THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
PENGARUH PENGGUNAAN KOMPRES KAYU MANIS (Cinnamomum Burmani) TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA ARTHITIS GOUT Sri Margowati 1), Sigit Priyanto2) Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang 1)
[email protected] 2)
[email protected]
Abstrak The use of cinnamon (Cinnamomum Burmani) for cooking and treatment of various diseases prevalent in Indonesia. For treatment is usually done by brewed in water and consumed as a complementary treatment by using herbal ingredients is done because it is believed minimal side effects. Cinnamon has been known to the public widely available in the environment so it is easy to obtain. Gouty arthritis or gout disease affects mainly the elderly, characterized gout when uric acid levels exceed the normal levels 3,5-7mg / dl in men and 2,6-6mg / dl in women. One sign of gout is pain that will interfere with daily activities. How to compress cinnamon can reduce the pain caused by uric acid (gout arthritis) ?. Quasi-experimental research design with two group pre-post test sampling 54 respondents selected elderly with for 2 days to minimize external influences aside because it compresses cinnamon. The control group was treated with advised to rest when pain gout attack. Giving preparations compress cinnamon gout, differentiated in 27 respondents 27 respondents treatment group and control group. Treatment powder smeared / dibebatkan on the area of pain for 1-2 minutes. Pain related to gout was measured using a Numerical Rating Scale (NRS) with the following criteria: no pain, mild pain, moderate pain and severe pain. Data analysis using Mann Whitney test with α = 0.05. The results showed that the p value of 0.000 where p <0.05. Thus, there is significant influence compress Award cinnamon on a scale of gout pain due to arthritis. It can be concluded that the use of complementary medicine cinnamon compresses can reducegout arthritis pain scale. Keywords: arthritis gout; pain; compress cinnamon PENDAHULUAN Kayu manis (Cinnamomum Burmani) merupakan rempah-rempah dalam bentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan masyarakat sebagai penambah rasa dalam masakan. Dalam kesehatan kayu manis merupakan salah satu obat pereda sakit pada penyakit rematik yang sering dialami oleh lansia. Kayu manis mempunyai kandungan kimia yang sangat berperan sebagai anti rematik dan antiiflamasi. Selain itu kayu manis yang mengandung anti rematik, stomakik, sariawan, sakit pinggang, batuk, hipertensi dan analgetik, serta nyeri lambung.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Manfaat lain kayu manis juga terbukti sebagai antibakteri, anti inflamasi, anti jamur, anti oksidan, anti diabetik, insektisida dan nematisida. Kayu manis memiliki bermanfaat untuk obat asam urat, tekanan darah tinggi, maag, vertigo, masuk angin, diare, perut kembung, muntahmuntah, hernia, susah buang air besar, asma, sariawan, sakit kencing, antirematik, peluruh keringat, peluruh kentut, dan meningkatkan nafsu makan. Kayu manis telah di gunakan sebagai alternatif pengobatan non farmakologi dan komplementer terhadap penyakit arthitis gout pada lansia. Salah satu gangguan penyakit sendi yang sering dialami oleh lanjut usia yaitu arthitis gout. Artritis
598
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Gout biasa disebut asam urat merupakan penyakit radang sendi akibat penumpukan asam urat yang berlebih. Asam urat terbentuk akibat sisa metabolisme protein makanan yang mengandung purin yang berlebihan. Asam urat merupakan produk sisa dari sel-sel tubuh yang mati. Sel-sel tubuh yang mati kemudian melepas purin. Tumpukan asam urat yang sering terjadi yaitu di sekitar sendi yang membentuk garam urat (monosodium urate). Penimbunan kristal monosodium urat merupakan penyebab yang dapat mengakibatkan kerusakan lokal pada daerah persendian sehingga dapat menimbulkan nyeri . Konsumsi makanan yang mengandung kayu manis mampu menurunkan kadar asam urat (uric acid) pada 73 dari 200 pasien dengan keluhan asam urat (Feby W P, 2014). Sementara kompres hangat dapat menurunkan skala nyeri penderita arthitis gout di wilayah kerja Puskesmas Bahu Menado ( Wurangian, 2014) Ketersediaan kayu manis di lingkungan masyarakat setempat mudah ditemui dan mudah didapatkan. Selain itu ketersediaan kayu manis sudah tidak asing dan berlimpah dilingkungan masyarakat. Metode nonfarmakologi untuk mengendalikan nyeri salah satunya dengan terapi modalitas fisik. Kompres hangat merupakan terapi modalitas fisik dalam bentuk stimulasi kutaneus. Stimulasi ini dapat meredakan nyeri sementara secara efektif. Teknik stimulasi ini mendistraksi penderita dan memfokuskan perhatian pada stimulus taktil, jauh dari sensasi yang menyakitkan sehingga mengurangi persepsi nyeri yang dirasakan oleh penderita. KAJIAN PUSTAKA Arthitis gout (asam urat) Gout merupakan penyakit metabolik dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi, sering dialami oleh sebagian besar lansia (Komariah, 2015). Gout merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri yang terjadi berulang-ulang yang disebabkan adanya endapan kristal monosodium urat
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat didalam darah. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl (Sandjaya, 2014). Artritis gout berasal dari deposit kristal asam urat seperti jarum di sendi, menyebabkan inflamasi dengan nyeri yang berat pada sendi yang terkena (Widi, 2011). Salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, ditandai dengan penumpukan kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Patofiologi gout, digambarkan bila terjadi hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum > 7,0 mg/dl) menyebabkan penumpukan kristal monosodiumurat. Peningkatan atau penurunan kadar asam urat serum yang mendadak mengakibatkan serangan gout. Apabila kristal urat mengendap dalam sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan terjadi dan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang ,mengakibatkan penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan. Nyeri Nyeri merupakan fenomena yang komplek. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh manusia yang dapat mengindikasikan bahwa tubuh seorang mengalami masalah. Nyeri dapat berasal dari fisik atau psikologis. Asosiasi internasional untuk penelitian nyeri (Internasional Assosiation For The Studi Of Pain), mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensorik subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual dan potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan. Neuororegulator yang berperan dalam transmisi stimulus syaraf dibagi dalam kelompok besar, yaitu neuorotransmiter dan neuoro modulator. Neurotransmiter mengirim inpuls-inpuls alektrik melalui rongga sinapsis antar dua serabut syaraf, dan dapat bersifat sebagai penghambat atau dapat pula mengeksitasi. Sedangkan neuro modulator bekerja untuk memodifikasi aktivitas neuoron tanpa
599
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
mentransfer secara langsung sinyal-sinyal menuju sinap (Tamsuri, 2012). Alat ukur nyeri dapat digunakan untuk menilai skala nyeri dengan indikasi pasien dapat berkomunikasi diantaranya Numerical Rating Scale (NRS). NRS dianggap sederhana dan mudah dipahami, sensitif terhadap dosis, jenis kelamin, dan perbedaan etnis. kekurangannya adalah keterbatasan pilihan kata untuk menggambarkan rasa nyeri, tidak memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan dianggap terdapat jarak yang sama antara kata yang menngambarkan analgesik (Yudiyanta, 2015).
Skala penilaian NRS (Numerical Ranting Scale) digunakan sebagai pengganti alat pendiskripsinya ( Maryunani, 2013). Intensitas nyeri pada skala 0 tidak terjadi nyeri, intensitas nyeri ringan pada skala 1 sampai 3, intensitas nyeri sedang pada skala 4 sampai 6, intensitas nyeri berat pada skala 7 sampai 10 ( Potter & Perry 2005). Nyerisendi pada penderita Artitis Gout terjadi karena adanya endapan kristal monosodiumurat yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar Artitis Gout didalam darah. Bila kristal urat tertimbun pada jaringan diluar sendi akan membentuk tofi atau tofus yaitu benjolan bening di bawah kulit yang berisi kristal urat yang menyebabkan timbulnya nyeri. Manajemen non farmakologi nyeri dapat dilapukan melalui pendekatan sebagai berikut (Izaa, dkk, 2014); 1) bimbingan antisipasi, merupakan bimbingan secara langsung kecemasan terhadap nyeri yang muncul dengan memberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan guna mengurangi rasa nyeri; 2) distraksi, merupakan sistem aktivasi retikular menghambat stimulus yang menyakitkan dengan memberikan stimulus yang menyenangkan sehingga terjadi pelepasan
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
endomorfin. 3) biofeedback, merupakan terapi perilaku dengan memberikan informasi tentang respon fisiologis digunakan untuk menghasilkan relaksasi dalam dan sangat efektif mengatasi ketegangan otot dan nyeri. 4) hipnosis diri, merupakan pendekatan kesehatan holistik, hipnosis diri menggunakan sugesti diri dan kesan tentang perasaan yang rilek dan damai. 5) relaksasi, dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasi ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. 6) stimulasi kutaneus, Stimulasi kulit untuk menghilangkan nyeri. Mandi air hangat, kompres, dan stimulasi syaraf elekrik transkutan merupakan langkah-langkah sederhana dalam upaya menurunkan skala nyeri. KAYU MANIS (Cinnamomum burmani) Penggunaan bahan alam pada berbagai pengobatan penyakit dikenal luas oleh masyarakat. Bahan-bahan alami yang terbukti ampuh untuk mengobati nyeri karena asam urat (arthitis gout) antara lain, jahe, kencur, dll . Pemanfaatan bahan herbal untuk pengobatan dilakukan dengan berbagai cara seperti dikonsumsi langsung, diseduh, dibuat ekstrak, dan sebaginya. Penggunaan dengan ramuan berbagai bahan atau penggunaan bahan tunggal. Kulit kayu manis mengandung bermacam-macam bahan yaitu minyak atsiri (1-4%) yang berisi sinamaldehid (60-80%), eugenol (sampai 10%) dan trans asam sinnamat (5-10%, senyawa fenol (4-10%), tannin, katechin, proanthocyanidin, monoterpen, dan sesquiterpen (pinene), kalsium monoterpen oksalat, gum getah, resin, pati, gula, dan coumarin (Prasetyaningrum, 2012). Efek farmakologis yang dimiliki kayu manis diantaranya sebagai peluruh kentuk, peluruh keringat, antirematik, penambah nafsu makan, dan penghilang rasa sakit atau analgesic. TERAPI HERBAL Obat herbal merupakan bahan atau ramuan yang bisa berupa tumbuhan, hewan, bahan mineral, atau campuran darisemua bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan masyarakat untuk pengobatan dan diterapkan sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Obat herbal
600
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
dikenal juga sebagai obat alternatif, obat alamiah, atau tradisional yang sudah dimanfaatkan sejak lama. Pemanfaatan bahan alam disekitar kehidupan manusia secara kultur dilakukan manusia turuntemurun. Keuntungan penggunaan obat herbal dibandingkan dengan pengobatan modern antara lain: 1. 2.
3.
4.
5. 6.
Efek samping sangat kecil karena berasal dari bahan alami. Menghilangkan akar penyakit karena efek obat herbal bersifat menyeluruh sehingga tidak hanya mengobati penyakit tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Bahan mudah didapat , tanaman herbal banyak ditemukan disekitar kita dan mudah dibudidayakan. Bebas dari racun/toksin. Obat herbal mengandung anti racun dan memiliki kemampuan megeluarkan racun dari dalam tubuh. Bahan mudah dioleh, tidak memerlukan teknologi tinggi dan sangat sederhana. Bisa mengobati berbagai penyakit secara bersamaan.
Perawatan dan pengobatan alternatif bila mengalami serangan asam urat, lakukan tindakan darurat berikut: 1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres Kompres hangat merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang digunakan untuk memenuhi rasa nyaman. Tindakan ini digunakan untuk klien yang mengalami nyeri. 2. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin. Sebaiknya segera ke dokter supaya radang tidak berlanjut. Setelah itu, lakukan perawatan sendiri untuk mencegah serangan berikutnya. Bila terjadi komplikasi kelumpuhan pada penderita berusia sangat lanjut, perlu dilakukan perwatan khusus untuk melatih agar dapat bergerak mandiri.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Manfaat lain kayu manis diantaranya adalah: 1) Menghangatkan tubuh, 2) Sumber serat dan mineral, 3) Sebagai obat anti bakteri, 4) Mengurangi sakit rematik, 5) Mengontrol gula darah, dan 6) Mencegah penggumpalan pada darah. Kayu manis untuk kompres hangat dihsilkan dari penelitian sebelumnya kompres hangat kayu manis telah lebih efektif mengurangi nyeri dibanding kompres dingin dalam penurunan skala nyeri arthitis gout. Sedian bubuk kayu manis mengandung minyak atsiri, berasa pedas, sera mengandung bahan mineral dan kimia organik seperti protein, karbohidrat dan lemak. Untuk mendapatkan bubuk kayu manis dapat dengan menggiling kulit kayu manis kering (Fitriyeni, 2011). METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan rancangan Pre – Eksperiment dengan menggunakan rancangan One Group Pra – Post Tes Design. sebelum dilakukan kompres hangat kayu manis(pre-test), skala nyeri lansia di ukur. Kemudian dilakukan kompres hangat kayu manis selama 20 menit. Setelah itu diukur kembali (post-test) skala nyeri pasien tersebut kemudian dibandingkan antara nyeri pre-test dengan post-tes. Teknik eksperimen; Tindakan terhadap nyeri secara non farmakologis untuk mengurangi sensasi nyeri dilakukan dengan kompres kayu manis hangat dengan cara meletakannya serbuk kayu manis dan dicampur dengan air hangat secukupnya kemudian di tunggu sampai 1520 menit. Skala nyeri; Nyeri sendi pada arthitis gout merupakan perasaan tidak nyaman pada daerah sendi yang di rasakan oleh seorang manusia dan dapat mengindikasikan bahwa tubuh seorang mengalami masalah atau gangguan.diukur dengan menggunakan NRS (Numerical Ranting Scale) Penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas Ngluwar Kabupaten Magelang. Menggunakan teknik Proportional Stratified Random Sampling didapatkan sebanyak 56
601
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
responden penderita gout skala ringansedang yang dibagi dalam kelompok intervensi (28 reponden) dan kelompok kontrol (28 responden). Kelompok perlakuan diberi kompres kayu manis, pembuatan pasta kayu manis yaitu 20 gram bubuk kayu manis dilarutkan dalam 1 sendok makan air hangat 450 C kemudian dibalurkan pada bagian tubuh yang nyeri di tunggu 10-20 menit. Kelompok kontrol tanpa perlakuan responden disarankan untuk istirahat. Pengukuran skala nyeri dilakukan sbelum (pre) dan sesudah (post) intervensi pada kelompok intevensi dan setelah istirahat pada kelompok kontrol. Untuk mengetahui pengaruh pemakaian kompres kayu manis terhadap penurunan skala nyeri dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji man whitney
18 February 2017
Intervensi Kompres Hangat Kayu Manis Hasil pengukuran didapatkan sebagai berikut; Perbedaan rerata pengukuran skala nyeri arthritis gout pada kelompok intervesni sebelum dan setelah tindakan kompres kayu manis pada hari pertama dan kedua,dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini : Tabel 1: Perbedaan Skala NyeriSebelum dan Setelah Dilakukan Tindakan Kompres Kayu Manis di Hari Pertama dan Ke Dua Pada Kelompok Intervensi. Variabel Nyeri hari 1
HASIL PENELITIAN Penelitian tentang pengaruh kompres kayu manis terhadap penurunan nyeri arthritis gout pada lanjut usia diwilayah kerja Puskemas Ngluwar. Pemberian intervensi dilakukan sebanyak dua kali dengan hari yang berbeda dengan maksud agar intervensi menjadi faktor utama dalam penurunan nyeri sendi dan meminimalisir faktor-faktor lain yang bisa berpengaruh. Teknik pengukuran dilakukan sebelum intervensi skala nyeri responden diukur, kemudian dilakukan intervensi dan kemudian diukur kembali. Hasil pengukuran kemudian diperbandingkan sebelum dan sesudah intervensi. Keseluruhan responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol mengalami arthritis gout dengan kriteria nyeri sedang dan nyeri ringan. Skala ukur yang digunakan didalam pengukuran skala nyeri menggunakan skala nyeri NRS (Numerical Reting Scale). Skala ini terbagi menjadi 4 rentang yaitu skala 0 (tidak nyeri) , 1,2,3 (nyeri ringan), skala 4,5,6 (nyeri sedang) dan 7,8,9,10 (sangat berat). Skala ini sudah dikukur ke akuratannya yang sebelumnya telah digunakan didalam penelitan
THE 5TH URECOL PROCEEDING
UAD, Yogyakarta
Nyeri hari 2
Mean
Mean Diff
Sd
Sebelum
4,92
1,36
0,99
P value 0,000
Setelah
3,56
0,97
0,000
Sebelum
4,29
0,82
0,000
Setelah
3,00
0,87
0,000
1,29
Sumber: data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa responden mengalami rerata penurunan skala nyeri arthritis gout sebelum dan setelah diberikan tindakan kompres kayu manis sejak hari pertama. Rerata hasil pengukuran skala nyeri sebelum diberikan tindakan kompres kayu manis sebesar 4,92 dengan standar deviasi 0,99 dan setelah diberikan tindakan kompres kayu manis rerata hasil pengukuran skala nyeri sebesar 3,56 dengan standar deviasi 0,97. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan kompres kayu manis sebesar 1,36 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan kompres kayu manis. Hari kedua, menunjukkan responden yang mengalami penurunan rerata pengukuran skala nyeri sebelum dan setelah diberikan tindakan kompres kayu manis. Rerata hasil pengukuran skala nyeri sebelum diberikan tindakan kompres kayu manis sebesar 4,29 dengan standar deviasi 0,82 dan setelah diberikan tindakan kompres kayu manis rerata hasil pengukuran skala nyeri sebesar
602
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
3,00 dengan standar deviasi 0,87. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan kompres kayu manis sebesar 1,29 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan tindakan kompres kayu manis. Untuk lebih jelasnya selisih rerata pengukuran skala nyeri setelah tindakan kompres kayu manis pada hari pertama dan kedua pada kelompok intervensi dapat dilihat pada diagram berikut: 6 5
4.92
4.29
3.56
4
3
3 2 1 0 Hari 1
Hari 2 pre
post
Gambar 1: Diagram perbedaan rerata skala nyeri kelompok intervensi hari pertama dan kedua Perbedaan rerata pengukuran skala nyeri arthritis goutpada kelompok kontrol pada hari pertama dan kedua dapat dilihat pada tabel dan diagram grafik berikut ini : Tabel 2: Perbedaan Skala Nyeri Sebelum dan Setelah Pada Hari Pertama dan Ke Dua Pada Kelompok Kontrol
UAD, Yogyakarta
Sumber: data primer yang diolah, 2016 Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang mengalami rerata penurunan skala nyeri arthritis gout saat pengukuran sebelum dan setelah nyeri dan dilakukan istirahat ( plasebo) pada hari pertama. Hasil rerata skala nyeri sebelum istirahat sebagai plasebo adalah 4,81 dengan standar deviasi 0,65 dan setelah diberikan istirahat (plasebo) rerata hasil pengukuran skala nyeri sebesar 4,29 dengan standar deviasi 0,50. Selisih antara sebelum dan setelah pengukuran sebesar 0,52 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah istirahat sebagai plasebo. Pada hari kedua pengukuran, menunjukkan bahwa responden yang mengalami rerata penurunan skala nyeri sebelum dan setelah diberikan tindakan istirahat sebagai plasebo. Rerata hasil pengukuran skala nyeri sebelum istirahat sebagai plasebo sebesar 4,29 dengan standar deviasi 0,86 dan setelah diberikan istirahat (plasebo) rerta hasil pengukuran skala nyeri sebesar 3,77 dengan standar deviasi 1,08. Selisih antara sebelum dan setelah pengukuran sebesar 0,52 dengan p = 0,000 Hal ini berarti nilai p <0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan tindakan istirahat sebagai plasebo. Untuk lebih jelasnya perbedaan pengukuran skala nyeri kelompok kontrol pada hari pertama dan kedua pengukuran dapat dibaca pada diagrm berikut: 6
4.81
4.29
4.29
4
Variabel
Ny eri hari 1 Ny eri hari 2
Sebel um Setel ah Sebel um Setel ah
Me an 4,8 1 4,2 9 4,2 9 3,7 7
Me an Diff 0,5 2
0,5 2
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Sd
0, 65 0, 50 0, 86 1, 08
P val ue 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00
3.77
2 0 Hari 1
Hari 2 pre
Gambar 2: Diagram perbedaan rerata skala nyeri kelompok kontrol hari pertama dan kedua
603
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Kesempatan istirahat sebagai plasebo (kontrol) dilakukan sebanyak dua kali perlakuan dengan hari yang berbeda. Pada hari pertama skala nyeri diukur sebelum dan setelah tindakan. Begitu pula pada hari yang kedua, sebelum dan setelah tindakan diukur kembali skala nyerinya. Pada gambar diatas nampak adanya perubahan sebelum dan setelah dilakukannya tindakan istirahat (plasebo) terhadap skala nyeri yang dirasakan oleh responden.
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Tinda kan
Selisih rerata pengukuran skor skala nyeri arthritis gout kelompok intervensi dan kelompok kontrol, sebelum dan setelah tindakan pada hari pertama dan kedua dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3: Selisih Skala Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Intervensi Pada Kelompok
1.5
Hari 2
1,36
0,52
0,84
1,29
0,52
0,77
P Val ue
0,0 00 0,0 00
Pengukuran skala nyeri yang digunakan didalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan skala tidak nyeri, nyeri ringan dan sedang. Hal ini asumsi peneliti didalam skala nyeri ringan dan nyeri sedang masih dapat ditangani dengan terapi komplementer dan dapat di lakukannya sendiri. Diagram di bawah ini menunjukan perubahan dari sebelum dan setelah tindakan pada hari pertama dan kedua pada kelompok intervensi dan kelompol kontrol.
1.29 0.52
0.5
Mean Differ ent
Sumber: data primer yang diolah, 2016
1.36
1
Perbedaan penurunan skala nyeri Kelom Kelom pok pok interve Kontro nsi l
Hari 1
Pengaruh intervensi kompres hangat kayu manis terhadap penurunan nyeri Untuk melihat pengaruh kompres hangat kayu manis terhadap penurunan nyeri arthitis gout dapat dilihat dari pengitungan sebagai berikut:
UAD, Yogyakarta
0.52
0 Selisih Selisih Selisih Selisih Penurunan Pre- Penurunan Pre- Penurunan Pre- Penurunan PrePost Test Post Test post Test Post Test Intervensi Hari 1 Kontrol Hari 1 Intervensi Hari 2 kontrol Hari 2 Selisih Penurunan Pre-Post Test Intervensi Hari 1 Selisih Penurunan Pre-Post Test Kontrol Hari 1 Selisih Penurunan Pre-post Test Intervensi Hari 2 Selisih Penurunan Pre-Post Test kontrol Hari 2
Gambar 3: Selisih Skala Nyeri Sebelum dan Setelah Tindakan di Hari Pertama dan Ke Dua Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol PEMBAHASAN Penderita arthritis gout menunjukan presentase yang paling banyak yang adalah
THE 5TH URECOL PROCEEDING
pada usia pertengahan. Akan tetapi ada juga penelitian yang menunjukan presentase jenis kelamin perempuan lebih banyak yang
604
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
menderita arthritis gout pada lanjut usia. Hal ini dikarenakan perempuan telah mengalami menopause, perempuan yang mengalami menopause hormone estrogernnya menurun, sehingga tidak dapat mengontrol pembuangan asam urat (Soeroso,2011). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penyakit arthritis gout dapat diderita pria maupun wanita, pada pria biasanya mengenai usia pertengahan sedangkan pada wanita biasanya mendekati usia menopause. Serangan gout muncul akibat reaksi inflamasi karena adanya sel-sel darah putih yang menganggap kristal ini adalah benda asing. Bagian sendi yang terkena akan terasa sakit karena adanya kristal dan kulit yang menjadi sangat sensitive dan akan menimbulkan nyeri (Damayanti,2012). Pengukuran skala nyeri penderita gout dalam penelitian ini, digunakan kriteria tidak nyeri, nyeri ringan dan sedang. Hal ini diasumsikan bahwa nyeri ringan dan nyeri sedang masih dapat ditangani dengan terapi komplementer dan dapat di lakukan sendiri oleh penderita. Keluhan nyeri yang dirasakan oleh responden diketahui setelah menanyakan keluahan nyeri penderita, kemudian mengukur kadar asam urat didalam darah dengan menggunakan alat ukur kadar asam urat. Hasil pengukuran diketahui responden memiliki kadar asam urat yang lebih dari normal, baru dilakukan intervensi kompres bubuk kayu manis pada daerah yang mengalami nyeri sesuai dengan pengakuan responden dengan persetujuan dan berpartisipatif didalam penelitaian. Pada kelompok kontrol dilakukan hal yang sama dengan pengukuran kadar asam urat dalam darah, hanya perlakuan yang diberikan saat pengukuran ialah dengan cara istirahat. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah istirahat. Rasa nyeri pada setiap orang mempunyai indikator yang paling dapat dipercaya tentang keberadaan dan intensitas serta apapun yang berhubungan dengan ketidaknyamanan yang dirasakan. (Potter&Perry, 2005). Pengukuran nyeri dilakukan dengan berbagai cara baik secara klinis maupun non klinis.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Nyeri sebelum diberikan kompres kayu manis pada kelompok intervensi Pada penelitian yang telah dilakukan peneliti mengambil responden yang berusia 60 tahun keatas. Hal ini dikarenakan pada penderita arthritis gout merupakan penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia hal ini didukung dengan penelitian (Lumunon, 2015) yang menyebutkan semakin bertambah usia daya imunitasnya menurun serta metabolismenya menurun. Penelitian serangan gout muncul akibat reaksi inflamasi karena adanya sel-sel darah putih yang menganggap kristal ini adalah benda asing. Bagian sendi yang terkena akan terasa sakit karena adanya kristal dan kulit yang menjadi sangat sensitive dan akan menimbulkan nyeri (Damayanti,2012). Menggunakan madu dalam kompres yaitu dengan menambahkan 1 sendok teh bubuk kayu manis, membuat pasta campuran ini untuk memijat bagian tubuh yang menderita, dapat menghilang nyeri dalam satu atau dua menit. Dalam penelitian ini tidak menggunakan madu dikarenakan kandungan kayu manis sudah terdapat minyak atsiri yang berfungsi untuk membantu proses dalam penyerapan ke dalam kulit dan untuk melihat manfaat kayu manis terhadap penurunan nyeri. Perbedaan tingkat nyeri arthritis gout sebelum dan sesudah diberi tindakan sebagai kelompok intervensi Perbedaan skala nyeri sebelum dan setelah dilakukannya kompres kayu manis ini dilihat dari pengukuran skala nyeri sebelum dilakukannya tindakan kompres kayu manis dan pengukuran skala nyeri sesudah pemberian kompres kayu manis manis terhadap letak sendi yang mengalami nyeri karena arthritis gout.Lanjut usia mengalami penurunan imunitas dan metabolisme maka dari itu untuk mengatasi ketidaknyamanan yang berbentuk nyeri akibat arthritis gout. Untuk mengetahui perbedaan setelah diberi tindakan kompres kayu manis pada nyeri gout sebelum dan sesudah pemberian kompres yang dilakukan. Kompres dengan menggunakan air hangat mengakibatkan tetrjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan meningkatkan relaksasi otot
605
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
sehingga mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan, dan juga memberikan rasa yang nyaman (Amilia, 2013). Penambahan kayu manis dalam air hangat lebih mendorong terjadinya penurunan nyeri sebab kayu manis mengandung antiinflamasi dan anti remmatik yang berperan proses penyembuhan peradangan sendi. Hal ini didukung disebabkan bahwa bubuk kayu manis mengandung sinamaldehid dapat mengambat kerja peradangan dapat mengatasi nyeri berjenis arthritis. Minyak atsiri pada kulit kayu manis mengandung eugenol, dimana eugenol mempunyai rasa yang sangat pedas dan panas sehingga mampu membuka poripori kulit. Kandungan kayu manis (Cinnamomum Burmannii) yang berperan dalam inflamasi berasal dari sinamaldehid. Kandungan sinamaldehid mampu masuk ke dalam sistemik tubuh dengan adanya pelebaran pori-pori tersebut. Sinamaldehid diduga mampu menghambat lipoxygenase. lipoxygenase ini merupakan mediator didalam tubuh yang mengubah asam free arachidonic Acid menjadi leukotrienes. Jika leukotrinnya menurun maka proses inflamasi berkurang. Salah satu dari tanda-tanda inflamasi merupakan nyeri. Sehingga nyeri dapat berkurang dengan adanya pengkompresan kayu manis dengan menggunakan air hangat. Kompres hangat berpengaruh terhadap tingkat nyeri asam urat karena dapat melancarkan aliran darah serta menurunkan ketegangan otot sehingga nyeri asam urat dapat berkurang Dalam teori gate Control bahwa stimulasi kulit akan mengaktifkan seraput saraf sensori A- beta- yang lebih besar dan lebih cepat sehingga dengan pemberian stimulasi kulit akan menurunkan transmisi nyeri yaitu melalui serabut C delta A berdiameter kecil. Pemberian kompres hangat merupakan mekanisme pintu gerbang yang akhirnya dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum sampai ke korteks serebri menimbulkan presepsi nyeri dan reseptor otot sehingga nyeri dapat berkurang (Potter &Perry, 2005)
SIMPULAN Terdapat perbedaan besaran dan rerata skala penurunan nyeri gout dari kelompok intervensi da kelompok kontrol secara
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
signifikan, artinya bahwa intervensi menggunakan kompres kayu manis lebih memberi efek terhadap penurunan nyeri gout. Pengaruh penggunaan kompres kayu manis terhadap penurunan skala nyeri arthritis gout pada lansia dengan p value=0,000 dengan demikian. berarti kompres kayu manis (Cinnamomum Burmannii) berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri arthritis gout pada lanjut usia.
SARAN/REKOMENDASI Penggunaan kompres hangat kayu manis menjadi salah satu alternatif pengurangan nyeri akibat gout dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan ekonomis. Ketersediaan kayu manis dilingkungan masyarakat dikenal sebagai tanaman untuk masak dapat digunakan untuk pengobatan yang bukan konsumsi yaitu dengan kompres. Dalam ilmu kesehatan dan keperawatan penggunaan kompres tidak memberi efek negatif bagi tubuh dan dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan komplementer untuk penyakit arthitis gout, terutama pada lansia. REFERENSI Amalia, 2013. Penyakit Asam Urat Pada Lansia, Jakarta: Salemba Medika Budi, Faleh Setia.2009.Koefisien Transfer Massa Pada Proses Ekstrasi Kayu Manis (Cinnamomum Burmanni). Reaktor, Vol No.4, Hall.232-238 Feby Wirantika Putri, 2014. Kayu Manis Sebagai Alternatif Pilihan Pengobatan Non Farmakologis Penyakit Rematik Pada Lansia, repository.poltekkesmajapahit.ac.id/i ndex.php/PUBKEP/article/viewFile/522/435 Fitriyeni. I (2011). Kajian Pengembangan Industri Pengolahan Kayu Manis Di Sumatera Barat. http://fapeta.ipb.ac.id/tin/images/stories/jurnal/tesis.%20po ster$20penelitian/ira%20fitriyeni%2 0%20$2096368/ira%20fitriyeni20f96 .pdf Hidayat, Aziz & Uliyah, Musrifatul, 2012, Buku saku praktikum kebutuhan dasar manusia. Jakarta: EGC
606
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Komariah, A (2015). Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lansia Dengan Gout di Pos Binaan Terhapu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur http://resporatory.uinjkt.ac.id/dispace /bitstream/123456789/26474/1/anis% 20komariah-fkik.pdf Kozier B & Erb, G, 2009, Kozier & Erb Buku ajar praktik keperawatan klinis (Kozier & Erb’s techniques in clinical nursing, ed. Ariani, F, edk 5. Jakarta: EGC Lumunon. O.J, dkk, 2015. Hubungan Status Gizi Dengan Gout Arthitis Pada Lanjut Usia di Puskesmas Wawonosa Manado. E-journal Keperawatan (eKp) Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015. Maryam, R. Siti.dkk. 2008. Mengenal Usia anjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Perry GA&Potter AP. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik (Fundamental of nursing: consept, process, and practice), eds. Ester, M, Yulianti D, & Parulian I, vol. 2, edk 4. Jakarta: EGC Prasetianingrum (2012) Aktivitas Antioksidan, Total Fenol dan Antibakteri Pada Minyak Atsiri dan Oleoresin Kayu Manis (Cinnamomum burmni). Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. https://digilib.uns.ac.iddokumen/deta
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
il/24796/Aktivitas-antioksidan.totalfeno-dan-antibakteri-pada-minyakatsiri-dan-oleoresin-kayumaniscinnamomum-burmannii. Sandjaya, H. (2014) Buku Sakti Pencehag dan Penangkal Asam Urat, Yogyakarta, Mantra Books Soeroso,J.Agristian.H. (2011) Asam Urat, Jakarta, Penebar Ilmu Tamher & Heryati. 2008. Psikologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta : Trans Info Tamsuri. A . 2012. Konsep & Penatalaksaan Nyeri, jakarta : EGC Utami, Prapti &tim lentera. 2003.Sehat Dengan Ramuan Tradisional Tanaman Obat Untuk Mengatasi Rematik Dan Asam Urat. Depok: Agromedia Pustaka Wijayakusuma, Hembing. 2006. Atasi Rematik dan asam urat Ala Hembing Cet 1: Jakarta: Puspa Swara Widi, Rofi Rahmaning. 2011. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Derajat Nyeri pada Penderita Artritis Gout Fase Akut. Vol 27. No 1 Wurangian, 2014. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthitis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu, Menado, Jurnal e-Biomedik, ejournal-unsrat.ac.id Yudiyanta, dkk (2015). Assesment Nyeri. CDK-226/ vol 42 no 3 Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia. www.kelbemed.com/Portals/6/19_22 6TeknikAssessment%20Nyeri.pdf
607
ISBN 978-979-3812-42-7