PENGARUH KEGIATAN PAINTING DAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS TERHADAP KREATIVITAS ANAK USIA DINI DALAM SENI LUKIS (Penelitian Eksperimen pada Kelompok B di Taman Kanak-kanak Pertiwi Matanna Tikka Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone Tahun 2015)
SELIA DWI KURNIA PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected]
Abstract: The purpose of this research were to know the effect of painting activity and fine motor skill toward the creativity of early childhood in painting art of group B of kindergarten. Method in this research used experimental research with treatment design by level 2x2. Sample of this research were 66 students. The prosedure of collecting data used multistage samplingtechnique. Analysis data in this research used two away ANAVA. The result of this research were; 1) the creativity of early childhood in painting are toward thr children who got finger painting was higher than the children who got brush painting, 2) there were interaction beetwen painting activity fine motor skill toward the creativity of early childhood in painting art, 3) the result of children creativity in painting art toward children who had high fine motor skill by giving finger painting activity were higher then children who got brush painting activity, 4) the result of the creativity of early childhood in painting art toward group who had low fine motor skill which was given in finger painting activity was lower than group who was given brush painting activity. Keywords: painting activity, fine motor skill, and creativity of early childhood in painting art
Abstrak: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegiatan painting dan keterampilan motorik halus terhadap kreativitas anak usia dini dalam seni lukis kelompok B taman kanak-kanak. Metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan desain treatment by level 2x2.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 anak.Teknik pengumpulan sampel teknik multistage sampling. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) hasil kreativitas anak usia dinidalam seni lukis pada kelompok anak yang diberi kegiatan finger painting lebih tinggi dibandingkan kelompok anak yang diberi kegiatan brush painting, 2) terdapat pengaruh interaksi antara kegiatan painting dan keterampilan motorik halus terhadap kreativitas anak usia dini dalam seni lukis, 3) hasil kreativitas anak usia dini dalam seni lukis pada kelompok anak yang memiliki keterampilan motorik halus tinggiyang diberi kegiatan finger painting lebih tinggi dibandingkan kelompok anak yang diberi kegiatan brush painting, 4) hasil kreativitas anak usia dini dalam seni lukis pada kelompok anak yang memiliki keterampilan motorik halus rendah yang diberi kegiatan finger painting lebih rendah dibandingkan kelompok anak yang diberi kegiatan brush painting. Kata Kunci:Kegiatan painting, keterampilan motorik halus, kreativitas anak dalam seni lukis
285
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
Pendidikan
merupakan
adalah
anak
yang
berada
pada
salah satu kebutuhan hidup yang
rentang ) maksudnya pada usia yang
sangat penting saat ini.Hal ini sangat
paling
mendasar
pribadinya terutama yang berkaitan
mengingat
pendidikan
tepat
untuk
dibentuk
dijadikan sebagai salah satu tolak
dengan
ukur
kesejahteraan
kecerdasan (akal, budi/hati, raga, dan
tidaknya
rasa) kedisiplinan, toleransi, dll. Oleh
seseorang dipengaruhi sejauh mana
karena itu, pada masa ini seluruh
kualitas pendidikan yang didapatnya
potensi yang dimiliki anak perlu
di bangku sekolah atau masyarakat.
didorong sehingga akan berkembang
tingkat
manusia.Berkualitas
agama,
norma,
nilai,
Pendidikan Anak Usia Dini
secara optimal. Banyak konsep dan
(PAUD) pada hakikatnya adalah
fakta yang ditemukan memberikan
pendidikan
diselenggarakan
penjelasan periode keemasan pada
dengan tujuan untuk memfasilitasi
masa usia dini, di mana semua
pertumbahan
potensi anak berkembang paling
anak
yang
dan
secara
perkembangan atau
cepat. Konsep tersebut diperkuat
pengembangan
oleh fakta yang ditemukan oleh ahli-
seluruh aspek kepribadian anak. Oleh
ahli neurologi yang menyatakan
karena
bahwa pada saat lahir otak bayi
menekankan
itu,
kesempatan
menyeluruh pada
PAUD bagi
memberikan untuk
mengandung 100 sampai 200 miliar
dan
neuron atau sel saraf yang siap
potensi secara maksimal.Atas dasar
melakukan sambungan antar sel.
ini,
perlu
Sekitar 50% kapasitas kecerdasan
menyediakan berbagai kegiatan yang
manusia telah terjadi ketika usia 4
dapat
berbagai
tahun, 80% telah terjadi ketika
aspek perkembangan seperti kognitif,
berusia 8 tahun, dan mencapai titik
bahasa, sosial, emosi, fisik, dan
kulminasi 100% ketika anak berusia
motorik.
8 hingga 18 tahun.
mengembangkan
anak
kepribadian
lembaga
PAUD
mengembangkan
Usia
0-8
tahun
sering
Masa
dikatakan golden age (usia emas
masa
mengatakan bahwa anak usia dini
kegiatan
286
bermain,
anak-anak oleh
pendidikan
adalah
sebab di
itu
Taman
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
Kanak-kanak
melalui
implementasinya belum menyentuh
bermain sambil belajar dan belajar
semua aspek kecerdasan.Lain halnya
sambil bermain. Program kegiatan
dalam
belajar anak taman kanak-kanak
umumnya belum menjadi indikator
dapat kita temukan satu kata kunci
keberhasilan lembaga pendidikan.
yang juga merupakan suatu keutuhan
Dengan
dalam tujuan tersebut, yaitu kata
kurikulum,
terkadang
daya cipta atau dengan istilah lain
pendidikan
tidak
kreativitas. Kreativitas merupakan
membatasi
kemampuan
kreativitas
anak
menciptakan sesuatu yang baru, baik
memberi
ruang
berupa produk atau gagasan baru
berkembangnya kreativitas.
yang
diberikan
umum
dapat
diterapkan
untuk
dalam
kreativitas
dalih
yang
mengejar
pada
target lembaga
segan-segan berkembangnya
dengan
Kenyataan
kurang
gerak
di
bagi
lapangan
memecahkan masalah, atau sebagai
berdasarkan hasil pengamatan yang
kemampuan untuk melihat unsur-
telah dilaksanakan dikelompok B TK
unsur yang sudah ada sebelumnya.
Pertiwi Matanna Tikka dari 33 orang
Rentang usia berdasarkan
anak ada 11 orang anak yang
keunikan dalam tingkat pertumbuhan
memiliki kreativitas yang tinggi.
dan perkembangannya di Indonesia,
Sedangkan di TK Pembina dari 33
tercantum dalam buku kurikulum
orang anak ada 12 orang anak yang
dan hasil belajar anak usia dini
memiliki kreativitas yang tinggi. Hal
dimana masa usia TK adalah usia 4-5
ini
tahun disebut kelompok A dan usia
pembelajaran yang dilakukan guru
5-6 tahun disebut kelompok B.
masih monoton dalam pemberian
Menumbuhkembangkan
diperkuat
pembelajaran
dengan
seperti
kegiatan
melakukan
potensi kecerdasan dan kreativitas
kegiatan painting/melukis dengan
merupakan
tujuan
alat yang sama dari hari ke hari, hal
pen-
ini disebabkan guru kurang kreatif
didikan tentu sudah menyadari peran
sehingga mengalami kesulitan untuk
pendidikan
memperoleh anak yang kreatif juga.
salah
pendidikan.Semua
peserta
lembaga
dalam
didik,
satu
mencerdaskan
walaupun
dalam 287
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
Menumbuhkembangkan
Melihat
potensi kecerdasan dan kreativitas
permasalahan
merupakan
masalah
salah
satu
tujuan
pendidikan.Semua
permasalahan-
di
atas,
terutama
kreativitas,
kegiatan
lembaga
painting yang menyenangkan seperti
pendidikan tentu sudah menyadari
finger painting (melukis dengan jari),
peran
dalam
maka peneliti perlu mengkaji lebih
didik,
mendalam dalam bentuk penelitian
walaupun dalam implementasinya
eksperimen dengan judul “Pengaruh
belum
aspek
Kegiatan Painting dan Keterampilan
dalam
Motorik Halus Terhadap Kreativitas
pendidikan
mencerdaskan
peserta
menyentuh
semua
kecerdasan.Lain
halnya
kreativitas yang
pada
belum
umumnya
menjadi
indikator
keberhasilan lembaga pendidikan. Dengan
dalih
mengejar
kurikulum,
terkadang
pendidikan
tidak
membatasi anak
memberi
ruang
lembaga segan-segan
dengan gerak
dirangsang
dieksploitasi bermain
melalui
sambil
belajar,
dalam
Susanto
(2011:114) yang menyatakan bahwa kreativitas kemampuan
pada
intinya
adalah
seseorang
untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik
bagi
berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang
Kreativitas anak dalam hal dapat
Supriadi
kurang
berkembangnya kreativitas.
ini
Kreativitas
target
berkembangnya
kreativitas
Anak Usia Dini dalam Seni Lukis”.
telah ada sebelumnya.
atau kegiatan sebab
Semiawan menjelaskan berbagai
(1997:50)
bahwa
atas
penelitian
dasar tentang
bermain adalah sifat alami anak.
spesialisasi belahan otak manusia,
Pada
maka
usia
pra
sekolah
harus
fenomena
yang
disebut
diberikan banyak kebebasan untuk
kreativitas telah dikaitkan dengan
mengeksploitasi
fungsi dasar manusia, yaitu berpikir,
dunia
mereka
dimana dunia anak adalah bermain yang akan memicu imajinasi atau kreativitas melalui kegiatan painting. 288
merasa, mengindera, dan intuisi. Mayesky
(2009:4)
mengemukakan bahwa kreativitas
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
adalah cara berfikir dan bertindak
(originality),
atau membuat sesuatu yang asli
(fleksibility).
dan
keluwesan
untuk individu dan dihargai oleh orang atau lainnya.
Seni Lukis Susanto
Carl Roger dan Abraham
(2002:71)
Maslow dalam Jamaris (2003:56-58)
mengemukakan seni lukis adalah
mengemukakan kreativitas sebagai
bahasa ungkapan dari pengalaman
salah satu aspek kepribadian yang
artistik
berkaitan dengan aktualisasi diri.
menggunakan warna dan garis, guna
Mulyadi mengemukakan
(2000:30) kreativitas
dapat
maupun
mengungkapkan ekpresikan
ideologis
yang
perasaan,
emosi
meng-
gerak,
didefinisikan sebagai kemampuan
maupun
untuk
baru
subjektif seseorang. Menurut Bahari
berdasarkan data, informasi atau
(2008:67) seni lukis adalah karya
unsur-unsur
seni rupa dua dimensional
juga
membuat
bisa
kemampuan
kombinasi
yang
ada.Kreativitas
diartikan yang
sebagai
mencerminkan
ilustrasi
dari
ilusi kondisi
yang
menampilkan unsur warna, bidang garis, bentuk, dan tekstur.
dan
Menurut Bangun (2005:6)
orisinalitas dalam berfikir.Kreativitas
seni lukis merupakan penggunaan
berarti
untuk
garis, warna, tekstur, ruang dan
mengembangkan, memperkaya dan
bentuk, shape, pada suatu permukaan
merincikan suatu gagasan.
yang bertujuan untuk menciptakan
kelancaran,
pula
keluwesan,
kemampuan
beberapa
berbagai
definisi kreativitas di atas, maka
tersebut
dapat
ekspresian
Berdasarkan
disimpulkan
kreativitas
pengertian
adalah
kemampuan
yang
sebagai berhubungan
dengan kelancaran berpikir (fluency),
gagasan
memperinci
(elaborasition),
suatu
bisa
merupakan
ide-ide,
emosi,
pengalaman-pengalaman
pengdan yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga mencapai harmoni.
kemampuan untuk mengembangkan, memperkaya,
image.Image-image
Dharsono lukis
adalah
(2004:36) suatu
seni
ungkapan
keaslian 289
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
pengalaman estetik seseorang yang dituangkan
dua
painting atau melukis memerlukan
dengan
bahan penting dalam melakukannya,
menggunakan medium rupa, yaitu
yaitu: perlindungan untuk pakaian,
garis,
dan
koran bekas untuk melindungi lantai,
sebagainya.Caizar (2015) seni lukis
sandaran dan bagian atas meja, alat
adalah seni yang mengapresiasikan
pel
pengalaman artistik seorang seniman
mengeringkan lukisan , dan cat,
melalui bidang dua dimensi.
kertas, kuas, air bersih.
dimensi
dalam (dua
bidang
Hobart & Frankel (2005:61)
mantra),
tekstur,
shape,
Berdasarkan pandangan
teori,
lantai,
beberapa maka
dapat
adalah
fasilitas
untuk
Brewer
(426)
melukis
kegiatan
yang
mengajak
disintesiskan bahwa seni lukis adalah
anak-anak
bahasa ungkapan pengalaman estetik
tekstur
seseorang yang dituangkan dalam
tersebut.Jackman
bidang dua dimensi dalam unsur
painting
warna, bidang garis, bentuk, tekstur,
kegiatan seni yang dapat dilakukan
ruang, dan sebagainya.
oleh
untuk dan
mengeksplorasi
risiko
kekacauan (2009:254)
atau
melukis
adalah
anak-anak
dengan
melakukannya. Dari beberapa pendapat para
Painting Painting (2015)atau melukis
ahli di atas, maka dapat disimpulkan
adalah kegiatan mengolah medium
bahwa painting atau melukis adalah
dua dimensi atau permukaan dari
kegiatan mengolah medium dua
objek tiga dimensi untuk mendapat
dimensi
dengan
kesan tertentu.
berbagai
macam
Herr
(2001:77)
painting
atau melukis adalah salah satu yang
mengeksplorasi
menggunakan fasilitas
tekstur,
untuk
sehingga
membuat anak-anak menjadi senang.
paling populer akhir kegiatan untuk anak-anak. Ini adalah proses dimana
Finger Painting Gazali
cat diterapkan ke permukaan lain untuk efek visual.
dalam
Setiawati (2015) finger painting adalah
290
Solahudin
teknik
melukis
dengan
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
mengoleskan kanji pada kertas atau
painting atau melukis dengan jari
karton dengan jari atau telapak
adalah
tangan dalam aktifitas ini dapat
mengoleskan
digunakan
kertas/karton yang membuat anak
berbagai
media
dan
teknik
melukis
dengan
kanji
pada
warna, dapat menggunakan tepung
untuk
kanji,
dan
imajinasi, memperluas kemampuan
sebagainya. Pekerti (2005:9.10-9.29)
motorik halus dan mengasah bakat
Finger painting atau melukis dengan
seni
jari
pengalaman menarik bagi setiap
adonan
atau
kue,
tangan
pengalaman
yang
pasir,
merupakan menarik
dan
mengeksplorasi,
yang
dapat
melatih
memberikan
anak.
mengesankan bagi setiap anak. Wtarsono dalam Setiawati (2015)
finger
melukis
painting
dengan
jari,
pengembangan memperluas
kemampuan
Brush painting
adalah
Sale and Betti (2008:260)
melatih
brush painting adalah teknik melukis
imajinasi,
dengan menggunakan kuas sebagai
motorik
alat menggambar yang penting.Brush
halus, dan mengasah bakat seni,
painting
khususnya seni rupa.
melukis dengan kuas/sikat sebagai
Jalongo (2007:261) finger
anak
mengeksplorasi
dalam
adalah
teknik
aplikator (untuk menerapkan cat).
painting atau melukis dengan jari membantu
(2014)
Esen and Rathbun (1976:1)
untuk
brush painting adalah teknik melukis
membuat
dengan urutan vulkanik alkali yang
tanda di atas kertas karena tidak
mengandung kapur utama bended
memerlukan
rull dan abu aliran rull lembar yang
latihan
untuk
melaksanakannya. Mayesky (2004:
terkait bahan yang digunakan.
xiv) finger painting atau melukis dengan
jari merupakan kegiatan
Brush
umum
bisa dilakukan berulang-ulang.
melukis.
ahli di atas, dapat disimpulkan finger
(2015)
adalah salah satu alat aplikasi yang
sangat baik untuk anak-anak, karena
Dari beberapa pendapat para
painting
digunakan Brush
untuk
proses
painting
(2015)
adalah salah satu dari aktivitas seni rupa
yang
berperan
dalam 291
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
pembuatan
karya
membantu
ilustri
membentuk
yang
diatur
secara
garis
keterampilan tangan.Diane E Papalia
berkembang, menarik, pola, tepi
(2009:327)
runcing dan masih banyak lagi.
halus
Dari beberapa pengertian di atas
dapat
disimpulkan
brush
painting adalah salah satu teknik melukis
yang
halus
seperti
keterampilan adalah
motorik
kemampuan-
kemampuan fisik yang melibatkan otot halus serta koordinasi mata tangan. Patmonodewo
menggunakan
(1998:25-28)
kuas/sikat sebagai alat utama dalam
keterampilan motorik kasar adalah
pembuatan
yang
koordinasi bagian kecil dari tubuh,
garis
terutama
karya
membantu
ilustrasi
membentuk
berkembang, menarik, ataupun pola.
tangan.Keterampilan
motorik halus, misalnya kegiatan membalik
Magill (2011:4) keterampilan halus
sebagai
menggunakan
gunting, melukis, dan menggambar.
Keterampilan Motorik Halus
motorik
buku,
sebuah
Dengan
demikian
dari
pendapat para ahli di atas dapat
gerakan yang memerlukan kontrol
disimpulkan
otot-otot
ukuran
kecil
untuk
motorik halus adalah kemampuan
mencapai
tujuan
tertentu
yang
yang melibatkan koordinasi tangan
meliputi koordinasi mata tangan dan
mata, seperti ketepatan dan ketelitian
gerakan yang membutuhkan gerakan
rangsangan
tangan atau jari untuk pekerjaan
membutuhkan
dengan ketelitian tinggi.Gallahue dan
menjiplak benda, menirukan gerakan
Ozmun
manipulatif, serta mengekspresikan
(1989:16)
keterampilan
motorik halus gerakan terbatas dari
bahwa
keterampilan
sensori-motor presesi
yang tinggi,
diri.
bagian tubuh dalam hal ketepatan ketelitian dan gerak manipulasi. Santrock keterampilan
METODE PENELITIAN
(2007:216-217)
Metode
yang
digunakan
motorik
halus
dalam penelitian ini adalah penelitian
keterampilan
motorik
eksperimen dengan desain treatment
yang melibatkan gerakan yang lebih
by level 2x2 untuk membandingkan
merupakan
292
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
dua kegiatan painting yang berbeda,
menggunakan instrumen berbentuk
yakni kegiatan finger painting dan
lembar penilaian.
kegiatan
brush
painting
dengan
Analisis
data
yang
variabel atribut keterampilan motorik
digunakan
halus anak.
adalah analisis varians dua jalur
dalam
penelitian
ini
Teknik pengumpulan data
dengan desain eksperimen treatment
yang dilakukan dalam penelitian ini
by level 2 × 2. Agar pengujian
adalah dengan menggunakan dua
hipotesis dapat dilaksanakan maka
instrumen, variabel terkait adalah
perlu
keterampilan motorik halus sehingga
analisis yakni uji normalitas dan uji
instrumennya
homogenitas.
adalah
kreativitas
dilakukan
uji
persyaratan
kelompok B Taman Kanak-kanak, variabel tindakan pada penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah kegiatan painting.Selanjutnya pada
variabel
keterampilan
atribut
adalah
motorik
halus
kelompok B Taman Kanak-kanak.
data
Berdasarkan
hasil
yang
dideskripsikan
telah
analisis
sebelumnya dan dilanjutkan dengan uji hipotesis, ada sejumlah temuan
Teknik pengambilan sampel
penelitian yang dibahas lebih lanjut.
dilakukan dengan teknik multistage
Temuan penelitian tersebut antara
sampling,
lain:
yaitu
dengan
mengumpulkan nama-nama TK dan
1. Hasil kreativitas anak usia dini
RA di Kecamatan Tanete Riattang
dalam seni lukis pada kelompok
kemudian melakukan simple random
anak yang diberi kegiatan finger
sampling.
painting
Jenis digunakan
instrumen
sebagai
mengambil
alat
data
eksperimen
ini
mengacu
dengan
yang dalam
penelitian
instrumen
yang
kreativitas
lebih
tinggi
dibandingkan kelompok anak yang
diberi
kegiatan
brush
painting. Kreativitas kemampuan
untuk
adalah memikirkan
anak.Untuk melihat kreativitas anak
sesuatu dengan cara-cara yang baru
dilakukan
dan tidak biasa dan melahirkan suatu
observasi
dengan
293
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
Kegiatan finger painting dan
solusi yang unik terhadap masalahmasalah.
Kreativitas
adalah
kegiatan brush painting diberikan
kemampuan
seseorang
untuk
untuk meningkatkan kreativitas pada
menghasilkan
komposisi,
produk,
anak usia dini. Kegiatan finger
atau gagasan apa saja yang pada
painting merupakan kegiatan yang
dasarnya baru, dan sebelumnya tidak
menggunakan jari yang membantu
dikenal pembuatnya. Pengertian itu
anak mengeksplor kreativitas yang
didukung oleh pernyataan Supriadi
ada dalam dirinya. Kegiatan finger
dalam Susanto yang menyatakan
painting
bahwa
intinya
pada anak untuk berkreasi yang
adalah kemampuan seseorang untuk
dalam proses pelaksanaannya anak
melahirkan sesuatu yang baru, baik
berkreasi
berupa gagasan maupun karya nyata,
memberikan kegiatan finger painting
yang relatif berbeda dengan yang
anak terlebih dahulu di ajak untuk
telah ada sebelumnya.Ia dapat berupa
membuat adonannya sendiri, lalu
kegiatan imajinatif, atau sintesis
menggunakan
pemikiran
bukan
melukis.Brush painting merupakan
hanya perangkuman. Ia mungkin
kegiatan melukis yang menggunakan
mencakup pembentukan pola baru
sikat untuk menyalurkan keinginan
dan
anak menggambar apa yang ada
kreativitas
yang
gabungan
pada
hasilnya
informasi,
yang
diperoleh
oleh
pengalaman
sebelumnya
dan
pencangkupan
memberikan
dengan
kebebasan
kanji.
jari
Dalam
untuk
dipikirannya. Berdasarkan uraian di atas
dan
dapat dinyatakan bahwa anak yang
mungkin pembentukan korelasi baru.
mengikuti kegiatan finger painting
Ia harus mempunyai maksud atau
akan mencapai hasil kreativitas yang
tujuan yang ditentukan, bukan fantasi
tinggi dibanding dengan siswa yang
semata, walaupun merupakan hasil
mengikuti kegiatan brush painting.
yang sempurna dan lengkap. Ia
2.
mungkin bersifat procedural atau
antara
metodologis.
keterampilan motorik halus terhadap
hubungan
lama
ke
situasi
Terdapat pengaruh interaksi kegiatan
painting
kreativitas anak usia dini. 294
dan
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
Interaksi
mengandung
kelompok
anak
yang
memiliki
pengertian bahwa adanya kerjasama
keterampilan motorik halus tinggi
antara dua variabel bebas dalam
dandiberi kegiatan finger painting,
mempengaruhi
terikat.
hasil kreativitas anak usia dini dalam
akan
seni lukis yang diperoleh lebih tinggi
berpengaruh pada bentuk interaksi
daripada anak yang diberi kegiatan
yang
pengaruh
brush painting. Pada kelompok anak
interaksi akan mempunyai makna
yang memiliki keterampilan motorik
penting jika dilakukan pengujian dari
halus rendah dan diberi kegiatan
setiap tingkat perlakuan.
finger
Signifikansi
variabel interaksi
terjadi.
ini
Artinya
lebih
rendah
dibandingkan
kegiatan
brush
pengolahan data dan perhitungan
painting.
ini
data
bahwa
Berdasarkan
yang
hasil
telah
dilakukan
painting
Hal
menunjukkan
pemilihan
metode
sebelumnya diperoleh bahwa ada
pembelajaran yang sesuai dengan
pengaruh interaksi antara kegiatan
materi
painting dan keterampilan motorik
dengan karakterisrik siswa akan
halus terhadap kreativitas anak usia
berpengaruh terhadap perkembangan
dini dalam seni lukis. Hasil yang
motorik
didapat
perolehan kreativitas dalam
menjelaskan
30
bahwa
pembelajaran
anak
dan
terutama
sesuai
pada
26,8
25
22,5 21,2
22,1
20 15
A1
10
A2
5 0
B1
B2
Gambar 1. Grafik Interaksi Kegiatan Painting dan Keterampilan Motorik Halus terhadap Kreativitas Anak Usia Dini dalam Seni Lukis 295
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
Berdasarkan grafik di atas terlihat
ada
empat
titik
yang
tinggi
yang
diberi
finger
painting
kegiatan
lebih
tinggi
dihubungkan oleh dua garis yang
dibandingkan kelompok anak
berpotongan. Keempat titik tersebut
yang
merupakan
painting
skor
rata-rata
dari
diberi
kegiatan
brush
masing-masing kelompok perlakuan
Berdasarkan hasil pengolahan
yaitu kelompok anak yang diberi
dan
kegiatan finger painting, kelompok
dilakukan sebelumnya diperoleh
anak yang diberi kegiatan brush
bahwa terdapat perbedaan hasil
painting,
kelompok
yang
kreativitas anak usia dini dalam
memiliki
keterampilam
motorik
seni lukis pada kelompok anak
anak
perhitungan
data
yang
halus tinggi, dan kelompok anak
yang
yang memiliki keterampilan motorik
painting dan yang memiliki
halus
keterampilan
rendah.
Dua
garis
yang
diberi
kegiatan
motorik
finger
halus
berpotongan menunjukkan bahwa
tinggi dengan kelompok anak
terjadi
yang
interaksi
antara
kedua
diberi
kegiatan
brush
variabel, yaitu kegiatan painting dan
painting dan yang memiliki
keterampilan motorik halus terhadap
keterampilan
kreativitas anak usia dini dalam seni
tinggi.
lukis.
menunjukkan Dari temuan yang diperoleh
pada
penelitian
disimpulkan
ini,
dapat
bahwa
terdapat
motorik
Hasil
yang bahwa
halus didapat hasil
kreativitas anak usia dini dalam seni lukis pada kelompok anak yang
diberi
kegiatan
finger
interaksi antara kegiatan painting
painting dan yang memiliki
dan keterampilan motorik halus
keterampilan
terhadap kreativitas anak usia dini
tinggi lebih tinggi dibandingkan
dalam seni lukis.
kelompok
3. Hasil kreativitas anak usia dini
kegiatan brush painting dan
anak
yang
dalam seni lukis pada kelompok
yang
anak
motorik halus tinggi.
yang
keterampilan 296
motorik
memiliki
motorik
halus
memiliki
halus
diberi
keterampilan
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
4. Hasil kreativitas anak usia dini
painting
dan
dalam seni lukis pada kelompok
keterampilan
anak
rendah.
yang
keterampilan
memiliki
motorik
halus
yang
memiliki
motorik
Hasil
menunjukkan
yang
halus didapat
bahwa
hasil
rendah yang diberi kegiatan
kreativitas anak usia dini dalam
finger painting lebih rendah
seni lukis pada kelompok anak
dibandingkan kelompok anak
yang
yang
painting
diberi
kegiatan
brush
painting.
diberi
kegiatan
dan
keterampilan
Berdasarkan
hasil
rendah
yang
finger
memiliki
motorik lebih
halus rendah
pengolahan dan perhitungan data
dibandingkan
kelompok
anak
yang
yang
kegiatan
brush
dilakukan
diperoleh
sebelumnya
bahwa
terdapat
diberi
painting
dan
perbedaan hasil kreativitas anak
keterampilan
usia dini dalam seni lukis pada
rendah.
kelompok
anak
yang
diberi
kegiatan finger painting dan yang memiliki keterampilan motorik halus rendah dengan kelompok anak yang diberi kegiatan brush
yang
memiliki
motorik
halus
Untuk kreativitas anak usia dini dalam seni lukis juga terkait dengan disiplin ilmu lain, berikut digambarkan melalui bagan di bawah ini:
Pengetahuan
Seni
Kreativitas anak usia dini
Ekonomi
Budaya Gambar 2. Keterkaitan Kreativitas Anak Usia Dini terhadap Berbagai Disiplin
297
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
Kreativitas atau daya kreasi itu
kemampuan
seseorang
untuk
dalam masyarakat yang progresif
menghasilkan kompoposi, produk,
dihargai sedemikian tingginya dan
atau gagasan apa saja yang pada
dianggap begitu penting, sehingga
dasarnya baru, dan sebelumnya tidak
untuk
dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa
memupuk
dan
mengembangkannyadibentuk
kegiatan
laboratorium atau bengkel-bengkel
pemikiran
khusus yang tersedia tempat, waktu,
hanya perangkuman. Ia mungkin
dan
mencakup pembentukan pola baru
fasilitas
yang
diperlukan.Sebagaimana
dijelaskan
dan
imajinatif yang
diperoleh
Susanto
sebelumnya
(2011:114),
bahwa
sintesis
hasilnya
gabungan
oleh Gordon & Browne dalam
atau
informasi
dari
bukan
yang
pengalaman
dan
pencakokan
kreativitas merupakan kemampuan
hubungan lama ke situasi baru dan
untuk menciptakan gagasan baru
mungkin mencakup pembentukan
yang imajinatif dan juga kemampuan
korelasi baru. Ia harus mempunyai
mengadaptasi gagasan baru dengan
maksud atau tujuan yang ditentukan,
gagasan yang sudah ada.
bukan
Hubungan dengan pedagogik atau pengetahuan juga dikemukakan oleh
Hurlock
yang
menyatakan
bahwa terdapat bukti bahwa jika orang
ingin
memerlukan diterima
kreatif, pengetahuan
sebelum
mereka
mereka yang dapat
menggunakannya dengan cara yang
Pendapat dari Drevdahl dalam (1978:4)
mengutarakan
adanya hubungan antara kreativitas anak
usia
menurutnya 298
dini
dengan
kreativitas
seni. adalah
semata,
walaupun
merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat berbentuk produk seni, kesusastraan, produk alamiah,
atau
mungkin
bersifat
prosedural atau metodologis. Hubungan antara kreativitas anak usia dini dan disiplin ilmu budaya yaitu banayak orang yang berpikiran
baru dan orisinal.
Hurloch
fantasi
bahwa
semakin
cepat
manusia
aktif
Sebagaimana
kebudayaan
berubah
ketika
dan
kreatif.
dijelaskan
oleh
Yunanto (2015) bahwa kreativitas dipengaruhi oleh lingkungan sosio-
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
tinggal
Hasil kreativitas anak usia
mendorong
dini dalam seni lukis pada kelompok
maupun membendungarus kreativitas
anak yang diberi kegiatan finger
dalam
Disini
painting lebih tinggi dibandingkan
kebudayaan yang satu menghadirkan
hasil kreativitas anak usia dini dalam
kembali secara kreatif apa yang
seni lukis pada kelompok anak yang
dimiliki kebudayaan lainnya.
diberi kegiatan brush painting. Hal
kultural
tempat
lingkungan
dia
mampu
suatu
masa.
dari
ini berdasarkan perhitungan ANAVA
disiplin ilmu ekonomi industri kreatif
dua jalur yang menunjukkan bahwa
dapat diartikan sebagai kumpulan
nilai Fhitung (4,99) > Ftabel (4,11) pada
aktivitas
taraf signifikansi α = 0,05, maka
Sedangkan
ditinjau
ekonomi
yang
terkait
dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan
dan
tolak H0 dan terima H1 . Terdapat pengaruh interaksi
informasi.
Sebagaimana dijelaskan oleh Denny
antara
kegiatan
painting
dan
(2015) bahwa kreativitas manusia
keterampilan motorik halus terhadap
adalah sumber daya ekonomi utama.
hasil kreativitas anak usia dini dalam
Berdasarkan pembahasan di
seni lukis. Hal ini berdasarkan
atas maka dapat disimpulakn bahwa
perhitungan ANAVA dua jalur yang
kreativitas anak usia dini memiliki
menunjukkan bahwa nilai Fhitung
keterkaitan dari beberapa bidang
(15,54) > F tabel (4,11) pada taraf
seperti pengetahuan, seni, budaya,
signifikansi α = 0,05, maka tolak H0
dan ekonomi. Sehingga dengan anak
dan
yang memiliki kreatif dapat juga
keterkaitan antara kegiatan painting
melakukan hal lain yang menyangkut
dengan keterampilan motorik halus
dengan kreativitasnya.
berpengaruh
terima
H1,
artinya
terhadap
bahwa
tinggi
rendahnya hasil kreativitas anak usia SIMPULAN
dini dalam seni lukis.
Berdasarkan hasil paparan
Hasil kreativitas anak usia
pada bagian hasil dan pembahasan,
dini dalam seni lukis pada kelompok
maka dapat dikemukakanbeberapa
anak yang memiliki keterampilan
kesimpulan sebagai berikut:
motorik halus tinggi yang diberi 299
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
kegiatan finger painting lebih tinggi
Menjadi landasan bagi para
dibandingkan kelompok anak yang
peneliti berikutnya terutama yang
diberi kegiatan brush painting. Hal
mengkaji
ini berdasarkan perhitungan uji lanjut
pengaruh motorik halus terhadap
yang
kreativitas dalam seni anak usia dini.
dialkukan
dengan
menggunakan uji Tukey Q hitung (6,18) >
Q tabel
(4,33)
dengan
kegiatan
Membantu
painting
guru
dan
dalam
taraf
memilih metode pembelajaran yang
signifikansi α = 0,05, maka H0
efektif bagi proses pembelajaran,
ditolak dan H1 diterima.
sehingga
terjadi
peningkatan
Hasil kreativitas anak usia
kreativitas dalam seni .Dan menjadi
dini dalam seni lukis pada kelompok
bahan pertimbangan bagi perancang
anak yang memiliki keterampilan
pembelajaran
motorik halus rendah yang diberi
metode pembelajaran yang efektif
kegiatan finger painting lebih rendah
bagi kelompok anak yang memiliki
dibandingkan kelompok anak yang
motorik halus tertentu.
dalam
menetapkan
diberi kegiatan brush painting. Hal
Agar anak lebih mudah
ini berdasarkan perhitungan uji lanjut
mengingat dan memahami materi
yang
pembelajaran kreativitas dalam seni.
dialkukan
dengan
menggunakan uji Tukey Q hitung (1,71) (4,33)
dengan
meningkatkan
taraf
kualitas proses belajar mengajar
signifikansi α = 0,05, maka H0
sehingga dapat meningkatkan mutu
ditolak dan H1 diterima.
pembelajaran.
<
Q tabe l
Untuk
SARAN Penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya
khasanah
pengetahuan
dalam
pembelajaran,
khususnya
bidang bagi
pembelajaran pengembangan anak usia dini.
300
DAFTAR PUSTAKA Caizar, http://aenze.blogspot.com/ 2013/03/pengertian-senilukis.html?m=1 (diakses 26 Februari 2015). Dharsono, Seni Rupa Modern (Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 36. Diana E Papalia dkk, Human Development :Perkembangan manusia
Pengaruh Kegiatan Parenting… Selia Dwi Kurnia
Edisi ke 10, (Salemba Humanika, 2009), h. 327. Denny http://id.m.wikipedia.org/wi ki/industri-kreatif Esen, I. I. and R. E. Rathbun, A Stochastic Model for Predicting the Probability Distribution of the Dissolved-Oxygen Deficit in Streams (USA: Documents USA, 1976), h. 1. Gallahue, David L. dan Joh C. Ozmun, Understanding Motor Development: Infant Children Adolescents (Indiana: Bencmarka Press, Inc.,1989), h. 16. Hilda L. Jackman, Early Education Curriculum: A Child’s Connection to the Word Fourth Edition (USA: Delmar Learning, 2009), h. 254. Hobart, Cristine & Jill Frankel, A Practical Guide to Activities for Young Children 3rd Edition (London: Nelson Thomas, 2005), h. 61. http://edupaint.com/cat/peralatanaplikasi/1848-teknikpengecatan-dengan-kuas (diakses 21 Januari 2015). http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_luk is (diakses 21 Januari 2015) http://ilmu-desaingrafis.blogspot.com/2013/ 01/panduanmenggunakan-paintbrushtool-dan_30.html (diakses 21 Januari 2015). http://www.bahasaindonesia.net/pain tbrush (diakses 21 Januari 2015).
https://srisulissetiawati.wordpress.co m/2014/03/25/fingerpainting/ (diakses 21 Januari 2015) Jo Ann Brewer, Introduction to Early Childhood Education: Preschool Through Primary Grades 6thed ,h. 426. John W Santrok, Child Development Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas, Terjemah Mila Rahmawati dan Anna Kuswanti (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2007), h. 216217. Judy Herr, Creative Learning Activities for Young Children (USA: Thomson Delmar Learning, 2001), h. 77. Mary Mayesky, Creative Art & Activities: Painting (Kanada: Thomson Delmar Learning, 2004), h. xiv. Mary Renck Jalongo, Early Chilhood Language Arts 4th ed. (USA: PERSON, 2007), h. 261. Mikke Susanto, Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa (Yogyakarta: Kanisius, 2002), h. 71. Nooryan Bahari, Kritik Seni Wacana, Apresiasi, dan Kreasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 67. Richard A. Magill, Motor Learning, Conceps And Application (Boston Mc Graw Hill, 2011), h. 4. Sem. C. Bangun, dkk, Hand Out Seni Lukis, Program Seni-Oue V Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni 301
JURNAL PENDIDIKANUSIA DINI Volume 9 Edisi 2,November 2015
Universitas Negeri Jakarta, (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2005), h. 6. Siti Aisyah, Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini(Tanggerang:Universit as Terbuka, 2012), h.4.42. Sumiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas, 1998), h. 25-28. Teel Sale dan Claudia Betti, Drawing A Contemporary Approach Sixth Edition (USA: PERSON, 2008), h. 260. Widia Pekerti, Metode Pengembangan Seni (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 9.109.29. Yunanto, Ignatius http://ignatiusyunanto.blogspot.com/201 0/11/kreativitas-dankebudayaan.html?m=1 (diakses 29 Juli 2015)
302