PENGARUH PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK TENTANG

Download Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac. id. 1. PENGARUH PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK TENTA...

0 downloads 467 Views 496KB Size
PENGARUH PEMAHAMAN DAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK TENTANG PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (STUDI SAMSAT KOTA MALANG) Randi Ilhamsyah Maria G Wi Endang Rizky Yudhi Dewantara (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya [email protected]) ABSTRACT Tax is the main source of state revenues where the activity of countries such as national development funded by tax is difficult to do if there is no revenue from tax sector. To make the effectiveness of development equity, decentralization from the central government to supervise and arrange directly about affairs in the regions is needed that policy, planning, implementation, and financing are given to the regional government. The purpose of this research is to find the influence of the knowledge and understanding of taxpayers about rules taxation, the awareness of taxpayers, the quality of services, and the tax penalty toward taxpayers’ compliance. The method used in this research is explanatory research. Accidental sampling technique is used by spreading questionnaires to one hundred taxpayers’ vehicles registered in Kantor Bersama Samsat Kota Malang. The techniques of data analysis used are the statistical descriptive and multiple of linear regression analysis. The research result indicates that the variable of knowledge and understanding of taxpayers about the rules of taxation, awareness taxpayers, quality of services, and tax penalties have significant impact toward the compliance of taxpayers’ motor vehicles registered in the office. Keywords: taxpayers, tax revenue, local taxes, vehicles, compliance ABSTRAK Pajak adalah sumber utama dari penerimaan negara dimana kegiatan negara seperti pembangunan nasional yang dibiayai dari pajak sulit dilaksanakan jika tidak adanya penerimaan dari sektor pajak. Dalam rangka efektifitas pemerataan pembangunan, Disentralisasi dari pemerintah pusat untuk mengawasi serta mengatur secara langsung urusan urusan di daerah sangat dibutuhkan, sehingga kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pembiayaan diberikan kepada pemerintah daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Accidental sampling digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 orang wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor Bersama Samsat Kota Malang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor Bersama Samsat Kota Malang. Kata Kunci: Wajib Pajak, Penerimaan Pajak, Pajak Daerah, Kendaraan Bermotor, Kepatuhan PENDAHULUAN Pajak

Dalam

adalah

pungutan

terhadap

rangka

pemerataan

pelaksaan

pembangunan, pemerintah pusat tidak mungkin

masyarakat oleh negara berdasarkan undang-

dapat

undang yang bersifat memaksa, dan terutang

Disentralisasi dari pemerintah pusat untuk

yang wajib dibayar dengan tidak

mendapat

mengawasi serta mengatur secara langsung

hasilnya

urusan urusan yang ada di daerah sangat

pengeluaran-

dibutuhkan. Demi efisiensi dan efektifivitas

imbalan secara digunakan

langsung, yang

untuk membiayai

pengeluaran negara pemerintahan 2013:7).

dan

dalam penyelenggaraan pembangunan

(Siahaan,

melaksanakannya

penyelenggaran

secara

urusan-urusan

efektif.

pemerintah

pusat tersebut, maka sebagian urusan-urusan tersebut di serahkan kepada daerah, yaitu pemerintah daerah. Baik yang menyangkut Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

1

kebijakan, perencanaan, pelaksanaan maupun

pajak suatu negara diantaranya adalah tingkat

pembiayaan

kepatuhan wajib pajak masyarakat di negara

namun

tidak

lepas

daripada

tanggung jawab pemerintah daerah kepada pemerintah pusat.

tersebut. Kepatuhan wajib pajak yaitu dimana wajib

Pajak daerah telah menyumbang jumlah

pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dan

yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah

melaksanakan hak perpajakan dengan baik dan

di Kota Malang. Menurut

(2004:67)

benar sesuai dengan peraturan dan undang-

Daerah (PAD) dipisahkan

undang pajak yang berlaku. Kepatuhan pajak

menjadi empat jenis pendapatan, yaitu : Pajak

merupakan fenomena yang sangat kompleks

daerah, Retribusi daerah, Hasil

yang dilihat dari banyak perspektif. Franzoni

Pendapatan Asli

kekayaan

Halim

pengelolaan

daerah yang dipisahkan, Lain-lain

dalam

Carolina

dan

Fortunata

(2013:4)

pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu

menyebutkan bahwa kepatuhan pajak (tax

jenis pendapatan pajak daerah diantaranya

compliance) bisa dipengaruhi oleh beberapa

didapat melalui pajak kendaraan bermotor

faktor dan dapat di lihat dari banyak perspektif :

(PKB). Pajak kendaraan bermotor merupakan

kecendrungan terhadap instansi publik (dalam

pajak atas kepemilikan kendaraan bermotor.

hal ini Direktorat Jendral Pajak), keadilan yang

Perkembangan kendaraan bermotor di kota

dirasakan oleh wajib pajak dari sistem yang

terbesar ke dua di Jawa Timur ini sangat pesat.

berlaku, persepsi keadilan, dan ketegasan dari

Untuk sepeda motor saja tingkat perkembangan

undang-undang dan sanksi.

dapat mencapai 1000 unit perminggu (Radar

Pengetahuan dan pemahaman yang kurang

Malang, 2012). Dalam satu bulan ada sekitar

tentang

pajak

mengakibatkan

3.000 unit sepeda motor baru dan 500 unit mobil

kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.

baru terdistribusi ke Kota Malang. Sepanjang

Masyarakat kurang tertarik akan membayar

2013 lalu jumlah sepeda motor baru yang masuk

pajak karena tidak adanya insentif atau timbal

Kota Malang melalui penjual mencapai 37.000

balik secara langsung dari negara untuk mereka.

unit. Sedangkan jumlah mobil baru yang masuk

Menurut

Kota Malang melalui penjual dalam satu tahun

pengetahuan pajak yang baik akan sangat

itu sekitar 5.500 unit. Perkembangan kendaraan

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam

seperti ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh

memenuhi kewajiban perpajakannya. Semakin

pemerintah Kota Malang untuk menarik pajak

tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman

kepada pemilik dan/atau penguasa kendaraan

wajib pajak, maka semakin mudah pula bagi

bermotor tersebut demi meningkatkan sumber

mereka untuk memahami peraturan perpajakan

pendapatan asli daerah.

dan semakin mudah pula untuk memenuhi

Rahayu

kurangnya

(2010:141)

kualitas

Banyaknya kendaraan bermotor di Kota

kewajiban perpajakannya ( Nurmuntu, 2005:32).

Malang, seharusnya pemerintah daerah bisa

Menurut Susanto (2012) yang harus dirubah

mendapatkan lebih penerimaan pajak dari

dalam pemikiran masyarakat ada beberpa hal ,

sektor

realisasinya

salah satunya prasangka buruk masyarakat.

memaksimalkan

Prasangka buruk masyarakat terhadap petugas

pendapatan dari sektor ini karena beberapa

pajak harus dirubah menjadi prasangka yang

kendala

dan

baik, untuk merubah hal tersebut tentu harus

kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak

menciptakan pelayanan yang memuaskan dan

kendaraan bermotornya.

berkualitas. Menurut Feld dan Frey (2007:110),

ini,

tapi

pemerintah

tidak

yaitu

Tabel.1

dilihat bisa

diantaranya

Presentase

dari

kepatuhan

Wajib

Pajak

yang

Masyarakat

akan

membayar

pajak

dari

melakukan kewajiban PKB yang terdaftar

penghasilan yang diterimanya apabila mereka

dikantor Bersama Samsat Kota Malang

merasakan pelayanan publik sebanding dengan

Tahun

pembayaran pajaknya, adanya perlakuan yang

Jumlah Kendaraan Bermotor

Wp yang melakukan kewajiban

Persentase Kepatuhan WP

2013

414040

198283

47,89%

2014

433276

214948

49,61%

dengan baik diperlukan juga adanya sanksi

2015

413343

206961

50,07%

yang menjadi kontrol bagi wajib pajak, sanksi

adil dari pemerintah serta proses perpajakan yang jelas dari pemerintah. Selain

pelayanan

yang

dilakukan

Sumber : Kantor Bersama Samsat Kota Malang,

perpajakan yang akan diterima wajib pajak

2014

adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi

Chau dan Leung (2009:39) berpendapatn bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan

peningkatan kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.

Menurut

Muliari

dan

Setiawan

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

2

(2009:2)

banyak

faktor

yang

dapat

peralatan teknik ( motor ataupun peralatan

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain

lain

pelayanan fiskus yang baik, penegakan hukum

pengubah suatu sumber daya energi energi

perpajakan juga akan mempengaruhi kepatuhan

tertentu sehingga

wajib pajak. Terdapat undang-undang yang

menghasilkan

mengatur tentang ketentuan dan tata cara

bermotor tersebut, temasuk juga alat-alat

perpajakan, agar ketentuan pajak dipatuhi maka

berat dan alat-alat besar sejenisnya yang

harus

untuk

ada

sanksi

perpajakan

bagi

para

pelanggarnya.

roda

Berdasarkan yang telah dipaparkan, judul dalam

penelitian

adalah

yang

berfungsi

menjadi

gerak

tenaga yang

pada

mengoperasikannya dan

motor

yang

sebagai

kendaraan

menggunakan tidak

melekat

permanen.

pengaruh

2. Kendaraan bermotor yang dioperasikan di

pengetahuan dan pemahaman wajib pajak

semua jenis jalan di darat beroda beserta

tentang peraturan perpajakan, kesadaran wajib

gandengannya dan di air dengan ukuran isi

pajak,

kotor lima Gross Tonnage (GT 5)

kualitas

ini

sejenisnya

pelayanan,

dan

sanksi

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

sampai

dengan tujuh Gross Tonnage (GT 7)

dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Kepatuhan

Kota Malang.

Menurut

Nurmantu

yang

dikutip

oleh

TINJAUAN TEORI

Alviansyah (2011:31), kepatuhan wajib pajak

Definisi pajak

adalah suatu keadaan wajib pajak dimana dia

Menurut Djajadiningrat dalam Halim, Icuk,

memenuhi semua hal yang menjadi kewajiban

Amin (2014:2) Pajak adalah iuran kepada

kewajiban perpajakannya dan melaksanakan

Negara

hak hak pajak yang dia dapat.

yang

terutang

oleh

yang

wajib

membayarnya

menurut

peraturan-peraturan

atau dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat

Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Pajak

prestasi

Tetang Peraturan Perpajakan

kembali,

yang

langsung

dapat

ditunjukan dan yang gunanya adalah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran

berhubungan

dengan

tugas

Menurut

Widayanti

dan

Nurlis

dalam

umum

Nurlaela (2013:92) mengemukakan bahwa hal-

yang

hal yang mencangkup wajib pajak mengetahui

Negara

menyelenggarakan pemerintahan.

dan memahami peraturan perpajakan adalah sebagai berikut:

Pajak daerah

1. Pengetahuan dan pemahaman tentang hak

Pajak daerah

merupakan pajak

yang

dan kewajibannya sebagai seorang wajib

ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan

pajak. Dengan kata lain, wajib pajak akan

peraturan

wewenang

melakukan dan melaksanakan kewajiban

oleh

maupun hak perpajakannya jika mereka

daerah,

pemungutannya pemerintah digunakan pemerintah

dilaksanakan

daerah untuk

yang dan

hasilnya nanti

membiayai

daerah

penyelenggaraan

pengeluaran

dalam melaksanakan pemerintahan

dan

pembangunan di daerah (Siahaan, 2013:10)

sudah

mengetahui

dan

memahami

kewajiban sebagai seorang wajib pajak. 2. Kepemilikan NPWP,

sebagai salah satu

sarana untuk mengefisiensikan administrasi perpajakan, wajib pajak yang sudah memiliki penghasilan, wajib untuk mendaftarkan diri

Pajak kendaraan bermotor

untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib

Pajak kendaraan bermotor adalah bagian

Pajaknya.

pajak daerah yang termasuk ke dalam jenis

3. Pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi

pajak provinsi. Menurut Zuraida (2012 : 33-39)

perpajakan Wajib pajak yang sudah memiliki

objek dari pajak kendaraan bermotor adalah

pengetahuan dan pemahaman mengenai

penguasaan kendaraan dan/atau kepemilikan

sanski pajak, wajib pajak akan lebih patuh

kendaraan

dan

bermotor.

pengertian

kendaraan

taat

dalam

melakukan

kewajiban

bermotor adalah :

perpajakannya, karena mereka tahu dan

1. Kendaraan bermotor adalah semua jenis

paham jika melalaikan kewajibanya akan

kendaraan beroda dan gandengannya atau

terkena

sanksi.

Hal

ini

otomatis

akan

tidak yang digunakan di semua jenis jalan

mendorong setiap wajib pajak yang taat akan

darat maupun yang dioperasikan di air yang

menjalankan kewajibannya dengan baik.

digerakkan dengan menggunakan peralatan Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

3

4. Pengetahuan dan pemahaman tentang PKP,

Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib

PTKP, dan tarif pajak. Wajib Pajak yang

Pajak tentang Peraturan Perpajakan terhadap

mengetahui dan memahami tarif-tarif pajak

Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

yang berlaku, wajib pajak tersebut akan mampu

untuk

menghitung

Pengetahuan pajak adalah informasi yang

pajak

menjadi dasar bagi wajib pajak yang digunakan

terhutangnya sendiri dengan baik dan benar.

untuk bertidak, mengatur strategi perpajakan

5. Wajib pajak mengetahui dan memahami

dan mengambil keputusan dalam menerima hak

peraturan perpajakan yang di dapat melalui

dan melaksanakan kewajibanya sebagai wajib

sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan dan

pajak sehubung dengan pelaksanaan hak dan

dilaksanakan oleh KPP.

kewajiban

6. Wajib pajak mengetahui dan memahami peraturan

pajak

yang

didapat

melalui

di

bidang

perpajakan,

Carolina

Istanto

(2010:77)

(2009:7). Dalam

penelitian

pelatihan tentang perpajakan yang diikuti

pengetahuan berpengaruh signifikan positif

oleh merek

terhadap

kepatuhan

menunaikan KESADARAN WAJIB PAJAK Menurut

Nasution

wajib

pajak

kewajiban

dalam

perpajakannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyati dan Kesadaran

Nur Hidayati (2008:45-50) dikatakan bahwa

wajib pajak merupakan sikap wajib pajak yang

variabel pengetahuan wajib pajak memiliki

telah

pengaruh

memahami

dan

(2003:62). mau

melaksanakan

yang

kewajibannya untuk membayar pajak dan telah

kepatuhan

melaporkan semua penghasilannya tanpa ada

pajaknya.

positif

wajib

terhadap

pajak

dalam

variabel membayar

yang disembunyikan sesuai dengan ketentuan Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap

yang berlaku

Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Kulitas Pelayanan

Menurut

Irianto

dalam

Arum

(2012:18)

Menurut Kotler (2005:15) ada lima dimensi yang perlu diperhatikan ketika orang lain melakukan penilaian terhadap pelayanan, yaitu: 1. Tangible, meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan, pegawai, dan sasaran komunikasi 2. Empathy, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan. 3. Responsiveness, keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tanggap 4. Reliability, kemampuan memberi pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, handal, dan memuaskan 5. Assurance, mencangkup kemampuan,

terdapat dua bentuk kesadaran wajib pajak

pengetahuan, kesopanan, juga sifat yang

wajib pajak yang memiliki kesadaran wajib

dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf

pajak akan lenih patuh dalam menunaikan

(bebas

kewajiban pajak kendaraan bermotornya.

dari

bahaya,resiko,

dan

keragu-

dalam membayar pajak sehingga

mendorong

wajib pajak dalam membayar pajak. pertama, kesadaran bahwa pajak adalah suatu bentuk kontribusi warga negara dalam menunjang dan meningkatkan pembangunan negara. Kedua, kesadaran

bahwa

pembayaran pajak negara,

karena

penundaan

dalam

akan sangat merugikan sumber

pendapatan

dan

pembangunan sebuah negara. Dalam

penelitiannya

Putri

(2012:672)

mengatakan bahwa faktor kesadaran perpajakan wajib

pajak

kepatuhan

berpengaruh wajib

pajak

positif dalam

terhadap membayar

pajaknya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

raguan) Pengaruh Sanksi Perpajakan

Kualitas

Pelayanan

terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Mardiasmo (2011:59) menjelaskan bahwa

Kepatuhan wajib pajak tergantung pada

sanksi perpajakan menjadi suatu jaminan atau

bagaimana

pencegahan

peraturan

pelayanan yang baik dan memuaskan kepada

perpajakan yang sudah diatur dapat ditaati dan

wajib pajak yang sedang dan ingin memenuhi

tidak dilanggar oleh wajib pajak. Dengan kata

kewajibannya sebagai wajib pajak (Jatmiko,

lain, sanksi sekaligus menjadi alat untuk

2006:21).

(preventif)

agar

petugas

pajak

memberikan

mencegah wajib pajak melanggar ketentuan-

Pada penelitian Putri (2012:673) dikatakan

ketentuan dan aturan pajak yang sudah berlaku.

bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

4

dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

perpajakan (X1), kesadaran wajib pajak

dalam membayar pajak kendaraan bermotor.

(X2), kualitas pelayanan (X3), dan sanksi perpajakan (X4) berpengaruh signifikan

Pengaruh

sanksi

perpajakan

terhadap

secara simultan dan parsial terhadap

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

kepatuhan wajib pajak (Y).

Sanksi perpajakan merupakan alat pencegah

H2 : Variabel pengetahuan dan pemahaman

(preventif) agar wajib pajak tidak melanggar

wajib pajak tentang peraturan pajak (X1 )

norma perpajakan. Sanski menjadi sebuah

secara

jaminan

kepatuhan wajib pajak (Y).

bahwa

melalaikan

wajib

dan

pajak

tidak

tidak

akan

sanksi

yang

mempengaruhi

melaksanakan

kewajibannya sebagai wajib pajak, dengan adanya

dominan

memberi

efek

METODE PENELITIAN

jera,

Jenis penelitian yang digunakan dalam

kepatuhan wajib pajak semakin meningkat

penelitian ini adalah penelitian explanatory

(Mardiasmo, 2011:59).

research

dengan

pendekatan

kuantitatif.

Dalam pelaksanaan sanksi pajak, fiskus

Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:5)

harus aktif dan dituntut untuk disiplin dalam

menerangkan bahwa yang dimaksud dengan

memberikan sanksi kepada wajib pajak yang

penelitian explanatori adalah penelitian yang

melanggar untuk membuat masyarakat patuh

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-

dan sebagai alat pencegah agar wajib pajak

variabel melalui hipotesis. Dalam penelitian ini

tidak melanggar peraturan perpajakan.

akan diketahui hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel yang telah ditentukan yaitu

Model konseptual dan hipotesis penelitian Konsep menggambarkan suatu fenomena

tentang pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan wajib pajak, kesadaran

secara abstrak yang dibentuk dengan jalan

wajib pajak,

membuat generalisasi terhadap sesuatu yang

perpajakan

khas

mempermudah

dalam membayar pajak kendaraan bermotor di

mengkomunikasikan dasar pemikiran kepada

Kota Malang. Pengambilan sampel dilakukan

orang lain agar mudah di mengerti oleh orang

dengan metode accidental sampling. Accidental

lain (Nazir, 2005:123). Berdasarkan teori-teori

sampling adalah mengambil responden sebagai

yang telah jabarkan, dapat ditarik kerangka

sampel secara kebetulan, yaitu siapa

berfikir yang bertujuan mempermudah analisis

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

dengan model konseptual. Model Konseptual

digunakan sebagai sampel bila orang

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar

kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data

berikut :

(Sugiyono, 2004:77). Sampel yang didapatkan

sehingga

kualitas pelayanan, dan sanksi terhadap kepatuhan wajib pajak

yang yang

pada penelitian ini sebesar 100 orang Wajib Pengetahuan dan

Pajak Kendaraan Bemotor.

pemahaman WP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kesadaran Wajib

Setelah

Kepatuha

Pajak

n Wajib Pajak

Kualitas

Sanksi Perpajakan

dengan

penelitian sebagai berikut : Variabel Terikat

Bebas

Y

X1 X2 X3 X4

Gambar 1 : Model Konsep

Keterangan : Kostanta

: Pengaruh Simultan : Pengaruh Parsial Hipotesis penjelasan

tersebut

peneliti

merumuskan beberapa hipotesis yaitu : H1 : Variabel pengetahuan dan pemahaman wajib

dilakukan

Tabel 1: hasil analisis regresi berganda

pelayanan

Sesuai

penelitian

menyebar kuesioner maka didapatkan hasil

pajak

tentang

peraturan

N R R2 Adj. R Square F Ftabel

Koef. Regresi (B) 0,165

Beta

t

Sig

Ket.

0,221

2,533

0,013

Terima

0,486 0,102 0,392 0,329

0,306 0,265 0,257

3,398 3,311 3,078 0,114

0,001 0,001 0,003 0,909

Terima Terima Terima

: 100 : 0,668 : 0,447 : 0,423 : 19,17 : 2,47

Sumber : Data Peneliti diolah tahun 2015 Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

5

Berdasarkan data dari tabel 1 didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:

Uji F Diketahui bahwa Fhitung sebesar 19,17 > Ftabel

1. Persamaan regresi Y = 0,329 + 0,165 X1 + 0,486 X2 + 0,102 X3+ 0,392 X4

sebesar 2,47 (df1 = 95, df2 = 4) dengan signifikansi 0,000 > 0,05. Hal ini berarti hipotesis

2. Konstanta sebesar 0,329 menyatakan bahwa

alternative yaitu H1 diterima dan H0 ditolak.

nilai variabel Y sebesar 0,329 satuan dengan

Berdasarkan

asumsi jika tidak ada nilai variabel X1

diartikan bahwa secara bersama-sama variabel

(Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak

Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak

tentang

tentang

peraturan

(Kesadaran

perpajakan),

perpajakan),

X3

X2

(kualitas

pelayanan), dan X4 (sanksi perpajakan) pemahaman

wajib

pajak

peraturan

tersebut,

maka

perpajakan,

dapat

Kesadaran

perpajakan, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan berpengaruh dan signifikan secara

3. Nilai koefisien untuk variabel Pengetahuan dan

hasil

tentang

bersama-sama terhadap variabel kepatuhan wajib pajak

peraturan perpajakan (X1) sebesar 0,165. Hal ini

berarti

penurunan

setiap satu

ada

kenaikan

satuan

dari

atau

variabel

Uji t Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS

Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak

diperoleh hasil sebagai berikut :

tentang peraturan perpajakan (X1) , maka

1. Variabel Pengetahuan dan pemahaman wajib

kepatuhan wajib pajak akan mengalami

pajak tentang peraturan perpajakan (X1)

kenaikan atau penurunan pula sebesar 0,165.

Besarnya thitung variabel X1 terhadap Y

4. Nilai koefisien untuk variabel Kesadaran

adalah sebesar 2.533. Hal tersebut berarti

perpajakan (X2) sebesar 0,486. Hal ini berarti

bahwa thitung > ttabel (2.533 < 1,985). Nilai

setiap ada kenaikan atau penurunan satu

signifikansinya 0,013 < 0,05. Berdasarkan

satuan dari variabel Kesadaran perpajakan

perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1

(X2), maka kepatuhan wajib pajak akan

diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel

mengalami kenaikan atau penurunan pula

X1

sebesar 0,486.

pemahaman wajib pajak tentang peraturan

yaitu

variabel

Pengetahuan

dan

5. Nilai koefisien untuk variabel kesadaran

perpajakan berpengaruh signifikan secara

perpajakan (X3) sebesar 0,102. Hal ini berarti

parsial terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)

setiap ada kenaikan atau penurunan satu

dengan nilai signifikansi < 0,05 yang berarti

satuan dari variabel kualitas pelayanan (X3),

berpengaruh

maka

variabel Y.

kepatuhan

wajib

pajak

akan

mengalami kenaikan atau penurunan pula

secara

signifikan

terhadap

2. Variabel Kesadaran perpajakan (X2)

sebesar 0,102.

Besarnya thitung variabel X2 terhadap Y

6. Nilai koefisien untuk variabel kesadaran

adalah sebesar 3.398. Hal tersebut berarti

perpajakan (X4) sebesar 0,392. Hal ini berarti

bahwa thitung > ttabel (3.398 > 1,985). Nilai

setiap ada kenaikan atau penurunan satu

signifikansinya 0,001 < 0,05. Berdasarkan

satuan dari variabel sanksi perpajakan (X4),

perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1

maka

diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel

kepatuhan

wajib

pajak

akan

mengalami kenaikan atau penurunan pula

X2 yaitu variabel

sebesar 0,392.

berpengaru

kesadaran perpajakan

secara

parsial

terhadap

kepatuhan wajib pajak (Y) dengan nilai HASIL UJI HIPOTESIS

signifikansi > 0,05 yang berarti berpengaruh

Koefisien Determinasi (R )

signifikan terhadap variabel Y.

2

Dari analisis diperoleh hasil adjusted R

2

3. Variabel kualitas pelayanan (X3)

sebesar 0,423. Artinya bahwa 42,3% variabel

Besarnya thitung variabel X3 terhadap Y

Kepatuhan Wajib Pajak

dipengaruhi oleh

adalah sebesar 3.311. Hal tersebut berarti

variabel

pemahaman

dan

bahwa thitung > ttabel (3.311 > 1,985). Nilai

pengetahuan wajib pajak tentang peraturan

signifikansinya 0.001 < 0,05. Berdasarkan

perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas

perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1

pelayanan dan sanksi perpajakan. Sedangkan

diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel

sisanya 47,7% variabel Kepatuhan Wajib Pajak

X3

dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel yang

berpengaruh

lain yang tidak yang tidak ada dalam penelitian.

kepatuhan wajib pajak (Y) dengan nilai

bebasnya,

yaitu

yaitu

variabel secara

kualitas parsial

pelayanan terhadap

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

6

signifikansi < 0,05 yang berarti berpengaruh

Pajak

secara signifikan terhadap variabel Y.

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

4. Variabel sanksi perpajakan ( X4 )

Tentang

Peraturan

Perpajakan

wajib pajak kendaraan bermotor di kota

Besarnya thitung variabel X4 terhadap Y

Malang. Hal ini menunjukan bahwa wajib

adalah sebesar 3.078. Hal tersebut berarti

pajak kendaraan bermotor yang terdaftar di

bahwa thitung > ttabel (3.078 > 1,985). Nilai

kantor bersama samsat malang kota sudah

signifikansinya 0.003 < 0,05. Berdasarkan

mendapat dan miliki pengetahuan dan

perhitungan tersebut maka H0 ditolak dan H1

pemahaman tentang peraturan perpajakan

diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel

dengan baik.

X4

yaitu

variabel

berpengaruh

sanksi

secara

perpajakan

parsial

terhadap

kepatuhan wajib pajak (Y) dengan nilai signifikansi < 0,05 yang berarti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y.

3. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan

hasil penelitian yang

dilakukan, variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan

wajib pajak kendaraan bermotor di Kantor

bahwa variabel pengetahuan dan pemahaman

Bersama Samsat kota

wajib

peraturan

menunjukan bahwa wajib pajak kendaraan

kualitas

bermotor yang terdaftar di Kantor Bersama

pajak

tentang

perpajakan,Kesadaran Wajib Pajak, pelayanan,

dan

Sanksi

pajak

mempunyai

Samsat

kota

malang.

malang

sudah

Hal

ini

memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan

kesadaran yang baik dan Sadar bahwa

Wajib Pajak dan uji parsial ini dapat juga

memahami pajak itu penting

diketahui

variabel

mempengaruhi

yang

kepatuhan

dominan dengan

melihat

koefisiensi beta yang terbesar yaitu ada pada variabel kesadaran wajib pajak yaitu sebesar 3,398.

4. Pengaruh

Kualitas

Pelayanan

terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Berdasarkan

hasil penelitian yang

dilakukan, variabel juga berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak

PEMABAHASAN HASIL PENELITIAN

kendaraan bermotor yang terdaftar di Kantor

1. Pengaruh secara bersama-sama variabel

Bersama Samsat Kota. Hal ini menunjukkan

pengetahuan dan pemahaman wajib pajak

bahwa kualitas pelayanan kantor bersama

tentang peraturan perpajakan, Kesadaran

samsat kota malang yang baik menjadi

wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi

penarik

perpajakan

melaksanakan

terhadap

kepatuhan

wajib

pajak

bagi

wajib

pajak

kewajiban

yang

mau

perpajakannya.

Namun ada sebagian wajib pajak yang

Penelitian ini memperlihatkan bahwa

merasa ragu dengan petugas memberikan

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

pelayanan

di Kota Malang dipengaruhi secara bersama

memiliki kemampuan dalam hal perpajakan.

dengan

adanya

pengetahuan

dengan

sesuai

dan

Petugas

dan

pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan. Besarnya

5. Pengaruh

Sanksi

terhadap

Kepatuhan

Wajib Pajak Berdasarkan

hasil

dilakukan,

mempengaruhi

pajak

berpengaruh positif terhadap kepatuhan

kendaraan bermotor adalah sebesar 42,7%.

wajib pajak Kendaraan Bermotor. Hal ini

Pengaruh dari ketiga variabel bebas tersebut

menunjukkan bahwa Wajib pajak yang

pada penelitian ini terlihat kecil terhadap

terdaftar di kantor Bersama Samsat Kota

kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor

Malang merasa kalau sanksi yang diberikan

di Kantor Bersama Samsat Kota Malang.

untuk

wajib

pelanggar

sanksi

yang

kontribusi keempat variabel tersebut dalam kepatuhan

variabel

penelitian

sudah

perpajakan

sesuai

dan

sepatutnya diberikan bagi pelanggar. tinggi 2. Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman

sanksi

perpajakan

maka

akan

dapat

Wajib Pajak tentang Peraturan Perpajakan

meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

melaksanakan kwajiban pajak kendaraan

Berdasarkan uji parsial yang dilakukan,

bermotornya.

variabel Pengetahuan dan Pemahaman Wajib Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

7

6. Variabel Dominan

selanjutnya. Adapun saran-sarannya adalah

Variabel kesadaran wajib pajak menjadi variabel

dominan dalam mempengaruhi

sebagai berikut : 1.

Peneliti

yang

tertarik

untuk melakukan

kepatuhan wajib pajak di KB Samsat Kota

kajian di bidang yang sama dapat mencoba

Malang. Sebagian wajib pajak sudah sadar

menganalisis

bahwa

Pajak Nasional terhadap kepatuhan

kewajiban

perpajakan

harus

pengaruh

variabel

Sensus pajak

dipahami dan dilakukan secara benar dan

dan

sukarela karena fungsi dari membayar pajak

seperti Program Sensus pajak Nasional,

itu merupakan sebagai pembiayaan negara.

sosialisasi pajak dan tingkat pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian

sehingga

disimpulkan

menambahkan

program

disarankan

bebas

dapat

lain

memberikan

bahwa kepatuhan sukarela wajib pajak

hasil penelitian yang lebih baik, lengkap,

kendaraan bermotor di Kantor Bersama

dan bermanfaat

Samsat Kota Malang dalam melaksanakan

2.

Bagi

KB

Samsat

Kota

pelaksanaan

dengan

terhadap masyarakat yang melaksanakan

variabel

dominannya

kesadaran wajib pajak.

dalam

dalam

kewajiban perpajakan cukup baik, terbukti menjadi

tugasnya

Malang

Pelayanan

kewajiban pajak kendaraan bermotornya, disarankan melakukan training komunikasi

KESIMPULAN DAN SARAN

dan

Kesimpulan

perpajakan kepada petugas dahulu sebelum

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat

petugas

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

dalam

1. Variabel Pengetahuan dan Pemahaman Pajak

petugas

edukasi

tentang

tersebut melayani

pengetahuan

menjalankan

tugasnya

wajib

sehingga

pajak

pajak

memiliki

keahlian,

Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan,

pengetahuan dan pemahaman di bidang

Kesadaran Perpajakan, Kualitas Pelayanan,

perpajakan yang baik, teknik komunikasi

dan Sanksi Perpajakan berpengaruh positif

yang baik sebagai pelayan publik agar

secara

dan

masyarakat nyaman dan wajib pajak puas

signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

terhadap pelayanan tersebut, sehingga KB

Kendaraan Bermotor dalam membayar pajak

Samsat Kota Malang mencapai tujuannya

kendaraan bermotor di KB Samsat Kota

yaitu Menghimpun dana pajak dari sektor

Malang. Variabel Pemahaman Pajak Wajib

Pajak Kendaraan Bemotor.

Pajak

bersama-sama

Tentang

(simultan)

Peraturan

Perpajakan

3.

Untuk

lebih

meningkatkan

kepercayaan

berpengaruh secara parsial terhadap variabel

masyarakat terhadap instansi perpajakan,

kepatuhan wajib pajak. Begitu juga dengan

Direktorat Jenderal Pajak diharapkan lebih

variabel Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh

menanamkan nilai-nilai kejujuran dan lebih

secara parsial terhadap kepatuhan wajib

menerapkan kode etik pegawai pajak melalui

pajak. Variabel Kualitas Pelayanan dan

pengawasan intern yang telah ada di dalam

Sanksi

setiap

Perpajakan

berpengaruh

positif

Kantor

Pelayanan

pemberian

wajib pajak.

petugas pajak yang diketahui melanggar diketahui

bahwa variabel kesadaran wajib pajak yang paling

dominan

berpengaruh

yang

tegas

serta

signifikan secara parsial terhadap kepatuhan 2. Berdasarkan hasil penelitian

sanksi

Pajak

terhadap

kode etik pegawai pajak sehingga dapat memberikan efek jera.

terhadap

kepatuhan wajib Kendaraan Bermotor di KB

DAFTAR PUSTAKA

Samsat

tersebut

Alviansyah, Tri Palira. 2011. “Pengaruh Sanksi,

menjadi dominan karena wajib pajak merasa

Pelayanan, Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak

bahwa

harus

Terhadap Tingkat Kepatuhan Penyampaian

dipahami dan dilakukan secara benar dan

SPT Masa Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi

sukarela karena fungsi dari membayar pajak

Kasus KPP Malang Utara)”.

Kota Malang. kewajiban

Variabel perpajakan

itu merupakan sebagai pembiayaan negara.

Carolina, Veronica. 2009. Pengetahuan Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Saran

Carolina, Verani., Fortunata, Riana. 2013. “Tax

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka

Fairness Perception and Tax Compliance:

peneliti merekomendasikan saran-saran kepada

Studi Empirik Pada Wajib Pajak Orang

KB Samsat Kota Malang dan peneleliti-peneliti

Pribadi Karyawan di Bandung.

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

8

Chau, Gerald dan Patrick Leung. 2009. A Critical Review Of Fischer Tax Compliane Model: A Research Synthesis. Journal Accountng and Taxation Vol.1 (2). Hong Kong Polytechnic University.

Hung

Hom,

Kowloon,

Hongkong

Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Nurmuntu, Safri. 2005. “Pengantar Perpajakan”. Jakarta : Granit Mardiasmo,2011,Perpajakan,Edisi

Revisi,Andi:

Yogyakarta.

Feld, L. P. and Frey, B. S., (2007), “Tax

Muliari

dan

Setiawan.

2009.

Pengaruh

Compliance as the Result of Psychological

Persepsi tentang Sanksi perpajakan dan

Tax Contract: The Role of Incentives and

Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan

Responsive Regulation”. Volume 29, Issue 1,

Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di

LAW & POLICY.

Kantor Pelayanan Pajak Prata Denpasar

Halim, Abdul. 2004. Management Keuangan Daerah, Yogyakarta : UPP AMP

Timur Putri, Aamanda

Halim, Abdul., Icuk ,Rangga B., Amin, Dara.

& I Ketut Jati. 2012. Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

2014. “Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh,

Wajib

dan Studi Kasus”. Jakarta : Penerbit Salemba.

Kendaraan Bermotor di Denpasar

Indrawati

&

Setiawan

W.

2009.

PembelajaranAktif, Kreatif, dan Menyenangkan

Pajak

dalam

Membayar

Pajak

Radar Malang. 15 Februari 2012, Kota : Malang Rahayu,

Siti.

2010.

Perpajakan

Indonesia:

pdf, e-book. Jakarta: Pusat Pengembangan

Konsep & Aspek Formal Yogyakarta :

dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Graha Ilmu

Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTKIPA). Istanto,

Pelayanan Perpajakan,

Agus

2006.

Rekonsiliasi

dan

Akuntansi PPh Badani, Penerbit T & A

Fery.2010.Analisis

Pengetahuan

Setiawan.

Tentang Pajak,

Pengaruh

Pajak,

Kualitas

Ketegasan

dan

Sanksi

Tingkat Pendidikan

Terhadap Motivasi Wajib Pajak dalam Membayar

Pajak.Skripsi

Strata-

1.Jakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

Software Development, Jakarta. Siahaan, Marihot Pahala. 2013. Edisi Revisi Pajak Daerah

Retribusi

Daerah.

Jakarta:

RajaGrafindo Persada. Singarimbun, Masri dan Efendi Sofian. 2006. “Metode Penelitian Survai” . Jakarta: LP3ES. Sugiyono, 2004, Statistika untuk Penelitian, Cetakan

Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. “Pengaruh sikap

&

Keenam,

Penerbit

Alfabeta,

Bandung.

wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda,

Supriyati, dan Nur Hidayati. 2008. “Pengaruh

pelayanan fiskus, dan kesadaran perpajakan

Pengetahuan Wajib Pajak dan Persepsi

terhadap

Wajib

kepatuhan

Semarang: Akuntansi

wajib

Program Pasca

pajak”.

Studi

Sarjanan

Tesis.

Magister Universitas

Diponegoro.

Pajak”.

Jurnal

Akuntansi

&

Teknologi Informasi,Vol.7 No.1, Mei 2008. Susanto, Herry., 2012. “Juara II Lomba Artikel Pajak Nasional Direktorat Jenderal Pajak”.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Melalui www.pajak.go.id. Diakses 2 Juli 2014, 22:00 WIB Zuraida, Ida. 2012, “Teknik Penyusunan Peraturan

Muliarni dan Setiawan. 2009. Pengaruh Persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran

Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah”. Jakarta: Sinar Grafika.

wajib pajak pada kepatuhan pelaporan wajib

pajak

orang

pribadi

di

kantor

pelayanan pajak prata Denpasar Timur. Nasution, Chairuddin Syah. 2003. “Analisis Potensi Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Di Indonesia Periode 1990 – 2000”. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, Vol. 7, No. 2. Nazir. M 2005. “Metodologi penelitian”. Bogor : Ghalia Indonesia. Nurlaela, Siti. 2013. Pengaruh Pengetahuan dan Pemahaman, Kesadaran, Persepsi terhadap Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

9