PENGARUH PENGETAHUAN GIZI, STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK (Studi Kausal di Pos PAUD Kota Semarang Tahun 2015) MYRNAWATI1 - ANITA2 Universitas PGRI Semarang Jln. Sidodadi Timur No. 24 Semarang Telp: (024) 8316377 Email:
[email protected] Abstract: This study aims to determine the influence of knowledge of nutrition, socioeconomic status, and lifestyle and food pattern to nutritional status of early childhood in family. This study used a quantitative approach with survey method and the technique of path analysis, where the research was conducted in early chilhood education units (Pos PAUD) at Semarang city, Central Java Province. The results showed that: (1) There is a direct effect of the positive nutritional knowledge of the nutritional status of early childhood, (2) There is a direct effect of the positive socio-economic status of the nutritional status of early childhood, (3) There is a direct effect of positive food pattern on nutritional status of early childhood, (4) There is a direct effect of positive knowledge of nutrition to food pattern, (5) There is a direct effect of the positive socio-economic status to food pattern, (6) There is a direct effect of positive knowledge of nutrition to lifestyle, (7) There is a direct influence positive socioeconomic against lifestyle, (8) There is a direct positive influence of lifestyle to food pattern. In conclusion, enriching the nutritional status of children in the family in Pos PAUD se-Kotamadya Semarang, it needs to be improved the knowledge of nutritional, socio-economic status, lifestyle and food pattern in the family. Keywords: Knowledge of Nutritional, Socio-Economic Status, Lifestyle, Food Pattern, Nutritional Status, Early Childhood Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan gizi, status sosial ekonomi, gaya hidup dan pola makan terhadap status gizi anak usia dini dala keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Pos PAUD Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh langsung positif pengetahuan gizi terhadap status gizi anak usia dini , (2) Terdapat pengaruh langsung positif status sosial ekonomi terhadap status gizi anak usia dini , (3) Terdapat pengaruh langsung positif pola makan terhadap status gizi anak usia dini , (4) Terdapat pengaruh langsung positif pengetahuan gizi terhadap pola makan, (5) Terdapat pengaruh langsung positif status sosial ekonomi terhadap pola makan , (6) Terdapat pengaruh langsung positif pengetahuan gizi terhadap gaya hidup , (7) Terdapat pengaruh langsung positif sosial ekonomi terhadap gaya hidup, (8) Terdapat pengaruh langsung positif gaya hidup terhadap pola makan.Dengan demikian untuk memperbaiki status gizi anak dalam keluarga di Pos PAUD Kota Semarang, perlu untuk meningkatkan pengetahuan gizi, status sosial ekonomi, gaya hidup dan pola makan dalam keluarga. Kata Kunci : Pengetahuan Gizi, Status Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Pola Makan, Status Gizi, anak usia dini
213
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Hasil penelitian di bidang psikologi,
fisiologi,
gizi
dan mengembangkan secara optimal
separuh
seluruh potensi anak, betapapun
perkembangan kognitif berlangsung
potensi yang mereka miliki, hal
dalam waktu antara konsepsi hingga
dikemukakan oleh Gutama ( 2004).
menyatakan
dan
terpenting PAUD adalah membantu
bahwa
usia 4 tahun, dan 30 % dalam usia 4-
Menurut
Genis
Ginanjar
8 tahun. Pada periode tersebut anak
(2009)
memerlukan zat gizi yang memadai
dipengaruhi oleh faktor makanan
agar kapasitas otak yang terbentuk
yang bergizi dan genetik. Sampai usia
dapat maksimum.
empat bulan, seorang anak bisa
Sesuai
dengan
pertumbuhan
anak
tahap
tumbuh dengan mengandalkan ASI
dari
dari ibunya. Itulah sebabnya ASI
minggu ke empat pembuahan sampai
dapat dikatakan sebagai makanan
lahir dan anak usia dini gizi amat
terlengkap di dunia. Setelah melewati
berperan dalam proses pertumbuhan
empat bulan anak harus mendapatkan
dan perkembangan otak. Kekurangan
makanan tambahan lain disamping
gizi
ASI. ASI sendiri tetap harus diberikan
perkembangan
otak,
pada
sejak
masa
kehamilan
menyebabkan bayi lahir dengan berat
sampai anak berusia dua tahun.
badan rendah. Hal ini disamping
Pertumbuhan anak-anak di
beresiko tinggi terhadap kematian
negara-negara berkembang termasuk
pada
akan
Indonesia ternyata selalu tertinggal
dan
dibandingkan anak-anak di negara
usia
dini,
juga
mempengaruhi
pertumbuhan
perkembangan
dibawah
normal
maju. Pada awalnya kita menduga
tersebut
hidup.
faktor
apabila
anak
genetik
adalah
penyebab
Kekurangan gizi pada masa bayi
utamanya. Namun kajian tentang
hingga
dapat
tumbuh kembang anak membuktikan
terganggunya
bahwa bayi di Indonesia sampai usia
usia
2
mengakibatkan perkembangan kemampuan dapat
tahun
mental
dan
motoriknya,
bahkan
baiknya
dengan
bayi
Amerika.
cacat
Perlambatan pertumbuhan kemudian
permanen. Oleh karena itu tugas
mulai terjadi pada periode 6-24 bulan.
214
mengakibatkan
6 bulan mempunyai berat dan sama
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita
Penyebabnya adalah pola makan yang
tidak awam soal gizi, biasanya karena
semakin tidak memenuhi syarat gizi
ingin mudah memberi makan anak,
dan kesehatan. Pada usia 0-6 bulan
tidak mau repot dan ibu yang bekerja.
ASI masih menjadi andalan dan oleh
Ini banyak terlihat dari hasil survei di
karena itu, bayi Indonesia masih bisa
Kota Semarang yang masih banyak
tumbuh
ditemukan
secara
optimal.
Akibat
anak-anak
yang
kemiskinan, anak-anak usia 6-24
kekurangan gizi karena disebabkan
bulan
oleh ‘ketidak tahuan’ orang tua
tidak
bisa
mendapatkan
makanan yang berkualitas sebagai
khususnya ibu.
pendamping ASI. Akibatnya kualitas fisik semakin merosot. Menurut
Gizi kurang biasanya ditandai berat badan kurang, lesu atau anemia.
dari
Dinas
Kekurangan
jelaskan
dalam
disebabkan oleh karena anak tidak
Tempo (2014) pada september 2014
memperoleh semua zat gizi yang
jumlah
yang
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
(malnutrisi)
yang cukup, sehingga terjadi ketidak
meningkat dari 15 persen menjadi 17
seimbangan antara konsumsi zat gizi
persen. Jumlah ini berada pada
dengan kebutuhan. Demikian juga
rentang usia tumbuh kembang dan
sebaliknya dalam masyarakat umum.
tersebar
Anak yang kegemukan diangggap
Kesehatan
data
yang
anak
kekurangan
di
Indonesia gizi
beberapa
daerah
di
gizi
pada
Indonesia. Anak yang kekurangan
lucu,
gizi berada di daerah kantong-
membanggakan
kantong kemiskinan, terpencil, terluar
Fenomena peningkatan kegemukan
dan tertinggal. Meningkatnya angka
dan obesitas pada anak di Indonesia
malnutrisi bukan disebabkan oleh
sangat
ketidakmampuan
kegemukan dan obesitas pada anak
orang
tua
menggemaskan,
anak
orang
mencemaskan,
resiko
sehat
dan
tuanya.
karena
mendapatkan makanan bergizi tetapi
meningkatkan
juga banyak orang tua yang kurang
berbagai gangguan kesehatan, seperti
peduli terhadap tumbuh kembang
kencing
anak. Masalah ini banyak terjadi pada
hipertensi,
warga kota besar yang sebenarnya
gangguan
manis
(DM
timbulnya
tipe
2),
penyakit
jantung,
pernafasan,
gangguan 215
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
kesehatan jiwa, dan mempengaruhi
terpenuhi seluruh kecukupan gizinya,
hubungan sosial anak dengan teman
dengan
sebayanya .
keadaan
Keadaan gizi buruk pada masa bayi
dan
anak-anak
cara
menilai
fisiknya
parameter
pada
setiap
umurnya. Selain dari berat badan,
akan
tinggi badan, juga digunakan ukuran
lost
lingkaran kepala, serta lingkar lengan
generation. Terjadinya masalah gizi
anak. Kemudian dari hasil status gizi
buruk
karena
itu baru dapat diambil kesimpulan
faktor
apakah perkembangan anak bisa
yaitu,
normal, di bawah normal, atau di atas
mengakibatkan
terjadinya
sangat
berkaitan
kompleks
dengan
penyebab
banyak
diantaranya
pengetahuan gizi yang kurang, status
normal.
sosial ekonomi keluarga termasuk
Gangguan pertumbuhan dan
kemiskinan, masalah budaya dalam
perkembangan seorang anak akan
masyarakat dan kepercayaan yang
akan menyebabkan tingginya angka
ada di masyarakat tersebut, cara
kematian anak, juga menyebabkan
pengolahan makanan yang dilakukan.
berkurangnya potensi belajar dan
Semua itu akan mempengaruhi status
menurunnya
gizi anak.
terhadap penyakit. Kekurangan gizi
Setiap anak menempuh proses
pada
masa
daya
tahan
kanak-kanak
tubuh
akan
perkembangan yang sangat penting
melahirkan orang dewasa yang lebih
baik mentalnya maupun fisiknya.
pendek dan berat badan yang lebih
Status
derajat
ringan dan tingkat produktivitas yang
penilaian kebutuhan gizi anak sesuai
lebih rendah. Anak yang menderita
dengan umurnya. Dari situ dapat
kekurangan gizi juga cenderung lebih
dinilai
mudah menderita penyakit-penyakit
gizi
merupakan
apakah
anak
bertumbuh
normal, baik saat ini, maupun di waktu lampau, atau ada riwayat pernah mengalami kekurangan gizi. Status
Keadaan gizi anak anak balita Indonesia hingga saat ini masih
umumnya
memprihatinkan. Pada tahun 2003
digunakan dalam upaya meneliti
masih terdapat 27,3% atau sekitar 5
apakah
juta anak balita menderita gizi kurang
216
kondisi
gizi
kronis di kemudian hari.
seorang
anak
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita
dan 8,0% atau sekitar 1,3 juta
konsepsi penentuan garis ke-miskinan
diantaranya mengalami gizi buruk.
dan upah minimum, dan makna yang
Rahmi Utomo ( 2001 ) mengemukan
kedua bahwa gizi dalam arti status gizi
bahwa
dapat mempengaruhi kualitas manusia,
keadaan
ini
merupakan
ancaman bagi upaya peningkatan
produktivitas
sumber daya manusia Indonesia,
pendapatan.
karena kurang energi protein erat
Status
kaitannya
dengan
kembang
gagal
termasuk
tumbuh
rendahnya
kecerdasan seseorang.
kerja
dan
akhirnya
gizi
anak
sering
dinyatakan dalam ukuran berat badan menurut
umur
yang
kemudian
dibandingkan dengan nilai standar
Menurut data stastitik Riskesda
WHO/NCHS. Berat badan adalah
Jawa Tengah pada tahun 2013
indikator utama yang dapat dilihat
prevelensi status gizi balita menurut
ketika
berat badan dan umur anak di
kekurangan
Provinsi Jawa Tengah adalah: gizi
panjang
buruk (4,1%), gizi kurang (13,5%),
mengakibatkan
gizi lebih (3,5%) yang dijelaskan juga
tumbuhan tinggi badan, dan akhirnya
dalam Tribunnews (2014) untuk kota
berdampak buruk bagi perkembangan
Semarang bahwa masih ditemukan
mental-intelektual individu. Kurang
kasus gizi buruk pada tahun 2013 yaitu
gizi pada masa fase cepat tumbuh
sebanyak
32
sedangkan
kasus
jumlah
seseorang
mengalami
gizi.
dalam
jangka
kurang
gizi
akan
hambatan
per-
anak
balita,
otak (dibawah usia 18 bulan) akan
anak
yang
bersifat irreversible (tidak dapat
kekurangan gizi sepanjang tahun 2012
pulih).
adalah 1091 kasus dan mengalami
tersebut tidak dapat lagi berkembang
penurunan pada tahun 2013 sebanyak
secara optimal. Ini jelas akan semakin
2013 kasus.
menurunkan
Ada dua makna gizi dalam kaitannya
kecerdasan
kualitas
anak
bangsa
Indonesia. Kurang energi protein
pembangunan
pada masa anak akan menurunkan IQ,
manusia. Makna yang pertama adalah
menyebabkan kemampuan geometrik
bahwa
rendah, anak tidak bisa berkonsentrasi
gizi
dengan
Artinya
sebagai
bagian
dari
kebutuhan dasar yang menjadi dasar
secara maksimal. 217
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Membentuk pola makan yang
food).
Kebiasaan
terjadi
karena
tua
dalam
baik untuk seorang anak menuntut
kebiasaan
kesabaran seorang ibu. Pada usia
mengenalkan makanan siap saji (fast
prasekolah,
food)
anak-anak
seringkali
orang
disertai
dengan
tidak
mengalami fase sulit makan. Kalau
memberikan pengetahuan pada anak
problema makan ini ber-kepanjangan
tentang
maka dapat mengganggu tumbuh
makanan siap saji
kembang anak karena jumlah dan jenis
menerus pada anak.
gizi yang masuk dalam tubuhnya kurang.
bahayanya
memakan secara terus
Kewajiban orang tua adalah menjamin hak-hak anak untuk mem-
Problema makanan bisa terjadi
peroleh makanan secara cukup dan
karena anak meniru pola makan orang
berkualitas. Disertai dengan pola asuh
tuanya yang mungkin kurang baik.
yang baik, maka anak-anak akan
Orang tua yang pilih-pilih makanan
tumbuh
dan
dan tidak doyan sayur secara tidak
optimal
menjadi
langsung akan menyebabkan anak
manusia (SDM) yang tangguh.
berkembang
secara
sumber
daya
berperilaku seperti orang tuanya.
Salah satu indikator kualitas
Budaya makan bisa juga timbul dari
manusia adalah keadaan gizi yang baik
kebiasaan makan yang dilakukan dari
dimana kebutuhan dasarnya dapat ter-
rumah misalnya kebiasaan makanan
cukupi baik dari segi kualitas maupun
yang menggunakan santan dalam
kuantitasnya. Salah satu faktor yang
makanan keluarga akan membuat
mempengaruhi
anak
dengan
pengetahuan pangan dan gizi selain
makanan yang bersantan. Ada juga
faktor ketersediaan pangan, produksi
anak yang dibiasakan makan yang
pangan,
manis-manis, hal itu menyebabkan
pendidkan gizi secara formal dan non
anak menjadi obesitas. Pola makan
formal.
menjadi
senang
status
sehingga
gizi
adalah
diperlukan
anak juga banyak di-pengaruhi oleh
Pengetahuan gizi pada setiap
gaya hidup keluarga, hal ini bisa
individu dinilai menjadi salah satu
dilihat dari kebiasaan anak untuk
faktor yang penting dalam konsumsi
menyantap makanan siap saji (fast
pangan dan status gizi. Hal tersebut
218
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita
berhubungan dengan pemberian menu,
kepala keluarga dan pengetahuan
pemilihan bahan pangan, pemilihan
tentang gizi yang rendah ditambah
menu,
dan
dengan budaya dalam keluarga antara
menentukan pola konsumsi pangan
lain kebiasaan makan dan adat istiadat
yang akhirnya akan berpengaruh pada
akan mem-pengaruhi dalam proses
keadaan
yang
pemilihan dan pengolahan makanan
bersangkutan. Sasaran pendidikan gizi
oleh ibu, karena pengolahan makanan
tidak hanya kaum wanita yang meliputi
yang baik akan mempengaruhi status
ibu
dan
gizi seorang anak. Berdasarkan paparan
pengetahuan gizinya baik akan sangat
diatas, maka peneliti tertarik untuk
berperan dalam menyiapkan menu
melihat
yang cukup mengandung energi dan
pengetahuan
protein,
ekonomi, gaya hidup dan pola makan
pengolahan
gizi
yang
pangan
individu
berpendidikan
serta
gizi
lainnya
pada
keluarganya.
pengaruh gizi,
pengaruh status
sosial
dalam keluarga terhadap status gizi
Status sosial ekonomi keluarga
anak usia dini.
misalnya penghasilan yang rendah dari
Analisis
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif
metode survei.
melalui
jalur
merupakan membantu
(path
sarana
analysis)
yang
peneliti,
dapat dengan
Penelitian survei
menggunakan data kuantitatif yang
melibatkan pengumpulan data untuk
bersifat koresional untuk menjelaskan
menguji hipotesis atau menjawab
proses yang bersifat kausal. Penelitian
pertanyaan tentang pendapat orang
ini dilakukan di Pos PAUD Kota
pada beberapa topik atau masalah.
Semarang Propinsi Jawa Tengah,
Survei
dimana populasinya sebanyak 108
adalah
mengumpulkan menjelaskan
instrumen data
satu
atau
yang lebih
keluarga di Kota Semarang. Penelitian ini mengkaji atau
karakteristik populasi tertentu.
menganalisis
keterkaitan
antar
Adapun
tekniknya menggunakan
variabel yang diteliti berdasarkan
teknik analisis jalur (path analiysis).
fakta dan data yang sudah terjadi, 219
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
serta
mengukur
satu
ekonomi (X2), gaya hidup (X3) dan
variabel terhadap variabel lainnya.
pola makan (X4) sedangkan variabel
Variabel yang dikaji terdiri variabel
dependen adalah status gizi anak usia
independen dan variabel dependen.
dini (Y).
Variabel
pengaruh
independen
adalah
pengetahuan gizi (X1), status sosial
Dirumuskan konstelasi penelitian dalam gambar berikut ini :
PENGETAHUA N GIZI (X1)
Py1 P31
P41
GAYA HIDUP (X3)
P4 3
POLA MAKAN (X4)
Py4
STATUS GIZI ANAK USIA DINI (Y)
P32 P42 STATUS SOSIAL EKONOMI (X2)
Py2
Gambar 1. Model Konstelasi Penelitian
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian
dikelompokkan menjadi lima bagian,
Berdasarkan
banyaknya
yaitu : pengetahuan gizi (X1), status
variabel yang mengacu pada masalah
sosial ekonomi (X2), gaya hidup (X3),
penelitian , maka deskripsi data dapat 220
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita
pola makan (X4) dan variabel status gizi (Y) tertuang dalam tabel di bawah ini
Tabel 1 Rangkuman Statistik Deskriptif Keterangan
Pengetahuan Gizi
Rata-rata Standard Error Median Modus Standar Deviasi Varians Rentang Terendah Tertinggi Jumlah Skor Ukuran Sampel
19,30 0,28 20,0 21 2,87 8,2105 15 10 25 2084 108
Pengujian Persyaratan Analisis Syarat
Sosial Gaya Hidup 99,98 1,12 101,0 110 11,63 135,3081 54 74 128 10798 108
Pola Makan 119,14 1,08 121,0 122 11,19 125,1114 63 81 144 12867 108
sebelum dilakukan pengujian model,
jalur
(path
terlebih dahulu dilakukan pengujian
estimasi
antara
terhadap ketiga persyaratan yang
variabel eksogen terhadap variabel
berlaku dalam analisis jalur tersebut.
endogen
Pengujian analisis yang dilakukan
analysis)
analisis
Status Ekonomi 56,85 0,79 56,5 56 8,24 67,9779 36 40 76 6140 108
adalah
bersifat
linear,
dengan
demikian persyaratan yang berlaku pada
analisis
sendirinya
regresi
juga
adalah:
dengan
berlaku
pada
persyaratan analisis jalur. Persyaratan
1. Uji Normalitas Data yang digunakan dalam
yang harus dipenuhi dalam analisis
menyusun
model
jalur adalah bahwa sampel penelitian
memenuhi
asumsi
berasal
tersebut berasal dari populasi yang
dari
populasi
yang
regresi
harus
bahwa
berdistribusi normal, dan hubungan
berdistribusi
antara variabel-variabel dalam model
normalitas pada dasarnya menyatakan
haruslah
signifikan
bahwa dalam sebuah model regresi
Berkaitan
dengan
dan hal
linear. tersebut,
normal.
data
Asumsi
harus berdistribusi normal.
221
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Dari hasil pengujian terhadap
populasi yang diamati berdistribusi
sampel penelitian digunakan untuk
normal atau tidak. Untuk pengujian
menarik kesimpulan bahwa apakah
normalitas, digunakan uji Lilliefors.
Tabel 2 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran Galat Taksiran Regresi Y atas X1 Y atas X3 Y atas X4 X4 atas X1 X4 atas X2 X4 atas X3 X3 atas X1 X3 atas X2
N
Lhitung
108 108 108 108 108 108 108 108
0,0814 0,0782 0,0586 0,0709 0,0442 0,0519 0,0530 0,0500
Ltabel α = 0,05 0,085 0,085 0,085 0,085 0,085 0,085 0,085 0,085
α = 0,01 0,097 0,097 0,097 0,097 0,097 0,097 0,097 0,097
Keterangan Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal
Jika Fhitung > Ftabel maka tolak H0
2. Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi
(regresi signifikan), jika Fhitung <
Uji persyaratan analisis data
Ftabel maka terima H0.
setelah uji normalitas data, dilakukan
b) Uji Linearitas Regresi
uji signifikansi dan linearitas regresi
H0 : Regresi linear
dengan kriteria sebagai berikut:
H1 : Regresi tidak linear
a) Uji signifikansi regresi
Jika Fhitung > Ftabel maka tolak H0,
H0 : Regresi tidak signifikan
jika Fhitung < Ftabel maka terima H0
H1 : Regresi signifikan
(regresi linear).
Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Signifikansi dan Uji Linearitas Regresi
Ŷ = 0,20 + 0,14X1
Uji Signifikansi Ftabel Fhitung 0,05 15,65 ** 3,93
Y atas X2
Ŷ = 0,06 + 0,05X2
16,69 **
Y atas X4
Ŷ = -1,95 + 0,04X4
Regresi
Persamaan Regresi
Y atas X1
222
20,79 **
3,93 3,93
0,01 6,88
Uji Linearitas Ftabel Fhitung 0,05 0,78 ns 1,89
0,01 2,44
6,88
0,78 ns 1,60
1,94
6,88
0,78
ns
1,59
1,92
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita
X4 atas X1
ˆ = 90,83 + 1,47X1 17,43 ** X 4
3,93
6,88
0,70 ns 1,89
2,44
X4 atas X2
ˆ = 89,82 + 0,52X2 17,91 ** X 4
3,93
6,88
0,78 ns 1,60
1,94
X4 atas X3
ˆ = 83,94 + 0,35X3 16,41 ** X 4
3,93
6,88
1,46 ns 1,57
1,90
X3 atas X1
ˆ = 77,51 + 1,16X1 9,50 ** X 3
3,93
6,88
0,62 ns 1,89
2,44
X3 atas X2
ˆ = 76,41 + 0,41X2 10,02 ** X 3
3,93
6,88
0,85 ns 1,60
1,94
Keterangan:
Perhitungan Koefisien Jalur
**
: Sangat signifikan
ns
:
Non signifikan
Diagram (regresi
jalur
memiliki
8
koefisien jalur yaitu: py1, py2, py4, p41,
linear)
p42, p43, p31, p32 sehingga diperoleh 3 model struktural seperti berikut ini:
py1 = 0,199 p31 = 0,217
p41 = 0,236
p43 = 0,228
p32 = 0,227
py4 = 0,249
p42 = 0,240
py2 = 0,212
Gambar 2 Model Hubungan Struktural antar Variabel
223
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Penarikan kesimpulan hipotesis dilakukan
Pengujian Hipotesis Setelah perhitungan koefisien jalur
berdasarkan hasil perhitungan koefisien
dilakukan melalui analisis model struktural
jalur dan signifikansi melalui uji-t untuk
kausal, untuk menguji hipotesis yang
setiap jalur yang diteliti. Berikut ini
diajukan dan mengukur pengaruh langsung
diuraikan
positif antar variabel maka selanjutnya
penelitian sebagai berikut:
hasil
pengujian
hipotesis
dilakukan penarikan kesimpulan hipotesis. Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Keputusan Kesimpulan
1.
Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif Ho ditolak Berpengaruh langsung positif
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
224
Hipotesis Statistik Terdapat pengaruh langsung H0: βy1 ≤ 0 positif pengetahuan gizi terhadap H1: βy1 > 0 status gizi anak Terdapat pengaruh langsung H0: βy2 ≤ 0 positif status sosial ekonomi H1: βy2 > 0 terhadap status gizi anak Terdapat pengaruh langsung H0: βy4 ≤ 0 positif pola makan terhadap H1: βy4 > 0 status gizi anak Terdapat pengaruh langsung H0: β41 ≤ 0 positif pengetahuan gizi terhadap H1: β41 > 0 pola makan Terdapat pengaruh langsung H0: β42 ≤ 0 positif status sosial ekonomi H1: β4 2> 0 terhadap pola makan anak Terdapat pengaruh langsung H0: β43 ≤ 0 positif gaya hidup terhadap polaH1: β43 > 0 makan Terdapat pengaruh langsung H0: β31≤ 0 positif pengetahuan gizi terhadap H1: β31 > 0 gaya hidup Terdapat pengaruh langsung H0: β32 ≤ 0 positif sosial ekonomi terhadap H1: β32 > 0 gaya hidup
No Hipotesis Penelitian
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita Pengaruh Langsung Positif Pengetahuan
berpendapat bahwa yang penting anaknya
Gizi terhadap Status Gizi Anak
mau
Hasil
analisis
Ketidaktahuan
dalam
pertama
pengenalan gizi dapat dilihat dari angket
menghasilkan temuan bahwa pengetahuan
yang di berikan pada mereka. Karena
gizi berpengaruh secara langsung positif
ketidaktahuan seorang ibu akhirnya akan
terhadap status
gizi anak usia dini.
berdampak pada staus gizi anak. Anak-anak
Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat
hanya makan makanan yang menurut orang
disimpulkan bahwa status gizi anak usia
tuanya baik, termasuk hanya memberikan
dini dipengaruhi secara langsung positif
makanan yang mengandung pengawet,
oleh
serba instan dan makanan yang tidak sehat
pengetahuan
hipotesis
makan.
gizi.
Meningkatnya
pengetahuan gizi akan mengakibatkan
lainnya.
peningkatan status gizi anak usia dini. Hasil
Dari penjelasan di atas, maka sangat
penelitian ini senada dengan pendapat
jelas bahwa secara teoretis dan empiris
beberapa ahli di antaranya adalah status gizi
pengetahuan gizi terbukti meliliki pengaruh
anak
terhadap status gizi anak.
usia
dini
dipengaruhi
oleh
pengetahuan gizi seorang ibu, hal itu dijelaskan oleh (Yabunci, Kaisac: 2003).
Pengaruh Langsung Positif Status Sosial
Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang
Ekonomi terhadap Status Gizi Anak
baik akan memberikan makanan yang
Hasil
analisis
hipotesis
kedua
sesuai dengan syarat menu gizi yang
menghasilkan temuan bahwa status sosial
seimbang.
mempunyai
ekonomi berpengaruh secara langsung
pengetahuan gizi yang tinggi akan berusaha
positif terhadap status gizi anak usia dini.
memberikan makanan yang tepat untuk
Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat
keluarganya khususnya untuk anaknya
disimpulkan bahwa status gizi anak usia
mulai dari pranatal, kehamilan sampai usia
dini dipengaruhi secara langsung positif
tumbung kembang anak.
oleh status sosial ekonomi. Meningkatnya
Ibu
yang
Hasil penelitian di Pos PAUD di kota
status sosial ekonomi akan mengakibatkan
Semarang banyak ditemukan orang tua
peningkatan status gizi anak usia dini. Hasil
termasuk ibu yang tidak peduli dengan
penelitian ini senada dengan pendapat
makanan yang dikonsumsi anak, hal ini
beberapa ahli di antaranya adalah terdapat
berkaitan dengan ketidaktahuan ibu dalam
pengaruh langsung status sosial ekonomi
mengenal
terhadap status gizi anak usia dini. Status
gizi
untuk
anak.
Mereka
225
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 sosial
ekonomi
keluarga
termasuk
pendapatan, pendidikan serta pekerjaan
status sosial ekonomi terbukti memiliki pengaruh terhadap status gizi anak.
keluarga akan berdampak langsung pada status gizi anak. Diduga anak yang status
Pengaruh Langsung Positif Pola Makan
gizinya buruk lebih banyak berasal dari
terhadap Status Gizi Anak
anak yang berasal dari keluarga miskin dan
Hasil
analisis
hipotesis
ketiga
orang tua yang pendidikannya rendah.
menghasilkan temuan bahwa pola makan
Faktor sosial ekonomi yang berkaitan
berpengaruh
dengan gizi kurang dijelaskan juga oleh
terhadap status
Wardlaw (2009).
Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat
secara
langsung
positif
gizi anak usia dini.
Hal ini bisa dilihat dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa status gizi anak usia
Pos
Kota
dini dipengaruhi secara langsung positif
Semarang, banyak anak yang berasal dari
oleh pola makan. Meningkatnya pola makan
status
rendah
akan mengakibatkan peningkatan status gizi
menunjukkan status gizi yang rendah. Hasil
anak usia dini. Hasil penelitian ini senada
IMT anak menunjukkan status gizi anak
dengan pendapat beberapa ahli di antaranya
termasuk gizi kurang. Anak-anak dengan
membetuk pola makan yang baik yang baik
status gizi yang rendah banyak ditemukan
untuk seorang anak menuntut kesabaran
karena pendidikan orang tuanya rendah.
orang tua. Pada usia prasekolah anak-anak
Masih banyak orang tua yang mempunyai
seringkali mengalami fase sulit makan.
anak-anak di Pos PAUD di Kota Semarang
Kalau
mempunyai pendidikan yang setingkat
berkepanjangan, maka dapat mengganggu
Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan
tumbuh kembang anak karena jumlah dan
cukup banyak orang tua yang berpendidikan
jenis gizi yang masuk dalam tubuhnya
Sekolah Dasar (SD). Padahal orang tua
kurang, menyebabkan status gizi anak akan
tersebut tinggal di kota besar seperti
rendah (Yabanci, Kaisac: 2003).
di
PAUD-Pos
sosial
PAUD
ekonomi
yang
di
Semarang. Karena pendidikan yang rendah
problem
Pola
makan
sulit
anak
makan
terbentuk
ini
dari
banyak orang tua yang tidak peduli dengan
kebiasaan makan dalam keluarga. Ini bisa
makanan yang dikonsumsi anak yang
dilihat
penting anak itu makan.
dilakukan oleh ayah dan ibu serta anggota
Dari penjelasan di atas, maka sangat jelas bahwa secara teoretis dan empiris
226
dari
kebiasaan
makan
yang
keluarga lainnya. Anak akan mengikuti kebiasaan
makan
tersebut.
Misalnya
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita kebiasaan makan yang mengandung santan
mempertahankan status gizi dan kesehatan
akan
yang optimal (Almatsier, 2011).
membuat
anak
terbiasa
makan
makanan yang sama. Penelitian di Pos
Pengetahuan gizi yang dipunyai oleh
PAUD di Kota Semarang menujukkan
seorang
ibu
tentu
akan
memberikan
bahwa pola makan orang tua membuat anak
informasi-informasi yang tepat pada ibu
mengikutinya. Hal ini dapat dilihat dari
dalam memilih bahan yang tepat, mengolah
tabel pemberian makanan yang diberikan
makanan yang sehat dan bergizi serta
pada ibu.
menyajikan makanan yang sehat dan menarik anak untuk mencobanya. Ibu akan
Pengaruh Langsung Positif Pengetahuan
berusaha memberikan makanan yang sehat
Gizi terhadap Pola Makan
dan bergizi karena seorang ibu tahu bahwa
Hasil
analisis
hipotesis
keempat
makanan yang sehat dan bergizi akan
memberikan temuan bahwa pengetahuan
mempengaruhi kecerdasan otak anak.,
gizi berpengaruh secara langsung positif
karena dengan kecerdasan otak anak akan
terhadap pola makan. Dengan demikian
memberikan dampak yang baik bagi masa
dapat disimpulkan bahwa pola makan
depan anak.
dipengaruhi secara langsung positif oleh pengetahuan
gizi.
Meningkatnya
Pernyataan
tersebut
menunjukkan
bahwa bagaimana pengetahuan gizi ibu
pengetahuan gizi akan mengakibatkan
mempengaruhi
pola
makan,
hal
ini
peningkatan pola makan. Hasil penelitian
didukung dengan pendapat beberpa ahli
ini senada dengan pendapat beberapa ahli di
juga kajian empirik yang ada.
antaranya adalah pola makan yang baik mengandung makanan
sumber
energi,
sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi diperlukan
Pengaruh Langsung Positif Status Sosial Ekonomi terhadap Pola Makan Hasil
analisis
hipotesis
kelima
untuk pertumbuhan dan pemiliharaan tubuh
menghasilkan temuan bahwa status sosial
serta perkembangan otak dan produktifitas
ekonomi berpengaruh secara langsung
kerja, serta dimakan dalam jumlah cukup
positif terhadap pola makan. Berdasarkan
sesuai dengan kebutuhan. Dengan pola
hasil temuan tersebut dapat disimpulkan
makan sehari-hari yang seimbang dan
bahwa pola makan dipengaruhi secara
aman,
langsung positif oleh status sosial ekonomi.
berguna
untuk
mencapai
dan
Meningkatnya status sosial ekonomi akan 227
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 mengakibatkan peningkatan pola makan.
bahwa status sosial ekonomi meberikan
Hasil penelitian ini senada dengan pendapat
pengaruh terhadap pola makan keluarga.
beberapa ahli di antaranya adalah banyak masalah gizi terjadi didalam kelompok
Pengaruh Langsung Positif Gaya Hidup
masyarakat
terhadap Pola Makan
di
daerah
pedesaan
atau
masyarakat dengan status ekonomi rendah yang mengkonsumsi
makanan dengan
Hasil
analisis
hipotesis
keenam
menghasilkan temuan bahwa gaya hidup
kurang baik, baik jumlah maupun mutunya.
berpengaruh
Namun demikian tidak dapat dipungkiri
terhadap pola makan. Berdasarkan hasil
bahwa
juga
temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
mempengaruhi secara nyata gambaran
pola makan dipengaruhi secara langsung
menyeluruh mengenai masalah gizi di
positif oleh gaya hidup. Meningkatnya gaya
daerah miskin, hal ini jelaskan oleh
hidup akan mengakibatkan peningkatan
Winarno (2001).
pola makan. Hasil penelitian ini senada
faktor
Penelitian
sosial
Pos
positif
dengan pendapat beberapa ahli di antaranya
Semarang menunjukkan masyarakat dengan
adalah bahwa gaya hidup di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan yang rendah dan taraf
faktor ekternal seperti kebiasaan orang
ekonomi yang rendah seperti beberapa
tua,teman sebaya, media, pengetahuan gizi
responden di Pos PAUD kota Semarang
dan lainnya. Selain faktor ekternal juga
yang hanya lulusan SMP dan SD banyak
faktor internal konsep diri, kepercayaan dan
yang mempunyai pola makan yang relatif
nilai pribadi, perkembangan psikologi dan
rendah. Hal ini disebabkan karena mereka
lainnya. Gaya hidup akan mempengaruhi
kemampuan ekonomi mereka yang kurang.
pola makan seseorang dikemukan oleh
Apalagi hidup di kota besar seperti
Almatsier, Soetardjo dan Soekarti (2011).
Semarang, biaya hidup yang tinggi disertai
Kebiasaan makan yang kurang baik selama
penghasilan mereka yang rendah membuat
masa pertumbuhan yang diakibatkan gaya
mereka tidak terlalu peduli dengan makanan
hidup yang salah akan menyebabkan
yang bergizi. bagi mereka yang penting
munculnya penyakit-penyakit degeneratif
mereka bisa makan setiap harinya.
misalnya penyakit darah tinggi, jantung,
penelitian
ini
PAUD
langsung
Kota
Hasil
di
ekonomi
secara
menguatkan
pernyataan para ahli yang menyatakan
serta penyakit lainnya. Hasil Penelitian di Pos PAUD Kota Semarang menunjukkan bahwa gaya hidup
228
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita yang di ada dalam keluarga memberikan
dipengaruhi secara langsung positif oleh
pengaruh yang cukup besar bagi pola makan
pengetahuan
anak. Ibu-ibu di Pos PAUD Kotamadya
pengetahuan gizi akan mengakibatkan
Semarang terbiasa dengan gaya hidup serba
peningkatan gaya hidup. Hasil penelitian ini
instan, tidak mau repot dalam memberikan
senada dengan pendapat beberapa ahli di
pendidikan dan makanan yang sehat bagi
antaranya adalah pengetahuan tentang zat
anak. Ini bisa dilihat dari kebiasaan yang
gizi dalam berbagai bahan makanan,
lebih suka membeli makanan yang “instan”
kegunaan makanan bagi kesehatan keluarga
daripada memasak sendiri. Kebiasaan jajan
dapat
yang dipunyai anak karena mereka tidak
makanan yang tidak begitu mahal akan
mau menyiapkan bekal untuk anak. Anak-
tetapi nilai gizinya tinggi dikemukan oleh
anak tidak dibiasakan untuk makan sayur.
Moehji (2009). Hal itu akan menjadi gaya
Banyak dari ibu-ibu yang tidak mau
hidup seseorang. Karena dari pengetahuan
menyusui anak karena berbagai alasan.
yang dipunyai terntang semua informasi
Mereka merasa memberikan susu formula
gizi akan membuat seorang ibu berusaha
akan
dalam
menciptakan gaya hidup yang sehat bagi
beraktivitas. Gaya hidup yang seperti itu
seluruh anggota keluarganya. Gaya hidup
membuat
PAUD
yang sehat akan menjauhkan anak dari
memberikan dampak bagi pola makan anak
penyakit termasuk penyakit degeneratif di
di Pos PAUD.
masa depannya.
memudahkan
anak-anak
mereka
di
Pos
Dari keterangan di atas serta didukung
gizi.
membantu
Meningkatnya
ibu
memilih
bahan
Pengetahuan seorang ibu tentang cara
teori yang kuat serta kajian empirik dapat
memilih
makanan
ditarik kesimpulan bahwa gaya hidup
mengandung
berpengaruh terhadap pola makan keluarga.
pengolahan makanan yang tepat sehingga
gizi
yang
sehat
seimbang,
dan cara
makanan tidak kehilangan zat gizi selama Pengaruh Langsung Positif Pengetahuan
proses pemasakan, dan penyajian makanan
Gizi terhadap Gaya Hidup
yang menarik akan memberikan pengaruh
Hasil
analisis
hipotesis
ketujuh
bagi
kesehatan
keluarga.
Karena
memberikan temuan bahwa pengetahuan
pengetahuan gizi yang terus digali oleh
gizi berpengaruh secara langsung terhadap
seorang ibu akan membuat gaya hidup
gaya hidup. Berdasarkan temuan tersebut
hidup ibu beserta anggota keluarga lainnya
dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
termasuk anak akan menjadi gaya hidup 229
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 yang sehat. Ibu akan selalu akan berusaha
Almatsier, Soetardjo dan Soekarti (2011).
menjaga seluruh anggota keluarga untuk
Kebiasaan makan yang kurang baik selama
selalu
selalu
masa pertumbuhan yang diakibatkan gaya
makanan yang sehat. Hal itu pula yang akan
hidup yang salah akan menyebabkan
menjadi gaya hidup seorang anak.
munculnya penyakit-penyakit degeneratif
menjaga
kesehatan
dan
Dari pernyataan para ahli di atas
misalnya penyakit.
menunjukkan bahwa pengetahuan gizi ibu mempengaruhi gaya hidup keluarga. Hal ini
Pengaruh Langsung Positif Status Sosial
didukung teori yang kuat dan kajian empirik
Ekonomi terhadap Gaya Hidup
tentang pengetahuan gizi ibu dan gaya hidup.
Hasil
analisis
hipotesis
kedelapan
menghasilkan temuan bahwa status sosial ekonomi berpengaruh secara langsung
Pengaruh Langsung Positif Gaya Hidup
positif terhadap gaya hidup. Berdasarkan
terhadap Pola Makan
hasil temuan tersebut dapat disimpulkan
Hasil
keenam
bahwa gaya hidup dipengaruhi secara
menghasilkan temuan bahwa gaya hidup
langsung positif oleh status sosial ekonomi.
berpengaruh
positif
Meningkatnya status sosial ekonomi akan
terhadap pola makan. Berdasarkan hasil
mengakibatkan meningkatnya gaya hidup.
temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini senada dengan pendapat
pola makan dipengaruhi secara langsung
beberapa
positif oleh gaya hidup. Meningkatnya gaya
munculnya
hidup akan mengakibatkan peningkatan
makanan
pola makan. Hasil penelitian ini senada
mempengaruhi industri dalam modifikasi
dengan pendapat beberapa ahli di antaranya
untuk produksi pangan dan pengolahan
adalah bahwa gaya hidup di pengaruhi oleh
makanan. Menurut Gibney, Vorster dan
faktor ekternal seperti kebiasaan orang tua,
Kok (2002) bahwa pemilihan makanan
teman sebaya, media, pengetahuan gizi dan
tersebut akan menjadi praktek gaya hidup di
lainnya. Selain faktor ekternal juga faktor
kalangan sosial ekonomi tinggi. Maksudnya
internal konsep diri, kepercayaan dan nilai
bahwa gaya hidup yang dianut oleh
pribadi,
dan
masyarakat di kota besar karena pengaruh
lainnya. Gaya hidup akan mempengaruhi
media elektronik seperti televisi, koran dan
pola makan seseorang dikemukan oleh
gadget. Masyarakat lebih tertarik untuk
230
analisis
secara
hipotesis
langsung
perkembangan
psikologi
ahli
di
perilaku yang
pada
antaranya dalam
adalah
pemilihan
gilirannya
akan
Pengaruh Pengetahuan Gizi . . Myrnawati, Anita makan di restoran, warung atau tempat
3. Pola
makan
keluarga
berpengaruh
makan lainnya. Apalagi keluarga dengan
langsung positif terhadap status gizi
taraf ekonomi yang tinggi tentu akan lebih
anak usia dini, artinya perbaikan
mudah untuk menikmati makan di restoran.
kualitas pola makan keluarga akan
Gaya
mengakibatkan peningkatan status gizi
hidup
seperti
itu
memberikan
pengaruh bagi anak khususnya timbulnya
anak di Pos PAUD Kota Semarang.
kegemukan bagi anak atau obesitas. Selain
4. Pengetahuan gizi yang dimiliki keluarga
itu
pula
timbulnya
penyakit-penyakit
berpengaruh langsung positif terhadap
degeneratif seperti jantung, kolestrol tinggi
pola makan, artinya perbaikan kualitas
dan sebagainya di masa akan datang.
pengetahuan
Pernyataan
tersebut
gizi
keluarga
akan
menunjukkan
mengakibatkan peningkatan kualitas
bahwa gaya hidup mempengaruhi status
pola makan keluarga di Pos PAUD Kota
sosial ekonomi keluarga. Teori-teori yang
Semarang.
dikemukakan mendukung bahwa gaya hidup mempengaruhi status sosial ekonomi.
5. Status
sosial
ekonomi
keluarga
berpengaruh langsung positif terhadap pola
makanan
keluarga,
KESIMPULAN
perubahan
1. Pengetahuan gizi keluarga berpengaruh
keluarga
akan
langsung positif terhadap status gizi
peningkatan
kualitas
anak usia dini, artinya perbaikan
keluarga di Pos PAUD Kota Semarang.
kualitas pengetahuan gizi yang dimiliki
6. Gaya
Status
hidup
sosial
artinya ekonomi
mengakibatkan pola
keluarga
makan
berpengaruh
keluarga di Pos PAUD mengakibatkan
langsung positif terhadap pola makan
peningkatan status gizi anak di Pos
keluarga, artinya perubahan gaya hidup
PAUD Kota Semarang.
keluarga akan mengakibatkan perubahan
2. Status
sosial
ekonomi
keluarga
berpengaruh langsung positif terhadap
terhadap pola makan keluarga di Pos PAUD Kota Semarang.
status gizi anak usia dini, artinya
7. Pengetahuan gizi keluarga berpengaruh
peningkatan status sosial ekonomi ibu di
langsung positif terhadap gaya hidup
Pos PAUD mengakibatkan peningkatan
keluarga
status gizi anak di Pos PAUD Kota
pengetahuan
Semarang.
mengakibatkan perubahan gaya hidup
artinya gizi
peningkatan keluarga
akan
keluarga di Pos PAUD Kota Semarang. 231
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 8. Status
sosial
ekonomi
keluarga
berpengaruh langsung positif terhadap gaya
hidup
keluarga,
peningkatan
status
keluarga
akan
sosial
artinya ekonomi
Stimulasi Pendidikan Anak Usia Dini”. Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi, 2004. Ginanjar, Genis, Obesitas pada Anak, Bandung: Bentang Pustaka, 2009.
mengakibatkan
perubahan gaya hidup keluarga di Pos
Moehji, Sjahmin, Ilmu Gizi 1, Jakarta: Papas Sinar Sinanti, 2009
PAUD Kota Semarang. Riskesdas Propinsi Jawa Tengah, 2013 DAFTAR PUSTAKA Almaitser, Sunita, Susirah Soetarjo dan Moesijanti Soekatri. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002 Gibney J. Michael, Vorste H. Hester, dan Kok J. Frans. Introduction to Human Nutrition. USA: Blackwell Science, 2002. Gutama, Prosiding Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak “Aspek Gizi dan
232
Truswell, Stewart. Essential of Human Nutrition. New York: Oxfort University Press, 2009. Wardlaw. Gordon, Anne Contemporary Nutrition, McGraw-Hill, 2009
Smith. USA:
Winarno. F.G, Gizi dan Makanan bagi Bayi dan Anak Sapihan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001 Yabancı a, Nurcan, Kısaç b, Ibrahim, Şeren Karakuş, Susan, The effects of mother’s nutritional knowledge on attitudes and behaviors of children about nutrition, 5th World Conference on Educational Sciences - WCES 2013