PENGARUH PERILAKU KELOMPOK TERHADAP KEPUASAN

Download Model perilaku kelompok dari hasil penelitian Robbins (2012) menunjukkan enam variabel dependen (produktivitas, ketidakhadiran, perputaran ...

0 downloads 518 Views 343KB Size
PENGARUH PERILAKU KELOMPOK TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BEHAVIOUR GROUP INFLUENCE ON THE JOB SATISFACTION OF NURSES IN THE SYEKH YUSUF HOSPITAL

Dian Anggraeni Rachman1, Asiah Hamzah1, Nurhaedar Jafar2 1

Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas. 2 Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Unhas.

Alamat Korespondensi: Dian Anggraeni Rachman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar, HP: 085255608855 Email: [email protected]

ABSTRAK Perkembangan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku kelompok terhadap kepuasan Kerja perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilakukan di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey analitik, dengan desain cross sectional study, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat PNS yang bekerja di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa sebanyak 110 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat PNS yang bekerja di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa sebanyak 110 orang yang diperoleh secara total sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi (p=0,000), struktur kelompok (p=0,150), tim kerja (p=0,000), konflik (p=0,000), kepemimpinan (0,000), pembuatan keputusan kelompok (0,031).Hasil uji regresi logistik secara simultan menunjukkan bahwa komunikasi (p=0,000), tim kerja (p=0,003), konflik (p=0,003), kepemimpinan (p=0,003), dan pembuatan keputusan kelompok (p=0,214). Ada pengaruh komunikasi, tim kerja, konflik, kepemimpinan, dan pembuatan keputusan terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Tidak ada pengaruh struktur kelompom terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Hasil analisis uji statistik regresi logistik diketahui bahwa variabel komunikasi, tim kerja, konflik, kepemimpinan, dan pembuatan keputusan kelompok berpengaruh terhadap kepuasan perawat sedangkan pembuatan keputusan kelompok tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja di RSUD Syekh Yusuf. Penelitian ini menyarankan agar perawat menjaga komunikasi degan baik antar sesama rekan kerja, kepala tim,kepala ruangan, dan pimpinan rumah sakit. perawat dilibatkan dalam penetapan struktur dan renstra rumah sakit. Memberikan pendidikan dan pelatihan terkait metode tim dan manajemen konflik. Kata kunci : Perilaku kelompok, kepuasan kerja, perawat

ABSTRACT Development of health as an integral part of national development. This study aimed to determine the effect of group behavior on satisfaction of nurses working in hospitals Sheikh Yusuf Gowa. The research was conducted at the Hospital of Sheikh Yusuf Gowa. This research is quantitative research with analytical survey approach, with a cross-sectional study design, population in this study were all nurses working in hospitals PNS Sheikh Yusuf Gowa as many as 110 people. The samples in this study were all nurses working in hospitals PNS Sheikh Yusuf Gowa obtained as many as 110 people in total sampling.Hasil research shows that communication (p = 0.000), the structure of the group (p = 0.150), team work (p = 0.000 ), conflict (p = 0.000), leadership (0.000), group decision making (0.031). logistic regression results indicate that simultaneous communication (p = 0.000), team work (p = 0.003), conflict (p = 0.003) , leadership (p = 0.003), and the decision-making group (p = 0.214). There is the influence of communication, team work, conflict, leadership, and decision-making on job satisfaction of nurses in hospitals Sheikh Yusuf Gowa. No influence on job satisfaction kelompom structures nurses in hospitals Sheikh Yusuf Gowa. Results of logistic regression analysis statistical test known that variable communication, team work, conflict, leadership, and group decision-making influence on nurse satisfaction while making a group decision has no effect on job satisfaction in hospitals Sheikh Yusuf. This study suggests that nurses maintain good degan communication between fellow co-workers, team leader, head room, and hospital administrators. nurses involved in determining the structure and strategic plan of the hospital. Providing education and training related to the team and conflict management methods. Keywords: Group behavior, job satisfaction, nurse

PENDAHULUAN Berkelompok merupakan suatu kebutuhan, dalam arti tanpa berkelompok seorang tidak nyaman untuk hidup, bahkan mungkin tidak bisa hidup.Diantara alasan orang berkelompok adalh untuk mencapai tujuan, kerana berkelompok memunculkan kekuatan, maka tentu saja akan memudahkan pencapaian tujuan (Wahjono, 2010). Hubungan antar individu dalam kelompok harus terjaga. Kelangengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat kolektivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama dengan menampung sebagian besar aspirasi individual. Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi, semakin puaslah anggota kelompok (Wahjono, 2010). Berdasarkan laporan residensi I dan II Bagian Keperawatan RSUD Syekh Yusuf Kab.Gowa Tahun 2012 ditemukan bahwa terdapat beberapa masalah pada fungsi pengarahan dimana 40% kepala ruangan mengatakan tidak tahu tentang supervisi, 70% kepala ruangan belum melakukan supervisi karena belum membuat POA, 23% perawat pelaksana menyatakan atasannya tidak melakukan penilaian terhadap setiap pekerjaannya. Data dasar residensi diatas menjelaskan bahwa permasalahan tersebut terkait dengan proses komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Masalah pada fungsi ketenagaan yang terkait dengan struktur kelompok dimana 20% kepala ruangan mengatakan bahwa kebutuhan tenaga belum memadai, sementara ada 70% kepala ruangan yang mengatakan bahwa kompetensi tenaga perawat belum memadai, selain itu ada 80% kepala ruangan mengatakan bahwa tidak terlibat dalam program rotasi dan mutasi staf keperawatan. Belum optimalnya pelaksanaan metode tim di ruang rawat nifas dan gynekologi juga merupakan masalah tim kerja yang ada pada bagian keperawatan yaitu 20% kepala tim menyatakan bahwa metode tim yang digunakan belum memberikan dampak yang baik kepada pasien dan petugas, 20% kepala tim menyatakan bahwa metode tim tidak efektif digunakan karena ruangan tidak memungkinkan, sarana dan prasarana tidak memadai, tidak adanya pengawasan dari manajemen dan SDM yang masih kurang. Konflik yang terjadi pada bagian keperawatan juga merupakan permasalahan yaitu terdapat 70% kepala ruangan yang tidak menerapkan manajemen konflik bila terdapat masalah dalam ruangan. Pada fungsi perencanaan ada 30% kepala ruangan yang tidak dilibatkan dalam penyusunan renstra bidang pelayanan keperawatan , sementara ada 20% kepala tim tidak mengetahui rencana pengembanganan rumah sakit terhadap perawat. Belum optimalnya pemahaman petugas tentang tata cara penyusunan rencana kegiatan merupakan masalah dalam pembuatan keputusan kelompok. 40% kepala ruangan tidak

membuat rencana harian, 30% tidak membuat rencana bulanan dan 30% tidak membuat rencana tahunan. Selain itu ada 70% kepala ruangan tidak membuat dan merencanakan anggaran diunit kerjanya masing-masing. terdapat 40% kepala ruangan belum puas bekerja di RSUD Syekh Yusuf Gowa dan 50,7% perawat pelaksana menyatakan insentif yang diterimanya tidak memadai walau sudah bekerja keras. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arofi(2006) di Rumah Sakit Sukapura Jakarta Utara dengan total populasi 100 responden yang menunjukkan gambaran kepuasan kerja perawat sebesar (60 %). Variabel independen yang menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja adalah kohesifitas, keterpaduan kelompok terhadap tugas, keterpaduan kelompok secara sosial, ketertarikan individu terhadap tugas kelompok. Ketertarikan individu terhadap kelompok secara sosial, dan variabel confounding( umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lama kerja). Menunjukkan hubungan tidak signifikan dengan kepuasan kerja. Model perilaku kelompok dari hasil penelitian Robbins (2012) menunjukkan enam variabel dependen (produktivitas, ketidakhadiran, perputaran karyawan, perilaku menyimpang ditempat kerja,kewargaan organisasi, dan kepuasan kerja) utama dalam sejumlah besar variabel independen yang disusun berdasarkan tingkat analisis (tingkat individu, kelompok, dan organisasi). Dari beberapa permasalahan diatas penulis terdorong untuk melalukan penelitian mengenai Analisis Peengaruh Kelompok Kerja Terhadap kepuasan Kerja Tenaga Kesehatan Di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.

BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian dan Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan di Penelitian ini dilaksanakan di RSUD SYEKH YUSUF Kabupaten Gowa tahun

2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan survey analitik, dengan desain cross sectional study. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja dalam struktur formal yaitu perawat PNS yang bekerja di bagian keperawatan RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode Exhaustive samping atau Total samping sehingga sampel dalam penelitian ini adalah perawat PNS yang bertugas di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa yang berjumlah 110 orang.

Pengumpulan Data Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup, menggunakan metode skala Likert, yang dibuat dalam bentuk pernyataan. Bentuk pernyataan digunakan dalam mengukur kelompok kerja dan mengukur kepuasan. Kelompok kerja memiliki pilihan jawaban : sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.kepuasan sendiri memiliki pilihan jawaban : sangat memuaskan, memuaskan, tidak memuaskan, sangat tidak memuaskan. Untuk keperluan analisis kuantitatif. Data sekunder dikumpulkan dari profil atau laporan tahunan rumah sakit yang terkait dengan topik penelitian. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi sejarah Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, jumlah pasien di instalasi rawat inap, dan berbagai data sekunder lainnya. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan program statistik (SPSS). Adapun tahapan analisisnya adalah sebagai berikut: Analisis Univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan semua variabel penelitian dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Analisis Bivariatdengan uji Chisquare dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel kepercayaan, empati, komunikasi, hubungan timbal balik, dan respek dengan keinginan pasien rawat inap membangun hubungan jangka panjang, tingkat kesalahan yang digunakan yaitu 5% atau 0.05. Analisis multivariat bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan dengan motivasi kerja pegawai. Uji statistic yang digunakan adalah regresi logistk berganda. untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen,tingkat kesalahan yang digunakan dalam regresi logistik berganda yaitu 25% atau 0.25.

HASIL Karakteristik Responden Tabel 1 memperlihatkan sebagian besar perawat yang bekerja di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa berada pada kelompok umur 36 - 40 tahun (12,3%), berjenis kelamin perempuan (79,1 %), berpependidikan s1 (49,1%), dan lama bekerja yang paling banyak adalah 17 – 21 tahun (15,0%) Analisis Univariat Tabel 2 memperlihatkan distribusi penilaian responden menurut variabel penelitian, presepsi responden tentang komunikasi yang baik sebanyak (75,5%), presepsi responden tentang struktur kelompok yang baik sebanyak (95,5%), presepsi responden tentang tim kerja yang baik sebanyak (70,9%), presepsi responden tentang konflik yang sering terjadi sebanyak (55,5%), presepsi responden tentang pembuatan keputusan kelompok yang baik sebanyak (35,0%), presepsi responden tentang komunikasi yang baik sebanyak (70,0%). Analisis Bivariat Tabel 3 memperlihatkanhasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square,hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara komunikasi dengan kepuasan kerja dengan nilai p sebesar 0.000 (p<0.05),tidak ada hubungan antara struktur kelompok dengan kepuasan kerja dengan nilai p sebesar 0.150 (p<0.05),ada hubungan antara tim kerja dengan kepuasan kerja dengan nilai p sebesar 0.000 (p<0.05), ada hubungan antara konflik dengan kepuasan kerja dengan nilai p sebesar 0.000 (p<0.05), ada hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja dengan nilai p sebesar 0.000 (p<0.05), dan ada hubungan antara pembuatan keputusan kelompok dengan kepuasan kerja dengan nilai p sebesar 0.031 (p<0.05). Analisis Multivariat Tabel 4 menunjukkan variabel komunikasi (p=0.000) dengan nilai Exp(B) sebesar 36,450. tim kerja (p=0.003) dengan nilai Exp(B) sebesar 25,498, konflik (p=0.003) dengan nilai Exp(B) sebesar 11,079, kepemimpinan (p=0,003) dengan nilai Exp(B) sebesar 48,143, pembuatan keputusan kelompok (p=0.214) dengan nilai Exp(B) sebesar 3,404 yang memiliki nilai p < 0,05, yang berarti secara statistik variabel komunikasi, tim kerja, konflik, kepemimpinan memiliki pengaruh setelah diuji secara bersama-sama terhadap kepuasan perawat, sedangkan variabel pembuatan keputusan kelompok (p=0,214) tidak memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.

PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perilaku kelompok yang meliputi komunikasi, tim kerja, konflik, kepemimpinan, dan pembuatan keputusan berpengaruh terhadap kepuasan perawat. Sedangkan struktur kelompok tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat. secara simultan atau bersama-sama hanya pembuatan keputusan kelompok yang tidak berpengaruh terhadap kepuasan perawat. Komunikasi ditunjukkan dengan kemampuan memberikan informasi, menerima masukan, dan memberikan respon terhadap informasi yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh komunikasi terhadap kepuasan kerja perawat yang dibuktikan melalui uji bivariat menunjukkan bahwa dari 83 responden yang menilai komunikasi baik terdapat 50 responden (60,2%) yang merasa puas dan terdapat 33 responden (39,8%) yang kurang puas. Sedangkan dari 27 responden yang menilai komunikasi kurang terdapat 2 responden (7,4%) yang merasa puas dan terdapat 25 responden (92,6%) yang memiliki kepuasan kerja yang kurang di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2008) menunjukkan bahwa data diperoleh melalui kusioner yang dinyatakan dari 33 orang karyawan. Dari hasil analisis didaptkan bahwa nilai F hitung sebesar 11.872 > dari F tabel 2.30 dan teruji pada α = 5% dan membuktikan bahwa variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel komunikasi vertikal mempunyai pengaruh paling dominan dengan t hitung paling besar 3.023 > t tabel 1.671 dengan signifikansi terkecil 0,005 sedangkan analisis regresi menunjukkan hasil konstanta sebesar o,863 yang berarti jika variabel komunikasi tidak diperhatikan maka kepuasan kerja karyawan akan menurun sebesar konstanta tersebut. Robbins dkk (2012) mengatakan bahwa komunikasi yang buruk paling sering disebut sebagai sumber konflik antarpribadi. Karena para individu akan menghabiskan hampir 70 % dari waktu terjaganya untuk berkomunikasi yaitu menulis, membaca, berbicara, mendengarkan sehingga beralasan untuk menyimpulkan bahwa salah satu kekuatan yang paling menghambat suksesnya kinerja kelompok adalah kurangnya komunikasi yang efektif. Struktur kelompok ditunjukkan melalui struktur organisasi, penetapan jumlah anggota, melaksanakan tugas sesuai dengan peran masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 105 responden yang menilai struktur kelompok baik terdapat 48 responden (45,7%) yang merasa puas dan terdapat 57 responden (54,3%) yang kurang puas. Sedangkan dari 5 responden yang menilai struktur kelompok kurang terdapat 4 responden (80,0%) merasa puas dan terdapat 1 responden (20,0%) yang memiliki kepuasan kerja yang

kurang di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Williem A dkk.(2006) pada 764 perawat ditiga rumah sakit umum belgia menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif pada struktur yang terpusat terhadap kepuasan dan ada pengaruh positif antara spesialisasi struktur dan formalisasi struktur terhadap kepuasan kerja. Tim kerja ditunjukkan melalui adanya rancangan pekerjaan tim, dan tersedianya sumber daya yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 78 responden yang menilai tim kerja baik terdapat 50 responden (64,1%) yang merasa puas dan terdapat 28 responden (35,9%) yang kurang puas. Sedangkan dari 32 responden yang menilai tim kurang terdapat 2 responden (6,2%) yang merasa puas dan terdapat 30 responden (93,8%) yang memiliki kepuasan kerja yang kurang di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman dkk(2012) yang berjudul Pengaruh Tim Kerja Terhadap Kepuasan Kerja di Hotel Industri Klang Valley Malaysia yang menunjukkan adanya korelasi antara kepuasan karyawan dan kerja sama tim. Menurut Heskeet Kualitas internal kehidupan kerja menunjukkan perasaan yang karyawan memiliki terhadap pekerjaan mereka, rekan kerja, dan organisasi. Dengan kata lain, hal itu menyiratkan perasaan milik kelompok dan penciptaan suasana kerja tim). Konflik ditunjukkan melalui adanya ketidakcocokan antar sesama rekan kerja, Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 61 responden yang menilai jika konflik kurang terdapat 46 responden (75,4%) yang merasa puas dan terdapat 15 responden (24,6%) yang kurang puas. Sedangkan dari 49 responden yang menilai jika konflik baik terdapat 6 responden (12,2%) yang merasa puas dan terdapat 43 responden (87,8%) yang memiliki kepuasan kerja yang kurang di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Pengaruh konflik terhadap kepuasan juga dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Churiyah (2011) menunjukkan bahwa, variabel konflik peran berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja guru. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig.t yang kurang dari 0,05 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai beta yang positif menandakan bahwa konflik peran mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja guru. pengujian hipotesis ini mendukung konsep yang dikemukakan Menurut Winardi (2009) konflik didalam sebuah kelompok tertentu dapat melibatkan kelompok tersebut secara keseluruhan, maupun para anggota individualnya. Kepemimpinan ditunjukkan melalui adanya kekuasaan dan adanya interaksi timbal balik antara pimpinan dan bawahan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 77 responden yang menilai kepemimpinan baik terdapat 51 responden (66,2%) yang merasa puas dan terdapat 26

responden (33,8%) yang kurang puas. Sedangkan dari 33 responden yang menilai komunikasi kurang terdapat 1 responden (3,0%) yang merasa puas dan terdapat 32 responden (97,0%) yang memiliki kepuasan kerja yang kurang di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Hasil penelitian J.Foong (2001) Journal of Nursing, Manajemen 9 191 ± 204 menyatakan bahwa Penggunaan perilaku kepemimpinan dan hasil kerja adalah signifikan berkorelasi. Hasil regresi menunjukkan bahwa 29% dari kepuasan kerja,22% dari komitmen organisasi dan 9% dari produktivitas yang dijelaskan oleh penggunaan perilaku kepemimpinan. Pembuatan keputusan kelompok ditunjukkan melalui pembuatan keputusan yang terkait dengan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 110 responden terdapat 77 responden (70,0%) yang menilai pembuatan keputusan kelompok baik dan terdapat 33 responden (30,0 %) yang menilai pembuatan keputusan kelompok di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa masih rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhaziroh diperoleh persamaan model regresi linear berganda hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan kerja karyawan yang terdiri dari dukungan kelompok kerja (group support), partisipasi dalam pengambilan keputusan (participation in decision-making) dan interdependensi tugas (task interdependence), Hasil penelitian yang dilakukan oleh J.Foong (2001) pada perawat yang bekerja di bangsal umum unit perawatan intensif dan unit perawatan koroner akut dirumah sakit singapura menunjukkan bahwa kepuasan kerja, produktivitas dan komitmen organisasi dipengaruhi oleh perilaku kepemimpinan. Hasil regresi menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap 29% dari kepuasan kerja,22% dari komitmen organisasi dan 9% dari produktivitas.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku kelompok yang meliputi komunikasi, tim kerja, konflik, kepemimpinan, dan pembuatan keputusan kelompok berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat, sedangkan struktur kelompok tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat. Analisis multivariat menunjukkan variabel komunikasi, tim kerja, konflik dan kepemimpinan memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Direkomendasikan kepada agar perawat menjaga komunikasi degan baik antar sesama rekan kerja, kepala tim,kepala ruangan, dan pimpinan rumah sakit. perawat dilibatkan dalam penetapan struktur dan renstra rumah sakit. Memberikan pendidikan dan pelatihan terkait metode tim dan manajemen konflik.

DAFTAR PUSTAKA Arofi,Mulyani,Tety.(2006).Hubungan kohesifitas kelompok dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta Utara.Fakultas Ilmu Keperawatan UI, http://lib.ui.ac.id/harvest/index.php/record/view/405640, diakses tanggal 06 maret 2013. Bin Abdullah,Bin,Rahman.(2012).The Effect of Teamwork Towars Job Satisfaction in Hotel Industry in Klang Valley Malaysia.Universitas Dungun Malaysia, http://cprenet.com/uploads/archive/IJBBS_12-1113.pdf diakses tanggal 07 Maret 2013. Churiyah Madziatul.(2011).Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi.Universitas Negri Malang, http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/8-Madziatul-Churiyah1.pdf,diakses tanggal 10 Maret 2013. Foong,Loke,J.(2001).Leadership Behaviours: Effect On Job Satisfaction, Produktivity and Organizational Commitment, www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11472508,diakses tanggal 08 Maret 2013. Kurniawati,Dewi.(2008).Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada KPRI: Universitas Brawijaya Malang. Muindi K.Florence.(2011).The Relationship Between Participation in Decision Making and Job Statisfaction Among Academic Staff in The School of Business.University of Nairobi,http://www.ibimapublishing.com/journals/JHRMR/2011/246460/246460.pdf, diakses tanggal 08 Maret 2013 Robbins,P,Stephen dan Judge,A,Timothy.(2012).Perilaku organisasi(organizational behavior), Edisi ke-12, Salemba Empat : Jakarta Wahjono, sentot,imam.(2010). Perilaku Organisasi.Graha Ilmu : Yogyakarta. Willem A. (2006).Impact Organizational Structure on Nurses Job Statisfaction:a Questionnaire Survei.Faculty of Economics and Business Administration Hoveniersberg,http://www.feb.ugent.be/nl/Ondz/wp/Papers/wp_05_347.pdf,diakses tanggal 01 Maret 2013. Winardi DR Prof.(2009). Manajemen perilaku organisasi.Kencana : Jakarta

Tabel 1 Karakteristik Responden Karakteristik Umur Responden ≤25 tahun 26 – 30 tahun 31 – 35 tahun 36 – 40 tahun 41 – 45 tahun 46 – 50 tahun 50 ≤ Total Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Pendidikan D III D IV S1 S2 Total Lama Bekerja ≤1 2–6 7 – 11 12 – 16 17 – 21 22 – 26 27≤ Total Sumber : Data primer, 2013

n

%

7 26 23 27 18 6 3 110

3.2 11.8 10.5 12.3 8.2 2.7 1.4 100.0

23 87 110

20.9 79.1 100.0

53 2 54 1 110

48.2 1.8 49.1 9 100

2 15 18 30 33 8 4 110

9 6.8 8.2 13.6 15.0 3.6 1,8 100.0

Tabel 2 Distribusi Penilaian Responden Menurut Variabel Penelitian No.

Variabel

1.

Komunikasi

2.

Struktur Kelompok

3.

Tim kerja

4.

Konflik

5.

Kepemimpinan

6.

Pembuatan Keputusan

Sumber : Data Primer, 2013

Kategori Baik Kurang Baik Total Baik Kurang Total Baik Kurang Total Baik Kurang Total Baik Kurang Total Baik Kurang Total

N 83 27 110 105 5 110 78 32 110 61 49 110 77 33 110 89 21 110

% 75,5 24.5 100.0 95,5 4,5 100.0 70,9 29,1 100.0 55,5 44,5 100.0 35,0 15,0 100.0 70,0 30,0 100.0

Tabel 3 Pengaruh Variabel Perilaku Kelompok Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2013 Kriteria

Kepuasan Perawat % Kurang Puas

Puas

Komunikasi Baik 50 Kurang 2 Total 52 Struktur Kelompok Baik 48 Kurang 4 Total 52 Tim kerja Baik 50 Kurang 2 Total 52 Konflik Baik 46 Kurang 6 Total 52 Kepemimpinan Baik 51 Kurang 1 Total 52 Pembuatan Keputusan Baik 47 Buruk 5 Total 52 Sumber : Data primer, 2013

Jumlah %

n

%

p

60,2 7,4 47,3

33 25 58

39,8 92,6 52,7

83 27 110

100 100 100

0.000

45,7 80,0 47,3

57 1 58

54,3 20,0 52,7

105 5 110

100 100 100

0.150

64,1 6,2 47,3

28 30 58

35,9 93,8 52,7

78 32 110

100 100 100

0.000

75,4 12,2 47,3

15 43 58

24,6 87,8 52,7

61 49 110

100 100 100

0.000

66,2 3,0 47,3

26 32 58

33,8 97,0 52,7

77 33 110

100 100 100

0,000

52,8 23,8 47,3

42 16 58

47,2 76,2 52,7

89 21 110

100 100 100

0,031

Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda Variabel Perilaku Kelompok terhadap Kepuasan Perawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Tahun 2013 Variabel B S.E Wald df Sig. Exp(B) Komunikasi Tim kerja Konflik Kepemimpinan Pembuatan Keputusan Kelompok Constant Overall Percentage = 91,8 Sumber : Data Primer, 2013

3,596 3,239 2,405 3,874

1,018 1,092 0,820 1,286

12,470 8,802 8.595 9,071

1 1 1 1

0,000 0,003 0,003 0,003

36,450 25,498 11,079 48,143

1,225

0,987

1,542

1

0,214

3,404

-3,295

0,711

21,448

1

0,000

0,037