PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP

Download RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN ... kata kunci : Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Kinerja Keuangan Perusahaan,...

0 downloads 394 Views 768KB Size
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Bella Berlyan Tito Program Studi Akuntansi-S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro URL :http://dinus.ac.id/ Email : [email protected] Abstract Corporate Social Responsibility or often referred to as CSR is not only focused on economic and social activities but environmental management activities. Because if only focused on the economic environment then, the company in its activities only focus on profit. The population used in this study is banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) over the period 2014 - 2015. Method of determining the sample in this study is purposive sampling which is the technique of determining the sample with certain considerations. The analysis tool used is simple linear regression. The result of the research shows that the disclosure of CSR has an effect on return on assets (ROA) of banking companies listed on Indonesia Stock Exchange over the period 2014-2015. Disclosure of CSR has an effect on return on equity (ROE) of banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange over the period 2014-2015. Disclosure of CSR has an effects on current ratio (CR) of banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange over the period 2014-2015. Keywords: Disclosure of Corporate Social Performance; Profitability and Liquidity Level

Responsibility;

Corporate

Financial

Abstrak Pertanggungjawaban Sosial atau yang sering disebut dengan CSR bukan hanya berfokus pada kegiatan lingkungan ekonomi dan sosial saja, namun kegiatan lingkungan pengelolaan hidup. Karena jika hanya menitikberatkan terhadap lingkungan ekonomi saja, maka perusahaan dalam kegiatannya hanya menitikberatkan pada keuntungan atau laba. Meskipun laba bukan satu-satunya tolak ukur kinerja perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 - 2015. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20142015, pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015, dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap current ratio (CR) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015.

kata kunci : Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Kinerja Keuangan Perusahaan, Tingkat Profitabilitas, dan Likuiditas I. PENDAHULUAN Pertanggungjawaban sosial atau yang sering disebut CSR merupakan cara agar perusahaan dapat bertanggungjawab dalam perjalanannya menjalankan usaha mereka pada suatu wilayah. Perusahaan diharapkan berperan serta memelihara lingkungan sekitar terutama terhadap lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan atau operasional yang perusahaan lakukan. Operasional perusahaanyang tidak memperhatikan biofisik lingkungan hidup akan mengurangi daya dukung alam pada kehidupan. Pada tingkat lanjut, dampaknya bisa mengurangi kualitas hidup yang akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi terlebih lagi jika masyarakat disekitar perusahaan dianggap sebagai input bisnis maka akan mengurangi daya dukung mereka pada industri secara umum bahkan dapat pula menjalar pada bisnis perusahaan secara langsung. Seperti kasus yang terjadi di Jawa Timur tahun 2006 yakni lumpur panas pada PT Lapindo Brantas dikarenakan pengeboran yang dipaksakan dan tidak dilakukan peninjauan dari kegiatan bisnis yang dilakukan dan pada akhirnya menyebabkan masyarakat sekitar harus meninggalkan tempat tinggal mereka dikarenakan banjir lumpur yang sudah tidak dapat di tolerir dan sampai pada saat ini sudah mulai meluas ke wilayah lainnya Ambadar (2008). Oleh karena itu pemerintah lewat Undang – Undang Nomor 40 tahun 2007, pasal 66 ayat (2) bagian c yakni perusahaan harus menyertakan laporan pertanggungjawaban sosial di dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Pasal 74 (ayat1) Undang – Undang Perseroan Terbatas berisi tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial harus dilaksanakan oleh semua perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam penggunaan sumber daya baik alam maupun manusia. Bank Indonesia dalam hal ini sebagai bank induk juga mewajibkan perbankan untuk melakukan CSRterutama pada bidang perbankan. Bank Indonesia memiliki pandangan bahwa CSR pada industri perbankan dapat diarahkan pada upaya–upaya strategis dalam masa depan bangsa sebagai contoh pada bidang pendidikan dan alam. Kepedulian terhadap bank mulai terlihat walaupun belum optimal seperti pada halnya Bank Haga menyelenggarakan acara donor darah. Tapi sebagian besar bank di indonesia melakukan kegiatan CSR hanya berkaitan dengan kegiatan charity, seperti memberi santunan dan sumbangan sembako Forum CSR (2016). Kendati belum baik kegiatan CSR dalam bidang perbankan oleh karena itu mereka terus melakukan perbaikan dalam kegiatan CSR guna kegiatan usaha yang mereka lakukan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak merusak baik lingkungan alam, sosial dan ekonomi. Perusahaan selain melakukan kegiatan CSR, perusahaan juga mengukur dengan tingkat profitabilitas dan likuiditas sebagai pengukur kinerja keuangan dari perusahaan perbankan. Kinerja keuangan perusahaan menarik untuk dilihat dikarenakan merupakan indikator penting dalam persaingan usaha yang membuat para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Penilaiann diukur dari tingkat profitabilitas perusahaan yaitu ROA (Return on Assets), ROE (Return On Equity) serta likuiditas yaitu CR (Current Ratio).

II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi CSR Pengertian mengenai CSR telah dikemukakan oleh banyak pakar dan organisasi diantaranya ialah menurut The World Business Council For Sustainable Development CSR yang mendefinisikan bahwa keterikatan bisnis perusahaan secara berkala mempunyai perilaku yang sesuai dengan etika dan dapat terjun langsung dalam peningkatan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan seluruh umat manusia. Dalam hal ini, tanggung jawab sosial merupakan kegiatan yang harus selalu diwujudkan dengan asas pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat. Berdasarkan definisi dari Suharto (2010) menyatakan bahwa CSR adalah kepedulian yang dilakukan perusahaan dalam menyimpan sebagian keuntungan (profit) untuk kepentingan masyarakat (people), dan lingkungan (planet) secara berkala yang didasarkan pada prosedur (procedure) yang tepat sasaran. CSR adalah komitmen bisnis dari sebuah perusahaan yang memberikan kontribusi terus menerus bagi setiap elemen ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dalam kepentingan yang berhubungan dengan pembangunan hidup manusia (people) serta lingkungan alam (planet) secara berkala yang berasaskan prosedur (procedure) yang berlaku di Indonesia. Definisi Bank Pengertian bank dapat diartikan sama namun, perbedaan dapat dirasakan terlihat pada kewajiban atau kegiatan dari bank. Bank merupakan organisasi atau perusahaan yang mempunyai sasaran sebagai pihak ketiga atau perantara dalam menyampaikan penawaran dan pemintaan kredit dengan waktu yang telah disepakati. Menurut Kasmir (2014), bank didefinisikan sebagai salah satu lembaga yakni keuangan, yang berkegiatan untuk mengumpulkan dana yang berada pada masyarakat dan menyalurkan kembali dana dari masyarakat kepada masyarakat lain yang membutuhkan serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Teori Stakeholder Stakeholder merupakan pengaruh dari pihak internal dan eksternal yang ada dalam perusahaan dalam pengambilan strategi yang dibuat oleh perusahaan baik berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatannya. Pihak internal dan eksternal dari stakeholder meliputi pemerintahan lewat undang-undang, perusahaan dengan kegiatan yang sama, masyarakat sekitar dan karyawan, lingkungan bisnis internasional, LSM dan organisasi nirlaba, kelompok minoritas yang tinggal di Indonesia dimana keberadaan mereka mempengaruhi perusahaan dalam mengambil strategi. Hadi (2011)

Teori Legitimasi Legitimasi yang berada pada masyarakat adalah faktor penting perusahaan dalam mengembangkan bisnis perusahaan dimasa mendatang. Hal ini dijadikan oleh perusahaan sebagai wadah agar perusahaan pada saat pengambilan strategi, terutama strategi perusahaan dalam memposisikan dirinya dilingkungan masyarakat yang semakin modern Hadi (2011). Itu artinya, perusahaan dapat berkembang bukan hanya ketika mendapatkan keuntungan tetapi perusahaan harus dapat bertanggungjawab dari pemilik perusahaan (shareholder) sampai pada ranah sosial kemasyarakatan (stakeholder). Perusahaan menganggap legitimasi dari organisasi sebagai keinginan besar perusahaan pada saat berada di masyarakat. Legitimasi dianggap sebagai sumber daya yang potensial oleh perusahaan agar tetap berjaya (going concern) Hadi (2011). Legitimasi yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dapat dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial yang berada ditengah masyarakat. Pengaruh yang terjadi dapat mempengaruhi suatu strategi perusahaan dalam bertanggungjawab pada para pemangku kepentingan terutama para stakeholder. III. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Gambaran Umum Variabel Independen Variabel independen yang ada dalam penelitian ini menggunakan Corporate Social Responsibility yang diperoleh dari penghitungan Corporate Sosial Disclosure Index (CSDIj). CSDI j = ∑ 𝑋 l¸ j nj Keterangan CSDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan perbankan nj : jumlah semua item pada perusahaan Xij : CSR yang diungkapkan perusahaan perbankan Variabel Dependen 1.

Return On Assets (ROA) Return on Asset (ROA) adalah bentuk dari rasio profitabilitas yang digunakan guna memaparkan nilai perusahaan pada saat memperoleh laba bersih dan jumlah aset, dengan sasaran menghasilkan profit dengan menggunakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan Hanafi dan Halim (2008). Rumus penghitungan ROA yakni sebagai berikut : ROA =

Net Income Company Total Asset

Dimana :

2.

ROA

: Return On Assets

Net Income Company

: Laba bersih

Total Asset

: Total Aset yang dimiliki perusahaan

Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) adalah rasio perusahaan yang dipergunakan dalam melihat laba bersih perusahaan setelah adanya pajak dan telah dikurangkan dengan modal perusahaan sendiri. Rasio ini memaparkan keterlibatann dari penggunaan modal sendiri. Semakin besar ROE yang didapat, semakin baik. Dapat diartikan sebagai posisi dari investor tersebut semakin kuat. Kasmir (2014) ROE =

Earning After Interest and Tax Equity

Keterangan : ROE

: Return On Equity

Earning After Interest and Tax : Laba usaha perusahaan setelah pengurangan bunga modal dan pajak Equity 3.

: Total Ekuitas perusahaan

Current Ratio (CR) Rasio ini digunakan sebagai tolak ukur perusahaan pada saat membayar kewajiban lancar oleh aktiva lancar perusahaan (aktiva yang dapat diubah menjadi kas yang likuid dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus bisnis) Hanafi dan Halim ( 2008 ). Cara menghitung Current Ratio (CR) adalah CR =

Aktiva Lancar Hutang Lancar

Keterangan CR : Current Ratio/ RasioLancar Populasi dan Sampel Penelitian yang dilakukan ini menggunakan populasi perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 - 2015.Sampel data yang digunakan yakni metode purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan dan kriteria yang telah ditentukan Sugiyono (2007). Kriteria sampel yang diberikan sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2015. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan tahun 2014-2015 pada Bursa Efek Indonesia. 3. Mengungkapkan CSR dalam laporan tahunan keuangan perusahaan. 4. Memiliki data-data perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang disediakan. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data Annual Report perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 - 2015 dari website Bursa Efek Indonesia yakni www.idx.co.id. Data yang dibutuhkan oleh peneliti adalah data mengenai, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Current Ratio (CR) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 – 2015. Metode Analisis Analisis data yang dipergunakan di dalam penelitian ini ialah analisis regresi yang diolah menggunakan SPSS. Menurut Ghozali (2013), analisis pada regresi dasarnya merupakan studi yang dilakuka untuk melihat ketergantungan antara variabel-variabel yakni variabel dependen dengan variabel independen baik satu maupun lebih, yang mempunyai tujuan untuk menerka kemungkinan rata-rata populasi atau nilai dari variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang dipaparkan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian regresi sederhana. Pengujian regresi sederhana dilakukan setelah data yang diujikan memenuhi syarat-syarat yang terdapat dalam asumsi klasik yakni data yang diolah harus terdistribusi dengan normal, tidak memiliki kandungan multikolinearitas, autokorelasi, serta heteroskedesitas. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik digunakan guna menguji apakah model regresi yang digunakan memiliki kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan pengujian untuk melihat apakah didalam model regresi yang diujikan, antara variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi secara normal pada saat diujikan Ghozali (2013). Uji Normalitas dikatakan normal, apabila nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) yaitu nilai One Sample Kolmogorov–Smirnov Test berada pada tingkat signifikan sebesar lebih dari 0,05 (probabilitas >0,05). 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas mempunyai tujuan untuk menguji model regresi apakah data yang diujikan memiliki ketidaksamaan variance pada residual satu variable dengan variable lain yang diujikan. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika terdapat perbedaan dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2013). Untuk melihat adanya indikasi heteroskedastisitas, yakni dilakukan dengan penggunaan uji gletjer. Cara untuk melakukan uji gletjer adalah dengan meregresikan nilai absolut dari residual terhadap variabel yang diujikan yaitu independen signifikansi yang dibuktikan secara penghitungan statistik mempengaruhi variabel yang diujikan yakni dependen, maka terjadi indikasi heteroskedastisitas Ghozali (2011). 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk melihat korelasi model regresi linear antara variabel periode penelitian dengan periode penelitian lain. Pengujian pada autokorelasi dapat dihitung dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Nilai Durbin Watson yang dihasilkan akan dibandingkan dengan nilai d-tabel yang terpapar Ghozali (2011).

4. Uji Hipotesis Secara Simultan ( Uji F ) Uji F dipergunakan untuk mengungkap keterkaitan dari 2 variabel yang diteliti secara simultan Ghozali (2013). Hasil pengujian diketahui dengan melihat nilai signifikansi pada tabel. Jika hasil yang ditunjukkan kurang dari 0,05 (<0,05) dapat disimpulkan bahwa variabel yang diujikan memiliki keterkaitan. 5. Uji Hipotesis Secara Partial ( Uji T ) Uji t dipergunakan untuk melihat nilai signifikansi yang dihasilkan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Tingkat signifikansi pada pengujian yakni sebesar 5%, dengan kata lain jika lebih dari 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan 6. Uji Model Uji yang satu ini dilakukan untuk memaparkan arah dari hubungan atau pengaruh antara variabel independen yaitu CSR dengan variabel dependen yaitu ROA, ROE, dan CR apakah menghasilkan hubungan yang positif atau memiliki arah negatif dan untuk memaparkan nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami perubahan. Rumus yang digunakan dalam uji ini ialah

Y= a + bX Keterangan: Y

: Variabel dependen

X

: Variabel Independen

a

: Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b

: Koefisien regresi

7. Koefisien Determinasi ( R² ) Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan variabel terkaitnya. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Data Berdasarkan metode sampel, terdapat 40 sampel diperoleh dari hasil tabel diatas. Data sebesar 40 merupakan data satu tahun dari penelitian. Namun setelah dilakukan pengujian analisis statistik, terdapat outlier pada penelitian. Jadi terdapat 23 observasi pada penelitian setelah dilakukan pengujian analisis statistik. Analisis Deskriptif Tabel 4.2 Tabel Deskriptif Statistik Descriptive Statistics N CSR ROA ROE CR Valid N (listwise)

Sumber

Minimum 46 46 46 46 46

: Data sekunder diolah 2017

.1010 -.0060 -.0440 1.0210

Maximum .3670 .0250 .1970 1.1950

Mean .218957 .009022 .073870 1.127674

Std. Deviation .0665148 .0062627 .0516805 .0417953

Variance .004 .000 .003 .002

Tabel diatas menunjukkan setiap nilai yang terdapat pada setiap variabel yang terdapat pada penelitian ini baik variabel independen yaitu CSR, maupun variabel dependen yaitu profitabilitas yang diukur menggunakan ROA dan ROE dan Likuiditas yang diukur menggunakan CR. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Pada penelitian yang dilakukan, uji normalitas dilakukan lewat uji KolmogorovSmirnov dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi dari nilai Kolmogorov-Smirnov > 5%, data yang digunakan berdistribusi normal. Imam Ghozali (2011) Persamaan I Tabel 4.4 Uji Normalitas CSR terhadap ROA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences

Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

46 .0000000 .00568589 .122 .122 -.084 .827 .501

a. Test distribution is Normal.

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa data CSR terhadap ROA berdistribusi dengan normal, karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed) menunjukan nilai sebesar 0,501 yang berarti nilai tersebut lebih dari taraf signifikan yaitu α = 5%. Persamaan II Tabel 4.6 Uji Normalitas CSR terhadap ROE One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa

Mean

Most Extreme Differences

Std. Deviation Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

Sumber : data sekunder diolah 2017

46 .0000000 .04853875 .114 .114 -.073 .776 .583

Berdasarkan tabel, bahwa data CSR terhadap ROE berdistribusi dengan normal. Dikatakan demikian, karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed) menunjukan nilai sebesar 0,583 yang berarti nilai tersebut lebih dari taraf signifikan yaitu α = 5%. Persamaan III Tabel 4.8 Uji Normalitas CSR terhadap CR One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa

46 .0000000 .03912567 .120 .120 -.058 .814 .521

Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa data CSR terhadap CR berdistribusi dengan normal. Dikatakan demikian, karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed) menunjukan nilai sebesar 0,521 yang berarti nilai tersebut lebih dari taraf signifikan yaitu α = 5%. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi heterokedastisitas atau tidak. Uji tersebut digunakan untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dengan menggunakan uji gletjer dan melihat grafik scatterplot. Pada uji gletjer, jika signifikan diatas taraf signifikansi (α=5%) atau >0,05 maka terbebas dari heterokedastisitas. Sedangkan untuk grafik scatterplot dikatakan terbebas heterokedastisitas jika data yg tersebar merata atau tidak membentuk pola. Persamaan I Tabel 4.9 Uji Glejser CSR terhadap ROA Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1

B

Std. Error

(Constant)

.001

.002

CSR

.015

.008

Standardized Coefficients Beta

t

.283

Sig. .661

.512

1.954

.057

a. Dependent Variable: ABS_RES1

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap ROA terbebas dari heterokedastisitas, karena nilai Sig. pada tabel tersebut lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,057 (0,057>0,05).

Gambar 4.1 Grafik scatterplot CSR dengan ROA

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari grafik diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap ROA terbebas dari heterokedastisitas, karena titik yang terdapat pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu dan semua data menyebar. Persamaan II Tabel 4.10 Uji Glejser CSR terhadap ROE Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1

B

Std. Error

(Constant)

.029

.016

CSR

.038

.069

Standardized Coefficients Beta

t

.083

Sig. 1.810

.077

.551

.585

a. Dependent Variable: ABS_RES2

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap ROE terbebas dari heterokedastisitas, karena nilai Sig. pada tabel tersebut lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,585 (0,585>0,05). Gambar 4.2 Grafik scatterplot CSR dengan ROE

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari grafik diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap ROE terbebas dari heterokedastisitas, karena titik yang terdapat pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu dan semua data menyebar. 4.1.1.1.1Persamaan III Tabel 4.11 Uji Glejser CSR terhadap CR Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant) CSR

Std. Error .052

.010

-.087

.044

Standardized Coefficients Beta

t

-.287

Sig. 5.202

.000

-1.986

.053

a. Dependent Variable: ABS_RES3

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap CR terbebas dari heterokedastisitas, karena nilai Sig. pada tabel tersebut lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,053 (0,053>0,05). Gambar 4.3 Grafik scatterplot CSR dengan CR

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari grafik diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap CR terbebas dari heterokedastisitas, karena titik yang terdapat pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu dan semua data menyebar. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalammodel regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu padaperiode tertentu dengan kesalahan penganggu pada periodesebelumnya. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Nilai Durbin Watson akan dibandingkan dengan nilai d-tabel.

Persamaan I Tabel 4.13 Uji Autokorelasi CSR terhadap ROA Model Summaryb Model

R

1

R Square .419

a

Adjusted R Square

.176

.157

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

.0057501

1.631

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROA

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan output diatasdiperoleh nilai dW sebesar 1,631. Jika dilihat dari tabel Durbin-Watson dengan n=46 dan k=1, diperoleh dL=1,4814 dan dU=1,5700. Karena dU(1,5700)
R

R Square a

1 .343 a. Predictors: (Constant), CSR

Adjusted R Square

.118

.098

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

.0490872

1.889

b. Dependent Variable: ROE

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan output diatasdiperoleh nilai dW sebesar 1,889. Jika dilihat dari tabel Durbin-Watson dengan n=46 dan k=1, diperoleh dL=1,4814 dan dU=1,5700. Karena dU(1,5700)
R

R Square .352a

Adjusted R Square

.124

.104

Std. Error of the Estimate .0395678

Durbin-Watson 1.766

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: CR

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan output diatas diperoleh nilai dW sebesar 1,766. Jika dilihat dari tabel Durbin-Watson dengan n=46 dan k=1, diperoleh dL=1,4814 dan dU=1,5700. Karena dU(1,5700)
Uji Hipotesis Uji F Uji F dilakukan untuk menguji tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan dengan melihat tabel anova pada sig. Jika signifikansi kurang dari 0,05 (α<5%) maka terdapat pengaruh secara simultan antara variabel dependen terhadap variabel independen. Persamaan I Tabel 4.16 Uji F CSR terhadap ROA ANOVAb Model 1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

.000

1

.000

Residual

.001

44

.000

Total

.002

45

F

Sig. .004a

9.380

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROA

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap ROA memiliki pengaruh secara simultan, karena nilai Sig. pada tabel tersebut kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 (0,004<0,05). Persamaan II Tabel 4.17 Uji F CSR terhadap ROE ANOVAb Model 1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

.014

1

.014

Residual

.106

44

.002

Total

.120

45

F

Sig. 5.880

.019a

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROE

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap ROE memiliki pengaruh secara simultan, karena nilai Sig. pada tabel tersebut kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,019 (0,019>0,05).

Persamaan III Tabel 4.18 Uji F CSR terhadap CR ANOVAb Model 1

Sum of Squares

Df

Mean Square

Regression

.010

1

.010

Residual

.069

44

.002

Total

.079

45

F

Sig. 6.209

.017a

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: CR

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR terhadap CR memiliki pengaruh secara simultan, karena nilai Sig. pada tabel tersebut kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,017 (0,017<0,05). Uji T Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini dilakukan uji dua arah dengan kriteria pengujian ditetapkan sebagai berikut: 1. Jika nilai –thitung>-ttabel atau thitungttabel atau –thitung<-ttabel, maka Ho ditolak 3. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 persen, dengan kata lain jika P > 0,05 maka dinyatakan tidak signifikan Persamaan I Tabel 4.19 Uji t CSR terhadap ROA Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1

B

Std. Error

(Constant)

.000

.003

CSR

.039

.013

Standardized Coefficients Beta

t

.419

Sig. .129

.898

3.063

.004

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR berpengaruh terhadap ROA dikarenakan nilai Sig. pada tabel tersebut kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 (0,004<0,05). Berdasarkan niai t diatas, terdapat t-hitung sebesar 3,063 yang artinya CSR memiliki pengaruh terhadap ROA dikarenakan nilai t-tabel sebesar 1,681 dan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 3,063>1,681.

Persamaan II Tabel 4.20 Uji t CSR terhadap ROE Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1

B

Std. Error

(Constant)

.015

.025

CSR

.267

.110

Standardized Coefficients Beta

t

.343

Sig. .615

.542

2.425

.019

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR berpengaruh terhadap ROE dikarenakan nilai Sig. pada tabel tersebut kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,019 (0,019<0,05). Berdasarkan niai t diatas, terdapat t-hitung sebesar 2,425 yang artinya CSR memiliki pengaruh terhadap ROE dikarenakan nilai t-tabel sebesar 1,681 dan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 2,425<1,681. Persamaan III Tabel 4.21 Uji t CSR terhadap CR Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1

B (Constant)

CSR a. Dependent Variable: CR

Std. Error 1.079

.020

.221

.089

Standardized Coefficients Beta

T

.352

Sig.

53.235

.000

2.492

.017

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa data CSR berpengaruh terhadap CR dikarenakan nilai Sig. pada tabel tersebut kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,017 (0,017<0,05). Berdasarkan niai t diatas, terdapat t-hitung sebesar 2,492 yang artinya CSR memiliki pengaruh terhadap ROA dikarenakan nilai t-tabel sebesar 1,681 dan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 2,492>1,681. Uji Model Uji ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan atau pengaruh dari variabel independen yaitu CSR dan variabel dependen yaitu ROA, ROE, dan CR apakah arahnya positif atau negatif dan memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami penurunan maupun kenaikan. Persamaan I Berdasarkan hasil dari tabel, terbentuk model persamaan regresi linear sederhana menjadi:

Y=0,000+ 0,039X1 Persamaan regresi linear sederhana diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

b.

Konstanta sebesar 0,000 secara statistik hasil regresi menunjukkan bahwa apabila perusahaan tidak mengungkapkan CSR atau nilai CSR adalah 0 maka ROA perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 nilainya adalah sebesar sebesar 0% Nilai koefisien CSR sebesar 0,039 secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara Pengungkapan CSR dengan ROA perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015. Nilai 0,039 memiliki arti bahwa bila pengungkapan CSR meningkat sebesar 1% maka ROA perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2016 meningkat sebesar 3,9% dengan asumsi variabel lain konstan.

Persamaan II Berdasarkan hasil dari tabel, terbentuk model persamaan regresi linear sederhana menjadi: Y=0,015 + 0,267X1 Persamaan regresi linear sederhana diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

b.

Konstanta sebesar 0,015 secara statistik hasil regresi menunjukkan bahwa apabila perusahaan tidak mengungkapkan CSR atau nilai CSR adalah 0 maka ROE perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 nilainya adalah sebesar 1,5% Nilai koefisien CSR sebesar 0,267 secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara Pengungkapan CSR dengan ROE perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015dikarenakan nilai dari koefisien CSR yaitu sebesar 0,267. Nilai 0,267 memiliki arti bahwa bila pengungkapan CSR meningkat sebesar 1% maka ROE perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2016 menurun sebesar 26,7% dengan asumsi variabel lain konstan.

Persamaan III Berdasarkan hasil dari tabel, terbentuk model persamaan regresi linear sederhana menjadi: Y=1,079+ 0,221X1 Persamaan regresi linear sederhana diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 1,079 secara statistik hasil regresi menunjukkan bahwa apabila perusahaan tidak mengungkapkan CSR atau nilai CSR adalah 0 maka CR perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 nilainya adalah sebesar 107,9%. b. Nilai koefisien CSR sebesar 0,221 secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara Pengungkapan CSR dengan CR perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2015 dikarenakan nilai dari koefisien CSR adalah positif yang nilainya sebesar 0,221. Nilai 0,221 memiliki arti bahwa bila pengungkapan CSR meningkat sebesar 1% maka CR perusahaan perbankan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun2014-2015 meningkat sebesar 22,1% dengan asumsi variabel lain konstan.

Koefisien Determinasi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh yang diberikan variabel inependen dengan dependen. Cara untuk melihat tingkat pengaruhnya ialah dengan melihat R² atau Adjusted R Square pada model summary. Persamaan I Tabel 4.25 Uji R² CSR terhadap ROA Model Summaryb Model

R

R Square .419a

1

Adjusted R Square

.176

.157

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

.0057501

1.631

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROA

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan output, dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,157. Artinya dapat disimpulkan bahwa kemampuan CSR dalam menjelaskan ROA sebesar 15,7% sedangkan sisanya yaitu 84,3% dijelaskan oleh variabel lain. Persamaan II Tabel 4.26 Uji R² CSR terhadap ROE Model Summaryb Model

R

1

R Square .343

a

Adjusted R Square

.118

.098

Std. Error of the Estimate .0490872

Durbin-Watson 1.889

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: ROE

Sumber : data sekunder diolah 2017 Berdasarkan output, dapat dilihat bahwaAdjusted R Square sebesar 0,098. Berarti dapat disimpulkan bahwa kemampuan CSR dalam menjelaskan ROE adalah sebesar 9,8% sedangkan sisanya yaitu 90,2% dijelaskan oleh variabel lain. Persamaan III Tabel 4.27 Uji R² CSR terhadap CR Model Summaryb Model 1

R

R Square .352

a

Adjusted R Square

.124

.104

Std. Error of the Estimate .0395678

Durbin-Watson 1.766

a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: CR

Sumber : data sekunder diolah 2017

Berdasarkan output, dapat dilihat bahwanilai Adjusted R Square sebesar 0,104. Berarti dapat disimpulkan bahwa kemampuan CSR dalam menjelaskan CR adalah sebesar 10,4% sedangkan sisanya yaitu 89,6% dipengaruhi oleh variabel lain.

Pembahasan CSR Terhadap ROA Hasil menunjukkan bahwa pengungkapan CSR mempunyai dampak atau pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA. Dapat dikatakan demikian, dikarenakan semakin besar suatu perusahaan mengungkapkan CSR maka ROA dapat meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan tidak mengungkapkan CSR. Teori stakeholder mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi strategi perusahaan yang akan diambil oleh perusahaan tersebut dan teori legitimasi memberikan tanggungjawab pada perusahaan untuk lebih mementingkan kepentingan stakeholder dan strategi sesuai dengan nilai dan norma sosial yang ada dan berlaku di masyarakat. Penelitian yang mendukung ialah Candrayanthi dan Saputra (2013) hasil pengujian menunjukan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROA perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Ini berarti dengan mengungkapkan CSR kinerja perusahaan yang di diukur dengan ROA akan meningkat. Penelitian Husnan dan Pamudji (2013) juga mendukung bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah positif. Menurut Widaryanti (2007) mengemukakan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Ini berarti CSR berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan khususya pada ROA. CSR Terhadap ROE Hasil menunjukkan bahwa pengungkapan CSR mempunyai dampak atau pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROE. Dapat dikatakan demikian, dikarenakan semakin besar suatu perusahaan mengungkapkan CSR maka ROE dapat meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan tidak mengungkapkan CSR. Teori stakeholder mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi strategi perusahaan yang akan diambil oleh perusahaan tersebut dan teori legitimasi mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi strategi perusahaan untuk lebih kearah stakeholder. Dapat dikatakan demikian dikarenakan stakeholder adalah komunikasi antara perusahaan dengan semua yang berhubungan dengan perusahaan. Sedangkan untuk melihat komunikasi tersebut, perusahaan menerbitkan pengungkapan CSR yang dijadikan sumber komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hasil ini didukung oleh penelitian Candrayanthi dan Saputra (2013) hasil pengujian menunjukan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Ini berarti dengan mengungkapkan CSR kinerja perusahaan yang di diukur dengan ROE akan meningkat. Penelitian lain ialah Fadila dan Utiyati (2016) menyatakan bahwa CSR memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat ROE pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut dan yang mempublikasikan Laporan Tahunan (Corporate Sosial Responsibility) secara berturutturut selama tahun 2010 – 2014 dan penelitian Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE.

CSR Terhadap CR Hasil menunjukkan bahwa pengungkapan CSR mempunyai dampak atau pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur menggunakan CR.CR merupakan cerminan dari perusahaan untuk menyatakan bahwa perusahaan berada pada posisi yang likuid atau

perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam melunasi hutang – hutang jangka pendeknya. Perusahaan dikatakan mampu melunasi hutang jangka pendeknya dengan baik apabila perolehan aktiva lancar yang diperoleh perusahaan tersebut besar. Perusahaan diharuskan mampu memberikan kontribusi dan tanggungjawabnya pada shareholder dan stakeholder seperti yang diungkapkan teori legitimasi. Tanggungjawab yang diberikan harus dapat menuju kearah ranah sosial kemasyarakatan yang disebut dengan CSR. Dengan adanya pengungkapan CSR yang merupakan keinginan stakeholder untuk meminimalisir kerugian dan meningkatkan aktivitasnya serta sebagai wujud tanggungjawab kepada para stakeholder, maka reputasi perusahaan akan terlindungi dihadapan stakeholdernya dan lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan dengan nilai yang baik. Penelitian yang mendukung ialah Fadila dan Utiyati (2016) yang menyatakan bahwa CSR memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat CR pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut dan yang mempublikasikan Laporan Tahunan (Corporate Sosial Responsibility) secara berturut-turut selama tahun 2010 – 2014. V. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap return on assets (ROA) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015 dikarenakan memiliki nilai t-hitung 3,063 >nilai t-tabel 1,681 dan nilai signifikansi 0,004 < 0,05. Peningkatan yang terjadi pada pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2014-2015 menyebabkan peningkatan terhadap pengembalian aktiva atau return on asset (ROA). 2. Pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015 dikarenakan memiliki nilai thitung 2,425 0,05. Peningkatan yang terjadi pada pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2014-2015 menyebabkan peningkatan terhadap current ratio (CR).

DAFTAR PUSTAKA Ambadar, Jackie. 2008. CSR dalam Praktik di Indonesia. Jakarta : Elax Media Komputindo Candrayanthi dan Saputra.2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan ( Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia).Universitas Udayana : Bali Fadila dan Utiyati.2016.Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas dan Likuiditas pada Perusahaan Tobacco Manufactures. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia : Surabaya Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro ---------. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Universitas Diponegoro Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN http://www.forumcsrkesos.or.id/2016/06/ISO-26000-sebagai-pedoman-baru-tanggung-jawabsosial-perusahaan-csr/ diakses pada 25 Oktober 2016 http://www.wbcsd.org//DocRoot/IoNYLirijYoHBDflunP5/csr202.pdf/ Oktober 2016

diakses

pada

29

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Depok : Raja Grafindo Husnan dan Pamudji.2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Diponegoro : Semarang Mukharomah dan Kesumaningrum. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI). Universitas Muhammadiyah Surakarta : Solo Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Suharto, Edi. 2010. CSR dan Comdev : Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi. Bandung : Alfabeta Undang – Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Widaryanti. 2007. Analisis Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). STIE Pelita Nusantara : Semarang