PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN

Download ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang. (1) pengaruh perputaran kas, perputaran piutang,...

0 downloads 475 Views 117KB Size
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

,

e-mail:[email protected],[email protected], [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang (1) pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas, (2) pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas, (3) pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas, dan (4) pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur, dan objek penelitian adalah perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan profitabilitas. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, (2) perputaran kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, (3) perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, (4) perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Kata Kunci: perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan profitabilitas.

dan

ABSTRACT The purpose of this research to get explanative findings about (1) the effect of turn over, receivable turn over, and inventory turn over toward profitability, (2) the effect of turn over on profitability, (3) the effect of receivable turn over towards profitability, (4) the effect of inventory turn over toward the profitability in The Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange in 2014. The research design used was causal quantitative. The subject of this research were The Manufacturing Company, and the object of this research is cash turn over, receivable turn over, inventory turn over, and profitability. The data was obtained by documentation technique, and then it’s analyzed using multiple linear regression analysis. The result of this research shows that (1) cash turn over, receivable turn over, and inventory turn over had positive significant effect to the profitability, (2) cash turn over had positive significant effect to the profitability, (3) receivable turn over had positive significant effect to the profitability, (4) inventory turn over had positive significant effect to the profitability. Keyword: cash turn over, receivable turn over, inventory turn over and profitability.

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENDAHULUAN Perekonomian di Indonesia saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang menimbulkan persaingan yang ketat dan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang terjadi dalam perusahaan. Setiap perusahaan harus menerapkan sistem manajemen yang sesuai dengan prosedur agar dapat berkembang dan menjalankan usahanya dengan efektif. Manajemen tersebut digunakan untuk mengatur dan mengontrol kegiatan operasional perusahaan. Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan pembiayaan adalah dengan melihat seberapa efektif penggunaan kas, piutang, dan persediaan untuk mendapat profitabilitas. Semakin ketatnya persaingan di bidang perekonomian, khususnya dalam bidang usaha memungkinkan perusahaan untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan sehari - harinya. Sebelum melaksanakan operasinya, perusahaan terlebih dahulu menentukan rencana. Suatu perencanaan dalam perusahaan memegang peranan penting, karena dengan perencanaan yang baik, tujuan - tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya akan lebih mudah tercapai, serta kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan bagi sektor industri untuk mengembangkan usahanya maupun untuk mendirikan usaha baru. Perusahaan manufaktur adalah salah satu jenis perusahaan besar di Indonesia yang secara umum membutuhkan modal kerja yang besar. Perusahaan dituntut untuk mengelola modalnya sebaik mungkin agar tujuan perusahaan mendapatkan laba yang diharapkan dapat terwujud. Dengan adanya pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada secara efektif dan efisien, maka laba atau profit yang menjadi tujuan utama perusahaan dapat diperoleh. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain profitabilitas itu sendiri. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Pentingnya

profitabilitas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Menurut Kasmir (2011), profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Sedangkan tujuan dari rasio profitabilitas menurut Fahmi (2011), adalah rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Didalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan return on assets (ROA). ROA dapat merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan. Kas menurut Rudianto (2009: 200), merupakan alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan. Didalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar. Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang, dapat diterima sebagai setoran ke bank dalam jumlah sebesar nilai nominalnya. Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek atau giro. Perputaran kas menurut Menuh (2008), menyatakan bahwa periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas dinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Menurut Riyanto (2001), semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Menurut kasmir (2013), rasio perputaran kas (cash

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) turnover) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya - biaya yang berkaitan dengan penjualan. Piutang merupakan salah satu aktiva yang tercantum dalam neraca. Piutang termasuk aktiva lancar yang mempengaruhi modal. Apabila jumlah investasi yang tertanam dalam piutang terlalu tinggi akan menimbulkan rendahnya perputaran modal kerja, sehingga semakin kecil pula kemampuan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Berkurangnya volume penjualan akan berakibat pada berkurangnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Jadi, dalam perencanaan penggunaan piutang harus dipertimbangkan jumlah yang digunakan agar penggunaan piutang dapat berlangsung secara efektif. Riyanto (2008), dan Munawir (2007), menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan rasio yang memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Menurut Halim dan Sarwoko (2003), menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan periode yang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali ke dalam kas perusahaan. Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmmel (2008: 399), perputaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih (penjualan bersih dikurangi penjualan tunai) dengan piutang

bersih rata - rata. Tinggi rendahnya perputaran mempunyai dampak langsung terhadap modal perusahaan yang diinvestasikan dalam piutang. Menurut Khasmir (2011), perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Perputaran persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan tersimpan di perusahaan, sehingga hal ini dapat memperbesar biaya persediaan, dan akan mempengaruhi laba perusahaan. Jika perusahaan tidak mempunyai persediaan yang cukup, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan dikarenakan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Masalah penting dalam manajemen persediaan adalah berapa besar persediaan yang optimal. Apabila persediaan terlalu kecil, maka kegiatan operasi perusahaan akan mengalami penundaan atau perusahaan beroperasi pada kapasitas yang rendah. Akan tetapi apabila perusahaan mempunyai persediaan yang terlalu banyak namun kurang efektifitas pengelolaannya, maka perputaran persediaan akan rendah sehingga akan mempengaruhi profitabilitas. Berdasarkan hasil pengamatan sementara yang dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bursa efek Indonesia periode 2013 - 2014 dapat dijabarkan data mengenai besarnya perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan profitabilitas yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 - 2014. Perputaran Perputaran Perputaran Profitabilitas Kas Piutang Persediaan (%) Nama Perusahaan (kali) (kali) (kali) 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 1. Jaya Pari Steel 4,52 6,80 1,50 2,57 3,65 3,86 4,00 -1,87 Tbk 2. Lionmesh Prima 0,15 5,93 9,75 10,30 7,10 7,24 10,15 5,29 Tbk

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Sumber: Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX) Perusahaan Manufaktur Tahun 2013 2014 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 1 maka dapat dijelaskan bahwa profitabilitas pada perusahaan Jaya Pari Steel Tbk pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 5,87%. Sedangkan perputaran kas mengalami kenaikan sebesar 2,28 kali dan perputaran piutang mengalami kenaikan pula sebesar 1,07 kali disertai dengan kenaikan pada perputaran persediaan sebesar 0,21 kali. Pada perusahaan Lionmesh Prima Tbk profitabilitas tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 4,86%. Sedangkan perputaran kas mengalami kenaikan sebesar 5,78 kali dan perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 0,55 kali disertai dengan kenaikan pada perputaran persediaan sebesar 0,14 kali. Penurunan profitabilitas ini tentu memiliki dampak langsung terhadap keberlangsungan operasional perusahaan dimasa yang akan datang. Berdasarkan temuan awal penelitian ini yang ditunjukkan oleh Tabel 1 bahwa peningkatan terjadi pada perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan sedangkan profitabilitas mengalami penurunan. Dari data di atas maka dapat dijelaskan bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas bertentangan dengan pernyataan dari Bramasto (2008), menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor seperti modal kerja. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang, dan persediaan. Semakin tinggi perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, maka profitabilitas akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, maka profitabilitas akan menurun.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang hal - hal sebagai berikut. (1) Pengaruh antara perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. (2) Pengaruh antara perputaran kas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. (3) Pengaruh antara perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. (4) Pengaruh antara perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Hasil penelitian secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau sejenis serta dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mengembangkan ilmu manajemen keuangan dan ilmu perbankan mengenai pengaruh antara perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian secara praktis diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan masukan atau solusi untuk pemecahan masalah bagi Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia terutama yang terkait dengan perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan profitabilitas. Sartono (2001: 122), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Hendra S. Raharjaputra (2009: 205), rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis penjualan, aset bersih perusahaan

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) maupun modal sendiri (shareholders equity). Pengertian profitabilitas menurut Kasmir (2011), merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Sedangkan tujuan dari rasio profitabilitas menurut Fahmi (2011), adalah rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah menghasilkan laba yang optimal dari penggunaan aktiva (kekayaan) suatu perusahaan, dimana dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan suatu perusahaan sehingga dapat menghasilkan laba. Laba dapat menjamin eksistensi perusahaan baik dalam operasi maupun dalam kemampuan untuk memberikan deviden yang memuaskan kepada para pemegang sahamnya. Dari pendapat - pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan diketahui sampai berapa jauh tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam upaya mendayagunakan persediaan kas yang ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Kasmir (2008: 140), menyatakan rasio perputaran kas (cash turnover) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya - biaya yang berkaitan dengan penjualan. Menurut Syamsuddin (2001), menyatakan bahwa perputaran kas adalah berputarnya kas menjadi kas kembali dalam jangka waktu satu tahun. Menurut Menuh (2008), menyatakan bahwa perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Pendapat dari Sutrisno

(2009), yang menyatakan bahwa perputaran kas merupakan sejumlah kas yang berputar dalam periode satu tahun. Menurut Martono dan Harjito (2003: 75), menyatakan bahwa perputaran kas adalah jumlah kas yang berputar dalam periode satu tahun. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan diketahui sampai berapa jauh tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam upaya mendayagunakan persediaan kas yang ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Perputaran kas yang makin tinggi akan semakin baik, karena menunjukkan semakin efisiensi dalam penggunaan kas, begitu pula sebaliknya dengan makin rendahnya perputaran kas mengakibatkan banyaknya uang kas yang tidak produktif sehingga akan mengurangi keuntungan perusahaan. Dari pendapat pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perputaran kas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kas yang berputar dalam satu periode. Riyanto (2008), dan Munawir (2007), menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan rasio yang memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya, jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Menurut Halim dan Sarwoko (2003), menyatakan bahwa perputaran piutang merupakan periode yang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali ke dalam kas perusahaan. Menurut Sutrisno (2003: 64), bahwa account receivable turnover dimaksudkan untuk mengukur likuiditas dan efisiensi piutang. Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2003: 50), menyatakan perputaran

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) piutang adalah periode terikatnya piutang sejak terjadinya piutang sampai piutang tersebut dapat ditagih dalam bentuk uang kas dan akhirnya dapat dibelikan kembali menjadi persediaan dan dijual secara kredit menjadi piutang kembali. Makin lunak atau makin lama syarat pembayarannya, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Menurut Sawir (2001: 16), perputaran piutang merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Semakin tinggi rasio menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Dari pendapat - pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana berhasil ditagih dalam satu periode. Menurut Khasmir (2011), perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (inventory turnover). Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek demikian pula sebaliknya. Menurut Warren Et Al (2008), perputaran persediaan (inventory turnover) adalah suatu alat untuk mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. Menurut Sawir (2001: 15), perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Dari pendapat pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali jumlah persediaan dimiliki atau mengalami perputaran selama periode satu tahun.

METODE Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Obyek penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan profitabilitas. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 dengan jumlah populasi sebanyak 137 perusahaan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 102 sampel. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pencatatan dokumen. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, berupa perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persedian dan profitabilitas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 2

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Tabel 2 Ringkasan Hasil SPSS Pengaruh Perputaran Kas (X1), Perputaran Piutang (X2), dan Perputaran Persediaan (X3) terhadap Profitabilitas (Y) Parameter

Nilai

P-value

Ryx1x2x3

0,645

0,001

Alpha (α) 0,05

R2yx1x2x3

0,416

0,001

0,05

Ε ryx1

0,584 0,258

0,004

0,05

r2yx1

0,067

-

-

ryx2

0,193

0,026

0,05

r2yx2

0,037

-

-

ryx3

0,276

0,003

0,05

r2yx3

0,076

-

-

1,394 0,008 β1 2,323 0,007 β2 3,456 0,012 β3 4,486 0,002 Sumber: Lampiran 07 Hasil SPSS

0,05 0,05 0,05 0,05

Keputusan

Simpulan

Menolak Ho Ada hubungan simultan dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Menolak Ho Ada pengaruh simultan dari perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Besar pengaruh lain Menolak Ho Ada korelasi parsial dari perputaran kas terhadap profitabilitas Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari perputaran kas terhadap profitabilitas Menolak Ho Ada korelasi parsial dari perputaran piutang terhadap profitabilitas Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari perputaran piutang terhadap profitabilitas Menolak Ho Ada korelasi parsial dari perputaran persediaan terhadap profitabilitas Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari perputaran persediaan terhadap profitabilitas Signifikan Bisa memprediksi Signifikan Bisa memprediksi Signifikan Bisa memprediksi Signifikan Bisa memprediksi

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Struktur hubungan pengaruh Perputaran Kas (X1), Perputaran Piutang (X2), dan Perputaran Persediaan (X3) terhadap Profitabilitas (Y) seperti nampak pada Gambar 1 ε = 0,584 Perputaran Kas (X1) ryx1 = 0,258

Perputaran Piutang (X2)

Perputaran Persediaan (X3)

Profitabilitas ryx2 = 0,193

(Y)

ryx3 = 0,276

R2yx1x2x3 = 0,416 Gambar 1 Struktur Hubungan Pengaruh X1, X2 , dan X3 terhadap Y Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh pada Tabel 2 menunjukkan hasil Ryx1x2x3= 0,645 dengan p-value 0,001 < alpha 0,05, yang menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada pengaruh simultan dari perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas adalah sebesar 0,416. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 64,5% profitabilitas dipengaruhi oleh variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, sedangkan pengaruh dari variabel diluar sebesar 58,4%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi profitabilitas adalah struktur modal, pertumbuhan penjualan, dan likuiditas. Hal ini mengindikasikan

bahwa variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara bersama - sama berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial perputaran kas terhadap profitabilitas sebesar 0,258 dengan nilai p-value 0,004 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari perputaran kas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa perputaran kas berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas dengan hubungan pengaruh sebesar 25,8% dan besar sumbangan pengaruh adalah 6,7%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 2 diperoleh hasil

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) yaitu besarnya hubungan parsial perputaran piutang terhadap profitabilitas sebesar 0,193 dengan nilai p-value 0,026 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Perputaran Piutang berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas dengan hubungan pengaruh sebesar 19,3% dan besar sumbangan pengaruh adalah 3,7%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial perputaran persediaan terhadap profitabilitas sebesar 0,276 dengan nilai pvalue 0,003 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa perputaran persediaan berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas dengan hubungan pengaruh sebesar 27,6% dan besar sumbangan pengaruh adalah 7,6%. Pembahasan Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama - sama atau simultan dari perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara simultan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Dengan perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan yang tinggi, maka perusahaan manufaktur akan memperoleh profit yang tinggi sehingga dapat meningkatkan keuntungan usahanya. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Bramasto (2008), menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor seperti modal kerja. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap

perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Nina Sufiana (2013), dan Irman Deni (2014), yang menyatakan bahwa secara simultan perputaran persediaan, perputaran piutang dan perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial perputaran kas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2011), menyatakan bahwa perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan, sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, hal ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2011), Putra (2012), Raheman dan Nasr (2007), Teruel dan Solano (2007), yang menyatakan bahwa tingkat perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil ini mendukung penelitian dari Riyanto (2001: 90), perputaran piutang menunjukkan periode terikatnya modal kerja dalam piutang dimana semakin cepat periode berputarnya menunjukkan semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan dari penjualan kredit tersebut, sehingga profitabilitas perusahaan juga ikut meningkat. Menurut teori yang berhubungan antara piutang dengan

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) profitabilitas menurut Riyanto (2008: 85), Makin besarnya jumlah perputaran piutang berarti semakin besar resiko, tetapi bersamaan dengan itu juga akan memperbesar profitabilitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irman Deni (2014), dan Nina Sufiana (2013), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian empirik dari Raharjaputra (2009), menyatakan bahwa jika semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, maka semakin besar perusahaan akan memperoleh keuntungan, begitu pula sebaliknya, jika tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan. Sedangkan Munawir (2004), menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat biaya penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raziardi (2009: 6), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari perputaran kas (X1), perputaran piutang (X2), dan perputaran persediaan (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. (2) Ada Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Liberty

pengaruh yang positif dan signifikan dari perputaran kas (X1) terhadap profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari perputaran piutang (X2) terhadap profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. (4) Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari perputaran persediaan (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi Perusahaan, diharapkan agar lebih meningkatkan profitabilitas melalui perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan dengan lebih baik lagi. Dengan perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan yang tinggi, maka perusahaan akan semakin profit dalam meningkatkan keuntungan usahanya. (2) Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mendalami bidang manajemen keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas yakni struktur modal, pertumbuhan penjualan, dan likuiditas. Peneliti diharapkan menerapkan penelitian ini pada subyek penelitian yang berbeda sehingga dapat menguji kehandalan dari penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Bursa Efek Indonesia. 2013. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Terdapat di www.idx.co.id _______. 2014. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Terdapat di www.idx.co.id Fahmi, Ilham. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Halim,

Abdul dan Sarwoko. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Hendra S, Raharjaputra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Untuk Eksekutif Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Martono dan Agus Harjito. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekomisia. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuagan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Pachta W Nina,

Sufiana. 2013. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas.

Fakultas Udayana. R,

Ekonomi.Universitas

Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi) Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ke Empat Cetakan ke Tujuh. Yogyakarta: BPFE Riyanto, Bambang. 2005. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Bambang, Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pemebelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: GPFE. Sugiyono. 2010. Statistika Penelitian Cetakan 16.Bandung: Alfabeta.

Untuk Ke-

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia