PENGARUH PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Download Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac. id. 1. PENGARUH PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB ...

0 downloads 557 Views 684KB Size
PENGARUH PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK MELALUI KEPUASAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WAJIB PAJAK DI WILAYAH KERJA KPP PRATAMA BLITAR) Ahmad Ardiyansyah Kertahadi Rizki Yudhi Dewantara (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya [email protected]) ABSTRACT Tax is a national income with very important role in supporting national economic, precisely helping to develop national financing by the goal toward people welfare. The nation is demanded to provide the best service and to ensure that the community will participative actively taxation activity. The objective of research is to understand the direct influence of fiscus service is on taxpayer obedience and how far the indirect influence of both variables is through intervening variable of taxpayer satisfaction. Method of research is explanatory research. Questionnaire is used as data collecting tool which is distributed to 100 taxpayers in Blitar City. Data analysis technique includes descriptive analysis and path analysis. Result of path analysis Fiscus Service (X 1) has influenced Taxpayer Obedience (Y2) with Taxpayer Satisfaction (Y1) as the intervening variable. It is also known that Fiscus Service (X1) influences Taxpayer Satisfaction (Y1), Fiscus Service (X1) influences Taxpayer Obedience (Y2), and Taxpayer Satisfaction (Y1) influences Taxpayer Obedience (Y2). Keywords: Taxpayer, Fiscus Service, Taxpayer Obedience, Taxpayer Satisfaction ABSTRAK Pajak merupakan penerimaan Negara yang mempunyai peranan sangat penting dalam menopang perekonomian Negara, yaitu digunakan dalam pembiayaan Negara dengan tujuan kesejahteraan masyarakat. Negara dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat berperan aktif melaksanakan kegiatan perpajakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh langsung variabel pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dan pengaruh tidak langsung dengan variabel intervening kepuasan wajib pajak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research,

menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data yang disebarkan

kepada 100 orang Wajib Pajak di Kota Blitar. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil analisis jalur Pelayanan Fiskus (X1) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y2) dengan variabel Kepuasan Wajib Pajak (Y1) sebagai varibel intervening. Pada penelitian ini diketahui juga bahwa Pelayanan Fiskus (X 1) berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Wajib Pajak (Y1), Pelayanan Fiskus (X1) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y2), dan Kepuasan Wajib Pajak (Y1) berpengaruh terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y2). Kata Kunci: Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Kepatuhan wajib pajak, Kepuasan wajib pajak PENDAHULUAN

menopang

Pajak merupakan penerimaan Negara yang mempunyai peranan sangat penting dalam

perekonomian

Negara,

yaitu

digunakan dalam pembiayaan Negara dengan tujuan

kesejahteraan

masyarakat.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

Negara 1

sendiri harus lebih giat dalam menghimpun

kepatuhan melaksanakan kewajiban sebagai

pajak untuk memperoleh penerimaan secara

warga Negara untuk membayar pajak.

optimal dari sektor pajak. Pencapaian tujuan

Kepatuhan

tersebut diperlukan adanya kerja sama antara

kewajiban

pemerintah

diperhatikan.

dengan

masyarakat.

Negara

Wajib

Pajak

perpajakan

terhadap

sangat

Kepatuhan

pajak

perlu diartikan

dituntut untuk memberikan pelayanan yang

sebagai suatu keadaan wajib pajak memenuhi

terbaik agar masyarakat berperan aktif dalam

semua

melaksanakan kegiatan perpajakan.

melaksanakan hak perpajakan (Nurmantu,

Pemberian layanan (melayani) keperluan

kewajiban

yang

perihal

diharapkan

yang

mempunyai

dan

2003:148). Tingkat kepatuhan Wajib Pajak

orang atau masyarakat berkaitan dengan perpajakan

perpajakan

tinggi

dalam dapat

membayar membantu

pajak Negara

kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan

menopang perekonomian Negara. Kepatuhan

aturan pokok dan tata cara yang telah

Wajib Pajak tidak terlepas dari peran Negara

ditetapkan (Siregar, 2012:7). Pelayanan yang

dalam

baik adalah sebuah keharusan yang harus

pelaksanaan kewajiban perpajakan.

menyikapi

Wajib

Pajak

terhadap

dilakukan oleh Negara kepada masyarakat

Penetilian dilakukan oleh AC Nielsen

yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan

(2013), sebuah lembaga survei internasional

membangun

pembayaran

independen merilis hasil dari kepuasan Wajib

mendapatkan

Pajak terhadap pelayanan yang diberikan oleh

pajak.

Negara

melalui

Masyarakat

apresiasi

terhadap

perlu

tersebut

pegawai pajak, yaitu nilai indeks kepuasan

dengan memberikan pelayanan sebagai timbal

Wajib Pajak (eQ Index) adalah 81 dari skala

balik atas respon positif yang telah dilakukan.

maksimum 100 yang artinya semakin tinggi

Negara dalam memberikan pelayanan kepada

indeks yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat

masyarakat

diharapkan

kepuasan Wajib Pajak (ortax.org, diakses 15

masyarakat

dalam

kewajiban

kesediaannya

dapat

membantu

pelaksanaan

perpajakan.

kegiatan

April

2015).

Survei

Pajak

prima

kepatuhan

adalah bentuk keseriusan Negara

dalam

pegawai pajak yang dilakukan Sekretariat

memberikan pelayanan yang terbaik kepada

Kementrian Jendral Keuangan yang dilakukan

masyarakat yang pelaksanaannya dilakukan

Institut Pertanian Bogor dengan responden

oleh pegawai pajak atau fiskus.

Wajib Pajak memperoleh hasil 93% kepatuhan Wajib Pajak atas Wajib

atas

mengenai

Pelayanan

Kepuasan masyarakat atau Wajib Pajak

Wajib

lainnya

pelayanan

Pajak sebanyak

dalam menerima pelayanan adalah cara yang

22.131.323 (www.pajak.go.id), diakses 14 April

ditempuh pegawai pajak atau fiskus untuk

2015).

mengambil

tersebut,

pentingnya

simpati

masyarakat

peneliti

merasa

dua

penelitian

tertarik

dari

dua

kepuasan Wajib Pajak dengan kepatuhan

variabel yaitu jasa yang dirasakan dan jasa

Wajib Pajak terhadap pelayanan fiskus yang

yang

telah dilakukan di KPP Pratama Blitar.

diharapkan

dilihat

(Rangkuti,

2006:57).

tidaknya

untuk

mengetahui

Kepuasan

ada

hasil

kewajiban

perpajakan.

pelaksanaan

akan

Pencapaian

keterkaitan

Kepuasan Wajib Pajak yang meningkat sangat

Peneliti memfokuskan penelitian di KPP

besar harapannya sebagai balas jasa terima

Pratama Blitar karena peneliti merasa ada

kasih Negara atas kesediaan Wajib Pajak

permasalahan yang terjadi terkait kepatuhan

untuk membayar pajak. Kepuasan Wajib Pajak

Wajib Pajak yaitu peneliti pernah melakukan

atas pelayanan dari pegawai pajak juga

perekapan nomor surat teguran yang akan

diharapkan

dilayangkan kepada Wajib Pajak perihal jatuh

dapat

menambah

tingkat

tempo pelaporan pajak. Surat teguran tersebut Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

2

dapat dijadikan sebagai indikasi kepatuhan

diinginkan

oleh

konsumen.

Wajib Pajak di KPP Pratama Blitar masih

Keaktifan

pemberian

pelayanan

kurang. Kejadian tersebut menarik peneliti

dengan

untuk mengetahui kepatuhan Wajib Pajak di

merupakan

KPP Pratama Blitar atas pelayanan pegawai

menolong

pajak dan peneliti memasukkan juga faktor

pelayanan.

kepuasan atas pelayanan yang diberikan

mempunyai indikator:

pegawai pajak kepada Wajib Pajak.

a) Kepastian

Berdasarkan latar belakang yang ada, peneliti memilih judul “Pengaruh Pelayanan

tanggap,

ketulusan dan

dalam

memberikan

Daya

tanggap

informasi

b) Kemampuan

kapan

memberikan

layanan secara seksama c) Kesediaan

ini.

untuk

senantiasa

membantu pelanggan

TINJAUAN TEORI A.

dan

layanan akan dilaksanakan

Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kepuasan Wajib Pajak” dalam skripsi

cepat

d) Kesiapan

Kajian Teori 1. Pelayanan Kajian

untuk

merespon

setiap permintaan pelanggan 2) Kehandalan(Reliability)

teori

mengenai

pelayanan

Kehandalan

yaitu

berisikan definisi pelayanan dan definisi

pelayanan

pelayanan perpajakan yang dijelaskan

memuasakan. Kehandalan mencakup

sebagai berikut:

kemampuan untuk memberikan jasa

a. Definisi Pelayanan Definisi Rangkuti

segera

dan

secara akurat sesuai dengan yang

pelayanan

menurut

dijanjikan. Kehandalan mempunyai

Silalahi

(2014:22)

indikator:

pelayanan

adalah

dalam

menyebutkan

yang

pemenuhan

a) Kemampuan

merealisasikan

merupakan pemberian suatu kinerja

janji pada waktu yang telah

atau tindakan kasat mata dari satu

ditetapkan

pihak kepada pihak lain.

b) Keinginan dan ketulusan untuk

b. Definisi Pelayanan Perpajakan Definisi menurut

pelayanan Siregar

pemberian keperluan

perpajakan

(2012:7)

layanan orang

atau

membantu mengatasi masalah

adalah

pelanggan c) Kemampuan

(melayani)

layanan

masyarakat

pertama

berkaitan dengan tentang perpajakan

pada

d) Kemampuan

melaksanakan kesempatan melaksanakan

yang mempunyai kepentingan pada

layanan yang telah dijanjikan

organisasi itu sesuai dengan aturan

e) Komitmen untuk melaksanakan

pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

3) Empati(Empathy)

c. Dimensi Pelayanan

Empati dapat diartikan keamanan

Menurut Parasuraman et al dikutip Komala

(2014:27-28),

pelayanan

terdapat lima dimensi, yaitu: 1) Daya Tanggap(Responsiveness) konsumen

menyediakan cepat

sesuai

atau

perlindungan

kemudahan

dalam

komunikasi

yang

pemahaman

Kemampuan untuk membantu dengan

layanan tanpa kesalahan

jasa

pelanggan.

yaitu

adanya

melakukan baik

dan

atas

kebutuhan

Empati

mempunyai

indikator:

yang Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

3

a) Perusahanaan perhatian

memberikan

secara

individu

suatu

produk

dan

harapan-

harapannya”.

kepada pelanggan b) Perusahaan

memiliki

jam

operasi yang nyaman untuk semua pelanggan

Definisi

c) Perusahaan melayani dengan sepenuh hati

menurut

kepuasan

pelanggan

Rangkuti

(2006:57)

menyebutkan:

d) Karyawan mampu memahami kebutuhan spesifik pelangganya 4) Jaminan(Assurance) Pengetahuan

b. Definisi Kepuasan Pelanggan

Kepuasan

pelanggan

yang

dipengaruhi oleh dua variabel yaitu jasa yang dirasakan dan jasa

dan

kemampuan

yang

diharapkan.

Jika

jasa

karyawan melayani dengan ramah

pelayanan yang diberikan tidak

dan

sesuai dengan yang diharapkan,

sopan.

Jaminan

mempunyai

indikator:

maka

a) Perilaku

karyawan

dapat

dipercaya bertransaksi c) Karyawan

akan

merasa tertarik ataupun merasa c. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Pengukuran kepuasan pelanggan

secara

konsisten

melayani dengan santun d) Karyawan memberikan

menyebutkan pendekatan yang baru atas pengukuran kepuasan adalah

dalam

dengan menggunakan skala peringkat

jawaban

atas

pertanyaan pelanggan

dimana

responden

mengevaluasi

kinerja jasa atau barang pada berbagai

5) Bukti Fisik(Tangibles)

dimensi.

Bukti fisik berfokus barang atau meliputi

menurut Mowen dan Minor (2002:100)

memiliki

pengetahuan

yang

tidak

puas.

b) Pelanggan terasa aman untuk

jasa,

pelanggan

d. Konsep Kepuasan Wajib Pajak

penampilan

Kotler dan Amstrong (2001:98)

fasilitas fisik, peralatan, personal, dan

dalam Silalahi (2014:32) menyebutkan

alat

ukuran

komunikasi.

Bukti

fisik

mempunyai indikator:

tentang

kepuasan

yakni,

“Kepuasan

pelanggan

a) Penampilan peralatan

satisfaction)

terhadap

b) Penampilan fasilitas fisik

tergantung pada kinerja nyata sebuah

c) Penampilan pegawai

produk

d) Penampilan digunakan

material

yang

menginformasikan

layanan.

“Kepuasan

orang

memiliki

setiap

tingkat kepuasan yang tidak sama

yang telah diberikan. adalah

rasa

senang atau kecewa seseorang yang dari

harapan

harapan pelanggan atas pelayanan

Definisi kepuasan menurut Kotler

muncul

pembeli.”.

terhadap

sesuai dengan perbedaan dari tingkat

2. Kepuasan a. Definisi Kepuasan (2005:11)

relatif

(customer pembelian

perbandingan

antara

kesan terhadap kinerja (atau hasil)

3. Pajak a. Definisi Pajak Definisi pajak Menurut Adriani yang

dalam

Brotodiharjo

(1991:2)

dalam bukunya menyebutkan :

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

4

“Iuran

kepada

dapat

negara

dipaksakan)

terhutang

oleh

yang

membayarnya

(yang

kepuasan dan keberhasilan. Teori tersebut

yang

menyebutkan

wajib

dilakukan untuk mendapatkan kepuasan

menurut

jika

pelayanan

yang

dari pengguna pelayanan.

peraturan-peraturan,

dengan

2. Hubungan kepuasan Wajib Pajak dan

tidak

mendapatkan

prestasi

kepatuhan Wajib Pajak

langsung

dapat

kembali, ditunjuk,

dan

yang

diperuntukkan

gunanya

Menurut Erard dan Feinstein yang dikutip

Rahayu

(2006:111),

pengertian

membiayai

“Kepatuhan wajib pajak yaitu perasaan

pengeluaran-pengeluaran umum

bersalah dan perasaan malu dari persepsi

berhubung dengan tugas negara

wajib pajak atas kewajaran dan keadilan

untuk

beban pajak yang mereka tanggung, dan

menyelenggarakan

pemerintahan.”

pengaruh kepuasan terhadap pelayanan

b. Definisi Wajib Pajak Definisi

wajib

Muqodim

pemerintah”.

pajak

dalam

menurut

Simanjuntak

(2012:23) menyebutkan :

Teori

mengemukakan

bila

tersebut

kepatuhan

terjadi

salah satunya dari pengaruh kepuasan terhadap pelayanan yang telah diberikan

“wajib pajak merupakan setiap

3. Hubungan

individu

Kepatuhan Wajib Pajak

atau

sesorang

berdasarkan ketentuan di dalam peraturan

perpajakan

diperlukan

dalam

pelayanan

fiskus

dan

Menurut Jatmiko dalam Arum (2012:19)

yang

arti pelayanan perpajakan adalah cara

memenuhi

petugas pajak membantu, mengurus, atau

kewajiban perpajakan, meliputi

menyiapkan

pemungut

dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini

pajak

atau

penanggung pajak dalam pajak

segala

keperluan

yang

perihal pajak. 1. Model Hipotesis

tertentu”.. c. Definisi Kepatuhan Wajib Pajak

Model

hipotesis

dalam

penelitian

ini

Definisi kepatuhan wajib pajak

sebanyak menggunakan 3 (tiga) variabel.

menurut Erard dan Feinstein dalam

Variabel independen yang digunakan yaitu,

Rahayu (2006:111), “Kepatuhan wajib

pelayanan fiskus (X1). Variabel intervening

pajak merupakan rasa bersalah dan

yang digunakan yaitu kepuasan wajib pajak

rasa malu dari setiap persepsi wajib

(Y1), dan variabel dependen yang digunakan

pajak atas kewajaran dan keadilan

yaitu kepatuan wajib pajak (Y2).

tanggung,

Model Hipotesis

beban pajak yang mereka

dan pengaruh kepuasan terhadap pelayanan dari pemerintah”.

Kepuasan Wajib

H1

Pajak (Y1)

H3

B. Hubungan Antar Variabel 1. Hubungan antara pelayanan fiskus dan kepuasan wajib pajak Teori yang disebutkan Boediono dalam Masruroh (2013:25) mengemukakan bahwa pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada

orang

lain

dengan

cara-cara

Pelayanan

H2

Kepatuhan Wajib Pajak (Y2)

Fiskus (X1) 2. Pengembangan Hipotesis Menurut

Riduwan

(2004:37),

hipotesis

tertentu yang memerlukan kepekaan dan

berasal dari dari bahasa Yunani yang terdiri

hubungan

dari dua kata, yaitu “hupo” (sementara) dan

interpersonal

agar

tercipta

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

5

“thesis” (pernyataan atau teori). Berdasarkan

dipelajari, sehingga diperoleh informasi

teori tersebut, pengertian hipotesis adalah

mengenai hal yang akan diteliti.

dugaan

a. Variabel bebas

sementara

kebenarannya

yang

melalui

Perumusan

harus

penelitian

masalah

yang

diuji ilmiah.

ada,

maka

hipotesisnya adalah: H1

:

Variabel adalah

fiskus

berpengaruh

pelayanan

digunakan

fiskus

sebagai

b. Variabel Intervening.

signifikan terhadap kepuasan wajib pajak.

Penggunaan

variabel

intervening

pada penelitian ini adalah kepuasan

H2 : Pelayanan fiskus berpengaruh

wajib pajak dengan simbol Y1.

signifikan terhadap kepatuhan wajib

c. Variabel Terikat

pajak

Kepatuhan

H3 : kepuasan wajib pajak berpengaruh

wajib

pajak

adalah

variabel terikat dalam penelitian ini,

signifikan terhadap kepatuhan wajib

yang berperan sebagai variabel Y2. 3. Skala Pengukuran

pajak. METODE PENELITIAN

Penelitian

A. Jenis Penelitian penelitian

yang

dilakukan

menggunakan skala pengukuran ordinal,

penelitian

(explanatory

yang

variabel X1.

pelayanan

Jenis

bebas

ini

dengan

deskriptif research)

atau

yang

metode

yaitu

skala

pengukuran

dengan

penjelasan

bilangannya menyebutkan jenjang atau

menggunakan

tingkat. Sedangkan teknik pengukurannya

pendekatan kuantitatif.

menggunakan skala likert.

B. Lokasi Penelitian

D. Populasi dan Sampel

Lokasi penelitian di wilayah kerja KPP Pratama Blitar dengan meliputi Kota Blitar

1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh

dan Kabupaten Blitar.

wajib pajak badan dan wajib pajak orang

C. Konsep, Variabel Penelitian, dan Skala

pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan

Pengukuran

Pajak (KPP) Blitar. Populasi yang terdapat

1. Konsep

di kantor tersebut berjumlah 77.569. 2. Sampel

Konsep yang digunakan adalah: a. Pelayanan fiskus adalah pelayanan

Pengisian kuesioner kepada 100 orang

yang dilakukan oleh tempat pelayanan

meliputi wajib pajak badan dan wajib pajak

terpadu yang dikerjakan oleh pegawai

orang pribadi yang terdaftar di Kantor

pajak atau fiskus.

Pelayanan Pajak (KPP) Blitar. Penelitian ini,

b. Kepatuhan

wajib

pajak

adalah

keadaan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan

keadaan

wajib

senang

pajak

atau

adalah

kecewa

atas

pelayanan perpajakan yang diberikan oleh pegawai pajak. Idrus

E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini, menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer Data primer yaitu sumber data

2. Variabel Penelitian Menurut

yaitu simple random. 1. Sumber Data

undang-undang perpajakan. c. Kepuasan

peneliti menggunakan teknik sampling

penelitian (2009:77)

adalah

yang

diperoleh

secara

langsung dari sumber yang ada dengan

segala sesuatu yang berbentuk apa saja

instrumen berupa angket (kuesioner).

yang ditetapkan oleh peneliti untuk

b. Data Sekunder

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

6

Peneliti menggunakan data sekunder yang berasal dari studi pustaka yaitu

dapat dikatakan bahwa nilai residual telah terdistribusi secara normal.

literatur atau juga yang berasal dari 2. Uji Linieritas

data internal KPP Pratama Blitar. 2. Teknik Pengumpulan Data Peneliti

Uji linieritas dapat dilakukan dengan

menggunakan

pengumpulan data dengan

teknik

melihat

tabel

Anova,

apabila

nilai

kuesioner,

signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari

dalam bentuk angket yang dijawab dengan

α (0,05) maka spesifikasi model yang

pilihan sangat tidak setuju, tidak setuju,

digunakan sudah benar. H. Teknik Analisis Data

ragu-ragu, setuju, atau sangat setuju. F. Pengujian Instrumen

1. Analisis Statistik Deskriptif

1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2006:168) Validitas

bahwa yang termasuk dalam statistik

adalah suatu ukuran yang menunjukkan

deskriptif adalah penyajian data dengan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan

tabel,

suatu instrumen. Instrumen yang valid

piktogram, perhitungan modus, median,

akan

mean, presentase, dan standar deviasi.

memiliki

validitas

yang

tinggi,

sebaliknya instrumen yang kurang valid akan memiliki validitas yang rendah. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas

Sanusi

(2011:116)

grafik,

diagram

lingkaran,

2. Analisis Statistik Inferensial Menurut

Sugiyono

menyebutkan dapat

mengemukakan

teknik

(2008:148)

statistik

yang

diketahui

digunakan untuk menganalisis data sampel

konsistensi dari jawaban yang diberikan

dan hasilnya diberlakukan untuk populasi

oleh responden. Pengujian realibilitas pada

dan digunakan dalam mempelajari tata

penelitian

ini

cara penarikan kesimpulan.

Cronbach,

dimana

menggunakan suatu

Alpha

penelitian

dikatakan reliabel jika Alpha Cronbachn > 0,6.

Path Analisis Path analisis (analisis jalur) adalah digunakan untuk melihat hubungan

G. Goodness of Fit Test

sebab-akibat antarvariabel yang telah

1. Uji Normalitas

ditetapkan

sebelumnya

berdasarkan

Penelitian menggunakan analisis jalur

teori. Selain itu, path analisis juga

(path analysist) yang tentu juga merupakan

digunakan untuk mengetahui pengaruh

analisis multivariate, dikarenakan minimal

langsung

menggunakan 3 variabel, yaitu variabel

variabel

bebas, variabel intervening, dan variabel

variabel endogen (terikat). Adapaun

terikat, sehingga penelitian ini diputuskan

persamaan regresi dapat dirumuskan

untuk menggunakan uji normalitas sebagai

sebagai berikut:

pengujian pengganggu

sejauh atau

mana

variabel

residual

memiliki

maupun eksogen

Y1 = γ 1 X1 + δ1

tidak

langsung

(bebas)

terhadap

Persamaan ... (1)

Y2 = γ 1 X1 + β1 Y1 + δ2 Persamaan... (2)

distribusi normal dalam sebuah model

Di mana:

regresi. Pengujian one-sample kolmogorov-

X1

= Pelayanan Fiskus

smirnov dapat digunakan sebagai pedoman

Y1

= Kepuasan Wajib Pajak.

untuk melihat pendistribusian data secara

Y2

= Kepatuhan Pajak.

normal. Apabila angka signifikansi dari

γ1

= koefisien untuk variabel

residual lebih besar dari α (0,05), maka

Pelayanan Fiskus.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

7

β1

= koefisien untuk variabel

2) Koefisien

beta

0,446menunjukkan

intervening Kepuasan Wajib Pajak.

pengaruh

δ

Kepatuhan Wajib Pajak, dengan thitung

= error.

pelayanan

fiskus

terhadap

sebesar 5,067 dan probabilitas sebesar 0,000

3. Pengujian Hipotesis

(p<0,05),

a. Uji Koefisien Determinan R2

sehingga

hipotesis

Koefisien determinan R merupakan

menyatakan

batasan untuk mengukur seberapa jauh

berpengaruh

kemampuan

Kepatuhan Wajib Pajak diterima.

2

besarnya

dalam

pengaruh

menerangkan variabel

bebas

yang

Pelayanan

Fiskus

signifikan

3) Koefisien

beta

0,384

terhadap menunjukkan

terhadap variabel terikat.

pengaruh Kepuasan Wajib Pajak terhadap

c. Uji Parsial (Uji t)

Kepatuhan Wajib Pajak, dengan hasil thitung

Penggunaan

uji

parsial

untuk

4,367

dan

probabilitas sehingga

sebesar

0,000

mengetahui pengaruh pelayanan fiskus

(p<0,05),

terhadap

kepuasan

wajib

pajak,

ditolak, berarti hipotesis yang menyatakan

pengaruh

kepuasan

wajib

pajak

Kepuasan

Wajib

keputusannya Pajak

H0

berpengaruh

terhadap kepatuhan wajib pajak dan

signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

pengaruh pelayanan fiskus terhadap

diterima.

kepatuhan wajib pajak.

sebesar 0,569 atau 56,9%.

Nilai

koefisien

determinasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Hipotesis

Tabel 1 : Hasil Analisis path

1. Pengujian Kepuasan Wajib Pajak sebagai

Variabel Bebas

Variabel Intervaning

X

Variabel Terikat

Y1

X

Intervening

dalam

Hubungan

t

Sig.

0.65 2

8.51 4

0.00 0

Pajak

0.44 6

5.06 7

0.00 0

Kepatuhan Wajib Pajak terdapat hipotesis

0.38 4

4.36 7

0.00 0

sebagai

Y2 Y1

Variabel

γ

Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Hubungan antara Pelayanan Fiskus dengan yaitu variabel Kepuasan Wajib Pajak adalah variabel

intervening.

Perhitungan

besarnya nilai pengaruh Kepuasan Wajib Pajak sebagai variabel intervening adalah sebagai berikut:

R21

: 0,425

R22

: 0,569

Persamaan struktural: Y2 = PY2X + (PY1X × PY2Y1) Direct

Sumber: data primer diolah (2015)

pengaruh

beta

0,652

Pelayanan

menunjukkan

Fiskus

terhadap

8,514 dengan probabilitas sebesar 0,000 sehingga

keputusannya

langsung)

Pajak sebesar 0,446 Indirect Effect (IE) = PY1X × PY2Y1 = 0,652× 0,384

Kepuasan Wajib Pajak, dengan hasil thitung (p<0,05),

(pengaruh

Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib

Penjelasan berdasarkan Tabel 1 di atas adalah: 1) Koefisien

Effect

H0

= 0,250 Total Efeect (TE) = PY2X + (PY1X ×PY2Y1) = 0,446 + 0,250

ditolak, berarti hipotesis yang menyatakan Pelayanan Fiskus berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak diterima. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,425

= 0,696 Model

diagram

jalurnya

dapat

digambarkan sebagai berikut :

atau 42,5%.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

8

e=0,758

yaitu pada pernyataan petugas pajak melayani dengan sepenuh hati. Sikap empati petugas

Kepuasan WP (Y1)

pajak kepada Wajib Pajak ternyata dapat 0,652 ; 0,000

0,384 ; 0,000

e= 0,657

menambah tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam

Pelayanan Fiskus (X)

Kepatuhan WP (Y2)

0,446 ; 0,000

melaksanakan

kewajiban

perpajakannya.

X sebagai variabel exogenous (bebas) Pelayanan

3. Kepuasan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Penelitian membuktikan Wajib Pajak di

Fiskus.

KPP

Y1 sebagai variabel mediator (antara) Kepuasan

kepuasan

Wajib Pajak.

Pelayanan

Keterangan:

Y2

sebagai

vaiabel

endogenous

(terikat)

Pratama

Blitar

dalam

telah

mendapatkan

kegiatan

yang

pelayanan.

diberikan

selain

mengutamakan pemberian bantuan tentang

Kepatuhan Wajib Pajak.

kewajiban

e

mengutamakan kepuasan yang diharapkan

merupakan

variabel

lain

yang

perpajakan

Wajib

Pajak,

juga

mempengaruhi diluar penelitian.

menambah tingkat kepatuhan Wajib pajak dan

2. Ketepatan Model

hal

Ketepatan

model

hipotesis

dari

data

tersebut

terjadi,

sehingga

pelayanan

kepada Wajib Pajak memberikan kepuasan

penelitian ini diukur dari hubungan koefisien

Wajib

Pajak

dan

kepuasan

tersebut

determinasi (R2) pada kedua persamaan. Hasil

mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak

model sebagai berikut:

melaksanakan kewajiban perpajakannya. KESIMPULAN DAN SARAN

R2model = 1 – (1 – R21) (1 – R22)

Kesimpulan

= 1 – (1 – 0,425) (1 – 0,569)

Penelitian

= 1 – (0,575) (0,431)

yang

dilakukan

diambil

= 1 – 0,2478

kesimpulan sebagai berikut:

= 0,7252 atau 72,52%

1. Pelayanan yang diberikan petugas pajak di

PEMBAHASAN

KPP

1. Pengaruh Pelayanan Fiskus Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Penelitian membuktikan pelayanan fiskus

perannya dengan maksimal, hal tersebut

sudah baik. Kelima poin pernyataan pada

bahwa wajb pajak setuju dengan beberapa

pelayanan fiskus, poin empati mempunyai

pernyataan yang diajukan tentang pelayanan

nilai terbesar daripada poin yang lainnya. Hal

fiskus. Sehingga disimpulkan jika pelayanan

itu

yang disediakan oleh KPP Pratama Blitar

menunjukkan

poin

empati

paling

Pratama

Blitar

telah

melaksanakan

dapat dilihat dari hasil grand mean pada pelayanan yang menunjukkan pernyataan

berpengaruh terhadap kepuasan wajib pajak

dalam

yaitu pada pernyataan petugas pajak melayani

kepada wajib pajak telah sesuai dengan

dengan sepenuh hati.

kebutuhan dan keinginan wajib pajak.

2. Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadapKepatuhan Wajib Pajak Penelitian membuktikan pelayanan fiskus

2. Hasil penelitian membuktikan Pelayanan

sudah baik. Kelima poin pernyataan pada pelayanan fiskus, poin empati mempunyai nilai tertinggi daripada poin yang lain. Hal itu membuktikan

poin

empati

paling

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

kegiatan

memberikan

pelayanan

Fiskus(X) memiliki pengaruh yang signifikan secara langsung terhadap Kepuasan Wajib Pajak(Y1). 3. Hasil penelitian membuktikan Pelayanan Fiskus(X)

berpengaruh

yang

signifikan

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Y2).

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

9

4. Hasil penelitian membuktikan Kepuasan

Mowen, John C. Michael Minor. 2002. Perilaku

Wajib Pajak(Y1) berpengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak(Y2).

Konsumen. Jakarta: Erlangga. Muqodim. 2002. Taxation in Indonesia; Theory

Saran

and Practice. Yogyakarta: Ekonomi

Berdasarkan kesimpulan di atas, ditarik saran sebagai berikut: 1. Peneliti

lain

Publisher. Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan.

yang

merasa

tertarik

Jakarta: Granit.

melakukan kajian di bidang yang sama dapat

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia:

mencoba menganalisis pengaruh pelayanan

Konsep & Aspek Formal. Yogyakarta:

fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dengan

Graha Ilmu.

menambahkan

variabel

bebas

lain,

yang

Rangkuti, Fredy. 2006. Measuring Customer

diharapkan dapat memberikan hasil penelitian

Satisfaction Cetakan ke-3. Jakarta: PT.

yang lebih baik, lengkap, dan bermanfaat.

Gramedia Pustaka Utama.

2. Diharapkan pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Blitar

meningkatkan

mempertahankan

pelayanan

fiskus

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyususn

serta

terhadap

Tesis. Bandung: Alfabeta. Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian

kepuasan Wajib Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak, dengan salah satunya cara memberikan

Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Silalahi,

Sixvana.

2014.

Pengaruh

pelatihan kepada petugas pajak di seksi

Pelayanan

pelayanan secara berkala yang diharapkan

Kepuasan Wajib Pajak, Kepatuhan

menambah

Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak.

kemampuan

petugas

pajak

menjalankan sistem pelayanan prima. Selain itu

diperlukan

penambahan

sarana

dan

Perpajakan

kualitas Terhadap

Universitas Brawijaya: Skripsi. Simanjuntak, Timbul. 2012. Dimensi Ekonomi

prasarana yang dapat menunjang pelayanan

Perpajakan

di KPP Pratama Blitar lebih baik lagi.

ekonomi. Jakarta: Raih Asa Sukses.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

2010.

Dalam

Metode

(Pendekatan

Pembangunan

Penelitian

Kuantitatif,

Bisnis

Kualitatif

dan R&D). Bandung: Alfabeta. http://www.ortax.org. Modernisasi Pajak dan

Brotodiharjo, Santoso. 1991. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: PT. Eresco.

Kepuasan Wajib Pajak. Diakses pada 15 April 2015

Komala, Kirana Cipta. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan

Perpajakan

Kepatuhan

Wajib

Pajak

Terhadap Badan.

Universitas Brawijaya. Skripsi. Kotler, Philip. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Alih

Bahasa

Alexander

Sindoro,

penyunting Bahasa Bambang Sarwiji. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Index. Masruroh, Siti. 2013. Pengaruh Kemanfaatan NPWP, Pemahaman WP, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan WP. Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 11 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

10