PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG

Download Kata kunci: Perputaran Modal Kerja; Perputaran Piutang; Profitabilitas. ... Untuk mengetahui pengaruh rasio perputaran piutang kerja terhad...

2 downloads 505 Views 547KB Size
Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Wholesale and Ritel Yang Terdaftar di BEI tahun 20132015 RIO SADEWA Progam Studi Akuntansi – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro .Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email: [email protected] ABSTRACT Working capital is required each company to run its operations, working capital which has been used is expected to be returned through the sale of products. This study aims to determine the effect and the Working Capital Turnover and Receivable Turnover on Profitability Wholesale and Retail companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2013-2015, the independent variables used are the working capital turnover and receivable turnover by as many as 18 companies multiplied by years of research to 54, the sampling method is using purposive sampling. The data used in this research is secondary data such as ICMD on IDX, the analytical methods used from this study is the F test, Multiple Regression, and T Test. Based on the results of T test show that the variables that affect the profitability is the receivable turnover while the variable working capital turnover does not affect. Keywords: Working Capital Turnover; Receivable Turnover; Profitability. ABSTRAK Modal kerja diperlukan setiap perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya, Modal kerja yang telah digunakan diharapkan akan kembali melalui penjualan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas perusahaan Wholesale and Ritel yang terdaftar pada Bursa Efek indonesia pada periode 2013-2015, Variabel independen yang digunakan adalah perputaran modal kerja dan perputaran piutang dengan populasi sebanyak 18 perusahaan dikalikan dengan tahun penelitian menjadi 54. Metode pemilihan sample menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa ICMD di BEI, metode analisis yang digunakan dari penelitian ini adalah Uji F, Regresi Berganda, dan Uji T. Bedasarkan hasil penelitian uji T dapat di ketahui bahwa variabel yang berpengaruh terhadap profitabilitas adalah perputaran piutang sedangkan variabel perputaran modal kerja tidak berpengaruh

Kata kunci: Perputaran Modal Kerja; Perputaran Piutang; Profitabilitas.

PENDAHULUAN Semua perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaannya selalu bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Keberadaan unsur modal kerja sangat penting melalui manajemen aktiva lancar dan hutang lancarnya. Modal kerja juga merupakan komponen penting untuk mendukung kemampuan dan kontinuitas usaha perusahaan. Dalam persaingan bisnis atau usaha yang semakin ketat dari masa ke masa, mengharuskan setiap perusahaan bertindak lebih cermat. Terutama dalam hal menentukan investasi yang akan ditanam pada suatu usaha. Hal ini disebabkan untuk menghindari adanya langkah yang keliru sehingga dapat menyebabkan kesalahan yang akan mempengaruhi semua kebijakan perusahaan secara keseluruhan, dan mungkin dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Sejalan dengan waktu, berkembanganya usaha akan menimbulkan tuntutan untuk memenuhi akan kebutuhan modal kerja. Modal kerja bagi suatu perusahaan merupakan suatu keharusan guna melancarkan kegiatan oprasi perusahaan dan manajer keuangan diharuskan berperan aktif agar tujuan perusahaan dapat tercapai dalam memenuhi akan modal kerja. Manajer keuangan selain harus berperan dalam menentukan anggaran yang dibutuhkan perusahaan dan cara seperti apa dalam mendapatkan anggaran tersebut, juga berkewajiban dalam menentukan jumlah pengalokasian pada berbagai jenis aktiva yang mungkin akan menghasilkan keuntungan dan serta mengendalikannya, sehingga akan diperoleh suatu keseimbangan sumber dan penggunaan dana yang efisien dan seimbang. Kebijakan pembelanjaan adalah menyangkut pengalokasian dan atau kebijaksanaan investasi dalam berbagai aktiva dan kebijaksanaan pemenuhan dana atau pemilihan sumber dana. Mengingat penting dan strategisnya manajemen modal kerja pada suatu perusahaan dalam rangka kelangsungan hidup, perkembangan, pertumbuhannya yang dihadapkan pada situasi persaingan maka perlu diperhatikan beberapa aspek dari cara pemakaian modal kerja, likuiditas, tingkat perputaran modal kerja, kapasitas aktiva lancar yang mempunyai hubungan atau pengaruh secara serentak terhadap ROA. Profitabilitas yang besar dapat memperlancar kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan secara maksimal. Besar kecilnya profitabilitas dipengaruhi berbagai macam hal diantaranya modal kerja. Guna menunjang setiap aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan seluruh potensi kemampuan yang dimiliki perusahaan, salah satu diantaranya adalah modal, baik aktiva lancar seperti kas, piutang, persediaan maupun modal tetap seperti aktiva tetap. Modal kerja merupakan investasi jangka pendek bagi perusahaan karena pada dasarnya perusahaan akan mencari cara agar setiap dana yang ditanam dalam modal kerja dapat dipergunakan secara efisien diantaranya kas, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar (Brigham and Houston,2006). Karena sangat dibutuhkanya modal kerja bagi setiap perusahaan, setiap manajer keuangan harus dapat mengestimasi besarnya jumlah modal kerja yang sesuai dengan yang dibutuhan oleh perusahaan, karena besar kecilnya alokasi dana yang ada di modal kerja akan sangat mempengaruhi kegiatan oprasional sehingga juga akan mngurangi profitabilitas. Apabila dalam kegiatan oprasinya perusahaan mengalami kelebihan modal kerja akan menimbulkan banyak dana yang menganggur atau tidak digunakan, sehingga akan dapat memperkecil tingkat profitabilitas. Sedangkan kalau pada proses produksinya perusahaan kekurangan modal kerja, maka akan menghambat kegiatan operasional perusahaan. Riyanto (2010), piutang yang ada didalam perusahaan erat kaitanya dengan dengan volume penjualan kredit. Makin tinggi ratio (turn over) menunjukkan modal kerja yang tertanamkan dalam piutang semakin kecil dan ini berarti penggelolaan piutang semakin efisien, dan apabila rasio semakin rendah menunjukan ada over investment dan ini berarti penggelolaan piutang semakin tidak efisien, sehingga akan menghasilkan laba yang semakin tinggi.

Dari uraian diatas yang merupakan inti permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Wholesale and Ritel yang go publik di BEI tahun 2013-2015 ? 2. Apakahiperputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Wholesale and Ritel yang go publik di BEI tahun 2013-2015 ? Berdasarkan permasalahan, maka penelitian ini memiliki tujuan: 1. Untuk mengetahuiipengaruh rasio perputaran modal kerjapterhadap profitabilitas pada perusahaan Wholesale and Ritel yang go publik di BEI tahun 2013-2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh rasio perputaran piutang kerja terhadap profitabilitasspada perusahaan Wholesale and Ritel yang go publik di BEI tahun 2013-2015.

TINJAUAN PUSTAKA Modal Kerja Setiap perusahaan dalam kegiatan oprasional sehari-harinya akan selalu membutuhkan modal kerja. Di dalam menjalakan setiap kegiatan produksi yang merupakan bagian dari oprasi perusahaan setiap hari modal kerja sangat dibutuhkan oleh perusahaan, modal kerja biasanya dipergunakan untuk memberikan dp dalam pembelian barang, membayar upah karyawan, gaji pegawai dan lain-lain, dimana setelah dana atau uang yang telah dipergunakan oleh perusahaan diharapakan akan kembali lagi masuk dalam kas perusahaan dalam waktu yang singkat melalui hasil dari penjualan produknya, Sehingga kegiatan operasi perusahaan tidak terganggu akibat lamanya modal kerja kembali ke kas perusahaan Modal kerja yang cukup bukanlah berarti harus tersedia dalam jumlah yang besar (berlebihan). Hal ini membuat perusahaan harus dapat menentukan besarnya kebutuhan modal kerja. Sehingga semua kegiatan perusahaan berjalan efisien Ada 3 konsep yang dipergunakan untuk mengartikan modal kerja (Riyanto, 2010). 1. Konsep Kuantitatifi Dalam konsep ini didasarkan pada jumlah dari dana yang ditanam dalam unsur-unsur aktiva lancer yang ada yaitu kas, piutang, persediaan. Dengan demikian yang dimaksud modal kerja adalah keseluruhan jumlah dari aktiva lancar. Konsep ini disebut modal kerja bruto(gross working capital). 2. Konsep Kualitatif Pada konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari aktiva lancar yang besar-besar dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, itu merupakan kelebihan aktiva lancar atas utang lancarnya. Modal kerja ini sering juga disebut modal kerja netto (net working capital). 3. Konsep Fungsional Konsep ini berdasarkan fungsi dari dana guna menghasilkan pendapatan (income). Menurut Wilford J.Eiteman – J.h.Holtz dalam (Riyanto, 2010) definisi modal kerja adalah dana yang dipergunakan selama periode akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan “current income” (sebagai lawan dari future income) yang sesuai dengan maksud utama didirikan perusahaan. Modal kerja yang tersedia sepanjang waktu dapat dipergunakan untuk menjalankan setiap oprasi tergantung pada tipe atau sifat dari setiap aktiva lancar yang tersedia seperti diantaranya kas, efek, piutang, dan persediaan. Akan tetapi syarat yang utama modal kerja harus mencukupi besaranya yang berarti dapat membiayai seluruh keperluan perusahaan atau operasi yang dilakukan perusahaan sehari-hari, sebab dengan adanya modal kerja yang memadai akan menguntungkan bagi perusahaan dalam menjalankan setiap usahanya secara

ekonomis atau efisien sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan kalau modal kerja tidak cukup kegiatan produksi perusahaan dipastikan akan terganggu Untuk menganalisis modal kerja perlu mengetahui apa komponen-komponen yang menyususn modal kerja. Modal kerja merupakan investasi yang dilakukan oleh perusahaan didalam aktiva jangka pendek (Brigham and Houston,2006) dari pengertian itu komponen modal kerja tersusun dari aktiva jangka pendek yang didalamnya tersusun atas: 1. Kas Perngertian kas adalah uang tunai milik perusahaan baik yang berada didalam perusahaan tersebut maupun yang berada dibank. Kas dipergunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan juga untuk investasi baru didalam aktiva tetap. 2. Persediaan Masalah investasi dalam kaitanya dengan persediaan juga merupakan sebuah masalah yang serius bagi suatu perusahaan, dikarenakan persendiaan mempunyai hubungan yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Karena persediaan merupakan elemen penting dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan ketika perseediaan terganggu otomatis kegiatan oprasional akan terganggu sehingga menurunkan jumlah profitabilitas. 3. Piutang Untuk meningkatkan jumlah penjualan produk sebagian besar perusahaan berusaha menjual hasil dari produksinya dengan sistem kredit. Pada penjualan yang dilakukan secara kredit penjualan tidak langsung memunculkan penerimaan kas atau keuntungan, akan tetapi menimbulkan piutang dagang dahulu dan pada jatuh temponya barulah kemudian terjadi aliran kas masuk (cash inflow) yang berasal dari tertagihnya piutang tersebut. Oleh sebab itu maka piutang adalah elemen di dalam modal kerja yang keadaannya selalu dalam kondisi berputar

Rasio Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja dipergunakan untuk mengetahui seberapa sering dalam satu periode akuntansi modal kerja dapat berputar kembali menjadi unsur tersebut. Semakin cepat tingkat perputarannya maka akan semakin efisien penggunaan modal kerja, akan tetapi semakin lambat tingkat perputarannya semakin tidak efisien penggunaan modal kerja. Rasio perputaran modal kerja merupakan perbandingan, perbandingan antara revenue dengan net working capital. Adapun rumus perputaran modal kerja sebagai berikut (S.Munawir, 2011):

Kebijakan pembelanjaan adalah menyangkut pengalokasian dana atau kebijakan investasi dalam berbagai aktiva dan kebijakan pemenuhan dana atau pemilihan sumber dana. Mengingat penting dan strategisnya modal kerja pada suatu perusahaan dalam rangka kelangsungan hidup, perkembangan, pertumbuhannya yang dihadapkan pada situasi persaingan maka perlu diperhatikan beberapa aspek dari cara pembelanjaan modal kerja, likuiditas, tingkat perputaran modal kerja, kapasitas aktiva lancar yang mempunyai hubungan atau pengaruh secara serentak terhadap ROA perusahaan Rasio Perputaran Piutang Menurut Riyanto (2012), piutang yang ada didalam perusahaan erat kaitanya dengan dengan berapa jumlah penjualan secara kredit. Jumlah piutang dan estimasi dalam pengumpulan piutang tersebut dapat diketahui dengan cara menghitung tingkat perputaran piutang nya (turn over receivable), yaitu dengan cara membagi total penjualan kredit (netto) dengan piutang rata-rata. Rata rata piutang diperoleh dari piutang tahun berjalan di tambah

piutang tahun sebelumnya dibagi dua atau rata-rata piutang (S. Munawir, 2011) apabila memungkinkan dapat dihitung bulanan dengan cara saldo pada setiap akhir bulan dibagi tiga belas, Adapun rumus untuk menghitung perputaran piutang adalah:

Makin tinggi ratio (turn over) menunjukkan modal kerja yang tertanamkan didalam piutang rendah dan ini berarti menunjukan semakin efisien pengelolaan piutang, akan tetapi apabila rasio semakin rendah berarti adanya over investment dan ini berarti penggelolaan piutang semakin tidak efisien. Profitabilitas (ROA) Profitabilitas atau ROA merupakan rasio yang sering dipergunakan guna mengetahui apakah suatu perusahaan mampu dalam kaitanya dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan kekayaaan yang di milikinya (Riyanto, 2008), rasio yang dipergunakan untuk mengukur profitabilitas salah satunya adalah Return on Assets (ROA). ROA adalah salah satu indikator rasio profitabilitas yang sering dipergunakan guna mengukur seberapa efektifkah sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika didalam perusahaan kinerjanya semakin bagus, maka tingkat pengembaliann(return) semakin tinggi sebaliknya bila retrun sekakin rendah berarti kinerja perusahaan buruk. Rasio ini adalah rasio yang sangat penting diantara rasio rentabilitas profitabilitas yang lain. ROA dapat diketahui dengan cara membandingkan antara rasio laba usaha terhadap total aktiva. ROA menyatakan berapa besar keuntunggan yang dapat dihasilkan ialah setiap rupiah asset yang ditanamkan atau investasikan (Husnan, 2012). Rasio ROA dapat diketahui dengan cara:

ROA juga bisa dipergunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini adalah tolak ukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. ROA merupakan “earning power” dari investasi nilai buku para pemegang saham dan frekuensi penggunaan dalam membandingkan perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri yang sama di BEI. ROA yang tinggi menunjukkan penerimaan perusahaan tinggi dan kesempatan untuk berinvestasi yang sangat baik dan manajemen biaya yang dilakukan perusahaan efektif. Apabila perusahaan telah memilih untuk melaksanakan kebijakan untuk tingkat utang yang lebih tinggi dari standar industri, maka ROA yang tinggi merupakan hasil dari asumsi yang berlebihan dari resiko finansial. Hipotesis Bedasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka tersebut, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah: 1. Pengaruh perputaran modal kerja terhadapoprofitabilitas pada perusahaan wholesale and ritel. 2. Pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan wholesale and ritel.

METODE PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah profitabilitas dari perusahaan wholesale and ritel di BEI sebagai variabel dependen dan rasio-rasio perputaran modal kerja dan perputaran piutang Teknik Pengambilan Sampel Dan Obyek Penelitian Populasi menurut Djawarto Ps dan Pangestu Subagyo (2008) merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah perusahaan Wholesale and Ritel tahun 2013-2015. Sampel menurut Djarwanto dan Subagyo Pangestu (2008) adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Sample yang dipergunakan dalam penelitian ini diambil dengan teknik pengambilan purposive sampling dengan kriteria berikut: 1. Perusahaan Wholesale and Ritel yang tetap listed di BEI pada tahun 2013-2015. 2. Perusahaan tersebut melaporan laporan keuangan per 31 Desember selama tahun 20132015. Dalam penelitian ini sampel diambil apakah perusahaan memenuhi kriteria diatas sehingga terpilih 18 perusahaan dari 33 perusahaan Wholesale and Ritel yang terdaftar di BEI, 18 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. PT.Ace Hardware Indonesia 2. PT.Sumber Alfaria Trijaya 3. PT.Catur Sentosa Adiprana 4. PT.Electronic City Indonesia 5. PT.Ensavel Putra Megatrading 6. PT.Erajaya Swasembada 7. PT.Kokoh Inti Arebama 8. PT.Matahari Departemet Store 9. PT.Mitra Adiperkasa 10. PT.Nusantara Infrastructur 11. PT.Multi Indocitra 12. PT.Midi Utama Indonesia 13. PT.Mitra Pinasthika Mustika 14. PT.Ramayana Lestari Sentosa 15. PT.Millenium Pharmacon International 16. PT.Star Petrochem 17. PT.Tiphone Mobile Indonesia 18. PT.Tigaraksa Satria Metode Analisa Data Pada metode analisis data yang akan dipergunakan untuk penelitian kali ini adalah sebagai berikut: A. Uji Statistk Deskriptif Uji statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui akan nilai rata-rata (mean), nilai minimum (terkecil), nilai maksimum(tertinggi), nilai standar deviasi B. Uji Kualitas Data Uji kualitas data menggunakan uji asumsi klasik, C. Uji F

Uji ini untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen dalam mempengaruhi secara bersama D. Persamaan Regresi Berganda Alat analisis regresi berganda berguna untuk mengetahui apakah pengaruh variabel bebas (rasio perputaran modal kerja dan perputaran piutang) terhadap variabel tidak bebas (ROA) sebelum pajak. Dalam penelitian menggunakan program SPSS. Adapun persamaan umum yang digunakan untuk menghitung regresi berganda adalah:

Dimimana dijelaskan pengertian : Y = Profitabilitas a = Konstanta X1 = Perputaran modal kerja X2 = Perputaran piutang b1, b2 = Koefisien regresi e = Kesalahan variabel pengganggu E. Uji T Pada uji T ini kegunaannya untuk mengetahui masing-masing variabel.bebas berpengaruh terhadap variabel terikat F. Koefisien Determinasi Uji ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu model dalam menerangkan variasi variabel independennya. Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui apakah presentase besarnya keterkaitan suatu variabel independent (X) terhadap variabel dependentnya (Y). Koefisien determinasi dilihat dalam R2.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja merupakan perputaran dana perusahaan yang terdapat pada modal kerja yang di peruntukan untuk membiayai operasi perusahaan guna menghasilkan pendapatan. Perputaran modal kerja dapat diketahui dengan cara:

Hasil Perhitungan perputaran modal kerja perusahaan wholesale and ritel adalah sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Perhitungan Perputaran Modal Kerja

Nilai rata-rata perputaran modal kerja yang diukur dengan perbandingan antara penjualan dengan rata-rata modal kerja adalah sebesar -121,813, artinya perbandingan antara penjualan dengan rata-rata modal kerja perusahaan sampel adalah sebesar -121,813 atau perputaran modal kerja untuk kembali menjadi penjualan adalah sebanyak -121,813 kali. Nilai terendah dari perputaran modal kerja adalah sebesar -6975,08 kali dan perputaran modal kerja tertinggi sebesar 40,54 kali. Perhitungan Perputaran Piutang Perputaran piutang menunjukan seberapa sering piutang berputar dalam satu periode, atau piutang berubah, dari penjualan menuju kas sepanjang tahun. Perputaran piutang dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Hasil Perhitungan perputaran piutang perusahaan wholesale and ritel adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Perhitungan Perputaran Piutang

Nilai rata-rata perputaran piutang yang diukur dengan perbandingan antara penjualan dengan rata-rata piutang adalah sebesar 152,125, artinya perbandingan antara penjualan dengan ratarata piutang perusahaan sampel adalah sebesar 152,125 persen atau perputaran piutang untuk kembali menjadi penjualan adalah sebanyak 152,125 kali. Nilai terendah dari perputaran piutang adalah sebesar 1,75 kali dan perputaran piutang tertinggi sebesar 2706,73 kali Perhitungan Profitabilitas Profitabilitas atau ROA merupakan rasio yang dipergunakan guna mengetahui apakah perusahaan dapat menghasilkan laba atau keuntungan dengan menggunakan kekayaaan yang di milikinya (Riyanto, 2008) ROA dapat dihitung dengan: ROA =

Laba Usaha Total Asset Hasil Perhitungan ROA perusahaan wholesale and ritel adalah sebagai berikut : Tabel 3 Hasil Perhitungan ROA

Diketahui rata-rata profitabilitas yang di ukur return on asset adalah sebesar 0,07762, artinya perbandingan antara aset yang dimiliki dengan laba setelah pajak perusahaan adalah sebesar 7,76 persen atau setiap rupiah asset bisa menghasilkan laba sesudah pajak sebesar Rp. 0,07762. Nilai terendah dari profitabilitas sebesar 0,04 persen dan profitabilitas tertinggi sebesar 46,24 persen. Uji Kualitas Data: Uji Normalitas

Dari hasil tabel 4 menunjukan nilai signifikasi Kolmogorov Smirnov sebesar 0,226 kriteria dalam pengujian Kolmogorov_Smirnov adalah apabila nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut dikatakan tidak normal, jika sebaliknya nilai signifikasi lebih besar dari 0,05. maka data tersebut dinyatakan normal, maka model regresi adalah normal dikarenakan nilai sig 0,226 > 0,05

Uji Multikoneritas Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui bila pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar sesama variabel independen. Bila adanya korelasi antar variabel independen, maka dinamakan terdapat masalah Multikolinieritas. Model regresi yang baik tidak adanya korelasi diantara variabel independen.

Dari tabel tersebut nilai VIF dari masing-masing variabel bebas, yaitu perputaran modal kerja sebesar 1,001; perputaran piutang sebesar 1,001 adalah kurang dari 10 dan tolerance dari setiap variabel bebas, yaitu perputaran modal kerja sebesar 0,999 dan perputaran piutang menunjukan nilai vif 0,999adalah menunjukan lebih dari 0,1, maka bisa dinyatakan tidak terjadinya gejala multikolinearitas. Uji Heterodestiktas Pada uji ini untuk menguji adakah didalam model regresi telah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain

nilai signifikasi dari masing-masing variabel bebas, yaitu perputaran modal kerja sebesar 0,330; perputaran piutang sebesar 0,235 > 0,05. Dengan hasil tersebut model regresi dpada penelitian ini terhindar dari masalah heteroskedasitisitas. Uji Autokorelasi Pada uji autokorelasi tujuan utamanya adalah menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Dapat diketahui dengan rumus:

dimana nilai du diketahui dari tanel durbin watson

1,628 < 2,247 < 2,372 Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahi besarnya nilai DW=2,247 terletak diantara dU dan sebelum 4 -du oleh karena itu pada model persamaan regresi yang diajukan tidak terjadi autokorelasi. Uji F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perputaran modal kerja dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

di peroleh nilai sig 0,017 < 0,05, dengan demikian persamaan semua variabel bebas (perputaran modal kerja dan perputaran piutang) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel profitabilitas. Tabel 7 Uji Regresi Coefficientsa

Model 1

(Constant) Perputaran MK Perput Piutang

Unstanda rdized Coefficien B ts.054 3.51E-006 3.18E-005

Sig. .000 .550 .006

a. Dependent Variable: Profitabiilitas

Uji Regresi Berganda Dari hasil uji tersebut, diperoleh sebuah persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,504 + 3,51E006 X1 + 3,18E-005 X2 + e Keterangan:  Konstanta sebesar 0,504 menyatakan bahwa jika tidak ada (konstan) perputaran modal kerja dan perputaran piutang, maka profitabilitas adalah sebesar 0,504 persen.

 

Nilai koefisien regresi perputaran modal kerja sebesar 3,51E-006, menyatakan apabila perpuataran modal kerja meningkat sebesar satu persen, maka profitabilitas akan meningkat sebesar 0,00000351 persen. Nilai koefisien regresi perputaran piutang sebesar 3,18E-005, menyatakan apabila perpuataran piutang naik satu persen, maka profitabilitas juga akan meningkat sebesar 0,0000318 persen

Koefisien Determinasi

Nilai dari kofisien determinasi dapat diketahui dengan melihat nilai dari adjusted R square, dengan nilai sebesar 0,135, dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa variabel independen (perputaran modla kerja dan perputaran piutang) dapat menjelaskan variabel dependen (profitabilitas) sebesar 13,50 % dan sisanya bisa diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti perputaran kas, perputaran persediaan, rasio hutang dan lain-lain Uji T  Uji Hipotesis Pertama (H1) Nilai koefisien regresi dari perputaran modal kerja sebesar 0,00000351 dan nilai signifikasi 0,550 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan ini hipotesis pertama yang menyatakan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas tidak terbukti (H1 ditolak).  Uji Hipotesis Kedua (H2) Nilai dari koefisien regresi perputaran piutang adalah 0,0000318 dan nilai signifikasinya sebesar 0,006 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas terbukti (H2 diterima). Pembahasan Setelah dilakukan pengujian hasil pengujian hipotesis dapat dijelaskan bahwa, dari 2 hipotesis yang diajukan, 1 hipotesis diterima, yaitu pengaruh perpuataran piutang terhadap profitabilitas, sedangkan 1 hipotesis di tolak, yaitu pengaruh antara perpuataran modal kerja terhadap profitabilitas. Penjelasan masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pengujian secara parsial modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Berdasarkan kecenderungan data dapat dijelaskan bahwa besarnya perputaran modal kerja tidak mempengaruhi besar kecilnya profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan sumber modal kerja berasal dari banyak sumbur tidak hanya berasal dari aktiva lancar, akan tetapi juga menggunakan modal sendiri, sehingga perbandingan modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sebab lain karena present value (nilai

sesungguhnya) dari aktiva lancar yang membentuk komponen modal kerja yaitu piutang, persediaan dan kas, seperti contohnya pada perusahaan yang mempunyai jumlah piutang yang sangat besar akan tetapi ada beberapa piutang tersebut sudah terjadi lama transaksinya dan sulit tertagih sehingga nilai realisasinya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang dilaporkan, serta perubahan persediaan dalam hubunganya dengan volume penjualan sekarang atau dimasa yang yang akan datang, yang mungkin adanya over invesment dalam persediaan hal-hal tersebut yang mempengaruhi modal kerja 

Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas Pengujian secara parsial perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan kecenderungan data dapat dijelaskan bahwa apabila perputaran piutang semakin meningkat, maka profitabilitas akan semakin meningkat Kondisi ini terjadi karena perputaran piutang dipergunakan untuk mengetahui berapa lama pitang tertagih selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode, semakin cepat perputaran piutang, maka semakin cepat piutang kembali menjadi kas dan dapat dipergunakan untuk operasional perusahaan dan menghasilkan laba

KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Setelah penelitian telah selesai dilakukan, maka peneliti membuat kesimpulan serperti berikut : 1. Perputarna modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, ini dibuktikan dengan tabel uji regresi nilai signifikansi sebesar 0,550 dimana nilai sig > 0,05. Dengan ini hipotesis yang menyatakan perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas ditolak. 2. Dari hasil pengujian perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas, hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya nilai signifikansi yang sebesar 0,006 dimana nilai signifikansi tersebut < 0,05. Dengan ini hipotesis yang menyatakan perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas di terima. 3. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,135, dapat diasumsikan bahwa variabel independen (perputaran modla kerja dan perputaran piutang) dapat menjelaskan variabel dependen (profitabilitas) sebesar 13,50 % dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti dalam penelitian ini seperti perputaran kas, perputaran persediaan, rasio hutang. Saran Setelah penelitian dilakukan dan hasil penelitian sudah diketahui, maka saran yang diberikan penulis adalah : 1. Investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan yang peneliti melakukan penelitian hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas seperti perputaran piutang. Perusahaan dengan perputaran yang tinggi, maka selain baik kasnya dan kredit macet perusahaan akan lebih rendah dan ini akan membuat laba yang di terima perusahaan semakin tinggi. Sehingga perusahaan akan cenderung menggunakan laba untuk membagikan dividen yang merupakan keuntungan investasi. 2. Nilai dari koefisien determinasi dapat diketahui dari nilai adjusted R square sebesar 0,135, dapat disimpulkan bahwa variabel independen (perputaran modla kerja dan perputaran piutang) dapat menjelaskan variabel dependen (profitabilitas) sebesar 13,50 %, adalah relatif kecil, untuk itu peneliti yang ingin melanjutkan penelitian hendaknya juga bisa menambah variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas,

seperti perputaran kas, rasio hutang, sehingga diharapkan bisa lebih menjelaskan profitabilitas

DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syafarudin . 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Rajawali Press. Jakarta. Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat, Jakarta.. Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo. 2008. Statistik Induktif. BPFE. Yogyakarta. Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. UNDIP. Semarang. Husnan, Suad. 2012. Pembelanjaan Perusahaan (Dasar-dasar Manajemen Keuangan). Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta Indonesian Capital Market Directory (ICMD) Tahun 2011, 2012, 2013, 2014. J. Supranto. 2008. Statistik I, Edisi Lima, Erlangga, Jakarta... Julkarnaen. 2013. Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja AliHaji Tanjung Pinang Munawir. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.. Putra, Lutfi Jaya. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk). Jurnal Ekonomi Gunadharma. 9 (1) pp.1-10. Putu Vivi Lestari,I Made Dian Satriya . 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan. e-Jurnal Fakultas Ekonomi Udayana Bali. Riyanto, Bambang . 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. Santoso, Clairena E.E. 2013. Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Perngaruhnya Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pegadaian (Persero). Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013.. Sawir Agnes . 2010. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT. Gremedia Pustaka. Susanto Iriani, dkk. 2014. Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA Vol. 2 No. 4 Desember 2014. Sutrisno. 2012. Manajemen Modal Kerja. Graha Ilmu. Bandung.

Verawati, Venti Linda dan Hening Widi Oetomo. 2014. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Tekstil. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 3 No. 9 Weston, J. Fred and Thomas E. Copeland. 1989. Managerial Finance. Ninty Edition. USA. The Hydren Press.