PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP CSR DISCLOSURE DAN

Download terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan CSR Disclosure sebagai mediasi dari pengaruh. Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan...

0 downloads 508 Views 237KB Size
Pengaruh Manajemen Laba terhadap CSR Disclosure dan Dampaknya terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan IKA AYU WULANDARI Program Studi Akuntansi - S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id Email : [email protected] Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT The purpose of the research are to determine the influence of Earning Management on CSR Disclosure , Earning Management on Corporate Financial Performance and CSR Disclosure to Corporate Financial Performance and CSR Disclosure as mediation the affect of earnings management on corporate finanacial performance. Data collection methods used in this study is documentation of financial statements and annual reports issued by the company. The sampling method using purposive sampling method with a total sample of 471 companies with 73 companies as the final sample. The data analysis is the classical assumption test and hypotheses test of simple linear regression and multiple linear regression. The population of this research is all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2012-2014.The results showed that (1) the earnings management does significantly affect on CSR Disclosure, (2) earnings management does not affect corporate financial performance, (3) CSR Disclosure significantly affect corporate financial performance, (4) CSR Disclosure does not mediate the earnings management on corporate financial performance. Keywords: Earnings Management, CSR Disclosure, Corporate Financial Performance. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Manajemen Laba terhadap CSR Disclosure, Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, CSR Disclosure terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan CSR Disclosure sebagai mediasi dari pengaruh Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi laporan keuangan dan laporan tahunan yang dikeluarkan perusahaan. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan total sampel penelitian 471 perusahaan dengan 73 perusahaan sebagai sampel akhir. Analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) manajemen laba berpengaruh secara signifikan terhadap CSR Disclosure, (2) manajemen laba tidak berpengaruh terhadap kineangan perusahaan, (3) CSR Disclosure berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, (4) CSR Disclosure bukan sebagai mediasi dari pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kata kunci : Manajemen Laba, CSR Disclosure, Kinerja Keuangan Perusahaan.

1. Pendahuluan Kinerja keuangan menjadi hal terpenting yang wajib diraih setiap entitas. Karena kinerja keuangan entitas mencerminkan keefektifan entitas dalam mengendalikan dan mendistribusikan sumber dayanya. Selain itu kinerja keuangan menggambarkan ukuran prestasi keuangan yang harus dicapai entitas dalam suatu periode tertentu. Kualitas laporan keuangan bergantung pada kehandalan dalam membuat keputusan investasi oleh investor dan pihak lain yang berkepentingan untuk perusahaan (Hassan dan Ahmed, 2012).Kinerja keuangan yang baik akan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan banyak investor yang akan menanamkan modalnya sehingga setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan kinerja keuangannya (Aryani, 2012). Hal tersebut akan memunculkan dorongan bagi agen untuk meaksanakan manajemen laba Manajemen laba merupakan praktek aktivitas agen yang tercermin dalam cacatan keuangan perusahaan baik untuk memberikan kesan yang baik untuk laba yang dihasilkan pada tahun periodik tertentu, untuk menunjukkan keuntungan yang tinggi dalam tahun tertentu dan menurunkan laba yang dilaporkan atau untuk menunjukkan laba yang rendah di tahun tertentu (Gill et al. 2013). Manajemen laba yang dilakukan oleh para agen akan memberikan konsekuensi negatif bagi keamanan kerja, reputasi manajer, dan kelangsungan kariernya. Dampaknya akan dapat menghancurkan reputasi perusahaan. Dengan demikian, manajer akan berusaha agar posisi kerjanya tetap aman dan tidak merusak reputasi dari perusahaan maka manajer akan melakukan kegiatan CSR Disclosure. Hasil dari kegiatan CSR Disclosure dan pengungkapan informasi mengenai perilaku perusahaan dapat membangun citra positif dikalangan pemangku kepentingan.Selain itu juga untuk mempertahankan dan melindungi posisi manajer juga untuk mengalihkan perhatian para pemangku kepentingan dari aktivitas manajemen laba (Sun et al, 2010). Penelitian dengan variabel-variabel ini sudah banyak dilakukan seperti penelitiannya Waseemullah (2015), Uadiale (2012), Sun et al (2010). Penelitian yang dilakukan oleh Waseemullah (2015) mengindikasi bahwa manajemen laba memiliki dampak positif secara signifikan pada kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan ROA. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wijayanti (2014) mengindikasi bahwa adanya hubungan yang nyata antara manajemen laba pada kinerja keuangan perusahaan. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Sukaesih dan Risa (2014) mengindikasi bahwa manajemen laba berpengaruh negatif signifikan pada kinerja keuangan perusahaan, hal ini dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan dimodifikasi oleh pihak manajemen dengan tujuan agar laporan keuangan yang dilaporkan kelihatan baik sehingga diminati para investor untuk menanamkan modalnya. Penelitian ini menganalis pengaruh manajemen laba terhadap CSR Disclosure dan dampaknya pada kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini merupakan sintesa dari penelitian Mustika dkk(2015), Waseemullah et al (2015) dan Sari dan Suaryana (2013). Mustika dkk(2015) meneliti tentang pengaruh manajemen laba pada CSR Disclosure dan hasilnya mengindikasi bahwa antara manjemen laba dan pengungkapan lingkungan perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan. Waseemullah et.al (2015) meneliti tentang pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan dan hasilnya mengindikasi adanya pengaruh yang signifikan antara manajemen laba pada kinerja keuangan perusahaan dan Sari dan Suaryana (2013) meneliti tentang pengaruh CSR Disclosure terhadap kinerja

keuangan perusahaan dan hasilnya mengindikasi bahwa CSR Disclosure berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan perusahaan. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Machmudah (2015) dan Sriwedari (2015). Kedua penelitian tersebut menemukan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Dari penelitian terdahulu mendeteksi hasil yang tidak konsisten maka dalam penelitian ini memasukkan CSR Disclosure sebagai variabel intervening untuk membuktikan kebenaran dari penelitian terdahulu. Banyaknya argumen dan variasi hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten maka penelitian ini mengkaji ulang dengan memasukkan CSR Disclosure sebagai variabel intervening.. Pertanyaan penelitian ini adalahsebagai berikut : 1) apakah manajemn laba berpengaruh terhadap CSR disclosure? 2) apakah manajemen laba berngaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan? 3) apakah CSR disclosureberpengaruhterhadap kinerja keuangan perusahaan? dan apakah CSR Disclosure sebagai mediasi dari pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Guna mendeteksi pengaruh manajemn laba pada CSR Disclosure. 2. Guna mendeteksi pengaruh manajemen laba pada kinerja keuangan perusahaan. 3. Guna mendeteksi pengaruh CSR Dislcosure pada kinerja keuangan perusahaan. 4. Guna mendeteksi CSR Disclosure sebagai mediasi dari pengaruh manajemen laba pada kinerja keuangan perusahaan. 2.

Landasan Teori

Teori Sinyal Dalam teori sinyal mempunyai prinsip yaitu bagaimana perusahaan memberikan sinyal kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sinyal tersebut dapat berupa informasi mengenai pengungkapan lingkungan perusahaan. Informasi yang diberikan para manajer berupa good news information maupun bad news information. Menurut Wolk et al. (2001) informasi yang disajikan oleh perusahan berguna untuk kepentingan pasar modal. Salah satu kegiatan CSR yang dilakukan melalui pengungkapan lingkungan perusahaan menjadi motif untuk memberikan sinyal tentang kualitas manajemen suatu perusahaan (Gray et al, 2005). Selanjutnya Gray et al. (2005) mengungkapkan bahwa keunggulan pelaporan keuangan menjadi sinyal untuk pelaku pasar keuangan dan para stakeholder untuk menunjukkan bahwa manajemen mempunyai kemampuan untuk mengatur dampak lingkungan dan sosial perusahaan. Menurut Sun et al. (2010) pengungkapan lingkungan perusahaan ialah sinyal kepada para investor dan stakeholder bahwa perusahan secara aktif mengambil bagian dalam praktik CSR. Kemudian dengan kinerja sosial perusahaan yang baik mendukungentitas untuk mendapatkan popularitas untuk keandalan dari pasar modal dan pasar utang. Teori Agensi Teori agensi menjelaskan bahwa agen sebagai penegelola perusahaan mempunyai hubungan dengan prinsipal sebagai pemegang saham. Agen menjadi bagian yang berkomitmen dengan prinsipal yang dikontrak dalam bentuk kerja sama untuk menjalankan usaha demi kepentingan prinsipal. Dengan dipilihnya agen untuk menjalankan kegiatan usaha mereka harus bisa bertanggung jawab dengan semua pekerjaanya. Pada asasnya manusia

mempunyai karakter untuk memprioritaskan diri sendiri maka antara prinsipal dan agen terjadi perselisihan kepentingan (Jensen dan Mecking, 1976). Menurut Sun et al. (2010) konflik keagenan terjadi ketika agen menjalankan aktivitas oportunistik seperti manajemen laba yang tujuannya untuk mengoptimalkan kepentingan mereka sendiri. Tindakan manajerial tersebut dapat menyesatkan stakeholder tentang kinerja perusahaan dan posisi keuangan. Oleh sebab itu manajemen laba mempunyai dampak terhadap harga saham dan pada saatnya harga saham akan turun sebagai konsekuensi dari manajemen laba. Studi Literatur Tabel 1 Penelitian Terdahulu Peneliti

Judul penelitian

Variabel Independen

Sun, N., Salama, A., Hussainey, K., and Habbash, M(2010)

Corporate Manajemen Environmental laba Disclosure, Corporate Governance and Earnings Management

Hasil penelitian dependen

Pengungkapan lingkungan perusahaan

Tidak ada hubungan yang signifikan antara manjemen laba dan pengungkapan lingkungan perusahaan

Sari, Merta dan Pengaruh CSR Suaryana, Pengungkapan Agung (2013) CSR Terhadap Kinerja Keuangan dengan Kepemilikan Asing sebagai Variabel Moderating

Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA)

Pengungkapan CSR berpengaruh positif sinifikan terhadap kinerja keuangan

Waseemullah, Safi. I. and Shehzadi, A(2015)

Kinerja perusahaan

Manajemen laba memiliki dampak positif secra signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA

Earnings Manajemen Management laba and Firm Performance: A Case of Karachi Stock Exchange Listed Firms in Pakistan

Mustika, Gita, Ria Nelly S dan Al Azhar L(2015)

3.

Pengaruh Manajemen Manajemen laba Laba terrhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility

CSR

Manajemen laba berpengaruh terhadap pengungkapan CSR perusahaan

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Manajemen Laba terhadap CSR Disclosure Manajemen laba menggambarkan usaha yang dilakukan oleh manajerial untuk menaikkan atau menurunkan laba, termasuk perataan laba sesuai keinginan manajerdengan tujuan agar kinerja yang diperoleh perusahaan terlihat bagus dalam satu periode. Agen yang terlibat dalam manajemen laba terpengaruh untuk berperilaku secara proaktif untuk menyesatkan stakeholder dengan cara melakukan CSR Disclosure (Sun et al. 2010). Tindakan tersebut menimbulkan konsekuensi negatif yang memiliki dampak bagi manajer salah satunya yaitu terancamnya posisi kerja mereka. CSR Disclosure yang dilakukan oleh manajer adalah untuk mempertahankan reputasi perusahaan dan untuk mengalihkan perhatian para pemangku kepentingan dari aktivitas manajemen laba itu sendiri. Dalam teori sinyal mengindikasi bahwa denngan penyajian CSR Disclosure, entotas berupaya untuk memperlihatkan kepada para stakeholder bahwa kinerja keuangannya bagus. Dengan demikian, manajemen laba yang dilakukan entitas tidak ditemukan oleh stakeholder. Mustika dkk (2015) yang mendeteksi bahwa manajemen laba secara signifikan mempengaruhi CSR Disclosure. Penelitian tersebit juga didukung oleh Handajani dkk (2010) yang menjumpai bahwa manajemen laba memberikan pengaruh yang signifikan pada CSR Disclosure. Dari berbagai argumen diatas sehingga hipotesis yang direkomendasikan sebagai berikut: H1 : Manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap CSR Disclosure. Pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan Laporan keuangan menjadi suatu alat untuk pengambilan langkah atau pertimbangan oleh pihak manajemen perusahaan. Dimana laporan keuangan mencerminkan hasil dari kegiatan perusahaan dalam suatu periode tertentu (Sukaesih, 2014). Kualitas dari pelaporan tersebut telah mengambil posisi penting dalam bidang akuntansi dan keuangan. Sebagai salah satu pengelola perusahaan pihak manajemen mempunyai banyak informasi mengenai keadaan perusahaan dan memiliki ruang yang luas untuk mengambil kebijakan. Manajer berusaha untuk mempengaruhi hasil yang menguntungkan bagi mereka sendiri (Waseemullah, 2015). Dalam teori agensi yang mengidikasi bahwa agen sebagai pengelola perusahaan memiliki keleluasaan untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang akan digunakan untuk mencari kepuasan tersendiri agara kinerja keuangan berkesan efektif.Kinerja keuangan yang bagus akan membuktikan bahwa perusahaan dalam keadaan baik dan akan banyak diminati oleh investor untuk menanamkan modalnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Waseemullah (2015) membuktikan dalam penelitiannya bahwa manajemen laba memiliki dampak positif secara signifikan terhadap ROA. Waseemullah (2015) juga menjelaskan, kebijakan peran praktik manajemen laba sangat penting disektor korporasi. Keadaaan ini membuktikan bahwa entitas yang menerapkan taktik manajemen laba untuk mempertahankan tingkat kinerja keuangan mereka. Peran positifdari manajemen laba pada perusahaan menunjukkan kekuatan sistem regulasi lebih lanjut untuk meningkatkan kredibilitas pelaporan keuangan dan pengungkapan dari perusahaan yang akan membantu kepercayaan dari investor. Penelitian tersebut didukung oleh observasi yang dilakukan oleh Oktariyani dkk (2015). Dari hasil observasinya menemukan bahwa manajemen laba memberikan pengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Dari berbagai argumen tersebut, sehingga hipotesis selanjutnya yang diajukan adalah: H2 : Manajemn laba berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pengaruh CSR Disclosure terhadap kinerja keuangan perusahaan. CSR merupakan suatu wujud tanggung jawab entitas terhadap lingkungan sekitar dan sebagai wujud kebijakan entitas yang menampung kebutuhan dan kepentingan stakeholdernya (Nurwanah, 2014). Kegiatan pengungkapan lingkungan yang dilakukan entitasbukan sematamata untuk memikat kepedulian masyarakat umum, juga untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam rentang waktu yang panjang. Selain itu, juga akan menarik solidaritas masyarakat sehingga masyarakat akan menjadi loyal dan menyenangi produk dari perusahaan. Dengan demikian, pendapatan perusahaan akan meningkat dan akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Sari dan Suaryana, 2013). Teori sinyal mengindikasi ketika perusahaan melakukan CSR Disclosure yang tinggi akan menjadi sinyal bagi pemangku kepentingan untuk terus mendukung keberlangsungan hidup perusahaan dan harapannya akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Berbagai penelitian yang sudah banyak dilakukan seperti penelitian yang dilakukan Sari dan Suaryana (2013) membuktikan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sari dan Suaryana (2013) juga berpendapat bahwa pengungkapan CSR yang tinggi maka kinerja keuangan akan tinggi pula. Penelitian itu didukung oleh Uadiale et al (2012) yang menemukan bahwa CSR memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA. Dengan demikian, hipotesis selanjutnya sebagai berikut: Hipotesis 3: CSR Disclosure berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. CSR Disclosure sebagai mediasi dari pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan suata hal yang pokok untuk menilai kondisi dari suatu perusahaan. Manajer selaku pengelola perusahaan tentu mengetahu segala informasi yang berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan (Oktariyani dkk, 2015). Dalam hal tersebut terdapat konfilk keagenan dimana maanjer sebagai agen atau pihak internal memiliki kepentingan yang berbeda dengan principal (pememgang saham). Konflik tersebut memberikan peluang kepada manajer untuk mengutamakan kepentingan pribadinya yaitu dengan melaksanakan manajemen laba. Tetapi kegiatan manajemen laba yang dilakukan oleh agen akan memberikan konsekuensi negatif bagi keamanan kerjanya. Dengan demkin manajer akan melakukan segala cara untuk menutupi tindakan tersebut salah satunya dengan CSR Disclosure.

Penelitian yang dilakukan Waseemullah et al. (2015) dan Oktariyani dkk (2015) membuktikan bahwa manajemen laba memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan. Oktariyani dkk (2015) berpendapat bahwa manajemen laba yang dilakukan manajer karena adanya beberapa dorongan yang akan mempengaruhi profit entitas dan akhirnya akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaaan. Berbeda dengan observasi yang dilakukan oleh Machmudah (2015) yang menemukan bahwa manajemen laba tidak memberikan pengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Tidak konsistennya pada penelitian terdahulu membuat motivasi dalam penelitian ini dengan memasukkan variabel mediasi diantara kedua variabel dependen dan independen. Hipotesis yang diajukan selanjutnya yaitu: H4 : Pengaruh CSR Disclosure sebagai mediasi pengaruh Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. 4.

Metode Penelitian

Variabel Dependen Kinerja keuangan menjadi variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA). Hanafi dan Halim (2009) menjelaskan ROA adalah salah satu wujud rasio profiotabilitas untuk menilai keefektifanentitas dalam menghasilkan keuntungan (profit). Kinerja keuangan yang baik ditunjukkan dari tingkat ROA yang tinggi, karena tingkat pengembalian investasi yang di dapat perusahaan semakin besar. Pengukuran ROA dengan perhitungan sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba merupakan tindakan manajemen untuk mengelola pendapatan laba perusahaan. Discretionary Accrual digunakan untuk menilai manajemen laba. Discretionary Accrual merupakan komponen akrual yang nilainya ditentukan oleh diskresi manajemen. Sedangkan menurut Waseemullah (2015) Discretionary Accrual adalah hasil dari pilihan manajemen mengenai keputusan operasi dan akuntansi. Model Khotari et al. (2005) menjadi pengukur manajemen laba pada penelitian ini. Model perhitungan Discretionary Accrual yaitu sebagai berikut:

Kemudian menilai total accrual (TACC) mealui cara berikut ini:

Untuk menghitung Nondiscretionary Accrual (NDACC) dapat menggunakan koefisien regresi diats, dengan perhitungan sebagai berikut:

Variabel Intervening Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah CSR Dislcosure. Menurut Nurwanah (2014) CSR merupakan sinyal berupa taktik dari perusahaan yang menfasilitasi kebutuhan dan kepentingan para stakeholder. Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tercermin dalam laporan keuangan. Pengukuran CSR menggunakan Indeks GRI (Global Reporting Initiative) yang berdasar pada bidang lingkungan (environmental). Pengukuran dilakukan dengan cara menilai secara subyektifitas untuk setiap item yang diungkapkan perusahaan dalam annual report di beri skor 1 dan apabila tidak ada pengungkapan oleh perusahaan diberi skor 0. Pengungkapan CSR per klasifikasi dirumuskan sebagai berikut:

Populasi dan Sampel Seluruh entitas yang terdapat di Bursa Efek Indonesia menjadi populasi dalam observasi ini. Menggunakan perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan entitas yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan dan sosial sehingga entitas wajib melakukan pengungkapan CSR yang sesuai dengan Undang-Undang yang telah ditetapkan di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan representative dengan metode puposive sampling. Metode purposive sampling merupakan metode untuk mendapatkan sampel dengan memilihan kualifikasi terpilih. Adapun kulifikasi sampel yang digunakan sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2012-2014 secara berturut-turut. 2. Laporan keuangan yang disajikan dalam kurs mata uang rupiah 3. Memiliki kelengkapan data yang sesuai dengan kriteria penelitian ini 4. Entitas yang mengungkapkan CSR secara berturut-turut. Metode Analisis Uji linear sederhana dan regresi linear berganda digunakan sebagai desain telaah penelitian ini. Tujuan menggunakan uji linier berganda yaitu untuk menguji variabel dependen dan variabel independen. Sebelum melaksanakan analisis linier berganda terlebih dahulu dilakukan mengujian asumsi klasik untuk memenuhi sifat estimasi regresi bersifat BLUES (Best Linier Unbiased Estimator). Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dua model, yaitu pertama menguji pengaruh manajemen laba terhadap CSR Disclosure menggunakan uji linear sedehana dan menguji pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan serta meenguji CSR Disclosure terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan uji linear berganda. Model regresi berganda yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

CSRDit = CSR Disclosure α = Konstanta DACCit = Manajemen Laba diproksikan dengan Discretionary Accrual CFPit = Kinerja Keuangan Perusahaan Hasil Penelitian dan Pembahasan Semua perusahaan yang terdaftar di BEI untuk rentang waktu 2012-2014 menjadi populasi pada penelitian ini. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel dimana pengambilan dilakukan dengan berlandaskan kulifikasi terpilih. Bersumber

dari data yang didapat dari Indonesia Market Directory (ICMD) 2015 terdapat 157 entitas yang bergerak di bidang manufaktur. Adapun ringkasan jumlah sampel yang digunakan yaitu sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel Penelitian

Hasil pengujian pengaruh manajemen laba terhadap CSR Disclosurei Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba berpengaruh signifikan pada CSR Disclosure. Dari tabel di 4.2 diketahui bahwa hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikannya sebesar 0,018 nilai tersebut kurang dari nilai probabilitas signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laba berpengaruh pada CSR Disclosure. Artinya tinggi rendahnya manajemen laba akan berpengaruh pada CSR Disclosure. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori sinyal yang mengindikasi bahwa dengan penyajian CSR Disclosure, enttitas berupaya memperlihatkan kepada para pemangku kepentingan baik pihak eksternal maupun pihak internal bahwa kinerja keuangannya bagus. Dengan demikian manajemn laba yang dilakukan tidak terdeteksi oleh para stakeholder. Sehingga disimpulkan bahwa CSR Disclosure menjadi salah satu motif untuk perlindungan atau pembentengan dari aktivitas manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustika dkk, (2015), Handajani dkk (2010) yang membuktikan bahwa manajemen laba memberikan pengaruh yang signifikan pada CSR Disclosure. Tabel 4.2 Hasil Uji

Sumber: output SPSS data sekunder yang diolah. Hasil uji pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa manajemen laba tidak memberikan pengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Dari tabel 4.3 di bawah dapat diketahui tingkat signifikannya sebesar 0,110 nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak sehingga diartikan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Artinya tinggi rendahnya manajemen laba tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini tidak berkesesuaian dengan teori agensi yang mengindikasi bahwa ketika agen (manajer) melakukan manajemen laba dengan tujuan memaksimalkan

kepentingan mereka sendiri. Hal tersebut akan menimbulkan konflik antara manajer dengan pemegang saham (prinsipal). Untuk mengurangi konflik tersebut dilakukan pengungkapan sukarela seperti CSR Disclosure. Keefektifan aktivitas CSR Disclosurebermanfaat. Sehingga investor akan tetap tertarik untuk menanamkan modalnya. Penelitian ini didukung oleh observasi yang dilakukan oleh Machmuddah (2015) dan Sriwedari (2012) yang membuktikan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Tabel 4.3 Hasil Uji t

Sumber: output SPSS, data sekunder yang diolah. Hasil uji pengaruh CSR Disclosure terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa CRS Disclosure berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan perusahan. Hasil ini bisa diihat pada tabe 4.3 yang memperlihatkan bahwa nilai probabilitas signifikannya sebesar 0,019. Keadaan ini dapat diartikan bahwa nilai 0,019 kurang dari taraf signifikan yaitu 0,05 maka CSR Disclosure berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan demikian, dapat diartikan semakin tinggi kegiatan CSR Disclosure maka akan meningkatnya kinerja keuangan perusahaan begitu juga sebaliknya. Dalam teori stakeholder yang mengindikasi bahwa stakeholder menjadi pihak yang juga berperan penting bagi perusahaan sehingga perusahaan harus memberikan kebermanfaatannya kepada para stakeholder tersebut. CSR Disclosure dianggap menjadi salah satu bentuk hubungan antara perusahaan dengan stakeholder. Dengan kegiatan CSR yang dilakukan kinerja keuangan akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan jika perusahaan giat melakukan CSR Disclosure para stakeholder akan tertarik pada produk perusahaan sehingga akan meningkatkan pendapatan dan juga kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan observasi yang dilakukan oleh Rosilliana dkk (2014) dan Sari dan Suaryana (2013) mereka juga membuktikan bahwa CSR Disclosure berpengaruh secara signifikan pada kinerja keuangan perusahaan. Hasil uji CSR Disclosure sebagai mediasi dari pengaruh manjemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa CSR Disclosure bukan merupakan mediasi atau variabel intervening dari pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keiangan perusahaan. analisis jalur untuk menguji hubungan antara manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) dan apakah hubungan manajemen laba ke kinerja keuangan perusahaan (ROA) dimediasi oleh CSR Disclosure dengan gambar dibawah ini:

CSR Disclosure

0,172

p2

Manajemen Laba )

p3

0,263

p1 Kinerja Keuangan Perusahaan -0,111

Gambar 4.1 Path Analysis Manajemen laba ke kinerja keuangan perusahaan melalui CSR Disclosure Berdasarkan gambar 4.1 dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut : (1). Pengaruh langsung(Direct Effect) Manajemen laba terdadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) p1 = X → Y = -0,111 (2). Pengaruh tidak langsung(Indirect Effect) Manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui CSR Disclosure X ← Z → Y = p2 x p3 = 0,172 x 0,263 = 0,045 (3). Pengaruh Total (Total Effect) Manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui CSR Disclosure Tp123 = Tp1 + (Tp2xTp3) = -0,111 + (0,172 x 0,263) =- 0,066 Berdasarkan perhitungan pengaruh antar jalur dari gambar 4.1diketahui bahwa besarnya pengaruh langsung manajemen labaterhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) sebesar -0,111 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui CSR Disclosure sebesar 0,045. Jadi, dapat diartikan jika pengaruh langsung manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA)p1 lebih besar dari pengaruh tidak langsung manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA)p2xp3 (0,111 >0,045) (p1>p2xp3). Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa CSR Disclosure bukan merupakan mediasi atau variabel intervening dari pengaruh manajemen laba pada kinerja keuangan perusahaan (ROA). Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi dan pembahasan adalah sebagai berikut: 1.

Manajemen Laba berpengaruh secara signifikan pada CSR Disclosure, keadaan ini mengindikasi bahwa semakin tinggi manajemen laba maka semakin tinggi pula aktivitas pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.

2.

Manajemen Laba tidak memberikan pengaruh pada Kinerja Keuangan Perusahaan yang diukur dengan Return On Assets (ROA). Artinya, tinggi rendahnya manajemen laba tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan 3. CSR Disclosure berpengaruh pada Kinerja Keuangan Perusahaan, hal ini mengindikasi bahwa semakin tinggi CSR Disclosure maka akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. 4. CSR Disclosure bukan merupakan mediasi atau variabel intervening dari pengaruh manajemen laba pada kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan nilai pengaruh langsung manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan lebih besar daripada pengaruh tidak langsung manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan. Saran Berpedoman dari hasil telaah penelitian, temuan dan dependensi diperoleh sejumlah hal yang harus diperhatikan, diantaranya: 1. 2.

3.

Bagi entitas seharusnya mengungkapkan dan melaksanakan pengungkapan CSR dengan efektif dan tepat guna sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Bagi masyarakat, sebaiknya dapat menilai baik buruknya perusahaan salah satu caranya dengan menilai bagaimana perusahaan memberikan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Bagi penelaah berikutnya: a. mengaplikasikan variabel-variabel yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi variabel-variabel yang digunakan dalam dua model pengujian tersebut. b. Memperpanjang tahun pengamatan atau menggunakan jenis perusahaan yang berbeda dalam pemilihan sampel penelitian.

Daftar Pustaka Aryani, Dwinita. 2012. “Kajian Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Good Corporate Governance Dan Nilai Perusahaan”. Jurnal ISSN 978-9793649-65-8 Gill, Amarjit,Biger, N, Harvinder, S. Mand and Neil Mathur.2013. “Earning Mangement, Firm Performance and the Value of Indian Manufacturing Firm.” Internasioanal Research Journal of Finance and Economics. ISSN :1450-2887 Issue 116. Global Reporting Initiative. 2006. “Prinsip-prinsip Pelaporan Dan Pengungkapan Standar.” Amsterdam. Netherland. Gray, R. 2005. “Taking a Long View on What We Now Know About Social and Environmental Accountability and Reporting”, Electronic Journal of Radical Organisation Theory, Vol. 9, pp. 1-31. Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976. ”Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure.” Journal Of Financial Economics. Vol. 3. pp. 305360. Kothari, S.P., Leone, A, and Wasley, C. 2005. “Performance Matched Discretionary Accrual Measures.” http://www.ssrn.com. Diakses tanggal 08 April 2013. Machmuddah, Zaky. 2015. “ Corporate Governance Mechanisms, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”. Indonesia Accounting Research Journal. Vol. 3. No 1. ISSN:2476-8820. Mustika, Gita, Ria Nelly S dan Al Azhar L. 2015. “Pengaruh Manajemen Laba terrhadap Pengungkapan Corporate Social Responbility”. Akuntabilitas. Vol. III, No. 3. P-ISSN : 1979-858X. Nurwanah, Andi. 2014. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Bursa Efek Indonesia”. Volume 4, Nomor 2:119-130. Oktariyani, Anggun Dwi, Gede Adi Y dan Ni Kadek Sinarwati. 2015. “ Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Praktik Manajemen Laba dan Pengaruh Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. e-journal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha. Vo 3. No. 1. Sari, Merta dan Suaryana, Agung. 2013. “Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan dengan Kepemilikan Asing sebagai Variabel Moderator”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN 2302-8556. Sriwedari, Tuti. 2012. “Mekanisme Good Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Mediasi. Vol. 4. No.1. Sun, N., Salama, A., Hussainey, K., and Habbash, M. 2010. “Corporate Environmental Disclosure, Corporate Governance and Earnings Management.” Managerial Auditing Journal. Vol. 25 Iss: 7, pp. 679-700. Waseemullah, Safi. I. and Shehzadi, A. (2015). “Earnings Management and Firm Performance: A Case of Karachi Stock Exchange Listed Firms in Pakistan.” International Journal of Economics and Empirical Research. Vol. 3 (6). 278-285. Wolk, H.I., M.G Tearney., J.L. Dold. 2001. “Accounting Theory.” South western College Publishing: Thomson Learning.