang akhirnya menghasilkan

Dinas Pasar Kota Semarang yang

kinerja yang rendah pula. Misalnya

masih

saja

dengan

aktif

bekerja

untuk

mengetahui kinerja pegawai dan

Pasar

kebanyakan

pemerintahan 4

Dinas

itu

Kota

kantor

memiliki

jam

masuk

pagi

kenyataannya

pukul

07.00

dijalan-jalan

tapi

1.

atau

Pengaruh

Lingkungan

Kerja

terhadap Kinerja Pegawai

angkutan umum sering ditemui

Lingkungan kerja yang baik

beberapa orang dengan pakaian

juga

PNS di lingkungan Dinas Pasar

organisasi. Pegawai yang peduli

Kota Semarang pada jam tersebut.

akan lingkungan kerja baik untuk

Gejala yang lain misalnya saja pada

kenyamanan pribadi maupun untuk

waktu kita pergi ke kantor untuk

memudahkan mengerjakan tugas

mengurus administrasi atau surat-

yang lebih baik. Pengaturan suhu,

surat penting lainnya misalnya,

cahaya,

kadang

sistem

lingkungan lain seharusnya tidak

pelayanan yang lama, dengan alasan

ekstrem (terlalu banyak atau terlalu

masih banyak pekerjaan lain yang

sedikit), misalnya terlalu panas atau

lebih

remang-remang.

kita

menemui

penting

yang

masih

dibutuhkan

dan

dalam

suatu

faktor-faktor

Disamping

menumpuk, akan tetapi dengan kita

kebanyakan

memberi suatu stimulus barulah kita

menyukai bekerja dalam fasilitas

mendapatkan pelayanan yang kita

yang bersih dan relatif modern dan

inginkan.

dari

dengan alat-alat dan peralatan yang

organisasi pemerintahan itu tidak

memadai (Robbins, 2006). Secara

lain

teori, semakin baik lingkungan

Padahal

adalah

kepentingan

fungsi

untuk

melayani

masyarakat

luas.

pegawai

itu, lebih

kerja di tempat kerja maka akan

Kondisi tersebut dapat dikatakan

semakin

meningkatkan

kinerja

sebagai

pegawai.

Sebaliknya,

semakin

kinerja

pelanggaran pegawai,

terhadap

karena

para

buruk lingkungan kerja di tempat

pegawai tersebut tidak bertindak

kerja

atau bersikap sesuai dengan aturan

menurunkan kinerja pegawai.

dan prosedur yang telah ditetapkan

maka

Hasil

oleh organisasi.

dilakukan Susetyo

B. Hubungan

Antar

akan

semakin

penelitian oleh

dan

yang

Widyanto Hendro

Eko

Tjahjono

(2014); Linawati dan Suhaji (2011);

Variabel

Heny Sidanti (2015) menemukan

Penelitian

bahwa 5

lingkungan

kerja

berpengaruh

positif

terhadap

mempermudah

lahirnya

kinerja pegawai. Dari pernyataan

kesepakatan yang lebih luas untuk

secara teori diatas, maka hipotesis

kepentingan

pertama penelitian ini yaitu :

Keutamaan

H1 : Lingkungan kerja berpengaruh

merupakan pengendali dan arah

positif

dan

signifikan

dalam

perorangan. budaya

membentuk

organisasi

sikap

dan

terhadap kinerja pegawai

perilaku manusia yang melibatkan

Dinas Pasar Kota Semarang.

diri

dalam

suatu

kegiatan

organisasi. Secara individu maupun 2.

Pengaruh

Budaya

kelompok, pegawai tidak akan

Organisasi

terlepas dengan budaya organisasi.

terhadap Kinerja Pegawai Budaya

organisasi

Semakin baik budaya yang berlaku

merupakan suatu persepsi bersama

di dalam suatu instansi, maka akan

yang dianut oleh anggota-anggota

berpengaruh pada kinerja pegawai,

organisasi tersebut, suatu sistem

sehingga ada kepuasan tersendiri

dari cmakna bersama (Robbins

yang dirasakan pegawai dalam

2006).

bekerja di instansi.

Budaya

organisasi

menentukan identitas dari suatu

Hasil

penelitian

kelompok, dalam kelompok ini

dilakukan oleh

diartikan sebagai suatu organisasi.

(2012); Amaliyah (2010); serta

Budaya

organisasi

Widyanto Eko Susetyo dan Hendro

berbagai

interaksi

kebiasaan

yang

merupakan dan

ciri-ciri

mempengaruhi

Nono

yang Soekardi

Tjahjono

(2014)

menemukan

bahwa

budaya

organisasi

kelompok-kelompok orang dalam

berpengaruh

organisasi

1997).

kinerja pegawai. Dari pernyataan

(2010)

secara teori diatas, maka hipotesis

Kreitner

(Hofstede dan

Kinicki

positif

mendefinisikan budaya organisasi

kedua penelitian ini yaitu :

adalah

H2 : Budaya organisasi

perekat

sosial

yang

terhadap

mengikat anggota dari organisasi.

berpengaruh positif dan signifikan

Budaya organisasi sebagai suatu

terhadap kinerja pegawai Dinas

kesepakatan bersama para anggota

Pasar Kota Semarang.

dalam

organisasi,

sehingga 6

3.

Pengaruh

sangat

Kepemimpinan

Kepemimpinan (leadership) kemampuan

untuk

guna

membentuk organisasi yang efektif

terhadap Kinerja Pegawai

adalah

dibutuhkan

dan

seseorang

mengguasai

atau

efesien,

karena

peranan

kepemimpinan

juga

dapat

mendorong pada prestasi kerja. Hal

mempengaruhi orang lain atau

ini

masyarakat

merupakan faktor dominan dalam

yang

berbeda-beda

disebabkan

pemimpin

untuk mencapai tujuan tertentu

menentukan

(Ishak

organisasi (Griffin 2004). Semakin

dan

Tanjung

2003).

keberhasilan

suatu

Kepemimpinan merupakan suatu

baik

sifat yang harus dimiliki seorang

dijalankan di instansi, maka akan

pemimpin,

dalam

semakin tinggi kinerja pegawai

menggandung

dalam menyelesaikan tugas mereka.

yang

penerapannya konsekuensi

terhadap

diri

si

kepemimpinan

Hasil

yang

penelitian

yang

pemimpin, antara lain harus berani

dilakukan oleh Amaliyah (2010);

menggambil

Fimce Masambe, Agus S. Soegoto

keputusan

sendiri

secara tegas dan tepat, harus berani

dan

menerima

Linawati

risiko

sendiri,

harus

Jacky

Sumarauw dan

Suhaji

(2015); (2011)

berani bertanggung jawab sendiri,

menemukan bahwa kepemimpinan

dan perlu diingat bahwa tanggung

berpengaruh

jawab tidak boleh didelegasikan ke

kinerja pegawai. Dari pernyataan

bawah.

Menurut

secara teori diatas, maka hipotesis

(2002),

kepemimpinan

Ranupanjoyo adalah

positif

terhadap

ketiga penelitian ini yaitu :

tingkah laku yang mempengaruhi

H3 : Kepemimpinan berpengaruh

orang, agar mereka memberikan

positif dan signifikan

kerjasamanya

kinerja pegawai Dinas Pasar Kota

suatu

dalam

tujuan

mencapai

yang

menurut

terhadap

Semarang.

pertimbangan adalah perlu dan bermanfaat

bagi

organisasi,

karena

kemajuan itu

C. Metode Penelitian

peran

1. Definisi Operasional Variabel

pemimpin sangat dibutuhkan demi

No.

tujuan organisasi. Kepemimpinan

1.

7

Variabel Penelitian Lingkungan kerja

Definisi Operasional (Indikator) 1.Hubungan antar pegawai 2.Menempatkan pegawai pada

2.

3.

4.

posisi yang tepat. 3.Hubungan pimpinan dengan pegawai yang baik 4.Posisi kerja pegawai benarbenar diperhatikan 5.Suasana kerja kondusif (Nitisemito, 1995) 1.Inovasi dan keberanian mengambil risiko 2.Perhatian terhadap detail 3.Berorientasi kepada hasil 4. Berorientasi kepada manusia 5. Berorientasi tim (Robbins 2006). 1. Rasa hormat dari karyawan 2. Dapat menjadi panutan 3.Pemberi semangat dalam bekerja kepada bawahan 4. Ide kreatif 5. Problem solver (Bass dan Avolio, 1994) 1.Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan aturan instansi 2.Penyelesaian pekerjaan dengan tuntas 3.Jumlah penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standar instansi 4.Kemampuan pegawai memelihara harga dirinya 5.Memelihara nama baik instansi (Simamora 2008).

Budaya organisasi

Kepemimpinan

Kinerja pegawai

kebetulan dijumpai oleh peneliti.

3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode

kuesioner

yaitu

metode pengumpulan data dengan mengajukan dalam

pertanyaan

daftar

tertulis

pertanyaan,

untuk

mempermudah dalam mengklasifikasikan

hasil

penelitian

yang

diperoleh.

D. Hasil Penelitian 1.

Identitas Responden Responden

dalam

penelitian ini merupakan pegawai Dinas Pasar Kota Semarang dimana dari pengambilan sampel diperoleh sebagian besar pegawai Dinas Pasar

2. Populasi dan Sampel Populasi

Kota

adalah

Semarang

berpendidikan

penelitian.

terakhir Sarjana sebanyak 32 orang

Dalam penelitian ini yang menjadi

(53,3%), mayoritas pegawai Dinas

populasinya adalah semua pegawai

Pasar

Dinas

kelamin perempuan sebanyak 32

keseluruhan

Pasar

subyek

Kota

Semarang

Kota

Semarang

sebanyak 150 orang. Jumlah sampel

orang

penelitian sebanyak 60 responden.

pegawai

Sedangkan teknik yang digunakan

Semarang adalah berumur antara 20

dalam pengambilan sampel adalah

– 30 tahun dan 31 – 40 tahun

accidental

yaitu

masing-masing sebanyak 19 orang

pengambilan sampel pada pegawai

(31,7%), sebagian besar pegawai

Dinas Pasar Kota Semarang yang

Dinas Pasar Kota Semarang adalah

sampling

8

(53,3%),

berjenis

Dinas

sebagian

besar

Pasar

Kota

mempunyai masa kerja lebih dari

tempat kerja maka akan semakin

15 tahun sebanyak 24 orang (40%).

menurunkan kinerja pegawai. Hasil pengujian hipotesis

2.

Pengujian

Hipotesis

pertama menunjukkan bahwa

dan

Pembahasan

secara parsial (individu) terdapat

a. Pengaruh Lingkungan Kerja

pengaruh

yang

positif

dan

signifikan antara Lingkungan

dengan Kinerja Pegawai Lingkungan kerja yang

Kerja

terhadap

Komitmen

baik juga dibutuhkan dalam

Organisasi. Dengan demikian

suatu organisasi. Pegawai yang

hipotesis pertama (H1) yang

peduli akan lingkungan kerja

menyatakan bahwa Lingkungan

baik untuk kenyamanan pribadi

Kerja berpengaruh positif dan

maupun

signifikan

untuk

memudahkan

mengerjakan tugas yang lebih

Hasil

penelitian

ini

lingkungan

sejalan dengan penelitian yang

lain seharusnya tidak ekstrem

dilakukan oleh Widyanto Eko

(terlalu

terlalu

Susetyo dan Hendro Tjahjono

sedikit), misalnya terlalu panas

(2014); Linawati dan Suhaji

atau remang-remang. Disamping

(2011); Heny Sidanti (2015)

itu, kebanyakan pegawai lebih

menemukan bahwa lingkungan

menyukai bekerja dalam fasilitas

kerja

yang bersih dan relatif modern

terhadap kinerja pegawai.

dan

faktor-faktor

Kinerja

Pegawai, diterima.

baik. Pengaturan suhu, cahaya, dan

terhadap

banyak

dengan

peralatan

atau

alat-alat

yang

dan

berpengaruh

b. Pengaruh Budaya Organisasi

memadai

terhadap Kinerja Pegawai

(Robbins, 2006). Secara teori,

Budaya

organisasi

semakin baik lingkungan kerja

merupakan

di tempat kerja maka akan

bersama

semakin meningkatkan kinerja

anggota-anggota

pegawai. Sebaliknya, semakin

tersebut,

suatu

buruk

cmakna

bersama

lingkungan

kerja

positif

di

2006). 9

suatu yang

Budaya

persepsi

dianut

oleh

organisasi sistem

dari

(Robbins organisasi

menentukan identitas dari suatu

kinerja pegawai, sehingga ada

kelompok, dalam kelompok ini

kepuasan

tersendiri

yang

diartikan

dirasakan

pegawai

dalam

sebagai

suatu

organisasi. Budaya organisasi

bekerja di instansi.

merupakan berbagai interaksi

Hasil pengujian hipotesis

dan ciri-ciri kebiasaan yang

kedua

mempengaruhi

secara parsial (individu) terdapat

kelompok-

menunjukkan

kelompok

orang

dalam

pengaruh

organisasi

(Hofstede

1997).

signifikan

antara

Kreitner dan Kinicki (2010)

Organisasi

terhadap Kinerja

mendefinisikan

budaya

Pegawai.

Dengan

organisasi adalah perekat sosial

hipotesis

kedua

yang mengikat anggota dari

menyatakan

organisasi. Budaya organisasi

Organisasi berpengaruh positif

sebagai

dan signifikan terhadap Kinerja

suatu

kesepakatan

bersama para anggota dalam

yang

bahwa

negatif

dan

Budaya

demikian (H2)

bahwa

yang Budaya

Pegawai, diterima.

organisasi,

sehingga

mempermudah

lahirnya

sesuai dengan penelitian yang

kesepakatan yang lebih luas

dilakukan oleh Nono Soekardi

untuk kepentingan perorangan.

(2012); Amaliyah (2010); serta

Keutamaan budaya organisasi

Widyanto

Eko

merupakan pengendali dan arah

Hendro

Tjahjono

dalam membentuk sikap dan

menemukan

perilaku

organisasi berpengaruh positif

manusia

Hasil

yang

melibatkan diri dalam suatu kegiatan

organisasi.

individu

maupun

budaya

Semakin

baik

Secara

c. Pengaruh

kelompok,

bahwa

dan

(2014) budaya

Kepemimpinan

terhadap Kinerja Pegawai Kepemimpinan

organisasi.

budaya

Susetyo

ini

terhadap kinerja pegawai.

pegawai tidak akan terlepas dengan

penelitian

(leadership) adalah kemampuan

yang

seseorang

untuk

mengguasai

berlaku di dalam suatu instansi,

atau mempengaruhi orang lain

maka akan berpengaruh pada

atau masyarakat yang berbeda10

beda untuk mencapai tujuan

kepemimpinan

tertentu (Ishak dan Tanjung

mendorong pada prestasi kerja.

2003).

Hal ini disebabkan pemimpin

Kepemimpinan

merupakan suatu harus

sifat

dimiliki

pemimpin,

yang

faktor

dapat

dominan

seorang

dalam menentukan keberhasilan

dalam

suatu organisasi (Griffin 2004).

yang

penerapannya

merupakan

juga

menggandung

Semakin

baik

kepemimpinan

konsekuensi terhadap diri si

yang dijalankan

pemimpin, antara lain harus

maka

berani menggambil keputusan

kinerja

sendiri secara tegas dan tepat,

menyelesaikan tugas mereka.

harus berani menerima risiko sendiri,

harus

akan

di

instansi,

semakin

pegawai

tinggi dalam

Hasil pengujian hipotesis

berani

ketiga

menunjukkan

bahwa

bertanggung jawab sendiri, dan

secara parsial (individu) terdapat

perlu diingat bahwa tanggung

pengaruh

jawab tidak boleh didelegasikan

signifikan antara Kepemimpinan

ke

terhadap Komitmen Organisasi.

bawah.

Menurut

Ranupanjoyo

(2002),

Dengan

yang

positif

demikian

dan

hipotesis

kepemimpinan adalah tingkah

ketiga (H3) yang menyatakan

laku yang mempengaruhi orang,

bahwa

Kepemimpinan

agar

berpengaruh

positif

mereka

memberikan

dan

kerjasamanya dalam mencapai

signifikan terhadap Komitmen

suatu

Organisasi, diterima.

tujuan

yang

menurut

pertimbangan adalah perlu dan bermanfaat

bagi

Hasil penelitian ini sesuai

kemajuan

dengan

penelitian

yang

organisasi, karena itu peran

dilakukan oleh Amaliyah (2010);

pemimpin

dibutuhkan

Fimce

organisasi.

Soegoto dan Jacky Sumarauw

sangat

(2015); Linawati dan Suhaji

demi

sangat tujuan

Kepemimpinan dibutuhkan

guna

organisasi

yang

efesien,

karena

membentuk efektif

(2011)

dan

Masambe,

menemukan

kepemimpinan

peranan

Agus

S.

bahwa

berpengaruh

positif terhadap kinerja pegawai. 11

Kepemimpinan

dan

Komitmen

E. Kesimpulan

Organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian, maka

perlu

dapat diambil beberapa kesimpulan

Dinas Pasar Kota Semarang berkaitan

sebagai berikut : (1) terdapat pengaruh

dengan Budaya Organisasi antara lain

yang positif dan signifikan antara

pegawai melakukan inovasi / gagasan

Lingkungan Kerja terhadap Kinerja

baru

pegawai, (2) terdapat pengaruh yang

melakukan

positif dan signifikan antara Budaya

menyelesaikan

Organisasi terhadap Kinerja pegawai,

melaksanakan

(3) terdapat pengaruh yang positif dan

bersungguh-sungguh agar mendapatkan

signifikan

hasil

antara

Kepemimpinan

terhadap Kinerja pegawai.

Indikator-indikator

diperhatikan

dalam

yang

melaksanakan

pihak

yang

pimpinan

pekerjaan,

pegawai

kreativitas

dalam

pekerjaan, pekerjaan

dalam pegawai

maksimal, pekerjaan,

dalam pegawai

melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan dan pegawai lebih

F. Saran

menyenangkan apabila menyelesaikan

Guna meningkatkan kinerja pegawai,

pekerjaan dengan kerjasama tim.

upaya yang dapat ditingkatkan pihak

Kepemimpinan

pimpinan Dinas Pasar Kota Semarang

dilakukan Pimpinan Dinas Pasar Kota

Lingkungan Kerja dengan cara yaitu

Semarang

hubungan pegawai dengan rekan kerja

berkaitan

dengan

Kepemimpinan antara lain : Pimpinan

selama menjalankan aktivitas kerja

menghormati bawahan, pimpinan di

berjalan dengan baik, di instansi kerja,

instansi pegawai dapat menjadi panutan

masing-masing pegawai ditempatkan

karena bersikap bijaksana, pimpinan di

pada posisi yang tepat, hubungan

instansi

dengan pimpinan berjalan

kerja

pegawai

senantiasa

memberikan semangat kerja kepada

dengan baik dan harmonis, posisi kerja

pegawai dengan tidak memandang bulu,

pegawai benar-benar diperhatikan di

pimpinan menerima ide kreatif dari

instansi kerja dan suasana kerja di

karyawan untuk kemajuan instansi dan

instansi kerja berjalan dengan baik dan

penyelesaian pekerjaan dan pimpinan

kondusif. Budaya Organisasi

mempengaruhi

kinerja pegawai. Beberapa upaya yang

yaitu meningkatkan indikator-indikator

pegawai

juga

mampu

juga menentukan 12

memecahkan

permasalahan

Griffin, R. W. 2004. Manajemen. Erlangga, Jakarta, jilid ke-1, edisi ke-7 Hadi, S.. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Hasibuan, M., 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Hofstede, G., 1997. Cultures and Organization : Software of the Mind. New York: McGraw Hill USA. Ishak, A. & Tanjung, H, 2003. Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta, Cetakan Pertama Kreitner, R. dan Kinicki, A., 2010. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. Linawati dan Suhaji, 2011. Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Herculon Carpet Semarang). Jurnal STIE Widya Manggala. Mangkunegara, A.P., 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya. Masambe, F.; Soegoto, A. S. dan Sumarauw, J. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Inovasi Pemimpin terhadap Kinerja Karyawan Daihatsu Kharisma Manado. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 3 September 2015 p. 939949 Mondy, R. W. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga. Mulyadi, 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan. Jakarta : Penerbit PT. Rajagrafindo Persada.

yang senantiasa ada di instansi.

DAFTAR PUSTAKA Amaliyah, 2010. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Bank BNI Cabang Ahmad Yani Bekasi. Jurnal Penelitian. Arikunto, S., 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Armstrong, M., 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia : A Handbook of Human Resource Management. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Bass, B. M., & Avolio, B.J. 1994. Improving Leadership Effectiveness Through Transformational Leadership. California, USA7 Sage Bianca, A.; Katili, P. B. dan Anggraeni, S. K. 2013. Pengaruh Motivasi, Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Metode Struktural Equation Modelling. Jurnal Teknik Industri Vol. 1 No. 4 Desember 2013. Cooper dan Emory, 2006.Metode Penelitian Bisnis, Jakarta:Erlangga. Edwin, F. B., 2000, Personal Management, Mc.Graw Hill, New York. Ghozali, I., 2011. Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson, et al., 2009. A Diagnostic to Organizational Behavior, Boston : Allyn and Bacon. Gomes, F.C., 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Penerbit Andi. 13

Nitisemito, A. S. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Prawirosentono, S. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : Penerbit BPFE. Ranupanjoyo. 2002. Manajemen Personalia, BPFE, Edisi 4, cetakan ke-3 Yogyakarta Reksohadiprodjo, S. dan Handoko, T. H., 2004. Organisasi Perusahaan Teori Struktur dan Perilaku, Yogyakarta : Penerbit BPFE. Rivai, V.. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Jakarta : PT. Grafindo Persada. Robbins, S.. 2006. Organization Behavior, 9th Ed. New Jersey, USA. Prentice-Hall International, Inc. Samsudin, S.. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke-1. Bandung : Pustaka Setia. Sastrowiharjo, S., 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta : Bumi Aksara. Schein, E.H. 2009. Organizational Culture and Leadership. Fourth Edition.Jossey-Bass. A Wiley Imprint, Market Street. San Fransisco CA. Sebastian, N.S dan Suyoto, 2009. Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Rita Bakery Purwokerto. Jurnal Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sekaran, 2002. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Siagian, S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Sidanti, H., 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun. Jurnal Jibeka Vol. 9 No. 1 Februari 2015 p. 44-53. Simamora, H., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Soekardi, N., 2012. Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kesejahteraan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai Pada Inspektorat Kabupaten Kediri. Jurnal Ilmu Manajemen Revitalisasi Vol. 1 No. 3 Desember 2012. Susetyo, W.E. dan Tjahjono, H., 2014. Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen Vol. 1 No. 1 p. 83-93. Tika, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Tohardi, 2006. Manajemen Sumber Daya, Edisi 2, Yogyakarta; Gajahmada University Press. Triguno. 2006. Budaya Kerja. PT. Golden Trayon Press. Jakarta

14