PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR

Download Jurnal DEDIKASI. Volume 1, No. 2, Juli 2017. 169. PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN. TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII ... Abst...

0 downloads 611 Views 702KB Size
Jurnal DEDIKASI

www.jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII Silvi Puspa Widya Lubis Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Abulyatama Jl. Blang Bintang Lama Km 8,5 Lampoh Keude Aceh Besar, email: [email protected] 1)

Abstract: This study aims to determine the effect of the use of learning videos on the learning outcomes of class XII students. This research conducted at SMAN 1 RSBI Lubuk Pakam on March 2012. The population of the study was the students of class XII consisted of 179 students. In selecting the sample, researcher chose randomly sampling from 6 classes, and chose 2 classes to be as the sample. The first class was the experimental group and the second class was control group. This research is a quasi experiment with One-shoot Study Case design. Data were analyzed by t test, using SPSS. The result showed that the students’ outcomes who learned by video was more effective than the students who did not learn by video. Based on the data analysis through SPPS with the significance 95% (p < 0,05), it found that t score was 0,037. The result showed that t score=(-2,127) < t table =(-2,043). Keywords : Video learning, animation, learning outcomes

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas XII. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 RSBI Lubukpakam pada bulan Maret 2012, dan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII yang berjumlah 179 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak terhadap 6 kelas yang ada, ditetapkan menjadi 2 kelas sebagai sampel diman 1 kelas yang dibelajarkan dengan animasi sebagai kelas kontrol dan 1 kelas yang dibelajarkan dengan video sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan One-shoot Study Case. Data dianalisis dengan uji t, dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan video lebih efektif dibandingkan dengan hasil pembelajaran siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan animasi. Berdasarkan pengolahan data melalui program SPSS dengan taraf signifikan yang ditetapkan adalah 95% (p < 0,05) maka diperoleh thitung yaitu

0, 037. Sehinggga diperoleh thitung = (-2,127) < ttabel = (-2,043). Kata kunci : video pembelajaran, animasi, hasil belajar. Sistem pembelajaran terdiri dari berbagai macam unsur-unsur, diantaranya adalah siswa,

memberikan pengaruh positif bagi siswa dalam pencapaian prestasi belajar baik dan memuaskan.

guru serta dan prasarana yang ada. Siswa

Banyak hambatan yang dihadapi oleh siswa

berkedudukan sebagai subyek sedangkan guru

dalam kegiatan belajar mengajar. Kondisi sarana

hanyalah

proses

dan prasarana yang kurang begitu mendukung,

pembelajaran. Pengetahuan serta pemahaman

terlalu banyaknya mata pelajaran yang harus

terhadap karakter ataupun sikap siswa sangat

mereka pahami dan dalami, serta kondisi

penting bagi seorang guru, sehingga dapat

lingkungan belajar yang kondusif. Berbagai

menciptakan suasana ataupun keadaan yang sesuai

macam

dalam

menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa. Sebagai

sebagai

proses

fasilitator

pembelajaran

Volume 1, No. 2, Juli 2017

dalam

serta

dapat

hambatan

secara

kumulatif

dapat

169

Jurnal DEDIKASI

www.jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

tenaga

pengajar,

mampu

teknologi pada saat ini telah berkembang dengan

menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran

pesat, sehingga membawa dampak pada semua

yang kondusif sehingga memudahkan pencapaian

aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan.

konsep materi pelajaran secara optimal, karena

Salah satu perkembangan IPTEK dalam bidang

penguasaan konsep mempermudahkan siswa

pendidikan

dalam belajar biologi pada jenjang pendidikan

pembelajaran berbasis multimedia, yang salah

yang

mampu

satunya yaitu penggunaan video pembelajaran.

mengaplikasikan konsep yang dipelajari, siswa

Dengan menggunakan video pembelajaran konsep

mampu mengaitkan satu konsep dengan konsep

yang abstrak akan menjadi lebih mudah diserna

lain, dan mampu memecahkan masalah yang

oleh siswa sehingga hasil belajar siswa menjadi

dihadapinya.

meningkat. Menurut Dale dalam Arsyad (2004)

lebih

guru

tinggi.

hendaknya

Siswa

harus

adalah

munculnya

alat

bantu

Siswa yang hadir di kelas umumnya tidak

banyak materi dalam pembelajaran biologi yang

dengan kepala kosong, melainkan mereka telah

lebih baik jika disampaikan dengan media video.

membawa sejumlah pengalaman-pengalaman atau

Video dapat menghasilkan tayangan bergerak

ide-ide yang dibentuk sebelumnya ketika mereka

sekaligus

berinteraksi dengan lingkungannya (Pinker, 2003).

diklasifikasikan pula sebagai media audio-visual.

Ini berarti sebelum pembelajaran berlangsung

Selain itu tayangan video dapat menampilkan

sesungguhnya siswa telah membawa sejumlah ide-

format pembesaran gamba, dapat mengendalikan

ide

mereka

penayangan seperti mempercepat, memperlambat,

menginterpretasikan tentang gejala-gejala yang ada

atau mengulang-ulang tayangan yang dianggap

di sekitarnya.

perlu.

atau

gagasan-gagasan,

Bioteknologi merupakan ilmu multidisiplin

menghasilkan

Media

audio-visual

suara,

sehingga

berupa

video

karena terkait dengan bidang ilmu yang lain seperti

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

biokimia, genetika, mikrobiologi, fisika dan

siswa

matematika, sehingga untuk mengajarkan materi

meningkatkan motivasi belajar siswa. Sejalan

bioteknologi pemahaman yang mendasar dari

dengan itu Santrock (2004) menyatakan bahwa

beberapa bidang ilmu yang terkait, hal ini

tayangan video dapat membuat variasi di kelas

membuat bioteknologi menjadi sangat kompleks

agar perhatian siswa terfokus pada pelajaran.

untuk dipelajari. Selain itu, beberapa sub materi

Dikembangkannya video pembelajaran sebagai

yang dikaji dalam bioteknologi masih bersifat

sumber belajar diharapkan dapat menarik minat

abstrak karena mengkaji sesuatu yang sifatnya

siswa untuk belajar.

karena

melibatkan

imajinasi,

dan

molekuler. Pembelajaran biologi di sekolah menengah atas

cenderung

menggunakan

pendekatan

pembelajaran tradisional. Ilmu pengetahuan dan

KAJIAN PUSTAKA

Untuk menili aktivitas belajar, perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan belajar yang

170

Volume 1, No. 2, Juli 2017

Jurnal DEDIKASI

www.jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

ditetapkan dapat tercapai atau tidak.Untuk melihat

multimedia

sebagai

sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan

Untuk

peserta didik secara tepat (valid) dan dapat

konsep-konsep pelajaran yang dianggap sulit

dipercaya (reliable), diperlukan suatu informasi

dapat digunakan mutimedia seperti video

tentang indikator-indikator perubahan tingkah laku

pembelajaran sebagai media pembelajaran.

membantu

media

pembelajaran.

pembelajar

memahami

dan pribadi peserta. Hasil belajar dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni (1) faktor pribadi seperti motivasi, kebiasaan belajar, konsep diri, gaya belajar, dan kecerdasan, (2) faktor keluarga yakni keterlibatan orang terhadap proses belajar (Olatoye dan Ogunkola, 2008) dan (3) faktor akademis seperti pengalaman belajar (Robert, 2006), pengajar dan kualitas pembelajaran dalam kelas (Ballard dan

Pengajar dapat meningkatkab hasil belajar melakukan

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 RSBI Lubukpakam pada bulan Maret 2012, dan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 RSBI Lubukpakam kelas XII yang berjumlah 179 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak terhadap 6 kelas yang ada, ditetapkan menjadi 1 kelas yang dibelajarkan dengan animasi dan 1 kelas yang

Bates, 2008, dalam Manalu, 2010).

dengan

METODE PENELITIAN

langkah-langkah

sebagai

berikut, (1) menggunakan strategi pembelajaran yang dapat memberikan perhatian, umpan balik dan kesempatan yang cukup bagi pembelajar untuk menguasai ketrampilan, (2) menggunakan strategi yang sesuai dengan menilai prestasi akademik dan

dibelajarkan dengan video. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain penelitian yang dipakai sebagai dasar pelaksanaan penelitian ini adalah One-shot Study Case (Nazir, 2002). Tabel 1. One-shot Study Case

Kelompok

Pembelajaran

Postest

memenuhi

A

X1

T2

kebutuhan individu dan melibatkan pembelajar, (4)

B

X2

T2

kemampuan

kognitif

pembelajar,

menyesuaikan

pengajaran

untuk

(3)

memaksimalkan penggunaan waktu dalam proses pembelajaran, (5) menciptakan lingkungan kelas yang

kondusif

mengoptimalkan

untuk

belajar

penerapan

dan

(6)

teknologi

dan

multimedia sebagai alat belajar (NSSE dalam

Keterangan: A: kelas yang dibelajarkan dengan video (X1), B : kelas yang dibelajarkan dengan animasi (X2), T2: hasil belajar siswa

Untuk membandingkan mean dari dua kelompok

Manalu, 2010).

yakni kelompok yang dibelajarkan

Salah satu langkah yang dapat ditempuh

dengan video dan animasi dilakukan dengan uji t

oleh pengajar untuk dapat meningkatkan hasil

jika sebaran data berdistribusi normal dan

belajar

homogen. Analisis data akan dilakukan dengan

siswa

adalah

dengan

cara

mengoptimalkan penggunaan teknologi dan Volume 1, No. 2, Juli 2017

menggunakan program

SPSS dengan taraf

171

Jurnal DEDIKASI

www.jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

signifikansi yang ditetapkan adalah 95% (p <

bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan

0.05).

dengan video sama dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan animasi dan hipotesis

HASIL DAN PEMBAHASAN

alternatif (Ha) diterima yang menyatakan bahwa

Hasil analisis data hasil belajar menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan video memiliki rentang nilai dari 56 hingga 92 (rentang nilai 0-100) dan data berdistribusi normal (Z = 0,584; P = 0,884), sedangkan dibelajarkan

data

hasil

dengan

belajar

siswa

menggunakan

yang

animasi

(camtasia) memiliki rentang nilai dari 54 hingga 88 (rentang nilai 100) dan berdistribusi normal (Z = 0,709; P = 0,697).

hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan video lebih baik dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan animasi. Pentingnya peran media dalam pembelajaran mengharuskan para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar dan media. Media merupakan alat bantu mengajar, termasuk salah satu komponen lingkungan belajar yang dirancang oleh pebelajar. Media pembelajaran merupakan bagian tak

Hasil posttest siswa untuk tes hasil belajar menunjukkan bahwa rata-rata nilai animasi (70,156 ± 10,077) dan video (75,438 ± 9,785) berbeda secara signifikan (uji t). Gambar 1 memperlihatkan rata-rata nilai posttest hasil belajar siswa.

terpisahkan dari proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan peserta didik, sehingga pada akhirnya dihasilkan lulusan yang berkualitas. Pemanfaatan media pembelajaran yang optimal perlu didasarkan pada kebermaknaan dan nilai tambah yang dapat diberikan kepada peserta didik melalui suatu pengalaman belajar yang menggunakan media pembelajaran. Agar metode pembelajaran yang dipakai efektif maka penggunaan media yang menunjang

Gambar 1. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi (camtasia) dan video

pembelajaran pun harus tepat dan juga disesuaikan dengan perkembangan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil

melalui

belajar siswa yang dibelajarkan dengan animasi

program SPSS dengan taraf signifikan yang

(camtasia) berbeda signifikan dengan hasil belajar

ditetapkan adalah 95% (p < 0,05) maka diperoleh

siswa yang dibelajarkan dengan video pada sub

thitung yaitu 0, 037. Sehinggga diperoleh thitung = (-

materi kultur jaringan. Penyajian video dan

2,127) < ttabel = (-2,043). Hasil ini menunjukkan

animasi yang mengiringi penjelasan pengajar

bahwa hipotesis nol (H0) ditolak yang menyatakan

membantu pembelajar untuk memahami materi

Berdasarkan

172

pengolahan

data

Volume 1, No. 2, Juli 2017

Jurnal DEDIKASI

www.jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

pelajaran

dan

menyimpan

informasi

yang

diperolehnya.

mengingat kembali dengan mudah berbagai

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, menata

pembelajaran berlangsung dan membantunya

memproses, ulang

mentransmisikan dan

gambar

bergerak.Biasanya

pengetahuan dipelajari.

dan

keterampilan

Menurut

merupakan

Suheri

kumpulan

yang

(2006)

gambar

telah

animasi

yang diolah

menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan.

media digital (Fak. Teknik Informatika Univ.

Animasi mampu menjelaskan suatu kejadian

Kristen Duta Wacana, 2005).

secara sistematis dalam tiap waktu.

Menurut Miller dalam Suyatna (2008)

Animasi dapat mengilustrasikan tahap-

program video sebagai media pembelajaran

tahap perpindahan dari suatu proses (McClean

memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat

et al., 2005). Animasi juga dapat membantu

dilihat dan didengar secara berulang, memberi

pembelajar

stimulus secara simultan terhadap berbagai indera

menjadi

(melihat

membantu

menggantikan konsep abstrak menjadi konkrit

kejelasan infromasi dan memori. Dengan demikian

(McClean et al., 2005; Lin et al., 2006; O’Day,

video

2008; Good, 2004).

dan

dapat

mendengar),

membantu

serta

para

guru

untuk

mengetahui satu pendekatan baru yang bisa digunakan untuk menarik minat belajar.

memahami

dinamis

proses

karena

kompleks

animasi

dapat

Artawan (2010) mengungkapkan bahwa media

animasi

memiliki

kelemahan

yaitu:

Video juga dapat menjadi salah satu alternatif

memerlukan kreatifitas dan keterampilan yang

dalam mengatasi kemerosotan pembelajaran.

cukup untuk mendesain animasi yang dapat

Pebelajar

digunakan

bisa

menggunakan

video

untuk

sebagai

media

pembelajara,

meningkatkan daya kreativitas dalam proses

memerlukan software khusus untuk membukanya,

penyampaian isi-isi pengajaran supaya menjadi

serta seorang guru harus memiliki kemampuan

lebih berkesan dan mudah, sesuai dengan

untuk memahami siswanya, karena jika penyajian

karakteristik pelajar. Hal ini sejalan dengan

informasi yang terlalu banyak dalam satu frame ini

penelitian Kristanto (2010) yang menyatakan

akan membuat siswa sulit mencerna pembelajaran.

bahwa penguunaan video pembelajaran mampu

Media pembelajaran dapat menumbuhkan

meningkatkan pemahaman materi dan sudah

sikap positif siswa terhadap materi pelajaran,

memenuhi kategori “sangat baik” dan layak

sehingga penafsiran siswa yang beragam dapat

digunakan dalam pembelajaran.

dihindari. Siswa yang melihat atau mendengar

Dengan

menggunakan

siswa

uraian dari suatu materi pelajaran melalui media

diharapkan dapat memperoleh persepsi dan

yang sama, akan menerima informasi yang persis

pemahaman yang sama dan benar, selain siswa

seperti yang diterima siswa lain. Sehingga media

dapat menerima materi mata pelajaran. Sedangkan

dapat

guru diharapkan dapat mengikat siswa selama

informasi yang diterima siswa.

Volume 1, No. 2, Juli 2017

video

mengurangi

terjadinya

kesenjangan

173

Jurnal DEDIKASI

www.jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi

Media pembelajaran juga dapat mengubah

Program Studi Teknologi Pendidikan

peran guru ke arah yang lebih baik dan produktif.

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Dalam hal ini seorang guru bukan menjadi satu-

Negeri

satunya sumber belajar bagi siswa, karena guru

Pendidikan, 11:12-22.

dapat berbagi peran dengan media. Sehingga guru

Surabaya,

Jurnal

Teknologi

Lin, H., Chen, T., Dywer, F.M. (2006). Effects

akan lebih banyak memiliki waktu untuk

Of

Static

membantu kesulitan belajar siswa, memotivasi

Generated Animations In Facilitating

belajar dan membentuk kepribadian siswa.

Immediate And Delayed Achievement In Efl

KESIMPULAN DAN SARAN

Visuals

Classroom.

And

Computer

Foreign

Language

Annals, 39(2).

Kesimpulan

Lowe, R. (2004). Animation And Learning:

Hasil belajar siswa yang menggunakan media

Value For Money? Proceedings Of 21 st

video lebih efektif dibandingkan dengan yang menggunakan media animasi (camtasia) (0,037 <

ASCILITE Conference, 558-561. Manalu, K. (2010). Pengaruh Alat Visualisasi

0,05, thitung = (-2,127) < ttabel = (-2,043).

(Gambar Diam Dan Animasi) Terhadap Miskonsepsi, Hasil Belajar dan Persepsi

Saran

Siswa

Penelitian ini hanya mengukur hasil belajar

Pada

Pembelajaran

Biologi.

siswa yang diajarkan dengan video dan animasi

Medan: Tesis Program Pasca Sarjana-

saja, sehingga penelitian selanjutnya penting untuk

UNIMED.

menyelidiki pengaruh video dan animasi pada

Nazir,

M,

(2002).

Metode

Penelitian,

Darussalam: Ghalia Indonesia.

kemampuan tingkat tinggi siswa.

O’Day, D.H. (2008). Using animations To DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

(2005).

Teach IM

2023.

Past

and

Multimedia

Research

semester Genap 2005/2006, Fakultas

Underlie

Pedagogically

Teknik Informatika Univ. Kristen Duta

Animations.

The American

Kencana.

Teacher, 70 (5).

Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Gaung

Persada (GP) Pers.

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kristanto, A. (2010). Pengembangan Model

on

The

Future

Attributes

That Sound

Biology

Suyatna, A. (2008). Pemanfaatan Multimedia Untuk Pembelajaran Sains Bermuatan Nilai,

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa

174

Biology:

Prosiding:

Seminar

Nasional

Sains, Univ. Lampung Zulkarnain.

(2009).

Tumbuhan:

Kultur

Solusi

Jaringan Perbanyakan

Media Video Pembelajaran Mata Kuliah

Tanaman Budi Daya, Jambi, Bumi

Pengembangan

Aksara.

Media

Video/TV

Volume 1, No. 2, Juli 2017